Post on 22-Sep-2019
i
PPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI TUMBUHAN HIJAU DENGAN MEDIA FILM
PADA SISWA KELAS V MI DUKUH, SIDOMUKTI,SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Disusun untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Ahmad syaifuddin
11510058
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
ii
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI TUMBUHAN HIJAU DENGAN MEDIA FILM
PADA SISWA KELAS V MI DUKUH, SIDOMUKTI,SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Disusun untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Ahmad syaifuddin
11510058
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
iv
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
Website: http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id
NOTA PEMBIMBING
Lampiran :4 Eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Kepada
Ketua Stain Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Ahmad syaifuddin
NIM : 11510058
Jurusan : Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI
TUMBUHAN HIJAU DENGAN MEDIA FILM PADA
SISWA KELAS V MI DUKUH, SIDOMUKTI,
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20014/2015
Dengan ini kami mohon kepada Bapak Ketua STAIN Salatiga agar skripsi
saudara tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian nota pembimbing ini
kami sampaikan, kemudian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Salatiga, 15 November 2014
Pembimbing
Dra. Nur Hasanah, M.Pd
NIP. 19690110 199403 2002
v
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
Website: http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN
HIJAU MELALUI MEDIA FILM PADASISWA KELAS V MI MA`ARIF
DUKUH SALATIGA TAHUN AJARAN 2015
DISUSUN OLEH
AHMAD SYAIFUDDIN
11510058
Talah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negri (STAIN ) Salaiga, pada tanggal 21-2-2015
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI
Kependidikan Islam .
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag.
Sekertaris Penguji : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Penguji II : Peni Susapti, M.Si
Salatiga, 21-Februari-2014
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
NIP.19670112 199203 1005
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda di bawah ini:
Nama :Ahmad Syaifuddin
NIM :11510058
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi:Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga. 15-10-2014
Yang menyatakan
Ahmad Syaifuddin
vii
Motto
ال تحزن ان هللا معنا
Jangan bersedih, Sesungguhnya ALLAH bersama kita (QS.at-taubah 40)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
1. Bapak Nur Arif (Alm) Ma’e Srilatun (Almh) ,
2. Semuakeluarga
3. Para teman karibku Eko riyanto, Muhamad Ikhsan, Ifa Kumala santi, Yuni
astuti, Muhamad Salikuddin.
4. Teman-teman di RACANA,
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq serta hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini
yang merupakan syarat yang wajib dipenuhi guna mendapatkan gelar
kesarjanaanpada program study PGMI STAIN Salatiga.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung
Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jaman kebodohan
menuju zaman yang terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan,
sehingga dapat menjadikan kita bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat
kelak.
Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses perjuangan yang cukup
panjang, maka skripsi dengan judul “ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU MELALUI MEDIA FILM PADA
SISWA KELAS V MI MA’ARIF DUKUH ARGOMULYO SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015 “ dapat penulis selesaikan dengan baik, untuk
itu penulis penulis mensyukuri atas rahmat yang telah diberikan-Nya.
Selanjutnya penulis mengakui bahwa dengan motivasi yang ada dalam diri penulis
saja tidak akan terlaksana penyusunan sekripsi ini tanpa bantuan, saran dan arahan
dari berbagai pihak , maka sudah sewajarnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepaa pihak yang telah membantu dalam penulisan
skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat :
x
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd Selaku ketua Stain
2. Bapak Suwardi M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah
3. IbuPeni Susapti.M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyyah STAIN Salatiga.
4. Ibu Dra Nur Hasanah.M.Pdselaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan
kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan
program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah.
6. Muhamad Muzaqi, S.PdI, selaku kepala MI Ma’arif Dukuh yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
Madrasah yang beliau pimpin.
7. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Ma’arif Dukuh yang telah
membantu penulis selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut.
8. Murid-murid kelas V MI Ma’arif Dukuh yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Bapak, Ibu, kakak dan adiku yang telah mencurahkan kasih sayang,
doa dan dukungan demi keberhasilan penulis.
10. Teman seperjuangan PGMI 2010 yang selama ini telah berjuang
bersama.
xi
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih baik serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia
maupun di akhirat.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada
umumnya.
Salatiga 11-11-2014
Penulis
Ahmad Syaifuddin
xii
ABSTRAK
Syaifuddin, ahmad. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Tumbuhan Hijau
Melalui Media FilmPadaSiswa Kelas V MI Ma’arif Dukuh kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra Nur Hasanah M.Pd
Kata kunci: hasil belajar dan media film
Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh
peserta didik, termasuk siswa di MI Ma’arif dukuh. Siswa di MI Ma’arif dukuh
banyak sekali mendapatkan hasil belajar yang jauh dari memuaskan. Mereka tidak
dapat mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru, tidak hanya itu mereka
jugamerasa bosan dengan pembelajaran yang ada, dimana guru lebih sering
menggunakan pengajaran secara konvensional. Untuk itu guru harus sesegera
mungkin membenahi pembelajarannya menggunakan media yang baik dan sesuai
yaitu media film. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah
dengan menggunakan media film dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau kelas V di Mi Dukuh, kecamatan
Argomulyo, kota Salatiga tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak dua
putaran (siklus). Setiap putaran dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas V MI Ma’arif Dukuh tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 12
terdiri atas 4 siswi perempuan dan 8 siswa laki-laki. Data yang didapat berupa
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang didapat dari test dan hasil pengamatan
Berdasarkan hasil temuan dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa
media film dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi tumbuhan hijau bagi
siswa kelas V MI Ma’arif Dukuh tahun ajaran 2014/2015. Peningkatan hasil
belajar tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan
presentase ketuntasan belajar siswa. pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 86,3
dan pada siklus ke II mengalami peningkatan menjadi 87,9. Siswa yang telah
mencapai tingkat ketuntasan pada siklus I sebanyak 11 orang dan naik mejadi 12
orang atau keseluruhan pada siklus II
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...............................................................................................................i
LEMBAR BERLOGO ..........................................................................................ii
JUDUL ..................................................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................................vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................viii
ABSTRAK .............................................................................................................x
DAFTAR ISI .........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….....4
D. Hipotesis..............................................................…………………………4
E. Kegunaan Penelitian………………………………………………………4
F. Definisi Operasional………………………………………………………5
G. Metode Penelitian………………………………………………………....7
H. Sistematika Penulisan……………………………………………………10
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar……….......…………………………………………...... 12
1. Pengertian prestasi belajar................................................................... 12
2. Jenis-jenis prestasi belajar.............................................................. 12
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
B. IPA..............………………………………………………………… 21
C. Media Film..... ……………………………………………………… 30
D. Kaitan media film dengan pembelajaran IPA..................................... 31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian……………………………………………………… 30
B. Deskripsi Siklus I…………………………............................................35
C. Deskripsi Siklus II……………………………………………………..38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……………………………………………………...... 43
B. Deskripsi Persiklus…………………………………………………...... .43
C. Pembahasan…………………………………………………………....50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………..................52
B. Saran …………………………………………………………………....52
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DaftarTabel
Gambar 1.1 ProsedurPenelitianTindakanKelas 7
Gambar 2.1 SusunanDaun 24
Tabel 3.1 DaftarNamaSubjekPenelitian 35
Tabel 4.1 NilaiPra siklus 42
Tabel 4.2 NilaiSiklus I 44
Tabel 4.3 NilaiSiklus II 46
Tabel 4.5 HasilRekapitulasi 47
xvi
Daftar Lampiran
1. Lampiran 1 Rencana pelaksanaa pembelajaran siklus 1
2. Lampiran 2 Rencana pelaksanaa pembelajaran siklus 1
3. Lampiran 3 Soal siklus 1
4. Lampiran 4 Soal siklus 2
5. Lampiran 5 Lembar obsevasi siswa siklus 1
6. Lampiran 6 Lembar obsevasi siswa siklus 2
7. Lampiran 7 Lembar obsevasi guru siklus 1
8. Lampiran 8 Lembar obsevasi guru siklus 2
9. Lampiran 9 Dokumentasi
xvii
xviii
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Pendidikan adalah persoalan khas manusia. Hal ini berarti hanya
makhluk manusia saja yang di dalam hidup dan kehidupannya mempunyai
masalah pendidikan. Dengan pendidikan kebutuhan manusia tentang
perubahan dan perkembangan dapat terpenuhi. Manusia tanpa perubahan
dan perkembangan tidak pernah bisa melangsungkan kehidupannya,tidak
demikian halnya dengan hewan. Apapun jenis binatang tidak memerlukan
pendidikan, karena binatang cenderung hidup dalam keadaan stabil Tanpa
ada perubahan dan perkembangan dalam hidupnya.
Dalam pendidikan sendirisetiap saat mengalami perubahan. Hal ini
dimaksudkan untuk memperbaiki dan mencoba mencari sebuah jalan
keluar ataupun jalan baru agar ke depan pendidikan lebih baik dan sesuai
harapan. Walaupun tidak dipungkiri di setiap lininya mengalami masalah
masalah yang tak kunjung bisa teratasi.
Uno (2007:9) menyatakan pendidikan masih terkesan sebagai
pendidikan yang membelenggu. Pembelengguan ini bersumber pada
ketidakjelasan visi misi pendidikan,juga adanya praktek sentralisasi dan
uniformitas,serta sistem pendidikan dengan konsep delivery system(sistem
penyampaian/pemberitahuan). Disini terjadi praktik-praktik pendidikan
yang mengalir dari atas ke bawah (top down), yang kurang memperhatikan
faktor-faktor hak anak secara demokratif kreatif, serta kurangnya
2
pemberian kesempatan kepada mereka untuk melakukan rekayasa dalam
aktifitas pendidikannya.
Masalah komunikasi juga menjadi hal yang besar dalam
pelaksanaan pendidikan yang terjadi dalam ranah pendidikan di Indonesia.
Dimana Yamin (2009:226) menyatakan bahwa dalam konteks belajar-
mengajar, seorang pendidik harus mampu menyampaikan pesan secara
sederhana, sebab tingkat bahasa anak didik berbeda dengan kemampuan
bahasa pendidik. Lebih tepatnya komunikasi antara pendidik dan anak
didik harus lebih mementingkan pesan yang harus tersampaikan
ketimbang bahasa yang tinggi, sehingga siswa dapat memahami
pembelajaran tanpa adanya kesulitan dalam belajar
Terlepas dari masalah yang terjadi pada lingkungan pendidikan
dewasa ini. Kita coba untuk lebih turun ke bawah pada titik utama dalam
pendidikan yaitu proses belajar mengajar. Azhar dalam bukunya (2007:1)
menyatakanbelajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri manusia sepanjang hidupnya, proses belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Lebih lanjut Linda (2009:49) para pendidik lebih cenderung
memiliki pemahaman mengenai pengajaran yang lebih menitikberatkan
pada kepribadian guru dan kurang memperhatikan peran materi yang
diajarkan dan pengetahuan pedagogis. Sehingga guru hanya mendorong
siswa untuk belajar dan menguasai materi yang di ajarkan. Dan ini
3
berakibat pada ketertinggalan pelajaran bagi para siswa-siswa yang
memiliki kecerdasan rendah dan tidak dapat mengikuti pembelajaran
Tidak hanya pada komunikasi yang terjalin antara siswa dan guru,
masalah juga terjadi pada kebutuhan siswa. Sakiman (54:2011)
menyatakan dalam pembelajaran terjadi sebuah kesenjangan antara
kemampuan, ketrampilan, dan sikap yang diharapkan oleh pendidik
dengan kemampuan, ketrampilan, dan sikap yang dimiliki oleh siswa.
Solusi-solusi sudah di buat oleh para ahli pendidikan. Mulai dari
mengubah kurikulum. Membuat sebuah metode dan media, membuatkan
strategi baru,memberikan pelatihan terhadap para guru-guru agar lebih
berkompeten dan yang terakhir adalah memberikan jaminan hidup yang
lebih baik untuk para pendidik. Dari kesemua solusi yang telah di
keluarkan, pendidikan terutama proses pembelajaran masih bisa dikatakan
berada jauh dari apa yang diharapkan.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh para ahli dalam
memperbaiki pendidikan di Indonesia adalah penggunaan media-media
pada pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis berinisiatif
mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul upaya peningkatan
prestasi belajar judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI TUMBUHAN HIJAU MELALUI MEDIA FILM PADA
KELAS V MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA TAHUN AJARAN
(2013-2014).
4
B. Rumusan masalah
Apakah dengan menggunakan media film dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau
kelas V di MI Dukuh, kecamatan Argomulyo, kota Salatiga
C. Tujuan penelitian
Dengan menggunakan media film dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau di
MI Dukuh, kecamatan Argomulyo, kota Salatiga
D. Hipotesis
Hipotesis menurut Arikunto (1990:56) adalah tebakan pemecahan
atas jawaban yang diusulkan. Jadi hipotesis berarti dugaan sementara dari
hasil penelitian yang belum tentu benar yang akan dilakukan dalam
penelitian.
Penggunaan media film pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam materi tumbuhan hijau dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di
MIDukuh kecamatan Argomulyo kota Salatiga.
E. Manfaat penelitian.
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumbangan
teoritis bagi bidang pendidikan di Indonesia khususnya pada mata
pelajaran IPA di sekolah dasar.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
5
1) Agar siswa dapat memahami materi yang di berikan oleh guru
secara baik dan mendetail
2) Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
3) Meningkatkan presetasi belajar siswa dalam materi pelajaran
ini
b. Bagi Guru: sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam
melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif,
kreatif, dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah: meningkatakan prestasi sekolah dalam
menyelenggarakan pendididkan
F. Definisi operasional
1. Prestasi belajar
Prestasi belajar dalam kamus besar bahasa indonesia Bakir
(2006:168) adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang di
kembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukan dengan nilai
test atau angka yang di berikan oleh guru
2. Media film
Menurut Arsyad (2011:49) Media pembelajaran yang
berbentuk gambar hidup,merupakan gambar-gambar dalam frame di
mana frame demi frame di proyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak
dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang
kontinu,media ini dapat menyajikan informasi,memaparkan
6
proses,menjelaskan konsep-konsep yang rumit,mengajarkan
ketrampilan,menyingkat atau memperpanjang waktu, dan
mempengaruhi sikap.
3. IPA
IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan,yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama
atas pengamatan dan induksi-induksi pengetahuan teoritis yang di
peroleh melalui metoda khusus
IPA merupakan ilmu teoritis, tetapi teori tersebut di dasarkan
atas pengamatan,perconaan-percobaan terhadap gejala alam, betapapun
indahnya suatu teori di rumuskan tidakkah dapat di pertahankan kalau
tidak sesuai dengan hasil percobaan dan pengamatan/observasi,fakta-
fakta tentang gejala, kebendaan alam di selediki dan di uji berulang-
ulang melalui percobaan(eksperimen)kemudian berdasarkan hasil
eksperimen itulah di rumuskan keterangan ilmiah(teorinya) (Peni
2006:12).
4. Tumbuhan hijau
Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.
Klorofil berasal dari dua kata, yaitu kloro yang artinya hijau dan phyll
yang artinya daun, jadi klorofil artinya adalah hijau daun. Meskipun
klorofil bermakna hijau daun, tetapi tidak hanya tumbuhan yang
mempunyai zat hijau daun saja yang memiliki klorofil. Daun yang
berwarna merah dan kuning juga mengandung klorofil tetapi dalam
7
jumlah yang sedikit. Pada batang tumbuhan juga bisa juga
mengandung klorofil (Kusnin 2007:35).
G. Metode penelitian
1. Rancangan penelitian
Gambar 1.1
Prosedur penelitian tindakan kelas
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010:50)
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS III
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
?
8
2. Lokasi dan subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif dukuh, sebuah lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan pendiddikan untuk jenjang
sekolah Dasar, MI ini berlokasi di desa Dukuh kecamatan Sidomukti,
Salatiga, berjarak kurang lebih 5km dari kecamatan dan 7km dari pusat
kota Salatiga, hampir kebanyakan siswa di MI ini adalah warga asli
desa Dukuh sendiri.
Untuk subjek pada penelitian yang dilakukan kali ini adalah
seluruh siswa kelas V tahun ajaran 2014/2015, dimana siswa tersebut
terdiri dari 8 siswa putra 4 siswa putri. Dan penelitian ini akan di
lakukan selama 2 siklus dengan menggunakan media Film.
3. Langkah-langkah penelitian
a.) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan penelitian tindakan kelas
arikunto (2009:44) menyatakan yang harus di lakukan adalah
melakukan perancangan tindakan, misalnya membuat skenario
pembelajaran, lembar observasi, dan lain-lain,
b.) Pelaksanaan
Tahap ke dua dalam penelitian ini adalah pelaksanaan.
Pelaksanaan adalah menerapkam apa yang telah di rencanakan
pada tahap sebelumnya, yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai
yang di rencanakan dan yang perlu menjadi catatan penting dalam
hal ini adalah semua tindakan yang di lakukan hendaknya sesuai
9
dengan rencana yangsudah di susun pada tahap awal, tetapi harus
terkesan alamiah dan tidak ada rekayasa sama sekali
c.) Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh
tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan
datang,memberikan dasar refleksi untuk sekarang.objek observasi
dalam hal ini adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya
(sengaja dan tidak di sengaja), keadaan dan kendala tindakan di
rencanakan dan pengaruhnya serta persoalan lain yang timbul
dalam konteks terkait. Observasi dalam kegiatan PTK adalah
kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja
PBM
d.) Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu
tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi
berusaha memahami proses,masalah,persoalan,dan kendala yang
nyata dalam tindakan strategis
4. Instrumen penelitian
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Silabus
c. Lembar tes
d. Lembar soal
10
5. Pengumpulan data
a. Test
Test diberikan kepada siswa pada setiap siklus, untuk mengetahui
perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam setiap tahapan
yang dilakukan.
b. Pengamatan/observasi
Observasi dilakukan pada saat tahap pelaksanaan, pada tahap ini
semua hal yang terjadi meliputi aktifitas pembelajaran dicatat pada
lembar pengamatan. Hal ini berfungsi untuk mengatahui seberapa
jauh peningkatan-peningkatan pada hal yang diteliti.
c. Dokumentasi
Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah, data siswa, data
guru dan lain-lain.
6. Analisis data
Menurut Suyadi (2010:85) analisis data adalah menganalisa data
yang telah terkumpul guna mengetahui beberapa besar keberhasilan
tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Dan untuk
membuktikan hipotesis maka hasil penilitian akan dianalisis dengan
rumus:
P= f x 100
N
11
H. Sistematika penulisan
Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 : Pendahuluan menggambarkan secara global tentang bab-bab
berikutnya yang meliputi:latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, rumusan masalah, tujuaan penelitian, hipotesis, kegunaan
penelitaan, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan skripsi
BAB II : Kajian pustaka: Memuat tentang prestasi belajar, media
pendidikan dan hubungan antara prestasi belajar dengan menggunakan
media film
BAB III; Pelaksanaan penelitian, meliiputi subjek penelitian yang berisi
tentang tempat dan waktu penelitian,deskripsiper siklus I, dan siklus II
BAB IV: Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi deskripsi per siklus
danpembahasan
BAB V: Penutup meliputi: kesimpulan dan saran
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi belajar
1. Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia Bakir
(2006:168) adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukan dengan nilai
test atau angka yang diberikan oleh guru.
Lebih lanjut Arifin (1998:2) menambahkan prestasi berasal
dari bahasa belanda yaitu prestatie, yang diartikan dalam bahasa
Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Sedangkan
menurut Soetomo (1993:204) prestasi adalah nilai kemampuan hasil
belajar anak yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan anak terhadap materi yang di berikan untuk mengetahui
tingkat kecerdasan seseorang.
Muhibin (2010:216) menambahkan pada prinsipnya prestasi
belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat
pengalaman dan proses belajar siswa.
2. Jenis-jenis prestasi belajar
Sudijono (2011:48) menggolongkan jenis-jenis prestasi
belajar menjadi tiga jenis faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:
13
a. Ulangan harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian
kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD)
atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD.
Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan
harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan
keluasan dan kedalaman materi.
Sebagai tindak lanjut ulangan harian yang diperoleh dari
hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh
pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada
setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan
demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut
baik remedial atau pengayaan, sehingga perkembangan belajar
siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester.
Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain
dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain
seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut
dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Ulangan harian
ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar
siswa.
14
b. Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran.Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat
juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai
ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini
dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini
mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan
program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.
c. Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik diakhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes
tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan, tugas, dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah
mengolah dan menganalisis nilai ulangan akhir semester. Hal ini
15
dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan
demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut
baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa
dapat diketahui sebelum akhir tahun pelajaran.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu
kemajuan belajar dari seorang siswa, Selameto (1993:75)
menggolongkan kesulitan belajar menjadi dua faktor:
a. Faktor indogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar atau
siswa itu sendiri, faktor ini meliputi
1) Faktor biologis
Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan
dengan jasmani anak, faktor ini misalnya:
a) Kesehatan
Kesehatan adalah faktor penting dalam belajar
atau siswa yang kurang sehat badannya, tentu tidak
dapat belajar baik. Konsentrasinya akan terganggu, dan
pelajaran akan sukar masuk. Begitu juga anak yang
badannya lemah, sering pusing dan sebagainnya tidak
akan bertahan lam dalam belajar dan akan cepat capai.
Dalam kegiatan seperti ini apabila kita memaksa anak
untuk belajar giat, kita akan bersalah, sebab
16
bagaimanapun juga anak tidak dapat belajar dengan
baik.
b) Cacat badan
Cacat badan dapat juga mengganggu dan
menghambat belajar, termasuk dalam hal ini adalah
buta,tuli, gangguan bicara dan gangguan-gangguan
lainnya yang bersifat cacat pada tubuh.
2) Faktor psychologis
Faktor psychologis adalah faktor yang
berhubungan dengan rohaniah termasuk dalam hal ini
ialah
a) Intelegensi
Faktor intelegensi adalah faktor indogen yang
sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar
anak. Bilamana pembawaan intelegensi anak memang
rendah, maka anak tersebut akan sukar untuk mengerti
apa yang dipelajarinya, sehingga perlu bantuan dari
pendidik atau orang tua untuk dapat berhasil dalam
belajarnya. Kendatipun anak sudah belajar dengan
sebaik-baiknya. Jika intelegensinya rendah, maka ia
akan mengalami kesukaran dalam belajarnya. Andai
kata anak tersebut kita marahi terus menerus hal itu
tidak akan berpengaruh signifikan terhadap siswa.
17
Selain faktor intelegensi atau kecerdasan ada pula
faktor lain yaitu cacat mental, cacat yang dibawa sejak
lahir, termasuk cacat ini adalah : idiot, embisilitas, dan
debilitas.
b) Perhatian.
Perhatian juga merupakan faktor penting dalam
usaha belajar anak, untuk dapat menjamin belajar yang
baik, anak harus ada perhatian terhadap apa yang
dipelajarinya. Apabila bahan pelajaran tidak menarik
baginya, maka timbullah rasa bosan, malas, dan belajar
haruslah dikejar-kejar, sehingga prestasi belajar
siswapunturun. Untuk itu pendidik harus mengusahakan
agar pelajaran yang diberikan menarik minat siswa.
c) Minat
Bahan pelajaran menarik minat/keinginan anak
akan dapat dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya.
Sebaliknya bahan yang tidak sesuai dengan
minat/keinginan anak pasti tidak dapat dipelajari
dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik
baginya ia segan untuk belajar. Minat seringkali timbul
jika ada sebuah perhatian. Karena itu untuk
menimbulkan minat kita sebaiknya juga harus
menimbulkan perhatiaannya, misalnya dengan
18
menghubungkan pelajaran satu dengan pelajaran
lainnya. Atau dihubungkan dengan hal-hal yang
menarik bagi anak.
d) Bakat
Sering kita mendengar bahwa pelajaran itu
tidak sesuai dengan bakatnya .
e) Emosi
Kadang kala ada anak yang tidak begitu stabil
emosinya, sehingga dapat mengganggu belajarnya.
Misalnya ada masalah yang kecil saja dapat timbul
emosi yang mendalam, sampai menimbulkan gejal-
gejala negatif tak sadarkan diri, kejang dan sebagainya.
Dalam keadaan emosi yang seperti ini tentu belajarnya
akan mengalami hambatan-hambatan
a. Faktor exogen
Selain faktor indogen (yang datang dari diri sendiri).
Ada pula faktor exogen (faktor yang datang dari luar) yang
macamnya lebih banyak. Faktor yang ini meliputi faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Lingkungan keluarga
Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana
rumah, dan keadaan ekonomi keluarga:
19
a) Faktor orang tua
Faktor orang tua merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap kemajuan peserta didik. Orang
tua yang dapat mendidik anak-anaknya enggan cara
memberikan penddikan yang baik tentu anak akan
sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang
tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh
tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali,
tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya. Misalnya
anak yang tidak diperintahkan untuk belajar secara
teratur dan tidak diberikan bimbingan, akhirnya akan
menemui kesulitan dalam belajar dan segan untuk
belajar.
b) Faktor suasana rumah
Lingkungan keluarga yang lain yang dapat
mempengaruhi usaha belajar anak dalah faktor suasana
rumah. Suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu
ramai tidak akan memberikan kesempatan kepada anak
untuk belajar dengan baik.
c) Faktor ekonomi keluarga
Faktor ekonomi banyak menentukan juga
dalam belajar anak. Misalnya anak dari keluarga
mampu dapat membeli alat sekolah dengan lengkap
20
sebaliknya dengan keluarga yang ekonominya kurang
begitu baik. Dan hal ini akan berpengaruh besar pada
siswa yang belajar
2) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah terkadang menjadi faktor
hambatan bagi anak. Termasuk dalam hal ini misalnya:
a) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. Dalam hal
ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang
menguasai buku-buku pelajaran. Sehingga dalam
menerangkannya kepada anak kurang baik dan sukar di
mengerti oleh anak. Begitu pula metode dan sikap guru
yang kurang baik dapat membosankan kepada anak
b) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. Biasanya
bila anak tersebut menyukai gurunya, akan suka pula
dengan pelajaran yang di berikannya. Sebaliknya bila
anak membenci guru atau ada hubungan yang kurang
baik. Maka dia akan sukar pula memahami pelajaran
yang diberikan oleh gurunya.
c) Hubungan antara anak dan anak kurang menyenangkan.
Hal ini terjadi pada anak yang diasingkan /dibenci oleh
temannya. Anak yang dibenci akan mengalami tekanan
batin pada dirinya dan menghambat kemajuan
belajarnya.
21
d) Bahan pelajaran yang sudah tinggi di atas kemampuan
seorang anak
e) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap.
f) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya sekolah
yang masuk siang di mana udara sangat panas dan
memiliki pengaruh untuk melelahkan siswa
3) Lingkungan masyarakat
Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat
menghambat kemajuan bealajar anak antara lain.
Media-media yang berada di masyarakat seperti
bioskop, radio, televisi, majalah, dan sebagainya yang dapat
berpengaruh jelek (negatif) pada diri siswa.
a) Teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak baik
b) Corak kehidupan sosial masyarakat sekitar lingkungan
yang kurang baik dn memberikan dampak pada diri
siswa. sehingga dapat mempengaruhi semangat belajar
siswa.
B. IPA
1. Pengertian IPA
Maskoeri (1995: 35) dalam bukunya menyatakan IPA
merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan
dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas
22
pengamatan dan induksi-induksi pengetahuan teoritis yang diperoleh
melalui metoda khusus.
IPA merupakan ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan
atas pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala alam,
betapapun indahnya suatu teori dirumuskan tidalkah dapat di
pertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil percobaan dan
pengamatan/observasi, fakta-fakta tentang gejala, kebendaan alam di
selediki dan diuji berulang-ulang melalui percobaan(eksperimen)
kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah di rumuskan keterangan
ilmiah(teorinya).
2. Karakteristik IPA
a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat
dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode
ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh
penemunya.
b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam.
c. IPA merupakan pengetahuan teoritis. Teori IPA diperoleh atau
disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan
teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain
23
d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling
berkaitan.Dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang
sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat
untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
e. IPA meliputi empat unsur, yaitu: produk, proses, aplikasi dan
sikap.Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses
merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;
metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian
hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan
penarikan (Kusnin 2007:41)
3. Tumbuhan hijau
a. Tumbuhan hijau
Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.
Klorofil berasal dari dua kata, yaitu kloro yang artinya hijau dan
phyll yang artinya daun. Jadi klorofil artinya adalah hijau daun.
Meskipun klorofil bermakna hijau daun, tetapi tidak hanya
tumbuhan yang mempunyai zat hijau daun saja yang memiliki
klorofil. Daun yang berwarna merah dan kuning juga mengandung
klorofil tetapi dalam jumlah yang sedikit. Pada batang tumbuhan
juga bisa juga mengandung klorofil (kusnin 2007: 36).
Gambar 2.1
24
Susunan daun
b. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau
Fotosintesis berlangsung di bagian daun. Namun proses ini
terkadang juga terjadi di bagian lain yang mengandung klorofil.
Klorofil merupakan zat warna hijau pada tumbuhan. Klorofil
berfungsi untuk menyerap energi cahaya matahari.
Fotosintesis memerlukan cahaya matahari, klorofil, air, dan
karbon dioksida. Air diserap oleh akar dari dalam tanah. Air dari
akar menuju daun. Karbondioksida diserap dari udara oleh daun
melalui mulut daun atau stomata. Melalui fotosintesis, air dan
karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen
dengan bantuan energi cahaya matahari.
Gambar 2.2
25
Proses fotosintesis
c. Penyimpanan makanan pada tumbuhan
1.) Akar
Akar merupakan bagian pada tumbuhan yang tumbuh di
dalam tanah. Air dan mineral yang dibutuhkan oleh
tumbuhan diserap oleh akar dari dalam tanah. Tumbuhan
yang akarnya dijadikan bahan makanan, Contohnya
singkong, bengkoang, wortel, dan lobak
2.) Daun
Bayam dan kangkung merupakan tumbuhan yang
dimanfaatkan daunnya sebagai bahan makanan. Selain
bayam dan kangkung, tumbuhan lain yang juga
dimanfaatkan daunnya sebagai bahan makanan adalah
melinjo dan selada.
3.) Batang
26
Selain akar pada beberapa tumbuhan batang
dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Contoh tumbuhan
yang dimanfaatkan batangnya sebagai bahan makanan adalah
tebu, sagu, dan enau. Pada beberapa tumbuhan
bagianbatangnya ada yang berubah fungsi menjadi umbi
batang, contohnya kentang dan ubi jalar.
4.) Bunga
Tumbuhan yang bunganya dapat dimanfaatkan
sebagai bahan makanan antara lain adalah kol atau kubis dan
bawang. Di dalam bunga banyak terkandung mineral dan
vitamin.
5.) Buah
Durian, Jeruk, apel, mangga, pepaya, dan pisang
merupakan jenis tumbuhan yang buahnya dapat langsung
dimakan oleh kita tanpa harus diolah terlebih dahuluNamun
demikian, beberapa jenis tumbuhan lain yang dimanfaatkan
buahnya sebagai bahan makanan tidak dapat dimakan
langsung, seperti terong dan labusiem.
6.) Biji
Nasi yang berasal dari beras merupakan makanan
pokok yang sehari-hari kita makan. Selain itu, di Indonesia
makanan pokok lainnya adalah jagung dan gandum. Beras,
jagung, dan gandum merupakan biji-bijian yang merupakan
27
sumber karbohidrat. Tumbuhan lain yang bijinya
dimanfaatkan sebagai bahan makanan adalah kacang kedelai,
kacang tanah, dan kacang panjang.
7.) Manfaat tumbuhan hijau
a) Sumber MakananBiji-bijian sebagai sumber makanan.
Misalnya, Kacang, tanah, kedelai, dan kacang hijau
b) Sandang atau Pakaian. Beberapa jenis pakaian terbuat dari
bahan kain katun. Kain katun ini dibuat dari serat yang
berasal dari tanaman kapas.
c) Tempat Tinggal dan Perabot Rumah Tangga. Beberapa
jenis kayu digunakan untuk membuat rumah dan perabot
rumah tangga. Misalnya pohon jati dan mahoni
d) Tumbuhan tertentu dimanfaatkan sebagai obat-obatan.
Misalnya jahe, kunyit, dan temu lawak. Buah pace sangat
bermanfaat. Sari buah pace digunakan untuk pengobatan
berbagai penyakit. Misalnya gangguan asam urat. Pil kina
adalah obat untuk menyembuhkan penyakit malaria.
e) Menyimpan Air. Tumbuhan juga dimanfaatkan manusia
sebagai tempat menyimpan cadangan air dan mencegah
erosi.
f) Penyuplai Oksigen. Tumbuhan sebagai penyuplai oksigen
yang dibutuhkan manusia dan hewan. Ingat bahwa hasil
28
lain fotosintesis tumbuhan adalah oksigen. Oksigen sangat
diperlukan oleh manusia dan hewan untuk bernapas.
g) Tumbuhan hijau sebagai bahan industri. Pada zaman
modern banyak industri menggunakan bahan dari
tumbuhan. Misalnya industri ban dan industri rokok.
Industri ban mobil menggunakan bahan getah karet atau
lateks. Adapun industri rokok menggunakan bahan daun
tembakau.
h) Selain contoh diatas, ada lagi industri mebel. Industri mebel
memanfaatkan kayu tumbuhan. Kayu yang digunakan,
misalnya kayu jati, meranti, dan mauni (Soetarno 1997:63)
8.) Ketergantungan manusia dan hewan terhadap tumbuhan
Tumbuhan memliki peran penting dalam keidupan manusia
di bumi ini, mulai dari penyuplai makanan, memproduksi
oksigen dan penyedia bahan baku untuk semua hal. Dan bisa
dibayangkan hal-hal besar yang akan terjadi jika tumbuhan
musnah di bumi ini. Soetarno (1997:70) menyatakan akibat
dari tidak adanya tumbuhan di bumi ini antara lain :
a) Bumi Terasa Panas
Adanya karbon dioksida sebenarnya berfungsi
menangkap panas matahari sehingga menghangatkan bumi.
Akan tetapi jika jumlahnya berlebihan menyebabkan bumi
terasa panas. Jika tidak ada tumbuhan, maka jumlah
29
oksigen dan karbon dioksida tidak seimbang. Akibatnya
suhu bumi menjadi naik.
b) Sumber Air Menjadi Kering
Tumbuhan dapat berfungsi sebagai penyimpan air.
Saat musim hujan, air terserap ke dalam tanah dan disimpan
oleh akar-akar tanaman. Air ini sebagai cadangan saat
kemarau. Jika tidak ada tanaman maka air hujan
langsung mengalir ke badan air. Dan sebaliknya saat
kemarau sumber air menjadi kering.
c) Tidak Terdapat Kehidupan di Dunia
Tumbuhan sebagai penyedia oksigen. Oksigen
sangat diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas.
Selain penyedia oksigen, tumbuhan hijau juga sebagai
bahan makanan bagi manusia dan hewan. Manusia dan
hewan tidak dapat membuat makanan sendiri. Apabila
tumbuhan hijau sudah tidak ada maka lambat laun
kehidupan di dunia ini akan musnah.
C. Media film
1. Pengertian media film
Menurut Arsyad (2011:49) film adalah Media pembelajaran
yang berbentuk gambar hidup, merupakan gambar-gambar dalam
frame di mana frame demi frame di proyeksikan melalui lensa
30
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
memberikan visual yang kontinu, media ini dapat menyajikan
informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang
rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang
waktu, dan mempengaruhi sikap.
Lebih lanjut Usman (2002:95) menyatakan film yang
dimaksudkan dalam media pembelajaran adalah film yang didalamnya
terdapat penerangan atau penyuluhan.
2. Langkah pemilihan film
Dalam melakukan pemilihan media terdapat beberapa langkah
yang harus dilakukan Asnawir (2002:97) memberikan beberapa
langkah sebagai berikut.
a. Langkah persiapan Guru, pertama–tama guru harus
mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru
memilih film yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang di
harapkan. Juga perlu di ketahui panjangnya film tersebut, tingkat
rekomendasi film, tahun produksi film tersebut. Setelah itu film
tersebut diintegrasikan dengan rencana pelajaran. Sebiknya film
tersebut diujicobakan memuat rencana secara eksplisit cara
menghubungkan film tersebut dengan kegitan-kegiatan lainnya.
31
b. Mempersiapkan kelas, audien dipersiapkan terlebih dahulu supaya
mereka mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul
dalam pikiran mereka sewaktu menyaksikan film.
c. Langkah penyajian, setelah audien dipersiapkan barulah film
diputar. Dalam penyajian ini harus dipersiapkan peralatan yang
diperlukan antara lain LCD, rol, sound system, dan proyektor
d. Aktifitas lanjutan,aktifitaslanjutan ini bisa berupa tanya jawab guna
mengetahui sejauh mana pemahaman audien /siswa terhadap
materi yang diberikan
3. Kelebihan dan kekurangan media film
Ada banyak sekali keuntungan yang diperoleh dalam
penggunaan film sebagai media pembelajaran terhadap peserta didik.
Menurut Arif (1996:57) Diantara keuntungannya antara lain:
a. Film dapat menggambarkan suatu proses
b. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu
c. Penggambaran bersifat 3 dimensional
d. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar
dalam bentuk ekspresi murni
e. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat
penampilannya
f. Kalau film tersebut berwarna akan menambah realita pada
objek yang diperagakan
g. Dapat menggambarkan teori sains dan animasi,
32
Disamping keuntungan-keuntungan dari media film. Terdapat
pula beberapa kekurangan-kekurangan sebagai berikut.
a. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-
keterangan yang di ucapkan sewaktu film diputar.
b. Audien tidak dapat mengikuti dengan baik ketika film diputar
terlalu cepat
c. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar
kembali secara keseluruhan
d. Biaya pembuatan film cukup tinggi
4. Teknik pembelajaran dengan Film
a. Memberikan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu terhadap siswa
sebagai stimulun untuk siswa.
b. Memberikan pengantar terlebih dahulu kepada siswa mengenai film yang
akan diputarkan
c. Meminta siswa memegang buku atau kertas sebagai catatan, untuk
mencatat hal-hal yang penting.
d. Sebagai guru memberikan contoh terhadap siswa dengan memegang
catatan dan ikut serta menyimak dan mencatat semua hal penting saat
diputarkan film.
e. Menyelingi film pada saat hal-hal yang penting dan guru menjelaskan
agar siswa lebih memahami Arif (1996:63)
D. Keterkaitan Pembelajaran IPA dengan Media Film
Pembelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar menjadi hal penting, ini
berdasarkan fakta bahwa pembelajaran di sekolah Dasar menjadi pondasi pertama
33
bagi para siswa untuk lebih menguasai materi pada jenjang-jenjang pendidikan
berikutnya. Untuk itu perlu dilakukan pembelajaran yang baik agar siswa menjadi
lebih paham dan mnegerti
Media sebagai sebuah alat yang dapat mempermudah cara guru
menyampaikan pesan menjadi salh satu alternatif dari pemecahan masalah di
atas, dengan menggunakan media maka kekurangan yang dihadapi guru dalam
hal menjelasakan masalah-masalah menegenai pembelajaran IPA yang masih
abstrak dapat di tanagani, dalam hal ini media film mempunyai peran yang sangat
besar. Dengan media film guru dapat menjelaskan hal-hal yang kasat mata dan
abstrak. Sehingga siswa mampu memahami secara baik apa saja yang dia pelajari
34
Bab III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Dalam bab III ini penulis ingin memaparkan keadaan lokasi di
laksanakannya penelitian ini. Memaparkan kondisi real lokasi penelitian
menjadi sangat penting ketika hasil penelitian ini akan dijadikan referensi.
Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut.
Tempat penelitian: MI Dukuh Kecamatan Argomulyo, kota Salatiga
Alamat penelitian: Desa krajan jln. Wisnu No.4 Dukuh Salatiga
Mata pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi : Terwujudnya peserta didik yang cerdas, handal, berakhlakul karimah,
bertaqwa, aktif, dan berteknologi
Misi : Belajar enjoy sepanjang hayat
a. Menanamkan kesadaran prinsip hidup
b. Mengembangkan pembelajaran yang enjoy
c. Membentuk pribadi yang handal dalam segala hal
d. Membangun rasa cinta dan bangga terhadap Agama, Bangsa dan Tanah
air
e. Membentuk pribadi yang aktif dalam segala hal
3. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanaklan pada bulan september dengan masing-
masing siklus satu kali kali pertemuan. Siklus satu dilaksanakan pada hari
Rabu 17-9-2014 siklus II di laksanakan pada hari jum’at 19-9-2014.
35
penelitian ini di lakukan di ruang kelas yang biasa untuk melakukan proses
belajar mengajar yaitu ruang kelas V di MI ma’arif Dukuh, desa Dukuh,
kecamatan Argomulyo, kota Salatiga
4. Keadaan siswa
Tabel 3.1
Daftar nama subjek penelitian
Tahun 2014/2015
No Nama siswa Jenis kelamin
1 Khoirul imam mubarok Laki-laki
2 Husna amalia salsabila Perempuan
3 Riyanti Perempuan
4 Adit riski maulana Laki-laki
5 Dani yoga prasetyadi Laki-laki
6 Danu styawan Laki-laki
7 Muhamad lutfindu Laki-laki
8 Midane ahmad Laki-laki
9 Muhamad galeh prasetyo Laki-laki
10 Diah wahyu ardani Perempuan
11 Arif setyawan Laki-laki
12 Ananda suci tatala sakti Perempuan
B. Deskripsi pelaksanaan siklus I
36
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada smester I, hari rabu
tanggal 17-09-2014, selama kurang lebih 2jam pelajaran (2x35menit)
Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program smester mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 smester I.
Pelaksanaan tindakan siklus I yang dilakukan guru bersama guru
kolabolator dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur
perencanaan (planing), implementasi tindakan (acting), observasi dan
interprestasi (observasing), dan refleksi (reflekting), secar garis besar
pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan
a) Guru kolabotaor memeriksa RPP milik peneliti
b) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
tumbuhan hijau.
c) Mempersiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam
kegiatan belajar mengajar.
d) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan
yang di perlukan.
e) Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
f) Mempersiapkan lembar observasi /pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dan pengembangan.
g) Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat
kegiatan belajar.
2. Tindakan
37
Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan bantuan guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di
desain, antara lain
I.) Kegiatan awal antara lain
a) Mengucap salam dan memimpin doa bersama
b) Melakukan apersepsi dengan sedikit mengulang
pelajaran kemarin
c) Memberikan motivasi kepada siswa
d) Menyampaikan pelajaran yang akan .diajarkan hari ini
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai hari ini
II.) Kegiatan inti
a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
b) Bersama-sama dengan guru mencari tahu bagaimana
tumbuhan berfotosintesis dan dimana tumbuhan
menyimpan makanan melalui film yang diputarkan
c) Guru bertanya jawab mengenai bagaimana tumbuhan
berfotosintesis dan dimana tumbuhan menyimpan
makanan
d) Salah seorang siswa diminta maju kedepan untuk
menjelaskan bagaimana tumbuhan hijau berfotosintesis
dan dimana tumbuhan menyimpan makanan
e) Siswa diminta mengerjakan test, sebagai bahan evaluasi
III.) Kegiatan penutup
38
a) Guru memberikan motivasi pada siswa yang hari itu
belum maksimal
b) Memberikan PR kepada siswa
c) Menyiapkan siswa untuk mengakhiri pelajaran
d) Guru mengucapkan salam tanda pelajaran sudah berakhir
3. Tahap observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan
kolabolator yang dalam hal ini adalah guru kelas V ibu Durotun
nasihan antara lain:
a. Guru bersama dengan guru kolabolator mengamati partisipasi
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran
b. Guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam mengelola
pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung
c. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran
4. Tahap refleksi
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan,
peneliti bersama guru kolabolator mengadakan refleksi atas tindakan-
tindakan yang telah dilakukan, yaitu pembelajaran dengan
menggunakan media film, dengan media tersebut apakah dapat
meningkatkan hasil belajar. Refleksi dilakukan dengan menganalisis
hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan siswa
sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga mengkaji
keberhasilan belajar siswa sebagai persiapan tindakan selanjutnya.
39
Adapun refeleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan siklus
I ini adalah, oenggunaan media pada siklus I dapat di katakan belum
berjalan dengan maksimal. Hal ini dipenguruhi oleh beberapa faktor:
a. Banyak siswa terfokus pada film dan melupakan inti dari
film tersebut
b. Siswa bercanda pada saat film diputar dan melewatkan
momen/isi dari film
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan,
yaitu dengan alur perencanaan (planing), implementasi tindakan (acting),
observasi dan interprestasi (observasing), dan refleksi (reflekting), secar garis
besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II meliputi:
a. Memberikan RPP kepada guru kolabolator
b. Mempersiapkan soal-soal untuk bahan evaluasi
c. Menyiapkan sub pokok bahasan
d. Menyiapkan alat pembelajaran
e. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas untuk siklus yang ke dua
f. Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan pembelajaran
pada siklus I
g. Penyiapan materi
2. Tahap Tindakan
40
pada tahap ini guru selaku peneliti dengan guru kolabolator
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah didesain antara lain:
1) Kegiatan awal
a. Mengucap salam dan memimpin doa bersama
b. Melakukan apersepsi dengan sedikit mengulang pelajaran kemarin
c. Memberikan motivasi kepada siswa
d. Menyampaikan pelajaran yang akan diajarkan hari ini dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai hari ini
2) Kegiatan inti
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
b. Siswa bersama-sama dengan guru mencari tahu bagaimana tumbuhan
berfotosintesis dan dimana tumbuhan menyimpan makanan melalui
film yang diputarkan.
c. Guru bertanya jawab mengenai bagaimana tumbuhan berfotosintesis
dan dimana tumbuhan menyimpan makanan.
d. Salah seorang siswa diminta maju kedepan untuk menjelaskan
bagaimana tumbuhan hijau berfotosintesis dan dimana tumbuhan
menyimpan makanan.
e. Siswa diminta mengerjakan test, sebagai bahan evaluasi.
3) Kegiatan penutup
a. Guru memberikan motivasi pada siswa yang hari itu belum maksimal
b. Memberikan PR kepada siswa.
c. Menyiapkan siswa untuk mengakhiri pelajaran.
d. Guru mengucapkan salam tanda pelajaran sudah berakhir.
41
3. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan guru kolabolator,
antara lain:
a. guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran
b. guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam mengelola
pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung
c. mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan
pembelajaran dengan media film
4. Tahap refleksi
pada siklus yang ke II ini pembelajaran dengan media Film ini sudah
berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya siswa
yang memperhatikan pembelajran dan mampu menjawab soal evaluasi
dengan benar.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Sebelum melaksanakan penelitian, Penelti juga melakukan pra
siklus, pra siklus ini dilaksanakan pada tanggal 15-9-2014, selama
2jam pelajaran (70menit). Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui
bagaimana cara seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran
serta mengetahui keadaan siswa yang dijadikan objek penelitian.
Dalam pra siklus yang dilakukan, didapatkan bahwasannya
guru kelas V MI tidak pernah menggunakan media ataupun metode
serta alat peraga yang dapat membantu pembelajaran. Dan lebih
banyak menggunakan pembelajaran secara konvensional yaitu dengan
metode ceramah dan memberikan tugas. Serta siswa yang kurang
begitu aktif dalam pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru.
a. Data hasil pengamatan
Adapun hasil berupa nilai yang didapatkan dari pra siklus
yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nilai pra siklus
No Nama Nilai
1 Adit riski maulana 75
2 Ananda suci tatala sakti 70
3 Aif setyawan 30
43
4 Danu setyawan 45
5 Dani yoga prasetyadi 30
6 Diah wahyu pradani 60
7 Husna amalia salsabila 55
8 Khoirul imam mubarok 80
9 Riyanti 45
10 Midane ahmad 45
11 Muhamad galeh prasetyo 53
12 Muhamad lutfindu 55
Jumlah 643
Rata-rata 53.5
data di atas dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 60
sebanyak 4 siswa atau 33% dan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa
atau 73% dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI Ma’arif Dukuh
dengan rata-rata kelasnya 53.5%
b. Refleksi
Refleksi dalam pra siklus ini peneliti menggunakan dua
hasil penelitian yaitu pengamatan situasi kelas dan hasil test
formatif.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran didapatkan data sebagai berikut:
1) Banyak siswa kebingungan dalam mengerjakan test
2) Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran, dan
jarang memperhatikan penjelasan dari guru
44
3) siswa merasa bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti
pelajaran, hal ini dikarenan guru menyampaikan
pelajaran secara monoton dan tidak bervariasi.
2. Siklus I
a. Hasil penelitian
Pada siklus I dicari data menggunakan test formatif sebagai
instrument pengumpul data. Dan adapun data yang di dapatkan dari
test formatif yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil test formatif siklus I
No Nama Nilai
1 Adit riski maulana 85
2 Ananda suci tatala sakti 95
3 Aif setyawan 45
4 Danu setyawan 65
5 Dani yoga prasetyadi 65
6 Diah wahyu pradani 85
7 Husna amalia salsabila 80
8 Khoirul imam mubarok 100
9 Riyanti -
10 Midane ahmad 80
11 Muhamad galeh prasetyo 85
12 Muhamad lutfindu 85
Jumlah 950
rata-rata 86,36
Dari data di atas dapat disimpulkan siswa yang mendapatkan nilai
tuntas dengan KKM 60 sebanyak 11 siswa atau 91% dan yang belum
45
tuntas sebanyak 1siswa atau 9 %. Dari jumlah siswa yang ada di kelas
V MI Marif Dukuh Salatiga nilai rata-rata kelasnya adalah 86,36
b. Refleksi
Dalam melakukan refleksi peneliti menggunakan hasil data
yang diperoleh berupa nilai serta kejadian-kejadian yang
menghambat pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran hal yang harus menjadi perbaikan pada siklus
berikutnya adalah sebagai berikut
1) Siswa sudah dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan tertib
akan tetapi siswa kurang begitu memahami apa yang harus
mereka dapatkan dari film dan pelajaran yang di sampaikan
2) Siswa merasa bosan karena durasi film yang terlalu lama
3) Siswa masih belum bisa beradaptasi terhadap peneliti
3. SiklusII
a. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil test formatif yang dilakukan, didapatkan
hasil sebagai berikut:
46
Tabel 4.2
hasil test formatif siklus II
No Nama Nilai
1 Adit riski maulana 100
2 Ananda suci tatala sakti 90
3 Aif setyawan 70
4 Danu setyawan 75
5 Dani yoga prasetyadi 85
6 Diah wahyu pradani 85
7 Husna amalia salsabila 85
8 Khoirul imam mubarok 85
9 Riyanti 100
10 Midane ahmad 85
11 Muhamad galeh prasetyo 95
12 Muhamad lutfindu 100
Jumlah 1055
rata-rata 87,91
Dari data di atas menunjukan bahwa siswa yang tuntas deengan
KKM 60 sebanyak 12 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang tidak
tuntas pada siklus yang keII ini. Sedangkan nilai rata-rata kelas adalah
87,91
b. Refleksi
Pada pelaksanaan siklus yang ke II ini seluruh siswa
berhasil mendapatkan nilai tuntas dari ketentuan KKM. Hal ini
dikarenakan guru melakukan fariasi pada pembelajaran. Dan
hasilnya siswa mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar.
47
Adapun dari pengamatan selama di laksanakannnya pembelajaran
adalah sebagai berikut.
1) Banyak siswa kurang berkonsentrasi pada pelajaran yang di
berikan dikarenakan guru kelas tidak berada di kelas.
2) Siswa sudah dapat mengikuti dan memperhatikan pelajaran
yang disampaikan serta mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini
sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar siswa yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Terlihat pada seluruh siswa yang mampu mendapat predikat tuntas
dari KKM yang ditentukan.
B. Pembahasan
1. Hasil rekapitulasi
Dari hasil penelitian yang didapatkan. Hasil penelitian adalah
sebagai berikut
Tabel 4.4
Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa
Pelaksanaaan/Ketuntasan Siklus I Siklus II
Tuntas 10 12
Tidak tuntas 1 -
48
2. Kondisi awal
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pembelajaran
yang dilakukan pada lembaga pendidikan sekolah dasar MI Ma’arif
Dukuh pada tahun 2014 masih menggunakan cara konvensiaonal
dalam melakukan pembelajaran terhadap siswanya. Hal ini
menjadisalah satu faktor yang menyebabkan mengapa prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA di sekolah tersebut tidak begitu bagus
dan kurang dari KKM yang ditentukan
3. Kondisi akhir
Setelah diadakannya pembelajaran IPAdengan menggunakan
media Film pada materi tumbuhan hijau di MI Ma’arif Dukuh tahun
2014. Dapat dilihat bahwa media ini sangatberpengaruh pada perhatian
siswa dalam mengikuti pelajaran, menjadikan pemahaman siswa
menjadi lebih baik dan siswa bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil dua kali siklus yang di
lakukan dimana hampir 90% siswa mendapatkan nilai di atas KKM.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA kelas V
materi tumbuhan hijau dengan media film di MI Ma’arif Dukuh ”.
Pembelajaran dengan menggunakan media Film ini dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dala pembelajaran IPA pada pokok bahasan
tumbuhan hijau pada siswa kelas V MI Ma’arif Dukuh Argomulyo
Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari prosentase hasil belajar yang meningkat
dari para siswa yang dimulai dari pra siklus dan dilanjtkan dengan siklus I,
dan II
Pada pengamatan yang dilakukan dalam pra siklus didapatkan data
berupa hasil rata-rata nilai kelas 53,3 dan setelah dilaksanakan siklus I
dilanjut dengan test formatif, dapat diketahui bahwa siswa mengalami
peningkatan prestasi belajar. Rata-rata nilai pada siklus I ini hasil belajar
siswa 86,36 pada siklus II rata-rata hasil test formatif siswa 87,91 dan ini
meningkat dari hasil test pada siklus I.
Presentasi didapat dari nilai siswa yang telah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60 untuk pelajaran IPA. Dengan
melihat hasil dari ketiga siklus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
penggunaan media Film dapat meningkatakan prestasi belajar siswa kelas
V dengan materi tumbuhan hijau.
50
B. SARAN
Berdasarkan latarbelakan masalah yang di uaraikan sebelumnya
serta data dan bukti nyata yang di peroleh setelah penerapan media Film
pada mata pelajaran IPA sub materi “tumbuhan hijau” yang ternyata
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa peneliti mempunyai saran
sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan sebatas waktu
yang diperlukan saja, serta dengan subjek penelitian yang belum
merata pada kelas-kelas lainnya, maka peneliti atau guru lain
diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan temuan baru yang
lebih signifikan dan dapat digunakan pada kelas tingi (IV dan VI).
2. Bagi lembaga
Mengingat media Film ternyata terbukti mampu meningkatkan prestasi
belajar Siswa, diharapkan guru lain mau mencoba media ini. Selain itu,
Guru diharapakan mempersiapkan dengan baik semua hal yang
diperlukan sebelum melakukan pembelajaran dengan Media Film ini,
sehingga hasil belajar siswa kedepan menjadi meningkat
51
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Anas, Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : grafindo
Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Intermasa
Arif,Sadiman. 1996. Pemanfaatan Media. Jakarta : Grafindo
Basrowi. 2008. Prosedur penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia
Desmita. 2009. Psikologi Pendidikan. Bndung: Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta
Kusnin.2007. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama
Muhibin, Syah. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo
National Academny of Education. 2009. Guru yang Baik di Kelas. Jakarta:
Indeks
Suyadi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Pers
Suharsimi, Arikunto dkk. 2006. penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
Susilo, Joko. 2007.KTSP. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Pedagogia
Soetarno. 1997. IPA. Semarang : Aneka ilmu
Uno. 2009. Profesi Kependidikan. Bandung: Rosda
Yamin. Muhamad. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan.
Jogjakarta: Divapers