iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan...

81

Transcript of iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan...

Page 1: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
Page 2: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
Page 3: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : GODEFRIDUS YOHANES DORU

NIM : 14520128

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Peran Pendamping Desa Dalam

Pengelolaan Dana Desa” adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, dan

seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Yogyakarta, 15 Oktober 2018

Yang Membuat Pernyataan

GODEFRIDUS YOHANES DORU

14520128

Page 4: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
Page 5: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

iv

MOTTO

”Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan

kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?”

Ӂ Sujiwo Tejo Ӂ

“Kepandaian adalah kelicikan yang menyamar, kebodohan adalah kebaikan

yang bernasip buruk “

Ӂ Ehma Ainun Nadjib Ӂ

“Buku yang bagus bukan tentang seberapa banyak halaman yang dimiliki atau

seberapa banyak buku itu akan terjual, buku yang bagus adalah tentang

seberapa banyak buku itu mempengaruhi hidupmu.”

Ӂ penulis Ӂ

“Sebab itu janganlah kamu kuatir hari besok, karena hari besok mempunyai

kesusahanya dendiri”

Ӂ Matius 6 :34 Ӂ

Page 6: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

setiap berkat, rahmat, serta tuntunan-Nya selama ini sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini. Saya ingin mempersembahkan skripsi untuk semua

orang yang berarti dalam hidup saya :

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan doa dari

berbagai pihak. Oleh karena kepada:

1. Bapak Yohanes Dama Bulu sebagai Bapak sekaligus Patner yang telah

memberi dukungan moril maupun materi serta doa dan semangat tiada henti

untuk masa depan saya. Karya ini sebagai bentuk pertanggungjawaban saya

untuk menempuh masa depan yang baik. Sehat terus untuk Bapak semoga

Tuhan selalu menyertaimu, terimakasih sudah menjadi Bapak bagi saya.

2. Ibu Fransina Pai Tiba sebagai Mama, terimakasih atas doa dan kasih yang

terus dilimpahkan pada saya. Karya ini sebagai bentuk tanggungjawab saya

untuk kpercayaan yang telah diberikan dalam menempuh perkuliahan.

Terimakasih sudah mengajarkan saya menjadi pribadi yang sabar dan dewasa

dalam menghadapi masalah. Trimakasih sudah menjadi ibu terbaik buat saya,

semoga selalu sehat, Tuhan memberkatimu.

3. Almamater saya STPMD “APMD” Yogyakarta terimaksih telah menjadi

tempat belajar yang baik bagi saya.

4. Untuk keluarga Ortek Fc, Adi Bela, Adi Nelson, Adi Narti, saudara-saudara

saya, hengki Jauwu, Tomas Sangu, Beni Eka, Bestari Lahagu, Sastra Lahagu,

Irfan Alil, Dance Ekayame, Cobas Plaikol, Edo dan Doni terimakasih telah

menjadi tempat berbagi cerita. Semoga canda dan tawa kita akan tetap sama

Page 7: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

vi

walau berbeda tempat dan waktu. Terimakasih telah menjadi saudara walau

tampa hubungan darah.

5. Untuk Kaze Reborn Club yang telah menjadi tempat bernaung dalam masa-

masa sulit. Handra Juli, Ade Randa, David Darman, Raden Gilang, Alfateha

Riska, Meily Ika, Nurmalasari, Aminah, dan Vio terimakasih telah menjadi

bagian dalam kehidupan saya di jogja.

6. Untuk teman-teman Kampus, Ade Parici, Fina Alfi, Subinto, Adi Melki, Adi

Leni, Ben Panda, Singgih Pambudi, Sapriono, terimakasih telah menemani

perjalan hidup saya di jogja selama masa perkuliahan. Semoga kita semua

bisa menjalani hidup yang berlimpah kasih dan sayang, pun saling berbagi

kasih kepada setiap orang yang kita temui.

Page 8: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi

dengan judul “peran pendamping desa dalam pengelolaan dana desa “ ini disusun

untuk memenuhi persyaratan akhir untuk mencapai gelar sarjana Ilmu

Pemerintahan pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

Yogyakarta.

Skripsi ini tentunya tidak akan terselesaikan tanpa adanya keterlibatan dari

beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih yang mendalam kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Bapak Habib Muhsin. S.Sos, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD”.

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.A selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”.

3. Ibu Dra. B. Hari Saptaning Tyas, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

dengan penuh kasih telah meluangkan waktu untuk membimbing sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Kepada semua Dosen dan Staf Akademik program studi Ilmu Pemerintahan

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” yang telah

memberikan ilmu dan telah menjadi panutan yang baik.

Page 9: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

viii

5. Kepada semua unsur Pemerintah Desa Bangunjiwo yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian serta memberikan banyak bantuan yang

membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Kepada Bapak Hanafi selaku Pendamping Desa di Kecamatan Kasihan yang

telah berbaik hati mengisinkan penulis untuk melakukan penelitian terhadap

peran pendamping desa.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak yang perlu

dibenahi, untuk itu saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi

penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermamfaat bagi semua

pihak terutama bagi pembaca dan pihak terkait dalam fokus skripsi ini.

Yogyakarta 5 Oktober 2018

Penulis

Godefridus Yohanes Doru

Page 10: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.................................................... iii

MOTTO........................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

INTISARI ..................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................6

D. Manfaat Penelitian ...............................................................................................6

E. Kerangka Konseptual...........................................................................................7

1. Peran ...............................................................................................................7

2. Pendampingan Desa .........................................................................................9

3. Pendamping Desa .......................................................................................... 13

4. Dana Desa ..................................................................................................... 17

5. Pengelolaan Dana Desa .................................................................................. 21

F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................. 27

G. Metode Penelitain .............................................................................................. 27

1. Jenis Penelitian .............................................................................................. 27

2. Unit Analisis .................................................................................................. 28

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 34

4. Teknik Analisis Data...................................................................................... 35

BAB II PROFIL DESA BANGUNJIWO ...................................................................... 37

A. Sejarah Desa Bangunjiwo .................................................................................. 37

Page 11: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

x

B. Kondisi geografis .............................................................................................. 38

1. Letak Geografis dan Luas Wilayah................................................................. 38

2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan.................................................................40

3. Pembagian Wilayah Pedukuhan ..................................................................... 41

C. Demografi ......................................................................................................... 42

1. Jumlah Penduduk ........................................................................................... 42

2. Penduduk Menurut Usia ................................................................................. 42

3. Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................................................ 43

4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .............................................. 44

D. Struktur Organisasi Desa Bangunjiwo ................................................................ 45

E. Data Pamong Desa Bangunjjiwo ........................................................................ 47

F. Tugas dan Fungsi Pamong Desa ........................................................................ 48

G. Sarana Dan Prasarana ........................................................................................ 62

H. Seni / Budaya .................................................................................................... 65

I. Industri dan Kerajinan ..................................................................................... 65

BAB III ANALISIS PERAN PENDAMPING DESA DALAM PENGELOLAAN DANA

DESA ........................................................................................................................... 68

A. Pengarahan Pendamping Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa ....................... 69

B. Pengorganisasian Oleh Pendamping Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa ...... 74

C. Fasilitasi Desa Oleh Pendamping Desa........................................................... 78

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 82

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 82

B. Saran ................................................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................88

LAMPIRAN

Page 12: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Deskripsi Informan Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan

Pekerjaan ...................................................................................................................... 29

Tabel 1. 2 Deskripsi Informan Berdasarkan Usia, .......................................................... 30

Tabel 1. 3 Deskripsi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 31

Tabel 1. 4 Deskripsi Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................... 32

Tabel 1. 5 Deskripsi Informan Berdasarkan Pekerjaan / Jatabatan .................................. 33

Tabel 2. 1 Wilayah Desa ............................................................................................... 38

Tabel 2. 2 Luas Wilayah Menurut Penggunaan .............................................................. 40

Tabel 2. 3 Jumlah Penduduk Desa Bangunjiwo Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 42

Tabel 2. 4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia .................................................. 43

Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................................... 44

Tabel 2. 6 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan............................................. 45

Tabel 2. 7 APBDes Tahun Anggaran 2018 .................................................................... 60

Tabel 2. 8 Pendapatan Dana Transfer Tahun 2016 ......................................................... 61

Tabel 2. 9 Pendapatan Dana Transfer Tahun 2017 ......................................................... 61

Tabel 2. 10 Pendapatan Dana Transfer Tahun 2018 ....................................................... 62

Tabel 2. 11 Sarana dan Prasarana Pendidikan ................................................................ 63

Tabel 2. 12 Sarana dan Prasarana Kesehatan ................................................................. 64

Page 13: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Bagan Struktur Organisasi Desa ................................................................ 46

Page 14: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

xiii

INTISARI

Dana desa sebagai perwujudan dari kebijakan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa. Oleh kerena itu sejalan dengan

kebijakan Dana Desa, maka Pendampingan Desa berupaya untuk mensukseskan Kebijakan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) melalui

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2015. Namun dalam proses pelaksanaan kebijakan dana desa dan pendampingan yang dilakukan oleh pendamping desa masih belum sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan terkait. Bahwa ada fenomena dimana

pendamping desa melaksanakan tugas dan fungsinnya tidak sesuai dengan peran yang

telah ditetapkan dan bahwa tingkat korupsi di desa dari tahun 2015 terus meningkat.

Menimbang betapa pentingnya sebuah pengelolaan terhadap sumber anggaran

dana desa sebagai instrumen pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Maka pengelolaan dana desa dari pihak luar desa sangat dibutuhkan, sehingga perlu adanya

peran dari struktur eksternal desa yaitu melalui upaya pendamping desa. Maka yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peran pendamping desa dalam kaitanya dengan pengelolaan dana desa di Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi. Sedangakan dalam menentukan informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana peneliti memilih

informan berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga diperoleh informan dengan jumlah

12 orang.

Adapun hasil dan pembahasan dalam penelitian ini ialah bahwa peran

pendamping dalam proses pengelolaan dana desa belum sesuai dengan tugas dan fungsi pendampingan menurut Permendes no3 tahun 2015. Peran pendamping dalam

memberikan pengarahan yaitu hanya memberikan arahan-arahan yang bersifat

administratif saja, memberikan pengarahan agar dana desa tidak keluar dari asas undang-

undang desa. Lebih jauh, dilihat dari perannya sebagai fasilitator, fatilitasi yang dilakukan pendamping hanya dilakukan dengan pemerintah desa saja sehingga relasi dan kontribusi

terkait pemberdayaan kepada masyarakat tidak begitu signifikan. Sebagai pengorganisasi

pendamping belum sesuai dengan fungsi dan tugas yang ditetapkan yaitu mampu mengorganisasikan masyarakat hal ini terjadi karena kurang interaksi antara pendamping

dan masyarakat.Kejaidan ini juga dikarenakan program program yang bersumber dari

dana desa ini kebanyakan digunakan untuk pembangunan fisik saja. Disisi lain

pendamping juga telah membantu pemerintah desa dalam proses pemberian informasi terkait dana desa serta mengarahkan agar dana desa terserap sesuai dengan ketentuan

yang ada sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengeloaan.

Kata kunci : pendamping desa, dana desa, pengelolaan, pemberdayaan.

Page 15: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya disebut UU

Desa) membuka kesempatan bagi pemerintah desa untuk mengelola dan

mengoptimalkan potensi yang ada di tingkat desa. Dalam UU desa ini

pemberdayaan menjadi sebuah harapan dan tantangan yang diwujudkan dengan

menetapkan dan mengakui kewenangn desa, dan tentunya pemerintah

berkewajiban untuk menjamin agar desa mampu melaksanakan upaya

pemberdayaan, pembinaan dan pengawasan.

UU Desa tersebut memberikan amanat kepada pemerintah pusat untuk

mengalokasikan dana desa yang bersumber dari APBN untuk diberikan kepada

desa sehingga dapat digunakan dalam proses pembangunan di desa. Setiap tahun

pemerintah pusat pun telah menganggarkan dana desa yang cukup besar untuk

diberikan kepada desa. Pada tahun 2015 dana desa dianggarkan sebesar Rp 20,7

triliun, dengan rata-rata setiap desa mendapatkan Rp 280 juta. Pada tahun 2016

sebesar Rp 46,98 triliun dengan rata-rata setiap desa mendapat Rp 628 juta. dan di

tahun 2017 sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 226/PMK.07/2017 tentang

perubahan rincian dana desa menurut daerah/kota tahun anggaran 2018,

meningkat lagi menjadi Rp 60 triliun dengan rata-rata setiap desa mendapatkan

dana sebesar Rp 800 juta. (Umar Nain, 2017 : 213)

Dengan adanya anggaran dana desa yang tidak sedikit ini pemerintah desa

dituntut untuk dapat mengelola sumber anggaran yang telah disediakan oleh

Negara sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tindak lanjut agar pengelolaan

Page 16: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

2

dana desa berjalan sesuai dengan tujuan, maka Pemerintah mengadakan program

pendampingan desa yang berpedoman pada Undang- Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa menjelaskan bahwa upaya pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat dilakukan melalui pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah

dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.

Dalam pasal 112 ayat 1 Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa,

pemerintah daerah provinsi dan daerah kabupaten atau kota bertugas untuk

membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintah desa. Dengan kata lain

desa mendapatkan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat

sekaligus memberdayakan masyarakat itu sendiri.

Tanggungjawab pemerintah daerah selanjutnya ditegaskan pada pasal 126

dan pasal 128 pada Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang peraturan

pelaksanaan uu desa pada Bagian Ketiga, Paragraf 1 Pemberdayaan Masyarakat

Desa. Pemberdayaan yang dimaksud bertujuan untuk memampukan desa dalam

melakukan aksi bersama sebagai suatu kesatuan tatakelola pemerintahan desa,

lembaga masyarakat desa, adat, ekonomi dan lingkungan yang dilakukan dengan

pendamping secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan, yang secara teknis

dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang dapat

dibantu oleh tenaga pendamping profesional. Regulasi tentang pendamping desa

kemudian diatur lagi dalam peraturan menteri desa No. 3 tahun 2015 tentang

pendampingan desa.

Page 17: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

3

Dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2015 telah dijabarkan tugas

pendamping desa yaitu mendampingi Desa dalam penyelenggaraan pembangunan

Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Sejalan dengan Program Dana Desa, maka program Pendampingan Desa

berupaya untuk mensukseskan Kebijakan Program Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 tentang Desa yang telah mengatur bahwa pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa ditempuh melalui upaya pendampingan

Kemudian ditindaklanjuti melalui Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang

Pendampingan Desa Pasal 12 Ayat 1 yang menyebutkan bahwa tugas pendamping

desa adalah mendampingi Desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pemantauan terhadap pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Tugas pendamping desa sebagaimana diatur dalam permendes tersebut

sayangnya tidak berjalan mulus seperti yang dinginkan. Kenyataanya masih

banyak masyarakat dan perangkat desa yang mengeluhkan tentang kinerja

pendamping desa. Keberadaan tenaga pendamping desa mendapat kritikan baik

dari segi kuantitas dan kualitas. Dari segi kualitas, tenaga pendamping selama ini

lebih banyak bertugas sebagai pengumpul desa dibandingkan memberikan

pendampingan terkait mengelola tata keuangan desa. "Lebih banyak mereka

bekerja sebagai pengumpul data. Atau kalau dia terlibat soal dana desa, para

pendamping ini hanya fokus membawa uang dari kabupaten ke desa atau upaya

bagaimana ditransfer. Tapi kemudian uang dikelola seperti apa itu sudah tidak lagi

Page 18: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

4

ranah perhatian para pendamping," kata Robert Endi Jaweng saat diskusi bertajuk

'Dana Desa Untuk Siapa', di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/8/2017) Tribunnews.Com,

Jakarta.

Dari segi kuantitas keberadaan tenaga pendamping juga dirasa masih

kurang. Idealnya satu tenaga pendamping itu untuk satu desa tetapi pada

kenyatannya satu tenaga pendamping untuk melayani dua hingga tiga desa,

penetapan posisi pendamping desa pun berada di keacamatan sehingga tidak

terlalu efesien dan efektif untuk desa yang didampingi. Munculnya fenomena

dimana pendamping desa cenderung bekerja tidak sesuai dengan peran, tugas dan

fungsinya seperti yang ditetapkan dalam Peratutan Menteri Desa Nomor 3 Tahun

2015 tentang pendampingan desa merupakan salah satu alasan mengapa penelitian

tentang pendamping desa perlu dilaksanakan.

Sebagaimana yang merupakan tugas pendamping desa dalam membantu

dalam tahap Perencanaan merupakan tahap terpenting dalam pengelolaan Dana

Desa, karena perencanan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa

depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan mempertimbangkan sumber daya

yang tersedia. Adapun tahapan-tahapan dari perencanaan meliputi Penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKPDes), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDes), yang didalamnya terdapat besaran anggaran desa yang bersumber dari

Dana Desa (DD). Dalam tahap ini pendamping desa memiliki kontribusi penting

dalam mengarahkan agar penyusunan rencana kegiatan agar sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan prioritas yang ditetapkan pemerintah.

Page 19: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

5

Hal terpenting lainnya adalah pelaksanaan anggaran yang didalamnya berisi

tentang pengalokasian dan realisasi dana desa. Pengalokasian harus sesuai dengan

kebutuhan masyarakat desa namun tetap memperhatikan skala prioritas yang telah

ditetapkan pemerintah yang menyatakan bahwa Dana Desa (DD) diprioritaskan

untuk membiayai belanja pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Sehingga pada tahap ini peran dari pendamping desa dituntut agar dapat

memfasilitasi kegiatan yang bersumber dari dana desa meliputi Pembangunan

yang lebih ditekankan kepada pengadaan infrastruktur atau sarana prasarana desa

serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan

Kemudian tahap pemantauan merupakan hal penting yang harus

diperhatikan selanjutnya dalam pengelolaan dana desa. Pemantauan juga dapat

diartikan sebagai monitoring yang artinya adalah pemantauan secara terus

menerus terhadapap proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Dalam hal ini

yang menjadi perhatian adalah keberhasilan program dalam pengelolaaan dana

desa, Maka dari itu pendamping desa yang merupakan pihak independen atau

struktur eksternal desa hendaknya dapat memantau jalannya pengelolaan dana

desa dengan teliti dan jujur agar program kegiatan yang dilaksanakan dapat

sejalan dengan harapan pemerintah.

Page 20: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

6

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

Bagaimana peran Pendamping Desa dalam pengelolaan dana desa di Desa

Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui peran Pendamping Desa dalam pengelolaan Dana Desa

di Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.

2. Untuk mengetahui Peran Pendamping Desa dalam pengelolaan Dana Desa

dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan di Desa

Bangunjiwo kecamatan Kasihan kabupaten Bantul.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

a) Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu

penulis memperoleh pengetahuan lebih lanjut tentang sejauh mana

peran dari pendamping desa dalam pengelolaan dana desa baik dari

segi perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan.

b) Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan atau referensi untuk

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan peran dari Pendamping

Desa dalam pengelolaan dana desa.

Page 21: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

7

2. Praktis

a) Bagi Pemerintah dapat dijadikan rekomendasi sebagai bahan

evaluasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dalam mengelolah program Pendamping Desa dan

Dana Desa.

b) Bagi Pemerintahan Desa dapat menambah pemahaman lebih

tentang pengelolaan dana desa dan bekerja sama dengan baik

dengan Pendamping Desa dan masyarakat desa.

E. Kerangka Konseptual

1. Peran

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

kepada seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam suatu sistem. Peran

dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat

stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada

situasi sosial tertentu (Kozier Barbara, 1995:21)

Bila yang diartikan dengan peran adalah perilaku yang diharapkan dari

seseorang dalam suatu status tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku

yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peran tersebut.

Menurut Levinson dalam Soekanto (2019:213) mengatakan peranan

mencakup tiga hal, antara lain :

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

Page 22: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

8

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan masyarakat.

b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Komaruddin menjelaskan mengenai pengertian peran dari sudut pandang

manajemen, seperti dalam bukunya yang berjudul “ensiklopedia manajemen”

diantaranya:

a. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen .

b. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.

c. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelomp[ok atau pranata.

d. Fungsi yang diharapkan atau menjadi karakteristik yang ada padanya.

e. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat (Komaruddin,

1994 : 768)

Dari pengertian tersebut peran dapat dikatakan merupakan status dan

jabatan seseoarang yang melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan

kedudukannya atau dengan kata lain peran merupakan kedudukan yang

diemban oleh seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseoarang

melaksanaka hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia

mejalankan suatu peran (Soekanto, 2002 : 243) peran adalah tugas utama yang

Page 23: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

9

dijalankan oleh seseorang, sehingga aktivitas yang dilakukan sangat

diharapkan sesuai dengan status atau kedudukannya.

Parwoto (Soehendy 1997:28) mengemukakan bahwa peran serta mempunyai

ciri-ciri :

a. Keterlibatan dalam keputusan : mengambil dan menjalankan

keputusan.

b. Bentuk kontribusi : seperti gagasan, tenaga, materi dan lain-lain.

c. Organisasi kerja : bersama setara atau berbagi peran.

d. Penetapan tujuan : ditetapkan kelompok bersama pihak lain

Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku seseorang

sesuai dengan status kedudukannya di masyarakat. Jadi dapat disimpulkan

bahwa peran adalah suatu aspek yang dinamis berupa tindakan atau perilaku

yang dilaksanakan oleh orang atau badan lembaga yang menempati atau

memangku suatu posisi dalam situasi sosial.

2. Pendampingan Desa

Pendampingan adalah kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat dengan

menempatkan tenaga pendamping yang berperan sebagai fasilitator,

komunikator, dan dinamisator. Pendampingan pada umumnya merupakan

upaya untuk mengembangkan masyarakat di berbagai potensi yang dimiliki

oleh masing-masing masyarakat untuk menunjuk kehidupan yang lebih baik

dan layak. Selain itu pendampingan berarti bantuan dari pihak lain yang

sukarela mendampingi seseorang ataupun dalam kelompok untuk memenuhi

Page 24: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

10

kebutuhan dan pemecahan masalah dari masing-masing individu maupun

kelompok. (Depan, 2004:14)

Pendampingan merupakan aktivitas yang selalu dilakukan oleh kelompok-

kelompok sosial seperti pengajaran, pengarahan atau pembinaan dalam

kelompok dan bisa menguasasi, mengendalikan serta mengontrol orang-orang

yang mereka dampingi. Karena dalam pendampingan lebih pada pendekatan

kebersamaan, kesejajaran, atau kesederajatan. (BPKB. Pendampingan

masyarakat 2001:5)

Pendampingan Desa Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

2015 tentang Pendampingan Desa, diartikan sebagai kegiatan untuk

melakukan tindakan pemberdayaan masyarakat melalui

asistensi,pengorganisasian, pengarahan dan fasilitasi desa. Tindakan

pemberdayaan yang salah satunya adalah asistensi sebagaimana yang

disebutkan diatas, dapat dijelaskan mengapa perlu adanya asistensi dalam

pendampingan desa, asistensi sendiri berarti membantu dalam menjalankanm

tugas professionalnya. Asistensi ini bertujuan membantu pemerintah desa

dalam menjalankan tugas-tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,

karena masih terbatasnya kualitas dari aparatur desa itu sendiri sehingga perlu

adanya asistensi dari pendamping desa.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa pendampingan desa

merupakan upaya untuk memfasilitasi desa, terutama dalam upaya

pemberdayaan masyarakat juga untuk membantu mengarahkan

penyelenggaraan pemerintah agar berjalan sesuai fungsinya.

Page 25: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

11

Tujuan pendampingan Desa dalam Peraturan Menteri Desa Nomor 3 tahun

2015 tentang Pendampingan Desa meliputi:

a. Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas pemerintahan

desa dan pembangunan Desa;

b. Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi masyarakat Desa

dalam pembangunan desa yang partisipatif;

c. Meningkatkan sinergi program pembangunan Desa antarsektor; dan

d. Mengoptimalkan aset lokal Desa secara emansipatoris.

Melihat tujuan Pendampingan Desa diatas bisa dikatakan bahwa

Kerja Pendamping Desa difokuskan pada peningkatan pembangunan desa

terutama dalam upaya memberdayakan masyarakat dan perangkat desa

melalui proses belajar social.

Pendampingan sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor

43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6

Tahun 2014 Tentang Desa, dijelaskan secara teknis pendampingan

dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat

dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan

masyarakat desa, dan/atau pihak ketiga. Tenaga pendamping profesional

sebagaimana yang dimaksud tertuang pada Peraturan Pemerintah Nomor 47

Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014

Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa terdiri atas:

Page 26: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

12

a. Tenaga pendamping lokal desa yang bertugas di desa untuk

mendampingi desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, kerja

sama desa, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan

pembangunan yang berskala lokal desa.

b. Tenaga pendamping desa yang bertugas di kecamatan untuk

mendampingi Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, kerja

sama desa, pengembangan BUM Des, dan pembangunan yang

berskala lokal desa.

c. Tenaga pendamping teknis yang bertugas di kabupaten untuk

mendampingi desa dalam pelaksanaan program dan kegiatan sektoral;

dan

d. Tenaga ahli pemberdayaan masyarakat yang bertugas meningkatkan

kapasitas tenaga pendamping dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

Seperti yang dipaparkan diatas bahwa tenaga pendamping

profesianal sendiri terdiri atas beberapa tingkat yang dibagi berdasarkan

tempat pelaksanaan tugas diantaranya pendamping lokal desa yang bertugas

di desa, tenaga pendamping desa yang bertugas di kecamatan, pendamping

teknis yang bertugas di kabupaten dan tenaga ahli pemberdayaan

masyarakat yang berkedudukan di pusat dan provinsi.

Tenaga pendamping harus memiliki kompetensi dan kualifikasi

pendampingan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, ekonomi, sosial,

budaya, dan/atau teknik. Kompetensi dan kualifikasi pada pendamping desa

Page 27: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

13

tentunya merupakan kunci dasar dalam pelaksanaan kerja pendamping desa.

pengembangan kompetensi tersebut akan menunjang kinerja individu saat

bekerja mendampingi desa.

3. Pendamping Desa

Pendamping Desa adalah jabatan di bawah Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia yang

pembentukannya berdasarkan Undang-Undang Desa, yang bertugas untuk

meningkatkan keberdayaan masyarakat di sebuah desa

(https://id.wikipedia.org/wiki/Pendamping_desa diakses 3,08,2018)

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 3 Tahun 2015 tentang

pendamping desa, pendamping desa bertugas mendampingi desa dalam

penyelenggaraan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Terkait dengan tugas pendamping desa dalam melaksanakan tugas

mendampingi desa, meliputi:

a. Mendampingi Desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pemantauan terhadap pembangunan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa.

b. Mendampingi desa dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan

sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan

sumber daya alam dan teknologi tepat guna, pembangunan sarana

prasarana desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

c. Melakukan peningkatan kapasitas bagi Pemerintahan Desa, lembaga

kemasyarakatan desa dalam hal pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat desa.

Page 28: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

14

d. Melakukan pengorganisasian di dalam kelompok-kelompok

masyarakat desa.

e. Melakukan peningkatan kapasitas bagi Kader Pemberdayaan

Masyarakat Desa dan mendorong terciptanya kader-kader

pembangunan desa yang baru.

f. Mendampingi desa dalam pembangunan kawasan perdesaan secara

partisipatif;dan

g. Melakukan koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan dan

memfasilitasi laporan pelaksanaan pendampingan oleh Camat kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Dari paparan diatas pendamping Desa bertugas memfasilitasi dan

mendampingi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,

pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyaraktan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa. Fasilitasi dapat dilakukan dengan cara-

melakukan pengorganisasian, pendampingan masyarakat dan melakukan

koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan.

Kompetensi pendamping desa sekurang-kurangnya memenuhi unsur

kualifikasi antara lain:

a. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pemberdayaan

masyarakat.

b. Memiliki pengalaman dalam pengorganisasian masyarakat desa.

c. Mampu melakukan pendampingan usaha ekonomi masyarakat desa.

d. Mampu melakukan teknik fasilitasi kelompok-kelompok masyarakat

desa dalam musyawarah desa.

Page 29: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

15

e. Memiliki kepekaan terhadap kebiasaan, adat istiadat dan nilai-nilai

budaya masyarakat desa.

Dalam melaksanakan tugas pendamping desa terdapat beberapa kualifikasi

dan kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendamping seperti yang

dikemukakan pada beberapa poin diatas, adanya kompetensi ini mendorong

Pendamping Desa mampu menjawab dinamika masyarakat desa akibat

perkembangan ilmu pengetahuan dan globalisasi. Pendamping desa

berkedudukan di kecamatan dan ditempatkan dua pendamping desa, yaitu:

a. Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP).

b. Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI)

Adapun syarat terkait dengan Pendamping desa, yaitu:

Persyaratan Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP)

a. Pendidikan minimal D-3, semua disiplin ilmu.

b. Memiliki pengalaman pemberdayaan masyarakat minimal 4 Tahun

untuk D-3 dan 2 Tahun untuk S-1.

c. Pernah bekerjasama pada program pemerintah atau institusi lain yang

terkait langsung dengan pemberdayaan masyarakat atau program

sejenis.

d. Umur minimal 25 Tahun dan Maksimal 50 Tahun pada saat

mendaftar.

Persyaratan Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI)

1.Pendidikan minimal D-3, Teknik Sipil.

2.Memiliki pengalaman pemberdayaan masyarakat bidang teknik sipil

minimal 4 Tahun untuk D-3 dan 2 Tahun untuk S-1.

Page 30: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

16

3.Pernah bekerjasama pada program pemerintah atau institusi lain yang

terkait langsung dengan pemberdayaan masyarakat atau program

sejenis.

4.Umur minimal 25 Tahun dan Maksimal 50 Tahun pada saat

mendaftar.

(Sumber:http://kemendesa.go.id/pendamping2016”Diakses pada 11 juni

2018”, pukul 10.00)

Dalam perekrutan pendamping desa ditetapkan berbagai syarat yang harus

dipenuhi oleh tenaga pendamping agar dapat diterima dan menjalankan tugas

sebagai pendamping. Diantaranya yaitu berusia 25 -50 tahun, pendidikan

minimal D-3 dan seterusnya seperti dipaparkan diatas. Penetapan syarat

pendamping desa harus dilaksanakan guna menemukan pendamping yang

kompeten dan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan dan

kedudukannya.

Melihat beberapa paparan mengenai pendamping desa diatas,

pendampingan desa merupakan kegiatan untuk melakukan tindakan

pemberdayaan masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan,

dan fasilitasi Desa. Pendamping Desa dibentuk untuk meningkatkan kapasitas,

efektivitas, akuntabilitas, memfasilitasi serta membantu pemerintahan desa

dalam merencanakan pembangunan desa agar berjalan dengan baik dan

meningkatkan kreatifitas, partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa

menurut UU nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dengan membuka ruang bagi

Pendamping Desa untuk melakukan pendampingan desa secara terpadu,

sistematis, konsisten maka Pendamping desa dapat menjadi salah satu kekuatan

Page 31: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

17

yang akan sangat membantu desa mempercepat langkah desa menjadi desa

berdaya.

4. Dana Desa

Dana desa menutut Dedi Herlianto (manajemen keuangan desa 2017 : 65)

adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi desa yang

ditranfer oleh pemerintah pusat melalui APBD kabupaten/kota. Sesuai dengan

peraturan pemerintah No. 60 tahun 2014, dana desa harus dikelola secara tertip,

taat pada ketentuan perundang-undangan, efesien, transparan, dan

bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan serta

mengutamakan kepentingan masyarakat setempat.

Dalam Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 8 tahun 2016

Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Negara . Dalam pasal 1 menyebutkan : Dana desa adalah dana yang bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negarayang diperuntukan bagi desa

yang ditranfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota

dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat

Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan

Belanja Negara yang diperuntukan bagi desa yang ditranfer melalui anggaran

pendapan dan belanja daerah kabupaten/kota. Dana tersebut digunakan untuk

menyelenggarai penyelenggaraan pemerintah,pelaksaan pembangunan,

Page 32: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

18

pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. (Umar Nain

2017:207)

Dana desa merupakan salah satu pendapatan desa dari pemerintah yang

cukup besar biayanya, serta mempunyai andil yang besar dalam urusan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa.

Dasar dana desa menurut Umar Nain dapat dilihat dari beberapa

aspek yaitu :

a. Aspek Legalistik

Dana desa yang bersumber dari APBN bukan muncul secara tiba-

tiba bertepatan dengan tahun politik dalam pemeilihan presiden dan

wakil presiden, akan tetapi telah ditetapkan dalam undang-undang

dan peraturan pemerintah baik dalam UU No.6 tahun 2014 serta

perubahanya dalam PP No.22 tahun 2015 tentang dana desa yang

bersumber dari APBN.

b. Aspek Politik

Dana desa merupakan wujud dari janji politik presiden Joko

Widodo-Jusuf Kalla untuk memberikan anggaran kepada desa

sebesar satu miliar perdesa. Hal ini terkait dengan komitmen politik

sesuai poin ketiga dari Nawacita yaitu “membangun indonesia dari

pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan”. Komitmen ini untuk menunjukkan

akselerasi pembangunan desa di Indonesia secara merata, guna

mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

c. Aspek Sosiologis

Page 33: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

19

Untuk menunjukkan adanya relasi dalam penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan. Dengan melihat interaksi dari

hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat dengan

pemerintah diatasnya (supradesa), melalui keberpihakan dan

kepedulian pemerintah untuk memajukan masyarakat desa dengan

menyiapkan anggaran desa yang bersumber dari APBN setiap

tahun.

d. Aspek Ekonomi

Melalui dana desa masyrakat dapat menciptakan dan

mengembangkan usaha-usaha ekonomimasyarakat desa, sehingga

dapat meningkat pendapatan dan taraf hidupnya.

e. Aspek Empiris

Bahwa dan pembangunan yang bersumber dari pemerintah

kabupaten dalam bentuk alokasi dana desa (ADD) belum

sepenuhnya memenuhi ketentuan yang diterima desa. Dalam

ketentuan ADD minimal 10% seharusnya menjadi haknya desa

dengan perhitungan jumlah dana alokosi umum (DAU) yang

diterima kabupaten setelah dikurangi dana alokasi Khusus (DAK).

Namun dalam kenyataannya ketentuan minimal 10% tersebut belum

dapat dipenuhi, sehingga dana desa menjadi salah satu upaya untuk

menambah pendapan desa.

Dana desa merupakan sumber pendapatan bagi desa yang

sumber kemunculanya tentu merupakan hal yang wajar. Lebih lagi

kita bisa melihat dari berbagai aspek seperti aspek legalistik, yang

Page 34: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

20

dalam hal ini dana desa bersumber dari APBN dan telah ditetapkan

oleh UU. Dari aspek politik, dana desa merupakan bentuk

komitmen politik dari presiden pada masa sebelum dan pada saat

kepemimpinan.aspek sosiologis, sebagai bentuk hubngan

pemerintah dan masyarakat. Aspek ekonomi, sebagai modal

pemerintah desa danmasyarakat untuk membangun daerahnya.

Darai aspek empiris, bahwa dana desa dalam proses penyalurannya

ke desa, melalui kabupaten yang telah ditentukan ketentuan-

ketentuanmnya.

Prinsip Penggunaan Dana Desa (Sri Mulyani, 2017:45)

a. Keadilan : mengutamakan hak dan kepentingan seluruh warga desa

tampa membeda-bedakan.

b. Kebutuhan prioritas : mendahulukan kepentingan desa yang lebih

mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan

kepentingan sebagian besar masyarakat desa.

c. Kewenangan desa : mengutamakan kewenangan hak asal-usul dan

kewenangan lokal berskla desa

d. Partisipatif : mengutamakan prakarsa dan kreatifitas masyarakat.

e. Swakelola dan berbasis sumber daya alam : mengutamakan

pelaksanaan secara mandiri dengan pendayagunaan sumber daya

alam desa, mengutamakan tenaga, pikiran dan ketrampilan warga

desa dan kearifan lokal.

f. Tipologi desa : mempertimbangkan keadaan dan kenyataan

karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan

Page 35: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

21

ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan dan

kemajuan desa.

Prinsip penggunaan dana desa merepukan hal yang cukup

krusial dalam proses pelaksanaan dana desa, untuk mencapai tujuan

dari hadirnya dana desa tentunya dibutuhkan prinsip seperti yang

jibarkan sebagai berikut : keadilan, dengan mengutamakan hak atau

kepentingan seluruh warga desa tanpa membeda-bedakan; kebutuhan

prioritas, dengan mendahulukan yang kepentingan Desa yang lebih

mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan

kepentingan sebagian besar masyarakat Desa; dan tipologi desa.

5. Pengelolaan Dana Desa

Menurut Balderton (dalam Adisasmita, 2011:21), istilah pengelolaan sama

dengan manajemen yaitu menggerakan, mengorganisasikan, dan

mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan

fasilitas untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya Adisasmita (2011:22)

mengemukakan bahwa, “Pengelolaan bukan hanya melaksanakan suatu

kegiatan, akan tetapi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi fungsi-

fungsi manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk

mencapai tujuan secara efektif dan efisien.”

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pengelolaan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi

merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan, dan mengawasi

kegiatan manusia dengan memanfaatkan material dan fasilitas yang ada untuk

Page 36: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

22

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Istilah

pengelolaan itu sendiri identik kaitannya dengan istilah manajemen.

Dalam UU No. 6 tahun 2014 tentang desa maupun penjabaranya dalam PP

No. 60 tahun 2014 serta perubahanya dalam PP No. 22 tahun 2015 tentang

dana desa yang bersumber dari APBN, diatur sebagi berikut :

a. Dana desa dikelola secara tertip, taat pada ketentuan peraturan

perundang-undangan, efesien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan

serta mengutamakan keputusan masyarakat setempat.

b. Pemerintah menggarkan dana desa secara nasional dalam APBN setiap

tahun.

c. Dana desa bersumber dari belanja pemerintah dengan mengefektifkan

program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan.

d. Dana desa dialokasikan oleh pemerintah untuk desa.

e. Pengalokasian dana desa dihitung berdasarkan jumlah desa dan

dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka

kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis.

f. Dana desa ditransfer melalui APBD kabupaten/kota untuk selanjutnya

ditransfer ke APB Desa.

g. Pengelolaan dana desa dalam APBD kabupaten / kota dilaksanakan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan

keuangan daerah.

Page 37: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

23

h. Pengelolaan dana desa dalam APB Desa kabupaten / kota dilaksanakan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan

keuangan desa.

Pengelolaan dana desa adalah keseluruhan kegiatan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pantauan, penatausahaan, pelaporan,

dan pertanggung jawaban.

Pemahaman mengenai pengelolaan dana desa di desa menjadi

aspek penting dan mendasar yang harus dimili oleh masyarakat dan

pemangku kepentingan, khususnya perangkat desa, dalam mewujudkan

transparansi dan akuntabilitas keuangan desa. Pemahan ini perlu di

ketahui, agar anggaran tersebut dikelola secara efesien dan sesuai

peruntukannya serta sedapat mungkin tidak terjadi penyimpangan dalam

pelaksanannya.

Prioritas Penggunaan Dana Desa

Prioritas penggunaan dana desa sebagaima diatur dalam peraturan

menteri desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi republik

indonesia nomor 19 tahun 2017 tentang penetapan prioritas penggunaan

dana desa tahun 2018, dijabarkan sebagai berikut :

a. Prioritas penggunaan dana desa untuk membiayai pelaksanaan program

dan kegiatan di bidang pembangunan desa dan peberdayaan masyarakat

desa.

b. Prioritas penggunaan dana desa diutamakan untuk membiayai

pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang.

Page 38: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

24

c. Program dan kegiatan lintas bidang yang dimaksud adalah antara lain

bidang kegiatan produk unggulan desa atau kawasan perdesaan, BUM

Desa atau BUM Desa bersama, embung, dan sarana olahraga desa

sesuai dengan kewenangan desa.

d. Pembangunan sarana olahraga desa yang dimaksudkan merupakan unit

usaha yang dikelola oleh BUM Desa atau BUM Desa bersama.

e. Prioritas penggunaan dana desa wajib dipublikasikan oleh pemerintah

desa kepada masyarakat desa di ruang publik yang dapat diakses

masyarakat desa.

Prioritas dalam Bidang Pembangunan Desa

Dana desa digunakan untuk membiayai pembangunan desa yang

ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyaarakat desa,

peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan

dengan prioritas penggunaan dana desa diarahkan untuk pelaksanaan

program dan kegiatan pembangunan desa, yang meliputi antara lain :

a. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana

prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan :

1. Lingkungan pemukiman;

2. Transportasi;

3. Energi; dan

4. Informasi dan komunikasi.

b. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana

prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan :

1. kesehatan masyarakat; dan

Page 39: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

25

2. pendidikan dan kebudayaan.

c. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana

prasarana ekonomi untuk mewujudkan lumbung ekonomi desa,

meliputi :

1. usaha ekonomi pertanian berskala produktif untuk ketahanan

pangan;

2. usaha ekonomi pertanian berskala produktif meliputi aspek

produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan pada

pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa dan /

atau produk unggulan kawasan perdesaan; dan

3. usaha ekonomi non pertanian berskala produktif meliputi

aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan

pada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa

dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan.

d. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana

prasarana lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan :

1. kesiapsiagaan menghadapi bencana alam;

2. penanangan bencana alam; dan

3. pelestarian lingkungan hidup.

e. pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana

prasarana lainya yang sesuai dengan kewenangan desa dan

ditetapkandalam musyawarah desa.

Page 40: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

26

Prioritas Dalam bidang pemberdayaan masyarakat

(Sri Mulyani 2017:45)

a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan

dan pengawasan pembangunan desa;

b. Pengembangan kapasitas dan ketahanan masyarakat desa;

c. Pengembangan sistem informasi desa;

d. Dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar;

e. Dukungan permodalan dan pemgelolaan usaha ekonomi produktif;

f. Dukungan pengelolaan usaha ekonomi;

g. Dukungan pengelolaan pelestarian lingkungan hidup;

h. Pengembangan kerja sama antar desa dan kerja sama desa dengan

pihak ke III;

i. Dukungan menghadapi dan menangani bencana alam dan KLB

lainya;

j. Bidang kegiatan lainya.

Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatan

bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ditujukan untuk

meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desa dengan

mendayagunakan potensi dan sumber daya sendiri sehingga Desa

dapat menghidupi dirinya secara mandiri.

Pengelolaan dana desa yang efektif dan dan dapat

digunakan/dimamfaatkan secara seoptimal mungkin sudah

seharusnya bisa diperoleh dengan mematuhi dan mengikuti

ketentuan yang telah ditentukan oleh pihak yang berwenang. Paling

Page 41: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

27

tidak ketentuan tersebut akan meminimalisir terjadinya penggunaan

dana desa yang tidak bersinggungan dengan tujuan hadirnya dana

desa.

Pengelolaan dana desa harus benar-benar dilakukan oleh orang yang

mempunyai integritas dan kemampuan intelegtual yang baik sehingga tujuan

pembangunan untuk mensejahterahkan masyrakat dapat tercapai.

Orang orang yang mengelola dana desa juga harusmemiliki keahlian dan

karakter yang baik yang mampu menggunakan dan mengelola sumber daya

yang ada untuk mencapai tujuan juga dibutuhkan perencanaan yang matang

dalam pengelolaan dana desa, dan tenunya keseluruhan kegiatan yang meliputi

pelaksanaan dan pengawasan dalam pengelolaan dana desa merupakan aspek

yang yang menentukan keberhasilan dalam pengelolaaan dana tersebut.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Pengarahan oleh Pendamping Desa dalam pengelolaan dana desa

2. Pengorganisasian oleh Pendamping Desa dalam pengelolaan dana desa

3. Fasilitasi Desa oleh Pendamping Desa dalam pengelolaan dana desa

G. Metode Penelitain

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menguraikan peran pendamping

desa dalam pengelolaan dana desa. deskriptif kualitatif menurut Bodgan

dan Taylor (Moelong, 2003;3) mendefinisikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari

Page 42: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

28

orang atau prilaku yang dapat diamati. Definisi tersebut lebih menitik

beratkan pada jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian yakni data

deskriptif kualitatif. Dengan kata lain Penelitian merupakan suatu kegiatan

yang bertujuan memperoleh jawaban atau penjelasan mengenai suatu

gejala yang diamati.dalam hal ini peneliti bertujuan untuk memberikan

penjelasan yang faktual serta mendeskripsikan realitas sosial dan apa

adanya mengenai peran pendamping desa dalam pengelolaan dana desa di

desa bagunjiwo lecamatan kasihan,bantul.

2. Unit Analisis

Obyek penelitian ini adalah Peran Pendamping Desa Dalam

Pengelolaan Dana Desa Di Desa Bangunjiwo. Subyek dalam penelitian ini

adalah pendamping desa, pemerintah serta masyarakat desa Bangunjiwo.

Sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu

pendekatan kualitatif, maka penentuan subjek penelitian/informan

menggunakan teknik purposiv sampling yang didasarkan pada

pertimbangan bahwa informan dianggap dapat memberikan data dan

informasi mengenai Peran Pendamping Desa dalam pengelolaan dana desa

di Desa Bagunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.

Deskripsi Informan

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh informan yang telah

ditentukan sebelumya. Informan yang akan menjadi sasaran peneliti terdiri

dari 12 orang, dengan profil sebagaimana diperlihatkan pada tabel berikut.

Page 43: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

29

a. Deskripsi informan berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidkan dan

Pekerjaan

Tabel 1. 1

Informan Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidkan dan Pekerjaan

No. Nama JK Usia Pendidikan Jabatan

1. Hanafi L 44 S1 Pendamping Desa

2. PARJA L 52 S2 Kades

Bangunjiwo

3. Sukarman L 55 SMU/SMK Sekdes

Bangunjiwo

4. Rumiati P 36 S1 Kaur Perencanaan

5. Joko L 52 SMU/SMK Kaur Keungan

6. Rianto L 36 S2 BPD

7. Rois L 25 S1 BPD

8. Sunardi L 48 SMU/SMK Dukuh

9. Ngadiyana P 53 D3 Dukuh

10. Sriwahyuni P 36 SMU/SMK Petani

11. Usman L 45 SMP Wirausaha

12. Waluyo L 35 SMU/SMK Wirausaha

Sumber : Data primer

Dari tabel 2. 11 diatas menunjukkan bahwa peneliti memilih orang-orang

yang mempunyai wewenang dan pengaruh mengenai proses pengeloaan,

perencanaan maupun pelaksanaan dana desa, mulai dari pendamping desa,

pemerintah desa, hingga masyarakat yang merasakan dan ikut terlibat dalam

pelaksanaan kebijakan pengelolaan dana desa.

Page 44: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

30

Selanjutnya akan dibagi dalam 4 (empat) kategori yaitu, deskripsi

informan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan status sosial.

Tabel-tabel dibawah ini akan menunjukan rincian dan data informan,

kemudian penyusun akan mengklarifikasi satu per-satu kategori masing-

masing informan dalam bentuk penjelasan.

b. Deskripsi informan berdasarkan usia

Tabel 1. 2

Deskripsi Informan Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah persentase

1. 20-29 1 8%

2. 30-39 4 33%

3. 40-49 3 25%

4. 50-59 4 33%

Jumlah 12 100%

Sumber : Data primer

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa informan yang paling

banyak adalah yang berumur 30-39 dan 50-59 tahun masing-masing sebanyak

4 orang dengan persentase 33% dan informan yang paling sedikit adalah usia

20-29 tahun yang berjumlah 1 orang dengan persentase 8%.

Penulis mengambil informan antara usia 20 tahun sampai dengan 60 tahun

karena mudah mencari data dengan melibatkan orang-orang yang usiannya

sangat produktif kerja dan mereka mempunyai peranan penting dalam

memberi keterangan dan penjelasan tentang persoalan kepemerintahan dan

administrasi desa.

Page 45: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

31

c. Deskripsi informan berdasarkan jenis kelamin

Tabel 1. 3

Deskripsi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 9 75%

2. Perempuan 3 25%

Jumlah 12 100%

Sumber : Data primer

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa mayoritas informan

merupakan laki-laki sebanyak 75% dan hanya sedikit perempuan yaitu 25%.

hal ini dikarenakan sebagian besar yang terlibat aktif sebagai birokrat pada

pemerintahan di tingkat Desa Bangunjiwo adalah laki-laki.

Perbedaan kelamin ini tidak menjadi penghambat dalam proses

pemerintahan di Desa Bangunjiwo juga tidak menghambat proses peneliti

karena perbedaan jenis kelamin ini tidak mempunyai pengaruh pada

seseorang untuk dapat mengakses informasi di desa Bangunjiwo.

Page 46: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

32

d. Deskripsi informan berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 1. 4

Deskripsi Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Persentase

1. SMP 1 8%

2. SMU/SMK 5 42%

3. D3 1 8%

4. S1 3 25%

5. S2 2 17%

Jumlah 12 100%

Sumber : Data primer

Tabel diatas menunjukan bahwa informan yang berpindidikan samapi

tingkat SMU/SMK lebih banyak dengan jumlah 5 orang dengan persentase

42%. sedangkan informan yang mempnyai tingkat pendidikan S1 dan S2

berjumlah 5 orang dengan persentase S1 25% dan S2 17% dan pendidikan

D3 hanya 1 orang dengan persentase 8%.

Page 47: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

33

e. Deskripsi informan berdasarkan pekerjaan/jabatan

Tabel 1. 5

Deskripsi Informan Berdasarkan Pekerjaan/ Jabatan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah(orang) Persentase

1. Pendamping desa 1 8%

2. Sekretaris desa 1 8%

3. Kaur perencanaan 1 8%

4. Kaur pembangunan 1 8%

5. Kepala Desa 1 8%

6. Petani 1 8%

7. Wirausaha 2 17%

8. Dukuh 2 17%

9. BPD 2 17%

Jumlah 12 100%

Sumber : Data primer

Tabel tersebut menunjukan pekerjaan/jabatan informan yang terdiri dari

pendamping desa, pemerintah desa, petani, wirausaha dan dukuh. dari tabel

diatas juga dapat diketahui bahwa informan yang menjabat sebagi pemerintah

desa memiliki jumlah banyak yaitu 4 orang dengan persentase 32% jika

dijumlahkan. dalam hal ini penulis lebih banyak mengambil informasi dari

pemerintah desa karena lebih menguasai dan memahami tentang proses

administasi pemerintahan.

Page 48: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

34

Adapun pihak-pihak yang akan dijadikan sebagai informan dalam

penelitian ini adalah:

1. Pendamping Desa : 1 orang

2. Kepala Desa : 1 orang

3. Perangkat Desa : 3 orang

4. BPD : 2 orang

5. Masyarakat : 5 orang

3. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Afifuddin (2012 : 129) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan sedangkan data tertuli,

foto dan statistik adalah data tambahan. Teknik pengumpulan data yang

peneliti gunakan untuk memperoleh data mengenai Peran Pendamping

Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa Di Desa Bangunjiwo yaitu :

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(inteviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.( Lexy j.

Moleong; 2017: 186 ). Dengan melihat defenisi diatas maka penneliti

berusaha mengambil data mengenai masalah yang diteliti dengan

menanyakan sesuatu kepada informan/narasumber yang mana dalam

Page 49: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

35

hal ini merupakan pendamping Desa Bangunjiwo beserta aparat dan

masyarakat desa Bangunjiwo.

b. Observasi

Menurut nanawai & martini observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam

suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi

dibutuhkan untuk mendiskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-

aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas,

dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam

kejadian yang diamati tersebut. ( Afifuddin & Beni Ahmad Saebani;

2012; 134)

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi sudah lama

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak

hal. Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data dan

informasi pendukung yang merupakan data sekunder. Peneliti akan

mendapat sumber yang sifatnya resmi. Dokumentasi juga digunakan

dalam penelitian karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung-

jawabkan. ( Lexy j. Moleong, 2017: 217 )

4. Teknik Analisis Data

Analisis data (bogdan & Biklen, 1982 : 35) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mengsintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

Page 50: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

36

penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. (dalam Lexy J.Moleong 2017 : 248).

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi.

b. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu proses di mana data yang diperoleh

dari lapangan tersebut dilakukan reduksi, dirangkum dan dipilih hal-

hal yang pokok dan difokuskan pada hal-hal yang penting serta

disusun secara sistematis dengan tujuan agar data tersebut menjadi

lebih mudah dipahami dan dikendalikan.

c. Penyajian Data

Penyajian data atau display data merupakan tampilan atau laporan

yang merupakan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari reduksi

data yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

Page 51: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

37

BAB II

PROFIL DESA BANGUNJIWO

A. Sejarah Desa Bangunjiwo

Bangunjiwo adalah sebuah desa yang terletak di bagian selatan

kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Desa ini

berjarak dari kota Yogyakarta sekitar 7 km dengan menyusuri Jalan Bantul,

dan masuk melalui Gerbang Wisata Kasongan.

Dasar pembentukan Desa Bangunjiwo sendiri Sesuai dengan Maklumat

Jogjakarta Nomor 18 Tahun 1946 tertanggal 11 Djumadilakir Djimawal 1877

atau 18 Mei 1946 ), pada hari Jumat Pahing, tanggal 6 Desember 1946

bertempat di rumah Bapak Partodimejo (Lurah Desa Paitan) di Wonotawang,

telah dilaksanakan Rapat Gabungan Kalurahan, meliputi : Kalurahan

Kasongan, Kalurahan Bangen, Kalurahan Sribitan, dan Kalurahan Paitan

Untuk bergabung dalam satu wilayah Kapanewon/Kecamatan Kasihan,

Kabupaten Bantul, yang kemudian bernama Kalurahan Bangunjiwo.

Pelaksana/penyelenggara rapat gabungan tersebut adalah Panitia

Gabungan Kalurahan yang personilya diambilkan seperlunya dari 4 ( empat )

Kalurahan tersebut dan dari Kapanewon/Kecamatan, sebagai ketuanya Bapak

Penewu Pamongpraja Kasihan (projokuncoro). Rapat dihadiri oleh

Lurah/Pamong dan penduduk Kepala Somah (Kepala Keluarga) dari 4

(empat) Kalurahan tersebut. Dari seluruh penduduk (Kepala Somah) di 4

Kalurahan tersebut tercatat ada sebanyak kurang lebih 1.600 orang, yang

hadir ada kurang lebih 1.100 orang yang berarti telah mencapai 2/3 lebih.

Page 52: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

38

Rapat gabungan itu dipimpin oleh Bapak Marjono (Niten) atas nama Dewan

Pemerinah Kabupaten Bantul. Di dalam rapat, pimpinan menjelaskan bahwa

gabungan beberapa kalurahan menjadi satu kalurahan, bertujuan demi

peningkatan kemampuan dan kemajuan kalurahan dalam mengatur rumah

tangganya sendiri (menuju otonomi desa).

Setelah pimpinan rapat menyatakan bahwa Kalurahan Kasongan,

Kalurahan Bangen, Kalurahan Sribitan dan Kalurahan Paitan digabungkan

menjadi satu kalurahan, maka nama kalurahan gabungan tersebut dinamakan

Kalurahan Bangunjiwo. Nama Bangunjiwo itu sendiri atas usulan dari Panitia

Gabungan, dengan mendapat persetujuan penduduk dari empat kalurahan

yang hadir.

B. Kondisi Geografis

1. Letak Geografis Dan Luas Wilayah

Tabel 2. 1

Wilayah Desa

Batas Desa/Kel Kecamatan

Sebelah Utara Tamantirto Kasihan

Sebelah Selatan Guwosari Pajangan

Sebelah Timur Tirtonirmolo Kasihan

Sebelah Barat Triwidadi Pajangan

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Desa Bangunjiwo terletak di wilayah Kec Kasihan, Kab Bantul, terdiri dari

19 pedukuhan, yang meliputi 144 Rukun Tetangga.

Page 53: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

39

Desa Bangunjiwo adalah Desa penggabungan 4 kelurahan yaitu Kalurahan

Paitan, Sribitan, kasongan dan Bangen

Topografi desa didominasi dataran tinggi/pegunungan.Tata guna lahan

Permukiman 35 %, sawah 13% dan tegal,perkebunan , hutan 52 %

Informasi Dasar Kewilayahan

Batas Wilayah

Utara : Desa Tamantirto

Selatan : Desa Guwosari

Barat : Desa Triwidadi

Timur : Desa Tirtonirmolo

Orbitasi

ke kecamatan : 4 Km

ke ibu kota kabupaten : 8 Km

ke ibu kota DIY : 10 Km

Page 54: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

40

2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan

Tabel 2. 2

Luas Wilayah Menurut Penggunaan

Luas tanah sawah 188,62 ha

Luas tanah kering 857,87 ha

Luas tanah basah 0,00 ha

Luas tanah perkebunan 184,62 ha

Luas fasilitas umum 76,18 ha

Luas tanah hutan 236,14 ha

Total luas 1.543,43 Ha

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Dari tabel 2.2 diatas menunjukan bahwa dari total jumlah luas wilayah desa

Bangunjiwo, lahan untuk tanah kering dan hutan lebih besar dari pada

penggunaan lahan lainnya. Penggunaan lahan hutan seluas 236,43 ha dan tanah

kering 857, 87 ha. Hal ini menunjukan bahwa lahan terbesar di bangunjiwo yaitu

berupa tanah kering dan selanjutnya digunakan untuk hutan dan persawahan.

a. Orbitasi

a. Jarak ke ibukota kecamatan : 4,00 Km

Waktu tempuh kendaraan bermotor : 0,11 Jam

Waktu tempuh dengan berjalan kaki : 0,21 Jam

Waktu tempuh Kendaraan umum : 0,00 unit

b. Jarak ke ibu kota kabupaten/kota : 8,00 Km

Waktu tempuh kendaraan bermotor : 0,20 Jam

Waktu tempuh dengan berjalan kaki : 0,35 Jam

Waktu tempuh Kendaraan umum : 5,00 unit

Page 55: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

41

c. Jarak ke ibu kota Provinsi : 14,00 Km

Waktu tempuh kendaraan bermotor : 0,40 Jam

Waktu tempuh dengan berjalan kaki : 1,00 Jam

Waktu tempuh Kendaraan umum : 5,00 unit

3. Pembagian Wilayah Pedukuhan

pembagian wilayah administrasi di desa bangun jiwo, dijabarkan sebagai

berikut

Desa Bangunjiwo memiliki 19 pedukuhan yaitu :

a. Pedukuhan Gendeng

b. Pedukuhan Ngentak

c. Pedukuhan Donotirto

d. Pedukuhan Lemahdadai

e. Pedukuhan Salakan

f. Pedukuhan Sambikerep

g. Pedukuhan Petung

h. Pedukuhan Kenalan

i. Pedukuhan Sribitan

j. Pedukuhan Kalirandu

k. Pedukuhan Bangen

l. Pedukuhan Bibis

m. Pedukuhan Jipangna

n. Pedukuhan Kalangan

o. Pedukuhan Kalipucang

p. Pedukuhan Gedongan

Page 56: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

42

q. Pedukuhan Kajen

r. Pedukuhan Tirto

s. Pedukuhan Sembungan

C. Demografi

1. Jumlah Penduduk

Desa Bangunjiwo terdiri dari 9.988 kepala keluarga (KK) dengan

jumlah penduduk sebanyak 28.873 orang yang terdiri dari 14.697 orang

penduduk laki-laki dan 14.512 orang penduduk perempuan. Jumlah

penduduk tersebut dipaparkan secara lengkap dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2. 3

Jumlah Penduduk Desa Bangunjiwo Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. Laki-laki 14.697 50,40

2. Perempuan 14.512 49,60

Jumlah 28.873 100,00

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki dan

jumlah penduduk perempan jumlahnya tidak jauh berbeda. Jumlah

penduduk laki-lak lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan.

2. Penduduk Menurut Usia

Jumlah penduduk menurut kelompok usia berguna untuk

memetakan jumlah penduduk desa bangunjiwo. Berikut uraian akan

dijabarkan dalam bentuk tabel dibawah ini :

Page 57: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

43

Tabel 2. 4

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia

No. Kelompok Usia

(tahun)

Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. 0-14 6.535 18,60

2. 15-65 18.089 65,20

3. 65 tahun ke atas 4.249 16,20

Jumlah 28.873 100,00

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Dari tabel 2.4 ini kita dapat mengetahui bahwa kelompok usia

yang lebih dominan adalah kelompok usia antara 16 tahun sampai dengan

65 tshun dengan jumlah 18.089 jiwa atau 65,20% disusul dengan

kelompok usia 0 tahun sampai dengan 14 tahun dengan jumlah6.535 jiwa

atau 18,60%

3. Penduduk menurut mata pencaharian

Penduduk Desa Bangunjiwo mempunyai mata pencaharian yang

beragam, ada yang bermata pencaharian petani ada juga yang berprofesi

sebagai PNS dan buruh. Berikut urasain jumlah penduduk menurut

pekerjaan / matapencaharian :

Page 58: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

44

Tabel 2. 5

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Jenis Matapencaharian Jumlah

(jiwa)

1. PNS 119

2. Wiraswasta 2581

3. Pedagang 124

4. Perawat 22

5. Dokter 12

6. Petani 114

7. Pegawai Swasta 2323

8. Buruh Tani 1776

9. TNI 72

10. POLRI 61

11. Lainya 2.053

Jumlah total 9,257

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Tabel 2. 5 menunjukkan bahwa profesi paling banyak ada pada

wiraswasta dan pegawai swasta. Sesuai dengan potensi Desa Bangunjiwo

yang memiliki banyak produk kesenian dan potensi wisata tidaklah

mengherankan jika kebanyakan penduduk di Desa Bangunjiwo berprofesi

sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Penduduk Desa Bangunjiwo memiliki tingkat pendidikan yang

beragam pula. Ada yang berpendidikan tinggi, namun juga ada yang hanya

tamatan SD dan bahkan juga ada yang tidak sekolah. Berikut uraian

tingkat pendidikan :

Page 59: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

45

Tabel 2. 6

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No.

Tingkat pendidikan

Jumlah

Laki-laki

(jiwa)

Perempuan

(jiwa)

1. Belum Tidak Sekolah 2419 2796

2. Belum Tamat SD 1002 895

3. Tamat SD 2964 2997

4. Tamat SMP 2055 1894

5. Tamat SMA 3444 3099

6. Diploma I/II 70 94

7. Diploma Iii 217 277

8. S1 722 675

9. S2 85 50

10. S3 3 4

Jumlah 12.981 12.985

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Dari tabel 2.6 kita mengetahui bahwa penduduk dengan tingkat

pendidikan tamat SMA merupakan yang paling dominan dengan jumlah

6.543 orang atau setara 25,4 %. Diikuti tingkat pendidikan tamat SD 5.961

orang atau 23,1%, belum atau tidak sekolah sebanyak 5.215 orang atau

20,2%, tingkat pendidikan tamat SMP sebanyak 3.949 orang atau 15,3 %.

dan seterusnya.

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan tidak sesuai dengan jumlah

seluruh penduduk desa Bangunjiwo, penulis hanya mengomentari jumlah

penduduk menurut tingkat pendidikan berdasarkan pada monografi yang

didapatkan dari Pemerintah Desa Bangunjiwo.

D. Struktur Organisasi Desa Bangunjiwo

Berdasarkan akun resmi dari Pemerintah Desa Bangunjiwo

didapati bahwa struktur organisasi di Desa Bangunjiwo mengacu

pada Peraturan Desa Nomor 06 Tahun 2015 Tentang Struktur

Page 60: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

46

Organisasi Pemerinta Desa Bangunjiwo. Pemerintah Desa

Bangunjiwo teridiri dari unsur-unsur penyelenggara pemerintah,

seperti :

1. Kepala Desa

2. Sekretaris Desa

3. Pelaksana Teknis

4. Pelaksanan Kewilayahan

Gambar 2. 1

Bagan Struktur Organisasi Desa

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Page 61: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

47

E. Data Pamong Desa Bangunjjiwo

1. Kepala Desa/Lurah

Nama : PARJA,S.T., M.Si.

Pendidikan Terakhir : Pascasarjana S2

Jenis Kelamin : Laki-Laki

2. Sekretaris Desa/Carik

Nama : SUKARMAN

Pangkat/Golongan : III B

Pendidikan Terakhir : SMU/SMK

TMT Masa Jabatan : 24 – 10 - 2012

Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Ka.Sie Pemerintahan

Nama : SUTADI

Pendidikan Terakhir : SMU/SMK

Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Ka.Sie kesejahteraan

Nama : ANDOYO

Pendidikan Terakhir : SMU/SMK

Jenis Kelamin : Laki-Laki

5. Ka.Sie pelayanan

Nama : SELAMET WIDODO

Pendidikan Terakhir : SMU/SMK

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Page 62: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

48

6. Kaur perencanaan

Nama : RUMIYATI, ST

Pendidikan Terakhir : Sarjana/S1

Jenis Kelamin : perempuan

7. Kaur keuangan

Nama : JOKO

Pendidikan Terakhir : SMU/SMK

Jenis Kelamin : Laki-Laki

8. Kaur TU dan Umum

Nama : Mugi Raharjo

Pendidikan Terakhir : SMU/SMK

Jenis Kelamin : Laki-Laki

F. Tugas dan Fungsi Pamong Desa

1. Lurah Desa berkedudukan sebagai pimpinan penyelenggaraan

pemerintahan desa, memiliki tugas menyelenggarakan pemerintah

desa, melaksnanakan pembangunan desa, pemibinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa dan Lurah Desa

mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan Pemerintah Desa, seperti tata praja

pemerintahan,penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah

pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan

upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan

penataan dan pengelolaan wilayah

Page 63: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

49

b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana

prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan,

kesehatan.

c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya

masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan

d. Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi

masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan

hidup,pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang

taruna.

e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan

lembaga lainnya.

2. Sekretaris Desa berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Lurah Desa. Carik Desa dibantu oleh unsur staf yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Carik Desa,

yang terdiri atas urusan-urusan. Carik Desa mempunyai tugas

membantu Lurah Desa dalam bidang administrasi pemerintahan,

terdiri atas :

a. Mengoordinasikan penyusunan kebijakan dan program

kerjapemerintahan desa.

b. Pengoordinasian pelaksana teknis dan pelaksana kewilayahan.

c. Mengoordinasikan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan

pemerintahan desa

d. Penyelenggarakan kesekretariatan desa

Page 64: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

50

e. Menjalankan administrasi desa

f. Memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan

organisasi pemerintah desa

g. Melaksanakan urusan rumah tangga, dan perawatan sarana dan

prasarana fisik pemerintah Desa.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah Desa.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana Carik Desa mempunyai

fungsi :

a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,

administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi;

b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi

perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,

penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi,

perjalanan dinas, dan pelayanan umum;

c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan

pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi

penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga

pemerintahan desa lainnya; dan

d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana

anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-

data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan

evaluasi program, serta penyusunan laporan.

Page 65: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

51

3. Urusan Keuangan merupakan unsur staf Sekretariat Desa yang

membantu tugas Carik Desa dalam urusan administrasi

keuangan dan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Carik

Desa. Kepala Urusan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya

dapat dibantu oleh Staf Desa sesuai kebutuhan dan kemampuan

desa.

Urusan Keuangan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan anggaran, perubahan dan

perhitungan APB Desa.

b. Menerima, menyimpan, mengeluarkan atas persetujuan dan

seizin Lurah Desa, membukukan dan mempertanggung-

jawabkan keuangan Desa

c. Mengendalikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa. 50

d. Mengelola dan membina administrasi keuangan desa.

e. Menggali sumber pendapatan desa

f. Melakukan tugas-tugas kedinasan di luar urusan keuangan

yang diberikan oleh Lurah Desaatau Carik Desa.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Urusan Keuangan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rancangan APB Desa

b. Pelaksanaan penerimaan sumber pendapatan dan keuangan

Desa

Page 66: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

52

c. Pelaksanaan pembukuan, perbendaharaan, dan pelaporan

keuangan Desa

d. Pelaksanaan pungutan desa

e. Pelaksanaan penyusunan pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan desa.

4. Urusan Tata Usaha dan Umum merupakan unsur staf Sekretariat

Desa yang membantu Carik Desa dalam urusan ketatausahaan,

rumah tangga, dan perlengkapan. Urusan Tata Usaha dan Umum

dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Carik Desa.

Urusan Tata Usaha dan Umum mempunyai tugas :

a. Melakukan urusan surat menyurat

b. Melaksanakan pengelolaan arsip Pemerintah Desa

c. Melaksanakan pengelolaan barang inventaris Desa 51

d. Mempersiapkan sarana rapat/pertemuan, upacara resmi dan

lainlain kegiatan Pemerintah Desa

e. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan Desa

f. Melakukan tugas-tugas kedinasan di luar urusan umum

yang diberikan oleh Lurah Desa atau Carik Desa

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Urusan Tata Usaha dan Umum mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan

b. Pelaksanaan urusan administrasi surat-menyurat

c. Pelaksanaan urusan arsip

Page 67: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

53

d. Pelaksanaan urusan ekspedisi

e. Pelaksanaan urusan penataan administrasi perangkat desa;

f. Pelaksanaan urusan penyediaan prasarana perangkat desa

dan kantor;

g. Pelaksanaan urusan penyiapan rapat;

h. Pelaksanaan urusan pengadministrasian aset;

i. Pelaksanaan urusan inventarisasi;

j. Jelaksanaan urusan perjalanan dinas

k. Pelaksanaan urusan pelayanan umum.

5. Urusan Perencanaan merupakan unsur Sekretariat Desa yang

membantu tugas Carik Desa di bidang perencanaan,

pengendalian dan pelaporan program pemerintahan,

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan 52

pemberdayaan masyarakat Desa dan dipimpin oleh seorang

Kepala Urusan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab melalui Carik Desa.

Urusan Perencanaan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan perencanaan

kerja pemerintahan desa

b. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

perencanaan kerja pemerintahan desa secara rutin dan/atau

berkala

c. Menyusun pelaporan penyelenggaraan pemerintahan desa

akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan;

Page 68: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

54

d. Melaksanakan Musrenbang Desa

e. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa;

f. Menyusun Rencana Kerja Pemerintahan Desa;

g. Melaksanakan fasilitasi administrasi kesekretariatan BPD

h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Lurah Desa atau

Carik Desa.

Urusan Perencanaan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rancangan Peraturan Desa, Peraturan Lurah

Desa dan Keputusan Lurah Desa

b. Penyusunan program kerja pemerintahan desa

c. Penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa

akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan

d. Fasilitasi BPD dalam penyelenggaraan musyawarah desa

e. Pengendalian, monitoring dan evaluasi program 53

f. Penyusunan laporan keterangan penyelenggaraan

pemerintahan desa setiap akhir tahun anggaran

g. Penginventarisasi data dalam rangka perencanaan

pembangunan h. Pelaksanaan fasilitasi administrasi BPD.

6. Seksi Pemerintahan merupakan unsur pelaksana teknis yang

membantu tugas Lurah Desa di bidang pemerintahan, keamanan,

ketertiban dan perlindungan masyarakat dan dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Lurah Desa dan di bidang

administrasi dikoordinasikan oleh Carik Desa.

Page 69: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

55

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas :

a. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan kegiatan pemeliharan ketentraman, ketertiban

dan perlindungan masyarakat.

b. Melaksanakan administrasi kependudukan

c. Melaksanakan administrasi pertanahan

d. Melaksanakan pembinaan sosial politik e. Memfasilitasi

kerjasama Pemerintah Desa

e. Menyelesaikan perselisihan warga

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Lurah Desa

Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeliharaan

ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat;

b. penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi

kependudukan 54

c. Penyusunan rencana dan pelaksanaan administrasi

pertanahan

d. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan pembinaan

sosial politik

e. Pelaporan dan pertanggungjawaban perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan Seksi Pemerintahan

f. Fasilitasi kerjasama Pemerintah Desa

g. Penyelesaian perselisihan warga.

Page 70: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

56

7. Seksi Kesejahteraan merupakan unsur pelaksana teknis yang

membantu tugas Lurah Desa di bidang kesejahteraan dan

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah Desa dan di bidang

administrasi dikoordinasikan oleh Carik Desa.

Seksi Kesejahteraan mempunyai tugas :

a. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan kegiatan pembangunan desa

b. Mengelola sarana dan prasarana perekonomian masyarakat

desa dan sumber-sumber pendapatan desa

c. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

sesuai bidang tugasnya

d. Mengembangkan sarana prasarana pemukiman warga

e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian

lingkungan hidup

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah

Desa.

Seksi Kesejahteraan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan pembangunan desa

b. Pengembangan sarana dan prasarana perekonomian desa

c. Peningkatan dan pengembangan sumber-sumber pendapatan

desa

d. Pengembangan sarana dan prasarana permukiman desa

Page 71: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

57

e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian

lingkungan hidup

f. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat desa

sesuai bidang tugasnya.

8. Seksi Pelayanan merupakan unsur pelaksana teknis yang

membantu tugas Lurah Desa di bidang agama, pembinaan

kemasyarakatan, pelayanan satu pintu, dan kesejahteraan rakyat.

Seksi Pelayanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah

Desa dan di bidang administrasi dikoordinasikan oleh Carik

Desa.

Seksi Pelayanan mempunyai tugas :

a. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan kegiatan pembinaan mental spiritual,

keagamaan, nikah, talak, cerai dan rujuk, sosial, pendidikan,

kebudayaan, olah raga, kepemudaan, kesehatan masyarakat,

kesejahteraan keluarga, pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak

b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

sesuai bidang tugasnya c. Mengkoordinasikan pelaksanaan

pelayanan satu pintu 56 d. Melaksanakan tugas-tugas lain

yang diberikan oleh Lurah Desa. II.Seksi Pelayanan

mempunyai fungsi :

Page 72: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

58

c. Perencanaan dan pengaktifan pelaksanaan kegiatan

keagamaan; b. Pelayanan administrasi nikah, talak, rujuk

dan cerai

d. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang sosial,

pendidikan dan kebudayaan d. Perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan di bidang kepemudaan, olah raga,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

e. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang

kesejahteraan dan kesehatan masyarakat

f. Pelaporan dan evaluasi kegiatan kemasyarakatan dan

kegotongroyongan.

g. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan satu pintu.

h. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat

sesuai bidang tugasnya.

9. Pelaksanan kewilayahan dipimpin oleh seorang kepala

pelaksana kewilayahan yang disebut Dukuh, berkedudukan di

bawah dan bertanggungjawab kepada Lurah Desa dan di bidang

administrasi dikoordinasikan oleh Carik Desa. I. Dukuh

mempunyai tugas :

a. Membantu Lurah Desa dalam melaksanakan tugas kegiatan

Lurah Desa

b. Melaksanakan kegiatan di bidang pemerintahan,

pembangunan kemasyarakatan, kebudayaan, ketentraman,

ketertiban dan perlindungan masyarakat

Page 73: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

59

c. Melaksanakan Peraturan Desa, Peraturan Lurah Desa dan

Keputusan Lurah Desa d. Melaporkan pelaksanaan tugasnya

kepada Lurah Desa.

II. Dukuh mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan

b. Pelaksanaan peraturan desa, peraturan Lurah Desa dan

Keputusan Lurah Desa

c. Pelaksanaan kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat

d. Meningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat

e. Peningkatan partisipasi dan gotong royong masyarakat

dalam pembangunan desa

f. Pelaksanaan keamanan, ketertiban dan perlindungan

masyarakat

g. Pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kebudayaan

h. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

Dukuh

Page 74: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

60

Desa Bangunjiwo merupakan salah satu desa yang dinaungi oleh

kecamatan kasian dari 4 desa yang ada. Desa-desa tersebut yaitu

Nama desa Jarak ke kecamatan

Bangunjiwo 4,9 km

Tirtonirmolo 30 m

Tamantirto 2,3 km

Ngestiharjo 3,8 km

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2018

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2. 7

APBDes Tahun Anggaran 2018

PendapatanDesa

Pendapatan Asli Desa Rp 110.900.000

Pendapatan Transfer Rp 4.342.898.960

Pendapatan Lain-Lain Rp 10.000.000

Jumlah Pendapatan Rp 4.463.798.960

Belanja desa

Bidang Pembangunan Rp 2.839.827.000

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp 731.970.500

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp 842.264.960

Bidang Tak Terduga Rp 51.741.500

Jumlah Belanja Rp 6.276.498.960

Surplus/Defisit Rp (1.812.700.000)

Pembiayaan Desa

a. Penerimaan Pembiayaan Rp 1.812.700.000

Pengeluaran Pembiayaan Rp -

Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

http://kec-kasihan.bantulkab.go.id/

Page 75: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

61

Pendapatan Dana Desa 3 Tahun Terakhir

Tabel 2. 8

Pendapatan Dana Transfer Tahun 2016

Dana Desa (DD) 1.049.043.000

Bagian Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 331.239.400

Alokasi Dana Desa (ADD) 2.336.544.000

Bantuan keungan kabupaten/kota -

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Dari data tersebut diketahui bahwa pendapatan dana desa untuk Desa

Bangunjiwo pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 1.049.043.000 sedangkan untuk

ADD yaitu Rp 2.336.544.000.

Tabel 2. 9

Pendapatan Dana Transfer Tahun 2017

Dana Desa (DD) 1.350.607.000

Bagian Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 392.714.960

Alokasi Dana Desa (ADD)

Bantuan keungan kabupaten/kota 30.000.000

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Pada tahun 2017 pendapatan dana desa untuk Desa Bangunjiwo meningkat

lagi menjadi Rp 1.350.607.000 sedangkan pendapatan yang diterima dari ADD

sebesar Rp 2.382.548.000

Page 76: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

62

Tabel 2. 10

Pendapatan Dana Transfer Tahun 2018

Dana Desa (DD) 1.553.786.000

Bagian Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 392.715.960

Alokasi Dana Desa (ADD) 2.396.398.000

Bantuan keungan kabupaten/kota -

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Pada tahun 2018 jumlah dana desa yang diterima oleh Desa Bangunjiwo

juga meningkat dari jumlah dana desa pada tahun 2016 dan 2017. Peningkatan ini

dilihat dari jumlah dana desa yang berjumlah Rp 1.553.786.000 sedangkan

pendapatan yang diterima dari ADD yaitu sebanyak Rp 2.396.398.000

G. Sarana Dan Prasarana

1. Prasarana Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Pendidikan sangat bermamfaat untuk membentuk kepribadian dan

moral manusia untuk menjadi lebih baik, sesuai yang tertera dalam UUD 1945

pasal 28c ayat 1 dan pasal 31 ayat 1. Untuk menunjang dan menindaklanjuti

hal tersebut, sarana dan prasarana tentunya sangat diperlukan.

Sarana dan prasarana merupakan satu alat atau bagian yang memiliki peran

yang sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses, termasuk

juga dalam lingkup pendidikan. Sarana adalah fasilitas yang mutlak dipenuhi

untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan

pendidikan walaupun belum bisa memenuhi sarana dengan semestinya.

Berikut adalah sarana dan prasarana pendidikan yang ada di desa Bangunjiwo:

Page 77: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

63

Tabel 2. 11

Sarana dan Prasarana Pendidikan

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Tabel 2.11 menunjukkan bahwa prasarana pendidikan yang banyak di

Desa Bangunjiwo adalah TK/PAUD dengan jumlah 12 unit disusul dengan

SD sebanyak 10 unit, jumlah prasarana lainya sebanyak satu unit diantarannya

SMK, SLB, PKBM, Perpustakaan Desa, Sekolah Tinggi, dan SMP sebanyak 2

unit.

2. Prasarana Peribadatan

Tempat ibadah, rumah ibadah adalah sebuah tempat yang

digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut agama mereka

masing-masing. Desa Bangunjiwo memiliki beberapa sarana peribadatan.

Jumlah sarana peribadatan yang paling banyak di Desa Bangunjiwo

berupa masjid sebanyak 54 buah dan mushola sebanyak 50 buah.

Kemudian diikuti jumlah gereja sebanyak 1 buah.

No. Jenis Pendidikan Gedung (unit)

1. TK dan PAUD 12

2. SD 10

3. SMP 2

4. SMK 1

5. SLB 1

6. PKBM 1

7. Perpustakaan Desa 1

8. Sekolah tinggi 1

Page 78: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

64

Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa penduduk di Desa

Bangunjiwo mayoritas beragama Islam, ini dapat kita lihat dari banyaknya

tempat ibadah berupa masjid dan mushola. Namun meskipun begitu ada

juga warga Desa Bangunjiwo yang beragama kristiani, terbukti dengan

adanya gereja di desa Bangunjiwo

3. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Demi menunjang segala aspek dalam kesehatan maka perlu adanya

pembangunan sarana dan prasarana kesehatan. Hal ini akan memilki

dampak positif dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

berpotensi. Hal pertama yang harus diperhatikan adlah kesehatan, maka

dari itu segala bentuk hal yang berguna untuk menjadikan Indonesia sehat

adalah dimulai dengan membangun sarana dan prasaran kesehatan.

Berikut sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Desa Bangunjiwo :

Tabel 2. 12

Sarana dan Prasarana Kesehatan

http://bangunjiwo-bantul.desa.id

Dari tabel 2.12 diatas dapat kita lihat bahwa kepedulian pada

penduduk usia balita dan usia lanjut sangat tinggi, terbukti dari banyaknya

posyandu balita dan lansia dengan jumlah yang cukup yaitu 46 buah.

Terdapat juga puskesmas yang menjadi salah satu faktor penunjang

No. Prasarana Gedung (unit)

1. Puskesmas 1

2. Posyandu Balita 29

3. Posyandu Lansia 17

Jumlah 47

Page 79: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

65

kesehatan di desa Bangunjiwo. Dari data ini juga dapat kita simpulkan

bahwa kondisi sarana dan prasarana kesehatan sudah cukup baik.

H. Seni / Budaya

Disetiap pedukuhan terdapat kelompok kesenian tradisional yang

hidup dan berkembang ,yang semua itu menjadi bagian dari proses

pembangunan yang ada, antara lain :

Ketoprak , wayang, dadhungawuk, jathilan, selawatan (hamasba),

karawitan, langenmondro wanoro, ande-ande lumut, mocopat dll.

I. Industri dan Kerajinan

Pariwisata unggulan Desa Bangunjiwo terletak pada sector industry

kerajinan yang telah dikemas dalam satu paket bernama Kawasan

KAJIGELEM. Nama KAJIGELEM merupakan singkatan dari KA =

Kasongan, JI = Jipangan, GE = Gendeng, LEM = Lemahdadi.

Keempatnya merupakan sentra industri yang paling menonjol di Desa

Bangunjiwo.

Berikut uraian industri kerajinan yang ada di Desa Bangunjiwo :

Kasongan

Kasongan merupakan suatu sentra industri kerajinan

gerabah/keramik yang saat ini sudah merupakan asset daerah , dengan

pangsa pasar telah merambah pasar eksport. Kasongan merupakan

desa wisata , bukan saja dikunjungi oleh wisatawan domestik ,tetapi

juga wisatawan manca negara. Sebagai kawasan wisata kerajinan

tentu saja membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai bagi

kepentingan pengembangan kawasan tersebut.

Page 80: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

66

Jipangan

Jipangan merupakan suatu kawasan sentra kerajinan

berbahan bambu ( kipas , hiasan bambu, dll ), yang telah dijadikan

mata pencaharian utama bagi semua warga yang tinggal di

pedukuhan Jipangan. Dalam upaya meningkatkan dan

mengembangkan kerajinan bamboo di Jipangan , pihak pemerintah

Desa Bangunjiwo telah melakukan upaya dengan pelatihan bagi

pengrajin serta membuka akses kerja sama dengan Universitas Gajah

Mada Yogyakarta dalam hal pelatihan , permodalan ,peralatan dan

akses pasar.

Gendeng

Pedukuhan Gendeng merupakan sentra pengrajin seni tatah

sungging kulit ( wayang ) yang kualitasnya telah teruji, bahkan untuk

skala DIY, kualitas tatah sungging kulit Gendeng merupakan yang

terbaik/teratas. Dengan adanya krisis moneter beberapa waktu lalu

ternyata sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan

pengrajin tatah sungging kalit di Gendeng. Untuk itu perlu kiranya

pemerintah segera turun tangan mengurai permasalahan yang ada

untuk diselesaikan agar seni tatah sungging kulit tidak punah ditelan

jaman.

Lemahdadi

Lemahdadi merupakan sentra industri kerajinan patung batu

(pahat dan cetak) dengan skala pasar telah menjangkau pasar eksport.

Dalam satu bulan rata – rata mampu mengeksport 8 sampai 9

Page 81: iii - repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/549/1/SKRIPSI GODEFRIDUS YOHANES DORU 2.pdf · Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) merupakan ujung tombak dari pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

67

kontainer kepasar luar negeri (Eropa , Australia , Amerika , Timteng).

Demikian secara singkat gambaran umum tentang Desa Wisata

Kajigelem Desa Bangunjiwo kami sampaikan, semoga kedepannya

Desa Wisata ini dapat berkembang dengan pesat sehingga mampu

mendorong perekonomian masyarakat yang muaranya dapat

mensejahterakan masyarakat.