TEORI KEKUASAAN NEGARA

download TEORI KEKUASAAN NEGARA

of 20

Transcript of TEORI KEKUASAAN NEGARA

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    1/20

    i

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan

    hidayah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Teori

    Kekuasaan Negara. Semoga bisa menjadi acuan dalam belajar dan menambah

    pengetahuan kita tentang Kekuasaan Negara.

    Kekuasaan negara dalam menguasai masyarakat memiliki otoritas dan

    kewenangan. Otoritas dalam arti hak untuk memiliki legitimasi kekuasaan dan

    kewenangan untuk ditaati, sedangkan teori yang dikemukakan oleh Kranenburg

    dan Logemann, mereka mengemukakan pendapat yang sama bahwa negara itu

    merupakan organisasi kekuasaan. Negara sebagai organisasi kekuasaan

    memerlukan legitimasi dengan demikian memerlukan hukum, keduanya saling

    melengkapi dalam menjalankan tugas negara. Negara sebagai organisasi

    kekuasaan secara realitas dihadapkan kepada batasan konstitusional, konstitusi

    mengatur bagaimana kekuasaan yang dimiliki oleh organisasi negara

    didistribusikan kepada alat perlengkapan negara.

    Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-

    mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-

    teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau

    mengambil hikmah. Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada

    Dosen Mata Kuliah Ilmu Negara serta teman-teman sekalian yang telah

    membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini

    terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

    Pandeglang, November 2013

    Penulis

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    2/20

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR........................................................................ i

    DAFTAR ISI....................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................. 2C. Tujuan ................................................................................ 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Kekuasaan Negara............................................ 3B. Teori Kedaulatan Negara ................................................... 7C. Teori Asal Kekuasaan Negara ............................................ 11D. Teori Pemisahan Kekuasaan Negara .................................. 13

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................ 16

    DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 17

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    3/20

    iii

    MAKALAH

    TEORI KEKUASAAN NEGARADitulis Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Ilmu Negara

    Disusun Oleh :

    Nama : Dede Supriadi

    Sem : I (Satu)

    FAKULTAS HUKUM

    UNIVERSITAS MATHLAUL ANWARBANTEN

    2013

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    4/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangNegara (sebagai suatu organisasi di suatu wilayah) memiliki kekuasaan

    untuk memaksakan kedudukannya secara sah terhadap semua golongan yang

    ada dalam wilayah itu dan menetapkan tujuan kehidupan bersama. Negara

    berkewajiban menetapkan cara dan batas kekuasaan untuk digunakan dalam

    kehidupan bersama, sehingga dapat membimbing berbagai kegiatan penduduk

    ke arah tujuan bersama.

    Pada hakikatnya Negara disebut sebagai organisasi kekuasaan karena

    dilihat dari sifat-sifat Negara tersebut. Dikatakan sebagai organisasi

    kekuasaan, karena setiap Negara terorganisir dan di dalamnya pasti ada

    kekuasaan. Kekuasaan di suatu Negara terbagi tiga, yang sering disebut

    dengan istilah trias politika. Trias politika terdiri dari kekuasaan legislatif

    yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang, kekuasaan eksekutif yaitu

    kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan, dan kekuasaan yudikatif yaitu

    kekuasaan kehakiman.

    Negara mempunyai sifat-sifat diantaranya sifat memaksa, monopoli,

    dan mencakup semua. Sebagai contoh dari sifat memaksa yaitu Negara

    memaksakan kepada semua warga Negara supaya mematuhi dan menjalankan

    kehidupan sesuai dengan sistem perundang-undangan yang berlaku dari atas

    sampai ke bawah yang menjadi pedoman dalam masyarakat untuk menata

    kehidupan yang lebih baik. Sifat monopoli merupakan perwujudan kekuasaan

    Negara untuk menentukan ideologi, penentuan partai politik dan ormas, mata

    uang, harga, dan usaha-usaha yang dapat mewujudkan kepentingan

    masyarakat. Sifat mencakup semua yang dimiliki Negara ditujukan agar warga

    Negara menaati setiap aturan yang dibuat tanpa memandang status ekonomi

    dan sosial, perbedaan etnis, daerah, dan sebagainya. Sebagai contoh sifat yang

    mencakup semua adalah setiap warga Negara wajib memiliki KTP, kartu ini

    wajib dimiliki warga Negara di manapun ia berada.

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    5/20

    2

    Mempelajari ilmu mengenai Negara tidak bisa secara abstrak, karena

    Negara mempunyai unsur-unsur yang membuat Negara tersebut terbentuk.

    Para ahli mengemukakan pendapatnya masing-masing menurut

    pengamatannya, tidak sedikit dari pendapat tersebut yang berbeda-beda secara

    etimologi, tetapi secara fundamental tetap sama, yang membedakan hanya

    penafsirannya saja.

    B. Rumusan Masalah1. Apa Pengertian Kekuasaan Negara?2. Bagaimana Teori Kedaulatan Negara?3. Bagaimana Teori Asal Kekuasaan Negara?4. Bagaimana Teori Pemisahan Kekuasaan Negara?

    C. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui tentang Pengertian Kekuasaan Negara2. Untuk mengetahui tentang Teori Kedaulatan Negara3. Untuk mengetahui tentang Teori Asal Kekuasaan Negara4. Untuk mengetahui tentang Teori Pemisahan Kekuasaan Negara

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    6/20

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian KekuasaanNegaraNegara merupakan suatu organisasi kekuasaan. Kekuasaan Negara

    terdiri atas dua kata yakni kekuasaan (power) dan Negara (state). Menurut

    Miriam Budiarjo, kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu

    kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai

    dengan keinginan dari pelaku.

    Sedangkan Negara menurut Roger H Soltau adlah alat atau wewenang

    yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama

    masyarakat.

    Jadi kekuasaan Negara diartikan sebagai suatu kemampuan atau

    wewenang yang dimiliki suatu organisasi yang disebut Negara untuk

    mengatur dan mempengaruhi tingkah laku manusia agar sesuai dengan

    kehendak atau tujuan bersama.

    Kekuasaan-kekuasaan yang dimilki suatu Negara sangat luas dan

    mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu kekuasaan legislative, kekuasan

    yudikatif dan kekuatan eksekutif, yang di dalamnya mencakup pula kekuasaan

    untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan kesehjateraan

    rakyat, agama, social, budaya dan sebagainya.

    Kekuasaanyang melekat pada Negara dapat dibagi dengan dua cara

    yaitu :

    a. Secara vertical,yaitu pembagian kekuasaan atas beberapa tingkatpemerintahan. Misalnya pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat

    dan pemerintahan daerah, atau antara pemerintah federal dengan Negara-

    negara bagian.

    b. Secara horizontal,yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsinya .misalnya pembagian kekuasaan atas legislative, eksekutif dan yudikatif.

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    7/20

    4

    Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki suatu kewibawaan yang

    mengandung pengertian bahwa Negara dapat memaksakan kehendaknya

    kepada semua orang yang diliputi organisasi itu.

    Sekalipun Negara mempunyai kekuasaan yang luar biasa dan bersifat

    memaksa, bukan berarti Negara dan aparatur Negara dapat bertindak

    sewenang-wenang dan tanpa aturan sama sekali. Mereka mempunyai

    kekuasaan yang sangat luas dan luar biasa tetapi masih dalam batas-batas

    kekuasaan yang telah ditentukan dan berdasarkan hukum yang berlaku.

    Organisasi negara terdiri dari sejumlah alat-alat perlengkapan negara

    yang membangun sebuah sistem tata kerja untuk menjalankan negara dalam

    mewujudkan tujuannya. Sistem tata kerja melukiskan hubungan serta

    pembagian tugas tersebut pada dasarnya adalah pembagian dan

    pendistribusian kekuasaan pada alat perlengkapan negara yang dilakukan

    secara sistematik sehingga membangun sebuah mekanisme kerja yang teratur.

    Dari pembagiaan dan pendistribusian kekuasaan ini yang memungkinkan

    setiap alat perlengkapan negara milik kekuasaan disertai kewenangan untuk

    melakukan dan mendukung mekanisme dan pemerintahan atau disebut dengan

    membangun dan menjalankan sistem ketatanegaraan.

    Kekuasaan negara dalam menguasai masyarakat memiliki otoritas dan

    kewenangan. Otoritas dalam arti hak untuk memiliki legitimasi kekuasaan dan

    kewenangan untuk ditaati, sedangkan teori yang dikemukakan oleh

    Kranenburg dan Logemann, mereka mengemukakan pendapat yang sama

    bahwa negara itu merupakan organisasi kekuasaan. Negara sebagai organisasi

    kekuasaan memerlukan legitimasi dengan demikian memerlukan hukum,

    keduanya saling melengkapi dalam menjalankan tugas negara. Negara sebagai

    organisasi kekuasaan secara realitas dihadapkan kepada batasan

    konstitusional, konstitusi mengatur bagaimana kekuasaan yang dimiliki oleh

    organisasi negara didistribusikan kepada alat perlengkapan negara.

    Sedangkan pemaknaan terhadap negara baik sebagai organisme, atau

    sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan bersama, konsep negara tidal lepas

    dari konsep kekuasaan, dimana ada negara disitu ada kekuasaan. Sumber

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    8/20

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    9/20

    6

    pemegang kekuasaan. Maksudnya kekuasaan tertinggi atau kedaulatan itu

    siapakah yang memiliki dan atau memegang di dalam suatu negara.

    Kekuasaan yang dimiliki oleh negara bila sudah memiliki legitimasi

    maka akan merupakan kewenangan yang diakui oleh rakyat sebagai warga

    negara. Proses perolehan legitimasi harus memperoleh pembenaran dari

    pemegang dan pemilik kedaulatan tersebut.

    Proses legitimasi kekuasaan yang dimiliki oleh negara dan pemerintah

    dalam sistem demokrasi dilakukan melalui pemilihan umum. Oleh karena itu,

    pemilihan sebagai lembaga demokrasi yang pada hakikatnya adalah proses

    pemberian legitimasi kekuasaan bagi negara dan pemerintah. Sekali lagi perlu

    dipahami bahwa kewenangan bagi negara untuk menjalankan kekuasaannya

    apabila negara atau pemerintah belum memiliki legitimasi untuk menjalankan

    kekuasaan tersebut. Dalam arti lain kekuasaan yang dimiliki oleh organisasi

    tidak akan menjadi kewenangan apabila tidak memperoleh legitimasi dari

    pemegang kekuasaan.

    Untuk membahas tentang kekuasaan dan kewenangan akan berkait

    dengan kedaulatan.Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kedaulatan, Anda

    perlu mepelajari tentang teori-teori kedaulatan. Keadaulatan adalah kekuasaan

    yang tertinggi yang terdapat dalam suatu organisasi .

    Kedaulatan, dan bagaimana sifat-sifat kedaulatan itu, pada abad XVI

    Jean Bodin (Perancis) adalah sarjana mengemukakan pendapatnya, bahwa

    kedaulatan itu adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam

    suatu negara, yang sifatnya:tunggal, asli, abadi dan tidak dapat dibagi-bagi.

    Namun pengertian tersebut banyak mendapat kritik, sehubungan terlalu sempit

    dalam memberikan maknanya. Kekuasaan tertinggi justru untuk dapat

    digunakan memerlukan untuk npelaksanaan sistem pemerintah.Oleh karena itu

    definisi tidak dapat dilaksanakan secara konsekuen terlebih bila dihadapkan

    kepada teori pemisahan kekuasaan (trias politika) dan pembagian kekuasaan

    (distribution of power).

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    10/20

    7

    B. Teori Kedaulatan NegaraTeori kedaulatan negara yang dikemukakan oleh para ahli kenegaraan

    adalah sebagai berikut.

    1. Teori Kedaulatan Tuhan.Adalah kedaulatan dimana kekuasaan tertinggi suatu negara berasal

    dari tuhan (agama yang dianut suatu negara). Teori kedaulatan Tuhan

    mengajarkan bahwa negara dan pemerintah mendapat kekuasaan tertinggi

    dari Tuhan. Pemimpin negara secara kodrati telah ditetapkan oleh Tuhan.

    Oleh karena itu, rakyat wajib taat dan patuh terhadap para pemimpin.

    Raja atau penguasa negara mendapat kekuasaan tertinggi dari

    Tuhan sehingga kehendak raja atau penguasa juga merupakan kehendak

    Tuhan. Teori ini berkembang pada abad pertengahan, antara abad V

    sampai abad XV. Tokoh-tokoh nya antara lain Agustinus, Thomas

    Aquinas, Marsiliusdan F. J. Sthal. Teori ini terjadi di negara-negara

    otoriter.Kedaulatan berasal dari Tuhan yang diberikan kepada raja atau

    penguasa. Saat itu raja dianggap sebagai wakil Tuhan. Tapi, karena

    merasa mewakili Tuhan dalam melaksanakan kekuasaan, raja sering

    merasa berkuasa dan berbuat semaunya, tanpa memikirkan rakyat.

    Keadaan ini mendorong timbulnya pandangan atau teori baru mengenai

    kedaulatan, yaitu kedaulatan negara.

    Teori-teori teokrasi ini dijumpai, bukan saja di dunia barat tapi

    juga di timur. Sehingga dapat dikatakan bahwa kekuasaan teokrasi dimiliki

    oleh hampir seluruh negara pada beberapa peradaban. Apabila pemerintah

    negara itu berbentuk kerajaan (monarki) maka dinasti yang memerintah

    disana dianggap turunan dan mendapat kekuasaannya dari Tuhan.

    Misalnya jika Tenno Heika di Jepang dianggap berkuasa sebagai turunan

    dari Dewa matahari.

    2. Teori Kedaulatan RajaTeori kedaulatan raja merupakan perwujudan dari teori kedaulatan

    Tuhan. Kekuasaan tertinggi di tangan raja atau penguasa. Oleh karena itu,

    raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di bumi yang mendapat

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    11/20

    8

    kekuasaan langsung dari Tuhan sehingga kekuasaan raja mutlak dan tidak

    dapat diganggu gugat.

    Bahwa kekuasaan yang tertinggi ada pada raja hal ini dapat

    digabungkan dengan teori pembenaran negara yang menimbulkan

    kekuasaan mutlak pada raja/ satu penguasa. Teori ini memandang bahwa

    raja memiliki kekuasaan yang mutlak dan tidak terbatas dalam

    menjalankan pemerintahan. Penganjur teori ini adalah Machiavelli dan

    Thomas Hobbes.Dengan adanya kedaulatan yang dimiliki oleh para raja

    maka raja berkuasa dengan sewenang-wenang. Bahkan Raja Louis XIV

    dari Prancis dengan sombongnya pernah berkata Lettat Cest Moi

    (negara adalah saya), yang menjadi sumbu dari pergerakan Revolusi

    Perancis.

    3. Teori Kedaulatan NegaraBerdasarkan teori ini, kekuasaan tertinggi terletak pada negara.

    Negara sebagai lembaga tertinggi yang memiliki kekuasaan. Kedaulatan

    negara muncul bersama dengan berdirinya suatu negara.

    Kedaulatan Negara merupakan kedaulatan yang berasal dari dari

    negara itu sendiri. Negaralah yang menciptakan hukum, jadi rakyat harus

    tunduk kepada negara. Tokoh-tokohnya adalah Jean Bodin , George

    Jellinek dan Paul Laband. Menurut Jean Bodin perlu diperhatikan bahwa

    pada hakekatnya teori kedaulatan negara iru atau Staats-souvereiniteit,

    hanya menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi itu ada pada negara, entah

    kekuasaan itu bersifat absolut, entah sifatnya terbatas, dan ini harus

    dibedakan dengan pengertian ajaran Staats-absolutisme.

    Karena dalam ajaran Staats-souvereiniteit itu pada prinsipnya

    hanya dikatakan bahwa kekuasaan tertinggi ini mungkinbersifat absolut,

    tetapi mungkin juga bersifat terbatas. Sedang dalam ajaran Staats-

    absolutisme dikatakan bahwa kekuasaan negara itu bersifat absolut, jadi

    berarti tidak mungkin bersifat terbatas, dalam arti baahwa negara itu

    kekuasaannya meliputi segala segi kehidupan masyarakat, sehingga

    mengakibatkan para warga negara itu tidak lagi mempunyai kepribadian.

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    12/20

    9

    Menurut George Jellinek mengatakan bahwa hukum itu adalah

    merupakan penjelmaan daripada kehendak atau kemauan negara. Jadi juga

    negaralah yang menciptakan hukum, maka negara dianggap satu-satunya

    sumber hukum, dan negaralah yang memiliki kekuasaan tertinggi atau

    kedaulatan. Di luar negara tidak ada satu organpun yang berwenang

    menetapkan hukum.

    4. Teori Kedaulatan HukumAdalah suatu kedaulatan yang memiliki atau bahkan memegang

    kekuasaan tertinggi didalam suatu negara adalah hukum. Oleh sebab itu

    baik raja, rakyat, bahkan negara harus runduk kepada hukum.Hukum dan

    aktifutas pemerintahan merupakan kehendak negara

    Tokoh dari teori ini adalah Imanuel Kant, Hugo Krabe, dan Leon

    Duguit. Teori kedaulatan hukum menekankan bahwa kekuasaan tertinggi

    dalam negara terletak pada hukum, baik hukum tertulis maupun tidak

    tertulis. Oleh karena itu, pelaksanaan pemerintahan dibatasi oleh norma

    sehingga tidak bersifat absolut.

    Menurut teori ini, hukum adalah pernyataan penilaian yang terbit

    dari kesadaran hukum manusia. Dan hukum merupakan sumber

    kedaulatan. Kesadaran hukum inilah yang membedakan mana yang adil

    dan mana yang tidak adil. Teori ini dipakai oleh Indonesia dengan

    mengubah Undang-Undang Dasarnya, dari konsep kedaulatan rakyat yang

    diwakilkan menjadi kedaulatan hukum. Kedaulatan hukum tercantum

    dalam UUD 1945 Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan oleh

    Undang-Undang Dasar.

    5. Teori Kedaulatan RakyatTeori kedaulatan rakyat mengajarkan bahwa kekuasaan negara

    tertinggi terletak di tangan rakyat. Teori ini berdasarkan pada anggapan

    bahwa kedaulatan yang dipegang raja atau penguasa itu berasal dari

    rakyat.Kekuasaaan tertinggi berada di tangan rakyat.

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    13/20

    10

    Teori ini lahir dari reaksi pada kedaulatan raja. Yang menjadi

    bapak dari ajaran ini adalah JJ. Rousseau yang pada akhirnya teori ini

    menjadi inspirasi Revolusi Perancis. Teori kedaulatan rakyat ini sebagai

    cikal bakal dari ajaran demokrasi. Sebagai pelopor teori ini adalah Jean

    Jacques Rousseau (1712-1778). Menurut beliau bahwa raja memerintah

    hanya sebagai wakil rakyat, sedangkan kedaulatan penuh ditangan rakyat

    dan tidak dapat dibagikan kepada pemerintah itu

    Teori ini menjadi inspirasi banyak negara termasuk Amerika

    Serikat dan Indonesia, dan dapat disimpulkan bahwa trend dan simbol

    abad 20 adalah tentang kedaulatan rakyat.

    Menurut teori ini, rakyatlah yang berdaulat dan mewakilkan atau

    menyerahkan kekuasaannya kepada negara. Kemudian negara memecah

    menjadi beberapa kekuasaan yang diberikan pada pemerintah, ataupun

    lembaga perwakilan. Tetapi karena pada saat dilahirkan teori ini banyak

    negara yang masih menganut sistem monarki, maka yang berkuasa adalah

    raja atau pemerintah. Bilamana pemerintah ini melaksanakan tugasnya

    tidak sesuai dengan kehendak rakyat, maka rakyat akan bertindak

    mengganti pemerintah itu. Kedaulatan rakyat ini, didasarkan pada

    kehendak umum yang disebut volonte generale oleh Rousseau. Apabila

    Raja memerintah hanya sebagai wakil, sedangkan kedaulatan penuh

    ditangan rakyat dan tidak dapat dibagikan kepada pemerintah itu.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan kedaulatan rakyat

    mempunyai makna sebagai berikut:

    a. Kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat;b. Kekuasaan pemerintah atau penguasa berasal dari rakyat,;c. Pemerintah atau pengusa bertanggung jawab kepada rakyat dan

    bekerja untuk kesejahteraan rakyat.

    Sumber ajaran kedaulatan rakyat adalah demokrasi. Teori ini

    memunculkan timbulnya suatu teori pembagian kekuasaan seperti dalam

    ajaran trias politika yang dikemukakan oleh Montesquieu.

    Teori trias politika menganjurkan agar kekuasaan pemerintahan negara

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    14/20

    11

    dipisahkan menjadi tiga lembaga, yaitu legislatif (membuat dan

    menetapkan undang-undang), eksekutif (melaksanakan undang-undang),

    dan yudikatif (mengawasi pelaksanaan undang-undang). Suatu negara

    yang menganut teori kedaulatan rakyat mempunyaiciri-ciri sebagai

    berikut:

    a. Negara memiliki lembaga perwakilan rakyat sebagai badan/majelisyang mewakili atau mencerminkan kehendak rakyat.

    b. Pelaksanaan pemilu untuk mengangkat dan menetapkan anggotalembaga perwakilan diatur oleh undang-undang.

    c. Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan ataumajelis yang bertugas mengawasi pemerintah.

    d. Susunan kekuasaan badan atau majelis itu ditetapkan dalam undang-undang dasar.

    C. Teori Asal Kekuasaan Negara1. Teori Teokrasi

    Teori Teokrasi Langsung: istilah langsung menunjukkan bahwa

    yang berkuasa dalam negara adalah Tuhan secara langsung. Adanya

    negara di dunia ini adalah atas kehendak Tuhan dan yang memerintah

    adalah Tuhan. Pertanyaannya, apakah negara semacam ini pernah ada dan

    apakah Tuhan sendiri yang memerintah?

    Teori Teokrasi tak Langsung: disebut tak langsung karena bukan

    Tuhan sendiri yang memerintah, melainkan raja (atas nama Tuhan). Raja

    memerintah atas kehendak Tuhan sebagai karunia. Anggapan ini timbuldalam sejarah pada sekumpulan manusia yang tergabung dalam partai

    konvensional (agama) di negara Belanda. Mereka berpendapat bahwa raja

    Belanda dan rakyatnya dihadapkan pada suatu tugas suci (mission sacre)

    sebagai perintah dari Tuhan untuk memakmurkan negara Belanda,

    termasuk daerah jajahannya.

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    15/20

    12

    2. Teori KekuasaanSebagaimana sudah diketahui, pelopor teori ini adalah Thomas

    Hobbes dan Machiavelli. Dalam bukunya yang berjudulLeviathan,

    Hobbes membedakan dua macam status manusia:status naturalis-

    kedudukan manusia sewaktu masih belum ada negara danstatus civilis-

    kedudukan manusia setelah menjadi warga negara suatu negara.

    3. Teori YuridisTeori ini hendak mencari dasar hukum kekuasaan negara melalui

    tiga golongan:

    a. TeoriPatriarkhalTeori ini didasarkan pada hukum keluarga. Pada masa

    masyarakat hidup dalam kesatuan-kesatuan keluarga besar, kepala

    keluarga (primus inter pares) menjadi pemimpin yang dipuja-puja

    karena kekuatannya, jasa dan kebijaksanaannya.

    b. TeoriPatrimonialPatrimonial berasal dari istilahpatrimoniumyang berarti hak

    milik. Karena rajalah pemegang hak milik di wilayah kekuasaannya,

    maka semua penduduk daerah itu harus tunduk kepadanya. Sekadar

    contoh, pada abad pertengahan hak untuk memerintah dan menguasai

    timbul dari pemilikan tanah. Dalam keadaan perang sudah menjadi

    kebiasaan bahwa raja-raja menerima bantuan dari kaum bangsawan

    untuk mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Jika perang

    berakhir dengan kemenangan raja, maka para bangsawan yang ikut

    membela negara akan mendapatkan sebidang tanah sebagai tanda jasa.

    c. TeoriPerjanjianTeori perjanjian sebagai dasar hukum kekuasaan negara

    dikemukakan oleh tiga tokoh terkemuka: Thomas Hobbes, John Locke

    dan J.J. Rousseau. Mereka hendak mengembalikan kekuasaan raja

    pada suatu perjanjian masyarakat yang mengalihkan manusia

    daristatus naturaliskestatus civilis.

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    16/20

    13

    Menurut Thomas Hobbes, manusia selalu hidup dalam

    ketakutan akan diserang oleh manusia lainnya yang lebih kuat. Maka

    kemudian diadakan perjanjian masyarakat yang tidak

    mengikutsertakan raja. Perjanjian diadakan antarakyat. Dalam

    perjanjian masyarakat (pactum unionis) itu individu-individu

    menyerahkan hak-hak azasinya kepada suatu kolektivitas, yaitu

    kesatuan individu-individu. Kolektivitas itu kemudian menyerahkan

    hak-hak atau kekuasaannya kepada raja dalampactum

    subiectionis tanpa syarat apa pun. Itulah sebabnya raja berkekuasaan

    mutlak (monarkhi absolut).

    Sedangkan John Locke menyatakan bahwa perjanjian itu

    diadakan antara raja dan rakyat, sehingga raja dapat memegang

    kekuasaannya untuk melindungi hak-hak rakyat. Kalau raja bertindak

    sewenang-wenang, rakyat dapat meminta pertanggungjawabannya,

    karena yang primer adalah hak-hak azasi yang harus dilindungi oleh

    raja. Akibat dari perjanjian antara rakyat dengan raja itu timbullah

    monarkhi konstitusional atau monarkhi terbatas karena kedudukan

    raja kini dibatasi konstitusi.

    Pendapat Rousseau adalah kebalikan dari paham Hobbes.

    Menurut Hobbes,pactum unionisitu ditelan olehpactum

    subiectionis. Sedangkan menurut Rousseau justru sebaliknya. Tujuan

    ajaran Rousseau adalah timbulnya kedaulatan rakyat dan kedaulatan

    itu tidak pernah diserahkan kepada raja. Kalau pun raja yang

    memerintah, sesungguhnya kekuasaan pemerintahan itu diperolehnya

    dari rakyat. Raja adalah mandataris rakyat

    D. Teori Pemisahan Kekuasaan NegaraJohn Locke adalah orang pertama yang mengemukakan teori

    pemisahan kekuasaan negara dalam bukunya Two Treaties on Civil

    Government(1660). Ia membagi kekuasaan negara menjadi tiga bidang

    sebagai berikut:

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    17/20

    14

    1. Legislatif: kekuasaan untuk membuat undang-undang;2. Eksekutif: kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang;3. Federatif: kekuasaan mengadakan perserikatan dan aliansi serta segala

    tindakan dengan semua orang dan badan-badan di luar negeri.

    Diilhami pemikiran John Locke, Montesquieu seorang pengarang,

    filsuf asal Prancis menulis buku LEsprit des Lois(Jenewa, 1748). Di

    dalamnya ia menulis tentang sistem pemisahan kekuasaan yang berlaku di

    Inggris:

    1. Legislatif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh badan perwakilan rakyat(parlemen);

    2. Eksekutif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh pemerintah;3. Yudikatif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh badan peradilan (Mahkamah

    Agung dan pengadilan di bawahnya).

    Isi ajaran Montesquieu berpangkal pada pemisahan kekuasaan negara

    (separation of powers) yang terkenal dengan istilah Trias Politica.

    Keharusan pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga jenis itu adalah untuk

    membendung kesewenang-wenangan raja.

    Kekuasaan membuat undang-undang (legislatif) harus dipegang oleh

    badan yang berhak khusus untuk itu. Dalam negara demokratis, kekuasaan

    tertinggi untuk menyusun undang-undang itu sepantasnya dipegang oleh

    badan perwakilan rakyat. Sedangkan kekuasaan melaksanakan undang-undang

    harus dipegang oleh badan lain, yaitu badan eksekutif. Dan kekuasaan

    yudikatif (kekuasaan yustisi, kehakiman) adalah kekuasaan yang berkewajiban

    memertahankan undang-undang dan berhak memberikan peradilan kepada

    rakyat. Badan yudikatiflah yang berkuasa memutuskan perkara, menjatuhkan

    hukuman terhadap setiap pelanggaran undang-undang yang telah diadakan

    oleh badan legislatif dan dilaksanakan oleh badan eksekutif.

    Walaupun para hakim pada umumnya diangkat oleh kepala negara

    (eksekutif), mereka berkedudukan istimewa, tidak diperintah oleh kepala

    negara yang mengangkatnya dan bahkan berhak menghukum kepala negara

    jika melakukan pelanggaran hukum. Inilah perbedaan mendasar pandangan

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    18/20

    15

    Montesquieu dan John Locke yang memasukkan kekuasaan yudikatif ke

    dalam kekuasasan eksekutif. Montesquieu memandang badan peradilan

    sebagai kekuasaan independen. Kekuasaan federatif menurut pembagian John

    Locke justru dimasukkan Montesquieu sebagai bagian dari kekuasaan

    eksekutif.

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    19/20

    16

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanKekuasaan Negara diartikan sebagai suatu kemampuan atau wewenang

    yang dimiliki suatu organisasi yang disebut Negara untuk mengatur dan

    mempengaruhi tingkah laku manusia agar sesuai dengan kehendak atau tujuan

    bersama.

    Kekuasaan-kekuasaan yang dimilki suatu Negara sangat luas dan

    mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu kekuasaan legislative, kekuasan

    yudikatif dan kekuatan eksekutif, yang di dalamnya mencakup pula kekuasaan

    untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan kesehjateraan

    rakyat, agama, social, budaya dan sebagainya.

    Untuk membahas tentang kekuasaan dan kewenangan akan berkait

    dengan kedaulatan.Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kedaulatan, Anda

    perlu mepelajari tentang teori-teori kedaulatan. Keadaulatan adalah kekuasaan

    yang tertinggi yang terdapat dalam suatu organisasi

  • 8/13/2019 TEORI KEKUASAAN NEGARA

    20/20

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    Soehino. 2005. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty.

    M. Solly Lubis. 2007.Ilmu Negara. Mandar Maju