STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing)...

28
Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari 2017 STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY PLANNING) DALAM IMPLEMENTASI TQM PENDIDIKAN Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan “Kajian mandiri Manajemen Pendidikan” Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah dan Dr. Waska Warta M.M. OLEH: Dendih Heni Hasanah Mukhtarom Toto Thohir PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA TAHUN 2017

Transcript of STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing)...

Page 1: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0

Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari 2017

STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY

PLANNING) DALAM IMPLEMENTASI TQM PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan

“Kajian mandiri Manajemen Pendidikan”

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah dan

Dr. Waska Warta M.M.

OLEH:

Dendih

Heni Hasanah

Mukhtarom

Toto Thohir

PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

TAHUN 2017

Page 2: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul Strategi

Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) Dalam implementasi TQM Pendidikan

dengan dosen pengampu Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah dan Dr. Waska Warta M.M.

Laporan makalah ini terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pada bagian

pendahuluan berisi gambaran isi makalah, latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan laporan makalah, dan manfaat penulisan laporan makalah. Pada bagian

pembahasan, menjelaskan isi laporan makalah, dan pembahasan laporan makalah.

Sedangkan pada bagian penutup berisi kesimpulan makalah dan rekomendasi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan

perlu adanya penyempurnaan. Oleh karena itu, sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan laporan makalah untuk kedepannya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama dosen yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan

makalah ini. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua

dalam melaksanakan segala apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita. Amiiin.

Bandung, Februari 2017

Penulis

Page 3: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

Bab I: PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penulisan Makalah 5

D. Manfaat Penulisan Makalah 5

BAB II: PEMBAHASAN 6

A. Hakikat Quality Planing dalam TQM Pendidikan

B. Manfaat Quality Planing dalam Pendidikan

C. Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing)

D. Strategi Perencanaan Monitoring dan evaluasi

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan 25

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA 27

Page 4: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peningkatan kualitas pendidikan di zaman sekarang ini merupakan sebuah

keniscayaan yang harus dilakukan. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan

suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya

manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber

daya manusia, maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 22 tahun 1999

tentang pemerintah memberikan kewenangan kepada daerah untuk

menyelenggarakan otonomi daerah sehingga dapat membawa perubahan dalam

pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut,

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada bab

IV pasal II ayat 2 menyatakan bahwa “pemerintah dan pemerintah daerah wajib

memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan

yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”.

Demi terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas), diperlukan

manajemen organisasi yang bermutu pula. Salah satunya adalah dengan

menerapkan Total Quality Management. Teori kualitas berasal dari para praktisi

industri seperti F.W. Taylor (1856-1915), Shewhart (1891-1967), Edward Deming

(1972), Juran, dll. Pada saat ini mulai diterapkan dalam dunia pendidikan. Philip

Kolter (1994) mengatakan : “Quality is our best assurance of custemer allegiance,

our strongest defence against foreign competition and the only path to sustair

growth and earnings”.

Penerapan kualitas yang sebelumnya dikembangkan di dunia industry

ternyata bisa diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Edward Salis (2008:21)

berpendapat penerapan TQM yang sebelumnya digunakan di dunia industry bukan

berarti metode bisnis lebih unggul dibandingkan dalam aplikasi pendidikan, lebih

dari itu justru dunia bisnis dapat belajar dari metode yang diterapkan diberbagai

sekolah, perguruan tinggi dan universitas.

Implementasi Total Quality Manajemen dapat terlaksana dengan baik jika

diawali dengan perencanaan yang baik pula. Perencanaan yang baik, tidak terlepas

dari hasil analisis, evaluasi terhadap implementasi rencana-rencana sebelumnya.

Page 5: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 4

Oleh karena itu Gwang-Chol Chang (2006) mengungkapkan strategi manajemen itu

bagaikan siklus. Jadi setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam

setiap kegiatan organisasinya, demikian pula dalam organisasi pendidikan.

Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi suatu organisasi yang

harus dilakukan dalam mengimplementasikan Total Quality Manajemen dalam

Pendidikan. Karena melalui perencanaan yang berkualitas organisasi pendidikan

dapat memilih sasaran yang tepat dan menetapkan bagaimana cara mencapainya.

Oleh karena itu, organisasi perusahaan, juga organisasi pendidikan harus

menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-

proses perencanaan.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab

perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu

keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam berbagai jenis kegiatan

baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan

perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi

tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan

dalam perencanaan. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu

fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah

dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan

prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya berdasarkan intuisi dan firasat

(dugaan). Oleh karena itu diperlukan strategi perencanaan yang berkualitas.

Page 6: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 5

Salah satu contoh hasil perencanaan mutu terpadu (quality planning) dalam

pendidikan di negara kita adalah RENSTRA ( Rancangan Strategis). Renstra

menurut Hambani (2015) adalah suatu dokumen perencanaan yang berorientasi

pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1-5 tahun sehubungan dengan

tugas dan fungsi SKPD serta disusun dengan memperhitungkan perkembangan

lingkungan strategis. Misalnya dalam Renstra Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan 2015-2016, untuk menentukan arah kebijakan pembangunan di

bidang pendidikan, diawali dengan latar belakang capaian dan permasalahan

pembangunan pendidikan sebelumnya yang diperkuat berdasarkan analisis potensi

dan permasalahan. Jadi dalam menentukan sebuah perencanaan diperlukan

prosedur yang rasional dan sistematis. Oleh karena itu sangat diperlukan

pemahaman yang benar mengenai bagaimana menentukan strategi quality planning

yang tepat.

Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada pengertian strategi

Quality Planning, manfaat dan unsur-unsur apa yang harus diperhatikan dalam

melaksanakan proses menyusunnya. Dalam manajemen, perencanaan adalah proses

mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan

mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses

terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi

lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apa hakikat Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam implementasi

TQM Pendidikan?

2. Apa manfaat Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam

Implementasi TQM pendidikan?

3. Bagaimana Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing)?

4. Bagaimana Strategi perencanaan Monitoring dan Evaluasi?

Page 7: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 6

C. Tujuan Penulisan Laporan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, laporan makalah ini disusun dengan

tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Hakikat Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam implementasi

TQM Pendidikan.

2. Manfaat Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam

Implementasi TQM pendidikan.

3. Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing)?

4. Strategi Perencanaan Monitoring dan Evaluasi

D. Manfaat Penulisan Laporan Makalah

Laporan makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara

teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis laporan ini berguna sebagai

pengetahuan tentang Quality Planing dalam dunia pendidikan.

Secara praktis laporan makalah ini diharapkan:

1. Bermanfaat bagi penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep

keilmuan khususnya tentang matakuliah “Kajian Mandiri Manajemen

Pendidikan”

2. Bermanfaat bagi pembaca, sebagai media informasi tentang salah satu tahapan

pending dalam mengimplementasikan Total Quality Manajemen khususnya

tentang Quality Planing, baik secara teoretis maupun secara praktis.

Page 8: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 7

BAB II

PEMBAHASA

A. Hakikat Perencanaan Mutu (Quality Planning ) dalam implementasi TQM

Pendidikan.

Perencanaan mutu dalam pendidikan pada hakekatnya merupakan tahapan

awal implementasi total quality management (TQM) yang harus diperhatikan.

Karena quality planing sangat menentukan keberhasilan manajemen dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan menentukan langkah perbaikan yang

dapat dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan semua orang di dalam

organisasi, baik manajer maupun semua staf-stafnya. Jadi perencanaan mutu

terpadu pada dasarnya adalah sebuah pendekatan perencanaan untuk melakukan

sesuatu yang berusaha untuk memaksimalkan keunggulan kompetetif organisasi

melalui perbaikan terus menerus dalam hal produk, servis, orang, proses dan

lingkungan.

Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan yang bermutu pada

dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

2. Merumuskan keadaan saat ini

3. Mengidentifikasikan segala kemudhan dan hambatan

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Page 9: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 8

Pada hakikatnya perencanaan yang berkualitas sebagai suatu proses dalam

perumusan kebijaksanaan suatu instrumen dan teknik dalam penentuan prioritas.

Dan merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan social ekonomi

suatu bangsa, serta merupakan jembatan penghubung antara harapan peserta didik,

orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh

karena itu harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini, diantaranya:

a. Kepemimpinan dan komitmen terhadap mutu harus datang dari atas.

Pemimpin sekolah harus menunjukkan komitmen yang kuat dan selalu memotivasi

wakil kepala sekolah dan supervisor lainnya agar selalu berupaya keras dan serius.

b. Menggembirakan pelanggan adalah tujuan TQM.

Hal ini dicapai dengan usaha yang terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan, baik eksternal maupun internal. Kebutuhan pelanggan dapat diketahui

dengan mengidentifikasi pandangan-pandangan mereka. Ada beberapa metode

untuk melakukan hal tersebut dengan kuesioner atau dengan berbincang-bincang

langsung dengan masyarakat.

c. Menunjuk fasilitator mutu.

Terlepas dari posisi individualnya dalam hirarki birokrasi, fasilitator mutu harus

menyampaikan perkembangan mutu langsung kepada kepala sekolah. Tanggung

jawab fasilitator adalah mempublikasikan program dan memimpin kelompok

pengendali mutu dalam mengembangkan program mutu.

d. Membentuk kelompok pengendali mutu.

Kelompok ini harus merepresentasikan perhatian-perhatian kunci dan merupakan

representasi dari tim manajemen senior. Perannya adalah untuk mengarahkan dan

mendorong proses peningkatan mutu. Ia adalah pengembangan ide sekaligus

inisiator proyek.

e. Menunjuk koordinator mutu.

Dalam setiap inisiatif dibutuhkan orang-orang yang memiliki waktu untuk melatih

dan menasehati orang-orang lain. Koordinator mutu tidak mengerjakan seluruh

proyek mutu. Perannya adalah untuk membantu dan membimbing tim dalam

menemukan cara baru dalam menangani dan memecahkan masalah.

f. Mengadakan seminar manajemen senior untuk mengevaluasi program.

Manajemen senior akan sulit untuk terlibat dalam proses, kecuali jika mereka

mendapatkan informasi yang cukup, baik dalam hal falsafah dan metode

Page 10: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 9

peningkatan mutu institusi. Sehingga tim menejemen senior harus mampu

menurunkan pesan mutu ke tingkat bawah.

g. Menganalisa dan mendiagnosis situasi yang ada.

Proses perencanaan ini tidak bisa diremehkan karena ia sangat menentukan seluruh

proses mutu. Seluruh institusi perlu menjelaskan tentang di mana posisinya dan

kemana arah yang hendak dituju.

h. Menggunakan contoh-contoh yang sudah berkembang di tempat lain.

Ini bisa berupa adaptasi dari salah satu “guru” mutu, atau seorang tokoh pendidikan

khusus atau mengadaptasi pola TQM yang diadopsi oleh institusi-institusi lain.

i. Mempekerjakan konsultan eksternal.

Konsultan dapat digunakan dengan salah satu empat metode utama, pertama

mereka dapat memberikan nasehat awal dan memberi petunjuk serta “merubah” tim

manajemen senior. Kedua, adalah melatih. Ketiga, konsultan bisa menjadi kritikus

hebat ketika mereka diajak untuk mempertanyakan kebijakan-kebijakan institusi.

Keempat, konsultan bisa bermanfaat dalam menyusun audit formal, penilaian dan

evaluasi.

j. Memprakarsai pelatihan mutu bagi para staf.

Pelatihan adalah tahap implementasi awal yang sangat penting agar staf mengetahui

dasar-dasar TQM, karena mereka membutuhkan pengetahuan tentang beberapa alat

kunci yang mencakup tim kerja, metode evaluasi, pemecahan masalah, dan teknik

membuat keputusan. Untuk memperlancar program pelatihan, seorang manajemen

senior harus terlibat langsung didalamnya.

k. Mengkomunikasikan pesan mutu.

Strategi, relevansi dan keuntungan TQM harus dikomunikasikan secara efektif. Di

sana dapat terjadi banyak kesalah-pahaman tentang tujuan mutu. Program jangka

panjang harus dirancang secara jelas, atau memperjelas alasan penentuan program.

Pengembangan staf, pelatihan dan pembangunan tim adalah sebagian dari cara

yang efektif untuk mencapai program jangka panjang tersebut.

l. Mengukur biaya mutu.

Pengukuran biaya mutu harus dilakukan untuk menyoroti upaya peningkatan mutu

dan memberikan motivasi agar institusi terus berpegang pada program yang telah

ditetapkan.

Page 11: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 10

m. Mengaplikasikan alat dan teknik mutu melalui pengembangan kelompok kerja

yang efektif.

Pendekatan ini memfokuskan diri pada pencapaian kesuksesan awal. Ia berfokus

pada sesuatu yang harus ditingkatkan oleh institusi serta menyeleksi alat-alat yang

tepat untuk menanganinya. Mengawali proses TQM dengan menangani masalah

yang ada, dapat menghindarkan TQM dari kelumpuhan.

n. Mengevaluasi program dalam interval yang teratur.

Review dan evaluasi teratur harus menjadi bagian yang integral dalam program

B. Manfaat Perencanaan Mutu (Quality Planing)

Sejalan dengan lima prinsip unsur utama dalam penerapan Total kualitas

manajemen, yaitu kepuasan pelanggan, kepemimpinan, perbaikan

berkesinambungan, respek terhadap semua orang dan manajemen berdasarkan

fakta, maka perencanaan yang bermutu dapat bermanfaat dalam:

1. Berupaya memuaskan harapan pelanggan

Pelanggan adalah sosok yang dilayani dan perhatian dipusatkan pada kebutuhan

mengetahui harapan para pelanggan. Untuk ini setiap yang akan melaksanakan

Total kualitas manajemen harus mengetahui cirri-ciri pelanggannya, dan karena

itu maka harus mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan harapan

pelanggan agar bisa memuaskannya.

2. Dapat memberikan perbaikan pada proses secara sistematik

3. Dapat menggambarkan pemikiran jangka panjang demi perbaikan yang terus-

menerus

4. Pengembangan sumber daya manusia

5. Komitmen pada mutu ( Slamet, 1999 )

Perencanaan Mutu (total quality) dalam memberikan manfaat yang sangat

penting. Hal ini dapat dipergunkan agar :

1) Tahap pelaksanaan bisa berjalan runtut.

2) Tidak ada tahapan penting terlewati.

3) Memudahkan yang terkait agar jelas posisinya dan kewajibannya.

Salah satu contoh dalam bidang pendidikan perencanaan pendidikan nasional

dalam lima tahunan tertuang dalam RENSTRA. Dengan adanya renstra maka dapat

memberikan manfaat diantaranya adalah:

Page 12: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 11

1. Memberikan jaminan keterlanjutan program

2. Memudahkan pimpinan baru untuk melanjutkan program

3. Perwujudan akuntabilitas dan transparansi

4. Peningkatan mutu keluaran dalam pemanfaatan APBN

C. STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY PLANNING)

Dalam sektor pendidikan, Gwang (2006) mengungkapkan terdapat tiga

Tahapan Strategi Perencanaan dalam operasi manajemen pendidikan. Tahapan

pekerjaan perencanaan terdiri dari analisis sistem, formulasi kebijakan dan

perencanaan tindakan.

1. Analisis sistem

Analisis terhadap system yang ada sangat diperlukan dalam upaya

mendiagnostik keberadaan organisasi pendidikan pada saat itu. Pada tahapan ini

dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman mengenai organisasi pendidikan pada saat itu.

Tahapan ini lebih dikenal sebagai analisis SWOT mengenai pendidikan.

Analisis SWOT menjadi tahapan sangat penting dalam melaksanakan

quality planing. Karena hal ini akan membantu untuk mengidentifikasi isu-isu

penting dalam mengidentifikasi tantangan dan untuk membangun tindakan

perbaikan.

Sagala (2013: 140) menyatakan bahwa penyelenggaraan Analisis SWOT

dalam sekolah dapat membantu mengalokasikan sumber daya seperti anggaran,

sarana dan prasana, sumber daya manusia, fasilitas sekolah, potensi lingkungan

dan sebagainya yang lebih efektif. Analisis SWOT dalam program sekolah,

dapat dilakukan dengan membuat matrik SWOT. Matrik ini terdiri dari sel-sel

daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan

program sekolah, untuk memperoleh mutu sekolah dapat dilakukan strategi SO

(menggunakan kekuatan dan manfaat peluang), Strategi WO (memperbaiki

kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (menggunakan

kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan

menghindari ancaman).

Boseman, at al (1989) menyebutkan (1) kekuatan adalah kemampuan

internal sebuah organisasi yang memajukan tujuan organisasi dalam sebuah

Page 13: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 12

industri yang bersaing (Strengths are internal competencies posessed by the

organization in comparison with its competitors); (2) kelemahan adalah

kebalikannya; mereka membatasi penyelesaian tujuan-tujuan organisasi

(weaknesses are atributes of the organization which tend to decrease its

competence in comparison with its competitiors); (3) peluang adalah keadaan,

kejadian atau situasi eksternal yang menawarkan perubahan organisasi untuk

mencapai atau melempaui tujuannya (An opportunity, on the other hand, is a

combination of circumstances, time, and place which, if accompanied by a

certain course of action on the part of the organization, is likely to produce

significant benefit); dan (4) tantangan atau hambatan adalah lawan dari peluang.

Hambatan adalah kekuatan, faktor-faktor atau situasi eksternal yang mungkin

secara potensial menciptakan masalah, kerusakan organisasi, atau

membahayakan kemampuan untuk mencapai tujuannya (A threat is a reasonably

probable event which, if it were to occur, would produce significant damage to

the organization).

Dalam memperhatikan lingkungan eksternal sekolah ini diperlukan

langkah atau upaya mengumpulkan informasi yang relevan dengan cara-cara

yang sistematis dan melakukan evaluasi dan analisis hasil evaluasi, sehingga

dapat digunakan untuk pertimbangan menentukan kebijakan selanjutnya.

Analisis SWOT memungkinkan sekolah mengeksploitasi pekuang-peluang masa

depan ketika melawan tantangan dan persoalan-persoalan, dan melakukan

penemuan strategis pada kompetensi dan kekuatan khusus. Keseluruhan proses

manajemen strategik secara konseptual menjadi analisis SWOT, sebab sebuah

SWOT mungkin memberi kesan sebuah perubahan lainnya di dalam misi,

tujuan, kebijakan dan strategi sekolah.

2. Desain kebijakan (Policy design)

Hasil dari tahapan analisis terhadap sistem pendidikan yang dilakukan

mengarah ke pertanyaan tentang apa sektor pendidikan harus lakukan untuk

mengatasi isu-isu utama, bagaimana tantangan dan peluang yang ada. Hasil

pertanyaan-pertanyaan ini dapat dimanfaatkan dalam tahapan berikutnya yaitu

menentukan kebijakan yang harus diambil dari keseluruhan upaya mewujudkan

Page 14: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 13

strategis pencapaian tujuan. Tahapan ini biasa dikenal dengan tahap perencanaan

strategis disebut perumusan kebijakan.

Setelah masalah kebijakan diformulasikan, maka kini saatnya masalah

tersebut dicarikan solusi berupa kebijakan publik apa yang akan diambil. Dalam

proses desain kebijakan tersebut terdapat tujuh tahap sebagai berikut:

1. Tahap pengkajian persoalan. Tahap ini bertujuan untuk menemukan dan

memahami hakikat permasalahan yang berhasil diidentifikasi yang dihadapi

oleh organisasi; merumuskan masalah yang dihadapi organisasi ; serta

menunjukkan hubungan kausal dari permasalahan yang berhasil

diidentifikasi.

2. Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan. Penetapan tujuan dan sasaran

kebijakan diperlukan sebagai dasar pijakan dalam merumuskan alternatif

intervensi yang diperlukan serta menjadi pijakan standar penilaian apakah

langkah intervensi tersebut bisa disebut “gagal” atau “berhasil”.

3. Penyusunan model. Beberapa alternatif kebijakan intervensi dituangkan

dalam bentuk hubungan kausalitas antar masalah yang dihadapi organisasi

dan dirumuskan secara sederhana. Hubungan kausalitas ini disebut sebagai

model. Model tersebut bisa berupa diagram alur (flow chart) maupun diagram

panah (arrow chart). Tujuan penyusunan model tersebut dimaksudkan untuk

memudahkan analisis sekaligus memilih alternatif kebijakan intervensi mana

yang harus dipilih.

4. Perumusan alternatif kebijakan. Alternatif kebijakan merupakan sejumlah alat

dan cara yang dipakai untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditentukan baik secara langsung atau tidak. Rumusan alternatif tersebut

diawali dengan penjelasan kerangka logika yang terkait dengan berbagai

kemungkinan yang muncul dalam kerangka intervensi masalah.

Kemungkinan tersebut berdampak baik positif maupun negatif. Setelah

alternatif diidentifikasi, maka tiba saatnya untuk memilih alternatif yang

paling berpeluang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan

sebelumnya.

5. Penentuan kriteria pemilihan alternatif kebijakan. Kriteria dan parameter yang

bisa dimanfaatkan untuk memilih alternatif kebijakan antara lain adalah:

Page 15: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 14

o technical feasibility, yang menekankan pada aspek efektifitas langkah

intervensi dalam mencapai tujuan dan sasaran;

o economic and financial feasibility, yang menekankan aspek efisiensi yakni

biaya dan keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan teknik cost and

benefit analysis;

o political viability, yang melihat dampak politik yang ditimbulkan berupa

tingkat aksebilitas (acceptability), kecocokan dengan nilai masyarakat

(appropriateness), responsifitas (responsiveness), kesesuaian dengan

perundangan (legal suitability), serta pemerataan (equity);

o administrative operability yang melihat dari dimensi otoritas instansi

pelaksana, komitmen kelembagaan, kapabilitas staf dan dana serta dukungan

organisasi.

6. Penilaian alternatif kebijakan. Melalui penilaian ini akan ditemukan alternatif

intervensi yang paling efektif, efisien, dan visibel dalam memecahkan

masalah yang dihadapi. Oleh karena itu alternatif intervensi yang dipilih

paling tidak harus yang efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran, yang

paling efisien dalam sisi biaya dan keuntungan, yang paling bisa diterima

oleh stakeholder, dan secara kelembagaan dapat dilaksanakan serta memenuhi

syarat administratif. Selain itu perlu dipertimbangkan aspek etika dan filsafat

sehingga alternatif tersebut tidak melanggar nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat.

7. Perumusan rekomendasi kebijakan. Rekomendasi kebijakan dibuat berdasar

perolehan skor beberapa alternatif intervensi, dimana alternatif ini dinilai

visibel untuk mencapai tujuan dan sasaran, memakan biaya yang optimal

dengan keuntungan maksimal, diterima oleh seluruh pemangku kepentingan

serta sesuai dengan etika dan nilai yang berlaku dalam masyarakat dan

peraturan perundangan, dan secara kelembagaan bisa dilaksanakan. Selian itu,

alternatif intervensi tersebut juga dipertimbangkan secara lebih komprehensif,

holistik, integratif serta prospektif sebelum dipilih. Setelah itu, alternatif

intervensi yang direkomendasikan ditetapkan dan disahkan sehingga

memiliki kekuatan hukum.

Page 16: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 15

3. Perencanaan Tindakan (Action Planning)

Action planning merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan pembagian

tugas diantara para pelaku atau penanggung jawab suatu program. Lebih lanjut,

Action Planning merupakan penghubung antara “tataran konsep” atau cetak

biru dengan kumpulan kegiatan dalam jangka panjang, menengah maupun

jangka pendek. Plann of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang bisa

dilaksanakan. Jadi berupa suatu rencana yang telah diatur agar bisa

direncanakan.

Action plann (rencana aksi) adalah satu set tugas yang diberikan kepada

individu atau tim yang berisi daftar target untuk setiap tugas serta tenggat

waktu, orang yang bertanggung jawab, dan langkah-langkah untuk sukses.

Rencana aksi memberikan gambaran untuk individu atau tim bagaimana

kesuksesan mereka akan mempengaruhi pencapaian tujuan seluruh organisasi

(Kamus Bisnis).

Perencanaan tindakan (action plann) yang baik harus dapat menjawab

enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan

2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan

3. Dimana tindakan tersebut dilakukan

4. Kapan tindakan tersebut dilakukan

5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut

6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang

baik. Sifat rencana yang baik yakni :

1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami

oleh yang menerima sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat

ditiadakan.

2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang

seebenarnya bila ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah

dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku

harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.

Page 17: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 16

3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus

dijaga stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.

4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-

faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.

5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang

ada dalam organisasi.

Berikut ini adalah langkah- langkah untuk membuat Action Plann menurut

Hafidzah Husna (2015) dalam makalahnya, yaitu:

1. Kemukakan solusi anda dalam rangkaian goal.

Setelah kita menyepakati sebuah masalah tertentu di dalam organisasi kita,

pertama kita perlu mendefinisikan solusi tersebut kedalam sejumlah goal

dan objektif. Sebagai contoh , setiap goal dapat diekspresikan sebagai

berikut :“ agar kita dapat . . . . kita harus . . . . “ catat setiap goal dibagian

atas papan tulis atau selembar kertas.

2. Hasilkan sebuah daftar berbagai tindakan untuk setiap goal

Gunakan brain storming untuk menghasilkan sebuah daftar tindakan untuk

mencapai sebuah goal dan catat ini dibawah goal. Atur daftar tindakan yang

diusulkan secara berurutan.

3. Siapkan time line

Dimulai dengan sebuah titik waktu berlabel “sekarang” dan berakhir dengan

titik berlabel “tujuan tercapai”, buat time line untuk mengalokasikan tanggal

date line disetiap tindakan yang telah diurutkan, yang terdaftar di bawah

goal tertentu. Penting sekali bagi anda menyelesaikan urutan dan waktu

secara tepat jika anda ingin meraih “tujuan tercapai” secara efektif.

4. Alokasikan sumber-sumber yang ada .

Sumber daya finansial dan SDM harus dialokasikan untuk setiap langkah

tindakan. Jika sumber yang ada terbatas atau selalu kurang dari kebutuhan

pada tiap apapun, mungkin sebaiknya anda kembali ke langkah sebelumnya

dan merevisi action plan anda.

5. Identifikasi masalah yang kemungkinan akan muncul.

Berbagai hal yang kemungkinan tidak berjalan sesuai rencana dalam proses

pencapaian goal tertentu. Daftarkan masalah-masalah tersebut dan

identifikasi penyebabnya dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Page 18: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 17

Tindakan ini mungkin perlu ditambahkan ke slot yang sesuai di dalam time

line.

6. Kembangkan strategi untuk memantau kemajuan

Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk hal ini adalah dengan

mendaftarkan cara untuk memantau kemajuan dari action plann yang telah

dibuat.

D. STRATEGI PERENCANAAN MONITORING DAN EVALUASI

Keberhasilan sebuah program dapat diprediksi dari rencana dan evaluasi.

Seperti yang diungkapkan oleh Conor ( 1974 ) bahwa It is a process of routinely

gathering information on all aspects of the project. Agar rencana sebuah program

berhasil dan sesuai harapan, manajemen harus menyiapkan monitoring dan

evaluasi. Monitoring ditujukan untuk memperoleh fakta, data dan informasi tentang

pelaksanaan program, apakah proses pelaksanaan kegiatan dilakukan seusai dengan

apa yang telah direncakan, seperti yang dinyatakan oleh Phil Bartle (2011) bahwa

monitoring is the regular observation and recording of activities taking place in a

project or programme. Selanjutnya temuan-temuan hasil monitoring adalah

informasi untuk proses evaluasi sehingga hasilnya apakah program yang ditetapkan

dan dilaksanakan memperoleh hasil yang sesuai dengan rencana.

Monitoring merupakan kegiatan untuk mendeteksi program yang

dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak. Seandainya dalam pelaksanaan

suatu program mengalami masalah maka pelaksana program tersebut harus mampu

mengatasinya. Monitoring terhadap perencanaan yang sedang berlangsung menjadi

alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses implementasi.

“Monitoring lebih menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan”

(Departemen Pendidikan Nasional: 2001). Monitoring juga lebih ditekankan untuk

tujuan supervisi. Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu: a.

menetapkan standar pelaksanaan; b. pengukuran pelaksanaan; c. menentukan

kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana. Menurut

Dunn (1981), monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:

Page 19: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 18

1) Compliance (ketaatan). Monitoring menentukan apakah tindakan semua individu

telah melaksanakan kegiatannya sesuai dengan standar dan prosedur yang telah

ditetapkan.

2) Auditing (pemeriksaan). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang

diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah tercapai.

3) Accounting (laporan). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu

“menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi

kebijakan sesudah periode waktu tertentu.

4) Explanation (Penjelasan).

Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring,

karena kegiatan evaluasi menggunakan data yang diperoleh dari monitoring. Dengan

demikian, evaluasi adalah bagian monitoring. Evaluasi diarahkan untuk

mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Istilah evaluasi ini berdekatan

dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian. Evaluasi bertujuan untuk

mengetahui ketercapaian program terhadap sasaran yang ditetapkan. Jadi, evaluasi

lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai, sehingga evaluasi baru bisa

dilakukan pada saat program telah berjalan dalam suatu periode tertentu

1. Tujuan monitoring dan evaluasi

Umpan balik dari sebuah program akan dipergunakan dalam perbaikan dan

penyesuaian komponen-komponen yang tidak maksimal dalam pelaksanaan

program dan bila memungkinkan perubahan skenario dapat dilakukan karena gala

dalam pelaksanaan program, monitoring tujuannya adalah seperti yang dikemukan.

Monitoring sangat diperlukan untuk keberhasilan sebuah program. Monitoring

bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang berjalan,

dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan segera

mempersiapkan kebutuhan tersebut. Kebutuhan bisa berupa biaya, waktu, personel,

dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan,

berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian akan

diketahui pula berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan, serta alat apa yang harus

disediakan untuk melaksanakan program tersebut.

Evaluasi bertujuan memperoleh informasi yang tepat sebagai bahan

pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang perencanaan program,

Page 20: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 19

keputusan tentang komponen input pada program, implementasi program yang

mengarah kepada kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan

dampak dari program kegiatan. Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:

1) Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;

2) Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;

3) Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;

4) Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan;

5) Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatanhambatan

selama kegiatan;

6) Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;

7) Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.

2. Fungsi Monitoring dan Evaluasi

Proses pengambilan keputusan berjalan atau berhentinya/perubahan sebuah atau

beberapa program yang berkaitan dilakukan melalui proses evaluasi. Fungsi

Pengawasan dalam kerangka kegiatan monitoring dan evaluasi terutama kaitannya

dengan kegiatan para pimpinan dalam tugas dan tanggungjawab nya adalah sebagai

berikut:

1) Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan

wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

2) Membidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan

prosedur yang telah ditentukan.

3) Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak

terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

4) Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan

tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

Evaluasi menurut Moh. Rifai (1986) sebagai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan

dari kegiatan monitoring memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Evaluasi sebagai pengukur kemajuan;

2) Evaluasi sebagai alat perencanaan;

3) Evaluasi sebagai alat perbaikan.

Dengan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa fungsi monitoring yang pokok

adalah: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan

Page 21: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 20

alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil

pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan

keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan (Lazaruth : 1994).

3. Prinsip-prinsip Monitoring dan Evaluasi

Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah

acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan

diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam

pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah

pada tujuan program itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai

berikut:

1) Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus

2) Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program

organisasi

3) Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap

pengguna produk atau layanan.

4) Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk

berprestasi

5) Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku

6) Monitoring harus obyektif

7) Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.

Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996)

mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:

1) Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut.

2) Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus

dievaluasi

3) Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi.

4) Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang

seharusnya diukur.

5) Prinsip penggunaan kritis

6) Prinsip kegunaan atau manfaat

Page 22: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 21

4. Pendekatan dan Teknik Monitoring dan evaluasi

Teknik dalam pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan melalui kegiatan

observasi langsung atas proses, wawancara kepada sumber, dan kegiatan diskusi

terbatas melalaui forum group discussion untuk memperoleh klarifikasi

pelaksanaan program.

1. Pendekatan

Ada berbagai cara untuk memonitor keluaran dan dampak. Cara itu adalah

pelaporan sistem sosial (social accounting), eksperimentasi sosial (social

experimentation), pemeriksaan sosial (social auditing) dan pengumpulan

bahan untuk penelitian sosial (social research cumulation). Pendekatan ini

masingmasing mempunyai dua aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan

jenis informasi yang diperlukan (Dunn, 1981). Hal tersebut dapat

digambarkan seperti dalam diagram di bawah ini: Diagram Perbandingan

antara Empat Pendekatan dalam Monitoring

Keempat pendekatan ini mempunyai ciri yang bersamaan yaitu bahwa

keempatnya:

1) terpusat kepada keluaran kebijaksanaan, sehingga dalam monitoring

ini sangat diperhatikan variabel yang mempengaruhi keluaran, baik

yang tidak dapat dikontrol oleh pembuat kebijaksanaan (misalnya

kondisi sekarang yang sudah ada), dan variabel yang dapat

dimanipulasikan atau diramalkan sebelumnya;

2) berpusat pada tujuan, yaitu untuk memberikan pemuasan kebutuhan,

nilai atau kesempatan kepada klien atau target;

Page 23: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 22

3) berorientasi pada perubahan. Tiap-tiap pendekatan itu berusaha untuk

memonitor perubahan dalam suatu jangka waktu tertentu, baik dengan

menganalisis perubahan unjuk kerja antara beberapa program yang

berbeda atau yang sama beberapa variabelnya, atau kombinasi antara

keduanya;

4) memungkinkan klasifikasi silang keluaran dan dampak berdasarkan

variabel-variabel lain termasuk variabel yang dipergunakan untuk

memonitor masukan kebijaksanaan (waktu, uang, tenaga,

perlengkapan) dan proses kebijaksanaan (aktivitas, dan sikap

administratif, organisasi dan politis yang diperlukan untuk

transformasi masukan kebijaksanaan menjadi keluaran), dan (5)

berhubungan dengan aspek pelaksanaan kebijaksanaan secara obyektif

maupun subyektif. Indikator obyektif didasarkan atas data baru yang

diperoleh melalui survei sampel atau studi lapangan (Dunn, 1981).

2. Teknik

a. Observasi

Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehigga

semua kegiatan yang sedang berlangsung atau obyek yang ada

diobservasi dan dapat dilihat. Semua kegiatan dan obyek yang ada serta

kondisi penunjang yang ada mendapat perhatian secara langsung.

b. Wawancara dan angket

Wawancara adalah cara yang dilakukan bila monitoring ditujukan pada

seseorang. Instrumen wawancara adalah pedoman wawancara.

Wawancara itu ada dua macam, yaitu wawancara langsung dan

wawancara tidak langsung.

c. Forum Group Discution (FGD)

FGD adalah proses menyamakan persepsi melalaui urun rembug

terhadap sebuah permasalahan atau substansi tertentu sehingga

diperoleh satu kesamaam (frame) dalam melihat dan mensikapi hal-hal

yang dimaksud.

Page 24: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 23

Schedulling Network Te=A+4M+B

Te=Time Estimated

A= Waktu Optimis

B=Waktu Pesimis

M=Waktu yang paling mungkin

5. Proses Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti langkah langkah,

pertama melakukan perencanaan kegiatan, dimana langkah dan prosedur serta

komponen isi yang akan dImonitoring dan dievaluasi, disiapkan dengan baik;

kedua pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasinya itu sendiri; dan ketiga

melaporkan hasil kegiatan dalam bentuk laporan tertulis sebagai bahan untuk

evaluasi dan balikan atas program-program yang sudah dilakukan.

1. Tahap Perencanaan

Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan

dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta menggunakan indikator

mana yang sesuai dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang

dimonitor harus jelas dulu, serta pasti dulu batasannya dan definisinya.

“Variabel adalah karakteristik dari seseorang, suatu peristiwa atau obyek

Page 25: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 24

yang bisa dinyatakan dengan data numerik yang berbeda-beda.” (William N

Dunn: 2000).

2. Tahap Pelaksanaan

Monitoring ini untuk mengukur keterampilan guru dalam menggunakan

metode mengajar. Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variabel

yang dimonitor serta indikatornya, maka laksanakan monitoring tersebut.

Adapun indikator yang diukur dalam melihat persiapan mengajar adalah :

1) Adanya tujuan pembelajaran umum dan khusus;

2) Kesesuaian memilih metode untuk tujuan pembelajaran yang disusun;

3) Penggunaan sarana atau media mengajar;

4) Kesesuaian metode dengan media yang akan digunakan;

5) Adanya tahapan evaluasi dan alat evaluasinya;

6) Kesesuaian metode dengan alat evaluasi;

7) Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran;

Monitoring pada waktu pelaksanaan program pembelajaran, indikator dan

proses yang dilakukan adalah :

1) Ketetapan dan pengelolaan waktu;

2) Ketepatan penggunaan metode yang digunakan;

3) Adanya penjelasan yang sesuai dengan penggunaan metode;

4) Penggunaan media yang sesuai dengan harapan metode;

5) Melaksanakan evaluasi pembelajaran;

6) Adanya tindak lanjut dari program tersebut;

Monitoring pada pasca program, yaitu pemantauan setelah pembelajaran

selesai. Tentu saja ini menyangkut sikap dan perbuatan siswa yang berhubungan

dengan tujuan pembelajaran.

Page 26: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 25

3. Tahap Pelaporan

Nanang Fattah (1996) menyarankan langkah-langkah monitoring

seperti ada pada diagram berikut ini :

Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu

memenuhi standar yang sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan

evaluasi, yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar

yang harus dicapai. Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dan

hasilnya menjadi laporan tentang program

Page 27: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 26

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena

tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan

tak akan dapat berjalan dengan baik.

Perencanaan Mutu Terpadu memberikan manfaat yang sangat penting,

diantaranya membuat tahap pelaksanaan bisa berjalan runtut, tidak ada tahapan

penting terlewati, memudahkan yang terkait agar jelas posisinya dan kewajibannya.

Terdapat tiga tahapan Strategi Perencanaan dalam operasi manajemen

pendidikan yaitu analisis system yang diawali dengan analisis SWOT, formulasi

kebijakan dan perencanaan tindakan.

Strategi perencanaan Monitoring dan Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan

data dan informasi yang diperlukan, memberikan masukan tentang kebutuhan dalam

melaksanakan program, mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya

kegiatan memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan

kegiatan, mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan

hambatanhambatan selama kegiatan, memberikan umpan balik bagi sistem penilaian

program, memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.

B. Saran

1. Strategi perencanaan mutu terpadu harus dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu

tahapan analisis sistem, kemudian merencanakan desain kebijakan dan

perencanaan action planning.

2. Manajemen strategi yang berkualitas harus melaksanakan perencanaan yang tepat

untuk melakukan strategi monitoring dan evaluasi.

Page 28: STRATEGI PERENCANAAN MUTU TERPADU (QUALITY · Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 24 Februari

Strategi Perencanaan Mutu Terpadu (Quality Planing) dalam Implementasi TQM Pendidikan Page 27

DAFTAR PUSTAKA

1) Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

2) Dimyati dan Mudjiono (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

3) Gwang-Chol Chang (2006) Strategi Planing in Education: Some Concepts and

Steps. Education Sector: UNESCO

4) Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. (2002) e-Education Konsep, Teknologi dan

Aplikasi Internet Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

5) Syaiful Sagala, Prof. Dr (2013) Manajemen Strategi Dalam Pendingkatan Mutu

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

6) Dr. Wina Sanjaya,M.Pd. Strategi Pembelajaran, hal 56, Kencana Prenada Group :

2008.

7) http://doc/Makalahmanajemenplanning/HafizhahHusna/Academia.edu/html

8) http://members.tripod.com/octa_haris/internet.html

9) http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-

unsur-unsurnya.html