Post on 24-Apr-2015
LAPORAN PRAKTIKUM
FARMAKOTERAPI HORMON DAN ENDOKRIN
Praktikum ke -4
HYPOTHYROIDISM
Oleh :
Golongan 4 / Kelompok 1
Minat : Farmasi Klinik dan Komunitas
Hari, Tanggal Praktikum : 13 Desember 2012
Nama Mahasiswa NIM TTD
1. Hanindya Pramesti FA/8385 ( )
2. Wahyu Tri Hapsari FA/8390 ( )
3. Nurindah Tri Margita FA/8392 ( )
4. Dzikrina Ilmanita FA/8397 ( )
5. Siti Wahidah Yussof FA/8452 ( )
Dosen Jaga Praktikum :
Asisten Jaga Praktikum :
LABORATORIUM FARMAKOTERAPI DAN FARMASI KLINIK
BAGIAN FARMAKOLOGI DAN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012
TUJUAN
Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tatalaksana terapi penyakit
hipothyroidism.
DESKRIPSI KASUS
Ny AS, umur 55 tahun, berat 80 kg datang ke klinik karena sering merasa kelelahan selama 6 bulan terakhir. Kulitnya dirasa lebih kering dan gatal pada kulit kepala, daerah perut dan pantat, serta terjadi edema periorbital. Ny AS sudah menepouse 6 tahun yang lalu dan mempunyai riwayat hipertensi selama 4 tahun yang diterapi dengan captopril 12,5 mg per oral 2 kali sehari dan tekanan darah saat ini 145/90.
PENGEMBANGAN
Riwayat pekerjaan : PNS golongan 4b
Life style : jarang mengkonsumsi garam karena menderita hipertensi. Kurang suka berolahraga.
History : pasien merasa malas berolah raga karena sering kecapekan ketika naik turun tangga dikantornya. Pasien menggunakan lotion untuk melembabkan kulit, akan tetapi kulitnya terasa cepat kering walaupun telah memakai lotion.
DATA PEMERIKSAAN FISIK
Respiration Rate (RR) 18 kali / menit (10-20 kali / menit)
Tek Darah 145 / 90 mmHg (< 140/90 mmHg)
Suhu tubuh 38,0 ºC (< 37,8 ºC)
Denyut nadi 72 denyut per menit (60-100 denyut/menit)
tinggi badan 163 cm & berat badan 50 kg ( bmi : 18,8 ) ( normal )
skala nyeri yang diderita pasien adalah 8
saturasi oksigen : 93 %
DATA LAB
T4 plasma : 3 µg/dL (5 – 12 µg/dL) Rendah
T3 plasma : 0,05 µg/dL (0,08 – 0,22 µg/dL) Rendah
TSH : 10,5 mIU/L (0,25 – 6,7 mIU/L) Tinggi
Trigliserida : 140 mg/dL (45 - 155 mg/dL) Normal
HDL : 50 mg/dL (40 – 60 mg/dL) Normal
LDL : 200 mg/dL (< 160 mg/dL) Normal
Kolesterol : 400 mg/dL (≤ 200 mg/dL) Tinggi
Hb : 14 g/dL (13,5 – 16,5 g/dL) Normal
Hct : 46 % (41 – 50 %) Normal
Serum kreatinin : 2,1 mg/dL (0,5 – 1,4 mg/dL) Tinggi
Diagnosis = hypothyroidism ( Hashimoto’s thyroiditis )
PEMILIHAN OBAT RASIONAL
Terapi Hypothyroidism
1. Levotiroksino Mekanisme aksi : tiroksin dari luar untuk menormalkan
status tiroid dan menekan level TSHo Kontraindikasi : hipersensitif terhadap
levotiroksin atau komponen lain dalam formulasi, infark miokardial atau trotoksikosis.
o Efek samping : angina, aritmia, kecemasan,
o kelelahan, sakit kepala.
2. Liotironino Mekanisme aksi : meningkatkan kadar hormon tiroid dalam tubuh
Kontraindikasi : hipersensitifitas terhadap tiroksin, tiotoksikosis (hipertiroid) Efek samping : takikardia, cemas, palpitasi, tremor
Terapi hiperkolesterol1. Golongan statin
Mekanisme Aksi
: Menghambat HMG-CoA reduktase secara kompetitif, menurunkan sistesis LDL, meningkatkan katabolisme LDL.
Kontraindikasi
: Hipersensitif terhadap lovastatin atau komponen dalam formula, active liver disease,kolestasis,miopati, peningkatan serum transaminase, hamil, menyusui.
Efek Samping : Keluhan abdominal ringan, ruam kulit, rangsangan gatal, nyeri kepala lelah, gangguan
Contoh obat :tidur, sakit kepala, diare, pruritus, mulut kering, flatulensiLosartin, Simvastatin, Atorvastatin
2. Golongan resin asam empedu
Mekanisme Aksi
: Mengikat asam empedu dalam lumen sel, cerna dengan mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga dapat meningkatkan katabolisme LDL, mengurangi absorpsi kolesterol.
Kontraindikasi
: Obstruksi billiary (saluran empedu)
Efek SampingContoh obat
::
Flatulensi, mual, penurunan libido, nyeri perutKolestiramin, Kolestipol
3. Niasin
Mekanisme Aksi
: Mengurangi sintesis hepatik VLDL, yang akan mengarah pada pengurangan sintesis LDL, meningkatkan HDL dengan mengurangi katabolismenya
Kontraindikasi
: Hipersensitif terhadap niacin, niacinamid atau komponen dalam formula, gangguan hati, peptic ulcer.
Efek SampingContoh obat
::
Nyeri perut, rash, dyspepsia, pusing, mual, muntah, pruritusAcipimox
Terapi Hipertensi
1. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (Lisinopril, Kaptopril, Enalapril)
o Mekanisme aksi : menghambat perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II, serta menghambat degradasi
bradikinin dan menstimulasi sintesis substansi
vasodilatasi lain termasuk prostaglandin E2 dan
prostasiklin.
o Kontraindikasi : hipersensitif, angioedema, penyakit neurovaskuler,
stenosis aortik atau abstruksi keluarnya darah dari
jantung.
o Efek samping : hipotensi, pusing, sakit kepala, letih, mual, diare,
konstipasi, batuk kering yang persisten.
2. Angiotensin Receptor Blocker (Candesartan, Losartan, Valsartan)
o Mekanisme aksi : menghambat secara langsung reseptor
angiotensinogen II tipe 1 (AT1) yang memediasi efek
angiotensinogen II (vasokonstriksi, pelepasan
aldosteron, aktivasi simpatetik, pelepasan hormon
antidiuretik dan konstriksi arteriol eferen dari
glomerulus). ARB tidak memblok reseptor
angiotensinogen tipe 2 (AT2) dan degradasi
bradikinin.
o Kontraindikasi : hipersensitif, gangguan hepar berat, kehamilan, dan
laktasi.
o Efek samping : hipotensi, hiperkalemia, insufisiensi ginjal, pusing,
sakit kepala, sakit punggung, dispnea.
3. Calcium Channel Blocker (Nifedipin, Verapamil)
o Mekanisme aksi : menghambat pemasukan ion Ca antara lain melalui
penyaluran impuls AV diperlambat dan masa
refrakter diperpanjang.
o Kontraindikasi : blok A-V derajat 2 – 3, hipotensi, syok kardiogenik,
gangguan irama sinus.
o Efek samping : nyeri kepala, pusing, bradikardi, peningkatan SGOT,
SGPT, dan fosfatase alkalin.
EVALUASI OBAT TERPILIH
Terapi Hipotiroid
Levotiroksin (Levothyroxine®)
o Dosis : 50 mcg (1 tablet)
o Frekuensi : 1 kali sehari
o Durasi : 30 hari ( selanjutnya dilakukan penyesuaian dosis
berikutnya )
o Interaksi obat : tidak ada
o Analisis biaya : 1 tablet 50 mcg = Rp 642,-
Penggunaan 1 bulan = Rp 19 300,-
o Alasan pemilihan obat :
- Levotiroksin merupakan drug of choice untuk pengganti hormon tiroid
dan terapi supresif karena bentuk stabil, murah, bebas antigenik, dan
efek yang seragam (DiPiro, 2009).
- Kompatibel dengan pasien yang mempunyai penyakit penyerta atau
kardiovaskuler hipertensi
Terapi hiperkolesterol
Komposisi
Dosis
: Simvastatin
: Awal 10mg/ hari.
Pengaturan dosis dilakukan dengan interval 4 minggu s/d
maksimal 40 mg/hari
Frekuensi : 1 x sehari
Durasi
Kontraindikasi
Efek Samping
: hingga kadar lipid terkontrol
: penyakit hati
: Nyeri abdomen, konstipasi, miopati, sakit kepala, astenia
Interaksi Obat : Derivat kurkumin, warfarin, imunosupressan, gemfibrosil,
niasin, eritromisin, antipirin, propranolol, digoksin
Analisis Biaya : tablet 10 mg x 3 x 10 (Rp 14.700)
Alasan : Dapat efektif menurunkan kolesterol terutama LDL secara
efektif dan merupakan obatb yang masuk DPHO
Terapi Hipertensi
kaptopril (CAPOTEN® )
o Dosis : 25 mg (1 tablet)
o Frekuensi : 2 kali sehari
o Durasi : 30 hari
o Interaksi obat :
- Antasida menurunkan konsentrasi serum ACE inhibitor
- NSAID dan salisilat menurunkan efikasi hipertensi ACE inhibitor
- Penggunaan bersama diuretik hemat kalium dapat meningkatkan resiko
hiperkalemia
o Analisis biaya :
o Alasan pemilihan obat :
- Pasien hipertensi dapat diterapi dengan ACE inhibitor karena bersifat
nefroprotektor dan menurunkan resiko penyakit kardiovaskular (DiPiro,
2009).
- ACE inhibitor memberikan manfaat yang signifikan dan aman
digunakan oleh geriatri (DiPiro, 2009).
MONITORING DAN FOLLOW-UP
1. Monitoring kadar T3, T4 dan TSH setelah terapi selama sebulan, bila telah normal
tiap 6- 12 bulan sekali
2. Monitoring tanda tanda vital (temperatur, HR, RR)
3. Monitoring tekanan darah ( target tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg
4. Monitoring berat badan
5. Monitoring profil lipid ( target LDL kurang dari 100 )
6. Monitoring kemungkinan terjadinya efek samping
KIE
1. Diet makanan rendah lemak dan kolesterol, Hindari asupan makanan yang berlemak
dan garam berlebihan.
2. Lakukan olahraga ringan secara teratur (jalan, senam, bersepeda) ± 30 menit setiap hari
selama seminggu.
3. Konsumsi obat yang ada sesuai dengan dosis dan durasi yang ada.
4. L-Tyrosin sebaiknya diminum satu jam sebelum makan.
5. Simvastatin diminum malam hari karena produksi kolesterol terbanyak pada malam
hari.
6. Perbanyak makan buah dan sayur
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005, British National Formulary, BMJ Publishing Group Ltd., London.
Anonim, 2007, MIMS annual, CMP Medica United Bussines Media, Singapore.
Anonim, 2007, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 7, PT Info Master, Jakarta
Anonim, 2008, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 8, PT Info Master, Jakarta
DiPiro, Joseph T. dkk, 2005, Pharmacotherapy:A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition,
The McGraw-Hill Companies, Inc., New York
Lacy, Charles F. dkk, 2008, Drug Information Handbook: A Comprehensive Resource for
all Clinicians and Healthcare Professionals, 17th Edition, Lexi-Comp Inc., Ohio
Mulley, Albert G., dkk, Primary Care Medicine: Office Evaluation and Management of the
Adult Patient
Wells, Barbara G. dkk, 2009, , Pharmacotherapy:A Pathophysiologic Approach, Seventh
Edition, The McGraw-Hill Companies, Inc., New York
Jeffrey R. Garber et. all., 2012, Clinical Practice Guidelines for Hypothyroidism in Adults ,
American Association of Clinical Endocrinologists and American Thyroid Association
Mengetahui, Yogyakarta, 13 Desember 2012
Asisten Koreksi, Praktikan,
1. Hanindya Pramesti FA/08385
2. Wahyu Tri Hapsari FA/08390
3. Nurindah Tri Margita FA/08392
4. Dzikrina Ilmanita FA/08397
5. Siti Wahidah Yussof FA/08452