sejarah astronomi setelah masehi

Post on 08-Jan-2017

254 views 12 download

Transcript of sejarah astronomi setelah masehi

KELOMPOK 2Lakhaula Sakrotul Aulia

( 4001414038 )

Dwi Setya Ningrum Sari( 4001414039 )

Arina Faizati( 4001414048 )

SEJARAH ASTRONOMI Awal Masehi sampai 1400-an

Masehi

HAKIKAT ASTRONO

MIKata "astronomi" bahasa Yunani "astro“ : "bintang" dan "nemein“ : "menamakan“

Astronomi disebut juga “Ilmu Bintang”

SELAMA SEBAGIAN ABAD KE-20, ASTRONOMI DIANGGAP TERPILAH MENJADI

Cabang dari astronomi yang memusatkan perhatian pada posisi bintang dan benda langit lainnya, jarak dan pergerakan mereka. 

Cabang dari astronomi yang berurusan dengan "tingkah laku, sifat-sifat fisika, serta proses-proses dinamis dari benda-benda dan fenomena-fenomena langit"

Model semesta episiklus ptolomeus dengan prinsip-prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-benda langit.

ASTROMETRI

MEKANIKA LANGIT

ASTROFISIKA

PERKEMBANGAN ASTRONOMI DARI AWAL MASEHI SAMPAI 1400 MASEHI

8 – 15 M Astronomi berkembang begitu pesat pada masa keemasan islam

Bukti signifikan Penamaan sejumlah bintang yang menggunakan bahasa arab

Ahli sejarah sains Donald Routledge Hill

Donald Routledge Hill, membagi sejarah astronomi Islam ke dalam empat periode.

(700-825 M) masa asimilasi dan penyatuan awal dari astronomi Yunani, India dan Sassanid.

(825-1025) masa investigasi besar-besaran dan penerimaan serta modifikasi sistem

Ptolomeus.

(1025-1450 M) masa kemajuan sistem astronomi Islam.

(1450-1900 M) masa stagnasi, hanya sedikit kontribusi yang dihasilkan

1

2

3

4

Ahli Astronomi Islam yang berkontribusi

• Menemukan adanya pasang naik dan pasang surut air laut ->akibat posisi bulan terhadap bumi

• Karya lain : al-madkhal al-kabir, ahkam wal-sinni wal-kawakib, itsbat al-ulum, dan haiat al-falak.

Abu Ma’syar Al Falaky (788 – 885 M) Ahli falak dari Khurasan

• Dikenal dengan sebutan Albatenius. • Karyanya yaitu memperbaiki perhitungan yang ada di dalam buku karya

ptolomeus dalam judul baarunya tabril al-magesty, disamping karyanya sendiri yang berjudul tamhid al-musthafa li ma’na al-mamar.

Ibnu Jabir al-Baattany (858 – 929 M)

• Cendekiawan asal paris• Mendapat gelar ustad fi al-ulum (maha guru) karena selain ahli perbintangan, dia

juga menguasai berbagai disiplin ilmu seperti matematika, geografi, dan fisika. • Karyanya al-atsar baqiyyat min al-qurun al-khaliyat, dan kitab fenomenalnya

yang berjudul al-qonun al-mas’udi fi al-haiat wa al-nujumi.• Menurut prof. Ahmad baiquni, al-birunilah yang pertama kali membantah teori

ptolomeus, juga dipandang sebagai teori heliosentris.

Abul Raihan Al Biruni (973 – 1048 M)

• Berkontribusi besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari.

• Dalam kitab al-kawakib as-sabitah al-musawwar, azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya.

• Dia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.

Al-Sufi (903-986 M) Abdur Rahman as-Sufi

• Ahli falak terkemuka pada masa kholifah Al Makmun.• Di Barat ia lebih dikenal denmgan Al Farganus.• Karyanya antara lain, Jawami’ al-Ilm al-Nujum wa al-Harakat al-Samawiyyat, Ushul ilm al-Nujum, Al-Madhkhal ila ilm al-Haiat al-Falak, Futsuluts al-Tsalasain. Semuanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Hispalamsis dari Seville dan Gerard dari Cremona pada tahun 1493.

Abu Abbas Ahmad bin Muhammad bin Katsir al-Farghani

Merubah tahun persi ke tahun hijriyah dengan meletakkan bintang-bintang sesuai dengan awal tahun hijriyah

Maslamah Abul Qosim al—Majriti (950 – 1007 M)

Karyanya berjudul kitab al-manadhir yang kemudian diterjemahkan ke bahasa latin dengan nama “optics” pada tahun 1572

Ali bin Yunus (1009 M)

Abu Ali al-Hasan bin al-Haytam (965 – 1039 M)

Menghasilkan sebuah karya yang berjudul zaij al-kabir al-hakimi, yang berisi tentang data astronomi matahari, bulan, dan komet, serta perubahan titik equenox.

Abu Ja’far Muhammad bin Muhammad bin al-hasan Nashiruddin at Thusi 1201 – 1274 M)

Karyanya antara lain, al-mutawaaith bain al-handasah wa al-haiah, at – tadzkir fi ilm al-haiat, zubdah al hatiah.

Muhammad Thurgay Ulughbeck (1394 – 1449 M)

Berhasil membangun observatorium, dan karya monumentalnya berupa jadwal ulugh beik (zij shulthoni). Kemudian muncul nicholas copernicus dengan heliosentrisnya.

ARYABHATA (500 MASEHI)

Mampu menghitung waktuSatu tahun kalender dengan akurat

Mengatakan bahwa bumi berbentuk bola berputar pada porosnya sekaligus berputar mengelilingi matahari

Naskah tulisan aryabhatiya posisi matahari dan bulan, serta bagaimana terjadinya gerhana

Tokoh-tokoh lain

AL-FARGHANI (829 MASEHI)

Astronom dari Farghana, Transoxania Uzbekistan

Penelitian di sebuah observatorium di Baghdad. Ia berhasil mengetahui diameter bumi, jarak, dan diameter planet lainnya.

Hasil penelitian buku Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum (Asas-Asas Ilmu Bintang) berisi kajian bintang-bintang ditulis antara periode 833 dan 857 M. Bahasa Inggris perubahan judul menjadi The Elements of AstronomyBahasa Latin (abad ke-12) diterjemahkan oleh John Seville pada tahun 1135 M dan Gerard dari Cremona sebelum tahun 1175 M

Dante melengkapi karya al-Farghani ini dengan menambahkan pendapatnya tentang astronomi dan memasukkan karyanya yang berjudul La Vita Nuova.

Al-Khujandi (994 Masehi)

Abu Mahmud Hamid ibn al-Khidir Al-Khujandi

Dalam penelitiannya, dia menggunakan instrumen yang sangat besar untuk mengamati serangkaian transit meridian matahari yang dekat dengan titik balik matahari.

Umar Khayyaam

Lahir di Nisabur , ibu kota Khurasan di timur laut Iran , yang berbatasan dengan Tadzikistan.

Di Parsi, Umar Khayyām (Ghiyath al-Din Abu'l-Fath Umar ibn Ibrahim al-Nisaburi al-Khayyami) menyusun banyak tabel astronomis dan melakukan reformasi kalender yang lebih tepat daripada Kalender Julian dan mirip dengan Kalender Gregorian.

Al-Khawarizmi

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi disebut juga Bapak Aljabar

Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad

Membuat sebuah tabel yang khusus mengelompokkan ilmu perbintangan