ROM

65
ROM By Yeni Yulianti

Transcript of ROM

ROMBy Yeni Yulianti

Latihan Latihan adalah Aktivitas fisik untuk

meningkatkan kesehatan tubuh, dan mempertahankan kesehatan jasmani

Digunakan :1. Sebagai terapi memperbaiki deformitas2. Mengembalikan seluruh tubuh ke status

kesehatan maksimal.3. Jika seseorang latihan maka akan terjadi

perubahan fisiologis dalam sistem tubuh

PENGARUH LATIHAN SISTEM KARDIOVASKULER :1. Meningkatkan curah jantung2. Memperbaiki kontraksi miokardial,

kemudian menguatkan otot jantung3. Menurunkan tekanan darah istirahat4. Memperbaiki aluran balik vena

SISTEM RESPIRATORI Meningkatkan frek dan kedalaman

pernafasan diikuti oleh laju istirahat – kembali lebih cepat

Meningkatkan ventilasi alveolar Menurunkan kerja pernafasan Meningkatkan pengembangan

diafragma

SISTEM METABOLIK Meningkatkan laju metabolisme basal Meningkatkan penggunaan glukosa dan

asam laktat Meningkatkan pemecahan trigliserida Meningkatkan motilitas lambung Meningkatkan produksi panas tubuh

SISTEM MUSKULOSKELETAL Memperbaiki tonus otot Meningkatkan mobilitas sendi Memperbaiki toleransi otot untuk latihan Mungkin meningkatkan massa otot Mengurangi kehilangan tulang

TOLERANSI AKTIVITAS Meningkatkan toleransi Mengurangi kelemahan

FAKTOR PSIKOSOSIAL Meningkatkan toleransi terhadap stress Perasaan menjadi lebih baik Meningkatkan kekebalan terhadap

penyakit

MACAM-MACAM LATIHAN Latihan isotonik dan isometrik dilakukan

untuk melatih kekuatan dan ketahanan otot .1. Latihan isotonik (dynamic exercise) :

rentang gerak (ROM: Range Of Motion) secara aktif ataupun pasif.

2. Latihan isometrik (static exercise) : meningkatkan curah jantung ringan dan nadi

Latihan ROM dilakukan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot.

LATIHAN RENTANG GERAK Klien yang mengalami keterbatasan

mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri.

Salah satu intervensi keperawatan bagi pasien yang mengalami keterbatas gerak adalah latihan rentang gerak (ROM)

Jenis-jenis latihan ROM Passive ROM (PROM) Active ROM (AROM) Active-Assistive ROM (A-AROM), adalah jenis

AROM yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan

Latihan ROM mempunyai beberapa tujuan antara lain : Mempertahankan atau meningkatkan

kekuatan dan kelenturan otot Mempertahankan fungsi kardiorespirasi Menjaga fleksibilitas dari masing-masing

persendian Mencegah kontraktur/kekakuan pada

persendian.

Kemampuan toleransi aktivitas Klien perlu diperhatikan dalam melakukan latihan ROM

Kategori Tingkat Kemampuan Aktivitas

Tingkat Aktivitas /Mobilitas

Kategori

Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh

Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat

Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawas orang lain

Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawas orang lain, dan peralatan

Tingkat 4 Sangat tergantung&tidak dapat memerlukan atau berpartisipasi dalam perawatan

SKALA

PERSENTASE KEKUATAN

NORMAL

KARAKTERISTIK

0 0 Paralisis sempurna

1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi / dilihat

2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan

3 50 Gerakan yg normal melawan gravitasi

4 75 Gerakan penuh yg normal melawan gravitasi & melawan tahanan minimal

5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yg normal melawan gravitasi dan tahanan penuh.

Pengkajian intoleransi aktivitas terhadap perubahan sistem kardiovaskuler, seperti:

Nadi dan tekanan darah Gangguan sirkulasi perifer, Adanya trombus Serta perubahan tanda vital setelah

melakukan aktivitas atau perubahan posisi.

Pengkajian intoleransi aktivitas yg berhubungan dengan perubahan pada sistem pernafasan, antara lain :

• suara nafas• analisis gas darah• gerakan dinding thorax• adanya mukus• batuk yg produktif diikuti panas dan

nyeri saat respirasi.

WARNING ............. Latihan rentang gerak pasif harus

segera dilakukan pada saat kemampuan klien menggerakan ekstremitas atau sendi menghilang

Pergerakan dilakukan dengan perlahan dan lembut dan tidak menyebabkan nyeri

Setiap gerakan diulang 5 kali setiap bagian

POSISI FOWLER Adalah posisi setengah duduk atau duduk. Fungsinya untuk mempertahankan

kenyamanan & memfasilitasi fungsi pernafasan :

1. Posisi fowler rendah: 15-45⁰2. Posisi fowler tinggi: 60-90⁰3. Posisi semi fowler: 45-60⁰

POSISI FOWLER

b. Posisi SimAdalah posisi miring ke kanan atau ke kiri.Fungsinya untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).

c. Posisi TrendelenburgAdalah posisi berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.Fungsinya untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Posisi Sim

d. Posisi Dorsal RecumbentAdalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi. Fungsinya untuk merawat dan memeriksa genitalia serta pada proses persalinan.

e. Posisi Lithotomi Adalah posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Fungsinya untuk memasang alat KB, memeriksa genitalia

Posisi Lithotomi

f. Posisi Genu Pectoral Adalah posisi pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur.Fungsinya untuk memeriksa daearah rectum dan sigmoid

g. Posisi ProneAdalah posisi telungkup dengan kepala dipalingkan pada satu sisi Fungsinya untuk kontraksi fleksi pada pinggul dan lutut, meningkatkan drainage dari mulut.

h. Posisi Lateral (Posisi Miring)Adalah posisi pasien miring dengan disangga bantal Fungsinya mengurangi tekanan pada daerah sakrum.

MEMBANTU KLIEN DUDUK DI TEMPAT TIDUR

PROSEDUR Berdiri di samping tempat tidur di sisi pinggul

pasien menghadap kearah kaki tempat tidur. Lebarkan kaki dengan salah satu kaki di depan. Condongkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan kaki.

Letakkan salah satu tangan di bawah pinggul pasien & tangan yang lainnya di bawah kedua paha dekat dengan lutut

Angkat paha pasien secara perlahan-lahan Putar kaki pasien kearah sampai kedua kaki

menyentai dari tempat tidur, sedangkan tangan yang satunya memegang bahu yang satunya

Tetap pegang pasien sampai memperoleh keseimbangan dan kenyamanan

MEMBANTU KLIEN DUDUK DI SISI TEMPAT TIDUR

TEKNIK MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANKAR

PROSEDUR Posisikan brankar dan pastikan dalam kondisi terkunci

Tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur/pasien

Silangkan tangan pasien ke depan dada Tekuk lutut, kemudian masukkan tangan ke bawah

tubuh pasien Perawat pertama meletakkan tangan dibawah

leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki

Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke brankar dengan irama jalan teratur

Mengamankan posisi pasien

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA

PROSEDUR

Posisikan kursi roda dan pastikan dalam kondisi terkunci

Bantu klien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Regangkan kedua kaki & Fleksikan panggul dan lutut,

sejajarkan lutut dengan klien Gapai melalui aksila pasien dan letakkan tangam di

skapula pasien Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi,

pindahkan klien secara langsung ke depan kursi Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga

tangan pada kursi untuk menyokong Fleksikan panggul dan lutut saat menurunkan klien ke

kursi Merapikan pasien