Post on 30-Jul-2015
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 1
MANAJEMEN PUASA RAMADHAN 2015
Oleh: Syarifudin Ambon
KURIKULUM PUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 2015
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 2
DAFTAR ISI
BAGIAN I .......................................................................................................................
1. Dasar Pemikiran ...................................................................................................
2. Rumusan Kurikulum Ibadah Puasa ..................................................................
BAGIAN II .....................................................................................................................
1. Rumusan dan Batasan Ibadah Puasa .................................................................
2. Kebutuhan Gizi di Bulan Puasa. ........................................................................
3. Puasa Menurut Para Ahli Kedokteran Dunia ..................................................
4. Manfaat Puasa bagi Kesehatan ..........................................................................
BAGIAN III ....................................................................................................................
1. Outline Teknik Pelaksanaan Ibadah Puasa. .....................................................
2. Output Hasil Pelaksanaan Ibadah Puasa. .........................................................
3. Potensi Kesuksesan Dunia dan Akhirat. ...........................................................
4. Penutup. .................................................................................................................
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 3
KURIKULUM PUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 2015
BAGIAN I
1. Dasar Pemikiran
Setiap orang tentu mendambakan predikat insan kamil. Insan kamil
adalah manusia yang memiliki visi dan misi hidupnya berkiblat pada ajaran
Rasulullah saw. Filosofi dari ajaran Rasulullah adalah akhlaq, moral, dan etika
yang disederhanan menjadi SSQ (Shawalat, Shalat, Qur‟an) untuk mencapai
prestasi qalbun salim (jiwa yang selamat dari segala macam malapetaka dunia
secara lahir dan batin). Ajaran keselamatan dunia dan akhirat cita-cita semua
orang menjadi manusia yang memiliki citra insan kamil. Predikat ini tidak bisa
datang dengan sendirinya ia perlu diupayakan dengan manajemen strategis
untuk mencapai predikat insan kamil (taqwa).
Karena banyaknya hikmah di bulan suci ramadhan yang tak dapat
dituntaskan semua maka perlu ada manajemen ibadah yang strategis untuk
lulus menjadi manusia yang bertaqwa. Taqwa adalah sumber daya manusia
yang paling besar untuk mengelolah alam semesta secara arif dan bijaksana
sehingga membutuhkan kesucian jiwa dan raga. Bulan yang paling indah dan
strategis untuk mencapai cita-cita besar tersebut berada di bulan suci ramadan
karena setiap hasil usaha dilipat gandakan oleh Allah, sehingga kuota ibadah
mencapai syarat undang-undang untuk diberikan karunia dari Allah swt
dengan mengacu SOP (Standar Operasional Prosedur) ibadah dari Rasulullah.
Kenapa Rsulullah menjadi pusaran energi teladan? jawabanyya karena
Rasulululah sebagai manusia biasa yang pernah sampai bertemu dengan
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 4
Allahu Rabbul„alamin di sidratul muntaha Rahasia. Selain itu Rasulullah juga
berpuasa seperti manusia pada umumnya.
Dalam bulan ramadhan dikenal lailatul qadar (malam penetuan setiap
qadar amal manusia) atau malam audit (dihisab) setiap amal yang sudah kita
lakukan kemudian diberi pembiayaan hidup sesuai kadar ibadah yang sudah
dilakukan berdasarkan niat yang dipancarkan setiap ibadah itu dilakukan.
Sungguh banyak ibadah di bulan suci ramadhan sehingga perlu rumusan
sesuai kemampuan kita agar sistem operasional ibadah kita pada Allah lebih
fokus sehingga nilai ibadah kita bisa diberi predikat insan kamil oleh Allah
swt.
2. Rumusan Kurikulum Ibadah Puasa
Kurikulum pendidikan dan pengobatan jiwa atau penyucian jiwa (tazkia
an-naps) ini disebut untuk memenuhi persoalan umat dalam tata cara
penyucian jiwa yang tepat. Kurikulum ini bertujuan untuk memberkan haluan
dan arah fokus pada salah satu ibadah yang dibuat sesuai kondisi penyakit
kita selama 11 bulan kita gagal sehingga kegagalan itu dibuat peta konsep dan
outline ibadah sesuai kondisi dan problem sosial kita selama 11 bulan.
Melakukan inventarisasi penyakit diri dalam diri kita seperti tamak, rakus,
suka menang sendiri, korupsi, dan segala macam penykit sosial yang
merugikan orang lain perlu evaluasi untuk memperbaiki kondisi kejiwaan kita
menuju insan kamil. Beberapa hal yang dianggal sangat krusial. Berikut ini
contoh kurikulum yang saya buat untuk kebutuhan keluarga. Moga kurikulum
ini menjadi contoh, model atau bisa dikembangkan sesuai dengan peran dan
fungsi puasa yang kita fahami dalam mengobati kondisi kebatinan kita untuk
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 5
meningkatkan signal antara hamba dan Allah swt mencapai sukses di dunia
dan sukses akhirat.
BAGIAN II
1. Rumusan dan Batasan Ibadah Puasa
Rumusan dan batasan iabdah puasa di bulan suci ramadhan sangat
penting karena terlalu banyak hikmah dan jenis ibadah yang ditawarkan Allah
dan Rasulnya sesuai kondisi dan problematika yang kita hadapi. Kurikulum
pendidikan dan pengobatan jiwa atau penycian jiwa (tazkia an-naps) ibadah
sesuai kondisi dan problem sosial kita selama 11 bulan tidak bisa tercapai
sehingga perlu evaluasi diri untuk memperbaiki beberapa hal yang dianggal
sangat krusial. Berikut ini contoh kurikulum yang saya buat untuk kebutuhan
keluarga moga ini menjadi contoh, model atau bisa dikembangkan sesuai
dengan peran dan fungsi puasa dalam mengobati kondisi kebatinan kita untuk
mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
2. Kebutuhan Gizi di Bulan Puasa.
Selain kebutuhan rahani juga perlu diperhatikan asupan nutrisi yang
seimbang untuk mencapai predikat insan kamil. Ciri insan kamil itu sehat
secara lahir dan sehat secara batin. Dengan demikian puasa menganjurkan
tubuh tetap harus terpenuhi kebutuhan nutrisinya yang bergizi. Puasa dalah
teknologi spiritual yang merubah jam makan dari siang ke malam. Jadwal
makan yang di mulai dari pagi, siang dan malam kemudian digeser menjadi
sebelum subuh kita sudah sahur, kemudian saat magrib kita berbuka,
makanan lengkap (setelah magrib), dan makanan kecil (setelah shalawatan,
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 6
baca qur‟an dan melaksanakan shalat tarawih). Inilah komposisi iabdah
spiritual yang secara kontinyu dan berkesinambungan dilakukan secara
disiplin untuk mencapai tahta kesehatan yang prima.
Selain itu tidak cukup dengan kesehatan spiritual tetapi kesehatan
jasmani juga sama pentingnya menata nutrisi untuk kebugaran raga. Kenapa
ini penting karena software rahasia kita bertengger di daging yang sehat secara
jasmani sehingga perhatian tubuh kita sangat diangjurkan oleh Rasulululan
sebaga Dokter terbaik dunia dengan mengkonsumsi korma sebagai
sumplemen nutrisi yang komposisi gizinya sangat seimbang sehingga dengan
mengkonsumsi buah ini potensi sehat akan lebih tinggi. Pembagian porsi
makanan saat berpuasa yaitu sahur 40 persen, buka puasa 50 persen dan
selesai tarawih 10 persen.
Komposisi 40 persen makanan saat sahur terbagi menjadi makan besar
sebanyak 30 persen, makan kecil 10 persen (sebelum Imsak), dan minum air
putih 3 gelas. Komposisi 60 persen saat berbuka, dibagi menjadi makanan
pembuka setelah azan, makanan setelah salat magrib, dan setelah tarawih 10
persen, serta minum air putih 5 gelas. Berikut ini adalah jenis makanan yang
dianjurkan bagi mereka yang sedang berpuasa:
a) Sahur; Komposisi lengkap dari karbohidrat, bisa dipilih nasi atau roti
atau kentang atau bihun. Protein hewani dari ikan/ayam/telur/daging.
Atau protein nabati seperti tahu atau tempe. Lemak, dari minyak sayur.
Sayur dan buah. Susu 1 gelas. Air minum 3 gelas.
b) Buka puasa; Dimulai dengan makanan manis agar cepat mengganti
kadar gula darah yang sudah turun. Sebaiknya sesuai dengan suhu tubuh
(hangat). Yang bisa disajikan, misalnya, kurma, kolak, koktail buah, dan
teh manis. Ingat, batasi penggunaan gula. Kecuali gula buah yang berasal
dari buah-buahan.
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 7
c) Makan lengkap; Penuhi karbohidrat, protein, lemak (bisa dari minyak
sayur), sayuran dan buah-buahan. Cukupi minum air untuk melengkapi
jumlah 1,5 – 2 liter per hari.
d) Makanan kecil; Dimakan setelah tarawih dan disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh. Yang bisa disantap, misalnya, susu, buah, atau
makanan padat. Ingat, jangan terlalu berlebih. Karena, bisa berbahaya
juga bila gula darah terlalu melonjak. Menurut dr. Fiastuti Witjaksono,
Sp.GK, selama menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan, sebaiknya
jangan minum teh manis atau sesuatu yang manis. Ini karena dengan
asupan minuman yang manis akan berisiko cepat lapar dan hipoglikemia,
menurunkan gula darah dengan cepat.
3. Puasa Menurut Para Ahli Kedokteran Dunia
Puasa Menurut Para Ahli Kedokteran puasa mempunyai banyak hikmah
serta manfaat untuk tubuh, ketenangan jiwa, serta kecantikan. waktu berpuasa,
organ-organ tubuh bisa beristirahat serta miliaran sel didalam tubuh dapat
mengumpulkan diri untuk bertahan hidup. puasa berperan sebagai
detoksifikasi untuk mengeluarkan kotoran, toksin/racun dari didalam tubuh,
meremajakan beberapa sel tubuh serta ganti beberapa sel tubuh yang telah
rusak dengan yang baru dan untuk melakukan perbaikan manfaat hormon,
jadikan kulit sehat serta menambah daya tahan tubuh dikarenakan manusia
memiliki kekuatan terapi alamiah.
Puasa bisa bikin kulit jadi fresh, sehat, lembut, serta berseri. dikarenakan,
setiap waktu tubuh alami metabolisme daya, yakni momen pergantian dari
daya yang terdapat didalam zat gizi jadi daya mungkin didalam tubuh.
sisanya dapat disimpan didalam tubuh, sel ginjal, sel kulit, serta pelupuk mata
dan didalam wujud lemak serta glikogen. Manusia memiliki cadangan daya
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 8
yang dimaksud glikogen. cadangan daya tersebut bisa bertahan sepanjang 25
jam. cadangan gizi inilah yang setiap saat dapat dibakar jadi daya, bila tubuh
tidak memperoleh suplai pangan dari luar.
Saat berpuasa, cadangan daya yang tersimpan didalam organ-organ
tubuh dikeluarkan hingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh dan
beberapa sel penyimpanannya. momen ini dimaksud peremajaan sel. dengan
meremajakan beberapa sel tubuh, dapat berguna untuk menambah kekebalan
serta kesehatan tubuh dan kulit kita. Oleh dikarenakan itu, orang yang kerap
berpuasa kulitnya dapat tampak lebih fresh, sehat, lembut, serta berseri
dikarenakan sistem peremajaan sel didalam tubuhnya jalan dengan baik.
sebagian ilmuwan sudah lakukan sebagian penelitian perihal puasa salah
satunya dengan ringkas di bawah ini :
a. dr. Allan cott, m.d.,
Seorang pakar dari amerika, sudah mengumpulkan hasil pengamatan
serta penelitian beberapa ilmuwan beragam negara, lantas menghimpunnya
didalam sesuatu buku why fast membeberkan beragam hikmah puasa,
diantaranya: a. to feel better physically and mentally ( jadi tambah baik dengan
fisik serta mental ). b. to look and feel younger ( lihat serta jadi lebih muda ). c.
to clean out the body ( bersihkan badan ) d. to lower blood pressure and
cholesterol levels ( turunkan tekanan darah serta kandungan lemak. e. to get
more out of sex ( lebih dapat mengendalikan seks ). f. to let the body health
itself ( bikin badan sehat dengan sendirinya ). g. to relieve tension
(mengendorkan ketegangan jiwa). h. to sharp the senses ( menajamkan
manfaat indrawi ). i. to gain control of oneself ( beroleh kekuatan
mengendalikan diri sendiri ). j. to slow the aging process ( memperlambat
sistem penuaan ).
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 9
b. dr. Yuri Nikolayev
direktur sisi diet pada tempat tinggal sakit jiwa moskow menilai
kekuatan untuk berpuasa yang menyebabkan orang yang berkaitan jadi awet
muda, sebagai satu penemuan ( pengetahuan ) terbesar abad ini. beliau
menyebutkan : what do you think is the most important discovery in our time
? the radioactive watches ? exocet bombs ? in my opinion the bigest discovery
of our time is the ability to make onself younger phisically, mentally and
spiritually through rational fasting. ( menurut pendapat anda, apakah
penemuan terutama pada abad ini ? jam radioaktif ? bom exoset ? menurut
pendapat saya, penemuan terbesar didalam abad ini adalah kekuatan
seseorang bikin dirinya terus awet muda dengan fisik, mental, serta spiritual,
melewati puasa yang rasional ).
c. dr. Alvenia M. Fulton
Direktur instansi makanan sehat “fultonia” di amerika serikat
menyebutkan bahwa puasa yaitu langkah paling baik untuk memperindah
serta mempercantik wanita dengan alami. puasa membuahkan kelembutan
pesona serta daya pikat. puasa menormalkan manfaat-fungsi kewanitaan serta
membentuk kembali keindahan tubuh ( fasting is the ladies best beautifier, it
brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the
body contour ).
d. dr. Riyad Albiby and Ahmed Elkadi
Menyebutkan puasa bisa menambah kekebalan tubuh atau imun system
pada beragam penyakit. diperlihatkan dengan peningkatan manfaat sel limfa
yang menghasilkan sel limfosit t yang dengan significan jadi tambah, sesudah
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 10
puasa. Hal ini relevan dengan ahli penyakit diabetes dr. Sulimami;
menyebutkan bahwa untuk penyakit layaknya diabetes walaupun puasa
ramadhan tak lagi beresiko, jadi berikan banyak manfaat ( sulimami, dan lain-
lain, 1988 : 549-552 ), selain itu dr. Jalal Saour; berpendapat bahwa
menyusutnya cairan pada puasa dapat turunkan heart rate atau kerja jantung,
pencegahan pada penggumpalan darah yang terhitung pemicu serius panyakit
jantung. ( jalal, riyad, 1990 )
e. dr. muzam mg, ali m. n serta husain
berpendapat bahwa puasa juga safe untuk pasien yang memiliki masalah
ulcer pada lambung. penelitian dikerjakan oleh muzam mg, ali m. n serta
husain didalam observasi pada dampak puasa ramadhan pada asam lambung.
Dr. Elson m. haas m.d. Direktur medical centre of marin ( sejak 1984 )
menyebutkan didalam puasa ( cleansing serta detoksifikasi ) adalah sisi dari
trilogy nutrisi, balancing, building( toning ). elson yakin bahwa puasa yaitu sisi
yang hilang “missing link” didalam diet didunia barat. umumnya orang di
barat over eating atau terlampau banyak makan, makan dengan protein yang
terlalu berlebih, lemak yang terlalu berlebih juga.
Hingga ia merekomendasikan supaya orang lain mulai mengatur
makanannya supaya lebih seimbang serta mulai berpuasa, dikarenakan puasa
berguna sebagai : purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti
aging, kurangi alergi, kurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental serta
emosi, pergantian rutinitas dari rutinitas makan yang jelek jadi lebih seimbang
serta lebih termonitor, menambah imunitas tubuh. serta tambah baik lagi
apabila didalam pengawasan dokter. Puasa bisa menyembuhkan penyakit
layaknya influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma,
aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker,
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 11
epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris ( nyeri dada
dikarenakan jantung ), panas serta insomnia.
f. dr. Sabah al-Baqir
Menyebutkan bahwa puasa bisa kurangi jumlah hormon penyebab stress.
dia berbarengan tim dari falkutas kedokteran kampus king saud. yang lakukan
studi pada hormon prolaktin, insulin serta kortisol, pada tujuh orang lelaki
yang berpuasa sebagai sampel. akhirnya bahwa tak ada pergantian penting
pada level kortisol. prolaktin, serta insulin. ini tunjukkan bahwa puasa bln.
ramadhan tidaklah pekerjaan yang memberatkan, serta tidak menyebabkan
tekanan mental ataupun saraf.
Percobaan ini memberikan peningkatannya berlangsung pada perbedaan
waktu saja, apabila pada hari tidak puasa prolaktin alami kenaikan paling
tinggi pada jam 16. 00. sesaat pada bln. ramadhan alami puncaknya pada jam
21. 00 serta alami penurunan lagi hingga batas terendahnya jam 04. 00. sesaat
insulin meningkat pada jam 16. 00, tengah pada bln. ramadhan jam 21. 00,
alami penurunan hingga batas paling rendah jam 16. 00. tengah kortisol pada
hari biasa meraih puncaknya jam 09. 00, alami penurunan pada jam 21. 00,
sesaat pada bln. ramadhan tak ada pergantian bermakna.
g. dr. Ahmad al-Qadhi dan dr. Riyadh
berbarengan rekannya di amerika lakukan uji laboratorium pada
sebanyak sukarelawan yang berpuasa sepanjang bln. ramadhan. hasil
penelitian ini memberikan dampak positif puasa yang cukup penting pada
sistem kekebalan tubuh. indikator fungsional beberapa sel getah ( lymfocytes )
membaik sampai sepuluh kali lipat, meskipun jumlah total beberapa sel getah
bening tidak beralih, tetapi prosentase type getah bening yang bertanggung
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 12
jawab membuat perlindungan tubuh serta melawan beragam penyakit yakni
sel t alami kenaikan yang cepat.
h. Dr. Riyadh Sulaiman
Pada tahun 1990 dari rumah sakit kampus king khalid, riyadh saudi
lakukan penelitian pada dampak puasa ramadhan pada 47 pasien diabetes
type ke-2 ( pasien yang tidak bergantung insulin ). serta sebanyak orang sehat.
hasil penelitian tunjukkan bahwa puasa bln. ramadhan tidak menyebabkan
penurunan berat badan yang penting. tak ada dampak apa pun yang
bermakna pada kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan pasien ini.
sejauh ini puasa ramadhan safe saja untuk pasien diabetes sejauh dikerjakan
dengan kesadaran serta kontrol makanan dan obat-obatan.
i. dr. Muhammad Munib
Serta kawan-kawan dari turki juga lakukan sesuatu penelitian pada
seratus responden muslim, sampel darah mereka di ambil sebelum saat serta
diakhir bln. ramadhan, untuk dikerjakan kajian serta pengukuran pada
kandungan protein, keseluruhan lemak ( keseluruhan lipid ), lemak fosfat,
asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, serta
unsur-unsur pembentuk darah yang lain. Diantaranya bahwa berlangsung
penurunan umum pada kandungan gula ( glukosa ) serta tryacyglicerol orang
yang berpuasa, berlangsungnya penurunan parsial serta mudah pada berat
badan, tidak tampak ada aseton didalam urin, baik didalam awal ataupun
akhir puasa, karena sebelum saat puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan
tak adanya pembentukan zat-zat keton yang beresiko untuk tubuh sepanjang
bln. puasa islam, dengan keutamaan puasa, glikogen didalam tubuh alami
peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, hingga membuahkan
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 13
daya yang lebih meningkat. Sejak zaman dulu puasa digunakan sebagai
penyembuhan yang paling baik layaknya kata plato bahwa puasa yaitu untuk
menyembuhkan sakit fisik serta mental. philippus paracelsus menyebutkan
bahwa “fasting is the greatest remedy the physician within.
Puasa telah dianggap jadi penyembuh terhebat saat menanggulagi
penyakit, apalagi di amerika ada pusat puasa yang dinamakan “fasting center
international, inc”, director Dennis Paulson yang berdiri telah sejak 35 th. yang
lantas, dengan pasien dari 220 negara. yang merekomendasikan puasa didalam
: ( 1 ) program penurunan berat badan, ( 2 ) mengeluarkan toxin tubuh, ( 3 )
puasa bisa melakukan perbaikan energy, kesehatan mental, kesehatan fisik
serta yang sangat terutama menambah mutu hidup.
4. Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Kesehatan manusia menjadi segalanya dalam hidup ini, sehingga
adagium hikmah dari Syekh Athaillah bahwa kesehatan itu adalah tujuan dari
semua pemenuhan keutuhan hidup di dunia dan akhirat. Salah satu yang
membuktikan manfaat puasa Ramadan adalah penelitian yang dilakukan oleh
tim peneliti Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dengan dibantu
tim ahli gizi Instalasi Gizi RSCM Jakarta pada tahun 2013. Hasil penelitian
membuktikan, puasa Ramadan dapat mengurangi di lemak di dalam tubuh.
Penelitian yang diberi judul The Ramadan fasting decreased body fat but not protein
mass in healthy individuals tersebut dilakukan di RSCM pada 43 orang sehat (staf
medis) yang melakukan ibadah puasa Ramadan pada tahun 2013.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan komposisi tubuh
secara lengkap dengan menggunakan alat khusus, yaitu GAIA 359 PLUS
(Jawon Medical, South Korea), pemeriksaan antropometri dan analisa asupan
makan harian. Pemeriksaan dilakukan pada hari pertama Ramadan, hari ke-28
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 14
dan 4-5 minggu setelah puasa Ramadan. Subjek penelitian diberi kebebasan
untuk mengonsumsi makanan seperti biasa saat mereka puasa dan juga tidak
ada pembatasan aktivitas. Mereka tetap bekerja seperti biasa sesuai profesi
masing-masing, yakni dokter, perawat dan ahli gizi.
Pengukuran berat badan, tinggi badan, dan komposisi tubuh dengan
menggunakan alat untuk mengukur komposisi tubuh dengan sistim
pengukuran BIA (Bio Impedance Analysis). Melalui alat ini dapat diukur massa
protein, mineral, air, lemak tubuh dan rasio pinggang dan panggul. Subjek
penelitian ini terdiri dari perempuan sebanyak 86 persen dan 44 persen subjek
penelitian memiliki berat badan lebih atau kegemukan (IMT > 23 kg/M2).
Rata-rata umur subjek penelitian 34 tahun. Indeks Massa Tubuh (IMT) subjek
penelitian 23,7 kg/M2.
“Selama Ramadan ternyata terjadi penurunan berat badan dan
perubahan komposisi tubuh, kecuali massa protein tubuh. Begitu pula pada
rasio pinggang dan pinggul terjadi penurunan,” kata Dr Ari Fahrial Syam,
Ketua Tim Peneliti, dalam keterangan tertulisnya yang diterima CNN
Indonesia. Yang menarik, asupan kalori ternyata tidak berubah pada hari
pertama dan hari terakhir puasa. Tetapi aktivitas yang berhubungan dengan
ibadah menjadi meningkat, misal peningkatan jumlah salat sunat dan salat
Tarawih. Artinya pengeluaran energi akan meningkat selama Ramadan.
“Hal ini yang menyebabkan terjadi penurunan lemak tubuh walaupun
asupan makan tetap sama. Asupan makan sebenarnya bisa kita kurangi selama
puasa dan tentu hal ini akan membawa dampak yang lebih baik untuk
kesehatan,” Penurunan berat badan terjadi lebih besar pada laki-laki daripada
perempuan. Rata-rata penurunan berat badan pada laki-laki mencapai 1,4 kg,
sedang penurunan pada perempuan hanya 0,8 kg. Pengurangan lemak tubuh
mencapai 0,5 kg.
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 15
Menurut Ari, puasa ternyata tidak menyebabkan penurunan protein
tubuh. Hal ini merupakan hal yang baik bahwa walau terjadi penurunan berat
badan dan penurunan kadar lemak tubuh, tetapi ternyata tidak menyebabkan
penurunan protein.
Protein sendiri memang dibutuhkan untuk kekuatan otot baik otot
anggota gerak, maupun otot untuk pernapasan dan otot jantung. Puasa yang
berlangsung 14 jam tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan tubuh
bahkan sebaliknya justru akan memperbaiki tubuh karena yang dibakar hanya
lemak tubuh dan tidak membakar protein. “Cuma memang disayangkan
lanjutan pemeriksaan pada subjek penelitian setelah 4-5 minggu pasca puasa
Ramadan menunjukkan bahwa berbagai paramater komposisi tubuh dan berat
badan kembali ke sedia kala seperti saat hari pertama puasa,” Naiknya
kembali berat badan setelah Ramadan ini konsisten dengan penelitian di luar
negeri, bahkan beberapa penelitian lain mendapatkan bahwa kenaikan berat
badan kembali setelah beberapa hari setelah Ramadan.
Hal ini menunjukkan bahwa komitmen untuk tetap mempertahankan
berat badan selama Ramadan tidak konsisten dan tidak berlangsung
lama.“Puasa Ramadan sebenarnya memberi kesempatan kepada kita untuk
hidup sehat. Masalahnya apakah kondisi sehat yang telah kita capai selama
puasa Ramadan ini bisa kita optimalkan dan tetap kita pertahankan setelah
Ramadan nanti. Apalagi sajian Lebaran yang biasanya begitu menggoda
sehingga upaya sehat yang telah dilakukan selama Ramadhan tidak
berlangsung lama.
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 16
BAGIAN III
1. Outline Teknik Pelaksanaan Ibadah Puasa.
Puasa Ke
Materi Puasa (Penyakit Yang
Diobati)
Ibadah Wajib Bulan Suci Ramadan
Ibadah Sunnah
Shalat Shalat Shalat Shalat Shalat Taraweh
Qur’an
Jumlah
1 Puasa Mendidik dan mengobati sifat Siddieq (Kejujuran)
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 1 50 Kali
2 Puasa Mendidik dan mengobati sifat Tablik (Kecerdasan berkomunikasi untuk memperluas networking kerjasama)
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 2 50 Kali
3 Puasa Mendidik dan mengobati sifat Amanah (Tanggung jawab)
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 3 50 Kali
4 Puasa Mendidik sifat dan mengobati Fathanah (Kecerdasan emosional, dan spiritual, sosiologis, dan kecerdasan psikologis)
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 4 50 Kali
5 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 5 50 Kali
6 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 6 50 Kali
7 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 7 50 Kali
8 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 8 50 Kali
9 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 9 50 Kali
10 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 10
50 Kali
11 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 11
50 Kali
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 17
12 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 12
50 Kali
13 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 13
50 Kali
14 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 14
50 Kali
15 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 15
50 Kali
16 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 16
50 Kali
17 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 17
50 Kali
18 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 18
50 Kali
19 Puasa Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraw Juz 50
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 18
Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual
eh 19 Kali
20 Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 21
50 Kali
21 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 22
50 Kali
22 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Syariah dan Sosial Akhlaq
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 23
50 Kali
23 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kesedasan Syariah dan Sosial Akhlaq
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 24
50 Kali
25 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Zakat
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 25
50 Kali
26 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Infaq
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 26
50 Kali
27 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 27
50 Kali
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 19
dengan membayar Infaq
28 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Shadaqah
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 28
50 Kali
29 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Shadaqah
Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 29
50 Kali
Lebaran Idul Fitri Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh
Juz 30
50 Kali
Jumlah Total Praktik Ibadah
145 Kali
145 Kali
145 Kali
145 Kali
145 Kali
232 Rakat
30 Juz
1450 Kali
Rekapitulasi jumlah Ibadah Pada Allah 2455
2. Output Hasil Pelaksanaan Ibadah Puasa.
Berdasrkan hasil pelaksanaan ibadah selama 29 hari dengan rincian
sebagai berikut;
No Jenis Ibadah Di bulan Ramadhan Volume
1 Shalawat 1450 Kali
2 Shalat (Wajib, Taraweh, dan Shalat Idul Fitri) 957 Kali
3 Qur‟an 30 Juz
Total Ibadah 2455 Kali
Dari rincian ibadah yang telah dilakukan tersebut energi yang kita input
selama bulan suci ramadan sebanyak 2455 kali. Berdasarkan kajian
Psikoanalisis Sigmund Preud dan Carl Guftav Young mengungkapkan bahwa
kesehatan seseorang itu sangat tergantung pada input energi positif di dalam
alam bawa sadar untuk mencerhakan dan menyehatkan jiwa sebagai
pengendali pikiran, pola komunikasi, dan prilaku.
Dalam hadis disebutkn bahwa ketika daging yang menurut Imam Al-
Gazali tempat bertengger Rahasia Allah itu baik maka baik pula semua
program yang diaplikasikan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan primer
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 20
dan kebutuhan sekunder. Menginstal data dan program di memeori kita
sebagai manusia dengan ibadah sebanyak 2455 Kali maka di prediksi
tingginya manusia insan kamil.
Cita-cita semua manusia di dunia ini adalah predikat insan kamil atau
disebut dengan manusia yang berperangai qalbun salim (jiwa yang sehat dunia
akhirat). Ketika jiwa/hati sehat maka sehatlah semua sistem anatomi tubuh
manusia alam melakukan aktivitasnya dan selalu profesional dalam bekerja
dan percepatan pencapaian visi dan misi di dunia dan akhirat mudah
ditingkatkan. Berikut ini desain rapor puasa selama 29 hari mendapatkan
peraikan nilai sebagai berikut;
No Sebelum Puasa Nilai
Merah
No Setelah Puasa Skor
Nilai
1 Nilai Sifat Siddieq 5 1 Nilai Sifat Siddieq 7
2 Nilai Sifat Tablik 5 2 Nilai Sifat Tablik 8
3 Nilai Sifat Amanah 6 3 Nilai Sifat Amanah 7
4 Nilai Sifat Fathanah 5 4 Nilai Sifat Fathanah 7
Penyakit Kurangnya Kecerdasan modal AISYATEK
1 Nilai Kecerdasan
Aqidah
3 1 Nilai Kecerdasan
Aqidah
7
2 Nilai Kecerdasan
Intelektual
4 2 Nilai Kecerdasan
Intelektual
8
3 Nilai Kecerdasan
Syari‟ah, akhlaq dan
sosial
5 3 Nilai Kecerdasan
Syari‟ah, akhalq
dan sosial
8
4 Nilai Kecerdasan
Teknologi
4 4 Nilai Kecerdasan
Teknologi
6
5 Nilai Kecerdasan
Entrepreneurship
(Wirausaha)
3 5 Nilai Kecerdasan
Entrepreneurship
(Wirausaha)
6
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 21
3. Potensi Kesuksesan Dunia dan Akhirat.
Ketika pandai dan cermat meningkatkan potensi tersebut maka selama
pelaksanaan ibadah di bulan suci ramadan kualitas iabdah dan kebugaran
kesehatan jiwa akan meningkat dengan nilai rata-rata 7-8. Ketika kecerdasan
STAF (Siddieq, Tablik, Amanah, Fathanah) dan AISYATEK (Kompetensi
Kecerdasan Aqidah, Intelektual, Syari‟ah dan Akhlaq, Teknologi, dan
Entrepreneurship) mendapat nilai 7 sampai dengan angka delapan maka
berpotensi menjadi insan kamil dalam regulasi hidup aman, nyaman,
sejahterah serta dapat berkompetisi dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
primer dan sekunder selama 11 bulan yang akan datang menuju ramadhan
berikutnya di tahun ditahun-tahun selanjutnya, wallahu wa’lam.
4. Penutup.
a) Semakin tinggi dan khusyu ibadah seseorang di bulan suci ramadhan
semakin tinggi pula tingkat kesembuhan pada penyakit yang diderita
oleh orang tersebut.
b) Semakin sedikit volume ibadah yang dilakukan kurang khusyu semakin
rendah potensi sembuh dari penyakit yang diderita.
c) Keampuhan ibadah sangat tergantung daya Imam, Islam, dan ihsan
dalam penerapan ibadah, semakin baik nilai STAF (Siddieq, Tablik,
Amanah, dan Fathanah) semakin mudah meraih kesuksesan di dunia
dan akhirat.
d) Semakin baik kapital AISYATEK dalam melakukan puasa semakin
tinggi potensi sukses di dunia dan akhirat. Orang yang memiliki
kecerdasan ini STAF dan AISYATEK mudah diatur dan tahan terhadap
gempa perubahan sosial. Wallahu wa’lam.
Catatan: Menghitung-hitung ibadah pada Allah dan Rasulnya sebenarnya kurang etika karena
karunia yang Allah berikan di bulan suci ramadhan tidak sebanding dengan hitungan itu semua, tapi setidaknya kita mendapatkan gambaran kuantitas sebagai bahan renungan kita secara pribadi, untuk memperbaiki dari tahun- ketahun volume ibadah kita agar jiwa kita bisa bersih dari kotoran yang selama ini merisak citra kita sebagai manusia insan kamil.