Geo Scan Tiwei

14
LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS 2D DI KP. PT. BORNEO OMEGA GRUPE KABUPATEN PASIR, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR DIBUAT UNTUK PT. BORNEO OMEGA GRUPE OLEH GEOCONSULT MEI 2008 1 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Transcript of Geo Scan Tiwei

Page 1: Geo Scan Tiwei

LAPORAN AKHIR

EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS 2D

DI KP. PT. BORNEO OMEGA GRUPE KABUPATEN PASIR, PROPINSI KALIMANTAN

TIMUR

DIBUAT UNTUK

PT. BORNEO OMEGA GRUPE

OLEHGEOCONSULT

MEI 2008

1 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 2: Geo Scan Tiwei

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I. PENDAHULUAN1

BAB II . METODOlOGI PENELITIAN2

2.1. Alat Yang Digunakan2

2.2. Metode Akuisisi Data Lapangan3

2.3. Pengolahan Data Tahanan Jenis3

2.4. Interpretasi Data

BAB III. HASIL SURVEI3.1. Blok Tiwe 43.3.1 Hasil Inversi 2 D (Profile)

43.3.2 Perhitungan Volumetrik 7 BAB. KESIMPULAN 8

2 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 3: Geo Scan Tiwei

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar. 2.1. Konfigurasi elektroda survey geolistrik tahanan jenis 2D2. Gambar. 2.2. Susunan elektroda untuk konfigurasi 3. Gambar. 3.1. Distribusi Lintasan Blok Tiwe4. Gambar. 3.2. PROFILE Tiwe 15. Gambar. 3.2. PROFILE Tiwe 26. Gambar. 3.3. PROFILE Tiwe 37. Gambar. 3.4. PROFILE Tiwe 4

3 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 4: Geo Scan Tiwei

BAB I. PENDAHULUAN

Pendugaan keadaan bawah permukaaan bumi dengan metode resistivitas

merupakan salah satu metode geofisika yang sering diterapkan. Metode

ini merupakan metode geofisika yang sering digunakan dalam penelitian

untuk mengetahui keberadaan batubara. Penelitian dengan menggunakan

metode resistivitas ini biasanya menggunakan survei resistivitas 2-D (dua

dimensi) karena mudah dalam teknik pengerjaan di lapangan dan akurat.

Dari hasil pengolahan data, penyebaran harga resistivitas yang didapat

berupa penampang secara vertikal dan penyebaran secara horizontal.

Metode geolistrik adalah metode yang mempelajari sifat aliran listrik di

dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya di permukaan bumi. Metode

ini melibatkan pengukuran potensial dan arus yang terjadi secara alamiah

maupun akibat injeksi. Beda potensial diantara kedua elektroda tersebut

selain tergantung pada besarnya arus yang diinjeksikan, juga tergantung

pada letak kedua elektroda potensial tersebut terhadap letak kedua

elektroda arus yang dipakai. Dalam hal ini juga pengaruh sifat-sifat batuan

yang melewati arus listrik tersebut. Hal ini menjadi penting karena tujuan

dari pengukuran geolistrik ini adalah mempelajari sifat listrik batuan

tersebut. Dengan demikian keberadaan batubara dapat diidentifikasi

dengan metode geolistrik. Pada metode geolistrik ini akan didapat suatu

nilai resistivitas batuan ( ) yang akan menunjukkan jenis batuan yang

diamati. Pada metode ini akan diketahui harga tahanan jenis pada

masing-masing lapisan batuan dan hasil ini kemudian dipakai sebagai

dasar untuk menafsirkan jenis batuan masing-masing lapisan dan jumlah

batuan tersebut.Keberadaan batubara biasanya pada kedalaman tertentu,

sehingga dibutuhkan metode yang tepat untuk melakukan identifikasi

batuan. Pada eksplorasi kali ini akan digunakan metode geolistrik dengan

4 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 5: Geo Scan Tiwei

pendekatan model dua dimensi (2D), dengan Konfigurasi Wenner-

Schlumberger.

BAB II. METODOlOGI PENELITIAN

2.1. Alat Yang Digunakan

Peralatan yang digunakan untuk pengambilan data lapangan adalah :

1. Resistivitimeter tipe Nainura NRD 22S

2. GPS

3. Elektroda Potensial dan Arus

4. Kabel Penghubung

5. Meteran

2.2. Metode Akuisisi Data Lapangan

Metode Akuisisi data lapangan yang dipergunakan dalam penelitian adalah

konfigurasi Wenner-Schlumberger, cara ini dipakai untuk mengetahui

Variasi harga tahanan jenis secara lateral dan vertikal, seperti pada

Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 berikut,

5 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Gambar 2.1. Konfigurasi elektroda survey geolistrik tahanan jenis 2-D

(Loke, 1995)

Gambar 2.2. Susunan Elektroda Untuk Konfigurasi

Wenner-Schlumberger (Loke, 2004)

Page 6: Geo Scan Tiwei

Untuk nilai tahanan jenis semu (apparent resistivity) diperoleh dengan

persamaan:

= K ,

dengan K = n (n+1) a

K: faktor geometri,

a: spasi elektroda,

V: beda potensial,

I: kuat arus

2.3. Pengolahan Data Tahanan Jenis

Hasil pengukuran di lapangan diteruskan ke perhitungan untuk

menentukan harga tahanan jenis semu. Setelah diketahui tahanan jenis

semu, kemudian dibentuk pemodelan dua dimensi menggunakan program

res2dinv dan untuk mendapatkan bentuk tiga dimensi beserta volumetrik,

didapat melalui rekontruksi menggunakan program rockwork2004.

2.4. Interpretasi Data

Untuk Memperoleh hasil interpretasi yang lebih baik, maka diperlukannya

data penunjang yaitu data geologi daerah penelitian serta literature

mengenai harga tahanan jenis batuan. Dari hasil pengolahan data telah

diketahui nilai-nilai tahanan jenis serta kedalaman/ketebalan lapisan

6 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 7: Geo Scan Tiwei

bawah permukaan setiap tttik pengukuran. Untuk mengetahui jenis

batuan serta litologi daerah penelitian, maka dilakukan korelasi antar titik

pengukuran berdasarkan nilai-nilai tahanan jenis yang diperoleh dengan

data geologi serta literatur yang ada.

BAB III. HASIL SURVEI

3.1. BLOK TIWE

Pada Blok Tiwe dilakukan pengukuran tahanan jenis sebanyak 4 lintasan

(line). Daerah yang disurvei pada Blok Tiwe ini adalah melingkupi 72

hektare. Sedangkan distribusi lintasan dan topografi daerahnya adalah

seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut

Gambar 3.1. Distribusi Lintasan Blok Tiwe

3.3.1. HASIL INVERSI 2D (PROFILE)

7 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 8: Geo Scan Tiwei

Profile yang dihasilkan setelah dilakukan pengolahan adalah sebagai

berikut: batubara terdeteksi diberi tanda kotak ( ) pada skala

resistivitasnya, diberi tanda anak panah ( ) pada gambar profilenya.

Gambar 3.2. PROFILE TIWE 1 (Line-1)

8 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 9: Geo Scan Tiwei

Gambar 3.3. PROFILE TIWE 2 (Line-2a)

Gambar 3.23. PROFILE TIWE 3 (Line 2b)

Gambar 3.4. PROFILE TIWE 4 (Line 3)

Pada Blok Tiwe dapat ditafsirkan bahwa keberadaan seam batubara adalah

sangat potensial hal ini dapat dilihat pada profile yang dihasilkan (Gambar

9 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 10: Geo Scan Tiwei

3.21, 3.22, 3.23, 3.24). Dimana dari profile-profile yang dihasilkan

mengindikasikan keberadaan seam batubara yang menerus, terutama

pada Profile 1, 2, dan 3, dengan ketebalan sekitar 2.5 s/d 3,0 meter.

Dengan kemiringan lapisan bervariasi antara 300 s.d 350 di lintasan 1, 2

dan 3 sedangkan di linatasan 4 mempunyai kemiringan lapisan yang tinggi

700. Keterdapatan batubara terekam dikedalaman antara 2 meter s/d 15

meter.

3.3.2. PERHITUNGAN VOLUMETRIK

Untuk mengestimasi cadangan batubara, maka langkah pertama yang

dilakukan adalah dengan cara mengitung volume cadangan. Langkah

selanjutnya adalah dengan mengalikan volume cadangan dengan harga

masa jenisnya (berat jenis) maka akan didapatkan cadangan batubara

(berat).Perhitungan volumetrik dilakukan dengan menggabungkan seluruh

PROFILE yang dihasilkan ke dalam Program Rockwork2004 dengan hasil

sebagai berikut:

Batubara yang teridentifikasi berwarna coklat muda ( dengan harga

tahanan jenis 800 – 2000 ohm meter) dan coklat tua (harga tahanan jenis

3000 – 5500 ohm meter)

Dari Gambar lintasan 1,2 3, dan 4 tersebut diperkirakan/estimasi batubara

pada Blok Towe terdiri atas 2 seam. Seam pertama mempunyai cadangan

batubara 1.610.550 ton, dan seam yang kedua 370.395 ton. Jadi total dari

dua seam tersebut adalah 1.980.945 ton, dengan luas daerah yang

disurvei adalah 72 hektare.

10 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 11: Geo Scan Tiwei

BAB IV. KESIMPULAN

Dari hasil pengukuran lapangan, prosessing data dan pemodelan maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Untuk Blok Tiwe daerah yang terukur meliputi luas 72 hektare, pada blok

ini mempunyai potensi cadangan batubara yang menjanjikan sekitar

1.980.945 ton, yang terdiri atas dua seam yang mempunyai nilai tahan

jenis yang berbeda, dengan ketebalan antara 2,5 s/d 3 meter. Kedalaman

berkisar antara 2 meter s/d 15 meter.

11 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D

Page 12: Geo Scan Tiwei

12 LAPORAN AKHIR EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODA GEOLISTRIK RES 2D