SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

Post on 05-Nov-2021

11 views 0 download

Transcript of SENTH DESAIN ARSITEKTUR RAMAH ANAK

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

121

DESAINARSITEKTURRAMAHANAKPADABANGUNANPAUDUNTUKMERESPONPERILAKUANAKUSIADINI

DaniaNurulhuda,MayaAndriaNirawati,UmmulMustaqimahProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

daniadinda.dd@gmail.com

AbstrakPenelitianberikut,mengangkatsebuahpermasalahanrespondesainterhadapperilakupengguna,yang

belumterealisasikanpadasebuahbangunan.BangunanyangakanmenjadibahanpenelitianadalahsebuahbangunanPendidikanAnakUsiaDini (PAUD) dengan penggunautama, yaitu anak usia dini usia 1-6 tahun.Penelitianberikut,bertujuanuntukmengaplikasikandesainyangramahterhadapanakpadabangunanPAUD,denganmeresponperilakuanak.Pengaplikasiandesainramahanak,sebelumnyasudahdikaji,dievaluasi,danditetapkan oleh lembaga pendidikan internasional UNICEF pada tahun 2005 dan 2006. Hal tersebut yangmenjadikanmetode penelitian terapan dipilih untukmenerapkan standar desain ramah anak, pada sebuahbangunanPAUD ramahanak.Metodepengumpulandatadilakukanmelalui studi lapangan, yangkemudiandisimpulkan menjadi sebuah pedoman untuk analisis perancangan bangunan ramah anak. Dari analisispendekatankonseptersebut,didapathasilpenerapandesainramahanakdenganmeresponperilakuunikanakyangdifokuskanpadapenataanareaindoordanareaoutdoorPAUDRamahAnak.Katakunci:Perilakuanakusiadini,pendidikananakusiadini,desainramahanak.

1.PENDAHULUAN

PAUDatauPendidikanAnakUsiaDinimerupakansebuahsatuanpendidikananakdariusialahirhinggausia6(enam)tahun,yangbertujuanuntukmerangsangpertumbuhandanperkembanganjasmanidanrohanianak.Padausia1-6tahun,anakmemasukimasaemasyangcenderunglebihaktifbergerak, bereksplorasi, dan lebih peka terhadap berbagai rangsangan. Pola perilaku yang terjadiberbeda-beda dimasing-masing usia. Padamasa emas anak, peran orang tua sebagai lingkunganpertamayangdikenalanak,sangatpentinguntukprosesperkembangan,baikdalampembentukanbudipekertimaupundalampembentukankepribadiananak.

Adabeberapapolaperilakuanakusiadiniyangunik,yaitumemilikirasaingintahuyangbesarterhadapsesuatusehinggamembuatanaksenangberimajinasitinggi.Anakjugamemilikipotensiyangbesar dalam sebuah pembelajaran, hanya saja daya konsentrasinya yang pendek seringkalimengganggu proses belajarnya. Dibalik sifat sosial anak yang tinggi, terkadang anak jugamemilikisikapegosentris(memahamisesuatuhanyadarisudutpandangsendiri).

Dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak membutuhkan kesempatan untukmelakukantrialanderror,karenaketikakegiatandilakukanberulangkalimakaanakdapatdenganmudah mengerti apa yang dilakukan. Anak juga membutuhkan kesempatan untuk bertanya danmemperolehjawaban.Haltersebutdikarenakanpemikirananakdanorangdewasaberbeda.Disetiapproses tumbuhkembanganak,harusdidukungdengankeselamatan,keamanan,kenyamanan,dankesehatan.

Kegiatananakdibagimenjadi limamacamyangdisesuaikanoleh tingkatanusia,1,5 tahunhingga 5 tahun, yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif/pemecahan masalah, dansosial/emosional. Kemampuan motorik kasar di awal tahun pembelajaran akan berupa gerakan-gerakan sederhana, sepertimembungkukdanberjalandenganberpegangan.Kemampuanmotorikanakmengalamipeningkatan,anakmulaidapatmelompatdenganduakakidansudahadakeinginanuntukmenaikianaktangga.Padausia3-4tahunkegiatanmelompatdanmenaikianaktanggaakanlebihlancar.Hinggapadausia5tahunanaksudahmulaimelakukankegiatanbersepedadengantigaroda.

Kemampuanmotorikhalusanakdidominasiolehgerakantangansepertimelepaspakaiandiusia1,5tahun,menggambarlingkarandiusia3tahun,danmenuliskannamadiusia5tahun.Kegiatan-

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

122

kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang harus dilakukan berulang kali untuk memperlancarkemampuan. Hal tersebut dikarenakan kemampuan motorik halus, seperti menulis adalahkemampuanyangdipertimbangkanketikamemasukijenjangpendidikanyanglebihtinggi.Berbahasaadalahkemampuanmenyebutkankosakatabaruyangberawaldari10-25kata,hinggadiusia5tahunanaksudahdapatmenyebutkan5000kata.Kemampuanberbahasaberjalanberiringandengankemampuankognitifanak.Kemampuankognitifdidominasidengankegiatanberhitungdanmembaca.Kemampuankelimaadalahkemampuansosial/emosional.Kemampuanberbahasamelatihanak di usia 1,5-2 tahun untuk mengekspresikan kebebasan diri. Anak belajar menyetujui ataumenolak suatu hal sesuai keinginan tanpa ada paksaan. Kemampuan bersosialisasi dengan temansebayaakanberlangsungketikaanakmenginjakusia4tahun.Anaksudahmulaimengertibagaimanacarabersikapkooperatif.Haltersebutyangkemudianmemunculkankemampuananakuntukbermaindalamsebuahkelompokdanmengikutisebuahaturanpermainan(Dosman,2014).

Kegiatan-kegiatan tersebut akan mempengaruhi perkembangan kemampuan anak, yangmenuntut lingkungan untukmenyesuaikan diri terhadap pola perilaku anak.Menciptakan sebuahlingkunganyangdapatmeresponpolaperilakuanakdenganmemberirasaaman,nyaman,dansehatdirasapentingpadamasaemasanak.Faktayangterjadidi lapangan,desainPAUDyangsudahadabelum dapat merespon pola perilaku anak tersebut. Menurut lembaga Internasional yang fokusterhadappendidikananakyaituUNICEF,sekolahyangramahterhadapanakmemilikibeberapahalyang harus diperhatikan seperti kesehatan, keamanan, keselamatan, kenyamanan, psikologis, danjuganutrisibagianak(UNICEFSouthAfrica,2006).Daripenjelasandiatas,bangunanPAUDyangakandatangdiharapkandapatmeresponkegiatananakdenganoptimal.

2.METODEPENELITIAN

MetodeyangdigunakandalampenelitianmengenaidesainPAUDramahanakadalahmetodeappliedresearch (penelitianterapan).MetodetersebutdigunakanagardapatmenerapkanstandardesainramahanakyangtelahditetapkanolehUNICEFtahun2005dan2006diNewYork,USApadabeberapabangunanPAUDyangtelahdiobservasi.UNICEFtelahmelakukanstudikasusselamalebihdari3,5tahundi155Negaradanwilayahdiseluruhdunia.Hasildaristuditersebuttelahdievaluasibersamadenganberbagaimitrapendidikanberkualitasuntukmenciptakanpendidikanyangramahterhadap anak. Dalam standar desain ramah anak terdapat konsep keamanan, keselamatan,kenyamanan,dankesehatanbagianakyangharusdiperhatikansecaradetail.

Pada tahappertama,dilakukanmetodemembangunkonsepdengancaramelakukan studilapangan pada PAUD yang sudah terbangun. Berdasarkan studi tersebut didapatkan bahwa PAUDyang sudah ada belum mampu merespon perilaku unik anak. Hal tersebut menyebabkanpertumbuhandanperkembangananaktidakterjadisecaraoptimal.Untukdapatmeresponperilakuunikanak,dapatdilakukandengancaramemfasilitasi setiapperilakuanak tersebutdengandesainyangramahanak.

Tahapan kedua adalah metode eksplorasi data dan proses pengolahan data. Pada tahapkedua, dilakukan dengan sebuah studi komparatif, yaitu membandingkan PAUD yang sudah adadenganstandarPAUDnasionalmaupuninternasionalyangtelahditetapkan.Padaproseseksplorasidata,kegiatanwawancaradenganpelakupendidikanterkaitjugadiperlukangunamendapatkandatayangrelevan.

Padatahapterakhirdilakukanpencariandatasekunder.Datasekunderdidapatkandaristudiliteratur dan studi instansional. Pada proses studi literatur, didapatkan beberapa teori mengenaidesainbangunan ramahanakyangdapatmeresponperilakuanak. Studi literaturdifokuskanpadateoriyangdikeluarkanolehUNICEFsebagai lembaga internasional,yangberfokuspadapendidikananak, dan teori yang disampaikan oleh Sarah Scott pada bukunya yang berjudul Architecture ForChildren(2010).Keduateoritersebutmembahastentangkriteriadesainramahanakuntukbangunansekolah.

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

123

TeoriyangdikeluarkanolehUNICEFmemfokuskan7(tujuh)kriteriadesain,sedangkanSarahScott memiliki kriteria yang lebih detil dengan 17 (tujuh belas) kriteria desain. Penelitian berikutmengambil7(tujuh)kriteriadarikeduateoriyangmeresponlangsungperilakuanak.Kriteria-kriteriatersebutkemudiandisimpulkanmenjadi2(dua)poinutamayangakandibahassecaradetail,yaitukonsepkriteriaareaindoordanareaoutdoor.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah ruangpendidikan bagi anak, seperti terdapat transparansi ruang, areaoutdoor, fleksibilitas ruang, detailruang,area imajinatif,danareaberkumpul.Hal tersebuttelahditerapkanolehAshmolePreschool,London, dan menghasilkan sebuah sekolah yang sukses, bahagia, serta terpadu oleh Sarh Scottseorangahliarsitekturramahanak.

Desainramahanakjugamemiliki4(empat)prinsipsebagaidasarKonvensiHak-HakAnakyangtercantum dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada bab II pasal 2, yaitunondiskriminasi; kepentingan yang terbaik bagi anak; hak untuk hidup, kelangsungan hidup, danperkembangan; dan terakhir penghargaan terhadap anak. Prinsip nondiskriminasi jika diterapkanpadasebuahdesainbangunanakanmenghasilkandesainyangdapatmemfasilitasisemuapengguna,baik anaknormalmaupunanakberkebutuhankhusus.Prinsip kepentingan terbaikbagi anak, saatditerapkanpadabangunanakanmunculsebuahdesainyangmenyesuaikankeinginandankebutuhananak dalam beraktivitas. Prinsip ketiga, yaitu hak untuk hidup, keberlangsungan hidup, danperkembangan. Hal tersebut dimaksudkan setiap anak harusmendapatkan prioritas utama dalamkeberlangsungan hidup. Jika hal tersebut diterapkan pada desain bangunan anak, bangunan akanmemperhatikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan anak. Prinsip yang terakhir, yaitupenghargaanterhadapanak.Keinginananakuntukdidengardanditanggapimenjadisalahsatubentukhakanak.Kebebasanuntukberpendapatdanberpartisipasi dalammemilihmainan,menjadi salahsatuhal kecil yang terjadidi kehidupananak. Jikaprinsip tersebutditerapkanpada sebuahdesainbangunan,makaakanmenghasilkansebuahdesainyangdapatmemberikebebasanpadaanakuntukmenuangkanide,pikiran,dankreativitasanak.

PenerapanarsitekturramahanakpadabangunanPAUDakandifokuskanpadaareaindoordanarea outdoor. Indoor area, mencakup ruang-ruang yang digunakan sebagai media pembelajaran,sepertiruangbelajaryangterbagimenjadi4(empat)zona(zonamotorik,seni,drama,dantenang),perpustakaan,laboratorium,areabermainindoor,ruangmakan,ruangmedis,danruanglain.Semuaruangtersebutharusmemenuhistandarkeamananaksesyangdapatmemenuhikebutuhan,baikanaknormalmaupunanakberkebutuhankhusus,keselamatananaksaatberaktivitas,kenyamanan(termal,akustik,penglihatan,cahaya),dankesehatananak.

Ruangbermaindanbelajarakanterbagimenjadi4zonayangmemilikifungsiberbeda,yaituzonamotorik,zonakreasi,zonadrama,danzonatenang.Keempatzonatersebutmemilikifungsidankriteriayangberbeda.Zonamotorikberfungsisebagaiareabermainaktifanak.Padazonamotorikakan dilengkapi dengan permainan-permainan atraktif seperti slide, terowongan, dan jaring-jaringuntukmemanjat.Zonamotorikmemilikiareayangpalingluasdibandingkandenganzonalain,karenazonamotorikdibutuhkananakuntukberlari,melompat,merangkak,menari,danberbagaikegiatanaktif.Zonamotorikakandilapisidenganmateriallantaiyanglunaksepertikarpetdanpuzzlematagardapatmelindungianakdariciderasaatterjatuh(Gambar1).Zonamotorikjugaakandilengkapidenganfurnitur yang fleksibel, agar anak dapat denganmudahmemindahkan kursi ataupunmeja sesuaikeinginan.Haltersebutdilakukanuntukmelatihmotorikkasarpadaanak,danmemberikankebebasanpadaanakuntukmenentukankegiatanpembelajaran.

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

124

Gambar1.

IlustrasiPenggunaanPuzzleMatpadaRuangBermainAnak

Anak menyukai sebuah tantangan. Anak tidak suka duduk teratur seperti orang dewasa,mereka lebih menyukai sebuah rintangan, jalan rahasia dan bermacam cara untuk berkegiatan.Mereka tidak hanya berjalan, tetapi juga melompat, merangkak, melewati, meliku, berayun, danberlari. Banyak hal yang dapatmerespon perilaku anak tersebut sepertimenyediakan area untukmemanjat,areadenganpermukaanlicin,areadenganterowonganrahasia,danareadenganpintu-pintuyangkecilsertatanggayangdapatmenjadiareabermain.Padazonamotorikdapatdilengkapidenganpermainan-permainanyangpenuhdengantantangan(Gambar2).

Gambar2.

IlustrasiPermainanAnakpadaAreaIndoor

Zona kreasi berfungsi untuk area kreativitas anak. Pada zona kreasi dilengkapi denganwastafeluntukmenjagakebersihananak, selain itu zonakreasimenggunakanmaterial lantai yangmudahdibersihkandantidaklicinsepertilinonelum.Linoleumadalahmateriallantaipenggantivinylberbahan plastik PVC, jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat berbahaya bagikesehatananak.Linoleumberbahandasaralamiyaituminyakbijirami,serbukgabus,tepungkayu,danseratkainyangkuat.Linoleumtahanterhadapapidanairsertajarangterjadikasusalergiyangdialami oleh pengguna sehingga aman untuk anak. Tekstur yang tidak terlalu licin akan amandigunakan pada area-area yang paling sering digunakan oleh anak. Hal tersebut sebagai upayamenjagakeamanandankeselamatananaksaatberaktivitas.Anaksukamengekspresikanide,pikiran,danperasaanmelaluiberbagaimedia.Olehsebabitu,detailzonakreasidapatdirancangsemenarikdan seinteraktif mungkin guna merangsang anak dalam menyampaikan keinginan. Penyediaanberbagai media untuk berkreasi seperti dinding dan meja dapat dilakukan pada zona kreasi.Penggunaanbahancatpadadindingzonakreasidipilihyangamanbagianak.Catyangdipilihmemiliki

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

125

kidsprooftechnologyyaitucatyangmudahdibersihkandanberbahanamanyangminimpenggunaanVOC(VolatileOrganicCompound).

Zonadramamemilikifungsiyangtidakterlaluberbedadenganzonakreasi.Padazonadrama,anak dipacu untuk berkreativitas dalam berimajinasi. Memerankan sebuah karakter yang pernahdilihat ataupun belum sama sekali dapatmenjadi salah satu kegiatan imajinasi. Zona drama akandilengkapidengansebuahpanggungkecildanareagantikostum.Zonatenangmemilikifungsiyangberbedadenganketigazonalainyangmelakukankegiatanaktif.Zonatenangakanberfungsisebagaizonauntukmelakukankegiatanpasifsepertimembaca,bercerita,danberistirahat.Zonatenangakandilengkapidenganelemenpenenangsepertitanaman,boneka,atauakuariumkecil.

Proporsi ruang yang terlalu besar, dapat membuat anak menjadi pusing dan bingung,sedangkanruangyangsempitdapatmembuatanakmenjadigelisahdanstres.Desainproporsiruangharussesuaidengankebutuhananak,tidaklebih,tidakkurang.Skalapermainananakyanglebihkecildapatmemberisebuahtantanganbaruuntukanak.Penyediaanterowongandenganberbagaimacambentukdapatmeningkatkanrasaaman,danjugamengontrolemosianak.Plafondirancangdenganketinggian2,5metersesuaiuntukkebutuhanaktivitasanakdancukupnyamanuntukorangdewasa.HaltersebuttelahdibuktikanolehTezukaArchitectspadasalahsaturancanganPAUDyangberdesainramahanak,yaituFujiKindergartendiTokyo,Jepang.

Selainproporsiruangyangharussesuaidengankebutuhananak,proporsifurnituruntukanakpunharusdiperhatikan.Furnituryangdigunakanharussesuaiproporsitubuhanakagaranakdapatmengatur situasi belajar dan bermain sesuai keinginan, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.Furniturmenghabiskanspaceuntukkegiatananak,akanlebihbaikjikafurniturdapatdigunakanuntukbermacamkegiatan. Lokerpada ruanganakdigunakanuntukmenyimpanberbagaibarangpribadianak.Haltersebutdapatmeningkatkanrasakepemilikandantanggungjawabanakterhadapbarang-barangpribadianak.Padagambar3,ukuranfurniturdisesuaikandenganproporsitubuhanakuntukmemberikenyamanandankeamananpadaanakketikaberaktivitas.Proporsitubuhanakpunakanberbedadisetiaptingkatanusia.Semakinbesarusiaanakmakaketinggianfurnitur(kursidanmeja)akansemakinbertambah.Sudut-sudutmeja,kursi,danlemaripundidesaintumpulagarlebihamanbagikegiatananak.

Tepifurniture(kursi,meja,lemari,dsb)didesaintumpulagartidakmelukai.

0.25m

0.34m0.30m

0.4m

Mejabelajarusia3th

Gambar3.

IlustrasiFurniturRamahAnak(MejadanKursi)

0.15m

1.3m 0. 6m

Tempattidurusia4-5th Gambar4.

IlustrasiFurniturRamahAnak(Kasur)

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

126

Transparencydiaplikasikanpadastrukturdinding.Penggunaandindingtransparanbertujuanagaranaktidakmerasaterkurung,karenaanakakandenganmudahmelihatlingkungansekitardaridalamruang.Orangtuapunakandapatmengawasikegiatananakdenganmudahdananakdapatmengetahui kedatangan dan kepergian orang tuamereka.Hal tersebut juga dapatmemberi rasatenangpadaanak,karenaanakmemilikikoneksiyangkuatterhadaplingkungan luar.Penggunaansliding-wall bermaterial kaca pada dinding di beberapa zona, bertujuan untukmerespon perilakuanakyangsukamelihatlingkunganluartanpaadabatasanyangmenghalangi(Gambar5).

Gambar5.

IlustrasiRuangBelajarAnak

Dalammeresponsuaramenggunakanbahandanmaterialyangdapatmeredamkebisingan.Beberapa ruangmembutuhkan ketenangan seperti ruang tidur anak, perpustakaan, ruang ibadah,ruangmusik,danruangbelajaranak.Meminimalisirbisingdilakukankarenaperilakuanakyangtidakdapatfokuspadasatutitik.Ketikaanaksedangbelajardanmendengarsuarayangcukupmengganggu,makaanakakanmencarisumbersuara.Untukmeredamkebisingan,dindingmenggunakanmaterialbataringanyangdiplestersertadilapisidenganwall-paper,sedangkanplafondidesainmenggunakanbahanakustikberupagypsumboard.

Indoor area didukung dengan kenyamanan termal dan keamanan bagi kegiatan anak.Kenyamanan termal pada ruang belajar direspon dengan penggunaan bukaan-bukaan lebar, agarsirkulasiudaraberjalandenganoptimal.BukaanpadasisiBaratdanTimurakandillengkapidengansun-shadinguntukmeminimalisir cahayamatahari yangmasuk ke dalam ruang (Gambar 6). Padaruang-ruangtertentusepertiruangtidur,ruangperpustakaan,ruangpengelolaan,danruangmedismenggunakanpenghawaanbuatanberupaAC(AirConditioner)untukmenjagasuhutetapnormal.

Gambar6.

IlustrasiDesainBukaandanSun-Shading

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

127

Keamananberlakupadaelementransportasivertikalsepertitanggadanramp.Penggunaantangga terkadang membuat orang tua khawatir terhadap keselamatan anak. Untuk mendukungperkembangan kemampuan motorik anak di usia 2-4 tahun, dibutuhkan kegiatan menaiki danmenuruni anak tangga. Anakmemiliki perilaku yangmenyukai tantangan, jatuh dari anak tanggamenjadi hal yang umum terjadi ketika anak berada pada masa aktif bergerak. Untuk meresponperilakuanak tersebut,dilakukanperancangan tanggadan rampyang interaktifdanmenarikbagianak,dengantetapmemperhatikankeamanandankenyamanananakketikaberkegiatan.Materialyangdigunakanpunberupamaterialyangamansepertikayuyangtelahdihaluskanpadarak-rakbukuyangadadibagiantepitangga,materialyangtidaklicinuntukpijakantangga,materialplastikyangtidakmelukaiuntukslide,danmaterialkayuuntukhandrailtanggadanramp(Gambar7).

Gambar7.IlustrasiPemanfaatanTransportasiVertikalSebagaiAreaBermaindanBelajar

Selainmaterial,dimensitanggayangramahterhadapanakjugapentinguntukkeamanananaksaatberaktivitas.Tinggipijakananaktangga15cmdanlebaranaktangga20-30cm,sedangkantinggihandrailkisaran0,85-1m(Gambar8).

Gambar8.

IlustrasiDimensiTanggaRamahAnakWarna berfungsi sebagai pemisah area sesuai kegiatan. Area bermain aktif akan

menggunakanwarna-warnacerahsepertioranye,hijau,danunguagarmendukungmoodanakuntuktetap ceria. Berbeda dengan area aktif, area-area yang membutuhkan ketenangan dapatmenggunakanwarna-warnayang lebih lembutseperticoklat,krem,danabu-abu.Pemilihanwarnacerahjugaditerapkansebagaielemenpendukungsepertimerah,biru,kuning,danhijau.

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

128

Perilakuanakyangsukamencari-carisesuatudenganberbagaicara,dapatdirespondenganpemanfaatanplafondandinding sebagaimediabermaindanbelajar anak.Keduaelemen strukturtersebutdapatdiberidetailtertentu,sepertimemasangberbagaimacamkaryapadaplafondanjugamembebaskan anak berkarya pada dinding yang mudah dibersihkan. Dinding digunakan sebagaisarana belajar yang interaktif untuk mendukung perilaku perkembangan dan pertumbuhan anak.Kegiatan kognitif/pemecahan masalah berupa menghitung 1-10 atau penyebutan warna dapatmemanfaatkandinding-dindingpembatasruangan(Gambar9).

.

Gambar9.IlustrasiPemanfaatanDindingSebagaiAreaBermaindanBelajar

Pada gambar 10, dinding dimanfaatkan untuk berkegiatan anak sebagai tempatmembacaanak yang didesain interaktif. Areamembaca yang didesain padadinding berfungsi untukmelatihmotorikkasarpadaanak.Untukdapatdudukdikursiyangdidesainberbentukmelingkardandilapisiolehbusa,anakharusmemanjatpijakanberbahankaretyangtelahdisediakan.

Gambar10.IlustrasiPemanfaatanDindingSebagaiAreaBermaindanBelajar

Outdoorarea,adalahareapalingpentingdalampertumbuhandanperkembanganperilaku

anak.Perilakuanakyangmenyukaikegiatanmenantangdandidukungdenganrasakeingintahuanyangtinggimembuatanakdapatmengeksplorbanyakhalketikadiluarruang.Kegiatanbermainyangterjadidiluarruangterbagimenjadi8(delapan)macamkegiatandenganbermacamkebutuhanarea,yaitu kegiatan social playyangmembutuhkanareaberupaareapublikdanprivatdengan sirkulasipenghubungyangjelas;areabermaininteraksi;danareayangluasuntukberlari.Kegiatanimaginativeplaymembutuhkan area bermain drama ataupun area fleksibel yang dapat disesuaikan denganimajinasianak.Kegiatanconstructiveplaymembutuhkanareabermainpasir,sertaareabertanahdanberkerikil,sedangkanareaberairdigunakanuntukkegiatanexperimentalplay.Kegiatanexplorationmembutuhkan area dengan jalan setapak yang dilengkapi jembatan serta diberi halangan, areaberbukit yang dilengkapi terowongan, dan area tersembunyi. Area-area tersebut dapat digunakanuntukkegiatanchallengingplayyangberupapermainantantangan.Padaarea tersebut jugadapat

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

129

dilengkapidengantanaman-tanamanhiasyangdapatmerangsangsensorikanak,kegiatantersebutdisebutdengansensoryexperience.Wangibungayangtercium,teksturdedaunanyangteraba,dansuara serangga yang terdengar, juga dapat meningkatkan sensorik anak. Kegiatan yang dapatmeningkatkan kemampuan motorik halus anak dapat melalui kegiatan learning skills yangmembutuhkanareaberupaareaberkebun,areaberbunga,danareaberternak.Areakebundanminizoo lebihbaikdiletakkan jauhdariruangkelas,untukmenghindaribautidaksedapyangmasukkedalamruang.

Gambar11.

IlustrasiPermainanOutdoor

Semua kegiatan tersebut tentu harus dalam pengawasan pengasuh atau pendidik agarkeselamatan dan keamanan anak terjamin. Untuk menambah kenyamanan anak saat bermain,penggunaanvegetasisepertipohon,perdu,dantanamanhias jugaharusdiperhatikanagarsesuaidenganfungsidantidakmenggangguaktivitasanak.

Melengkapi tempat bermain anak dengan bermacam permainan yang menantang, dirasapentinguntukmemacuperkembangandanpertumbuhan anak. Permainan tersebut dapat berupapathuntuksirkulasipadatamandirancangmemilikiteksturyangberbeda-bedayaitujalanberbatuhalus, berbatu kasar, licin, berpasir, dan juga area yang berair. Hal tersebut berfungsi untukmerangsangsensoryanak(Gambar12).

Gambar12.IlustrasiAreaBermainOutdoor

Permainan-permainan juga dirancang untuk merespon perilaku anak yang aktif bergerak,sepertipermainanyangdilengkapidenganaktivitasmeluncur,memanjat,maupunbergelantung.Alatpermainaninimenggunakanmaterial-materialyangramahterhadapanak,sepertipenggunaanplastikfiberglass.Areabermaindilengkapidengangroundcoverberupapasir.Areabermaindiberipembatas

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

130

berupa1lapisbatubatayangdifinishinghalusmenggunakansemen.Haltersebutdilakukanagarpasirpadaareabermaintidakmengotoriarealain(Gambar13).

Gambar13.

IlustrasiPermainanOutdoor

Selain bermain, anak juga dapat belajar mengenal lingkungan pada area berkebun danberternak(minizoo).Padaareaminizoo,anakdiajarkanbagaimanacaramerawatdanmenyayangimakhlukhiduplain.Haltersebutjugadilakukanuntukmeningkatkanskillanakdalambercocoktanamdanberternak(Gambar14).Beberapaareabermaindirancangdengansirkulasiyangberlikusepertimaze, berbukit, dan dilengkapi terowongan untuk merespon perilaku anak yang senang akantantangan.Padaareamazeakandihiasidenganberbagaijenisbungauntukmengenalkanpadaanakmacam-macambunga(Gambar15).

Gambar14.

IlustrasiAreaOutdoor(MiniZoo)

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

131

Gambar15.

IlustrasiAreaOutdoor(Maze)

Lanskapdilengkapidenganduamacammaterialyaitumaterial lunak (softscape landscape)danmaterial keras (hardscape landscape).Material lunakberupa tanamanatauair yangberfungsisebagaipembentukruang,penunjukarah,pembataspandangan,pengontrol lajuangin,pengontrolintensitascahaya,peneduhdanaksentuasi.Materialkerasberupakayusebagaifurnitureataudindingpenahan tanah, bebatuan sebagai penyusun dinding atau pola penutup tanah, besi atau tembagasebagai elemen penanda dan furniture, plastik atau fiberglass sebagai bahan alat permainan, danplywoodataubetonsebagaibahanperkerasan.

Material lunak (softscape landscape) yang digunakan pada site yaitu pepohononan hijaumaupun tanamanbunga.Untuk fungsi peneduhdanpembentuk ruangmenggunakanpohon yangrimbunsepertiangsanadanakasia.Vegetasimerambat,sepertianggurdanalamandaberfungsiuntukmeminimalisir sinar matahari langsung dan sebagai elemen estetika pada sun-shading. Elemenestetikajugadapatmenggunakanvegetasihiassepertimawardanbungamatahariyangdiletakkanpada pot-pot kecil. Fungsi barrier dan penunjuk arah menggunakan vegetasi yang mudah untukdibentuk seperti bougenvil dan pohon cemara, sedangkan untuk menutupi tanah menggunakanrumputpeking.Pohonbuahdansayur-mayurdifungsikansebagaisaranapendidikanpadaareakebun.Elemenlunaklainyangdigunakanuntukmelengkapitamanyaituelemenairpadaareakolamhias.

Materialkeras(hardscapelandscape)yangdigunakanyaituperkerasanbetondigunakanpadaareaolahragadanamphitheatre(Gambar16).Penggunaankayupadabangkutamandanjembatandiarea kolam. Penyusunan batu kali pada area kolam hias yang dapat dijadikan tempat duduk.Pernyusunandindingbatusebagaipembatastaman.Penggunaanbesipadasignagedanpenggunaanplastikpadapermainananak(Gambar17).

Gambar16.

IlustrasiPenggunaanBetonpadaAreaOahraga

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

132

HardscapeLandscape

Fiberglass

KayuBesi

PavingBlock

Gambar17.

IlustrasiPenggunaanHardscapeLandscape

4.KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkan2(dua)kriteriayangtelahdijelaskan,dapatdisimpulkanbahwauntukmerancangsebuahdesain yang ramahanakdiharapkandapatmerespon setiapperilakuunik anakdan setiapkebutuhananak,baikketikaanakberaktivitasdiareaindoormaupunoutdoor.Pemenuhankebutuhananak bertujuan agar anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, serta lebih siap untukmenghadapi jenjangpendidikanyang lebih tinggi.Akan tetapi,perludiingatbahwasetiap individuanak memiliki perilaku yang berbeda-beda, sehingga tidak semua kriteria yang telah disimpulkandapat berpengaruh pada setiap individu anak dengan optimal. Dengan desain yang ramah anak,bangunan dapatmemenuhi keinginan dan kebutuhan anak usia 1-6 tahun dalam bertumbuh danberkembangsecaraaman,nyaman,dansehat.

REFERENSIAndrews, D., & Dosman, C. (2014). The Division of Developmental Pediatrics: Snapshots of

DevelopmentalMilestones,(August).Hartati, S. (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.Hurlock,E.B.(1995).PerkembanganAnak:EdisiKeenam.Jakarta:PenerbitErlangga.Mahnke,FrankH.(1996).Color,Environment,&HumanResponse.NewYork,USA:JohnWiley&Sons,

Inc.Nurulhuda,D.(2018).PusatKegiatanAnakSebagaiWadahPengembanganKemampuanMotorikdi

SurakartadenganPendekatanArsitekturRamahAnak(Vol.TugasAkhir2018).(D.Nurulhuda,Ed.)Surakarta,JawaTengah,Indonesia:ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaret.

Scott,S.(2010).ArchitectureForChildren.Australia:ACERPress.Siegel,T.J.(2002).QualityEnvironmentsForChildren.WashingtonD.C.:LIIFUND.Suminah,E. (2015).KurikulumPendidikanAnakUsiaDini:Apa,Mengapa,danBagaimana. Jakarta:

KemendikbudRI.UNICEFSouthAfrica.(2006).TheChildFriendlySchoolManual.NewYork,USA:UNICEF.