Post on 03-Jan-2016
description
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 13
BAB 2SIMBOL PENGELASAN
Proses pengelasan merupakan proses penyambungan / pengabungandua atau lebih bahan logam dengan menggunakan tekanan, panas,nyala atau busur listrik. Pada proses pengelasan, logam pengisi danbenda kerja dipanaskan sampai membentuk busur las denganmenggunakan busur listrik atau pembakaran gas. Pada umumnya prosespengelasan digunakan untuk memproduksi alat / komponen yangterbuat dari bahan logam, dengan hasil las sesuai kebutuhan. Untuk itudiperlukan syarat-syarat dalam pengelasan untuk menjamin mutusambungan las. Agar syarat-syarat pengelasan dapat dipahami oleh jurulas (welder) tentunya membutuhkan kesepakatan simbol las padagambar konstruksi. Simbol las ini telah distandarkan oleh AWS, JIS,BS, DIN dan system standar lainnya. Oleh karena simbol las sangatpenting sekali untuk dapat dimengerti oleh semua negera di dunia ini,maka diperlukan standarisasi simbol las oleh ISO.Pada umumnya didalam simbol las terdiri dari dua bagian yaitu simboldasar las dan simbol pelengkap yang kedua-duanya di letakkan padagaris referensi. Untuk menjamin mutu las diperlukan simbol uji yangmenjelaskan jenis pengujian yang harus dilakukan. Berdasarkan simbollas dasar, pengelasan dapat dibagi menjadi las alur, Fillet, Alur J, Alurbujur sangkar, Plug, Alur V terbuka, Alur tirus, Alur tirus terbuka, Alur U,Flens ganda, Alur V, Titik, Proyeksi, Klem. Sedang simbol las pelengkapdigunakan untuk menjelaskan jenis penyelesaian, penampakan, dan lainsebagainya dari permukaan las yang tertulis pada garis referensi.Aturan penggunaan simbol las harus sesuai dengan standar pengelasaninternasional. Menurut standar AWS, penggunaan simbol las harusmengikuti aturan sebagai berikut:1. Simbol las harus menunjukkan jenis pengelasan dari bagian Yang
disambung, kecuali pada proses las lapisan.2. Simbol las harus ditempatkan pada garis referensi lengkap dengan
ukurannya.3. Garis referensi terdiri dari dua garis yaitu garis datar tempat simbol
las dan garis penunjuk dengan panah yang menunjukkan bagiansambungan dan membentuk sudut 60o terhadap garis datar.
4. Simbol las dan ukurannya harus ditempatkan sedekat mungkindengan garis referensi dan diletakkan di bawah garis referensi bilapermukaan yang dilas adalah permukaan yang ditunjukkan olehpanah dan harus diletakkan diatas garis referensi bila yang dilasadalah permukaan sebaliknya.
5. Simbol pelengkap untuk pengelasan dilapangan harus diletakkanpada pertemuan dari garis datar dan garis penunjuk.
6. Simbol pengelasan khusus harus ditempatkan pada ujung akhir garisreferensi.
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 14
Gambar 2.1 Desain Dasar Sambungan Las
2.1 Dasar Sambungan LasPada proses pengelasan terdapat lima jenis desain dasar sambunganlas. Kelima jenis dasar sambungan tersebut adalah sambungan Tumpul(Butt), Sudut (Corner), T (Tee), Tumpang (Lap), dan Sisi (Edge), sepertiterihat Gambar 2.1. Lima jenis dasar sambungan las dapat dibuat dalamempat posisi pengelasan yang berbeda, yaitu posisi flat, vertical,horizontal, dan diatas kepala seperti ditunjukkan pada gambar 2.2
SambunganTumpang(Lap Joint)
SambunganT
(Tee Joint)
SambunganTumpul(Butt Joint)
SambunganSudut
(Cornerjoint)
SambunganSisi
(Edge Joint)
Flat
Horisontal
Vertikal
di AtasKepala
Gambar 2.2 Posisi pengelasan pada kelima jenis dasar sambungan lasSumber: Modern Welding, 1984
Sambungan Sudut(Corner Joint)
Sambungan T(Tee Joint)
Sambungan Tumpang(Lap joint)
Sambungan Tumpul(Butt Joint)
Sambungan Sisi(Edge Joint)
Jenis
Posisi
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 15
Pada proses pengelasan terdapat beberapa istilah yang umumdigunakan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Istilah yang digunakan pada pengelasanSumber: Modern Welding, 1984
Gambar 2.4 Muka alur (groove face), muka akar (root face) dan sisi akar(root edge) sambungan pengelasan .Sumber: www.aws.org
Penetrasi
OverlapPermukaan las
Ukuran las(Throat efektif)
Jari kaki las(Toe of weld)
Permukaan penguat(face reinforcement)
Kaki penguat(Root reinforcement) Bukaan kaki
(Root Opening)
Permukaan kaki(Root face)
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 16
Gambar 2.5 Sudut tirus (Bevel angle), sudut alur (groove angle), alurradius (groove radius) dan bukaan akar (root opening) sambungan las .Sumber: www.aws.org
Gambar 2.6 Bagian las alur (groove weld ) dan las fillet ( fillet weld)Sumber: www.aws.org
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 17
Pada proses pengelasan seringkali diperlukan proses penyiapan bagiansisi logam (logam dasar) yang akan di las dengan melakukanpemotongan, permesinan, atau penggerindaan. Persiapan ini dilakukanuntuk menjamin proses pengelasan mencapai seluruh ketebalan logamdasar. Persiapan pada bagian sisi logam yang tebal dengan membuatarea sambungan (gap). Hal ini dimaksudkan untuk memberi ruang yangcukup besar sehingga pengelasan mencapai bagian permukaan bawahsambungan. Sambungan jenis tumpul dapat dilakukan pengelasan dariatas, bawah atau keduanya.Sambungan tumpul dapat dilas dengan menggunakan salah satu darijenis pengelasan, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.9. Alur bujursangkar (Square groove), alur tirus (Bevel groove), alur V (V groove), alurJ (J groove), alur U (U groove), alur tirus terbuka (flare-bevel-groove),alur V terbuka (flare V groove), dan flens ganda (Edge Flange).
Las alur bujur sangkar Alur tirusl Alur tirus ganda
Alur V Alur V ganda Alur J
Alur J ganda Alur U Alur U ganda
Alur tirusterbuka
Las alur Vterbuka
Las flensganda
Gambar 2.9 Metode persiapan pada sisi sambungan tumpul.Sumber: Modern Welding, 1984
Gambar 2.8 Lapisan ganda(multiple pass layer)Sumber: www.aws.org
Gambar 2.7 Urutan lapisan(pass layer) pengelasanSumber: www.aws.org
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 18
Alur bujur sangkar Alur tirus Alur tirus ganda
Alur J Alur tirus terbuka
Sambungan sudut (corner) dapat dilakukan pengelasan baik dari dalammaupun dari luar sudut sambungan. Kadang-kadang sambungan sudut(corner) dapat dilakukan dari kedua sisi sambungan. Gambar 2.10menunjukkan metode yang digunakan untuk menyiapkan pengelasan daridalam maupun dari luar pada sambungan sudut.Alur ganda seringkali digunakan pada bahan logam yang tebal dandilakukan pengelasan pada kedua sisinya. Biasanya pada bahan logamtersebut disambung dengan bentuk sambungan tirus terbuka, alur Vterbuka, dan flens ganda.
Gambar 2.10 Metode penyiapan bagian sisi sambungan sudut.Sumber: Modern Welding, 1984
Pada bahan logam yang tebal biasanya menggunakan Tirus ganda danalur J ganda. Disebut sambungan T, karena berkaitan dengan posisipenempatan logam dasar yang membentuk sambungan berbentuk hurufT, seperti yang terihat pada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Metode penyiapan bagian sisi pada sambungan TSumber: Modern Welding, 1984
Alur Jpada sudut dalam
Las alur tirus terbuka padasudut dalam
Las alur V terbukapada sudut luar
Las alur flens gandapada sudut luar
Las Fillet pada sudutdalam (tanpa persiapan)
Las alur bujur sangkarpada sudut luar
Alur V pada sudut luar
Alur tirus pada sudut luar
Alur tirus pada sudut dalam
Alur U pada sudut luar
Alur J pada sudut luar
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 19
Gambar 2.11 menunjukkan metode penyiapan pada bagian sisi bahanlogam untuk beberapa jenis pengelasan sambungan T. Untukpengelasan sambungan tumpang biasanya jarang dilakukan persiapan.Beberapa metode penyiapan pengelasan sambungan sisi, seperti padagambar 2.12.
2.2 Simbol PengelasanStandar internasional dalam penulisan simbol pengelasan mengacu padasimbol pengelasan yang diadopsi dari American Welding Society (AWS).penggunaan simbol ini diterapkan dalam bidang struktur, fabrikasi,jembatan, dan lain sebagainya.Dalam simbol pengelasan yang lengkap mencakup semua informasitentang sambungan las. Simbol dasar las merupakan bagian dari Simbollengkap pengelasan yang menunjukkan jenis las yang digunakan. Padatabel 2.1 dan 2.2 menunjukkan simbol dasar pengelasan yang digunakanoleh AWS. Informasi pada beberapa gambar pengelasan, denganmenggunakan simbol pengelasan yang sesuai, ditunjukkan untukmemberikan berbagai informasi proses pengelasan, informasi ini terdapatpada area simbol las yang lengkap. Sisi pada sambungan las ditunjukkandengan warna merah. Dan sebagaimana pada tahap persiapan sesuaidengan simbol pengelasannya.
Gambar 2.12 Metode penyiapan pengelasan sambungan sisiSumber: Modern Welding, 1984
Alur bujursangkar
Alurtirus
Alur V Alur J Alur U
Alur flens ganda
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 20
Tabel 2.1 Simbol dasar pengelasanNo Keterangan Ilustrasi Simbol
1 Las Butt Flens ganda
2 Las Butt Bujur sangkar
3 Las Butt alur V tunggal
4 Las Butt tirus tunggal
5 Las Butt Alur V tunggal denganbroad root face
6 Las Butt tirus tunggal denganbroad root face
7 Las Butt Alur U tunggal(parallel)
8 Las Butt Alur J tunggal
9 Backing run atau Pendukunglas
10 Las Fillet
11 Las Plug
12 Las Titik
13 Las Klem
Sumber: Standard ISO 2553-1974 (E)
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 21
Sedangkan simbol tambahan sebagai berikut:Tabel 2.2 Simbol tambahanBentuk permukaan las Simbola. Datarb. Cembungc. Cekung
Sumber: Standard ISO 2553-1974 (E)
Gambar bagian yang dilas biasanya digambarkan sesuai dengan simbolyang ditunjukkan pada gambar 2.13. Setiap dua atau lebih bagian yangakan dilakukan pengelasan (weldment) ditempatkan bersama,permukaan dan sisinya membentuk sebuah sambungan. Gambar bagianyang dilas mengindikasikan bagaimana bagian tersebut di assembly danapa jenis sambungan yang akan dibuat? Gambar 2.1 menunjukkan jenissambungan las dan jenis pengelasan yang digunakan pada berbagaisambungan.
Gambar 2.13 Simbol pengelasanSumber: AWS A2.4-98
Simbol pengelasan yang lengkap akan menjelaskan pada juru las(welder) tentang bagaimana mempersiapkan logam dasar, prosespengelasan yang digunakan, metode penyelesaian (finishing), daninformasi lainnya mengenai masing-masing pengelasan.
Sudut alurTanda penyelesaian
Elemen selain areaini menunjukanketika ekor dananah panah dibalik
Panjang manik lasKontur las
Celah akar
Spesifikasi proses ataulainnya
Ukuran atau kekuatan
Jumlah titik lasDi las seluruh keliling
Garis penunjuk
Garis referensiEkor
Dasar simbol las ataudetail
Tanda pengerjaandilapangan
Ukuran atau kekuatan
Sisi anak panah
Sisi lain
Jarak manik las
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 22
Ukuran yang digunakan pada Simbol pengelasan dapat mengunakansatuan metrik SI.
2.3. Garis Referensi, Kepala Panah, dan Ekor
Pada gambar 2.14 menunjukkangambar sebuah garis referensi(reference line), garis ini selaludigambar sebagai garis horisontal.Garis ini selalu ditempatkan padagambar dekat sambungan bahanlogam yang akan dilas. Semuainformasi mengenai pengelasanbahan logam ditunjukkan di atasatau di bawah garis referensihorisontal pada simbol pengelasan.Semua informasi yang ditunjukkanpada simbol pengelasan lengkapselalu ditunjukkan dalam posisi yangsama seperti ditunjukkan dalamgambar 2.13 dan dibaca dari kiri kekanan.
Anak panah (arrow) dapat digambar dari kedua ujung garis referensi.Simbol pengelasan tampak di dalam gambar proyeksi pengelasan. anakpanah selalu menyentuh garis yang menunjukkan dimana posisisambungan yang akan di las.Ekor (tail) digunakan sesuai dengan keperluan. Jika digunakan, simbol inimemberikan informasi mengenai spesifikasi, proses pengelasan yangdigunakan, atau rincian lain yang diperlukan, tetapi tidak ditunjukkanpada simbol pengelasan. Sebagai contoh penggunaan nomor, misalnya1, 2, atau 3, dan seterusnya dapat digunakan pada ekor tersebut. Hal iniuntuk menunjukkan pada juru las (welder) sebagai catatan mengenaigambaran tersebut.Pembuat gambar baik perorangan atau perusahaan dapat menggunakannomor kode atau huruf pada ekor tersebut untuk menunjukkan proses,prosedur, metode penyelesaian pengelasan, atau spesifikasi perusahaan.Jika dalam gambar simbol tidak ditemukan adanya gambar ekor, iniberarti bahwa pada informasi pada gambar tersebut sesuai dengancatatan khusus yang dibuat oleh si pembuat gambar kerja. sepertimisalnya, ”Kecuali tidak dispesifikasikan, semua pengelasan dapatdilakukan sesuai dengan Spesifikasi No. XXXX.”
2.4 Simbol Dasar LasSimbol dasar las yang ditunjukkan pada Simbol pengelasan lengkapmenunjukkan jenis pengelasan yang dibuat pada sambungan las. Hal inijuga merupakan gambar miniatur berbagai tahap persiapan pada sisi
Gambar 2.14. Simbol penge-lasan untuk garis referensi,anak panah, dan ekor.Sumber: Modern Welding, 1984
Ekor
Garis referensi
Anak panah
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 23
bahan logam yang diperlukan pada saat sebelum pengelasan dimulai.gambar 2.15 menunjukkan penggunaan beberapa jenis simbol las. Garisvertikal yang digunakan pada jenis pengelasan fillet, tirus, atau alur Jselalu digambarkan di sebelah kiri.
2.5 Sisi Anak Panah Dan Sisi Lain
Pada gambar bagian yang dilas, anak panah pada simbol pengelasanmenyentuh garis yang dilas. Logam tersebut memiliki dua sisi.Permukaan logam dimana yang disentuh anak panah disebut sisi anakpanah. Sedangkan permukaan logam yang berlawanan dengan sisi anakpanah disebut sisi lain. Pada beberapa bahan yang mampu dilas, karenaposisi sambungan tidak ada bagian yang disebut di dalam atau di luarsisi, ujung atau bawah, kiri atau kanan. Sehingga untuk menyederhana-kan lokasi pengelasan digunakan istilah sisi anak panah dan sisi lain.Pada Simbol pengelasan, informasi pengelasan pada sisi anak panahselalu ditunjukkan di bawah garis referensi. Sedang informasi pengelasanpada sisi lain selalu ditunjukkan di atas garis referensi.Terdapat kemungkinan tidak selalu menempatkan simbol pengelasan disisi yang harus dilas. Kadang-kadang gambar tersebut terlalu ramai danrumit. Gambar 2.16 menunjukkan contoh penggunaan sisi anak panahdan sisi lain pada Simbol pengelasan. Garis putus-putus tidak ditunjukkanpada Simbol dasar pengelasan. Tetapi, Simbol-Simbol yang digunakan disini, untuk memberikan gambaran bahwa simbol dasar pengelasanadalah miniatur gambar pada persiapan sisi dan/atau jenis pengelasanyang digunakan. Garis vertikal pada simbol pengelasan alur bevel dansimbol fillet digambarkan di sebelah kiri. Bagian permukaan bahan logamyang disentuh oleh anak panah selalu disebut sisi anak panah.
Gambar 2.15 Perbandingan simbol las dan hasil las.Sumber: Modern Welding, 1984
Sambungan T
Simbol sambungantumpul bujur sangkar
Sambungan tumpulbujur sangkar
Simbol sambungan T
Gambar 2.16 Posisi penempatan sisi anak panah dan sisi lainSumber: Modern Welding, 1984
Sisi lain
Sisi anak panah
Sisianakpanah
Sisi lain
Sisi lain
Sisi anak panah
Sisi anak panah Sisi anak panah
Sisi lain
Sisi lain Sisi anak panah
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 24
Tabel 2.3 Posisi simbol las menurut proyeksi Amerika (cara ”A”)Ilustrasi Representasi Simbol Deskripsi posisi
Simbol dibawah garis referensi. Jikapermukaan las (weld face) terletakpada sisi anak panah padasambungan
Simbol diatas garis referensi. Jikapermukaan las (weld face) terletakpada sisi lain pada sambungan
Melintang garis referensi jika dalamkasus pengelasan yang dibuat padatempat sambungan
Sumber: Standard ISO 2553-1974 (E)
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 25
Tabel 2.4 Posisi simbol las menurut proyeksi Eropa (cara ”E”)Ilustrasi Representasi Simbol Deskripsi posisi
Simbol diatas garis referensi. Jikapermukaan las (weld face) terletakpada sisi anak panah padasambungan
Simbol dibawah garis referensi. Jikapermukaan las (weld face) terletakpada sisi lain pada sambungan
Melintang garis referensi jika dalamkasus pengelasan yang dibuat padatempat sambungan
Sumber: Standard ISO 2553-1974 (E)
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 26
ContohBila terdapat benda kerja yang akan dilas berbentuk sebagai berikut, bagaimana simbol pengelasan menurut proyeksiEropa dan proyeksi Amerika :
Tabel 2.3 dan 2.4 menunjukkan gambar proyeksi simbol. Sedangkan contoh penggunaan simbol dasar dengan keduaproyeksi, baik dengan proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa, seperti terlihat pada tabel 2.5.
Proyeksi Eropa Proyeksi AmerikaIlustrasibenda kerja
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 27
Tabel 2.5 Contoh penggunaan simbol dasar pada proyeksi Eropa dan AmerikaProyeksi Eropa Proyeksi AmerikaNo. Simbol Ilustrasi Representasi simbol Representasi simbol
1
2
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 28
3
4
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 29
5
6
7
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 30
8
9
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 31
10
11
Sumber: Standard ISO 2553-1974 (E)
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 32
F
C
E
B
45o
30o
60o
1/8
1/645
451/6 Bukaan kaki
Sudut alur
D
A
Untuk memudahkan pemahaman pembaca, simbol yang digunakan padabuku ini mengacu pada American Welding Society (AWS) sehinggamenggunakan proyeksi Amerika atau proyeksi cara ”A”.
2.6 Bukaan Akar dan Sudut alurBukaan akar (Root Opening) merupakan ruang di antara logam yangterletak di bawah sambungan (akar). bukaan akar ini bisa dispesifikasikanpada gambar dalam satuan metrik, dalam pecahan inchi, atau satu angkadibelakang koma dalam inchi. Ukuran bukaan akar tampak di dalamsimbol dasar las pada simbol lengkap pengelasan. Besarnya sudut padaalur las terletak di atas Simbol dasar pengelasan, seperti terlihat padagambar 2.17. Dalam melakukan persiapan pada bagian sisi pengelasan,setengah dari sudut alur dipotong pada masing-masing bagian, sehinggaketika di gabungkan sudut yang ditunjukkan adalah sudut total.Ketika menggunakan jenis pengelasan bevel atau alur-J, hanyaberdasarkan satu bagian bahan logam dipotong. Anak panah padasimbol pengelasan menempel pada titik bagian permukaan yang dipotongseperti terlihat pada gambar 2.17D, dan pada gambar 2.18A.
Gambar 2.17. Bukaan akar dan sudut alurSumber: Modern Welding, 1984
Pada gambar 2.17 terlihat bahwa gambar A dan D menunjukkan Simbollas untuk pengelasan alur. Sedang gambar B dan E menunjukkanpotongan bagian dan setting untuk pengelasan. Gambar C dan Fmenunjukkan pengelasan yang telah lengkap. Terlihat bahwa anak panahmenempel di titik D bagian sebelah kiri, yang artinya bahwa bagian iniharus dipotong atau dilakukan permesinan.
2.7 Kontur dan Simbol PenyelesaianBentuk atau kontour pada manik-manik las ditunjukkan pada Simbolpengelasan sebagai garis lurus atau lengkung di antara Simbol dasarpengelasan dan Simbol finishing. Garis kontur lurus menunjukkan bahwamanik-manik las dapat dibuat sedatar mungkin. Garis contour lengkung
1/8
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 33
menunjukkan bentuk cembung atau cekung manik-manik las, sepertiterlihat pada gambar 2.18.
Pada gambar 2.18 terlihat pada gambar A,C dan E menunjukkan simbolkontour dan penyelesaian pada Simbol pengelasan. Sedang gambar B,D, dan F menggambarkan bentuk dan penyelesaian pengelasan yangtelah lengkap. Dalam standar American Welding Society (AWS)menggunakan symbol-simbol penyelesaian sebagai berikut: C (potong);G (gerinda); M (pemesinan); R (Pengerollan); H (tempa).
2.8 Ukuran (Kekuatan Las) dan Ukuran efektif ThroatUkuran las sangat penting. Ukuran las pada umumnya ditentukandengan kode dan spesifikasi, insinyur las, atau dari pengalaman. IstilahSize Of Weld berbeda artinya untuk jenis pengelasan fillet danpengelasan alur. Ukuran pada jenis pengelasan fillet berarti panjang padabagian segi tiga yang terbentuk pada arah melintang pengelasan yangtelah lengkap seperti yang terlihat pada gambar 2.19.
Gambar 2.19 Ukuran pada jenis pengelasan fillet danthroat yang efektifSumber: Modern Welding, 1984
Gambar 2.18. Kontour las dan Simbol penyelesaianSumber: Modern Welding, 1984
konturcembung,kemudiandipotong
A
Kontur normal,Potonganpermukaan
B
C
F
G
Simbolfinish
Kontur flatkemudiandi gerinda
Simbol kontur
C
A B
L1 L2
E1
a
E2
Simbolfinish
451/8
C
Simbolkontur
Simbolfinish
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 34
Pada gambar 2.19 terlihat bahwa gambar A dan B menunjukkanpengelasan fillet telah dilas pada ukuran sama ”a”. Ukuran segi tiga yangdigambarkan pada kontour pengelasan A lebih kecil dibanding segitiga B.Pada hasil las A yang cekung, pengelasannya lebih kecil dibandingkandengan pengelasan B yang cembung. Ukuran throat efektif E1 dan E2sama pada kedua jenis pengelasan fillet. Ukuran pengelasan alur adalahsejauh mana kedalaman logam dasar dipotong atau sebagai dasar,seperti terlihat pada gambar 2.20 yang dimaksud dengan throat yangefektif pada pengelasan alur adalah kedalaman penetrasi pengelasan.Throat yang efektif tak pernah lebih besar dibandingkan denganketebalan logam.
Pada gambar 2.20 terlihat bahwa:a) Ukuran las adalah 1/4 inchidan throat efektif (penetrasipengelasan) adalah 1/5 inchi.b) Jenis pengelasan adalah bevelganda. Ukuran las adalah 5/8inchi. Throat efektif masing-masing pengelasan 3/4 inchi.Tetapi, total efektif throat tidakboleh lebih besar dibandingkandengan ketebalan bahan logamyaitu sebesar 1 inchi.Dimensi pada bentuk segitigapada pengelasan fillet ditunjukkandi sebelah kiri Simbol dasarpengelasan. Ukuran pada
Gambar 2.20. Ukuran pengelasan alur dan throat yang efektif.Sumber: Modern Welding, 1984
1/4 (1/5)1/4 1/5
1/2"
5/8 (3/4)5/8 (3/4)
5/8
3/4
3/4
5/8
1"
A
B
Gambar 2.21 Ukuran las filletSumber: Modern Welding, 1984
3/8
3/8
A
B
C
D
3/8
1/2
3/8
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 35
Gambar 2.22. Ukuran throatefektifSumber: Modern Welding, 1984
pengelasan fillet adalah panjang masing-masing kaki. Yang dimaksudpanjang Kaki adalah ukuran pada arah vertikal dan horisontal sisi kanan(90o) segi tiga. Gambar 2.21 menunjukkan penemptan dimensi ukurantersebut. Ukuran tersebut bisa digambarkan dalam bentuk pecahan ataudesimal. Ukuran tersebut juga bisa digambar dalam satuan matrik SI.Panjang sisi segi tiga pengelasan filler yang khusus mempunyai panjangyang sama. Dengan demikian hanya satu dimensi yang digambarkanpada simbol pengelasan untuk pengelasan fillet yang khusus.Jika dimensi dua sisi segi tiga fillet tidak sama, maka dua dimensi akandigambar seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.21, tampak pada gambarC dan D. Seandainya dimensi panjang sisi segitiga pada pengelasan fillettidak sama, bentuk fillet bisa ditunjukkan pada gambar pengelasan.Bentuk pada gambar tersebut akan mengindikasikan pada pengelas sisifillet mana yang merupakan dimensi panjang dan yang merupakandimensi pendek.Throat efektif atau kedalaman deposit logam las juga ditunjukkan disebelah kiri Simbol dasar pengelasan dan dinyatakan dalamkurung.Pada gambar 2.21 terlihat bahwa:A. satu ukuran 1/2 inchi. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua sisi fillet
segi tiga adalah 3/4 inchi,B. bentuk hasil akhir pengelasan pada A.C. jika dua dimensi berbeda. Ukuran masing-masing sisi fillet bisa
ditunjukkan dengan ukuran relatifnya pada gambar pengelasan.D. bentuk hasil akhir pengelasan C.
Bila ukuran throat efektif tidak adaberarti menunjukkan pengelasanuntuk alur tunggal dan alur ganda,serta dibutuhkan penetrasi yangsempurna. Seperti terlihat padagambar 2.16 dan sebagai contohyang diberikan ukuran throatefektif terlihat pada gambar 2.22.Pada gambar 2.22 terlihat bahwathroat efektif bisa ditunjukkan padaA dan C. Gambar B menunjukkanukuran throat efektif lebih kecil dariketebalan logam. Sedang padagambar D, Ukuran throat efektiflebih besar dibandingkan dengankedalaman alur.
2.9 Panjang dan Jarak Bagi LasPada beberapa bagian yang di las yang tidak memerlukan pengelasanterus-menerus dari satu ujung sambungan keujung sambungan yang lain.
1/660o 60o (3/8)
3/81/2
.5(.6)45
.8.5
.6
A B
C D
1/6
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 36
Gambar 2.23. Ukuran panjang dan jarak bagi lasSumber: Modern Welding, 1984
Untuk menghemat waktu dan biaya, dimana kekuatan las tidak begitudipentingkan.Bagian las yang pendek las dapat ditempatkan padaseberang sambungan. Hal ini disebut dengan pengelasan intermittent(putus-putus).Pada pengelasan intermittend, dimensi panjang digunakanuntuk menandai panjang masing-masing las. Dimensi jarak bagimenunjukkan jarak dari titik tengah las yang ke titik tengah las berikutnya,seperti terlihat pada gambar 2.23. ukuran panjang dan jarak bagi selaluditunjukkan di sebelah kanan dasar simbol las dasar pada simbolpengelasan.Ketika melakukan pengelasan fillet putus-putus di perlukansambungan las pada kedua sisi, kemungkinannya adalah salah satu daridua jenis. Jenis pertama adalah las rantai putus-putus (chain intermittentweld), sedang jenis yang kedua adalah jenis las same titik.
Pada gambar A panjang (4) dan jarak bagi (8) pada simbol pengelasan. BMenunjukkan rangkaian panjang las 2 inchi, jarak antar titik tengah las ketitik las yang lain 4 inchi. C dan D menunjukkan gambar simbol fillet danhasil las.Pengelasan kontinyu dan putus-putus bisa dibuat dalam sambunganyang sama. Dalam kasus itu, penggambaran akan menggunakan dimensiuntuk menunjukkan di mana masing-masing efektifitas Simbolpengelasan dari mulai hingga akhir. Seperti terlihat pada gambar 2.20 A.Perbedaan spasi dari jarak bagi reguler bisa digunakan di antara akhirpengelasan kontinyu dan permulaan pengelasan putus-putus. Lihatdimensi 4” dalam Gambar 2.20 B. Spasi ini sama dengan jarak putus-putus minus panjang satu pengelasan putus-putus. Spasi di antarapengelasan kontinyu dan putus-putus dalam Gambar 2.20 B, samadengan jarak minus panjang, atau 8” – 4” = 4”.
2.10 Simbol Pendukung Las dan Melt -ThruSambungan las yang mempersyaratkan penetrasi lengkap bisa dilas darikedua sisi. Stringer bead (satu pelepasan pengelasan tanpa gerakanbergelombang) mungkin memerlukan pendukung pada sisi berlawanan
1/8 4-8
C2-4
2-4
D
B
¢¢
¢
¢
¢ ¢¢
¢
88
44 4
2 24
2 2 244
A
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 37
pengelasan alur untuk menjamin sempurnanya penetrasi. Dalam kasusitu, diperlukan simbol pendukung las seperti terlihat pada gambar 2.25.Simbol burn-through digunakan ketika 100 persen dibutuhkan penetrasipada salah satu sisi las.
Pada gambar 2.24, penggunaan Dimensi pada batas atas gambarpengelasan ditunjukkan pada simbol pengelasan. Spasi diantarapengelasan continue dan putus-putus sama dengan jarak bagi dikurangipanjang satu las putus-putus.
Simbol burn-through digunakan pada pengelasan yang dilas hanya darisatu sisi dan yang memerlukan 100 persen penetrasi, seperti ditunjukkanpada gambar C dan D. Pendukung las bisa digunakan untuk memperoleh100 persen penetrasi ketika memungkinkan pengelasan pada kedua sisi,
Gambar 2.24. Pengelasan kontinyu dan putus-putusSumber: Modern Welding, 1984
A
B
12 16 122-61/4 1/4 1/4
12 124 2 24
¢ ¢6
Gambar 2.25. Simbol pendukung las dan burn-throughSumber: Modern Welding, 1984
451/8
Simbol kontur
Ukuran
Simbol pendukung las(backing weld)
Simbolburn-through
Penetrasi lengkapatau burn-through
A B C D1/8Backing weld
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 38
seperti ditunjukkan pada gambar A dan B. Simbol kontur dan ukuran bisadigunakan dengan seperti terlihat pada gambar A dan C.Ukuran 0.5 fillet pada gambar D dan E dilas dalam medan las. Medantersebut dilas pada semua sudut baik depan maupun belakang.
2.11 Simbol Las Penuh dan Medan LasArah yang diberikan pada Simbol pengelasan tidak lagi berarti ketikaterjadi perubahan sambungan las pada sekeliling sudut. Jika terjadiperubahan arah sambungan harus menggunakan simbol pengelasanbaru atau menggunakan simbol las penuh.Simbol las penuh digunakan ketika jenis sambungan las yang samadigunakan pada semua sisi kotak atau bagian silinder, seperti terlihatGambar 2.26. Beberapa bagian disatukan dan dilas di bengkel. Hal iniseringkali diperlukan bagian dalam medan tersebut untuk penggabunganakhir dan pengelasan.Ketika pengelasan harus dibuat dalam medan yang jauh dari bengkel,Simbol medan las bisa digunakan, seperti terlihat pada Gambar 2.26 D.Jika pengelasan harus dibuat di bengkel, tidak menggunakan Simbolmedan las seperti terlihat pada gambar 2.26.
Gambar 2.26 Simbol las penuh dan medan lasSumber: Modern Welding, 1984
Simbol laspenuh 1/4
Tampilan secaraperspectif
Simbolbidang las
Simbollas penuh
0.5 fillet dilas padabidang (lokasi)dan sepenuhnya(depan danbelakang)
0.5
A B C
D E
1/4 Filletdi las penuh
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 39
Gambar 2.27 Penggunaan garisreferensi ganda.Sumber: Modern Welding, 1984
2.12. Garis Referensi Ganda
Jika membuat serangkaian operasibisa mengunakan dua garisreferensi atau lebih. Gambar 2.27menggambarkan garis referensi,untuk garis referensi yang palingdekat dengan anak panahmengindikasikan operasi pertama.Operasi terakhir ditunjukan olehgaris referensi terjauh dari anakpanah tersebut.
Gambar A menunjukkanpenggunaan tiga garis referensi.Garis pertama menunjukanpendukung las (backing weld).Garis kedua menunjukan las tirus(bevel). Sedangkan garis terakhirmenunjukan kontur las fillet.Sedang gambar B menunjukkansambungan las yang telahlengkap.
2.13. Las Plug dan SlotKadang-kadang perlu mengelas dua bagian bahan bersama di tempatyang jauh dari tepinya. Hal ini dilakukan dengan membuat lubang dalamsatu bagian dan mengelas dua bagian bersama-sama melalui lubang iniseperti ditunjukkan dalam Gambar 2.28. Lubang tersebut mungkin bundaratau berbentuk lain (umumnya satu slot panjang). Lubang tersebut bisadibuat dibor, potong, atau dilakukan pemesinan.Pada gambar A menunjukkan las plug dan slot sedang gambar B tampakdepan. Gambar C Hasil pengelasan yang telah lengkap.
A
Gambar 2.28. Pengelasan plug danslotSumber: Modern Welding, 1984
A B
C
B
Las pertama
Las kedua Las ketiga
A
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 40
Gambar 2.29 Simbol las plugSumber: Modern Welding, 1984
Gambar 2.30 Gambar las slot dan simbol pengelasannyaSumber: Modern Welding, 1984
Las Plug digunakan jika lubangnya bulat. Las Slot digunakan jikalubangnya memanjang. Sisi lubang bisa disembunyikan. Simbol
pengelasan yang digunakan untukpengelasan plug ditunjukkan gambar2.29 Ukuran pengelasan plugditunjukkan di sebelah kiri Simbollas. Sudut countersink ditunjukkan dibawah Simbol pengelasan (sisi anakpanah las). Dalam Simbol lasmenunjukkan kedalaman las. Lokasilas plug ditunjukkan di dalamgambar assembly.Untuk las slot, panjang, lebar, sudutcountersink, lokasi dan jarak slottidak ditunjukkan pada Simbol las.Dimensi ini ditunjukkan padagambar assembly. Kedalaman
pengisian ditunjukkan pada Simbol pengelasan. Jika ada rangkaian lasplug atau slot, jarak titik tengah ke tengah ditunjukkan di sebelah kananSimbol las, seperti terlihat pada gambar 2.30.
2.14 Las Titik (Spot Welds)
Las titik bisa dibersihkan menggunakan las tahanan, las busur gastungsten. Simbol las titik adalah lingkaran kecil. Lingkaran tersebut bisaberada pada kedua sisi garis referensi, atau bisa menumpang garisreferensi. Jika las pada sisi anak panah, Simbol las seharusnya di bawahgaris referensi seperti simbol las lainnya. Jika pengelasan dilakukan dikedua sisi, seperti dalam tahanan las titik, gambar lingkaran tersebutmenumpang garis referensi. Lihat Gambar 2.31.
45o
0.80.2
0.245o
0.8
A
B
LihatdetailB
0.5
4
66 6
7
Detail B
BA
1.5LihatdetailB
4
A
.5 6
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 41
Proyeksi pengelasan adalah proses lain untuk menghasilkan las titik.Untuk menunjukkan di mana bagian yang memiliki proyeksi pengelasan,gambar lingkaran tersebut ditempatkan di atas atau di bawah garisreferensi. Ukuran las ditunjukan di sebelah kiri Simbol las. Kekuatanpengelasan juga ditunjukkan di sebelah kiri simbol las dalam satuan pondatau newton per titik. Sedangkan jarak pengelasan diletakkan di sebelahkanan Simbol las ditemukan. Jumlah las dinyatakan dalam kurung danterletak di atas atau di bawah Simbol las titik.
Gambar A) menunjukkan las titik dengan ukuran fusinya adalah 2.5 mm.Kekuatan yang diperlukannya adalah 1 kilonewton. Pengelasan tersebutdibuat dari sisi lain. Sedang gambar B) menunjukkan tempat resistensilas titik dengan ukuran fusi adalah 2/8 inchi, dan kekuatannya 600 pond.Pengelasan dilakukan dari kedua sisi dan simbolnya menumpang padagaris referensi.
Gambar 2.31. Simbol las titikSumber: Modern Welding, 1984
A
B
EBW
2KN3
3 mm
0.2
0.2600 RSW
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 42
Tabel 2.6 Simbol las berdasarkan posisi pengelasanJenis dan posis lasKualifikasi Las fillet Las tumpul
las posisi Pelat danpipa Pipa
Pelat dan pipa(diameter >24
Inch)1G F F (*) F2G F,H F,H(*) F,H3G F,H,V F (*) F,V4G F,H,O F (*) F,O
3G dan 4G semua F (*) F,H,O
Pelattumpul
2G,3G dan4G semua F,H(*) semua
1F F (*) - -2F F,H (*) - -3F F,H,V (*) - -4F F,H,O (*) - -
Pelat – fillet
3F dan 4F Semua (*) - -1G F F F2G F,H F,H F,V,O5G semua F,V,O semua6G semua semua semua
Pipa-tumpul
2G dan 5G semua semua semua1F F - -2F F,H - -
2FR F,H - -4F F,H,O - -
Pipa-Fillet
5F semua - -Sumber: www.globalsecurity.orgKeteranganPosisi pengelasan
- F = flat (datar) V = Vertikal- H = horizontal O = Overhead (di atas kepala)(*) menunjukkan pipa dengan diameter luar lebih dari 2 7/8 inch.
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 43
Gambar 2.32 posisi las alur sambungan tumpul pada pelatSumber: www.aws.org
Gambar 2.34 posisi las alur pada pipaSumber: www.aws.org
Gambar 2.33 Posisi las fillet pada pelatSumber: www.aws.org
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 44
Tabel 2.7 Daftar posisi las alurPosisi Referensi
gambarSudut inklinasi
sumbuRotasi
muka/derajatFlat / datar A 0-15 150-210Horisontal B 0-15 80-150
210-280Diatas kepala C 0-80 0-80
280-360Vertikal D
E15-8080-90
80-2800-360
Gambar 2.35 Posisi las fillet pada pipaSumber: www.aws.org
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 45
Table 2.8 Daftar posisi referensi las filletPosisi Referensi
gambarSudut inklinasi
sumbuRotasi
muka/derajatFlat / datar A 0-15 150-210Horisontal B 0-15 80-150
210-280Diatas kepala C 0-80 0-80
280-360Vertikal D
E15-8080-90
80-2800-360
Gambar 2.36 Posisi referensi las alurSumber: www.aws.org
Gambar 2.37 Posisi referensi las filletSumber: www.aws.org
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 46
Contoh1. Gambarkan simbol sebuah konstruksi seperti terlihat pada gambar
dibawah ini,
a. b.
Jawab
a. b.
2.15 Latihan1. Jelaskan arti dari simbol dibawah ini, dan buat sketsa benda yang di
las?3/4
GTAW
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 47
2. Buatlah simbol pengelasan untuk las listrik dengan posisi a, b, dan cpada bagian benda kerja yang di tunjukkan oleh anak panah?
3. Buatlah simbol pengelasan untuk las listrik dengan posisi a, b, dan cpada bagian benda kerja yang di tunjukkan oleh anak panah ?
4. Bagaimana simbol pengelasan pada bagian yang ditunjukkan olehanak panah (a) untuk konstruksi berikut ini, dan jelaskan arti darisimbol tersebut ?
ab
c
a
b
25 30120
30 30 30 25
10
15
830
5
a830
TEKNIK LAS
Simbol Pengelasan 48
5. Gambarkan benda kerja hasil akhir las dan jelaskan arti dari simbolyang ada?
1,5(2)45
GTAW
100 40
4