SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni...
Transcript of SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/165/1/Yuni...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN
MELALUI METODE BAMBOO DANCING
PADA SISWA KELAS III MI KLERO
KECAMATAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
YUNI SARIATI
NIM : 11511029
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN
MELALUI METODE BAMBOO DANCING
PADA SISWA KELAS III MI KLERO
KECAMATAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
YUNI SARIATI
NIM : 11511029
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
iv
v
vi
vii
MOTTO
Kesulitan dalam kehidupan dimaksudkan untuk menjadikan kita baik
bukannya penuh dengan kepahitan dan semua adalah proses
PERSEMBAHAN
Sekripsi ini dipersembahkan untuk :
1. Ayah dan Ibuku yang senantiasa mendoakan
2. Kakak dan keluargaku yang aku sayangi
3. Orang-orang terkasih
4. Teman-teman yang banyak membantu
5. Teman-teman PGMI angkatan 2011
viii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirah Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepda Nabi kita Muhammad SAW, sehingga skripsi yang berjudul,
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Tumbuhan Melalui Metode
Bamboo Dancing Pada Siswa Kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun 2015” dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang
membantu dalam penyelesaiannya. Untuk itu, pada kesempatan kali ini peneliti
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan PGMI yang telah
memberikan kesempatan serta saran pembangun untuk peneliti.
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku dosen pebimbing yang
telah memberikan pengarahan kepada peneliti, sehingga terwujud
skripsi ini.
5. Bapak Drs. M. Choderin, M.A. selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu memberikan dukungan untuk peneliti.
6. Bapak/Ibu dosen jurusan PGMI IAIN Salatiga yang telah memberikan
bekal ilmu pengetahuan.
ix
7. Ibu Ainun Mardliyah, S.Pd.I. selaku kepala Sekolah MI Klero
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk meneliti.
8. Bapak Muhamad Safi`i, S.Ag selaku wali kelas III MI Klero
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah berkenan
memberikan waktu dan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan
penelitian di kelasnya, serta semua siswa yang telah berkenan menjadi
subyek penelitian.
9. Ayah, ibuku, dan kakakku tercinta yang telah memberikan doa dan
motivasi sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu sehinnga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan, keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan. Segala saran dan kritik dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat peneliti harapkan untuk kebaikan peneliti di masa
datang.
Semoga dengan penulisan skripsi ini akan menambah ilmu pengetahuan
khususnya bagi peneliti dan bagi pembaca umumnya.
Salatiga, 1 September 2015
Peneliti
Yuni Sariati
x
ABSTRAK
Yuni Sariati. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Penggolongan Tumbuhan
Melalui Metode Bamboo Dancing Pada Siswa Kelas III Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015. Skipsi.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar dan Metode Bamboo Dancing
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode Bamboo Dancing dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas
III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2015. Yang
menjadi subyek penelitian yaitu siswa kelas III dengan jumlah siswa laki-laki 22
dan perempuan 14. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan Juli-
Agustus.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdapat 4
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Pengumpulan
data yang digunakan menggunakan tes tertulis, lembar observasi, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti membandingkan nilai tiap
siklus dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah dengan tolak ukur Kriteria
Ketuntasan Klasikal (KKL).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan II maka
diperoleh hasil : sebelum menggunakan metode Bamboo Dancing hanya 14
(38,90%) siswa yang tuntas, 22 ( 61,11%) siswa tidak tuntas. Setelah
menggunakan metode Bamboo Dancing pada siklus I hasil belajar siswa
meningkat 24 (66,67%) tuntas dan 12 (33,33%) tidak tuntas. Pada siklus II yaitu
33 (91,67%) siswa yang tuntas dan 3 (8,33%) siswa tidak tuntas. Perbandingan
hasil belajar dari pra siklus dengan siklus I yaitu terjadi peningkatan sebesar
22,21%, sedangkan jika dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan sebesar
25%.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
metode Bamboo Dancing hasil belajar siswa kelas III MI Klero Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang meningkat.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
LEMBAR LOGO ......................................................................................
HALAMAN JUDUL.............................................................................
ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN............................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. Xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan .......................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
1. Manfaat Teoritik .................................................................... 6
2. Manfaat Praktis ...................................................................... 6
F. Definisi Operasional .................................................................... 7
xii
1. Hasil Belajar ....................................................................... 7
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .............................................. 7
3. Metode Bamboo Dancing ................................................ 8
G. Metodologi Penelitian .................................................................. 9
1. Rancangan Penelitian ............................................................. 9
2. Subjek Penelitian.................................................................... 11
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................... 12
4. Instrumen Penelitian ............................................................... 14
5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 15
6. Analisis Data ........................................................................... 16
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ........................................................................... 19
1. Belajar ................................................................................. 19
2. Hasil Belajar....................................................................... 30
B. Ilmu Pengetahuan Alam............................................................ 41
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ................................... 41
2. Karakteristik IPA................................................................ 43
3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar............................ 44
4. Ruang lingkup IPA .................................................................
5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III SD/MI......
45
45
6. IPA Materi Penggolongan Tumbuhan................................. 46
C. Metode Bamboo Dancing......................................................... 49
xiii
1. Pengertian Metode Bamboo Dancing.................................
2. Kelebiha dan Kekurangan Metode Bamboo Dancing...........
49
49
3. Langkah-Langkah Metode Bamboo Dancing......................... 49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ..................................................................... 51
1. Gambaran Umum Sekolah ................................................... 51
B. Deskripsi Awal (Pra Siklus) .................................................. 55
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPA............ 55
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................... 56
1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 57
2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 56
3. Observasi ....................................................................... 59
4. Refleksi ................................................................................... 63
D. Deskripsi pelaksanaan siklus II .................................................... 65
1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 65
2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 65
3. Observasi ............................................................................
4. Refleksi................................................................................
67
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 74
1. Deskripsi Data Pra Siklus ....................................................... 74
2. Deskripsi Siklus I .................................................................... 76
3. Deskripsi Siklus II .................................................................. 77
xiv
B. Pembahasan ................................................................................. 79
1. Siklus I .................................................................................... 82
2. Siklus II .................................................................................. 88
3. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II............ 95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 97
B. Saran ............................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 99
LAMPIRAN .............................................................................................. 101
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Mta Pelajaran IPA Kelas III SD/MI.........
Tabel 3.1 Keadaan Guru MI Klero......................................................
45
53
Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Klero..................................................... 53
Tabel 3.3 Data Siswa ................................................................ 54
Tabel 3.4 Nilai Ulangan Prasiklus.......................................................... 55
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................ 59
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I ............................................................ 62
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................... 68
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................... 71
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ........................................... 74
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I ........................................... 76
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ........................................... 78
Tabel 4.4 Gabungan Nilai Antar Siklus................................................. 80
Tabel 4.5 Lembar observasi guru siklus I ................................................ 83
Tabel 4.6 Lembar observasi guru siklus II .............................................. 89
Tabel 4.7 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .......................... 95
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK ..................................... 11
Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I ........................................ 82
Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II .................................
Gambar 4.3 Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.............
89
96
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..........................
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II........................
Lampiran 3 Dokumentasi ..........................................................................
Lampiran 4 Soal Evalusi Siklus I...............................................................
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II ...........................................................
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I.............................................
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II...........................................
Lampiran 8 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa........................................
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I..................................................
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Siklus II ..............................................
Lampiran 11 Surat Pengantar Lembaga.....................................................
Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian..................................................
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing...........................................
Lampiran 14 Daftar SKK...........................................................................
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup...........................................................
101
108
116
120
122
124
127
130
132
133
134
135
136
137
140
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah paedagogy berasal dari bahasa Yunani yang artinya
pendidikan. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat sebagai perwujudan
pembentukan diri secara utuh (Suwarno, 2006: 23). Di dalam Undang-
undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian
pendidikan dalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara (Suwarno, 2006: 21).
Ilmu Pengetahuan Alam yang sering disingkat menjadi IPA,
merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan
termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam adalah
usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang
tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendaptkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 165-
167).
Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori yang
diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan
2
observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara
cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2). Dengan demikian
pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan
tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan
hukum yang teruji kebenaranya dan melalui suatu rangkaian kegiatan
dalam metode ilmiah.
Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi
memberikan pengertian bahwa Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga Ilmu
Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapai juga
merupakan suatu proses penemuan.Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapakannya
di dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data temuan di lapangan hasil wawancara dengan
salah satu guru kelas III di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang bahwa ditemukan masalah dalam pembelajaran IPA yaitu
kurangnya pemahaman siswa dalam materi IPA, masih ada siswa yang
nilainya belum mencapai KKM yaitu sebesar ≥ 70.
Berdasarkan wawancara dan diskusi dengan guru kelas III MI
Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan beberapa
3
faktor yang mempengaruhi siswa mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini
ditandai dengan siswa pasif dan cenderung menghafal konsep dan guru
juga mengakui tidak menggunakan metode pembelajaran secara inovatif
dan kreatif dan guru tidak mempersiapkan RPP sebelum melaksanakan
pembelajaran. Selain itu juga terdapat faktor-faktor lain seperti siswa pada
saat di dalam kelas ngantuk, tidak memperhatikan guru, berbicara dengan
teman.
Pembelajaran IPA akan mudah dipahami dengan menggunakan
metode. Metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk
menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan
mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar
anak yang memuaskan (Kastolani, 2014: 7).
Metode yang tepat untuk materi Ilmu Pengetahuan Alam terutama
pada materi Penggolongan Tumbuhan yaitu metode Bamboo Dancing.
Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan sistem
berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan bergeser
saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi. Metode Bamboo
Dancing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulannya
yaitu adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk saling
berbagi informasi dengan singkat dan teratur serta memberi kesempatan
pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan
berkomunikasi. Sedangkan kelemahan dari metode Bamboo Dancing
4
adalah membutuhkan ruang kelas yanag cukup besar, memerlukan waktu
yang cukup lama (Huda, 2014: 249-251).
Berdasarkan penyebab di atas penulis mencoba menggunakan
metode Bamboo Dancing. Metode Bamboo Dancing dipandang tepat
untuk mengajarkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi
penggolongan tumbuhan. Untuk memahami persoalan di atas perlunya
tindak lanjut melalui Penelitian Tindakan Kelas yaitu dengan judul :
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO
DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO, KECAMATAN
TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah :
Apakah melalui metode Bamboo Dancing dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada siswa kelas III MI Klero
KecamatanTengaran Kabupaten Semarang tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui metode Bamboo Dancing
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan
5
pada siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
tahun 2015.
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Suatu penelitian ilmiah diharapkan mampu memberikan manfaat
sesuai dengan bidang yang diteliti. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah penggunaan metode Bamboo Dancing dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan tumbuhan pada
siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun
2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Bammboo Dancing ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
dirumuskan penulis sebagai berikut :
a. Kriteria ketuntasan klsikal dari keseluruhan siswa ≥ 85%.
b. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari
siklus I ke siklus II.
c. Dalam pembelajaran IPA kriteria ketuntasan minimal kelas III
adalah ≥ 70.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran berupa ilmu pengetahuan, khususnya dalam metode
pembelajaran Bamboo Dancing yang dilakukan di MI Klero pada
pembelajaran IPA, dan dapat digunakan untuk mata pelajaran yang
lainnya.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA.
2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran IPA.
3) Siswa merasa senang dan tertarik terhadap pembelajaran IPA.
4) Proses pembelajaran IPA tidak monoton dan lebih variatif.
b. Bagi Guru
1) Sebagai pedoman dalam menerapkan metode pembelajaran.
2) Untuk meningkatkan kinerja giru agar guru dapat lebih kreatif
dalam mengajar.
3) Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang
dihadapi guru melalui metode pembelajaran yang kreatif sesuai
dengan materi.
7
c. Bagi Sekolah
1) Untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di sekolah.
2) Untuk meningkatkan hasil prestasi di sekolah.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan
dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh (Hartiny 2010: 33). Rusmono (2012: 10) hasil belajar adalah
perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Jadi hasil belajar adalah kemampuan yang berupa ketrampilan
dan prilaku yang meliputi ranah kognitif akibat dari pengalaman yang
diperoleh.
2. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori yang
diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan
observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait
antara cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2). Ilmu
Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala dan
perubahan-perubahan alam (Garnida, 2002: 1).
8
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengrtahuan Alam adalah
ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam dengan
cara khusus yaitu dengan melakukan observasi eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunana teori, eksperimentasi, observasi dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara
yang lain.
3. Metode Bamboo Dancing
Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan
sistem berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan
bergeser saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi.
Metode bamboo dancing mempunyai kelebihan dan
kelemahan. Adapun keunggulannya yaitu adanya struktur yang jelas
dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan
singkat dan teratur serta memberi kesempatan pada siswa untuk
mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Sedangkan kelemahan dari metode Bamboo Dancing adalah
membutuhkan ruang kelas yanag cukup besar.
Implementasi dari metode Bamboo Dancing ini adalah diawali
dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan topik
dipapan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang diketahui
siswa mengenai topik yang akan diajarkan. Kemudian guru membagi
siswa menjadi dua kelompok. Untuk lebih jelasnya berikut langkah-
langkah penerapan metode Bamboo Dancing :
9
a. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak
berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang , mereka berjajar di depan
kelas.
b. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar disela-sela deretan
bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan
kelompok karena memerlukan waktu yang relatif singkat.
c. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama.
d. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
e. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga jajaran
akan bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan
pasangan yang baru untuk berbagi informasi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014: 249-251).
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari
bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action
research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk
meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah
10
perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran. (Arikunto,
2007: 105). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2008: 11)
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan
prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang
dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk
memahami apa yang sedang terjadi, terlibat dalam sebuah proses
perbaikan dan perubahan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam
kelas dengan menerapkan metodologi penelitian untuk mendapatkan
perubahan dan perbaikan terhadap hasil pembelajaran.
Penerapan PTK ini didasarkan pada temuan problem yaitu
hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA yang rendah dan
adanya keinginan guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan
penelitian. Pemilihan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas, karena secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam
penelitian. Adapun tahap-tahap penelitian tindakan kelas :
11
Gambar 1.1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK
(Arikunto, 2007: 74)
2. Subyek Penelitian
a. Yang menjadi subjek penelitian dalam melakukan peneliatian ini
adalah siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang dengan jumlah siswa 36, yang terdiri dari 22 laki-laki
dan 14 perempuan. Peneliti ini menggunakan pola kolaboratif yaitu
guru mengajar dan peneliti sebagai pengamat.
b. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di MI Klero Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun 2015.
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS 1
Tindakan/
observasi Perbaikan/
Rencana
tti SIKLUS 2
Tindakan/
observasi Perbaikan/
Rencana
Refleksi
12
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dua bulan, mulai dari bulan Juli-
Agustus Tahun 2015. Pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 di
MI Klero Kecamtan Tengaran Kabupten Semarang.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Arikunto (2007 : 74) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,
yaitu meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi,
dan refleksi.
a. Perencanaan tindakan (Planning)
Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan bagaimana penelitian tindakan tersebut akan
dilakukan (Arikunto, 2007: 75). Adapun tahapan perencanaan
terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
1) Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metodeBamboo Dancing.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode Bamboo Dancing.
3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui
kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Bamboo Dancing.
13
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode
Bamboo Dancing.
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan
metode Bamboo Dancing.
6) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
dengan menggunakan tes evaluasi.
b. Pelaksanaan (Action)
Pada tahap ini yaitu penerapan rancangan strategi dan
skenario pembelajaran yang diterapakan (Arikunto, 2006: 76). Jadi
guru menggunakan proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Bamboo Dancing. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut :
1) Guru memebagi siswa menjadi empat kelompok.Kemudian
guru meminta kelompok pertama berdiri berjajar dan
berhadapan dengan kelompok kedua. Kelompok tiga berdiri
berjajar dan berhadapan dengan kelompok empat.
2) Kemudian dua siswa yang berpasangan dan saling berhadapan
dari kedua jajaran berbagi informasi.
3) Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga
jajaran akan bergeser dengan cara ini, masing-masing siswa
mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi informasi.
14
Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014:
249-251).
c. Pengamatan (Observation)
Observasi hasil tindakan dilakukan selama pelaksanaan
tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dengan cara
menggunakan lembar observasi guru dan tes tertulis untuk
menggali data evalusi siswa.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan berdasarkan data yang terkumpul, kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya
(Arikunto, 2007: 80).
Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan
pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis
hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I, silus II
dan sebagainya.
4. Instrumen Penilaian
Instrumen pengumpulan data yang diginakan dalam penelitian
tindakan kelas yaitu :
a. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati
yaitu pedoman observasi berisi indikator yang didesain
berdasarkan fokus penelitian. Mencatat juga ketrampilan guru
15
selama proses pembelajaran dan menerapkan metode Bamboo
Dancing.
b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa
nilai yang menggambarkan target kompetensi. Adapun tes tertulis
yang digunakan ini, termasuk dalam evaluasi formatif.
c. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat
membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang
berupa foto kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan
motode Bamboo Dancing.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam
penelitian tindakan kelas yaitu :
a. Observasi
Digunakan untuk mendapatkan data tentang ketrampilan guru
selama proses pembelajaran dan menerapkan dalam menggunakan
metode Bamboo Dancing.
b. Tes tertulis
Tes tertulis dilakukan terhadap siswa digunakan untuk
mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan
target kompetensi. Adapun tes tertulis yang digunakan ini,
termasuk dalam evaluasi formatif.
16
c. Dokumentasi
Instrumen yang dapa digunakan peneliti berupa dokumentasi yaitu
foto sebagai bukti kegiatan pembelajaran menggunakan metode
Bamboo Dancing di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang tahun 2015.
6. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah yakni sebesar ≥ 70. Oleh karena itu setiap
siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai
perolehan siswa ≥ 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas
belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≤ 70.
Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-
siklus digunakan tolok ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal(KKL).
Adapun Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yang dipilih sebesar
85% (Trianto, 2009: 241).
Peneliti menggunakan perhitungan presentase untuk
menentukan kriteria ketuntasan klasikal dengan rumus :
x100 = P
Keterangan:
F = Frekuensi
N = Jumlah seluruh siswa
P = Jumlah nilai dalam persen (Djamarah, 2005: 264)
17
Sedangkan untuk mengitung rentang kategori pada lembar
observasi guru ditentukan rumus (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29):
i
Dimana i = interval kelas
H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil
L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil
K = Banyaknya kelas
H. Sistematika Penulisan
Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo judul
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian
tulisan, motto dan persembahan, kata pengatar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,
definisi operasinal, dan sistematika penulisan. Metode penelitian
mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah
penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.
Bab II kajian pustaka mencakup: peningkatan hasil belajar, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), dan metode Bamboo Dancing.
Bab III metodologi penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan
pra siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Deskripsi
pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan sebagainya.
18
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi
per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau
wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.
Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dan interaksi dengan lingkugannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2011:
13). Menurut Muhibin Syah (2010: 68) belajar adalah tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.
Belajar adalah proses perubahan manusia kearah tujuan
yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain
(Baharudin, 2008: 15). Menurut Rosma Hartiny Sam’s, (2010: 31)
belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang yang
dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan
merupakan hasil dari proses pertumbuhan.Perwujudan dari belajar
adalah hasil belajar.
Belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu (1) belajar
mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, (2)
20
perubahan kemampuan atau perilaku yang terjadi bersifat relatif
menetap, (3) perubahan tersebut disebabkan karena hasil adanya
latihan atau pengalaman dan bukan karena proses dari
pertumbuhan atau kematangan (Sam`s, 2010: 32).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan belajar
adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh latihan kearah
tujuan yang lebih baik yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotor.
b. Ciri-Ciri Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada
beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri
belajar (Djamarah, 2011: 15).
1) Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan
telah terjadi adanya suatu perubahan daam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses
belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar brsifat positif dan aktif
21
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik
dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha
belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan
yang diperoleh. Perubahan bersikap aktif artinya bahwa
perubahan itu tidak terjadi sendirinya, melainkan karna usaha
individu sendiri.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi
setelah belajar akan bersifat menetap.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada
perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap
kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
Dari cri-ciri belajar di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-
ciri belajar meliputi perubahan yang terjadi secara sadar,
22
perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan belajar
bersifat positif dan aktif, perubahan belajar bertujuan atu
terarah dan perubahan mencakup aspek tingkah laku.
c. Prinsip-Prinsip Belajar
Soekamto dan Winataputra (dalam Baharuddin, Esa Nur
Wahyuni, 2007: 16) mengemukakan dalam tugas melaksanakan
proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan
beberapa prinsip belajar yakni:
1) Apapun yang dipelajari siswa , dialah yang harus belajar bukan
orang lain.Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
4) Penguasaan yang sempurna dari seetiap langkah yang
dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya..
d. Proses Belajar
Menurut Gagne (dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008:
16) proses belajar terdapat beberapa fase diantaranya :
1) Tahap Motivasi yaitu keinginan dan motivasi siswa untuk
melakukan kegiatan belajar.
23
2) Tahap konsentrasi yaitu siswa harus memusatkan perhatian
yang telah ada pada tahap motivasi untuk tertuju pada hal-hal
yang relevan dengan apa yang akan dipelajari.
3) Tahap Mengolah yaitu siswa menahan informasi yang
diterimadalam short term memory, tau tempat penyimpanan
ingatan jangka pendek, kemudian mengolah informasi-
informasi untuk diberi makna (meaning) berupa sandi-sandi
sesuai penangkapan masing-masing.
4) Tahap menyimpan yaitu siswa menyimpan simbol-simbol hasil
olahan yang telah diberi makna ke dalam long term memory
atau ingatan jangka panjang.
5) Tahap Menggali yaitu siswa menggali informasi yang telah
disimpan di long term memory ke short term memory untuk
dikaitkan dengan informasi baru yang telah diterima.
6) Tahap prestasi yaitu informasi yang telah digali sebelumnya
digunakan untuk menunjukkan prestasi yang merupakan hasil
belajar.
7) Tahap umpan balik yaitu siswa memperoleh penguatan
(konfirmasi) atas prestasi yang ditunjukkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses belajar terdiri dari
tujuh fase yaitu tahap motivasi, tahap konsentrasi, tahap
mengolah, tahap menyimpan, tahap menggali, tahap prestasi
dan tahap umpan balik.
24
e. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan
menjadi tiga yakni faktor internal, faktor eksternal dan faktor
pendekatan belajar.
1) Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
meliputi dua aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat
jasmaniah); 2) aspek psikologis ( yang bersifat rohaniah).
a) Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang
lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat misalnya,
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga
materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat
kesehatan indra pendengar dan indra penglihatan, juga
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di
kelas.
25
b) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang
dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa. Diantara faktor-faktor tersebut adalah:
(1) Inteligensi Siswa/Tingkat Kecerdasan
Inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas
otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh
lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran
otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia
lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh
lainnya. Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa
tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
(2) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal ang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespon dengan cara yang relative tetap terhadap
objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif
maupun negatif.
Sikap yang positif, terutama kepada anda dan
mata pelajaran yang anda sajikan merupakn pertanda
awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.
Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap anda dan mata
26
pelajaran anda, apalagi diiringi kebencian kepada anda
atau mata pelajaran anda dapat menimbulkan kesulitan
belajar siswa tersebut.
(3) Bakat Siswa
Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi,
secara global bakat itu mirip dengan inteligensi.
(4) Minat Siswa
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang
selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian
hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.
Umpamanya, seorang siswa yang menaruh
minat besar terhadap matematika akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak daripada siswwa lainnya.
Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif
terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi
untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi
yang diinginkan.
27
(5) Motivasi Siswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan
internal organism baik manusia atau hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam
perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang
berasal dari siswa sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi
intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan
kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk
kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.
Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan
keadaan yang dating dari luar individu siswa yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah,
suri tauladan orangtua, guru, dan seterusnya merupakan
contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang
menolong siswa untuk belajar.
Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang
bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan
menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam
28
melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran
baik di sekolah maupun di rumah.
2) Faktor Eksternal Siswa
Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga
terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan nonsosial.
a) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para
staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru
yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik
dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin
khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan
berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang poitif bagi
kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa
adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman
sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu
sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,
ketegangan keluarga, dan demografi keluarga atau letak
rumah, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun
29
buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang
dicapai siswa.
b) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial
ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
keluarga siswa dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini
dipandang turut mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara
atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang
keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
Di samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa, faktor
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan proses belajar siswa tersebut (Syah, 2010: 145-
156)
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi belajar terdiri dari tiga yaitu faktor internal,
faktor eksternal dan faktor pendekatanbelajar. Faktor internal
meliputi aspek fisiologois dan aspek psikologis.Faktor
ekasternal dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor lingkungan
sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
30
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimilliki oleh siswa
setelah hasil mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur
melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sintetis yang diraih
siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima
pengalaman belajar (Hartiny, 2010: 37). Menurut (Rusmono, 2012:
10) hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Trianto (2009: 241) berdasarkan ketentuan KTSP
penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-masing
sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal
(KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu:
kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana)
setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga
berbeda. Maka dalam penelitian ini sesuai dengan dengan KKM
sekolah tempat penelitian di MI Klero Kecamatan Tengaran pada
mata pelajaran IPA adalah 70 dan ketuntasan secara klasikal 85%.
Jadi setiap siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran apabila
(ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70 %
dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal)
jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas
belajarnya.
31
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah pencapaian hasil dari suatu proses yang terjadi
karena adanya usaha yang dilakukan dengan maksud untuk
mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan guna
mencapai tujuan pengajaran intruksional khusus baik secara
individu maupun kelompok.
b. Jenis Hasil Belajar
Jenis hasil belajar memiliki sasaran yang berupa ranah-
ranah yang terkandung dalam dalam tujuan pendidikan. Ranah-
ranah tersebut diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotorik (Dimyati, 2002: 202-208).
1) Ranah kognitif (cognitive domain)
Yang termasuk ranah kognitif yaitu:
a) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah
kogniiff berupa pengenalan, dan pengingatan kembali
terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-
prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.
b) Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan
ranah kognitif berupa kemampuan memahami atau
mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu
menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya.
c) Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan
generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi
32
konkret atau situasi baru. Dalam peneran siswa dituntut
memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih
generalisasi atau abstraksi tertentu secara tepat untuk
dieterapkan dalam situasi yang baru dan menerapkan secara
benar.
d) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran
ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.
e) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-
unsur pokok ke dalam struktur yang baru.
f) Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran
untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi,
siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.
2) Ranah afektif (Effective Domain)
Ranah afektif ini berhubungan dengan perhatian, sikap,
tindakan, nilai, perasaan, emosi, dan penghargaan. Menurut
Kratwohl, Bloom, dan Masia (dalam Dimyati dan Mudjiono,
2002: 205) yang termasuk ke dalam ranah afektif yaitu:
a) Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif
berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang
meningkat secara lebih aktif. Dalam menerima siswa
diminta untuk menunjukkan kesadaran, kesediaan untuk
menerima, dan perhatian terkontrol.
33
b) Merespon, merupakan kesempatan untuk menanggapi
stimulan dan merasa terikat serta secara aktif
memperhatikan. Untuk merespon siswa diminta untuk
menunjukkan persetujuaan, kesediaan, dan kepuasan dalam
merespon.
c) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau
kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut
untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian
atas apa yang terjadi. Dalam menilai, siswa dituntut untuk
menunjukkan penerimaan terhadap nilai, kesukaran
terhadap nilai, dan keterikatan terhadap nilai.
d) Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk
suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang
dipercaya. Untuk menunjukkan kemampuan
mengorganisasi ini, siswa diminta untuk
mengorganisasikan nilai-nilai ke suatu organisasi yang
lebih besar.
e) Karakteristik merupakan kemampuan untuk
mengonseptualisasikan masinng-masing nilai pada waktu
merespon, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai
atau membuat pertimbangan-pertimbangan.Dalam
karakterisasi ini, siswa diminta untuk menunjukkan
34
kemampunnya dalam menjelaskan, memberikan batasan
dan mempertimbangkan nilai-nilai yang direspon.
3) Ranah psikomotorik (psikomotor domain)
Menurut Davies (dalam Dimyati, 2002: 205) ranah
psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik,
manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi
saraf dan koordinasi badan.
a) Persepsi (perception) mencakup kemampuan untuk
mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua
perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-
ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan yang
dinyatakan dengan adanya suatu reaksi yang menunjukkan
kesadaran akan hadirnya rangsangan dan perbedaan antara
rangsangan-rangsangan yang ada.
b) Kesiapan (set) mencakup kemampuan untuk menempatkan
diri dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau
rangkaian gerakan, yang dinyatakan dalam bentuk
kesiapan jasmani dan mental.
c) Gerakan terbimbing (Guided Response) mencakup
kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak
yang dinyatakan dengan menggerakkan angota tubuh
menurut contoh yang telah diberikan.
35
d) Gerakan yang terbiasa (mechanical response) mencakup
kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerakan
dengan lancar, tanpa memperhatikan lagi contoh yang
diberikan karena siswa sudah mendapat latihan yang
cukup, yang dinyatakan dengan menggerakkan anggota
tubuh.
e) Gerakan yang komplek (complex response) mencakup
kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang
terdiri atas berbagai komponen dengan lancar tepat dan
efisien yang dinyatakan dalam satu rangkaian perbuatan
yang berurutan, serta menggabungkan beberapa sub
keterampilan menjadi suatu keseluruhan gerakan yang
teratur.
Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis belajar terdiri
atas ranah-ranah yang terdapat dalam tujuan pendidikan
yaitu ranah kognitif, yang termasuk ranah kognitif yaitu :
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
dan evaluasi.Ranah afektif, yang termasuk ranh afektif
yaitu : menerima, merespon, menilai, mengoganisasi dan
karakteristik.Aspek psikomotorik, yang termasuk ranah
psikomotorik yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, dan gerakan komplek.
36
c. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
1) Faktor lingkungan
a) Lingkungan alami
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah
yang didalamnya dihiasi dengan tanaman yang dipelihara
sebagai laboratorium bagi peserta didik sehingga peserta
didik lebih berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajran di
sekolah.
b) Lingkungan sosial budaya
Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak bisa
melepaskan diri dari ikatan sosial.Sistem sosial yang
terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk patuh
terhadap norma-norma sosial, susila, dan hukum yang
berlaku dalm masyarakat.
2) Faktor instrumental
a) Kurikulum
Kurikulum merupakan unsur subtansial dalam
pendidikan.Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar
tidak dapat berlangsung, setiap guru harus mempelajari dan
menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang lebih
rinci dan jelas sasrannya. Sehingga dapat diketahui dan
diukur dengan pasti tingkat keberhasilan beljar mengajar
yang telah dilaksanakan.
37
b) Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program
pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan
pendidikan.Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung
dari baik tidaknya program pendidikan yang
dirancang.Program pendidikan disusun berdasarkan potensi
sekolah yang tersedia baik tenaga, finansial, dan saran
prasarana.
c) Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting bagi pendidikan.Sarana dan
fasilitas mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di
sekolah.Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan
menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala
kebutuhan belajar anak didik. Maslah yang anak didik
hadapi dalam beljarrelatif kecil. Sehingga hasil belajar dari
anak didk tentu akan lebih baik.
d) Guru
Guru merupakan unsur penting dalm
pendidikann.kehadiaran guru mutlak diperlukan di
dalamnya. Kalau hanya anak didik saja tetapi guru tidak ada
mak tidak akan terjadi proses belajar mengajar.
38
e) Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap kemampuan
belajar.Siswa yang tampak segar jasmaniyahnya akan
semngat dalm belajar dibandingkan dengan siswa dalam
keadaan kelelahan. Selain itu hal yang tak kalah pentingnya
yaitu kondisi panca indra seperti mata, hidung, telinga dan
sebagainya sangat berpengaruh tehadap kemampuan belajar
siswa.
f) Kondisi psikologis
Faktor psikologis merupakan hal utama dalam menentukan
intensitas belajar anak. Meski faktor yang lain mendukung,
tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka faktor yang
lain akan kurang signifikan. Oleh karena itu, minat, bakat,
kecerdasan, motivasi, dan kemampuan-kemapuan kognitif
adalah faktor-faktor psikologos yang utama mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa (Djamarah, 2011: 176-191).
Jadi dapat disimulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi prosesdan hasil belajar yaitu faktor
lingkungan terdiri atas faktor lingkungan alami dan faktor
sosial budaya.Faktor instrumental terdiri atas kurikulum,
program, sarana dan fasilitas, guru, kondisi fisiologis, dan
kondisi psikologis.
39
d. Ragam Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan
berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai
yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
1) Pre-tes dan Post-test
Kegitan pre-tes dilakukan guru secara rutin pada setiap akan
memulai penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk
mengindentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan
yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung singkat
dan seiring tidak memerlukan instrument tertulis. Post-test
adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi
yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan
cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi
item-item yang berjumlahnya sangat terbatas.
2) Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre-tes. Tujuan adalah
untuk mengindentifikasi penguasaan siswa atas materi lama
yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh:
evaluasi pengusaan penjumlahan bilangan sebelum memulai
pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan
prasyarat atau dasar perkalian.
40
3) Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengindentifikasi bagian-bagian
tertentu yang belum dikuasai siswa. Instrumen evaluasi jenis
ini dititikberatkan pada pembahasan tertentu yang dipandang
telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.
4) Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang
dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau
modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang
mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis
(mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa. hasil
diagnosis kesulitan belajar tersebuat digunakan sebagai bahan
pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
5) Evaluasi Sumatif
Ragam penelitian sumatif dapat dianggp sebagai “ulangan
umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau
prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksaan program
pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir
semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan
laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan
penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
41
6) Ujian Akhir Nasional (UAN)
Ujian Akhir nasional (UAN) yang dulu disebut EBTANAS
(Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) pada prinsipnya sama
dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu
kenaikan status siswa. Namun, UAN yang diberlakukan mulai
tahun 2002 itu direncang untuk siswa yang telah menduduki
kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu seperti
jenjang SD/MI, SLTA/MTs, dan sekolah-sekolah menegah
yakni SMA dan sebagainya(Syah, 2010: 197).
Jadi dapat disimpulkan bahwa ragam evaluasi terdiri dari
berbagai macam diantaranya pre test dan post test, evaluasi
prasyarat, evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, evaluasi
sumatif dan ujian akhir nasional.
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam yang sering disingkat menjadi
IPA, merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum
pendidikan termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan
Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tapat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendaptkan suatu kesimpulan
(Susanto, 2013: 165-167).
42
Ilmu Pengetahauan Alam adalah suatu pengetahuan teori
yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khusus yaitu melakukan
observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait
antara cara yang satu dengan cara yang lain (Ahmadi, 2000: 2).
Hakikat pembelajaran IPA sebagai ilmu tentang alam, dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : ilmu pengetahuan alam
sebagai produk, proses dan sikap.
1. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk yaitu berupa fakta-fakta,
prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Jadi, ada beberapa istilah yang
dapat diambil dari pengertian IPA sebagai produk, yaitu :
a. Fakta dalam IPA, pernyataan-pernyataan tentang benda-benda
yang benar-benar da atau peristiwa-peristiwa yang benar terjadi
dan mudah dikonfirmasi secara objektif.
b. Konsep IPA merupakan sutu ide yang mempersatukan fakta-
fakta IPA.
c. Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan diantara
konsep-konsep IPA.
d. Hukum-hukum alam, prinsip-prinsip yang sudah diterima
meskipun juga bersifat sementara, akan tetapi karena
mengalami pengujian berulang-ulang maka hukum alam
bersifat kekal selama belum ada pembuktian.
43
e. Teori ilmiah merupakan kerngkayang lebih luas dari fakta-
fakta, konsep, prinsip yang saling berhubungan.
2. IPA sebagi proses yaitu IPA membutuhkan proses dalam
menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh
ilmuan.Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan
ketrampilan proses sains.
3. IPA sebagai sikap yaitu, sikap yang harus dimiliki siswa
dalammpembelajran IPA pada saat melkukan diskusi, percobaan,
simulasi, dan kegiatan di lapangan (Susanto, 2013: 167-169).
Dari pengertiam di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejala dan
perubahan-perubahan alam dengan cara khusus yaitu dengan
melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunana
teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
2. Karakteristik IPA
Karakteristik IPA menurut Jacobson dan Bergman (dalam Susanto,
2013: 170), meliputi :
1) IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori.
2) Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental serta mencermati
fenomena alam, termasuk juga penerapannya.
3) Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam
menyikapi rahasia alam.
44
4) IPA tidak dapat membuktikan semua tetapi hanya sebagia atau
beberapa saja.
5) Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang
bersifat objektif.
3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam
Badan Nasional Standar Pendidikan (dalam Susanto, 2013: 171)
dimaksudkan untuk :
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa
berdasrkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman-pemahaman
konsep IPA yang bermanfaat dan dapt diterapkan dalm kehidupan
sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang salimg mempengaruhi antar IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
45
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA
sebagai dasr untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
4. Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut (Mulyasa, 2006: 112)
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan
gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III SD/MI
Tabel 2.1 Standar kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1 Memahami ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup serta
hal-hal yang mempengaruhi
perubahan pada makhluk hidup.
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk
hidup.
1.2 Menggolongkan
makhluk hidup secara
sederhana.
1.3 Mendiskripsikan
perubahan makhluk dan
yang memepengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan anak
(makanan, kesehatan,
rekreasi, istirahat dan
olahraga).
Memehami kondisi lingkungan 2.1 Membedakan ciri-ciri
46
2
yang berpengaruh terhadap
kesehatan , dan upaya menjaga
ksehatan.
lingkungan sehat dan
lingkungan tidak sehat
berdsarkan pengamtan.
2.2 Mendiskripsikan kondisi
lingkungan yang
berpengaruh terhadap
kesehatan.
2.3 Menjelaskan cara
menjaga kesehhatan
lingkungan sekitar.
3 Memehami sifat-sifat,
perubahan sifat benda dan
kegunaanya dalam kehidupan
sehari-hari.
3.1 Mengidentifikasi sifat
sifat benda berdasarkan
pengamatan meliputi
benda padat, cair dan
gas.
3.2 Mendiskripsikan
perubahan sifat benda
(ukuran, bentuk, warna
atau rasa) yang dapat
diamati akibat dari
pembakaran,pemanasan,
dan diletakkan di udara
terbuka.
3.3 Menjelaskan kegunaan
benda plastik, kayu,
kaca, dan kertas.
6. IPA Materi Penggolongan Tumbuhan
a. Penggolongan TumbuhanBerdasarkan Tempat Hidupnya
Seperti hewan, tumbuhan pun digolongkan berdasarkan
tempat hidupnya. Tempat hidup tumbuhan ada di darat dan ada
pula di air. Amatilah tumbuhan yang ada di sekitarmu.Adakah
pohon kelapa atau pohon pisang di dekat rumah atau sekolahmu?
Di manakah tempathidup pohon-pohon tersebut?
Pohon kelapa dan pohon pisang tempat hidupnya di
darat.Contoh tumbuhan lain yang hidup di darat adalah mawar,
47
melati, jagung, dan ketela. Namun, ada pula tum buhan yang
tempat hidupnya di air,seperti teratai, eceng gondok, dan
kangkung.
b. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Daunnya
Hampir semua tumbuhan memiliki daun. Daun berguna
sebagai tempat pembuatan makanan dan sebagai alat pernapasan
tumbuhan. Bentuk daun bermacam-macam, yaitu :
1) Bentuk daun oval, yaitu bagian tengah daun lebih lebar
dibandingkan bagian atas dan bawahnya, misalnya daun
mangga, rambutan,dan durian.
2) Bentuk daun jantung, yaitu bentuknya seperti jantung,
misalnya daun eceng gondok dan daun sirih.
3) Bentuk daun menjari atau seperti jari, misalnya daun singkong
dan daun pepaya.
4) Bentuk daun memanjang, yaitu helaian daun memiliki lebar
yang sama misalnya pandan dan padi.
c. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Batangnya
Batang adalah bagian tumbuhan yang berguna sebagai
penyalur makanan dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Selain
itu, batang berfungsi untuk menegakkan tumbuhan di atas
permukaan tanah.
48
d. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Jenis Akarnya
Amatilah akar tumbuhan yang ada di lingkungansekitarmu.
Akar bagi umbuhan sangat penting karena berfungsi untuk
menyerap air dan makanan dari dalam tanah. Pada
beberapatumbuhan, seperti wortel dan ketela pohon, akar berfungsi
sebagai penyimpan cadangan makanan.
Ada dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar tunggang.
Akar serabut tidak memiliki akar utama dan setiap bagian akar
besarnya sama. Akar tunggang adalah akar utama yang berukuran
besar dan memiliki akar cabang. Tumbuhan yang memiliki akar
serabut, misalnya tumbuhan padi, jagung, rumput, dan
tebu.Tumbuhan yang memiliki akar tunggang, misalnya pohon
mangga, jambu, dan durian.Akar memiliki fungsi yang sangat
penting.Fungsi akar sebagai penyerap air dari dalam tanah. Hal itu
membuat lingkungan terhindar dari banjir karena air yang jatuh ke
bumi diserap dengan baik. Akar tumbuhan juga membuat keadaan
tanah menjadi subur. Jika tidak ada tumbuhan, air sulit diserap oleh
tanah sehingga bencana banjir tidak dapat dihindarkan dan
masyarakat akan mengalami kerugian (Rositawati, 2008 : 27-30).
49
C. Metode Bamboo Dancing
1. Pengertian Metode Bamboo Dancing
Metode Bamboo Dancing adalah metode pembelajaran dengan
sistem berjajar berhadapan dalam posisi berdiri saling berhadapan dan
bergeser saperti bambu dimana siswa saling berbagi informasi (Huda,
2014: 250).
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Bamboo Dancing
Kelebihan metode Bamboo Dancing yaitu adanya struktur yang
jelas dan memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan
singkat dan teratur serta memberi kesempatan pada siswa untuk
mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan
berkomunikasi.Sedangkan kelemahan metode Bamboo Dancing yaitu
membutuhkan ruang kelas atau tempat yanag cukup besar,
membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Langkah-langkah Metode Bamboo Dancing
Dalam penerapan metode Bamboo Dancing, langkah-langkah yang
harus dilakukan yaitu :
a. Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak
berdiri berjajar.Jika ada cukup ruang , mereka berjajar di depan
kelas.
b. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar disela-sela deretan
bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan
kelompok karena memerlukan waktu yang relatif singkat.
50
c. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama.
d. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
e. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri diujung alah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya pada jajaran lain sehingga jajaran
akan bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan
pasangan yang baru untuk berbagi informasi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai kebutuhan (Huda, 2014: 250-251).
51
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Sekolah
a. Identitas Sekolah
MI Klero merupakan salah satu MI yang berada di desa
Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. MI Klero
merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Depag Kabupaten
Semarang.
1) Nama : MI Klero
2) Alamat Sekolah :
a) Desa/Kelurahan : Klero
b) Kecamatan : Tengaran
c) Kabupaten : Semarang
d) Provinsi : Jawa Tengah
e) Kode Pos : 50775
b. Visi dan Misi
Visi MI Klero Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
yaitu:
1) Unggul dalam prestasi
2) Pelopor dalam IMTAQ dan IPTEK
3) Teladan dalam bersikap dan berperilaku.
52
Misi MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
yaitu:
1) Mewujudkan peningkatan kualitas tamatan.
2) Membentuk generasi yang bertaqwa, mandiri, hormat, dan
santun.
3) Membentuk generasi muda yang cerdas, kreatif, dan cinta
almamater.
4) Meningkatkan prestasi kerja yang dilandasi semangat
kekeluargaan.
5) Menciptakan keseimbangan intelektual dan emosional serta
spiritual dalam mewujudkan situasi kondusif kearah
terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
c. Tujuan Pendidikan
MI Klero kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1) Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama
islam
2) Membiasakan sikap disiplin dan menumbuhkan sikap
patriotisme pada siswa.
3) Meningkatkan kualitas KBM agar siswa dapat mengembangkan
kemampuan secara optimal.
4) Membentuk sikap keberanian dan percaya diri kepada siswa
dalam menghadapi problem hidup dan kehidupan.
53
5) Membimbing dan membantu siswa dalam mengatasi dan
mencari solusi berbagai masalah yang dihadapi.
d. Keadaan Guru
Keadaan guru MI Klero adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Keadaan Guru MI Klero
NO Nama Jawaban
1. Ainun Mardliyah, S.Pd.I Kepala sekolah
2. Budi Hartanto, S.Pd.I Guru
3. Sri Martini, S.Pd.I Guru
4. Siswanti Guru
5. Rofik Anwari, S.Ag Guru
6. Muhamad Safi`i, S.Ag Guru
7. Siyamti Guru
8. Arwidatul Rahmawati, S.Pd.I Guru
9. Afidatun, S.Pd.I Guru
e. Keadaan Siswa
Pada tahun 2015/2016 MI Klero mempunyai 187 dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Klero
Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
I 27 13 34
II 20 17 37
III 22 14 36
IV 15 12 27
V 16 8 24
VI 16 12 28
Jumlah 104 83 187
54
f. Karakteristik Siswa
Siswa yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas
III yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 14
siswa perempuan. Adapun rincian data siswa kelas III adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.3 Data Siswa
No Nama Siswa Jenis Kelamin
L P
1. Rohmad Tri Wahyono
2. Agus Tri Mufti
3. Mukses Daniel Wahyudi
4. Resa Dwi Ardiansyah
5. Risma Triya Andini
6. Arya Tirta Satria
7. Candra Dwi Setiawan
8. Dimas Ahmad Muzakki
9. Eka Amelia Febrian
10. Ikhsanul Yakin
11. Laila Dwi Nofiani
12. Mahendra Arya Faiz
13. M. Alfa Rizki Romadhon
14. Tarisa Indriyani
15. Titis Achirta Sari
16. Zahra Amelia
17. Risky Raditiya Pratama
18. Anas Fauzul Hakim
19. Affan Noval Tegar Jati
20. Muhammad Hafish Al Qurana
21. Saputra
22. Amalia Putri Widyawati
23. Aprilia Ayu Diana
24. Bima Hafish Setiawan
25. Eko Febriyanto
26. Kiandaru Angestu Putra
27. Latifatun Nikmah
28. Muhammad Hanif
29. Muhammad Sidiq Bakhrudin
30. M.Wahyu Dzawin Niam
31. Nadia Budhi Ananda
55
32. Neysa Firdania Handayani
33. Rafi Zakiudin
34. Regina Riti
35. Salsa Aisyahra Kristiani
36. Septiana Wahyu Utami
g. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 kali di MI Klero. Waktu
pelaksanaan sebagai berikut :
Siklus I : 5 Agustus 2015
Siklus II :12 Agustus 2015
B. Deskripsi Awal (Pra Siklus)
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPA
Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata
pelajaran IPA untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas III MI
Klero Kecamatan Tengaran. Berikut ini hasil nilai ulangan harian
sebelum menggunakan metode Bamboo Dancing :
Tabel 3.4 Nilai Ulangan Harian Prasiklus
No Nama Siswa Nilai
1. Rohmad Tri Wahyono 70
2. Agus Tri Mufti 20
3. Mukses Daniel Wahyudi 60
4. Resa Dwi Ardiansyah 50
5. Risma Triya Andini 70
6. Arya Tirta Satria 60
7. Candra Dwi Setiawan 40
8. Dimas Ahmad Muzakki 80
9. Eka Amelia Febrian 70
10. Ikhsanul Yakin 30
11. Laila Dwi Nofiani 70
56
12. Mahendra Arya Faiz 40
13. M. Alfa Rizki Romadhon 40
14. Tarisa Indriyani 30
15. Titis Achirta Sari 70
16. Zahra Amelia 70
17. Risky Raditiya Pratama 40
18. Anas Fauzul Hakim 70
19. Affan Noval Tegar Jati 60
20. Muhammad Hafish Al Qurana 70
21. Saputra 50
22. Amalia Putri Widyawati 60
23. Aprilia Ayu Diana 50
24. Bima Hafish Setiawan 80
25. Eko Febriyanto 40
26. Kiandaru Angestu Putra 50
27. Latifatun Nikmah 40
28. Muhammad Hanif 20
29. Muhammad Sdiq Bakhrudin 70
30. M.Wahyu Dzawin Niam 50
31. Nadia Budhi Ananda 70
32. Neysa Firdania Handayani 70
33. Rafi Zakiudin 40
34. Regina Riti 70
35. Salsa Aisyahra Kristiani 30
36. Septiana Wahyu Utami 50
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan materi penggolongan tumbuhan.
b. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan media dan alat dalam melaksanakan pembelajaran.
d. Menyusun soal latihan.
57
e. Menyusun lembar observasi guru.
f. Membuat simulasi perbaikan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus
2015 yang berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit).
Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah penggolongan tumbuhan
berdasarkan tempat hidupnya dan berdasarkan bentuk daunnya.
Berikut langkah-langkah pelaksanaan siklus I:
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
salah seorang siswa dengan penuh khidmat.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menanyakan kabar peserta didik
4) Guru memberikan appersepsi dan motivasi yaitu dengan
melakukan ice breaking dan menghubungkan materi pelajaran
dengan lingkungan sekitar.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (50 Menit)
1) Siswa diminta untuk membaca materi yang diberikan oleh
guru.
2) Guru menjelaskan materi penggolongan tumbuhan berdasarkan
tempat hidupnya dan bentuk daunnya.
58
3) Siswa diminta untuk menuliskan kalimat informasi yang
ditemukan dalam materi yang telah dibaca.
4) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yaitu A, B, C, D.
5) Guru meminta siswa untuk berdiri berjajar
berhadapan.Kelompok A berdiri berjajar dengan kelompok B,
kelompok C dan D.
6) Kemudian guru meminta dua siswa berpasangan dari kedua
jajaran untuk berbagi informasi, kemudian satu atau dua siswa
yang berdiri diujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya
pada jajaran lain sehingga jajaran akan bergeser.
7) Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan membaca
informasi yang didapat melalui metode Bamboo Dancing.
8) Guru memberikan umpan balik kepada siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 Menit)
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
2) Guru memberikan evaluasi siklus I kepada siswa.
3) Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan
belajar hari ini.
4) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan yang selanjutnya.
5) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
59
3. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap
guru. Dalam tahap ini penggunaan perangkat berupa lembar
pengamatan guru. Selain itu, juga dilakukan tes evaluasi untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
a. Lembar Observasi
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi
6. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
8. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang
direncanakan di RPP yakni dengan
menerapkan metode Bamboo
Dancing.
60
9. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi).
10. Kejelasan dalam memberikan
contoh
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran).
11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang
telah ditetapkan.
12. Memiliki keterampilan mengatur
siswa saat penerapan metode
Bamboo Dancing.
13. Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode Bamboo
Dancing.
14. Melaksanakan proses pembelajaran
dengan penerapan metode Bamboo
Dancing dengan runtut.
15. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
Pemanfaatan Media
Pembelajaran dan Sumber
Belajar
16. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
21. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
61
23. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
24. Menginformasikan materi atau
bahan belajar yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah 68 21
Skor Total 89
Katagori Baik sekali
Keterangan
Skor :
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (sedang)
D : 1 (buruk) (Rusman, 2010: 98)
Rumus untuk mencari rentang kategori:
i
Dimana i = interval kelas
H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil
L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil
K = Banyaknya kelas (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29)
Maka,:
i
i
i ,25
62
Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:
nilai 78 – 96 = baik sekali
nilai 60 – 78 = baik
nilai 42 – 60 = sedang
nilai 24 – 42 = buruk
b. Nilai Evaluasi Siklus I
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Siswa Nilai
1. Rohmad Tri Wahyono 50
2. Agus Tri Mufti 30
3. Mukses Daniel Wahyudi 50
4. Resa Dwi Ardiansyah 100
5. Risma Triya Andini 90
6. Arya Tirta Satria 60
7. Candra Dwi Setiawan 50
8. Dimas Ahmad Muzakki 100
9. Eka Amelia Febrian 70
10. Ikhsanul Yakin 60
11. Laila Dwi Nofiani 100
12. Mahendra Arya Faiz 70
13. M. Alfa Rizki Romadhon 80
14. Tarisa Indriyani 90
15. Titis Achirta Sari 80
16. Zahra Amelia 90
17. Risky Raditiya Pratama 60
18. Anas Fauzul Hakim 100
63
19. Affan Noval Tegar Jati 40
20. Muhammad Hafish Al Qurana 70
21. Saputra 60
22. Amalia Putri Widyawati 90
23. Aprilia Ayu Diana 60
24. Bima Hafish Setiawan 90
25. Eko Febriyanto 90
26. Kiandaru Angestu Putra 70
27. Latifatun Nikmah 80
28. Muhammad Hanif 40
29. Muhammad Sidiq Bakhrudin 80
30. M.Wahyu Dzawin Niam 100
31. Nadia Budhi Ananda 80
32. Neysa Firdania Handayani 70
33. Rafi Zakiudin 90
34. Regina Riti 80
35. Salsa Aisyahra Kristiani 70
36. Septiana Wahyu Utami 40
Rata –rata 73,33
4. Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil
refleksi ini, dapat diketahui kelemahan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk menentukan
tindakan pada Siklus berikutnya.
64
1) Kendala yang dihadapi
Beberapa hal yang harus dicatat sebagai masukan untuk
perbaikan siklus berikutnya antara lain:
a) Siswa kurang memperhatikan dan serius dalam pembelajaran.
b) Sebagian siswa mengalami kesulitan saat menuliskan informasi
tentang materi Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Tempat
Hidup dan Bentuk Daunnya.
c) Sulitnya mengatur ketertiban siswa saat pelaksanaan
pembelajaran dengan metode Bamboo Dancing.
d) Dalam mengerjakan soal belum ada kemandirian.
2) Cara mengatasinya
Untuk mengatasi kendala pada siklus I, peneliti melakukan
berbagai ide perbaikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya
pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide
perbaikan tersebut yaitu :
a) Guru mengkondisikan kelas sebelum pelajaran dimulai dan
memberikan motivasi agar siswa lebih tertib dan fokus dalam
menerima pelajaran.
b) Guru membimbing siswa yang mengalami kesuliatan saat
menuliskan informasi tentan materi Penggolongan Tumbuhan
Berdasarkan Tempat Hidup dan Bentuk Daunnya.
65
c) Guru bersikap lebih tegas terhadap siswa yang sulit diatur saat
pembelajaran dengan menggunkan metode Bamboo Dancing
berlangsung.
Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan,
maka diharapkan pada siklus II melalui metode Bamboo
Dancing pada pembelajaran IPA diharapkan hasil belajar siswa
akan lebih meningkat.
D. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan ini yang dilakukan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan materi penggolongan tumbuhan.
b. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan media dan alat dalam melaksanakan pembelajaran.
d. Menyusun soal latihan.
e. Menyusun lembar observasi guru.
f. Membuat simulasi perbaikan
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus
2015 yang berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit).
Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah penggolongan tumbuhan
66
berdasarkan bentuk batang dan berdasarkan bentuk akar. Berikut
langkah-langkah pelaksanaan siklus II:
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
salah seorang siswa dengan penuh khidmat.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menanyakan kabar peserta
4) Guru memberikan apperseps dan motivasi yaitu dengan
melakukan ice breaking dan menghubungkan materi pelajaran
dengan lingkungan sekitar.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (50 Menit)
1) Siswa diminta untuk membaca materi yang diberikan oleh
guru.
2) Guru menjelaskan materi penggolongan tumbuhan berdasarkan
bentuk batang dan bentuk akar.
3) Siswa diminta untuk menuliskan kalimat informasi yang
ditemukan dalam materi yang telah dibaca.
4) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yaitu A, B, C, D, E, dan F.
5) Guru meminta siswa untuk berdiri berjajar berhadapan.
Kelompok A berdiri berjajar dengan kelompok B, kelompok C
dan D ,kelompok E dan F.
67
6) Kemudian guru meminta dua siswa berpasangan dari kedua
jajaran untuk berbagi informasi, kemudian satu atau dua siswa
yang berdiri diujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya
pada jajaran lain sehingga jajaran akan bergeser.
7) Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan membaca
informasi yang didapat melalui metode Bamboo Dancing.
8) Guru memberikan umpan balik kepada siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 Menit)
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
2) Guru memberikan evaluasi siklus II kepada siswa.
3) Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan
belajar hari ini.
4) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
3. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap
guru. Dalam tahap ini penggunaan perangkat berupa lembar
pengamatan guru. Selain itu, juga dilakukan tes evaluasi untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
68
a. Lembar Observasi
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
diberikan
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi
6. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
8. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang
direncanakan di RPP yakni
dengan menerapkan metode
Bamboo Dancing.
9. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar (materi).
10. Kejelasan dalam memberikan
contoh
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran).
11. Penyanjian bahan pelajaran
sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan.
69
12. Memiliki keterampilan mengatur
siswa saat penerapan metode
Bamboo Dancing.
13. Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode
Bamboo Dancing.
14. Melaksanakan proses
pembelajaran dengan penerapan
metode Bamboo Dancing
dengan runtut.
15. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
Pemanfaatan Media
Pembelajaran dan Sumber
Belajar
16. Menggunakan media secara
efektif dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP
Kemampuan Menutup
Kegiatan Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
21. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan
kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
24. Menginformasikan materi atau
bahan belajar yang akan
dipelajari berikutnya
Jumlah 60 27
70
Skor Total 87
Katagori Baik sekali
Keterangan
Skor :
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (sedang)
D : 1 (buruk) (Rusman, 2010: 98)
Rumus untuk mencari rentang kategori:
i
Dimana i = interval kelas
H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil
L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil
K = Banyaknya kelas (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29)
Maka,:
i
i
i ,25
Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:
nilai 78 – 96 = baik sekali
nilai 60 – 78 = baik
71
nilai 42 – 60 = sedang
nilai 24 – 42 = buruk
b. Nilai Evaluasi Siklus II
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa Nilai
1. Rohmad Tri Wahyono 100
2. Agus Tri Mufti 50
3. Mukses Daniel Wahyudi 70
4. Resa Dwi Ardiansyah 100
5. Risma Triya Andini 100
6. Arya Tirta Satria 80
7. Candra Dwi Setiawan 80
8. Dimas Ahmad Muzakki 100
9. Eka Amelia Febrian 100
10. Ikhsanul Yakin 70
11. Laila Dwi Nofiani 100
12. Mahendra Arya Faiz 80
13. M. Alfa Rizki Romadhon 90
14. Tarisa Indriyani 100
15. Titis Achirta Sari 90
16. Zahra Amelia 100
17. Risky Raditiya Pratama 90
18. Anas Fauzul Hakim 100
19. Affan Noval Tegar Jati 50
20. Muhammad Hafish Al Qurana 100
21. Saputra 70
72
22. Amalia Putri Widyawati 100
23. Aprilia Ayu Diana 80
24. Bima Hafish Setiawan 100
25. Eko Febriyanto 100
26. Kiandaru Angestu Putra 100
27. Latifatun Nikmah 60
28. Muhammad Hanif 80
29. Muhammad Sidiq Bakhrudin 90
30. M.Wahyu Dzawin Niam 90
31. Nadia Budhi Ananda 100
32. Neysa Firdania Handayani 80
33. Rafi Zakiudin 100
34. Regina Riti 100
35. Salsa Aisyahra Kristiani 80
36. Septiana Wahyu Utami 90
Rata-rata 88,05
b. Refleksi
Pada siklus II, dapat diketahui adanya peningkatan dari
siklus I dan berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada
pembelajaran dengan metode Bamboo Dacing pada siklus II. Siswa
mulai serius dan memeperhatikan pelajaran, siswa sudah bisa
menulis informasi mengenai materi, dan sudah adanya kemandirian
pada diri siswa dalam mengerjakan soal.
73
Berdasarkan perolehan nilai evaluasi dapat diketahui bahwa
nilai yang didapatkan siswa lebih tinggi dibanding siklus I yakni
dari jumlah keseluruhan siswa, 36 (91,67%) siswa mendapat nilai
diatas 70 itu artinya siswa telah mencapai KKM. Selain itu,
ketuntasan klasikal pada pembelajaran siklus II ini mencapai
91,67%. Sehingga dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II ini
sudah mencapai apa yang diharapkan, dan penelitian dirasa sudah
cukup.
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa
kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan
menggunakan metode Bamboo Dancing. Metode Bamboo Dancing ini
adalah metode pembelajaran yang memacu siswa lebih aktif, namun
metode ini belum pernah diterapkan di MI Klero. Sebagai acuan,
selain menggunakan KKM mata pelajaran IPA kelas III MI Klero
sebesar 70, peneliti juga menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal
(KKL) yakni sebesar 85%. Di bawah ini adalah data nilai ulangan hari
mata pelajaran IPA siswa kelas III MI Klero sebelum menggunakan
metode Bamboo Dancing :
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III MI Klero Mata Pelajaran IPA
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. Rohmad Tri Wahyono 70 Tuntas
2. Agus Tri Mufti 20 Tidak Tuntas
3. Mukses Daniel Wahyudi 60 Tidak Tuntas
4. Resa Dwi Ardiansyah 50 Tidak Tuntas
5. Risma Triya Andini 70 Tuntas
6. Arya Tirta Satria 60 Tidak Tuntas
7. Candra Dwi Setiawan 40 Tidak Tuntas
75
8. Dimas Ahmad Muzakki 80 Tuntas
9. Eka Amelia Febrian 70 Tuntas
10. Ikhsanul Yakin 30 Tidak Tuntas
11. Laila Dwi Nofiani 70 Tuntas
12. Mahendra Arya Faiz 40 Tidak Tuntas
13. M. Alfa Rizki Romadhon 40 Tidak Tuntas
14. Tarisa Indriyani 30 Tidak Tuntas
15. Titis Achirta Sari 60 Tidak Tuntas
16. Zahra Amelia 70 Tuntas
17. Risky Raditiya Pratama 40 Tidak Tuntas
18. Anas Fauzul Hakim 70 Tuntas
19. Affan Noval Tegar Jati 60 Tidak Tuntas
20. Muhammad Hafish Al Qurana 70 Tuntas
21. Saputra 50 Tidak Tuntas
22. Amalia Putri Widyawati 60 Tidak Tuntas
23. Aprilia Ayu Diana 50 Tidak Tuntas
24. Bima Hafish Setiawan 80 Tuntas
25. Eko Febriyanto 40 Tidak Tuntas
26. Kiandaru Angestu Putra 50 Tidak Tuntas
27. Latifatun Nikmah 70 Tuntas
28. Muhammad Hanif 20 Tidak Tuntas
29. Muhammad Sdiq Bakhrudin 70 Tuntas
30. M.Wahyu Dzawin Niam 50 Tidak Tuntas
31. Nadia Budhi Ananda 70 Tuntas
32. Neysa Firdania Handayani 70 Tuntas
76
33. Rafi Zakiudin 40 Tidak Tuntas
34. Regina Riti 70 Tuntas
35. Salsa Aisyahra Kristiani 30 Tidak Tuntas
36. Septiana Wahyu Utami 50 Tidak Tuntas
Rata-rata 54,72
2. Deskripsi Siklus I
Pada proses pembelajaran dengan penerapan metode Bamboo
Dacing siklus I, hasil belajar siswa belum begitu memuaskan,
meskipun sudah ada peningkatan nilai siswa. Dari hasil tes evaluasi
siklus I diperoleh data nilai 36 siswa kelas III MI Klero Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun rincian data nilai siswa mata
pelajaran IPA pada proses pembelajaran dengan menerapkan metode
Bamboo Dancing adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. Rohmad Tri Wahyono 50 Tidak Tuntas
2. Agus Tri Mufti 30 Tidak Tuntas
3. Mukses Daniel Wahyudi 50 Tidak tuntas
4. Resa Dwi Ardiansyah 100 Tuntas
5. Risma Triya Andini 90 Tuntas
6. Arya Tirta Satria 60 Tidak Tuntas
7. Candra Dwi Setiawan 50 Tidak Tuntas
8. Dimas Ahmad Muzakki 100 Tuntas
9. Eka Amelia Febrian 70 Tuntas
10. Ikhsanul Yakin 60 Tidak Tuntas
11. Laila Dwi Nofiani 100 Tuntas
12. Mahendra Arya Faiz 70 Tuntas
13. M. Alfa Rizki Romadhon 80 Tuntas
14. Tarisa Indriyani 90 Tuntas
15. Titis Achirta Sari 80 Tuntas
16. Zahra Amelia 90 Tuntas
17. Risky Raditiya Pratama 60 Tidak Tuntas
18. Anas Fauzul Hakim 100 Tuntas
77
19. Affan Noval Tegar Jati 40 Tidak Tuntas
20. Muhammad Hafish Al
Qurana
70 Tuntas
21. Saputra 60 Tidak Tuntas
22. Amalia Putri Widyawati 90 Tuntas
23. Aprilia Ayu Diana 60 Tidak Tuntas
24. Bima Hafish Setiawan 90 Tuntas
25. Eko Febriyanto 90 Tuntas
26. Kiandaru Angestu Putra 70 Tuntas
27. Latifatun Nikmah 80 Tuntas
28. Muhammad Hanif 40 Tidak Tuntas
29. Muhammad Sidiq
Bakhrudin
80 Tuntas
30. M.Wahyu Dzawin Niam 100 Tuntas
31. Nadia Budhi Ananda 80 Tuntas
32. Neysa Firdania Handayani 70 Tuntas
33. Rafi Zakiudin 90 Tuntas
34. Regina Riti 80 Tuntas
35. Salsa Aisyahra Kristiani 70 Tuntas
36. Septiana Wahyu Utami 40 Tidak Tuntas
Rata-rata 73,33
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 36 siswa terdapat
24 (66,67%) siswa memperoleh nilai di atas ≥ 70 atau telah mencapai
KKM, sementara terdapat 12 (33,33%) siswa yang memperoleh nilai
di bawah ≤ 70 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal
yang dicapai dalam siklus I ini, hanya sebesar 66,67%.
3. Deskripsi Data Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III
MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan
menggunakan metode Bamboo Dancing sangat memuaskan, ditandai
dengan adanya peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II.
Adapun rincian nilai siswa pada siklus II sebagai berikut :
78
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. Rohmad Tri Wahyono 100 Tuntas
2. Agus Tri Mufti 50 Tidak Tuntas
3. Mukses Daniel Wahyudi 70 Tuntas
4. Resa Dwi Ardiansyah 100 Tuntas
5. Risma Triya Andini 100 Tuntas
6. Arya Tirta Satria 80 Tuntas
7. Candra Dwi Setiawan 80 Tuntas
8. Dimas Ahmad Muzakki 100 Tuntas
9. Eka Amelia Febrian 100 Tuntas
10. Ikhsanul Yakin 70 Tuntas
11. Laila Dwi Nofiani 100 Tuntas
12. Mahendra Arya Faiz 80 Tuntas
13. M. Alfa Rizki Romadhon 90 Tuntas
14. Tarisa Indriyani 100 Tuntas
15. Titis Achirta Sari 90 Tuntas
16. Zahra Amelia 100 Tuntas
17. Risky Raditiya Pratama 90 Tuntas
18. Anas Fauzul Hakim 100 Tuntas
19. Affan Noval Tegar Jati 50 Tidak Tuntas
20. Muhammad Hafish Al
Qurana
100 Tuntas
21. Saputra 70 Tuntas
22. Amalia Putri Widyawati 100 Tuntas
23. Aprilia Ayu Diana 80 Tuntas
79
24. Bima Hafish Setiawan 100 Tuntas
25. Eko Febriyanto 100 Tuntas
26. Kiandaru Angestu Putra 100 Tuntas
27. Latifatun Nikmah 60 Tidak Tuntas
28. Muhammad Hanif 80 Tuntas
29. Muhammad Sidiq Bakhrudin 90 Tuntas
30. M.Wahyu Dzawin Niam 90 Tuntas
31. Nadia Budhi Ananda 100 Tuntas
32. Neysa Firdania Handayani 80 Tuntas
33. Rafi Zakiudin 100 Tuntas
34. Regina Riti 100 Tuntas
35. Salsa Aisyahra Kristiani 80 Tuntas
36. Septiana Wahyu Utami 90 Tuntas
Rata-rata 88,05 Tuntas
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 36 siswa
terdapat 33 (91,67%) siswa memperoleh nilai di atas ≥ 70 atau telah
mencapai KKM, hanya terdapat 3 (8,33%) siswa yang memperoleh
nilai di bawah ≤ 70 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan
klasikal yang dicapai dalam siklus II ini, sebesar 91,67%.
B. Pembahasan
Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Bamboo Dancing
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam materi
penggolongan tumbuhan.Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai sebelum
80
menggunakan metode Bamboo Dancing, nilai siklus I dan nilai siklus II
mengalami peningkatan.Adapun data nilai perbandingan antar siklus:
Tabel 4.4 Gabungan Nilai Antar Siklus
No Nama Siswa Nilai
Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1. Rohmad Tri Wahyono 70 50 100
2. Agus Tri Mufti 20 30 50
3. Mukses Daniel Wahyudi 60 50 70
4. Resa Dwi Ardiansyah 50 100 100
5. Risma Triya Andini 70 90 100
6. Arya Tirta Satria 60 60 80
7. Candra Dwi Setiawan 40 50 80
8. Dimas Ahmad Muzakki 80 100 100
9. Eka Amelia Febrian 70 70 100
10. Ikhsanul Yakin 30 60 70
11. Laila Dwi Nofiani 70 100 100
12. Mahendra Arya Faiz 40 70 80
13. M. Alfa Rizki Romadhon 40 80 90
14. Tarisa Indriyani 30 90 100
15. Titis Achirta Sari 60 80 90
16. Zahra Amelia 70 90 100
17. Risky Raditiya Pratama 40 60 90
18. Anas Fauzul Hakim 70 100 100
19. Affan Noval Tegar Jati 60 40 50
20. Muhammad Hafish Al
Qurana
70 70 100
81
21. Saputra 50 60 70
22. Amalia Putri Widyawati 60 90 100
23. Aprilia Ayu Diana 50 70 80
24. Bima Hafish Setiawan 80 90 100
25. Eko Febriyanto 40 90 100
26. Kiandaru Angestu Putra 50 70 100
27. Latifatun Nikmah 70 80 60
28. Muhammad Hanif 20 40 80
29. Muhammad Sidiq
Bakhrudin
70 80 90
30. M.Wahyu Dzawin Niam 50 100 90
31. Nadia Budhi Ananda 70 80 100
32. Neysa Firdania Handayani 70 70 80
33. Rafi Zakiudin 40 90 100
34. Regina Riti 70 80 100
35. Salsa Aisyahra Kristiani 30 70 80
36. Septiana Wahyu Utami 50 40 90
Rata-rata 54,72 73,33 88,05
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui perolehan nilai rata-rata
dari nilai pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan yakni dari 54,72
meningkat menjadi 73,33. Begitu juga, dengan siklus II yang mengalami
peningkatan dari nilai siklus I yakni dari nilai rata-rata 73,33 menjadi
88,05. Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK
dengan menguunakan metode Bamboo Dancing ini berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa.
82
Berikut penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang :
1. Siklus I
Pada penelitian ini, pembelajaran siklus I menggunakan metode
Bamboo Dancing.Dalam penelitian ini mencakup 4 tahapan yaitu:
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/observasi,
dan refleksi. Pada pembelajaran siklus I diperoleh data nilai siswa,
yaitu 24 (66,67%) siswa memperoleh nilai di atas ≥ 70 atau telah
mencapai KKM, sementara terdapat 12 (33,33%) siswa yang
memperoleh nilai di bawah ≥ 70 atau belum mencapai KKM. Dan
ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus I ini, hanya sebesar
66,67%. Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus I ini dapat dilihat pada
gambar :
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I
Tuntas 66,67%
Tidak Tuntas 33,33%
Nilai Evaluasi Siklus I
83
Berikut lembar observasi guru yang digunakan dalam siklus I :
Tabel 4.5 Lembar Observasi Siklus I
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi
6. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
8. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang direncanakan
di RPP yakni dengan menerapkan
metode Bamboo Dancing.
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi).
10. Kejelasan dalam memberikan contoh
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran).
11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang
telah ditetapkan.
12. Memiliki keterampilan mengatur
siswa saat penerapan metode
Bamboo Dancing.
84
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode Bamboo
Dancing.
14. Melaksanakan proses pembelajaran
dengan penerapan metode Bamboo
Dancing dengan runtut.
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
Pemanfaatan Media Pembelajaran
dan Sumber Belajar
16. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
21. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
24. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah 68 21
Skor Total 89
Katagori Baik sekali
85
Keterangan
Skor :
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (sedang)
D : 1 (buruk) (Rusman, 2010: 98)
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar
mengajar pada siklus II memperoleh skor 89 dari skor maksimal 96.
Sehingga aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik sekali.
Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah
sebagi berikut :
1) Penilaian terhadap kemampuan guru, berada pada skor nilai 4
berpredikat sangat baik.
2) Penilaian terhadap sikap guru dalam proses pembelajarn berada
pada skor nilai 3 berpredikat baik.
3) Penilaian terhadap penguasaan bahan belajar (materi pelajaran),
berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
4) Penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar (proses
pembelajaran) berada pada skor nilai 3 berpredikat sangat baik.
5) Penilaian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berada
pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
6) Penilaian terhadap evaluasi pembelajaran berada pada skor nilai
4 berpredikat sangat baik.
86
7) Penilaian terhadap kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
berada pada skor nilai 3 berpredika baik.
8) Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor
nilai 4 berpredikat sangat baik.
Rumus untuk mencari rentang kategori:
i
Dimana i = interval kelas
H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil
L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil
K = Banyaknya kelas
Maka,:
i
i
i ,25
Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:
nilai 78 – 96 = baik sekali
nilai 60 – 78 = baik
nilai 42 – 60 = sedang
nilai 24 – 42 = buruk
87
Penjabaran hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran metode
Bamboo Dancing siklus I sebagai berikut :
a. Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa kemudian membuka
pelajaran dengan salam, doa dan mengabsen siswa. Setelah itu
guru memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Guru melakukan variasi gerakan tetapi tidak mengganggu siswa
dalam memeperhatikan pembelajaran. Mobilitas posisi mengajar
guru tidak hanya tetap saja, tetapi guru juga berjalan ke samping
kanan, kiri atau ke belakang
c. Penguasaan Bahan Belajar ( Materi Pelajaran)
Guru dapat menjelaskan materi tentang penggolongan tumbuahan
berdasarkan tempat hidup dan bentuk daunnya dengan sangat baik
dan jelas,serta jelas dalam memberikan contoh.
d. Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu menyajikan bahan
pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator yang tertulis di RPP
dengan baiak. Pada saat proses pembelajaran, guru mampu
melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan
metode Bamboo Dancing dengan runtut dan mampu
88
memanfaatkan alokasi waktu dengan baik. Kemampuan mengatur
siswa saat berlangsungngnya metode Bamboo Dancing juga sudah
baik.
e. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran guru sudah menggunakan media
pembelajaran dengan efektif dan efesien, dan guru juga sudah
melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran.
f. Evaluasi Pembelajaran
Pada proses evaluasi sudah berjalan dengan baik tetapi masih ada
beberapa siswa yang belum bisa mengerjakan evaluasi secara
mandiri. Penilaian sudad relevan dengan tujuan yang ditetapkan
dan sesuai dengan RPP.
g. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan kesimpulan materi
dengan baik, memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami, menjawab pertanyaan siswa
dengan baik, dan menginformasikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.Kemudian guru menutup pembelajaran
dengan salam dan doa.
2. Siklus II
Pada pembelajaran siklus II ini, peneliti masih menggunakan
metode Bamboo Dancing.Pada siklus II ini peneliti lebih
89
memperhatikan kendala-kendala yang terjadi di siklus I agar tidak
terulang kembali di siklus II.
Pada pembelajaran siklus II diperoleh data nilai evaluasi siswa,
yaitu 33 (91,67%) siswa memperoleh nilai di atas 70 atau telah
mencapai KKM, sementara terdapat 3 (8,33%) siswa yang
memperoleh nilai di bawah 70 atau belum mencapai KKM. Dan
ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus I ini, hanya sebesar
91,67%. Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus II ini dapat dilihat
pada gambar :
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II
Berikut lembar observasi guru pada siklus II :
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
Tuntas 91,67%
Tidak Tuntas 8,33%
Nilai Evaluasi Siklus II
90
3. Memberikan apresepsi (kaitan
materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi
6. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar
(Materi Pelajaran)
8. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang direncanakan
di RPP yakni dengan menerapkan
metode Bamboo Dancing.
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi).
10. Kejelasan dalam memberikan
contoh
Kegiatan Belajar Mengajar
(Proses Pembelajaran).
11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang
telah ditetapkan.
12. Memiliki keterampilan mengatur
siswa saat penerapan metode
Bamboo Dancing.
13. Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode Bamboo
Dancing.
14. Melaksanakan proses pembelajaran
dengan penerapan metode Bamboo
Dancing dengan runtut.
15. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
Pemanfaatan Media
Pembelajaran dan Sumber
Belajar
91
16. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
21. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
24. Menginformasikan materi atau
bahan belajar yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah 60 27
Skor Total 87
Katagori Baik sekali
Keterangan
Skor :
A : 4 (sangat baik)
B : 3 (baik)
C : 2 (kurang)
D : 1 (cukup) (Rusman, 2010: 98)
92
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar
mengajar pada siklus II memperoleh skor 87 dari skor maksimal 96.
Sehingga aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik sekali.
Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah
sebagi berikut :
1) Penilaian terhadap kemampuan guru, berada pada skor nilai 4
berpredikat baik sekali.
2) Penilaian terhadap sikap guru dalam proses pembelajarn berada
pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
3) Penilaian terhadap penguasaan bahan belajar (materi pelajaran),
berada pada skor nilai 3 berpredikat baik.
4) Penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar (proses
pembelajaran) berada pada skor nilai 3 berpredikat sangat baik.
5) Penilaian terhadap pemanfaatan media pembelajaran berada pada
skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
6) Penilaian terhadap evaluasi pembelajaran berada pada skor nilai
4 berpredikat sangat baik.
7) Penilaian terhadap kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
8) Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor
nilai 4 berpredikat sangat baik.
Rumus untuk mencari rentang kategori:
i
93
Dimana i = interval kelas
H = nilai observasi tertinggi + ½ unit pengamat terkecil
L = Nilai observasi terkecil – ½ unit pengamat terkecil
K = Banyaknya kelas (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29)
Maka,:
i
i
i ,25
Jadi, dapat ditentukan kategori sebagai berikut:
nilai 78 – 96 = baik sekali
nilai 60 – 78 = baik
nilai 42 – 60 = sedang
nilai 24 – 42 = buruk
Penjabaran hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran metode
Bamboo Dancing siklus II sebagai berikut:
a. Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa kemudian membuka
pelajaran dengan salam, doa dan mengabsen siswa.Setelah itu guru
memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
94
Guru melakukan variasi gerakan tetapi tidak mengganggu siswa
dalam memeperhatikan pembelajaran. Mobilitas posisi mengajar
guru tidak hanya tetap saja, tetapi guru juga berjalan ke samping
kanan, kiri atau ke belakang.
c. Penguasaan Bahan Belajar ( Materi Pelajaran)
Guru dapat menerangkan materi tentang penggolongan tumbuahan
berdasarkan bentuk batang dan bentuk akar dengan sangat baik dan
jelas,serta jelas dalam memberikan contoh.
d. Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu menyajikan bahan
pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator yang tertulis di RPP
dengan baiak. Pada saat proses pembelajaran, guru mampu
melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan
metode Bamboo Dancing dengan runtut dan mampu
memanfaatkan alokasi waktu dengan baik. Kemampuan mengatur
siswa saat berlangsungngnya metode Bamboo Dancing juga sudah
baik.
e. Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran guru sudah menggunakan media
pembelajaran dengan efektif dan efesien, dan guru juga sudah
melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran.
f. Evaluasi Pembelajaran
95
Pada proses evaluasi sudah berjalan dengan baik dan siswa sudah
mampu mengerjakan secara mandiri. Penilaian sudad relevan
dengan tujuan yang ditetapkan dan sesuai dengan RPP.
g. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan kesimpulan materi
dengan baik, memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami, menjawab pertanyaan siswa
dengan baik, dan menginformasikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas individual
kepada siswa. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa.
3. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Siklus Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus Tuntas 14 38,90%
Tidak tuntas 22 61,11%
Siklus I Tuntas 24 66,67%
Tidak Tuntas 12 33,33%
Siklus II Tuntas 33 91,67%
Tidak Tuntas 3 8,33%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar siswa disetiap siklusnya.Pada siklus I dari 36 siswa yang
dinyatakan tuntas adalah 24 siswa atau 66,67 %.Pada siklus II
mengalami peningkatan 91,67 % yaitu jumlah siswa yang tuntas
96
meningkat menjadi 33 siswa.Hal ini dapat digambarkan dengan
menggunakan grafik sebagai berikut :
Gambar 4.3 Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Grafik tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat
setelah dilaksanakannya metode Bamboo Dancing.Hasil di atas
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I sampai dengan
siklus II.
0
5
10
15
20
25
30
35
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Ju
mla
h S
isw
a
Jumlahketuntasan siswa
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode Bamboo Dancing hasil belajar IPA pada siswa kelas
III MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang meningkat. Siswa
yang tuntas KKM pada siklus I sebesar 66,67% dan siklus II sebesar
91,67%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan
oleh guru dan sekolah adalah sebagai berikut :
1. Guru
a. Sebagai masukan dari guru dalam melaksanakan pembelajaran
menggunakan metode Bamboo Dancing khususnya pada mata
pelajaran IPA sehingg hasil belajar siswa meningkat.
b. Guru dalam mengajar hendaknya melibatkan siswa secara aktif
sehingga siswa tidak cenderung pasif dan siswa dalam menerima
pembelajaran tidak merasa bosan.
c. Sebelum melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru
mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan seperti
98
pembuatan RPP, menyiapkan metode, media. Agar pembelajaran
bisa lebih maksimal dan mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Sekolah
Bagi pihak sekolah sebaiknya mengadakan pembinaan terhadap
guru untuk melatih kekreatifan guru dalam mengajar.Sehingga
pembelajaran tidak monoton dan lebih menjadi kreatif dan inofatif
serta siswa menjadi aktif.
99
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ahmadi, Abu dan Supatmo. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Garnida, Dadang dan Rudy Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran
Pendidikan IPA Madrsah Ibtidaiyah. Jakarta: Ditjen Binbaga
Departemen Agama.
Huda,Mifthul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori Dan Aplikasi. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Mulyasa. 2006. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sam’s Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sukses
Offset.
Rositawati dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
Rusman. 2010. Model-Model Pmbelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu
Perlu : Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Suparmono dan Sugiarto. 1993. Statistika. Yogyakarta: Andi Offset.
100
Suprijono,Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Tori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
PT Karisma Putra Utama.
Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep
Landasan dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
101
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Klero
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/ I
Materi Pokok : Penggolongan Tumbuhan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
memepengaruhi perubahannya.
B. Kompetensi Dasar
- Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
- Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
C. Indikator
- Menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan tempat hidupdan
bentuk daun.
- Menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasrakan tempat hidup dan
bentuk daun.
D. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan
tempat hidup dan bentuk daun.
- Siswa mampu menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasarkan
tempat hidup dan bentuk daun.
E. Materi Pembelajaran
1. Penggolongan TumbuhanBerdasarkan Tempat Hidupnya
Seperti hewan, tumbuhan pun digolongkan berdasarkan tempat
hidupnya. Tempat hidup tumbuhan ada di darat dan ada pula di air.
102
Amatilah tumbuhan yang ada di sekitarmu.Adakah pohon kelapa atau
pohon pisang di dekat rumah atau sekolahmu? Di manakah tempat
hidup pohon-pohon tersebut?
Pohon kelapa dan pohon pisang tempat hidupnya di darat.Contoh
tumbuhan lain yang hidup di darat adalah mawar, melati, jagung, dan
ketela. Namun, ada pula tum buhan yang tempat hidupnya di
air,seperti teratai, eceng gondok, dan kangkung.
Teratai dan enceng gondok adalh contoh tumbuhan yang
hidup di air.
2. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Daunnya
Hampir semua tumbuhan memiliki daun. Daun berguna sebagai
tempat pembuatan makanan dan sebagai alat pernapasan tumbuhan.
Bentuk daun bermacam-macam, yaitu :
a. Bentuk daun oval, yaitu bagian tengah daun lebih lebar
dibandingkan bagian atas dan bawahnya, misalnya daun mangga,
rambutan,dan durian.
b. Bentuk daun jantung, yaitu bentuknya seperti jantung, misalnya
daun eceng gondok dan daun sirih.
c. Bentuk daun menjari atau seperti jari, misalnya daun singkong dan
daun pepaya.
103
d. Bentuk daun memanjang, yaitu helaian daun memiliki lebar yang
sama misalnya pandan dan padi.
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Tanya jawab
- Bamboo Dancing
G. Media Pembelajaran
- Enceng gondok
- Daun singkong, daun jambu, daun sirih, daun pandan
- Gambar
H. Sumber Pembelajaran
BSE Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III. Hlm:27 – 30.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi
a. Menyiapkan Siswa
- Guru memeriksa kerapian berpakaian,
posisi tempat duduk, serta meminta
siswa menyiapkan alat tulis.
- Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a.
- Guru menyapa siswa dengan dengan
menanyakan kabar.
- Guru mengabsen siswa.
b. Memotivasi siswa
- Melakukan ice breaking sebelum
memulai pelajaran.
- Menghubungkan materi pelajaran
10
Menit
104
dengan lingkungan sekitar.
- Guru memotivasi siswa akan manfaat/
kerugian.
c. Menjelaskan tujuan
Guru menyampaikan tujuan pelajaran.
Anak-anak nanti setelah selesai belajar
tentang penggolongan tumbuhan anak-
anak diharapkan mampu :
- Menjelaskan penggolongan tumbuhan
berdasarkan tempat hidup dan bentuk
daun.
- Menyebutkan contoh tumbuh-
tumbuhan berdasarkan tempat hidup
dan bentuk daun.
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi
- Siswa diminta untuk membaca materi
yang deberikan oleh guru.
- Guru menjelaskan meteri
penggolongan tumbuhan.
b. Elaborasi
- Siswa diminta untuk menuliskan
kalimat informasi yang ditemukan
dalam materi yang telah dibaca.
- Siswa dibagi dalam 4 kelompok yaitu
kelompok A, B, C, D, E.
- Guru meminta siswa untuk berdiri
berjajar berhadapan.kelompok A
berdiri berhadapan dengan kelompok
B, C dengan D..
- Kemudian Guru meminta dua siswa
50
Menit
105
yang berpasangan dari kedua jajaran
berbagi informasi secara bersamaan.
Kemudian, satu atau dua siswa yang
berdiri diujung salah satu jajaran
pindah ke ujung lainnya pada jajaran
lain sehingga jajaran akan bergeser.
c. Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk dan
membaca informasi yang didapat
melalui metode Bamboo Dancing.
- Guru memberikan umpan balik
kepada siswa
3. Kegiatan Akhir a. Evaluasi
- Guru mengomentari hal – hal yang
berlangsung saat proses pembelajaran.
- Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
- Siswa mengerjakan Post test siklus I.
b. Penutup
- Guru menutup pembelajaran
mengucapkan dengan salam.
10
Menit
J. Penilaian
Tes
Soal pilihan ganda
1. Tumbuhan yang hidup di air adalah......
a. Anggrek
b. Sedap malam
c. Teratai
d. Putri malu
2. Pohon kelapa hidup di......
106
a. Air
b. Darat
c. Laut
d. Gurun
3. Contoh bentuk daun menjari yaitu.....
a. Daun singkong
b. Daun jambu
c. Daun jagung
d. Daun sirih
4. Bentuk daun jantung bentuknya seperti.....
a. Jari
b. Oval
c. Jantung
d. Lingkaran
5. Daun mangga berbentuk.....
a. Oval
b. Menjari
c. Memenjang
d. Seperti jantung
Soal isian
1. Bentuk daun jantung dimiliki oleh tumbuhan.....
2. Tumbuhan enceng gondok hidup di .........
3. Padi mempunyai bentuk daun .......
4. Contoh tumbuhan yang hidup di darat adalah.....
5. Contoh tumbuhan yang mempunyai bentuk daun menjari adalah ..
Kunci Jawaban
Soal pilihan ganda
1. C
2. B
3. A
4. C
107
108
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Klero
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/ I
Materi Pokok : Penggolongan Tumbuhan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 Kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
memepengaruhi perubahannya.
B. Kompetensi Dasar
- Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
- Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
C. Indikator
- Menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk batang dan
bentuk akar.
- Menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasarkan bentuk batang
dan akar.
D. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menjelaskan penggolongan tumbuhan berdasarkan
bentuk batang dan bentuk akarnya.
- Siswa mampu menyebutkan contoh tumbuh-tumbuhan berdasarkan
bentuk batang dan akar.
E. Materi Pembelajaran
Penggolongan Tumbuhan
1. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Batangnya
Batang adalah bagian tumbuhan yang berguna sebagai penyalur
makanan dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Selain itu, batang
109
berfungsi untuk menegakkan tumbuhan di atas permukaan tanah.
Tumbuhan yang tinggi, seperti pohon kelapa dan mangga, memiliki
batang yang besar, tinggi, dan keras. Adapun tumbuhan yang pendek,
biasanya, memiliki batang yang kecil, pendek, dan lunak.
Pohon kelapa adalah contoh tumbuhan yang berbatang keras dan
kangkung adalah contoh tumbuhan berbatang lunak.
Ada pula tumbuhan yang memiliki batang menjalar di
tanah, seperti semangka, mentimun, ubi jalar, dan rumput. Batang
tum buhan itu lunak dan ukurannya kecil.
2. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Jenis Akarnya
Amatilah akar tumbuhan yang ada di lingkungansekitarmu. Akar
bagi tumbuhan sangat penting karena berfungsi untuk menyerap air
dan makanan dari dalam tanah. Pada beberapatumbuhan, seperti wortel
dan ketela pohon, akar berfungsi sebagai penyimpan cadangan
makanan.
Ada dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar tunggang. Akar
serabut tidak memiliki akar utama dan setiap bagian akar besarnya
sama. Akar tunggang adalah akar utama yang berukuran besar dan
memiliki akar cabang. Tumbuhan yang memiliki akar serabut,
misalnya tumbuhan padi, jagung, rumput, dan tebu.Tumbuhan yang
memiliki akar tunggang, misalnya pohon mangga, jambu, dan
110
durian.Akar memiliki fungsi yang sangat penting.Fungsi akar sebagai
penyerap air dari dalam tanah. Hal itu membuat lingkungan terhindar
dari banjir karena air yang jatuh ke bumi diserap dengan baik. Akar
tumbuhan juga membuat keadaan tanah menjadi subur. Jika tidak ada
tumbuhan, air sulit diserap oleh tanah sehingga bencana banjir tidak
dapat dihindarkan dan masyarakat akan mengalami kerugian.
Contoh akar tunggang dan akar serabut.
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Tanya jawab
- Bamboo Dancing
G. Media Pembelajaran
- Gambar
H. Sumber Pembelajaran
BSE Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III. Hlm:27 – 30.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi
a. Menyiapkan Siswa
- Guru memeriksa kerapian berpakaian,
posisi tempat duduk, serta meminta
10
Menit
111
siswa menyiapkan alat tulis.
- Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdo’a.
- Guru menyapa siswa dengan dengan
menanyakan kabar.
- Guru mengabsen siswa.
b. Memotivasi siswa
- Melakukan ice breaking sebelum
memulai pelajaran.
- Menghubungkan materi pelajaran
dengan lingkungan sekitar.
- Guru memotivasi siswa akan manfaat/
kerugian.
c. Menjelaskan tujuan
Guru menyampaikan tujuan pelajaran.
Anak-anak nanti setelah selesai belajar
tentang penggolongan tumbuhan anak-
anak diharapkan mampu :
- Menjelaskan penggolongan tumbuhan
berdasarkan bentuk batang dan bentuk
akar.
- Menyebutkan contoh tumbuh-
tumbuhan berdasarkan bentuk akar
dan batang.
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi
- Siswa diminta untuk membaca materi
yang deberikan oleh guru.
- Guru menjelaskan meteri
penggolongan tumbuhan.
b. Elaborasi
50
Menit
112
- Siswa diminta untuk menuliskan
kalimat informasi yang ditemukan
dalam materi yang telah dibaca.
- Siswa dibagi dalam 4 kelompok yaitu
kelompok A, B, C dan D.
- Guru meminta siswa untuk berdiri
berjajar berhadapan.kelompok A
berdiri berhadapan dengan kelompok
B.Kelompok C berdiri berhadapan
dengan Kelompok D.
- Kemudian Guru meminta dua siswa
yang berpasangan dari kedua jajaran
berbagi informasi secara bersamaan.
Kemudian, satu atau dua siswa yang
berdiri diujung salah satu jajaran
pindah ke ujung lainnya pada jajaran
lain sehingga jajaran akan bergeser.
c. Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk dan
membaca informasi yang didapat
melalui metode Bamboo Dancing.
- Guru memberikan umpan balik
kepada siswa
3. Kegiatan Akhir a. Evaluasi
- Guru mengomentari hal – hal yang
berlangsung saat proses pembelajaran.
- Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
- Siswa mengerjakan Post test siklus II
b. Penutup
10
Menit
113
- Guru menutup pembelajaran
mengucapkan dengan salam.
J. Penilaian
Tes
Soal pilihan ganda
1. Tumbuhan yang mempunyai batang lunak yaitu.......
a. Kelapa
b. Jambu
c. Kangkung
d. Mangga
2. Tumbuhan yang memiliki akar serabut yaitu......
a. Padi
b. Durian
c. Mangga
d. Jambu
3. Contoh tumbuhan yang memiliki batang menjalar yaitu .....
a. Kelapa
b. Rambutan
c. Mentimun
d. Kelengkeng
4. Tumbuhan yang memiliki akar tunggang yaitu .....
a. Mentimun
b. Padi
c. Jagung
d. Mangga
5. Pohon kelapa memiliki batang yang ....
a. Tinggi, keras dan besar
b. Pendek, keras dan besar
c. Tinggi, lunak dan besar
d. Tinggi, kersa dan lunak
Soal isian
114
1. Pohon kelapa adalah tumbuhan yang memiliki batang ......
2. Contoh tumbuhan yang berbatang lunak adalah ......
3. Ada dua jenis akar yaitu akar ................ dan akar ..............
4. Tumbuhan jagung adalah tumbuhan yang memiliki akar .......
5. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tunggang adalah ........
Kunci Jawaban
Soal pilihan ganda
1. C
2. A
3. C
4. D
5. A
Soal isian
1. Keras
2. Kangkung
3. Tunggang dan serabut
4. Serabut
5. Mangga, durian, jambu
Skor penilaian
Nilai = (jumlah benar pilihan ganda + isian) x 10 =100
115
116
Lampiran 3
Dokumentasi Siklus I
Guru memebuka pelajaran
Siswa membaca materi penggolongan tumbuhan
117
Guru menjelaskan materi
Pelakasanaan metode Bamboo Dancing
Siswa membacakan informasi dan menuliskan informasi yang dibacakan
Siswa membacakan hasil dari pertukaran informasi
118
Dokumentasi Siklus II
Guru membuka pelajaran
Siswa membaca materi
119
Menjelaskan materi
Pelakasanaan metode Bamboo Dancing
Siswa membacakan hasil dari pertukaran informasi
120
Lampiran 4
Soal Siklus I
Nama/No Absen :
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat !
1. Tumbuhan yang hidup di air adalah ......
a. Anggrek
b. Sedap malam
c. Teratai
d. Putri malu
2. Pohon kelapa hidup .......
a. Air
b. Darat
c. Laut
d. Gurun
3. Contoh bentuk daun menjari yaitu .....
a. Daun singkong
b. Dun jambu
c. Daun jagung
d. Daun sirih
4. Bentuk daun jantung bentuknya seperti .....
a. Jari
b. Oval
c. Jantung
d. Lingkaran
5. Daun mangga berbentuk ....
a. Oval
b. Menjari
c. Memanjang
d. Seperti jantung
121
B. Lengkapilah soal-soal berikut dengan jawaban yang tepat !
1. Bentuk daun jantung dimiliki oleh tumbuhan ......
2. Tumbuhan enceng gondok hidup di ......
3. Bentuk daun padi adalah ......
4. Contoh tumbuhan yang di darat adalah ......
5. Contoh tumbuhan yang mempunyai bentuk daun menjari adalah ....
122
Lampiran 5
Soal Siklus II
Nama/No Absen :
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat !
1. Tumbuhan yang mempunyai batang lunak yaitu ......
a. Kelapa
b. Jambu
c. Kangkung
d. Mangga
2. Tumbuhan yang memiliki akar serabut yaitu ....
a. Padi
b. Durian
c. Mangga
d. Jambu
3. Contoh tumbuhan yang memiliki batang menjalar yaitu .....
a. Kelapa
b. Rambutan
c. Mentimun
d. Kelengkeng
4. Tumbuhan yang memiliki akar tunggang yaitu .....
a. Mentimun
b. Padi
c. Jagung
d. Mangga
5. Pohon kelapa memiliki batang yang ....
a. Tinggi, keras dan besar
b. Pendek, keras dan besar
c. Tinggi, lunak dan besar
d. Tinggi, keras dan lunak
123
B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat !
1. Pohon kelapa adalah tumbuhan yang memiliki batang .......
2. Contoh tumbuhan yang berbatang lunak adalah ......
3. Ada dua jenis akar yaitu akar ................ dan akar ..............
4. Tumbuhan jagung adalah tumbuhan yang memiliki akar .......
5. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tunggang adalah ........
124
Lampiran 6
Lembar Observasi Guru Metode Bamboo Dancing
Siklus I
Nama sekolah : MI Klero
Nama guru : Muhammad Syafi’i, S.Ag
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ semester : III/I
Hari/tanggal : Rabu, 5 Agustus 2015
Materi pokok : Penggolongan Tummbuhan Berdasarkan Tempat Hidup
dan Bentuk Daun.
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi
6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
7. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-
langkah yang direncanakan di RPP yakni
125
dengan menerapkan metode Bamboo
Dancing.
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar
(materi).
10. Kejelasan dalam memberikan contoh
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran).
11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat
penerapan metode Bamboo Dancing.
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode
Bamboo Dancing.
14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan
penerapan metode Bamboo Dancing dengan
runtut.
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Pemanfaatan Media Pembelajaran dan
Sumber Belajar
16. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan seseuai dengan
RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
126
127
Lampiran 7
Lembar Observasi Guru Metode Bamboo Dancing
Siklus II
Nama sekolah : MI Klero
Nama guru : Muhammad Syafi’i, S.Ag
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ semester : III/I
Hari/tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015
Materi pokok : Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Batang dan
Bentuk Akar.
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberi motivasi awal
3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi
6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
7. Mobilitasi posisi mengajar
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
128
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-
langkah yang direncanakan di RPP yakni
dengan menerapkan metode Bamboo
Dancing.
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar
(materi).
10. Kejelasan dalam memberikan contoh
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran).
11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat
penerapan metode Bamboo Dancing.
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode
Bamboo Dancing.
14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan
penerapan metode Bamboo Dancing dengan
runtut.
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
Pemanfaatan Media Pembelajaran dan
Sumber Belajar
16. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan seseuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
129
130
Lampiran 8
Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas III MI Klero Mata Pelajaran
IPA (Pra Siklus)
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. Rohmad Tri Wahyono 70 Tuntas
2. Agus Tri Mufti 20 Tidak Tuntas
3. Mukses Daniel Wahyudi 60 Tidak Tuntas
4. Resa Dwi Ardiansyah 50 Tidak Tuntas
5. Risma Triya Andini 70 Tuntas
6. Arya Tirta Satria 60 Tidak Tuntas
7. Candra Dwi Setiawan 40 Tidak Tuntas
8. Dimas Ahmad Muzakki 80 Tuntas
9. Eka Amelia Febrian 70 Tuntas
10. Ikhsanul Yakin 30 Tidak Tuntas
11. Laila Dwi Nofiani 70 Tuntas
12. Mahendra Arya Faiz 40 Tidak Tuntas
13. M. Alfa Rizki Romadhon 40 Tidak Tuntas
14. Tarisa Indriyani 30 Tidak Tuntas
15. Titis Achirta Sari 60 Tidak Tuntas
16. Zahra Amelia 70 Tuntas
17. Risky Raditiya Pratama 40 Tidak Tuntas
18. Anas Fauzul Hakim 70 Tuntas
19. Affan Noval Tegar Jati 60 Tidak Tuntas
20. Muhammad Hafish Al Qurana 70 Tuntas
21. Saputra 50 Tidak Tuntas
131
22. Amalia Putri Widyawati 60 Tidak Tuntas
23. Aprilia Ayu Diana 50 Tidak Tuntas
24. Bima Hafish Setiawan 80 Tuntas
25. Eko Febriyanto 40 Tidak Tuntas
26. Kiandaru Angestu Putra 50 Tidak Tuntas
27. Latifatun Nikmah 70 Tuntas
28. Muhammad Hanif 20 Tidak Tuntas
29. Muhammad Sdiq Bakhrudin 70 Tuntas
30. M.Wahyu Dzawin Niam 50 Tidak Tuntas
31. Nadia Budhi Ananda 70 Tuntas
32. Neysa Firdania Handayani 70 Tuntas
33. Rafi Zakiudin 40 Tidak Tuntas
34. Regina Riti 70 Tuntas
35. Salsa Aisyahra Kristiani 30 Tidak Tuntas
36. Septiana Wahyu Utami 50 Tidak Tuntas
Rata-rata 54,72
132
LAMPIRAN 9
Lembar observasi siswa siklus I
133
Lampiran 10
Lembar observasi siswa siklus II
134
Lampiran 11
135
Lampiran 12
136
Lampiran 13
137
Lampiran 14
138
139
LAMPIRAN 15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Yuni Sariati
Tempat/Tanggal Lahir : Kabupaten Semarang/23 Juni 1993
Agama : Islam
Alamat : Tengran Kulon Rt 03, Rw 01.Tengaran
Pendidikan : SD N 03 Tengaran Lulus Tahun 2005
SMP N 1 Tengaran Lulus Tahun 2008
MAN Tengaran Lulus Tahun 2011
S1 IAIN Salatiga
Salatiga, 1 September 2015
Peneliti
Yuni Sariati