Post on 29-Jan-2016
description
LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN FARMASI
DI
PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, Tbk
CABANG JAYAPURA
Disusun oleh:
1. Dayan E Matitawaer (PO.71.26.6.12.07)
2. Fandi A Suwuh (PO.71.26.6.12.17)
3. Isnaina Fini G. M (PO.71.26.6.12.24)
4. Janti Nainggolan (PO.71.26.6.12.25)
5. Katarina N. Rumbekwan (PO.71.26.6.12.29)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA
JURUSAN FARMASI
TAHUN 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN FARMASI
DI
PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, Tbk
CABANG JAYAPURA
Disusun oleh:
6. Dayan E Matitawaer (PO.71.26.6.12.07)
7. Fandi A Suwuh (PO.71.26.6.12.17)
8. Isnaina Fini G. M (PO.71.26.6.12.24)
9. Janti Nainggolan (PO.71.26.6.12.25)
10. Katarina N. Rumbekwan (PO.71.26.6.12.29)
Telah Disetujui Oleh Pembimbing Klinik Manajemen Farmasi
Pada hari Sabtu, 15 November 2014
Dan Pembimbing Institusi D-III Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
Mengetahui:
ii
Pembimbing Klinik
Danang Sariatmoko, S.Farm, Apt024/SIKA.449.3-BPPTSP/2011
Pembimbing Institusi
Rani D Pratiwi, S.Farm, M.Si, Apt
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktek Manajemen Farmasi
yang dilaksanakan di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura. Laporan ini
merupakan tugas yang diberikan kepada kami sebagai bagian dari kelengkapan Praktek
Manajemen Farmasi.
Penyusunan laporan ini juga sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan
kegiatan praktek di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura.
Laporan ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Danang Sariatmoko, S.Farm, Apt selaku Pembimbing Klinik
2. Ibu Rani D. Pratiwi, S.Farm, M.Si, Apt selaku Pembimbing Institusi.
3. Para staf karyawan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Jayapura
yang ikut membantu mendampingi dan membimbing kami selama kegiatan
praktek berlangsung.
4. Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura Bapak Drs.
Soengkowo, M.Kes
Kami sadar laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
iii
Jayapura, November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Halaman Persetujuan ................................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... iv
Daftar Lampiran ........................................................................................................ v
BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaatnya ................................................................ 2
BAB II. Gambaran Umum
2.1. Aspek Lokasi ................................................................................ 3
2.2. Aspek Pasar .................................................................................. 3
2.3. Aspek Modal dan Keuangan ........................................................ 3
2.4. Aspek Teknis ................................................................................ 4
2.4.1. Proses Inbound ............................................................... 4
2.4.2. Proses Outbound ............................................................ 5
BAB III. Pelaksanaan dan Hasil Praktek Klinik
3.1. Perencanaan ................................................................................. 6
3.2. Pengadaan .................................................................................... 6
3.3. Penerimaan .................................................................................. 6
3.4. Penyimpanan ............................................................................... 7
3.5. Pendistribusian ............................................................................ 8
3.5.1. Penyiapan Barang ......................................................... 8
3.5.2. Pengiriman Barang ....................................................... 9
3.5.3. Mekanisme Pembayaran ............................................... 10
3.6. Pemusnahan ................................................................................ 10
BAB IV. Penutup
4.1. Kesimpulan ................................................................................. 12
4.2. Saran ............................................................................................ 12
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 13
Lampiran
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Salinan dokumen yang digunakan dalam kegiatan pendistribusian di PT Enseval
Putera Megatrading, Tbk yang meliputi:
Shiplist
Receiver
Surat Pesanan (SP) Obat jenis Prekursor
Surat Pesanan (SP) Obat jenis Psikotropika
Picklist
Faktur Penjualan
Laporan Barang Rusak (LBR)
Surat Jawaban Principal (SJP)
2. Buku Panduan Praktikum “Praktek Manajemen Farmasi” yang didalamnya berisi
Lembar Rincian Kegiatan yang telah diisi oleh mahasiswa dan ditanda tangani
oleh Pembimbing Institusi dan Pembimbing Klinik.
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi yang serba modern ini, dimana semua perindustrian
semakin meningkat pesat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama dalam bidang farmasi. Salah satunya adalah perusahaan besar
yang mendistribusikan obat dan alat kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan obat
dan alat kesehatan tersebut, maka sangat diperlukan suatu sarana yang dapat
menyalurkan obat dan alat kesehatan yaitu melalui Pedagang Besar Farmasi
(PBF).
Menurut Permenkes No. 1148 Tahun 2008 tentang Pedagang Besar Farmasi
menjelaskan bahwa Pedagang Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF
adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Salah satu PBF yang berperan menyalurkan obat-obatan dan alat kesehatan
di Indonesia adalah PT Enseval Putera Megatrading. Tbk. Saat ini, PT. Enseval
Putra Megatrading, Tbk merupakan perusahaan farmasi multinasional yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 dan
mendistribusikan berbagai macam produk farmasi.
Dalam perkembangnya, PT Enseval tumbuh menjadi distributor umum,
tidak hanya dalam produk farmasi, tetapi juga dengan berbagai macam produk
konsumen dan peralatan medis, bahkan berperan sebagai agen dan distributor
kosmetik dan makanan. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, PT
Enseval juga melakukan diversifikasi ke beberapa jenis usaha di luar bidang
perdagangan dan distribusi. Ketika manajemen mengambil keputusan untuk
kembali ke bisnis inti pada tahun 1993, semua kegiatan usaha perdagangan dan
distribusi dipindahkan ke PT Arya Gupta Cempaka, sebuah perusahaan yang
1
didirikan pada tahun 1988, yang selanjutnya pada tanggal 6 Agustus 1993
berubah nama menjadi PT Enseval Putera Megatrading.
1.2 Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tugas/pekerjaan seorang
Tenaga Teknis Kefarmasian di bidang Kefarmasian serta memahami
pelaksanaan tugasnya di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk yang
meliputi:
a. Memahami struktur organisasi di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk
Cabang Jayapura.
b. Memahami manajemen dan alur kerja atau Standard Operational
Procedure (SOP) di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang
Jayapura.
c. Memahami dan mampu melaksanakan tugas dan fungsi pada teknis
kefarmasian di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Jayapura
yang meliputi:
i. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai
ii. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
iii. Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB)
B. Manfaat
Mendapatkan pengalaman kerja pada mahasiswa agar memahami tugas
profesi seorang Tenaga Teknis Kefarmasian di bidang kefarmasian di sarana
distribusi yaitu Pedagang Besar Farmasi.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Aspek Lokasi
PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Jayapura berlokasi di Jalan
Hamadi Holtekamp, Entrop. Lokasi ini merupakan salah satu pusat bisnis di kota
Jayapura. Dengan berlokasi di tempat ini, pelayanan PT. Enseval Putera
Megatrading, Tbk Cabang Jayapura dengan mudah dapat melakukan pelayanan
distribusi hingga ke daerah Entrop sampai ke Pasir Dua dan juga Kotaraja hingga
ke Sentani.
2.2 Aspek Pasar
Pemasaran yang dilakukan oleh PT Enseval Putera Magatrading, Tbk
Cabang Jayapura menyasar kepada Apotik, Toko Obat, Supermarket, Toko,
Rumah Sakit, Perusahaan di bidang Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Toko
Kelontong. Hal ini dapat dilakukan karena PT Enseval Putera Magatrading, Tbk
Cabang Jayapura tidak hanya bergerak dalam pendistribusian obat-obatan dan
alat kesehatan tapi juga bergerak dalam pendistribusian produk susu, makanan
bayi, dan minuman energi.
2.3 Aspek Modal dan Keuangan
PT Enseval Putera Megatrading, Tbk merupakan suatu perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Perseroan terbatas adalah suatu persekutuan
untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Kerena
modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
3
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap
orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan
perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu
sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para
pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, maka
keuntungan tersebut dibagikan sesuai ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya
tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat juga berasal dari obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan
bunga tetap tanpa emnghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
2.4 Aspek Teknis
2.4.1 Proses Inbound (Penerimaan dan Penyimpanan Barang dari RDC)
Proses penerimaan barang di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk
Cabang Jayapura dari RDC (Regional Distribution Centre) dimulai dari
penyerahan Shiplist dan Surat Jalan ke Admin atau Checker gudang.
Checker akan memeriksa kondisi mobil dan mengisi form checklist
pemeriksaan kendaraan dan menginstruksikan kepada ekspedisi untuk
menurunkan barang. Checker akan memeriksa jumlah kolian sesuai surat
jalan dan fisik barang dengan shiplist. Setelah itu, kepala gudang akan
menandatangani Surat Jalan dan menyerahkannya kembali ke ekspeditur,
sedangakan fisik barang dan shiplist diserahkan ke picker, form
penerimaan dan checklist mobil diserahkan ke admin gudang.
Barang akan diletakkan ke locator sesuai suhu penyimpanan dan
picker mencatat nomor locator tersebut di shiplst dan serahkan shiplist ke
4
admin gudang. Admin akan meakukan proses receipt barang dan
mencetak receiver. Receiver dan shiplist kemudian diserahkan ke kepala
gudang untuk diperiksa ulang untuk kemudiang diperiksa lagi oleh
apoteker penanggung jawab. Setelah diperiksa dan dinyatakan cocok,
shiplist, surat jalan dan receiver akan diarsipkan.
2.4.2 Outbound (Pengeluaran Barang ke Outlet)
Proses outbound yang dilakukan didalam gudang dimulai dari
picker mengambil picklist dan menuju ke locator barang yang akan
diambil, mengambil barang dan memeriksa batch number. Setelah selesai
melakukan pengambilan barang, barang beserta picklist asli diletakkan di
staging area dan copy picklist dibawa untuk kemudian dilakukan proses
transact picklist. Setelah dilakukan transact pcklist, faktur akan tercetak
otomatis di bagian ekspedisi dan Surat Pemberitahuan Tidak Terpenuhi
juga akan tercetak apabila ada pesanan tetapi stock tidak tersedia.
Pisahkan copy faktur dan kirim ke checker untuk dilakukan
pencocokan barang dengan copy faktur dan kemudian dilakukan
pengemasan. Setelah barang selesai dikemas, tempelkan copy faktur pada
barang dan lakukan entry surat jalan checker.
Lakukan penyerahan barang ke loper dan lakukan assign surat jalan
ekspedisi. Setelah surat jalan diterbikan, loper dapat mengantarkan
barang ke outlet dengan disertai faktur pesanan.
5
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN PRAKTEK KLINIK
3.1 Perencanaan
Perencanaan di PT Enseval Putera Megatrading. Tbk dilakukan dengan
sebuah sistem yang disebut Forecast. Sistem forecast mengacu pada beberapa
faktor yang mempengaruhi yaitu:
Target penjualan,
Rata-rata penjualan enam bulan yang lalu,
Program khusus di bulan yang akan datang.
Perencanaan yang dilakukan adalah pengadaan barang untuk persediaan
enam bulan ke depan.
3.2 Pengadaan
Pengadaan yang dilakukan oleh PT Enseval Putera Megatrading, Tbk
cabang Jayapura dilakukan secara online kepada RDC Surabaya maupun RDC
Pusat di Jakarta. Semua kegiatan pengadaan di perusahaan dapat dipantau melalui
sistem online sehingga PBF pusat dapat mengontrol dan memantau semua
kegiatan di PBF cabang.
Apabila terjadi peningkatan permintaan barang oleh konsumen sedangkan
stok kurang, maka PBF cabang dapat dilakukan permintaan tambahan (PESTA)
ke PBF Pusat.
3.3 Penerimaan
Barang yang dikirim dari PBF Pusat akan diterima oleh administrasi gudang
di PBF cabang. Dokumen yang harus disertakan dengan barang adalah surat jalan
dari pengantar barang dan surat barang yang disebut juga shiplist. Kolian harus
diperiksa sesuai Surat Jalan dan produk harus diperiksa dicocokkan dengan
6
shiplist seperti nama, nomor batch, tanggal kadaluarsa, spesifikasi, dan tanggal
penerimaan produk. Setelah dinyatakan cocok, Surat Jalan akan ditandatangani
dan diserahkan ke ekspeditur.
Setiap fisik produk dan shiplist akan diserahkan ke picker dan copy surat
jalan diserahkan ke Administrator Gudang. Fisik barang akan akan diperiksa
ulang oleh checker, setelah itu akan dimasukkan kedalam locator oleh picker yang
berada di dalam gudang untuk mempermudah pengambilan barang saat proses
penyiapan. Setelah dilakukan pemasukan fisik barang ke locator, akan langsung
direceipt oleh administrator gudang, tujuannya adalah agar semua barang yang
masuk ke gudang terdaftar juga di sistem sehingga mempermudah pengambilan
saat proses distribusi. Saat proses receipt selesai akan megeluarkan dokumen yang
bernama Receiver, receiver dan Shiplist diserahkan ke Supervisor Gudang untuk
diperiksa ulang untuk kemudian diserahkan ke Administrator Gudang.
3.4 Penyimpanan
Penyimpanan produk di PT Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang
Jayapura dilakukan sesuai standar untuk menjaga kestabilan, keamanan, dan
keutuhan produk. Gudang di PT Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang
Jayapura terbagi atas tiga jenis berdasarkan perbedaan suhu yaitu:
a. Suhu Ambience, yaitu ruangan yang bersuhu 25˚C - 35˚C, ditempat ini
disimpan barang-barang yang dijual bebas atau barang konsumer seperti
produk susu, kosmetik, dan makanan. Pengukuran suhu di ruangan ini
menggunakan alat yang bernama Thermo Hygrometer yang di cek dan
dicatat suhunya empat kali sehari.
b. Suhu Cool Room, yaitu ruangan yang bersuhu 18°C-25˚C, ditempat ini
disimpan produk obat-obatan yang cenderung berbentuk sediaan padat, krim,
dan sirup. Selain itu terdapat juga sebuah lemari khusus yang menyimpan
obat jenis psikotropika dan kuncinya hanya dipegang oleh apoteker
penanggung jawab dan kepala gudang. Khusus untuk PT Enseval Putera
7
Megatrading, Tbk cabang Jayapura menyimpan empat jenis obat
psikotropika yaitu Zipraz, Fortanest, Cliad dan Danalgin. Suhu di ruangan ini
dikontrol setiap 30 menit oleh alat yang akan mengirimkan pesan ke kepala
gudang dan apoteker penanggung jawab jika suhu mencapai batas kritis.
c. Suhu Chiller, yaitu tempat yang suhunya berada pada 2˚C - 8˚C. Di dalam
chiller disimpan obat obat tertentu seperti vaksin, suppositoria, ovula, dan
lain-lain. Sama seperti Cool Room, suhu di ruangan ini dikontrol setiap 30
menit oleh alat yang akan mengirimkan pesan ke kepala gudang dan apoteker
penanggung jawab jika suhu mencapai batas kritis.
Syarat-syarat penyimpanan barang yang diterapkan adalah:
a. Penyusunan barang sesuai sistem FEFO,
b. Penyusunan barang diletakkan pada palet di setiap locator,
c. Barang dengan kemasan rusak atau penyok akan disimpan terpisah di dalam
gudang.
d. Barang yang masa kadaluarsanya tiga bulan terakhir disimpan terpisah untuk
kemudian akan dimusnahkan.
e. Barang diletakkan tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan dilindungi
dari sinar matahari langsung karena akan merusak kemasan dan isi produk.
3.5 Pendistribusian
Barang keluar merupakan permintaan orderan dari cabang lain, ke Rumah
Sakit, Apotek, Toko-toko, dan Mini Market. Cara pendistribusian barang di PT.
Enseval Putera Megatrading, Tbk antara lain:
3.5.1 Penyiapan Barang
3.5.1.1 Pendistribusian secara umum
Pemesanan barang oleh outlet bisa dilakukan langsung via
telepon kepada ECC atau melalui salesman yang berkunjung
8
langsung ke outlet untuk melakukan orderan. Salesman akan
mengirimkan orderan dari outlet kepada ECC melalui PDA yang
telah diprogam pada handphone salesman. Pemesanan barang-
barang Pharma harus menggunakan Surat Pesanan (SP) dan obat
psikotropika harus menggunakan Surat Pesanan khusus.
Setelah menerima pesanan dari outlet bagian ECC akan
mengentry orderan di komputer, dan tercetaklah Surat Orderan
(SO). Jika tidak ada masalah seperti piutang dengan outlet maka
secara otomatis data pesanan yang telah di entry oleh ECC akan
langsung ke gudang. Apabila terdapat masalah dengan outlet,
harus ditanda tangani supervisor setelah itu dibawa ke
ABM/KSA/KSSK. Setelah mendapat persetujuan, maka data
proses menginput SO (Sales Order) untuk dikirim ke gudang
secara otomatis. Sistem akan memproses secara otomatis tentang
ketersediaan barang. Jika barang tidak tersedia maka akan keluar
Surat Pesanan Tidak Terpenuhi yaitu surat yang dikeluarkan jika
barangnya yang diminta sedang habis atau stok sedang kosong.
Surat Orderan (SO) disebut juga dengan picklist sampai di
gudang terdiri dari 2 lampir. Setelah gudang menerima picklist,
akan dilakukan picking barang oleh picker. Setelah picker selesai
melakukan picking barang diletakkan di masing-masing tempat,
ada yang dalam kota dan luar kota, dan diselipkan picklist yang
asli untuk proses pengecekan barang. Salinan picklist akan dibawa
ke computer untuk kemudian dilakukan proses Transact Picklist
agar dibuatkan faktur pesanan oleh bagian ekspedisi. Checker akan
mengecek ulang barang yang sudah sisiapkan oleh picker sesuai
copy faktur, yang harus diperiksa oleh checker yaitu nama barang,
nomor batch, kadar, jumlah barang, dan outlet yang dituju.
9
3.5.1.2. Pendistribusian Secara Khusus
Pendistribusian secara khusus diutamakan terhadap produk-
produk yang memerlukan suhu dibawah suhu kamar, biasanya
pengantaran untuk produk-produk tersebut membutuhkan alat
pendingin sejenis “stereoform” dengan menambahkan es
gell/dryes yang akan mempertahankan suhu pada produk tersebut
dalam batas waktu tidak lebih dari 2 jam pengantaran.
3.5.2 Pengiriman Barang
Pengiriman barang dilakukan oleh tim expedisi. Setelah faktur
tercetak maka admin expedisi membuat surat jalan untuk tim expedisi
(driver atau loper). Setelah itu, tim expedisi mengambil barang ke gudang
yang sesuai dengan faktur untuk kemudian diantar ke outlet.
Setelah barang diserahkan, faktur ditanda tangani dan distempel
oleh outlet. Jika outlet memesan barang secara kredit maka faktur yang
bewarna biru diserahkan ke outlet tetapi bila menggunakan sistem Cash
On Delivery (COD) maka faktur asli diserahkan ke outlet.
Kemudian tim expedisi kembali ke PT. Enseval Putera
Megatrading, Tbk dengan membawa sisa fakturnya dan diserahkan ke
bagian Administrasi expedisi untuk dicocokkan sesuai dengan surat jalan
dan faktur harus kembali dihari yang sama.
Untuk pengiriman barang keluar kota, lama pengiriman pesanan 1
hari setelah pemesanan. Jika ada outlet yang membutuhkan barang dalam
waktu yang cepat, maka pengiriman menggunakan jasa pengiriman travel
dengan biaya ditanggung oleh PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk atau
outlet yang memesan barang itu.
3.5.3 Mekanisme Pembayaran
10
Sistem pembayaran dari outlet terdiri dari beberapa macam, yaitu:
a. Tunai (Pembayaran di tempat) dapat menggunakan uang tunai dan
juga giro.
b. Kredit yang terbagi dalam beberapa pola yaitu:
Kredit 7 hari
Kredit 14 hari
Kredit 21 hari
Kredit 30 hari
3.6 Pemusnahan
Pemusnahan produk di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang
Jayapura dilakukan dengan cara pembakaran. Pemusnahan dilakukan kepada
produk-produk yang dinyatakan telah rusak atau telah mendekati masa
kadaluarsa. Meskipun begitu, PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang
Jayapura tidak melakukan pemusnahan obat-obatan di cabang tetapi akan
mengirimkannya kembali ke pusat untuk kemudian dimusnahkan di sana.
Pemusnahan yang dilakukan di cabang adalah pemusnahan produk konsumer,
seperti susu dan makanan bayi.
Prosedur pemusnahan dimulai dengan pembuatan LBR (Laporan Barang
Rusak) oleh Admin Gudang kepada Principal terkait. Setelah diterima SJP (Surat
Jawaban Principal) dari principal terkait, admin akan menginformasikan ke
Supervisor Warehouse. Supervisor Warehouse akan menginformasikan ke
Accounting Supervisor dan APJ untuk menyetujui LBR kemudian diserahkan
kembali ke Admin Gudang untuk dibuatkan Shiplist dan BAPB. Setelah admin
gudang membuat Shiplist dan BAPB, diserahkan kembali ke Supervisor
Warehouse untuk di periksa dan di tanda tangani.
Supervisor Warehouse akan menyerahkan BAPB dan SJP ke Checker untuk
kemudian dikeluarkan barangnya dan bersama dengan akuntansi memeriksa fisik
barang sesuai BAPB.
11
Setelah diperiksa dan dipastikan, barang diserahkan ke pihak pelaksana
pemusnahan. Proses pemusnahan disaksikan oleh Supervisor Warehouse, KSA,
dan Principal terkait. Proses pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar dan
difoto sebagai arsip dan bukti pemusnahan.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan praktek manajemen farmasi di PT Enseval Putera
Megatrading, Tbk Cabang Jayapura yang berlangsung selama 17 hari, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. PT Enseval Putera Magatrading, Tbk Cabang Jayapura merupakan salah satu
perusahaan distributor terbesar yang ada di kota Jayapura. PT Enseval Putera
Magatrading, Tbk cabang Jayapura tidak hanya menyalurkan produk obat-
obatan tetapi juga alat kesehatan dan produk konsumer seperti susu, makanan
bayi, dan minuman berenergi.
b. Sistem kerja di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura adalah
sistem komputerisasi yang memiliki program secara online, mulai dari sistem
pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, dan pelaporan. Seluruh kegiatan
yang dilakukan di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura
dapat diketahui pusat dan seluruh cabang di Indonesia, karena seluruh
kegiatan tersebut dapat diakses.
4.2 Saran
Dari kegiatan praktek yang sudah dilakukan di PT Enseval Putera
Megatrading, Tbk Cabang Jayapura, penulis menyampaikan beberapa saran yang
diharapkan dapat berguna bagi perusahaan. Adapun saran yang dapat kami
berikan antara lain sebagai berikut:
a. Sebaiknya sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan
distribusi segera dilengkapi sesuai dengan standar perusahaan agar kegiatan
pendistribusian bisa lebih efektif.
b. Ada baiknya memperbanyak kamera CCTV di gudang, hal ini bertujuan
untuk keamanan barang dan mengantisipasi apabila ada barang yang hilang.
13
Selain itu hal ini juga mempermudah ABM untuk memantau kinerja staf
Warehouseman dari ruangannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Advendi S. 2008. Hukum Dalam Ekonomi. Jakarta: Grasindo Hlm 70
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1148 Tahun 2008 tentang Pedagang Besar
Farmasi
3. Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. m.merdeka.com/profil/indonesia/e/enseval-putra-megatrading/
15