Post on 06-Jul-2015
description
SILOGISME, DILEMA DAN
SESAT PIKIR
LILIA ISMARTI
OLEH:
NIM: 06022681419028
Latar Belakang
PENDAHULUAN
Manusia berakal, berpikir, bernalar danberlogika
Penarikankesimpulan yang benar
Metode penarikankesimpulan induktifdan deduktif
Tugas individu, mata kuliah FilsafatIlmu.
Rumusan Masalah, Tujuan danManfaat
Rumusan Masalah;1. Bagaimanakah proses menarik kesimpulan dalam
suatu penalaran dengan menggunakan prinsip-prinsip silogisme
2. Bagaimana dilema dan sesat pikir terjadi dalamsuatu penarikan kesimpulan
Tujuan; Penulisan untuk memahamidanmenganalisis hakikat pengertian dan prinsip-prinsipsilogisme, dilema dan sesat piki dalam penarikankesimpulan
Manfaat; dapat memahami hakikat danpengertian dan prinsip-prinsip silogisme, dilema dansesat pikir dalam suatu penarikan kesimpulan.
PengertianSilogisme
bahasa Yunani: Syllogismos: kesimpulan
atau banding logis
Silogisme adalahbentuk penarikankesimpulan secaradeduktif dari dua
premis
Struktur danPrinsip
Silogisme
Struktur:
-Premis mayor, premisminor, konklusi, termpenengah (M), termmayor (P) dan Termminor (S)
Prinsip:
1. A=B; B=C maka A=C
2. A=C, BC maka AC
Bentuk Silogisme:1. Silogisme Kategorik2. Silogisme Tidak Beraturan (Entimema, Epikeirema, Sorites, Polisilogisme3. Silogisme Majemuk4. Dilema5. Sesat Pikir
4 pola dasar silogisme Kategoris:1. Silogisme Sub-Pre2. Silogisme Bis-Pre3. Silogisme Bis-Sub4. Silogisme Pre-Sub
4 Prinsip Silogisme Kategoris:1. Prinsip Identitas timbal balik2. Prinsip berbeda timbal balik3. Prinsip dictum de omni4. Prinsip dictum de nulllo
(hukum kemustahilan)
8 Aturan Silogisme Kategorik:1. Aturan berdasar Term; ada 4 aturan2. Aturan berdasar premis; ada 4
aturan
19 modus silogisme sohih:Sub-pre (Barbara; Celarent; Darii;
Ferio); Bis-Pre (Camestres; Cesare; Baroco;
Festino); Bis-Sub (Darapti; Felapton; Datisi;
Fresion; Disamis; Borcado); Pre-Sub (Bramantis; Camenes; Fesapo;
Ferison; Dimaris)
1. Valid (Absah); valid jikaprosedur penarikan konklusisesuai dengan patokan, sebaliknya tidak valid
2. Benar; proposisi didukung/ sesuai fakta, sebaliknyatidak benar.
Valid dan benar dalam Silogisme
1. Proposisi universal afirmatifequivalen
2. Proposisi universal afirmatifimplikasi
3. Proposisi universal negatif4. Proposisi partikular afirmatif
inklusif5. Proposisi partikular afirmatif
implikasi
Metode Penarikan kesimpulan
1. Modus Ponendo Ponen(MPP)
2. Modus Tolendo Tolen (MTT)3. Modus Tolendo Ponen (MTP)4. Modus Ponendo Tolen (MPT)
Bentuk Silogisme Majemuk
1. Silogisme Disjungtif Inklusif2. Silogisme Disjungtif Ekslusif3. Silogisme Hipotetis
Konjungtif4. Silogisme Hipotetis
Kondisional (Implikasi/ bersyarat)
5. Silogisme HipotetisBikondisional (biimplikasi/ bolak balik)
Jenis-Jenis Silogisme Majemuk
Dilema:1. Dilema
Konstruktif2. Dilema Destruktif
1. Prinsip disjungsiharus sempurna
2. Bagian disjungsiharusbertentangansecara eksplisit
3. Konsekuensi daridisjungi harus sah
4. Kesimpulan daripremis tidakmenimbulkanretorsi.
Hukum Dilema
Sesat Pikir:1. Sesat dalam definisi2. Sesat dalam
penggolongan3. Sesat dalam bahasa4. Sesat karena
relevansi
1. Karena aksen/ penekanan
2. Karena term equivok
3. Karena metahpora4. Karena Amfiboli
Sesat pikir karenaBahasa
1. Argumentum ad hominem
2. Argumentum ad verecundian
3. Argumentum ad baculum
4. Argumentum ad mistericordian
5. Argumentum ad populum
6. Non causa pro causa7. Ignoratio elenchi8. Argumentum ad
Ignorantiam9. Sesat pikir Aksidensi10. Sesat pikir karena
Komposisi dan divisi
Sesat Pikir karena Relevansi
KESIMPULANSilgisme adalah cara penalaran deduktif yang terdiri dari tiga proposisi dimana dua proposisisebagai premis dan yang satu sebagai kesimpulan, dengan cara membandingkan term predikat (P) pada premis Mayor (M) dengan term Subjek (S) pada premis minor, sehinggaditariklah sebuah kesimpulan.
Secara garis besar, silogisme ada 2: silogisme kategorik dan silogisme majemuk (hipotetis)
Ada 8 aturan umum silogisme:1. Jumlah term tidak boleh lebih atau kurang dari tiga, atau jumlah term harus tiga buah.2. Term subjek (S) atau term predikat (P) didalam kesimpulan tidak boleh lebih luas
daripada term subjek (S) atau term predikat (P) yang terdapat dalam permis-premisnya.
3. Term antara (M) tidak boleh masuk dalam kesimpulan4. Term antara sekurang-kurangnya harus satu kali universal.5. Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulannya harus afirmatif6. Kedua premis tidak boleh negatif7. Jika salah satu premis partikular, maka kesimpulannya harus partikular; dan jika salah
satu premisnya adalah negatif, maka kesimpulannya adalah afirmatif.8. Kedua premis tidak boleh universal, salah satu harus partikular.
Berdasar susunan, silogisme ada 4 jenis (A,I,E,O); berdasar modus ada 16 modus sehingga silogisme kategoris ada 64 jenis, namuntidak semua sohih.
Silogisme majemuk berdasar bentuk penarikan kesimpulan, ada 4 bentuk, yaitu: MPP, MTT, MPT dan MTP.
Dilema adalah suatu silogisme yang terdiri atas dua pilihan yang serba salah. Dilema selalu ada dua proposisi hipotetik sebagaipremis mayor
Sesat Pikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah arah, dan menyesatkan, suatu gejalaberpikir yang salah disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsiplogika tanpa memperhatikan relevansinya.
TERIMAKASIH