3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

19
SOSIOLOGI POLITIK SOSIOLOGI POLITIK IKIP Budi Utomo IKIP Budi Utomo Malang Malang 2013 2013 Drs. Harun Drs. Harun Ahmad, M.Pd Ahmad, M.Pd

description

Sosiologi Politik

Transcript of 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Page 1: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

SOSIOLOGI POLITIKSOSIOLOGI POLITIK

IKIP Budi Utomo IKIP Budi Utomo Malang Malang

20132013

Drs. Harun Drs. Harun Ahmad, M.PdAhmad, M.Pd

Page 2: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

NEGARANEGARA

Negara Bangsa (Negara Bangsa (Nation Nation StateState)) menunjuk pada menunjuk pada masyarakat nasional, yaitu masyarakat nasional, yaitu komunitas yang muncul pada komunitas yang muncul pada akhir zaman pertengahan & akhir zaman pertengahan & kini menjadi paling kuat kini menjadi paling kuat terorganisasi & paling utuh terorganisasi & paling utuh berintegrasi. berintegrasi.

Negara Pemerintah Negara Pemerintah ((Government StateGovernment State)) menunjuk pada penguasa menunjuk pada penguasa & pemimpin dari & pemimpin dari masyarakat nasional. masyarakat nasional.

Gambar 1. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 1. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang NegaraNegara

Page 3: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

NEGARANEGARA

Mendefinisikan sosiologi politik Mendefinisikan sosiologi politik sebagai ilmu negara berarti sebagai ilmu negara berarti menempatkannya dalam menempatkannya dalam klasifikasi ilmu-2 sosial yang klasifikasi ilmu-2 sosial yang didasarkan pada hakikat dari didasarkan pada hakikat dari masyarakat-2 yang masyarakat-2 yang dipelajari. dipelajari.

Sosiologi politik dalam Sosiologi politik dalam pengertian ini berbeda dari pengertian ini berbeda dari sosiologi keluarga, sosiologi sosiologi keluarga, sosiologi kota, sosiologi pedesaan, kota, sosiologi pedesaan, sosiologi agama, sosiologi sosiologi agama, sosiologi etnik atau sosiologi kelompok etnik atau sosiologi kelompok minoritas. minoritas.

Gambar 2. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 2. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang NegaraNegara

Page 4: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

KEKUASAANKEKUASAAN

Konsep yang lebih modern Konsep yang lebih modern menganggap bahwa menganggap bahwa sosiologi politik adalah ilmu sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas & pemerintahan, otoritas & komando, di dalam semua komando, di dalam semua masyarakat manusia bukan masyarakat manusia bukan saja di dalam masyarakat saja di dalam masyarakat nasional. nasional.

Konsepsi ini berasal dari Leon Konsepsi ini berasal dari Leon Duguits, ahli hukum Duguits, ahli hukum Perancis, yang Perancis, yang membedakan antara yang membedakan antara yang memerintah (memerintah (govermentsgoverments) ) & yang diperintah & yang diperintah ((gouvemesgouvemes) (Duverger, ) (Duverger, 1989:19). 1989:19).

Gambar 3. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 3. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang KekuasaanKekuasaan

Page 5: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

KEKUASAANKEKUASAAN

Duguits percaya bahwa dalam Duguits percaya bahwa dalam setiap kelompok manusia dari setiap kelompok manusia dari yang terkecil sampai yang yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang sifatnya terbesar, dari yang sifatnya sementara sampai yang stabil, sementara sampai yang stabil, ada orang yang memerintah & ada orang yang memerintah & mereka yang diperintah, mereka yang diperintah, mereka yang memberikan mereka yang memberikan perintah & mereka yang perintah & mereka yang menaatinya, mereka yang menaatinya, mereka yang membuat keputusan & mereka membuat keputusan & mereka yang mematuhi keputusan yang mematuhi keputusan tersebut. tersebut.

Pembedaan ini merupakan fakta Pembedaan ini merupakan fakta politik yang fundamental yang politik yang fundamental yang berada dalam setiap berada dalam setiap masyarakat & pada setiap masyarakat & pada setiap tingkatan sosial. tingkatan sosial.

Gambar 4. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 4. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang KekuasaanKekuasaan

Page 6: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

KEKUASAANKEKUASAAN

Pandangan ini menempatkan Pandangan ini menempatkan sosiologi politik di dalam sosiologi politik di dalam klasifikasi yang lain dari klasifikasi yang lain dari pengertian yang pertama, pengertian yang pertama, yaitu sesuatu yang didasarkan yaitu sesuatu yang didasarkan bukan pada hakikat bukan pada hakikat masyarakat yang dipelajari, masyarakat yang dipelajari, tetapi pada jenis fenomena tetapi pada jenis fenomena yang ada dalam setiap yang ada dalam setiap masyarakat. masyarakat.

Dengan demikian, sosiologi politik Dengan demikian, sosiologi politik dalam pengertian ini berbeda dalam pengertian ini berbeda tetapi sejajar dengan sosiologi tetapi sejajar dengan sosiologi ekonomi, sosiologi kesenian, ekonomi, sosiologi kesenian, sosiologi agama, dsbnya. sosiologi agama, dsbnya.

Dari sudut pandang ini sosiologi Dari sudut pandang ini sosiologi politik diartikan sebagai "ilmu politik diartikan sebagai "ilmu tentang kekuasaan dalam tentang kekuasaan dalam masyarakat". masyarakat".

Gambar 5. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 5. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang KekuasaanKekuasaan

Page 7: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

KEKUASAANKEKUASAAN

• Kekuasaan dalam Kekuasaan dalam masyarakat yang masyarakat yang bagaimana yang menjadi bagaimana yang menjadi cakupan sosiologi politik? cakupan sosiologi politik? Apakah dalam setiap Apakah dalam setiap lapisan masyarakat atau lapisan masyarakat atau dalam lingkup masyarakat dalam lingkup masyarakat tertentu? tertentu?

• Duverger (1989) Duverger (1989) memberikan dua memberikan dua penjelasan: penjelasan: • Pertama, dilihat dari Pertama, dilihat dari

ukuran & kompleksitas ukuran & kompleksitas kelompok-2 sosial, kelompok-2 sosial,

• Kedua, dilihat dari Kedua, dilihat dari hakikat ikatan-2 hakikat ikatan-2 organisatorisnya. organisatorisnya.

Gambar 6. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 6. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang KekuasaanKekuasaan

Page 8: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

KELOMPOK KELOMPOK ELEMENTER ELEMENTER

(KELOMPOK KECIL)(KELOMPOK KECIL)

Gambar 7. Skema Sosiologi Politik sebagai Ilmu Gambar 7. Skema Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Kekuasaantentang Kekuasaan

KELOMPOK KOMPLEKS KELOMPOK KOMPLEKS (KELOMPOK BESAR)(KELOMPOK BESAR)

SOSIOLOGI SOSIOLOGI POLITIKPOLITIK

PSIKOLOGI SOSIALPSIKOLOGI SOSIAL

MIKRO POLITIKMIKRO POLITIK

MAKRO MAKRO POLITIKPOLITIK

Masyarakat Dilihat dari Ukuran (Size) & Kompleksitas Masyarakat Dilihat dari Ukuran (Size) & Kompleksitas Kelompok Sosial (Duverger, 1989) Kelompok Sosial (Duverger, 1989)

Page 9: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

MASYARAKAMASYARAKAT T

SWASTA SWASTA

Gambar 8. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 8. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang KekuasaanKekuasaan

MASYARAKAMASYARAKAT T

UNIVERSUNIVERSAL AL

Kelompok-2 dengan kepentingan-2 Kelompok-2 dengan kepentingan-2 khusus & rasa solidaritas terbatas khusus & rasa solidaritas terbatas yang masing-2 kelompok sesuai yang masing-2 kelompok sesuai dengan kategori tertentu dari dengan kategori tertentu dari aktivias manusia: serikat buruh, aktivias manusia: serikat buruh, organisasi olahraga, organisasi organisasi olahraga, organisasi kesenian, perusahaan komersial, kesenian, perusahaan komersial, organisasi-2 profesi & organisasi-2 organisasi-2 profesi & organisasi-2 sosial lainnya. sosial lainnya.

Masyarakat yang memiliki Masyarakat yang memiliki kategori umum tertentu, tidak kategori umum tertentu, tidak hanya didasarkan pada hanya didasarkan pada kegiatan atau aktivitas kegiatan atau aktivitas tertentu saja, tetapi juga, rasa tertentu saja, tetapi juga, rasa solidaritas lebih besar, lebih solidaritas lebih besar, lebih dalam, lebih mesra daripada dalam, lebih mesra daripada masyarakat swasta. masyarakat swasta.

Kelompok Masyarakat Dilihat dari Ikatan Kelompok Masyarakat Dilihat dari Ikatan Organisatoris (Duverger, 1989) Organisatoris (Duverger, 1989)

Page 10: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Sebagian penulis beranggapan bahwa, kekuasaan Sebagian penulis beranggapan bahwa, kekuasaan dalam masyarakat universal merupakan objek dalam masyarakat universal merupakan objek analisa sosiologi politik bukan kekuasaan di analisa sosiologi politik bukan kekuasaan di dalam masyarakat swasta. dalam masyarakat swasta.

Alasannya, bahwa di dalam masyarakat swasta, Alasannya, bahwa di dalam masyarakat swasta, otoritas atau kekuasaan dianggap hanya otoritas atau kekuasaan dianggap hanya memiliki hakikat teknis tidak mempersoalkan memiliki hakikat teknis tidak mempersoalkan masalah ketergantungan individu-2 dalam masalah ketergantungan individu-2 dalam hubungan dengan yang lain suatu hal yang hubungan dengan yang lain suatu hal yang justru merupakan dasar dari kekuasaan. justru merupakan dasar dari kekuasaan.

Gambar 9. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 9. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang KekuasaanKekuasaan

Sekilas pembedaan ini tampak sesuai dengan arti Sekilas pembedaan ini tampak sesuai dengan arti populer dari "politik". Misalnya, jika kita populer dari "politik". Misalnya, jika kita membicarakan pemimpin-2 politik & membicarakan pemimpin-2 politik & pemerintah berarti membicarakan otoritas pemerintah berarti membicarakan otoritas dalam masyarakat universal. dalam masyarakat universal.

Jika dikaji secara mendalam perbedaan antara Jika dikaji secara mendalam perbedaan antara masyarakat universal & masyarakat swasta masyarakat universal & masyarakat swasta tidak bisa menjadi dasar bagi definisi sosiologi tidak bisa menjadi dasar bagi definisi sosiologi politik. Sebab:politik. Sebab:

Page 11: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 10. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Gambar 10. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang KekuasaanKekuasaan

Pertama, pembedaan tersebut samarPertama, pembedaan tersebut samar-2 -2 sifatnya. sifatnya. Misalnya, apakah keluarga Misalnya, apakah keluarga merupakan masyarakat merupakan masyarakat universal atau masyarakat swasta? Demikian juga universal atau masyarakat swasta? Demikian juga apakah masyarakat agama merupakan masyarakat apakah masyarakat agama merupakan masyarakat universal atau masyarakat swasta? Bagi kepala universal atau masyarakat swasta? Bagi kepala keluarga, keluarga dipandang sebagai masyarakat keluarga, keluarga dipandang sebagai masyarakat universal. Begitu juga bagi pemimpin agama, universal. Begitu juga bagi pemimpin agama, masyarakat agama merupakan masyarakat universal. masyarakat agama merupakan masyarakat universal. Namun, bagi yang lain tentu belum dipandang demikian. Namun, bagi yang lain tentu belum dipandang demikian.

Kedua, ada dua paham mengenai masyarakat universal. Kedua, ada dua paham mengenai masyarakat universal. Paham pertama, didefinisikan oleh perasaan memiliki Paham pertama, didefinisikan oleh perasaan memiliki ((sense of belongingsense of belonging) rasa kekariban () rasa kekariban (sense of fellowshipsense of fellowship) ) yang mempengaruhi totalitas kegiatan anusia. Paham yang mempengaruhi totalitas kegiatan anusia. Paham kedua adalah konsep lebih bersifat formal dan yuridis, kedua adalah konsep lebih bersifat formal dan yuridis, yakni menganggap masyarakat universal pada masa kini yakni menganggap masyarakat universal pada masa kini sebagai sebagai nation state nation state (negara bangsa). Sementara pada (negara bangsa). Sementara pada zaman lain, bisa kota, suku, dan lainnya. Jika paham zaman lain, bisa kota, suku, dan lainnya. Jika paham kedua yang dipakai, maka akibatnya akan terjebak pada kedua yang dipakai, maka akibatnya akan terjebak pada teori yang menyamakan sosiologi politik dengan negara. teori yang menyamakan sosiologi politik dengan negara.

Page 12: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 11. Sosiologi Politik sebagai Ilmu Gambar 11. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Kekuasaantentang Kekuasaan

•PertaPertanyannya, nyannya, mamasyarakat mana yang syarakat mana yang menjadi kajian sosiologi politik? Apakah menjadi kajian sosiologi politik? Apakah masyarakat universal? masyarakat universal? •Menurut Duverger, hal tersebut sulit Menurut Duverger, hal tersebut sulit diterima, jika sosiologi politik didefinisikan diterima, jika sosiologi politik didefinisikan sebagai "ilmu tentang kekuasaan di dalam sebagai "ilmu tentang kekuasaan di dalam masyarakat universal" tidak lebih baik masyarakat universal" tidak lebih baik daripada didefinisikan sebagai "ilmu tentang daripada didefinisikan sebagai "ilmu tentang kekuasaan di dalam negara". kekuasaan di dalam negara". •Karena seringkali kedua ungkapan tersebut Karena seringkali kedua ungkapan tersebut dianggap sinonim oleh yang dianggap sinonim oleh yang mempergunakannya. mempergunakannya.

Page 13: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 12. Sosiologi Politik sebagai Ilmu Gambar 12. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Kekuasaantentang Kekuasaan

Agar dapat keluar dari kesulitan itu, Duverger Agar dapat keluar dari kesulitan itu, Duverger menyarankan lebih baik melihatnya dari segi menyarankan lebih baik melihatnya dari segi "hubungan-2 otoritas" (authority relationship) "hubungan-2 otoritas" (authority relationship) yang berjenis-jenis di dalam semua masyarakat yang berjenis-jenis di dalam semua masyarakat baik itu kecil atau besar, sederhana atau baik itu kecil atau besar, sederhana atau kompleks, swasta atau universal. kompleks, swasta atau universal.

•Hubungan otoritas yang dimaksudkan adalah Hubungan otoritas yang dimaksudkan adalah setiap hubungan yang tidak sama di mana setiap hubungan yang tidak sama di mana seseorang atau beberapa individu menguasai yang seseorang atau beberapa individu menguasai yang lain & mengarahkannya menurut kehendaknya lain & mengarahkannya menurut kehendaknya sendiri. sendiri. •Pada umumnya hubungan manusia memang Pada umumnya hubungan manusia memang demikian. Dalam kenyataannya, sangat sedikit yang demikian. Dalam kenyataannya, sangat sedikit yang benar-2 egalitarian (sederajat). benar-2 egalitarian (sederajat).

Page 14: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 13. Sosiologi Politik sebagai Ilmu Gambar 13. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Kekuasaantentang Kekuasaan

•Pertanyaannya kemudian, hubungan otoritas Pertanyaannya kemudian, hubungan otoritas yang bagaimana yang melibatkan "kekuasaan" yang bagaimana yang melibatkan "kekuasaan" dalam arti yang tepat. dalam arti yang tepat. •Untuk menjelaskan masalah ini, Duverger Untuk menjelaskan masalah ini, Duverger membedakan hubungan-2 yang bersifat luas membedakan hubungan-2 yang bersifat luas yakni hubungan yang bersifat "institusional" & yakni hubungan yang bersifat "institusional" & hubungan dalam arti sempit yang bersifat hubungan dalam arti sempit yang bersifat "personal". "personal". •Kekuasaan dari sudut pandang ini terdiri atas Kekuasaan dari sudut pandang ini terdiri atas seluruh kerangka institusi sosial yang seluruh kerangka institusi sosial yang berhubungan dengan otoritas yang berarti berhubungan dengan otoritas yang berarti adanya dominasi beberapa orang terhadap yang adanya dominasi beberapa orang terhadap yang lainnya. la bukan hubungan-2 yang sederhana lainnya. la bukan hubungan-2 yang sederhana yang tidak sama & tidak memiliki sifat yang tidak sama & tidak memiliki sifat institusional & tidak berasal dari institusi.institusional & tidak berasal dari institusi.

Page 15: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 14. Sosiologi Politik sebagai Ilmu Gambar 14. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Kekuasaantentang Kekuasaan

• Ada dua kriteria untuk membedakan institusi dengan Ada dua kriteria untuk membedakan institusi dengan hubungan yang bersifat sempit. hubungan yang bersifat sempit. PertamaPertama, yang , yang bersifat fisikal & bersifat fisikal & keduakedua sikap kolektif & keyakinan. sikap kolektif & keyakinan.

• Secara fisikal hubungan yang bersifat sempit adalah Secara fisikal hubungan yang bersifat sempit adalah hubungan manusia yang tidak terikat kepada model-hubungan manusia yang tidak terikat kepada model-2 yang sudah ada terdahulu, biasanya berlangsung 2 yang sudah ada terdahulu, biasanya berlangsung tidak permanen, sporadis, sekejap & tidak stabil. tidak permanen, sporadis, sekejap & tidak stabil.

• Sedangkan, institusi adalah model hubungan yang Sedangkan, institusi adalah model hubungan yang berlaku sebagai pola hubungan yang kongkret, berlaku sebagai pola hubungan yang kongkret, bersifat stabil, berlangsung lama & kohesif. bersifat stabil, berlangsung lama & kohesif.

• Model-2 institusional relatif sama dengan pengertian Model-2 institusional relatif sama dengan pengertian "struktur" dalam sosiologi modern. "struktur" dalam sosiologi modern.

• Struktur adalah sistem hubungan-2 yang tidak akan Struktur adalah sistem hubungan-2 yang tidak akan terlepas dari hubungan itu sendiri & keasliannya terlepas dari hubungan itu sendiri & keasliannya ditentukan oleh hubungannya dengan model ditentukan oleh hubungannya dengan model struktural. Dalam arti ini, maka parlemen, menteri-2 struktural. Dalam arti ini, maka parlemen, menteri-2 kabinet, kepala-2 negara & pemilihan umum adalah kabinet, kepala-2 negara & pemilihan umum adalah institusi. institusi.

Page 16: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 15. Sosiologi Politik sebagai Ilmu Gambar 15. Sosiologi Politik sebagai Ilmu tentang Kekuasaantentang Kekuasaan

• Atas dasar keyakinan, kekuasaan dirasakan Atas dasar keyakinan, kekuasaan dirasakan sebagai kekuasaan oleh mereka yang menaatinya sebagai kekuasaan oleh mereka yang menaatinya & mereka yang menggunakannya. & mereka yang menggunakannya.

• Bagi mereka, hal tersebut bukan hanya fenomena Bagi mereka, hal tersebut bukan hanya fenomena fisik sebuah dominasi, melainkan juga fenomena fisik sebuah dominasi, melainkan juga fenomena psikologis. Dalam hal ini, masalah "legitimasi" psikologis. Dalam hal ini, masalah "legitimasi" (keabsahan) menjadi penting. (keabsahan) menjadi penting.

• Kekuasaan selalu dianggap sebagai sesuatu yang Kekuasaan selalu dianggap sebagai sesuatu yang ""legitimate" (sah untuk diterima) sampai tingkat legitimate" (sah untuk diterima) sampai tingkat tertentu. Oleh karena kita menerima kekuasaan tertentu. Oleh karena kita menerima kekuasaan tersebut, maka sangatlah wajar bila kita tersebut, maka sangatlah wajar bila kita menaatinya. menaatinya.

• Kekuasaan ditaati, karena kita pikir kita harus Kekuasaan ditaati, karena kita pikir kita harus berbuat demikian, karena kita percaya bahwa berbuat demikian, karena kita percaya bahwa kekuasaan "sah" adanya untuk ditaati. Jadi, kekuasaan "sah" adanya untuk ditaati. Jadi, keabsahan ini yang membedakan kekuasaan dari keabsahan ini yang membedakan kekuasaan dari sekedar hubungan otoritas. sekedar hubungan otoritas.

Page 17: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 16. Konsep Sosiologi PolitikGambar 16. Konsep Sosiologi Politik

• Berdasarkan uraian tersebut, dapat Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa sosiologi politik adalah dipahami bahwa sosiologi politik adalah "ilmu tentang kekuasaan dalam setiap "ilmu tentang kekuasaan dalam setiap kelompok manusia atau masyarakat". kelompok manusia atau masyarakat".

• Secara lebih tegas, Duverger menganggap Secara lebih tegas, Duverger menganggap sosiologi politik sama dengan ilmu politik sosiologi politik sama dengan ilmu politik hampir tidak ada bedanya. Hal ini hampir tidak ada bedanya. Hal ini didasarkan pemahaman bahwa sosiologi didasarkan pemahaman bahwa sosiologi sama dengan ilmu-2 sosial. sama dengan ilmu-2 sosial.

• Jika ilmu politik adalah salah satu bidang Jika ilmu politik adalah salah satu bidang dari ilmu-2 sosial, maka sosiologi politik dari ilmu-2 sosial, maka sosiologi politik dianggap sebagai salah satu cabang dari dianggap sebagai salah satu cabang dari sosiologi. sosiologi.

• Oleh karena itu, menurut Duverger yang Oleh karena itu, menurut Duverger yang juga mendapat pengakuan di Perancis, juga mendapat pengakuan di Perancis, sosiologi politik sama dengan ilmu politik sosiologi politik sama dengan ilmu politik yakni sama-2 mengkaji kekuasaan dalam yakni sama-2 mengkaji kekuasaan dalam masyarakat sebagai objek studi. masyarakat sebagai objek studi.

Page 18: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 17. Konsep Sosiologi PolitikGambar 17. Konsep Sosiologi Politik

• Pemikiran Duverger yang sangat sosiologis Pemikiran Duverger yang sangat sosiologis tersebut, tentu ditolak oleh para ahli politik. tersebut, tentu ditolak oleh para ahli politik.

• Rush & Althoff, misalnya keduanya tidak Rush & Althoff, misalnya keduanya tidak sependapat dengan pemikiran bahwa sosiologi sependapat dengan pemikiran bahwa sosiologi politik adalah cabang dari sosiologi & dianggap politik adalah cabang dari sosiologi & dianggap sebagai ilmu politik. sebagai ilmu politik.

• Keduanya hanya mengakui bahwa ada studi-2 Keduanya hanya mengakui bahwa ada studi-2 politik yang dilakukan oleh para sosiolog, seperti politik yang dilakukan oleh para sosiolog, seperti Marx, Weber, Mosca, dan Pareto dengan Marx, Weber, Mosca, dan Pareto dengan menggunakan pendekatan sosiologis. menggunakan pendekatan sosiologis.

• Menurut Rush & Althoff, sosiologi politik Menurut Rush & Althoff, sosiologi politik merupakan bidang subjek yang mempelajari mata merupakan bidang subjek yang mempelajari mata rantai antara politik & masyarakat, antara struktur-rantai antara politik & masyarakat, antara struktur-2 sosial & struktur-2 politik, & antara tingkah laku 2 sosial & struktur-2 politik, & antara tingkah laku sosial & tingkah laku politik. sosial & tingkah laku politik.

• Menurut kedua tokoh ini, sosiologi politik Menurut kedua tokoh ini, sosiologi politik merupakan jembatan teoretis & metodologis merupakan jembatan teoretis & metodologis antara sosiologi & ilmu politik, atau yang oleh antara sosiologi & ilmu politik, atau yang oleh Sartori disebut “HYBRID INTERDICIPLINER”Sartori disebut “HYBRID INTERDICIPLINER”. .

Page 19: 3_Sosiologi Politik-Ilmu Negara-Ilmu Kekuasaan

Gambar 18. Konsep Sosiologi PolitikGambar 18. Konsep Sosiologi Politik

• Bila disimak lebih mendalam, maka posisi Bila disimak lebih mendalam, maka posisi sosiologi politik sebagaimana diungkapkan sosiologi politik sebagaimana diungkapkan oleh Duverger di atas, tampaknya lebih tepat oleh Duverger di atas, tampaknya lebih tepat jika diterapkan pada program sudi Ilmu jika diterapkan pada program sudi Ilmu Sosiologi. Sosiologi.

• Sementara pemikiran Rush & Althoff sangat Sementara pemikiran Rush & Althoff sangat tepat diterapkan pada program studi ilmu tepat diterapkan pada program studi ilmu politik. politik.

• Untuk kepentingan pembelajaran pada Untuk kepentingan pembelajaran pada program studi Pendidikan Sejarah & Sosiologi, program studi Pendidikan Sejarah & Sosiologi, maka pendapat Rush & Althoff, secara maka pendapat Rush & Althoff, secara substantial tampaknya lebih cocok menjadi substantial tampaknya lebih cocok menjadi acuan mata kuliah ini. acuan mata kuliah ini.

• Artinya, hakikat sosiologi politik dalam mata Artinya, hakikat sosiologi politik dalam mata kuliah Sosiologi Politik dipandang sebagai kuliah Sosiologi Politik dipandang sebagai "suatu kajian yang menyajikan konsep-2 "suatu kajian yang menyajikan konsep-2 sosiologi & konsep-2 ilmu politik serta sosiologi & konsep-2 ilmu politik serta mengkaji masalah-2 politik yang ditinjau mengkaji masalah-2 politik yang ditinjau secara sosiologis". secara sosiologis".