Post on 25-Jul-2018
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH
KEMBANG BALITA UMUR 2-5 TAHUN DI
POSYANDU PURBASARI TEGALREJO
PURBAYAN BAKI SUKOHARJO
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Yuli Amani Indriyani
NIM B12 166
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH
KEMBANG BALITA UMUR 2-5 TAHUN DI
POSYANDU PURBASARI TEGALREJO
PURBAYAN BAKI SUKOHARJO
Diajukan Oleh :
Yuli Amani Indriyani
NIM B12 166
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal Juni 2015
Pembimbing
Retno Wulandari, S.S.T
NIK. 200985034
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH
KEMBANG BALITA UMUR 2-5 TAHUN DI
POSYANDU PURBASARI TEGALREJO
PURBAYAN BAKI SUKOHARJO
Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh:
Yuli Amani Indriyani
NIM B12 166
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada tanggal.........................2015
PENGUJI I
Hutari Puji Astuti, S.SiT,M.Kes
NIK. 200580012
PENGUJI II
Retno Wulandari, S.S.T
NIK. 200985034
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh
Kembang Balita Usia 2-5 Tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki
Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III
Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta, sekaligus Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
3. Ibu Nenny Kusdinarwati, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Purbayan, yang telah
bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan penelitian
4. Seluruh Responden yang berkunjung di posyandu.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala batuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya,
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Yuli Amani Indriyani
B12 166
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG
BALITA UMUR 2 – 5 TAHUN DI POSYANDU PURBASARI
TEGALREJO PURBAYAN BAKI SUKOHARJO
(xii + 51 halaman + 23 lampiran + 7 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi hingga dewasa. Dasar
kepribadian anak terbentuk dari keluarga dan lingkungan. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan pada tanggal 13 Oktober 2014 di dapatkan data hasil wawancara dari
10 ibu dengan 2 pertanyaan di dapat hasil 4 orang ibu dapat menjawab pertanyaan
dengan benar, sedangkan 6 orang ibu tidak menjawab pertanyaan dengan benar.
Tujuan Penelitian: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun. Tujuan khusus
untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang balita
umur 2-5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo pada
tingkat baik, cukup, kurang dan mengetahui faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ibu. tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun.
Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi dan waktu
penelitian di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo pada
tanggal 13-20 April 2015, teknik pengambilan sampel dengan total sampling
dengan jumlah sampel 45 responden, instrument penelitian menggunakan
kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya teknik analisa data dengan
analisa univariat.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 45 ibu balita di Posyandu Purbasari
Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan
berkategori baik sebanyak 8 responden (17,8%), pengetahuan cukup sebanyak 31
responden (68,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (13,3%).
Mayoritas umur responden yang paling banyak berumur antara 26 – 30 tahun
sebanyak 23 responden (51,1%), tingkat pendidikan responden SMA sebanyak 23
responden (51,1%), pekerjaan swasta sebanyak 27 responden (60%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
ibu di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang tumbuh kembang balita yaitu sebanyak 31
responden (68,9%). Mayoritas umur responden berumur antara 26–30 tahun
sebanyak 23 responden (51,1%), mayoritas responden berpendidikan SMA
sebanyak 23 responden (51,1%), pekerjaan swasta sebanyak 27 responden (60%).
Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Tumbuh Kembang Balita
Kepustakaan: 25 literatur (2004 s/d 2014)
vi
MOTTO
Ø Dibalik segala kesulitan, temukanlah secercah kemudahan kemudian
telusurilah hingga ujung (penulis)
Ø “Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan” (QS. Al-
Insyiroh : 6)
Ø Jika seseorang ingin mendapatkan apa yang dia inginkan DIA HARUS
BERUSAHA karena dimana ada usaha disitu ada jalan (penulis)
Ø “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan
kepadanya” (QS. An-Najm : 39-40)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan
untuk:
Ø Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Ø Kepada Ayah dan Ibu tercinta, yang telah menjadi kekuatan “super”
untukku dengan ridho ayah dan ibu aku bisa seperti ini.
Ø Kepada bu Retno Wulandari, yang telah memberi bimbingan dengan sabar
dan senyuman dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahku
Ø Kepada sahabat-sahabatku Elizabeth Anindia P, Surika, Hesty, Fajarita,
Eni Budiyanti, Siti sudari, Putri ramdani yang telah memberikan nasehat,
saran, dan motivasi dalam menyelesaikan studiku.
Ø Kepada teman-teman seperjuangan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ø Kepada Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada Surakarta
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Yuli Amani Indriyani
Tempat/ Tgl. Lahir : Sragen, 27 Juli 1989
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kajen RT 24 Celep Kedawung Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD Celep 3 Kedawung Sragen Tahun 2001
2. SMP PGRI 06 Kedawung Sragen Tahun 2004
3. SMK PGRI 1 Karangmalang Sragen Tahun 2007
4. STIKes Kusuma Husada Surakarta Prodi DIII Kebidanan Angkatan 2015
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
CURICULUM VITAE ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
E. Keaslian Penelitian ................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................ 9
1. Pengetahuan .................................................................... 9
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak .......................... 15
B. Kerangka Teori ..................................................................... 28
C. Kerangka Konsep .................................................................. 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 31
D. Variabel Penelitian ................................................................ 32
ix
E. Definisi Operasional .............................................................. 32
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 33
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 37
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 38
I. Etika Penelitian ...................................................................... 40
J. Jadwal Penelitian ................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................... 42
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 42
C. Pembahasan ............................................................................. 46
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 50
B. Saran ........................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 32
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Kuisoner .................................................................... 33
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan umur ............................... 42
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 42
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 43
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Mean dan Std. Deviation .................................. 43
Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita
Umur 2 – 5 Tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan
Baki Sukohajo ............................................................................. 44
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 27
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 28
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4 Surat Permohonan ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Uji Validitas Dan Reliabilitas
Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9 Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10 Kuesioner uji validitas
Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner uji validitas
Lampiran 12 Kuesioner Penelitian
Lampiran 13 Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian
Lampiran 14 Data Tabulasi uji validitas
Lampiran 15 Data Hasil uji validitas
Lampiran 16 Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17 Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18 Data Hasil Perhitungan SPSS, Mean, SD
Lampiran 19 Nilai Pengetahuan Responden Mean Dan Std. Deviation
Lampiran 20 Data Perhitungan Prosentase
Lampiran 21 Tabel r Product moment
Lampiran 22 Dokumentasi Foto
Lampiran 23 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Riskesdas, pada tahun 2013, terdapat 19,6% balita kekurangan
gizi yang terdiri dari 5,7% balita dengan gizi buruk dan 13,9% berstatus gizi
kurang. Sebesar 4,5% balita dengan gizi lebih. Jika dibandingkan dengan
angka prevalensi nasional tahun 2010 (17,9 %), prevalensi kekurangan gizi
pada balita tahun 2013 terlihat meningkat. Balita kekurangan gizi tahun 2010
terdiri dari 13,0% balita berstatus gizi kurang dan 4,9% berstatus gizi buruk.
Perubahan terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 4,9% pada tahun
2010, dan 5,7% tahun 2013. Untuk mencapai sasaran MDG tahun 2015 yaitu
15,5% maka prevalensi gizi buruk-kurang secara nasional harus diturunkan
sebesar 4.1 % (Kemenkes, 2013).
Gangguan bicara dan bahasa dialami oleh 8% anak usia pra sekolah.
Hampir sebanyak 20% dari anak berumur 2 tahun mempunyai gangguan
keterlambatan bicara Pada umur 5 tahun, 19% dari anak-anak di identifikasi
memiliki gangguan bicara dan bahasa (6,4% keterlambatan berbicara, 4,6%
keterlambatan bicara dan bahasa, dan 6% keterlambatan bahasa). Gagap
terjadi pada 45% pada usia 3 – 5 tahun (Dewi, 2009).
Jumlah balita di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 2.294.230,
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 1.907.700 (83,15%).
Presentase balita dengan gizi kurang (BB/U) provinsi jawa tengah tahun 2012
2
sebesar 4,88%. Sedangkan balita dengan gizi buruk tahun 2012 berjumlah
1,131 (0,06%) menurun apabila dibanding tahun 2011 sejumlah 3,187
(0,10%). Sementara presentase balita gizi buruk mendapat perawatan tahun
2012 sebesar 100% (Dinkes, 2012).
Salah satu upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah
melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya
dilaksanakan di Posyandu. Penimbangan terhadap bayi dan balita yang
dilakukan di posyandu merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan
dan perkembangan bayi dan balita yang di integrasikan dengan pelayanan
kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi, Pemberantasan Penyakit). Partisipasi
masyarakat dalam penimbangan di posyandu tersebut digambarkan dalam
perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita
seluruhnya (S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan di
posyandu maka semakin baik pula data yang dapat menggambarkan status
gizi balita. Partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu tahun
2012 sebesar 79,0% meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011
(78,32%) (Dinkes Jateng, 2012).
Data dari DKK Kabupaten Sukoharjo, jumlah balita bulan november
tahun 2013 sampai September tahun 2014 adalah 53.800 anak,
hasil pemantauan pertumbuhan tahun 2014 presentase balita ditimbang
35.508 (66,00%), yang berat badan naik 26.631 (75,00%), di bawah garis
merah 3.136 (8,83%), kurang gizi sebanyak 5.741 balita (16,17%)
(Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, 2014).
3
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran penjang
(cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan (Marimbi, 2010).
Peran dari Bidan sesuai dengan Kompetensi Bidan Indonesia berkaitan
dengan Asuhan di komunitas tentang Asuhan pada Bayi dan Balita. Bidan
berperan dalam asuhan terhadap bayi dan balita terutama dalam hal
melakukan pengkajian atau pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan
anak, meliputi pemeriksaan fisik, pengukuran fisiologis (tanda-tanda vital),
penampilan umum dan perkembangan psikologis. Peningkatan status gizi
serta peningkatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang jadi modal
awal untuk sehat (Unpatti, 2014).
Anak di masa usia emas 0-5 tahun perlu mendapatkan perhatian kedua
orang tuanya, terutama menyangkut tumbuh kembangnya. Jangan cepat
merasa puas jika pada usia ini anak bertumbuh dengan baik, biasanya terukur
dari berat dan tinggi badan yang normal. Perkembangan motorik kasar dan
halus, perkembangan bicara, kognitif, serta perilaku sosial juga perlu
mendapat perhatian yang sama besarnya. Dengan memantau perkembangan
anak, orangtua sebenarnya bisa mendeteksi dini gangguan sensorik motorik
4
anak. Sehingga kalau pun anak mengalami keterlambatan perkembangan,
intervensi tepat bisa dilakukan, baik stimulasi di rumah maupun terapi
bersama dokter ahli. Ada beberapa tanda umum gangguan perkembangan.
Tanda awalnya bisa dilihat dari bayi usia enam bulan. Jika pada usia ini bayi
tidak menunjukkan interaksi sosial, segera intervensi. Atau pada anak yang
usianya lebih besar, tanda awalnya bisa dilihat saat anak tidak bisa
berinteraksi dengan temannya (Fazriyati, 2013).
Berdasarkan studi pendahuluan di Posyandu Purbasari Tegalrejo
Purbayan Baki sukoharjo pada tanggal 13 Oktober 2014, jumlah bayi dan
balita yang berkunjung tiap bulan di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan
Baki Sukoharjo sebanyak 110 terdiri dari usia 0 – 12 bulan 50 bayi, 1-2 tahun
15 balita, 2-5 tahun 45 balita . Semua Balita yang berkunjung di Posyandu
memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat). Hasil wawancara dari 10 Ibu yang
memiliki balita 2-5 tahun, tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun
dengan 2 pertanyaan didapat hasil 4 orang Ibu dapat menjawab pertanyaan
dengan benar, ibu mengetahui tentang pengertian tumbuh kembang dan dapat
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang Balita,
sedangkan 6 orang ibu tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar, ibu
hanya sebagian mengetahui pengertian tumbuh kembang Balita dan
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang Balita.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
dari itu penulis tertarik untuk melakukan peneliti dengan judul :
5
“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita Umur 2-5
Tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo, Purbayan, Baki, Sukoharjo”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo
Purbayan Baki Sukoharjo ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari
Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita
umur 2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki
Sukoharjo pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita
umur 2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki
Sukoharjo pada tingkat cukup.
6
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita
umur 2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki
Sukoharjo pada tingkat kurang.
d. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat yang mempengaruhi
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak umur 2 – 5 tahun di
Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbaya Baki Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang tumbuh kembang balita pada
usia 2-5 tahun dan permasalahannya.
2. Bagi Peneliti
Peneliti bisa menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam
bentuk riset penelitian dan menambah pengetahuan peneliti terhadap
tumbuh kembang balita.
3. Bagi Institusi
a. Bagi Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo
Sebagai evaluasi tentang tingkat pengetahuan ibu balita yang berada
diposyandu Purbasari tentang tumbuh kembang balita usia 2-5 tahun.
b. Bagi Pendidikan
Dapat menambah referensi mahasiswa khususnya program studi
kebidanan tentang tumbuh kembang balita umur 2–5 tahun.
7
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu terhadap perkembangan anak
sebelumnya dilakukan oleh:
1. Dewi wulan sari (2013), STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Balita usia 2-5
tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen”. Jenis
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Lokasi
penelitian di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen
dengan jumlah 45 responden. Analisa data menggunakan analisa
univariat. Teknik pengambilan sampel menggunakan totak sampling.
Jumlah responden dalam penelitian ini yang memiliki pengetahuan dalam
kategori baik 6 responden (13,3%), kategori cukup 33 responden
(73,4%), dan kurang baik 6 responden (13,3%).
2. Sulastri (2004), STIKes Ahmad Yani Yogyakarta Dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Balita 2-5 tahun di
Depok Sleman Yogyakarta”. Jenis penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan
accidental sampling. Jumlah responden dalam penelitian dengan jumlah
43 orang. Analisa menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat pengetahuan ibu balita dengan kategori baik
sebanyak 31 orang (62,8%), dengan kategori sedang sebanyak 9 orang
(31,4%), dan dengan kategori kurang baik sebanyak 3 orang (5,7%).
8
Persamaan penelitian ini dengan keaslian terletak pada, yaitu sama-sama
menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, jumlah populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel yaitu dengan total sampling, variabel
penelitian, instrumen penelitian dan analisa data. Sedangkan untuk
perbedaan terletak pada lokasi dan waktunya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2011).
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal,
termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik
secara sengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang
melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu
(Mubarak dkk, 2007).
b. Tingkatan pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan yang dicakup
dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:
1) Tahu (Know)
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan
10
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan
dimana dapat menginterpretasikan secara benar.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun
kondisi riil (sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi
masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu
kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek.
11
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Mubarak (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada
orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.
Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan
pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang
dimilikinya.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan
pada aspek fisik dan psikologis (mental).
4) Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba
dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
12
5) Pengalaman
Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkunganya. Ada kecenderungan
pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk
melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut
menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangat
mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya, dan
akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam
kehidupanya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam
mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka
sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap slalu
menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat
berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap
seseorang.
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang
baru.
13
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan adalah
sebagai berikut :
1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah
a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang
pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh
pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan
kata yang lebih dikenal “trial and error”. Metode ini telah
digunakan oleh orang dalam waktu yang cukup lama untuk
memecahkan berbagai masalah.
b) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Para pemegang otoritas, baik pemimpin
pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan
pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di
dalam penemuan pengetahuan.
d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa
pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau
14
pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan.
e) Cara Akal Sehat
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran.
f) Kebenaran Melalui Wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran
yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran
ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut
agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran
tersebut rasional atau tidak.
g) Kebenaran secara Intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat
sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui
proses penalaran atau berpikir.
h) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat
manusia, cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari
sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya
dalam memperoleh pengetahuannya.
15
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang
dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan
yang bersifat umum.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum yang ke khusus.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
“metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut
metodologi penelitian (research methodology).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
(Marimbi, 2010). Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar (Marmi dan rahardjo, 2012).
16
b. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai
dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu:
1) Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi
sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan
dan lingkungan.
2) Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta lanjut
tumbuh kembang yang berlainan organ-organ.
3) Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi
kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4) Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan
saraf.
5) Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6) Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7) Reflek primitif seperti reflek memegang dan berjalan akan
menghilang sebelum gerakan tercapai (Marimbi, 2010).
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang
saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tumbuh kembang adalah proses yang continue dimulai sejak
konsepsi sampai maturitas, atau dewasa.
Setelah kelahiran anak tumbang dengan mudah diamati.
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses instrisik yang terjadi dengan
17
sendirinya, sesuai potensi yang ada dengan individu. Belajar
merupakan perkembagan yang berasal dari latihan dan usaha.
2) Pola perkembangan dapat diramalkan
Sama pada semua anak, tetapi kecepatan berbeda antara
anak satu dengan anak yang lainnya, perkembangan seorang anak
dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum
ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
3) Perkembangan erat hubungannya dengan maturitas system
susunan saraf (Marmi dan Rahardjo, 2012).
c. Periode tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai
dewasa. Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode.
(Marmi dan Rahardjo, 2012). periode tumbuh kembang anak adalah
sebagai berikut:
1) Masa prenatal atau masa intrauterine (masa janin dalam
kandungan).
2) Masa bayi (infancy) umur 0 sampai dengan 11 bulan
3) Masa post (pasca) neonatal,umur 29 hari sampai 11 bulan
4) Masa anak di bawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
5) Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan).
18
d. Tumbuh Kembang Balita
1) Kebutuhan tumbuh kembang balita
Menurut Soetjiningsih dan Ranuh (2014), kebutuhan dasar anak
untuk tumbuh kembang, secara umum di golongkan menjadi tiga
kebutuhan dasar, yaitu:
a) Kebutuhan fisik biomedis (Asuh)
(1) Pangan/gizi
(2) Perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan yang teratur dan pengobatan.
(3) Pemukiman yang layak
(4) Kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan
(5) Pakaian
(6) Rekreasi dan kebugaran jasmani
b) Kebutuhan emosi dan kasih sayang (Asih)
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang
erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang
yang selaras, baik fisik, mental, ataupun psikososial.
c) Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal untuk proses
belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental
(ASAH) ini merangsang perkembangan mental psikososial:
kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama,
kepribadian, produktivitas dan sebagainya.
19
Anak yang mendapat asuh, asih, dan asah yang memadai
akan mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan
potensi genetik yang dimilikinya.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak (Marimbi, 2010). Adapun
faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan
faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri
khasnya. Melaluigenetik yang terkandung didalam sel telur yang
telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan
pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan,
umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2) Faktor lingkungan
a) Faktor Pranatal
(1) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun
pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi
BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan
pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru
20
lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.
(2) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang posisi janin
dalam uterus dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi
panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis.
(3) Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan
pada bayiantara lain obat anti kanker, rokok, alkohol
beserta logam berat lainnya.
(4) Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada
pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroid, insulin,
hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas
mirip insulin.
(5) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu
dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak,
mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya.
(6) Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin.
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan
adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga
dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela,
21
malaria, polio.
(7) Stress
Stress yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat
mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat
bawaan, kelainan kejiwaan.
(8) Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan
abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
(9) Anoksia embrio
Menurunkan oksigenisasi janin melalui gangguan pada
plasenta atau tali pusat, menyebabkan BBLR.
b) Faktor Postnatal (setelah lahir)
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari
suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada
organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada
kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu
sendiri.
f. Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau
Aspek-aspek perkembangan yang dipantau adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan kemampuan gerak kasar adalah gerakan yang
mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh, yang melibatkan sebagian
besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena
dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar.
22
2) Perkembangan kemampuan gerak halus adalah hanya melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot
kecil, tidak memerlukan tenaga.
3) Perkembangan kemampuan bicara, bahasa, dan kecerdasan adalah
komunikasi aktif (menyanyi, berbicara dan komunikasi) pasif
(mengerti dan melakukan yang diperintahkan) perlu
dikembangkan secara bertahap melalui berbagai indra anak.
4) Perkembangan kemampuan bergaul dan mandiri adalah jika pada
awal kehidupannya seorang anak bergantung pada orang lain
dalam hal pemenuhan kebutuhannya, maka dengan makin
mampunya anak melakukan gerakan motorik, anak terdorong
untuk melakukan sendiri berbagai hal dan bergaul dengan orang
lain (Santoso dan Ranti 2013).
g. Tahap Perkembangan Anak Usia 2-5 Tahun
Perkembangan anak menurut Soetjiningsih dan Ranuh (2014).
terdapat 4 parameter perkembangan melalui melalui DDST
(Denver Developmental Screening Test) yang dipakai dalam menilai
perkembangan balita yaitu:
1) Personal social development (kepribadian/tingkah laku sosial).
Aspek perkembangan personal sosial berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Misalnya, bermain bersama dengan anak lain dan
menyadari adanya lingkungan lain di luar rumah
23
2) Gross motor development (gerakan motorik kasar)
Aspek ini berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, serta
melibatkan otot-otot besar. Arah perkembangan motorik adalah
dari umum ke spesifik, atau dari kemampuan gerakan motorik
kasar ke motorik halus. Misalnya, melompat dan menari..
3) Fine motot development (gerakan motorik halus)
Aspek ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian
tubuh tertentu saja, dengan bantuan otot-otot kecil serta
memerlukan koordinasi yang cermat dari mata, tangan, dan jari.
Perkembangan motorik halus terjadi terutama setelah anak dapat
melakukan kontrol kepalanya. Misalnya kemampuan untuk
menggambar, memegang sesuatu benda.
4) Language development (perkembangan bahasa)
Perkembangan bahasa adalah kemampuan untuk memberikan
respons terhadap suara, mengikuti perintah, dan berbicara
spontan. Kemampuan berkomunikasi pada manusia mempunyai
fungsi tertinggi, dibandingkan dengan hewan. Komunikasi tidak
hanya berbicara, tetapi juga perilaku nonverbal seperti mimik
wajah dan sikap tubuh.
24
Perkembangan balita dibagi menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita)
yaitu:
1) Tingkah laku sosial
2) Menolong diri sendiri
3) Intelektual
4) Gerakan motorik halus
5) Komunikasi pasif
6) Komunikasi aktif
7) Gerakan motorik kasar
h. Tumbuh Kembang Balita umur 2-5 Tahun
1) Pertumbuhan Fisik Balita Usia 2-5 tahun
Menurut Marimbi (2010), pertumbuhan fisik adalah hasil
dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme. Pertumbuhan
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a) Pertumbuhan janin intrauterine
Pertumbuhan pada masa janin merupakan
pertumbuhan yang paling pesat yang dialami seseorang
dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan anternatal ini
sangat menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada
masa embrio yaitu minggu pertama kehamilan, sel telur
yang telah dibuahi secara tepat menjadi organisme yang
mempunyai bentuk anatomis seperti manusia.
25
b) Pertumbuhan setelah lahir (berat badan, tinggi badan,
kepala, gigi, jaringan lemak, organ-organ tubuh).
Kecepatan pertumbuhan umur 2 tahun, kecepatan
pertambahan panjang badan kira-kira 5 cm per tahun.
Rumusan panjang anak dari usia 3 tahun sampai remaja
80 + 5 cm. Sesudah tahun pertama kenaikan 1,5 - 2 kg atau
2 - 3 kg setiap tahun. Rumusan berat badan 7 - 2n kg
(n = tahun) berat badan umur 1 tahun adalah 3 kali berat
badan lahir 2,5 tahun adalah 4 kali berat badan lahir dan
5 tahun adalah 2 kali berat badan umur 1 tahun .
2) Tahapan perkembangan 2-5 tahun
Menurut Soetjiningsih dan Ranuh (2014) terbagi menjadi:
tahapan perkembangan mental, gerakan-gerakan kasar & halus,
emosi, sosial perilaku, bicara meliputi:
a) Usia 2-3 tahun
(1) Motorik Halus
(a) Menggambar lingkaran
(2) Motorik kasar
(a) Belajar meloncat, memanjat melompat dengan satu
kaki
(b) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari
adanya lingkungan lain diluar keluarganya
26
(3) Bahasa
(a) Mampu menyusun kalimat
(b) Mempergunakan kata-kata saya, bertanya,
mengerti kata- kata yang ditujukan kepadanya
b) Usia 3-4 tahun
(1) Motorik halus
(a) Menggambar garis silang
(b) Mengenal 2 atau 3 warna
(2) Motorik kasar
(a) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
(b) Bermain dengan anak lain
(c) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
(3) Bahasa
(a) Banyak bertanya
(b) Bicara dengan baik
(c) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
c) Usia 4-5 tahun
(1) Motorik halus
(a) Menggambar segi empat dan segitiga
(b) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan,
badan
(2) Motorik kasar
(a) Melompat dan menari
27
(b) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
(3) Bahasa
(a) Minat kepada kata baru dan artinya
(b) Pandai bicara
(c) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan
cerita
28
B. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo (2011), Mubarak (2007), Notoatmodjo (2012),
Marmi dan Rahardjo (2012), Marimbi (2010), Santosa dan Ranti (2013),
soetjiningsih dan ranuh (2014)
Faktor yang
mempengaruhi tingkat
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan
lingkungan sekitar
7. Informasi
Tumbuh Kembang
Balita Usia 2-5
tahun
Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Tumbuh
Kembang Balita
umur 2-5 tahun
a. Pengertian pertumbuh dan
perkembang balita
b. Ciri-ciri dan prinsip-
prinsip tumbuh kembang
anak
c. Periode tumbuh kembang
anak
d. Tumbuh kembang balita
e. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
tumbuh kembang anak.
f. Aspek-aspek
perkembangan yang
dipantau
g. Tahapan perkembangan
anak
h. Tumbuh kembang balita
29
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Tingkat Pengetahuan
ibu balita tentang
tumbuh kembang balita
usia 2-5 tahun
Baik
Kurang
Cukup
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. umur
Faktor-faktor yang
mempengaruhi :
1. Minat
2. Pengalaman
3. Kebudayaan
lingkungan sekitar
4. Informasi
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah
jenis penelitian deksriptif kuantitatif. Deksriptif yaitu metode penelitian yang
bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang
terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial,
ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain
(Hidayat, 2007).
Deksriptif kuantitatif apabila dalam mendeskripsikan, peneliti
menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa persentase dan
ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011).
Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo
Purbayan Baki Sukoharjo.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan
Baki Sukoharjo.
31
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk
memperoleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan pada :
a. Pengambilan data awal : 13 Oktober 2014
b. Waktu Pelaksanaan Penelitian : 13 April 2015 - 20 April 2015
c. Penyusunan KTI : 08 Oktober 2015 – 20 Juni 2015
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai
balita usia 2-5 tahun yang tercatat di Posyandu Purbasari Tegalrejo
Purbayan Baki Sukoharjo jumlah 45 orang.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2013). Jumlah
sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15% atau
20% -25% atau lebih (Arikunto, 2006). Jadi sampel yang digunakan
32
dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun
berjumlah 45 orang.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (Hidayat, 2007). Jadi, sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun
berjumlah 45 orang.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
tunggal yaitu pengetahuan Ibu tentang tumbuh kembang anak usia 2-5 tahun.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
obyek atau fenomena (Hidayat, 2007).
33
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala
Ukur
Hasil Ukur
Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
tumbuh
kembang
Balita
Umur2-5
tahun
Kemampuan atau
pengetahuan ibu untuk
menjawab pertanyaan
tentang tumbuh kembang
balita umur 2-5 tahun.
a. Pengertian pertumbuh
dan perkembang balita
b. Ciri-ciri dan prinsip-
prinsip tumbuh
kembang anak
c. Periode tumbuh
kembang anak
d. Tumbuh kembang
balita
e. faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
tumbuh kembang anak.
f. Aspek-aspek
perkembangan yang
dipantau
g. Tahapan
perkembangan anak
h. Tumbuh kembang
balita
Kuesioner Ordinal 1) Baik: bila skor
X > mean + 1
SD
2) Cukup: apabila
skor mean - 1SD
< x < mean + 1
SD
3) Kurang: apabila
skor
x < mean - 1 SD
Sumber : (Riwidikdo, 2013)
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian yang
digunakan berupa kuesioner yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner
dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).
Kuesioner yang digunakan dalam bentuk pernyataan tertutup
(closed ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan
34
jawaban responden dan mudah diolah (Notoatmodjo, 2012).
Menurut Hidayat (2007), kuesioner tertutup adalah kuesioner tersebut
dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau
menjawab pada jawaban yang sudah ada.
Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu favorable
(pernyataan positif) dan un favorable (pernyataan negatif). Untuk
pernyataan favorable (pernyataan positif) jika responden memilih
jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0 sedangkan
untuk pernyataan un favorable (pernyataan negatif) jika responden
memilih jawaban benar diberi nilai 0 dan jawaban salah diberi nilai 1.
Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan tentang Tumbuh Kembang
balita
Variabel Indikator Pernyataan
Jumlah Favorable Unfavorable
Tingkat
pengetahu
an ibu
tumbuh
kembang
anak usia
2-5 tahun
Pengertian pertumbuh
dan perkembang balita 1,2 3,4 4
Ciri-ciri dan prinsip
tumbuh kembang anak. 5,6,7,8*,9, 10,11*,12 8
Periode tumbuh kembang
anak 13 14 2
Tumbuh kembang balita 15,17,19 16,18*,20 6
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
tumbuh kembang anak.
21, 22*,
23, 24, 28 25, 26, 27, 29 9
Aspek-aspek
perkembangan yang
dipantau
30 31 2
Tahapan perkembangan
anak 32,33 34,35 4
Tumbuh kembang balita 37,38,39 36,40 5
Jumlah 40
Ket: *Tidak Valid
35
2. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Sebuah
instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini.
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment
dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Instrumen
dikatakan valid jika nilai dikatakan valid jika rhitung> rtabel (0,361) dengan
taraf signifikan 0,05 dengan N : 30 responden.
Menurut Arikunto (2013), rumus product moment adalah:
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien skorelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Berdasarkan hasil uji Validitas dan uji Reliabilitas dilaksanakan di
Posyandu Melati Gentan Baki Sukoharjo kepada ibu yang mempunyai
balita 2-5 tahun sebanyak 30 ibu. Dari 40 soal terdapat 36 soal yang
valid dan 4 soal yang tidak valid yaitu no.item 8 dengan r hitung (0,064),
no.item 11 dengan r hitung (0,222), no.item 18 dengan r hitung (0,293),
no.item 22 dengan r hitung (0,210), untuk selanjutnya pernyataan yang
tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Karena dalam soal yang
36
lain sudah ada yang mewakili jadi jumlah soal yang digunakan dalam
penelitiaan adalah 36 butir soal.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan
Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha (α)
minimal 0,7 (Riwidikdo, 2013).
Menurut Arikunto (2013), rumus Alpha Chronbach adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
r11 : Reliabilitas Instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 : Jumlah varian butir
: Varians total
Menurut Riwidikdo, (2013) untuk melakukan uji validitas, metode
yang kita lakukan adalah dengan mengukur korelasi antara butir-butir
pertanyaan dengan skor pertanyaan dengan keseluruhan. Melakukan uji
coba pada beberapa responden. Uji coba minimal dilakukan terhadap
30 orang.
37
Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai
Alpha Cronbach’s 0,946 dengan 36 soal. Sehingga kuesioner dinyatakan
reliabel karena nilai Alpha Cronbach’s > 0,7.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah Merupakan cara penelitian untuk
mengumpukan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Sebelum
melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar
dapat memperoleh hasil penelitian (Hidayat, 2007).
Menurut Riwidikdo (2013), cara memperoleh data dibagi menjadi
2 yaitu data primer dan data sekunder;
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari
subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
(Riwidikdo, 2013). Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban
kuesioner Responden tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung
dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara
komersial maupun nonkomersial (Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini
data yang digunakan diperoleh dari data yang dimiliki bidan desa
mengenai berapa jumlah ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun yang
berkunjung ke Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo.
38
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2012), proses
pengolahan data ada 4 yaitu:
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
isian formulir atau kuesioner.
b. Coding
Coding merupakan mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Memasukkan data (processing)
Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk ‘kode’ (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
“software” komputer. Salah satu paket program yang paling sering
digunakan untuk “entri data” penelitian adalah paket program SPSS
for window.
d. Pembersihan data (cleaning)
Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan
dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
39
2. Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik
kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Saryono, 2011).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah
menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter:
a) Baik, bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD
b) Cukup, bila nilai Mean -1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD
c) Kurang, bila nilai responden (x) < Mean -1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari rata-rata diperoleh dengan
rumus:
Keterangan :
X : Rata – rata (mean)
x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah data
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standart deviation)
adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran
nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
40
Keterangan :
SD : Simpangan Baku (Standart Deviation)
Xi : Nilai responden
n : Jumlah data
Sedangkan untuk rumus prosentase (Riwidikdo, 2013) diperoleh dengan
rumus :
I. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika dalam penelitian harus
diperhatikan (Hidayat, 2007). Untuk penelitian ini menekankan pada masalah
etika yang meliputi :
1. Informed Consent
Infomed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.
Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika
subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
41
dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati
keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi
lembar persetujuan (Hidayat, 2007).
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2007).
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007).
J. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal sampai dengan penulisan laporan proposal, beserta waktu
berlangsungnya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal
penelitian ini terlampir.
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan
Baki Sukoharjo merupakan salah satu Posyandu yang berada di Kabupaten
Sukoharjo. Lokasi Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan di Desa Tegalrejo
RT. 02 RW. III, Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan di memiliki luas
bangunan kurang lebih 25 m2. Kegiatan Posyandu dilaksanakan setiap tanggal
13 dan diadakan setiap bulan. Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan
dipimpin oleh seorang Ketua Posyandu, tenaga kesehatan yang ada di
Posyandu ini adalah seorang bidan desa, kader berjumlah 6 orang, jenis
pelayanan yang diberikan antara lain kesehatan ibu dan anak yang meliputi
pemeriksaan imunisasi, ibu hamil, serta pemenuhan kebutuhan gizi. Posyandu
Purbasari Tegalrejo Purbayan terletak di Kecamatan Baki yang terdiri dari 14
Kelurahan. Letak Desa Tegalrejo sebelah timur berbatasan dengan Desa
Gentan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Mayang, sebelah utara
berbatasan dengan Desa gumpang dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Waru.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015 di
Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo. Responden dalam
penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 2-5 tahun yang tercatat
42
43
di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo yang berjumlah 45
responden.
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur
No. Responden Frekuensi Prosentase (%)
1.
2.
3.
20 – 25 tahun
26 – 30 tahun
31 – 35 tahun
15
23
7
33,3
51,1
15,6
Total 45 100
Sumber: Data primer 2015
Berdasarkan tabel 4. 1 di atas, kelompok umur responden 20 –
25 tahun sebanyak 15 responden (33,3%), 26 – 30 tahun sebanyak 23
responden (51,1%) dan 31 – 35 tahun sebanyak 7 responden (15,6%).
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak
adalah 26 – 30 tahun yaitu sebanyak 23 responden (51,1%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
No. Responden Frekuensi Prosentase (%)
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
3
11
23
8
6,7
24,4
51,1
17,8
Total 45 100
Sumber: Data primer 2015
Berdasarkan tabel 4.2 di atas kelompok responden
berpendidikan SD sebanyak 3 responden (6,7%), SMP sebanyak 11
responden (24,4%), SMA sebanyak 23 responden (51,1%) dan
Perguruan Tinggi sebanyak 8 responden (17,8%). Dari data di atas
44
dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir responden yang paling
banyak adalah SMA, yaitu sebanyak 23 responden (51,1%).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Responden Frekuensi Prosentase (%)
1.
2.
3.
IRT
Swasta
PNS
14
27
4
31,1
60
8,9
Total 45 100
Sumber: Data primer 2015
Berdasarkan tabel 4.3 di atas kelompok responden sebagai Ibu
Rumah Tangga (IRT) sebanyak 14 responden (31,1%), yang bekerja
sebagai pekerja Swasta sebanyak 27 responden (60%) dan yang
bekerja sebagai PNS sebanyak 4 responden (8,9%). Dari data di atas
dapat disimpulkan bahwa pekerjaan responden yang paling banyak
adalah sebagai pekerja Swasta yaitu sebanyak 27 responden (60%).
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan dari responden, maka dapat digunakan cara
perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai Mean 30 dan nilai
Std. Deviation 5,6.
Tabel 4.4 Mean dan Std. Deviation
Variabel Mean Std. Deviation
Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang balita umur 2 – 5 tahun
30 5,6
45
Berdasarkan nilai Mean dan Std. Deviation, pengetahuan responden
dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu sebagai berikut:
a. Baik = Jika nilai responden (x) > Mean + 1 SD
(x) > 30 + (1 x 5,6)
(x) > 35,6
Jadi tingkat pengetahuan baik bila nilai (x) > 35,6
b. Cukup = Jika nilai responden Mean – 1 SD < x < Mean + 1 SD
30 – (1 x 5,6) < x < 30 + (1 x 5,6)
24,4 < x < 35,6
Jadi pengetahuan cukup bila nilai (x) 24,4 < x < 35,6
c. Kurang = Jika nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1 SD
(x) < 30 – (1 x 5,6)
(x) < 24,4
Jadi pengetahuan kurang bila nilai (x) < 24,4
Berdasarkan perhitungan di atas, tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo
Purbayan Baki Sukoharjo dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur
2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki
Sukoharjo
No. Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
8
31
6
17,8
68,9
13,3
Total 45 100
Sumber: Data primer 2015
46
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang balita umur 2 – 5 tahun di Posyandu Purbasari Tegalrejo
Purbayan Baki Sukoharjo pada kategori pengetahuan baik sebanyak 8
responden (17,8%), pengetahuan cukup sebanyak 31 responden (68,9%)
dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (13,3%). Jadi tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun di
Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo yang paling
banyak dikategorikan dalam pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 31
responden (68,9%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa
tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun di
Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo pada kategori
pengetahuan baik sebanyak 8 responden (17,8%), pengetahuan cukup
sebanyak 31 responden (68,9%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6
responden (13,3%). Jadi mayoritas pengetahuan responden berpengetahuan
cukup.
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
47
(Notoatmodjo, 2011). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu
pendidikan, pekerjaan, umur.
Berdasarkan tabel 4.1, umur responden yang paling banyak adalah 26 –
30 tahun yaitu sebanyak 23 responden (51,1%). Menurut Mubarak, (2007)
dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik
dan psikologis (mental). Semakin bertambahnya umur akan semakin
berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengalaman yang
diperoleh akan semakin baik. Umur merupakan faktor penghambat.
Berdasarkan tabel 4.2, distribusi frekuensi mayoritas
responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 23 responden (51,1%).
Menurut Mubarak, (2007) pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.
Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak
pula pengetahuan yang dimilikinya. Pendidikan merupakan faktor pendorong.
Berdasarkan tabel 4.3, distribusi frekuensi mayoritas responden
sebagai pekerja Swasta yaitu sebanyak 27 responden (60%).
Menurut Mubarak, (2007) lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Pekerjaan merupakan faktor pendorong.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, sebagian responden
berpengetahuan cukup tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun.
Pengetahuan tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun sangat penting
48
bagi ibu, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian
adalah tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama dan setiap responden memiliki
waktu luang yang berbeda dalam menjawab kuesioner.
2. Kelemahan/ Keterbatasan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang balita umur 2 – 5 tahun.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab benar dan salah
serta jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan
secara mendalam.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan yaitu
sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun
di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo dalam kategori
baik sebanyak 8 responden (17,8%).
2. Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun
di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo dalam kategori
cukup sebanyak 31 responden (68,9%).
3. Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur 2 – 5 tahun
di Posyandu Purbasari Tegalrejo Purbayan Baki Sukoharjo dalam kategori
kurang sebanyak 6 responden (13,3%).
4. Faktor pendorong tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita
umur 2-5 tahun adalah pendidikan dan pekerjaan. Faktor penghambat
tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita umur 2-5 tahun
adalah umur.
50
50
B. Saran
1. Bagi Responden atau Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang tumbuh
kembang balita umur 2 – 5 tahun dengan mengikuti penyuluhan dari
tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media massa dan elektronik.
2. Posyandu
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
khususnya dalam pemberian KIE tentang tumbuh kembang balita umur 2 –
5 tahun.
3. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan
khususnya tentang tumbuh kembang balita.
4. Tenaga Kesehatan
Diharapkan memberikan penyuluhan tentang tumbuh kembang balita
pada ibu yang memiliki balita umur 2 – 5 tahun, sehingga pengetahuan ibu
menjadi baik.
5. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan
metode yang berbeda, mengembangkan variabel penelitian dan kuesioner,
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
_____________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta :
Rineka Cipta.
Dewi, N.I. 2009. Faktor Risiko Gangguan Berbahasa Pada Anak.
http://speechclinic.wordpress.com/2014/12/13/faktor-risiko-gangguan-
berbahasa-pada-anak/ diakses tanggal 10 November 2014 pukul 17.00 Wib
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. 2013. Laporan Hasil Kegiatan PSG &
KADARZI Kabupaten Sukoharjo.
Fazriyati, W. 2013. Deteksi Dini Gangguan Sensorik Motorik Anak.
http://WardahFazriyati.Kompas.com.Health.htm/2013/09/30/deteksi-dini-
gangguan-sensorik-motorik-anak/ diakses pada tanggal 06 November 2014
Pukul 11.28 Wib.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Marimbi H. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Marmi, dan Raharjo.K. 2014. Asuhan Neonatus Bayi Balita Dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
_____________. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta
_____________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2012. Profil Data Kesehatan Provinsi Jawa
tengah Tahun. 2012. Semarang: Departemen Kesehatan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Profil Data kesehatan
Indonesia Tahun 2013. Jakarta: kementian Kesehatan RI.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, Dan S2. Jakarta :
Nuha Medika.
Santoso. S dan Ranti. L.A, 2013. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sari, W.D. 2013. Tingkat Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita usia
2-5 tahun di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom Masaran Sragen. Karya
Tulis Ilmiah. Surakarta: STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Soetjiningsih, dan Ranuh, G. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kedokteran
EGC.
Sugiyono. 2013. 14 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sulastri. 2004. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita 2-5
tahun di Depok Sleman Yogyakarta. KaryaTtulis Ilmiah. Yogyakarta :
STIKES Ahmad Yani.
Unpatti, H. 2014. Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Bayi Dan neonatus.
http://hartanto104.wordpress.com/2009/05/25/asuhan-kebidanan-
komunitas-pada-bayi-dan-neonatus/ diakses pada tanggal 12 November
2014 Pukul 15.00 Wib.