Seri Kewirausahaan-kemitraan Usaha Revisi

Post on 14-Nov-2015

178 views 13 download

description

kewirausahaan

Transcript of Seri Kewirausahaan-kemitraan Usaha Revisi

  • i

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

  • i

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi .......................................................... i Selayang Pandang ............................................... ii Materi ............................................................. iii BAB I KONSEP KEMITRAAN USAHA............................ 1

    A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha .... 1 B. Manfaat Kemitraan Usaha ................................ 3 C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha ........................ 7 D. Ukuran Keberhasilan kemitraan Usaha ................. 11

    BAB II DASAR PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA ....... 12 A. Aspek-aspek Dalam Membangun Kemitraan Usaha ... 12 B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien ......... 15 C. Hal Penting Dalam Membangun Kemitraan Usaha .... 18

    BAB III CARA JITU MEMBANGUN KEMITRAAN USAHA ...... 21

    A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha ............... 21 B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha ............. 24 C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha .... 25 D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha ..................... 28

    Sumber Rujukan

  • ii

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    Selayang Pandang

    ECARA alamiah, manusia selalu melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk hidup

    lainnya. Begitupun pula dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain dikarenakan setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi mereka yang berkecimpung dalam usaha, untuk mengembangkan usahanya diperlukan Kemitraan dengan pihak lain, agar dapat saling menutupi kekurangan atau kelemahan yang ada. Tidak seorang pengusaha atau wirausaha yang sukses

    karena hasil kerja atau usahanya sendiri. Karena dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain. Oleh karena itu, salah satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama/kemitraan usaha.

    Modul tentang kemitraan usaha ini untuk memberikan pengetahuan praktis aspek- aspek yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha atau calon wirausaha dalam menjalin kemitraan usaha, mulai dari konsep tentang kemitraan, proses pengembangan kemitraan, dan kiat-kiat menjalin kemitraan usaha. Dengan kemitraan yang harmonis, maka usaha akan berjalan lancar sehingga tujuan usaha dapat tercapai.

    Menumbuhkan

    Motivasi Berwirausaha

    Seri Kewirausahaan

    S

  • iii

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    MATERI

    BAB I KONSEP KEMITRAAN USAHA

    A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha

    B. Manfaat Kemitraan Usaha

    C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha

    D. Ukuran Keberhasilan kemitraan Usaha

    BAB II DASAR PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA

    A. Aspek-aspek Dalam Membangun Kemitraan Usaha

    B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien

    C. Hal Penting Dalam Membangun Kemitraan Usaha

    BAB III CARA JITU MEMBANGUN KEMITRAAN USAHA

    A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha

    B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha

    C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha

    D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha

  • 1

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    BAB KONSEP KEMITRAAN USAHA

    KONSEP KEMITRAAN USAHA

    A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha

    B. Manfaat Kemitraan Usaha

    C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha

    D. Ukuran Keberhasilan Kemitraan Usaha

    A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha

    Pengertian

    EMITRAAN adalah Suatu strategi bisnis yang dilakukan

    oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu

    untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling

    membutuhkan dan saling membesarkan. Menurut UU No. 9

    Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, pasal 1 ayat 8: Kemitraan adalah

    kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau

    dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh

    Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan memperlihatkan prinsip

    saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling

    menguntungkan Unsur yang terkandung dalam Kemitraan, yaitu:

    1. Dua orang atau lebih

    Kemitraan akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang

    melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya

    kemitraan ditentukan oleh peran dari kedua orang atau

    kedua pihak yang bermitra.

    K

  • 2

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    2. Aktivitas/kerjasama usaha

    Kemitraan terjadi karena adanya aktivitas/kegiatan yang

    dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai tujuan

    dan ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha).

    3. Tujuan/target

    Sasaran dari kemitraan usaha, biasanya adalah keuntungan

    baik secara finansial maupun non finansial yang dirasakan

    atau diterima oleh kedua pihak.

    4. Jangka waktu tertentu

    Kemitraan dibatasi oleh waktu, artinya ada kesepakatan

    kedua pihak kapan Kemitraan itu berakhir. Dalam hal ini,

    tentu saja setelah tujuan atau target yang dikehendaki telah

    tercapai.

    Azas dan Prinsip Kemitraan Usaha

    Azas dan prinsip yang dipergunakan dalam keterkaitan dan

    kemitraan adalah sebagai berikut:

    1. Saling-membutuhkan.

    2. Saling memperkuat.

    3. Saling menguntungkan.

    Tujuan Kemitraan Usaha

    Kemitraan usaha baik dalam skala usaha kecil maupun

    skala besar pada akhirnya tidak hanya sekedar memberi

    keuntungan pada pihak yang bermitra, tetapi pula akan

    berdampak pada pihak-pihak lain atau masyarakat secara umum.

    Oleh karena itu kemitraan usaha diarahkan untuk mencapai

    tujuan sebagai berikut:

    1. Meningkatkan pendapatan usaha dan masyarakat;

  • 3

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    2. Mendukung efisiensi ekonomi;

    3. Memperkuat kemampuan bersaing;

    4. Menghindari persaingan yang tidak sehat dan saling

    mematikan;

    5. Menghindari monopoli yang dapat menyebabkan distorsi

    dalam pasar;

    6. Membangun tata dunia usaha yang kuat dengan tulang

    punggung usaha yang tangguh dan saling mendukung melalui

    ikatan kerjasama;

    Tujuan-tujuan di atas akan dapat dicapai, bila kemitraan

    tersebut berjalan langgeng karena tidak jarang terjadi

    kesepakatan kemitraan

    berakhir tanpa tujuan

    dikarenakan

    perpecahan atau

    perselisihan pihak-pihak

    yang bermitra.

    Langgengnya kemitraan

    hanya dapat dicapai, bila kedua pihak mentaati kesepakatan-

    kesepakatan yang telah dibuat bersama.

    B. Manfaat Kemitraan Usaha

    Bila ditanya 1+1 pasti Anda akan menjawab 2, tetapi

    dalam konsep kemitraan, 1+1 harus lebih besar dari 2 (1+1>2).

    Mengapa demikian? Pihak-pihak yang bermitra masing-masing

    memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, keduanya

  • 4

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    berusaha menutupi kekurangan masing-masing dengan kelebihan

    yang dimiliki oleh pihak lain atau pihak yang bermitra. Dengan

    demikian, diharapkan hasil yang dicapai dari k emitraan usaha

    harus lebih baik atau lebih besar dibandingkan jika dikelola

    sendiri tanpa kemitraan dengan pihak lain. Jika hasil yang

    diperoleh dari kemitraan tidak lebih baik dari tanpa kemitraan,

    berarti kemitraan tersebut gagal. Manfaat Kemitraan, antara lain

    dibedakan atas:

    1. Manfaat produktivitas

    Produktivitas adalah suatu model ekonomi yang diperoleh dari

    membagi output dengan input. Produktivitas =

    output:input. Dengan formulasi di atas dan sesuai dengan

    rumus 1+1>2 sebelumnya, maka produktivitas dikatakan

    meningkat bila dengan input yang tetap diperoleh output

    yang semakin besar. Selain itu, produktivitas yang tinggi

    dapat diperoleh dengan cara mengurangi penggunaan input

    (dengan syarat tidak mengurangi kualitas), sehingga dengan

    output yang tetap dengan penggunaan input yang sedikit

    menunjukkan adanya peningkatan produktivitas.

    2. Manfaat efisiensi

    Manfaat efisiensi dapat diartikan sebagai dicapainya cara

    kerja yang hemat, tidak terjadi pemborosan, dan

    menunjukkan keadaan menguntungkan, baik dilihat dari segi

    waktu, tenaga maupun biaya. Ini dapat dicapai karena dalam

    Kemitraan mengikat pihak-pihak yang bermitra untuk

    mentaati segala kesepakatan, serta terjadi spesialisasi

  • 5

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang

    dimiliki masing-masing.

    Contoh:

    Ada dua perusahaan yang bermitra (mis. A dan B).

    Perusahaan A memiliki kelebihan dalam modal berupa

    teknologi dan sarana produksi, namun tidak memiliki tenaga

    kerja yang cukup. Sedangkan, perusahaan B memiliki tenaga

    kerja, namun kurang memiliki sarana produksi (modal) yang

    cukup. Dengan menggabungkan dua kelebihan dari

    perusahaan A dan B tersebut akan dapat dicapai

    penghematan tenaga maupun sarana produksi yang

    merupakan kekurangan atau kelemahan yang dimiliki kedua

    perusahaan. Tanpa kemitraan, maka perusahaan A tidak

    dapat mengoptimalkan modalnya karena tidak ada tenaga

    kerja yang mengoperasikannya dan perusahaan B tidak

    dapat mempekerjakan tenaga kerjanya karena tidak adanya

    modal dan sarana produksi.

    3. Manfaat jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

    Sebagai akibat adanya manfaat produktivitas dan efisiensi,

    maka dengan kemitraan akan dicapai pula manfaat kualitas,

    kuantitas, dan kontinuitas. Dengan adanya penggabungan dua

    potensi dan kekuatan untuk menutupi kelemahan dari

    masing-masing pihak yang bermitra, maka akan dihasilkan

    tingkat produktivitas yang tinggi dan efisiensi serta

    efektivitas. Produktivitas menunjukkan manfaat kuantitas

    dan efisiensi serta efektivitas menunjukkan manfaat kualitas.

  • 6

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    Dengan kualitas dan kuantitas yang dapat diterima oleh

    pasar, maka akan dapat menjamin kelangsungan usaha.

    4. Manfaat dalam risiko

    Dalam kemitraan kedua pihak memberi peran yang sesuai

    dengan kemampuan masing-masing, sehingga keuntungan

    atau kerugian yang dicapai atau diderita kedua pihak sesuai

    dengan peran dan kekuatan masing-masing. Hal ini berarti

    bahwa dalam kemitraan, ada rasa senasib sepenanggungan

    antara pihak yang bermitra sehingga jika ada resiko

    ditanggung bersama antara pihak yang bermitra, sehingga

    resiko yang ditanggung masing-masing pihak menjadi

    berkurang.

    Seharusnya setiap manusia wirausaha memiliki jiwa

    interpreneurship, hal ini didukung oleh cara-cara berpikirnya

    yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal,

    yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah.

    Dengan pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai

    macam permasalahan.

    Manusia yang pesimis menganggap hidup ini hanya

    dipenuhi oleh penderitaan dan masalah yang sulit diatasi,

    sedangkan manusia yang optimis memandang bahwa hidup ini

    penuh dengan kesempatan dan kemungkinan untuk maju dan

    berhasil dalam hidup. Manusia yang optimis mempunyai daya

    imajinasi yang positif yang dapat menolong pemikiran yang

    kreatif. Keinginan, angan-angan, cita-cita, tujuan hidup, masalah

    kehidupan, perbintangan, nasib, takdir, ataupun segala

  • 7

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    pengalaman diri kita selama hidup ini dapat merangsang jiwa kita

    untuk berpikir kreatif.

    Untuk itu kita hendaknya memiliki daya cipta yang

    dinamis. Kita harus senantiasa sadar dan waspada terhadap segala

    yang terjadi di sekitar kita dan mengambil manfaat dari setiap

    peristiwa. Ada beberapa hambatan mental yang dapat

    mengurangi daya imajinasi kita diantaranya:

    1. Pandangan hidup yang sempit,

    2. Kepercayaan terhadap takhayul,

    3. Keputusasaan,

    4. Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri,

    5. Kesombongan,

    6. Kedengkian dan iri hati,

    7. Kebodohan, dan

    8. Kekhawatiran akan kegagalan.

    C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha

    Jenis Kemitraan

    Dalam Kemitraan usaha, dapat dilihat beberapa jenis

    kemitraan, antara lain:

    1. Dilihat dari posisi pelaku yang bermitra, maka kemitraan

    dapat dibedakan atas:

    a ) Kemitraan vertikal,

    Kemitraan antara beberapa perusahaan yang memiliki

    tahap atau tingkatan kegiatan produksi yang berurutan,

    dari tahap paling awal sampai tahap produksi akhir.

  • 8

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    8

    Contoh: Kemitraan antara perusahaan yang tergabung

    dalam usaha yang menghasilkan produk tas dari bahan

    enceng gondok.

    Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV

    b. Kemitraan horizontal,

    Kemitraan dari sejumlah perusahaan yang memiliki

    kegiatan usaha atau yang menghasilkan produk sejenis.

    Contoh: Kemitraan antara perusahaan-perusahaan yang

    menghasilkan produk tas.

    Pola Kemitraan Usaha

    1. Inti plasma

    Usaha besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha

    kecil dalam hal:

    a) Penyediaan dan

    penyiapan lahan;

    b) Penyediaan sarana

    produksi;

    c) bimbingan teknis

    produksi dan manajemen

    usaha;

    Pengumpul

    enceng gondok Pabrik

    Tas Penyalu/

    Agen Pengecer

  • 9

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    d) Perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi;

    e) Pembiayaan;

    f) Pemasaran;

    g) Penjaminan;

    h) Pemberian informasi; dan

    i) Bantuan lain untuk

    peningkatan efisiensi dan

    produktifitas dan wawasan usaha.

    2. Sub kontrak

    Usaha besar memberikan dukungan berupa:

    a) Mengerjakan sebagian produksi dan/atau komponennya;

    b) Memperoleh bahan baku yang di

    produksi secara

    berkesinambungan dengan

    jumlah dan harga yang wajar.

    c) Bimbingan dan kemampuan

    teknis produksi atau

    manajemen.

    d) Perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi.

    e) Pembiayaan dan pengaturan sistem pembayaran yang

    tidak merugikan salah satu pihak.

    f) Tidak melakukan pemutusan hubungan sepihak.

    3. Waralaba

    a) Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan

    penggunaan barang dan bahan hasil produksi dalam

    negeri.

  • 10

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    b) Pemberi waralaba wajib

    memberikan pembinaan

    dalam bentuk pelatihan,

    bimbingan operasional

    manajemen, pemasaran,

    penelitian dan

    pengembangan kepada

    penerima waralaba.

    4. Perdagangan umum

    a) Kerjasama pemasaran,

    penyediaan lokasi usaha,

    atau penerimaan pasokan

    dari usaha kecil secara

    terbuka.

    b) Kebutuhan barang dan jasa

    yang diperlukan usaha besar

    dilakukan dengan mengutamakan pengadaan hasil

    produksi usaha kecil atau mikro.

    c) Sistem pembayaran dilakukan dengan tidak merugikan

    salah satu pihak.

    5. Distribusi dan keagenan

    Usaha besar atau usaha

    menengah memberikan

    hak khusus untuk

    memasarkan barang dan

    jasa kepada usaha mikro

    atau usaha kecil.

  • 11

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    6. Bentuk kemitraan lain

    Modal patungan dengan pihak asing berlaku ketentuan

    sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

    D. Ukuran Keberhasilan Kemitraan Usaha

    1. Kedua belah pihak mencapai kondisi saling menguntungkan,

    2. Kedua belah pihak memiliki kondisi sejajar dalam negosiasi,

    3. Pembina mitra secara nyata telah mengalihkan ilmu

    pengetahuan dan teknologi usaha kepada mitra binaannya,

    4. Tampak adanya peningkatan potensi ekonomi dari pengusaha

    kecil/menengah sebagai mitra binaan,

    5. Secara nyata tampak berkembangnya jaringan kemitraan

    usaha.

  • 12

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    BAB DASAR PENGEMBANGAN

    KEMITRAAN USAHA

    DASAR PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA

    A. Aspek-Aspek dalam Membangun Kemitraan Usaha

    B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien

    C. Hal Penting dalam Membangun Kemitraan Usaha

    A. Aspek-Aspek dalam Membangun Kemitraan Usaha

    1. Etika Bisnis dalam Kemitraan

    Ada 6 dasar etika bisnis yang harus diperhatikan, yaitu:

    a) Karakter, integritas, dan kejujuran.

    Sudah seharusnya seorang wirausaha memilih mitra

    kerja yang selain jujur/tulus hati juga potensial. Ia

    juga memiliki karakter/kepribadiaan dan integritas yang

    tinggi. Mitra kerja yang sempurna adalah yang

    mempunyai kemampuan dalam berbagai hal melebihi

    kemampuan kita serta jujur karena jika kemampuannya

    sangat tinggi, tapi tidak jujur dia akan membohongi kita

    atau dengan kata lain pagar makan tanaman. Di sisi lain

    jika mitra kita jujur tetapi kemampuannya rendah, dia

    akan membuat kita lelah.

    b) Kepercayaan.

    Kepercayaan adalah keyakinan atau anggapan bahwa

    sesuatu yang dipercaya itu benar atau nyata.

  • 13

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    Kepercayaan merupakan modal dalam berbisnis yang

    tidak muncul begitu saja atau dadakan, kepercayaan

    lahir dan dibangun dari pengalaman. Oleh karena itu,

    kepercayaan dimunculkan dari proses yang mungkin

    dalam waktu singkat, bahkan bisa pula dalam waktu yang

    lama. Seorang wirausaha yang akan bermitra dengan

    pihak atau orang lain akan memilih mitra yang ia

    percaya, yang telah melalui proses uji kelayakan

    sebagai mitra. Proses pengujian ini dapat dilakukan baik

    melalui pengamatan maupun membaca track record

    (perjalanan hidup atau karier seseorang bisa positif atau

    negatif) calon mitra, baik secara langsung maupun

    melalui pihak lain yang dipercaya. Sudah selayaknya

    mitra yang diajak berkerja sama adalah orang atau pihak

    yang benar-benar dapat dipercaya, karena sekali salah

    memilih mitra maka akan sulit membangun kembali

    kepercayaan.

    c) Komunikasi yang terbuka.

    Kemitraan didasarkan atas kepentingan kedua pihak,

    maka harus ada komunikasi yang terbuka antara

    keduanya. Komunikasi kedua pihak penting, mengingat

    dalam usaha atau bisnis memerlukan banyak informasi

    untuk menunjang kepentingan usaha. Pertukaran

    informasi dan diskusi kedua pihak mengenai usaha

    bersama yang dijalankan tidak mungkin terjadi jika

    salah satu pihak menutup diri atau kurang terbuka. Oleh

  • 14

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    karena itu, komunikasi yang terbuka merupakan salah

    satu dasar bermitra yang harus dibangun.

    d) Adil

    Dalam Kemitraan harus ada keadilan di antara kedua

    pihak. Artinya bahwa bila usaha yang dijalankan

    mengalami kerugian/keuntungan, maka kedua pihak yang

    harus menanggung kerugian atau mendapatkan

    keuntungan. Besarnya kerugian dan keuntungan bagian

    masing- masing ditentukan berdasarkan kesepakatan

    bersama pada awal kontrak Kemitraan ditandatangani,

    yang biasanya didasarkan pada sumbangan masing-

    masing pihak dalam Kemitraan tersebut.

    e) Keinginan pribadi dari pihak yang bermitra.

    Seorang wirausaha yang melakukan kemitraan usaha

    dengan pihak lain memiliki motivasi tertentu, seperti

    keinginan untuk lebih maju dan berkembang, keinginan

    memperluas pasar dan sebagainya, maupun keinginan

    non ekonomi, seperti peningkatkan kemampuan dan

    pengalaman serta pergaulan usaha yang lebih luas.

    Keinginan-keinginan tersebut akan menjadi penggerak

    atau motivator uantuk menjalankan kemitraan secara

    harmonis.

    f) Keseimbangan antara insentif dan resiko.

    Dalam berbisnis, pasti akan ada resiko yang harus

    dipikul masing-masing pihak dan ada insentif yang

    diterima masing-masing sebagai hasil atau dampak dari

    resiko yang ditanggung tersebut. Keseimbangan antara

  • 15

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    insentif dan resiko senantiasa ada selama kemitraan

    usaha tersebut ada dan kedua pihak sepakat untuk tetap

    mempertahankannya. Bila salah satu pihak sudah tidak

    sanggup untuk menjalankan resiko, maka otomatis

    insentif berupa keuntungan tidak akan diraihnya dan

    tentu saja ini akan menganggu kelangsungan kemitraan

    usaha.

    Sebelum memutuskan untuk

    bermitra, setiap calon mitra

    usaha akan membaca dan

    menilai program dan prospek

    rencana Kemitraan yang

    diajukan.

    B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien

    Dalam membangun Kemitraan yang efektif dan efisien

    terdapat beberapa pedoman yang harus dipatuhi, yaitu:

    1. Kesadaran diri.

    Kemitraan yang dibangun tidak akan mencapai tujuan bila

    hanya dijalankan oleh seseorang, oleh karenanya harus

    disadari bahwa kemitraan tersebut merupakan tanggung

    jawab bersama untuk mencap ai tujuan bersama.

    2. Memahami konsep persamaan dan perbedaan manusia.

    Harus disadari bahwa setiap manusia memiliki perbedaan

    yang ditandai dari kekurangan, kelebihan, dan potensi

  • 16

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    masing-masing. Perbedaan inilah yang justru menjadi

    pendorong untuk melakukan kemitraan.

    3. Adanya tujuan dan target yang jelas.

    Hal ini penting dan ditetapkan secara jelas serta disepakati

    secara bersama, sehingga akan mempermudah untuk

    mencapainya.

    4. Adanya ilmu dan teknologi yang relevan.

    Kemajuan zaman yang ditandai dengan perkembangan ilmu

    dan teknologi yang demikian cepat, menuntut para

    wirausaha yang untuk memiliki dan menyesuaikan diri

    dengan ilmu dan teknologi yang relevan dengan usahanya.

    Ilmu dan teknologi merupakan faktor yang membantu proses

    kemitraan berjalan secara baik dan berhasil.

    5. Serius, santai, dan tidak tegang.

    Ketiga hal ini akan menjadikan kemitraan yang dibina

    menjadi sesuatu yang menyenangkan. Dengan kondisi

    demikian, maka kemitraan diharapkan dapat dijalankan

    dengan baik dan berhasil karena dapat melahirkan cara

    berpikir yang jernih dan rasional.

    6. Komunikasi yang baik.

    Komunikasi yang baik akan menciptakan kondisi kerja yang

    kondusif untuk tercapainya tujuan atau target Kemitraan.

    7. Dukungan yang menyeluruh.

    Kemitraan usaha yang dijalankan harus melibatkan pula

    seluruh pihak yang ada yang memiliki ikatan dalam organisasi

    usaha atau dengan perkataan lain Kemitraan tersebut harus

    mendapat dukungan secara menyeluruh. Dengan dukungan

  • 17

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    tersebut, maka target yang ingin dicapai dari Kemitraan

    dapat dengan mudah diraih.

    8. Adanya perhatian.

    Perhatian di sini dalam konteks yang luas, yaitu baik dari

    sesama kalangan usaha, pihak keluarga maupun pemerintah

    dan pihak terkait. Kemitraan akan tercipta dengan baik bila

    ada perhatian dari semua pihak.

    9. Adanya kewajaran.

    Kemitraan tidak dapat dipaksakan dan menyeluruh karena

    tidak semua hal memerlukan Kemitraan. Dalam Kemitraan

    usaha, masing-masing pihak memberi kontribusi yang wajar

    sesuai dengan potensi dan kapasitas masing-masing pihak.

    10. Adanya keterbukaan.

    Keterbukaan merupakan kunci dari komunikasi yang baik,

    karena tanpa keterbukaan komunikasi menjadi terhambat.

    Oleh karena itu, agar Kemitraan dapat berjalan dengan baik

    diperlukan keterbukaan dari semua pihak.

    11. Dapat meramalkan masa depan.

    Kemitraan bukan hanya untuk kepentingan saat ini dan

    sesaat, melainkan untuk jangka waktu panjang dan jauh ke

    depan. Kemitraan yang baik diperlukan agar dapat

    meramalkan kondisi usaha yang akan dihadapi pada masa

    depan, seperti dapat mengetahui keadaan pesaing, kondisi

    ekonomi, serta kemungkinan perluasan pasar.

    12. Adanya kompetensi.

  • 18

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    Kemitraan selalu diarahkan untuk mencapai sasaran

    tertentu. Kemitraan tidak dilaksanakan tanpa arah, karena

    tanpa arah, atau kompetensi (keahlian dan kemampuan)

    tertentu, maka kemitraan akan menjadi sia-sia.

    13. Adanya keeratan semua pihak yang terlibat dalam

    kemitraan.

    Semua pihak yang terlibat dalam ikatan Kemitraan usaha

    merupakan satu tim kerja (team work) yang harus berkerja

    secara sinergi atau saling menunjang dan melengkapi

    sebagai satu kesatuan. Hal ini perlu karena tidak mungkin

    k emitraan hanya dijalankan oleh salah satu pihak atau

    seorang diri.

    C. Hal Penting Dalam Membangun Kemitraan Usaha

    Dalam Kemitraan ada dua hal penting yang harus

    diperhatikan, yaitu:

    1. Pemilihan rekan bisnis yang tepat.

    Agar tidak salah dalam memilih mitra yang akan diajak

    Kemitraan, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    a) Jangan jadikan uang sebagai pertimbangan utama.

    b) Kenali calon rekan bisnis Anda agar kita tidak kecewa

    dikemudian hari

    c) Lakukan pendekatan-pendekatan di luar bisnis seperti

    pada acara syukuran calon mitra, hari ulang tahunnya

    atau pada acara moment-moment penting yang

    kebetulan dapat bertemu.

  • 19

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    d) Minta penilaian dari orang yang bisa dipercaya seperti

    konsumen, tenaga lapangan, pesaing atau lembaga

    terkait. Padukan penilaian Anda dan penilaian dari pihak

    yang diminta untuk menilai, sehingga diperoleh

    kesimpulan yang akurat mengenai calon mitra yang akan

    di ajak Kemitraan.

    2. Adanya Perjanjian yang Berkekuatan Hukum.

    Kemitraan sebaiknya disepakati dalam suatu kontrak

    Kemitraan. Kontrak Kemitraan yang memuat tentang

    berbagai hal yang disepakati sebaiknya dibuat secara

    tertulis. Hal ini dimaksudkan bila terjadi sesuatu, misalnya

    jika salah satu pihak mengingkari kesepakatan, maka ada

    bukti yang kuat untuk menuntut. Akan tetapi, lebih baik

    lagi bila perjanjian kesepakatan yang dibuat memiliki

    kekuatan hukum. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan

    dalam membuat perjanjian yang berkekuatan hukum, yaitu:

    a) Buat perjanjian hitam di atas putih.

    Perjanjian secara tertulis akan lebih menjamin dan

    mengikat kedua pihak. Untuk memperkuat secara

    hukum, maka perjanjian dibuat di atas kertas segel atau

    bermaterai. Sebelum perjanjian ditandatangani kedua

    pihak, maka kedua pihak harus terlebih dahulu

    membaca dengan seksama isi dari perjanjian tersebut.

    Setelah semua setuju atau sudah diperbaiki (bila

    sebelumnya ada sesuatu yang kurang atau tidak

    disepakati), maka barulah kedua pihak

    menandatanganinya. Masing-masing pihak yang bermitra

  • 20

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    harus memiliki salinan/copy dari perjanjian tertulis

    tersebut.

    b) Carilah saksi dalam penandatangan perjanjian.

    Agar isi perjanjian mengikat kedua pihak dan kedua

    pihak tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk

    mentaati isi perjanjian, maka perjanjian tersebut harus

    ditandatangani pula para saksi. Saksi inilah yang nanti

    akan bicara seandainya ada salah satu pihak yang

    mengingkari isi perjanjian.

    c) Materaikan perjanjian.

    Agar perjanjian yang dibuat memiliki kekuatan hukum

    harus dibuat di atas kertas segel atau bermaterai.

    d) Pergi ke notaris.

    Agar lebih memiliki kekuatan hukum, maka perjanjian

    sebaiknya dilakukan di depan notaris. Selain memberi

    kekuatan hukum, notaris dapat pula berperan sebagai

    saksi.

    e) Jangan lanjutkan kerja sama bila ada pihak yang

    tidak mau menandatangani.

    Kemitraan baru dapat dikatakan terjadi apabila pihak-

    pihak terkait, khususnya kedua pihak yang bermitra telah

    menandatangi surat perjanjian. Bila ada salah satu

    pihak tidak mau menandatangi, berarti perjanjian

    Kemitraan tersebut tidak dapat dilanjutkan.

  • 21

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    BAB CARA JITU MEMBANGUN

    KEMITRAAN USAHA

    CARA JITU MEMBANGUN KEMITRAAN USAHA

    A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha

    B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha

    C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha

    D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha

    A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha

    ERNAHKAH Anda membayangkan bahwa suatu saat Anda

    memiliki suatu usaha atau perusahaan dan Anda

    membutuhkan kehadiran orang atau pihak lain untuk diajak

    bekerja sama mengelola usaha Anda? Atau pernahkah Anda

    membayangkan suatu saat ada teman lama yang mengajak Anda

    untuk membantu usahanya atau mengajak bekerjasama

    mengelola suatu usaha? Andai saja yang terbayangkan oleh Anda

    adalah keadaan yang pertama, siapakah yang akan Anda ajak

    untuk bekerja sama, kemudian apa yang Anda persiapkan untuk

    Kemitraan tersebut?

    Sedangkan, andai saja yang terbayangkan oleh Anda

    adalah Anda diajak Kemitraan usaha oleh teman Anda, siapakah

    Anda, apakah Anda akan langsung menerima ajakan atau tawaran

    Kemitraan tersebut?

    Untuk menjawab dua kemungkinan di atas, tentu tidak

    dapat dijawab begitu saja atau seketika. Karena memutuskan

    P

  • 22

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    untuk mengajak orang lain bekerja sama atau memutuskan

    untuk bergabung dengan orang lain yang mengajak kerjasama,

    sama-sama membutuhkan pertimbangan yang matang.

    Sebelum memutuskan siapa atau pihak mana yang akan

    diajak bekerja sama atau dijadikan mitra usaha, maka perlu

    diperhatikan rangkaian proses pengembangan kerja sama agar

    dari kerja sama. Proses Kemitraan tersebut sebagai berikut:

    1. Memulai membangun hubungan dengan calon mitra

    Membangun hubungan dengan calon mitra dilakukan agar dapat

    mengenal pihak atau orang yang akan dijadikan calon mitra

    dengan baik dan tepat.

    2. Mengerti kondisi bisnis pihak yang bermitra.

    Apabila calon mitra kita adalah orang yang telah punya

    pengalamam berbisnis, maka kita harus mengetahui

    bagaimana kemampuan manajemennya, teknologinya,

    sumber daya manusianya dan sumber daya finansialnya.

    Sedangkan, bila calon mitra kita adalah orang yang tidak atau

    belum memiliki pengalaman usaha, maka kita pun patut

    untuk mengetahui keahlian atau keterampilan serta modal

    apa yang dimilikinya, sehingga kita layak

    mempertimbangkannya sebagai calon mitra usaha kita.

    3. Mengembangkan strategi dan mengenal detail bisnis.

    Hal ini dapat dilakukan dengan cara membagi tugas dengan

    pihak yang bermitra sesuai dengan informasi dan

    kemampuan yang dimiliki masing-masing. Dengan

    mengembangkan strategi dan mengenal detail bisnis yang

  • 23

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    tepat, maka akan dapat mengembangkan usaha secara tepat

    pula, sehingga akan mendatangkan keuntungan kedua pihak.

    4. Mengembangkan program.

    Pengembangan program merupakan langkah yang dilakukan

    setelah mengembangkan stategi bisnis dan merupakan

    rencana taktis yang akan dilaksanakan. Hal ini kemudian

    perlu diinformasikan kepada semua pihak yang akan terlibat

    dalam kemitraan tersebut, sehingga semua pihak siap untuk

    melaksanakannya.

    5. Memulai pelaksanaan.

    Dalam awal pelaksanaan perlu dicek kesiapan-kesiapan serta

    memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

    6. Memonitoring dan mengevaluasi perkembangan

    Selama proses pelaksanaan perlu ada monitoring, sehingga

    dapat di evaluasi kekurangan-kekurangan atau hambatan-

    hambatan yang dihadapi. Dengan melakukan monitoring dan

    evaluasi, maka selanjutnya dapat dilakukan penyesuaian atau

    perbaikan-perbaikan sebagaimana yang diperlukan.

    Menjelaskan program

    dan prospek Kemitraan

    usaha kepada calon mitra

    merupakan salah satu

    proses yang harus

    dilakukan seorang

    wirausaha

  • 24

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha

    Meski terdengar sangat mudah dalam angan-angan, akan

    tetapi merancang kemitraan pada kenyataannya tidaklah mulah.

    Berikut adalah langkah bagaimana merancang kemitraan dalam

    bisnis dan usaha.

    1. Memiliki kesamaan tujuan dalam berbisnis dan usaha:

    sebelum membangun kemitraan hal pertama yang harus

    dilakukan adalah menyamakan tujuan pengembangan usaha

    dan bagaimana memajukan usaha serta bisnis yang akan

    dibangun.

    2. Membangun Peran Bisnis: dimana tujuan ini untuk

    memaksimalkan kekuatan masing-masing pasangan dalam

    kemitraan ini mempunyai peran anggota dalam kemitraan

    misalnya adalah pengaturan pembagian job kerja serta

    pembagian pendapatan.

    3. Membuat Dasar Umum dalam kemitraan: dilakukan untuk

    mengantisipasi adanya hal-hal yang terjadi suatu saat dalam

    kemitraan dalam berbisnis serta bagaimana nantinya bila

    kemitraan ini terputus.

    4. Terbukanya Komunikasi: masing-masing pihak dalam

    menjalin kemitraan ini harus dapat berkomunikasi dengan

    terbuka agar semua pihak bisa bekerja sesuai

    dengan kewajiban yang selama ini menjadi tanggung

    jawabnya.

  • 25

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    5. Perjanjian Kemitraan: hal ini dilakukan untuk

    mendokumentasikan tanggung jawab dan kesepakatan,

    pembagian kerja, yang telah ditetapkan.

    Lima Poin tersebut adalah hal pokok untuk membangun

    sebuah kemitraan dalam berbisnis dan membangun sebuah usaha

    demi tercapainya tujuan dan berkembangnya usaha anda.

    C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha

    Secara teori, kemitraan memang bagus untuk memulai

    bisnis. Namun tidak selalu berarti cara terbaik. Sebab bermitra

    bisnis itu mirip seperti menikah, yang kalau di Amerika Serikat,

    lebih dari separuhnya kandas. Dalam bermitra, banyak masalah

    yang harus ditangani: stres, egoisme masing-masing pihak,

    perbedaan karakter, masalah keuangan, biaya overhead tiap

    bulan, pengeluaran sehari-hari, hingga masalah karyawan.

    Agar kemitraan bisa sukses dan Anda terhindar dari

    bahaya tersembunyi yang biasa timbul, tak ada salahnya Anda

    memperhatikan 7 kesalahan yang sering dilakukan orang dalam

    bermitra bisnis:

    1. Berbagi modal, bukan biaya.

    Kapan pun Anda sharing dalam bentuk modal ke dalam bisnis,

    apakah itu uang, barang, atau informasi, itu sama artinya

    dengan memberikan milik Anda ke perusahaan patungan itu.

    Di dunia yang sempurna, mitra Anda itu pasti lurus, jujur,

    berintegritas penuh, dan sama sekali tidak tergoda untuk

    mengambil hadiah itu dan menganggapnya sebagai milik

  • 26

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    sendiri. Namun, dunia tidak sempurna. Jadi, daripada setor

    modal, lebih baik buatlah perjanjian untuk berbagi biaya-

    biaya, yang besarnya proporsional dengan porsi kepemilikan

    usaha. Ini akan lebih aman, terutama jika mitra atau Anda

    sendiri kemudian memutuskan untuk keluar dari kemitraan.

    2. Menjadikannya mitra karena Anda tidak mampu

    menggajinya.

    Ini kesalahan yang paling fatal, namun banyak terjadi.

    Contohnya: Anda punya ide bisnis, sementara teman Anda,

    punya ketrampilan untuk menjalankannya. Karena tak mampu

    menggajinya, Anda dan teman anda bersepakat untuk berbagi

    tugas dan keuntungan. Yang terjadi kemudian, Anda dan

    teman anda berselisih akibat kinerjanya yang buruk, namun

    Anda tetap harus ikut bertanggung jawab, karena perjanjian

    kemitraan itu. Jika Anda punya ide dan orng lain punya skill-

    nya, rekrut saja dia sebagai staf. Atau, buatlah perjanjian

    seperti kontrak antara pebisnis dengan pemasok. Jangan

    memberikan apa yang seharusnya tidak perlu diberikan.

    3. Tidak adanya perjanjian legal dan tertulis.

    Menjalin kemitraan selayaknya diwujudkan dalam perjanjian

    legal, hitam di atas putih. Setiap detail dan kewajiban

    didefinisikan secara jelas, ditulis, dan disetujui kedua belah

    pihak. Mintalah konsultan bisnis untuk membuatkan

    perjanjian itu.

    4. Mempunyai porsi kemitraan 50:50.

    Setiap bisnis, termasuk kemitraan, butuh seorang bos. Jika

    Anda memutuskan untuk menjalin kemitraan, buatlah di mana

  • 27

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    proporsinya 60:40, 70:30, 65:35. Lalu tempatkan orang kunci

    Anda untuk menjaga akuntabilitas dan kontrol operasi secara

    keseluruhan.

    5. Tidak memilih kemitraan terbatas.

    Salah satu kekurangan perjanjian kemitraan adalah asumsi

    bahwa kewajiban satu pihak juga ditanggung pihak lainnya.

    Padahal bisa saja meminta kemitraan terbatas, di mana Anda

    tidak ikut bertanggung jawab terhadap tindakan atau

    kewajiban mitra utama. Lagi-lagi, pastikan konsultan bisnis

    Anda bisa mengaturnya dalam perjanjian tertulis.

    6. Tiadanya cara keluar dari kemitraan.

    Pernikahan dimulai dengan perjanjian pra-nikah. Begitu juga

    sebaiknya dalam bisnis. Definiskan kondisi apa saja yang

    memungkinkan Anda atau mitra Anda bisa keluar dari

    kemitraan. Berikan juga pilihan apakah pihak yang keluar itu

    bisa menjual bagiannya ke mitranya, atau ke orang luar. Ini

    dapat dilakukan dengan jelas dan mudah, serta tidak akan

    mengganggu bisnis yang sedang berjalan.

    7. Berharap persahabatan tetap langgeng setelah kemitraan

    berakhir.

    Mengambil analogi dari pernikahan, berapa banyak mantan

    pasangan yang masih menjadi sahabat setelah mereka

    berpisah? Kemungkinan tidak banyak. Jadi jangan terlalu

    berharap menjalin kemitraan dengan seorang teman, dan

    tetap menjadi teman setelah kemitraan berakhir. Memang

    sangat bagus untuk tetap menjalin hubungan ataupun

    berbisnis dengan mantan mitra. Namun dalam dunia bisnis,

  • 28

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    yang menjadi prioritas utama adalah bisnis, teman nomor

    dua. Meski tak diharapkan, namun penting diingat, umumnya

    persahabatan juga berakhir ketika kemitraan berakhir.

    D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha

    Dikarenakan Kemitraan sudah menjadi kebutuhan mutlak

    bagi perusahaan dan bagi mereka yang terjun dalam dunia usaha,

    maka wirausaha atau perusahaan yang akan melakukan Kemitraan

    usaha perlu terlebih dahulu untuk menjawab pertanyaan-

    pertanyaan berikut:

    1. Apakah Anda akan membuka usaha dengan cara bermitra dengan pihak lain (Ya/tidak)? Alasannya:

    ..........................................................................

    2. Anda bersedia melakukan Kemitraan dengan pihak lain yang meminta Anda untuk menjadi mitranya (ya/tidak)? Alasannya:

    ..........................................................................

    3. Potensi dan kemampuan apakah yang dimiliki oleh Anda atau perusahaan Anda saat ini? .......................................................................

    4. Kelemahan atau kekurangan apa yang dimiliki Anda atau perusahaan Anda saat ini, sehingga Anda memerlukan Kemitraan dengan pihak lain? .................................................................................

    5. Buatlah daftar pihak-pihak yang akan Anda pertimbangkan untuk dijadikan mitra Kemitraan! .......................................................................

    6. Kemukakan alasan-alasan mengapa Anda memilih pihak-pihak tersebut (No. 5) untuk beKemitraan usaha dengan Anda? .......................................................................

  • 29

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    7. Sudahkah Anda membicarakan rencana Kemitraan usaha ini dengan staf Anda atau pihak-pihak yang mendukung Anda (sudah/belum)?

    ........................................................................ 8. Kemukakan respon atau tanggapan dari staf Anda tersebut

    (no 7)! .................................................................................

    9. Jika seandainya rencana Kemitraan tersebut tidak mendapat dukungan dari staf Anda, maka yang akan Anda lakukan? .......................................................................

    10. Sudahkan Anda mempersiapkan keperluan administratif dari rencana Kemitraan tersebut?

    a. Membuat perjanjian hitam di atas putih atau tertulis? (sudah/belum)

    b. Mempersiapkan materai bila perjanjian tidak ditulis di atas kertas segel? (sudah/belum)

    c. Menunjuk orang/pihak yang akan dijadikan sebagai saksi dalam penandatanganan perjanjian Kemitraan tersebut? (sudah/belum)

    d. Notaris yang akan mengesahkan perjanjian kemitraan usaha tersebut? (sudah/belum)

    11. Bentuk Kemitraan yang bagaimanakah yang Anda inginkan? .......................................................................

    Alasan :

    .......................................................................

    Pertanyaan-pertanyaan di atas perlu dijawab terlebih

    dahulu, sehingga Anda dapat memutuskan bahwa Anda betul-

    betul siap untuk menjalankan proyek Kemitraan usaha dengan

    pihak lain. Namun, tentu saja semua jawaban atas pertanyaan

    di atas harus pula dikomunikasikan dengan pihak yang akan

    diajak bermitra (khususnya untuk pertanyaan no. 6, 10, dan 11).

    Karena pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang tidak

    seluruh jawabannya ada pada diri Anda.

  • 30

    Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    Yang perlu diingat dalam menentukan bentuk Kemitraan

    adalah perlu diperhatikan kelebihan dan kekurangan dari masing-

    masing bentuk Kemitraan. Selain itu, apakah bentuk usaha

    tersebut cocok dengan jenis usaha dan potensi serta kelemahan

    yang dimiliki usaha Anda.

    MENCARI MITRA BISNIS SEPERTI MENCARI ISTRI. TAK PERLU

    TERGESA-GESA, NAMUN GUNAKAN SEMUA JALUR YANG

    MUNGKIN UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI SELUAS-LUASNYA.

    JIKA MASIH RAGU, BERSABARLAH; JIKA ANDA YANG PERLU,

    RENDAH HATILAH. TETAPLAH MEMPERJELAS KRITERIA DARI

    MITRA BISNIS YANG KITA CARI (CIPUTRA).

  • Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha

    SUMBER RUJUKAN

    Kusuma, Hendra. 2001. Manajemen Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Andi. Yogyakarta

    Kusnadi, H. 2003. Masalah, Kemitraan, Konflik dan Kinerja. Taroda. Malang

    Masud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz. 2022. Kewirausahaan, Suatu Pendekatan Kontemporee. UPP AMP YKPN Yogyakarta.

    Mohammad Jafar Hafsah. 2000. Kemitraan Usaha, Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

    Pietra Sarosa. 2004. Kiat Praktis Membuka Usaha-Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses. Pt. Elekmedia Komputindo. Jakarta.

    Soesarsono Wijanti. 2000. Pengantar Kewiraswastaan. Sinar Baru Algensiondo, Bogor.

    Wachyu Suparyanto. 2004. Petunjuk Untuk Memulai Berwirausaha. Afabeta, Bandung.

    http://wanitawirausaha.femina.co.id/WebForm/contentDetail.a

    spx?MC=001&SMC=005&AR=3

    https://idid.facebook.com/SmkPelitaBungaBangsa/posts/521242

    881283493?stream_ref=10

    http://artikelbisnisusaha.blogspot.com/2013/05/ciputra-

    mencari-mitra-bisnis-tak.html

    Tips-Trik.Web.id