SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni...

156
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : YUNI SARIATI NIM : 11511029 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Transcript of SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni...

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN

MELALUI METODE BAMBOO DANCING

PADA SISWA KELAS III MI KLERO

KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Di ajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

YUNI SARIATI

NIM : 11511029

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

(PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN

MELALUI METODE BAMBOO DANCING

PADA SISWA KELAS III MI KLERO

KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Di ajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

YUNI SARIATI

NIM : 11511029

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

(PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

v

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

vi

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

vii

MOTTO

Kesulitan dalam kehidupan dimaksudkan untuk menjadikan kita baik

bukannya penuh dengan kepahitan dan semua adalah proses

PERSEMBAHAN

Sekripsi ini dipersembahkan untuk :

1. Ayah dan Ibuku yang senantiasa mendoakan

2. Kakak dan keluargaku yang aku sayangi

3. Orang-orang terkasih

4. Teman-teman yang banyak membantu

5. Teman-teman PGMI angkatan 2011

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirah Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepda Nabi kita Muhammad SAW, sehingga skripsi yang berjudul,

“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan Melalui Metode

Bamboo Dancing Pada Siswa Kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun 2015” dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang

membantu dalam penyelesaiannya. Untuk itu, pada kesempatan kali ini peneliti

ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan PGMI yang telah

memberikan kesempatan serta saran pembangun untuk peneliti.

4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku dosen pebimbing yang

telah memberikan pengarahan kepada peneliti, sehingga terwujud

skripsi ini.

5. Bapak Drs. M. Choderin, M.A. selaku dosen pembimbing akademik

yang selalu memberikan dukungan untuk peneliti.

6. Bapak/Ibu dosen jurusan PGMI IAIN Salatiga yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan.

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

ix

7. Ibu Ainun Mardliyah, S.Pd.I. selaku kepala Sekolah MI Klero

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk meneliti.

8. Bapak Muhamad Safi`i, S.Ag selaku wali kelas III MI Klero

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah berkenan

memberikan waktu dan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan

penelitian di kelasnya, serta semua siswa yang telah berkenan menjadi

subyek penelitian.

9. Ayah, ibuku, dan kakakku tercinta yang telah memberikan doa dan

motivasi sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu sehinnga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan, keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan. Segala saran dan kritik dari semua pihak yang

bersifat membangun sangat peneliti harapkan untuk kebaikan peneliti di masa

datang.

Semoga dengan penulisan skripsi ini akan menambah ilmu pengetahuan

khususnya bagi peneliti dan bagi pembaca umumnya.

Salatiga, 1 September 2015

Peneliti

Yuni Sariati

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

x

ABSTRAK

Yuni Sariati. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Penggolongan Tumbuhan

Melalui Metode Bamboo Dancing Pada Siswa Kelas III Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015. Skipsi.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

Kata Kunci : Hasil Belajar dan Metode Bamboo Dancing

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode Bamboo Dancing dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas

III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2015. Yang

menjadi subyek penelitian yaitu siswa kelas III dengan jumlah siswa laki-laki 22

dan perempuan 14. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan Juli-

Agustus.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdapat 4

tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Pengumpulan

data yang digunakan menggunakan tes tertulis, lembar observasi, dan

dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti membandingkan nilai tiap

siklus dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah dengan tolak ukur Kriteria

Ketuntasan Klasikal (KKL).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan II maka

diperoleh hasil : sebelum menggunakan metode Bamboo Dancing hanya 14

(38,90%) siswa yang tuntas, 22 ( 61,11%) siswa tidak tuntas. Setelah

menggunakan metode Bamboo Dancing pada siklus I hasil belajar siswa

meningkat 24 (66,67%) tuntas dan 12 (33,33%) tidak tuntas. Pada siklus II yaitu

33 (91,67%) siswa yang tuntas dan 3 (8,33%) siswa tidak tuntas. Perbandingan

hasil belajar dari pra siklus dengan siklus I yaitu terjadi peningkatan sebesar

22,21%, sedangkan jika dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan sebesar

25%.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

metode Bamboo Dancing hasil belajar siswa kelas III MI Klero Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang meningkat.

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i

LEMBAR LOGO ......................................................................................

HALAMAN JUDUL.............................................................................

ii

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iv

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN............................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. Xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan .......................................... 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

1. Manfaat Teoritik .................................................................... 6

2. Manfaat Praktis ...................................................................... 6

F. Definisi Operasional .................................................................... 7

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

xii

1. Hasil Belajar ....................................................................... 7

2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .............................................. 7

3. Metode Bamboo Dancing ................................................ 8

G. Metodologi Penelitian .................................................................. 9

1. Rancangan Penelitian ............................................................. 9

2. Subjek Penelitian.................................................................... 11

3. Langkah-langkah Penelitian ................................................... 12

4. Instrumen Penelitian ............................................................... 14

5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 15

6. Analisis Data ........................................................................... 16

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar ........................................................................... 19

1. Belajar ................................................................................. 19

2. Hasil Belajar....................................................................... 30

B. Ilmu Pengetahuan Alam............................................................ 41

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ................................... 41

2. Karakteristik IPA................................................................ 43

3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar............................ 44

4. Ruang lingkup IPA .................................................................

5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III SD/MI......

45

45

6. IPA Materi Penggolongan Tumbuhan................................. 46

C. Metode Bamboo Dancing......................................................... 49

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

xiii

1. Pengertian Metode Bamboo Dancing.................................

2. Kelebiha dan Kekurangan Metode Bamboo Dancing...........

49

49

3. Langkah-Langkah Metode Bamboo Dancing......................... 49

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian ..................................................................... 51

1. Gambaran Umum Sekolah ................................................... 51

B. Deskripsi Awal (Pra Siklus) .................................................. 55

1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPA............ 55

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................... 56

1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 57

2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 56

3. Observasi ....................................................................... 59

4. Refleksi ................................................................................... 63

D. Deskripsi pelaksanaan siklus II .................................................... 65

1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 65

2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 65

3. Observasi ............................................................................

4. Refleksi................................................................................

67

72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 74

1. Deskripsi Data Pra Siklus ....................................................... 74

2. Deskripsi Siklus I .................................................................... 76

3. Deskripsi Siklus II .................................................................. 77

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

xiv

B. Pembahasan ................................................................................. 79

1. Siklus I .................................................................................... 82

2. Siklus II .................................................................................. 88

3. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II............ 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 97

B. Saran ............................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 99

LAMPIRAN .............................................................................................. 101

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Mta Pelajaran IPA Kelas III SD/MI.........

Tabel 3.1 Keadaan Guru MI Klero......................................................

45

53

Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Klero..................................................... 53

Tabel 3.3 Data Siswa ................................................................ 54

Tabel 3.4 Nilai Ulangan Prasiklus.......................................................... 55

Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................ 59

Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I ............................................................ 62

Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................... 68

Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................... 71

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ........................................... 74

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I ........................................... 76

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ........................................... 78

Tabel 4.4 Gabungan Nilai Antar Siklus................................................. 80

Tabel 4.5 Lembar observasi guru siklus I ................................................ 83

Tabel 4.6 Lembar observasi guru siklus II .............................................. 89

Tabel 4.7 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .......................... 95

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK ..................................... 11

Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I ........................................ 82

Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II .................................

Gambar 4.3 Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.............

89

96

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..........................

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II........................

Lampiran 3 Dokumentasi ..........................................................................

Lampiran 4 Soal Evalusi Siklus I...............................................................

Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II ...........................................................

Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I.............................................

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II...........................................

Lampiran 8 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa........................................

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I..................................................

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Siklus II ..............................................

Lampiran 11 Surat Pengantar Lembaga.....................................................

Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian..................................................

Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing...........................................

Lampiran 14 Daftar SKK...........................................................................

Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup...........................................................

101

108

116

120

122

124

127

130

132

133

134

135

136

137

140

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah paedagogy berasal dari bahasa Yunani yang artinya

pendidikan. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat sebagai perwujudan

pembentukan diri secara utuh (Suwarno, 2006: 23). Di dalam Undang-

undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian

pendidikan dalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara (Suwarno, 2006: 21).

Ilmu Pengetahuan Alam yang sering disingkat menjadi IPA,

merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan

termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam adalah

usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang

tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan

penalaran sehingga mendaptkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 165-

167).

Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori yang

diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

2

observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori,

eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara

cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2). Dengan demikian

pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan

tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan

hukum yang teruji kebenaranya dan melalui suatu rangkaian kegiatan

dalam metode ilmiah.

Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi

memberikan pengertian bahwa Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga Ilmu

Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapai juga

merupakan suatu proses penemuan.Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapakannya

di dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data temuan di lapangan hasil wawancara dengan

salah satu guru kelas III di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang bahwa ditemukan masalah dalam pembelajaran IPA yaitu

kurangnya pemahaman siswa dalam materi IPA, masih ada siswa yang

nilainya belum mencapai KKM yaitu sebesar ≥ 70.

Berdasarkan wawancara dan diskusi dengan guru kelas III MI

Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan beberapa

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

3

faktor yang mempengaruhi siswa mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini

ditandai dengan siswa pasif dan cenderung menghafal konsep dan guru

juga mengakui tidak menggunakan metode pembelajaran secara inovatif

dan kreatif dan guru tidak mempersiapkan RPP sebelum melaksanakan

pembelajaran. Selain itu juga terdapat faktor-faktor lain seperti siswa pada

saat di dalam kelas ngantuk, tidak memperhatikan guru, berbicara dengan

teman.

Pembelajaran IPA akan mudah dipahami dengan menggunakan

metode. Metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk

menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan

mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar

anak yang memuaskan (Kastolani, 2014: 7).

Metode yang tepat untuk materi Ilmu Pengetahuan Alam terutama

pada materi Penggolongan Tumbuhan yaitu metode Bamboo Dancing.

Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan sistem

berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan bergeser

saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi. Metode Bamboo

Dancing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulannya

yaitu adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk saling

berbagi informasi dengan singkat dan teratur serta memberi kesempatan

pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan

berkomunikasi. Sedangkan kelemahan dari metode Bamboo Dancing

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

4

adalah membutuhkan ruang kelas yanag cukup besar, memerlukan waktu

yang cukup lama (Huda, 2014: 249-251).

Berdasarkan penyebab di atas penulis mencoba menggunakan

metode Bamboo Dancing. Metode Bamboo Dancing dipandang tepat

untuk mengajarkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi

penggolongan tumbuhan. Untuk memahami persoalan di atas perlunya

tindak lanjut melalui Penelitian Tindakan Kelas yaitu dengan judul :

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO

DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO, KECAMATAN

TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah :

Apakah melalui metode Bamboo Dancing dapat meningkatkan hasil

belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas III MI Klero

KecamatanTengaran Kabupaten Semarang tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui metode Bamboo Dancing

dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

5

pada siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

tahun 2015.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Penelitian

Suatu penelitian ilmiah diharapkan mampu memberikan manfaat

sesuai dengan bidang yang diteliti. Adapun manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah penggunaan metode Bamboo Dancing dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada

siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun

2015.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Bammboo Dancing ini dikatakan efektif apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat

dirumuskan penulis sebagai berikut :

a. Kriteria ketuntasan klsikal dari keseluruhan siswa ≥ 85%.

b. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari

siklus I ke siklus II.

c. Dalam pembelajaran IPA kriteria ketuntasan minimal kelas III

adalah ≥ 70.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

6

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran berupa ilmu pengetahuan, khususnya dalam metode

pembelajaran Bamboo Dancing yang dilakukan di MI Klero pada

pembelajaran IPA, dan dapat digunakan untuk mata pelajaran yang

lainnya.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi Siswa

1) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA.

2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran IPA.

3) Siswa merasa senang dan tertarik terhadap pembelajaran IPA.

4) Proses pembelajaran IPA tidak monoton dan lebih variatif.

b. Bagi Guru

1) Sebagai pedoman dalam menerapkan metode pembelajaran.

2) Untuk meningkatkan kinerja giru agar guru dapat lebih kreatif

dalam mengajar.

3) Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang

dihadapi guru melalui metode pembelajaran yang kreatif sesuai

dengan materi.

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

7

c. Bagi Sekolah

1) Untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di sekolah.

2) Untuk meningkatkan hasil prestasi di sekolah.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan

dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang

diperoleh (Hartiny 2010: 33). Rusmono (2012: 10) hasil belajar adalah

perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Jadi hasil belajar adalah kemampuan yang berupa ketrampilan

dan prilaku yang meliputi ranah kognitif akibat dari pengalaman yang

diperoleh.

2. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori yang

diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan

observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori,

eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait

antara cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2). Ilmu

Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala dan

perubahan-perubahan alam (Garnida, 2002: 1).

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

8

Jadi dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengrtahuan Alam adalah

ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam dengan

cara khusus yaitu dengan melakukan observasi eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunana teori, eksperimentasi, observasi dan

demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara

yang lain.

3. Metode Bamboo Dancing

Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan

sistem berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan

bergeser saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi.

Metode bamboo dancing mempunyai kelebihan dan

kelemahan. Adapun keunggulannya yaitu adanya struktur yang jelas

dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan

singkat dan teratur serta memberi kesempatan pada siswa untuk

mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

Sedangkan kelemahan dari metode Bamboo Dancing adalah

membutuhkan ruang kelas yanag cukup besar.

Implementasi dari metode Bamboo Dancing ini adalah diawali

dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan topik

dipapan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang diketahui

siswa mengenai topik yang akan diajarkan. Kemudian guru membagi

siswa menjadi dua kelompok. Untuk lebih jelasnya berikut langkah-

langkah penerapan metode Bamboo Dancing :

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

9

a. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak

berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang , mereka berjajar di depan

kelas.

b. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar disela-sela deretan

bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan

kelompok karena memerlukan waktu yang relatif singkat.

c. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang

pertama.

d. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.

e. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu

jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga jajaran

akan bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan

pasangan yang baru untuk berbagi informasi. Pergeseran bisa

dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014: 249-251).

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari

bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action

research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk

meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

10

perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran. (Arikunto,

2007: 105). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2008: 11)

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan

prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang

dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk

memahami apa yang sedang terjadi, terlibat dalam sebuah proses

perbaikan dan perubahan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam

kelas dengan menerapkan metodologi penelitian untuk mendapatkan

perubahan dan perbaikan terhadap hasil pembelajaran.

Penerapan PTK ini didasarkan pada temuan problem yaitu

hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA yang rendah dan

adanya keinginan guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan

penelitian. Pemilihan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas, karena secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam

penelitian. Adapun tahap-tahap penelitian tindakan kelas :

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

11

Gambar 1.1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK

(Arikunto, 2007: 74)

2. Subyek Penelitian

a. Yang menjadi subjek penelitian dalam melakukan peneliatian ini

adalah siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang dengan jumlah siswa 36, yang terdiri dari 22 laki-laki

dan 14 perempuan. Peneliti ini menggunakan pola kolaboratif yaitu

guru mengajar dan peneliti sebagai pengamat.

b. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di MI Klero Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang Tahun 2015.

Perencanaan

Refleksi

SIKLUS 1

Tindakan/

observasi Perbaikan/

Rencana

tti SIKLUS 2

Tindakan/

observasi Perbaikan/

Rencana

Refleksi

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

12

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dua bulan, mulai dari bulan Juli-

Agustus Tahun 2015. Pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 di

MI Klero Kecamtan Tengaran Kabupten Semarang.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Arikunto (2007 : 74) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,

yaitu meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi,

dan refleksi.

a. Perencanaan tindakan (Planning)

Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan tindakan yang

menjelaskan bagaimana penelitian tindakan tersebut akan

dilakukan (Arikunto, 2007: 75). Adapun tahapan perencanaan

terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

1) Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metodeBamboo Dancing.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan metode Bamboo Dancing.

3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui

kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

metode Bamboo Dancing.

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

13

4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode

Bamboo Dancing.

5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan

metode Bamboo Dancing.

6) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa

dengan menggunakan tes evaluasi.

b. Pelaksanaan (Action)

Pada tahap ini yaitu penerapan rancangan strategi dan

skenario pembelajaran yang diterapakan (Arikunto, 2006: 76). Jadi

guru menggunakan proses pembelajaran dengan menggunakan

metode Bamboo Dancing. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut :

1) Guru memebagi siswa menjadi empat kelompok.Kemudian

guru meminta kelompok pertama berdiri berjajar dan

berhadapan dengan kelompok kedua. Kelompok tiga berdiri

berjajar dan berhadapan dengan kelompok empat.

2) Kemudian dua siswa yang berpasangan dan saling berhadapan

dari kedua jajaran berbagi informasi.

3) Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu

jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga

jajaran akan bergeser dengan cara ini, masing-masing siswa

mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi informasi.

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

14

Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014:

249-251).

c. Pengamatan (Observation)

Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan

tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dengan cara

menggunakan lembar observasi guru dan tes tertulis untuk

menggali data evalusi siswa.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul, kemudian

dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya

(Arikunto, 2007: 80).

Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan

pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis

hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I, silus II

dan sebagainya.

4. Instrumen Penilaian

Instrumen pengumpulan data yang diginakan dalam penelitian

tindakan kelas yaitu :

a. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati

yaitu pedoman observasi berisi indikator yang didesain

berdasarkan fokus penelitian. Mencatat juga ketrampilan guru

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

15

selama proses pembelajaran dan menerapkan metode Bamboo

Dancing.

b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa

nilai yang menggambarkan target kompetensi. Adapun tes tertulis

yang digunakan ini, termasuk dalam evaluasi formatif.

c. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat

membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang

berupa foto kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan

motode Bamboo Dancing.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam

penelitian tindakan kelas yaitu :

a. Observasi

Digunakan untuk mendapatkan data tentang ketrampilan guru

selama proses pembelajaran dan menerapkan dalam menggunakan

metode Bamboo Dancing.

b. Tes tertulis

Tes tertulis dilakukan terhadap siswa digunakan untuk

mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan

target kompetensi. Adapun tes tertulis yang digunakan ini,

termasuk dalam evaluasi formatif.

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

16

c. Dokumentasi

Instrumen yang dapa digunakan peneliti berupa dokumentasi yaitu

foto sebagai bukti kegiatan pembelajaran menggunakan metode

Bamboo Dancing di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang tahun 2015.

6. Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan

membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah

ditentukan oleh sekolah yakni sebesar ≥ 70. Oleh karena itu setiap

siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai

perolehan siswa ≥ 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas

belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≤ 70.

Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-

siklus digunakan tolok ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal(KKL).

Adapun Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yang dipilih sebesar

85% (Trianto, 2009: 241).

Peneliti menggunakan perhitungan presentase untuk

menentukan kriteria ketuntasan klasikal dengan rumus :

x100 = P

Keterangan:

F = Frekuensi

N = Jumlah seluruh siswa

P = Jumlah nilai dalam persen (Djamarah, 2005: 264)

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

17

Sedangkan untuk mengitung rentang kategori pada lembar

observasi guru ditentukan rumus (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29):

i

Dimana i = interval kelas

H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil

L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil

K = Banyaknya kelas

H. Sistematika Penulisan

Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo judul

persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian

tulisan, motto dan persembahan, kata pengatar, abstrak, daftar isi, daftar

tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

definisi operasinal, dan sistematika penulisan. Metode penelitian

mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah

penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

Bab II kajian pustaka mencakup: peningkatan hasil belajar, Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), dan metode Bamboo Dancing.

Bab III metodologi penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan

pra siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Deskripsi

pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan sebagainya.

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

18

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi

per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau

wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dan interaksi dengan lingkugannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2011:

13). Menurut Muhibin Syah (2010: 68) belajar adalah tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif.

Belajar adalah proses perubahan manusia kearah tujuan

yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain

(Baharudin, 2008: 15). Menurut Rosma Hartiny Sam’s, (2010: 31)

belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang yang

dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan

merupakan hasil dari proses pertumbuhan.Perwujudan dari belajar

adalah hasil belajar.

Belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu (1) belajar

mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, (2)

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

20

perubahan kemampuan atau perilaku yang terjadi bersifat relatif

menetap, (3) perubahan tersebut disebabkan karena hasil adanya

latihan atau pengalaman dan bukan karena proses dari

pertumbuhan atau kematangan (Sam`s, 2010: 32).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan belajar

adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh latihan kearah

tujuan yang lebih baik yang menyangkut kognitif, afektif dan

psikomotor.

b. Ciri-Ciri Belajar

Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada

beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri

belajar (Djamarah, 2011: 15).

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan

telah terjadi adanya suatu perubahan daam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri

individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu

perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan

berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses

belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar brsifat positif dan aktif

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

21

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu

bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik

dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha

belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan

yang diperoleh. Perubahan bersikap aktif artinya bahwa

perubahan itu tidak terjadi sendirinya, melainkan karna usaha

individu sendiri.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap

atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi

setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada

tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada

perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika

seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami

perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap

kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

Dari cri-ciri belajar di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-

ciri belajar meliputi perubahan yang terjadi secara sadar,

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

22

perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan belajar

bersifat positif dan aktif, perubahan belajar bertujuan atu

terarah dan perubahan mencakup aspek tingkah laku.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Soekamto dan Winataputra (dalam Baharuddin, Esa Nur

Wahyuni, 2007: 16) mengemukakan dalam tugas melaksanakan

proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan

beberapa prinsip belajar yakni:

1) Apapun yang dipelajari siswa , dialah yang harus belajar bukan

orang lain.Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.

2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan

langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses

belajar.

4) Penguasaan yang sempurna dari seetiap langkah yang

dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi

tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya..

d. Proses Belajar

Menurut Gagne (dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008:

16) proses belajar terdapat beberapa fase diantaranya :

1) Tahap Motivasi yaitu keinginan dan motivasi siswa untuk

melakukan kegiatan belajar.

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

23

2) Tahap konsentrasi yaitu siswa harus memusatkan perhatian

yang telah ada pada tahap motivasi untuk tertuju pada hal-hal

yang relevan dengan apa yang akan dipelajari.

3) Tahap Mengolah yaitu siswa menahan informasi yang

diterimadalam short term memory, tau tempat penyimpanan

ingatan jangka pendek, kemudian mengolah informasi-

informasi untuk diberi makna (meaning) berupa sandi-sandi

sesuai penangkapan masing-masing.

4) Tahap menyimpan yaitu siswa menyimpan simbol-simbol hasil

olahan yang telah diberi makna ke dalam long term memory

atau ingatan jangka panjang.

5) Tahap Menggali yaitu siswa menggali informasi yang telah

disimpan di long term memory ke short term memory untuk

dikaitkan dengan informasi baru yang telah diterima.

6) Tahap prestasi yaitu informasi yang telah digali sebelumnya

digunakan untuk menunjukkan prestasi yang merupakan hasil

belajar.

7) Tahap umpan balik yaitu siswa memperoleh penguatan

(konfirmasi) atas prestasi yang ditunjukkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa proses belajar terdiri dari

tujuh fase yaitu tahap motivasi, tahap konsentrasi, tahap

mengolah, tahap menyimpan, tahap menggali, tahap prestasi

dan tahap umpan balik.

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

24

e. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan

menjadi tiga yakni faktor internal, faktor eksternal dan faktor

pendekatan belajar.

1) Faktor Internal Siswa

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri

meliputi dua aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat

jasmaniah); 2) aspek psikologis ( yang bersifat rohaniah).

a) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas

siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang

lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat misalnya,

dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga

materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat

kesehatan indra pendengar dan indra penglihatan, juga

sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap

informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di

kelas.

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

25

b) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang

dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan

pembelajaran siswa. Diantara faktor-faktor tersebut adalah:

(1) Inteligensi Siswa/Tingkat Kecerdasan

Inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas

otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh

lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran

otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia

lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh

lainnya. Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa

tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat

keberhasilan belajar siswa.

(2) Sikap Siswa

Sikap adalah gejala internal ang berdimensi

afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau

merespon dengan cara yang relative tetap terhadap

objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif

maupun negatif.

Sikap yang positif, terutama kepada anda dan

mata pelajaran yang anda sajikan merupakn pertanda

awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.

Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap anda dan mata

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

26

pelajaran anda, apalagi diiringi kebencian kepada anda

atau mata pelajaran anda dapat menimbulkan kesulitan

belajar siswa tersebut.

(3) Bakat Siswa

Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat

tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi,

secara global bakat itu mirip dengan inteligensi.

(4) Minat Siswa

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang

selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian

hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.

Umpamanya, seorang siswa yang menaruh

minat besar terhadap matematika akan memusatkan

perhatiannya lebih banyak daripada siswwa lainnya.

Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif

terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi

untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi

yang diinginkan.

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

27

(5) Motivasi Siswa

Pengertian dasar motivasi adalah keadaan

internal organism baik manusia atau hewan yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam

perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan

menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang

berasal dari siswa sendiri yang dapat mendorongnya

melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi

intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan

kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk

kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.

Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan

keadaan yang dating dari luar individu siswa yang

mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.

Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah,

suri tauladan orangtua, guru, dan seterusnya merupakan

contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang

menolong siswa untuk belajar.

Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang

bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan

menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

28

melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran

baik di sekolah maupun di rumah.

2) Faktor Eksternal Siswa

Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga

terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan

faktor lingkungan nonsosial.

a) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para

staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru

yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik

dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin

khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan

berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang poitif bagi

kegiatan belajar siswa.

Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa

adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman

sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu

sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,

ketegangan keluarga, dan demografi keluarga atau letak

rumah, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

29

buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang

dicapai siswa.

b) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal

keluarga siswa dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga

siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan

waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini

dipandang turut mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa.

3) Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara

atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang

keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.

Di samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa, faktor

pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf

keberhasilan proses belajar siswa tersebut (Syah, 2010: 145-

156)

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi belajar terdiri dari tiga yaitu faktor internal,

faktor eksternal dan faktor pendekatanbelajar. Faktor internal

meliputi aspek fisiologois dan aspek psikologis.Faktor

ekasternal dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

30

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimilliki oleh siswa

setelah hasil mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur

melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sintetis yang diraih

siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima

pengalaman belajar (Hartiny, 2010: 37). Menurut (Rusmono, 2012:

10) hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Trianto (2009: 241) berdasarkan ketentuan KTSP

penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-masing

sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal

(KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu:

kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana)

setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga

berbeda. Maka dalam penelitian ini sesuai dengan dengan KKM

sekolah tempat penelitian di MI Klero Kecamatan Tengaran pada

mata pelajaran IPA adalah 70 dan ketuntasan secara klasikal 85%.

Jadi setiap siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran apabila

(ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70 %

dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal)

jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas

belajarnya.

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

31

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah pencapaian hasil dari suatu proses yang terjadi

karena adanya usaha yang dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan guna

mencapai tujuan pengajaran intruksional khusus baik secara

individu maupun kelompok.

b. Jenis Hasil Belajar

Jenis hasil belajar memiliki sasaran yang berupa ranah-

ranah yang terkandung dalam dalam tujuan pendidikan. Ranah-

ranah tersebut diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kognitif, afektif,

dan psikomotorik (Dimyati, 2002: 202-208).

1) Ranah kognitif (cognitive domain)

Yang termasuk ranah kognitif yaitu:

a) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah

kogniiff berupa pengenalan, dan pengingatan kembali

terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-

prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.

b) Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan

ranah kognitif berupa kemampuan memahami atau

mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu

menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya.

c) Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan

generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

32

konkret atau situasi baru. Dalam peneran siswa dituntut

memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih

generalisasi atau abstraksi tertentu secara tepat untuk

dieterapkan dalam situasi yang baru dan menerapkan secara

benar.

d) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran

ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.

e) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-

unsur pokok ke dalam struktur yang baru.

f) Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran

untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi,

siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan dan

kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.

2) Ranah afektif (Effective Domain)

Ranah afektif ini berhubungan dengan perhatian, sikap,

tindakan, nilai, perasaan, emosi, dan penghargaan. Menurut

Kratwohl, Bloom, dan Masia (dalam Dimyati dan Mudjiono,

2002: 205) yang termasuk ke dalam ranah afektif yaitu:

a) Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif

berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang

meningkat secara lebih aktif. Dalam menerima siswa

diminta untuk menunjukkan kesadaran, kesediaan untuk

menerima, dan perhatian terkontrol.

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

33

b) Merespon, merupakan kesempatan untuk menanggapi

stimulan dan merasa terikat serta secara aktif

memperhatikan. Untuk merespon siswa diminta untuk

menunjukkan persetujuaan, kesediaan, dan kepuasan dalam

merespon.

c) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau

kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut

untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian

atas apa yang terjadi. Dalam menilai, siswa dituntut untuk

menunjukkan penerimaan terhadap nilai, kesukaran

terhadap nilai, dan keterikatan terhadap nilai.

d) Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk

suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang

dipercaya. Untuk menunjukkan kemampuan

mengorganisasi ini, siswa diminta untuk

mengorganisasikan nilai-nilai ke suatu organisasi yang

lebih besar.

e) Karakteristik merupakan kemampuan untuk

mengonseptualisasikan masinng-masing nilai pada waktu

merespon, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai

atau membuat pertimbangan-pertimbangan.Dalam

karakterisasi ini, siswa diminta untuk menunjukkan

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

34

kemampunnya dalam menjelaskan, memberikan batasan

dan mempertimbangkan nilai-nilai yang direspon.

3) Ranah psikomotorik (psikomotor domain)

Menurut Davies (dalam Dimyati, 2002: 205) ranah

psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik,

manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi

saraf dan koordinasi badan.

a) Persepsi (perception) mencakup kemampuan untuk

mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua

perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-

ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan yang

dinyatakan dengan adanya suatu reaksi yang menunjukkan

kesadaran akan hadirnya rangsangan dan perbedaan antara

rangsangan-rangsangan yang ada.

b) Kesiapan (set) mencakup kemampuan untuk menempatkan

diri dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau

rangkaian gerakan, yang dinyatakan dalam bentuk

kesiapan jasmani dan mental.

c) Gerakan terbimbing (Guided Response) mencakup

kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak

yang dinyatakan dengan menggerakkan angota tubuh

menurut contoh yang telah diberikan.

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

35

d) Gerakan yang terbiasa (mechanical response) mencakup

kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerakan

dengan lancar, tanpa memperhatikan lagi contoh yang

diberikan karena siswa sudah mendapat latihan yang

cukup, yang dinyatakan dengan menggerakkan anggota

tubuh.

e) Gerakan yang komplek (complex response) mencakup

kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang

terdiri atas berbagai komponen dengan lancar tepat dan

efisien yang dinyatakan dalam satu rangkaian perbuatan

yang berurutan, serta menggabungkan beberapa sub

keterampilan menjadi suatu keseluruhan gerakan yang

teratur.

Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis belajar terdiri

atas ranah-ranah yang terdapat dalam tujuan pendidikan

yaitu ranah kognitif, yang termasuk ranah kognitif yaitu :

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,

dan evaluasi.Ranah afektif, yang termasuk ranh afektif

yaitu : menerima, merespon, menilai, mengoganisasi dan

karakteristik.Aspek psikomotorik, yang termasuk ranah

psikomotorik yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan

terbimbing, gerakan terbiasa, dan gerakan komplek.

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

36

c. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

1) Faktor lingkungan

a) Lingkungan alami

Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah

yang didalamnya dihiasi dengan tanaman yang dipelihara

sebagai laboratorium bagi peserta didik sehingga peserta

didik lebih berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajran di

sekolah.

b) Lingkungan sosial budaya

Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak bisa

melepaskan diri dari ikatan sosial.Sistem sosial yang

terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk patuh

terhadap norma-norma sosial, susila, dan hukum yang

berlaku dalm masyarakat.

2) Faktor instrumental

a) Kurikulum

Kurikulum merupakan unsur subtansial dalam

pendidikan.Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar

tidak dapat berlangsung, setiap guru harus mempelajari dan

menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang lebih

rinci dan jelas sasrannya. Sehingga dapat diketahui dan

diukur dengan pasti tingkat keberhasilan beljar mengajar

yang telah dilaksanakan.

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

37

b) Program

Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program

pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan

pendidikan.Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung

dari baik tidaknya program pendidikan yang

dirancang.Program pendidikan disusun berdasarkan potensi

sekolah yang tersedia baik tenaga, finansial, dan saran

prasarana.

c) Sarana dan fasilitas

Sarana mempunyai arti penting bagi pendidikan.Sarana dan

fasilitas mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di

sekolah.Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan

menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala

kebutuhan belajar anak didik. Maslah yang anak didik

hadapi dalam beljarrelatif kecil. Sehingga hasil belajar dari

anak didk tentu akan lebih baik.

d) Guru

Guru merupakan unsur penting dalm

pendidikann.kehadiaran guru mutlak diperlukan di

dalamnya. Kalau hanya anak didik saja tetapi guru tidak ada

mak tidak akan terjadi proses belajar mengajar.

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

38

e) Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap kemampuan

belajar.Siswa yang tampak segar jasmaniyahnya akan

semngat dalm belajar dibandingkan dengan siswa dalam

keadaan kelelahan. Selain itu hal yang tak kalah pentingnya

yaitu kondisi panca indra seperti mata, hidung, telinga dan

sebagainya sangat berpengaruh tehadap kemampuan belajar

siswa.

f) Kondisi psikologis

Faktor psikologis merupakan hal utama dalam menentukan

intensitas belajar anak. Meski faktor yang lain mendukung,

tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka faktor yang

lain akan kurang signifikan. Oleh karena itu, minat, bakat,

kecerdasan, motivasi, dan kemampuan-kemapuan kognitif

adalah faktor-faktor psikologos yang utama mempengaruhi

proses dan hasil belajar siswa (Djamarah, 2011: 176-191).

Jadi dapat disimulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi prosesdan hasil belajar yaitu faktor

lingkungan terdiri atas faktor lingkungan alami dan faktor

sosial budaya.Faktor instrumental terdiri atas kurikulum,

program, sarana dan fasilitas, guru, kondisi fisiologis, dan

kondisi psikologis.

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

39

d. Ragam Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan

berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai

yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.

1) Pre-tes dan Post-test

Kegitan pre-tes dilakukan guru secara rutin pada setiap akan

memulai penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk

mengindentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan

yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung singkat

dan seiring tidak memerlukan instrument tertulis. Post-test

adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang

dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya

adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi

yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan

cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi

item-item yang berjumlahnya sangat terbatas.

2) Evaluasi Prasyarat

Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre-tes. Tujuan adalah

untuk mengindentifikasi penguasaan siswa atas materi lama

yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh:

evaluasi pengusaan penjumlahan bilangan sebelum memulai

pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan

prasyarat atau dasar perkalian.

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

40

3) Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan

pelajaran dengan tujuan mengindentifikasi bagian-bagian

tertentu yang belum dikuasai siswa. Instrumen evaluasi jenis

ini dititikberatkan pada pembahasan tertentu yang dipandang

telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.

4) Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang

dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau

modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang

mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis

(mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa. hasil

diagnosis kesulitan belajar tersebuat digunakan sebagai bahan

pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).

5) Evaluasi Sumatif

Ragam penelitian sumatif dapat dianggp sebagai “ulangan

umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau

prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksaan program

pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir

semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan

laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan

penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

41

6) Ujian Akhir Nasional (UAN)

Ujian Akhir nasional (UAN) yang dulu disebut EBTANAS

(Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) pada prinsipnya sama

dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu

kenaikan status siswa. Namun, UAN yang diberlakukan mulai

tahun 2002 itu direncang untuk siswa yang telah menduduki

kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu seperti

jenjang SD/MI, SLTA/MTs, dan sekolah-sekolah menegah

yakni SMA dan sebagainya(Syah, 2010: 197).

Jadi dapat disimpulkan bahwa ragam evaluasi terdiri dari

berbagai macam diantaranya pre test dan post test, evaluasi

prasyarat, evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, evaluasi

sumatif dan ujian akhir nasional.

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam yang sering disingkat menjadi

IPA, merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum

pendidikan termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan

Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui

pengamatan yang tapat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

dijelaskan dengan penalaran sehingga mendaptkan suatu kesimpulan

(Susanto, 2013: 165-167).

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

42

Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori

yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan

observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori,

eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait

antara cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2).

Hakikat pembelajaran IPA sebagai ilmu tentang alam, dapat

diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : ilmu pengetahuan alam

sebagai produk, proses dan sikap.

1. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk yaitu berupa fakta-fakta,

prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Jadi, ada beberapa istilah yang

dapat diambil dari pengertian IPA sebagai produk, yaitu :

a. Fakta dalam IPA, pernyataan-pernyataan tentang benda-benda

yang benar-benar da atau peristiwa-peristiwa yang benar terjadi

dan mudah dikonfirmasi secara objektif.

b. Konsep IPA merupakan sutu ide yang mempersatukan fakta-

fakta IPA.

c. Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan diantara

konsep-konsep IPA.

d. Hukum-hukum alam, prinsip-prinsip yang sudah diterima

meskipun juga bersifat sementara, akan tetapi karena

mengalami pengujian berulang-ulang maka hukum alam

bersifat kekal selama belum ada pembuktian.

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

43

e. Teori ilmiah merupakan kerngkayang lebih luas dari fakta-

fakta, konsep, prinsip yang saling berhubungan.

2. IPA sebagi proses yaitu IPA membutuhkan proses dalam

menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh

ilmuan.Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan

ketrampilan proses sains.

3. IPA sebagai sikap yaitu, sikap yang harus dimiliki siswa

dalammpembelajran IPA pada saat melkukan diskusi, percobaan,

simulasi, dan kegiatan di lapangan (Susanto, 2013: 167-169).

Dari pengertiam di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejala dan

perubahan-perubahan alam dengan cara khusus yaitu dengan

melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana

teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait

mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

2. Karakteristik IPA

Karakteristik IPA menurut Jacobson dan Bergman (dalam Susanto,

2013: 170), meliputi :

1) IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori.

2) Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental serta mencermati

fenomena alam, termasuk juga penerapannya.

3) Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam

menyikapi rahasia alam.

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

44

4) IPA tidak dapat membuktikan semua tetapi hanya sebagia atau

beberapa saja.

5) Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang

bersifat objektif.

3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam

Badan Nasional Standar Pendidikan (dalam Susanto, 2013: 171)

dimaksudkan untuk :

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa

berdasrkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-

Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman-pemahaman

konsep IPA yang bermanfaat dan dapt diterapkan dalm kehidupan

sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran

tentang adanya hubungan yang salimg mempengaruhi antar IPA,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

45

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA

sebagai dasr untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

4. Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek

berikut (Mulyasa, 2006: 112)

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan

gas.

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,

listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan

benda-benda langit lainnya.

5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III SD/MI

Tabel 2.1 Standar kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Memahami ciri-ciri dan

kebutuhan makhluk hidup serta

hal-hal yang mempengaruhi

perubahan pada makhluk hidup.

1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri

dan kebutuhan makhluk

hidup.

1.2 Menggolongkan

makhluk hidup secara

sederhana.

1.3 Mendiskripsikan

perubahan makhluk dan

yang memepengaruhi

pertumbuhan dan

perkembangan anak

(makanan, kesehatan,

rekreasi, istirahat dan

olahraga).

Memehami kondisi lingkungan 2.1 Membedakan ciri-ciri

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

46

2

yang berpengaruh terhadap

kesehatan , dan upaya menjaga

ksehatan.

lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat

berdsarkan pengamtan.

2.2 Mendiskripsikan kondisi

lingkungan yang

berpengaruh terhadap

kesehatan.

2.3 Menjelaskan cara

menjaga kesehhatan

lingkungan sekitar.

3 Memehami sifat-sifat,

perubahan sifat benda dan

kegunaanya dalam kehidupan

sehari-hari.

3.1 Mengidentifikasi sifat

sifat benda berdasarkan

pengamatan meliputi

benda padat, cair dan

gas.

3.2 Mendiskripsikan

perubahan sifat benda

(ukuran, bentuk, warna

atau rasa) yang dapat

diamati akibat dari

pembakaran,pemanasan,

dan diletakkan di udara

terbuka.

3.3 Menjelaskan kegunaan

benda plastik, kayu,

kaca, dan kertas.

6. IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

a. Penggolongan TumbuhanBerdasarkan Tempat Hidupnya

Seperti hewan, tumbuhan pun digolongkan berdasarkan

tempat hidupnya. Tempat hidup tumbuhan ada di darat dan ada

pula di air. Amatilah tumbuhan yang ada di sekitarmu.Adakah

pohon kelapa atau pohon pisang di dekat rumah atau sekolahmu?

Di manakah tempathidup pohon-pohon tersebut?

Pohon kelapa dan pohon pisang tempat hidupnya di

darat.Contoh tumbuhan lain yang hidup di darat adalah mawar,

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

47

melati, jagung, dan ketela. Namun, ada pula tum buhan yang

tempat hidupnya di air,seperti teratai, eceng gondok, dan

kangkung.

b. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Daunnya

Hampir semua tumbuhan memiliki daun. Daun berguna

sebagai tempat pembuatan makanan dan sebagai alat pernapasan

tumbuhan. Bentuk daun bermacam-macam, yaitu :

1) Bentuk daun oval, yaitu bagian tengah daun lebih lebar

dibandingkan bagian atas dan bawahnya, misalnya daun

mangga, rambutan,dan durian.

2) Bentuk daun jantung, yaitu bentuknya seperti jantung,

misalnya daun eceng gondok dan daun sirih.

3) Bentuk daun menjari atau seperti jari, misalnya daun singkong

dan daun pepaya.

4) Bentuk daun memanjang, yaitu helaian daun memiliki lebar

yang sama misalnya pandan dan padi.

c. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Batangnya

Batang adalah bagian tumbuhan yang berguna sebagai

penyalur makanan dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Selain

itu, batang berfungsi untuk menegakkan tumbuhan di atas

permukaan tanah.

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

48

d. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Jenis Akarnya

Amatilah akar tumbuhan yang ada di lingkungansekitarmu.

Akar bagi umbuhan sangat penting karena berfungsi untuk

menyerap air dan makanan dari dalam tanah. Pada

beberapatumbuhan, seperti wortel dan ketela pohon, akar berfungsi

sebagai penyimpan cadangan makanan.

Ada dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar tunggang.

Akar serabut tidak memiliki akar utama dan setiap bagian akar

besarnya sama. Akar tunggang adalah akar utama yang berukuran

besar dan memiliki akar cabang. Tumbuhan yang memiliki akar

serabut, misalnya tumbuhan padi, jagung, rumput, dan

tebu.Tumbuhan yang memiliki akar tunggang, misalnya pohon

mangga, jambu, dan durian.Akar memiliki fungsi yang sangat

penting.Fungsi akar sebagai penyerap air dari dalam tanah. Hal itu

membuat lingkungan terhindar dari banjir karena air yang jatuh ke

bumi diserap dengan baik. Akar tumbuhan juga membuat keadaan

tanah menjadi subur. Jika tidak ada tumbuhan, air sulit diserap oleh

tanah sehingga bencana banjir tidak dapat dihindarkan dan

masyarakat akan mengalami kerugian (Rositawati, 2008 : 27-30).

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

49

C. Metode Bamboo Dancing

1. Pengertian Metode Bamboo Dancing

Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan

sistem berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan

bergeser saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi (Huda,

2014: 250).

2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bamboo Dancing

Kelebihan metode Bamboo Dancing yaitu adanya struktur yang

jelas dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan

singkat dan teratur serta memberi kesempatan pada siswa untuk

mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan

berkomunikasi.Sedangkan kelemahan metode Bamboo Dancing yaitu

membutuhkan ruang kelas atau tempat yanag cukup besar,

membutuhkan waktu yang cukup lama.

3. Langkah-langkah Metode Bamboo Dancing

Dalam penerapan metode Bamboo Dancing, langkah-langkah yang

harus dilakukan yaitu :

a. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak

berdiri berjajar.Jika ada cukup ruang , mereka berjajar di depan

kelas.

b. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar disela-sela deretan

bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan

kelompok karena memerlukan waktu yang relatif singkat.

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

50

c. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang

pertama.

d. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.

e. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu

jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga jajaran

akan bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan

pasangan yang baru untuk berbagi informasi. Pergeseran bisa

dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014: 250-251).

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

51

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Sekolah

a. Identitas Sekolah

MI Klero merupakan salah satu MI yang berada di desa

Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. MI Klero

merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Depag Kabupaten

Semarang.

1) Nama : MI Klero

2) Alamat Sekolah :

a) Desa/Kelurahan : Klero

b) Kecamatan : Tengaran

c) Kabupaten : Semarang

d) Provinsi : Jawa Tengah

e) Kode Pos : 50775

b. Visi dan Misi

Visi MI Klero Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

yaitu:

1) Unggul dalam prestasi

2) Pelopor dalam IMTAQ dan IPTEK

3) Teladan dalam bersikap dan berperilaku.

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

52

Misi MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

yaitu:

1) Mewujudkan peningkatan kualitas tamatan.

2) Membentuk generasi yang bertaqwa, mandiri, hormat, dan

santun.

3) Membentuk generasi muda yang cerdas, kreatif, dan cinta

almamater.

4) Meningkatkan prestasi kerja yang dilandasi semangat

kekeluargaan.

5) Menciptakan keseimbangan intelektual dan emosional serta

spiritual dalam mewujudkan situasi kondusif kearah

terwujudnya tujuan pendidikan nasional.

c. Tujuan Pendidikan

MI Klero kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama

islam

2) Membiasakan sikap disiplin dan menumbuhkan sikap

patriotisme pada siswa.

3) Meningkatkan kualitas KBM agar siswa dapat mengembangkan

kemampuan secara optimal.

4) Membentuk sikap keberanian dan percaya diri kepada siswa

dalam menghadapi problem hidup dan kehidupan.

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

53

5) Membimbing dan membantu siswa dalam mengatasi dan

mencari solusi berbagai masalah yang dihadapi.

d. Keadaan Guru

Keadaan guru MI Klero adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Keadaan Guru MI Klero

NO Nama Jawaban

1. Ainun Mardliyah, S.Pd.I Kepala sekolah

2. Budi Hartanto, S.Pd.I Guru

3. Sri Martini, S.Pd.I Guru

4. Siswanti Guru

5. Rofik Anwari, S.Ag Guru

6. Muhamad Safi`i, S.Ag Guru

7. Siyamti Guru

8. Arwidatul Rahmawati, S.Pd.I Guru

9. Afidatun, S.Pd.I Guru

e. Keadaan Siswa

Pada tahun 2015/2016 MI Klero mempunyai 187 dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Klero

Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan

I 27 13 34

II 20 17 37

III 22 14 36

IV 15 12 27

V 16 8 24

VI 16 12 28

Jumlah 104 83 187

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

54

f. Karakteristik Siswa

Siswa yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas

III yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 14

siswa perempuan. Adapun rincian data siswa kelas III adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.3 Data Siswa

No Nama Siswa Jenis Kelamin

L P

1. Rohmad Tri Wahyono

2. Agus Tri Mufti

3. Mukses Daniel Wahyudi

4. Resa Dwi Ardiansyah

5. Risma Triya Andini

6. Arya Tirta Satria

7. Candra Dwi Setiawan

8. Dimas Ahmad Muzakki

9. Eka Amelia Febrian

10. Ikhsanul Yakin

11. Laila Dwi Nofiani

12. Mahendra Arya Faiz

13. M. Alfa Rizki Romadhon

14. Tarisa Indriyani

15. Titis Achirta Sari

16. Zahra Amelia

17. Risky Raditiya Pratama

18. Anas Fauzul Hakim

19. Affan Noval Tegar Jati

20. Muhammad Hafish Al Qurana

21. Saputra

22. Amalia Putri Widyawati

23. Aprilia Ayu Diana

24. Bima Hafish Setiawan

25. Eko Febriyanto

26. Kiandaru Angestu Putra

27. Latifatun Nikmah

28. Muhammad Hanif

29. Muhammad Sidiq Bakhrudin

30. M.Wahyu Dzawin Niam

31. Nadia Budhi Ananda

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

55

32. Neysa Firdania Handayani

33. Rafi Zakiudin

34. Regina Riti

35. Salsa Aisyahra Kristiani

36. Septiana Wahyu Utami

g. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali di MI Klero. Waktu

pelaksanaan sebagai berikut :

Siklus I : 5 Agustus 2015

Siklus II :12 Agustus 2015

B. Deskripsi Awal (Pra Siklus)

1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPA

Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata

pelajaran IPA untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas III MI

Klero Kecamatan Tengaran. Berikut ini hasil nilai ulangan harian

sebelum menggunakan metode Bamboo Dancing :

Tabel 3.4 Nilai Ulangan Harian Prasiklus

No Nama Siswa Nilai

1. Rohmad Tri Wahyono 70

2. Agus Tri Mufti 20

3. Mukses Daniel Wahyudi 60

4. Resa Dwi Ardiansyah 50

5. Risma Triya Andini 70

6. Arya Tirta Satria 60

7. Candra Dwi Setiawan 40

8. Dimas Ahmad Muzakki 80

9. Eka Amelia Febrian 70

10. Ikhsanul Yakin 30

11. Laila Dwi Nofiani 70

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

56

12. Mahendra Arya Faiz 40

13. M. Alfa Rizki Romadhon 40

14. Tarisa Indriyani 30

15. Titis Achirta Sari 70

16. Zahra Amelia 70

17. Risky Raditiya Pratama 40

18. Anas Fauzul Hakim 70

19. Affan Noval Tegar Jati 60

20. Muhammad Hafish Al Qurana 70

21. Saputra 50

22. Amalia Putri Widyawati 60

23. Aprilia Ayu Diana 50

24. Bima Hafish Setiawan 80

25. Eko Febriyanto 40

26. Kiandaru Angestu Putra 50

27. Latifatun Nikmah 40

28. Muhammad Hanif 20

29. Muhammad Sdiq Bakhrudin 70

30. M.Wahyu Dzawin Niam 50

31. Nadia Budhi Ananda 70

32. Neysa Firdania Handayani 70

33. Rafi Zakiudin 40

34. Regina Riti 70

35. Salsa Aisyahra Kristiani 30

36. Septiana Wahyu Utami 50

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu

sebagai berikut :

a. Mempersiapkan materi penggolongan tumbuhan.

b. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Mempersiapkan media dan alat dalam melaksanakan pembelajaran.

d. Menyusun soal latihan.

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

57

e. Menyusun lembar observasi guru.

f. Membuat simulasi perbaikan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus

2015 yang berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit).

Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah penggolongan tumbuhan

berdasarkan tempat hidupnya dan berdasarkan bentuk daunnya.

Berikut langkah-langkah pelaksanaan siklus I:

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh

salah seorang siswa dengan penuh khidmat.

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3) Guru menanyakan kabar peserta didik

4) Guru memberikan appersepsi dan motivasi yaitu dengan

melakukan ice breaking dan menghubungkan materi pelajaran

dengan lingkungan sekitar.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 Menit)

1) Siswa diminta untuk membaca materi yang diberikan oleh

guru.

2) Guru menjelaskan materi penggolongan tumbuhan berdasarkan

tempat hidupnya dan bentuk daunnya.

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

58

3) Siswa diminta untuk menuliskan kalimat informasi yang

ditemukan dalam materi yang telah dibaca.

4) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yaitu A, B, C, D.

5) Guru meminta siswa untuk berdiri berjajar

berhadapan.Kelompok A berdiri berjajar dengan kelompok B,

kelompok C dan D.

6) Kemudian guru meminta dua siswa berpasangan dari kedua

jajaran untuk berbagi informasi, kemudian satu atau dua siswa

yang berdiri diujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya

pada jajaran lain sehingga jajaran akan bergeser.

7) Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan membaca

informasi yang didapat melalui metode Bamboo Dancing.

8) Guru memberikan umpan balik kepada siswa.

c. Kegiatan Akhir (10 Menit)

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari.

2) Guru memberikan evaluasi siklus I kepada siswa.

3) Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan

belajar hari ini.

4) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari

pada pertemuan yang selanjutnya.

5) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

59

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap

guru. Dalam tahap ini penggunaan perangkat berupa lembar

pengamatan guru. Selain itu, juga dilakukan tes evaluasi untuk

mengetahui hasil belajar siswa.

a. Lembar Observasi

Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka

Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresepsi (kaitan

materi yang sebelumnya dengan

materi yang akan disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses

Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak

mengganggu perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar

(Materi Pelajaran)

8. Bahan belajar disajikan sesuai

langkah-langkah yang

direncanakan di RPP yakni dengan

menerapkan metode Bamboo

Dancing.

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

60

9. Kejelasan dalam menjelaskan

bahan belajar (materi).

10. Kejelasan dalam memberikan

contoh

Kegiatan Belajar Mengajar

(Proses Pembelajaran).

11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai

dengan tujuan atau indikator yang

telah ditetapkan.

12. Memiliki keterampilan mengatur

siswa saat penerapan metode

Bamboo Dancing.

13. Menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode Bamboo

Dancing.

14. Melaksanakan proses pembelajaran

dengan penerapan metode Bamboo

Dancing dengan runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan

alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media

Pembelajaran dan Sumber

Belajar

16. Menggunakan media secara efektif

dan efisien

17. Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan

yang telah ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai

dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang

telah diberikan

21. Memberi kesempatan untuk

bertanya dan menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

61

23. Memberikan tugas kepada siswa

baik secara individu maupun

kelompok

24. Menginformasikan materi atau

bahan belajar yang akan dipelajari

berikutnya

Jumlah 68 21

Skor Total 89

Katagori Baik sekali

Keterangan

Skor :

A : 4 (sangat baik)

B : 3 (baik)

C : 2 (sedang)

D : 1 (buruk) (Rusman, 2010: 98)

Rumus untuk mencari rentang kategori:

i

Dimana i = interval kelas

H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil

L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil

K = Banyaknya kelas (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29)

Maka,:

i

i

i ,25

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

62

Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:

nilai 78 – 96 = baik sekali

nilai 60 – 78 = baik

nilai 42 – 60 = sedang

nilai 24 – 42 = buruk

b. Nilai Evaluasi Siklus I

Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I

No Nama Siswa Nilai

1. Rohmad Tri Wahyono 50

2. Agus Tri Mufti 30

3. Mukses Daniel Wahyudi 50

4. Resa Dwi Ardiansyah 100

5. Risma Triya Andini 90

6. Arya Tirta Satria 60

7. Candra Dwi Setiawan 50

8. Dimas Ahmad Muzakki 100

9. Eka Amelia Febrian 70

10. Ikhsanul Yakin 60

11. Laila Dwi Nofiani 100

12. Mahendra Arya Faiz 70

13. M. Alfa Rizki Romadhon 80

14. Tarisa Indriyani 90

15. Titis Achirta Sari 80

16. Zahra Amelia 90

17. Risky Raditiya Pratama 60

18. Anas Fauzul Hakim 100

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

63

19. Affan Noval Tegar Jati 40

20. Muhammad Hafish Al Qurana 70

21. Saputra 60

22. Amalia Putri Widyawati 90

23. Aprilia Ayu Diana 60

24. Bima Hafish Setiawan 90

25. Eko Febriyanto 90

26. Kiandaru Angestu Putra 70

27. Latifatun Nikmah 80

28. Muhammad Hanif 40

29. Muhammad Sidiq Bakhrudin 80

30. M.Wahyu Dzawin Niam 100

31. Nadia Budhi Ananda 80

32. Neysa Firdania Handayani 70

33. Rafi Zakiudin 90

34. Regina Riti 80

35. Salsa Aisyahra Kristiani 70

36. Septiana Wahyu Utami 40

Rata –rata 73,33

4. Refleksi

Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil

refleksi ini, dapat diketahui kelemahan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk menentukan

tindakan pada Siklus berikutnya.

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

64

1) Kendala yang dihadapi

Beberapa hal yang harus dicatat sebagai masukan untuk

perbaikan siklus berikutnya antara lain:

a) Siswa kurang memperhatikan dan serius dalam pembelajaran.

b) Sebagian siswa mengalami kesulitan saat menuliskan informasi

tentang materi Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Tempat

Hidup dan Bentuk Daunnya.

c) Sulitnya mengatur ketertiban siswa saat pelaksanaan

pembelajaran dengan metode Bamboo Dancing.

d) Dalam mengerjakan soal belum ada kemandirian.

2) Cara mengatasinya

Untuk mengatasi kendala pada siklus I, peneliti melakukan

berbagai ide perbaikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya

pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide

perbaikan tersebut yaitu :

a) Guru mengkondisikan kelas sebelum pelajaran dimulai dan

memberikan motivasi agar siswa lebih tertib dan fokus dalam

menerima pelajaran.

b) Guru membimbing siswa yang mengalami kesuliatan saat

menuliskan informasi tentan materi Penggolongan Tumbuhan

Berdasarkan Tempat Hidup dan Bentuk Daunnya.

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

65

c) Guru bersikap lebih tegas terhadap siswa yang sulit diatur saat

pembelajaran dengan menggunkan metode Bamboo Dancing

berlangsung.

Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan,

maka diharapkan pada siklus II melalui metode Bamboo

Dancing pada pembelajaran IPA diharapkan hasil belajar siswa

akan lebih meningkat.

D. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu

sebagai berikut :

a. Mempersiapkan materi penggolongan tumbuhan.

b. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Mempersiapkan media dan alat dalam melaksanakan pembelajaran.

d. Menyusun soal latihan.

e. Menyusun lembar observasi guru.

f. Membuat simulasi perbaikan

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus

2015 yang berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit).

Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah penggolongan tumbuhan

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

66

berdasarkan bentuk batang dan berdasarkan bentuk akar. Berikut

langkah-langkah pelaksanaan siklus II:

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh

salah seorang siswa dengan penuh khidmat.

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3) Guru menanyakan kabar peserta

4) Guru memberikan apperseps dan motivasi yaitu dengan

melakukan ice breaking dan menghubungkan materi pelajaran

dengan lingkungan sekitar.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 Menit)

1) Siswa diminta untuk membaca materi yang diberikan oleh

guru.

2) Guru menjelaskan materi penggolongan tumbuhan berdasarkan

bentuk batang dan bentuk akar.

3) Siswa diminta untuk menuliskan kalimat informasi yang

ditemukan dalam materi yang telah dibaca.

4) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yaitu A, B, C, D, E, dan F.

5) Guru meminta siswa untuk berdiri berjajar berhadapan.

Kelompok A berdiri berjajar dengan kelompok B, kelompok C

dan D ,kelompok E dan F.

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

67

6) Kemudian guru meminta dua siswa berpasangan dari kedua

jajaran untuk berbagi informasi, kemudian satu atau dua siswa

yang berdiri diujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya

pada jajaran lain sehingga jajaran akan bergeser.

7) Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan membaca

informasi yang didapat melalui metode Bamboo Dancing.

8) Guru memberikan umpan balik kepada siswa.

c. Kegiatan Akhir (10 Menit)

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari.

2) Guru memberikan evaluasi siklus II kepada siswa.

3) Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan

belajar hari ini.

4) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

3. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap

guru. Dalam tahap ini penggunaan perangkat berupa lembar

pengamatan guru. Selain itu, juga dilakukan tes evaluasi untuk

mengetahui hasil belajar siswa.

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

68

a. Lembar Observasi

Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka

Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresepsi (kaitan

materi yang sebelumnya dengan

materi yang akan disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

diberikan

Sikap Guru dalam Proses

Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak

mengganggu perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar

(Materi Pelajaran)

8. Bahan belajar disajikan sesuai

langkah-langkah yang

direncanakan di RPP yakni

dengan menerapkan metode

Bamboo Dancing.

9. Kejelasan dalam menjelaskan

bahan belajar (materi).

10. Kejelasan dalam memberikan

contoh

Kegiatan Belajar Mengajar

(Proses Pembelajaran).

11. Penyanjian bahan pelajaran

sesuai dengan tujuan atau

indikator yang telah ditetapkan.

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

69

12. Memiliki keterampilan mengatur

siswa saat penerapan metode

Bamboo Dancing.

13. Menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode

Bamboo Dancing.

14. Melaksanakan proses

pembelajaran dengan penerapan

metode Bamboo Dancing

dengan runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan

alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media

Pembelajaran dan Sumber

Belajar

16. Menggunakan media secara

efektif dan efisien

17. Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan

yang telah ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai

dengan RPP

Kemampuan Menutup

Kegiatan Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang

telah diberikan

21. Memberi kesempatan untuk

bertanya dan menjawab

pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan

kegiatan pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23. Memberikan tugas kepada siswa

baik secara individu maupun

kelompok

24. Menginformasikan materi atau

bahan belajar yang akan

dipelajari berikutnya

Jumlah 60 27

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

70

Skor Total 87

Katagori Baik sekali

Keterangan

Skor :

A : 4 (sangat baik)

B : 3 (baik)

C : 2 (sedang)

D : 1 (buruk) (Rusman, 2010: 98)

Rumus untuk mencari rentang kategori:

i

Dimana i = interval kelas

H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil

L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil

K = Banyaknya kelas (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29)

Maka,:

i

i

i ,25

Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:

nilai 78 – 96 = baik sekali

nilai 60 – 78 = baik

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

71

nilai 42 – 60 = sedang

nilai 24 – 42 = buruk

b. Nilai Evaluasi Siklus II

Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II

No Nama Siswa Nilai

1. Rohmad Tri Wahyono 100

2. Agus Tri Mufti 50

3. Mukses Daniel Wahyudi 70

4. Resa Dwi Ardiansyah 100

5. Risma Triya Andini 100

6. Arya Tirta Satria 80

7. Candra Dwi Setiawan 80

8. Dimas Ahmad Muzakki 100

9. Eka Amelia Febrian 100

10. Ikhsanul Yakin 70

11. Laila Dwi Nofiani 100

12. Mahendra Arya Faiz 80

13. M. Alfa Rizki Romadhon 90

14. Tarisa Indriyani 100

15. Titis Achirta Sari 90

16. Zahra Amelia 100

17. Risky Raditiya Pratama 90

18. Anas Fauzul Hakim 100

19. Affan Noval Tegar Jati 50

20. Muhammad Hafish Al Qurana 100

21. Saputra 70

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

72

22. Amalia Putri Widyawati 100

23. Aprilia Ayu Diana 80

24. Bima Hafish Setiawan 100

25. Eko Febriyanto 100

26. Kiandaru Angestu Putra 100

27. Latifatun Nikmah 60

28. Muhammad Hanif 80

29. Muhammad Sidiq Bakhrudin 90

30. M.Wahyu Dzawin Niam 90

31. Nadia Budhi Ananda 100

32. Neysa Firdania Handayani 80

33. Rafi Zakiudin 100

34. Regina Riti 100

35. Salsa Aisyahra Kristiani 80

36. Septiana Wahyu Utami 90

Rata-rata 88,05

b. Refleksi

Pada siklus II, dapat diketahui adanya peningkatan dari

siklus I dan berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada

pembelajaran dengan metode Bamboo Dacing pada siklus II. Siswa

mulai serius dan memeperhatikan pelajaran, siswa sudah bisa

menulis informasi mengenai materi, dan sudah adanya kemandirian

pada diri siswa dalam mengerjakan soal.

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

73

Berdasarkan perolehan nilai evaluasi dapat diketahui bahwa

nilai yang didapatkan siswa lebih tinggi dibanding siklus I yakni

dari jumlah keseluruhan siswa, 36 (91,67%) siswa mendapat nilai

diatas 70 itu artinya siswa telah mencapai KKM. Selain itu,

ketuntasan klasikal pada pembelajaran siklus II ini mencapai

91,67%. Sehingga dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II ini

sudah mencapai apa yang diharapkan, dan penelitian dirasa sudah

cukup.

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Pra Siklus

Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa

kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan

menggunakan metode Bamboo Dancing. Metode Bamboo Dancing ini

adalah metode pembelajaran yang memacu siswa lebih aktif, namun

metode ini belum pernah diterapkan di MI Klero. Sebagai acuan,

selain menggunakan KKM mata pelajaran IPA kelas III MI Klero

sebesar 70, peneliti juga menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal

(KKL) yakni sebesar 85%. Di bawah ini adalah data nilai ulangan hari

mata pelajaran IPA siswa kelas III MI Klero sebelum menggunakan

metode Bamboo Dancing :

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III MI Klero Mata Pelajaran IPA

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Rohmad Tri Wahyono 70 Tuntas

2. Agus Tri Mufti 20 Tidak Tuntas

3. Mukses Daniel Wahyudi 60 Tidak Tuntas

4. Resa Dwi Ardiansyah 50 Tidak Tuntas

5. Risma Triya Andini 70 Tuntas

6. Arya Tirta Satria 60 Tidak Tuntas

7. Candra Dwi Setiawan 40 Tidak Tuntas

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

75

8. Dimas Ahmad Muzakki 80 Tuntas

9. Eka Amelia Febrian 70 Tuntas

10. Ikhsanul Yakin 30 Tidak Tuntas

11. Laila Dwi Nofiani 70 Tuntas

12. Mahendra Arya Faiz 40 Tidak Tuntas

13. M. Alfa Rizki Romadhon 40 Tidak Tuntas

14. Tarisa Indriyani 30 Tidak Tuntas

15. Titis Achirta Sari 60 Tidak Tuntas

16. Zahra Amelia 70 Tuntas

17. Risky Raditiya Pratama 40 Tidak Tuntas

18. Anas Fauzul Hakim 70 Tuntas

19. Affan Noval Tegar Jati 60 Tidak Tuntas

20. Muhammad Hafish Al Qurana 70 Tuntas

21. Saputra 50 Tidak Tuntas

22. Amalia Putri Widyawati 60 Tidak Tuntas

23. Aprilia Ayu Diana 50 Tidak Tuntas

24. Bima Hafish Setiawan 80 Tuntas

25. Eko Febriyanto 40 Tidak Tuntas

26. Kiandaru Angestu Putra 50 Tidak Tuntas

27. Latifatun Nikmah 70 Tuntas

28. Muhammad Hanif 20 Tidak Tuntas

29. Muhammad Sdiq Bakhrudin 70 Tuntas

30. M.Wahyu Dzawin Niam 50 Tidak Tuntas

31. Nadia Budhi Ananda 70 Tuntas

32. Neysa Firdania Handayani 70 Tuntas

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

76

33. Rafi Zakiudin 40 Tidak Tuntas

34. Regina Riti 70 Tuntas

35. Salsa Aisyahra Kristiani 30 Tidak Tuntas

36. Septiana Wahyu Utami 50 Tidak Tuntas

Rata-rata 54,72

2. Deskripsi Siklus I

Pada proses pembelajaran dengan penerapan metode Bamboo

Dacing siklus I, hasil belajar siswa belum begitu memuaskan,

meskipun sudah ada peningkatan nilai siswa. Dari hasil tes evaluasi

siklus I diperoleh data nilai 36 siswa kelas III MI Klero Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun rincian data nilai siswa mata

pelajaran IPA pada proses pembelajaran dengan menerapkan metode

Bamboo Dancing adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Rohmad Tri Wahyono 50 Tidak Tuntas

2. Agus Tri Mufti 30 Tidak Tuntas

3. Mukses Daniel Wahyudi 50 Tidak tuntas

4. Resa Dwi Ardiansyah 100 Tuntas

5. Risma Triya Andini 90 Tuntas

6. Arya Tirta Satria 60 Tidak Tuntas

7. Candra Dwi Setiawan 50 Tidak Tuntas

8. Dimas Ahmad Muzakki 100 Tuntas

9. Eka Amelia Febrian 70 Tuntas

10. Ikhsanul Yakin 60 Tidak Tuntas

11. Laila Dwi Nofiani 100 Tuntas

12. Mahendra Arya Faiz 70 Tuntas

13. M. Alfa Rizki Romadhon 80 Tuntas

14. Tarisa Indriyani 90 Tuntas

15. Titis Achirta Sari 80 Tuntas

16. Zahra Amelia 90 Tuntas

17. Risky Raditiya Pratama 60 Tidak Tuntas

18. Anas Fauzul Hakim 100 Tuntas

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

77

19. Affan Noval Tegar Jati 40 Tidak Tuntas

20. Muhammad Hafish Al

Qurana

70 Tuntas

21. Saputra 60 Tidak Tuntas

22. Amalia Putri Widyawati 90 Tuntas

23. Aprilia Ayu Diana 60 Tidak Tuntas

24. Bima Hafish Setiawan 90 Tuntas

25. Eko Febriyanto 90 Tuntas

26. Kiandaru Angestu Putra 70 Tuntas

27. Latifatun Nikmah 80 Tuntas

28. Muhammad Hanif 40 Tidak Tuntas

29. Muhammad Sidiq

Bakhrudin

80 Tuntas

30. M.Wahyu Dzawin Niam 100 Tuntas

31. Nadia Budhi Ananda 80 Tuntas

32. Neysa Firdania Handayani 70 Tuntas

33. Rafi Zakiudin 90 Tuntas

34. Regina Riti 80 Tuntas

35. Salsa Aisyahra Kristiani 70 Tuntas

36. Septiana Wahyu Utami 40 Tidak Tuntas

Rata-rata 73,33

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 36 siswa terdapat

24 (66,67%) siswa memperoleh nilai di atas ≥ 70 atau telah mencapai

KKM, sementara terdapat 12 (33,33%) siswa yang memperoleh nilai

di bawah ≤ 70 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal

yang dicapai dalam siklus I ini, hanya sebesar 66,67%.

3. Deskripsi Data Siklus II

Pada siklus II hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III

MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan

menggunakan metode Bamboo Dancing sangat memuaskan, ditandai

dengan adanya peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II.

Adapun rincian nilai siswa pada siklus II sebagai berikut :

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

78

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Siswa Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Rohmad Tri Wahyono 100 Tuntas

2. Agus Tri Mufti 50 Tidak Tuntas

3. Mukses Daniel Wahyudi 70 Tuntas

4. Resa Dwi Ardiansyah 100 Tuntas

5. Risma Triya Andini 100 Tuntas

6. Arya Tirta Satria 80 Tuntas

7. Candra Dwi Setiawan 80 Tuntas

8. Dimas Ahmad Muzakki 100 Tuntas

9. Eka Amelia Febrian 100 Tuntas

10. Ikhsanul Yakin 70 Tuntas

11. Laila Dwi Nofiani 100 Tuntas

12. Mahendra Arya Faiz 80 Tuntas

13. M. Alfa Rizki Romadhon 90 Tuntas

14. Tarisa Indriyani 100 Tuntas

15. Titis Achirta Sari 90 Tuntas

16. Zahra Amelia 100 Tuntas

17. Risky Raditiya Pratama 90 Tuntas

18. Anas Fauzul Hakim 100 Tuntas

19. Affan Noval Tegar Jati 50 Tidak Tuntas

20. Muhammad Hafish Al

Qurana

100 Tuntas

21. Saputra 70 Tuntas

22. Amalia Putri Widyawati 100 Tuntas

23. Aprilia Ayu Diana 80 Tuntas

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

79

24. Bima Hafish Setiawan 100 Tuntas

25. Eko Febriyanto 100 Tuntas

26. Kiandaru Angestu Putra 100 Tuntas

27. Latifatun Nikmah 60 Tidak Tuntas

28. Muhammad Hanif 80 Tuntas

29. Muhammad Sidiq Bakhrudin 90 Tuntas

30. M.Wahyu Dzawin Niam 90 Tuntas

31. Nadia Budhi Ananda 100 Tuntas

32. Neysa Firdania Handayani 80 Tuntas

33. Rafi Zakiudin 100 Tuntas

34. Regina Riti 100 Tuntas

35. Salsa Aisyahra Kristiani 80 Tuntas

36. Septiana Wahyu Utami 90 Tuntas

Rata-rata 88,05 Tuntas

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 36 siswa

terdapat 33 (91,67%) siswa memperoleh nilai di atas ≥ 70 atau telah

mencapai KKM, hanya terdapat 3 (8,33%) siswa yang memperoleh

nilai di bawah ≤ 70 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan

klasikal yang dicapai dalam siklus II ini, sebesar 91,67%.

B. Pembahasan

Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Bamboo Dancing

mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam materi

penggolongan tumbuhan.Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai sebelum

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

80

menggunakan metode Bamboo Dancing, nilai siklus I dan nilai siklus II

mengalami peningkatan.Adapun data nilai perbandingan antar siklus:

Tabel 4.4 Gabungan Nilai Antar Siklus

No Nama Siswa Nilai

Pra

Siklus

Siklus I Siklus II

1. Rohmad Tri Wahyono 70 50 100

2. Agus Tri Mufti 20 30 50

3. Mukses Daniel Wahyudi 60 50 70

4. Resa Dwi Ardiansyah 50 100 100

5. Risma Triya Andini 70 90 100

6. Arya Tirta Satria 60 60 80

7. Candra Dwi Setiawan 40 50 80

8. Dimas Ahmad Muzakki 80 100 100

9. Eka Amelia Febrian 70 70 100

10. Ikhsanul Yakin 30 60 70

11. Laila Dwi Nofiani 70 100 100

12. Mahendra Arya Faiz 40 70 80

13. M. Alfa Rizki Romadhon 40 80 90

14. Tarisa Indriyani 30 90 100

15. Titis Achirta Sari 60 80 90

16. Zahra Amelia 70 90 100

17. Risky Raditiya Pratama 40 60 90

18. Anas Fauzul Hakim 70 100 100

19. Affan Noval Tegar Jati 60 40 50

20. Muhammad Hafish Al

Qurana

70 70 100

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

81

21. Saputra 50 60 70

22. Amalia Putri Widyawati 60 90 100

23. Aprilia Ayu Diana 50 70 80

24. Bima Hafish Setiawan 80 90 100

25. Eko Febriyanto 40 90 100

26. Kiandaru Angestu Putra 50 70 100

27. Latifatun Nikmah 70 80 60

28. Muhammad Hanif 20 40 80

29. Muhammad Sidiq

Bakhrudin

70 80 90

30. M.Wahyu Dzawin Niam 50 100 90

31. Nadia Budhi Ananda 70 80 100

32. Neysa Firdania Handayani 70 70 80

33. Rafi Zakiudin 40 90 100

34. Regina Riti 70 80 100

35. Salsa Aisyahra Kristiani 30 70 80

36. Septiana Wahyu Utami 50 40 90

Rata-rata 54,72 73,33 88,05

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui perolehan nilai rata-rata

dari nilai pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan yakni dari 54,72

meningkat menjadi 73,33. Begitu juga, dengan siklus II yang mengalami

peningkatan dari nilai siklus I yakni dari nilai rata-rata 73,33 menjadi

88,05. Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK

dengan menguunakan metode Bamboo Dancing ini berhasil meningkatkan

hasil belajar siswa.

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

82

Berikut penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada

siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang :

1. Siklus I

Pada penelitian ini, pembelajaran siklus I menggunakan metode

Bamboo Dancing.Dalam penelitian ini mencakup 4 tahapan yaitu:

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/observasi,

dan refleksi. Pada pembelajaran siklus I diperoleh data nilai siswa,

yaitu 24 (66,67%) siswa memperoleh nilai di atas ≥ 70 atau telah

mencapai KKM, sementara terdapat 12 (33,33%) siswa yang

memperoleh nilai di bawah ≥ 70 atau belum mencapai KKM. Dan

ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus I ini, hanya sebesar

66,67%. Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus I ini dapat dilihat pada

gambar :

Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I

Tuntas 66,67%

Tidak Tuntas 33,33%

Nilai Evaluasi Siklus I

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

83

Berikut lembar observasi guru yang digunakan dalam siklus I :

Tabel 4.5 Lembar Observasi Siklus I

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka

Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresepsi (kaitan materi

yang sebelumnya dengan materi

yang akan disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses

Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak

mengganggu perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar

(Materi Pelajaran)

8. Bahan belajar disajikan sesuai

langkah-langkah yang direncanakan

di RPP yakni dengan menerapkan

metode Bamboo Dancing.

9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan

belajar (materi).

10. Kejelasan dalam memberikan contoh

Kegiatan Belajar Mengajar

(Proses Pembelajaran).

11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai

dengan tujuan atau indikator yang

telah ditetapkan.

12. Memiliki keterampilan mengatur

siswa saat penerapan metode

Bamboo Dancing.

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

84

13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode Bamboo

Dancing.

14. Melaksanakan proses pembelajaran

dengan penerapan metode Bamboo

Dancing dengan runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi

waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran

dan Sumber Belajar

16. Menggunakan media secara efektif

dan efisien

17. Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan yang

telah ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai

dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah

diberikan

21. Memberi kesempatan untuk bertanya

dan menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23. Memberikan tugas kepada siswa baik

secara individu maupun kelompok

24. Menginformasikan materi atau bahan

belajar yang akan dipelajari

berikutnya

Jumlah 68 21

Skor Total 89

Katagori Baik sekali

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

85

Keterangan

Skor :

A : 4 (sangat baik)

B : 3 (baik)

C : 2 (sedang)

D : 1 (buruk) (Rusman, 2010: 98)

Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar

mengajar pada siklus II memperoleh skor 89 dari skor maksimal 96.

Sehingga aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik sekali.

Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah

sebagi berikut :

1) Penilaian terhadap kemampuan guru, berada pada skor nilai 4

berpredikat sangat baik.

2) Penilaian terhadap sikap guru dalam proses pembelajarn berada

pada skor nilai 3 berpredikat baik.

3) Penilaian terhadap penguasaan bahan belajar (materi pelajaran),

berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.

4) Penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar (proses

pembelajaran) berada pada skor nilai 3 berpredikat sangat baik.

5) Penilaian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berada

pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.

6) Penilaian terhadap evaluasi pembelajaran berada pada skor nilai

4 berpredikat sangat baik.

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

86

7) Penilaian terhadap kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

berada pada skor nilai 3 berpredika baik.

8) Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor

nilai 4 berpredikat sangat baik.

Rumus untuk mencari rentang kategori:

i

Dimana i = interval kelas

H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil

L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil

K = Banyaknya kelas

Maka,:

i

i

i ,25

Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:

nilai 78 – 96 = baik sekali

nilai 60 – 78 = baik

nilai 42 – 60 = sedang

nilai 24 – 42 = buruk

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

87

Penjabaran hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah

terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran metode

Bamboo Dancing siklus I sebagai berikut :

a. Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

Guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa kemudian membuka

pelajaran dengan salam, doa dan mengabsen siswa. Setelah itu

guru memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

b. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

Guru melakukan variasi gerakan tetapi tidak mengganggu siswa

dalam memeperhatikan pembelajaran. Mobilitas posisi mengajar

guru tidak hanya tetap saja, tetapi guru juga berjalan ke samping

kanan, kiri atau ke belakang

c. Penguasaan Bahan Belajar ( Materi Pelajaran)

Guru dapat menjelaskan materi tentang penggolongan tumbuahan

berdasarkan tempat hidup dan bentuk daunnya dengan sangat baik

dan jelas,serta jelas dalam memberikan contoh.

d. Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)

Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu menyajikan bahan

pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator yang tertulis di RPP

dengan baiak. Pada saat proses pembelajaran, guru mampu

melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan

metode Bamboo Dancing dengan runtut dan mampu

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

88

memanfaatkan alokasi waktu dengan baik. Kemampuan mengatur

siswa saat berlangsungngnya metode Bamboo Dancing juga sudah

baik.

e. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran guru sudah menggunakan media

pembelajaran dengan efektif dan efesien, dan guru juga sudah

melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran.

f. Evaluasi Pembelajaran

Pada proses evaluasi sudah berjalan dengan baik tetapi masih ada

beberapa siswa yang belum bisa mengerjakan evaluasi secara

mandiri. Penilaian sudad relevan dengan tujuan yang ditetapkan

dan sesuai dengan RPP.

g. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

Dalam menutup pembelajaran guru memberikan kesimpulan materi

dengan baik, memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami, menjawab pertanyaan siswa

dengan baik, dan menginformasikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya.Kemudian guru menutup pembelajaran

dengan salam dan doa.

2. Siklus II

Pada pembelajaran siklus II ini, peneliti masih menggunakan

metode Bamboo Dancing.Pada siklus II ini peneliti lebih

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

89

memperhatikan kendala-kendala yang terjadi di siklus I agar tidak

terulang kembali di siklus II.

Pada pembelajaran siklus II diperoleh data nilai evaluasi siswa,

yaitu 33 (91,67%) siswa memperoleh nilai di atas 70 atau telah

mencapai KKM, sementara terdapat 3 (8,33%) siswa yang

memperoleh nilai di bawah 70 atau belum mencapai KKM. Dan

ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus I ini, hanya sebesar

91,67%. Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus II ini dapat dilihat

pada gambar :

Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II

Berikut lembar observasi guru pada siklus II :

Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka

Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Memberi motivasi awal

Tuntas 91,67%

Tidak Tuntas 8,33%

Nilai Evaluasi Siklus II

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

90

3. Memberikan apresepsi (kaitan

materi yang sebelumnya dengan

materi yang akan disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses

Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak

mengganggu perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar

(Materi Pelajaran)

8. Bahan belajar disajikan sesuai

langkah-langkah yang direncanakan

di RPP yakni dengan menerapkan

metode Bamboo Dancing.

9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan

belajar (materi).

10. Kejelasan dalam memberikan

contoh

Kegiatan Belajar Mengajar

(Proses Pembelajaran).

11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai

dengan tujuan atau indikator yang

telah ditetapkan.

12. Memiliki keterampilan mengatur

siswa saat penerapan metode

Bamboo Dancing.

13. Menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode Bamboo

Dancing.

14. Melaksanakan proses pembelajaran

dengan penerapan metode Bamboo

Dancing dengan runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan

alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media

Pembelajaran dan Sumber

Belajar

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

91

16. Menggunakan media secara efektif

dan efisien

17. Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan

yang telah ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai

dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah

diberikan

21. Memberi kesempatan untuk

bertanya dan menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23. Memberikan tugas kepada siswa

baik secara individu maupun

kelompok

24. Menginformasikan materi atau

bahan belajar yang akan dipelajari

berikutnya

Jumlah 60 27

Skor Total 87

Katagori Baik sekali

Keterangan

Skor :

A : 4 (sangat baik)

B : 3 (baik)

C : 2 (kurang)

D : 1 (cukup) (Rusman, 2010: 98)

Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

92

Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar

mengajar pada siklus II memperoleh skor 87 dari skor maksimal 96.

Sehingga aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik sekali.

Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah

sebagi berikut :

1) Penilaian terhadap kemampuan guru, berada pada skor nilai 4

berpredikat baik sekali.

2) Penilaian terhadap sikap guru dalam proses pembelajarn berada

pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.

3) Penilaian terhadap penguasaan bahan belajar (materi pelajaran),

berada pada skor nilai 3 berpredikat baik.

4) Penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar (proses

pembelajaran) berada pada skor nilai 3 berpredikat sangat baik.

5) Penilaian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berada pada

skor nilai 4 berpredikat sangat baik.

6) Penilaian terhadap evaluasi pembelajaran berada pada skor nilai

4 berpredikat sangat baik.

7) Penilaian terhadap kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.

8) Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor

nilai 4 berpredikat sangat baik.

Rumus untuk mencari rentang kategori:

i

Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

93

Dimana i = interval kelas

H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil

L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil

K = Banyaknya kelas (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29)

Maka,:

i

i

i ,25

Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:

nilai 78 – 96 = baik sekali

nilai 60 – 78 = baik

nilai 42 – 60 = sedang

nilai 24 – 42 = buruk

Penjabaran hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah

terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran metode

Bamboo Dancing siklus II sebagai berikut:

a. Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

Guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa kemudian membuka

pelajaran dengan salam, doa dan mengabsen siswa.Setelah itu guru

memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

b. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

94

Guru melakukan variasi gerakan tetapi tidak mengganggu siswa

dalam memeperhatikan pembelajaran. Mobilitas posisi mengajar

guru tidak hanya tetap saja, tetapi guru juga berjalan ke samping

kanan, kiri atau ke belakang.

c. Penguasaan Bahan Belajar ( Materi Pelajaran)

Guru dapat menerangkan materi tentang penggolongan tumbuahan

berdasarkan bentuk batang dan bentuk akar dengan sangat baik dan

jelas,serta jelas dalam memberikan contoh.

d. Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)

Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu menyajikan bahan

pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator yang tertulis di RPP

dengan baiak. Pada saat proses pembelajaran, guru mampu

melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan

metode Bamboo Dancing dengan runtut dan mampu

memanfaatkan alokasi waktu dengan baik. Kemampuan mengatur

siswa saat berlangsungngnya metode Bamboo Dancing juga sudah

baik.

e. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran guru sudah menggunakan media

pembelajaran dengan efektif dan efesien, dan guru juga sudah

melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran.

f. Evaluasi Pembelajaran

Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

95

Pada proses evaluasi sudah berjalan dengan baik dan siswa sudah

mampu mengerjakan secara mandiri. Penilaian sudad relevan

dengan tujuan yang ditetapkan dan sesuai dengan RPP.

g. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

Dalam menutup pembelajaran guru memberikan kesimpulan materi

dengan baik, memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami, menjawab pertanyaan siswa

dengan baik, dan menginformasikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas individual

kepada siswa. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan

salam dan doa.

3. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Siklus Kategori Jumlah Persentase

Pra Siklus Tuntas 14 38,90%

Tidak tuntas 22 61,11%

Siklus I Tuntas 24 66,67%

Tidak Tuntas 12 33,33%

Siklus II Tuntas 33 91,67%

Tidak Tuntas 3 8,33%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan

hasil belajar siswa disetiap siklusnya.Pada siklus I dari 36 siswa yang

dinyatakan tuntas adalah 24 siswa atau 66,67 %.Pada siklus II

mengalami peningkatan 91,67 % yaitu jumlah siswa yang tuntas

Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

96

meningkat menjadi 33 siswa.Hal ini dapat digambarkan dengan

menggunakan grafik sebagai berikut :

Gambar 4.3 Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat

setelah dilaksanakannya metode Bamboo Dancing.Hasil di atas

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I sampai dengan

siklus II.

0

5

10

15

20

25

30

35

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Ju

mla

h S

isw

a

Jumlahketuntasan siswa

Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan metode Bamboo Dancing hasil belajar IPA pada siswa kelas

III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang meningkat. Siswa

yang tuntas KKM pada siklus I sebesar 66,67% dan siklus II sebesar

91,67%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan

oleh guru dan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Guru

a. Sebagai masukan dari guru dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan metode Bamboo Dancing khususnya pada mata

pelajaran IPA sehingg hasil belajar siswa meningkat.

b. Guru dalam mengajar hendaknya melibatkan siswa secara aktif

sehingga siswa tidak cenderung pasif dan siswa dalam menerima

pembelajaran tidak merasa bosan.

c. Sebelum melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru

mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan seperti

Page 115: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

98

pembuatan RPP, menyiapkan metode, media. Agar pembelajaran

bisa lebih maksimal dan mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Sekolah

Bagi pihak sekolah sebaiknya mengadakan pembinaan terhadap

guru untuk melatih kekreatifan guru dalam mengajar.Sehingga

pembelajaran tidak monoton dan lebih menjadi kreatif dan inofatif

serta siswa menjadi aktif.

Page 116: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

99

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ahmadi, Abu dan Supatmo. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Garnida, Dadang dan Rudy Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran

Pendidikan IPA Madrsah Ibtidaiyah. Jakarta: Ditjen Binbaga

Departemen Agama.

Huda,Mifthul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori Dan Aplikasi. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

Mulyasa. 2006. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sam’s Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sukses

Offset.

Rositawati dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.

Rusman. 2010. Model-Model Pmbelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu

Perlu : Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Suparmono dan Sugiarto. 1993. Statistika. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 117: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

100

Suprijono,Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Tori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

PT Karisma Putra Utama.

Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep

Landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Kencana.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Page 118: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

101

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Klero

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : III/ I

Materi Pokok : Penggolongan Tumbuhan

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang

memepengaruhi perubahannya.

B. Kompetensi Dasar

- Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

- Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.

C. Indikator

- Menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan tempat hidupdan

bentuk daun.

- Menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasrakan tempat hidup dan

bentuk daun.

D. Tujuan Pembelajaran

- Siswa mampu menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan

tempat hidup dan bentuk daun.

- Siswa mampu menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasarkan

tempat hidup dan bentuk daun.

E. Materi Pembelajaran

1. Penggolongan TumbuhanBerdasarkan Tempat Hidupnya

Seperti hewan, tumbuhan pun digolongkan berdasarkan tempat

hidupnya. Tempat hidup tumbuhan ada di darat dan ada pula di air.

Page 119: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

102

Amatilah tumbuhan yang ada di sekitarmu.Adakah pohon kelapa atau

pohon pisang di dekat rumah atau sekolahmu? Di manakah tempat

hidup pohon-pohon tersebut?

Pohon kelapa dan pohon pisang tempat hidupnya di darat.Contoh

tumbuhan lain yang hidup di darat adalah mawar, melati, jagung, dan

ketela. Namun, ada pula tum buhan yang tempat hidupnya di

air,seperti teratai, eceng gondok, dan kangkung.

Teratai dan enceng gondok adalh contoh tumbuhan yang

hidup di air.

2. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Daunnya

Hampir semua tumbuhan memiliki daun. Daun berguna sebagai

tempat pembuatan makanan dan sebagai alat pernapasan tumbuhan.

Bentuk daun bermacam-macam, yaitu :

a. Bentuk daun oval, yaitu bagian tengah daun lebih lebar

dibandingkan bagian atas dan bawahnya, misalnya daun mangga,

rambutan,dan durian.

b. Bentuk daun jantung, yaitu bentuknya seperti jantung, misalnya

daun eceng gondok dan daun sirih.

c. Bentuk daun menjari atau seperti jari, misalnya daun singkong dan

daun pepaya.

Page 120: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

103

d. Bentuk daun memanjang, yaitu helaian daun memiliki lebar yang

sama misalnya pandan dan padi.

F. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya jawab

- Bamboo Dancing

G. Media Pembelajaran

- Enceng gondok

- Daun singkong, daun jambu, daun sirih, daun pandan

- Gambar

H. Sumber Pembelajaran

BSE Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III. Hlm:27 – 30.

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

a. Menyiapkan Siswa

- Guru memeriksa kerapian berpakaian,

posisi tempat duduk, serta meminta

siswa menyiapkan alat tulis.

- Guru membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdo’a.

- Guru menyapa siswa dengan dengan

menanyakan kabar.

- Guru mengabsen siswa.

b. Memotivasi siswa

- Melakukan ice breaking sebelum

memulai pelajaran.

- Menghubungkan materi pelajaran

10

Menit

Page 121: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

104

dengan lingkungan sekitar.

- Guru memotivasi siswa akan manfaat/

kerugian.

c. Menjelaskan tujuan

Guru menyampaikan tujuan pelajaran.

Anak-anak nanti setelah selesai belajar

tentang penggolongan tumbuhan anak-

anak diharapkan mampu :

- Menjelaskan penggolongan tumbuhan

berdasarkan tempat hidup dan bentuk

daun.

- Menyebutkan contoh tumbuh-

tumbuhan berdasarkan tempat hidup

dan bentuk daun.

2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

- Siswa diminta untuk membaca materi

yang deberikan oleh guru.

- Guru menjelaskan meteri

penggolongan tumbuhan.

b. Elaborasi

- Siswa diminta untuk menuliskan

kalimat informasi yang ditemukan

dalam materi yang telah dibaca.

- Siswa dibagi dalam 4 kelompok yaitu

kelompok A, B, C, D, E.

- Guru meminta siswa untuk berdiri

berjajar berhadapan.kelompok A

berdiri berhadapan dengan kelompok

B, C dengan D..

- Kemudian Guru meminta dua siswa

50

Menit

Page 122: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

105

yang berpasangan dari kedua jajaran

berbagi informasi secara bersamaan.

Kemudian, satu atau dua siswa yang

berdiri diujung salah satu jajaran

pindah ke ujung lainnya pada jajaran

lain sehingga jajaran akan bergeser.

c. Konfirmasi

- Guru meminta siswa untuk dan

membaca informasi yang didapat

melalui metode Bamboo Dancing.

- Guru memberikan umpan balik

kepada siswa

3. Kegiatan Akhir a. Evaluasi

- Guru mengomentari hal – hal yang

berlangsung saat proses pembelajaran.

- Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

- Siswa mengerjakan Post test siklus I.

b. Penutup

- Guru menutup pembelajaran

mengucapkan dengan salam.

10

Menit

J. Penilaian

Tes

Soal pilihan ganda

1. Tumbuhan yang hidup di air adalah......

a. Anggrek

b. Sedap malam

c. Teratai

d. Putri malu

2. Pohon kelapa hidup di......

Page 123: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

106

a. Air

b. Darat

c. Laut

d. Gurun

3. Contoh bentuk daun menjari yaitu.....

a. Daun singkong

b. Daun jambu

c. Daun jagung

d. Daun sirih

4. Bentuk daun jantung bentuknya seperti.....

a. Jari

b. Oval

c. Jantung

d. Lingkaran

5. Daun mangga berbentuk.....

a. Oval

b. Menjari

c. Memenjang

d. Seperti jantung

Soal isian

1. Bentuk daun jantung dimiliki oleh tumbuhan.....

2. Tumbuhan enceng gondok hidup di .........

3. Padi mempunyai bentuk daun .......

4. Contoh tumbuhan yang hidup di darat adalah.....

5. Contoh tumbuhan yang mempunyai bentuk daun menjari adalah ..

Kunci Jawaban

Soal pilihan ganda

1. C

2. B

3. A

4. C

Page 124: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

107

Page 125: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

108

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Klero

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : III/ I

Materi Pokok : Penggolongan Tumbuhan

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang

memepengaruhi perubahannya.

B. Kompetensi Dasar

- Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

- Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.

C. Indikator

- Menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk batang dan

bentuk akar.

- Menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasarkan bentuk batang

dan akar.

D. Tujuan Pembelajaran

- Siswa mampu menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan

bentuk batang dan bentuk akarnya.

- Siswa mampu menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasarkan

bentuk batang dan akar.

E. Materi Pembelajaran

Penggolongan Tumbuhan

1. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Batangnya

Batang adalah bagian tumbuhan yang berguna sebagai penyalur

makanan dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Selain itu, batang

Page 126: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

109

berfungsi untuk menegakkan tumbuhan di atas permukaan tanah.

Tumbuhan yang tinggi, seperti pohon kelapa dan mangga, memiliki

batang yang besar, tinggi, dan keras. Adapun tumbuhan yang pendek,

biasanya, memiliki batang yang kecil, pendek, dan lunak.

Pohon kelapa adalah contoh tumbuhan yang berbatang keras dan

kangkung adalah contoh tumbuhan berbatang lunak.

Ada pula tumbuhan yang memiliki batang menjalar di

tanah, seperti semangka, mentimun, ubi jalar, dan rumput. Batang

tum buhan itu lunak dan ukurannya kecil.

2. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Jenis Akarnya

Amatilah akar tumbuhan yang ada di lingkungansekitarmu. Akar

bagi tumbuhan sangat penting karena berfungsi untuk menyerap air

dan makanan dari dalam tanah. Pada beberapatumbuhan, seperti wortel

dan ketela pohon, akar berfungsi sebagai penyimpan cadangan

makanan.

Ada dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar tunggang. Akar

serabut tidak memiliki akar utama dan setiap bagian akar besarnya

sama. Akar tunggang adalah akar utama yang berukuran besar dan

memiliki akar cabang. Tumbuhan yang memiliki akar serabut,

misalnya tumbuhan padi, jagung, rumput, dan tebu.Tumbuhan yang

memiliki akar tunggang, misalnya pohon mangga, jambu, dan

Page 127: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

110

durian.Akar memiliki fungsi yang sangat penting.Fungsi akar sebagai

penyerap air dari dalam tanah. Hal itu membuat lingkungan terhindar

dari banjir karena air yang jatuh ke bumi diserap dengan baik. Akar

tumbuhan juga membuat keadaan tanah menjadi subur. Jika tidak ada

tumbuhan, air sulit diserap oleh tanah sehingga bencana banjir tidak

dapat dihindarkan dan masyarakat akan mengalami kerugian.

Contoh akar tunggang dan akar serabut.

F. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya jawab

- Bamboo Dancing

G. Media Pembelajaran

- Gambar

H. Sumber Pembelajaran

BSE Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III. Hlm:27 – 30.

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

a. Menyiapkan Siswa

- Guru memeriksa kerapian berpakaian,

posisi tempat duduk, serta meminta

10

Menit

Page 128: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

111

siswa menyiapkan alat tulis.

- Guru membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdo’a.

- Guru menyapa siswa dengan dengan

menanyakan kabar.

- Guru mengabsen siswa.

b. Memotivasi siswa

- Melakukan ice breaking sebelum

memulai pelajaran.

- Menghubungkan materi pelajaran

dengan lingkungan sekitar.

- Guru memotivasi siswa akan manfaat/

kerugian.

c. Menjelaskan tujuan

Guru menyampaikan tujuan pelajaran.

Anak-anak nanti setelah selesai belajar

tentang penggolongan tumbuhan anak-

anak diharapkan mampu :

- Menjelaskan penggolongan tumbuhan

berdasarkan bentuk batang dan bentuk

akar.

- Menyebutkan contoh tumbuh-

tumbuhan berdasarkan bentuk akar

dan batang.

2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

- Siswa diminta untuk membaca materi

yang deberikan oleh guru.

- Guru menjelaskan meteri

penggolongan tumbuhan.

b. Elaborasi

50

Menit

Page 129: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

112

- Siswa diminta untuk menuliskan

kalimat informasi yang ditemukan

dalam materi yang telah dibaca.

- Siswa dibagi dalam 4 kelompok yaitu

kelompok A, B, C dan D.

- Guru meminta siswa untuk berdiri

berjajar berhadapan.kelompok A

berdiri berhadapan dengan kelompok

B.Kelompok C berdiri berhadapan

dengan Kelompok D.

- Kemudian Guru meminta dua siswa

yang berpasangan dari kedua jajaran

berbagi informasi secara bersamaan.

Kemudian, satu atau dua siswa yang

berdiri diujung salah satu jajaran

pindah ke ujung lainnya pada jajaran

lain sehingga jajaran akan bergeser.

c. Konfirmasi

- Guru meminta siswa untuk dan

membaca informasi yang didapat

melalui metode Bamboo Dancing.

- Guru memberikan umpan balik

kepada siswa

3. Kegiatan Akhir a. Evaluasi

- Guru mengomentari hal – hal yang

berlangsung saat proses pembelajaran.

- Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

- Siswa mengerjakan Post test siklus II

b. Penutup

10

Menit

Page 130: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

113

- Guru menutup pembelajaran

mengucapkan dengan salam.

J. Penilaian

Tes

Soal pilihan ganda

1. Tumbuhan yang mempunyai batang lunak yaitu.......

a. Kelapa

b. Jambu

c. Kangkung

d. Mangga

2. Tumbuhan yang memiliki akar serabut yaitu......

a. Padi

b. Durian

c. Mangga

d. Jambu

3. Contoh tumbuhan yang memiliki batang menjalar yaitu .....

a. Kelapa

b. Rambutan

c. Mentimun

d. Kelengkeng

4. Tumbuhan yang memiliki akar tunggang yaitu .....

a. Mentimun

b. Padi

c. Jagung

d. Mangga

5. Pohon kelapa memiliki batang yang ....

a. Tinggi, keras dan besar

b. Pendek, keras dan besar

c. Tinggi, lunak dan besar

d. Tinggi, kersa dan lunak

Soal isian

Page 131: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

114

1. Pohon kelapa adalah tumbuhan yang memiliki batang ......

2. Contoh tumbuhan yang berbatang lunak adalah ......

3. Ada dua jenis akar yaitu akar ................ dan akar ..............

4. Tumbuhan jagung adalah tumbuhan yang memiliki akar .......

5. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tunggang adalah ........

Kunci Jawaban

Soal pilihan ganda

1. C

2. A

3. C

4. D

5. A

Soal isian

1. Keras

2. Kangkung

3. Tunggang dan serabut

4. Serabut

5. Mangga, durian, jambu

Skor penilaian

Nilai = (jumlah benar pilihan ganda + isian) x 10 =100

Page 132: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

115

Page 133: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

116

Lampiran 3

Dokumentasi Siklus I

Guru memebuka pelajaran

Siswa membaca materi penggolongan tumbuhan

Page 134: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

117

Guru menjelaskan materi

Pelakasanaan metode Bamboo Dancing

Siswa membacakan informasi dan menuliskan informasi yang dibacakan

Siswa membacakan hasil dari pertukaran informasi

Page 135: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

118

Dokumentasi Siklus II

Guru membuka pelajaran

Siswa membaca materi

Page 136: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

119

Menjelaskan materi

Pelakasanaan metode Bamboo Dancing

Siswa membacakan hasil dari pertukaran informasi

Page 137: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

120

Lampiran 4

Soal Siklus I

Nama/No Absen :

A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat !

1. Tumbuhan yang hidup di air adalah ......

a. Anggrek

b. Sedap malam

c. Teratai

d. Putri malu

2. Pohon kelapa hidup .......

a. Air

b. Darat

c. Laut

d. Gurun

3. Contoh bentuk daun menjari yaitu .....

a. Daun singkong

b. Dun jambu

c. Daun jagung

d. Daun sirih

4. Bentuk daun jantung bentuknya seperti .....

a. Jari

b. Oval

c. Jantung

d. Lingkaran

5. Daun mangga berbentuk ....

a. Oval

b. Menjari

c. Memanjang

d. Seperti jantung

Page 138: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

121

B. Lengkapilah soal-soal berikut dengan jawaban yang tepat !

1. Bentuk daun jantung dimiliki oleh tumbuhan ......

2. Tumbuhan enceng gondok hidup di ......

3. Bentuk daun padi adalah ......

4. Contoh tumbuhan yang di darat adalah ......

5. Contoh tumbuhan yang mempunyai bentuk daun menjari adalah ....

Page 139: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

122

Lampiran 5

Soal Siklus II

Nama/No Absen :

A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat !

1. Tumbuhan yang mempunyai batang lunak yaitu ......

a. Kelapa

b. Jambu

c. Kangkung

d. Mangga

2. Tumbuhan yang memiliki akar serabut yaitu ....

a. Padi

b. Durian

c. Mangga

d. Jambu

3. Contoh tumbuhan yang memiliki batang menjalar yaitu .....

a. Kelapa

b. Rambutan

c. Mentimun

d. Kelengkeng

4. Tumbuhan yang memiliki akar tunggang yaitu .....

a. Mentimun

b. Padi

c. Jagung

d. Mangga

5. Pohon kelapa memiliki batang yang ....

a. Tinggi, keras dan besar

b. Pendek, keras dan besar

c. Tinggi, lunak dan besar

d. Tinggi, keras dan lunak

Page 140: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

123

B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat !

1. Pohon kelapa adalah tumbuhan yang memiliki batang .......

2. Contoh tumbuhan yang berbatang lunak adalah ......

3. Ada dua jenis akar yaitu akar ................ dan akar ..............

4. Tumbuhan jagung adalah tumbuhan yang memiliki akar .......

5. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tunggang adalah ........

Page 141: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

124

Lampiran 6

Lembar Observasi Guru Metode Bamboo Dancing

Siklus I

Nama sekolah : MI Klero

Nama guru : Muhammad Syafi’i, S.Ag

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ semester : III/I

Hari/tanggal : Rabu, 5 Agustus 2015

Materi pokok : Penggolongan Tummbuhan Berdasarkan Tempat Hidup

dan Bentuk Daun.

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang

sebelumnya dengan materi yang akan

disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu

perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar (Materi

Pelajaran)

8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-

langkah yang direncanakan di RPP yakni

Page 142: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

125

dengan menerapkan metode Bamboo

Dancing.

9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar

(materi).

10. Kejelasan dalam memberikan contoh

Kegiatan Belajar Mengajar (Proses

Pembelajaran).

11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai dengan

tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.

12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat

penerapan metode Bamboo Dancing.

13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode

Bamboo Dancing.

14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan

penerapan metode Bamboo Dancing dengan

runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu

yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran dan

Sumber Belajar

16. Menggunakan media secara efektif dan

efisien

17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai dengan

RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah

diberikan

21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara

individu maupun kelompok

Page 143: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

126

Page 144: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

127

Lampiran 7

Lembar Observasi Guru Metode Bamboo Dancing

Siklus II

Nama sekolah : MI Klero

Nama guru : Muhammad Syafi’i, S.Ag

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ semester : III/I

Hari/tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Materi pokok : Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Batang dan

Bentuk Akar.

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang

sebelumnya dengan materi yang akan

disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu

perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar (Materi

Pelajaran)

Page 145: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

128

8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-

langkah yang direncanakan di RPP yakni

dengan menerapkan metode Bamboo

Dancing.

9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar

(materi).

10. Kejelasan dalam memberikan contoh

Kegiatan Belajar Mengajar (Proses

Pembelajaran).

11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai dengan

tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.

12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat

penerapan metode Bamboo Dancing.

13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode

Bamboo Dancing.

14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan

penerapan metode Bamboo Dancing dengan

runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu

yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran dan

Sumber Belajar

16. Menggunakan media secara efektif dan

efisien

17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

Page 146: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

129

Page 147: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

130

Lampiran 8

Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III MI Klero Mata Pelajaran

IPA (Pra Siklus)

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1. Rohmad Tri Wahyono 70 Tuntas

2. Agus Tri Mufti 20 Tidak Tuntas

3. Mukses Daniel Wahyudi 60 Tidak Tuntas

4. Resa Dwi Ardiansyah 50 Tidak Tuntas

5. Risma Triya Andini 70 Tuntas

6. Arya Tirta Satria 60 Tidak Tuntas

7. Candra Dwi Setiawan 40 Tidak Tuntas

8. Dimas Ahmad Muzakki 80 Tuntas

9. Eka Amelia Febrian 70 Tuntas

10. Ikhsanul Yakin 30 Tidak Tuntas

11. Laila Dwi Nofiani 70 Tuntas

12. Mahendra Arya Faiz 40 Tidak Tuntas

13. M. Alfa Rizki Romadhon 40 Tidak Tuntas

14. Tarisa Indriyani 30 Tidak Tuntas

15. Titis Achirta Sari 60 Tidak Tuntas

16. Zahra Amelia 70 Tuntas

17. Risky Raditiya Pratama 40 Tidak Tuntas

18. Anas Fauzul Hakim 70 Tuntas

19. Affan Noval Tegar Jati 60 Tidak Tuntas

20. Muhammad Hafish Al Qurana 70 Tuntas

21. Saputra 50 Tidak Tuntas

Page 148: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

131

22. Amalia Putri Widyawati 60 Tidak Tuntas

23. Aprilia Ayu Diana 50 Tidak Tuntas

24. Bima Hafish Setiawan 80 Tuntas

25. Eko Febriyanto 40 Tidak Tuntas

26. Kiandaru Angestu Putra 50 Tidak Tuntas

27. Latifatun Nikmah 70 Tuntas

28. Muhammad Hanif 20 Tidak Tuntas

29. Muhammad Sdiq Bakhrudin 70 Tuntas

30. M.Wahyu Dzawin Niam 50 Tidak Tuntas

31. Nadia Budhi Ananda 70 Tuntas

32. Neysa Firdania Handayani 70 Tuntas

33. Rafi Zakiudin 40 Tidak Tuntas

34. Regina Riti 70 Tuntas

35. Salsa Aisyahra Kristiani 30 Tidak Tuntas

36. Septiana Wahyu Utami 50 Tidak Tuntas

Rata-rata 54,72

Page 149: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

132

LAMPIRAN 9

Lembar observasi siswa siklus I

Page 150: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

133

Lampiran 10

Lembar observasi siswa siklus II

Page 151: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

134

Lampiran 11

Page 152: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

135

Lampiran 12

Page 153: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

136

Lampiran 13

Page 154: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

137

Lampiran 14

Page 155: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

138

Page 156: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni Sariati_11511029.pdf · “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan

139

LAMPIRAN 15

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yuni Sariati

Tempat/Tanggal Lahir : Kabupaten Semarang/23 Juni 1993

Agama : Islam

Alamat : Tengran Kulon Rt 03, Rw 01.Tengaran

Pendidikan : SD N 03 Tengaran Lulus Tahun 2005

SMP N 1 Tengaran Lulus Tahun 2008

MAN Tengaran Lulus Tahun 2011

S1 IAIN Salatiga

Salatiga, 1 September 2015

Peneliti

Yuni Sariati