Sindrom koroner akut

Post on 28-Jan-2016

39 views 4 download

description

a

Transcript of Sindrom koroner akut

Angelia Elisabeth M 030.09.094Riyan Santosa 030.09.210Ronald Tedjoprayitno 030.09.213

Merupakan spektrum manifestasi akut dan berat yang merupakan keadaan kegawatdaruratan dari koroner akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah.

Setiap tahun lebih dari 1 juta orang Amerika akan mengalami sindrom coroner akut dan 239.000 jiwa akan meninggal akibat infark miokard. Di Amerika lebih dari 7,6 juta orang hidup dengan infark miokard saat ini

MerokokHipertensiHiperlipidemiaDiabetes melitusAktifitas fisikObesitas

Usia,Jenis kelaminRasRiwayat

keluarga

Dapat dirubah :

≠ Dapat dirubah :

kebutuhan Oksigen suplai

oksigen

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Faktor Resiko

Kerusakan Endotel

LDL teroksidasi masuk ke endotel

Migrasi monosit (makrofag)

SEL FOAM

Fatty streak dengan fibrous

cap

Migrasi sel otot polos

STABIL ?≠ STABIL ?

PatogenesisFibrous

cap STABIL

ANGINA PEKTORIS STABIL

Fibrous cap

STABIL1. ANGINA ≠

STABIL2. NSTEMI3. STEMI

1. Unstable angina(UA)2. NSTEMI3. STEMI

Yang dimasukkan kedalam angina tidak stabil yaitu:

Pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana angina cukup berat dan frekuensi cukup sering, lebih dari 3 kali perhari

Pasien dengan angina yang makin bertambah berat, sebelumnya angina stabil, lalu serangan angina timbul lebih sering, dan lebih berat sakit dadanya, sedangkan faktor presipitasi makin ringan.

Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat.

Klasifikasi berdasarkan beratnya serangan angina. (raunwald 1989) :

Kelas I. Angina yang berat untuk pertama kali, atau makin bertambah beratnya nyeri dada.

Kelas II. Angina pada waktu istirahat dan terjadinya subakut dalam 1 bulan, tapi tidak ada serangan angina dalam waktu 48 jam terakhir.

Kelas III. Adanya serangan angina waktu istirahat dan terjadinya secara akut baik sekali atau lebih, dlam waktu 48 jam terkahir.

Berdasarkan keadaan klinis (raunwald 1989) :

Kelas A. Angian tak stabil sekunder, karena adanya anemia, infeksi lain atau febris.

Kelas B. Angina tak stebil yang primer, tak ada faktor ekstra kardiak.

Kelas C. Angina yang timbul setelah serangan infark jantung.

PenatalaksanaanTindakan umum Pasien perlu perawatan di rumah sakit

sebaiknya di unit intensif koroner(bed rest),di beri penenang dan oksigenpemberian morfin atau petidin

TERAPI MEDIKAMENTOSAObat Anti Iskemia

NitratBeta blockerAntagonis kalsium

Obat Anti Agregasi Trombosit AspirinClopidogrel

Obat Anti Trombin Unfractionnated HeparinLow Molecular Weight Heparin

Manifestasi klinisNyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadang kala di epigastrium dengan ciri seperti di peras, perasaan seperti di ikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul,rasa penuh, berat atau tertekan, menjadi persentasi gejala yang sering di temukan pada penderita NSTEMI

Gejala tidak khasMualDiaforesisSinkopnyeri di lengan, epigastrium, bahu

atas atau leher

Pemeriksaan EKGGambaran EKG, secara spesifik berupa deviasi segmen ST merupakan hal penting yang menentukan resiko pada pasien.

Pemeriksaan laboratoriumTroponin T atau Troponin I merupakan pertanda nekrosis miokard yang lebih di sukai, karena lebih spesifik daripada enzim jantung tradisional seperti CK dan CK-MB. Pada pasien dengan infark miokard akut, peningkatan awal troponin pada daerah perifer setelah 3-4 jamdan dapat menetap sampai 2 minggu.

Terapi Medikamentosakomponen utama terapi harus dipertimbangkan pada setiap pasien NSTEMI yaitu:Terapi antiiskemia Terapi anti platelet/antikoagulan Terapi invasif (kateterisasi dini/

revaskularisasi)

Gejalal KlinisNyeri dada Angina Kuantitas nyeri lebih dari 20 menit dengan intensitas nyeri makin lama makin bertambah bahkan nyeri tidak hilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrat

Pemeriksaan fisikektremitas pucat di sertai keringat dinginTanda fisis lain pada disfungsi ventrikular

adalah S4 dan S3 gallopmurmur midsistolik

Pemeriksaan Pemeriksaan EKGadanya elevasi ST kurang lebih 2mm, minimal pada dua sadapan prekordial yang berdampingan atau kurang lebih 1mm pada 2 sadapan ektremitas

Pemeriksaan LaboratoriumPeningkatan nilai enzim di atas 2 kali nilai batas

atas normal menunjukan adanya infark miokard.CKMB meningkat setelah 3 jam bila ada infark

miokard dan mencapai puncak dalam 10 – 24 jam dan kembali normal dalam 2 – 4 hari.

cTn : ada 2 jenis cTn T dan cTn I. enzim ini meningkat setelah 2 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10 – 24 jam dan cTn T masih dapat dideteksi setelah 5 – 14 hari, sedangkan cTn I setelah 5 – 10 hari

Pemeriksaan enzim jantung yang lain yaitu :mioglobinCreatinin KinaseLactic Dehidrogenase

Penatalaksanaan STEMITujuan pengobatan pasien miokardinfark akut dengan STEMI adalah untuk memulihkan oksigenasi dan suplai substrat metabolik akibat oklusi trombotik persisten di arteri koroner.

Fibrinolitik pra-rumah sakitTatalaksana UmumOksigenNitrogliserinMorfinAspirinPenyekat BetaTerapi Reperfusi

Revaskularisasi dengan kateterPTCADCAPTCRAPemasangan stent

Revaskularisasi BedahCABG

Terapi reperfusi farmakologis : fibrinolitik

SKA

Gagal jantung

kongestif

Disfungsi ventrikul

ar

Aneurisma

ventrikel

disritmiatromboemboli

Syok kardiogen

ik

Ekstrasistol

ventrikel

Disfungsu

m.papilaris