Post on 15-Aug-2015
Latihan Latihan adalah Aktivitas fisik untuk
meningkatkan kesehatan tubuh, dan mempertahankan kesehatan jasmani
Digunakan :1. Sebagai terapi memperbaiki deformitas2. Mengembalikan seluruh tubuh ke status
kesehatan maksimal.3. Jika seseorang latihan maka akan terjadi
perubahan fisiologis dalam sistem tubuh
PENGARUH LATIHAN SISTEM KARDIOVASKULER :1. Meningkatkan curah jantung2. Memperbaiki kontraksi miokardial,
kemudian menguatkan otot jantung3. Menurunkan tekanan darah istirahat4. Memperbaiki aluran balik vena
SISTEM RESPIRATORI Meningkatkan frek dan kedalaman
pernafasan diikuti oleh laju istirahat – kembali lebih cepat
Meningkatkan ventilasi alveolar Menurunkan kerja pernafasan Meningkatkan pengembangan
diafragma
SISTEM METABOLIK Meningkatkan laju metabolisme basal Meningkatkan penggunaan glukosa dan
asam laktat Meningkatkan pemecahan trigliserida Meningkatkan motilitas lambung Meningkatkan produksi panas tubuh
SISTEM MUSKULOSKELETAL Memperbaiki tonus otot Meningkatkan mobilitas sendi Memperbaiki toleransi otot untuk latihan Mungkin meningkatkan massa otot Mengurangi kehilangan tulang
FAKTOR PSIKOSOSIAL Meningkatkan toleransi terhadap stress Perasaan menjadi lebih baik Meningkatkan kekebalan terhadap
penyakit
MACAM-MACAM LATIHAN Latihan isotonik dan isometrik dilakukan
untuk melatih kekuatan dan ketahanan otot .1. Latihan isotonik (dynamic exercise) :
rentang gerak (ROM: Range Of Motion) secara aktif ataupun pasif.
2. Latihan isometrik (static exercise) : meningkatkan curah jantung ringan dan nadi
Latihan ROM dilakukan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot.
LATIHAN RENTANG GERAK Klien yang mengalami keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri.
Salah satu intervensi keperawatan bagi pasien yang mengalami keterbatas gerak adalah latihan rentang gerak (ROM)
Jenis-jenis latihan ROM Passive ROM (PROM) Active ROM (AROM) Active-Assistive ROM (A-AROM), adalah jenis
AROM yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan
Latihan ROM mempunyai beberapa tujuan antara lain : Mempertahankan atau meningkatkan
kekuatan dan kelenturan otot Mempertahankan fungsi kardiorespirasi Menjaga fleksibilitas dari masing-masing
persendian Mencegah kontraktur/kekakuan pada
persendian.
Kemampuan toleransi aktivitas Klien perlu diperhatikan dalam melakukan latihan ROM
Kategori Tingkat Kemampuan Aktivitas
Tingkat Aktivitas /Mobilitas
Kategori
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawas orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawas orang lain, dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung&tidak dapat memerlukan atau berpartisipasi dalam perawatan
SKALA
PERSENTASE KEKUATAN
NORMAL
KARAKTERISTIK
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi / dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3 50 Gerakan yg normal melawan gravitasi
4 75 Gerakan penuh yg normal melawan gravitasi & melawan tahanan minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yg normal melawan gravitasi dan tahanan penuh.
Pengkajian intoleransi aktivitas terhadap perubahan sistem kardiovaskuler, seperti:
Nadi dan tekanan darah Gangguan sirkulasi perifer, Adanya trombus Serta perubahan tanda vital setelah
melakukan aktivitas atau perubahan posisi.
Pengkajian intoleransi aktivitas yg berhubungan dengan perubahan pada sistem pernafasan, antara lain :
• suara nafas• analisis gas darah• gerakan dinding thorax• adanya mukus• batuk yg produktif diikuti panas dan
nyeri saat respirasi.
WARNING ............. Latihan rentang gerak pasif harus
segera dilakukan pada saat kemampuan klien menggerakan ekstremitas atau sendi menghilang
Pergerakan dilakukan dengan perlahan dan lembut dan tidak menyebabkan nyeri
Setiap gerakan diulang 5 kali setiap bagian
POSISI FOWLER Adalah posisi setengah duduk atau duduk. Fungsinya untuk mempertahankan
kenyamanan & memfasilitasi fungsi pernafasan :
1. Posisi fowler rendah: 15-45⁰2. Posisi fowler tinggi: 60-90⁰3. Posisi semi fowler: 45-60⁰
b. Posisi SimAdalah posisi miring ke kanan atau ke kiri.Fungsinya untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).
c. Posisi TrendelenburgAdalah posisi berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.Fungsinya untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
d. Posisi Dorsal RecumbentAdalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi. Fungsinya untuk merawat dan memeriksa genitalia serta pada proses persalinan.
e. Posisi Lithotomi Adalah posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Fungsinya untuk memasang alat KB, memeriksa genitalia
f. Posisi Genu Pectoral Adalah posisi pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur.Fungsinya untuk memeriksa daearah rectum dan sigmoid
g. Posisi ProneAdalah posisi telungkup dengan kepala dipalingkan pada satu sisi Fungsinya untuk kontraksi fleksi pada pinggul dan lutut, meningkatkan drainage dari mulut.
h. Posisi Lateral (Posisi Miring)Adalah posisi pasien miring dengan disangga bantal Fungsinya mengurangi tekanan pada daerah sakrum.
PROSEDUR Berdiri di samping tempat tidur di sisi pinggul
pasien menghadap kearah kaki tempat tidur. Lebarkan kaki dengan salah satu kaki di depan. Condongkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan kaki.
Letakkan salah satu tangan di bawah pinggul pasien & tangan yang lainnya di bawah kedua paha dekat dengan lutut
Angkat paha pasien secara perlahan-lahan Putar kaki pasien kearah sampai kedua kaki
menyentai dari tempat tidur, sedangkan tangan yang satunya memegang bahu yang satunya
Tetap pegang pasien sampai memperoleh keseimbangan dan kenyamanan
PROSEDUR Posisikan brankar dan pastikan dalam kondisi terkunci
Tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur/pasien
Silangkan tangan pasien ke depan dada Tekuk lutut, kemudian masukkan tangan ke bawah
tubuh pasien Perawat pertama meletakkan tangan dibawah
leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki
Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke brankar dengan irama jalan teratur
Mengamankan posisi pasien
PROSEDUR
Posisikan kursi roda dan pastikan dalam kondisi terkunci
Bantu klien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Regangkan kedua kaki & Fleksikan panggul dan lutut,
sejajarkan lutut dengan klien Gapai melalui aksila pasien dan letakkan tangam di
skapula pasien Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi,
pindahkan klien secara langsung ke depan kursi Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga
tangan pada kursi untuk menyokong Fleksikan panggul dan lutut saat menurunkan klien ke
kursi Merapikan pasien