Post on 13-Dec-2020
iv
MOTTO
Hidup adalah perjuangan, maka jalani lah hidupmu dengan apa adanya dan
keadaan yang ada karena Tuhan selalu bersama kami.
Berjuanglah mengalahkan diri kami karena musuhmu bukan lah dunia.
Sesuikanlah diri kami dimana kami berdiri itulah tempat kami, rumah kami,dan
keluarga kami. Berjuanglah dan bertahanlah sebelum hasil pencapaianmu sampai
dan kembali kepada dia yang Maha Kuasa.
Tuhan berkata : Sekalipun dia melupakannya,aku tidak akan pernah melupakan
engkau. Lihatlah aku telah melukis engkau di telapak tangan-Ku tembok-
tembokmu tetap di ruang
mata-Ku”,
(Yesaya 49 : 15b-16)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segalah piji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini. Proses
penulisan hingga penyelesaian skripsi ini, tidak lepas dari banyak pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan, baik bantuan moril maupun material.
Skripsi ini saya persembahkan :
1. Kepada Tuhan yang Maha Esa dengan segalah Rahmat dan petunjuk-Mu,
maka engkau izinkan hambahmu untuk melagka meraih kesuksesan in.
2. Kepda kedua orang tuaku (paulina kwalik dan Alm.Benidiktus
Tsenawatme.dan juga Mama Paustina Beanal) tercinta yang telah
membesarkan,mendidik dan memberi motivasi kepada saya selama ini,
terimakasih atas pengorbanan serta doa Mama dan Alm.Bapak tercinta. Bagi
saya persembahan ini tidak cukup untuk membalas jasa mama dan Alm.bapak
tetapi doakanlah semoga anakmu sapat menjadi anak yang berbakti dan
menjadi panutan dalam keluarga.
3. Kepda keluargaku (kaka Chandra Tsenawatme,adik Eligius
Tsenawatme, Muliance Tsenawatme,adik Kludius Tsenawatme, adik
Ludivika Tsenawatme Dan adik bongsuku Vonni Tsenawatme) yang
selalu tidak bosan –bosan memberikan doa dan dukungan kepada saya
terimakasih Tuhan Yesus memberkati kalian semua Amin.
4. Buat Desen Pembungbingku (ibu Dra.B. Hari Saptaning Tyas, M.Si)
terimakasih banyak ibu atas kesabaran, bantuan, nasehat serta ilmu yang tiada
batas yang telah ibu berikan
5. kepada saya demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Buat sahabat-sahabatku (Apinus Yanambani, Rudolf Tsunme,Yoben
Magai, dan Bernadeta Haluk) tidak lupa juga buat Oganisasi Ipmami
Timika dan adik-adik yang tidak dapat saya sebutkan nama satu per satu.
Terimakasih atas bantuan doa,nasehat, hiburan dan semangat yang kalian
berikan dalam proses penyesaian skripsi ini,tidak akan pernah saya lupakan
kebaikan kalian.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur di panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
melaksanakan kewajiban sebagai seorang mahasiswa melengkapi salah satu syarat
menyelesaikan program study S1, melalui skripsi dengan judul “Partisipasi
Masyarakat Desa Dalam Pengelolaan Obyek Wisata Di Desa Pagerharjo,
Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta”.
Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, baik berupa berupa pengalaman
maupun teori ilmu. Sehingga penyusun sangat berterima kasih atas setiap
masukan dan kritikan yang disampaikan.
Dalam kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.
2. Bapak Geregorius Sahdan, S. IP, M.A, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa”APMD”
Yogyakarta.
vii
3. Ibu Dra. B. Hari Saptaning Tyas, M.Si , selaku dosen pembimbing yang telah
mencurahkan pikiran serta meluangkan waktu guna membimbing penyusun
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan (S1) Sekolah Tinggi
Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.
5. Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta c.q. Kepada BKD Kabupaten
Kulon Progo.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PESETUJUAN SKRIPSI ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
SINOPSIS..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
D. Kerangka Teori ........................................................................ 7
1. Pengertian Partisipasi ......................................................... 7
2. Bentuk Partisipasi .............................................................. 12
3. Pengertian Masyarakat ...................................................... 15
4. Kepariwisataan .................................................................. 16
5. Pengelolaan Pariwisata....................................................... 18
E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 19
F. Metode Penelitian .................................................................... 19
1. Jenis penelitian .................................................................. 19
ix
2. Unit analisis ....................................................................... 20
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 21
4. Teknik Analisis Data .......................................................... 24
BAB II PROFIL DESA PAGERHARJO, KECAMATAN SAMIGALUH
KABUPATEN KULON POGO DAERAH ISTIMEA
YOGYAKARTA ........................................................................... 25
A. Sejarah Desa ............................................................................ 25
B. Geografis ................................................................................. 27
C. Demografi .............................................................................. 29
BAB III ANALISIS DATA ......................................................................... 52
A. Deskripsi Informan .................................................................. 52
B. Analisis Data ........................................................................... 53
1. Pemikiran masyarakat dalam pngelolaan obyek wisata ....... 54
2. Tenaga yang diberikan oleh masyarakat dalam pengelolaan
obyek wisata ...................................................................... 61
3. Sumbangan spontan berupa uang atau barang yang diberikan
oleh masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata .............. 68
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 75
A. Kesimpulan ............................................................................. 75
B. Saran ...................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
SINOPSIS
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemerintah untuk
memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Sumbangan pariwisata bagi
pembangunan nasional, selain menyumbangkan devisa bagi negara, pariwisata
juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, yaitu:
Pengembangan pariwisata Indonesia menggunakan konsep pariwisata budaya
yang dirumuskan dalam Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 yang
menyatakan bahwa “memperluas lapangan usaha, memperluas lapangan kerja,
meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, mendorong pelestarian dan
pengembangan budaya bangsa, memperluas wawasan nusantara, mendorong
pembangunan daerah, mendorong pelestarian lingkungan hidup, menumbuhkan
rasa cinta tanah air dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkukuh
jati diri bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa”
Desa pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo
merupakan sebuah Kabupaten yang kaya akan keanekaragam hayati, keindahan
alam obyek wisata dan budaya. Sector parawisata telah menyelma menjadi salah
satu sector yang paling unggul di desa Pagerharjo karena partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan obyek wisata menghasilkan keuntungan bagi masyarakat desa
Pagerharjo. Judul penelitian ini adalah Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan
obyek wisata. Dengan demikian maka rumusan masalah adalah bagaimana
Partisipasi Masyarakat Desa Pagerharjo dalam Pengeloaan Obyek Wisata.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kualitatif yang di gunakan
adalah teori partisipasi dan parawisata. Peneliti melibatkan pihak Pemerintah Desa
Pagerhajo dan masyarakat dengan narasumber 8 orang yang di tetukan dengan
teknik porposive dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan tenik
observasi, wawancara dan dokumentasi analisis data dengan analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pemerintah desa dan
masyarakat Desa Pagerharjo telah melakukan pengeloaan obyek wisata dengan
menggunakan fungsi partisipasi masyarakat Desa Pagerharjo. Dengan demikian
penulis merekomendasikan : 1). Pemerintah desa Pagerharjo harus lebih aktif
dalam pengelolaan obyek wisata. 2). Perlunya kerja sama masyarakat dan
pemerintah Desa Pagerhajo disekitar obyek wisata dalam pemeliharaan saran
prasarana dan pelestarian dilingkingan di sekitar obyek wisata. 3). Perlu
adanyapeninkatan pengembangan obyek wisata.
Kata kunci : partisipasi Masyarakat desa
1
BAB I
PENDAHULULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki
keindahan alam yang melimpah, tetapi juga mempunyai daya tarik sangat
mengagumkan. Keadaan flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan
sejarah, seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber
daya dan modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan pengembangan
keparawisataan
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemerintah untuk
memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Sumbangan pariwisata bagi
pembangunan nasional, selain menyumbangkan devisa bagi negara, pariwisata
juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, yaitu:
Pengembangan pariwisata Indonesia menggunakan konsep pariwisata budaya
yang dirumuskan dalam Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 tahun 2009
tentang kepawawisataan yang menyatakan bahwa “memperluas lapangan
usaha, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan
pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa,
memperluas wawasan nusantara, mendorong pembangunan daerah,
mendorong pelestarian lingkungan hidup, menumbuhkan rasa cinta tanah air
2
dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkukuh jati diri bangsa
dan mempererat persahabatan antar bangsa”.
Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan dengan baik akan
mampu menarik wisatawan domestik maupun wisatawan asing untuk datang
dan membelanjakan uangnya dalam kegiatan berwisatanya. Dari transaksi
itulah masyarakat daerah wisata akan terangkat taraf hidupnya serta negara
akan mendapat devisa dari wisatawan asing yang menukar mata uang
negaranya dengan rupiah.
Pariwisata Indonesia apabila mampu dikemas dan dikelola dengan baik
akan menjadi asset Negara Indonesia. Keberagaman objek wisata dari wisata
alam, budaya dan kesenian serta objek wisata buatan seperti taman wisata
sebenarnya dapat dijadikan salah satu penopang perekonomian negara dan
juga dapat banyak menyerap tenaga kerja sehingga sumber daya manusia dan
sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal. Hingga saat ini
pariwisata di Indonesia belum berjalan optimal, padahal aspek ini sangat
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat terutama
pendapatan asli daerah. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan
alam mempergunakan kekayaannya sebagai obyek untuk mendatangkan
devisa melalui pariwisata alam. Kemudian pariwisata juga merupakan bentuk
nyata dari suatu perjalanan sebagai sebuah bisnis global yang menjanjikan.
Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap dalam kehidupan manusia
terutama dalam menikmati nuansa budaya dan alam. Munculnya pariwisata
tidak lepas dengan adanya dorongan naluri manusia yang selalu ingin
3
mengetahui dan mencari hal-hal yang baru, bagus, menarik, mengagumkan,
dan menantang. Biasanya hal itu dilakukan dengan perjalanan-perjalanan ke
luar daerah atau keluar dari kebiasaan sehari-hari dalam jangka waktu tertentu.
Kegiatan pariwisata telah melibatkan banyak komponen. Salah satunya adalah
aktivitas wisatawan yang secara langsung telah terlibat dalam kehidupan sosial.
Hal itu dilihat dari masyarakat yang menjadi wisatawan, penyedia obyek
pariwisata, dan penerima wisatawan. Hubungan sosial ini sangat berpengaruh
pada perkembangan pariwisata. Dengan kegiatan pariwisata ini masyarakat
bisa berinteraksi dan bertransaksi dari satu dengan lainnya sehingga telah
terjalin hubungan yang baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan asing
yang datang dalam melakukan perjalanan untuk mengenal berbagai obyek
wisata.
Obyek wisata merupakan suatu tempat yang menjadi pusat daya tarik
dan dapat memberikan kepuasan khususnya bagi wisatawan itu sendiri. Hal ini
sangat penting untuk membudidayakan suatu obyek wisata baik dengan
mengembangkan dan menjaga kebudayaan itu sendiri. Pengembangan obyek
wisata ini menjadi acuan sebagai sumber penghasilan utama bagi setiap daerah
dan warga masyarakat setempat. Hal ini dapat meningkatkan suatu tempat
tujuan kunjungan wisata terutama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintahan
daerah harus berupaya dalam mengembangkan berbagai obyek wisata.
Pengembangan obyek wisata dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya bekerjasama dengan pengelolah wisata atau Kelompok Sadar
Wisata setempat. Dalam hal ini seperti pemasaran obyek wisata, penyerapan
4
tenaga kerja warga setempat, pembudidayaan obyek wisata, dan fasilitas yang
mendukung serta sarana dan prasarana. Pemasaran obyek wisata merupakan
salah satu daya tarik suatu obyek wisata dalam menarik wisatawan. Tetapi
banyak sekali pemasaran yang kurang kelola dan dilakukan karena kurangnya
pembiayaan dari pemerintah pusat mau pun daerah setempat.
Selain daerah kabupaten Kulon progo dan berbagai kabupaten di
provinsi daerah istimewa Yogyakarta, di kabupaten Kulon progo merupakan
tujuan utama untuk menarik minat wisatawan melalui kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah obyek Wisata air terjun Curuk
ci biru yang terletak di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten
Kulon prigo. Obyek wisata Air terjun curuk ci biru sendiri memiliki luas lahan
72.981 km persegi, dan terkenal dengan obyek wisatanya. Obyek wisata Air
terjun curuk ci biru ini adalah salah satu air terjun di Provinsi Daerah
Istimewah Yogyakarta. Potensi alam dan kebudayaan yang terkandung di
dalamnya sangat kaya jika dibandingkan dengan sejumlah daerah lain di
Yogyakarta. Keistimewaan lain yang dimiliki obyek wisata air terjun adalah
bahwa pengelolanya terdiri dari warga masyarakat setempat. Kemudian
tanahnya yang subur sehingga dimanfaatkan oleh warga masyarakat sekitar
untuk kebutuhan pertanian. Dilihat dari potensi alamnya, Desa Pagerharjo,
Kecamatan Samigaluh, Kabupaten kulon progol mempunyai deretan
pegunungan dan perbukitan dengan hutan Air terjunsnya yang khas dan
terletak berdekatan antara obyek wisata Air terjun satu dengan lainnya di Desa
Pagerharjo, Kabupaten Kulon progo. Sehingga sangat berpotensi dalam
5
pengembagan obyek wisata serta penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di
daerah setempat.
Obyek-obyek wisata yang terdapat di Desa Pagerhajo, Kecamatan
Samigaluh, Kabupaten Kulong progo saat ini sedang dalam pengembangan,
baik dari segi pengelolaan mau pun pemasaran. Diharapkan dengan adanya
pengembangan pada kawasan ini dapat banyak menyerap tenaga kerja
masyarakat sekitar obyek wisata setempat sehingga dapat menunjang
perekonomian masyarakat Kabupaten Kulon progo pada umumnya dan
masyarakat Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh pada khususnya. Melalui
perencanaan pengembangan diharapkan dapat menghindari terjadinya
pembangunan yang tidak terkendali pada kawasan wisata Air terjun yang tidak
terlepas dari obyek dan daya tarik wisata alam yang secara alami terdapat di
daerah tersebut. Lebih penduduk dari Yogyakarta mau pun berbagai
kabupaten di Indonesia menyempatkan untuk berkunjung ke obyek wisata
alam ini setiap tahunnya, yang secara langsung maupun tidak langsung
menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam yang terdapat di kawasan
ini.. Salah satu potensi wisata alam dengan daya tarik hutan Air terjun, kebun
Teh, telah dikembangkan menjadi kawasan objek pariwisata. Objek wisata Air
terjun lebih tepatnya disebut sebagai wisata alam, atau sebagai ekowisata,
wisata konservasi, wisata eko atau wisata ekologis, pada perkembangannya
kegiatan ekowisata lebih banyak terfokus pada kawasan-kawasan alami
(natural area) seperti kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Laut, Taman
Hutan Rakyat, dan Hutan Lindung (Suhandi, et al, 2002).
6
Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Kulpn progo, sektor pariwisata
merupakan sektor yang diharapkan dapat menambah devisa Negara atau
paling tidak meningkatkan pendapatan masyarakat desa di sekitar kawasan
obyek wisata tersebut. Hal ini dapat dimengerti karena kawasan yang maju
dan menarik akan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Di Desa pagerhajo wisata
yang memiliki potensi untuk dikembangkan baik wisata alam, wisata budaya
maupun wisata kuliner yang masih memerlukan perhatian dan penanganan
serius Pemerintah Daerah, terutama dalam peningkatan sarana dan prasarana
pendukung seperti jaringan jalan dan sebagainya. Namun objek wisata yang
ada di Desa Pagerharjo yang lebih berpotensi untuk dikembangkan yaitu
Objek, untuk itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat dituntut untuk
lebih dan mampu menangani dan melihat peluang tersebut sebab
pengembangan wisata alam seperti ini membutuhkan investasi yang relatif
besar terutama menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan
pengembangannya unsur-unsur pokok yang harus mendapatkan perhatian
adalah Objek dan Daya Tarik Wisata, Sarana Wisata, Prasarana Wisata,
Masyarakat di Sekitar Objek Wisata. Semua unsur ini harus dikembangkan
dengan baik guna menarik minat para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Unsur-unsur pokok di atas seperti Objek dan Daya Tarik Wisata,
Prasarana Wisata, Sarana Wisata, Masyarakat di Sekitar Objek Wisata
merupakan variabel-variabel yang akan diteliti. Bagi penulis hal ini menarik
untuk diteliti guna mengetahui upaya pengembangan kawasan obyek wisata
7
Air terjun ketertarikan penulis dituangkan ke dalam karya ilmiah ini dengan
judul ”Partisiasi Masyarakat dalam pengelolaan objek Wisata Air terjun”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Bagaiman partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan objek wisata di Desa”?.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengambarkan tentang partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan kawasan obyek wisata di Desa Pegerharjo kecamatan Samigaluh
Kabupatan Kulonprogo.
D. Kerangka Teori
1. Pengertian partisipasi
Partisipasi adalah keikutsertaan, perhatian dan sumbangan yang
diberikan oleh kelompok yang berpatisipasi, dalam hal ini adalah
masyarakat (Pasaribu, 1992:17). Untuk menumbuhkan dan menggerakan
semangat partisispasi, diperlukan prasyarat yang dapat membangkitkan
tenaga sosial dalam masyarakat.
Menurut Sastropoetro (1995,11).Partisipasi adalah keikutsertaan,
peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya.
Pengertian ini menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian,
8
atau turut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran ke dalam suatu
kegiatan, berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih
daripada sekedar kegiatan fisik semata.(artikel Dr. Arifin Sitio)Secara
umum, partisipasi dapat di artikan sebagai keterlibatan diri seseorang
dalam suatu kegiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau
suatu proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi peserta dalam
kegiatan bersama dalam situasi sosial tertentu.
Pasaribu (1992:17) mengemukakan sebagai berikut:
1. Rasa senasib,sepenanggungan, ketergantungan dan ketertibaan, jika
dalam suatu masyarakat terdapat perasaan ini, maka dalam masyarakat
ikut dapat diharapakan timbul partisipasi yang tinggi.
2. Keterikatan tujuan hidup,keterikatan rasa saja tidak membawa
kekuatan untuk berpartisipasi. Bukti nyata dalam hal ini, makan tidak
makan asal rumput tetapi bila tujuan jelas maka ketepatan hati, tahan
uji dan kemauan keras akan timbul dalam mencapai tujuan.
3. Kemahiran menyesuaikan. Kemahiran menyesuaikan diri dalam
keadan sangat penting untuk menimbulkan partisipasi.
4. Adanya prakarsawan, adanya orang yang memprakarsai perubahan,
merupakan memprasyarat lahirnya partisipasi; dan
5. Iklim partisipasi, partisipasi yang bagaimanapun tidak akan lahir tanpa
lebih dahulu menciptakan iklim tetapi bila iklimnya sudah ada, maka
sangat mudah partisipasi tumbuh.
9
Partisipasi sebenarnya sangat beranekaragam, bukan sekedar
perkumpulan masyarakat disatu tempat tertentu untuk mendengarkan
penjelasan mengenai- yang dilarang dari atas. Nelson dalam Kumorotomo
(1999:112) menyatakan bahwa secara umum corak partisipasi dalam
pemilihan (electoral participation), partisipasi kelompok (group
participation), kontak antara warga Negara dan pemerintah
(citizengovernment contacting) dan partisipasi warga Negara secara
langsung dilingkungan pemerintah.
Partisipasi adalah sebuah bentuk keterlibatan mental/pikiran dan
emosi atau perasan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya
untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai
tujuan serta turut tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan
(Keith Davis, 1962) dalam Sastropoetro (1998: 12). Ada tiga unsur penting
yang dimaksud dalam definisi Keith Davis tentang partisipasi sebagai
berikut:
1. Bahwa partisipasi atau keikutsertaan (keterlibatan/peran serta)
sesungguhnya merupakan suatu keterikatan mental dan perasaan, lebih
daripada kata-kata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2. Ketersediaan memberi suatu sumbangan kepada usaha mencapai
tujuan kelompok, ini berarti bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan
untuk membantu kelompok. Seseorang menjadi anggota dalam
kelompok dengan segala nilainya.
10
Slamet (1999:66) menyebutkan dua macam partisipasi yaitu
partisipasi antara sesama warga atau anggota suatu perkumpulan yang
dinamakan partisipasi horizontal dan partisipasi yang dilakukan bawahan
dengan atasan, antara klien dan patron atau antara masyarakat sebagai
suatu keseluruhan dengan pemerintah dalam berbagai kegiatan politis
secara pemungutan suara,kampanye dan sebagainya disebut sebagai
partisipasi dalam proses politik. Sedangkan keterlibatan dalam kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disebut partisipasi dalam
proses administratif.
Konsep partisipatif mengandung makna luas dan arti yang amat
dalam, dimana pada proses pembangunan partisipasi itu berfungsi sebagai
masukan dan keluaran. Sebagai masukan partisipasi dapat berfungsi pada
fase penerimaan informasi, fase pemberian tanggapan terhadap informasi,
fase perencanaan pembangunan, fase pelaksanaan pembagunan,
penerimaan kembali hasil pembangunan dan fase penilaian pembangunan,
sehingga partisipasi befungsi menumbuhkan masyarakat untuk
berkembang secara mandiri.
Istilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap
pengembangan masyarakat dimana-mana, seolah-olah menjadi lebal baru
yang harus melekat pada setiap rumusan kebijakan dan proposal
proyek.Dalam pengembanganya seringkali diucapakan dan ditulis
berulang-ulang tetapi kurang dipraktekan sehingga cenderung kehilangan
makna. Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikutserta keterlibatan,
11
atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis,
merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat.
Pada dasarnya partisipasi itu dilandasi dengan adanya pengertian bersama
dan adanya pengertian tersebut adalah karena diantara orang-orang itu
saling berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. Dalam menggalang
peran serta semua pihak itu diperlukan;
1. Terciptanya suasana yang bebas atau demokratis dan
2. Terbinanya kebersamaan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
ikut dalam kegiatan perencanaan pembangunan dan ikutserta
pemanfaatan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.
Gaventa dan Valderama (1999) dalam Arsito (2004), mencatat ada
tiga tradisi konsep patisipasi terutama bila dikaitkan dengan penggunaan
masyarakat yang demokratis yaitu:
1. Partisipasi politik( political participation),partisipasi lebih berorientasi
pada”mempengaruhi” dan “mendudukan wakil-wakil rakyat” dalam
lembaga pemerintahan ketimbang aktif dalam proses –proses
pemerintahan itu sendiri.
2. Partisipasi sosial (social participation), partisipasi ditempatkan sengaja
keterlibatan masyarakat terutama yang dipandang sebagai beneficiary
atau pihak diluar proses pembangunan dalam konsultasi atau
pengambilan keputusan dalam semua tahapan siklus proyek
pembangunan dari evaluasi kebutuhan sampai penilaian, implementasi,
pemantauan dan evaluasi. Partisipasi sosial sebenarnya dilakuakan
12
untuk memperkuat proses pembelajaran dan mobilisasi sosial. Dengan
kata lain, tujuan utama dari proses partisipasi sosial sebenarnya
bukanlah pada kebijakan publik itu sendiri tetapi keterlibatan
komunitas dalam dunia kebijakan publik diarahkan sebagai bahan
pembelajaran dan mobilisasi sosial.
3. Partisipasi warga (citizen participation/citizenship), menekan pada
partisipasi langsung warga dalam pengambilan keputusan pada
lembaga dan proses kepemerintahan. Partisispasi warga telah
mengalihkan konsep partisipasi “ dari sekedar kepedulian terhadap
penerima derma, kaum tersisi” menuju suatu kepedulian dengan
berbagai bentuk keikutsertaan warga dalam pembuatan kebijakan dan
pengambilan keputusan diberbagai gelanggang kunci yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
Bedasarkan uraian pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan
partisipasi dalam penelitian ini adalah keikutsertaan masyarakat secara
aktif dalam proses pembuatan keputusan pembangunan, pelaksanaan
perencanaan pembangunan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.
2. Bentuk Partisipasi
Terdapat beberapa macam bentuk partisipasi, yang bergantung
kepada situasi dan keadaan keperluan partisipasi tersebut. Menurut Keith
Davis dalam Sastropoetro (1998:16) bentuk partisipasi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Konsultasi dalam bentuk jasa.
13
2. Sumbangan spontan berupa uang atau barang.
3. Mendirikan poyek yang sifatnya berdikari dan dananya berasal dari
sumbangan individu/instansi yang berasal dari luar lingkungan tertentu
(dermawan/pihak ketiga).
4. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan dananya berasal dari
sumbangan individu/instansi yang berasal dari luar lingkungan tertentu
(dermawan/pihak ketiga);mendirikan proyek yang sifatnya berdikari
dan dibiayai oleh seluruh komuniti (biasanya diputuskan oleh rapat
komuniti, rapat desa yang menentukan anggaranya).
5. Sumbangan dalam bentuk kerja, biasanya dilakukan oleh tenaga ahli
setempat.
6. Aksi masa.
7. Mengadakan pembangunan dikalangan keluarga desa sendiri.
8. Membangun proyek komuniti yang bersifat otonomi.
Bentuk-bentuk partisipasi ini dalam kegiatan pelaksanaannya
tentunya memerlukan prasyarat, salah satunya adalah unsur kesukarelaan
dalam melakuakan peran serta tersebut, karena dalam melakukan peran
serta atau partisispasi berarti melakukan keterlibatan terhadap suatu
masalah yang memerlukan peran serta dari berbagai kalangan
disekelilingnya untuk dapat mencapai tujuan. (Sastropoetro, 1998:17)
Proses peran Serta atau Partisipasi menggambarkan keterlibatan personal
dalam bentuk:
1. Proses pengambilan keputusan.
14
2. Menetukan kebutuhan yang diinginkan.
3. Menujukan dan mewujudkan tujuan dan prioritas yang ingin dicapai
Mengenai bentuk dan tahap partisipasi dapat dicermati dari sebagai
pendapat sebagai mana dirangkum Ndraha (1990: 44) berikut ini:
a. Partisipasi dalam/melalui kontak yang lain (contact change) sebagai
salah satu bentuk titik awal perubahan.
b. Partisipasi dalam bentuk memperhatikan/menyerap dan memberi
tanggapan terhadap informasi baik dalam arti menerima, mentaati,
memenuhi, melaksanakan, mengiyakan, menerima dengan syarat,
maupun dalam arti menolaknya.
c. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termaksud dalam
pengambilan keputusan/penetapan rencana. Perasaan terlibat dalam
perencanaan perlu ditimbulkan sedini mungkin didalam masyarakat.
Partisipasi ini disebut juga partisipasi dalam pengambilan keputusan,
termasuk keputusan politik yang menyangkut mereka, partisipasi yang
besifat teknis/desain proyek.
d. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan.
e. Partisipasi dalam penerima, memelihara dan mengembangkan hasil
pembangunan yang disebut “participation in beneffitcs”;
f. Partisipasi dalam menilai pembangunan, yaitu keterlibatkan
masyarakat dalam menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan
sesuai dengan rencana dan sejauh mana pelaksanaan pembangunan
15
sesuai dengan rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Berbagai bentuk, jenis dan model-model partisipasi seperti
disebutkan diatas dapat diimplementasikan apabila implementor (public
actors dan social actors) memperhatikan secara sungguh-sungguh
intensif-intensif materil sekaligus moral yang dapat dipetik sebagai buah
dari partisispasi yang mereka berikan. dalam konteks ini faktor-faktor
yang sangat berpengaruh baik secara psikologis maupun kultural terhadap
kualitas partisipasi yang berpengaruh secara timbal balik antara satu
dengan yang lainnya.
Berdasarkan uraian diatas pendapat para ahli, maka bentuk-bentuk
partisipasi yang menjadi fokus penelitian ini adalah partisipasi masyarakat
dalam memberikan sumbangan saran/ide atau pemikiran dalam perumusan
dan pembuatan keputusan serta sumbangan dana dan tenaga dalam
pelaksanaan perencanaan pembangunan.
3. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu
kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan
yang sama. Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah
masyarakat definisi lain dari Masyarakat juga merupakan salah satu satuan
sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah
society,sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara
yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling
16
bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.Dalam ilmu sosiologi kita
mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan
masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan
pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin
antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan
pamrih antara anggota-angota nya.
Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang
sama.
Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan
mampu membuat keteraturan dalam kehidupand.
Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang
menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonom
bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
4. Kepariwisataan
Menurut Undang-Undang Republik nomor.10 Tahun 2009 tentang
parawisata pasal 1,parawisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
di dukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
17
pengusaha,dan pemerintah daerah.Fasilitas dan layanan yang di sediakan
masyrakat seperti menyediakan rumah makan yang di butuhkan wisata
ketika berada di obyek wisata,fasilitas dan layanan dari pengusaha seperti
menyediakan akomodasi (Hotel,motel), fasilitas dan layanan pemerinta
daerah seperti menyediakan informasih keparawisataan,perlindungan
hokum,serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan.
Parawisata juga dilihat sebagai perpindaan sementara yang di
lakukan manusia keluar datri rumahnya menuju ke suatu daya Tarik wisata
dengan tujuan menghindari sejenak pwekerjaan -pekerjaan rutin dan
aktivitas yang di lakukan selama mereka tinggal di suatu daya Tarik wisata
yang di tinjau adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara
memanfaatkan atau menggunakan fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh para pengusaha parawisata daya Tarik wisata yang dikunjunginya
(Marpaung,2002:13).
Parawisata dapat memberi dorongan langsung terhadap
perkembangan suatu daearah seperti adanya peningkatan pembangunan
daerah, perbaikan jalan raya meningkatkan pelestarian lingkungan,
program kesehatan,kebersihan, kesempatan kerja, kesempatan membukan
usaha, meningkatkan dan pemerataan pendapatan masyarakat kesemuanya
dapat memberikan keuntungan dan kesenangan, baik masyarakat dalam
lingkungan daerah yang bersangkutan maupun wisatawan.
18
5. Pengelolaan parawisata
Menurut Oka A Yoeti dalam buku perencanaan pengembangan
parawisata (1997:5) Pengembangan adalah usaha yang dilakukan secara
sdar dan berencana untuk memperbauki produk yang sedang berjalan atau
menambah jenis produk yang di hasilkan ataupun akan di paasarkan.
Pengembangan parawisata suatu rangkaianupayah untuk mewujudkan
keterpaduan dalam pnggunaan berbagai sumber daya parawisata
mengitekgrasikan segala bentuk aspek diluar pawrawisatayang berkaitan
secara langsung akan akan kelangsungan pengembangan parawisata.
Menurut gamal Suwantoro (2004:3) dala bukunya dasar-dasar parawisata
pengembangan parawisata,parawisata merupakan salah satu jenis yang
mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan
kerja,peningkatan pengasilan,serta menstimulasi sektor-sektor produktif
lainnya.Pengembangan parawisata juga dapat memberikan dorongan
langsung terhadap kemajuan-kemajuan pembangunan dan juga
memberikan keuntungan sertakesenangan baik bagi masyarakatdalam
lingkungan daerah wilayah yang bersangkutan maupun bagi wisatawan
yang berkunjung dari luar.
Terdapat beberapa jenis pengembangan yaitu:
a) Keseluruhan dengan tujuan baru, membangun atraksi di situs yang
tadinya digunakan sebagai atraksi
b) Tujuan baru, membangun atraksi pada situs yang sebelumnya sudah
digunakan sebagai atraksi.
19
c) Pengembangan baru secara keseluruhan pada keberadaan atraksi yang
dibangun untuk menarik pengunjung lebih banyak dan untuk membuat
atraksi tersebut dapat mencapai pasar yang lebih luas, dengan merahi
pasar baru.
d) Pengembangan baru pada keberadaan atraksi yang bertujuan untuk
meningkatkan fasilitas pengunjung atau pengantisipasi meningkatnya
pengeluaran sekunder oleh pengunjung.
e) Penciptaan kegiatan-kegiatan baru atau tahapan dari kegiatan yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain dimana kegiatan tersebut
memerlukan modifikasi bangunan dan struktur.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruanglingkup ini meliputi pengelolaan objek wisata
1. Pemikiran masyarakat dalam rangka pengeloaan obyek wisata
2. Tenaga yang diberikan oleh masyarakat dalam pengelelolaan obyek wisata.
3. Sumbangan spontan berupa uang atau barang diberikan oleh masyarakat
dalam pengelelolaan obyek wisata.
F. Metode penelitian:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada hakekatnya merupakan wahana yang
menemukan kebenarnya. (Lexy J Moleong,2001:30) maka dari itu
pertanyaan peneliti, penyusunan menggunakan metodepenelitian Kualitatif
20
dengan model penelitan deskriptif kulitatif. Untuk dapat
mendeskripsikan,mencatat dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang
terjadi didalam permasalahan yang detail.
Penelitian Deskriptif adalah study yang menemukan fakta dengan
implementasi yang tepat, melukiskan atau menggambarkan informasi yang
apa adanya sesuai dengan variable-variabel yang detail sesuai dengan
keadaan saat ini.
“Penyelidkan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada
padamasa sekarang. Karena banyak sekali ragam penelitian
demikian, metode penelitian deskriptif lebih merupakan istilah
umum yang mencangkup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya
ialah penelitian yang menuturkan,menganalisa, dan
mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survey, dengan teknik
interview,angket observasi, atau dengan teknik test; study khasus,
studi kooperatif atau oprasional”. (Winarno surakhmad 1990;139)
Adapun penelitian deskriptif ini bertujuan untuk meneskripsikan
/menggambarkan /melukiskan sesuatu yang saat ni berlaku.
Dengan kata lainpenelitian deskriptif bertujuan memperoleh
informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kegiatan antara variable
yang ada. Namun demikian metode deskriptif ini tepat mempunyai batasan
kajan.Secara metodologis, tipe penilitian ni hanya sampa pada
menggambarkan fenomena yang terjadi, dalam arti bahwa hanya sebatas
menguraikan variable penghambat tetang apa, siapa, kapan, bagaiman, dan
dimana.
2. Unit analisis
a) Obyek penelitian yang digunakan dalam memperoleh data ini adalah:
21
Desa pegerharjo dan masyarakat sekitar tempat wisata.
b) Obyek penelitian
Objek wisata Desa Pagerharjo dalam hal ini menjadi informan
ditentukan dengan metode purposive sampling (sampel bertujuan).
Dalam purposive sampling, sampel yang dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu yaitu berdasarkan tujuan penelian.
Penentua ssampel dilakukan dengan tujuan untuk memilih informan
yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara
mendalam dan dapat dipercaya untuk mencari sumber data yang
mantap dan lengkap.
Adapun narasumber informen yaitu masyarakat dan pemerintah
desa Pagerharjo.
c) Lokasi penelitan
Lokasi penelitian ini bertempat di desa Pagerharjo
3. Teknik Pengumpulan Data
Mengacu pada karangka tulisan diatas,maka penyusun dalam
teknik pengumpulan data mengunankn:
a. Tenik pengamatan atau (Observasi)
Teknik yang dilakukan dengan secara pengamatan dan
mencatat dengan cara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
diselidiki ataupun dalam arti luas pengamatan secara langsung maupun
tidak langsung dari objek penelitian “observasi yaitu pengambilan data
dengan melakukan secara sistematis mengenai gejala yang timbul
22
diantara keadaan wilayah penelitian sesuai kebutuhan penelitian.
Obsevasi memungkinkan peneliti mengamati lebih dekat gejala
penelitian dalam hal inipeneliti dapat mengambil jarak sebgai
pengamat semata-mata atau dapat pula melibatkan diri dalam situasi
yang ditelitnya”. ( Wanarno Surakhmad, 1990: 165 )
Dalam observasi ini penulis elihat atau mengamatilangsung
tentang bagaiman partisipasi masyarakat desa pagerharjo mengelolah
objek wisata.
b. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti
dengan informan. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
hubungan tatap muka, sehingga gerak dan memiliki informan
merupakan pola media yang melengkap kata-kata secara verbal.
Karena itu, awancara tidak hanya menangkap perasaan, pengalaman,
emosi, motif,yang dimiliki oelh informan yang bersangkutan.
Teknik yang dilakukan dengan menggunakan Tanya jawab
langsung secara kisan kepada informan dengan maksud agar
datamenjadi lengkap atau sesuai dengan yang di sampaikan:
1. Teknik interview adalah cara pengambilan data dengan melakukan
wawncara secara langsung dengan subjek penelitian sesuai
kebutuhan permasalahan penelitian. (Ahmadi Abu, 1977 ). Dasar –
dasar praktek mengajar CV Toha Semarang.
23
2. Teknk wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi berupa
tanggapan, keykinan, motivasi informasi ( Hadari Nawawi,
2003:111)
Adapun wawancara tersebut dalam penelitian ini dilakukan
dengan bertatap muka secara langsung dan melakukan Tanya
jawab dengan aparatur dinas kebudayaan, parawisata, pemerintah
desa dan masyarakat sekitar tempat wisata.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data sekunder
yang sudah tersedia dalam perpustakaan, data sekunder ini antara lain
berupa dokumentasi resmi secara grafik, arsip, peta lokasi penelitian,
geografis dan demodrafis. Tujuan teknik dokumentasi ini adalah:
“Tenik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi
yang bersifat konfirmatif dari dokumen yang berkaitan dengan
aspek-aspek adminitratif dan sebagainya” (Rianto Adi, 2004:
60).
Dalam metode dokumentasi ini peneliti dating langsung
kekantor dinas parawisata Kabupaten Kulonprogo untuk mengambil
data-data yang berkaitan dengan objek penelitian misalnya data
geografis, data demografis, data social, data sarana prasarana objek
wisata,dan dat dinas kepegawaian/strutur, dinas parawisata dan
kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.
24
4. Teknik Analisis data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tenik analisis kualitatif,
“analisis data kualitatif adalah uapaya yang dilakukan dengn jalan bekerja
dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnyamenjdi satu yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat di
ceritakan kepada orang lain”.(Lexy J Moleong, 2011:248)
Tahapan-tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berukut:
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi
kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
b. Mengumpulkan,memilih-milih mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat indesknya.
c. Berpikir dengan jalan membuat dengan kategori data itu mempunyai
makna,mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan
membuat temuan-temuan umum.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis
kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan obsevasi
dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan fakta-fakta,dan juga pada
pemikiran-pemikiran kritis untuk memperoleh hasil yang berbobot. Karena
penelitian ini kualitatif, maka dalam melakukan analisis data, digunakan
teknik deskriptif-analisis, yaitu penguraian data secara lengkap dan ketat
untuk menemukan kesimpulan yang final.
25
BAB II
PROFIL DESA PAGERHARJO, KECAMATAN SAMIGALUH
KABUPATEN KULON POGO DAERAH ISTIMEA YOGYAKARTA
A. Sejarah Desa
Setiap Desa atau Daerah pasti memiliki sejarah dan latarbelakang yang
berbeda, yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari
suatu daerah.
Sejarah Desa atau daerah selalu menjadi cerita turun temurun dari
penduduk Desa atau daerah setempat sehingga sulit untuk mencari fakta,
karena masing-masing individu menyabarkan dengan kapasitas kemampuan
dirinya dalam menyerap isi sejarah tersebut. Dan tiak jarang cerita tersebut
dihubungkan dengan mitos pada tempat-tempat tertentu yang dianggap
keramat oleh masyarakat setempat, seperti halnya di Desa Pagerhajo memiliki
adat atau tradisi yang merupakan identitas desa secara turun temurun.
Nama Pagerharjo ada setelah sebelumnya berdiri tiga pemerintahan
desa/kelurahan, yaitu kelurahan Plono,kelurahan Gegerbajing dan kelurahan
Kalirejo,begitu juga dengan pemimpin kelurahan tersebut berjumlah tiga
orang,adalah Simbah Slamet Kariyo Sentona, Simbah R.Dermo dan Simbah
R.Udoikromo, yang telah memimpin kelurahan tersebut sampai tahun 1948.
Berdasarkan hal tersebut diatas, akhirnya melahirkan gagasan dan
pemikiran dari tokoh, baik tokoh agam,tokoh adat, tokoh masyarakat dan
semua elemen masyakarat yang ada, dengan penuh semangat dan harapan
26
membangun Kelurahan maka timbullah suatu ide, bgaiman jika tiga kelurahan
tersebut digabung yaitu Kelurahan Plono dengan seorang lurah bernama
Slamet Karyo Sentono.Dari ketiga kelurahan tersebut akhirnyadigabung
menjadi satu kelurahan dan nama kelurahan diambil dari huruf-huruf tertentu
dari tiga kelurahan yaitu P adalah Plono, Ger adaah Gegerbajing dan JO dari
Klirejo maka tersusunlah sebuah kalimat yang berbunyi PEGERHARJO yang
berarti Desa yang ramai dan kaya.
Tabel II.1
NAMA-NAMA LURAH / KEPALA DESA
SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA PAGERHARJO
NO PERIOE NAMA LURAH
KEPALA DESA KETERANGAN
1 S/d tahun 1948 Kariyo Sentono Kelurahan Plono
2 S/d tahun 1948 R.Dermo Kelurahan Gegernajing
3 S/d tahun 1984 R.Udoikromo Kelurahan Kalirejo
4 S/d tahun 1948-1990 Kariyo Sentono -
5 S/d tahun 1991-1999 Samso -
6 2002-2013 Dra.Keksi Wuryaningsih -
7 2014- Widayat -
Sumber : monografi desa pagerharjo 2017
27
B. Geografis
1 Gambaran Umum Batas Wilayah
A. Batas Wilayah
Letak dan keadaan wilayah sangat penting untuk dipahami dan
dimengerti oleh masyarakat, yang merupakan sala satu penentu
kondisin geografis sosial ekonomi serta budaya masyarakat. Dalam
penelitian ini, peneeliti mengambil tempat peneliti di desa Pagerharjo,
kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Berikut sebagai batas wilayah Desa Pagerharjo yaitu:
Utara : Desa Paripurna,Salaman,magelang
: Sedayu, Loano, Purworejo
Selatan : Desa Puncungroto,Kaligesing,Kab.Purworejo
Barat : Desa Sedayu, Loano,Purworejo
Timur : Desa Ngargosari, Desa Banjarsari, Kec. Samigaluh, Kab.
Kulon Progo,
Data diatas menunjukkan batas –batas wilayah desa Pagerharjo
baik di disebelah Utara, Selatan, dan sebelah Timur ysng menunjukkan
bahwa di desa pagerharjo diapit oleh 5 desa 1 kecamatan dan 2
Kabupaten.
B. Luas Wilayah Menurut Penggunaan
Desa pagerharjo memiliki luas wilayah 1,069,5115 Ha yang
dilihat dari penggunaannya. Luas wilayah ini dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu sebagai berikut
28
Tabel II.2
Luas Wilayah Menurut Penggunaan
No Penggunaan lahan Luas
1 Pemukiman 351,2335
2 sawah 108,4500
3 Perkebunan 123,7200
4 Makam/Kuburan 3,2060
5 Perkantoran 0,5000
6 Prasarana umum lainnya 482,0000
Jumlah 1,069,9115
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Analisis : dari tabel diatas, lahan kebanyak dipakai untuk
persawahan, pemukiman dan perkebuna (9,080,231,437 %)
Dilihat dari fungsi pengunaan lahan di Dessa pagerharjo luas
wilayah menurut penggunaan yaitu Pemukiman 351,2335
Ha,Persawahan 108,4500 Ha, Perkebunan 123,7200 Ha,
Makam/Kuburan 3,2060 Ha,Perkantoran 0,5000 Ha dan prasarana
umum lainnya 482,0000 Ha.Total luas Wilayah 1,069,9115
Tabel II.3
Kondisi tanah sawah
No Tanah sawah Luas Ha
1 Irigasi ½ thenis 85,2000
2 Tadah hujan 50,2500
Total luas 108,4500 Ha
Sumber : monografi desa pagerharjo 2017
29
Dari tabel diatas yang memuat kondisi tanah sawah di Desa
Pagerharjo menunjukkan bahwa desa Pagerharjoberada pada daratan
tinggi sehingga kesuburan tanahnya adalah irigasi ½ tehnis 58,2000 Ha
dan tadah hujan 50,2500 Ha.
Tabel
Kondisi Tanah Kering
No Tanah kering Luas Ha
1 Pemukiman 123,7200
2 Tegal/lading 351,2335
Total Luas 474,9535 Ha
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dari kondisi tanah kering yang tercantum dalam tabel diatas
menunjukkan bahwa Desa Pagerharjomerupakan pegunungan /daratan
tinggi yang berbukit-bukit sehingga menjadi wilayah ysng sgrsris
dalam arti mata perncarian penduduk adalah hasil pertanian yang mana
bentuk tanah Desa Pagerharjo adalah tanah lading. Dengan itu dapat
disimpulkan bahwa Desa Pagerharjo sebagian besar wilayah terdiri
dari lading dan sawa tadah hujan.
C. Demografi
Desa Pagerharjo, berdaasarkan hasil estimasi dari hasil sensus
penduduk 2017 Berjumlah Laki-laki : 2.597 jiwa, dan Perempuan 2.477 jiwa
total keseluruhan 5.074 jiwa.
30
1. Potensi Jumlah Sumberdaya Manusia
Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk Desa Pagerharjo
peneliti akan mengambarkan dalam bentuk tabel dan penjelasannya :
Tabel II.2
Jumlah penduduk Desa Pagerharjo berdasarkan Umur pada tahun 2017
No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Balita 170 128 293
2 Anak-anak 368 314 682
3 Remaja 402 350 752
4 Usia Produktif 825 804 1.629
5 Usia non produktif 571 592 1.163
6 Usia lanjut 266 289 555
Jumlah 2,602 2,477 5,074
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dari tabel diatas dapat kita lihat secara seksama bahwa, jumlah
penduduk berdasarkan usia paling banyak adalah usia produktif dengan
berbagai rasio antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan yang paling
sedikit adalah usia Balita dengan jumlah jiwa berbagai raasio laki-laki dan
perempuan. Dan dilihat dari table diatas dapat disimpulkan bahwa
penduduk Desa Pagerharjoterdiri dari banyak penduduk yang berusia
produktif.
31
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan di Desa Pagerharjo Peneliti akan mengambarkan dalam bentuk
table sebagai berikut dibawah ini:
Tabel II.3
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan 2017
No Pendidikan Jumlah
1 Belum sekolah
377 2 Paud
3 TK
4 Sekolah Dasar
5 SMP 179
6 Tamat SMA/sederajat 697
7 Tamat D-1/sederajat 427
8 Tamat D-2/sederajat 596
9 Tamat D-3/sederajat 7
10 Tamat S-1/sederajat 60
11 Tamat S-2/sederajat 2
12 Lainnya 0
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dari data diatas menunjukan bahwa di Desa Pagerharjo tingkat
pendidikan masyarakat tergolong cukup baik, yang mendominasi
pendidikan masyarakat di Desa Pagerharjo yaitu lulusan SMA/sederajat
dengan jumlah 1,134 jiwa sedangkan lulusan D1 berjumlah 20 jiw,D2 34
jiwa, D3/sederajat-S1/sederajat berjumlah 106 jiwa.Hal ini menujukan
32
bahwa kedaran kesadaran pendidikansudah dirasakan oleh sebagian
masayarakat Desa Pagerharjo.
Pendidikan adalah kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia.
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi masyarakat Desa
Pagerharjo dapat diketahi dari jumlah penduduk yang sedang
menyelesaikan pendidikan, dalam kehidupan bermasyarakat pendidikan
sangat dibutuhkan karena pendidikan merupakan suatu proses
pembelajaran demi meningkatkan pengetahuan masayarakat dalam hal
berpikir serta mendapatkan ide-idekreaktif dari masayarakat.
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk menurut mata
pencarian di Desa Pagerhajo, peneliti akan mengambarkan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel II.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan jumlah
1 Petani 986 1,060 2.046 orang
2 PNS 28 10 38 orang
3 Pedagang 10 15 25 orang
4 Perawat Swata - 4 4 orang
5 TNI 3 - 3 orrang
6 Polri 12 - 12 orang
7 Pengusaha kecil dan
Menengah
40 14 45 orang
33
8 Dukun kampung terlatih - 3 3 orang
9 Jasa pengobatan alternatif 2 - 2 orang
10 Dosen swata 1 - 1 orang
11 Pengusaha besar 5 - 5 orang
12 Seniman 1 - 1 ornag
13 Kary perusahaan swata 185 108 293 orang
14 Kary perusahaan
pemerintah
58 55 113 orang
15 TKI 1 1 orang
Jumlah 1,332
orang
1,269
orang
2601 orang
Sumber : monografi desa pagerharjo 2017
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa profesi yang terbesar
adalah Petani dan karyawan Perusahaan swata. Pertanian mrupakan mata
pencarian masyarakat Desa Pagerharjo,jika dilihat dari tabel tersebut
pengusaha kecil dan menegah enjadi alternative bagi masyarakat di
wilayah Desa Pagerharjo untuk memenuhi kebutuhan dan
keberlangsungan hidup.
4. Saran dan Prasarana
a. Sarana Ibadah
Masayarakat Desa Pagerharjo yang tidsk pernah lupa akan
kewajibannya untuk melaksanakan ibadah menurut keyakinannya.
Desa Pagerharjo tersebut memiliki tempat ibadah sebagaimana yang
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
34
Tabel II.5
Sarana Ibadah
No Nama Desa Masjid Mushola Gereja Protestan Gereja Katolik
1 Pagerharjo 28 13 1 1
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Berdasarkan saran peribadaan yang berada di Desa Pagerhajo
memiliki 28 buah Masjid, 13 buah Mushola, 1 Gereja Kristen
Protestan dan 1,Gereja Katolik. Berdasarkan data diatas dapat dilihat
bahwa Desa Pagerharjo memiliki sarana peribadaan yang cukup
memadai terhadap penduduk Desa Pagerharjo.
b. Sanarana dan Prasarana Transportasi
Jaringan jalan merupakan prasarana transpotasi yang sangat penting
untuk menunjang perekonomian suatu daerah.
Jalan menurut statusnya dibagi menjadi jalan nasional, jalan provinsi,
jalan kabupaten/kota. Data jaringan jalan di desa Pagerharjo sebagai
berikut:
Tabel II.6
Sanarana dan Prasarana Transportasi
No Sarana dan prasaran Total/ jumlah
1 Ruas jalan desa 25,5000km
2 Ruas jalan kabupaten 26,2500km
3 Ruas jalan Provisi 5,0000km
4 Jembatan beton 25 unit
5 Jembatan kayu 2 unit
6 Pangkalan ojeg 1 unit
7 Turk 10 buah
8 Ojeg 20 buah
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
35
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa desa Pagerharjo
memberipeluang bagi masyarakat untuk bergerak bebas dalam
melakukan aktivitas. Melihat ruas jalan yang sudah disediakan itu
menghidari keterlambatan masyarakat akibat kemacetan, ditambah
dengan membangun jembatan beton hingga 25 unit. Desa pagerharjo
sangat berpotensi dalam beraktivitas tanpa batas sebab tersedia 1 unit
pangkalan ojeg, 10 buah truk dan 20 buah ojeg.
Tabel. II.7
Sarana Olah Raga
No Nama Jumlah
1 Lapangan sepak bola 1
2 Lapangan bulutangkis 1
3 Lapangan voli 4
4 Meja pngpong 1
Sumber : monografi desa pagerharjo 2017
c. Sarana Air Bersi dan Sanatasi
Untuk melengkapi fasilitas sosial ini, juga tersedia 1 unit alat
kominikasi dan informasi yang dalam bentuk Koran umum, sehingga
masyarakat tidak terlaluketinggalan dalam menemukan informasih.
36
Tabel II.8
Sarana Air Bersi dan Sanatasi
No Nama unut Jumlah unit
1 Sumur pompa 2 unit
2 Sumur gali 28 unit
3 Pam desa/kelompok 6 unit
4 Embung 7 unit
5 Mata air 115 unit
6 Jaringan irigasi/jides 1,100m
7 bendungan 6 unit
Sumber : Monografi desa Pagerharjo 2017
Mengenai kondisi air bersih dan sanitasi dapat dijelaskan sebagai
berikut ini, bahwa desa Pagerharjo memiliki banyak mata air yang
disusul dengan sumur gali. Untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi
tersedia juga sumur pompa dan PAM desa/kelompk serta embung
demi menjamin kesehatan masyarakat. Edangkan jaringan irigasi/jides
terdapat sedikit, mengambarkan letak desa Pagerharjo yang terletak di
pegunungan yang tinggi, sehingga mata air terdapat 115 unit
dibandingkan dengan jaringan irigasi/jides yang hanya 6.10 m dan
bandungan 6 unit.
d. Sarana Kesehatan
Kesehatan merupakan hal terpenting bagi setiap individu atau
masyarakat karena kesehatan termasuk dalam bagian yang sangat di
perhatikan oelh pemerintah, sehingga seluruh daerah sampai pada
pelosok Indonesia perlu memperhatikan kesehatan bagi masyarakat
37
dan setiap individu sehingga untuk mempermudah pelayanan
kesehatan di Desa Pagerharjo. Desa Pagerharjo memiliki fasilitas
kesehatan
Tabel II.6
Sarana kesehatan
No Nama Desa Puskesmas Pustu Posyandu
Rumah
Praktek
Dokter
Rawat
inap
1 1 1 20 1 1
(Sumber Data puskesmas Desa pagerharjo)
Dari sarana kesehatan menurut jenisnya yang berada di Desa
Pagerharjo terdapat satu buat Puskesmas dan satu buah Pustu serta
memiliki dua bidan swasta PPKBD (pembantu Pembina keluarga
berencana Desa).
e. Tenaga Kesehatan :
Tenaga kesehatan merupakan bagian dari unit pelayanan yang tak
terpisahkan oleh petugas kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan
bagian dari yang tak terpisahkan dalam petugas medis. Oleh sebab itu
Desa Pagerharjo juga memiliki jumlah tenaga kesehatan yang
diperlukan untuk melayani masyarakat Desa Pagerharjo. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
38
Tabel II,7
Jumlah tenaga Kesehatan
No Sarana kesehatan Jumlah
1 Dokter umum 1
2 Dokter gigi 1
3 Dokter spesialis 1
4 Paramedis 7
5 Dukun bersalin terlatih 4
6 Bidan 2
7 Perawat 5
8 Dokter praktek 2
9 Dukun pengobatan alternative 2
10 Laboratorium 1
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dari data saran kondisi kesehatan diatas diketahui bahwa tenaga
kesehatan yang dimiliki desa Pagerharjo, adalahh paramedis yaitu 7
orang, perawat 5 orang. Sedangkan dari tenaga kesehatan yang lain
tertinggi dukun besalin terlatih adalah 4 orang, sehingga dapat di
katakana bahwa desa pagerharjo memiliki tenaga-tenaga alternative
dala memperhatikan kesehatanmasyarakat.
f. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikian merupakan merupakan hal yang saying penting
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, begitu juga di
Desa Pagerharjo. Dari bidang pendidikan, terdapat sejumlah fasilitas
sekolah di desa Pagerharjo yaitu 1 unit gedung SMA, 1 unit SMP, 5
39
unit SD, 5 unit TK, 7 unit PAUD, jumlah pendidikan agama 3 buah
dan 1 unut perpustakaan desa.
Tabel II.8
Sarana pendidikan
No Nama desa Geddung sekolah jumlah
1 SMA/sederajat 1 unit
2 SMP/sederajat 1 unit
3 SD/sederajat 5 unit
4 TK 5 unit
5 PAUD 7 unit
6 Jml pendidikan agama 3 buah
7 Perpustakaan Desa 1 buah
Sumber : monografi desa pagerharjo 2017
Sarana pendidikan
Dari data diatas menujukan bahwa sarana pendidikan yang berada di
desa Pagerharjo cukup memadai artinya masayarakat yang
membutuhkan sarana pendidikan untuk mendidik ptra-putrinya sudah
tersedia di desa Pagerharjo. Dengan demikian masyarakat Pagerharjo
tidak perlu khawatir untuk melanjutkan abak-anaknya di dunia
pendidikan walaupumn pada tingkat sekolah lanjut atas masih harus
menempuh di desa Pagerharjo.
40
g. Sarana Hiburan /Wisata
Desa Pagerharjo identic dengan salah satu tujuan obyek wisata,
terdapat beberapa obyek wisata seperti kebun Teh dan Air terjun. Jika
dilihat dari sumber potesi yang ada, dapat dikatakan bahwa sebagian
besar masyarakat desa Pagerharjo menggantungkan hidupnya pada
hasil perkebunan, peternakan dan oyek wisata.
Tabel II.9
Jumlah Tempat Wisata
No Nama desa Obyek Wisata pengelola
Kebun Teh 1 tempat Pemerintah Desa
Air Terjun 2 tempat Pemerintah Desa
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dari tabel terseut diatas dapat diketahui bahwa obyek wisata
terdapat di desa Pagerharjo di kelola oleh pemerintah desa. Fasilitas
social yang dimiliki dea pagerharjo dapat disimpulkan bahwa telah
terpenuhi seluruh kebutuhan mmasyarakat meskipun dalam hitungan
masih minim.
h. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
Jika dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan etnis, Desa
Pagerharjo terdiri dari suku jawa sebagian dari itu hanyalah orang-
orang yang berdomisili dari berbagai daerah lain di dalam pulau jawa.
Secara sosial budaya, masyarakat hidup saling mengahargai
dan menghormati dengan baik buadaya yang ada dan tumbuh
41
berkembang ditengah-tengah masyarakat. Contoh jika hendak ada
keluarga yang berduka, sebagian masyarakat berbondong-bondong
datang untuk melayat. Jika ada pesta adat seperti Jatilan semua warga
berbondong-bondong untuk merayakan pesta tersebut.
i. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk menurut agama
di Sesa Pagerharjo, peneliti akan mengambarkan dalam bentuk tabel
berikut :
Tabel II.10
Jumlah penduduk berdasarkan agama
No Agama Laki-laki Perempuan
1 Islam 2.233 2.110
2 Kristen Protestan 78 84
3 katolik 284 280
4 Kepercayaan kepada Tuhan 2 3
5 Hindu - -
6 Budha - -
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dari tabel diatas menunjukan bahwa masayarakat yang berada
di desa Pagerharjo mempunyi keyakinan yang berbeda yaitu
masyarakat obahwa komposisi masyarakat desa Pagerhajo yang
dominan beragama Isla, namun tolerasi beragama selama ini saling
menjaga kebersamaan antara agama tanpa membeda-bedakan agama
tertentu.
42
j. Lembaga Keamanan
Dalam memberi keamanan dan kenyamanan masyarakat maka
disediakan Limas, pos kambling dan babinkamtimas sebagai berikut
Tabel II.11
Lembaga kesehatan
No Keamanan juga jumlah
1 Limas 64 orang
2 Pos kambling 20 unit
3 babinkamtimas 1 orang
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dalam tabel diatas, kondisi keamanan masyarakat yang ada di desa
pagerharjo ada 3 bagian yaitu jumlah Limas ada 64 orang dan pos
kambling 20 unit sedangkan bagian Babinkamtimas 1 orang . dari
kondisi yang tertera itu dapat disimpulkan bahwa setiap padukuhan
desa pagerharjo memiliki 1 pos kambling,sehingga memang
dikondisikan unutk benar-benar menjaga keamanan dan kenyamanan
masyarakat.
k. Kodisi Ekonomi dan Jasa
Tabel II.12
Kondisi ekonomi
No Kondisi ekonomi dan jasa Unit
1 Bumde 1
2 LKD 1
3 BMT 1
4 CUKATA 1
5 Pasar desa 1
6 Usaha took/kios 46
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
43
Dari tabel kodisi ekonomi dan jasa diatas dapat disimpulkan bahwa
desa pagerharjo berpotensi untuk masyarakat berkarya dan berusaha
seperti KWT yang ingin mengelola hasil sendiri untuk membantu dan
mengurangi pengeluaran keluarga. Kondisi ekonomi dan jasa yang
tertinggi terletak pada usaha took/kios dengan jumlah 46 unit
sementara Bumdes dan lainya masih berada di bawah yaitu 1.
l. Pemerintah desa
Unsur-unsur dalam keperintahan Desa Pagerharjo adalah
Aparat Desa, Perangkat Desa, Staf, Staf honorer dan padukuhan yang
masing-masing memiliki anggota sebagai berikut:
1. Kepala desa
Kepala desa merupakan unsur yang sangat peting dalam
kemasyarakatan dimana kepala desa, berkedudukan sebagai pemimpin
atau unjung tombak pemerintahan di setiap desa, sehingga kedudukan
sejajar dan bermitra dengan badan perwakilan desa (BPD), yang dalam
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kepada rakyat melalui badan
perwakilan desa (BPD). Untuk menyampaikan laporan pelaksanaan
tugasnya kepada Bupati, Gubernur ,Camat dan kepala desa tentu
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Memimpin penyelenggara pemerintah desa.
b. Membina dan mengembangkan kehidupan masyarakat.
c. Membina perekonomian masyarakat.
d. Memeliharaan ketentraman dan ketertiban masayarakat desa.
44
e. Mengajukkan rancangan peraturan desa dan bekerja sama dengan
badan perwakilan desa (BPD) dalam menetapkan sebagai peraturan
desa.
f. Menjaga kelestarian adat istiadatyang hidup dan berkembang
dalam masyarakat desa.
Namun,untuk penyelenggaraan tugasnyakepada desa di bantu oleh
pamong desa. Untuk itu dibawah ini, ada dicantumkan tingkat
pendidikan aparatur desa Pagerharjo melalui tabel
Tabel II. 13
Kondisi Aparatur Desa 2017
No Jabatan perangkat desa Tingkat pendidikan
1 Kepala desa/Lurah SLTA
2 Sekertaris Desa S1
3 Kaur,Umum Aparatur Desa dan Aset SLTA
4 Kaur. Perencanaan dan Keuangan S1
5 Kasi. Pemerintah S1
6 Kasi. Pembangunan S1
7 Kasi. Kemasyarakatan SLTA
Sumber : monografi desa pagerharjo 2017
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa aparatur desa
Pagerharjoyang tingkat pendidikanya kelulusan SLTA dan Sarjana S1.
Sementara tingkat pendidikan lainya SMP dan Diploma adalah
pendidikan perangkat desa atau pembantu desa.
Dari kepemerintahan diatas dapat dilihat bahwa menujukkan
nama jabatan dan juga jumlah orang yang bertanggungjawab pada
45
setiap bidangnya adalah sebagai berikut aparat dea berjumlah 7 orang
sedangkan perangkat desa ada 27 orang dan yang menjadi staf serta
staf honorermasing-masing 2 orang. Sementara jumlah padukuhan
terdapat 20 padukuhan yang tentu masing-masing memiliki
tanggungjawab.
Tabel II.14
Kondisi aparatur menurut gender
No Jenis kelamin Jumlah orang
1 Laki-laki 25 orang
2 Perempuan 4 orang
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
Dalam biodata aparatur desa Pagerharjo tahun 2017, mencantumkan
bahwa kondisi aparat desa sesuai dengan gender, yang mendominasi
adalah kaum laki-laki dengan jumlah 25 orang sedangkan kaum
perempuan hanya terdapat 4 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kesadaran kaum perempuan akan kesamaan gender masih belum
mendalam diakibat oleh rendahnya tingkat pendidikan.
Tabel II.15
Kondisi aparatur desa menurut agama
No Agama Jumlah orang
1 Islam 27 orang
2 Kristen katolik 2 orang
3 Kristen protestan -
4 Hindu -
5 Budha -
6 Kong hucu -
Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017
46
Dalam kondisi aparatur desa Pagerharjo menurut agama, bahwa pada
umumnya beragama Islam berjumlah 27 orang, sementara yang
beragama Kristen Katolik hanya 2 orang saja. Dari data ini dappat
disimpulkanbahwa aparatur desa Pagerharjo yang didominasi oleh
agama Islam itu disebabkan diaman masyarakat desa pagerharjo juga
agama Islam menduduki tingkat tinggi dibandingkan agama lain.
2. Sekertaris Desa
Sekertaris desa yang berkedudukan dibawah kepala desa dan
bertanggungjawab kepada kepala desa. Tugas sekertaris desa
menyeranggarakan tata usaha dan menjalan adminitrasi desa serta
memberikan pelayanan teknis kepada seluruh aturan organisasi pemerintah
desa dengan fungsi sebagai berikut :
a) Pelaksanaan surat menyurat dan kearsipan
b) Melaksanakan rencana dan laporan kegiatan pemerintah desa
c) Menguru urusan perleengkapan dan rumah tangga pemerintah desa
d) Mengurus urusan keuangan desa
e) Mengurus adminitrasi desa
f) Menyusun rencana peraturan desa, keputusan kepala desa dan
ketentuan peraturan desa yang lainnya
3. Bagian-bagian
Dilama kepemerintahan desa terdapat unsur-unsur pelaksanaan lainyang
disebut bagin dan lain oleh kepala bagian yaitu sebagai berikut :
a. Bagian kepemerintahan
47
Bagian kepemerintahan merupakan sala satu unsur pelaksanaan
tekniklapangan untuk membantu tugas kepala desa yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala desa. Dalam tugasnya
dibantu oleh dua orang untuk memaksimalkan sesuai dengan badan
badan kerja dan kemampuan dan ketentuan yang berlaku. Bagian
pemerintah bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan pemerintah desa secara khusus memelihara ketentraman dan
ketertiban desa serta melaksanakan adminitrasi kependudukan,
pertahanan dan pembinaan kehidupan sosial politik.
b. Bagian pembangunan
Bagian pembangunan juga salah satu unsur pelaksana dalam bidang
pembangunan. Dengan kedudukkan yang sama seperti bagian
pemerintahan dan tuga merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi seluruh kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pembangunan di desa serta mengelola sarana dan prasana
perekonomian juga
Umber-sumber pendapatan desa.
c. Bagian umum
Bagian umum merupakan yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada kepala desayang di pimpin oleh seorang
kepala bagian. Bagian umum bertugas dalam menyiapkan pembinaan
ketatausahaan, kearsipan pelaksanaan rumah tangga desa serta
perawatan saran dan prasarana fisik desa.
48
d. Bagian kesejartaan rakyat
Bagian kesejatraan rakyat merupakan suatu unsur dalam membantu
kepala desa paada bagian kesejatraan rakyat dan bidang keagamaan.
Sebagai tugas bagian kesejatraan rakyat ini adalah merencanakan,
melaksanakan evaluasi kegiatan pembinaan mental, pritual, keagamaan,
pernikahan, perceraian dan sosial pendidikan serta kesejatraan yang
terdapat dalam rakyat.
e. Kepala dusun
Kepala dusu bertugas membantu kepala desa pada wilayah dusun
dengan kedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala desa.
Rincian kepala dusun adalah membantu kepala desa dalam
melaksanakan dalam wilayah kerjanya, melaksanakan bagian dibidang
pemerintahan, pembangunan dankemasyarakatan,Pembina
ketentraman dan ketertiban, melaksanakan peratuaran dasa serta
melaporkan pelaksanaan tugas di wilayah kerjanya kepada kepala desa.
49
Tabel II.16
Kondisi Badan permusyawaratan Desa
No Jabatan Pendidikan Jenis kelamin Agama
1. Ketua Diplomat II L Islam
2 Wakil ketua Diplomat II L Islam
3 Anggota SLTA L Islam
4 Anggota SLTP L Katolik
5 Anggota SLTP L Islam
6 Anggota SLTA L Islam
7 Anggota SLTA L Islam
8 Anggota SLTA L Islam
9 Anggota SLTA P Islam
10 Anggota SLTA L Islam
11 Anggota SLTA L Katolik
Sumber : Monografi desa Pagerharjo 2017
Dari tabel II. 16 di atas dapat di ketahui kondisi badan
pemusyawatan desa yang berjumlah 11 orang. Pendidikan yang tertinggi
ada 1 orang sarjana S1 dan 2 orang Diploma II. Sedangkan pendidikan
yang dominan adalah tamatan SLTA dengan jumlah 6 orang sementara
yang lainnya berlatar belakang pendidikan tamatan SLTP engan jumlah
2 orang.
Jika melihat gender pada umumnya berjenis kelamin laki-laki
sedangkan perempuannya hanya terdapat 1 orang dengan agama yang
dominan Islam dan Katolik 2 orang. Dari sini dapat di simpulkan bahwa
kondisi badan permusyawaratan desa Pagerharjo yang mendudukin
dominan agama Islam dengan jumlah 9 orang.
50
Susunan organisasi pemerintah desa
Organisasi pemerintah desa Pagerharjo dan tata kerja pemerintah
desa yang di lakukan oleh Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh,
Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :
51
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DESA PAGERHARJO KEC. SAMIGALUH KAB. KULON PROGO
DIY DASAR PERDA NOMOR 1 TAHUN 2015
WIDAYAT
KEPALA DESA
SETIYOKO, S.Pd
SEKRETARIS DESA
KATRI MAHARSINI, SE.
URUSAN PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
BAMBANG UNTORO,
S.Si. SEKSI
PEMERINTAHAN
WACHID CAHYONO,
S.Pd. SEKSI
PEMBANGUNAN DAN
PEMBERDAYAAN
SUPANTO SEKSI
KEMASYARAKATAN
BPD
YEKTI ENDAH
PAMBUDI DUKUH
SEPARANG
CATUR YULIANTO,
S.Pd. DUKUH
SARIGONO
SUKIRNO
DUKUH
NGEMPLAK
Y. SUYATI DUKUH
PLONO BARAT
PAULUS PRIO
SABTONO DUKUH
PLONO TIMUR HENDI MENSALEH
DUKUH NGLINGGO
TIMUR
TEGUH KUMORO DUKUH NGLINGGO
BARAT
BAMBANG UNTORO,
S.Si. PJ.DUKUH
JOBOLAWANG
UTOMO DUKUH
NGAGLIK
SETYA BASUKI DUKUH
GEGERBAJING PURWANTO DUKUH
KEMESU
AGUS TOTO
SUWARTO DUKUH
NGENTAK
TUKIJAN DUKUH SINOGO SLAMET DUKUH
KALIREJO UTARA
WINARDI DUKUH KALIREJO
SELATAN PONIJO DUKUH JETIS ANDAR KUSNANTO
DUKUH KALINONGKO
Y. PRIYATA DUKUH BETENG TOTOK WINARDI
DUKUH SUREN
HERI YULIATI URUSAN
UMUM APARATUR
DESA DAN ASET
DUKUH
SIRAN DUKUH
MENDOLO
51