Post on 26-Jun-2015
description
SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING
TIM BK FKIP UAD 2011Dody Hartanto, S.Pd., M.Pd.
Ariadi Nugraha, S.Pd.
1. Bimbingan Konseling dikenal sejak abad XX. tepatnya pada tahun 1908. para pemrakarsa dalam layanan Bimbingan dan Konseling Jesse B. diantaranya adalah Frank Parson, Davis, Eli Wever, John Brewer.
2. Pada abad XX Frank Parson memperkenalkan istilah vocational guidance diperkenalkan pertama kali di Boston.
3. Latar Belakang munculnya Bimbingan karir yang diperkenalkan oleh Frank Parson di amerika adalah sebagai berikut:a. Terjadinya perang dunia ke dua yang menyebabkan banyak anak
muda yang merupakan eks Wamil pulang kampung sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan pengangguran.Munculnya kepedulian masyarakat di AS untuk melakukan gerakan sosial
b. Munculnya gerakan yang dikenal dengan Guidance Movement yang dipelopori Frank Parson (1854-1908). Gerakan ini disertai dengan pendirian Biro ketenagakerjaan (vocational bereau) pada tahun 1908.
c. Frank Parson sendiri dikenal sebagai seseorang yang memiliki banyak ilmu. F.P memulai pendidikan di usia 15 tahun di Cornell University dalam bidang matematika, engineering, ekonomi, politik dan hukum.
d. Inilah yang dianggap sebgai tonggak sejarah profesionalisasi Bimbingan Konseling di Amerika Serikat dan dunia.
Jesse B. DavisSebagai konselor sekolah di Central High
School di Detroit, juga turut melakukan gerakan dalam bidang bimbingan dan konseling.
Davis memberikan kuliah mengenai bimbingan dan konseling pada tahun 1910-1916. Kegiatan tersebut juga dilakukan oleh Eli Wever di New York dan John Brewer di Universitas Harvard
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEPSI BIMBINGAN KONSELING
a. Periode pertamaDiprakarsai oleh Frank ParsonDisebut sebagai periode parsonianLebih banyak mencakup bimbingan
jabatan (karir)b.Periode kedua
Lebih banyak memberikan penekanan pada bidang pendidikan
Rumusa tentang konselng masih belum muncul
c. Periode ketiga Rumusan konseling sudah muncul Tidak hanya mencakup bimbingan jabatan dan
pendidikan Peranan penting konseling diantara keseluruhan
bentuk layanan Bimbingan Konseling
d. Periode keempat Melihat pentingnya proses perkembangan individu Potensi serta kemampuan dalam mencapai
kematangan kedewasaan
e. Periode kelima Terjadi pembagaian dua arah yang berbeda dengan
kecenderungan melakukan rekonstruksi sosial Nampak terjadi tumpang tindih dalam mengartikan
bimbingan dan Konseling.
Sejarah perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia
a. Secara informal dilakukan dan diperkenalkan oleh Drs. Tohari Musnamar tahun 1958 (saat itu beliau melaksanakan layanan BK di SMA Teladan saat ini SMA N 1 Yogyakarta)
b. Tahun 1960 (tepatnya tanggal 20-24 Agustus 1960) di Malang diadakan Konferensi FKIP seluruh Indonesia. Saat itu BK dimasukkan dalam kurikulum di seluruh FKIP.
c. Tahun 1964 pendirian jurusan BP di Beberapa IKIP antara lain IKP Jakarta dan Bandung
d. Tahun 1980 pendirian program studi BP di Pascasarjana IKP jakarta dan Bandung
e. Tahun 1984 jurusan BP menjelma menjadi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
BEBERAPA TONGGAK SEJARAH PERKEMBANGAN BIMBINGAN KONSELING DI INDONESIA:
tahun 1971 proyek perintis sekolah pembangunan pada beberapa IKIP
yaitu: Padang, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta
melalui proyek tersebut BK dikembangkan tahun 1975
konvensi Nasional I Bimbingan di malang terbentuk IPBI
tahun 1977 konvensi II dan Konggres I IPBI di Malang
tahun 1978 munculnya program PGSLP dan PGSLA khusus BK yang
mendorong munculnya konselor atau pembimbing sekolah
tahun 1987lahir UU No. 2 Tahun 1987 tentang SISDIKNASPP No. 28 tentang penyelenggaraan pendidikan
dasarPP No. 29 tentang penyelenggaraan layanan Bk
di sekolah menengah tahun 1989
lahirnya surat Men PAN No. 026 ttg angka kredit jabatan guru termasuk guru BK
tahun 1991 s.d 1993dibentuknya divisi dalam IPBI
UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 6 PP No. 28/1989, Pasal 25 PERMENDIKNAS NO 27 TAHUN 2008
UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasa 1 Ayat 6:
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”
PP No. 28/1989, Pasal 25:
1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenai lingkungan dan merencanakan masa depan
2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.• Layanan bimbingan perlu dilaksanakan secara terprogram dan ditangani oleh orang
yang memiliki kemampuan membimbing.
MEDIA TRANSPARANSI / BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR / 2004