Post on 04-Jun-2018
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
1/20
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Teori
Kekuasaan Negara. Semoga bisa menjadi acuan dalam belajar dan menambah
pengetahuan kita tentang Kekuasaan Negara.
Kekuasaan negara dalam menguasai masyarakat memiliki otoritas dan
kewenangan. Otoritas dalam arti hak untuk memiliki legitimasi kekuasaan dan
kewenangan untuk ditaati, sedangkan teori yang dikemukakan oleh Kranenburg
dan Logemann, mereka mengemukakan pendapat yang sama bahwa negara itu
merupakan organisasi kekuasaan. Negara sebagai organisasi kekuasaan
memerlukan legitimasi dengan demikian memerlukan hukum, keduanya saling
melengkapi dalam menjalankan tugas negara. Negara sebagai organisasi
kekuasaan secara realitas dihadapkan kepada batasan konstitusional, konstitusi
mengatur bagaimana kekuasaan yang dimiliki oleh organisasi negara
didistribusikan kepada alat perlengkapan negara.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah. Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada
Dosen Mata Kuliah Ilmu Negara serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Pandeglang, November 2013
Penulis
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
2/20
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................. 2C. Tujuan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kekuasaan Negara............................................ 3B. Teori Kedaulatan Negara ................................................... 7C. Teori Asal Kekuasaan Negara ............................................ 11D. Teori Pemisahan Kekuasaan Negara .................................. 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 17
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
3/20
iii
MAKALAH
TEORI KEKUASAAN NEGARADitulis Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Ilmu Negara
Disusun Oleh :
Nama : Dede Supriadi
Sem : I (Satu)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATHLAUL ANWARBANTEN
2013
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
4/20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangNegara (sebagai suatu organisasi di suatu wilayah) memiliki kekuasaan
untuk memaksakan kedudukannya secara sah terhadap semua golongan yang
ada dalam wilayah itu dan menetapkan tujuan kehidupan bersama. Negara
berkewajiban menetapkan cara dan batas kekuasaan untuk digunakan dalam
kehidupan bersama, sehingga dapat membimbing berbagai kegiatan penduduk
ke arah tujuan bersama.
Pada hakikatnya Negara disebut sebagai organisasi kekuasaan karena
dilihat dari sifat-sifat Negara tersebut. Dikatakan sebagai organisasi
kekuasaan, karena setiap Negara terorganisir dan di dalamnya pasti ada
kekuasaan. Kekuasaan di suatu Negara terbagi tiga, yang sering disebut
dengan istilah trias politika. Trias politika terdiri dari kekuasaan legislatif
yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang, kekuasaan eksekutif yaitu
kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan, dan kekuasaan yudikatif yaitu
kekuasaan kehakiman.
Negara mempunyai sifat-sifat diantaranya sifat memaksa, monopoli,
dan mencakup semua. Sebagai contoh dari sifat memaksa yaitu Negara
memaksakan kepada semua warga Negara supaya mematuhi dan menjalankan
kehidupan sesuai dengan sistem perundang-undangan yang berlaku dari atas
sampai ke bawah yang menjadi pedoman dalam masyarakat untuk menata
kehidupan yang lebih baik. Sifat monopoli merupakan perwujudan kekuasaan
Negara untuk menentukan ideologi, penentuan partai politik dan ormas, mata
uang, harga, dan usaha-usaha yang dapat mewujudkan kepentingan
masyarakat. Sifat mencakup semua yang dimiliki Negara ditujukan agar warga
Negara menaati setiap aturan yang dibuat tanpa memandang status ekonomi
dan sosial, perbedaan etnis, daerah, dan sebagainya. Sebagai contoh sifat yang
mencakup semua adalah setiap warga Negara wajib memiliki KTP, kartu ini
wajib dimiliki warga Negara di manapun ia berada.
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
5/20
2
Mempelajari ilmu mengenai Negara tidak bisa secara abstrak, karena
Negara mempunyai unsur-unsur yang membuat Negara tersebut terbentuk.
Para ahli mengemukakan pendapatnya masing-masing menurut
pengamatannya, tidak sedikit dari pendapat tersebut yang berbeda-beda secara
etimologi, tetapi secara fundamental tetap sama, yang membedakan hanya
penafsirannya saja.
B. Rumusan Masalah1. Apa Pengertian Kekuasaan Negara?2. Bagaimana Teori Kedaulatan Negara?3. Bagaimana Teori Asal Kekuasaan Negara?4. Bagaimana Teori Pemisahan Kekuasaan Negara?
C. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui tentang Pengertian Kekuasaan Negara2. Untuk mengetahui tentang Teori Kedaulatan Negara3. Untuk mengetahui tentang Teori Asal Kekuasaan Negara4. Untuk mengetahui tentang Teori Pemisahan Kekuasaan Negara
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
6/20
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KekuasaanNegaraNegara merupakan suatu organisasi kekuasaan. Kekuasaan Negara
terdiri atas dua kata yakni kekuasaan (power) dan Negara (state). Menurut
Miriam Budiarjo, kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu
kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai
dengan keinginan dari pelaku.
Sedangkan Negara menurut Roger H Soltau adlah alat atau wewenang
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
Jadi kekuasaan Negara diartikan sebagai suatu kemampuan atau
wewenang yang dimiliki suatu organisasi yang disebut Negara untuk
mengatur dan mempengaruhi tingkah laku manusia agar sesuai dengan
kehendak atau tujuan bersama.
Kekuasaan-kekuasaan yang dimilki suatu Negara sangat luas dan
mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu kekuasaan legislative, kekuasan
yudikatif dan kekuatan eksekutif, yang di dalamnya mencakup pula kekuasaan
untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan kesehjateraan
rakyat, agama, social, budaya dan sebagainya.
Kekuasaanyang melekat pada Negara dapat dibagi dengan dua cara
yaitu :
a. Secara vertical,yaitu pembagian kekuasaan atas beberapa tingkatpemerintahan. Misalnya pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah, atau antara pemerintah federal dengan Negara-
negara bagian.
b. Secara horizontal,yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsinya .misalnya pembagian kekuasaan atas legislative, eksekutif dan yudikatif.
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
7/20
4
Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki suatu kewibawaan yang
mengandung pengertian bahwa Negara dapat memaksakan kehendaknya
kepada semua orang yang diliputi organisasi itu.
Sekalipun Negara mempunyai kekuasaan yang luar biasa dan bersifat
memaksa, bukan berarti Negara dan aparatur Negara dapat bertindak
sewenang-wenang dan tanpa aturan sama sekali. Mereka mempunyai
kekuasaan yang sangat luas dan luar biasa tetapi masih dalam batas-batas
kekuasaan yang telah ditentukan dan berdasarkan hukum yang berlaku.
Organisasi negara terdiri dari sejumlah alat-alat perlengkapan negara
yang membangun sebuah sistem tata kerja untuk menjalankan negara dalam
mewujudkan tujuannya. Sistem tata kerja melukiskan hubungan serta
pembagian tugas tersebut pada dasarnya adalah pembagian dan
pendistribusian kekuasaan pada alat perlengkapan negara yang dilakukan
secara sistematik sehingga membangun sebuah mekanisme kerja yang teratur.
Dari pembagiaan dan pendistribusian kekuasaan ini yang memungkinkan
setiap alat perlengkapan negara milik kekuasaan disertai kewenangan untuk
melakukan dan mendukung mekanisme dan pemerintahan atau disebut dengan
membangun dan menjalankan sistem ketatanegaraan.
Kekuasaan negara dalam menguasai masyarakat memiliki otoritas dan
kewenangan. Otoritas dalam arti hak untuk memiliki legitimasi kekuasaan dan
kewenangan untuk ditaati, sedangkan teori yang dikemukakan oleh
Kranenburg dan Logemann, mereka mengemukakan pendapat yang sama
bahwa negara itu merupakan organisasi kekuasaan. Negara sebagai organisasi
kekuasaan memerlukan legitimasi dengan demikian memerlukan hukum,
keduanya saling melengkapi dalam menjalankan tugas negara. Negara sebagai
organisasi kekuasaan secara realitas dihadapkan kepada batasan
konstitusional, konstitusi mengatur bagaimana kekuasaan yang dimiliki oleh
organisasi negara didistribusikan kepada alat perlengkapan negara.
Sedangkan pemaknaan terhadap negara baik sebagai organisme, atau
sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan bersama, konsep negara tidal lepas
dari konsep kekuasaan, dimana ada negara disitu ada kekuasaan. Sumber
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
8/20
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
9/20
6
pemegang kekuasaan. Maksudnya kekuasaan tertinggi atau kedaulatan itu
siapakah yang memiliki dan atau memegang di dalam suatu negara.
Kekuasaan yang dimiliki oleh negara bila sudah memiliki legitimasi
maka akan merupakan kewenangan yang diakui oleh rakyat sebagai warga
negara. Proses perolehan legitimasi harus memperoleh pembenaran dari
pemegang dan pemilik kedaulatan tersebut.
Proses legitimasi kekuasaan yang dimiliki oleh negara dan pemerintah
dalam sistem demokrasi dilakukan melalui pemilihan umum. Oleh karena itu,
pemilihan sebagai lembaga demokrasi yang pada hakikatnya adalah proses
pemberian legitimasi kekuasaan bagi negara dan pemerintah. Sekali lagi perlu
dipahami bahwa kewenangan bagi negara untuk menjalankan kekuasaannya
apabila negara atau pemerintah belum memiliki legitimasi untuk menjalankan
kekuasaan tersebut. Dalam arti lain kekuasaan yang dimiliki oleh organisasi
tidak akan menjadi kewenangan apabila tidak memperoleh legitimasi dari
pemegang kekuasaan.
Untuk membahas tentang kekuasaan dan kewenangan akan berkait
dengan kedaulatan.Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kedaulatan, Anda
perlu mepelajari tentang teori-teori kedaulatan. Keadaulatan adalah kekuasaan
yang tertinggi yang terdapat dalam suatu organisasi .
Kedaulatan, dan bagaimana sifat-sifat kedaulatan itu, pada abad XVI
Jean Bodin (Perancis) adalah sarjana mengemukakan pendapatnya, bahwa
kedaulatan itu adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam
suatu negara, yang sifatnya:tunggal, asli, abadi dan tidak dapat dibagi-bagi.
Namun pengertian tersebut banyak mendapat kritik, sehubungan terlalu sempit
dalam memberikan maknanya. Kekuasaan tertinggi justru untuk dapat
digunakan memerlukan untuk npelaksanaan sistem pemerintah.Oleh karena itu
definisi tidak dapat dilaksanakan secara konsekuen terlebih bila dihadapkan
kepada teori pemisahan kekuasaan (trias politika) dan pembagian kekuasaan
(distribution of power).
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
10/20
7
B. Teori Kedaulatan NegaraTeori kedaulatan negara yang dikemukakan oleh para ahli kenegaraan
adalah sebagai berikut.
1. Teori Kedaulatan Tuhan.Adalah kedaulatan dimana kekuasaan tertinggi suatu negara berasal
dari tuhan (agama yang dianut suatu negara). Teori kedaulatan Tuhan
mengajarkan bahwa negara dan pemerintah mendapat kekuasaan tertinggi
dari Tuhan. Pemimpin negara secara kodrati telah ditetapkan oleh Tuhan.
Oleh karena itu, rakyat wajib taat dan patuh terhadap para pemimpin.
Raja atau penguasa negara mendapat kekuasaan tertinggi dari
Tuhan sehingga kehendak raja atau penguasa juga merupakan kehendak
Tuhan. Teori ini berkembang pada abad pertengahan, antara abad V
sampai abad XV. Tokoh-tokoh nya antara lain Agustinus, Thomas
Aquinas, Marsiliusdan F. J. Sthal. Teori ini terjadi di negara-negara
otoriter.Kedaulatan berasal dari Tuhan yang diberikan kepada raja atau
penguasa. Saat itu raja dianggap sebagai wakil Tuhan. Tapi, karena
merasa mewakili Tuhan dalam melaksanakan kekuasaan, raja sering
merasa berkuasa dan berbuat semaunya, tanpa memikirkan rakyat.
Keadaan ini mendorong timbulnya pandangan atau teori baru mengenai
kedaulatan, yaitu kedaulatan negara.
Teori-teori teokrasi ini dijumpai, bukan saja di dunia barat tapi
juga di timur. Sehingga dapat dikatakan bahwa kekuasaan teokrasi dimiliki
oleh hampir seluruh negara pada beberapa peradaban. Apabila pemerintah
negara itu berbentuk kerajaan (monarki) maka dinasti yang memerintah
disana dianggap turunan dan mendapat kekuasaannya dari Tuhan.
Misalnya jika Tenno Heika di Jepang dianggap berkuasa sebagai turunan
dari Dewa matahari.
2. Teori Kedaulatan RajaTeori kedaulatan raja merupakan perwujudan dari teori kedaulatan
Tuhan. Kekuasaan tertinggi di tangan raja atau penguasa. Oleh karena itu,
raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di bumi yang mendapat
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
11/20
8
kekuasaan langsung dari Tuhan sehingga kekuasaan raja mutlak dan tidak
dapat diganggu gugat.
Bahwa kekuasaan yang tertinggi ada pada raja hal ini dapat
digabungkan dengan teori pembenaran negara yang menimbulkan
kekuasaan mutlak pada raja/ satu penguasa. Teori ini memandang bahwa
raja memiliki kekuasaan yang mutlak dan tidak terbatas dalam
menjalankan pemerintahan. Penganjur teori ini adalah Machiavelli dan
Thomas Hobbes.Dengan adanya kedaulatan yang dimiliki oleh para raja
maka raja berkuasa dengan sewenang-wenang. Bahkan Raja Louis XIV
dari Prancis dengan sombongnya pernah berkata Lettat Cest Moi
(negara adalah saya), yang menjadi sumbu dari pergerakan Revolusi
Perancis.
3. Teori Kedaulatan NegaraBerdasarkan teori ini, kekuasaan tertinggi terletak pada negara.
Negara sebagai lembaga tertinggi yang memiliki kekuasaan. Kedaulatan
negara muncul bersama dengan berdirinya suatu negara.
Kedaulatan Negara merupakan kedaulatan yang berasal dari dari
negara itu sendiri. Negaralah yang menciptakan hukum, jadi rakyat harus
tunduk kepada negara. Tokoh-tokohnya adalah Jean Bodin , George
Jellinek dan Paul Laband. Menurut Jean Bodin perlu diperhatikan bahwa
pada hakekatnya teori kedaulatan negara iru atau Staats-souvereiniteit,
hanya menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi itu ada pada negara, entah
kekuasaan itu bersifat absolut, entah sifatnya terbatas, dan ini harus
dibedakan dengan pengertian ajaran Staats-absolutisme.
Karena dalam ajaran Staats-souvereiniteit itu pada prinsipnya
hanya dikatakan bahwa kekuasaan tertinggi ini mungkinbersifat absolut,
tetapi mungkin juga bersifat terbatas. Sedang dalam ajaran Staats-
absolutisme dikatakan bahwa kekuasaan negara itu bersifat absolut, jadi
berarti tidak mungkin bersifat terbatas, dalam arti baahwa negara itu
kekuasaannya meliputi segala segi kehidupan masyarakat, sehingga
mengakibatkan para warga negara itu tidak lagi mempunyai kepribadian.
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
12/20
9
Menurut George Jellinek mengatakan bahwa hukum itu adalah
merupakan penjelmaan daripada kehendak atau kemauan negara. Jadi juga
negaralah yang menciptakan hukum, maka negara dianggap satu-satunya
sumber hukum, dan negaralah yang memiliki kekuasaan tertinggi atau
kedaulatan. Di luar negara tidak ada satu organpun yang berwenang
menetapkan hukum.
4. Teori Kedaulatan HukumAdalah suatu kedaulatan yang memiliki atau bahkan memegang
kekuasaan tertinggi didalam suatu negara adalah hukum. Oleh sebab itu
baik raja, rakyat, bahkan negara harus runduk kepada hukum.Hukum dan
aktifutas pemerintahan merupakan kehendak negara
Tokoh dari teori ini adalah Imanuel Kant, Hugo Krabe, dan Leon
Duguit. Teori kedaulatan hukum menekankan bahwa kekuasaan tertinggi
dalam negara terletak pada hukum, baik hukum tertulis maupun tidak
tertulis. Oleh karena itu, pelaksanaan pemerintahan dibatasi oleh norma
sehingga tidak bersifat absolut.
Menurut teori ini, hukum adalah pernyataan penilaian yang terbit
dari kesadaran hukum manusia. Dan hukum merupakan sumber
kedaulatan. Kesadaran hukum inilah yang membedakan mana yang adil
dan mana yang tidak adil. Teori ini dipakai oleh Indonesia dengan
mengubah Undang-Undang Dasarnya, dari konsep kedaulatan rakyat yang
diwakilkan menjadi kedaulatan hukum. Kedaulatan hukum tercantum
dalam UUD 1945 Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan oleh
Undang-Undang Dasar.
5. Teori Kedaulatan RakyatTeori kedaulatan rakyat mengajarkan bahwa kekuasaan negara
tertinggi terletak di tangan rakyat. Teori ini berdasarkan pada anggapan
bahwa kedaulatan yang dipegang raja atau penguasa itu berasal dari
rakyat.Kekuasaaan tertinggi berada di tangan rakyat.
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
13/20
10
Teori ini lahir dari reaksi pada kedaulatan raja. Yang menjadi
bapak dari ajaran ini adalah JJ. Rousseau yang pada akhirnya teori ini
menjadi inspirasi Revolusi Perancis. Teori kedaulatan rakyat ini sebagai
cikal bakal dari ajaran demokrasi. Sebagai pelopor teori ini adalah Jean
Jacques Rousseau (1712-1778). Menurut beliau bahwa raja memerintah
hanya sebagai wakil rakyat, sedangkan kedaulatan penuh ditangan rakyat
dan tidak dapat dibagikan kepada pemerintah itu
Teori ini menjadi inspirasi banyak negara termasuk Amerika
Serikat dan Indonesia, dan dapat disimpulkan bahwa trend dan simbol
abad 20 adalah tentang kedaulatan rakyat.
Menurut teori ini, rakyatlah yang berdaulat dan mewakilkan atau
menyerahkan kekuasaannya kepada negara. Kemudian negara memecah
menjadi beberapa kekuasaan yang diberikan pada pemerintah, ataupun
lembaga perwakilan. Tetapi karena pada saat dilahirkan teori ini banyak
negara yang masih menganut sistem monarki, maka yang berkuasa adalah
raja atau pemerintah. Bilamana pemerintah ini melaksanakan tugasnya
tidak sesuai dengan kehendak rakyat, maka rakyat akan bertindak
mengganti pemerintah itu. Kedaulatan rakyat ini, didasarkan pada
kehendak umum yang disebut volonte generale oleh Rousseau. Apabila
Raja memerintah hanya sebagai wakil, sedangkan kedaulatan penuh
ditangan rakyat dan tidak dapat dibagikan kepada pemerintah itu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan kedaulatan rakyat
mempunyai makna sebagai berikut:
a. Kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat;b. Kekuasaan pemerintah atau penguasa berasal dari rakyat,;c. Pemerintah atau pengusa bertanggung jawab kepada rakyat dan
bekerja untuk kesejahteraan rakyat.
Sumber ajaran kedaulatan rakyat adalah demokrasi. Teori ini
memunculkan timbulnya suatu teori pembagian kekuasaan seperti dalam
ajaran trias politika yang dikemukakan oleh Montesquieu.
Teori trias politika menganjurkan agar kekuasaan pemerintahan negara
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
14/20
11
dipisahkan menjadi tiga lembaga, yaitu legislatif (membuat dan
menetapkan undang-undang), eksekutif (melaksanakan undang-undang),
dan yudikatif (mengawasi pelaksanaan undang-undang). Suatu negara
yang menganut teori kedaulatan rakyat mempunyaiciri-ciri sebagai
berikut:
a. Negara memiliki lembaga perwakilan rakyat sebagai badan/majelisyang mewakili atau mencerminkan kehendak rakyat.
b. Pelaksanaan pemilu untuk mengangkat dan menetapkan anggotalembaga perwakilan diatur oleh undang-undang.
c. Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan ataumajelis yang bertugas mengawasi pemerintah.
d. Susunan kekuasaan badan atau majelis itu ditetapkan dalam undang-undang dasar.
C. Teori Asal Kekuasaan Negara1. Teori Teokrasi
Teori Teokrasi Langsung: istilah langsung menunjukkan bahwa
yang berkuasa dalam negara adalah Tuhan secara langsung. Adanya
negara di dunia ini adalah atas kehendak Tuhan dan yang memerintah
adalah Tuhan. Pertanyaannya, apakah negara semacam ini pernah ada dan
apakah Tuhan sendiri yang memerintah?
Teori Teokrasi tak Langsung: disebut tak langsung karena bukan
Tuhan sendiri yang memerintah, melainkan raja (atas nama Tuhan). Raja
memerintah atas kehendak Tuhan sebagai karunia. Anggapan ini timbuldalam sejarah pada sekumpulan manusia yang tergabung dalam partai
konvensional (agama) di negara Belanda. Mereka berpendapat bahwa raja
Belanda dan rakyatnya dihadapkan pada suatu tugas suci (mission sacre)
sebagai perintah dari Tuhan untuk memakmurkan negara Belanda,
termasuk daerah jajahannya.
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
15/20
12
2. Teori KekuasaanSebagaimana sudah diketahui, pelopor teori ini adalah Thomas
Hobbes dan Machiavelli. Dalam bukunya yang berjudulLeviathan,
Hobbes membedakan dua macam status manusia:status naturalis-
kedudukan manusia sewaktu masih belum ada negara danstatus civilis-
kedudukan manusia setelah menjadi warga negara suatu negara.
3. Teori YuridisTeori ini hendak mencari dasar hukum kekuasaan negara melalui
tiga golongan:
a. TeoriPatriarkhalTeori ini didasarkan pada hukum keluarga. Pada masa
masyarakat hidup dalam kesatuan-kesatuan keluarga besar, kepala
keluarga (primus inter pares) menjadi pemimpin yang dipuja-puja
karena kekuatannya, jasa dan kebijaksanaannya.
b. TeoriPatrimonialPatrimonial berasal dari istilahpatrimoniumyang berarti hak
milik. Karena rajalah pemegang hak milik di wilayah kekuasaannya,
maka semua penduduk daerah itu harus tunduk kepadanya. Sekadar
contoh, pada abad pertengahan hak untuk memerintah dan menguasai
timbul dari pemilikan tanah. Dalam keadaan perang sudah menjadi
kebiasaan bahwa raja-raja menerima bantuan dari kaum bangsawan
untuk mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Jika perang
berakhir dengan kemenangan raja, maka para bangsawan yang ikut
membela negara akan mendapatkan sebidang tanah sebagai tanda jasa.
c. TeoriPerjanjianTeori perjanjian sebagai dasar hukum kekuasaan negara
dikemukakan oleh tiga tokoh terkemuka: Thomas Hobbes, John Locke
dan J.J. Rousseau. Mereka hendak mengembalikan kekuasaan raja
pada suatu perjanjian masyarakat yang mengalihkan manusia
daristatus naturaliskestatus civilis.
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
16/20
13
Menurut Thomas Hobbes, manusia selalu hidup dalam
ketakutan akan diserang oleh manusia lainnya yang lebih kuat. Maka
kemudian diadakan perjanjian masyarakat yang tidak
mengikutsertakan raja. Perjanjian diadakan antarakyat. Dalam
perjanjian masyarakat (pactum unionis) itu individu-individu
menyerahkan hak-hak azasinya kepada suatu kolektivitas, yaitu
kesatuan individu-individu. Kolektivitas itu kemudian menyerahkan
hak-hak atau kekuasaannya kepada raja dalampactum
subiectionis tanpa syarat apa pun. Itulah sebabnya raja berkekuasaan
mutlak (monarkhi absolut).
Sedangkan John Locke menyatakan bahwa perjanjian itu
diadakan antara raja dan rakyat, sehingga raja dapat memegang
kekuasaannya untuk melindungi hak-hak rakyat. Kalau raja bertindak
sewenang-wenang, rakyat dapat meminta pertanggungjawabannya,
karena yang primer adalah hak-hak azasi yang harus dilindungi oleh
raja. Akibat dari perjanjian antara rakyat dengan raja itu timbullah
monarkhi konstitusional atau monarkhi terbatas karena kedudukan
raja kini dibatasi konstitusi.
Pendapat Rousseau adalah kebalikan dari paham Hobbes.
Menurut Hobbes,pactum unionisitu ditelan olehpactum
subiectionis. Sedangkan menurut Rousseau justru sebaliknya. Tujuan
ajaran Rousseau adalah timbulnya kedaulatan rakyat dan kedaulatan
itu tidak pernah diserahkan kepada raja. Kalau pun raja yang
memerintah, sesungguhnya kekuasaan pemerintahan itu diperolehnya
dari rakyat. Raja adalah mandataris rakyat
D. Teori Pemisahan Kekuasaan NegaraJohn Locke adalah orang pertama yang mengemukakan teori
pemisahan kekuasaan negara dalam bukunya Two Treaties on Civil
Government(1660). Ia membagi kekuasaan negara menjadi tiga bidang
sebagai berikut:
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
17/20
14
1. Legislatif: kekuasaan untuk membuat undang-undang;2. Eksekutif: kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang;3. Federatif: kekuasaan mengadakan perserikatan dan aliansi serta segala
tindakan dengan semua orang dan badan-badan di luar negeri.
Diilhami pemikiran John Locke, Montesquieu seorang pengarang,
filsuf asal Prancis menulis buku LEsprit des Lois(Jenewa, 1748). Di
dalamnya ia menulis tentang sistem pemisahan kekuasaan yang berlaku di
Inggris:
1. Legislatif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh badan perwakilan rakyat(parlemen);
2. Eksekutif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh pemerintah;3. Yudikatif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh badan peradilan (Mahkamah
Agung dan pengadilan di bawahnya).
Isi ajaran Montesquieu berpangkal pada pemisahan kekuasaan negara
(separation of powers) yang terkenal dengan istilah Trias Politica.
Keharusan pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga jenis itu adalah untuk
membendung kesewenang-wenangan raja.
Kekuasaan membuat undang-undang (legislatif) harus dipegang oleh
badan yang berhak khusus untuk itu. Dalam negara demokratis, kekuasaan
tertinggi untuk menyusun undang-undang itu sepantasnya dipegang oleh
badan perwakilan rakyat. Sedangkan kekuasaan melaksanakan undang-undang
harus dipegang oleh badan lain, yaitu badan eksekutif. Dan kekuasaan
yudikatif (kekuasaan yustisi, kehakiman) adalah kekuasaan yang berkewajiban
memertahankan undang-undang dan berhak memberikan peradilan kepada
rakyat. Badan yudikatiflah yang berkuasa memutuskan perkara, menjatuhkan
hukuman terhadap setiap pelanggaran undang-undang yang telah diadakan
oleh badan legislatif dan dilaksanakan oleh badan eksekutif.
Walaupun para hakim pada umumnya diangkat oleh kepala negara
(eksekutif), mereka berkedudukan istimewa, tidak diperintah oleh kepala
negara yang mengangkatnya dan bahkan berhak menghukum kepala negara
jika melakukan pelanggaran hukum. Inilah perbedaan mendasar pandangan
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
18/20
15
Montesquieu dan John Locke yang memasukkan kekuasaan yudikatif ke
dalam kekuasasan eksekutif. Montesquieu memandang badan peradilan
sebagai kekuasaan independen. Kekuasaan federatif menurut pembagian John
Locke justru dimasukkan Montesquieu sebagai bagian dari kekuasaan
eksekutif.
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
19/20
16
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanKekuasaan Negara diartikan sebagai suatu kemampuan atau wewenang
yang dimiliki suatu organisasi yang disebut Negara untuk mengatur dan
mempengaruhi tingkah laku manusia agar sesuai dengan kehendak atau tujuan
bersama.
Kekuasaan-kekuasaan yang dimilki suatu Negara sangat luas dan
mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu kekuasaan legislative, kekuasan
yudikatif dan kekuatan eksekutif, yang di dalamnya mencakup pula kekuasaan
untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan kesehjateraan
rakyat, agama, social, budaya dan sebagainya.
Untuk membahas tentang kekuasaan dan kewenangan akan berkait
dengan kedaulatan.Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kedaulatan, Anda
perlu mepelajari tentang teori-teori kedaulatan. Keadaulatan adalah kekuasaan
yang tertinggi yang terdapat dalam suatu organisasi
8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA
20/20
17
DAFTAR PUSTAKA
Soehino. 2005. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty.
M. Solly Lubis. 2007.Ilmu Negara. Mandar Maju