Ujian Case Panti

Post on 19-Nov-2015

8 views 2 download

description

read it

Transcript of Ujian Case Panti

I. IDENTITAS PASIENNama: Ny.BTempat dan tanggal lahir: Tidak tahuUsia: 30 tahunJenis kelamin: PerempuanSuku bangsa: SundaAgama: IslamPendidikan: Tidak sekolahPekerjaan: Tidak bekerjaStatus perkawinan: Belum menikahAlamat: Tidak punya

II.RIWAYAT PSIKIATRIAutoanamnesis : dilakukan pada tanggal 24 Mei 2013, pukul 14.00 WIB

A. KELUHAN UTAMAMasuk panti karena di tangkap Satpol PP saat mengemis di kawasan Jatinegara

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG Pasien dibawa ke Panti Kedoya pada tanggal 3 Mei 2013 oleh Satpol-PP pada saat sedang mengemis di kawasan Jatinegara. Pasien mengaku mendengar suara bisik-bisik yang menyebutkan badan kamu bau dan kamu seperti ayam . Pasien juga pernah memakan tahi nya dan kertas agar tidak takut jika melihat orang yang sudah meninggal, pasien mengatakan jika memakan kertas dan tahi nya, orang yang meninggal bisa hidup lagi. Pernah berbicara dengan orang di televisi.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYAGangguan Psikiatrik Pasien mengaku selalu memakan tanah sejak kecil sampai sekarang. Pasien mengatakan alasan makan tanah agar tidak takut dengan setan, karena jika setelah makan tanah, setan terlihat seperti manusia.

Riwayat Gangguan MedikTidak ada

Riwayat Penggunaan Zat PsikoaktifTidak ada

0. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

0. Riwayat Perkembangan FisikPertumbuhan dan perkembangan fisik pasien sejak lahir hingga sekarang sesuai dengan usianya.

1. Riwayat Perkembangan KeperibadianMasa kanak-kanak (0-11 tahun)Pasien sejak kecil sudah mengamen dan tidak pernah bersekolah.

Masa remaja (12-18 tahun)Pada masa remaja, pasien tumbuh sesuai usianya, pasien mulai mengemis di lampu merah sekitar Tanah abang dan di kereta api, dengan penghasilan 5rb/hari.

Masa dewasa (> 18 tahun)Pada masa dewasa, pasien tumbuh sesuai usia, pasien untuk mendapatkan uang mengemis di sekitar kawasan Jatinegara.

1. Riwayat pendidikanPasien tidak pernah sekolah.1. Riwayat pekerjaanPasien sejak kecil sudah mengamen dan mengemis.1. Riwayat kehidupan beragamaPasien menganut agama Islam, namun tidak pernah Sholat.

1. Riwayat kehidupan seksual dan perkawinanPasien belum menikah.

E. RIWAYAT KELUARGAPasien tidak tahu siapa orang tuanya, dan tidak tahu apakah mempunyai saudara atau tidak.

F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANGSebelum dibawa ke panti, pasien mengaku tinggal dengan masyarakat yang mau menampung dia, pekerjaan apapun akan dilakukan tanpa digaji, asal pasien bisa tidur, dapat pakaian, dapat makan.

III. STATUS MENTALA. DESKRIPSI UMUM0. Penampilan : perempuan berusia 30 tahun, berpenampilan fisik sesuai usia, kulit sawo matang. Saat wawancara, pasien memakai baju daster panjang warna coklat. Kebersihan dan perawatan diri cukup baik. 0. Kesadaran neurologis/sensorium: Compos mentisKesadaran psikiatrik: Tidak tampak terganggu.0. Perilaku dan aktivitas psikomotor0. Sebelum wawancara: Pasien sedang berdiri di kamar.0. Selama wawancara : Pasien duduk dengan tenang, kedua tangan terkadang bergerak-gerak mengekspresikan isi pembicaraan. Pasien bereaksi sesuai dengan isi pembicaraan.0. Sesudah wawancara : Pasien kembali ke kamar.0. Sikap terhadap pemeriksa : Pasien kooperatif saat diwawancara.

0. Pembicaraan : Cara berbicara: Pasien merespons tiap pertanyaan dengan baik, artikulasi dan suara jelas. Gangguan bicara: tidak didapatkan gangguan bicara.

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)1. Suasana perasaan(mood): euthym2. Afek ekspresi afektifa. Arus: tidak terputus-putusb. Stabilisasi: stabilc. Kedalaman: dalam d. Keserasian: serasie. Dramatisasi: tidak adaf. Empati: tidak dapat diraba-rasakan

D. GANGGUAN PERSEPSI a. Halusinasi: ada Halusinasi auditorik:Pasien mengatakan mendengar suara berbisik yang mengatakan badan bau , dan kamu ayam .Halusinasi olfaktorius:Pasien kadang mencium bau amis seperti bau ikan.Ilusi: tidak adab. Depersonalisasi: tidak ditemukanc. Derealisasi: tidak ditemukan

E. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)1. Taraf pendidikan: tidak sekolah2. Pengetahuan umum: kurang3. Kecerdasan: kurang4. Konsentrasi: baik (pasien bisa menjawab pertanyaan)5. Orientasi:a. Waktu: baik (pasien tahu waktu pada saat wawancara)b. Tempat: baik (pasien tahu sedang berada dimana)c. Orang : baik (pasien tahu dia sedang di wawancara dokter muda)d. Situasi : baik (pasien sadar sedang di wawancara)6. Daya ingat :a. Tingkat Jangka panjang : baik (pasien ingat tanggal lahirnya) Jangka pendek: baik (pasien ingat menu sarapan atau makan siangnya) Segera: baik (pasien ingat nama dokter Muda yang baru ditemuinya, bisa mengingat 4 dari 6 kata yang disebutkan secara cepat oleh dokter)7. Pikiran abstraktif : kurang (tidak mengerti arti peribahasa air susu dibalas air tuba)8. Visuospatial: baik, pasien mampu menggambarkan jam sesuai arahan pemeriksa.

F. Proses pikir1. Arus pikira. Produktifitas: cukupb. Kontinuitas: relevan dan koherenc. Hendaya bahasa: tidak ada2. Isi pikir Preokupasi dalam pikiran: tidak ada Waham: ada (waham bizarre) Gagasan rujukan: tidak ada Gagasan pengaruh: tidak ada

F. Pengendalian Impuls: baik (pasien mampu mengendalikan diri)

G. Daya Nilai1. Daya nilai sosial: tidak terganggu (pasien mengatakan tidak pantas memukul orang)2. Uji daya nilai: tidak terganggu (pasien akan memulangkan dompet yang didalamnya ada KTP yang ditemuinya di tepi jalan kepada yang punya atau menyerahkan kepada pihak polisi)3. Daya nilai realitas: terganggu ( waham bizarre, halusinasi auditorik, olfaktorius)

H. Tilikan: derajat 1 (dia tidak tahu / menyangkal sedang sakit)

I. PEMERIKSAAN FISIKA. STATUS INTERNUS 1. Keadaan umum : Baik2. Kesadaran : Compos mentis3. Nadi: 80x/menit4. Frekuensi pernapasan : 20x/menit5. Bentuk tubuh : normal6. Sistem kardiovaskular : BJ I-II Reguler, gallop (-), murmur (-)7. Sistem respiratorius : SN vesikuler, wheezing (-), ronki(-)8. Sistem gastro-intestinal : BU (+), NT (-)9. Sistem urogenital: Tidak dilakukan pemeriksaan

B. STATUS NEUROLOGIKUS1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan pemeriksaan2. Gejala rangsang meningeal : Tidak dilakukan pemeriksaan3. Mata : SI (-/-), CA (-/-)4. Pupil : isokor5. Opthalmoscopy : Tidak dilakukan pemeriksaan6. Motorik : +57. Sensibilitas : Tidak dilakukan pemeriksaan8. Sistem saraf vegetatif : Tidak dilakukan pemeriksaan9. Fungsi luhur : Tidak dilakukan pemeriksaan10. Gangguan khusus : Tidak dilakukan pemeriksaan

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak dilakukan Disarankan untuk pemeriksaan MRI otak untuk melihat adakah abnormalitas pada otak yang meliputi pembesaran ventrikel, penurunan aliran darah ventrikel, terutama di korteks prefrontal.

III. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien perempuan, usia 30 tahun, tidak pernah sekolah, tidak bekerja, datang ke panti dibawa oleh petugas Satpol-PP saat pasien sedang mengemis di daerah Jatinegara. Pasien mengaku mendengar suara bisik-bisik yang menyebutkan badan kamu bau dan kamu seperti ayam . Pasien juga pernah memakan tahi dan kertas agar tidak takut jika melihat orang yang sudah meninggal, pasien mengatakan jika memakan kertas dan tahi, orang yang meninggal bisa hidup lagi. Pernah berbicara dengan orang di televisi.

IV. FORMULASI DIAGNOSTIKAKSIS I : Gangguan Klinis dan Kondisi KlinisBerdasarkan iktisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan :4. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan dengan adanya: Halusinasi auditorik, olfaktorius Waham bizarre

4. Menurut PPDGJ III, gangguan ini termasuk dalam gangguan skizofrenia hebefrenik (F20.1)

AKSIS II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi MentalTidak ditemukan gangguan kepribadian dan retardasi mental.

AKSIS III : Kondisi Medis UmumTidak ada.

AKSIS IV : Problem Psikososial dan Lingkungan Problem ekonomi, problem sosial.

AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara GlobalMenurut nilai Global Assesment of Function (GAF) : Tahun lalu: Skala GAF 60 - 51 Saat ini: Skala GAF 70 - 61

V. EVALUASI MULTIAKSIALAKSIS I : Gangguan skizofrenia hebefrenik (F20.1)AKSIS II: Tidak adaAKSIS III : tidak adaAKSIS IV: problem ekonomi, problem sosial AKSIS V : GAF tahun lalu 60 - 51 GAF saat ini 70 - 61

VI. PROGNOSIS

BaikBuruk

-Onset lambat-Onset tidak jelas dan tidak ada factor pencetus

-Faktor pencetus jelas-Riwayat sosial dan pekerjaan premorbid yang buruk

-Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan premorbid yang baik-Perilaku menarik diri, Banyak relaps, tidak ada remisi dalam 3 tahun

-Gejala gangguan mood (terutama depresi)-Riwayat trauma perinatal

-Menikah-Tidak menikah

-Gejala positif-Gejala negatif

-Sistem pendukung yang baik-Sistem pendukung yang buruk

VII. DAFTAR PROBLEM Organobiologik : tidak ada Psikologi/psikiatrik : halusinasi auditorik, olfaktorius, waham bizarre Sosial/keluarga : masalah ekonomi, hendaya dalam bidang sosial

VIII. TERAPIFarmako Therapi Risperidone 4mg 2x1 Clozapine 25mg 1x1 (malam)

Psikoterapi terhadap pasien :1. Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien yang bertujuan agar pasien dapat mengungkapkan isi hatinya, keluhannya. Memotivasi pasien dan memberikan kesempatan untuk menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya.

Terapi kelompokTerapi kelompok berfokus pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata. Kelompok dapat berorientasi perilaku, psikodinamis, atau berorientasi tilikan atau suportif. Terapi kelompok efektif untuk mengurangi isolasi sosial, meningkatkan rasa keterikatan, serta memperbaiki kemampuan uji realitas untuk pasien.2. SosioterapiMemberi kesempatan kepada pasien untuk berinteraksi sosial dalam kegiatan di dalam panti seperti memberi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan pasien supaya pasien dapat bertanggungjawab dengan kerja yang diberikan atau kegiatan keagamaan sesuai kepercayaan yang dianut. Memotivasi pasien agar berperilaku baik.9