Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, Dan Hak Asasi Manusia (Catatan Untuk Diskusi)

download Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, Dan Hak Asasi Manusia (Catatan Untuk Diskusi)

of 20

description

Hukum

Transcript of Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, Dan Hak Asasi Manusia (Catatan Untuk Diskusi)

  • PEMERKUAUNTUK HAKIM SELURUH INDONESIA

    NEGARA HUDA

    PGuru BesStaf Khu

    MAKALA

    KUM, KEKUASAN HAK ASASI M

    (Catatan untuk Di

    Oleh: rof. Dr. Satya Arinanto, Sar Fakultas Hukum Univesus Wakil Presiden RI BidWakil Ketua Komisi Keja

    TAN PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA Hotel Grand Angkasa Medan, 2 - 5 Mei 2011

    H

    AN KEHAKIMAN, ANUSIA skusi)

    .H., M.H. rsitas Indonesia, ang Hukum, dan ksaan RI

  • Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    (Catatan untuk Diskusi)

    Satya ArinantoGuru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia,Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Hukum, dan

    Wakil Ketua Komisi Kejaksaan RI

    Pelatihan Penguatan PerspektifHukum HAM bagi Para Hakim

    PUSHAM UII bekerja sama dengan Komisi Yudisial RI danNorwegian Center for Human Rights, The University of Oslo, Norway (NCHR)

    Medan, 3 Mei 2011

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    2

    Beberapa Istilah Negara Hukum

    zRechtsstaatzRule of LawzSocialist LegalityzNomokrasi IslamzNegara Hukum Pancasila

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    3

    Perspektif TeoritisNegara Hukum Rechtsstaatz Rechtsstaat (Jerman) -> rechtsstaat (Belanda) -> Rechtsstaat

    (Penjelasan UUD 1945)

    z Rechtsstaat:{ Sebaiknya tidak sekedar diterjemahkan sebagai negara hukum. Penerjemahan yang

    menegaskan pada sisi harfiah akan misleading, dan justru akan mengarah kepadawettenstaat.

    { F. Neumann: pengertian Rechtsstaat dalam perspektif historis adalah pengertianpolitis. Dengan mengutip pendapat Von Gneist, Neumann mengatakan bahwa istilahrechtsstaat berasal dari Robert Von Mohl (1799-1875), dan merupakan ciptaangolongan borjuis yang di saat itu kehidupan ekonominya sedang meningkat, namunkehidupan politiknya sebagai suatu kelas sedang menurun.

    { Di Inggris -> para pakar yang mendalami kepustakaan Jerman tidak menerjemahkanRechtsstaat dengan Law State, melainkan State Governed by Law (sebagaimanadilakukan Max Knight yang menerjemahkan Reine Rechtslehre dari Hans Kelsen) danState Ruled by Law (sebagaimana dilakukan Kenneth H.F. Dyson yang menulis The State Tradition in Western Europe).

    { Jika yang dimaksudkan adalah Rechtsstaat sebagaimana yang berkembang di EropaBarat, maka sebaiknya diterjemahkan sebagai State Governed by Law atau State Ruled by Law. Alternatif lainnya ialah membiarkan istilahnya yang asli (Rechtsstaat), atau menerjemahkannya sesuai dengan Penjelasan UUD 1945 sebelum amandemen(negara berdasar atas hukum).

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    4

    Rechtsstaatsgedachte (PahamNegara Hukum) Eropa Kontinental

    z Jerman(4 unsur berkembang dari teori):

    1. Grondrechten2. Scheiding van machten3. Wetmatigheid van het bestuur

    (pemerintah berdasarkan UUDatau UU)

    4. Administratieve rechtspraak(peradilan administrasi)

    ___________________________

    Berbeda dengan di Perancis, keempat unsurdi Jerman ini berkembang melalui teori.

    Dalam tipe negara hukum, konsep yang berkembang di Jerman ini digolongkandalam tipe negara hukum formil (dengantokoh, antara lain, F.J. Stahl).

    z Perancis(2 unsur berkembang dari teori, dan 2 unsur berkembang daripraktek):

    1. Grondrechten(hak-hak dasar)

    2. Scheiding van machten(pemisahan kekuasaan)

    ______________________________z Dalam praktek di Perancis pernah eksis 2 peradilan

    yang membedakan antara warga negara biasa danpara pejabat berdasarkan kedudukannya sebagaiberikut:(1) Burgerlijke rechtspraak(2) Administratieve rechtspraakPraktek inilah yang menjadi salah satu bahan kritikpenting dari Albert Venn Dicey, dan melahirkan unsurequality before the law dalam teori Rule of Law-nyayang termashur.

    z Berbeda dengan di Jerman, unsur ketiga dan keempatberkembang melalui praktek.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    5

    The Rule of Law di Anglo Saxon(Albert Venn Dicey)

    1. Supremacy of law-> We mean, in the first place, that no man is punishable or can be lawfully made to suffer in body or goods except for a distinct breach of law established in the ordinary legal manner before the ordinary Courts of the land.

    2. Equality before the law-> We mean in the second place, when we speak of the rule of law as a characteristic of our country, not only that with us no man is above the law, but (what is a different thing) that here every man, whatever be his rank or condition, is subject to the ordinary law of the realm and amendable to the jurisdiction of the ordinary tribunals.

    3. Results of ordinary law of the land-> There remains yet a third and a different sense in which the rule of law or the predominance of the legal spirit may be described as a special attribute of English institutions. We may say that the constitution is pervaded by the rule of law on the ground that the general principles of the constitution (as for example the right to personal liberty, or the right of public meeting) are with us the result of judicial decisions determining the rights of private persons in particular cases brought before the Courts; whereas under many foreign constitutions the security (such it is) given to the rights of individuals results, or appears to result, from the general principles of the constitution.

    z Lihat Albert Venn Dicey, Introduction to the Study of the Law of the Constitution (London: Macmillan, 1915), hal. 110-115.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    6

    Menafsirkan konsep negara hukum Socialist Legalityberdasarkan pengalaman (mantan Negara) Cekoslovakia: dari Komunisme ke Sosialisme

    z Di dalam Konstitusi mantan Republik SosialisCekoslovakia (The Constitutional Foundations of the Czekoslovak Federation), diantaranya dinyatakanbahwa sosialisme sangat berperan, khususnyasebagai tahap lanjutan dari komunisme.

    z Komunisme merupakan tahapan di mana: From each according to his ability, to each according to his needs.

    z Sedangkan sosialisme merupakan tahapanselanjutnya: From each according to his ability, to each according to his works.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    7

    Menafsirkan konsep negara hukum Socialist Legalityberdasarkan pengalaman (mantan Negara) Cekoslovakia: kemenangan Sosialisme

    zDalam bagian Declaration bagian I dariKonstitusi tersebut antara lain dinyatakansebagai berikut: Socialism has triumphed in our country!.

    z Selanjutnya dalam bagian II, antara lain dinyatakan: We already practising the socialist principle: From each according to his ability, to each according to his work. Peoples democracy, as a way to Socialism, has fully proven its worth; it has led us to the victory of Socialism.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    8

    Pandangan Prof. Soepomo tentangMahkamah Konstitusi dalam prosespenyusunan UUD 1945 (1) Gagasan tentang perlunya suatu Mahkamah

    Konstitusi (MK) telah lama muncul dalam sejarahketatanegaraan Indonesia. Dalam sidang BadanPenyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan(BPUPK) pada tahun 1945, Muhammad Yamin, salahseorang anggota BPUPK, pada saat itu mencetuskanpendapat bahwa Mahkamah Agung (MA) perlu diberikewenangan untuk menilai, apakah Undang-undang(UU) yang dibuat oleh DPR tidak melanggar Undang-Undang Dasar (UUD), hukum adat yang diakui, atausyariah agama Islam.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    9

    Pandangan Prof. Soepomo tentangMahkamah Konstitusi dalam prosespenyusunan UUD 1945 (2)zNamun usulan Muhammad Yamin tersebut

    kemudian ditentang oleh Prof. Soepomoberdasarkan dua alasan sebagai berikut:z Pertama, UUD yang sedang disusun pada

    saat itu (yang kemudian menjadi UUD 1945) tidak mempergunakan teori Trias Politika. Menurut Soepomo, kewenangan semacamitu hanya terdapat pada negara-negara yang melaksanakan teori Trias Politika. zKedua, para ahli hukum Indonesia tidak

    memiliki pengalaman mengenai hal ini.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    10

    Penyelenggaraan KekuasaanKehakiman 1945-2008 (1)z Diselenggarakan berdasarkan Pasal 24-25 UUD 1945

    (1945-1949), antara lain, dibentuknya MA yang diketuai oleh Dr. Kusumah Atmadja. Diikuti denganpembentukan atau penyesuaian beberapapengadilan di bawahnya.

    z Sempat mengalami masa-masa dengan suasanaketatanegaraan yang berbeda antara 1949-1959, antara lain adanya npenggunaan kata Indonesiadalam penamaan MA, sehingga menjadi MahkamahAgung Indonesia.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    11

    Penyelenggaraan KekuasaanKehakiman 1945-2008 (2)z Memasuki masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966),

    kedudukan MA semakin terkooptasi di bawahkekuasaan eksekutif di bawah pimpinan PresidenSukarno, yang antara lain diwarnai legal policybahwa Presiden Sukarno bisa turut campur dalamdunia peradilan demi kepentingan revolusi.

    z Hal yang tidak jauh berbeda terjadi pada masa OrdeBaru (1966-1998), dimana para hakim terpaksamemiliki dua atasan, atau yang lebih dikenalsebagai two-roof system.

    z Dalam suatu artikel di Harian Kompas, penulis lebihcenderung menyebut MA sebagai benteng terakhirkekuasaan daripada benteng terakhir keadilan.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    12

    Penyelenggaraan KekuasaanKehakiman 1945-2008 (3)z Dalam masa reformasi (1998-2004) dilakukannya

    penyempurnaan berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kekuasaankehakiman, mulai dari level UUD 1945 hingga ketingkat-tingkat peradilan di bawahnya.

    z Hasilnya dengan segala kelebihan dankekurangannya - antara lain tampak dalam hal-halsebagai berikut:{ Perwujudan one-roof system;{ Terbentuknya beberapa pengadilan khusus dan badan-

    badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaankehakiman;

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    13

    Penyelenggaraan KekuasaanKehakiman 1945-2008 (4){Adanya langkah-langkah untuk menjadikan MA

    sebagai suatu badan peradilan yang modern, antara lain dengan mewujudkan transparansiproses pengambilan putusan, dsb.{Pembentukan dan mulai berfungsinya MK secara

    efektif sebagai puncak kedua kekuasaankehakiman.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    14

    HAM yang Mana?

    z Asal-usul filosofis, religius, budaya, dan politis.z Generasi-generasi HAM.z Universalisme versus Relativisme Budaya?z Hak-hak individual dan hak-hak kelompok.z Hak-hak tertentu (seperti untuk wanita, anak-

    anak, etnik minoritas, golongan cacat, dansebagainya).

    z Penerapan, penegakan, dan kemampuan untukadil.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    15

    Hak-hak danKewajiban-kewajibanz Kewajiban individu yang mendahului hak-hak

    individu.z Kaitan antara hak-hak dan kewajiban-kewajiban.z Ketentuan-ketentuan yang menegaskan tentang

    kewajiban-kewajiban individu dalam traktat-traktatHAM internasional.

    z Kewajiban-kewajiban Negara untuk melindungi HAM (vertikal dan horisontal).

    z Kewajiban dari unsur-unsur non-Negara lainnya(misal: korporasi).

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    16

    HAM dan Struktur Politikz Suatu hak terhadap pemerintahan yang

    demokratis? Suatu permasalahan tentangpenentuan nasib sendiri (self-determination).

    z Kedaulatan nasional dan legitimasi dari negara-bangsa.

    z Hubungan-hubungan supra-nasional: individudalam hukum internasional.

    z HAM dalam berbagai sistem politik yang berbeda permasalahan budaya dan apakahyang terbaik dalam kepentingan publik.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    17

    Instrumen-instrumen danInstitusi-institusi HAM Internasional (1)

    1. Perserikatan Bangsa-Bangsaz Charter of the United Nations 1945.z Universal Declaration of Human Rights 1948.z Convention Relating to the Status of Refugees 1954.z International Covenant on the Elimination of All Forms

    of Racial Discrimination (CERD) 1965.z International Covenant on Economic, Social, and

    Cultural Rights (ICESCR) 1966.z International Covenant on Civil and Political Rights

    (ICCPR) 1966. (First Optional Protocol 1976).z Convention on the Elimination of All Forms of

    Discrimination Against Women (CEDAW) 1979.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    18

    Instrumen-instrumen danInstitusi-institusi HAM Internasional (2)

    z Convention Against Torture and Other Forms of Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (CAT) 1984.

    z Convention on the Rights of the Child (CRC) 1990.z Vienna Declaration and Programme of Action 1993.

    2. Regional:z European Convention on Human Rights (ECHR) 1952 Council of Europe.z American Convention on Human Rights 1969 Organization of American

    States (OAS).z African [Banjul] Charter on Human and Peopless Rights 1981 Organization

    of African Unity (OAU).z Cairo Declaration on Human Rights in Islam 1990.z Bangkok Declaration 1993.z Asian Human Rights Charter 1997.

  • 5/10/2011 Satya Arinanto - Negara Hukum, Kekuasaan Kehakiman, dan Hak Asasi Manusia

    19

    Instrumen-instrumen danInstitusi-institusi HAM Internasional (3)

    3. Domestik:z France Declaration of the Rights of Man and

    Citizen 1789.z USA Bill of Rights 1791.z Canada Charter of Rights and Fundamental

    Freedoms 1982.z South Africa Bill of Rights 1996.z United Kingdom Human Rights Act 1998.z Indonesia Undang-Undang No. 39 Tahun

    1999 tentang HAM.