Scan PBF

31
LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN FARMASI DI PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, Tbk CABANG JAYAPURA Disusun oleh: 1. Dayan E Matitawaer (PO.71.26.6.12.07) 2. Fandi A Suwuh (PO.71.26.6.12.17) 3. Isnaina Fini G. M (PO.71.26.6.12.24) 4. Janti Nainggolan (PO.71.26.6.12.25) 5. Katarina N. Rumbekwan (PO.71.26.6.12.29) KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

description

PBf

Transcript of Scan PBF

Page 1: Scan PBF

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN FARMASI

DI

PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, Tbk

CABANG JAYAPURA

Disusun oleh:

1. Dayan E Matitawaer (PO.71.26.6.12.07)

2. Fandi A Suwuh (PO.71.26.6.12.17)

3. Isnaina Fini G. M (PO.71.26.6.12.24)

4. Janti Nainggolan (PO.71.26.6.12.25)

5. Katarina N. Rumbekwan (PO.71.26.6.12.29)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA

JURUSAN FARMASI

TAHUN 2014

Page 2: Scan PBF

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN FARMASI

DI

PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, Tbk

CABANG JAYAPURA

Disusun oleh:

6. Dayan E Matitawaer (PO.71.26.6.12.07)

7. Fandi A Suwuh (PO.71.26.6.12.17)

8. Isnaina Fini G. M (PO.71.26.6.12.24)

9. Janti Nainggolan (PO.71.26.6.12.25)

10. Katarina N. Rumbekwan (PO.71.26.6.12.29)

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Klinik Manajemen Farmasi

Pada hari Sabtu, 15 November 2014

Dan Pembimbing Institusi D-III Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura

Mengetahui:

ii

Pembimbing Klinik

Danang Sariatmoko, S.Farm, Apt024/SIKA.449.3-BPPTSP/2011

Pembimbing Institusi

Rani D Pratiwi, S.Farm, M.Si, Apt

Page 3: Scan PBF

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktek Manajemen Farmasi

yang dilaksanakan di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura. Laporan ini

merupakan tugas yang diberikan kepada kami sebagai bagian dari kelengkapan Praktek

Manajemen Farmasi.

Penyusunan laporan ini juga sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan

kegiatan praktek di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura.

Laporan ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak

pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak Danang Sariatmoko, S.Farm, Apt selaku Pembimbing Klinik

2. Ibu Rani D. Pratiwi, S.Farm, M.Si, Apt selaku Pembimbing Institusi.

3. Para staf karyawan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Jayapura

yang ikut membantu mendampingi dan membimbing kami selama kegiatan

praktek berlangsung.

4. Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura Bapak Drs.

Soengkowo, M.Kes

Kami sadar laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

iii

Jayapura, November 2014

Penulis

Page 4: Scan PBF

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i

Halaman Persetujuan ................................................................................................. ii

Kata Pengantar .......................................................................................................... iii

Daftar Isi .................................................................................................................... iv

Daftar Lampiran ........................................................................................................ v

BAB I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Tujuan dan Manfaatnya ................................................................ 2

BAB II. Gambaran Umum

2.1. Aspek Lokasi ................................................................................ 3

2.2. Aspek Pasar .................................................................................. 3

2.3. Aspek Modal dan Keuangan ........................................................ 3

2.4. Aspek Teknis ................................................................................ 4

2.4.1. Proses Inbound ............................................................... 4

2.4.2. Proses Outbound ............................................................ 5

BAB III. Pelaksanaan dan Hasil Praktek Klinik

3.1. Perencanaan ................................................................................. 6

3.2. Pengadaan .................................................................................... 6

3.3. Penerimaan .................................................................................. 6

3.4. Penyimpanan ............................................................................... 7

3.5. Pendistribusian ............................................................................ 8

3.5.1. Penyiapan Barang ......................................................... 8

3.5.2. Pengiriman Barang ....................................................... 9

3.5.3. Mekanisme Pembayaran ............................................... 10

3.6. Pemusnahan ................................................................................ 10

BAB IV. Penutup

4.1. Kesimpulan ................................................................................. 12

4.2. Saran ............................................................................................ 12

Daftar Pustaka .......................................................................................................... 13

Lampiran

iv

Page 5: Scan PBF

DAFTAR LAMPIRAN

1. Salinan dokumen yang digunakan dalam kegiatan pendistribusian di PT Enseval

Putera Megatrading, Tbk yang meliputi:

Shiplist

Receiver

Surat Pesanan (SP) Obat jenis Prekursor

Surat Pesanan (SP) Obat jenis Psikotropika

Picklist

Faktur Penjualan

Laporan Barang Rusak (LBR)

Surat Jawaban Principal (SJP)

2. Buku Panduan Praktikum “Praktek Manajemen Farmasi” yang didalamnya berisi

Lembar Rincian Kegiatan yang telah diisi oleh mahasiswa dan ditanda tangani

oleh Pembimbing Institusi dan Pembimbing Klinik.

v

Page 6: Scan PBF

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi yang serba modern ini, dimana semua perindustrian

semakin meningkat pesat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi terutama dalam bidang farmasi. Salah satunya adalah perusahaan besar

yang mendistribusikan obat dan alat kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan obat

dan alat kesehatan tersebut, maka sangat diperlukan suatu sarana yang dapat

menyalurkan obat dan alat kesehatan yaitu melalui Pedagang Besar Farmasi

(PBF).

Menurut Permenkes No. 1148 Tahun 2008 tentang Pedagang Besar Farmasi

menjelaskan bahwa Pedagang Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF

adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan,

penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Salah satu PBF yang berperan menyalurkan obat-obatan dan alat kesehatan

di Indonesia adalah PT Enseval Putera Megatrading. Tbk. Saat ini, PT. Enseval

Putra Megatrading, Tbk merupakan perusahaan farmasi multinasional yang

bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 dan

mendistribusikan berbagai macam produk farmasi.

Dalam perkembangnya, PT Enseval tumbuh menjadi distributor umum,

tidak hanya dalam produk farmasi, tetapi juga dengan berbagai macam produk

konsumen dan peralatan medis, bahkan berperan sebagai agen dan distributor

kosmetik dan makanan. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, PT

Enseval juga melakukan diversifikasi ke beberapa jenis usaha di luar bidang

perdagangan dan distribusi. Ketika manajemen mengambil keputusan untuk

kembali ke bisnis inti pada tahun 1993, semua kegiatan usaha perdagangan dan

distribusi dipindahkan ke PT Arya Gupta Cempaka, sebuah perusahaan yang

1

Page 7: Scan PBF

didirikan pada tahun 1988, yang selanjutnya pada tanggal 6 Agustus 1993

berubah nama menjadi PT Enseval Putera Megatrading.

1.2 Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tugas/pekerjaan seorang

Tenaga Teknis Kefarmasian di bidang Kefarmasian serta memahami

pelaksanaan tugasnya di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk yang

meliputi:

a. Memahami struktur organisasi di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk

Cabang Jayapura.

b. Memahami manajemen dan alur kerja atau Standard Operational

Procedure (SOP) di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang

Jayapura.

c. Memahami dan mampu melaksanakan tugas dan fungsi pada teknis

kefarmasian di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Jayapura

yang meliputi:

i. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis

Habis Pakai

ii. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)

iii. Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB)

B. Manfaat

Mendapatkan pengalaman kerja pada mahasiswa agar memahami tugas

profesi seorang Tenaga Teknis Kefarmasian di bidang kefarmasian di sarana

distribusi yaitu Pedagang Besar Farmasi.

2

Page 8: Scan PBF

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Aspek Lokasi

PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Cabang Jayapura berlokasi di Jalan

Hamadi Holtekamp, Entrop. Lokasi ini merupakan salah satu pusat bisnis di kota

Jayapura. Dengan berlokasi di tempat ini, pelayanan PT. Enseval Putera

Megatrading, Tbk Cabang Jayapura dengan mudah dapat melakukan pelayanan

distribusi hingga ke daerah Entrop sampai ke Pasir Dua dan juga Kotaraja hingga

ke Sentani.

2.2 Aspek Pasar

Pemasaran yang dilakukan oleh PT Enseval Putera Magatrading, Tbk

Cabang Jayapura menyasar kepada Apotik, Toko Obat, Supermarket, Toko,

Rumah Sakit, Perusahaan di bidang Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Toko

Kelontong. Hal ini dapat dilakukan karena PT Enseval Putera Magatrading, Tbk

Cabang Jayapura tidak hanya bergerak dalam pendistribusian obat-obatan dan

alat kesehatan tapi juga bergerak dalam pendistribusian produk susu, makanan

bayi, dan minuman energi.

2.3 Aspek Modal dan Keuangan

PT Enseval Putera Megatrading, Tbk merupakan suatu perusahaan yang

berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Perseroan terbatas adalah suatu persekutuan

untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang

pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Kerena

modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan

kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

3

Page 9: Scan PBF

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan

tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan

pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap

orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan

perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu

sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan

perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para

pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, maka

keuntungan tersebut dibagikan sesuai ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham

akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya

tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat juga berasal dari obligasi.

Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan

bunga tetap tanpa emnghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.

2.4 Aspek Teknis

2.4.1 Proses Inbound (Penerimaan dan Penyimpanan Barang dari RDC)

Proses penerimaan barang di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk

Cabang Jayapura dari RDC (Regional Distribution Centre) dimulai dari

penyerahan Shiplist dan Surat Jalan ke Admin atau Checker gudang.

Checker akan memeriksa kondisi mobil dan mengisi form checklist

pemeriksaan kendaraan dan menginstruksikan kepada ekspedisi untuk

menurunkan barang. Checker akan memeriksa jumlah kolian sesuai surat

jalan dan fisik barang dengan shiplist. Setelah itu, kepala gudang akan

menandatangani Surat Jalan dan menyerahkannya kembali ke ekspeditur,

sedangakan fisik barang dan shiplist diserahkan ke picker, form

penerimaan dan checklist mobil diserahkan ke admin gudang.

Barang akan diletakkan ke locator sesuai suhu penyimpanan dan

picker mencatat nomor locator tersebut di shiplst dan serahkan shiplist ke

4

Page 10: Scan PBF

admin gudang. Admin akan meakukan proses receipt barang dan

mencetak receiver. Receiver dan shiplist kemudian diserahkan ke kepala

gudang untuk diperiksa ulang untuk kemudiang diperiksa lagi oleh

apoteker penanggung jawab. Setelah diperiksa dan dinyatakan cocok,

shiplist, surat jalan dan receiver akan diarsipkan.

2.4.2 Outbound (Pengeluaran Barang ke Outlet)

Proses outbound yang dilakukan didalam gudang dimulai dari

picker mengambil picklist dan menuju ke locator barang yang akan

diambil, mengambil barang dan memeriksa batch number. Setelah selesai

melakukan pengambilan barang, barang beserta picklist asli diletakkan di

staging area dan copy picklist dibawa untuk kemudian dilakukan proses

transact picklist. Setelah dilakukan transact pcklist, faktur akan tercetak

otomatis di bagian ekspedisi dan Surat Pemberitahuan Tidak Terpenuhi

juga akan tercetak apabila ada pesanan tetapi stock tidak tersedia.

Pisahkan copy faktur dan kirim ke checker untuk dilakukan

pencocokan barang dengan copy faktur dan kemudian dilakukan

pengemasan. Setelah barang selesai dikemas, tempelkan copy faktur pada

barang dan lakukan entry surat jalan checker.

Lakukan penyerahan barang ke loper dan lakukan assign surat jalan

ekspedisi. Setelah surat jalan diterbikan, loper dapat mengantarkan

barang ke outlet dengan disertai faktur pesanan.

5

Page 11: Scan PBF

BAB III

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN PRAKTEK KLINIK

3.1 Perencanaan

Perencanaan di PT Enseval Putera Megatrading. Tbk dilakukan dengan

sebuah sistem yang disebut Forecast. Sistem forecast mengacu pada beberapa

faktor yang mempengaruhi yaitu:

Target penjualan,

Rata-rata penjualan enam bulan yang lalu,

Program khusus di bulan yang akan datang.

Perencanaan yang dilakukan adalah pengadaan barang untuk persediaan

enam bulan ke depan.

3.2 Pengadaan

Pengadaan yang dilakukan oleh PT Enseval Putera Megatrading, Tbk

cabang Jayapura dilakukan secara online kepada RDC Surabaya maupun RDC

Pusat di Jakarta. Semua kegiatan pengadaan di perusahaan dapat dipantau melalui

sistem online sehingga PBF pusat dapat mengontrol dan memantau semua

kegiatan di PBF cabang.

Apabila terjadi peningkatan permintaan barang oleh konsumen sedangkan

stok kurang, maka PBF cabang dapat dilakukan permintaan tambahan (PESTA)

ke PBF Pusat.

3.3 Penerimaan

Barang yang dikirim dari PBF Pusat akan diterima oleh administrasi gudang

di PBF cabang. Dokumen yang harus disertakan dengan barang adalah surat jalan

dari pengantar barang dan surat barang yang disebut juga shiplist. Kolian harus

diperiksa sesuai Surat Jalan dan produk harus diperiksa dicocokkan dengan

6

Page 12: Scan PBF

shiplist seperti nama, nomor batch, tanggal kadaluarsa, spesifikasi, dan tanggal

penerimaan produk. Setelah dinyatakan cocok, Surat Jalan akan ditandatangani

dan diserahkan ke ekspeditur.

Setiap fisik produk dan shiplist akan diserahkan ke picker dan copy surat

jalan diserahkan ke Administrator Gudang. Fisik barang akan akan diperiksa

ulang oleh checker, setelah itu akan dimasukkan kedalam locator oleh picker yang

berada di dalam gudang untuk mempermudah pengambilan barang saat proses

penyiapan. Setelah dilakukan pemasukan fisik barang ke locator, akan langsung

direceipt oleh administrator gudang, tujuannya adalah agar semua barang yang

masuk ke gudang terdaftar juga di sistem sehingga mempermudah pengambilan

saat proses distribusi. Saat proses receipt selesai akan megeluarkan dokumen yang

bernama Receiver, receiver dan Shiplist diserahkan ke Supervisor Gudang untuk

diperiksa ulang untuk kemudian diserahkan ke Administrator Gudang.

3.4 Penyimpanan

Penyimpanan produk di PT Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang

Jayapura dilakukan sesuai standar untuk menjaga kestabilan, keamanan, dan

keutuhan produk. Gudang di PT Enseval Putera Megatrading, Tbk cabang

Jayapura terbagi atas tiga jenis berdasarkan perbedaan suhu yaitu:

a. Suhu Ambience, yaitu ruangan yang bersuhu 25˚C - 35˚C, ditempat ini

disimpan barang-barang yang dijual bebas atau barang konsumer seperti

produk susu, kosmetik, dan makanan. Pengukuran suhu di ruangan ini

menggunakan alat yang bernama Thermo Hygrometer yang di cek dan

dicatat suhunya empat kali sehari.

b. Suhu Cool Room, yaitu ruangan yang bersuhu 18°C-25˚C, ditempat ini

disimpan produk obat-obatan yang cenderung berbentuk sediaan padat, krim,

dan sirup. Selain itu terdapat juga sebuah lemari khusus yang menyimpan

obat jenis psikotropika dan kuncinya hanya dipegang oleh apoteker

penanggung jawab dan kepala gudang. Khusus untuk PT Enseval Putera

7

Page 13: Scan PBF

Megatrading, Tbk cabang Jayapura menyimpan empat jenis obat

psikotropika yaitu Zipraz, Fortanest, Cliad dan Danalgin. Suhu di ruangan ini

dikontrol setiap 30 menit oleh alat yang akan mengirimkan pesan ke kepala

gudang dan apoteker penanggung jawab jika suhu mencapai batas kritis.

c. Suhu Chiller, yaitu tempat yang suhunya berada pada 2˚C - 8˚C. Di dalam

chiller disimpan obat obat tertentu seperti vaksin, suppositoria, ovula, dan

lain-lain. Sama seperti Cool Room, suhu di ruangan ini dikontrol setiap 30

menit oleh alat yang akan mengirimkan pesan ke kepala gudang dan apoteker

penanggung jawab jika suhu mencapai batas kritis.

Syarat-syarat penyimpanan barang yang diterapkan adalah:

a. Penyusunan barang sesuai sistem FEFO,

b. Penyusunan barang diletakkan pada palet di setiap locator,

c. Barang dengan kemasan rusak atau penyok akan disimpan terpisah di dalam

gudang.

d. Barang yang masa kadaluarsanya tiga bulan terakhir disimpan terpisah untuk

kemudian akan dimusnahkan.

e. Barang diletakkan tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan dilindungi

dari sinar matahari langsung karena akan merusak kemasan dan isi produk.

3.5 Pendistribusian

Barang keluar merupakan permintaan orderan dari cabang lain, ke Rumah

Sakit, Apotek, Toko-toko, dan Mini Market. Cara pendistribusian barang di PT.

Enseval Putera Megatrading, Tbk antara lain:

3.5.1 Penyiapan Barang

3.5.1.1 Pendistribusian secara umum

Pemesanan barang oleh outlet bisa dilakukan langsung via

telepon kepada ECC atau melalui salesman yang berkunjung

8

Page 14: Scan PBF

langsung ke outlet untuk melakukan orderan. Salesman akan

mengirimkan orderan dari outlet kepada ECC melalui PDA yang

telah diprogam pada handphone salesman. Pemesanan barang-

barang Pharma harus menggunakan Surat Pesanan (SP) dan obat

psikotropika harus menggunakan Surat Pesanan khusus.

Setelah menerima pesanan dari outlet bagian ECC akan

mengentry orderan di komputer, dan tercetaklah Surat Orderan

(SO). Jika tidak ada masalah seperti piutang dengan outlet maka

secara otomatis data pesanan yang telah di entry oleh ECC akan

langsung ke gudang. Apabila terdapat masalah dengan outlet,

harus ditanda tangani supervisor setelah itu dibawa ke

ABM/KSA/KSSK. Setelah mendapat persetujuan, maka data

proses menginput SO (Sales Order) untuk dikirim ke gudang

secara otomatis. Sistem akan memproses secara otomatis tentang

ketersediaan barang. Jika barang tidak tersedia maka akan keluar

Surat Pesanan Tidak Terpenuhi yaitu surat yang dikeluarkan jika

barangnya yang diminta sedang habis atau stok sedang kosong.

Surat Orderan (SO) disebut juga dengan picklist sampai di

gudang terdiri dari 2 lampir. Setelah gudang menerima picklist,

akan dilakukan picking barang oleh picker. Setelah picker selesai

melakukan picking barang diletakkan di masing-masing tempat,

ada yang dalam kota dan luar kota, dan diselipkan picklist yang

asli untuk proses pengecekan barang. Salinan picklist akan dibawa

ke computer untuk kemudian dilakukan proses Transact Picklist

agar dibuatkan faktur pesanan oleh bagian ekspedisi. Checker akan

mengecek ulang barang yang sudah sisiapkan oleh picker sesuai

copy faktur, yang harus diperiksa oleh checker yaitu nama barang,

nomor batch, kadar, jumlah barang, dan outlet yang dituju.

9

Page 15: Scan PBF

3.5.1.2. Pendistribusian Secara Khusus

Pendistribusian secara khusus diutamakan terhadap produk-

produk yang memerlukan suhu dibawah suhu kamar, biasanya

pengantaran untuk produk-produk tersebut membutuhkan alat

pendingin sejenis “stereoform” dengan menambahkan es

gell/dryes yang akan mempertahankan suhu pada produk tersebut

dalam batas waktu tidak lebih dari 2 jam pengantaran.

3.5.2 Pengiriman Barang

Pengiriman barang dilakukan oleh tim expedisi. Setelah faktur

tercetak maka admin expedisi membuat surat jalan untuk tim expedisi

(driver atau loper). Setelah itu, tim expedisi mengambil barang ke gudang

yang sesuai dengan faktur untuk kemudian diantar ke outlet.

Setelah barang diserahkan, faktur ditanda tangani dan distempel

oleh outlet. Jika outlet memesan barang secara kredit maka faktur yang

bewarna biru diserahkan ke outlet tetapi bila menggunakan sistem Cash

On Delivery (COD) maka faktur asli diserahkan ke outlet.

Kemudian tim expedisi kembali ke PT. Enseval Putera

Megatrading, Tbk dengan membawa sisa fakturnya dan diserahkan ke

bagian Administrasi expedisi untuk dicocokkan sesuai dengan surat jalan

dan faktur harus kembali dihari yang sama.

Untuk pengiriman barang keluar kota, lama pengiriman pesanan 1

hari setelah pemesanan. Jika ada outlet yang membutuhkan barang dalam

waktu yang cepat, maka pengiriman menggunakan jasa pengiriman travel

dengan biaya ditanggung oleh PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk atau

outlet yang memesan barang itu.

3.5.3 Mekanisme Pembayaran

10

Page 16: Scan PBF

Sistem pembayaran dari outlet terdiri dari beberapa macam, yaitu:

a. Tunai (Pembayaran di tempat) dapat menggunakan uang tunai dan

juga giro.

b. Kredit yang terbagi dalam beberapa pola yaitu:

Kredit 7 hari

Kredit 14 hari

Kredit 21 hari

Kredit 30 hari

3.6 Pemusnahan

Pemusnahan produk di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang

Jayapura dilakukan dengan cara pembakaran. Pemusnahan dilakukan kepada

produk-produk yang dinyatakan telah rusak atau telah mendekati masa

kadaluarsa. Meskipun begitu, PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang

Jayapura tidak melakukan pemusnahan obat-obatan di cabang tetapi akan

mengirimkannya kembali ke pusat untuk kemudian dimusnahkan di sana.

Pemusnahan yang dilakukan di cabang adalah pemusnahan produk konsumer,

seperti susu dan makanan bayi.

Prosedur pemusnahan dimulai dengan pembuatan LBR (Laporan Barang

Rusak) oleh Admin Gudang kepada Principal terkait. Setelah diterima SJP (Surat

Jawaban Principal) dari principal terkait, admin akan menginformasikan ke

Supervisor Warehouse. Supervisor Warehouse akan menginformasikan ke

Accounting Supervisor dan APJ untuk menyetujui LBR kemudian diserahkan

kembali ke Admin Gudang untuk dibuatkan Shiplist dan BAPB. Setelah admin

gudang membuat Shiplist dan BAPB, diserahkan kembali ke Supervisor

Warehouse untuk di periksa dan di tanda tangani.

Supervisor Warehouse akan menyerahkan BAPB dan SJP ke Checker untuk

kemudian dikeluarkan barangnya dan bersama dengan akuntansi memeriksa fisik

barang sesuai BAPB.

11

Page 17: Scan PBF

Setelah diperiksa dan dipastikan, barang diserahkan ke pihak pelaksana

pemusnahan. Proses pemusnahan disaksikan oleh Supervisor Warehouse, KSA,

dan Principal terkait. Proses pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar dan

difoto sebagai arsip dan bukti pemusnahan.

12

Page 18: Scan PBF

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kegiatan praktek manajemen farmasi di PT Enseval Putera

Megatrading, Tbk Cabang Jayapura yang berlangsung selama 17 hari, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. PT Enseval Putera Magatrading, Tbk Cabang Jayapura merupakan salah satu

perusahaan distributor terbesar yang ada di kota Jayapura. PT Enseval Putera

Magatrading, Tbk cabang Jayapura tidak hanya menyalurkan produk obat-

obatan tetapi juga alat kesehatan dan produk konsumer seperti susu, makanan

bayi, dan minuman berenergi.

b. Sistem kerja di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura adalah

sistem komputerisasi yang memiliki program secara online, mulai dari sistem

pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, dan pelaporan. Seluruh kegiatan

yang dilakukan di PT Enseval Putera Magatrading, Tbk cabang Jayapura

dapat diketahui pusat dan seluruh cabang di Indonesia, karena seluruh

kegiatan tersebut dapat diakses.

4.2 Saran

Dari kegiatan praktek yang sudah dilakukan di PT Enseval Putera

Megatrading, Tbk Cabang Jayapura, penulis menyampaikan beberapa saran yang

diharapkan dapat berguna bagi perusahaan. Adapun saran yang dapat kami

berikan antara lain sebagai berikut:

a. Sebaiknya sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan

distribusi segera dilengkapi sesuai dengan standar perusahaan agar kegiatan

pendistribusian bisa lebih efektif.

b. Ada baiknya memperbanyak kamera CCTV di gudang, hal ini bertujuan

untuk keamanan barang dan mengantisipasi apabila ada barang yang hilang.

13

Page 19: Scan PBF

Selain itu hal ini juga mempermudah ABM untuk memantau kinerja staf

Warehouseman dari ruangannya.

14

Page 20: Scan PBF

DAFTAR PUSTAKA

1. Advendi S. 2008. Hukum Dalam Ekonomi. Jakarta: Grasindo Hlm 70

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1148 Tahun 2008 tentang Pedagang Besar

Farmasi

3. Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

4. m.merdeka.com/profil/indonesia/e/enseval-putra-megatrading/

15