Seri Kewirausahaan-kemitraan Usaha Revisi
description
Transcript of Seri Kewirausahaan-kemitraan Usaha Revisi
-
i
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
-
i
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
DAFTAR ISI
Daftar Isi .......................................................... i Selayang Pandang ............................................... ii Materi ............................................................. iii BAB I KONSEP KEMITRAAN USAHA............................ 1
A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha .... 1 B. Manfaat Kemitraan Usaha ................................ 3 C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha ........................ 7 D. Ukuran Keberhasilan kemitraan Usaha ................. 11
BAB II DASAR PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA ....... 12 A. Aspek-aspek Dalam Membangun Kemitraan Usaha ... 12 B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien ......... 15 C. Hal Penting Dalam Membangun Kemitraan Usaha .... 18
BAB III CARA JITU MEMBANGUN KEMITRAAN USAHA ...... 21
A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha ............... 21 B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha ............. 24 C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha .... 25 D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha ..................... 28
Sumber Rujukan
-
ii
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
Selayang Pandang
ECARA alamiah, manusia selalu melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk hidup
lainnya. Begitupun pula dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain dikarenakan setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi mereka yang berkecimpung dalam usaha, untuk mengembangkan usahanya diperlukan Kemitraan dengan pihak lain, agar dapat saling menutupi kekurangan atau kelemahan yang ada. Tidak seorang pengusaha atau wirausaha yang sukses
karena hasil kerja atau usahanya sendiri. Karena dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain. Oleh karena itu, salah satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama/kemitraan usaha.
Modul tentang kemitraan usaha ini untuk memberikan pengetahuan praktis aspek- aspek yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha atau calon wirausaha dalam menjalin kemitraan usaha, mulai dari konsep tentang kemitraan, proses pengembangan kemitraan, dan kiat-kiat menjalin kemitraan usaha. Dengan kemitraan yang harmonis, maka usaha akan berjalan lancar sehingga tujuan usaha dapat tercapai.
Menumbuhkan
Motivasi Berwirausaha
Seri Kewirausahaan
S
-
iii
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
MATERI
BAB I KONSEP KEMITRAAN USAHA
A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha
B. Manfaat Kemitraan Usaha
C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha
D. Ukuran Keberhasilan kemitraan Usaha
BAB II DASAR PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA
A. Aspek-aspek Dalam Membangun Kemitraan Usaha
B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien
C. Hal Penting Dalam Membangun Kemitraan Usaha
BAB III CARA JITU MEMBANGUN KEMITRAAN USAHA
A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha
B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha
C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha
D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha
-
1
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
BAB KONSEP KEMITRAAN USAHA
KONSEP KEMITRAAN USAHA
A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha
B. Manfaat Kemitraan Usaha
C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha
D. Ukuran Keberhasilan Kemitraan Usaha
A. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Kemitraan Usaha
Pengertian
EMITRAAN adalah Suatu strategi bisnis yang dilakukan
oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu
untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan dan saling membesarkan. Menurut UU No. 9
Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, pasal 1 ayat 8: Kemitraan adalah
kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau
dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh
Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan memperlihatkan prinsip
saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling
menguntungkan Unsur yang terkandung dalam Kemitraan, yaitu:
1. Dua orang atau lebih
Kemitraan akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang
melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya
kemitraan ditentukan oleh peran dari kedua orang atau
kedua pihak yang bermitra.
K
-
2
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
2. Aktivitas/kerjasama usaha
Kemitraan terjadi karena adanya aktivitas/kegiatan yang
dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai tujuan
dan ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha).
3. Tujuan/target
Sasaran dari kemitraan usaha, biasanya adalah keuntungan
baik secara finansial maupun non finansial yang dirasakan
atau diterima oleh kedua pihak.
4. Jangka waktu tertentu
Kemitraan dibatasi oleh waktu, artinya ada kesepakatan
kedua pihak kapan Kemitraan itu berakhir. Dalam hal ini,
tentu saja setelah tujuan atau target yang dikehendaki telah
tercapai.
Azas dan Prinsip Kemitraan Usaha
Azas dan prinsip yang dipergunakan dalam keterkaitan dan
kemitraan adalah sebagai berikut:
1. Saling-membutuhkan.
2. Saling memperkuat.
3. Saling menguntungkan.
Tujuan Kemitraan Usaha
Kemitraan usaha baik dalam skala usaha kecil maupun
skala besar pada akhirnya tidak hanya sekedar memberi
keuntungan pada pihak yang bermitra, tetapi pula akan
berdampak pada pihak-pihak lain atau masyarakat secara umum.
Oleh karena itu kemitraan usaha diarahkan untuk mencapai
tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pendapatan usaha dan masyarakat;
-
3
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
2. Mendukung efisiensi ekonomi;
3. Memperkuat kemampuan bersaing;
4. Menghindari persaingan yang tidak sehat dan saling
mematikan;
5. Menghindari monopoli yang dapat menyebabkan distorsi
dalam pasar;
6. Membangun tata dunia usaha yang kuat dengan tulang
punggung usaha yang tangguh dan saling mendukung melalui
ikatan kerjasama;
Tujuan-tujuan di atas akan dapat dicapai, bila kemitraan
tersebut berjalan langgeng karena tidak jarang terjadi
kesepakatan kemitraan
berakhir tanpa tujuan
dikarenakan
perpecahan atau
perselisihan pihak-pihak
yang bermitra.
Langgengnya kemitraan
hanya dapat dicapai, bila kedua pihak mentaati kesepakatan-
kesepakatan yang telah dibuat bersama.
B. Manfaat Kemitraan Usaha
Bila ditanya 1+1 pasti Anda akan menjawab 2, tetapi
dalam konsep kemitraan, 1+1 harus lebih besar dari 2 (1+1>2).
Mengapa demikian? Pihak-pihak yang bermitra masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, keduanya
-
4
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
berusaha menutupi kekurangan masing-masing dengan kelebihan
yang dimiliki oleh pihak lain atau pihak yang bermitra. Dengan
demikian, diharapkan hasil yang dicapai dari k emitraan usaha
harus lebih baik atau lebih besar dibandingkan jika dikelola
sendiri tanpa kemitraan dengan pihak lain. Jika hasil yang
diperoleh dari kemitraan tidak lebih baik dari tanpa kemitraan,
berarti kemitraan tersebut gagal. Manfaat Kemitraan, antara lain
dibedakan atas:
1. Manfaat produktivitas
Produktivitas adalah suatu model ekonomi yang diperoleh dari
membagi output dengan input. Produktivitas =
output:input. Dengan formulasi di atas dan sesuai dengan
rumus 1+1>2 sebelumnya, maka produktivitas dikatakan
meningkat bila dengan input yang tetap diperoleh output
yang semakin besar. Selain itu, produktivitas yang tinggi
dapat diperoleh dengan cara mengurangi penggunaan input
(dengan syarat tidak mengurangi kualitas), sehingga dengan
output yang tetap dengan penggunaan input yang sedikit
menunjukkan adanya peningkatan produktivitas.
2. Manfaat efisiensi
Manfaat efisiensi dapat diartikan sebagai dicapainya cara
kerja yang hemat, tidak terjadi pemborosan, dan
menunjukkan keadaan menguntungkan, baik dilihat dari segi
waktu, tenaga maupun biaya. Ini dapat dicapai karena dalam
Kemitraan mengikat pihak-pihak yang bermitra untuk
mentaati segala kesepakatan, serta terjadi spesialisasi
-
5
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki masing-masing.
Contoh:
Ada dua perusahaan yang bermitra (mis. A dan B).
Perusahaan A memiliki kelebihan dalam modal berupa
teknologi dan sarana produksi, namun tidak memiliki tenaga
kerja yang cukup. Sedangkan, perusahaan B memiliki tenaga
kerja, namun kurang memiliki sarana produksi (modal) yang
cukup. Dengan menggabungkan dua kelebihan dari
perusahaan A dan B tersebut akan dapat dicapai
penghematan tenaga maupun sarana produksi yang
merupakan kekurangan atau kelemahan yang dimiliki kedua
perusahaan. Tanpa kemitraan, maka perusahaan A tidak
dapat mengoptimalkan modalnya karena tidak ada tenaga
kerja yang mengoperasikannya dan perusahaan B tidak
dapat mempekerjakan tenaga kerjanya karena tidak adanya
modal dan sarana produksi.
3. Manfaat jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Sebagai akibat adanya manfaat produktivitas dan efisiensi,
maka dengan kemitraan akan dicapai pula manfaat kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas. Dengan adanya penggabungan dua
potensi dan kekuatan untuk menutupi kelemahan dari
masing-masing pihak yang bermitra, maka akan dihasilkan
tingkat produktivitas yang tinggi dan efisiensi serta
efektivitas. Produktivitas menunjukkan manfaat kuantitas
dan efisiensi serta efektivitas menunjukkan manfaat kualitas.
-
6
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
Dengan kualitas dan kuantitas yang dapat diterima oleh
pasar, maka akan dapat menjamin kelangsungan usaha.
4. Manfaat dalam risiko
Dalam kemitraan kedua pihak memberi peran yang sesuai
dengan kemampuan masing-masing, sehingga keuntungan
atau kerugian yang dicapai atau diderita kedua pihak sesuai
dengan peran dan kekuatan masing-masing. Hal ini berarti
bahwa dalam kemitraan, ada rasa senasib sepenanggungan
antara pihak yang bermitra sehingga jika ada resiko
ditanggung bersama antara pihak yang bermitra, sehingga
resiko yang ditanggung masing-masing pihak menjadi
berkurang.
Seharusnya setiap manusia wirausaha memiliki jiwa
interpreneurship, hal ini didukung oleh cara-cara berpikirnya
yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal,
yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah.
Dengan pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai
macam permasalahan.
Manusia yang pesimis menganggap hidup ini hanya
dipenuhi oleh penderitaan dan masalah yang sulit diatasi,
sedangkan manusia yang optimis memandang bahwa hidup ini
penuh dengan kesempatan dan kemungkinan untuk maju dan
berhasil dalam hidup. Manusia yang optimis mempunyai daya
imajinasi yang positif yang dapat menolong pemikiran yang
kreatif. Keinginan, angan-angan, cita-cita, tujuan hidup, masalah
kehidupan, perbintangan, nasib, takdir, ataupun segala
-
7
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
pengalaman diri kita selama hidup ini dapat merangsang jiwa kita
untuk berpikir kreatif.
Untuk itu kita hendaknya memiliki daya cipta yang
dinamis. Kita harus senantiasa sadar dan waspada terhadap segala
yang terjadi di sekitar kita dan mengambil manfaat dari setiap
peristiwa. Ada beberapa hambatan mental yang dapat
mengurangi daya imajinasi kita diantaranya:
1. Pandangan hidup yang sempit,
2. Kepercayaan terhadap takhayul,
3. Keputusasaan,
4. Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri,
5. Kesombongan,
6. Kedengkian dan iri hati,
7. Kebodohan, dan
8. Kekhawatiran akan kegagalan.
C. Jenis dan Pola Kemitraan Usaha
Jenis Kemitraan
Dalam Kemitraan usaha, dapat dilihat beberapa jenis
kemitraan, antara lain:
1. Dilihat dari posisi pelaku yang bermitra, maka kemitraan
dapat dibedakan atas:
a ) Kemitraan vertikal,
Kemitraan antara beberapa perusahaan yang memiliki
tahap atau tingkatan kegiatan produksi yang berurutan,
dari tahap paling awal sampai tahap produksi akhir.
-
8
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
8
Contoh: Kemitraan antara perusahaan yang tergabung
dalam usaha yang menghasilkan produk tas dari bahan
enceng gondok.
Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
b. Kemitraan horizontal,
Kemitraan dari sejumlah perusahaan yang memiliki
kegiatan usaha atau yang menghasilkan produk sejenis.
Contoh: Kemitraan antara perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan produk tas.
Pola Kemitraan Usaha
1. Inti plasma
Usaha besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha
kecil dalam hal:
a) Penyediaan dan
penyiapan lahan;
b) Penyediaan sarana
produksi;
c) bimbingan teknis
produksi dan manajemen
usaha;
Pengumpul
enceng gondok Pabrik
Tas Penyalu/
Agen Pengecer
-
9
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
d) Perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi;
e) Pembiayaan;
f) Pemasaran;
g) Penjaminan;
h) Pemberian informasi; dan
i) Bantuan lain untuk
peningkatan efisiensi dan
produktifitas dan wawasan usaha.
2. Sub kontrak
Usaha besar memberikan dukungan berupa:
a) Mengerjakan sebagian produksi dan/atau komponennya;
b) Memperoleh bahan baku yang di
produksi secara
berkesinambungan dengan
jumlah dan harga yang wajar.
c) Bimbingan dan kemampuan
teknis produksi atau
manajemen.
d) Perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi.
e) Pembiayaan dan pengaturan sistem pembayaran yang
tidak merugikan salah satu pihak.
f) Tidak melakukan pemutusan hubungan sepihak.
3. Waralaba
a) Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan
penggunaan barang dan bahan hasil produksi dalam
negeri.
-
10
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
b) Pemberi waralaba wajib
memberikan pembinaan
dalam bentuk pelatihan,
bimbingan operasional
manajemen, pemasaran,
penelitian dan
pengembangan kepada
penerima waralaba.
4. Perdagangan umum
a) Kerjasama pemasaran,
penyediaan lokasi usaha,
atau penerimaan pasokan
dari usaha kecil secara
terbuka.
b) Kebutuhan barang dan jasa
yang diperlukan usaha besar
dilakukan dengan mengutamakan pengadaan hasil
produksi usaha kecil atau mikro.
c) Sistem pembayaran dilakukan dengan tidak merugikan
salah satu pihak.
5. Distribusi dan keagenan
Usaha besar atau usaha
menengah memberikan
hak khusus untuk
memasarkan barang dan
jasa kepada usaha mikro
atau usaha kecil.
-
11
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
6. Bentuk kemitraan lain
Modal patungan dengan pihak asing berlaku ketentuan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
D. Ukuran Keberhasilan Kemitraan Usaha
1. Kedua belah pihak mencapai kondisi saling menguntungkan,
2. Kedua belah pihak memiliki kondisi sejajar dalam negosiasi,
3. Pembina mitra secara nyata telah mengalihkan ilmu
pengetahuan dan teknologi usaha kepada mitra binaannya,
4. Tampak adanya peningkatan potensi ekonomi dari pengusaha
kecil/menengah sebagai mitra binaan,
5. Secara nyata tampak berkembangnya jaringan kemitraan
usaha.
-
12
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
BAB DASAR PENGEMBANGAN
KEMITRAAN USAHA
DASAR PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA
A. Aspek-Aspek dalam Membangun Kemitraan Usaha
B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien
C. Hal Penting dalam Membangun Kemitraan Usaha
A. Aspek-Aspek dalam Membangun Kemitraan Usaha
1. Etika Bisnis dalam Kemitraan
Ada 6 dasar etika bisnis yang harus diperhatikan, yaitu:
a) Karakter, integritas, dan kejujuran.
Sudah seharusnya seorang wirausaha memilih mitra
kerja yang selain jujur/tulus hati juga potensial. Ia
juga memiliki karakter/kepribadiaan dan integritas yang
tinggi. Mitra kerja yang sempurna adalah yang
mempunyai kemampuan dalam berbagai hal melebihi
kemampuan kita serta jujur karena jika kemampuannya
sangat tinggi, tapi tidak jujur dia akan membohongi kita
atau dengan kata lain pagar makan tanaman. Di sisi lain
jika mitra kita jujur tetapi kemampuannya rendah, dia
akan membuat kita lelah.
b) Kepercayaan.
Kepercayaan adalah keyakinan atau anggapan bahwa
sesuatu yang dipercaya itu benar atau nyata.
-
13
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
Kepercayaan merupakan modal dalam berbisnis yang
tidak muncul begitu saja atau dadakan, kepercayaan
lahir dan dibangun dari pengalaman. Oleh karena itu,
kepercayaan dimunculkan dari proses yang mungkin
dalam waktu singkat, bahkan bisa pula dalam waktu yang
lama. Seorang wirausaha yang akan bermitra dengan
pihak atau orang lain akan memilih mitra yang ia
percaya, yang telah melalui proses uji kelayakan
sebagai mitra. Proses pengujian ini dapat dilakukan baik
melalui pengamatan maupun membaca track record
(perjalanan hidup atau karier seseorang bisa positif atau
negatif) calon mitra, baik secara langsung maupun
melalui pihak lain yang dipercaya. Sudah selayaknya
mitra yang diajak berkerja sama adalah orang atau pihak
yang benar-benar dapat dipercaya, karena sekali salah
memilih mitra maka akan sulit membangun kembali
kepercayaan.
c) Komunikasi yang terbuka.
Kemitraan didasarkan atas kepentingan kedua pihak,
maka harus ada komunikasi yang terbuka antara
keduanya. Komunikasi kedua pihak penting, mengingat
dalam usaha atau bisnis memerlukan banyak informasi
untuk menunjang kepentingan usaha. Pertukaran
informasi dan diskusi kedua pihak mengenai usaha
bersama yang dijalankan tidak mungkin terjadi jika
salah satu pihak menutup diri atau kurang terbuka. Oleh
-
14
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
karena itu, komunikasi yang terbuka merupakan salah
satu dasar bermitra yang harus dibangun.
d) Adil
Dalam Kemitraan harus ada keadilan di antara kedua
pihak. Artinya bahwa bila usaha yang dijalankan
mengalami kerugian/keuntungan, maka kedua pihak yang
harus menanggung kerugian atau mendapatkan
keuntungan. Besarnya kerugian dan keuntungan bagian
masing- masing ditentukan berdasarkan kesepakatan
bersama pada awal kontrak Kemitraan ditandatangani,
yang biasanya didasarkan pada sumbangan masing-
masing pihak dalam Kemitraan tersebut.
e) Keinginan pribadi dari pihak yang bermitra.
Seorang wirausaha yang melakukan kemitraan usaha
dengan pihak lain memiliki motivasi tertentu, seperti
keinginan untuk lebih maju dan berkembang, keinginan
memperluas pasar dan sebagainya, maupun keinginan
non ekonomi, seperti peningkatkan kemampuan dan
pengalaman serta pergaulan usaha yang lebih luas.
Keinginan-keinginan tersebut akan menjadi penggerak
atau motivator uantuk menjalankan kemitraan secara
harmonis.
f) Keseimbangan antara insentif dan resiko.
Dalam berbisnis, pasti akan ada resiko yang harus
dipikul masing-masing pihak dan ada insentif yang
diterima masing-masing sebagai hasil atau dampak dari
resiko yang ditanggung tersebut. Keseimbangan antara
-
15
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
insentif dan resiko senantiasa ada selama kemitraan
usaha tersebut ada dan kedua pihak sepakat untuk tetap
mempertahankannya. Bila salah satu pihak sudah tidak
sanggup untuk menjalankan resiko, maka otomatis
insentif berupa keuntungan tidak akan diraihnya dan
tentu saja ini akan menganggu kelangsungan kemitraan
usaha.
Sebelum memutuskan untuk
bermitra, setiap calon mitra
usaha akan membaca dan
menilai program dan prospek
rencana Kemitraan yang
diajukan.
B. Pedoman Kemitraan yang Efektif dan Efisien
Dalam membangun Kemitraan yang efektif dan efisien
terdapat beberapa pedoman yang harus dipatuhi, yaitu:
1. Kesadaran diri.
Kemitraan yang dibangun tidak akan mencapai tujuan bila
hanya dijalankan oleh seseorang, oleh karenanya harus
disadari bahwa kemitraan tersebut merupakan tanggung
jawab bersama untuk mencap ai tujuan bersama.
2. Memahami konsep persamaan dan perbedaan manusia.
Harus disadari bahwa setiap manusia memiliki perbedaan
yang ditandai dari kekurangan, kelebihan, dan potensi
-
16
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
masing-masing. Perbedaan inilah yang justru menjadi
pendorong untuk melakukan kemitraan.
3. Adanya tujuan dan target yang jelas.
Hal ini penting dan ditetapkan secara jelas serta disepakati
secara bersama, sehingga akan mempermudah untuk
mencapainya.
4. Adanya ilmu dan teknologi yang relevan.
Kemajuan zaman yang ditandai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi yang demikian cepat, menuntut para
wirausaha yang untuk memiliki dan menyesuaikan diri
dengan ilmu dan teknologi yang relevan dengan usahanya.
Ilmu dan teknologi merupakan faktor yang membantu proses
kemitraan berjalan secara baik dan berhasil.
5. Serius, santai, dan tidak tegang.
Ketiga hal ini akan menjadikan kemitraan yang dibina
menjadi sesuatu yang menyenangkan. Dengan kondisi
demikian, maka kemitraan diharapkan dapat dijalankan
dengan baik dan berhasil karena dapat melahirkan cara
berpikir yang jernih dan rasional.
6. Komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik akan menciptakan kondisi kerja yang
kondusif untuk tercapainya tujuan atau target Kemitraan.
7. Dukungan yang menyeluruh.
Kemitraan usaha yang dijalankan harus melibatkan pula
seluruh pihak yang ada yang memiliki ikatan dalam organisasi
usaha atau dengan perkataan lain Kemitraan tersebut harus
mendapat dukungan secara menyeluruh. Dengan dukungan
-
17
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
tersebut, maka target yang ingin dicapai dari Kemitraan
dapat dengan mudah diraih.
8. Adanya perhatian.
Perhatian di sini dalam konteks yang luas, yaitu baik dari
sesama kalangan usaha, pihak keluarga maupun pemerintah
dan pihak terkait. Kemitraan akan tercipta dengan baik bila
ada perhatian dari semua pihak.
9. Adanya kewajaran.
Kemitraan tidak dapat dipaksakan dan menyeluruh karena
tidak semua hal memerlukan Kemitraan. Dalam Kemitraan
usaha, masing-masing pihak memberi kontribusi yang wajar
sesuai dengan potensi dan kapasitas masing-masing pihak.
10. Adanya keterbukaan.
Keterbukaan merupakan kunci dari komunikasi yang baik,
karena tanpa keterbukaan komunikasi menjadi terhambat.
Oleh karena itu, agar Kemitraan dapat berjalan dengan baik
diperlukan keterbukaan dari semua pihak.
11. Dapat meramalkan masa depan.
Kemitraan bukan hanya untuk kepentingan saat ini dan
sesaat, melainkan untuk jangka waktu panjang dan jauh ke
depan. Kemitraan yang baik diperlukan agar dapat
meramalkan kondisi usaha yang akan dihadapi pada masa
depan, seperti dapat mengetahui keadaan pesaing, kondisi
ekonomi, serta kemungkinan perluasan pasar.
12. Adanya kompetensi.
-
18
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
Kemitraan selalu diarahkan untuk mencapai sasaran
tertentu. Kemitraan tidak dilaksanakan tanpa arah, karena
tanpa arah, atau kompetensi (keahlian dan kemampuan)
tertentu, maka kemitraan akan menjadi sia-sia.
13. Adanya keeratan semua pihak yang terlibat dalam
kemitraan.
Semua pihak yang terlibat dalam ikatan Kemitraan usaha
merupakan satu tim kerja (team work) yang harus berkerja
secara sinergi atau saling menunjang dan melengkapi
sebagai satu kesatuan. Hal ini perlu karena tidak mungkin
k emitraan hanya dijalankan oleh salah satu pihak atau
seorang diri.
C. Hal Penting Dalam Membangun Kemitraan Usaha
Dalam Kemitraan ada dua hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Pemilihan rekan bisnis yang tepat.
Agar tidak salah dalam memilih mitra yang akan diajak
Kemitraan, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Jangan jadikan uang sebagai pertimbangan utama.
b) Kenali calon rekan bisnis Anda agar kita tidak kecewa
dikemudian hari
c) Lakukan pendekatan-pendekatan di luar bisnis seperti
pada acara syukuran calon mitra, hari ulang tahunnya
atau pada acara moment-moment penting yang
kebetulan dapat bertemu.
-
19
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
d) Minta penilaian dari orang yang bisa dipercaya seperti
konsumen, tenaga lapangan, pesaing atau lembaga
terkait. Padukan penilaian Anda dan penilaian dari pihak
yang diminta untuk menilai, sehingga diperoleh
kesimpulan yang akurat mengenai calon mitra yang akan
di ajak Kemitraan.
2. Adanya Perjanjian yang Berkekuatan Hukum.
Kemitraan sebaiknya disepakati dalam suatu kontrak
Kemitraan. Kontrak Kemitraan yang memuat tentang
berbagai hal yang disepakati sebaiknya dibuat secara
tertulis. Hal ini dimaksudkan bila terjadi sesuatu, misalnya
jika salah satu pihak mengingkari kesepakatan, maka ada
bukti yang kuat untuk menuntut. Akan tetapi, lebih baik
lagi bila perjanjian kesepakatan yang dibuat memiliki
kekuatan hukum. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan
dalam membuat perjanjian yang berkekuatan hukum, yaitu:
a) Buat perjanjian hitam di atas putih.
Perjanjian secara tertulis akan lebih menjamin dan
mengikat kedua pihak. Untuk memperkuat secara
hukum, maka perjanjian dibuat di atas kertas segel atau
bermaterai. Sebelum perjanjian ditandatangani kedua
pihak, maka kedua pihak harus terlebih dahulu
membaca dengan seksama isi dari perjanjian tersebut.
Setelah semua setuju atau sudah diperbaiki (bila
sebelumnya ada sesuatu yang kurang atau tidak
disepakati), maka barulah kedua pihak
menandatanganinya. Masing-masing pihak yang bermitra
-
20
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
harus memiliki salinan/copy dari perjanjian tertulis
tersebut.
b) Carilah saksi dalam penandatangan perjanjian.
Agar isi perjanjian mengikat kedua pihak dan kedua
pihak tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk
mentaati isi perjanjian, maka perjanjian tersebut harus
ditandatangani pula para saksi. Saksi inilah yang nanti
akan bicara seandainya ada salah satu pihak yang
mengingkari isi perjanjian.
c) Materaikan perjanjian.
Agar perjanjian yang dibuat memiliki kekuatan hukum
harus dibuat di atas kertas segel atau bermaterai.
d) Pergi ke notaris.
Agar lebih memiliki kekuatan hukum, maka perjanjian
sebaiknya dilakukan di depan notaris. Selain memberi
kekuatan hukum, notaris dapat pula berperan sebagai
saksi.
e) Jangan lanjutkan kerja sama bila ada pihak yang
tidak mau menandatangani.
Kemitraan baru dapat dikatakan terjadi apabila pihak-
pihak terkait, khususnya kedua pihak yang bermitra telah
menandatangi surat perjanjian. Bila ada salah satu
pihak tidak mau menandatangi, berarti perjanjian
Kemitraan tersebut tidak dapat dilanjutkan.
-
21
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
BAB CARA JITU MEMBANGUN
KEMITRAAN USAHA
CARA JITU MEMBANGUN KEMITRAAN USAHA
A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha
B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha
C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha
D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha
A. Proses Pengembangan Kemitraan Usaha
ERNAHKAH Anda membayangkan bahwa suatu saat Anda
memiliki suatu usaha atau perusahaan dan Anda
membutuhkan kehadiran orang atau pihak lain untuk diajak
bekerja sama mengelola usaha Anda? Atau pernahkah Anda
membayangkan suatu saat ada teman lama yang mengajak Anda
untuk membantu usahanya atau mengajak bekerjasama
mengelola suatu usaha? Andai saja yang terbayangkan oleh Anda
adalah keadaan yang pertama, siapakah yang akan Anda ajak
untuk bekerja sama, kemudian apa yang Anda persiapkan untuk
Kemitraan tersebut?
Sedangkan, andai saja yang terbayangkan oleh Anda
adalah Anda diajak Kemitraan usaha oleh teman Anda, siapakah
Anda, apakah Anda akan langsung menerima ajakan atau tawaran
Kemitraan tersebut?
Untuk menjawab dua kemungkinan di atas, tentu tidak
dapat dijawab begitu saja atau seketika. Karena memutuskan
P
-
22
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
untuk mengajak orang lain bekerja sama atau memutuskan
untuk bergabung dengan orang lain yang mengajak kerjasama,
sama-sama membutuhkan pertimbangan yang matang.
Sebelum memutuskan siapa atau pihak mana yang akan
diajak bekerja sama atau dijadikan mitra usaha, maka perlu
diperhatikan rangkaian proses pengembangan kerja sama agar
dari kerja sama. Proses Kemitraan tersebut sebagai berikut:
1. Memulai membangun hubungan dengan calon mitra
Membangun hubungan dengan calon mitra dilakukan agar dapat
mengenal pihak atau orang yang akan dijadikan calon mitra
dengan baik dan tepat.
2. Mengerti kondisi bisnis pihak yang bermitra.
Apabila calon mitra kita adalah orang yang telah punya
pengalamam berbisnis, maka kita harus mengetahui
bagaimana kemampuan manajemennya, teknologinya,
sumber daya manusianya dan sumber daya finansialnya.
Sedangkan, bila calon mitra kita adalah orang yang tidak atau
belum memiliki pengalaman usaha, maka kita pun patut
untuk mengetahui keahlian atau keterampilan serta modal
apa yang dimilikinya, sehingga kita layak
mempertimbangkannya sebagai calon mitra usaha kita.
3. Mengembangkan strategi dan mengenal detail bisnis.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membagi tugas dengan
pihak yang bermitra sesuai dengan informasi dan
kemampuan yang dimiliki masing-masing. Dengan
mengembangkan strategi dan mengenal detail bisnis yang
-
23
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
tepat, maka akan dapat mengembangkan usaha secara tepat
pula, sehingga akan mendatangkan keuntungan kedua pihak.
4. Mengembangkan program.
Pengembangan program merupakan langkah yang dilakukan
setelah mengembangkan stategi bisnis dan merupakan
rencana taktis yang akan dilaksanakan. Hal ini kemudian
perlu diinformasikan kepada semua pihak yang akan terlibat
dalam kemitraan tersebut, sehingga semua pihak siap untuk
melaksanakannya.
5. Memulai pelaksanaan.
Dalam awal pelaksanaan perlu dicek kesiapan-kesiapan serta
memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
6. Memonitoring dan mengevaluasi perkembangan
Selama proses pelaksanaan perlu ada monitoring, sehingga
dapat di evaluasi kekurangan-kekurangan atau hambatan-
hambatan yang dihadapi. Dengan melakukan monitoring dan
evaluasi, maka selanjutnya dapat dilakukan penyesuaian atau
perbaikan-perbaikan sebagaimana yang diperlukan.
Menjelaskan program
dan prospek Kemitraan
usaha kepada calon mitra
merupakan salah satu
proses yang harus
dilakukan seorang
wirausaha
-
24
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
B. Tips Sukses Membangun Kemitraan Usaha
Meski terdengar sangat mudah dalam angan-angan, akan
tetapi merancang kemitraan pada kenyataannya tidaklah mulah.
Berikut adalah langkah bagaimana merancang kemitraan dalam
bisnis dan usaha.
1. Memiliki kesamaan tujuan dalam berbisnis dan usaha:
sebelum membangun kemitraan hal pertama yang harus
dilakukan adalah menyamakan tujuan pengembangan usaha
dan bagaimana memajukan usaha serta bisnis yang akan
dibangun.
2. Membangun Peran Bisnis: dimana tujuan ini untuk
memaksimalkan kekuatan masing-masing pasangan dalam
kemitraan ini mempunyai peran anggota dalam kemitraan
misalnya adalah pengaturan pembagian job kerja serta
pembagian pendapatan.
3. Membuat Dasar Umum dalam kemitraan: dilakukan untuk
mengantisipasi adanya hal-hal yang terjadi suatu saat dalam
kemitraan dalam berbisnis serta bagaimana nantinya bila
kemitraan ini terputus.
4. Terbukanya Komunikasi: masing-masing pihak dalam
menjalin kemitraan ini harus dapat berkomunikasi dengan
terbuka agar semua pihak bisa bekerja sesuai
dengan kewajiban yang selama ini menjadi tanggung
jawabnya.
-
25
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
5. Perjanjian Kemitraan: hal ini dilakukan untuk
mendokumentasikan tanggung jawab dan kesepakatan,
pembagian kerja, yang telah ditetapkan.
Lima Poin tersebut adalah hal pokok untuk membangun
sebuah kemitraan dalam berbisnis dan membangun sebuah usaha
demi tercapainya tujuan dan berkembangnya usaha anda.
C. 7 Kesalahan dalam Membangun Kemitraan Usaha
Secara teori, kemitraan memang bagus untuk memulai
bisnis. Namun tidak selalu berarti cara terbaik. Sebab bermitra
bisnis itu mirip seperti menikah, yang kalau di Amerika Serikat,
lebih dari separuhnya kandas. Dalam bermitra, banyak masalah
yang harus ditangani: stres, egoisme masing-masing pihak,
perbedaan karakter, masalah keuangan, biaya overhead tiap
bulan, pengeluaran sehari-hari, hingga masalah karyawan.
Agar kemitraan bisa sukses dan Anda terhindar dari
bahaya tersembunyi yang biasa timbul, tak ada salahnya Anda
memperhatikan 7 kesalahan yang sering dilakukan orang dalam
bermitra bisnis:
1. Berbagi modal, bukan biaya.
Kapan pun Anda sharing dalam bentuk modal ke dalam bisnis,
apakah itu uang, barang, atau informasi, itu sama artinya
dengan memberikan milik Anda ke perusahaan patungan itu.
Di dunia yang sempurna, mitra Anda itu pasti lurus, jujur,
berintegritas penuh, dan sama sekali tidak tergoda untuk
mengambil hadiah itu dan menganggapnya sebagai milik
-
26
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
sendiri. Namun, dunia tidak sempurna. Jadi, daripada setor
modal, lebih baik buatlah perjanjian untuk berbagi biaya-
biaya, yang besarnya proporsional dengan porsi kepemilikan
usaha. Ini akan lebih aman, terutama jika mitra atau Anda
sendiri kemudian memutuskan untuk keluar dari kemitraan.
2. Menjadikannya mitra karena Anda tidak mampu
menggajinya.
Ini kesalahan yang paling fatal, namun banyak terjadi.
Contohnya: Anda punya ide bisnis, sementara teman Anda,
punya ketrampilan untuk menjalankannya. Karena tak mampu
menggajinya, Anda dan teman anda bersepakat untuk berbagi
tugas dan keuntungan. Yang terjadi kemudian, Anda dan
teman anda berselisih akibat kinerjanya yang buruk, namun
Anda tetap harus ikut bertanggung jawab, karena perjanjian
kemitraan itu. Jika Anda punya ide dan orng lain punya skill-
nya, rekrut saja dia sebagai staf. Atau, buatlah perjanjian
seperti kontrak antara pebisnis dengan pemasok. Jangan
memberikan apa yang seharusnya tidak perlu diberikan.
3. Tidak adanya perjanjian legal dan tertulis.
Menjalin kemitraan selayaknya diwujudkan dalam perjanjian
legal, hitam di atas putih. Setiap detail dan kewajiban
didefinisikan secara jelas, ditulis, dan disetujui kedua belah
pihak. Mintalah konsultan bisnis untuk membuatkan
perjanjian itu.
4. Mempunyai porsi kemitraan 50:50.
Setiap bisnis, termasuk kemitraan, butuh seorang bos. Jika
Anda memutuskan untuk menjalin kemitraan, buatlah di mana
-
27
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
proporsinya 60:40, 70:30, 65:35. Lalu tempatkan orang kunci
Anda untuk menjaga akuntabilitas dan kontrol operasi secara
keseluruhan.
5. Tidak memilih kemitraan terbatas.
Salah satu kekurangan perjanjian kemitraan adalah asumsi
bahwa kewajiban satu pihak juga ditanggung pihak lainnya.
Padahal bisa saja meminta kemitraan terbatas, di mana Anda
tidak ikut bertanggung jawab terhadap tindakan atau
kewajiban mitra utama. Lagi-lagi, pastikan konsultan bisnis
Anda bisa mengaturnya dalam perjanjian tertulis.
6. Tiadanya cara keluar dari kemitraan.
Pernikahan dimulai dengan perjanjian pra-nikah. Begitu juga
sebaiknya dalam bisnis. Definiskan kondisi apa saja yang
memungkinkan Anda atau mitra Anda bisa keluar dari
kemitraan. Berikan juga pilihan apakah pihak yang keluar itu
bisa menjual bagiannya ke mitranya, atau ke orang luar. Ini
dapat dilakukan dengan jelas dan mudah, serta tidak akan
mengganggu bisnis yang sedang berjalan.
7. Berharap persahabatan tetap langgeng setelah kemitraan
berakhir.
Mengambil analogi dari pernikahan, berapa banyak mantan
pasangan yang masih menjadi sahabat setelah mereka
berpisah? Kemungkinan tidak banyak. Jadi jangan terlalu
berharap menjalin kemitraan dengan seorang teman, dan
tetap menjadi teman setelah kemitraan berakhir. Memang
sangat bagus untuk tetap menjalin hubungan ataupun
berbisnis dengan mantan mitra. Namun dalam dunia bisnis,
-
28
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
yang menjadi prioritas utama adalah bisnis, teman nomor
dua. Meski tak diharapkan, namun penting diingat, umumnya
persahabatan juga berakhir ketika kemitraan berakhir.
D. Menyusun Proyek Kemitraan Usaha
Dikarenakan Kemitraan sudah menjadi kebutuhan mutlak
bagi perusahaan dan bagi mereka yang terjun dalam dunia usaha,
maka wirausaha atau perusahaan yang akan melakukan Kemitraan
usaha perlu terlebih dahulu untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
1. Apakah Anda akan membuka usaha dengan cara bermitra dengan pihak lain (Ya/tidak)? Alasannya:
..........................................................................
2. Anda bersedia melakukan Kemitraan dengan pihak lain yang meminta Anda untuk menjadi mitranya (ya/tidak)? Alasannya:
..........................................................................
3. Potensi dan kemampuan apakah yang dimiliki oleh Anda atau perusahaan Anda saat ini? .......................................................................
4. Kelemahan atau kekurangan apa yang dimiliki Anda atau perusahaan Anda saat ini, sehingga Anda memerlukan Kemitraan dengan pihak lain? .................................................................................
5. Buatlah daftar pihak-pihak yang akan Anda pertimbangkan untuk dijadikan mitra Kemitraan! .......................................................................
6. Kemukakan alasan-alasan mengapa Anda memilih pihak-pihak tersebut (No. 5) untuk beKemitraan usaha dengan Anda? .......................................................................
-
29
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
7. Sudahkah Anda membicarakan rencana Kemitraan usaha ini dengan staf Anda atau pihak-pihak yang mendukung Anda (sudah/belum)?
........................................................................ 8. Kemukakan respon atau tanggapan dari staf Anda tersebut
(no 7)! .................................................................................
9. Jika seandainya rencana Kemitraan tersebut tidak mendapat dukungan dari staf Anda, maka yang akan Anda lakukan? .......................................................................
10. Sudahkan Anda mempersiapkan keperluan administratif dari rencana Kemitraan tersebut?
a. Membuat perjanjian hitam di atas putih atau tertulis? (sudah/belum)
b. Mempersiapkan materai bila perjanjian tidak ditulis di atas kertas segel? (sudah/belum)
c. Menunjuk orang/pihak yang akan dijadikan sebagai saksi dalam penandatanganan perjanjian Kemitraan tersebut? (sudah/belum)
d. Notaris yang akan mengesahkan perjanjian kemitraan usaha tersebut? (sudah/belum)
11. Bentuk Kemitraan yang bagaimanakah yang Anda inginkan? .......................................................................
Alasan :
.......................................................................
Pertanyaan-pertanyaan di atas perlu dijawab terlebih
dahulu, sehingga Anda dapat memutuskan bahwa Anda betul-
betul siap untuk menjalankan proyek Kemitraan usaha dengan
pihak lain. Namun, tentu saja semua jawaban atas pertanyaan
di atas harus pula dikomunikasikan dengan pihak yang akan
diajak bermitra (khususnya untuk pertanyaan no. 6, 10, dan 11).
Karena pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang tidak
seluruh jawabannya ada pada diri Anda.
-
30
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
Yang perlu diingat dalam menentukan bentuk Kemitraan
adalah perlu diperhatikan kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing bentuk Kemitraan. Selain itu, apakah bentuk usaha
tersebut cocok dengan jenis usaha dan potensi serta kelemahan
yang dimiliki usaha Anda.
MENCARI MITRA BISNIS SEPERTI MENCARI ISTRI. TAK PERLU
TERGESA-GESA, NAMUN GUNAKAN SEMUA JALUR YANG
MUNGKIN UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI SELUAS-LUASNYA.
JIKA MASIH RAGU, BERSABARLAH; JIKA ANDA YANG PERLU,
RENDAH HATILAH. TETAPLAH MEMPERJELAS KRITERIA DARI
MITRA BISNIS YANG KITA CARI (CIPUTRA).
-
Seri Kewirausahaan Kemitraan Usaha
SUMBER RUJUKAN
Kusuma, Hendra. 2001. Manajemen Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Andi. Yogyakarta
Kusnadi, H. 2003. Masalah, Kemitraan, Konflik dan Kinerja. Taroda. Malang
Masud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz. 2022. Kewirausahaan, Suatu Pendekatan Kontemporee. UPP AMP YKPN Yogyakarta.
Mohammad Jafar Hafsah. 2000. Kemitraan Usaha, Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Pietra Sarosa. 2004. Kiat Praktis Membuka Usaha-Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses. Pt. Elekmedia Komputindo. Jakarta.
Soesarsono Wijanti. 2000. Pengantar Kewiraswastaan. Sinar Baru Algensiondo, Bogor.
Wachyu Suparyanto. 2004. Petunjuk Untuk Memulai Berwirausaha. Afabeta, Bandung.
http://wanitawirausaha.femina.co.id/WebForm/contentDetail.a
spx?MC=001&SMC=005&AR=3
https://idid.facebook.com/SmkPelitaBungaBangsa/posts/521242
881283493?stream_ref=10
http://artikelbisnisusaha.blogspot.com/2013/05/ciputra-
mencari-mitra-bisnis-tak.html
Tips-Trik.Web.id