Post on 06-Feb-2018
TUGAS MAKALAH
ENTERPRISE RESOURCE PLANING
TI029309
Implementasi ERP Pada Desa Tangimeyeh Negara Untuk Membantu Petani
dan KUD dalam Mengelola Hasil Pertanian Padi
Oleh :
Ni Luh Putu Novi Ambariani
1304505106
Dosen :
I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
2015
2
UCAPAN TERIMAKASIH
Di dalam penyusunan makalah ini memerlukan waktu, tenaga dan pikiran.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
kontribusi banyak pihak baik saran, materi maupun semangat. Melalui satu
halaman ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan
semangat dalam mengerjakan makalah ini.
3. I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. yang membimbing dalam
pengerjaaan makalah ini dari awal hingga akhir.
4. Teman-teman penulis di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik
Universitas Udayana
3
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
ABSTRAK .............................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.3 Solusi ............................................................................................................ 6
1.4 Desain Solusi ................................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9
2.1 ERP .............................................................................................................. 9
2.1.1 Modul Inventory ................................................................................... 9
2.1.2 Modul Payment ................................................................................... 10
2.1.3 Modul Marketing ................................................................................ 10
2.1.4 Modul Data Warehouse dan Data Mining ......................................... 10
2.2 Cloud Computing ....................................................................................... 10
2.2.1 IAAS Cloud (Infrastructure as a Service) .......................................... 11
2.2.2 Hybrid Cloud ...................................................................................... 11
2.3 E-Commerce ............................................................................................... 12
2.4 E-Business .................................................................................................. 12
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN .......................................................... 13
3.1 Analisa........................................................................................................ 13
3.2 Kesimpulan ................................................................................................ 15
3.3 Saran ........................................................................................................... 15
3.3.1 Saran Penulis....................................................................................... 15
3.3.2 Saran Narasumber ............................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
LAMPIRAN .......................................................................................................... 18
4
ABSTRAK
Setiap daerah di Bali menghasilkan produk khas dari daerahnya masing-
masing, mulai dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan hingga karya seni
seperti seni lukis maupun seni ukir, tergantung dari mata pencaharian penduduk
yang tinggal di daerah tersebut. Desa Tangimeyeh Kecamatan Negara merupakan
sebuah daerah yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai
petani. Setelah panen, petani biasanya menjual hasil panennya kepada makelar
yang justru merugikan petani. ERP pada KUD perlu diimplementasikan, sehingga
mampu menjamin kesejahteraan petani yang menjadi anggota koperasi. Modul
ERP yang digunakan yaitu modul inventory, modul payment, modul marketing
dan modul data warehouse & data mining sedangkan teknologi pendukungnya
adalah E-commerce, E-business dan cloud computing (IAAS cloud dan hybrid
cloud).
Kata Kunci : KUD, Petani, Pertanian, ERP, Modul Inventory, Modul Payment ,
Modul Marketing, Modul Data warehouse & Data Mining, E-Commerce, E-
Business, Cloud Computing, Desa Tangimeyeh, Kecamatan Negara.
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa Tangimeyeh adalah salah satu desa kecil di Kecamatan Negara,
Kabupaten Jembrana. Daerah ini merupakan daerah yang rata-rata penduduknya
adalah penduduk yang kurang mampu. Sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Tidak semua petani memiliki lahan bertani.
Mereka yang tidak memiliki lahan terkadang menjadi buruh di tanah milik orang
lain. Upah mereka tidaklah banyak karena sebagian besar penduduk disana
menjual hasil panen mereka pada beberapa makelar yang justru membeli hasil
panen mereka dengan harga rendah, sehingga berpengaruh besar pada penghasilan
mereka. Tidak banyak petani yang menjadi anggota KUD karena belum adanya
penerapan ERP. ERP membantu KUD dalam melakukan pemasaran hasil panen
agar tidak hanya dilakukan di dalam desa yang bersangkutan saja melainkan
hingga kedaerah lain.
Koperasi unit desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat
pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama
pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan
pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi
penyuluhan teknis pertanian.
ERP pada KUD sangat penting untuk diimplementasikan sehingga mampu
menjamin kesejahteraan petani di desa Tangimeyeh, Negara. Dengan adanya
KUD yang mengimplementasikan ERP, maka petani akan lebih mudah dari masa
bercocok tanam hingga pada saat hasil panen didistribusikan nantinya. Modul
ERP yang digunakan yaitu modul inventory, modul payment, modul marketing
dan modul data warehouse dan data mining sedangkan teknologi pendukungnya
adalah E-commerce, E-business dan cloud computing.
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada sub bab 1.1 di atas, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Petani menjual hasil panennya hanya pada makelar yang membeli hasil
panen mereka dengan harga yang sangat rendah.
2. Teknologi apa sajakah yang diperlukan dalam mengimplementasikan ERP
dalam bidang pertanian di Desa Tangimeyeh, Negara ?
3. Bagaimana ERP dapat meningkatkan kesejahteraan para petani Desa
Tangimeyeh, Negara ?
1.3 Solusi
Berdasarkan penjelasan pada subbab 1.2 di atas, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan penghasilan petani padi Desa Tangimeyeh dengan
pengimplementasian ERP pada sistem operasi KUD.
2. Teknologi yang digunakan yaitu : ERP (Modul Inventory, Modul
Payment, Modul Marketing dan Modul Data Warehouse dan Data
Mining), Cloud Computing (Cloud IAAS, Hybrid Cloud), E-Commerce,
dan E-Business.
3. Sosialisasi keunggulan dan keuntungan menjadi anggota koperasi dan
menjual hasil panen (padi) ke KUD kepada petani Desa Tangimeyeh,
Negara.
7
1.4 Desain Solusi
Desain solusi yang dapat diberikan berdasarkan permasalahan yang telah
dijelaskan diatas adalah sebagai berikut :
Gambar di atas menunjukan rancangan sistem yang diperlukan KUD guna
mempermudah dalam menganalisis data sehingga mempermudah pihak KUD
dalam mengambil keputusan. Modul ERP yang digunakan dalam sistem ini yaitu :
modul inventory, modul payment, modul marketing dan modul data warehouse &
data mining sedangkan teknologi pendukungnya adalah e-commerce, e-business,
IAAS cloud dan hybrid cloud sehingga mampu digunakan untuk memperoleh data
informasi untuk analisis dan mampu mengontrol kegiatan pertanian di desa
Tangimeyeh, Negara.
Modul Inventory digunakan untuk mengetahui berapa banyak barang yang
terjual, barang yang tersisa, stok digudang, total barang yang dibeli dan lainnya.
Modul payment digunakan untuk pembayaran online. Modul marketing digunakan
untuk memasarkan barang yang tersedia sehingga mempermudah penyampaian
informasi untuk konsumen. Modul Data Warehouse dan Data Mining digunakan
untuk mengurutkan data dalam jumlah yang sangat banyak dan mengambil
informasi – informasi yang berkaitan dengan apa yang diperlukan sehingga
8
mempermudah dalam analisis data dan pengambilan keputusan. E-commerce
merupakan sebuah aplikasi dan layanan untuk proses transaksi jualbeli online
berbasis web browser, jaringan komputer serta ketersediaan komputer, sedangkan
E-business difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintas-proses
perusahaan.
Seluruh proses dan teknologi tersebut akan berjalan dengan sangat baik
dengan adanya teknologi pendukung seperti Cloud Computing. Cloud Computing
memiliki tiga jenis layanan dan empat model deployment yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan (on demand). Sistem ini dirancang menggunakan model
layanan IAAS cloud dan model deployment Hybrid Cloud. IAAS Cloud menekan
pada penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer
server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang
menunjang proses komputasi, sehingga kita dapat merancang dan membangun
server serta jaringan yang dibutuhkan. Hybrid Cloud merupakan perpaduan antara
model deployment Private Cloud dan Public Cloud sehingga dapat mengatur data
apa saja yang dapat diakses publik dan data mana saja yang private.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ERP
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T,
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem operasi, perangkat
lunak, sekaligus frame work, yang ditujukan untuk proses managemen invetarisasi
dan kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi
barang, keuangan, pemesanan barang, dan aktifitas lainya yang berkaitan dengan
barang di dalam sebuah industri/perusahaan dan dilakukan secara digital.
Enterprise resource planning mulai banyak diterapkan di industri dengan
memanfaatkan teknologi cloud ERP dan mengimplementasikan Smart City di
dalamnya. ERP tidak hanya disediakan di server dan desktop, tapi juga pada
mobile ERP.
ERP yang lengkap akan memuat minimal dua buah odul dimana setiap
modulnya memiliki fungsi masing-masing yang spesifik. Umumnya pada sebuah
ERP terdapat setidaknya enam buah modul utama yang berkaitan dengan E-
Commerce, yaitu : Modul Payment, Modul Inventory, Modul Marketing, Modul
Shipping, Modul Data Warehouse & Data Mining, dan Modul yang
mengintegrasikan aplikasi E-Commerce seperti CRM dan SCM. [2]
2.1.1 Modul Inventory
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, di
dalam proses transaksi, tentu diperlukan adanya data dan informasi mengenai
berapa banyak barang yang terjual, barang yang tersisa, stok di gudang, total yang
dikirimkan oleh penyuplai, dan sebagainya. Fitur inventori sangat diperlukan
dalam hal ini, yang pada beberapa jenis aplikasi disediakan bersamaan dengan
fitur kasir. Bagi ERP, data dan informasi mengenai stok barang adalah penting
untuk diketahui. [2]
10
2.1.2 Modul Payment
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T,
modul ini tentu sangat membantu konsumen untuk melakukan pembayaran secara
cepat, mudah dan efektif tanpa perlu terkendala waktu, biaya, tenaga, dan lokasi.
Sementara bagi penyedia produk dan layanan, hal ini memberikan keuntungan
bagi konsumen. ERP memerlukan modul ini untuk kemudahan tersebut. [2]
2.1.3 Modul Marketing
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T,
proses pemasaran secara global dan digital berbasiskan internet merupakan salah
satu kunci sukses bisnis di era digital saat ini. Kesuksesan di dalam bisnis,
termasuk juga pada E-Commerce dan ERP (sebagai salah satu jenisnya)
ditentukan juga oleh pemasarannya. [2]
2.1.4 Modul Data Warehouse dan Data Mining
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, data
pada ERP umumnya adalah data skala besar. Data skala besar (termasuk juga pada
big data), akan memerlukan adanya data warehouse dan data mining. Misalkan
untuk memperoleh informasi dan pengambilan keputusan (decision making) untuk
bisnis E-Commerce yang sedang dijalankan. [2]
2.2 Cloud Computing
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku ”Smart City Beserta
Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya” oleh I Putu
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, Cloud Computing berdasarkan The NIST (National
Institute of Standard and Technology) oleh Peter Meel dan Timothy Grance yaitu
sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumberdaya (resource)
secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana,
11
dapat dikonfigurasi dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand).
NIST juga menjelaskan tiga model layanan cloud computing serta empat jenis
deployment cloud computing. [1]
2.2.1 IAAS Cloud (Infrastructure as a Service)
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku ”Smart City Beserta
Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya” oleh I Putu
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, layanan ini menekan pada penyediaan sarana
jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media
penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang
proses komputasi. Fitur-fitur IAAS : [1]
a. Pilihan virtual machine yang sangat beragam. Virtualisasi merupakan
kunci kekuatan dari cloud computing
b. Penyediaaan pre OS installed, sehingga sangat membantu pengguna yang
tidak terlalu mengetahui teknis dan lebih praktis
c. Penyedian storage pada beberapa buah server mirror, sehingga lebih aman
bagi pengguna dan kelangsungan data di dalamnya
d. Tersedia fitur untuk melakukan proses optimisasi
e. Menyediakan beragam aplikasi untuk sejumlah tujuan, seperti :
pemrosesan multidata, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya
untuk aplikasi, serta perhitungan-perhitungan rumit.
2.2.2 Hybrid Cloud
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku ”Smart City Beserta
Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya” oleh I Putu
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, Hybrid Cloud merupakan gabungan dari model
deployment Public Cloud dan Private Cloud. Pada Hybrid cloud digunakan aturan
atau SLA yang merajuk pada data mana saja yang akan diletakkan di storage
public cloud dan data mana saja yang diletakkan di storage private cloud. [1]
12
2.3 E-Commerce
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, E-
commerce muncul pada tahun 1990-an dengan tujuan untuk mengubah konsep
transaksi jual beli konvesional menjadi bentul digital elektronik. Kim dan Moon
di tahun 1998 menyatakan bahwa E-Commerce adalah proses untuk
mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel
telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya. [2]
2.4 E-Business
Berdasarkan referensi yang Penulis baca dari buku “E-Commerce, E-
Business dan Mobile Commerce” oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T,
Menurut IBM, E-Business merupakan bentuk transformasi (perubahan) dari key
business process (proses-proses kunci dari suatu bisnis) ke dalam pemanfaatan
teknlogi internet. Key business process meliputi segala proses kunci dari suatu
bisnis berupa riset produk dan riset pasar, pengembangan produk dan jasa,
penjualan atau pemasaran (marketing), produksi (manufacturing) dan lain-lain.[2]
13
BAB III
ANALISA DAN KESIMPULAN
3.1 Analisa
Analisa berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tinjauan pustaka
yang telah dipaparkan pada Bab I dan Bab II adalah petani menjual hasil panen
padinya kepada makelar karena petani tidak mampu untuk menyewa kendaraan
untuk membawa padi mereka ke gudang beras. Makelar kemudian menjualnya ke
gudang beras untuk mendapat keuntungan lebih banyak. Jika di desa ini terdapat
sebuah KUD yang cukup dekat dengan lokasi pertanian, tentu petani akan lebih
mudah untuk menjual hasil panen padinya.
Keberadaan KUD juga penting untuk pinjaman modal atau pembelian bibit
dengan harga yang murah. Keberadaan KUD cukup berpengaruh dalam
memajukan perekonomian penduduk desa Tangimeyeh. Koperasi Unit Desa
adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Sehingga dapat
membuka lapangan pekerjaan untuk menjadi pengurus KUD. KUD melakukan
kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman,
benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
Implementasikan ERP pada sistem KUD dapat mempermudah dalam
proses pemasaran sehingga meningkatkan kebutuhan produksi sekaligus
meningkatkan penghasilan petani padi Desa Tangimeyeh, Negara. ERP
merupakan sebuah sistem operasi, perangkat lunak, sekaligus frame work, untuk
proses managemen invetarisasi dan kontrol pada perusahaan, perencanaan
distribusi barang, proses produksi barang, keuangan, pemesanan barang, dan
aktifitas lainya yang berkaitan dengan barang di dalam sebuah industri dan
dilakukan secara digital.
ERP memiliki enam buah modul, namun dalam kasus ini, modul yang
digunakan, yaitu: modul inventory, modul payment, modul marketing dan modul
data warehouse & data mining. Modul inventory digunakan untuk mengetahui
berapa banyak barang yang terjual, barang yang tersisa, stok di gudang, total
barang yang dibeli dan lainnya sehingga memudahkan dalam proses pengecekan
14
barang di gudang. Modul payment digunakan untuk pembayaran online, sehingga
mempermudah jual beli jarak jauh dan tentunya baik untuk petani karena hasil
padinya dapat dipasarkan lebih luas. Modul marketing digunakan untuk
memasarkan barang yang tersedia sehingga mempermudah penyampaian
informasi untuk konsumen yang tidak hanya berasal dari dalam daerah, tapi juga
dari luar daerah. Modul data warehouse dan data mining digunakan untuk
mengurutkan data dalam jumlah yang sangat banyak dan mengambil informasi –
informasi yang berkaitan dengan apa yang diperlukan sehingga mempermudah
dalam analisis data dan pengambilan keputusan.
Teknologi lain yang perlu digunakan adalah e-commerce dan e-business.
E-commerce merupakan sebuah aplikasi dan layanan untuk proses transaksi
jualbeli online berbasis web browser, jaringan komputer serta komputer,
sedangkan E-business difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintas-
proses perusahaan.
Seluruh proses dan teknologi tersebut akan berjalan dengan sangat baik
dengan adanya teknologi pendukung seperti cloud computing. Cloud computing
memiliki tiga jenis layanan dan empat model deployment yang dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan (on demand). Sistem ini dirancang menggunakan model
layanan IAAS cloud dan model deployment hybrid cloud. IAAS cloud menekan
pada penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer
server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang
menunjang proses komputasi, sehingga kita dapat merancang dan membangun
server serta jaringan yang dibutuhkan. Hybrid cloud merupakan perpaduan antara
model deployment private cloud dan public cloud sehingga dapat mengatur data
apa saja yang dapat diakses publik dan data mana saja yang private.
Teknologi – teknologi yang telah dijelaskan di atas merupakan teknologi
yang perlu diimplementasikan dalam membangun sistem KUD yang lebih baik
dan efisien baik dari segi biaya maupun waktu. Terlebih lagi penerapan ERP
dalam sistem KUD dapat membantu petani dari proses persiapan penanaman,
proses penanaman, proses panen, hingga proses penjualan, pemasaran dan
pendistribusian hasil panen padi baik di dalam daerah maupun di luar daerah.
Dengan begitu, petani Desa Tangimeyeh akan semakin berkembang karena
15
kebutuhan produksi yang juga semakin meningkat. Penghasilan petani pun akan
semakin bertambah sehingga meningkatkan perekonomian Desa Tangimeyeh,
Negara.
3.2 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada Bab I, II dan III di atas maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keberadaan KUD dengan implementasi ERP dapat membantu petani dari
proses persiapan penanaman hingga proses penjualan, pemasaran atau
pendistribusian hasil panennya.
2. ERP merupakan sebuah sistem operasi, perangkat lunak, sekaligus frame
work, untuk proses managemen invetarisasi dan kontrol pada perusahaan,
perencanaan distribusi barang, proses produksi barang, keuangan,
pemesanan barang, dan aktifitas lainya yang berkaitan dengan barang di
dalam sebuah industri dan dilakukan secara digital.
3. Implementasikan ERP pada sistem KUD dapat mempermudah dalam
proses pemasaran sehingga meningkatkan kebutuhan produksi sekaligus
meningkatkan penghasilan petani padi Desa Tangimeyeh, Negara.
3.3 Saran
Implementasi makalah ini tidak akan menjadi lebih baik tanpa adanya
saran dari penulis dan narasumber yang bersangkutan. Bagian ini akan
memaparkan saran dari kedua belah pihak baik penulis maupun narasumber yang
bersangkutan.
3.3.1 Saran Penulis
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber Bapak Wayan Suama,
Beliau memberikan saran sebagai berikut:
1. Perlu adanya KUD untuk membantu petani dalam mengelola lahan
pertaniannya, mulai dari penyediaan benih, pupuk, hingga penjualan hasil
panen padinya.
16
2. Sistem pada KUD harus diimplementasikan dengan teknologi ERP dan
beberapa teknologi pendukung lainnya yang telah dijelaskan pada bab I
dan bab III sehingga sistem menjadi lebih efektif dan efisien dalam
mengambil keputusan yang diperlukan oleh KUD maupun melakukan
transaksi sehari-hari.
3.3.2 Saran Narasumber
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber Bapak Wayan Suama,
Beliau memberikan saran sebagai berikut:
1. KUD harus dekat dengan lokasi pertanian, sehingga petani tidak kesulitan
untuk membawa hasil panen padinya untuk dijual, karena jarak yang jauh
akan menghabiskan biaya lebih tinggi sehingga petani akan memilih untuk
menjual padinya pada makelar.
2. Sosialisasi mengenai keuntungan bergabung dengan KUD serta
kemudahan yang akan didapat petani setelah menjadi anggota KUD, harus
dilakukan secara langsung karena tidak semua petani dapat membaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu.2014.”Smart City Beserta Cloud
Computing dan Teknologi - Teknologi Pendukung Lainnya”.Bandung :
Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. “E-Commerce, E-Business dan
Mobile Commerce”. Bandung : Informatika
[3] Suama, I Wayan.15 November 2015.16.00 Wita
18
LAMPIRAN
Hasil Wawancara
P : Penulis
N : Narasumber
P : Dimanakah Bapak menjual beras hasil panen bapak ?
N : Bapak menjualnya pada orang lain, nanti orang tesebut menjualnya ke
gudang beras.
P : Bukankah dengan begitu beras yang Bapak jual, dibeli dengan harga
yang lebih murah, pak ?
N : Iya, bisa dibilang begitu. Petani disini tidak punya pilihan lain.
P : Mengapa Bapak tidak menjualnya ke KUD ?
N : Di desa ini belum ada KUD. KUD terdekat ada di desa lain. Jika kami
menjualnya ke sana, kami akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi
untuk membawa beras panen ke desa lain.
P : Lalu dimana Bapak membeli bibit maupun pupuk untuk bekerja ?
N : Kami membelinya di Kelian Subak.
P : Apa Bapak membelinya dengan modal sendiri ?
N : Ya. Semuanya dengan modal sendiri tapi terkadang kami mendapatkan
sumbangan pupuk dari klian subak.
P : Bagaimana dengan pengairan atau irigasinya pak ? Apakah di bandu dari
subak ?
N : Ya, klian juru subak mengatur pengairan yang merata untuk petani di
desa ini.
P : Bagaimana dengan penggilingan padinya pak ? Apakah dibantu oleh
subak ?
N : Subak di sini sudah punya mesin penggiling padi, tapi jika kami ingin
menggunakannya, kami harus membayar sewa untuk mesin tersebut.
kemudian uang sewa tersebut di pakai untuk kas di subak.