Post on 23-Jan-2020
UU NO 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR
SIPIL NEGARA (ASN)
PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN
PNS
PERMENPAN RB NO 34 TAHUN 2018
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI
PERATURAN LIPI NOMOR 14 TAHUN 2018
TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN
FUNGSIONAL PENELITI
TUJUAN SERTIFIKASI ASESOR
Memberikan pengakuan serta bukti tertulis bahwa asesor yang namanya tertera pada
sertifikat telah memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan. Sertifikat ini sebagai dasar
kewenangan bagi asesor untuk melaksanakan proses uji kompetensi.
PERSYARATAN CALON ASESOR PENELITI INSTANSI
1. Mempunyai karya tulis ilmiah yang telah diterbitkan di jurnal terakreditasi nasional
2. Telah menduduki paling kurang Jabatan Peneliti Ahli Muda
3. Aktif sebagai Peneliti (tidak sedang menjabat struktural)
KRITERIA KELULUSAN ASESOR
1. Mengikuti keseluruhan rangkaian pelatihan dan uji kompetensi/sertifikasi Asesor
2. Nilai hasil ujian lebih dari 2.5 dari skala 5
3. Mampu melakukan praktek penilaian uji kompetensi melalui e peneliti
PERSYARATAN TIM ASESOR
1. Memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai kinerja Peneliti.
2. Mempunyai kemampuan ilmiah untuk menilai secara obyektif kegiatan Penelitian, Pengembangan, dan/atau Pengkajian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3. Mempunyai integritas ilmiah yang baik
4. Dapat secara aktif melakukan penilaian kinerja, dan
5. Telah memiliki sertifikat sebagai asesor
AK TAHUNAN AK KUMULATIF
AK TAHUNAN DAN AK KUMULATIF
NO UNSUR PERSENTASE
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI
AHLI PERTAMA
AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e1 UNSUR UTAMA
A. Pendidikan1. Pendidikan Formal 150 150 150 150 150 150 150 1502. Diklat
≥80% - 40 120 200 320 440 560 720B. Penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian
ilmu pengetahuan dan teknologi
C. Pengembangan Profesi2 UNSUR PENUNJANG
≤20% - 10 30 50 80 110 140 180Kegiatan yang menunjang pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi
JUMLAH 100% 150 200 300 400 550 700 850 1050
PENDIDIKAN S2
NO UNSUR PERSENTASE
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI
AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
1 UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan Formal 200 200 200 200 200 200 200
2. Diklat
≥80% - 80 160 280 400B. Penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian ilmu
pengetahuan dan teknologi520 680
C. Pengembangan Profesi
2 UNSUR PENUNJANG
≤20% - 20 40 70 100 130 170Kegiatan yang menunjang pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi
JUMLAH 100% 200 300 400 550 700 850 1050
PENDIDIKAN S3
10 = Peneliti Ahli Pertama
15 = Peneliti Ahli Muda
20 = Peneliti Ahli Madya
25 = Peneliti Ahli Utama
80 % Kegiatan Utama
20 % Kegiatan Penunjang
STANDAR KOMPETENSI DAN HASIL KERJA MINIMAL
Jenjang Jabatan Standar Kompetensi
Hasil Kerja Minimal
Butir Kegiatan
Volume
Prasyarat Jenjang Periode
4 Tahun
Peneliti Ahli Pertama menguasai dasar keilmuan sesuai
Bidang Kepakaran melalui
tahapan: mengidentifikasi
masalah; melakukan penelusuran
informasi ilmiah untuk mencari
alternatif solusi atas masalah;
mencari solusi atas masalah;
menganalisis hasil; dan
menyampaikan hasil yang
menjadi topik kegiatan pada
tingkat dasar.
1. Mengikuti dan lulus Pelatihan
Pembentukan.
2. Pemakalah di pertemuan ilmiah internal
instansi.
3. Kontributor anggota karya tulis ilmiah
dalam bentuk artikel di prosiding ilmiah
yang diterbitkan.
4. Kontributor anggota karya tulis ilmiah
dalam bentuk artikel di jurnal ilmiah
terakreditasi nasional/buku ilmiah
diterbitkan oleh penerbit nasional
terakreditasi/naskah akademis R-
Perdirjen atau R-Perda/kekayaan
intelektual bersertifikat terdaftar.
1
-
-
-
-
1
1
2
STANDAR KOMPETENSI DAN HASIL KERJA MINIMAL
Jenjang Jabatan Standar Kompetensi
Hasil Kerja Minimal
Butir Kegiatan
Volume
Prasyarat Jenjang Periode
4 Tahun
Peneliti Ahli Muda menguasai dasar keilmuan sesuai
Bidang Kepakaran melalui
tahapan: mengidentifikasi
masalah; melakukan penelusuran
informasi ilmiah untuk mencari
alternatif solusi atas masalah;
mencari solusi atas masalah;
menganalisis hasil; dan
menyampaikan hasil yang
menjadi topik kegiatan pada
tingkat pemula.
1. Memperoleh dana kegiatan yang
bersumber dari internal unit.
2. Pemakalah di pertemuan ilmiah eksternal
instansi.
3. Kontributor utama karya tulis ilmiah
dalam bentuk artikel di prosiding ilmiah
yang diterbitkan.
4. Kontributor utama karya tulis ilmiah
dalam bentuk artikel di jurnal ilmiah
terakreditasi nasional/buku ilmiah
diterbitkan oleh penerbit nasional
terakreditasi/naskah akademis R-
Perdirjen atau R-Perda/kekayaan
intelektual bersertifikat terdaftar.
1
2
2
3
-
1
1
2
STANDAR KOMPETENSI DAN HASIL KERJA MINIMAL
Jenjang Jabatan Standar Kompetensi
Hasil Kerja Minimal
Butir Kegiatan
Volume
Prasyarat Jenjang Periode
4 Tahun
Peneliti Ahli Madya menguasai dasar keilmuan sesuai
Bidang Kepakaran melalui
tahapan: mengidentifikasi
masalah; melakukan penelusuran
informasi ilmiah untuk mencari
alternatif solusi atas masalah;
mencari solusi atas masalah;
menganalisis hasil; dan
menyampaikan hasil yang
menjadi topik kegiatan pada
tingkat menengah.
1. Membimbing Peneliti dengan jenjangdibawahnya/Mahasiswa S2.
2. Memperoleh dana kegiatan yang bersumber dari internal instansi.
3. Anggota kelompok kegiatan di internal instansi/antar unit.
4. Pemakalah di pertemuan ilmiah terindeks global.
5. Kontributor anggota karya tulis ilmiahdalam bentuk artikel di prosiding ilmiahterindeks global bereputasi.
6. Kontributor anggota karya tulis ilmiahdalam bentuk artikel di jurnal ilmiahterindeks global bereputasi menengah/ buku ilmiah diterbitkan oleh penerbitinternasional lainnya/kekayaanintelektual bersertifikat telah dikabulkan(selain paten sederhana), atau naskahakademis R-PP atau R-Perpres, atautransaksi lisensi dengan mitra nasional
1
1
1
2
2
3
-
-
-
1
1
2
STANDAR KOMPETENSI DAN HASIL KERJA MINIMAL
Jenjang Jabatan Standar Kompetensi
Hasil Kerja Minimal
Butir Kegiatan
Volume
Prasyarat Jenjang Periode
4 Tahun
Peneliti Ahli Utama menguasai dasar keilmuan sesuai
Bidang Kepakaran melalui
tahapan: mengidentifikasi
masalah; melakukan penelusuran
informasi ilmiah untuk mencari
alternatif solusi atas masalah;
mencari solusi atas masalah;
menganalisis hasil; dan
menyampaikan hasil yang
menjadi topik kegiatan pada
tingkat lanjut.
1. Membimbing Peneliti dengan jenjangdibawahnya/Mahasiswa S3.
2. Memperoleh dana kegiatan yang bersumber dari eksternal instansi.
3. Memimpin kelompok kegiatan di internal instansi/antar unit.
4. Kontributor utama karya tulis ilmiahdalam bentuk artikel di prosiding ilmiahterindeks global bereputasi.
5. Kontributor utama karya tulis ilmiahdalam bentuk artikel di jurnal ilmiahterindeks global bereputasi menengah/ buku ilmiah diterbitkan oleh penerbitinternasional lainnya/kekayaanintelektual bersertifikat telah dikabulkan(selain paten sederhana), atau naskahakademis R-PP atau R-Perpres, atautransaksi lisensi dengan mitra nasional
1
1
1
2
3
-
-
-
1
2
UJI KOMPETENSI
Uji Kompetensi meliputi:
oPortofolio;
oPresentasi; dan
oWawancara
Uji Kompetensi diselenggarakan oleh Instansi Pembina JFP untuk jenjang Peneliti Ahli Utama
dan Peneliti Ahli Madya, Instansi Pusat atau Instansi Daerah untuk Peneliti Ahli Muda dan
Peneliti Ahli Pertama.
Persyaratan portofolio terdiri dari:
oHasil penilaian Angka Kredit Kumulatif;
oDaftar butir kegiatan beserta data dukung dari unsur Hasil Kerja Minimum sesuai Jenjang
yang diuji; dan
oDaftar Riwayat Hidup.
Persyaratan melaksanakan presentasi dan wawancara, dikecualikan bagi PNS yang naik
pangkat golongan dalam satu jenjang.
Seorang PNS yang dinyatakan tidak lulus Uji Kompetensi dapat diusulkan kembali untuk
mengikuti Uji Kompetensi paling cepat 6 (enam) bulan sejak pelaksanaan presentasi dan
wawancara terakhir.
CATATAN: Penilaian kinerja Jabatan Fungsional
Peneliti ditetapkan berdasarkan pencapaian Angka Kredit setiap tahun.
Angka Kredit yang dinilai dan ditetapkan adalah yang sesuai dengan butir kegiatan dalam Peraturan Lembaga dan dimuat dalam SKP.
Pencapaian Angka Kredit Kumulatif digunakan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jabatan.
HKM wajib dipenuhi dalam setiapperiode dalam satu jenjang, @ 4 tahun.
HKM kenaikan jenjang sesuai denganHKM pada jenjang yang dituju.
AK TAHUNAN
PENETAPAN KINERJA
AK KUMULATIF
RENSTRA
Peneliti Ahli Muda
FORMASI
Peneliti Ahli Utama
ORGANISASI PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN/ATAU
PENGKAJIAN
UJI KOMPETENSI
PROGRAM
KEGIATAN
SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)
HASIL KERJA MINIMAL (HKM)
K/L
Es 1
Es 2/unit kerja
Peneliti Ahli Madya
Peneliti Ahli Pertama
AK TAHUNAN
AK TAHUNAN
AK TAHUNAN
PENILAIAN KINERJA JABATAN FUNGSIONAL PENELITI (2)
An
gka
Kre
dit
Tah
un
an
Angka Kredit Kumulatif
Pimpinan Unit Kerja
Majelis Asesor Instansi Majelis Asesor Pusat
TP2U Tim Asesor
Muda
Kenaikan Jenjang Jabatan
Kenaikan Pangkat
Penetapan
Penilaian
Portofolio
1. Portofolio,2. Presentasi,3. Wawancara
Persyaratan Angka Kredit
Pejabat yang Berwenang
Pertama Madya Utama
Kenaikan Pangkat
Kenaikan Pangkat
Kenaikan Pangkat
MAJELIS ASESOR, TIM ASESOR, DAN TP2U
KOMPOSISI TIM ASESOR
Tim Asesor Pusat paling kurang terdiri dari:o1 (satu) anggota merangkap ketua yang berasal
dari Instansi Pembina JFP.o1 (satu) orang anggota dengan bidang kepakaran
yang sesuai, berasal dari instansi yang sama danmemiliki jenjang JFP paling kurang setara dengankandidat.
o1 (satu) orang anggota dengan Bidang Kepakaranyang sesuai, berasal dari instansi yang berbedadan memiliki jenjang JFP paling kurang setaradengan kandidat.
oDalam hal anggota dengan bidang kepakaran yangsesuai dan dari instansi yang sama dengankandidat tidak tersedia dapat digantikan dariinstansi lain.
TUGAS TIM ASESOR (1)
Portofolio kelayakan dan
kesesuaian meliputi:
rekam jejak akademis,
relevansi HKM dengan
kepakaran,
periode waktu pemenuhan
HKM,
volume pemenuhan HKM,
kesesuaian unsur HKM dengan
peraturan,
ketertelusuran dan ketepatan
dokumen HKM yang diunggah
UJI KOMPETENSI :
PORTOFOLIO
TUGAS TIM ASESOR (2)
UJI KOMPETENSI :
PORTOFOLIO,
PRESENTASI DAN
WAWANCARA
Presentasi berisi paparan terkait portofolio yang dimiliki; Penyajian masing-masing portofolio memuat: Peran peneliti yang bersangkutan Waktu kegiatan Informasi pendukung lainnya
Wawancara dilakukan untuk menggali pemahaman terkait portofolio yang dimiliki.
Indikator penilaiannya adalah pemahaman terhadap substansi dan kemampuan menjelaskan substansi.
Penekanan wawancara adalah verifikasi kebenaran atas portofolio yang diusulkan. Substansi diangkat tidak terlalu mendalam, namun sebagai mekanisme untuk mendapat keyakinan atas status dan kontribusi Peneliti dalam menghasilkan butir kegiatan;
MAJELIS ASESOR (1)
Dalam hal penetapan Angka Kredit Kumulatif dan keputusan hasil uji
kompetensi, pejabat yang Berwenang membentuk Majelis Asesor Peneliti dan Sekretariat.
Majelis Asesor Peneliti terdiri dari:
o Majelis Asesor Pusat, untuk penilaian dan penetapan Angka Kredit dan keputusan hasil
uji kompetensi Peneliti Ahli Utama dan Peneliti Ahli Madya.
o Majelis Asesor Instansi untuk penilaian dan penetapan Angka Kredit dan keputusan
hasil uji kompetensi Peneliti Ahli Muda dan Peneliti Ahli Pertama.
Majelis Asesor Pusat dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Instansi Pembina JFP.
Majelis Asesor Instansi dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
yang membidangi kepegawaian pada Instansi Pusat atau Instansi Daerah dengan
mendapatkan persetujuan dari Kepala Instansi Pembina JFP.
Majelis Asesor Peneliti terdiri dari paling kurang 1 (satu) anggota merangkap ketua dan 2
(dua) anggota di Instansi Pusat atau Instansi Daerah, dan total berjumlah ganjil.
KOMPOSISI MINIMAL MAJELIS ASESOR
KETUA (merangkap
anggota)
ANGGOTA ANGGOTA
SEKRETARIAT (Pejabat unsur kepegawaian)
Masa jabatan anggota Majelis Asesor Peneliti
adalah 3 (tiga) tahun.
Anggota Majelis Asesor Peneliti dapat menjabat
selama 2 (dua) periode masa jabatan berturut-
turut dan dapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) periode
masa jabatan.
Majelis Asesor Peneliti bertugas menetapkan
Angka Kredit dan memutuskan kelulusan Uji
Kompetensi setelah menerima rekomendasi
penilaian dari Tim Asesor Peneliti.