IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2....

408
IMPLE KENDALA EKONOM TANJ PANDE Diajukan Sebagai Sala Politik Pada Konse FAKUL UNIVERS EMENTASI KEBIJAKAN D A PENGEMBANGAN KAW MI KHUSUS (KEK) PARIW JUNG LESUNG KABUPATE EGLANG PROVINSI BANT SKRIPSI ah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu entrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Adminis OLEH IDA KOMALA 6661112071 LTAS ILMU SOSIAL DAN POLI SITAS SULTAN AGENG TIRTA SERANG 2015 DAN WASAN ISATA EN TEN Sosial Dan Ilmu strasi Negara ITIK AYASA

Transcript of IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2....

Page 1: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KENDALA EKONOMI KHUSUS (KEK)

TANJUNG LESUNGPANDEGLANG PROVINSI BANTEN

Diajukan Sebagai Salah SatuPolitik Pada Konsentrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN KENDALA PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) PARIWISATA

TANJUNG LESUNG KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi

OLEH IDA KOMALA

6661112071

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG 2015

DAN KAWASAN

PARIWISATA KABUPATEN

PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

Sosial Dan Ilmu Administrasi Negara

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Page 2: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 3: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 4: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 5: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

“Bersemangatlah Pada Apa Saja Yang Bermanfaat

Bagimu. Minta Tolonglah Pada ALLAH Dan Jangan

Merasa Tidak Mampu”

(HR Imam Muslim)

Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah

berjuang. Jika engkau tak tahan lelahnya belajar. Engkau akan

menaggung pahitnya kebodohan

(Imam Asy Syafi’i)

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Kedua Orangtuaku tercinta yang tak pernah lelah untuk

memberikan waktu, tenaga, uang dan doa yang tak pernah terputus, serta Kakak dan Adik-

Adikku Tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa, dan tak lupa untuk semua orang

yang saya sayangi.

Page 6: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

ABSTRAK

Ida Komala. 6661112071. Skripsi Tahun 2015. Implementasi Kebijakan Dan Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Program Studi. Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I: Hasuri SE. M.Si. Dosen Pembimbing II: Rahmawati, S.sos., M.Si.

Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung, tujuannya untuk meningkatkan invetasi dan kualitas Sumber Daya Manusia. Namun kenyataannya masih ditemukan masalah dalam Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, yaitu belum dibangunnya fasilitas pendukung, sarana dan prasarana yang belum memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kebijakan pengembangan KEK Pariwisata Tanjung Lesung, dan mengetahui apasaja faktor pendukung dan penghambat KEK Tanjung Lesung. Penelitian ini menggunakan teori implementasi menurut Van Metter dan Van Horn (Agustino 2012). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan model Irawan. Hasil penelitian menunjukan implementasi KEK Tanjung Lesung masih belum berjalan optimal karena tujuan dan sasaran pengembangan KEK Pariwisata Tanjung Lesung belum dipahami masyarkat, sumber daya, sarana prasarana belum memadai, ketidak sesuaian antara rencana aksi nasional dan daerah dengan pelaksanaanya, tidak adanya SOP pengembangan KEK Tanjung Lesung, kurangnya sosialisasi dan koordinasi yang dilakukan terkait KEK Tanjung Lesung. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu dibuatnya SOP dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung, meningkatkan koordinasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat agar sesuai dengan tujuan dan rencana yang telah dibuat.

Page 7: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

Abstract

Ida Komala. 6661112071. Research Paper 2015. The Implementation of Policy and

Constraints Development Special Economic Zone (SEZ) Tourism Tanjung Lesung Pandeglang

Regency Banten Province. Study program public administration Sultan Ageng Tirtayasa

University. Advisor I : Hasuri SE. M.Si. Advisor II: Rahmawati, S.sos., M.Si.

Keyword: The implementation of policy development Special Economic Zone (SEZ)

Tourism Tanjung Lesung.

Tourism region in Pandeglang Tanjung Lesung designated as Special Economic Zones under

Government Regulation No. 26 of 2012 on Economic Zones Tanjung Lesung, aim to improve the

investment and the quality of Human Resources. But the reality is still found problems in the

development of Special Economic Zones (SEZ) Tanjung Lesung, which is not yet built support

facilities, facilities and infrastructure are inadequate. The purpose of this study were to

determine how the implementation of Special Economic Zone development policy Tourism

Tanjung Lesung, and also to know the factors that supports and hampers the development of

Special Economic Zones Tanjung Lesung. The researchers examined on the implementation of

the researchers used theoretical model implementation Van Meter and Van Horn (Agustino

2012). The researcher used qualitative research method. The data obtain by using interview,

observation, documentation, and literature study using analitical technique from Irawan. The

results showed SEZ Tanjung Lesung implementation is still not optimal because the goals and

objectives of SEZ development Tourism Tanjung Lesung has not understood the community,

resources, inadequate infrastructure, discrepancy between national and regional action plans

with implementation, absence of SOP development SEZ Tanjung Lesung, lack of socialization

and coordination conducted related SEZ Tanjung Lesung. Recommendations can be given that

the SOP made in the development of SEZ Tanjung Lesung, improve coordination between the

government, private sector, and society in accordance with the objectives and plans that has

been made.

Page 8: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Alhamdulillah, Puji syukur yang tak terhingga selalu kita panjatkan kehadirat

Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan cinta-Nya yang telah diberikan

kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan

kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga juga para sahabat. Dan atas

berkat, rahmat, karunia, serta ridha-Nya pula penulis dapat menyelesaikan penelitian

skripsi ini.

Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis buat dan sampaikan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada

Program Studi Ilmu Administrasi Negara dengan judul penelitian “Implementasi

Kebijakan dan Kendala Pengembangan kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata

Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten”.

Proses pengerjaan penelitian ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak

pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan

ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada kedua orang tuaku tercinta yang tak henti selalu memberikan do’a, kasih

sayang, serta dukungan dan motivasi dalam pengerjaan penelitian skripsi ini yang tak

pernah ada habisnya.

Page 9: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

ii

Pada kesempatan ini juga suatu kebanggaan bagi penulis ucapkan terimakasih

yang sedalam-dalamnya untuk berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung,

peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S,sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Ibu Mia Dwiana, S.sos., M.Ikom.,Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Gandung Ismanto, S,sos.,M.M., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Ibu Rahmawati, S.sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dan juga merupakan dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis dalam proses pembuatan skripsi

7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

Page 10: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

iii

8. Ibu Titi Stiawati S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik Program Studi

Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

9. Bapak Hasuri SE. M.Si., Dosen pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis dalam proses pembuatan Skripsi;

10. Ibu Yeni Widyastuti M.Si., Penguji yang telah banyak memberikan masukan

bagi peneliti untuk perbaikan penelitian.

11. Bapak H. Erwan Kurtubi, MM., Bupati Pandeglang, yang telah memberikan

data dan informasi dalam penelitian ini.

12. Bapak Endang Herawan, Stap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Banten, yang telah memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

13. Bapak Abdul Azis, Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda

Kabupaten Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam

penelitian ini.

14. Ibu Hj. Ima Nurimawati, Msi., Kepala Bidang Destinasi dan Ekonomi Kreatif

Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, yang telah memberikan data dan

informasi dalam penelitian ini.

15. Ibu Joyce Irmawati, SP, Mse, MA., Kepala Kantor Administrator KEK

Tanjung Lesung, yang telah memberikan data dan informasi dalam penelitian

ini.

16. Bapak Anwari Husnira, MM., Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten

Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

Page 11: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

iv

17. Bapak Ir. H. Syarif Hidayat, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten

Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

18. Ibu Djuaningsih, Kepala Bidang Koperasi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Pandeglang, yang telah memberikan data dan

informasi dalam penelitian ini.

19. Bapak Drs. H. Dadan Tafif Danial, MM, Kepala Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, yang telah memberikan data dan

informasi dalam penelitian ini.

20. Bapak Ir. Tata Nanzar Riadi, MM, Kepala Dinas Kelautan danPerikanan

Kabupaten Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam

penelitian ini.

21. Bapak Ir wowon Dirman, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

22. Bapak Ir, Girgijantoro, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, yang telah

memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

23. Bapak Firman Abdul Kadir, SE., Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam

penelitian ini.

24. Bapak H. Sukran, SE, SH., Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perizinan

Kabupaten Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam

penelitian ini.

Page 12: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

v

25. Bapak H. Wawan Ridwan, SAP., Kepala Seksi Lalu Lintas Bidang Darat

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Pandeglang, yang

telah memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

26. Ibu Asroriah, SE., Kepala TU Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten

Pandeglang, yang telah memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

27. Bapak Oki Oktaviana, Peneliti di Balitbangda di Provinsi Banten, yang telah

memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

28. Bapak Agus Amin Mursalim, SH, MM., Camat Panimbang, yang telah

memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

29. Bapak Santa, PLT Kepala Desa Tanjung Jaya, yang telah memberikan data

dan informasi dalam penelitian ini.

30. Ibu Rianingsih Surjoseputo, State Manager PT. Banten West Java, yang telah

memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

31. Bapak Muhamad Hata, Penggerak Pariwisata Tanjung Lesung, yang telah

memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

32. Bapak Aap, Ketua LSM Pemuda Pancasila. yang telah memberikan data dan

informasi dalam penelitian ini.

33. Dr. Dirlanudin, Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yang telah

memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.

Page 13: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

vi

34. Sahabat Seperjuangan Tersayang, Hasanahtun, Cikita Rahmawati, Nita

Soraya, Khairinnisa, Wida Riandani, Jelita Amalia, Indri Dwi Puti, Reni

Indriani, Amelia Oktarina, Verayana Sukmasari Putri, Nurlita Amaniah. Serta

seluruh teman-teman Administrasi Negara NR Angkatan 2011. Terimakasih

telah memberikan motivasi dan canda tawa yang hangat layaknya keluarga.

Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa penelitian skripsi

inimasih terdapat kekurangan, baik materi maupun dalam bentuk penyajiannya. Oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif guna

membangun kemajuan yang lebih baik lagi terhadap penelitian skripsi ini. Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan

terimakasih.

Wassalamualakum Warrahmatullahi Wabarakatu.

Serang, Juni 2015

Penulis

Page 14: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………...………… vii

DAFTAR TABEL…………………………………………….………. x

DAFTAR GAMBAR…………………………………………..……… xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………..…… xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1

1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………. 31

1.3 Batasan Masalah...................................................................... 31

1.4 Rumusan Masalah…………………………................................. 32

1.5 Tujuan Penelitian…...………………………………………….…. 32

1.6 Manfaat Penelitian……...…...……………………………………... 33

1.7 Sistematik Penulisan……………………………………...……...... 34

BAB II DESKRIPSI TEORI

2.1 Deskripsi Teori……………………………………………..…… 41

2.1.1 Kebijakan Publik.............................………………….. 42

Page 15: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

viii

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik ………..….………….. 52

2.1.3 Model implementasi Kebijakan Publik.........……….…. 54

2.1.4 Kawasan Ekonomi Khusus......................................... 63

2.2 Penelitian Terdahulu…………………………………………….. 70

2.3 Kerangka Pemikiran Peneliti……………..…………………….. 75

2.4 Asumsi Dasar Penelitian………………………………………… 80

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian.………………………………………… 81

3.2 Ruang Lingkup/Fokus penelitian......………………….……..... 82

3.3 Lokasi Penelitian…………………………………………….... 83

3.4 Fenomena Yang Diamati…………………………………….... 86

3.4.1 Definisi Konsep......................................................... 86

3.4.2 Definisi Oprasional..................................................... 87

3.5 Instrumen Penelitian…………………………………………..... 92

3.6 Informan Penelitian............................................................... 94

3.7 Teknik analisis data............................................................... 100

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. 115

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian........................................................ .. 116

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Pandeglang......................... 116

4.1.2 Gambaran Umum KEK Tanjung Lesung............................ 117

4.2 Deskripsi Data...................................................................... ..... 128

Page 16: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

ix

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian.................................................... 128

4.2.2 Daftar Informan Penelitian.................................................. 130

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian............................................................ 133

4.3.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan............................................ ... 134

4.3.2 Sumber Daya...................................................................... .... 147

4.3.3 Karakteristik Agen Pelaksana ............................................ ... 168

4.3.4 Sikap/ Kecendrungan (Disposition) Para Pelaksana............... 182

4.3.5 Komunikasi AntarOrganisasi dan Aktivitas Pelaksana.......... 195

4.3.6 Lingkungan Ekonomi Sosial dan Politik................................ 200

3.6.7 Faktor Pendukung dan Kendala KEK Tanjung Lesung........... 201

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 213

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan................................................................................... 236

5.2 Saran.............................................................................................. 238

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persyaratan Dokumen Dalam Pengusulan KEK...................... 8

Tabel 1.2 Kawasan Ekonomi Khusus ..................................................... 11

Tabel 1.2 Anggota Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten .................... 14

Tabel 1.4 infrastruktur pendukung KEK.................................................. 19

Tabel 1.5 Kunjungan Tamu Wisata Ke Tanjung Lesung........................ 20

Tabel 1.6 Rencana, Target Investasi Dan Kontribusi. ............................. 23

Tabel 1.7 Rencana Aksi KEK Pariwisata Tanjung Lesung...................... 26

Tabel 3.1 Informan Peneliti............................................................. ......... 97

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara............................................................... 103

Tabel 3.3 Jadual Penelitian....................................................................... 115

Tabel 4.1 Kodefikasi informan Penelitian................................................ 132

Tabel 4.2 Daftar Nama Pegawai Administrator KEK.............................. 154

Tabel 4.3 Anggaran Pemda Kab. Pandeglang.......................................... 159

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan di Desa Tanjung Jaya.............................. 205

Tabel 4.5 Mata Pencaharian di Desa Tanjung Jaya................................ 206

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Atas Dimensi Ukuran dan Tujuan kebijakan.. 216

Tabel 4.7 Hasil Penilian Atas Dimensi Sumberdaya............................... 221

Tabel 4.8 Hasil penilaian Atas Dimensi Karakteristik Agen Pelaksana... 226

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Atas Dimensi sikap (disposition) para

Pelaksana................................................................................................ 229

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Atas Dimensi Komunikasi anatar organisasi. 232

Tabel 4.11 Hasil Penelian Atas Dimenasi Lingkungan Sosial Ekonomi

Politik....................................................................................................... 234

Tabel 4.12 Faktor pendukung dan penghambat KEK Tanjung Lesung... 235

Page 18: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

xi

DAFATAR GAMBAR

Gambar 1.2 Tindak Lanjut Penetapan KEK Tanjung Lesung................. 29

Gambar 2.1 Model Implementasi Van Meter dan Van Horn................. 58

Gambar 2.2 Model Direct And Indirect Of Implementation................. 59

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir................................................................ 79

Gambar 3.1 Proses Analisis Data .......................................................... 108

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dewan Nasional KEK.......................... 120

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Administrasi KEK............................... 124

Gambar 4.3 corpore Organization strukture.......................................... 128

Gambar 4.4 Jenis Perizinan dan Non Perizinan...................................... 152

Gamabr 4.5 Tahap Investasi BWJ.......................................................... 162

Gambar 4.6 Jalan di Dalam KEK Tanjung Lesung................................ 164

Gamabar 4.7 Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung.................... 165

Gambar 4.8 Kesepakatan SKPD Kabupaten Pandeglang....................... 175

Gambar 4.9 Rencana Aksi KEK Tanjung Lesung................................... 192

Page 19: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peraturan Pemerintah

2. Surat Izin Penelitian

3. Pedoman Wawancara

4. Member Check

5. Transkip Data

6. Koding Data

7. Kategorisasi Data

8. Catatan Lapangan

9. Data-data Pendukung hasil Penelitian

10. Lembar Bimbingan

11. Dokumentasi Kegiatan Wawancara

12. Dokumentasi Penelitian

13. Daftar Riwayat Hidup

Page 20: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di

antara dua Benua dan dua Samudra, wilayah Kepulauan Indonesia memiliki

sebuah keunikan dan kelebihanya masinng-masing, dan tiap kepulauan memiliki

strategi masing-masing yang kedepannya akan menjadi pilar utama untuk

mencapai visi Indonesia Tahun 2025. Selaras dengan visi Pembangunan Nasional

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, maka visi

percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia adalah “Mewujudkan

Masyarakat Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-

2025, dalam penjelasannya dinyatakan bahwa visi Indonesia Tahun 2025 akan

diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus utamanya, yaitu:

1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta

distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) sumber daya alam,

geografis wilayah, dan sumber daya manusia, melalui penciptaan kegiatan

ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-kawasan

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Page 21: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

2

2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produk dan pemasaran

serta integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan

daya tahan perekonomian nasional.

3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses,

maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan,

menuju innovation-driven-economy.

Untuk mewujudkan visi Indonesia Tahun 2025 yaitu ”Mewujudkan,

Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur” dan pelaksanaan

rencana jangka panjang Nasional Tahun 2005-2025 dan untuk melengkapi

dokumen perencanaan guna meningkatkan daya saing perekonomian nasional

yang solid, diperlukan adanya suatu Masterplan Percepatan Dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia yang memiliki arah yang jelas, strategi yang

tepat, fokus, dan terukur, maka pemerintah menetapkan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2025.

Dalam rangka merespon dinamika ekonomi domestik dan global, serta

untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, maka perlu mengubah Peraturan

Persiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan Dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2025, yang kemudian dirubah

menjadi Peraturan Persiden Nomor 48 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Persiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan Dan

Perkuasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2025.

Page 22: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

3

Peraturan Persiden Nomor 48 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Persiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan Dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2025 pada Pasal 1,

menjelaskan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia Tahun 2011-2025, yang kemudian selanjutnya disebut MP3EI adalah

arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia

untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak Tahun 2011 sampai dengan

Tahun 2025, dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005-2025 dan melengkapi dokumen perencanaan.

Salah satu strategi utama MP3EI adalah penetapan 6 (enam) koridor

ekonomi yakni Koridor Sumatera, Koridor Jawa, Koridor Kalimantan, Koridor

Sulawesi, Dan Koridor Papua-Kepulauan Maluku. Peraturan Presiden Nomor 48

Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Persiden Nomor 32 Tahun 2011

Tentang Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Tahun 2011-2025 menjelaskan bahwa penetapan koridor ekonomi tersebut

dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang

tersebar di seluruh Indonesia. Dengan memperhitungkan berbagai potensi dan

peran strategis sesuai dengan letak dan kedudukan geografis, maka tema

pembangunan masing-masing koridor ekonomi dalam percepatan dan perluasan

pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Koridor ekonomi Sumatra memiliki tema pembangunan sebagai “Sentral Produksi Dan Pengolahan Hasil Bumi Dan Lumbung Energi Nasional”.

2. Koridor ekonomi Jawa memiliki tema pembangunan sebagai “Pendorong Industri Dan Jasa Nasional”.

Page 23: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

4

3. Koridor ekonomi Kalimantan memiliki tema pembangunan sebagai “Pusat Produksi Dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas Dan Pertumbuhan Nasional”.

4. Koridor ekonomi Sulawesi memiliki tema pembangunan sebagai “Pusat Produksi Dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas Dan Pertambangan Nasional.

5. Koridor ekonommi Bali-Nusa Tenggara memiliki tema pembangunan sebagai “Pintu Gerbang Pariwisata Dan Pendukung Pangan Nasional”.

6. Koridor ekonomi Papua-Kepulauan Maluku memiliki tema pembangunan sebagai “Pusat Pengembanggan Pangan, Perikanan, Energi, Dan Pertambangan Nasional”.

Pembangunan 6 (enam) koridor ekonomi tersebut dilakukan melalui

pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi disetiap koridor dengan

Pengembangan Kluster Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang

berbasis sumber daya unggulan di setiap koridor ekonomi, disertai dengan

penguatan konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan antara pusat

pertumbuhan ekonomi dengan lokasi kegiatan ekonomi serta infrastruktur

pendukungnya. KEK dalam konteks MP3EI, ditetapkan sebagai salah satu

kawasan strategis nasional bidang ekonomi, selain kawasan pengembangan

ekonomi terpadu (KAPET) dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Bebas/Free Trade Zone (FTZ).

Pengaturan Kawasan Ekonomi Khusus (Special Ekonomic Zone/ SEZ) ini

di Indonesia pada dasarnya terdapat dalam Bab XIV Pasal 31 Undang-Undang

Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007 yang berbunyi sebagai berikut:

(1) Untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan satu daerah, dapat ditetapkan dan dikembangkan kawasan ekonomi khusus.

(2) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan penanaman modal tersendiri di kawasan ekonomi khusus.

Page 24: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

5

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Undang-Undang.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal pada

Pasal 31 ayat (3) ketentuan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus diatur dengan

Undang-Undang, dan untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah

tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk

menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah dalam kesatuan ekonomi nasional,

perlu dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus. Kemudian berdasarkan

pertimbangan tersebut perlu membentuk Undang-Undang Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 39

Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kawasan Ekonomi

Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah kawasan dengan batas tertentu

dalam wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan

untuk penyelenggara fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dikembangkan melalui penyiapan

kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostartegi dan berfungsi

untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi

lainyang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Di dalam

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat dibangun fasilitas pendukung dan

perumahan bagi pekerja, dalam setiap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga

disediakan lokasi untuk Usaha Mikiro Kecil Menengah (UMKM), dan koperasi,

baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai pendukung kegiatan perusahaan yang

berada di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Secara umum tujuan

Page 25: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

6

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 2009 adalah :

1) Peningkatan investasi; 2) Penyerapan tenaga kerja; 3) Penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan eksport; 4) Meningkatkan keunggulan kompetitif produk eksport; 5) Meningkatkan pemanfaaatan sumberdaya lokal,pelayanan dan modal

bagi peningkatan eksport; 6) Mendorong terjadinya peningkatan kualitas SDM melaui transfer

teknologi.

Maksud pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah untuk

memberikan peluang bagi peningkatan investasi melalui penyiapan kawasan yang

memiliki keunggulan dan siap menampung kegiatan industri, eksport import serta

kegiatan ekonomi yang memiliki nilai ekonomi tinggi, meningkatkan pendapatan

devisa bagi negara melalui perdagangan internasional, dan meningkatkan

kesempatan kerja, kepariwisataan dan investasi.

Kemudian sesuai amanat Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang

Kawasan Ekonomi Khusus pada pasal 9 dan pasal 12 ayat (6) perlu menetapkan

Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus,

dengan demikian pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun

2011 Tentang Penyeleggaraan Kawasan Ekonomi Khusus. Penyelenggaraan

Kawasan Ekonomi Khusus sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun

2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pasal 2 antara

lain:

a) Pengusulan KEK;

b) Penetapan KEK;

c) Pembangunan KEK;

Page 26: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

7

d) Pengelolaan KEK; dan

e) Evaluasi pengelolaan KEK.

Untuk menyelenggarakan KEK, ditingkat nasional pemerintah membentuk

Dewan Nasional, sementara ditingkat provinsi pemerintah membentuk Dewan

Kawasan untuk membantu Dewan Nasional dalam menyelenggarakan KEK,

kemudian dalam membantu Dewan Kawasan dalam penyelenggaran KEK

dibentuklah Administrator disetiap KEK. Pengusulan pembentukan Kawasan

Ekonomi Khusus sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus diusulkan kepada Dewan Nasional

oleh:

a) Bandan Usaha;

b) Pemerintah; Kabupaten/Kota;

c) Pemerintah Provinsi;

d) Kementerian/LPNK

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan

Kawasan Ekonomi Khusus Pasal 12, menjelaskan bahwa usulan pembentukan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) haruslah dilengkapi dengan tertulis sesuai

format yang ditentukan oleh Dewan Nasional dan ditandatangani oleh pimpinan

yang mewakili Badan Usaha, Bupati/Walikota mewakili Pemerintah

Kabupaten/Kota dan Gubernur yang mewakili dari Pemerintah Provinsi.

Persyaratan dalam hal pembentukan Kawasan Ekonomi Khusu (KEK) yang

diusulkan oleh Badan Usaha (BU), Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemkab),

Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kementerian dan Lembaga Pemerintah non

Page 27: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

8

Kementrian (LPNK), harus dilengkapi dengan dokumen. Dokumen-dokumen

tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 persyaratan dokumen dalam pengusulan

KEK:

Tabel 1.1 Persyaratan Dokumen Dalam Pengusulan KEK

No Dokumen BU Pemkab Pemprov Kementrian

1 Formulir usulan KEK

2 Surat kuasa otoritas, jika pengusul merupakan konsorsium

3 Akte pendirian Badan Usaha

4 Profil keuangan 3 (tiga) tahun yang sudah diaudit

5 Persetujuan dari pemerintah kabupaten/kota terkait dengan lokasi KEK yang diusulkan

6 Surat pernyataan mengenai kepemilikan nilai ekuitas paling sedikit 30 % dari nilai investasi KEK yang disulkan

7 Deskripsi rencana pengembangan KEK yang diusulkan

8 Peta detail lokasi pengembangan serta luas area KEK yang diusulkan

9 Rencana peruntukanruang pada lokasi KEK

10 Studi kelayakan ekonomi dan finansial

11 Rencana dan sumber pembiayaan

12 Analisis mengenai dampak lingkungan

13 Usulan jangka waktu beroprasinya KEK dan rencana startegis pengembangan KEK

14 Izin lokasi

15 Penetapan lokasi atau bukti hak atas tanah

16 Rekomendasi dari otoritas pengelola infrastruktur pendukung

17 Pernyataan kesanggupan melaksanakan pembangunan dan pengelolaan KEK

18 Komitmen rencana pemberian insentif

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2014

Page 28: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

9

Sementara itu lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun

2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus Pasal 7, harus

memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Sesuai dengan tata wilayah dan tidak berpotensi menggangu kawasan lindung;

b) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan mendukung KEK;

c) Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada wilayah potenasi sumber daya unggulan; dan

d) Mempunyai batas yang jelas.

Pengaturan mengenai pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian

Kawasan Ekonomi Khusus dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011

Tentang Penyelanggaraan Kawasan Ekonomi Khusus belum mengatur secara rinci

mengenai pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) dengan memberikan pilihan-pilihan tata cara pembangunan,

pengoperasian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dan berdasarkan pertimbangan

tersebut maka pemerintah perlu menetapkan Peraturan Pemerintah Tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka dibuatlah Peraturan

Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK).

Page 29: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

10

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 31 menjelaskan bahwa

pembangunan KEK dibiayai dari:

a. Badan usaha; b. Kerjasama pemerintah, pemerintah provinsi dan/atau pemerintah

kabupaten/kota dengan badan usaha; c. Anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan

dan belanja daerah; dan/ atau; d. Sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Penetapan Badan Usaha pengelola, dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, atau Kementerian/Lembaga Pemerintah

non Kementrian sesuai dengan kewenangannya dengan berpedoman pada

Peraturan Perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik

Negara/Daerah. Badan usaha pengelola melaksanakan pengelolaan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) berdasarkan perjanjian antara Badan Usaha dengan

Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, atau Kementerian/Lembaga

Pemerintah non Kementerian dengan kewenangannya. Perjanjian pengelolaan

dalam melaksanakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) anatara lain:

a. Lingkup pekerjaan; b. Jangka waktu; c. Standar kinerja pelayanan; d. Sanksi; e. Pelaksanaan pelayanan KEK dalam hal terjadi sengketa; f. Pemutusan perjanjian oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah

provinsi, atau kementrian/lembaga pemerintah non kementrian dalam hal tertentu;

g. Manajemen operasional KEK h. Pengakhiran perjanjian i. Pertanggung jawaban terhadap barang milik negara/daerah j. Serah terima aset atau infrastruktur oleh badan usaha pengelola kepada

kementrian/lembaga pemerintah non kementrian, pemerintah provinsi,

Page 30: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

11

atau pemerintah kabupaten/kota setelah kerjasama pengelolaan berakhir; dan

k. Kesanggupan penyedian kepabean dan cukai.

Sejauh ini, Pemerintah telah menetapkan 8 (Delapan) KEK, yaitu

diantaranya:

Tabel 1.2 Kawasan Ekonomi Khusus

No KEK Lokasi Luas Pengusul Sektor 1 KEK Tanjung Lesung

(Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012)

Pandeglang, Banten

1.500 PT. Banten West Java

- Pariwisata

2 KEK Sei Mangkei (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012)

Simalungun, Sumatra Utara

2.002 PTPN III - Industri pengolahan kelapa sawit, karet,

- Pupuk - Logistik - pariwisata

3 KEK Palu (Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2014)

Palu, Central Sulawesi

1.500 Walikota Palu

- industri argo berbasis kakao, karet, rumput laut, rotan

- industri pengolahan nikel, biji besi, emas

- logistik 4 KEK Bitung (Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014)

Bitung, Sulawesi Utara

534 Gubernur Sulawesi Utara

- Industri Perikanan - Industri Pengolahan

Argo 5 KEK Maloy Batu Trans

Kalimantan (Pertran Pemerintah Nomor 85 Tahun 2014)

Kutai Timur, Kalimantan Timur

557,34 PY Maloy Batutata Trans Kalimantan

- Industri Kelapa Sawit - Logistik

6 KEK Tanjung Api-Api (Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2014)

Banyuasi, Sumatera Selatan

2.030 Gubernur Sumatera Selatan

- Industri karet - Kelapa sawit

7 KEK Morotai

(Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2014)

Pulau Morotai, Maluku Utara

1.201,76

PT. Jababeka Morotai

- Industri pengolahan ikan

- manufaktur, logistik - pariwisata

8 KEK Mandalika (Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014)

Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

1.035,67

PT. Indonesia Turism Development Corporation (ITDC)

- Pariwisata - Agro industri - Eco turism

Sumber: Dewan Nasional KEK Tahun 2015

Page 31: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

12

Sementara sampai dengan Tahun 2015 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

yang sudah diresmikan yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Dan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Kawasan Ekonomi Khusus

Sei Mangkei merupakan KEK Pertama yang diresmikan oleh Presiden Joko

Widodo pada 27 Januari 2015, sementara untuk Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung diresmikan pada 23 Febuari 2015 oleh Presiden Joko Widodo.

Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang ditetapkan

sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor

26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

Pembentukan kawasan pariwisata Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi

Khusus diajukan oleh Badan Usaha swasta dalam hal ini yaitu PT Banten West

Java Tourism Development Corporation, yang merupakan anak perusahaan dari

PT Jababeka. Pengusulan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung oleh PT Banten West Java Tourism Development Corporation, telah

mendapat persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan diajukan oleh

Pemerintah Provinsi Banten kepada Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.

Badan usaha dalam hal ini PT Banten West Java Tourism Development

Corporation, sesuai dengan Peraturan Pemenrintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), badan usaha pengelola harus

melaksanakan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung (KEK)

samapai siap beroprasi dalam jangka waktu paling lama 36 (tiga puluh enam)

bulan sejak ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 Tentang

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Page 32: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

13

Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung telah diresmikan

pengoperasiannya pada Tanggal 23 Febuari 2015 oleh Presiden Republik

Indonesia yaitu Bapak Joko Widodo. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung

Lesung mempunyai luas wilayah seluas 1.500 Ha yang terletak dalam wilayah

Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi

Banten. Dengan batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sunda,

sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah Timur berbatasan dengan

Selat Sunda, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Jaya.

Perkembangan pembangunan KEK Pariwisata Tanjung Lesung dapat

tergambar dari Rencana Aksi Nasional yang dilakukan oleh pemerintah pusat

maupun Rencana Aksi Daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Pandeglang dan Pemerintah Provinsi Banten. Adapun Rencana Aksi Nasional

secara garis besar yaitu adalah:

1. Bidang Kelembagaan;

2. Pelimpahan kewenangan;

3. Penetapan badan usaha pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung;

4. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

5. Insentif dan Kemudahan;

6. Pemantauan dan Evaluasi;

Adapun Rencana Aksi Nasional dalam bidang kelembagaan yang sudah

dilakukan oleh pemerintah pusat yaitu penetapan Dewan Kawasan Provinsi

Banten berdasarkan Keputusan Persiden Nomor 41 Tahun 2012 Tentang Dewan

Page 33: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

14

Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Banten. Adapun Struktur Anggota

Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

Tabel 1.3 Anggota Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten

Ketua dewan Kawasan Gubernur Banten Wakil ketua dewan kawasan Bupati Pandeglang

Anggota dewan kawasan 1. Kanwil Pajak Provinsi Banten 2. Kanwil BPN Provinsi Banten 3. Kanwil Kumham Provinsi Banten 4. Asda II Provinsi Banten 5. Kepala Bapedda Provinsi Banten 6. Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata

Provinsi Banten 7. Kepala BKPM-PT Provinsi Banten 8. Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata

Kabupaten Pandeglang

Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Dewan Kawasan dibentuk pada setiap provinsi yang sebagai wilayahnya

ditetapkan sebagai KEK yang pengusulannya dilakukan oleh Dewan Nasional

kepada presiden untuk ditetapkan dengan keputusan presiden dan bertanggung

jawab kepada Dewan Nasional. Adapun tugas Dewan Kawasan KEK Provinsi

Banten dalam membantu Dewan Nasional susuai dengan Keputusan Presiden

Nomor 41 Tahun 2012 Tentang Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus

Provinsi Banten, yaitu:

1. Melaksanakan kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh dewan nasional untuk mengelola dan mengembangkan KEK diwilayah kerjanya;

2. Membentuk Administrator KEK disetiap KEK; 3. Mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi, dan mengkordinasikan

pelaksaanaan tugas administrator KEK dalam penyelanggaraan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan oprasionalisasi kek;

4. Menetapkan langkah strategis penyelesaian permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan KEK di wilayah kerjanya;

Page 34: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

15

5. Menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional setiap akhirtahun;

6. Menyampaikan laporan insidental dalam hal ini terdapat permasalahannya strategis kepada Dewan Nasional.

Sementara untuk Rencana Aksi Daerah dalam Pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang sudah dibentuk oleh Bupati Pandeglang

guna mendukung Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

secara garis besar, adalah sebagai berikut:

1. Bidang Pendidikan;

2. Bidang Ekonomi;

3. Bidang kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat

4. Dan bidang lainnya.

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sangat

memerlukan dukungan dari berbagai pihak, baik itu dari pihak pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah, serta dukungan dari pihak swasta atau para investor.

Sehingga pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang

dilaksanakan sesuai dengan Rencana Aksi Nasional dan Rencana Aksi Daerah

yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Adapun dukungan yang diberikan oleh pemerintah pusat terhadap objek

wisata pariwisata Tanjung Lesung diantaranya adalah:

1. Kawasan pariwisata Tanjung Lesung dengan Luas 1.500 Ha, sesuai

Keputusan Dirjen Pariwisata No: Kep-18/U/II/88 Tentang Ketentuan

Page 35: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

16

Usaha Obyek Wisata, Kawasan Pariwisata Tanjung adalah Obyek Wisata

Nasional;

2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang

Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Rangka

Keterpaduan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata menginstruksikan

Kepada Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Para Kepala Lembaga

Pemerintah Non Departemen, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Para

Gubernur, Bupati dan Walikota untuk menjadikan Indonesia sebagai

unggulan Mancanegara dan kemudahan bagi Wisatawan Nusantara dalam

melakukan Perjalanan Wisata;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);

4. Rencana strategis Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata tahun 2010-

2014 melalui Program Pengembangan Destinasi Pariwisata tahun 2010-

2014 Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung masuk dalam Pengembang

Daya Tarik Pariwisata sebagai Destinasi Pariwisata Nasional yang dalam

mewujudkannya perlu keterpaduan dengan lintas sektor, antara lain:

Kementrian Pekerjaan Umum, Kementrian Kehutanan, Kementrian

Kelautan dan Perikanan dan Kementrian Perhubungan;

Page 36: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

17

Dukungan dari Pemerintah Provinsi Banten terhadap objek Pariwisata

Tanjung Lesung yaitu diantaranya adalah:

1. Surat Gubernur Jawa Barat No. 593/1603/BKPMD/1990 Tanggal 22 Mei

1990 Perihal Penyedaiaan Lahan/Lokasi PT Banten West Java TDC

2. RPJMD 2007-2012: Kecamatan Panimbang di tetapkan sebagai Pusat

Pertumbuhan di wilayah Kabupaten Pandeglang, didukung dengan

pengembangan jaringan transportasi (Bandar Udara Banten Selatan, Jalan

Tol Serang-Panimbang, Jalan Nasional dan Jalan Kereta Api)

3. RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030 telah di cantumkan Tanjung

Lesung sebagai Kawasan Strategis Provinsi Banten (Point 2.7 Kawasan

Tanjung Lesung Waterfront City Panimbang – Kepentingan Ekonomi dan

Telah dicantumkan Bandara Banten Selatan, jalan Bebas Hambatan

Prospektif Serang-Panimbang, jaringan Jalan Kereta Api menuju

Panimbang)

4. Surat Rekomendasi Gubernur Provinsi Banten. 078/1462-Bapp/2011

Tentang KEK Pariwisata Tanjung Lesung

Sementara dukungan yang diberikan pemerintah Kabupaten Pandeglang

terhadap pariwisata Tanjung Lesung diataranya adalah:

1. Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK II Pandeglang Np.

593/SK.308-HUK/1995 Tentang Penetapan Pemindahan Lokasi

Pemukiman Penduduk (Relokasi) Proyek Kawasan Pariwisata Tanjung

Page 37: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

18

Lesung di Kampung Cikadu Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang

Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 02 Tahun 2002 Tentang

Rencana Pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung;

3. RTRW Kabupaten Pandeglang Tahun 2010-2030 telah diakomodir

Tanjung Lesung Sebagai Kawasan Strategis Provinsi Banten di Kabupaten

Pandeglang, terletak di Kecamatan Panimbang;

4. Dalam RDTR Kawasan Panimbang-Sobang Tahun 2010-2030, untuk

mewujudkan dan menunjang Tanjung Lesung sebagai Waterfront City

telah diakomodir Infrastruktur penunjang dan penataan pemanfaatan ruang

di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Sobang;

5. Keputusan Bupati Nomor: 556/KEP.77-HUK/2012 Tentang Pembentukan

Tim Persiapan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Pariwisata Tanjung Lesung.

Dukungan dari pihak swasta terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, yaitu sejauh ini sudah ada perusahaan-perusahaan yang

melakukan MOU dengan PT Banten West Java pada saat peresmian KEK

Tanjung Lesung Tanggal 23 Febuari 2015, diantaranya adalah:

1. PT Telkom untuk pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi;

2. Presiden University untuk pembukaan program studi kemaritiman;

Page 38: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

19

3. PT China Harbour Indonesia untuk pengembangan Tanjung Lesung

dan Infrastrukturnya;

4. PT Pengembangan Pelabuan Indonesia (persero) untuk pembangunan

Cruise Terminal Dan Marina beserta fasilitas pendukungnya;

5. Pigeon Barrels Limited untuk pengembangan fasilitas olahraga

“Compak Sportingand Clay Pigeon Shooting” dan pembangunan

komplek hunian “Hunting Lodge”;

6. Eastern latittude limited untuk pembangunan “Upscele Boutique

Eco-Resort (Villatel), dan

7. Eurosia Management, untuk mengembangkan Theme Park.

Sementara itu prioritas infrastruktur publik yang disiapkan Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dan

swasta untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesungantara lain:

Tabel 1.4 Infrastruktur Pendukung KEK

Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten Swasta

1. Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang;

2. Pelebaran Konstruksi Jalan Nasional Serang–Panimbang

1. Pembebasan Lahan untuk Pelebaran Jalan Nasional Serang-Panimbang;

2. Peningkatan Status Jalan Kabupaten Citereup–Tanjung Lesung Menjadi Jalan Provinsi;

3. Peningkatan Status Jalan Kabupaten Citereup–Tanjung Lesung Menjadi Jalan Provinsi;

1. Peningkatan dan Pelebaran untuk Pengalihan Jalur Jalan Kendaraan Umum pada jalur jalan yang melewati Belakang Pasar Panimbang sampai dengan belakang Kantor Kecamatan Panimbang.

1. Pembangunan Bandar Udara Baru Banten Selatan (Bandara Panimban).

Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Page 39: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

20

Dengan adanya KEK Pariwisata Tanjung Lesung dapat mempengaruhi

peningkatan jumlah kunjungan tamu wisata ke Tanjung Lesung. Objek wisata

Tanjung Lesung berlokasi diantara dua Gunung Krakatau, dan Word Heritage Site

Taman Nasional Ujung Kulon yang dihuni badak jawa sebagai daya tarik yang

sudah populer. Perkembangan kunjungan tamu ke Tanjung Lesung secara berkala

terus mengalami peningkatan yang sangat pesat pada Tahun 2011 dan 2012.

Peningkatan kunjungan tersebut, secara signifikan terjadi karena publikasi status

Kawaan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung. Pola kunjungan bulanan

yang dicatat selama dua tahun terakhir menggambarkan kenaikan yang signifikan,

hal ini dapat dilhat dari tabel dibawah ini: (Sumber: Kajian Dampak Sosial KEK

Tanjung Lesung Tahun 2013 Oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi

Banten).

Tabel 1.5 Kunjungan Tamu Wisata Ke Tanjung Lesung

Bulan

Kunjungan Kunjungan Tahun 2011

Kunjungan Tahun 2012

Selisih 2011/2012

Selisih % 2011/2012

Januari 6.476 10.215 3.793 57.74 Febuari 10.657 14.084 3.427 32.16 Maret 14.369 20.534 6.165 42.90 April 18.925 26.488 7.563 39.96 Mei 24.082 34.026 9.944 41.29 Juni 31.451 42.993 11.542 36.70 Juli 39.996 52.066 12.070 30.18

Agustus 49.594 78.985 29.391 59.26 September 73.116 88.090 14.974 20.48 Oktober 74.585 96.094 21.509 28.84

November 79.463 105.452 25.989 32.71 Desember 92.023 124.175 32.152 34.94

Total 514.737 693.202 178.465 34.67 Sumber: Dinas Pariwisata Pemuda dan olahraga Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Page 40: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

21

Dari Tabel 1.4 di atas dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke Tanjung

Lesung pada tahun 2012 terjadi peningkatan hampir 35 % dari tahun sebelumnya.

Peningkatan ini dikarnakan banyaknya berbagai liputan media terkait dengan

penetapan Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung antara lain meningkatnya

tingkat hunian kamar, meningkatnya penjualan makanan dan minuman, serta

meningkatnya penjulan produk-produk wisata di sekitar kawasan. Hal tersebut

yang menumbuhkan semakin banyaknya rumah makan-rumah makan di

sepanjang jalan menuju Tanjung Lesung, serta semakin banyaknya rumah-rumah

warga yang sekarang ini dijadikan penginapan bagi para wisatawan atau home

stay di dekat kawasan Tanjung Lesung. Permintaan berwisata ke Gunung

Krakatau, Ujung Kulon dan aktivitas di sekitar kawasan juga meningkat.

Kecendrungan peningkatan jumlah wisatawan ini menjadi salah satu indikasi

adanya peningkatan kebutuhan akan daerah tujuan wisata, dan Tanjung Lesung

merupakan salah satu destinasi yang memiliki daya tarik tersendiri di Provinsi

Banten. (Sumber: Kajian Dampak Sosial KEK Tanjung Lesung Tahun 2013 Oleh

Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Banten)

Kawasan Pariwisata Tanjung Lesung (TL) sudah menjadi destinasi wisata

jauh sebelum resmi ditetapkan sebagai KEK pada tahun 2012. Usaha menciptakan

hubungan antara pengelola kawasan dengan masyarakat penyangga telah

dilakukan berbagai aktivitas sosial diantaranya melalui corporate philantrhopy,

dan socially responsible businesspractice. Bentuk nyata dari kedua aktifitas sosial

Page 41: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

22

tersebut antara lain: (Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten.

Dampak Sosial Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Tahun 2013)

1) Pembangunan kawasan wisata agro kebun salak: 2) Mendorong pengembangan usaha kerajinan; 3) Menumbuhkan seni budaya lokal melalui pementasan pada event-event

yang dilaksanakan oleh pengelola; 4) Menjaga kelestarian kawasan pantai; 5) Mendorong masyarakat untuk berwirausaha.

Dari pemaparan diatas dan temuan obervasi awal penelitian mengenai

Implementasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,

peneliti melihat masih banyak permasalahan yang terkait dalam Implementasi

Kebijakan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,

diantaranya adalah:

Pertama, tidak terlaksananya target investasi dan kontribusi dan

Pengembangan KEK Tanjung Lesung, hal tersebut dapat dilihat dari tabel di

bawah ini yang menunjukan rencana target dan kontribusi Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2020.

Page 42: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

23

Tabel 1.6 Rencana Target Investasi Dan Kontribusi

Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pertumbuhan Hotel (Unit)

3 5 7 10 14 18 22 25 26

Nilai Investasi (Rp.T)

6 10 13 19 27 35 42 48 50

Wisatawan Mancanegara (Juta Orang)

0.5 1 2 3 5 7 10 12 13

Wisatawan Domestik (Juta Orang)

2 3 4 5 7 7.5 8 8.5 9

Devisa (Miliar Us $)

1 1 2 4 6 8 11 14 15

Belanja Wisatawan Di Provinsi Banten (Rp. Milyar)

275 451 620 871 1,197 1,511 1,813 2,021 2,096

Belanja Wisatawan Di Kabupaten Pandeglang (Rp. Milyar)

261 421 570 785 1.060 1.311 1.539 1.678 1.734

Penyerapan Tenaga Kerja (Ribu Pekerja)

10 16 23 33 46 59 72 82 85

Sumber : Bappeda Kabupaten Pandeglang Tahun 2014

Dari Tabel 1.5 diatas dapat dilihat bahwa Rencana Target Investasi dan

Kontribusi, menunjukan bahwa pertumbuhan hotel di Tanjung Lesung ditargetkan

jumlahnya setiap tahun akan terus meningkat, pada tahun 2015 ditargetkan jumlah

hotel yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung akan mencapai 10

unit, namun sampai dengan saat ini jumlah hotel yang ada di Tanjung Lesung

hanya baru 4 unit yaitu diantaranya: The Bay Villas, Kalicaa Villa, Sailling Club,

Blue Fish Hotel. Hal ini sangat jauh dari rencana target investasi dan kontribusi

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Page 43: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

24

Sementara untuk nilai investasi rencana targetnya pada tahun 2020 akan

mencapai 50 Triliun, yang diperkirakan setiap tahunnya peningkatannya mencapai

2 sampai dengan 8 Triliun. Untuk jumlah wisatawan mancanegara sendiri

ditargetkan pada Tahun 2020 jumlahnya akan mencapai 13 Juta Orang

pengunjung mancanegara, yang akan meningkatkan devisa negara sampai dengan

15 Milyar US $. Sementara untuk belanja wisatawan di Provinsi Banten pada

Tahun 2020 ditargetkan akan mencapai 2096 Milyar. Sedangkan untuk Kabupaten

Pandeglang itu sendiri rencana target belanja wisatawan pada Tahun 2020 akan

mencapai 1734 Milyar. Dan pengembangan KEK sendiri tentunya akan menyerap

tenaga kerja yang ditargetkan jumlahnya setiap tahun akan meningkat, sampai

dengan Tahun 2020 ditargetkan bahwa jumlah tenaga kerja akan mencapai 85

Ribu pekerja. Dari penjelasan tabel tersebut dapat dilihat bahwa memang

pengembangan KEK Tanjung Lesung akan berdampak bagi pertumbuhan

ekonomi wilayah khususnya Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten.

Kedua, keterlambatan pembentukan Dewan Kawasan di Provinsi Banten

sampai dengan 7 bulan, Dewan Kawasan Provinsi Banten baru ditetapkan pada 27

Desember 2012, padahal idealnya pembentukan dewan kawasan adalah 3 bulan

setelah KEK ditetapkan ini berarti seharusnya sudah ditetapkan paling lama bulan

Mei 2012 dikarenakan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu

pada 23 Febuari 2012, hal ini tentunya berdampak pada pembentukan Skretariat

Dewan Kawasan yang juga mengalami keterlambatan. Pembentukan Skretariat

Dewan Kawasan ditargetkan dibentuk pada bulan kelima setelah Peraturan

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012. Namun mengingat pembentukan dewan

Page 44: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

25

kawasan menaalami keterlambatan, maka penetapan sekertariat ini pun

mengalami hal yang sama. Surat keputusan Gubernur Banten Nomor

751.05/Kep.349-Huk/2013 Tentang Sekertariat Dewan Kawasan Ekonomi Khusus

Provinsi Banten baru ditetapkan 15 Juli Tahun 2013 atau mengalami

keterlambatan dua belas bulan. (Sumber Balitbangda Provinsi Banten Tahun

2014)

Ketiga, tidak sesuainya antara rencana aksi pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang sudah dibuat dengan pelaksanaanya, hal

ini dapat dilihat dari realisasi pembangunan TPA di Kecamatan Cigeulis yang

tidak sesuai dengan rencana aksi yang telah dibuat. Dalam rencana aksi dapat

dilihat bahwa pembangunan TPA Cigeulis akan dilaksanakan pada semester ke 2

sampai ke 3 namun sampai dengan diresmikannya pengoprasian Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung pada Tanggal 23 Febuari Tahun2015 belum

juga dibangun TPA di Kecamatan Cigeulis. Selain itu juga rencana pembangunan

Jalan Tol Panimbang-Serang dan pembangunan Bandara Banten Selatan yang.

Pengoperasian Jalan Tol ditargetkan pada bulan ke-29 setelah Peraturan

Pemerintah Nomor 26 Tentang KEK Tanjung Lesung ditanda tangani. Namun

dalam pidato persiden pada Tanggal 23 Februari Tahun 2015 saat peresmian

beroperasinya KEK Tanjung Lesung, pembangunan jalan tol serang-panimbang

baru akan dibangun dan ditargetkan akan selesai 3 Tahun kedepan.

Sementara Pembangunan Bandara Banten Selatan merupakan upaya

penciptaan daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Tanjung

Lesung (Wawancara dengan Kepala Bidang Perencanaan, Monitoring dan

Page 45: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

26

Evaluasi Sekertariat Dewan Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Banten). Karena

itu, dalam rencana Aksi KEK Tanjung Lesung Pengoperasian Bandara ditargetkan

dapat terealisasi pada bulan ke-41 setelah Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun

2012 Tentang Kawasan Eonomi Khusus ditandatangani, namun sampai dengan

peneliti melakukan penelitian pengembangan pembangunan Bandar Udara Banten

Selatan belum ada kepastian kapan akan dibangun.

Salah satu persyaratan pokok yang harus dipenuhi KEK adalah tersedianya

dukungan kapasitas dan aksesibilitas infrastruktur untuk pengembangan ekonomi

serta kemungkinan pengembangannya. Hal tersebut dapat dilihat dari Rencana

Aksi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung antara lain

sebagai berikut:

Tabel 1.7 Rencana Aksi KEK Pariwisata Tajung Lesung

No Item kegiatan Semester

1 2 3 4 5 6

1 Pembuatas batas lahan Pembentukan Sekretariat Dewan Kawasan dan

Pengangkatan Sekretaris Dewan Kawasan

2 Pembangunan gerbang dan kantor administrator kawasan

3 Pembangunan TPA Cigeulis 4 Perda insentif restribusi dan pajak serta pembentukan

SKPD administratur kawasan dan insentif diskal

5 Konektivitas jaringan listrik dan air 6 Pelimpahan kewenangan ke administrator kek 7 Pengoperasian

Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang 2013

Keempat, belum dibangunnya fasilitas pendukung Kawasan Ekonomi

Khusus, sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus Pasal 3, menjelaskan bahwa di dalam KEK dapat dibangun

Page 46: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

27

fasilitas pendukung dan perumahan bagi para pekerja, dan di dalam setiap KEK

disediakan lokasi untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), dan Koperasi,

baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai pendukung kegiatan yang berada di

dalam KEK. Hal ini dapat dilihat dari belum disediakannya perumahan bagi para

pekerja di Desa Tanjung Jaya itu sendiri baru ada satu perumahan yaitu Cikadu

Indah namun perumahan tersebut bukan dibangun untuk para karyawan KEK hal

ini diyakinkan dari wawancara yang peneliti lakukan dengan pengelola

perumahan Cikadu Indah pada Tanggal 6 April Tahun 2015 dengan Bapak Irwan

yang menyatakan bahwa peruntukan perumahan Cikadu Indah adalah untuk

masyarakat umum tidak hanya karyawan Tanjung Lesung.

Selain itu juga belum adanya pusat jajanan oleh-oleh khas disana yang

dijajakan oleh masyarakat, mengingat banyaknya kunjungan dari luar daerah yang

datang ke Tanjung Lesung. Namun hal tersebut tidak dimanfaatkan masyarakat

untuk mengembangkan wirausaha di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Faktor yang menyebabkan kurangnya pemanfatan peluang usaha yang dilakukan

oleh masyarakat dikarenakan belum disediakannya lokasi untuk usaha bagi

masyarakat, dan juga Koperasi sebagai pendukung dan penunjang bagi

masyarakat oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Pandeglang. Hal tersebut didukung oleh wawancara yang dilakukan oleh peneliti

kepada salah satu warga di Desa Tanjung Jaya Ibu Rosidah pada tanggal 1

Febuari Tahun 2015 pukul 14.00 Winyang menyatakan memang belum adanya

tempat bagi masyarakat Desa Tanjung Jaya untuk membuka peluang usaha yang

Page 47: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

28

disediakan oleh pemerintah dan juga Koperasi untuk simpan pinjam masyarakat di

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Kelima, persiapan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung belum terpenuhi secara menyeluruh, seperti Sumber Daya Manusia

(SDM) yang akan disiapkan mengisi dibidang usaha, dan Pengelola sarana dan

Prasarana yang didalamnya terdapat beberapa jenis izin seperti, izin prinsip, izin

usaha, dan izin lainya yang menunjang KEK tersebut. Selain itu juga sarana dan

prasarana yang belum menunjang hal tersebut dapat dilihat dari masih

terkendalanya jalan menuju Tanjung Lesung yang sampai sekarang masih rusak

dan berlubang serta tidak adanya angkutan umum yang disediakan untuk menuju

Tanjung Lesung hal ini dapat peneliti lihat dari observasi awal yang dilakukan

pada Tanggal 23 November Tahun 2014, sehingga hal ini menyulitkan para

wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi untuk sampai ke Kawasan

Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung. Hal tersebut seharusnya disedikan

pihak pengelola untuk menyediakan mobil pariwisata Tanjung Lesung guna

memudahkan pariwisata.

Selain itu gerbang KEK Tanjung Lesung yang sampai dengan

pengoperasiannya masih belum dibangun, serta pembangunan Kantor

Administrator KEK Tanjung Lesung yang seharusnya dibangun pada semester 2

dan 3 (Tabel 1.6 Rencana Aksi KEK Tanjung Lesung), yang sampai saat peneliti

melakukan penelitian belum dibangunnya Kantor Administraor KEK Tanjung

Lesung. Administrator KEK saat ini kantornya masih menempati salah satu

ruangan di Kantor Asda II Kabupaten Pandeglang. Padahal seharusnya sebelum

Page 48: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

peresmian beroprasinya Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Kantor

Administrator harus sudah di bangun. Sementara pada saat peresmian yang

dihadiri Presiden Joko Widodo

digunakan sementara sebagai kan

merupakan Kantor Pelayanan Wisatawan Asing.

Hal tersebut

Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,

menjelaskan bahwa b

Development Corporation sesuai dengan peraturan penyelenggaraan

Ekonomi Khusus, harus melaksanakan pembangunan

Tanjung Lesung sampai siap berop

Puluh Enam) bulan sejak ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012

Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung ditetapkan.

dengan peresmian berop

Lesung masih banyak persiapan yang belum dilaksanakan.

Tindak (sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang Tahun 2014)

peresmian beroprasinya Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Kantor

Administrator harus sudah di bangun. Sementara pada saat peresmian yang

dihadiri Presiden Joko Widodo pada Tanggal 23 Febuari Tahun 2015,

digunakan sementara sebagai kantor Administrator KEK Tanjung Lesung

merupakan Kantor Pelayanan Wisatawan Asing.

Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai dengan Peraturan

26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,

menjelaskan bahwa badan usaha dalam hal ini PT Banten West Java Tourism

Development Corporation sesuai dengan peraturan penyelenggaraan

harus melaksanakan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus

pai siap beroperasi dalam jangka waktu paling lama 36

) bulan sejak ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012

Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung ditetapkan.

engan peresmian beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (

masih banyak persiapan yang belum dilaksanakan.

Gambar 1.1

Tindak Lanjut Penetapan Kek Tanjung Lesung(sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang Tahun 2014)

29

peresmian beroprasinya Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Kantor

Administrator harus sudah di bangun. Sementara pada saat peresmian yang

pada Tanggal 23 Febuari Tahun 2015, kantor yang

tor Administrator KEK Tanjung Lesung

turan Pemerintah

26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, yang

adan usaha dalam hal ini PT Banten West Java Tourism

Development Corporation sesuai dengan peraturan penyelenggaraan Kawasan

Kawasan Ekonomi Khusus

ng lama 36 (Tiga

) bulan sejak ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012

Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung ditetapkan. Namun sampai

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung

Lanjut Penetapan Kek Tanjung Lesung (sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang Tahun 2014)

Page 49: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

30

Dari Gambar 1.1 Tindak Lanjut Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Tanjung Lesung dari mulai ditetapkannya sampai dengan beroperasinya

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dibutuhkan waktu 3 Tahun semenjak Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) ditetapkan. Setelah penetapan Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) harus dibentuk kelembagaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

dalam hal ini yaitu Dewan Kawasan, Skretariat Kawasan dan juga Administrator

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selanjutnya setelah membentuk kelembagaan

maka dilakukannya pelimpahan kewenangan dari pemerintah kepada

Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kemudian menetapkan Badan

usaha yang dalam KEK Pariwisata Tanjung Lesung yaitu PT. Banten West Java.

Setelah mentapkan Badan Usaha Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kemudian

dilakukan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dan setiap tahunnya

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan di evaluasi oleh Dewan Kawasan.

Kemudian setelah itu barulah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) siap

dioperasikan.

Dilihat dari beberapa masalah lapangan yang penulis temukan untuk itu

disini penulis akan melihat serta meneliti bagaimana Implementasi Kebijakan dan

Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung

Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Page 50: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

31

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti menetapkan

identifikasi masalah sebangai berikut :

1. Tidak terlaksananya target investasi dan kontibusi dan Pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung

2. Keterlambatan pembentukan Dewan Kawasan di Provinsi Banten

3. Tidak sesuainya antara rencana aksi Pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung yang sudah dibuat dengan

pelaksanaanya

4. Belum dibangunnya fasilitas pendukung Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung

5. Persiapan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata

Tanjung Lesung belum terpenuhi secara menyeluruh.

1.3 Batasan Penelitian

Dengan memperhatikaan uraian diatas mengenai identifikasi masalah

maka dalam penelitian mengenai implementasi kebiijakan pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung (KEK). Dikarenakan keterbatasan

waktu, pengetahuan dan dana, serta agar terfokus pada permasalah penelitian

tentang Implementasi Kebijakan dan Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Maka peneliti membatasi masalah pada “Implementasi kebijakan dan

kendala pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Kabupaten

Page 51: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

32

Pandeglang Provinsi Banten. Fokus pada penelitian mengenai Implementasi

Kebijakan dan Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusu Pariwisata

Tanjung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan sebelumnya maka timbul

pertanyaan sebagai rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Pariwisata Tanjung Lesung?

2. Apasaja faktor-faktor yang mendukung implementasi Kawasan Ekonomi

Khusus Pariwisata Tanjung Lesung?

3. Apasaja Kendala dalam implementasi kebijakan pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui Bagaimana implementasi kebijakan pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung.

2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mendukung dan

menghambat implementasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Pariwisata Tanjung Lesung (KEK).

Page 52: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

33

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Manfaat Teoritis

1. Menambah wawasan peneliti mengenai Ilmu Administrasi Negara

khususnya yang berkaitan dengan implementasi kebijakan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung

Lesung (KEK).

2. Bahan kajian peneliti mengenai Implementasi Kebijakan

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung

Lesung (KEK).

b. Manfaat Praktis

1. Bagi masyarakat hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

masyarakat memberikan informasi menganai Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung.

2. Bagi pemerintah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan pemahaman bagi semua pihak yang berperan sebagai

pemangku kepentingan atau lembaga terkait dalam mengatasi masalah

yang terjadi dalam implementasi kebijakan pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

3. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

bahan untuk penelitian berikutnya.

Page 53: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

34

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menjelaskan mengapa peneliti

mengambil judul penelitian tersebut, juga menggambarkan ruang

lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti yang tentunya

relevan dengan judul yang diambil. Materi dari uraian ini, dapat

bersumber dari hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya, hasil

seminar ilmiah, hasil pengamatan, pengalaman pribadi, dan intuisi

logik.Latar belakang timbulnya masalah perlu diuraikan secara jelas,

faktual dan logik.

1.2 Identifikasi Masalah

Mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan

dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan

diteliti. Identifikasi masalah biasanya dilakukan pada studi

pendahuluan pada objek yang diteliti, observasi dan wawancara ke

berbagai sumber sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.

1.3 Pembantasan Masalah

Menjelaskan keterbatasan kemampuan dan kemampuan

berfikir peneliti terhadap permasalahan dari uraian latar belakang dan

identifikasi masalah.

Page 54: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

35

1.4 Rumusan Masalah

Dari sejumlah masalah hasil identifikasi peneliti di atas,

ditetapkan masalah yang paling penting yang berkaitan dengan fokus

penelitian. Pembatasan masalah mencangkup fokus dan lokus

penelitian, termasuk di dalamnya membuat batasan definisi konsep

dan operaional yang digunakan dalam penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin

dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang

telah dirumuskan. Isi dan tujuan penelitian sejalan dengan isi dari

tujuan penelitian.

1.6 Manfaat Penelitian

Menjelakan manfaat teoritis dan praktis dari hassil penelitian

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang sistematis serta dapat

dengan mudah dipahami maka dalam skripsi ini disusun berdasarkan

ketentuan yang biasa digunakan sesuai petunjuk dari perguruan tinggi

dimana penulis belajar.

BAB II Deskripsi Teori Dan Asumsi Dasar

Menguraikan tentang Deskripsi Teori, Penelitian Terdahulu,

Kerangka Pemikiran Penelitian dan Asumsi dasar.

Page 55: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

36

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi Teori memuat hasil kajian terhadap sejumlah teori

relevan dengan permasalahan yang ada dalam variabel penelitian,

kemudian menyusunnya secara teratur dan rapi yang digunakan.

Dengan mengkaji berbagai teori, maka akan dimiliki konsep penelitian

yang jelas, dapat menyusun pertanyaan yang rinci untuk penelitian.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai

sumber ilmiah, seperti skripsi, tesis, jurnal ataupun desertasi.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai

kelanjutan dari deskripsi dengan sebuah bagan yang menunjukan alur

pikiran peneliti serta kaitan antar teori yang diteliti.

2.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar menjelaskan tentang perkiraan awal peneliti

terhadap sesuatu masalah atau kajian yang diteliti. Biasanya untuk

memperjelas maksud peneliti, peneliti menggunakan presentase dalam

asumsi dasar.

Page 56: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

menjelaskan metode yang digunakan dalam peneltian, metode

penelitian antara lain dapat berbentuk ex post facto, experiment, survey,

sescriptive research, action research.

3.2 Objek Penelitian

Menjelaskan tentang objek yang diteliti oleh peneliti secara

deskriptif atau pengembangan objek. Serta menggambarkan dari

lingkup yang paling umum sampai ke spesifik dari objek tersebut.

Disini juga digunakan untuk memperdalam pengetahuan peneliti dan

pembaca tentang objek penelitan tersebut.

3.3 Lokasi Penelitian

Menjelaskan tentang lokasi dari penelitian yang dilakukan

3.4 Penomena yang diamati

Menjelaskan mengenai konsep yang dilakukan oleh penelitian serta

definisi operasional yang peneliti gunakan.

3.5 Intrumen Penelitian

Menjelaskan tentang instrument penelitian yang dipakai oleh

peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini instrument

penelitian yang digunakan adalah wawancara.

Page 57: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

38

3.6 Informan penelitian

Sub bab ini menjelaskan tentang orang yang dijadikan sumber

untuk mendapatkan data dan sumber yang diperlukan dalam penelitian.

Dapat diperoleh dari kunjungan lapangan yang dilakukan di lokasi

penelitian, dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling.

3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Sub bab ini menggambarkan tentang proses penyederhanaan

data ke dalam formula yang sederhana dan mudah dibaca serta mudah

diinterpretasi, maksudnya analisis data di sini tidak saja memberikan

kemudahan interpretasi, tetapi mampu memberikan kejelasan makna

dari setiap fenomena yang diamati, sehingga implikasi yang lebih luas

dari hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan simpulan akhir

penelitian. Analisis data dapat dilakukan melalui pengkodean dan

berdasarkan kategorisasi data.

3.8 Jadwal Penelitian

Menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian diadakan

mulai dari pelaksanaan penelitian sampai penelitian tersebut berkhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi

penelitian secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel

yang telah ditentukan serta hal lain yang berhubungan dengan objek

penelitian.

Page 58: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

39

4.2 Informan Penelitian

Menjelaskan mengenai data yang menjadi sumber untuk

mendapatkan data lapangan dalam penelitian.

4.3 Deskripsi Dan Analisi Data

Menjelaskan data yang sudah di dapat palam observasi dan

kangket lalu menganalsis data tersebut agar mudah untuk di pahami

4.4 Pembahasan Dan Hasil Penelitian

Membahas hasil penelitian dengan membentuk atau membuat

sebuah hasil akhir yang nantinya menghasilkan sebuah teori atau

pernyataan baru mengenai penelitian yang dilakukan.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Menjelaskan rangkaian tentang penelitian dari BAB I samapai

IV dalam hal ini menarik kesimpulan bagaimana hasil dari dengan

ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung untuk itu

peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana implementasi kebijakan dan

kendala pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

5.2 Saran

Berisi rekomendasi dari peneliti terhadap tindak lanjut dari

sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis

maupun praktis. Dalam hal ini merupakan saran dalam implementasi

Page 59: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

40

kebijakan dan kendala pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainnya) yang digunakan

dalam penyusunan skripsi, daftar pustaka hendaknya menggunakan

literatur yang mutakhir.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Memuat tentang hal-hal yang perlu dilampirkan untuk

menunjang penyusunan laporan penelitian maupun penyususnan

skripsi, seperti Lampiran tabel-tabel, Lampiran grafik, lampiran

peraturan-peraturan, Instrumen penelitian, Lampiran dokumentasi,

Riwayat hidup peneliti.

Page 60: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

41

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN KERANGKA TEORI DAN ASUMSI DASAR

2.1 Deskripsi Teori

Sugiyono (2009:58), deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan

uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis

buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti, berapa

jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung

pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel

yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap

variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan

mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup keduanya dan prediksi

terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan

terarah.

Landasan teori ini dimaksudkan untuk memberi jawaban atas pertanyaan

dalam rumusan masalah sebelumnya. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut

perlu membedah kembali tentang beberapa konsep yang telah diklarifikasikan

oleh penulis. Dalam penelitian ini, peneliti mengklarifikasikan teori ke dalam

beberapa teori yakni, Teori Kebijakan Publik, Teori Implementasi Kebijakan

Publik, kemudian penjelasan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus Menurut

Undang-Undang, dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Page 61: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

42

2.1.1 Kebijakan Publik

Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2012 Tentang Penetapan

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, merupakan salah satu

kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatur berbagai hal

mengenai penetapan Kawasan Ekonomi KhususPariwisata Tanjung

Lesung. Dalam rangka mempercepat pembangunan perekonomian

kawasan Tanjung Lesung dan untuk menunjang percepatan dan perluasan

pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu perlu kiranya

mengetahui dan memahami terlebih dahulu mengenai kebijakan publik

itu sendiri.

Secara etimologis istilah kebijakan publik terdiri dari dua suku

kata yaitu kebijakan dan publik. Setiap kata memiliki pengertiannya

masing-masing. Kata kebijakan atau policy (1984:138): diartikan dengan

beberapa makna, diantaranya adalah pimpinan dan cara bertindak

mengenai pemerintahan, kepandaian, kemahiran dan kebijaksanaan.

Berdasarkan definisi yang terdapat dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia (KUBI) kebijakan diartikan sebagai berikut:

“Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (pemerintah, organisasi dan sebagainya); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran".

Makna kebijakan dalam Bahasa Inggris modern dalam

Wicaksono (2006:53) adalah : "a coursef action or plan, a set of

political purposes as opposed to administration" (Seperangkat aksi atau

Page 62: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

43

rencana yang mengandung tujuan politik yang berbeda dengan makna

administrasi).

Berbeda dengan pandangan Dunn (2003:51), mendefinisikan kata

kebijakan dari asal katanya. Secara etimologis, istilah policy atau

kebijakan berasal dari bahasa Yunani, Sanksekerta dan Latin, akar kata

dalam bahasa Yunani dan Sanksekerta yaitu polis (Negara-Kota) dan pur

(Kota).

Anderson (1975) dalam Sutopo dan Sugiyanto (2001:4)

mengemukakan bahwa kebijakan publik adalah kebijakan yang

dikembangkan oleh badan-badan dan penjabat-penjabat pemerintah.

Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Anderson, definisi

Kebijakan Publik menurut Heinz Eulan dan Kenneth Prewitt dalam

Agustino (2012:6) yaitu: “Keputusan tetap yang dicirikan dengan

konsistensi dan pengulangan tingkah laku dari mereka yang membuat

dan alat dari mereka yang mematuhi keputusan tersebut”. Yang

maksudnya adalah keputusan yang dibuat untuk dilakukan secara

berkesinambungan dan kebijakan publik juga harus dipatuhi oleh semua

elemen di masyarakat, tidak terkecuali mereka yang membuat kebijakan

tersebut.

Hogwood dan Gunn dalam Wicaksono (2006:53) menyebutkan

sepuluh penggunaan istilah kebijakan dalam pengertian modern,

diantaranya:

1. Sebagai label untuk sebuah bidang aktivitas (as a label for a field of

activity).

Page 63: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

44

Contohnya: statemen umum pemerintah tentang kebijakan ekonomi,

kebijakan industry, atau kebijakan hukum dan ketertiban.

2. Sebagai ekspresi tujuan umum atau aktivitas negara yang diharapkan (as

expression of general purpose or desired state of affairs).

Contohnya: untuk menciptakan lapangan kerja seluas mungkin atau

pegembangan demokrasi melalui desentralisasi.

3. Sebagai proposal spesifik (as specific proposal).

Contohnya: membatasi pemegang lahan pertanian hingga 10 hektar atau

menggratiskan pendidikan dasar.

4. Sebagai keputusan pemerintah (as decisions of government). Contohnya:

keputusan kebijakan sebagaimana yang diumumkan Dewan Perwakilan

Rakyat atau Presiden.

5. Sebagai otorisasi formal (as formal authorization).

Contohnya: tindakan-tindakan yang diambil oleh parlemen atau lembaga-

lembaga pembuat kebiijakan lainnya.

6. Sebagai sebuah program (as a programe).

Contonya: sebagai ruang aktivitas pemerintah yang sudah didefinisikan,

seperti program reformasi agrarian atau program peningkatan kesehatan

perempuan.

7. Sebagai output (as output).

Contohnya: apa yang secara aktual telah disediakan, seperti sejumlah

lahan yang diredistribusikan dalam program reformasi agraria dan jumlah

penyewa yang terkena dampaknya.

8. Sebagai hasil (as outcome).

Contohnya: apa yang secara aktual tercapai, seperti dampak terhadap

pendapatan petani dan standar hidup dan output agricultural dari program

reformasi agararia.

9. Sebagai teori atau model (as a theory or model).

Contohnya apabila kamu melakukan x maka akan terjadi, misalnya

apabila kita meningkatkan insentif kepada industri manufaktur, maka

output industry akan berkembang.

10. Sebagai sebuah proses (as a process)

Sebagai sebuah proses yang panjang yang dimulai dengan issues lalu

bergerak melalui tujuan yang sudah di (setting), pengambilan keputusan

untuk implementasi dan evaluasi.

Page 64: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

45

W.F. Baber sebagaimana telah dikutip oleh Massey dalam

Wicaksono (2006:30) berpendapat bahwa sektor publik memiliki 10 ciri

yang membedakan dengan sektor swasta, diantaranya adalah:

1. Sektor publik lebih kompleks dan mengemban tugas-tugas yang lebih

ambigu;

2. Sektor publik lebih banyak menghadapi problem dalam

mengimplementasikan keputusan-keputusannya;

3. Sektor publik memanfaatkan lebih banyak orang yang memiliki motivasi yang sangat beragam;

4. Sektor publik lebih banyak memperhatikan usaha mempertahankan peluang dan kapasitas;

5. Sektor publik lebih banyak memperhatikan kompensasi atas keegagalan pasar;

6. Sektor publik lebih banyak melakukan aktivitas yang memiliki signifikasi simbolik;

7. Sektor publik lebih ketat dalam menjaga standar komitmen dan legalitas; 8. Sektor publik mempunyai peluang yang lebih besar dalam merespon isu-

isu keadilan dan kejujuran; 9. Sektor publik harus beroperasi demi kepentingan publik, dan 10. Sektor publik harus mempertahankan level dukungan publik minimal di

atas level yang dibutuhkan dalam industri swasta.

Dye dalam Wicaksono (2006:64) mengatakan bahwa Public

policy is whats government do, why they do it, and what different it make.

Sementara Wicaksono(2006:63)menyebutkan bahwa (public policy is

whatever governments choose to do or not to do). Lain halnya dengan

Laswelldalam Nugroho (2004:4) salah seorang pakar kebijakan yang

telah mendirikan think-tank awal di Amerika yang dikenal dengan nama

American Policy Commission mendefinisikan “Public policy is a

projected program of goals, values and practices.”

Definisi lain dari Anderson dalam Agustino (2012:7) memberikan

pengertian atas definisi kebijakan publik sebagai berikut:

Page 65: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

46

“Serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan.” WI Jenkinsdalam Wahab(1997:4) mengatakan bahwa kebijakan sebagai,

”(A set interrelation decisions taken by a political actor or group of actors concerning the selection of goals and the means of achieving them within a specified situation where these decisions should, in principle, be within the power of those actors to achieve). Definsi kebijakan publik menurut Friedrich dalam Agustino (2012:7)

“Kebijakan adalah serangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan (kesempatan-kesempatan) dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud.”

Friedrich menambahkan ketentuan bahwa kebijakan tersebut

berhubungan dengan penyelesaian beberapa maksud atau tujuan.

Meskipun maksud atau tujuan dari kegiatan pemerintah tidak selalu

mudah untuk dilihat tetapi ide bahwa kebijkan melibatkan perilaku yang

mempunyai maksud, merupakan bagian penting dari kebijakan.

Anderson dalam Tangkilisan& Nogi (2003:2) menjelaskan

pendapatannya tentang kebijakan publik:

“Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh badan-badan dan penjabat-penjabat pemerintah dimana implikasinya dari kebijakan itu adalah: kebijakan publik memiliki tujuan tertentu, berisi tindakan-tindakan pemerintah, merupakan hal yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah bukan apa yang masih dimaksudkan untuk dilakukan, bisa bersifat positif (tindakan pemerintah mengenai segala sesuatu masalah tertentu) dan bersifat negatif (keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu). Kebijakan publik yang bersifat positif setidak-tidaknya disarankan pada peraturan perundang-undangan yang bersifat mengikatdan memaksa”.

Page 66: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

47

Jones dalam Tangkilisan & Nogi (2003:3) menyatakan bahwa:

“Kebijakan publik adalah proses-proses dalam ilmu politik, seperti bagaimana masalah-masalah itu sampai pada pemerintah, bagaimana pemerintah mendefinisikan masalah itu dan bagaimana tindakan pemerintah. Refleksi tentang bagaimana seseorang bereaksi terhadap masalah-masala, kebijakan Negara dan memecahkannya” Nugroho (2011:96) merumuskan definisi kebijakan publik, bahwa: “Kebijakan publik adalah keputusan yang dibuat oleh negara, khususnya pemerintah, sebagai strategi untuk merealisasikan tujuannegara yang bersangkutan, kebijakan publik adalah strategi untuk mengantar masyarakat pada masa awal, memasuki masyarakat pada masa transisi, untuk menuju masyarakat yang dicita-citakan”.

Dalam berbagai definisi kebijakan publik yang dikutip dari tokoh

di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan publik adalah suatu

tindakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan oleh

pemerintah dengan pilihan-pilihan alternatif, dengan maksud dan

tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah di suatu

lingkungan tertentu.

Konsep kebijakan ini menitikberatkan pada apa yang

sesungguhnya dikerjakan dari pada apa yang diusulkan atau

dimaksudkan, dan hal inilah yang membedakan kebijakan dari suatu

keputusan yang merupakan pilihan diantara beberapa alternatif yang ada.

Dalam kaitannya dengan definisi–definisi tersebut diatas maka dapat

disimpulkan beberapa karakteristik utama dari suatu definisi kebijakan

publik.

Menurut Agustino (2012:8) beberapa karakteristik utama dari

suatu kebijakan publik adalah sebagai berikut:

Page 67: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

48

1. Pada umumnya kebijakan publik perhatiannya ditunjuk pada tindakan

yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu dari pada perilaku yang

berubah atau acak.

2. Kebijakan publik pada dasarnya mengandung bagian atau pola kegiatan

yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dari pada keputusan yang

terpisah-pisah. Misalnya, suatu kebijakan tidak hanya meliputi keputusan

untuk mengeluarkan peraturan tertentu tetapi juga keputusan berikutnya

yang berhubungan dengan penerapan dan pelaksanaannya.

3. Kebijakan publik merupakan apa sesungguhnya dikerjakan oleh

pemerintah dalam mangatur perdagangan, mengontrol inflasi, atau

menawarkan perumahan rakyat, bukan apa maksud yang dikerjakan atau

apa yang akan dikerjakan. Kebijakan publik memperlihatkan apa yang

kemudian akan atau dapat terjadi setelah kebijakan itu

diimplementasikan.

4. Kebijakan publik dapat terbentuk positif maupun negatif. Secara positif

kebijakan melibatkan beberapa tindakan penerintah yang jelas dalam

menangani suatu permasalahan. Secara negatif, kebijakan publik dapat

melibatkan suatu keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melakukan

suatu keputusan pejabat pemerintah atau tidak mengerjakan apapun

padahal dalam konteks tersebut keterlibatan pemerintah amat diperlukan.

5. Kebijakan publik, paling tidak secara positif didasrkan pada hukum dan

merupakan tindakan yang bersifat memerintah.

Dari beberapa karakteristik mengenai kebijakan publik diatas

dapat kita anaisis bahwa kebijakan publik dibuat didasarkan karena

mempunyai maksud atau tujuan tertentu didalam membuat sebuah

kebijakan, dan kebijakan publik mengandung makna bukan hanya

membuat sebuah kebijakan akan tetapi sampai kepada penerapan dan

pelaksanaan dari kebijakan.

Caiden dalam Thoha (2003:74-85) menjelaskan beberapa lingkup

studi kebijakan publik meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya partisipasi masyarakat (public participation). Ruang lingkup kebijakan publik yang pertama adalah membangkitkan adanya partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memikirkan cara-cara untuk mengatasi persoalan-persoalan masyarakat. Tanpa adanya

Page 68: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

49

partisipasi masyarakat maka kebijakan publik kurang bermakna. Dalam masyarakat yang tradisional, pemerintah dan urusan-urusan politik menjadi tanggung jawab elit, masyarakat pada umumnya tidak tahu apa yang dikerjakan oleh pemerintah. Akan tetapi dalam masyarakat modern, demokratis dan yang kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, maka partisipasi dari masyarakat sangat penting dalam urusan-urusan pemerintahan termasuk di dalamnya urusan kebijakan publik. Itulah sebabnya partisipasi merupakan kajian ruang lingkup kajian dalam kebijakan publik.

2. Adanya kerangka kerja kebijakan (policy framework). Kerangka kerja disini dimaksudkan untuk memberikan batas kajian yang dilakukan. Faktor-faktor yang membentuk kerangka kerja kebijakan didalamnya adalah sebagai berikut:

1) Apakah tujuan yang ingin dicapai dari kebijakan yang akan dicapai? 2) Bagaimana dan apakah nilai-nilai yang perlu dipertimbangkan dalam

kebijakan publik? 3) Apakah sumber-sumber yang mendukung kebijakan tersedia dan dapat

dimanfaatkan? 4) Siapakah pelaku-pelaku yang terlibat, dan apakah mereka mampu mau

melaksanakannya? 5) Bagaimana faktor lingkungan yang mempengaruhi kebijakan yang akan

dibuat, mendukung, menolak atau pasif? 6) Bagaimanakah strategi yang harus dijalankan dalam membuat,

melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan publik? 7) Banyak lagi yang dapat dimasukkan kedalam kerangka kerja ini, seperti

faktor waktu atau lainnya.Kerangka kerja ini merupakan suatu checklist yang memberikan dasar untuk menguji secara empiris, membangun kerangka teori dan memperlakukan masa berlakunya.

3. Adanya strategi- strategi kebijakan (policy strategies). Sesungguhnya kebijakan yang terbaik adalah kebijakan yang berlandaskan akan strategi yang tepat yang pemecahannya berkaitan dengan wilayah persoalannya dan sama sekali tidak menghilangkan struktur kekuasaan dan instrument-instrumen inovatif yang ada untuk pelaksanaan kebijakan publik.

4. Adanya kejelasan tentang kepentingan masyarakat (public interst). Public interest merupakan suatu objek kepentingan yang setiap orang merasa memberikan andil bersama-sama dengan orang lain dalam suatu negara untuk menentukan kepentingan bersama yang didasarkan atas pemikiran rasional dan adanya saling bertukar pikiran antara orang yang satu dengan yang lainnya.

5. Adanya pelembagaan lebih lanjut dari kemampuan kebijakan publik. Kelembagaan disini adalah diadakannya suatu lembaga riset yang independen tentang kebijakan publik untuk menggali implikasi jangka panjang dari policy dengan menggambarkan pernyataan gambar masa depan, membuat unit baru pembuat kebijakan, merancang kembali

Page 69: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

50

organisasi yang menangani program, penilaian dan evaluasi dari kebijakan yang telah ada dan lain dan sebagainya.

6. Adanya isi kebijakan dan evaluasi. Isi kebijakan mengamati tentang pelaku-pelaku kebijakan, hubungan-hubungan di antara mereka, strategi kebijakan dan hasil yang dapat mempengaruhi sistem sosial dan tujuan yang akan

Ada beberapa tahapan dalam proses kebijakan publik. Dari

beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga

tahapan kebijakan publik yaitu:

1. Perumusan kebijakan

2. Implementasi kebijakan

3. Evaluasi kebijakan

Anderson dalam Sutopo dan Sugiyanto (2001:4) mengelompokan

jenis-jenis kebijakan publik sebgai berikut:

a. Subtantive and procedural policie

b. Distributive, redistributive, and regulatory policies

c. Material policy

d. Public goods and private goodspolicies

Mengenai tingkat-tingkat kebijakan publik ini, Lembaga

Administrasi Negara (1997) dalam Sutopo dan Sugiyanto (2001:6)

mengemukakan sebagai berikut:

a. Lingkup Nasional 1) Kebijakan Nasional

kebijakan nasional adalah kebijakan negara yang bersifat fundamental dan srategis dalam mencapai tujuan nasional/negara sebagaimana tertera dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

2) Kebijakan Umum

Page 70: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

51

kebijakan umum adalah kebijakan persiden sebagai pelaksana Undang-Undang Dasar, TAP MPR, Undang-Undang, untuk tujuan nasional.

3) Kebijakan Pelaksana kebijakan pelaksanaan adalah merupakan penjabaran dari kebijakan umum sebagai startegi pelaksanaan tugas dibidang tertentu.

b. Lingkup Wilayah Daerah 1) Kebijakan Umum

kebijakan umum pada lingkup daerah adalah kebijakan pemerintah daerah sebagai pelaksana azas desentralisasi dalam rangka mengatur urusan rumah tangga daerah.

2) Kebijakan Pelaksana kebijakan pelaksana pada lingkup wilayah/daerah ada tiga macam:

a) kebijakan pelaksana dalam rangka desentaralisasi merupakan realiasi

pelaksanaan Peraturan daerah

b) kebijakan pelaksana dalam rangka dekonsentarsi merupakan pelaksanaan

kebijakan nasional di daerah

c) kebijakan pelaksana dalam rangka tugas pembantu merupakan pelaksana

tugas pemerintah pusat di darah yang dilaksanakan oleh pemerintah

daerah.

Bridgeman dan Davis dalam Suharto (2011:5) menerangkan

bahwa kebijakan publik sedikitnya memiliki tiga dimensi yang saling

bertautan, yakni sebagai tujuan (objektive), sebagai pilihan tindakan yang

legal atau sah secara hukum (outhorlitative choice), dan sebagai sebagai

hipotesis (hypotesis).

1. Kebijakan Publik Sebagai Tujuan kebijakan publik apada akhirnya menyangkut pada tujuan publik. Artinya, kebijakan publik adalah seperangkat tindakan pemerintah yang di desain untuk mencapai hasil-hasil tertentu yang diharapkan oleh publik sebagai konsituen pemerintah.

2. Kebijakan Publik Sebagai Pilihan Tindakan Yang Legal pilihan tindakan dalam kebijakan bersifat legal atauotoritatif karena dibuat oleh lembaga yang memiliki legitimasi dalam sistem pemerintah.

3. Kebijakan Publik Sebagai Hipotesis kebijakan dibuat berdasarkan teori, model atau hipotesis mengenai sebab akibat. Kebijakan-kebijakan senantiasa bersandar pada asumsi-asmusi mengenai perilaku.

Page 71: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

52

2.1.2 Implementasi Kebijakan

Studi Implementasi merupakan suatu kajian mengenai studi

kebijakan yang mengarah pada proses pelaksanaan dari suatu kebijakan.

Dalam praktiknya implmentasi kebijakan merupakan suatu proses yang

begitu kompleks bahkan tidak jarang bermuatan politis dengan adanya

intervensi berbagai kepentingan . untuk melukiskan kerumitan dalam

proses implementasi tersebut dapat dilihat pada pernyataan yang

dikemukakan oleh seorang ahli studi kebijakan Eugene Berdach (1991)

dalam Agustino (2012:138), yaitu:

“adalah cukup untuk membuat sebuah program dan kebijakan umum yang kelihatannya bagus diatas kertas. Lebih sulit lagi merumuskannya dalam kata-kata dan slogan-slogan yang kedengarannya mengenakan bagi telinga para pemimpin dan para pemilih yang mendengarkannya. Dan lebih sulit lagi untuk melaksanakannya dalam bentuk cara yang memuaskan semua orang termasuk mereka anggap klien.”

Dalam drajat lain Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier dalam

Agustino (2012:139) mendefinisikan kebijakan sebagai:

“Pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan. Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin dibatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya” Sedangkan, Van Meter dan van Horn dalam Agustino (2012:139)

mendefinisikan implementasi Kebijakan, sebagai:

“tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang

Page 72: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

53

diarahkan pada tercapainnya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan”

Dari tiga definisi tersebut diatas dafat diketahui bahwa

implementasi kebijakan menyangkut tiga hal, yaitu: (1) Adanya tujuan

atau sasaran kebijakan; (2) Adanya aktivitas atau kegiatan pencapaian

tujuan; dan (3) Adanya hasil kegiatan.

Berdasrkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa implementasi

kebijakan terdiri dari tujuan atau sasaran kebijakan, aktivitas, atau

kegiatan pencapaian tujuan, dari hasil kegiatan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu proses yang dinamis,

dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan,

sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai

dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri. Keberhasilan suatu

implementasi kebijakan dapat diukur atau dilihat dari proses dan

pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu : tercapai atau tidaknya

tujuan-tujuan yang ingin diraih. Hal ini tak jauh berbeda dengan apa yang

diuraikan oleh Marrile Grindle (dalam Agustino, 2012:139) sebagai

berikut:

“pengukuran keberhasilan implementasi dapat dilihat dari prosesnya, dengan mempertanyakan apakah pelaksanaan program sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu melihat pada action program dari individual projects dan yang kedua apakah tujuan program tersebut tercapai”

Terdapat dua model pendekatan implementasi kebijakan dalam

sejarah terdapat dua model implementasi kebijakan dalam sejarah

perkembangan sutudi implementasi kebijakan yaitu pendekatan top down

Page 73: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

54

dan botton up. Dalam bahasa Lester dan Stewar (2000) istilah itu

dinamakan ”The command and control approach (pendekatan kontrol

dan komando, yang mirip dengan top down approach) dan The market

approach (pendekatan pasara, yang mirip dengan bottom up approach) “

dalam Agustino (2006:140).

1. Pendekatan top Down Dalam pendekatan top Down, implementasi kebijakan yang dilakukan tersentrlisir dan tersentralisir dan dimulai dari aktor tingka terpusat, dan keputusanya pun diambil dari tingkat pusat. Pendekatan top down bertitik tolak dari perspektif bahwa keputusan politik (kebijakan) yang telah ditetapkan oleh pebuat kebijakan harus dilaksanakan oleh administrator-administrator atau birokrat-birokrat pada level bawahnya. Jadi inti pendekatan top down ialah administrator level atas merupakan pembuat kebijakan dan level bawahanya merupakan pelaksana dari sebuah kebijakan.

2. Pendekatan Bottom Up dalam pendekatan Bottom Up memandang bahwa implementasi keijakan tidak dirumuskan oleh lembaga yang tersentralisir dari pusat, akan tetapi berpangkal dari keputusan-keputusann yang dittapkan pada level warga atau masyarakat yag merasakan sendiri persoalan dan permasalahan yang dialami oleh masyarakat tersebut, jadi inti dari pendekatan Bottom Up adalah pengimplementasian kebijakan dimana fomulasi kebijakan berada ditingkat bawah, sehingga mereka dapat lebih memahami dan mampu menganalisis kebijakan-kebijakan apa yang cocok dan sumberdaya yang tersedia di daerahnya, sistem sosiokontraproduktif, yang dapat menunjang keberhasilan kebijakan itu sendiri

2.1.3 Model Implementasi Kebijakan Publik

Dalam rangka menjalankan implementasi kebijakan publik, maka

diperlukan model implementasi yang dapat digunakan untuk melihat

sejauhmana implementasi berjalan. Ada beberapa model yang

dikembangkan oleh para pakar kebijakan publik, yakni:

Page 74: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

55

1. Model Mazmanian dan Sabatier

Model Mazmanian dan Sabatier adalah model yang disusun

atas dasar proses implementasi kebijaksanaan. Model implementasi yang

ditawarkan mereka disebut A Framework for Policy Implementation

Analysis. Kedua ahli kebijakan ini berpendapat bahwa peran penting dari

implementasi kebijakan publik adalah kemampuannya dalam

mengidentifikasikan variabel-variabel yang mempengaruhi tercapainya

tujuan-tujuan formal pada keseluruhan proses implementasi dalam

Agustino (2008:145). Ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi

keberhasilan implementasi, yakni:

1. Karateristik dari masalah (tractability of the problems), indikatornya

:

1) Tingkat kesulitan teknis dari masalah yang bersangkutan;

2) Tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran;

3) Proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi;

4) Cakupan perubahan perilaku yang diharapkan.

2. Karateristik kebijakan / undang-undang (ability of statute to

structure implementation), indikatornya : 1) Kejelasan isi kebijakan;

2) Seberapa jauh kebijakan tersebut memiliki dukungan teoritis;

3) Besarnya alokasi sumberdaya financial terhadap kebijakan tersebut;

4) Seberapa besar adanya keterpautan dan dukungan antar berbagai

institusi pelaksana;

5) Kejelasan dan konsistensi aturan yang ada pada badan pelaksana;

6) Tingkat komitmen aparat terhadap tujuan kebijakan;

7) Seberapa luas akses kelompok-kelompok luar untuk berpartisipasi

dalam implementasi kebijakan.

3. Variabel lingkungan (nonstatutory variables affecting

implementation), indikatornya :

Page 75: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

56

1) Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kemajuan teknologi;

2) Dukungan publik terhadap sebuah kebijakan;

3) Sikap dari kelompok pemilih (constituency groups).

4) Tingkat komitmen dan keterampilan dari aparat dan implementor

2. Model Donald Van Meter dan Carl Van Horn

Model ini merupakan model implementasi yang paling klasik.

Penggunaan model tersebut yang dirumuskan oleh Meter dan Horn

disebut dengan A Model of The Policy Implementation. Artinya dalam

proses implementasi, sebuah abstraksi atau performansi suatu

implementasi kebijakan yang ada secara sengaja dilakukan untuk meraih

kinerja implementasi kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung

dalam hubungan berbagai variabel.

Model ini mengandaikan bahwa implementasi kebijakan berjalan

secara linear dari kebijakan publik, implementor, dan kinerja kebijakan

publik. Dikemukakan bahwa jalan yang menghubungkan antara

kebijaksanaan dan prestasi kerja dipisahkan oleh sejumlah variabel-

variabel yang saling berkaitan (dalam Ali &Alam, 2012:110).

Ada enam variabel, menurut Van Meter Dan Van Horn dalam

Agustino (2012:142), yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik

tersebut, adalah:

1) Ukuran Dan Tujuan Kebijakan Kinerja Implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilannya jika-dan-hanya-jika ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis dan sosio-kultur yang mengada di level pelaksana kebijakan. Ketika ukuran. Ketika ukuran kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu ideal (bahkan terlalu otopis) untuk dilakanakan di level warga, maka agak sulit memang merealisasikan kebijakan publik hingga titik yang dapat dikatakan berhasil.

Page 76: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

57

2) Sumberdaya Keberhasilan proses Implementassi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi. Tahap-tahap tertentu dari keseluruhan proses implementai menururt adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah ditettapkan secara politi. Tetapi ketika kompetensi dan dan kapabilitas dari sumber–sumberdaya itu nihil, maka kinerja kebijakan publik sangat sulit untuk diterapkan. Tetapi diluar sumberdaya manusia, sumberdaya-sumberdaya lain yang perlu diperhitungkan juga, ialah:sumberdaya financial dan sumber daya waktu. Karenamau tidak mau ketika sumberdaya manusia yang kompeten dan kapabel telah tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersedia, maka memang menjadi persoalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh tujuan kebijakan publik. Demikian pula halnya dengan sumberdaya waktu. Saat sumberdaya manusia giat bekerja dan kucuran dana berjalan dengan baik, tetapi terbentur dengan persoalan waktu yang terlalu ketat, maka hal ini pun dapat menjadi penyebagian ketidakberhasilan implementasi kebijakan.Karena itu sumberdaya yang diminta dan dimaksudkan oleh Van meter Van Horn adalah ketiga bentuk sumberdaya tersebut.

3) Karakteristik Agen Pelaksana Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan organisasi informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijkan publik. Hal ini sangat penting karena kinerja implementasi kebijakan (public) akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya. Misalnya, implementasi kebijakan publik yang berusaha untuk merubah perilaku atau tindakan manusia secara radikal, maka agen pelaksana projek itu haruslah berkarakteristik keras dan ketat pada aturan serta sanksi hukum. Sedangkan bila kebijakan publik itu tidak terlalu merubah perilaku dasar manusia, maka dapat-dapat saja agen pelaksana yang diturunkan tidak sekeras dan tidak setegas pada gambar yang pertama. Selain itu cakupan atau luas wilayah Implementasi kebijakan perlu juga diperhatikan manakala hendak menentukan agen pelaksana. Semakin luas cakupan Implementasi kebijakan, maka seharusnya semakin besar pula agen yang dilibatkan.

4) Sikap/Kecendrungan (Disposition) Pada Pelasana Sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan sangat banyak mempengaruhi keberhasian atau tidaknya kinerja Implementasi kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebiakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal betul persoalan dan permasalahan yang

Page 77: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

58

mereka rasakan. Tetapi kebijakan yang akan implementor pelaksanaan kebijakan adalah kabijakan “dari atas” (top-down) yang sangat mungkin para pengambil keputusan tidak pernah mengetahui (bahkan tidak mampu menyentuh) kebutuhn, keinginan, atau permasalahan yang warga ingin selesaikan.

5) Komunikasi Antarorganisasi Dan Aktivitas Pelaksana Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi kebijakan publik. Semakin baik koordinasi komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi. Dan, begitu pula sebaliknya.

6) Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik Hal terakhir yang perlu juga diperhatikan guna menilai kinerja implementasi publik dan persepektif yang ditawarkan oleh Van meter-Van Horn adalah, sejauhmana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik yang ditetapkan. Lingkungan soaial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladidari kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan kekondusifan lingkungan eksternal.

Gambar 2.1 Model Implementasi Meter dan Horn

( Sumber: Agustino, 2008:142)

KEBIJAKAN PUBLIK

KINERJA KEBIJAKAN

PUBLIK

Standar dan Tujuan

Sumber Daya

Aktivitas Implementasi dan

komunikasi Antarorganisasi

Karakteristik dari agen pelaksana

Kondisi ekonomi, sosial dan politik

Kecenderungan dari pelaksana

Page 78: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

59

3. Model George C. Edward III

Model implementasi yang dikembangkan oleh Edward III disebut

dengan Direct and Impact on Implementation dalam buku Winarno

(2007:144), ada empat variabel yang sangat menentukan keberhasilan

implementasi, yaitu :

1. Komunikasi. 2. Sumberdaya. 3. Disposisi. 4. Struktur Birokrasi.

Gambar 2.2 Model Direct and Indirect of Implementation

( Sumber: Winarno, 2007: 144)

Proses ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi dari

suatu kebijakan yang pada dasarnya dilakukan untuk meraih kinerja

implentasi kebijakan publik yang tinggi, yang berlangsung dala

hubungan berbagai variabel. Model ini mengumpamakan implementasi

kebijakan berjalan secara linier dari komunikasi, sumber daya politik

yang tersediadan pelaksanaan implementasi kebijakan. Di dalam model

implementasi ini, ada empat isu pokok yang harus diperhatikan agar

Komunikasi

Sumber Daya

Disposisi

Implementasi

Struktur Birokrasi

Page 79: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

60

implementasi kebijakan berjalan efektif, yakni komunikasi, sumber daya,

disposisi, dan struktur birokrasi.

Komunikasi berkenaan dengan bagaimana kebijakan

dikomunikasikan pada organisasi atau publik dan sikap serta tanggapan

dari para pihak yang terlibat. Sumber daya berkenaan dengan

ketersediaan sumber daya pendukung, khususnya sumber daya manusia.

Hal ini berkenaan dengan kecakapan pelaksana kebijakan publik untuk

carry out kebijaan secara efektif.

Disposisi berkenaan dengan kesediaan dari para implementor

untuk carry out kebijakan publik tersebut. Kecakapan saja tidak

mencukupi, tanpa kesediaan dan komitmen untuk melaksanakan

kebijakan. Sedangkan struktur birokrasi berkenaan dengan kesesuaian

organisasi birokrasi yang menjadi penyelenggara implementasi kebijakan

publik. Tantangannya adalah bagaimana agar tidak terjadi bureaucratic

fragmentation karena struktur ini menjadikan proses implementasi

menjadi jauh dari efektif (Nugroho, 2012: 693).

4. ModelMerilee S. Grindle

Model implementasi lainnya yaitu model dari Grindle. Model ini

menjelaskan bahwa implementasi kebijakan ditentukan oleh isi kebijakan

dan konteks implementasinya.Ide dasarnya adalah bahwa setelah

kebijakan ditransformasikan, maka implementasi kebijakan dilakukan.

Keberhasilannya ditentukan oleh derajat implementability dari kebijakan

tersebut.

Page 80: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

61

1. Isi kebijakan tersebut mencakup :

1) Kepentingan yang terpenuhi oleh kebijakan.

2) Jenis manfaat yang akan dihasilkan. 3) Derajat perubahan yang diinginkan. 4) Kedudukan pembuat kebijakan. 5) (siapa) pelaksana program. 6) Sumber daya yang dikerahkan.

2. Sementara itu, konteks implementasinya adalah :

1) Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat. 2) Karakteristik lembaga dan penguasa. 3) Kepatuhan dan daya tanggap.

5. Model Hogwood dan Gunn

Model yang dikembangkan oleh Hogwood dan GunnDalam

Alam(2012:109) menjelaskan bahwa dalam mengimplementasikan

kebijaksanaan negara secara sempurna diperlukan beberapa syarat

seperti:

1. Hal yang akan menimbulkan gangguan/ kendala yang serius. 2. Untuk pelaksana program tersedia waktu dan sumber-sumber yang

cukup memadai. 3. Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar tersedia 4. Kebijaksanaan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu

hubungan kausalitas yang andal. 5. Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai

penghubung. 6. Hubungan saling ketergantungan harus kecil. 7. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan. 8. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat. 9. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna. 10. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut

dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.

Page 81: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

62

6. Model Goggin, Bowman dan Lester

Malcolm Goggin, Ann Bowman dan Jamse Lester

mengembangkan apa yang disebutnya sebagai “comunication model”

untuk implementasi kebijakan, yang disebutnya sebagai “generasi ketiga

model implmentasi kebijakan” (1990) dalam Nugroho (2011:663). Ahli

ini bertujuan mengembangkan teori implmentasi kebijakan yang lebih

ilmiah dengan mengedepankan pendekatan “metode penelitian” dengan

adanya veriabel indevenden, intervening dan dependen, dan meletakan

faktor “komunikasi” sebagai penggerak dalam implmentasi kebijakan.

Dari model implementasi diatas peneliti menggunakan model

implementasi kebijakan dari Van Meter Van Horn yaitu:

1) Ukuran dan Tujuan Kebijakan;

2) Sumberdaya;

3) Karakteristik Agen Pelaksana;

4) Sikap/Kecendrungan (Disposition) Pada Pelasana;

5) Komunikasi Antarorganisasi Dan Aktivitas Pelaksana;

6) Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik.

Model implementasi dari Van Meter dan Van Horn variabel

dalam teori ini menurut peneliti sangat sesuai dengan judul penelitian

yang peneliti lakukan yaitu mengenai Implementasi Kebijakan dan

Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung

Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, serta variabel dalam

teori Van Meter dan Van Horn menurut peneliti dapat menjawab

Page 82: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

63

rumusan-rumusan dalam penelitian ini yaitu mengenai bagaimana

implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung serta untuk melihat faktor-faktor pendukung dan

kendala dalam penelitian mengenai implementasi kebijakan dan kendala

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten.

2.1.4 Kawasan Ekonomi Khusus

Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah

kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang ditetapkan untuk penyelenggara fungsi

perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.

KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki

keunggulan geoekonomi dan geostartegi dan berfungsi untuk

menampung kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain

yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Di

dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi

pekerja, dalam setiap KEK juga disediakan lokasi untuk Usaha Mikiro

Kecil Menengah (UMKM), dan koperasi, baik sebagai pelaku usaha

maupun sebagai pendukung kegiatan perusahaan yang berada di dalam

KEK. Secara umum, Tujuan pengembangan KEK adalah :

1) Peningkatan investasi;

2) Penyerapan tenaga kerja;

3) Penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan eksport;

Page 83: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

64

4) Meningkatkan keunggulan kompetitif produk eksport;

5) Meningkatkan pemanfaaatan sumberdaya lokal, pelayanan dan

modal bagi peningkatan eksport;

6) Mendorong terjadinya peningkatan kualitas SDM melaui transfer

teknologi.

Maksud pengembangan KEK adalah untuk memberikan peluang

bagi peningkatan investasi melalui penyiapan kawasan yang memiliki

keunggulan dan siap menampung kegiatan industri, eksport import serta

kegiatan ekonomi yang memiliki nilai ekonomi tinggi, meningkatkan

pendapatan devisa bagi Negara melalui perdagangan internasional, dan

meningkatkan kesempatan kerja, kepariwisataan dan investasi.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, pasal 2, penyelenggaran

KEK memiliki 5 (lima) tahap dalam penyelenggaraan KEK yaitu:

1. Pengusulan KEK,

2. Penetapan KEK,

3. Pembangunan KEK,

4. Pengelolaan KEK, dan

5. Evaluasi pengelolaan KEK.

Pengusulan KEK menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus pasal 5, dan Peraturan

Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan

Ekonomi Khusus pasal 4 dapat dilakukan oleh 4 (Empat) pihak yaitu:

Page 84: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

65

1. Badan Usaha;

2. Pemerintah Kabupaten/Kota; Dan

3. Pemerintah Provinsi).

4. Kementerian Maupun Lembaga Pemerintah Non Kementrian

2.1.4.1 Dasar Hukum KEK

Paling sedikit ada 13 (tigabelas) landasan hukum Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK), yaitu:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal ;

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang RTRWN;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Kawasan

Industri;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan KEK;

8. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan

Industri Nasional;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2010

Tentang Dewan Nasional Dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi

Page 85: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

66

Khusus (Dewan Nasional adalah dewan yang dibentuk di tingkat

nasional untuk menyelenggarakan KEK);

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010

Tentang Dewan Kawasan Ekonomi Khusus;

11. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, Nomor PER-

06/M.EKON/08/2010 tentang tata tertib persidangan dan tata cara

pengembilan keputusan dewan Nasional kawasan Ekonomi Khusus;

12. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, Nomor PER-

07/M.EKON/08/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus; dan

13. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Nomor Kep-

10/M.Ekon/03/2011 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Dewan Nasional

Kawasan Ekonomi Khusus Nomor Kep-40/M.Ekon/08/2010

Tentang Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan Ekonomi

Khusus. Tindak lanjut Undang-Undang KEK adalah ditetapkannya

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 Tentang KEK Tanjung

Lesung dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 Tentang

KEK Sei Mangkei.

Page 86: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

67

2.1.4.2 Penetapan KEK

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus, pasal 7 dan 8, persetujuan atau penolakan usulan

KEK ditentukan oleh Dewan Nasional KEK setelah melakukan

pengkajian atas usulan KEK yang ada. Usulan KEK yang telah disetujui

oleh Dewan Nasional KEK akan direkomendasikan kepada Presiden.

Setelah itu pemerintah akan menetapkan KEK yang diusulkan melalui

penerbitan Peraturan Pemerintah. Namun dalam hal tertentu,

pemerintah pusat dapat menetapkan suatu wilayah sebagai KEK tanpa

melalui proses pengusulan.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, pasal 27-29, proses kajian

atas usulan pembentukan KEK oleh Dewan Nasional KEK, dilakukan

paling lama 45 (empat puluh lima) hari kerja sejak diterimanya

dokumen usulan secara lengkap. Kajian yang dimaksud adalah kajian

terhadap:

a) Pemenuhan kriteria lokasi KEK; dan

b) Kebenaran dan kelayakan isi dokumen yang dipersyaratkan.

Berdasarkan hasil kajian tersebut, maka dewan nasional KEK akan

memutuskan untuk menyetujui atau menolak usulan pembentukan

KEK.

Kemudian Dewan Nasional KEK akan mengajukan

rekomendasi pembentukan KEK kepada presiden disertai dengan

Page 87: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

68

rancangan peraturan pemerintah tentang penempatan suatu lokasi

sebagai KEK untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Namun jika usulan ditolak, maka Dewan

Nasional KEK akan menyampaikan secara tertulis kepada pengusul

disertai dengan alasan. KEK yang telah ditetapkan harus siap beroperasi

paling lambat 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan

2.1.4.3 Pembangunan dan Pengoperasian KEK

Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009 Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus, pasal 10, setelah usulan KEK diterima dan setelah

adanya penetapan Lokasi KEK melalui Paraturan Pemerintah, maka

langkah selanjutnya adalah membentuk Badan Usaha untuk membangun

KEK. Badan usaha untuk membangun KEK ini ditetapkan oleh

pemerintah provinsi dalam hal lokasi KEK berada pada lintas

kabupaten/kota; dan oleh pemerintah kabupaten/kota dalam hal lokasi

KEK berada pada satu kabupaten/kota. Untuk pembangunan KEK oleh

suatu badan usaha, pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, dapat

melakukan penunjukan langsung (pasal 11).

Dari pembangunan KEK, sampai kondisi “harus siap beroperasi”,

diberi batas waktu selama 3 (tiga) tahun sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus, pasal 12.

Yang dimaksud dengan “harus siap beroperasi” adalah telah dipenuhinya

seluruh kelengkapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan perangkat

Page 88: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

69

pengendalian administrasi. Untuk itu Dewan Nasional KEK akan

melakukan evaluasi atas progress pembangunan KEK setiap tahunnya.

2.1.4.4 Pembiayaan Pembangunan dan Pemeliharaan KEK

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus, Pasal 13, pembiayaan untuk pembangunan dan

pemeliharaan infrastruktur di dalam KEK dapat berasal dari:

c) Pemerintah Dan/Atau Pemerintah Daerah;

d) Swasta;

e) Kerja Sama Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dan Swasta;

Atau

f) Sumber Lain Yang Sah Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan.

2.1.4.5 Fasilitas/Insentif di KEK

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011Tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus pasal 9, menyatakan

bahwa pemerintah provinsi dan atau pemerintah kabupaten/kota, paling

sedikit memberikan dukungan dalam bentuk:

1) Komitmen rencana pemberian insentif berupa pembebasan atau

keringanan pajak daerah dan restribusi daerah serta kemudahan

lainnya; dan

2) Pendelegasian kewenangan di bidang perizinan, fasilitas dan

kemudahan.

Page 89: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

70

Fasilitas atau insentif yang diberikan bagi perusahaan dalam

wilayah KEK terdiri atas:

1) Fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) dan tambahan fasilitas pph sesuai

dengan karakteristik Zona (Undang-UndangNomor 39 Tahun 2009,

Pasal 30);

2) Fasilitas perpajakan dalam waktu tertentu kepada penanam modal

berupa pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (Undang-

UndangNomor 39 Tahun 2009, Pasal 31);

3) Impor barang ke KEK dapat diberikan fasilitas berupa:

a) Penangguhan bea masuk;

b) Pembebasan cukai, sepanjang barang tersebut merupakan bahan

baku atau bahan penolong produksi;

c) Tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

(ppnbm) untuk barang kena pajak; dan

d) Tidak dipungut PPh impor.

4) Penyerahan barang kena pajak dari tempat lain di dalam daerah

pabean ke KEK dapat diberikan fasilitas tidak dipungut PPN dan

PPnBM berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyerahan barang kena pajak dari KEK ke tempat lain di dalam

daerah pabean sepanjang tidak ditujukan kepada pihak yang

mendapatkan fasilitas PPN dikenakan PPN atau PPN dan PPNBM

Page 90: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

71

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 2009, Pasal 31);

5) Setiap wajib pajak yang melakukan usaha di KEK diberikan insentif

berupa pembebasan atau keringanan pajak daerah dan retribusi

daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain insentif pajak daerah dan retribusi daerah, pemerintah daerah

dapat memberikan kemudahan lain (Undang-UndangNomor 39

Tahun 2009, pasal 35);

6) Di KEK diberikan kemudahan untuk memperoleh hak atas tanah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan (Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 2009, Pasal 36); dan

7) Di KEK diberikan kemudahan dan keringanan di bidang perizinan

usaha, kegiatan usaha, perindustrian, perdagangan, kepelabuhan, dan

keimigrasian bagi orang asing pelaku bisnis, serta diberikan fasilitas

keamanan (Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009, pasal 38).

2.2 Penelitian Terdahulu

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui

hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat

disajikan sebagai data pendukung. Penelitian terdahulu ini bermanfaat dalam

mengelola atau memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian implementasi

kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung.

Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan bagian

Page 91: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

72

tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalah yang

sedang dibahas dalam penelitian ini, walaupun fokus dan masalahnya tidak sama

persis tapi sangat membantu peneliti menemukan sumber-sumber pemecahan

masalah penelitian ini. Berikut ini hasil penelitian yang peneliti baca.

Pertama,yaitu skripsi oleh Fania Mutia Hanum, Universitas Sultan Agemg

Tirtayasa, dengan judul Implementasi Rencana Strategi pengembangan Dan

Pelestarian Destinasi Wisata Cagar Budaya Banten Lama Di Dinas Kebudayaan

Dan Pariwisata Provinsi Banten, Tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui implementasi rencana startegis pengembangan dan pelestarian

destinasi wisata Banten Lama di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi

Banten, serta untuk meningkatkan dan mengoptimalisasi potensi yang ada di

destinasi tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari

Fred R Davis yaitu mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam

perencanaan strategis. Sedengkan metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Fokus dalam

penelitian ini yaitu pada Implementasi Rencana Strategis pengembangan Dan

Pelestarian Destinasi Wisata Cagar Budaya Banten Lama, sementara yang

menjadi lokus dalam penelitian ini adalah di Kawasan Cagar Budaya Banten

Lama.

Hasil dari penelitian mengenai Implementasi Rencana Strategis

pengembangan Dan Pelestarian Destinasi Wisata Cagar Budaya Banten Lama di

Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten belum dilakukan dengan

optimal hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu belum adanya

Page 92: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

73

analisis ekternal yang dilakukan oleh dinas terkait, kemampuan dari sumberr daya

finansial dan sumber daya manusia yang kurang memadai, serta belum adanya

prioritas dan program guna pengembangan dan pelestarian yang destinasi, dan

juga belum adanya sasaran pelestarian dan pengembangan oleh Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten.

Persamaan peneliti dengan penelitian mengenai Implementasi Rencana

Strategis pengembangan Dan Pelestarian Destinasi Wisata Cagar Budaya Banten

Lama di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten adalah sama-sama

meneliti tentang Pengembangan pariwisataan, selain itu metode dalam penelitian

yang peneliti gunakan juga sama dengan penelitian ini yaitu menggunakan metode

penelitian kualitatif.

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian mengenai

Implementasi Rencana Strategis pengembangan Dan Pelestarian Destinasi Wisata

Cagar Budaya Banten Lama di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi

Banten adalah dari fokus dan lokus penelitiannya, fokus penelitian peneliti yaitu

pada Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung dan lokusnya di Desa Tanjung Jaya kecamatan Panimbang Kabupaten

pandeglang. Perbedaan lainnya yaitu dari teori yang peneliti gunakan, peneliti

menggunakan teori dari Van Meter dan Van Horn mengenai Model implmentasi.

Kedua, yaitu skripsi oleh Ike Hanisyah, Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa, dengan judul pengawasan Dinas Pemuda Dan Olahraga Kebudayaan

Dan Pariwisata Kabupaten Tangerang tentang daerah wisata pantai di Kabupaten

Page 93: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

74

Tangerang (studi kasus Pantai Tanjung Kait, Pantai Sangrila Dan Pantai Tanjung

Pasir), Tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengawasan Dinas Pemuda Dan Olah Raga Kebudayaan Dan Pariwisata

Kabupaten Tangerang tentang daerah wisata pantai di Kabupaten Tangerang.

Teori yang diggunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai indikator

pengawasan menurut Eti D Rahayu. Serta metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif. Sementara

fokus dalam penelitian ini yaitu pada pengawasan Dinas Pemuda Dan Olahraga

Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tanggerang tentang daerah wisata pantai

di Kabupaten Tanggerang, dan lokusnya yaitu di Pantai Tanjung Kait, Pantai

Sangrila Dan Pantai Tanjung Pasir Kabupaten Tanggerang.

Hasil penelitian mengenai pengawasan Dinas Pemuda Dan Olahraga

Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tanggerang tentang daerah wisata pantai

di Kabupaten Tanggerang (studi kasus Pantai Tanjung Kait, Pantai Sangrila Dan

Pantai Tanjung Pasir). Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini

disimpulkan bahwa pengawasan Dinas Pemuda Dan Olahraga Kebudayaan Dan

Pariwisata Kabupaten Tanggerang tentang daerah wisata pantai di Kabupaten

Tanggerang belum berjalan dengan optimal, hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa

faktor diantaranya adalah belum adanya ukuran pengawasan serta buku standar

pengawasan, serta belum adanya pengawasan atau monitoring ke kawasan pantai.

Persamaan peneliti dengan penelitian mengenai pengawasan Dinas

Pemuda Dan Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tanggerang

tentang daerah wisata pantai di kabupaten tanggerang (studi kasus Pantai Tanjung

Page 94: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

75

Kait, Pantai Sangrila Dan Pantai Tanjung Pasir), yaitu sama-sama meneliti

mengenai kepariwisataan dan juga menggunakan metode penelitian yang sama

yaitu metode penelitian kualitatif.

Perbedaan peneliti dengan penelitian ini yaitu dari fokus dan lokus pada

penelitian, peneliti memfokuskan penelitain mengenai implementasi kebijkan dan

Kendala pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten serta lokusnya di Desa Tanjung Jaya Kecamatan

Panimbang Kabupaten Pandeglang, dan teori yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu model implementasi dari Van Metter dan Van Horn.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Sugiyono (2005:66), menjelaskan kerangka berpikir adalah sintesa

tentang hubungan antara-variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan, selanjutnya

dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang

hubungan antar-variabel yang diteliti. Uma Sakaran dalam bukunya business

research (1991) dalam sugiyono (2005:65) mengemukakan bahwa kerangka

berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berrhubungan

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

Penelitan mengenai implementasi kebijakan dan Kendala pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang

Provinsi Banten. Implementasi merupakan suatu proses yang dinamis, dimana

pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada

Page 95: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

76

akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran

kebijakan itu sendiri. Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan dengan

dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang ditetapkan untuk penyelenggaraan fungsi perekonomian dan memperoleh

fasilitas tertentu, yang salahsatu tujuannya adalah untuk meningkatkan investasi

dan menyerap tenaga kerja. Penetapapan Tanjung Lesung sebagai Kawasan

Ekonomi Khusus Pariwista ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26

Tahun 20012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Implementasi menurut

Van Meter Van Horn.

Van Meter dan Van Horn dalam Winarno (2002;102) membatasi

implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan individu-

individu (kelompok-kelompok) pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan

sebelumnya.

Ada enam variabel, menurut Van Meter Dan Van Horn dalam Agustino

(2012:142), yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik tersebut, adalah:

1) Ukuran Dan Tujuan Kebijakan kinerja Implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilannya jika-dan-hanya-jika ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis dan sosio-kultur yang mengada di level pelaksana kebijakan. Ketika ukuran. Ketika ukuran kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu ideal (bahkan terlalu otopis) untuk dilakanakan di level warga, maka agak sulit memang merealisasikan kebijakan publik hingga titik yang dapat dikatakan berhasil.

2) Sumberdaya Keberhasilan proses Implementassi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi. Tahap-tahap tertentu dari keseluruhan proses implementai

Page 96: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

77

menururt adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah ditetapkan secara politi. Tetapi ketika kompetensi dan dan kapabilitas dari sumber–sumberdaya itu nihil, maka kinerja kebijakan publik sangat sulit untuk diterapkan. Tetapi diluar sumberdaya manusia, sumberdaya-sumberdaya lain yang perlu diperhitungkan juga, ialah:sumberdaya financial dan sumber daya waktu. Karenamau tidak mau ketika sumberdaya manusia yang kompeten dan kapabel telah tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersedia, maka memang menjadi persoalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh tujuan kebijakan publik. Demikian pula halnya dengan sumberdaya waktu. Saat sumberdaya manusia giat bekerja dan kucuran dana berjalan dengan baik, tetapi terbentur dengan persoalan waktu yang terlalu ketat, maka hal ini pun dapat menjadi penyebagian ketidakberhasilan implementasi kebijakan.Karena itu sumberdaya yang diminta dan dimaksudkan oleh Van meter Van Horn adalah ketiga bentuk sumberdaya tersebut.

3) Karakteristik Agen Pelaksana Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan organisasi informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijkan publik. Hal ini sangat penting karena kinerja implementasi kebijakan (public) akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya. Misalnya, implementasi kebijakan publik yang berusaha untuk merubah perilaku atau tindakan manusia secara radikal, maka agen pelaksana projek itu haruslah berkarakteristik keras dan ketat pada aturan serta sanksi hukum. Sedangkan bila kebijakan publik itu tidak terlalu merubah perilaku dasar manusia, maka dapat-dapat saja agen pelaksana yang diturunkan tidak sekeras dan tidak setegas pada gambar yang pertama. Selain itu cakupan atau luas wilayah Implementasi kebijakan perlu juga diperhatikan manakala hendak menentukan agen pelaksana. Semakin luas cakupan Implementasi kebijakan, maka seharusnya semakin besar pula agen yang dilibatkan.

4) Sikap/Kecendrungan (Disposition) Pada Pelasana Sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan sangat banyak mempengaruhi keberhasian atau tidaknya kinerja Implementasi kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebiakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal betul persoalan dan permasalahan yang mereka rasakan. Tetapi kebijakan yang akan implementor pelaksanaan kebijakan adalah kabijakan “dari atas” (top-down) yang sangat mungkin para pengambil keputusan tidak pernah mengetahui (bahkan tidak mampu menyentuh) kebutuhn, keinginan, atau permasalahan yang warga ingin selesaikan.

5) Komunikasi Antarorganisasi Dan Aktivitas Pelaksana Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi kebijakan publik. Semakin baik koordinasi komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi. Dan, begitu pula sebaliknya.

Page 97: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

78

6) Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik Hal terakhir yang perlu juga diperhatikan guna menilai kinerja implementasi publik dan persepektif yang ditawarkan oleh Van meter-Van Horn adalah, sejauhmana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik yang ditetapkan. Lingkungan soaial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan kekondusifan lingkunganeksternal.

Kerangka berfikir merupakan alur berfikir penelitian, dalam

Implementasi Kebijakan dan Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten guna

menudukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

pemerintah membuat rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah serta

membentuk Administrator. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat

bagaimana implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, serta mengetahui faktor apasaja yang menjadi penghambat dan

mendukung implementasi kebijakan pengembangan KEK Tanjung Lesung. Salah

satu permasalahan dalam penelitian ini adalah ketidak sesuaian anatara rencana

aksi nasional, rencana aksi daerah dengan implementasi kebijakan pengembangan

KEK Tanjung Lesung. PT Banten West Java Sebagai pihak pengelola dan

pengembang KEK Tanjung Lesung diharapkan mampu mengembangkan KEK

Tanjung Lesung sesuai dengan rencana-rencana yang sudah ada.

Berdasarkan teori-teori diatas maka kerangka berfikir yang digunakan

oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Page 98: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

79

Gambar 2.3

Kerangka Berpikir (Sumber: Peneliti 2015)

Masalah: 1. Tidak terlaksananya target investasi dan kontribusi dan Pengembangan KEK Tanjung

Lesung

2. Keterlambatan pembentukan Dewan Kawasan di Provinsi Banten

3. Tidak sesuainya antara rencana aksi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung yang sudah dibuat dengan pelaksanaanya

4. Belum di bangunnya fasilitas pendukung Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

5. Persiapan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung belum

terpenuhi secara menyeluruh

Implementasi Kebijakan dan Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung

Toeri Implementasi Model Van Meter Dan Van Horn (Agustino, 2012) Variabel Yang Mempengaruhi Kebijakan Publik Adalah Variabel : 1. Ukuran Dan Tujuan Kebijakan; 2. Sumber Daya; 3. Karakteristik Agen Pelaksana; 4. Sikap/Kecendrungan (Disposition) Pada Pelaksana; 5. Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana; 6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik.

Output Gambaran Penilaian implementasi kebijakan pengembangan kawasan ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Outcome Mendorong pertumbuhan ekonomi

masyarakat di kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung dibidang UMKM dan

Pariwisata

Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Page 99: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

80

2.4 Asumsi Dasar

Berdasarkan pada kerangka berpikir yang telah dipaparkan di atas, peneliti

telah melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Maka peneliti

berasumsi bahwa Implementasi kebijakan dan Kendala Pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Pariwsisata Tanjung Lesung belum berjalan dengan

optimal.

Page 100: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

81

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Untuk menemukan bagaimana hasil penelitian tentang Implementasi dan

Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten, dengan berbagai indikator di dalamnya, serta unsur-

unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah,

tujuan serta manfaat penelitian, maka digunakanlah metode penelitian.

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) metode Penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Sedangkan Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2007:4) mengemukakan

bahwa,

“Metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.

Page 101: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

82

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human

instrument, yaitu peneliti sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti

harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,

menganalisis, memotret, dan mengkontruksi situasi sosial yang diteliti menjadi

lebih jelas dan bermakna. Data yang dihasilkan berbentuk kata-kata, kalimat

untuk mengeksplorasi bagaimana kenyataan sosial yang terjadi dengan

mendeskripsikan hal-hal yang sesuai dengan masalah dan unit yang diteliti.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan dapat

mengungkapkan peristiwa atau kejadian yang terjadi sebenarnya di lapangan.

3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian

Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus.

Spradley dalam Sugiyono (2012:208) menyatakan bahwa “A focused refer to a

single cultural domain or a few related domains”. Maksudnya adalah bahwa

fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari

situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus lebih didasarkan pada

tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan).

Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami secara lebih

luas dan mendalam tentang situasi sosial. Tetapi juga ada keinginan untuk

menghasilkan ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Fokus penelitian yang

diperoleh setelah peneliti melakukan penjelajahan umum. Dari penjelajahan

umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih

pada tahap permukaan terhadap situasi sosial. Untuk dapat memahami secara

lebih luas dan mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus penelitian. Dengan

Page 102: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

83

memperhatikan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya maka

fokus penelitian ini adalah terhadap Implementasi Kebijakan Pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, serta melihat apasaja

faktor-faktor yang mendukung pengembangan dan menjadi kendala dalam

impelementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

pariwisata Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

3.3 Lokasi Penelitian

Dengan melihat tema/judul penelitian ini mengenai implementasi

kebijakan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata

Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, maka peneliti menunjuk

beberapa tempat di Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang dengan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Buapati Pandeglang sebagai wakil Dewan kawasan Provinsi Banten;

b. Kabupaten Pandeglang sebagai kabupaten di mana lokasi Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung;

c. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten sebagai Anggota

Dewan Kawasan Provinsi Banten;

d. Bappeda Kabupaten Pandeglang sebagai Anggota Dewan Kawasan;

e. Dinas Pariwisata, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten

Pandeglang sebagai Wakil Dewan Kawasan Provinsi Banten;

f. Kantor Administartor Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

sebagai Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

Page 103: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

84

g. Dinas Cipta Karya Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten

Pandeglang sebagai SKPD di Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan

dalam pengembangan Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata

Tanjung Lesung dalam bidang pembuatan TPA di Cigeulis;

h. Dinas Binamarga dan Dumber Daya Air Kabupaten Pandeglang sebagai

SKPD di Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam

pengembangan Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung

Lesung dalam bidang sarana dan prasarana;

i. Dinas Koprasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang

sebagai SKPD di Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam

pengembangan Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung

Lesung dalam bidang Koprasi dan UMKM;

j. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang sebagai

SKPD di Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam

pengembangan Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung

Lesung dalam bidang peningkatan mutu SMK Pariwisata di Kabupaten

Pandeglang;

k. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang sebagai SKPD di

Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam pengembangan Kawsan

Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung dalam bidang

pembanunan pasar ikan dan outlet pemasaran;

l. Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Pandeglang sebagai SKPD

di Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam pengembangan

Page 104: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

85

Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung dalam

bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit menular;

m. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang sebagai SKPD di

Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam pengembangan Kawsan

Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung dalam hal

pembangunan PJU;

n. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Pandeglang sebagai

SKPD di Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam

pengembangan Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung

Lesung;

o. Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informasi sebagai SKPD di

Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam pengembangan Kawsan

Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung dalam hal

pembangunan Sub Terminal Panimbang, dan pembangunan rambu-

rambu lalu lintas;

p. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang sebagai SKPD di

Kabupaten Pandeglang yang ikut berperan dalam pengembangan Kawsan

Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung dalam menyiapkan

lingkungan;

q. Balitbangda Provinsi Banten untuk mendukung data peneliti mengenai

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

r. Kecamatan Panimbang dalam hal ini sebagai Kecamatan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

Page 105: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

86

s. Desa Tanjung Jaya, sebagai Desa Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung.

3.4 Fenomena Yang Diamati

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual digunakan untuk menegaskan konsep-konsep

yang jelas yang digunakan supaya tidak menjadi perbedaan penafsiran

antara penulis dan pembaca. Konsep-konsep yang digunakan dalam teori

ini adalah:

1) Implementasi Kebijakan

Van Meter dan Van Horn dalam Agustino (2012:139)

mendefinisikan implementasi kebijakan, sebagai tindakan-tindakan yang

dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau

kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada

tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan

kebijakan.

Ada enam variabel, menurut Van Meter Dan Van Horn dalam

Agustino (2012:142), yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik

tersebut, adalah:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

2. Sumbe Daya

3. Karakteristik Agen Pelaksana

4. Sikap/Kecenderungan (Disposition) Pada Pelasana

5. Komunikasi Antarorganisasi Dan Aktivitas Pelaksana

Page 106: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

87

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik

2) Kawasan Ekonomi Khusus

Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah

kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang ditetapkan untuk penyelenggara fungsi

perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dikembangkan melalui

penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan

geostartegi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor,

impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan

daya saing internasional. Didalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja, dalam

setiap KEK juga disediakan lokasi untuk Usaha Mikiro Kecil Menengah

(UMKM), dan koperasi, baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai

pendukung kegiatan perusahaan yang berada di dalam kawasan.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel

penelitian dalam rincian yang terukur atau disebut juga indikator

penelitian. Biasanya menggunakan matrik, indikator dan nomor

pertanyaan sebagai lampiran. Melihat penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif, maka dalam penjelasan definisi operasional

Page 107: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

88

akan dikemukakan fenomena-fenomena penelitian yang tentunya

dikaitkan dengan konsep teori yang digunakan menurut Danald Van

Metter dan Carl Van Horn (1975) .

Ada enam variabel, menurut Van Meter Dan Van Horn dalam

Agustino (2012:142), yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik

tersebut, adalah:

1) Ukuran Dan Tujuan Kebijakan

kinerja Implementasi kebijakan dapat diukur tingkat

keberhasilannya jika-dan-hanya-jika ukuran dan tujuan dari kebijakan

memang realistis dan sosio-kultur yang mengada di level pelaksana

kebijakan. Dalam hal untuk mengetahui apasaja tuujuan dari

pegembanggan KEK Tanjung Lesung.

2) Sumber Daya

Keberhasilan proses Implementassi kebijakan sangat tergantung

dari kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia baik itu

manusia, waktu dan finasial. Hal ini untuk menilai bagaimana Sumber

Daya yang ada dalam mendukung dalam implementasi KEK Tanjung

Lesung, sementara yang menjadi pelaksana pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung adalah PT Banten West Java anak

Perusahaan PT Jababeka. Target dari implementasi pengembangan KEK

Tanjung Lesung ini adalah sampai 3 Tahun. Dan biaya finansial dalam

pengembangan KEK Pariwisata Tanjung Lesung ini dibiayai oleh pihak

investor baik itu dalam dan luar negri. Pada peresmian pengoperasian

Page 108: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

89

KEK Tanggal 23 Febuari 2015 sudah ada perusahaan yang melakukan

MOU dengan PT Banten West Java dihadapan Persiden Joko Widodo,

yaitu: PT Telkom, Presiden University, PT China Harbour Indonesia, PT

Pengembangan Pelabuan Indonesia (persero), Pigeon Barrels Limited,

Eastern Latittude Limited, Eurosia Management.

3) Karakteristik Agen Pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal

dan organisasi informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijkan

publik. Dalam hal ini tujuannya adalah untu mengetahui bagaimna peran

dari para implementor KEK Tanjung Lesuung. Adapun pihak-pihak yang

terlibat didalam pengembangan KEK Tanjung Lesung itu antara lain PT

Banten West Java, Para Investor Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung dalam hal ini yaitu PT Telkom yang merupakan salah satu dari

Perusahaan yang sudah melakukan MOU dalm pengembangan KEK

Tanjung Lesung. SKPD di Kabupaten Pandeglang yang terkait dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu dapat

dilihat dari rencana aksi daerah yaitu:

4) Sikap/Kecenderungan (Disposition) Pada Pelasana

Sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan

sangat banyak mempengaruhi keberhasian atau tidaknya kinerja

Implementasi kebijakan publik. Dalam hal ini melihat bagaimana sikap

yang dilakukan oleh para pelaksana KEK Tanjung Lesung dalam adanya

penolakan-penolakan terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi

Page 109: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

90

Khusus Tanjung Lesung, serta hambatan-hambatan yang terjadi selama

pengembangan KEK Pariwisata Tanjung Lesung.

5) Komunikasi Antarorganisasi Dan Aktivitas Pelaksana

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam

implementasi kebijakan publik. Semakin baik koordinasi komunikasi

antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka

asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi. Begitu

pula sebaliknya. Dalam hal ini yang peneliti nilai adalah bagaimana

kordinasi antara PT Banten West Java dengan SKPD yang terkait dalam

implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung

6) Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik

Hal terakhir yang perlu juga diperhatikan guna menilai kinerja

implementasi publik dan persefektif yang ditawarkan oleh Van meter-

Van Horn adalah, sejauhmana lingkungan eksternal turut mendorong

keberhasilan kebijakan publik yang ditetapkan. Lingkungan sosial,

ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dari

kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk

mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan

kekondusifan lingkungan eksternal, dalam hal ini peneliti ingin melihat

bagaimana dampak yang dihasilkan oleh pengembangan KEK Tanjung

Lesung terhadap masyarakat atau lingkungan dan apakah implementasi

pengembangan KEK Tanjung Lesung, ini juga dapat mempengaruhi

lingkungan politik yang ada atau sebaliknya.

Page 110: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

91

Definisi operasional ini disusun dengan fokus penelitian

berdasarkan apa yang akan peneliti kaji dan temukan saat di lapangan

kemudian akan diolah seperti yang sudah dijelaskan diatas dan

dikembangkan sesuai dengan data yang diperoleh menjadi satu rangkaian

informasi yang dijabarkan dalam bentuk deskriptif sehingga menjadi

suatu hasil penelitian yang paten dan dapat dipertanggung jawabkan

keabsahan datanya. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai definisi

operasional dalam penelitian ini dapat dilhat padatabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Penelitian

No Variabel Dimensi Penilaian Sub Dimensi Penilaian 1 Ukuran Dan

Tujuan Kebijakan

a. Kejelasam Tujuan Dari Pengembangan KEK Ukuran Atau Standar Keberhasilan Dari Pennyelenggaraan KEK

b. Terukur Kesesuaian Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Dengan Kondisi Masyarakat.

2 Sumber Daya

a. dukungan SDM Kesiapan SDM Penyelenggara KEK Kesesuain Tugas Dan Wewenang Para Implementor KEK Tanjung Lesung Kinerja Para Implementor Pengembangan KEK Tanjung Lesung

b. Dukungan Dana Dana Dan Anggaran Pengembangan KEK

c. Dukungan sarana dan prasarana

Kondisi Sarana Dan Prasarana KEK

d. Dukungan waktu Kecukupan Waktu Dalam Pelaksanaan Pengembangan KEK

3 Karakteristik Agen Pelaksana

a. Karakteristik/peran Karakteristik/Peran Dari Masing-Masing Stake Holder Kesiapan Para Stake Holder Dalam Pengimplemntasian

Page 111: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

92

Sumber Peneliti 2015

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu alat ukur yang tepat dalam proses

pengolahannya. Hal ini untuk mencapai hasil yang diinginkan. Alat ukur dalam

penelitian disebut juga instrumen penelitian atau dengan kata lain bahwa pada

dasarnya instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan dalam mengukur

fenomena alam atau sosial yang diamati. Dalam penelitian mengenai

Implementasi Kebijakan dan Kendala Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Pariwisata Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, yang

KEK

b. SOP Standar Oprasional Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

c. Sanksi Bentuk Dan Mekanisme Sanksi Yang Diberikan

4 Sikap/Kecenderungan (Disposisi) Para Implementor Pelaksana

a. Kognisi Implementor

Pemahaman Para Implementor Tentang KEK Tanjung Lesung

b. Respon Implementor

Bentuk Dukungan Dan Persetujuan Para Implementor Sikap Pelaksana Terhadap Likungan Eksternal

5 Komunikasi Antar Organisasi Dan Aktivitas Pelaksana

a. Koordinasi Koordinasi Yang Terjadi Antara SKPD Di Kabupaten Pandeglang Mengenai Implementasi Pengembangan KEK

b. Sosialisasi Sosialisasi Mengenai KEK Tanjung Lesung

6 Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik

a. Kondisi osial Kondisi sosial lingkungan KEK

b. Kondisi Ekonomi Kondisi Masyarakat dilingkungan KEK

c. Kondisi Politik Kondisi Politik yang terjadi saat ini

Page 112: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

93

menjadi instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri. Menurut Moleong

(2005:19) pencari tahu alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak

bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data sedangkan menurut Irawan

dalam sebuah penelitian kualitatif yang menjadi instrumen terpenting adalah

peneliti sendiri (Irawan, 2006:17). Oleh karena itu peneliti sebagai intrumen juga

harus “Divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian

yang selanjutnya terjun kelapangan.Menurut Nasution dalam Sugiyono

(2012:224) peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa

karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi peneliti.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa tes atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh dan dapat menafsirkannya.

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan akan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, atau perbaikan.

7. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang jsutru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa, dalam penelitian

kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang

menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Tetapi setelah masalah yang akan

dipelajari itu jelas, maka dapat dikembangkan satu intrumen.

Page 113: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

94

3.6 Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi yang

diperlukan selama proses penelitian. Teknik yang digunakan untuk menentukan

informan dalam penelitian kualitatif ini yaitu dengan jalan peneliti memasuki

situasi sosial tertentu, melakukan observasi, dan wawancara kepada orang-orang

yang dipandang mengetahui tentang situasi sosial tertentu (Prastowo, 2011:197).

Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik

Purposive, yaitu informan yang secara sengaja dipilih oleh peneliti, karena

dianggap memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat memperkaya data penelitian

(Irawan, 2006:17).

Dalam penelitian mengenai Implementasi Kebijakan dan Kendala

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten, penentuan informan dalam penelitian ini di ambil

dengan menggunakan teknik Purposive. Teknik purposive ini adalah teknik

pengambilan sumber data langsung pada sasaran atau tujuan. Peneliti

menggunakan teknik purposive, dikarenakan peneliti mengetahui secara jelas

siapa saja yang akan peneliti pilih untuk menjadi responden pada penelitian untuk

mengetahui bagaimana Implementasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung.Informan tersebut ditentukan dan ditetapkan tidak berdasarkan

pada jumlah yang dibutuhkan, melainkan berdasarkan pertimbangan fungsi dan

peran informan sesuai fokus masalah penelitian. (Sugiyono, 2007: 246).

Bungin, Burhan (2007:53) prosedur sampling yang terpenting dalam

penelitian kualitatif adalah bagaimana menentukan informan kunci (key informan)

Page 114: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

95

atau situasi sosial tertentu yang syarat informan sesuai dengan fokus penelitian.

Menurut Denzim K (2009:290), bahwa penentuan key informan menurut Morse

disebut pemilihan partisipasi pertama (the primary selection), yaitu pemilihan

secara langsung memberi peluang bagi peneliti untuk menentukan sampel dari

sekian informan yang ditemui. Sedangkan jika peneliti tidak dapat menentukan

partisipasi secara langsung, secara alternatif peneliti dapat melakukan pemilihan

informan kedua (secondary selection).

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah key informan, yang

mana key informan merupakan narasumber yang utama. Dalam penelitian ini yang

menjadi key adalah:

1. Bupati Kabupaten Pandeglang;

2. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten;

3. Kepala Bappeda Kabupaten Pandeglang;

4. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang;

5. Kepala Kantor Administrato KEK Tanjung Lesung;

6. Kepala Dinas Cipta Karya Penataan Ruang Dan Kebersihan Kabupaten

Pandeglang;

7. Kepala Dinas Binamarga Dan Sumber Daya Air Kabupaten Pandeglang;

8. Kepala Dinas Koperasi Perindutrian Dan Perdagangan Kabupaten

Pandeglang;

9. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang;

10. Kepala Dinas Kelautan Kabupaten Pandeglang;

11. Kepala Dinas Pertanian Dan Perternakan Kabupaten Pandeglang;

Page 115: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

96

12. Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Pandeglang;

13. Kepala Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kabupaten Pandeglang;

14. Kepala Dinas Perhubungan Dan Komunikasi Kabupaten Pandeglang;

15. Direktur Pt Banten West Java;

Sementara secondary informan dalam penelitian Implementasi

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung adalah

1. Kepala Kantor Lingkungan Hidup;

2. Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang;

3. Camat Panimbang;

4. Kepala Desa Tanjung Jaya;

5. Tokoh Masyarakat Desa Tanjung Jaya;

6. LSM Pemuda Pancasila Kabupaten Pandeglang;

7. Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar); Dan

8. Dosen Universitas Di Kabupaten Pandeglang.

Page 116: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

97

Tabel 3.1 Informan Penelitian

Jenis

Informan Kode Informan Keterangan Keterangan

Pemerintah

I1.1 Bupati

Kabupaten Pandeglang

Sebagai kepala daerah yang juga merupakan wakil

dewan kawasan KEK Tanjung Lesung

Key Informan

I1.2

Kepala Dinas Kebudayaan

Dan Pariwisata Provinsi Banten

Dalam hal ini merupakan sekertariat dewan kawasan

Provinsi Banten

Key Informan

I1.3

Kepala Bappeda

Kabupaten Pandeglang

Dalam hal ini mempunyai tugas sebagai perencana

pembangunan daerah dan juga kaitannya dengan KEK Tanjung Lesung

Key Informan

I1.4

Kepala Dinas Pariwisata

Pemuda Dan Olahraga

Kabupaten Pandeglang

Dalam hal ini mempunyai tugas kegiatan

pengembangan pariwisata dan mengetahui

perencanaan KEK Tanjung Lesung

Key Informan

I1.5

Kepala Administrator KEK Tanjung

Lesung

Dalam hal ini bertugas membantu Badan Usaha mengelola KEK Tanjung

Lesung

Key Informan

I1.6

Kepala Dinas Cipta Karya

Penataan Ruang Dan Kebersihan

Kabupaten Pandeglang

Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya, dalam hal ini yaitu penataan ruang

dan kebersihan guna mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung dan pembuatan TPA Cigeulis

Key Informan

I1.7

Kepala Dinas Binamarga Dan

Sumberdaya Air Kabupaten

Pandeglang

Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya, dalam hal ini mendukung sarana

dan prasarana dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung

Key Informan

I1.8

Kepala Dinas Koperasi

Perindutrian Dan

Perdagangan Kabupaten Pandeglang

Dalam hal ini memiliki tugas untuk menumbuhkan UMKM di kawasan KEK

Tanjung Lesung

Key Informan

Page 117: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

98

I1.9

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang

Dalam hal ini untuk melihat sejauhmana

dukungan yang diberikan dalam hal pendidikan guna mendukung implementasi kebijakan pengembanagan

KEK Tanjung Lesung

Key Informan

I1.10

Kepala Dinas Kelautan

Kabupaten Pandeglang

Dalam hal ini untuk melihat bentuk dukungan

yang diberikan dalam implementasi kebijakan

pengembanagan kek tanjung lesung dalam bidang kelautan serta

melihat realisasi RAD yang sudah dilakukan.

Key Informan

I1.11

Kepala Dinas Pertanian Dan Perternakan Kabupaten Pandeglang

Untuk melihat sejauhmana realisasi rencana aksi pengembangan KEK Tanjung Lesung yang

sudah dilaksanakan dalam bidang perternakan

Key Informan

I1.12

Kepala Dinas Pertambangan

Dan Energi Kabupaten Pandeglang

Untuk melihat sejauhmana realisasi dari rencana aksi

yang sudah dilakukan dalam bidang

pertambangan dan energi

Key Informan

I1.13

Kepala Badan Penanaman Modal Dan Perizinan

Kabupaten Pandeglang

Melaksanakan koordinasi dan meyelenggarakan

pelayanan administrasi di bidang penanaman modal

dan perizinan secara terpaduDalam hal ini

melihat peran dalam KEK Tanjung Lesung serta bagaimna koordinasi

dengan administrator KEK

Key Informan

I1.14

Kepala Dinas Perhubungan

Dan Komunikasi Kabupaten Pandeglang

Dalam hal ini memiliki tugas dalam mengatur

perhubungan dankomunikasi dalam penyelenggaraan KEK

Tanjung Lesung

Key Informan

I1.15 Kepala Kantor

Lingkungan Hidup

Dalam hal ini berperan untuk melihat bagaimana

dampak lingkungan dalam penyelnggaraan KEK

Tanjung Lesung

Secondary Iinforman

I1.16 Dinas

KehutananDan Dalam hal ini memiliki

peran dalam mendukung

Page 118: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

99

perkebupanan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung

I1.17 Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang

Dalam hal ini mempunyi peran sebagai perwakilan

masyarakat dalam mengawasi implementasi pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Secondary Informan

I1.18

Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi

Banten

Dalam hal ini mempunyai tugas dalam hal penelitian

serta pengawasan pengembangan daerah juga termasuk didalamnya KEK

Secondary Informan

I1.19 Camat

Panimbang

Sebagai pelaksana tugas di kecamatan, yang dalam hal

ini wilayah kecamatan panimbang merupakan wilayah KEK Tanjung

Lesung

Secondary Informan

I1.20 Kepala Desa Tanjung Jaya

Sebagai pemerintah daerah yang ada ditingkat desa

yang wilayahnya menjadi KEK Tanjung Lesung.

Secondary Informan

Pihak Swasta / Pengelola

I2.1 Direktur Pt

Banten West Java

Dalam hal ini sebagai pelaksana dan pengelola pengembangan kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Key Informan

Masyarakat

I3.1

Tokoh Masyarakat Di Desa Tanjung

Jaya

Dalam hal ini sebagai masyarakat yang

mempunyai andil besar dan mengetahui mengenai pengembangan KEK

Tanjung Lesung

Secondary Informan

I3.2

Kelompok Penggerak Pariwisata

(Kompepar) Desa Tanjung

Jaya

Mendapatkan informasi mengenai potensi dan

permasalahan terkait KEK Tanjung Lesung

Secondary Informan

I3.3 LSM

Dalamhal ini LSM yang mendukung tentang pengembangan KEK

Tanjung Lesung yaitu LSM Pemuda Pancasila

Secondary Informan

Akademisi I4.1 Mahasiswa Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim

Secondary Informan

Page 119: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

100

Indonesia (KAMMI) yang menolak peresmian KEK

Tanjung Lesung

I4.2 Dosen

Dalam hal ini adalah pihak akademisi yang ikut mengetahui dalam

perencanaan pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Secondary Informan

Sumber: Peneliti 2015

3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam

penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam

berbagai teknik pengumpulan data yaitu, wawancara, observasi,

dokumentasi, studi kepustakaan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

beberapa teknik seperti wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi

kepustakaan, yang mana teknik-teknik tersebut diharapkan dapat

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dalam

penelitiannya.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting,

berbagai sumber dan berbagai cara (Sugiyono,2012:16). Teknik

pengumpulan data kali ini yang digunakan wawancara, studi

Page 120: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

101

dokumentasi, studi kepustakaan dan observasi . Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarainya. Melaksanakan teknik wawancara berarti

melaksanakan interaksi komunikasi atau percakapan (interview) dengan

maksud menghimpuninformasi dari interview (Satori, 2010:129)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2012:157). Alwasillah

(2006:154) menjelaskan bahwa melalui wawancara penulis bisa

mendapatkan informasi yang mendalam (in-dep-information) karena

peneliti dapat menjelaskan pertanyaan yang tidak dimengerti responden,

peneliti dapat mengajukan pertanyaan usulan (follow up question),

responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan, juga

responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan

masa mendatang.

Dalam penelitian kualitatif, wawancara dilakukan secara

mendalam. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data secara terstruktur, akan tetapi tidak menutup

Page 121: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

102

kemungkinan juga untuk menggunakan wawancara tidak terstruktur

guna memperkaya data yang digunakan peneliti. Wawancara terstruktur

adalah wawancara yang dilakukan menggunakan instrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Sedangkan, wawancara tidak

struktur adalah wawancara yang dilakukan secara bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

a. Pedoman Wawancara

Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan

yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informasi.

Aturan pada wawancara penelitian lebih ketat. Pedoman wawancara

dibuat oleh peneliti berdasarkan tugas pokok dan fungsi setiap informan

dalam penelitian. Oleh karena itu dalam pedoman wawancara

mengajukan pertanyaan perlu dilandasi oleh dimensi teori. Adapun

pedoman wawancara dalam penelitian ini yaitu:

Page 122: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

103

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara

No Dimensi Uraian Pernyataan Informan 1

Ukuran Dan Tujuan

Kebijakan

1. Apa tujuan dari Pengembangan KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, 1I.5, I2.1

2. Apa standar dari keberhasilan penyelenggaraan KEK?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, 1I.5, I2.1

3. Kesesuaian Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Dengan Kondisi Lingkungan dan Masyarakat?

I1.1 ,I1.2, I1.3 ,I1.4, I1.5,

I1.15, I1.17, I2.1, I3.1 , I3.2, I3.3, I4.2, I4.2

2

Sumber Daya

4. Bagaimana kesiapan SDM penyelenggara KEK?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.17, 12.1, I4.2

5. Apakah SDM daya yang ada dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung sesuai dengan tugas dan fungsinya?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.17, 12.1, I4.2

6. Bagaimana Kinerja para Implementor ?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.17, 12.1, I4.2

7. Bagaimna sarana dan prasaran yang ada dalam KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.17, 12.1, I4.2

8. Bagaimana dana dan anggaran dalam pengembangan KEK?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.17, 12.1, I4.2

9. Apakah waktu yang diberikan cukup dalam implementasi Tanjung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.17, 12.1, I4.2

3 Karakteristik

Agen Pelaksana

10. Apasaja Peran dari para Stake holder dalam Implementasi KEK?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.6, I1.7, I1.8,

I1.9, I1.1.0, I1.11, I1.12, I1.13, I1.14, I1.15,

I1.16, I1.17, 12.1, I4.2

Page 123: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

104

11. Sejauh ini bagaimana Kesiapan pengembangan KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.6, I1.7, I1.8,

I1.9, I1.1.0, I1.11, I1.12, I1.13, I1.14, I1.15, I1.16,

I1.17, 12.1, I4.2 12. Apakah ada SOP

dalam Implementasi Penggembangan KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I2.1

13. Bagaimana bentuk dan mekanisme Sanksi yang diberikan terhadap pengelola KEK apabila pelaksanaanya tidak sesuai dengan ketentuan?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4,

I2.1

4

Sikap/Kecendrungan

(Disposisi) Para

Implementor Pelaksana

14. Bagaimana pemahaman para implementor terkait KEK Tajung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.6, I1.7, I1.8,

I1.9, I1.1.0, I1.11, I1.12, I1.13, I1.14, I1.15, I1.16, I1.17, I1.18, I1.19, 12.1

15. Bagaimana respon mendukung/menolak) dan apa bentuk dukungan yang dilakukan dalam implementasi KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.6, I1.7, I1.8,

I1.9, I1.1.0, I1.11, I1.12, I1.13, I1.14, I1.15, I1.16, I1.17, I1.18, I1.19, I3.1,

I3.2, I3.3, I4.1, I4.2

16. Apasaja fasilitas dan yang diberikan dalam Implementasi KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I2.1

17. Bagaimana sikap pelaksana terhadap lingkungan eksternal?

I2.1, I3.1, I3.2, I3.3, I4.1, I4.2

5

Komunikasi Antar

Organisasi Dan

Aktivitas Pelaksana

18. Bagaimana koordinasi yang dilakukan dalam penyelenggaraan KEK

I1.1, I1.2, I1.3, I1.4, I1.5, I1.6, I1.7, I1.8,

I1.9, I1.1.0, I1.11, I1.12, I1.13, I1.14, I1.15, I1.16, I1.17, I1.18, I1.19, I2.1

19. Bagaimana Sosialisasi yang dilakukan dalam penyelenggaraan KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.3, I1.5, I2.1, I3.1, I3.2, I3.3

Page 124: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

105

Sumber: Peneliti 2015

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditunjukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.

Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi

bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh

informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang

ada pada informan dalam bentuk karya pikir (Satori,2010:148).

Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Alwasilah

(2006:155) mengartikan dokumen sebagai barang yang tertulis atau

terfilemkan selain record yang tidak disiapkan khusus atau permintaan

peneliti. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan berupa surat-surat

keputusan, data statistik, catatan-catatan, arsip-arsip, laporan, foto, dan

dokumen-dokumen lain.

6

Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan

Politik

20. Bagaimana Kondisi Lingkungan masyarakat penyelenggara KEK

I1.1, I1.5, I1.17, I2.1, I3.1, I4.2

21. Bagaimana kondisi lingkungan ekonomi penyelenggara KEK?

I1.1, I1.5, I1.17, I2.1, I3.1, I4.2

22. Bagaimana kondisi sosial masyarakat penyelenggara KEK?

I1.1, I1.5, I1.17, I2.1, I3.1, I4.2

23. Bagaimana kondisi Politik masyarakat di kawasan KEK Tanjung Lesung?

I1.1, I1.5, I1.17, I2.1, I3.1, I4.2

Page 125: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

106

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan

memperoleh atau mengumpulkan data dari berbagai referensi yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan.

4. Observasi

Menurut Nasution dalam (Sugiyono,2012:226) menyatakan

bahwa, observasi adalah dasar ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya

dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering

dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-

benda yangsangat kecil (proton dan elektron) maupun yangsangat jauh

(benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif

pengematan dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti yang dilakukan oleh

Guba dan Lincoln dalam Maleong sebagai berikut:

“Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi pada keadaan sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan dari data. Keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti. Jalan yang terbaik untuk mengecek kepercayaan data tersebut ialah dengan memanfatkan pengamatan. Kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi ketika peneliti ingin memperhatikan beberapa tingkah laku sekaligus. Keenam, dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya

Page 126: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

107

tidak memungkinkan, pengamatan menjadi alat yang sangat bermanfaat.”

Kaitannya dengan penelitian ini, penelitian melakukan observasi

non partisipan ke Kawasan Ekonomi Khusus untuk mendapatkan data

terkait Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dan mengetahui

kondisi nyata tentang sejauh mana pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung dan melakukan pengamatan terhadap PT.

Banten West Java sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengenai

Implementasi Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung serta melihat

hambatan dan dukungan dalam Implementasi Kebijakan Pengemangan

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

3.7.2 Teknik Analisis Data

Dalam peneliti kualitatif, kegiatan analisis data dimulai sejak

peneliti melakukan kegiatan pra lapangan sampai dengan selesainya

penelitian, analisis data dilakukan secara terus-menerus tanpa henti

sampai data tersebut bersifat jenuh.

Menurut Bogdan dan Biklen analisis data kualitatif (1982)

dalam Irawan (2006:5.24) adalah:

“proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang peneliti dapatkan, yang kesemuanya itu peneliti kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman peneliti (terhadap satu komponen) dan membantu peneliti untuk mempresentasikan penemuan peneliti kepada orang lain.”

Page 127: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

108

Sedangkan Irawan mendefinisikan teknik analisis data kualitatif

sebagai analisis yang dilakukan terhadap data-data non angka, seperti

wawancara atau catatan laporan, buku-buku, artikel, juga termasuk non

tulisan seperti foto, gambar atau film (Irawan, 2006:5.19)

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah di lapangan. Ada

berbagai macam analisis data kualitatif, salah satunya yang akan

peneliti gunakan dalam penelitian ini yakni analisis data kualitatif yang

dikemukakan oleh Prasetya Irawan. Seperti terlihat pada gambar

berikut:

Gambar 3.1 Proses Analisis Data

(Sumber: Irawan 2006)

Pengumpulan

Data Mentah Transkip Data Pembuatan

Koding

Kategorisasi

Data

Penyimpulan

Sementara

Triangulasi Penyimpulan

Akhir

Page 128: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

109

Adapun penjelasan dari proses analisis data diatas adalah

sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Mentah

Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan

data mentah. Hal ini diperoleh melalui wawancara, observasi ke

lapangan dan kajian pustaka.

2. Transkip Data

Pada tahap ini peneliti mulai merubah data yang diperoleh (baik dari

hasil rekaman saat wawancara, hasil observasi maupun catatan

lapangan yang sebelumnya belum tersusun rapih) kedalam bentuk

tulisan.

3. Pembuatan Koding

Pada tahap ketiga, peneliti membaca secara teliti transkip data yang

telah dibuat sebelumnya, kemudian memahami secara seksama

hingga menentukan kata kunci yang akan diberi kode. Hal ini

dilakukan untuk mempermudah peneliti pada saat akan

mengkategorisasi data.

4. Kategorisasi Data

Pada tahap ini peneliti mulai menyederhanakan data dengan

membuat kategori-kategori tertentu.

Page 129: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

110

5. Penyimpulan Sementara

Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan sementara dari data

yang telah dikategorisasikan sebelumnya

6. Triangulasi

Triangulasi adalah proses check and recheck antara satu sumber data

dengan sumber data lainnya.

7. Penyimpulan Akhir

Pada tahap akhir, peneliti melakukan penyimpulan akhir atas hasil

penelitian. Dimana pada tahap ini peneliti dapat mengembangkan

teori baru, maupun mengembangkan teori yang sudah ada.

3.7.2.1 Sumber Data

Data adalah bahan keterangan tentang semua objek penelitian

yang diperoleh dilokasi penelitian (Bungin, 2005:19)

Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga

sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk

mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara

langsung dari sumberny dan masih bersifat mentah. Teknik yang dapat

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain

observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD)

dan penyebaran kuesioner.

Page 130: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

111

2. Data Skunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan

kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro

Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. Data skunder

terbagi dua, yaitu studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

3.7.2.2 Uji Keabsahan Data

Denzim (2009: 273) menyatakan bahwa validitas dalam

penelitian kualitatif memiliki keterkaitan dengan deskripsi dan

eksplanasi, dan terlepas apakah eksplanasi-eksplanasi tersebut sesuai dan

cocok dengan deskripsi atau tidak. Terdapat dua macam validitas, yaitu

validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal dalam

penelitian kualitatif disebut kredibilitas, yaitu hasil penelitian memiliki

tingkat kepercayaan yang tinggi sesuai dengan fakta di

lapangan.Kemudian validitas eksternal dalam penelitian kualitatif

disebut trenferabilitas. Bungin (2007: 58-61) menjelaskan bahwasanya

berbeda dengan validitas, reliabilitas menunjuk pada keterandalan alat

ukur atau instrumen penelitian. Sedangkan hasil penelitian kualitatif

memiliki standar transferabilitas yang tinggi bilamana para pembaca

memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan

fokus penelitian.

Stainback dalam Bungin (2007: 268) menyatakan bahwa

reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

Page 131: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

112

temuan. Peneliti kualitatif lebih menekankan pada aspek validitas karena

suatu realitas itu bersifat majemuk, dinamis sehingga tidak ada yang

konsisten dan berulang seperti semula. Denzim (Prastowo. 2011:269)

membedakan Triangulasi menjadi lima macam yaitu:

1. Triangulasi sumber yaitu suatu teknis pengecekan kredibilitas data

yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan melalui

beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik yaitu teknik pengecekan kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu yaitu suatu teknik pengecekan kredibilitas data

dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi,

atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

4. Triangulasi penyidik yaitu cara pemeriksaan kredibilitas data yang

dilakukan dengan memanfaatkan pengamat lain untuk pengecekan

derajat kepercayaan data.

5. Triangulasi teori yaitu cara pemeriksaan kredibilitas data yang

dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teori untuk

memeriksa data temuan penelitian.

Kelima macam triangulasi di atas, peneliti dalam melakukan

analisis data peneliti menggunakan dua cara, yaitu triangulasi sumber

data dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber data dalam penelitian ini

dilakukan dengan membandingkan data hasil wawancara dari para

Page 132: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

113

informan yang dituju. Meolong (2005: 330-331) menjelaskan bahwa

triangulasi dengan sumber menurut Patton berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh di

lapangan melalui beberapa sumber dengan waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif. Sedangkan triangulasi teknik dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda. Adapun pengecekan dilakukan dengan menggunakan

teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber

sendiri dapat dicapai denga cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Selain itu peneliti pun melakukan memberchek yaitu proses

pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan

Page 133: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

114

memberchek adalah mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh

sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Selain itu, tujuan

membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan

dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data

atau informan. Setelah itu memberchek dilakukan, maka pemberi data

dimintai tandatangan sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah

melakukan memberchek dalam Maelong (2005: 276).

3.8 Jadwal Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian mengenai Implementasi Kebijjakan

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, ditunjukkan pada

tabel 3.3 berikut:

Page 134: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

115

Tabel 3.3. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Waktu Peneltian

Okt

2014

Nov

2014

Des

2014

Jan

2015

Feb

2015

Mar

2015

Apr

2015

Mei

2015

Jun

2015

Jul

2015

Agus

2015

1 Pengajuan Judul

2 Penetapan Judul

3 Observasi Awal

4. Penyusunan

Proposal Skripsi

5.

Bimbingan dan

Revisi Proposal

Skripsi

6. Seminar Proposal

Skripsi

7 Revisi Proposal

Skripsi

8. Pencarian Data di

Lapangan

9. Pengolahan dan

Analisis Data

10. Penyusunan Hasil

Penelitian

11.

Bimbingan dan

Revisi Hasil

Penelitian

12. Daftar Skripsi

13. Sidang Skripsi

14. Revisi Skripsi

Sumber: Peneliti 2015

Page 135: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

116

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8

Kabupaten/Kota di Propinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau

Jawa. Secara geografis terletak antara 6º21’- 7º10’ Lintang Selatan dan

104º48’- 106º11’ Bujur Timur, memiliki luas wilayah 2.747 Km2

(274.689,91 ha), atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten dengan

panjang pantai mencapai 307 km. Kota Pandeglang sebagai Ibukota

Kabupaten terletak pada jarak 23 km dari Ibukota Provinsi banten dan

111 km dari Ibukota Negara.

Wliayah administrasi pemerintah Kabupaten Pandeglang terdiri

dari wilayah administrasi Kecamatan sebanyak 35 Kecamatan, wilayah

Desa sebanyak 322 Desa dan 13 Kelurahan, dengan batas-batas

administrasi: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang;

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda; Sebelah Selatan

berbatasan dengan Samudra Indonesia; Sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Lebak.

Secara geologi, wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk

kedalam zona Bogor yang merupakan jalur perbukitan. Sedangkan jika

Page 136: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

117

dilihat dari topografi daerah Kabupaten Pandeglang memiliki variasi

ketinggian antara 0-1.778 m di atas permukaan laut. Sebagian besar

topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang

berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari

luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai

dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya

yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620

m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara

memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan

dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah

ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m),

Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m).

4.1.2 Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung (KEK-

TL) berlokasi di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten

Pandeglang, Provinsi Banten. Kawasan yang mempunyai luas 1.500

hektar (berdasarkan Keputusan Dirjen Pariwisata No: Kep-18/U/II/88,

Tentang Ketentuan Usaha Obyek Wisata dan Peraturan Pemerintah

Nomor 26 Tahun 2012, Kawasan Pariwisata Tanjung adalah Obyek

Wisata Nasional. Objek ini berlokasi diantara dua ikon pariwisata

Gunung Krakatau dan World Heritage Site Taman Nasional Ujung Kulon

yang dihuni Badak Jawa sebagai daya tarik yang sudah sangat populer.

Kawasan Ekonomi Khusus pariwisata Tanjung Lesung ini baru saja

Page 137: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

118

diresmikan oleh Persiden Joko Widodo pada tanggal 23 Febuari 2015.

Secara administratif, berada di Desa Tanjung Jaya dengan batas-batas

wilayah adalah: Sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda; Sebelah

timur berbatasan Desa Citeureup; Sebelah utara berbatasan dengan selat

Sunda; Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Citeureup dan Desa

Tarumanegara

Luas Desa Tanjung Jaya mencapai lebih dari 4.800 hektar yang

dihuni oleh sekitar 1.870 kepala keluarga pada Tahun 2014.

Penduduknya tersebar di beberapa kampung dengan tingkat kepadatan

sekitar 133 jiwa/km2. Tingkat pertumbuhan penduduknya adalah 2,65%

per tahun. Penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai lebih dari

80%, yang menggarap lebih dari 90% lahan sawah dan ladang di Desa

Tanjung Jaya. Mereka mengusahakan padi-palawija, kelapa, kopi,

cokelat, cengkeh dan lain lain, dengan pendapatan per kapita dari sektor

pertanian sebesar Rp50.000,- pada Tahun 2014. Tingkat pendidikan

masyarakat Desa Tanjung Jaya masih sangat rendah, +89,4% diantaranya

berpendidikan sampai dengan tamat SD, 5,67% tamat SLTP dan 4,9%

tamat SLTA.

Untuk menuju Tanjung Lesung, ada dua alternatif rute yang

dapat ditempuh dari Jakarta, yaitu, alternatif pertama, rute jalan tol

Jakarta-Merak, lalu keluar melalui pintu gerbang Tol Serang Timur.

Setelah melewati Kota Serang-Pandeglang-Labuan berakhir di KEK

Tanjung Lesung. Adapun alternatif kedua, dapat menggunakan rute

Page 138: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

119

Jakarta-Merak, lalu keluar melalui gerbang tol Cilegon langsung ke

Anyer-Carita-Labuan dan berakhir di KEK Tanjung Lesung. Adapun

jarak tempuh menuju KEK Tanjung Lesung sepanjang ± 160 km yang

dapat ditempuh antara 3 sampai dengan 5 jam dengan menggunakan

kendaraan pribadi.

4.1.2.1 Kelembagaan KEK

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus, Pasal 14 menyebutkan ada 3 (tiga) lembaga utama

yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan KEK yaitu:

1) Dewan Nasional KEK;

2) Dewan Kawasan dan Administrator; dan

3) Badan Usaha Pengelola Kawasan.

Dewan Nasional KEK terdiri atas Menteri dan Kepala LPNK,

dibentuk dan bertanggungjawab kepada Presiden. Dewan Nasional

diketuai oleh menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang

perekonomian dan beranggotakan Menteri dan Kepala LPNK. Dalam

melaksanakan tugasnya, Dewan Nasional membentuk Sekretariat Dewan

Nasional.

1. Kelembagaan KEK: Dewan Nasional

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan

Ekonomi Khusus, pasal 17 Dewan Nasional KEK bertugas:

1) Menyusun rencana induk nasional KEK;

Page 139: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

120

2) Menetapkan kebijakan umum serta langkah strategis untuk mempercepat pembentukan dan pengembangan KEK;

3) Menetapkan standar infrastruktur dan pelayanan minimal dalam KEK;

4) Melakukan pengkajian atas usulan suatu wilayah untuk dijadikan KEK;

5) Memberikan rekomendasi pembentukan KEK; 6) Mengkaji dan merekomendasikan langkah pengembangan di wilayah

yang potensinya belum berkembang; 7) Menyelesaikan permasalahan strategis dalam pelaksanaan,

pengelolaan, dan pengembangan KEK; dan 8) Memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEK serta

merekomendasikan langkah tindak lanjut hasil evaluasi kepada presiden, termasuk mengusulkan pencabutan status KEK.

Gambar 4.1

Gambar 4.1 Struktur Dewan Organisasi

Dewan Nasional Kawasan KEK

PRESIDEN

DEWAN NASIONAL Ketua: menko perekonomian

Anggota: mentri-mentri dan kepala LPNK

SEKRETARIS

DEWAN KAWASAN Ketua: Gubernur

Wakil: Bupati /walikota Anggota:aparat pemerintah

ADMINISTRATOR

BADAN USAHA

Page 140: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

121

2. Kelembagaan KEK: Dewan Kawasan

Dewan Kawasan terdiri atas wakil pemerintah dan wakil

pemerintah daerah. Dewan Kawasan adalah dewan yang dibentuk di

tingkat provinsi untuk membantu Dewan Nasional dalam

penyelenggaraan KEK. Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009

Tentang Kawasan Ekonomi Khusus, Pasal 19 Dewan Kawasan diusulkan

oleh Dewan Nasional kepada Presiden untuk ditetapkan dengan

Keputusan Presiden. Namun Dewan Kawasan bertanggung jawab kepada

Dewan Nasional KEK.

Secara organisasi, Dewan Kawasan terdiri atas ketua, yaitu

gubernur, wakil ketua, yaitu Bupati/Walikota, dan anggota, yaitu unsur

Pemerintah di provinsi, unsur pemerintah provinsi, dan unsur pemerintah

kabupaten/kota (Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang

Kawasan Ekonomi Khusus, Pasal 20).

Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Kawasan

Ekonomi Khusus, pasal 21, ada beberapa tugas yang dijalankan oleh

dewan kawasan, yaitu:

1) Melaksanakan kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Dewan Nasional untuk mengelola dan mengembangkan KEK di wilayah kerjanya;

2) Membentuk Administrator KEK di setiap KEK; 3) Mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi, dan mengoordinasikan

pelaksanaan tugas Administrator KEK dalam penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan operasionalisasi KEK;

4) Menetapkan langkah strategis penyelesaian permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan KEK di wilayah kerjanya;

5) Menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional setiap akhir tahun; dan

Page 141: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

122

6) Menyampaikan laporan insidental dalam hal terdapat permasalahan strategis kepada Dewan Nasional.

3. Kelembagaan KEK: Administrator

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, pasal 42, administrator dan

Badan Usaha pengelola adalah pengelola KEK. Administrator adalah

bagian dari Dewan Kawasan yang dibentuk untuk setiap KEK guna

membantu Dewan Kawasan dalam penyelenggaraan KEK. Menurut

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi

Khusus, pasal 23 Administrator KEK bertugas:

a) Melaksanakan pemberian izin usaha dan izin lain yang diperlukan bagi Pelaku Usaha yang mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan usaha di KEK;

b) Melakukan pengawasan dan pengendalian operasionalisasi KEK; dan

c) Menyampaikan laporan operasionalisasi KEK secara berkala dan insidental kepada Dewan Kawasan.

Untuk pelaksanaan pemberian izin dilakukan melalui pelayanan

terpadu satu pintu. Dalam melaksanakan tugas, Administrator KEK, akan

memperoleh pendelegasian atau pelimpahan wewenang di bidang

perizinan dari Pemerintah dan pemerintah daerah dan dapat meminta

penjelasan kepada Badan Usaha dan/atau Pelaku Usaha di KEK

mengenai kegiatan usahanya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 2

Tahun 2011 Pasal 43 Administrator berwenang memberikan:

Page 142: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

123

a) Arahan kepada badan pengelola KEK untuk perbaikan

operasionalisasi KEK; dan

b) Teguran kepada badan usaha pengelola KEK dalam hal terjadi

penyimpangan dalam pengoperasian KEK.

Administrator harus sudah dibentuk paling lambat sebelum KEK

dinyatakan siap beroperasi. Oleh peraturan, administrator melakukan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP adalah kegiatan

penyelenggaraan suatu perizinan, fasilitas, dan kemudahan yang

mendapat pendelegasian wewenang dari lembaga atau instansi yang

memiliki kewenangan perizinan, fasilitas dan kemudahan yang proses

pengelolaanya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap

terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.

Dewan Nasional, Dewan Kawasan, dan Administrator KEK

memperoleh pembiayaan yang berasal dari:

1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah; dan

2) Sumber lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010 Tentang

Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Pasal 18-27, Administrator

memiliki karakteristik:

Page 143: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

124

1) Dewan kawasan membentuk Administrator; 2) Administrator bertangung jawab kepada ketua Dewan Kawasan; 3) Administrator ditetapkan sebagai perangkat daerah oleh gubernur

(jika lokasi KEK lintas kabupaten/kota) dan oleh bupati/walikota (jika lokasi KEK berada di kabupaten/kota);

4) Dipimpin oleh kepala administrator yang berasal dari PNS (dengan eselon setara iib) dan

5) Administrator terdiri atas: 1. Sekretariat; 2. Bidang perizinan; dan 3. Bidang pemonitoran dan pengendalian.

Adapun struktur organisasi Kantor Administrator KEK

Pariwisata Tanjung Lesung adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Struktur organisasi Adminitraor KEK (Sumber: Administrator KEK Tanjung Lesung Tahun 2015)

Sementara visi dan misi Kantor Administator Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung Adalah Sebagai Berikut:

Adminitrator Joyce Irmawati

Sub bidang tata

usaha

Seksi perijinan Seksi pemanfatan

dan pengendalian

Tim

teknis

Tim

teknis

Page 144: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

125

Visi:

“Terpercaya Sebagai Regulator di Kawasan Ekonmi Khusus

Tanjung Lesung”

Misi:

1. Menyediakan pelayanan terpadu satu pintu di Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

2. Mamantau mengendalikan, pelaporan oprasionalisasi kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

3. Mempromosikan potensi pariwisata Pandeglang.

4. Kelembagaan KEK: Badan Usaha Pengelola

Badan Usaha adalah perusahaan berbadan hukum yang berupa

Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi,

Swasta, dan usaha patungan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha di

Kawasan Ekonomi Khusus. Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus, Pasal 26, bahwa

penyelenggaraan kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus

dilaksanakan oleh Badan Usaha yang ditetapkan sebagai pengelola

Kawasan Ekonomi Khusus, dapat berupa:

a) Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;

b) Badan Usaha Koperasi;

c) Badan Usaha Swasta; atau

Page 145: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

126

d) Badan Usaha Patungan antara Swasta dan/atau Koperasi dengan

Pemerintah, dan/atau Pemerintah Provinsi, dan/atau Pemerintah

Kabupaten/Kota.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 Tentang

Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, pasal 47-49, Badan Usaha

pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus ditetapkan pada masa

pelaksanaan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebelum

dinyatakan siap beroperasi oleh Dewan Nasional. Apabila Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) adalah hasil dari usulan badan usaha, maka

badan usaha pengusul ditetapkan sebagai badan usaha pengelola

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh pemerintah provinsi (jika lokasi

awasan Ekonomi Khusus (KEK) berada pada lintas wilayah

Kabupaten/Kota) atau oleh pemerintah Kabupaten/Kota (jika lokasi

Kawasan Ekonomi Khusus berada dalam satu wilayah Kabupaten/Kota).

Badan Usaha yang ditetapkan sebagai pengelola KEK akan

melaksanakan pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

berdasarkan perjanjian pengelolaan KEK yang ditandatangani bersama

antara badan usaha dengan pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/kota, atau Kementerian/LPNK sesuai dengan kewenangannya.

Adapun Badan Usaha dalam Implementasi Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung adalah Badan Usaha Swasta yaitu PT Banten

West Java Tdc. PT. Banten West Java Tourism Development, merupakan

anak perusahaan dari PT. Jababeka Tbk yang fokus dalam

Page 146: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

127

pengembangan kawasan destinasi pariwisata eksklusif Tanjung Lesung.

PT Jababeka Tbk didirikan pada tahun 1989 dan merupakan perusahaan

pengembang kawasan industri terbuka pertama di Indonesia, yang

tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sejak tahun 1994.

Visi:

“Menciptakan kota modern yang mandiri di setiap Provinsi di Indonesia

dan menyediakan Lapangan pekerjaan untuk kehidupan yang lebih baik”

Misi:

1. Berkolaborasi dengan pemerintah setempat dan mitra strategis guna

mengembangkan dan menginovasi konsep-konsep investasi yang

sejalan dengan perkembangan teknologi terkini.

2. Menyediakan sumber daya manusia dan sarana fisik infrastruktur

untuk mendukung pembangunan kota.

3. Aktif mempromosikan ekspansi grup kepada perusahaan

multinasional.

PT. Jababeka saat ini mempunyai 22 anak perusahaan yang

dibentuk untuk mengelola dan menjalankan proyek real estate,

infrastruktur dan sarana bisnis lainnya

Page 147: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai

penelitian yang telah diolah dari data mentah, dengan menggunakan teknik

analisis data yang relevan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian

kata maupun tindakan. Data kualitatif diperoleh

partisipasi pasif, wawancara mendalam, kajian pustaka, serta studi

dokumentasi yang sesuai dengan fok

tersebut perlu dianalisis saat sebelum memasuki lapangan, selama di

lapangan dan setelah Selesai dilapangan.

Berikutnya untuk mempertajam analisis data, peneliti

menggunakan dimensi penilaian yang mengacu pada

Gambar 4.3

Corporate Organization Structure (Sumber: PT Jababeka)

4.2.1 Deskripsi Data Penelittian

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai

penelitian yang telah diolah dari data mentah, dengan menggunakan teknik

analisis data yang relevan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian kualitatif yang menghailkan data baik berupa kata

kata maupun tindakan. Data kualitatif diperoleh melalui observa

sif, wawancara mendalam, kajian pustaka, serta studi

kumentasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Data

tersebut perlu dianalisis saat sebelum memasuki lapangan, selama di

lapangan dan setelah Selesai dilapangan.

Berikutnya untuk mempertajam analisis data, peneliti

menggunakan dimensi penilaian yang mengacu pada

128

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai hasil

penelitian yang telah diolah dari data mentah, dengan menggunakan teknik

analisis data yang relevan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini

kualitatif yang menghailkan data baik berupa kata-

melalui observasi

sif, wawancara mendalam, kajian pustaka, serta studi

us penelitian. Data-data kualitatif

tersebut perlu dianalisis saat sebelum memasuki lapangan, selama di

Berikutnya untuk mempertajam analisis data, peneliti

menggunakan dimensi penilaian yang mengacu pada teori yang

Page 148: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

129

dikemukakan oleh Donald Van Metter dan Van Horn (1975), diantaranya

yaitu:

1. Ukuran dan tujuan kebijkan; 2. sumber daya; 3. karakteristik agen pelaksana; 4. sikap/kecendrungan (disposition) para pelaksana,; 5. komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana, dan 6. lingkungan ekonomi, sosial, dan politik.

Dalam menganalisis data kualitatif, peneliti menggunakan teknik

analisis yang dikemukakan oleh Prasetya Irawan. Tujuannya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti serta membantu mempresentasikannya

kepada orang lain. Irawan menjelaskan ada beberapa langkah penting yang

perlu dilakukan dalam menganalisis data, di antaranya pengumpulan data

mentah, transkip data, pembuatan koding, kategorisai data, penyimpulan

sementara, triangulasi dan penyimpulan akhir.

Langkah pertama yang dilakukan yaitu pengumpulan data mentah

baik melalui wawancara, observasi lapangan, kajian pustaka, serta studi

dokumentasi, tanpa adanya intervensi dari pikiran peneliti atau dengan kata

lain datayang bersifat apa adanya (verbatim). Langkah ke dua yaitu transkip

data dengan cara merubah catatan penelitian ke bentuk tertulis. Kemudian

pembuatan koding yaitu membaca ulang seluruh data yang sudah ditranskip,

yang bertujuan untuk menemukan hal-hal penting atau kata kunci dan

selanjutnya diberikan kode.

Page 149: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

130

Adapun dalam menyusun jawaban penelitian, peneliti memberikan

beberapa kode sebagai berikut:

1. Kode Q untuk menunjukan item pertanyaan

2. Kode A untuk menunjukan item jawaban

3. Kode I1.1-I1.20 untuk menunjukan informan dari pihak pemerintah

4. Kode I2 untuk menunjukan informan dari pihak Swasta

5. Kode I3.1-I3.3 untuk menunjukan informan dari pihak masyarakat

6. Kode I4.1-I4.2 untuk menunjukan informan dari pihak akdemisi

Setelah itu adalah kategorisasi data, peneliti mulai

menyederhanakan data dan mengikat kata-kata kunci dalam suatu besaran

yang disebut kategori. Kemudian peneliti dapat mengambil kesimpulan

walaupun maih bersifat sementara, sampai pada langkah berikutnya peneliti

melakukan proses check and recheck (triangulasi) antara sumber data yang

satu dengan sumber data lainnya. Langkah terakhir dalah penyimpulan

akhir, dengan catatan bahwa data penelitian tersebut sudah jenuh dan

disetiap penambahan data hanya akan memunculkan ketimpangtindihan.

4.2.2 Daftar Informan Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul implementasi kebijakan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Seperti yang

sudah peneliti kemukakan pada BAB III, dalam pemilihan informannya

peneliti menggunakan teknik porposive sampling (sampel bertujuan).

Informan dalam penelitian ini adalah para stakholder dalam implementasi

Page 150: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

131

kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung baik

dari pihak pemerintah, swasta, masyarakat dan akademisi.

Mengenai informan penelitian, peneliti membagi informan menjadi

dua yaitu key informan yang merupakan pihak yang memiliki kewenangan

secara langsung dalam implementasi kebjakan dan kendala Pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi

Banten, sedangkan secondary informan adalah informan yang tidak terlibat

secara langsung namun memiliki pengetahuan atau informasi terkait

pelaksanaan KEK Tanjung Lesung. Keterlibatan dari pihak-pihak tersebuut

sesuai dengan rencana aksi dalam penyelenggaraan KEK Tanjung Lesung.

Adapun lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 4.1 dibawah ini:

Page 151: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

132

Tabel 4.1 Kodefikasi Informan Penelitian

No Kode Nama Usia Keterangan

1 I1.1 H. Erwan Kurtubi, MM 55 Bupati Pandeglang dan Wakil

Dewan Kawasan Provinsi Banten

2 I1.2 Endang Herawan 40 Stap Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten

3 I1.3 Abdul Azis, S,Ip 38 Kasubid Pengembangan Sumber Daya Air Bappeda Pandeglang

4 I1.4 Dra. Hj Ima Nurimawati, Msi 40 Kabid Destinasi dan Ekonomi

Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang

5 I1.5 Joyce Irmawati, SP, Mse, MA., 38 Kepala Administrator KEK

Tanjung Lesung

6 I1.6 Anwari Husnira MM 43 Kepala Dinas Cipta Karya

Kabupaten Pandeglang

7 I1.7 Ir H. Syarif Hidayat 50 Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten

Pandeglang

8 I1.8 Iis Djuananingsih 53 Kepala Bidan Koprasi Dinas

Perindustrian, perdagangan dan UMKM Kabupaten Pandeglang

9 I1.9 Drs. H. Dadan Tafif Danial,

MM 50

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Pandeglang

10 I1.10 Ir. Tata Nazar Riandi, MM 43 Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Pandeglang

11 I1.11 Ir. Wowon dirman 48 Kepala Dinas Pertanian dan

perternakan Kabupaten Pandeglang

12 I1.12 Ir Girgi Jantoro 45 Dinas Pertambanggan Dan Energi

Kabupaten pandeglang

13 I1.13 H.Sukran, SH., MH 50 Kepala Kantor Penanaman Modal

Dan Perizinan Kabupaten Pandeglang

14 I1.14 H.Wawan Ridwan, SAP 48 Kepala Seksi Lalulintas

Dishubkominfo Kabupaten Pandeglang

15 I1.15 Ibu Asroriah, SE 45 Kepala TU Kantor LH Kabupaten

Pandeglang

16 I1.16 Firman Abdul Kadir, SE 47 Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kaabupaten pandeglang

17 I1.17 Wawan Gunawan 43 Ketua DPRD Kabupaten

Pandeglang

18 I1.18 Oki Oktaviana 40 Peneliti Di Balitbangda Di

Provinsi Banten

19 I1.19 Agus Amin Mursalim, SH., MH 48 Camat Panimbang

20 I1.20 Santa 42 Plt Kepala Desa Tanjung Jaya

21 I2 Ibu Rianingsih Sirjoseputro 45 Manager PT Banten West Java

22 I3.1 Amsor 48 Ketua Kelompok Nelayan

23 I3.2 Mohamad Hata 45 Penggerak pariwisata

24 I3.3 Asnawai 56 Anggota LSM Pemuda Pancasila

25 I4.1 Irvan 22 Mahasiswa Organisasi KAMI

26 I4.2 Dr Dirlanudin 47 Dosen Untirta

Sumber: Peneliti 2015

Page 152: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

133

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini merupakan suatu data dan fakta yang

peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang

peneliti gunakan yaitu menggunakan teori implementasi menurut Van Metter dan

Van Horn (Agustino, 2012). Dalam teori Van Metter dan Van Horn, proses

implementasi ini merupakan sebuah abstaraksi atau performansi suatu

implementasi kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk

meraih kinerja impelementasi kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung

dalam hubungan berbagai variabel. Model ini menjelaskan bahwa impelemntasi

kebijakan berjalan secara linier dari keputusan politik yang tersedia, pelaksana

dan kinerja kebijakan.

Dalam penelitian kali ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian

dengan didasari data yang peneliti proleh melalui hasil observasi, wawancara,

dokumentasi, serta studi kepustakaan mengenai implementasi kebijakan dan

kendala pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang meliputi

beberapa variabel implementasi menurut Van Meter dan Van Horn, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan;

2. Sumbe Daya;

3. Karakteristik Agen Pelaksana;

4. Sikap/Kecenderungan (Disposition) Pada Pelasana;

5. Komunikasi Antarorganisasi Dan Aktivitas Pelaksana;

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial Dan Politik.

Page 153: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

134

4.3.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat

keberhasilannya jika ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis

dengan sosio-kultur yang ada di level pelaksana kebijakan. Ketika ukuran

kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu ideal (utopis) untuk dilaksanakan

di level warga, maka akan sulit merealisasikan kebijakan publik hingga

titik yang dapat dikatakan berhasil.

Dari dimensi ukuran dan tujuan kebijakan ini, peneliti menilai

beberapa aspek yang terkandung di dalamnya, yaitu: kejelasan standar

dan tujuan KEK Tanjung Lesung, serta standar dan tujuan yang realistis

dari implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung. Tanjung Lesung ditetapkan sebagai Kawasan ekonomi

Khusus melalu Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 yang

mengacu pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Maksud pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

adalah untuk memberikan peluang bagi peningkatan investasi melalui

penyiapan kawasan yang memilki keunggulan dan siap menampung

kegiatan industri, eksport, import, serta kegiatan ekonomi yang memiliki

nilai ekonomi tinggi, meningkatkan pendapatan devisa bagi negara

melalui perdagangan internasional, dan meningkatkan kesempatan kerja,

kepariwisataan dan investasi.

Page 154: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

135

Mengenai aspek penilaian ukuran dan tujuan kebijakan dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung

Lesung, peneliti pertanyaan kepada Bapak Erwan Kurtubi (I1.1) sebagai

Wakil Dewan Kawasan Provinsi Banten, berikut kutipan wawancaranya:

“Tujuan dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu sendiri sesuai dengan yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun Tentang Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu meningkatkan investasi, penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal, dan mendorong kualitas SDM.” (Wawancara dengan Bapak Erwan Kurtubi, Senin 27 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Bupati Pandeglang).

Berdasarkan wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa tujuan

dari kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Pariwisata Tanjung Lesung itu diharapkan nantinya dapat meningkatkan

investasi, penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pemanfaatan sumber

daya lokal, dan mendorong kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

khususnya di Kabupaten Pandeglang. Hal yang sama juga diungkapkan

Bapak Endang (I1.2) Staf di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Banten yang mengungkapkan bahwa:

“Tujuan dari pengembangan KEK Tanjung Lesung itu adalah untuk menarik investor agar banyak berinvestasi di Provinsi Banten khususnya di Kabupaten Pandeglang, yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, karena nantinya di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu akan menyerap banyak pegawai, serta dapat meningkatkan devisa negara lebih jauhnya” (Wawancara dengan Bapak Endang, Selasa 14 April 2015, Pukul 14.30 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten)

Page 155: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

136

Berdasarkan wawancara tersebut, dengan adanya Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung diharapkan dapat menarik

investor untuk berinvestasi di Provinsi Banten, yang nantinya akan

berdampak pada kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten

Pandeglang dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

disana, sementara Bapak Abdul Azis (I1.3) Kasubid Pengembangan

Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten Pandeglang, memberikan

penjelasan mengenai tujuan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung bagi Pemerintah Kabupaten Pandeglang adalah untuk

membuka kesenjangan antara wilayah utara dan selatan, berikut kutipan

wawancaranya:

“Untuk pemda sendiri tujuan dari pengembangan KEK Tanjung

Lesung itu banyak yah, jadi memang intinya kita itu ingin

membuka kesenjangan antara utara dan selatan. selatan kan

sekarang ini dirasa kurang perhatian, karena kalo kita masukan

alokasi anggaran semua kesana terlalu besar nanti semua

daerah hampir gak kebagian. Ya kalo kita bangun jalan

diselatan 5 km sapai 10 Km uang APBD abis disana, karena

kan infrastrukturnya terutama kontur tanahnya yang gak stabil

trus banyak hal saya pikir itu salah satu yah yang kedua kita itu

ingin menetapkan isu nasional di Pandeglang jadi dengan

adanya isu nasional di Pandeglang mata nya pemerintah

provinsi dari pusat itu melihat ke Pandeglang dengan adanya

PP 26 kan otomatis meraka ngeliat kesana, selain itu juga kita

ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi di selatan, makanya

di Bappeda ada yang namanya rencana aksi daerah untuk bufer

zone KEK nah itu yang akan kita dorong setidaknya untuk

membuka peluang pendapatan masyarakat” (Wawancara

dengan Bapak Abdul Azis, Senin 13 April 2015, Pukul 10.00, di

Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang)

Page 156: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

137

Dari kutipan wawancara tersebut, tujuan dari pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung adalah

untuk membuka kesenjangan antara Utara dan Selatan, karena dirasa

wilayah selatan itu kurang perhatian, dan dengan adanya Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung akan mempercepat pertumbuhan

ekonomi di Pandeglang Selatan, selain itu juga dengan adanya Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung pemerintah akan menyiapkan wilayah-

wilayah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus atau Bufer Zone untuk

dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat.

Sementara Dr Dirlanudin (I4.2) Dosen di Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa, yang menyatakan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus

menjadi tujuan wisata baru yang di kelola secara profesional, berikut

kutipan wawancaranya:

“Tujuan dari pengembangan KEK TL adalah sebagai destinasi pariwisata nasional yang ditetapkan oleh kementrian pariwisata, menjadi tujuan wisata baru yang akan dikelola secara profesonal. Dari pengembangan pariwisata ini diharapkan akan muncul berbagai peluang investasi untuk pengembangan daerah sekitarnya” (wawancara dengan Bapak Dirlanudin, Senin 20 April 2015, pukul 13.00, di Fakultas Fisip Untirta)

Dari wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa Tujuan dari KEK

Tanjung Lesung juga dijadikan destinasi pariwisata nasional yang

ditetapkan oleh Kementrian Pariwisata untuk menjadi tujuan wisata baru

yang di kelola secara profesional, dalam hal ini Badan Usaha

pengelolanya itu adalah PT Banten West Java, dari pengembangan

Page 157: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

138

pariwisata ini diharapkan akan muncul berbagai peluang investasi untuk

pengembangan daerah sekitarnya.

Dari wawancara mengenai tujuan dari pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, bahwa tujuan adanya Kawasan

Ekonomi Khusus adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

membuka peluang usaha dan menyerap tenaga kerja, serta membuka

kesenjangan ekonomi masyarakat daerah Pandeglang Selatan. Dengan

adanya KEK Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang yang merupakan

Kabupaten Kawasan Ekonomi Khusus, akan semakin dilihat oleh

masyarakat luas sehingga akan banyak wisatawan yang datang ke

Tanjung Lesung.

Sementara untuk kesesuaian pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dengan Tujuan yang telah

ditetapkan, Bapak Abdul Azis (I1.3) Kasubid Pengembangan Sumber

Daya Buatan Bappeda Kabupaten Pandeglang, menyatakan bahwa:

“Sejauh ini menurut saya sudah sesuai karena dari pemerintah daerah

juga ikut andil dalam mempersiapan pengembangan KEK Tanjung

Lesung terutama yang diluar kawasan atau kawasan Bufer zone”.

(wawancara dengan Bapak Abdul Azis, 13 April 2015, Pukul 10.00, di

Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang).

Senada dengan apa yang disampaikan (I1.3), Ibu Joyce (I1.5)

Kepala Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung, menyatakan bahwa

Page 158: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

139

pengembangan KEK Tanjung Lesung sejauh ini sudah sesuai dengan

tujuan yang ada, berikut kutipan wawancaranya: “Sejauh ini

pengembangan KEK Tanjung Lesung itu berpedoman pada masterplan

yang sudah di buat, tentu saja sesuai dengan tujuan KEK itu sendiri”

(Wawancara dengan Ibu Joyce Irmawati, 29 April 2015, pukul 10.00

dikantor sementara Administrator KEK Tanjung Lesung atau Kantor

Asda II Kabupaten Pandeglang).

Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Oki

Oktaviana (I1.18) yang menyatakan bahwa pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung belum sesuai

dengan Tujuan yang sudah ditetapkan, hal ini dikarenakan bahwa masih

banyak tujuan dari pengembangan KEK Tanjung Lesung yang memang

sampai dengan sekarang masih belum dilaksanakan, berikut kutipan

wawancaranya:

“Menurut saya kalo dilihat dari rencana aksi daerah disitukan

ada memperkuat bufer zone tapi apa sampe sekarang malah

tidak berjalan dan dilihat dari tujuannya juga kan itu belum

terlaksana semua. Itu gak ada ya itu contohnya yang sudah saya

sebutkan tadi. Ini yang saya pengennyakan itu seperti ini

siklusnya masyarakat, KEK, hasil pertanian , kuliner, masuk ke

kawasan dari kawasan timbul lapangan pekerjaan si KEK nya

berjalan dan masyarakatnya juga ikut berperan”. ( Wawancara

dengan Bapak Oki Oktaviana, Senin 13 April 2015, Pukul

13.00, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten).

Page 159: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

140

Dari wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa tujuan dari

pengembangan Kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung itu adalah

untuk memperkuat Bufer Zone atau daerah penyangga Kawasan yaitu

diantaranya adalah Kecamatan Panimbang, Kecamtan Sobang,

Kecamatan Angsana, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Cigeulis,

namun sampai dengan sekarang belum berjalan, diharapkan nantinya

masyarakat tidak hanya menjadi penonton tapi juga ikut berperan aktif

dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, baik

itu dari bidang kuliner, hasil pertanian, dan kerajinan meraka bisa masuk

juga ke dalam kawasan.

Dari wawancara yang sudah dilakukan mengenai kesesuaian

pengembangan KEK Tanjung Lesung dengan Tujuan, dapat disimpulkan

sementara bahwa sejauh ini pelaksanaan pengembangan KEK Tanjung

Lesung sudah sesuai dengan tujuan yang telah dibuat dalam dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung, tetapi memang pelaksanaan

pengembangan KEK Tanjung Lesung belum terlaksana seluruhnya salah

satunya yaitu memperkuat bufer zone.

Sementara standar keberhasilan dari implementasi kebijakan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tajung Lesung menurut

Bapak Erwan Kurtubi (I1.1) Wakil Dewan Kawasan, itu dilihat dari

tingkat investasi yang masuk kedalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Page 160: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

141

Tanjung Lesung yang meningkat, dan peningkatan jumlah wisatawan,

serta penyerapan tenaga kerja, berikut kutipan wawancaranya:

“Untuk standar keberhasilan KEK itu kita bisa lihat dari peningkatan jumlah insvestasi yang masuk ke KEK serta peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke KEK dan juga dari penyerapan tenaga kerja yang bisa di jadikan standar dari keberhasilan pengembangan KEK Tanjung Lesung.” (Senin 27 April 2015 Pukul 10.00, Kantor Bupati Pandeglang)

Sementara standar dari keberhasilan Implementasi

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung

Lesung yang diungkapkan oleh Ibu Joyce (I1.5) Kepala Administaror

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung (KEK), beliau

mengungkapkan sebagai berikut :

“Oh itu yang jelas dari jumlah investasi yang masuk, jumlah investasi yang masuk itu dilihat dari jumlah perizinan yang kita keluarkan iya kan, gimana kita tau ada yang masuk kalo dari perizinannya aja gak keliatan nah berarti indikator yang paling keliatan kalo dari perizinan yang masuk ke kami itu udah ada itu berarti udah ada investasi, pertama dari jumlah investasi yang masuk, kedua dari jumlah investasi yang datang kedalam kawasan maupun diluar kawasan artinya kan tidak semua wisatawan menginap, dan yang ketiga terjadinya emm kerja sama antara badan pengelola dalam dengan destinasi wisata diluar kawasan jadikan mereka tidak menginap saja didalam tapi juga beraktifitas diluar kawasan atau berwisata ke destinasi di bufer zone atau di sekitar bufer zone itu indikator yang paling utama untuk melihat keberhasilannya KEK. Terbangunnya infrastruktur pendukung kek kayak jalan Tol itu sebenarnya.” (wawancara 29 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Kantor sementara Administrator KEK atau Kantor Asda II Kabupaten Pandeglang)

Dari wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa standar dari

kebarhasilan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

itu dilihat dari jumlah jumlah invetasi yang masuk kedalam Kawasan

Page 161: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

142

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, dan jumlah investasi dapat dilihat dari

jumlah perizinan yang dikeluarkan oleh Adminitrator Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Tanjung Lesung, kemudian standar dari keberhasilan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung juga dapat

dilihat dari terbangunnya fasilitas-fasilitas pendukung seperti

infrastruktur, Jalan Tol dan lain-lain. Sejauh ini sudah ada 7 perusahaan

yang sudah melakukan MOU dengan PT Banten West Java, dalam

rangka mengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

diantarnya yaitu:

1. PT Telkom untuk pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi;

2. Presiden University untuk pembukaan program studi kemaritiman;

3. PT China Harbour Indonesia untuk pengembangan Tanjung Lesung

dan Infrastrukturnya;

4. PT Pengembangan Pelabuan Indonesia (persero) untuk

pembangunan Cruise Terminal Dan Marina beserta fasilitas

pendukungnya;

5. Pigeon Barrels Limited untuk pengembangan fasilitas olahraga

“Compak Sportingand Clay Pigeon Shooting” dan pembangunan

komplek hunian “Hunting Lodge”;

6. Eastern Latittude Limited untuk pembangunan “Upscele Boutique

Eco-Resort (Villatel), dan

7. Eurosia Management, untuk mengembangkan Theme Park.

Page 162: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

143

Dalam implementasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung

Lesung masih ada ketidak sesuai pelaksanaannya dengan standar

keberhasilan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang disebabkan

oleh berbagai faktor seperti belum adanya kantor Administrator KEK, hal

ini diungkapkan oleh Bapak Oki Oktaviana (I1.18) Peneliti Balitbangda,

berikut kutipan wawancaranya:

“Saya liat kemaren kalo dari rencana aksi itu belum berjalan, Kalo saya penelitian itu sampai juni 2014, trus Kantor Administartor juga kan sekarang udah ada, pembangunan pelabuahan Katanya sih pas jokowi kesini itu langsung pelatakan batu pertama”. (Wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 13.30 WIB, di kantor Balitbangda Provinsi Banten).

Dari wawanncara tersebut, dapat diketahui bahwa rencana aksi

dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung belum berjalan sepenuhnya.

Sementara untuk Rencana Aksi Daerah dalam Pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang sudah dibentuk oleh Bupati

Pandeglang guna mendukung Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung secara garis besar, adalah dalam, Bidang Pendidikan;

Bidang Ekonomi; Bidang kesejahteraan sosial dan pemberdayaan

masyarakat; Dan bidang lainnya. Adapun Rencana Aksi Nasional secara

garis besar yaitu adalah:

1. Bidang Kelembagaan;

2. Pelimpahan kewenangan;

3. Penetapan badan usaha pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

4. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung;

Page 163: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

144

5. Insentif dan Kemudahan;

6. Pemantauan dan Evaluasi;

Sementara Ibu Joyce (I1.5) Kepala Administrator Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung menyatakan bahwa ada beberapa

indikator yang sudah ada sebelum siap untuk diresmikan

pengoprasiannya, berikut kutipan wawancaranya:

“Dalam peresmian KEK itu ada beberapa indikator yang harus siap, ada tiga item yang memang harus benar-benar siap seperti infrasrtruktur, SDM, pengendalian adminitrasi pada saat sebelum peresmian itu sudah dinyatakan terpenuhi. Kalo untuk TPA itu masuk kedalam rencana aksi nasional tapi tidak termasuk kedalam indikator kesiapan beroperasi, kalo yang masuk kedalam kesiapan beroperasi itu tempat pembuangan sampah sementara dan itu sudah ada jadi tidak masalah, dan untuk administrator memang wajib ada sebelum peresmian makanya ada kantor sementara tadi yang didalam kawasan.”(wawancara Rabu 29 April 2017, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung)

Dari kutipan wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa

sebelum dilakukan peresmian Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung ada

tiga indikator yang harus dipenuhi terlebih dahulu yaitu, Infrastruktur,

Sumber Daya Manusia, dan pengendali Administrasi, dan pada saat

peresmian Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung diresmikan pada

Tanggal 23 Febuari 2015 sudah dinyatakan siap untuk beroperasi.

Sementara untuk indikator kesesuaian pengembangan dengan

potensi wilayah dan masyarakat sekitar, Ibu Hj Imma Nurimawati (I1.4)

Kabid Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang, yang mengungkapkan

bahwa keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sudah

Page 164: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

145

sesuai dengan potensi dan kondisi masyarakat disana, berikut kutipan

wawancaranya:

“Menurut saya sudah tentu karena potensi di derah Banten Selatan ini banyak sekali kan, ada wisata gunung krakatau, ujung kulon, terus pantai nya juga mulai dari pantai carita terus kan ada pulau umang juga jadi sudah sesuai dengan potensi wisata disana” (wawancara 27 April 2015, pukul 11.00 WIB, di Dinas Pariwisata pemuda dan olah raga Kabupaten Pandeglang)

Hampir sama dengan pernyataan yang diungkapkan (I1.4),

Bapak Dirlan (I1.18) Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

menyatakan bahwa pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung sudah sesuai dengan fotensi yang dimiliki, berikut kutipan

wawancaranya:

“sumberdaya dalam implementasi KEK Sumber daya alam, Tanjung Lesung berhadapan langsung dengan Selat Sunda. Banyak terdapat obyek wisata laut, dari anyer hingga ujung kulon. Modal lahan yang disediakan untuk KEK Tanjung Lesung ada sekitar 1.500 Ha. Memiliki garis pantai 13 Km, ini memungkinkan Tanjung Lesung sebagai zona wisata nasional bersekala internasional, pemandangannya sangat indah. Aktivitas wisata maritim bisa dikembangkan maksimal disini”. (wawancara April 2015, Pukul 13.00 WIB, di Fakultas Fisip Untirta)\ Dari wawancara diatas, diketahui bahwa potensi wilayah

Tanjung lesung sudah sesuai untuk di jadikan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung dilihat dari potensi alamnya yang memang di dukung

dengan obyek wisata lainnya seperti, Wisata Taman Nasional Ujung

Kulon, Gunung Krakatau, Pulau Umang, Pantai carita, selain itu juga

letak geografis Tanjung Lesung yang strategis.

Page 165: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

146

Berangkat dari hasil wawancara di atas, peneliti menganalisis

bahwa ukuran dan tujuan dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung belum sesuai dan realistis dengan kondisi masyarakat di

Desa Tanjung jaya. Meskipun ukuran dan tujuan kebijakan tersebut

masih belum dipahami oleh para Implementor dan masyarakat di

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjng Lesung. Penyebabnya karena belum

adanya SOP yang dibentuk oleh Administror Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung.

Selanjutnya standar dari pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung yakni meningkatnya jumlah wisatawan dan juga

banyaknya investor yang datang ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung sejauh ini sudah ada 7 investor yang sudah melakukan MOU

dengan PT Banten West Java dalam pengembangan KEK Tanjung

Lesung. Kendalanya sampai saat ini standar operasional dari

implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung belum dibuat sehingga sulit mengukur kesesuaian

keberhasilan pengembangan KEK Tanjung Lesung secara pasti.

4.3.2 Sumber Daya

Keberhasilan proses Implementassi kebijakan sangat tergantung

dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia

merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu

keberhasilan proses implementasi. Tahap-tahap tertentu dari keseluruhan

Page 166: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

147

proses implementasi menurur adanya sumber daya manusia yang

berkualitas sesuai pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah

ditetapkan secara politik.

Tetapi diluar sumberdaya manusia, sumber daya-sumber daya

lain yang perlu diperhitungkan juga, ialah: sumberdaya financial dan

sumber daya waktu. Karena mau tidak mau ketika sumberdaya manusia

yang kompeten dan kapabel telah tersedia sedangkan kucuran dana

melalui anggaran tidak tersedia, maka memang menjadi persoalan pelik

untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh tujuan kebijakan

publik. Demikian pula halnya dengan sumberdaya waktu. Saat sumber

daya manusia giat bekerja dan kucuran dana berjalan dengan baik, tetapi

terbentur dengan persoalan waktu yang terlalu ketat, maka hal ini pun

dapat menjadi penyebab ketidakberhasilan implementasi kebijakan.

Karena itu sumberdaya yang diminta dan dimaksudkan oleh Van meter

Van Horn adalah ketiga bentuk sumberdaya tersebut.

Pertama, Sumberdaya Manusia, dalam hal ini menjadi

pelaksana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

adalah PT Banten West Java anak Perusahaan PT Jababeka. Selanjutnya

untuk mendukung implemenasi kebijakan pengembangan KEK Tanjung

Lesung maka dibentuklah Dewan Kawasan Provinsi Banten, dan untuk

membantu Dewan Kawasan maka dibentuklah administrator KEK.

Mengenai kesiapan sumber daya manusia dalam pengembangan

KEK, Bapak Abdul Azis (I1.3) Kasubid Pengembangan Sumber Daya

Page 167: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

148

Buatan Bappeda Kabupaten Pandeglang, menyatakan bahwa masyarakat

pada umumnya belum siap mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung hal ini dikarenakan masih banyak masih banyak

masyarakat yang tidak mengetahui mengenai adanya KEK Tanjung

Lesung, salah satu cara yang sudah dilakukan adalah melakukan

sosialisasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat seperti kerajinan

tangan dan pelatihan Bahasa Asing, berikut kutipan wawancaranya:

“Untuk masyarakat sendiri memang belum siap secara maksimal, kita sedang melakukan pelatihan-pelatihan seperti kerajinan Tangan dan pelatihan-pelatihan Bahasa Asing dan mempersiapkan masyarakat di dearah bufer zone KEK Tanjung Lesung, sementara untuk administrator sendiri sudah siap.” (wawancara dengan Bapak Abdul Azis, Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang )

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh (I1.3) Bapak

Mohamad Hata (I3.2) Kelompok penggerak pariwisata (kompepar)

Tanjung Jaya, yang menyatakan bahwa sumber daya manusia dalam hal

ini masyarakat belum siap mengenai adanya pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, berikut kutipan wawancara:

“Terkait dengan SDM saya kira masih jauh paling juga bisa disini KEK berjalan tapi mendatangkan SDM dari luar, tapi kita di SMK Pariwisata ini berusaha bagaimana caranya mengarahkan alumni untuk siap dalam menghadapi KEK, 50 % lulusan dari SMK Pariwisata itu sekarang jadi pegawai di Tanjung Lesung, kami juga melakukan pelatihan untuk menunjang pariwisata”.(wawancara Sabutu 6 April 2015, Pukul 15.00 WIB, di SMK Pariwisata Tanjung Jaya).

Dari kutipan wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa saat ini

masyarakat belum siap dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusu

Tanjung Lesung, untuk itu pemerintah daerah selalu memberikan

Page 168: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

149

pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk mempersiapan mereka

menghadapi wisatawan yang jumlahnya akan semakin meningkat, agar

masyarakat disana tidak hanya menjadi penonton tetapi juga ikut

berperan aktif dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung.

Berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh (I3.2), Bapak Oki

Oktaviana (I1.18) mengungkapkan bahwa, sebenarnya masyarakat sudah

siap dengan adanya Kawasan Ekonomi khusus, tapi pihak swasta ataupun

pemerintah daerah belum mendukung seperti belum adanya koperasi,

berikut kutipan wawancaranya:

“Sebenarnya dari masyarakatnya itu sudah siap itu banyak sebenarnya kerjajinan yang dibuat oleh masyarakat, tapi belum ada tempat seperti koperasi, sebenarnya BWJ juga mau untuk menyediakan tapi sistemnya kontinisi jadi dibyarnya ketika barangnya laku, saya pengennya ada semacam koperasi yang beli langsung oleh pemerintah jadi masyarakat ada jaminan pasarnya. Kalo dari administrator saya gak tau mereka kerjanya ngapain disana” (wawancara senin 13 April 2015, Pukul 13.00 di Kantor Balitbangda Provinsi Banten).

Mengenai aspek kesiapan sumber daya manusia dalam

penyelenggaraan KEK Tanjung Lesung Ibu Ria (I2) Manajer PT BWJ,

menyatakan bahwa sumber daya dalam penyelenggaraan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sudah siap, berikut kutipan

wawancaranya:

“Disinikan yang melakukan proses perizinan itu sudah ada Administrator KEK, saya yakin mereka sudah siap. Untuk

Page 169: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

150

masyarakat juga mereka sudah siap nah kita juga kan disini menyediakan SMK Pariwisata yang tujuannya untuk menyiapkan masyarakat disekitar KEK. (wawancara Rabu 12 Mei, Pukul 10.00, di Kantor PT BWJ)

Dalam Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu ada yang

di sebut dengan Administrator Kawasan Ekonomi khusus yang di bentuk

guna mendukung pelaksanaan KEK Tanjung Lesung yang dilantik oleh

Bupati Pandeglang yang sudah dilantik pada Tahun 2014, Berikut

kutipan wawancara dengan Ibu Joyce (I1.5) Kepala Administrator KEK

Tanjung Lesung:

“Kalo dari pembentukan administratornya sudah dilaksanakan 2014 sudah dibentuk dan kemudian dilantik penjabat-penjabatnnya itu sudah 2014 dan sudah mulai beroperasional secara pribadi dengan SDM sekitar 11 orang, yang dilantik dan dipilih oleh Bupati Kabupaten pandeglang”. (Rabu 29 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Penyelanggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Administrator dan badan

usaha pengelola adalah pengelola KEK. Adminitrator Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung dibentuk oleh Bupati pandeglang. Menurut

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi

Khusus, Administrator KEK bertugas untuk:

a) Melaksanakan pemberian izin usaha dan izin lain yang diperlukan bagi pelaku usaha yang mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan usaha di KEK

b) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasional KEK c) Menyampaikan laporan oprasional KEK secara berkala dan insidental

kepada Dewan Kawasan.

Page 170: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

151

Berikut kutipan wawancara dengan Ibu joyce (I1.5) Kepala

administrator mengenai tugas Administrato Kawasan Ekonomi, sebagai

berikut:

“Kami disini siap melakukan tugas fungsi yang diberikan sebagai kantor administrator, Kantor administrator itu memiliki 4 fungsinya yaitu memberikan perizinan satu pintu untuk pelaku di dalam kawasan, yang kedua mengawasi mengendalikan operasionalisasi KEK nya, ketiga memberikan pelaporan kepada Dewan Kawasan Provinsi dan yang ke empat melakukan promosi potensi Provinsi Banten dan pandeglang itu empat itu sudah ada dalam kegiatan kami 2015 cuma yang sekarang sudah ada yaitu pelayanan perizinan satu pintunya.”

Dari wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa salah satu

fungsi Administrator KEK adalah memberikan izin kepada para investor

yang melakukan investasi di dalam kawasan. Adapun secara rincinya

izin-izin yang diberikan oleh administartor KEK Tanjung Lesung Antara

Lain sebagai berikut:

Gambar 4.4 Jenis perizinan dan Non Perizinan

(Sumber: Administrator KEK Tanjung Lesung 2015)

Page 171: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

152

Dari Gambar 4.3 diatas dapat dilihat perizinan yang dilakukan

oleh Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung, diantaranya ada 19

jenis perizinan/non perizinan pendelegasian oleh Kabupaten Pandeglang,

sementara pendelegasian Perizinan oleh Provinsi Banten itu dalam

bidang kesehatan, penanaman modal, pertanian/perternakan/

perhubungan dan teknologi, serta tenaga kerja, sementara untuk

pelimpahan perizinan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal pada

dua jenis perizinan yaitu, Izin Prinsip dan Izin usaha, serta pendelegasian

perizinan dari Kementrian Perdagangan. Sementara untuk indikator

pertanyaan mengenai kesesuaian sumber daya penyelenggara dangan

tugas dan fungsinya, Ibu Joyce (I1.5) menyatakan sebagai berikut:

“dari segi kapasitas dan kuantitas di Administrator KEK Tanjung Lesung terbilang masih jauh dikatakan cukup, karena kita itu disini jumlah pegawai administrator KEK hanya sedikit yaitu 11 orang, 7 orang diantaranya PNS. Padahal pelayanan yang diberikan oleh Adminitrator terkait perizinan para investor itu kita yang menangani, jadi sebenarnya kami disini masih kekurangan pegawai, kami juga disini menerima pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada administrator diperlukan guna memberikan pelayanan yang maksimal terhadap para investor, apalagi Kawasan Ekonomi Khusus ini baru di Banten, jadi mekanisme pengerjaaanya kita belum tau untuk itu diperlukan pelatihan bagi para administrtur Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sehingga nantinya kemampuan yang dimiliki akan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi administrator KEK.”(wawancara Rabu 29 April 2015,Pukul 10.00 WIB, di Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung) Dari kutipan wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa kapasitas

sumber daya manusia di kantor administrator KEK Tanjung Lesung

masih belum cukup, hal ini dilihat dari jumlah pegawai yang hanya 11

orang, dan mereka harus memberikan perizinan kepada investor yang

Page 172: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

153

datang, walaupun memang Administartor KEK juga menerima pelatihan

dari Badan Perizinan nasional dan juga dari dari Dewan Kawasan

Provinsi Dan Dewan Kawasan Nasional. Adapun rincian pegawai di

Kantor Administror KEK Tanjung Lesung dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2

Daftar Nama Pegawaian Administrator KEK Tanjung Lesung

No Nama Pangkat/Golongan Jabatan 1 Joyce Irmawati, SP., MSA.,

MA Penata Muda Tk I-III/d Kepala Adminitrator

2 Indra Irmawan, SE Penata Muda - III/b Kasubag. Tata Usaha 3 Tedi Fauzi Rahmat, SE Penata Muda - III/b Kasi. Perizinan 4 Welyas Bachtiar Alamsyah

SH Penata - II/c Pelaksana

5 Tarapti Subardini Penata Muda Tk. I - II/b Pelaksana 6 Endan Dahlan Penata Muda - II/a Pelaksana 7 Iwan Kurniawan Penata Muda - II/a 8 Andi Fathan Abdullah.,Sh TKS Pelaksana 9 Asep Koesnadi TKS Pelaksana 10 Agus Naimilah TKS Pelaksana 11 Faiz Hasan TKS Pelaksana

Sumber: Administrator KEK Tanjung Lesung 2015

Untuk melihat kesesuai tugas pokok dan fungsi para

implementor, dan kesiapannya dalam implementasi kebijakan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung perlu

ditanyakan mengenai bagaimana kinerja para implementor dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. kinerja para

implementor dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus sejauh ini

sudah cukup baik hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Abdul Azis (I1.3)

Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten

Pandeglang, berikut kutipan wawancaranya:

Page 173: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

154

“Untuk kinerja sejauh ini sudah baik, Nah untuk ini ditahun 2015 ini kita akan mempersiapan politeknik banten untuk program studi perhotelan, bisnis , manajemen pariwisata ini untuk 2015 , 2016 harus sudah adapolitekniknya ini Dinas Pendidikan yang masuk, nanti ada dinas koperasi yang masuk disektor koperasinya, umkm, industrinya, perdagangannya, Dinas DKP sektor kelautannya masuk gitu ini langkah-langkahnya sudah kita siapkan” (wawancara senin 13 April 2015, pukul 10.00 di Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang)

Senada dengan apa yang disampaikan (I1.3), Bapak Dirlan (I4.2)

Dosen Untirta, menyatakan bahwa memang kinerja dari para

implementor KEK sudah baik, berikut kutipan wawancaranya: “sejauh

ini kinerja para implementor dalam mengembangkan KEK Tanjung

Lesung sudah sangat baik, baik itu dari segi sosialisasi maupun pesiapan

sarana dan prasarana pendukung KEK Tanjung Lesung”. (wawancara

senin 20 April 2015, pukul 13.00 WIB, di gedung Fisip Untirta)

Sementara Bapak Oki Oktaviana (I1.18) Peneliti di Balitbangda,

menilai masih belum melihat kinerja dari Implementor khususnya

Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung belum dapat

dinilai hal ini dikarenakan bahwa memang investor yang masuk di

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung masih sedikit sehingga untuk

menilai kinerja Administratornya belum bisa dinilai, berikut kutipan

wawancaranya:

“Nah saya bingung juga kamu sudah pernah lihat kantor administratornya belum setelah peresmian, saya juga pengen tau kegiatan disana ngapain kasian sama mereka, mereka kerjanya ngapain, kasian kan investor gak tiap hari ada terus mereka ngapain ke tanjung lesung jauh-jauh dari pandeglang, sama perizinan-perizinan kan semuanya mereka yang urus nah mereka ngerti engga saya rasa belum siap, bener kalo secara kelembagaan udah ada tapi kan gimana kinerjanya.”(wawancara

Page 174: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

155

senin 13 April 2015, pukul 13.00, di kantor Balitbangda Provinsi Banten)

Dari kutipan wawancara tersebut, bahwa untuk sumber daya

manusia dalam penyelanggaraan KEK Tanjung Lesung kinerjanya

sampai sejauh ini belum dapat dilihat, karena investor yang masuk ke

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung jumlahnya masih sedikit

sehingga ukuruan kinerja para implementor dalam hal ini Administrator

Kek masih belum dapat di ukur.

Untuk PT Banten West Java itu sendiri sekarang sedang fokus

untuk mendatangkan investor ke Tanjung Lesung, hal ini diungkapkan

oleh Ibu Ria (I2) Manajer PT BWJ sebagai berikut:

“Kita disini masih fokus untuk menarik investor untuk berinvestasi disini, sudah ada 7 investor yang datang sejauh ini mereka komitmen dengan pengerjaannya, disana kita sedang membuat lapangan Golf lebih besar dari sebelumnya” (wawancara Rabu 12 Mei, Pukul 10.00 WIB, di Kantor BWJ). Berangkat dari hasil wawancara di atas peneliti menganalisis

bahwa indikator dari aspek sumber daya manusia khususnya di kantor

Administrtor sendiri secara kompetensi cukup cukup terpenuhi, hal ini

dikarenakan jumlah pegawai di Kantor Administrator yang masih dirasa

kurang memadai untuk memberikan fasilitas-fasilitas dan perizinan

kepada para investor. Hal yang perlu disiapkan dalam pengembangan

kawasan ekonomi khusus itu adalah masyarakat, agar nantinya

masyarakat tidak hanya menjadi penonton tetapi juga harus ikut serta

dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Page 175: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

156

Kedua sumber daya financial untuk biaya dalam pengembangan

KEK Tanjung Lesung di biayai dari pihak swata dan APBD Kabupaten

Pandeglang, hal ini diungkapkan oleh Bapak Oki Oktaviana (I1.18)

peneliti di Balitbangda Provinsi Banten, berikut petikan wawancanya:

“Jadi gini ada kewajiban provinsi, ada kewajiban pusat, ada kewajiban daerah, nah untuk PT BWJ itu sudah jelas harus ngapain-ngapain. ya itu pegembangan KEK Tanjung Lesung dibiayai oleh swasta dan pemerintah, untuk mendukung pengembngan KEK Tanjung Lesung, kayak misalnya perbaikan jalan, bikin rambu-rabu itu kan uangnya dari APBD belum lagi di rencana aksi daerah ada kegiatan-kegiatan dari SKPD yang memang untuk mendukung KEK itu ya dari anggarannya dari APBD Pandeglang, selain itu juga kan pembentukan Administrator sebagai pemberi izin-izin dalam investai di Kawasan ekonomi khusus itu kan dari pemerintah daerah juga pembentukan serta anggaran-anggarannya, terus yang ngisi adminsitrtor kan itu dari pemerintah.” (wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 13.00 di Kantor Balitbangda Provinsi Banten) Dari kutipan wawancara tersebut, dijelaskan bahwa dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus itu pasti ada bantuan dari

pemerintah baik dalam pembebasan lahan, infrastruktur, dan juga

kegiatan lain untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung.

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh (I1.18), Ibu joyce

(I1.5) Kepala Kantor Administartor KEK Tanjung Lesung, juga

menyatakan bahwa pembiayaan pengembangan KEK Tanjung Lesung

juga berasal dari APBD Kabupaten Pandeglang, berikut kutipan

wawancaranya:

Page 176: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

157

“untuk pengoperasian dan pelaksanaan serta kebutuhan-kebutuhan di Kantor Administror KEK itu dianggarakan oleh APBD, guna mendukung pengembangan Kawasan ekonomi Khusus Tanjung Lesung, untuk pihak swasta sendiri membiayai pengembanan dan pembangunan di dalam kawasan, kan sudah ada tuh investor yang sudah melakukan Mou dan mereka mengerjakan proyek-proyek di dalam KEK Tanjung Lesung itu berbeda-beda jadi mereka nantinya yang mengerjakan.” (wawancara dengan Ibu Joyce, Rabu 29 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Kantor sementara Administartor KEK Tanjung Lesung atau kantor Asda II Kabupaten Pandeglang.

Dari kutipan wawancara tersebut, bahwa untuk pengoperasian

dan pelaksanaan serta kebutuhan dari Kantor Administrator KEK

Tanjung Lesung itu dianggarakan oleh APBD Pandeglang. Secara

keseluruhan APBD Kabupaten Pandeglang juga berperan dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Rencana

Aksi Daerah Kabupaten Pandeglang guna mendukung pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang yang

sudah disepakati oleh masing-masing kepala dinas dalam setiap SKPD di

Kabupaten Pandeglang guna mendukung pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

APBD Kabupaten Pandeglang, yang dipergunakan untuk

Mendukung KEK Tanjung Lesung, yang dipergunakan dengan Total Rp.

3.325.000.000, dengan rincian Dinas Pendidikan sebesar Rp

100.000.000 untuk peningkatan kualitas SMK Pariwisata di Kabupaten

Pandeglang, Dinas Perindustuan dan Perdagangan sebesar Rp.

200.000.000, untuk peningkatan keterampilan masyarakat, Dinas

Perhubungan dan Komunikasi sebesar Rp. 500.000.00, untuk

Page 177: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

158

pembangunan Sub Terminal Panimbang dan rambu-rambu lalu lintas,

Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp. 1.620.000.00, untuk peningkatan

jalan lingkar dan Jalan Desa menjadi Jalan Kabupaten. Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata sebesar 200.000.000, untuk pengembangan

dan pembinaan sanggar senin budaya. Dinas Partambangan dan Energi

sebesar 200,000,00, untuk pembangunan Penerangan Jalan Umum. Dinas

Kehutan sebesar Rp. 150.000.000, untuk intensifikasi hutan rakyat di

Desa Tanjung Jaya. Dinas Kelautan sebesar Rp. 180.000.000, untuk

pembangunan Pasar ikan dan outlet pemasaran. Secara lebih jelasnya

dapat dilihat dari Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.3 Program Pendukung KEK Tanjung Lesung

No SKPD Anggaran Keterangan

1 Dinas pendidikan 100.000.000 Peningkatan kualitas SMK Pariwisata di Kabupaten

Pandeglang

2 Disperindag 200.000.000

Peningkatan keterampilan masyarakat (kerajinan

tangan/cindra mata/oleh-oleh dan fasilita peningkatan pelayanan

kualitaas pasar panimbang

3 Dishubkominfo 500.000.000 Pembangunan Sub terminal

panimbang , pembangunan rambu-rambu lalu linta

4 Dinas PU 1.620.000.000 Peningkatan jalan lingkar dan peningakatan status jalan Desa

menjadi jalan kabupaten

5 Disbudpar 200.000.000

Pengembangan dan pembinaan sanggar seni budaya, penyuluhan

sadar wisata secara berkala, pelatihan pemandu wisata dan

bahasa asing 6 Distamben 200.000.000 Pembangunan PJU

7 Dinas Kehutanan 150.000.000 Intensifikasi usaha hutan rakyat

(Desa Tanjung Jaya)

8 Dinas Kelautan 180.000.000 Pembangunan pasar ikan dan otlet

pemasaran

9 Disnakeswan 75.000.000 Mencegahan dan pemberantasan

penyakit hewan menular Jumlah 3.325.000.000

Sumber: APBD Kabupaten Pandeglang 2012

Page 178: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

159

Sementar menurut Bapak Abdul Azis (I1.3) Kasubid

Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten Pandeglang,

pembiayaan dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusu Tanjung

Lesung itu dibiayai oleh swasta saja dalam hal ini itu itu PT Banten West

Java, berikut kutipan wawancaranya:

“Dalam pengembangan KEK itu dana yang digunakan hanya dari pihak swasta dalam hal ini pengembang yaitu PT BWJ, sementara APBD Pandeglang itu tidak. APBD Pandeglang hanya untuk memfasilitasi saja. Inikan B to B busnis to busnis jadi PT BWJ sebagai badan pengelola dan pembangunan dia menarik investasi masuk kedalam kawasan, jadi ini piur murni bisnis swasta gak ada pemerintah daerah, nah pemerintah daerah disana banyak perannya nanti kalo masalah sampah kita bisa mendaptkan pendapatan disampah” (wawancara Senin 13 April, pukul 10.00, di Bappeda kabupaten Pandeglang)

Senada dengan apa yang diungkapkan Bapak Abdul Azis (I1.3),

Bapak Erwan Kurtubi (I1.1) Wakil Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, menjelaskan bahwa sumber dana dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu berasal

dari swasta, berikut kutipan wawancaranya:

“Dana pengembangan KEK itu berasal dari para investor yang yang dalam hal ini itu pengelolanya PT BWJ, untuk pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam mendukung KEK yaitu seperti melakukan pelatihan dan sosialisasi serta mengembangkan wisata-wisata disekitarnya dan juga perbaikan infrastrukturyang ada di luar KEK.” (Wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Bupati Pandeglang). Sementara Ibu Ria (I2) Manajer PT BWJ, menyatakan bahwa

tidak ada bantuan dari pemerintah baik provinsi maupun kabupaten

dalam mengembangkan Tanjung Lesung berikut petikan wawancaranya:

Page 179: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

160

“Untuk anggaran KEK itu ya dari BWJ pemerintah daerah tidak pernah membantu kita disini 23 Tahun itu dari belum ada apa-apa sampe sekarang kan Bapak Jokowi juga bilangkan kalo kasian sama kita ini padahal fotensinya besar tapi dari pemda malah tidak membantu, sekarang ini kita untuk pembangunan itu udah ada Investor sebagaiannya. Kami menyiapkan anggaran sampai 1,4 T, dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung, dan untuk masing-masing investor, nilai investasinya sekit 200 M. Kami bagi pelaksanaan pengembangan KEK Tanjung lesung itu dalam beberapa tahapan””.(wawancara Rabu 12 Mei, Pukul 10.00 WIB, di Kantor BWJ) Dari kutipan wawancara mengenai sumber dana dan anggaran

dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,

dijelaskan bahwa pembiayaannya berasal dari APBD Pemerintah

Kabupaten Pandeglang dalam hal ini untuk melaksanakan rencana-

rencana aksi yang sudah dibuat, dan juga bersumber dari pengelola atau

swasta dalam hal ini yaitu PT Banten West Java dan juga investor untuk

pengembangan di dalam kawasannya.

BWJ selaku pengelola kawasan pariwisata Tanjung Lesung akan

menggelontorkan dana sebesar Rp 1,4 Triliun. Sedangkan masing-

masing investor yang membangun kawasan tersebut mengeluarkan dana

investasi sebesar Rp 200 miliar. Direktur Utama PT BWJ, Hyanto

Wihadhi, mengungkapkan bahwa investasi tersebut akan dikucurkan

dalam delapan tahap, sebagai berikut:

1. Tahap pertama, dana yang akan dikucurkan sebesar Rp 361,25 miliar

pada tahun ini. Dana tersebut untuk pengembangan lahan seluas 104

Hektare (Ha). Sumber dana berasal dari kas internal yang merupakan

hasil penjualan selama 2014;

Page 180: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

161

2. Tahap kedua, pembangunnya akan berlangsung pada 2016 dengan

nilai investasi sebesar Rp 233,75 miliar. Lahan yang dikembangkan

menjadi 152 Ha;

3. Tahap ketiga, pada 2017, nilai investasinya Rp 467,5 Miliar untuk

pengembangan di lahan seluas 48 Ha;

4. Tahap keempat pada 2018 akan menjadi tahun puncak investasi di

Tanjung Lesung sebesar Rp 2,04 Triliun. Lahan yang dikembangkan

seluas 48 ha. Selanjutnya;

5. Tahap kelima pada 2019 akan dikembangkan lahan seluas 55 ha

dengan investasi senilai Rp 239,7 miliar;

6. Tahap keenam yang dilaksanakan pada 2020 akan menyerap dana

investasi sebesar Rp 187 miliar untuk pengembangan lahan seluas 55

Ha;

7. Tahap ketujuh, pada Tahun 2021 akan dilakukan pembangunan di

lahan seluas 85 Ha dengan investasi senilai Rp 329,8 miliar;

8. Tahap kedelapan, pada 2022, akan berlangsung pengembangan lahan

yang totalnya bakal menjadi 528 ha. Nilai investasinya mencapai Rp

382,5 miliar.

Page 181: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

162

Gambar 4.5 Tahap Investasi Banten West Java

(Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang 2014)

Dari beberapa kutipan wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa

anggara dana dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di dalam

kawasan berasal dari Badan Pengelola, yaitu PT Banten West Java dan

juga Investor yang sudah melakukan Investasi di Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, Total dan yang dikeluarkan adalah sebesar 1,4

Triliun yang akan dikerjakan dalam beberapa tahap. Sementara untuk

APBD Kabupaten Pandeglang dalam pengambangan KEK Tanjung

Lesung anggarannya sebesar 3 Miliar.

Ketiga, sarana dan praaran dalam pengembangan KEK masih

jauh sangat dirasakan belum mendukung dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung hal ini dapat dilihat dari kondisi jalan menuju kawasan

pariwisata tanjung lesung yang masih rusak, serta sarana prasarana

lainnya yang tidak mendukung. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Oki

(I1.18) Peneliti di Balitbangda Provinsi Banten, berikut petikan

wawancaranya:

Page 182: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

“.....ya itu dari sarana prasarana nya aja belum siap, saya waktu itu terakhir kesana rambuterus jalannya juga rusak parah, jembatannya ambals, gak tau kalo sekarang gimna perkembangannya, yang lebimemperhatinkan itu saya liatkantornya masih pake logo dan pasarnya masih belum terta dengan rapih apalagi tempat pelelangan ikannya, gimna mau narik wisatawan coba kalo kondisinya seperti tercantum dalam rencana aksi dan dan rencana aksi nasionnal juga masih banyak yang belum dikerjakan seperti pembangunan kantor administrator, kantor administraor yang sekarang ditempati itu kantor yang ditempati itu tinformasi turisdisediakan padahal dalam UU Nharus dibuat UMKM dan koprasi guna mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung tapi sampe skrang belum ada.TPA cigeulis jugharus selesai dekerjakan”Pukul 13.00 WIB, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten) Berikut gambar dari

Tanjung Lesung yang keadaanya rusak.

Jalan di Dalam KEK Tanjung Lesung

“.....ya itu dari sarana prasarana nya aja belum siap, saya waktu itu terakhir kesana rambu-rambu jalan itu belum ada, terus jalannya juga rusak parah, jembatannya ambals, gak tau kalo sekarang gimna perkembangannya, yang lebimemperhatinkan itu saya liat kantor Desa Citeurep masa logo kantornya masih pake logo Jawa Barat itu gimana ceritanaya, dan pasarnya masih belum terta dengan rapih apalagi tempat pelelangan ikannya, gimna mau narik wisatawan coba kalo kondisinya seperti itu. sarana dan prasarana lainnya yang tercantum dalam rencana aksi dan dan rencana aksi nasionnal juga masih banyak yang belum dikerjakan seperti pembangunan kantor administrator, kantor administraor yang sekarang ditempati itu kantor yang ditempati itu tadinya kantor buat informasi turis-turis. terus UMKM sama koperasi yang beldisediakan padahal dalam UU No 39 itu sudah diator bahwa harus dibuat UMKM dan koprasi guna mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung tapi sampe skrang belum ada.TPA cigeulis juga belum dibangun padahal harusnya sudah harus selesai dekerjakan”( Wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 13.00 WIB, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten)

Berikut gambar dari Jalan di dalam Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung yang keadaanya rusak.

Gambar 4.6 Jalan di Dalam KEK Tanjung Lesung

(Sumber: Peneliti 2015)

163

“.....ya itu dari sarana prasarana nya aja belum siap, saya rambu jalan itu belum ada,

terus jalannya juga rusak parah, jembatannya ambals, gak tau kalo sekarang gimna perkembangannya, yang lebih

Citeurep masa logo itu gimana ceritanaya,

dan pasarnya masih belum terta dengan rapih apalagi tempat pelelangan ikannya, gimna mau narik wisatawan coba kalo

itu. sarana dan prasarana lainnya yang tercantum dalam rencana aksi dan dan rencana aksi nasionnal juga masih banyak yang belum dikerjakan seperti pembangunan kantor administrator, kantor administraor yang sekarang

adinya kantor buat rasi yang belum

o 39 itu sudah diator bahwa harus dibuat UMKM dan koprasi guna mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung tapi sampe skrang belum

a belum dibangun padahal harusnya sudah ( Wawancara Senin 13 April 2015,

Pukul 13.00 WIB, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten).

Jalan di dalam Kawasan Ekonomi Khusus

Page 183: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

164

Senda dengan apa yang disampaikan oleh (I1.18), Ibu Joyce

(I1.5) Kepala Adminitrator KEK Tanjung Lesung, juga menjelaska bahwa

sarana dan prasarana dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung masih banyak kekurangan, berikut petikan

wawancaranya:

“sarana dan prasana yah, kalo dilihat dari itu masih sangat banyak kekurangannya, salah satunya gedung kantor Administrator ini yang masih banyak sekali kekurangannya dari ruangannya yang sempit, itu kalo kantor kita yang di Tanjung Lesung ruangannya kecil paling muat untuk 6 aja, padahalkan jumlah pegawai kita ada 11 orang yah, trus juga akses internet disana yang sangat sulit padahal kita harus terus update data-data ke Dewan Nasional, ini gimana kita mau update data para investor kalo internetnya terkendala, itu mungkin salah satu hambatan juga yah dalam implementasi KEK Tanjung Lesung, dan kantor yang ada di dalam kawasan itu merupakan gedung kantor sementara, rencananya tahun ini akan dibangunkan gedung permanen di dalam kawasan sebelum pintu masuk kehotel sekitar 2000 atau 3000 meter persegi nantinya.” (wawancara dengan Ibu Joyce, Rabu 29 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Kantor sementara Administartor KEK Tanjung Lesung atau kantor Asda II Kabupaten Pandeglang)

Dari kutipan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa

memang masih banyak sarana dan prasana yang belum terpenuhi dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung kantor

Administrator yang belum dibangun dan sekarang masih menempati

kantor Asda II, sementara kantor yang ada di dalam Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, yang pada peresmian dijadikan kantor

administrator sementara merupakan kantor informasi untuk turis.

Page 184: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

Berikut merupakan Gamabar d

Administrator KEK Tanjung Lesung, yang merupak kantor bekas

Information Center.

Kantor Sementara Administrator KEK Tanjung Lesung

Sementara pernyataan dari Ibu Hj. Imma (I1.

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

Kabupaten Pandeglang,

pengembangan KEK tanjung Lesung sudah mendukung, berikut petikan

wawancaranya: “

pembangunan jalan Tol serang panimbang, yangrencananya akan

selesai dalam waktu 3 Tahun

WIB, di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten

Pandeglang)

Hampir sama dengan

Abdul Azis juga mengungkapkan bahwa sarana dan prasana yang ada

Berikut merupakan Gamabar dari Kantor sementara

Administrator KEK Tanjung Lesung, yang merupak kantor bekas

Information Center.

Gamabr 4.7

Kantor Sementara Administrator KEK Tanjung Lesung(Sumber: Peneliti 2015)

Sementara pernyataan dari Ibu Hj. Imma (I1.4)

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

Kabupaten Pandeglang, menyatakan bahwa sarana dan prasarana dalam

pengembangan KEK tanjung Lesung sudah mendukung, berikut petikan

wawancaranya: “Sarana sudah cukup mendukung, kita tinggal menunggu

pembangunan jalan Tol serang panimbang, yangrencananya akan

selesai dalam waktu 3 Tahun.” (wawancara senin 27 April, Pukul 10.00

WIB, di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten

Pandeglang)

Hampir sama dengan apa yang diungkapkan oleh (I

Abdul Azis juga mengungkapkan bahwa sarana dan prasana yang ada

165

ari Kantor sementara

Administrator KEK Tanjung Lesung, yang merupak kantor bekas Tourist

Kantor Sementara Administrator KEK Tanjung Lesung

Kabid Destinasi

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

menyatakan bahwa sarana dan prasarana dalam

pengembangan KEK tanjung Lesung sudah mendukung, berikut petikan

kung, kita tinggal menunggu

pembangunan jalan Tol serang panimbang, yangrencananya akan

wawancara senin 27 April, Pukul 10.00

WIB, di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten

ngkapkan oleh (I1.4), Bapak

Abdul Azis juga mengungkapkan bahwa sarana dan prasana yang ada

Page 185: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

166

dalam pengembangan KEK sudah sesuai dengan rencana aksi dan

rencana daerah, berikut kutipan wawancaranya:

“Sudah lengkap semua sesuai dengan rencana aksi yang ada, kayak kantor administrator kita sudah ada di Taanjung Lesung, terus listrik, Air bersih itu sudah ada untuk TPA juga sudah ada sementara dibangun disana, untuk jalan di dalam kawasan akan ada penambahan sekitar 6 km.” (wawancara dengan Bapak Abdul Azis, Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang) Dilihat dari wawancara yang peneliti lakukan, dalam aspek

sarana dan prasarana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus ini

masih sangat jauh dari kata cukup, dilihat dari infrastruktur jalan yang

masih rusak serta dukungan-dukungan lainnya seperti pasar, itu masih

sangat tidak layak, padahl nantinya hal tersebut yang menjadi pendukung

dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung, untuk menarik wisatawan

baik lokal maupun mancanegara.

Keempat sumber daya waktu, pada saat peresmian

beroperasinya KEK Tanjung Lesung Tanggal 23 Febuari 2015 Persiden

Joko Widodo memberikan waktu untuk pelaksanaan pengembangan

KEK TL itu selama 3 Tahun, diharapkan pengembangan KEK TL akan

selesai pengerjaanya selama 3 Tahun kedepan sesuai target yang telah

diberikan. Berikut kutipan wawancara dengan Bapak Erwan Kurtubi (I11)

mengenai waktu dalam pembangunan KEK Tanjung Lesung:

“waktunya yang diberikan kemarin oleh Bapak Presiden 3 Tahun sampai benar-benar siap beroeprasinya sepenuhnya mudah-mudahan sebelum 3 tahun sudah selesai di bangun” (wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Bupati Pandeglang)

Page 186: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

167

Dari pihak pengelola dan Pengembang Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, optimis bahwa pengerjaan pengambangan KEK

Tanjung Lesung itu akan selesai sesuai waktu yang diberikan yaitu

selama 3 tahun, berikut pernyataan dari Ibu Ria (I2):

“saya optimis pengerjaan KEK Tanjung Lesung itu akan selesai dalam kurun waktu 3 Tahun, sampai saat ini kan sudah ada 7 perusahaan yang melakukan MOU. Sekrang ini yang sudah dikerjakan itu pembangunanlapangan golp, untuk marina sendiri sudah dalam tahap pengerjaan, dan saya juga yakin investor di KEK Tanjung lesung akan meningkat apalagi presiden sudah menjanjikan bahwa Jalan Tol Serang-Panimbang akan selesai selama 3 Tahun itu dihitung dari peresmian pada tanggal 23 Febuari 2015.” (wawancara dengan ibu Ria Manger PT Banten West Java, pada Senin 12 Mei 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor PT. Banten West Java.

Mengacu pada hasil wawancara di atas mengenai sumber daya

waktu, peneliti menyimpulkan sementara bahwa implementasi KEK

Tanjung Lesung penyelenggaraannya akan tepat pada waktunya yaitu

selama 3 Tahun kedepan. Meskipun masih banyak pembangunan yang

belum dikerjakan seperti belum adanya kantor Administrator, TPA di

Kecamatan Cigeulis yang belum dibangun. Sementara pada rencana awal

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

menyelesaikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Pariwisata Tanjung Lesung pada 2022 atau lebih cepat dari rencana

semula Tahun 2025.

4.3.3 Karakteristik Agen Pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal

dan organisasi informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijkan

Page 187: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

168

publik. Hal ini sangat penting karena kinerja implementasi kebijakan

(public) akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta

cocok dengan para agen pelaksananya. Misalnya, implementasi kebijakan

publik yang berusaha untuk merubah perilaku atau tindakan manusia

secara radikal, maka agen pelaksana projek itu haruslah berkarakteristik

keras dan ketat pada aturan serta sanksi hukum. Sedangkan bila

kebijakan publik itu tidak terlalu merubah perilaku dasar manusia, maka

dapat-dapat saja agen pelaksana yang diturunkan tidak sekeras dan tidak

setegas pada gambar yang pertama. Selain itu cakupan atau luas wilayah

Implementasi kebijakan perlu juga diperhatikan manakala hendak

menentukan agen pelaksana. Semakin luas cakupan Implementasi

kebijakan, maka seharusnya semakin besar pula agen yang dilibatkan.

Dalam dimensi karakteristik peneliti menilai bebrapa aspek yang

terkandung di dalamnya, yaitu karakteristik agen pelaksana, standar

oprasional sistem dan sanksi.

Pertama, karakteristik agen pelaksana pengembangan KEK

Tanjung Lesung yang melibatkan banyak pihak-pihak didalamnya.

Dalam hal ini pihak-pihak yang terlibat didalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung itu antara lain PT Banten West Java, Para Investor

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dalam hal ini yaitu PT

Telkom yang merupakan salah satu dari Perusahaan yang sudah

melakukan MOU dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung. SKPD di

Kabupaten Pandeglang yang terkait dalam pengembangan Kawasan

Page 188: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

169

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, yaitu: Dinas Pariwisata Pemuda dan

Olah Raga kaitannya terhadap pengembangan kawasan wisata di

Kabupaten Pandeglang, Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air yang

kaitannya dalam mendukung sarana dan prasarana di Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Kabupaten Pandeglang, Dinas Cipta Karya Penataan Ruang dan

Kebersihan yang kaitannya dalam pembangunan TPU di Kecamatan

Cigeulis guna menunjang KEK Tanjung Lesung, Bappeda dalam hal ini

kaitannya dengan rencana pembangunan daerah, Dinas Koprasi

perindustrian dan perdagangan dal hal ini kaitanyannya yaitu penyediaan

UMKM di wilayah KEK Tanjung Lesung serta serta keterkaitan SKPD

lainnya dan Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung.

Peran atau karekteristk dari para agen pelaksana pengembangan

KEK Tanjung Lesung itu melibatkan berbagai pihak baik itu dari

pemerintah, swasta dan masyarakt, Bapak Azis (I1..3) Kasubid

Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten pandeglang,

menyatakan bahwa perana dari pemerintah kabupaten pandeglang disini

adalah sebagai berikut:

“Setiap SKPD di Kabupaten Pandeglang memiliki peranan dalam hal pengembangan KEK Tanjung Lesung sesuai dengan rencana aksi daerah yang sudah dibuat, disitu sudah ada pertanggung jawabannya masing-masing. Kita juga sudah ada kesepakatan bersama yang sudah di tandatangani oleh SKPD terkait seperti dinas perhubungan, pendidikan, sama SKPD yang lainnya nanti kamu bisa liat perjanjian dan anggarannya.”(wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Bappeda Kabupaten Pandeglang)

Page 189: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

170

Senada dengan apa yang disampaikan oleh (I1.3), Bapak Erwan

Kurtubi (I1.1) wakil dewan kawasan, menyatakan bahwa setiap SKPD di

kabupaten pandeglang dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung memiliki peranannya masing-masing, berikut petikan

wawancaranya:

“tiap SKPD di Kabupaten Pandeglang itu memiliki perannya masing-masing dalam kaitannya dengan pengembangan KEK, nanti bisa liat sendiri di rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah itu sudah ada penjelasannya pengerjaannya kapan dan siapa yang bertanggung jawab”(wawancara Senin 27 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Kantor Bupati Pandeglang).

Bentuk nyata yang sudah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten

sendiri dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, itu dengan

membentuk Tim Percepatan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus,

dan juga membentuk Tim Pendamping Masyarakat untuk mendampingi

masayarakat dalam mempersiapakan diri untuk ikut serta denga adanya

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, berikut pernyataan dari

bapak Abdul Azis (I1.3) Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan

Bappeda Kabupaten pandeglang, berikut petikan wawancaranya:

“dukungan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten pandeglang terkait KEK Tanjung Lesung itu, kita membentuk yang namanaya Tim percepatan pembangunan kawasan ekonomi Khusus sendiri, yang kemudian hasil dari tim percepatan pembangunan KEK Tanjung Lesung di bentuklah Administrtor Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, para pegawainya itu merupakan PNS yang mempunyai kompetensi dalam bidang-bidang perizinan.”(wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang)

Page 190: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

171

Peran dari setiap SKPD di Kabupaten Pandglang dalam

pengembangan Kawasan ekonomi khusus itu masing-masing memiliki

perannya sesuai dengan rencana aksi yang sudah dibuat, berikut

pernyataan dari dari Ibu Imma (I1.4) terkait perannya dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung:

“Masing-masing itu punya peran, disini Dinas Pariwisata sebagai yang promosikan pariwisata bukanhanya Tanjung Lesung tapi juga wisa-wisata lain di kabupaten pandeglang. Dinas pariwisat kabupaten juga melakukan pengembangan dan pembinaan sanggar seni budaya, melakukan penyuluhan sadar wisata secara berkala, pelatihan pemandu wisata dan bahasa asing itu sering kami lakukan ke masyarakat”.(Senin 27 april 2015 Pukul 11.00 kantor Dinas Pariwisata kabupaten Pandeglang)

Sementara Bapal Anwari (I1.6) Kepala Dinas Cipta karya

menyatakan bahwa peran dinas cipta karya dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung itu dalam bidang sarana prasaranya:

“Disini Dinas Cipta Karya itu berperan dalam mendukung sarana dan prasarannya seperti dalam pembuatan TPA Cigeulis itu menjadi peran kami dan insaallah akan kami bangun tahun 2016 nanti karena lahannya sekarang sudah di bebaskan semua.“ (wawancara selasa 28 April, pukul 14.00, di Dinas Cipta Karya Kabupaten Pandeglang) Sementara itu peran Dinas Binamarga Kabupaten Pandeglang

itu sebagai pendukung sarana dan prasarannya, berikut pernyataan Bapak

Syarif (I1.7) Kepala Dinas Binamarga, berikut pernyataanya: “peran

kami disini itu seperti peningkatan jalan Desa menjadi jalan

Kabupaten”. (wawancara Selasa 28 April, Pukul 15.00 di Dinas

Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pandeglang).

Page 191: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

172

Sementara untuk Ibu Iis Djunaningsih (I1.8) Kabid Koprasi

Disperindag Kabupaten Pandeglang, menyatakan perannya dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung, itu adalah untu meningkatkan

keterampilan masyarakat, berikut pernyataan dari Ibu Junaningsih (I1.8) :

“Peranya kami di pemda pandeglang itu memiliki peranan masing-masing yang memang sudah ada direnacanya itu disini dinas koprasi berperan untuk meningkatkan ketarimpilan masyarakat disana, itu sudah kami laksanakan, kami juga rencananya akan membuat gerai-gerai koprasi yang nantinya akan diisi oleh masyarakat sekitar untuk dan juga melakukan pelatihan untuk UMKM bagi masyarakat.”(wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 11.00 di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Pandeglang) Sementara peran BWJ sendiri dalam pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus sebagai badan pengelola, berikut ketipan wawancara

dengan Ibu Ria (I2) Manajer BWJ:

“Disini peran kami itu sebagai badan usaha pengelola dan juga penyelenggara KEK Tanjung Lesung, disini kami mengelola agara memang pengerjaan KEK Tanjung Lesung itu akan terlaksana sesuai dengan target dan juga waktu yang ditetapkan, kita sekarang sedang fokus untuk menarik investor sebanyak-banyaknya agar mau berinvestasi disini, dan kami juga berharap ada bantuan dari pemerintah daerah.” (wawancara Rabu 12 Mei 2015, Pukul 10.00 WIB, di kantor BWJ) Sementara Bapak Oki Oktaviana (I1.18), menyatakan bahwa

SKPD di kabupaten pandeglang sudah melakukan kesepakatan untuk

mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, berikut petikan

wawancaranya:

Page 192: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

173

“Tiap SKPD di kabupaten pandeglang itu sudah tanda tangan, nah misalnya dinas pendidikan, disbudpar sadar berkala nah ini yang udah ada tuh baru rambu-rambu lalu lintas sama lampu lalu linta nah ini semua SKPD nya sudah tandatangan, nahkalo sub terminal oleh dishub belum ada, dinas kelautan kayak pasarikan itu belum dibuat, kalo dari binamarga mungkin sudah dimulai yah kayaknya, ini padahal anggarannya sudah dari Tahun 2012 dan anggarannya itu 3 miliar loh tapi sampe sekarang mana, padahal telat-telat yah pengerjaanya harus pada Tahun 2013 tapi sampe sekarang mana.”(wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 13.00 di Kantor Balitbangda Provinsi Banten)

Sementara Ibu Joyce (I1.5) Kepla Administrator KEK Tanjung

Lesung, menjelaskan bahwa perannya dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung adalah memberikan perizinan-perizinan yang

dilimpahkan baik dari BKPN, Kementrian perdagangan dan provinsi

selain itu kewenangannya yaitu sosialisasi mengenai KEK Tanjung

Lesung, berikut pernyataan dariIbu Joyce ( I5) Kepala Kantor

Administrator KEK Tanjung Lesung:

“sisi pelimpahan kewenangan semua juga sudah dilakukan ada pelimpahan kewenangan dari BKPN, kementrian perdaganggan dari provinsi dan kabupaten semuanya sudah dilakukan untuk 57 jenis perizinan , 19 jenis perizinan kabupaten, 8 perizinan BKPN, 6 perizinan kementrian perdagangan, dan 20 perizinan provinsi itu sudah dilakukan”(Wawancara Rabu 29 April 2015, Pukul 10.00WIB, di Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung) Sementara itu, masih ada SKPD yang memahami mengenai

peran yang dilakukan guna mendukung KEK Tanjung Lesung, padahal

direncana Aksi Darahnya sudah jelas memiliki peran, namun ketika

peneliti melakukan wawancara narasumber yang peneliti wawancara

tidak mengetahui apa saja peran yang dilakukan dalam pengembangan

Page 193: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

174

KEK Tanjung Lesung, berikut wawancara yang dilakukan kepada Bapak

Wawan (I1.14), berikut kutipan wawancaranya:

“kita disini itu tidak ikut terjun langsung dalam pengembangan

KEK Tanjung Lesung, disini Dishub hanya sebagi pendukung

saja yang punya wilayah saja, adapun yang melaksanakannya

itu dari provinsi kita hanya diberikan informasi saja teerkait

pengalihan jalan, pembuatan terminal, dan rambu-rabu itu

dihub provinsi yang menangani, bukan kabupaten karena itu

memang jalan provinsi kita disini sebagai koordinasi saja dan

pemberitahuan saja”(wawancara Selasa 28 April 2015, Pukul

11.00 WIB, di Dishubkominfo Kabupaten Pandeglang)

Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang yang diwakili oleh

Sekretaris Daerah, Para Asisten Daerah dan Para Kepala SKPD Lingkup

Pemerintah Kabupaten Pandeglang mendeklerasikan pernyataan

Penetapan Rencana Aksi Daerah (RAD) Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Pariwisata Tanjung Lesung guna mendukung dan mewujudkan

Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung

Lesung, keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut

menjadi tanggung bersama (tanggal 8 Oktober 2012). Adapun lebih

jelasnya SKPD apa saja yang memiliki peran dalam Implemeentasi KEK

dapat dilihat sebagai berikut:

Page 194: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

Kesepa(Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang 2013)

Selain menanyakan mengenai peran dari para

dalam pengembangan

juga peneliti menanyakan mengenai kesiapan para stake holder dalam

pengembangan

pengembangan

dekemukan oleh Bapak Dirlan (

“kesiapan pembangunan Tahun 2003. Sempat menjadi kekawatiran karena presiden sudah berganti. Namun menjadi harapan kemabali ketika Jokowi menninjau kawasan tersebut beberapa bulan lalu. Untuk persiapan melewati jalan cigeulis, Cikeusik, Cibaling, jalan untama yang menghubungkan menuju KEK sangat bagus. Hanya masih ada bagia jalan yang amblas, untuk tahun 2016 pemerintah pusat menganggarkan 100 milyar, tuj

Gambar 4.8 Kesepakatan SKPD Kabupaten Pandeglang

(Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang 2013)

Selain menanyakan mengenai peran dari para

dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

juga peneliti menanyakan mengenai kesiapan para stake holder dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

pengembangan KEK TL ini sudah digagas sejak Tahun 2003, hal ini

dekemukan oleh Bapak Dirlan (I4.2), berikut kutipan waw

“kesiapan pembangunan KEK TL ini sudah digagas sejak ahun 2003. Sempat menjadi kekawatiran karena presiden

sudah berganti. Namun menjadi harapan kemabali ketika Jokowi menninjau kawasan tersebut beberapa bulan lalu. Untuk persiapan infrastruktur sudah dalam persiapan. Kemarin saya melewati jalan cigeulis, Cikeusik, Cibaling, jalan untama yang menghubungkan menuju KEK sangat bagus. Hanya masih ada bagia jalan yang amblas, untuk tahun 2016 pemerintah pusat menganggarkan 100 milyar, tujuannya untuk percepatan

175

Selain menanyakan mengenai peran dari para stake holder

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, disini

juga peneliti menanyakan mengenai kesiapan para stake holder dalam

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. kesiapan

ahun 2003, hal ini

), berikut kutipan wawancaranya:

KEK TL ini sudah digagas sejak ahun 2003. Sempat menjadi kekawatiran karena presiden

sudah berganti. Namun menjadi harapan kemabali ketika Jokowi menninjau kawasan tersebut beberapa bulan lalu. Untuk

infrastruktur sudah dalam persiapan. Kemarin saya melewati jalan cigeulis, Cikeusik, Cibaling, jalan untama yang menghubungkan menuju KEK sangat bagus. Hanya masih ada bagia jalan yang amblas, untuk tahun 2016 pemerintah pusat

uannya untuk percepatan

Page 195: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

176

pembangunan. Secara keseluruhan jika kita lihat sejak permulaan 2003 sudah ada wacana KEK Tanjung Lesung, perkembangannya hingga tahun sekarang menurut saya sangat lambat, tetapi semoga seletah kehadiran Jokowi, ini bisa mempercepat semuanya” (wawancara Senin 20 April 2015 Pukul 13.00 WIB, di Gedung Fisip Untirta)

Sejauh ini pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung sudah siap, walaupun memang masih ada yang belum

terselesaikan seperti pembebasan lahan, hal ini dikemukan oleh Bapak

Abdul Azis (I1.3) Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda

Kabupaten pandeglang, berikut petikan wawancaranya:

“Sejauh ini sudah siap tapi dari lahan sendiri masih kurang belum dibebaskan semua, yang seharusnyakan 1500 Hektar, ini sekarang itu yang sudah dibebaskan baru sekitar 1475 kalo gak salah coba nanti keterangannya minta ke BWJ aja. Kita sudah menyiapan TPA yang dicigeulis jadi sampah dikawasan itu masuk kesana trus disana juga nanti ada outlet ataau gerai-gerai nanti itu yang ngisi masyarakat pandeglang atau masyarakat sekitar. Untuk Umkm itu belum yah belum itu amant undang-undangnya bisa dibaca nanti memang diharuskan ada UMKM makanya diperjanjian kita juga disaklekan juga disitu.” Hal serupa juga diungkapkan (I1..9) yang menyatakan

pengembangan KEK tanjung Lesung sudah siap, berikut kutipan

wawancaranya: “Menurut saya persiapan dalam pengembanga KEK

Tanjung Lesung itu sudah siap kalo dari kita sedang membuat

perencanaan dalam bidang pendidikan seperti peningkatan kualitas SMK

Pariwisata”. Hal tersebut juga dikemukan oleh (I1.10) yang menyatakan

bahwa :“Sejauh ini kesiapan pengengembangan KEK sudah siap kalo

menurut saya, baik dari pemerintah daerah maupun swastanya sekaran

ini hanya tinggal menunggu investor.”

Page 196: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

177

Sementara Ibu Joyce (I1.5) Kepala Kantor KEK Tanjung

Lesung, melihat kesiapan pengembangan KEK tanjung lesung dari

rencana aksi daerah dan rencana aksi nasional, berikut petikan

wawancara yang peneliti lakukan:

“....Rencanana aksi KEK TL tuh kan ada dua yah yaitu rencana aksi daerah dan rencana aksi nasional, jadi rencana aksi nasional yang terkait dengan administrator itu ada beberapa item pertama pelimpahan kewenangan perizinan kemudian yang kedua kelembagaan administrator kemuda pelatihan SDM. Kalo dari pembentukan administratornya sudah dilaksanakan 2014 sudah dibentuk dan kemudian dilantik penjabat-penjabatnnya itu sudah 2014 dan sudah mulai beroprasionalal secara pribadi dengan SDM sekitar 11 orang. kemudian sudah dianggarkan pendanaannya oleh APBD juga. Klo secara kelembagaan sudah clear sudah dilaksanakan dari sisi pelimpahan kewenangan semua juga sudah dilakukan ada pelimpahan kewenangan dari BKPN, kementrian perdaganggan dari provinsi dan kabupaten semuanya sudah dilakukan untuk 57 jenis perizinan, 19 jenis perizinan kabupaten, 8 perizinan BKPN, 6 perizinan kementrian perdagangan, dan 20 perizinan provinsi itu sudah dilakukan. Kemudian kalo dari sisi pelatihan baru pelatihan dari BKPN yang lainnya nya belum, itu hutang pelatihan ini yang masih belum dilakukan. Bisa dua cara sebenarnya kami yang meminta atau mereka yang meminta jadi yang sudah dilakukan baru BKPN saja untuk penanaman modal sementara untuk provinsi dan kemendag itu belum dilakukan yah. Itu untuk rencana aksi nasional yang belum dilakukan termasuk juga buat infrastruktur untuk pembangunan gedung kantor dan peralatan. Jadi gedung kantor yang ada di dalam kawasan itu merupakan gedung kantor sementara. Rencana tahun ini akan dibangunakan di dalam kawasan sebelum pintu masuk kawasan.(Wawancara, Rabu 29 April 2015, Pukul 10.00, di Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung)

Dari wawancara tersebut, kesiapan pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung belum siap sepenuhnya, hal ini dilihat

dari masih rencana aksi naional yang masih belum dilaksanakan, salah

satunya dari rencana aksi nasional yang belum dilaksanakan termasuk

Page 197: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

178

pembangunan gedung kantor Administrator Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung yang masih sementara.

Sementara Bapak H.Sukran (I1.13) Kepala Dinas Badan

pelayanan Perizinan Kabupaten pandeglang, berikut petikan wawancara:

“Nah kalo dilihat itu mereka belum punya Kantor Adminitrator sekarang itu mereka menempati ruangan di kantor Asda II yah di tanjung lesungkan itu kantor informasi turis yah itu kantor sementara pada saat ada Bapak Jokowi jadi sementara pake itu dulu jadi sekarang kantornya masih menumpang. Kalo dilihat dari adminitratornyasih mereka sudah siap, hanya tinggal menunggu investor yang datang sistem perizinannya kan meraka sudah online yah, jadi sekarang kalo ada investor juga mereka sudah siap melayani, dari segi mekanisme sistemnya sudah online dan dikita belum, karena ada beberapa izin yang harus di input ke sistem pelayanan perizinan pusat jadi nanti investor-investor langsung bisa terlihat, tapi untuk berapa jumlah investor yang masuk atau sudah meraka input itu belum tau ada berapa-berapanya.”(wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 11.30, di Badan Pelayanan Perizinan Kabupaten Pandeglang)

Dari petikan wawancara tersebut, kesiapan administartor dalam

pemeberian izin kepada para investor dirasa sudah siap, karena

mekanisme pemberian izin yang dilakukan oleh Administrator KEK

Tanjung Lesung sudah menggunakan sitem Online, hanya saja mereka

belum memilki kantor sendiri, dan sekarang mereka menempati kantor

sementara di kantor Asda II Kabupaten Pandeglang. Senada dengan apa

yang petikan wawancara diatas (I1.18) Peneliti Balitbangda provinsi

Banten, mengemukakan sebagai berikut:

“Saya rasa pengembangan KEK itu belum siap itu masih banyak sekali yang memang sudah ada di rencana aksi tapi memang belum dikerjakan, ini pada saat saya penelitian kesana kantor kelurahan, ini ini kantor kondisi ko kayak gini, pasar ko kaya gini jembat juga ambruk ya gimana investor mau tertarik

Page 198: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

179

coba. Baca undang-undang kan harusnya ada koperasi yang disediakan swata tapi belum ada, ini yang lucu harusnya kan disediakan oleh swasta malah rencananya akan diambil alih oleh pemerintah rencana nya akan dibangun di luar kawasan katanya akan dibuat 2 hektar tempat parkiparkir rest area” (wawancara senin 13 April 2015 di Kantor balitbangda Provinsi Banten)

Dari petikan wawancara tersebut, dari segi kesiapan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, sejauh ini

dirasa masih belum siap karena masih banyak sarana dan prasarana yang

belum ada dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung, seperti

belumadanya Koperasi yang disediakan pihak swasta dan pemerintah.

Berangkat dari wawancara yang peneliti lakukan diatas, peneliti

menyimpulkan bahwa karakteristik dari para agen pelaksana belum

dipahami oleh sebagaian besar implementor dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung, hal ini tentunya akan menjadi kendalam dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung itu sendiri.

Kedua, SOP. Untuk SOP sendiri dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung di kanntor administrtator belum ada masih dalam tahap

penyusunan, sehingga mengalami kesulitan di dalam pelaksanaannya

berikut penjelasn dari Ibu Joyce (I1.5) Kepala kantor Administrator KEK

Tanjung Lesung:

“untuk SOP nya dalam penyelenggraan KEK Tanjung Lesung itu belum dibuat masih dalam tahap penyusunan. Sehingga kami mengalami sedikit kesulitan di dalam menjalankan tugas dan fungsi kami dalam pengembanagan KEK Tanjung Lesung.” (Wawancara Rabu 29 April 2015, Pukul 10.00, di kantor Administrator KEK Tanjung Lesung).

Page 199: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

180

Berbeda dengan apa yang dikemukan oleh (I1.5), Bapak Abdul

Azis (I1.3) Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda

Kabupaten pandeglang, mengemukakan sudah ada SOP dalam

pengembanga KEK Tanjung Lesung, berikut kutipan wawancaranya:

“Sudah ada SOP dalam pengembanagn KEK tanjung Lesung, adanya di BWJ, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya sudah ada, sudah dibuat untuk penyelenggaraan KEK Tanjung Lesung, apa saja yang akan dikerjakan dll itu ada di BWJ”(wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantro Bappeda Kabupaten Pandeglang)

Senada dengan apa yang dikemukakan oleh (I1.3), Bapak Erwan

kurtubi (I1.1) Wakil Dewan kawasan Provinsi Banten, mengemukakan

sebagai berikut:

“dalam perjanjian pengembangan KEK Tanjung Lesung yang dilakukan oleh BWJ itu sudah mengatur tentang apasaja yang harus dan tidak boleh dilakukan, serta kewajiban yang harus dilakukan oleh BWJ dalam hal ini sebagai pengelola dan KEK Tanjung Lesung itu semuanya sudah diatur bisa nanti ditanyakan ke Bappeda yah”

Dari kutipan wawancara mengenai SOP, kesimpulan sementara

bahwa belum adanya SOP dalam pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, ha ini tentu saja menyulitkan dalam

pelaksanaan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus karena belum

jelasnyamekanisme pelaksanaanya.

Ketiga mekanisme sanksi, adapaun bentuk dan mekanisme

sanksi dalam penyelenggaraan KEK Tanjung Lesung, Menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 43 Administrator berwenang

memberikan:

Page 200: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

181

a) Arahan kepada badan pengelola KEK untuk perbaikan

operasionalisasi KEK; dan

b) Teguran kepada badan usaha pengelola KEK dalam hal terjadi

penyimpangan dalam pengoperasian KEK.

Untuk mekanisme sanksi dalam pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus sudah ada aturannya dalam peraturan

pemerintahnya,berikut pernyataan dari (I1.1): “itu sudah diatur dalam

peraturan mengenai penyelenggaraan KEK Tanjung Lesung, tapi sejauh

ini pengembangan KEK Tanjung Lesung masih sesuai dengan ketentuan

yang ada”. (Wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di

Kantor Bupati Pandeglang)

Senada juga disampaikan oleh Ibu joyce (I1.5) Kepala Kantor

Administrator KEK Tanjung Lesung, berikut kutipan wawancaranya:

“Kalo untuk sanksi itu sudah diatur ada di peraturan penyelenggaraan

KEK, tapi untuk sejauh ini belum ada kendala masih sesuai.”

(wawancara Rabu 29 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor

Administrator KEK Tanjung Lesung).

Dari wawancara tersebut, bahwa untuk sanksi dalam

pengembangan kawasan ekonomi khusus sudah diatur dalam peraturan-

pemerintah, dan sejauh ini belum ada sanksi yang dikeluarkan oleh

Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, maupun

dewan kawasan hal ini membuktikan bahwa sampai sejauh ini

pengembangan KEK Tanjung Lesung sesuai dengan ketentuan yang ada.

Page 201: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

182

4.3.4 Sikap dan kecenderungan (disposition) para pelaksana

Sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan

sangat banyak mempengaruhi keberhasian atau tidaknya kinerja

Implementasi kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh

karena kebijakan yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga

setempat yang mengenal betul persoalan dan permasalahan yang mereka

rasakan. Tetapi kebijakan yang akan implementor pelaksanaan kebijakan

adalah kabijakan “dari atas” (top-down) yang sangat mungkin para

pengambil keputusan tidak pernah mengetahui (bahkan tidak mampu

menyentuh) kebutuhn, keinginan, atau permasalahan yang warga ingin

selesaikan.

Dalam dimensi penilaian mengenai disposisi para pelaksana

terdapat dua elemen penting yang perlu diperhatikan karena sangat

berpengaruh terhadap kinerja implementaii kebijakan, yakni kognisi

(pemahaman) serta respon (dukungan/persetujuan) agen pelaksana.

Pertama, kognisi (pemahaman) masih banyak yang belum

memahami mengenai apa itu Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung, untuk apa Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung di

bangun, dan apa saja yang nantinya akan di bangun di Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh

Bapak Wowon Dirman (I1.11) Kepala Dinas Pertanian dan perternakan

Kabupaten Pandeglang:

Page 202: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

183

“kalo saya sih kurang paham neng tentang Kawasan Ekonomi Khusus itu apa, terus tujuannya untuk, apa saja yang akan dibangun itu saya belum tau, karena memang disini kami tidak turun langsung sebagai pengembang hanya untuk mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung itu sendiri, kalo untuk lebih jauhnya seperti apa perkembangannya sekarang kami tidak mengetahui.”(Wawancara Selasa 14 April 2015, Pukul 10.00, di Dinas Perternakan dan Perternakan Kabupaten Pandeglang). Dari kutipan wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa

pemahaman implementor terkait Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung sejauh ini masih sangat sedikit hal ini terbukti dari petikan

wawancara dengan salah satu narasumber yang menyatakan bahwa

memang tidak mengetahui mengenai apa itu Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, padahal setiap SKPD di Kabupaten Pandeglang itu

memiliki peranan dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung. senada dengan apa yang disampaikan (I1.11), Bapak

Wawan (I1.14), menyatakan bahwa kewenangan Dishubkominfo dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung hanya

sebagai yang memiliki wilayah saja, untuk pengerjaan sperti pembuatan

rambu, pengelihan jalan, dan pembuatan Subterminal Panimbang itu

kewenangan dari pusat dan provinsi, berikut petikan wawancaranya:

“KEK itu kan Kawasan Ekonomi Khusus yah, nah itu kan jalan di panimbang itu jalan nasional jadi yang ngaturitu ya nasional, kalo jalan citeureup itu juga masuknya jalan provinsi jadi yang ngatur itu provinsi yang bikin rambu itu kewenangan nasional dan provinsi jadi yang ngatur kewenangan jadi seperti pengalihan jalan atau rekayasa jalan itu ya wewenang nya itu provinsi”(wawancara Selasa 28 April 2015, Pukul 11.00, di Dishubkominfo Kabupaten Pandeglang)

Page 203: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

184

Dari kutipan wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa memang

masih ada implementor yang belum memahami mengenai Pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, dalam hal ini kaitan

Dishubkominfo Kabupaten Pandeglang dalam pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sesuai dengan kesepakatan dari setiap

SKPD yang sudah ditandatangani oleh masing-masing kepala dinas

memiliki tugas untuk pembangunan Subterminal Panimbang, dan

pembangunan rambu-rambu lalu lintas. Hal ini juga di dukung oleh

pernyataan Bapak Oki Oktaviana (I1.18) Peneliti Balitbangda, yang

menyatakan bahwa banyak para implementor dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung tidak mengetahui seperti apa pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, berikut petikan wawancaranya:

“Saya rasa masih banyak para implementor itu tidak mengetahui bagaimana pengembangan KEK Tanjung Lesung nih kayak anggara yang sudah jelas ditanda tangani oleh para kepala dinas tapi ditanya perkembangannya malah gak tau. Dan sampai saat ini malah banyak pengerjaannya yang belum dikerjakan itu padahal anggran 2012, harusnya paling lama 2013 atau 2014 harus sudah beres”(wawancara Seinin 13 April 2015, Pukul 13.00, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten)

Kedua, respon para pelaksana dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung tentunya diperlukan dukungan-dukungan dari berbagai

pihak guna memperlancar KEK Tanjung itu sendiri, karena hal ini

tentunya akan mempengaruhi implementasi pengembangan Kawasan

Ekonomi Khususu itu sendiri. Berikut pernyataan dari Bapak Endang

(I1.2) stap di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, yang

Page 204: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

185

menyatakan mendukung tentang adanya KEK Tanjung Lesung, berikut

kutipan wawancaranya:

“Tentu saja kami disini mendukung adanya KEK Tanjung Lesung, karena dengan adanya KEK Tanjung Lesung itu akan memperkenalkan provinsi banten ke masyarakat luas yang tentunya dapa memajukan daerah tersebut, ya kalo bentuk dukungannya kami dari dinas pariwisata Provinsi Banten sering mengadakan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat mengenai pariwisata dan keterampilan-ketrampilannya lainnya yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, baru kamarin kami mengadakan penyuluhan di Desa Cipanon dalam rangka sadar wisata Provinsi Banten yang memang dilakukan sekala berkala”(wawancara Selasa 14 April 2015, Pukul 14.20 WIB, di Dinas Kebudayaan dan pariwisata Provinsi Banten)

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak Endang (I1.2),

Ibu Imma (I1.4) Kasubid Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas

Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pandeglang, pemuda dan

olah raga Kabupaten Pandeglang, yang menyatakan dukungannya

terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,

berikut petikan wawancaranya:

“Disini Dinas Pariwwista sebagai anggota dewan kawasan tentu saja mendukung adanya KEK Tanjung Lesung, dukungan dari kami yaitu melalui promosi-promosi paariwisata dan pengenalan keunggulan wisata KEK Tanjung Lesung. Hal ini tentu akan menarik para wisatawan untuk datang ke tanjung lesung. Sebagai angota dewan kawasan tentu saja kami ikut memantau dan mengawasi perkembangan pembangunan KEK Tanjung Lesung sampai sejauh ini”. (Senin 27 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pandeglang).

Dukungan yang sama juga diberikan oleh Bapak Anwari (I1.6)

Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Pandeglang, bentuk dukungan

Page 205: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

186

yang diberikan dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung salah satunya adalah pembangunan TPA Cigeulis yang

rencananya akan dikerjakan pada Tahun 2016, berikut petikan

wawancaranya:

“Kami disini mendukung, ya itu kayak pembangunan TPA di Cigeulis tapi memang belum karena memang pengerjaannya akan dibangun Tahun 2016 karena memang persaratannya belum kita baru 3 hektar nah sekarang baru ditambah 2 hektar lagi jadi udah 5 hektar untuk pengerjaannya itu di tahun 2016.”(wawancara Selasa 28 April 2015, Pukul 13.00 WIB, di Dinas Cipta Karya Kabupaten Pandeglang).

Dari wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa ada ketidak

sesuaian rencana aksi daerah dalam implementasi kebijakan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu dalam pembangunan

TPA Cigeulis yang seharusnya dibangun pada semester 2 dan 3 setelah

tanjung lesung ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sesaui

dengan peraturan pemerintah Nomor 26 Tahun 2012, tetapi dalam

implementasinya terjadi keterlambatan pembangunannya hal ini

dikarenakan kendala dari pembebasan lahan 5 hektar untuk pembangnan

TPA Cigeulis.

Selain itu dukungan terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, juga disampaikan oleh Ibu junaningsih (I1.8)

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Pandeglang,

yang menyatakan bukti dari dukungannya adalah akan dibuatnya gerai-

gerai dan mengdakan pelatihan kepada masyarakat, berikut petikan

wawancaranya:

Page 206: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

187

“Kalo dari Dinas Koperasi itu kita renanaya akan membuat gerai-gerai disana untuk mendukung kek tanjung lesung, diasana juga dari dinas koprasi itu kita mengadakan pelatihan kepadamasyarakat untuk meningkatkan ketarampilan masyarakat (kerajinan tangan/cindaramata/ oleh-oleh) itu yang sudah kita lakukan dalam mendukung KEK.” (Wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 11.00 WIB, di Dinas Perindustrian perdagangan dan UMKM Kabupaten Pandeglang)

Selain itu untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang salah

satu bentuk dukungannya yaitu, dengan meningkatkan kualitas SMK

Pariwisata di Kabupaten Pandeglang, berikut petikan wawancara dengan

Bapak H. Dadan (I1.9) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang,

berikut kutipan wawancaranya:

“Tentu saja kami disini mendukung pengembangan KEK Tanjung Lesung salah satu bentuk dukungannya itu salah satunya dengan meningkatkan kualitas SMK Pariwisata di Kabupaten Pandeglang, nah yang sekarang sedang dalam perencanaan adalah kita akan mempersiapan Politeknik Banten untuk program studi perhotelan, bisnis, manajemen pariwisata ini untuk 2015.”

Berbeda dengan pernyataan mengenai dukungannya terhadap

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Bapak Oki

Oktaviana (I1.18) Peneliti di Balitbangda Provinsi Banten, mengkeritisi

bahwa dirinya kurang setuju KEK ditetapkan pada saat itu, berikut

petikan wawancanya:

“Saya mengkritisi Saya sebenarnya kemaren juga kurang setuju KEK ditetapkan pada saat itu, saya pengennya diundur dulu dengan catatan kewajiban si swasta itu depenuhi dulu, karna

Page 207: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

188

kayak pembangunan pelabuhan (kapal pesiar itu kewajiban swata, trus pembebasan lahan 1500 itu aja masih belum terakhir itu sekitar 200 Hektar itu belum dibebaskan, saya pegennya gitu Karena kalo misalnya sudah ditetapkan oleh pemerintah si swasta nya jadi terlenadan dan memang bener saya kepenggennya jangan dulu diresmikanlah.”(wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 13.00 WIB, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten) dari kutipan wawancara mengenai respon dari para implementor

terkait pegembangan KEK Tanjung Lesung dapat disimpulkan bahwa

mayoritas implementor mendukung tentang adanya Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, tetapi juga ada yang memang kurang setuju

terhadap penetapan beroprasinya KEK Tanjung Lesung pada Tanggal 23

Febuari Tahun 2015, hal ini dikarenakan masih banyak kewajiban-

kewajiban dari swata yang memang dilaksanakan dan seharunya

peresmian beroprasinya Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

harus menunggu setelah kewajiban-kewajiban dari swasta itu dipenuhi

terlebih dahulu.

Sementara untuk fasilitas yang disediakan dalam pengembangan

KEK Tanjung Lesung, guna menarik investor dan wisatawan untuk

berkunjung dan melakukan investasi di Tanjung Lesung, ada beberapa

fasilitas yang disediakan oleh pihak swasta maupun pemerintah daerah

untuk wisatawan dan investor di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung. Berikut kutipan wawancara dari Bapak Abdul Azis (I1.3)

Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten

Pandeglang, mengenai kemudahan dan fasilitas bagi para investor yang

Page 208: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

189

akan disediakan oleh pemerintah di Kabupaten Pandeglang terkait

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung:

“Nah kami sedang membuat perbup mengenai kemudahan investasi yaitu dari insentif pajak dan retribusi tapi belum kami keluarkan karena sedang menunggu rencana induk pengembangan pariwisata daerah, dalam perda soal ripda atau riparda itu salah satu kausul didalam perda itu pemerintah daerah dapat meberikan insentif dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi disektor wisata nah dari situ dari perda itu nanti barumuncul perbup soal insentif pajak dan retribusi tapi khusus untu orang-orang yang berinvestasi di sektor pariwisata saja jadi nanti ada insentif yang di dalam kawasan dan ada insentif yang diluar kawasan” (wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Bappeda Kabupaten Pandeglang)

Dari kutipan wawancara tersebut dapat diketahui, bahwa

nantinya akan ada peraturan Bupati mengenai kemudahan berinvestasi

yang diberikan kepada para investor di bidang pariwisaata seperti insentif

pajak dan retribusi, tetapi memang masih belum dikeluarkan karena

sedang menunggu rencana induk dari pengembangan pariwisata daerah.

Hal ini tentunya dibuat agar investor-investor tertaik untuk melakukan

invetasi di Kabupaten Pandeglang, karena banyaknya kemudahan-

kemudahan dan fasilitas yang dibetikan kepada para investor, tentunya

diharapkan dengan dikeluarkannya peraturan Bupati tersebut akan

semakin banyak investasi-investasi di Kabupaten Pandeglang khususnya

di bidang pariwisata dan tentu saja secara jangka panjang akan

memberikan keuntungan yang besar bagi Kabupaten Pandeglang.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh (I1.3), Ibu Joyce

(I1.5) Kepala Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung, menjelaskan

Page 209: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

190

mengenai kemudahan yang diberikan dalam Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, seperti pengurangan pajak retribusi, kecepatan

pelayanan, dan juga failitas-fasilitas lain yang mendukung Kawasan

Ekonomi Khusus yang disediakan untuk para investor dan wisatawan

yang datang ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, berikut

petikan wawancaranya:

“Kemudahan berinventasi, karna kami renacana akan ada pengurangan pajak restribusi bagi para investor, dan kecepatan pelayanan sitem yang di kami ini sudah online karena memang kami sudah harus konek terus dengan pusa, untuk yang tahun ini info dari mereka adalah yang baru akan berproses itu untuk marina yang Pelindo dua sementara yang lainnya masih visibilitas dan kasiajan teknis, baru tujuh tapi kemaren baru louncing untuk yang marina bautic hotel jadi didalm marina tadi ada untuk cluster marina crus, kapal wisatwan sama residensial. nah itu yang baru keliatan dan juga katanya mau perbaikan invastruktur didalam semacam jalan itu akan ada penambahan jalan sekitar 6 km jalan utama kemudian streat di lanjutkan lagi untuk sampai apanamanya finising lamtone paska pematangan lahan kemudaian ada mini zoo sama golf akan dibangun lapangan golf yang beneran ktanya sih gitu”. (wawancara Rabu 29 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung)

Sementara Ibu Ria (I2) manager PT BWJ, menjelaskan

mengenai fasilitas yang disediakan dalam Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, berikut petikan wawancaranya:

“Saat ini Tanjung Lesung telah dilengkapi oleh beberapa fasilitas dan hotel bintang 4 berstandar internasional, yakni Kalicaa Villa Estate, Tanjung Lesung Resort Hotel, the Blue Fish dan the Sailing Club. Lokasinya yang berada dekat dengan wilayah Jakarta, juga menjadikan kawasan Tanjung Lesung ini sebagai tujuan wisata favorit ataupun sebagai tempat dari berbagai kegiatan bisnis. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di Tanjung Lesung yang juga dikenal sebagai gerbang dari wisata Gunung Anak Krakatau, mulai dari aktivitas relaksasi, petualangan bawah laut, bersepeda, hingga wisata alam di

Page 210: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

191

Taman Nasional Ujung Kulon dan wisata budaya Baduy yang berada tak jauh dari kawasan Tanjung Lesung.”(wawancara Rabu 12 Mei 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor BWJ) Sementara itu menurut Bapak Oki Oktaviana (I1.18) Peneliti

Balitbangda Provinsi Banten, untuk memberikan kemudahan bagi para

investor terkait pengurangan pajak retribusi harus disesuaikan dengan

investasi yang sudah ada, baik itu investasi oleh pihak swasta maupun

investasi oleh pemerintah daerah, berikut kutipan wawancaranya:

“Saya mendengar sih Pandaglang akan mengeluarkan perda pengurangan pajak dan retribusi daerah, sekarang bayangin berapa investasi pemerintah baik daerah maupun pemprov terus berapa investasi swasta, mestinya ada manfaatnya dong, nah disana juga ada argo wisata kebun salak barus yang disediakan oleh BWJ tapi gak jalan kan itu.” (wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 13.00 WIB, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten) Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa akan banyak

fasilitas yang disediakan di Kawasan Ekonomi Khusus nantinya, baik itu

kemudahan dari sektor pajak maupun yang lainnya, namun sebagai

masyarakat tentunya harus ikut mempersiapkan diri karena pembangunan

KEK Tanjung Lesung akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Selaian

yang sudah disediakan pihak oleh pihak Pemerntah Kabupaten

Pandeglang dan juga PT Banten West java dalam mendukung

pengembangan KEK Tanjung Lesung, KEK Tanjung Lesung dalam

implementasinya didasrkan pada Rencana Aksi Daerah dan rencana Aksi

Nasional: Berikut merupakan rencana Aksi dalam Pengembangan KEK

Tanjung Lesung:

Page 211: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

192

Gambar 4.9 Rencana Aksi Pengembangan KEK Tanjung Lesung (Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang Tahun 2013)

Pembangunan fasilitas penunjang dan infrastruktur di kawasan

Ekonomi KhususTnajung Lesung tentung akan meningkatakan jumlah

wisatawan dan investor untu melakukan investasi di Kawasan Ekonomi

Khusu Tanjung Lesung, Sesuai dengan Rencana Aksi dalam

Pengembangan KEK Tanjung Lesung pembangunan Infrastrukutur dan

fasilitas penunjang dalam KEK Tanjung Lesung yaitu antara lain

pembangunan Bandara Banten Selatan, Jalan Tol Serang-Panimbang,

peningkatan dan pelebaran ruas jalan provinsi ruas jalan Citeureup-

Tanjung Lesung, pembangnan TPA Cigeulis, Pembangunan Balai Diklat,

Pembangunan shelter untuk rest area untuk wisatawan.

Rencana Aksi Penanggung JAwab

Instansi Terkait Kriteria Keberhasilan Target Waktu

Pembangunan batas KEK

Direktur Utama PT. BWJ

Dewan Kawasan KEK Provinsi Banten

Terbangunnya batas KEK Tanjung Lesung

Bulan ke-9

Perubahan penggunaan tanah

Kepala BPN Kabupaten Pandeglang

BPN RI Keputusan Kepala BPN Bulan ke-18

Pembangunan sarana dan prasarana Administrator KEK

Direktur Utama PT. BWJ

Administrator KEK Tanjung Lesung

Terbangunnya sarana dan prasarana Administrator KEK

Bulan ke-35

Pembangunan fasilitas infrastruktur pendukung di dalam KEK Tj. Lesung Jaringan Listrik, Air Minum, Air Kotor, Air Baku, Air Permukaan, Jalan

Direktur Utama PT. BWJ

Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, PLN, PDAM

Terbangunnya fasilitas infrastruktur pendukung di dalam KEK Tj. Lesung

Bulan ke-33

Izin kepelabuhanan dan rute pelayaran untuk kepariwisataan - Rencana induk pelabuhan

Direktur Utama PT. BWJ

Kementerian Perhubungan

Laporan Rencana Induk Bulan ke-16

- AMDAL pelabuhan

Bupati Pandeglang

PT. BWJ SK kelayakan lingkungan yang dikeluarkan BPLHD Kabupaten Pandeglang

Bulan ke-20

- Pemberian izin pembangunan pelabuhan

Menteri Perhubungan

PT. BWJ, Pemerintah Kabupaten Pandeglang

Surat Ijin Pembangunan Pelabuhan Khusus

Bulan ke-24

- Pemberian izin pengoperasian pelabuhan

Menteri Perhubungan

PT. BWJ, Pemerintah Kabupaten Pandeglang

Surat ijin pengoperasian pelabuhan

Bulan ke-36

Page 212: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

193

Dalam pembangunan fasilitas penunjang dan infrastruktur di

Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung masih banyak yang tidak terlaksana

dengan rencana aksi yang sudah di buat, secara rinci Bapak Oki

Oktaviiana (I1.18) Peneliti Balitbangda Provinsi Banten, menjelaskan

mengenai realisasi rencana aksi pengembangan KEK Tanjung Lesung,

berikut petikan wawancaranya:

“Pembangunan fasilitas pendukung dalam KEK Tanjung Lesung

diantaranya, Bandara Banten Selatan merupakan upaya

penciptaan daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk

berkunjung ke Tanjung Lesung. Karena itu, dalam rencana Aksi

KEK Tanjung Lesung Pengoperasian Bandara ditargetkan

dapat terealisasi pada bulan ke-41 setelah PP 26 Tahun 2012

ditandatangani tapi sampai saat ini belum terlaksana.

Pembangunan TPSA Cigeulis, Pembangunan Tempat

pembuangan sampah akhir (TPSA) Cigeulis merupakan bentuk

antisipasi meningkatnya kunjungan wisatawan ke lokasi KEK

Tanjung Lesung. pihak Pemerintah Daerah Pandeglang telah

mempersiapkan lahan 4 hektare dua tahun yang lalu. Feasibility

study (FS) merupakan kewenangan provinsi dan sampai

sekarang belum dianggarkan. Pembangunan Balai Diklat (pusat

kerajinan, kesenian, pengembanganekonomi kreatif, pelatihan

bidang perhotelan dan kejuruan). Pembangunan Balai Diklat

merupakan upaya penyiapan sumber daya manusia lokal di

daerah penyangga sehingga ketika KEK tersebut sudah

beroperasi semua produk barang dan jasa yang dihasilkan

masyarakat dapat terserap pasar pariwisata. Dalam Rencana

Aksi KEK Tanjung Lesung Pembangunan fasilitas ini menjadi

tanggung jawab Gubernur Banten selaku Ketua Dewan

Kawasan dan ditargetkan dapat terealisasi pada bulan ke-35

setelah PP ditandatangani. Pembangunan shelter untuk rest

area untuk wisatawan, Dimaksudkan untuk menjadi daerah

singgah bagi wisatawan baik yang akan berkunjung maupun

pulang dari kawasan. ditampilkan kuliner khas Banten,

makanan seafood, Panggung hiburan masyarakat, pusat

penjualan cendera mata serta Tourist Information Centre.

Page 213: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

194

Dalam rencana aksi KEK Tanjung Lesung pembangunan rest

area ditargetkan selesai pada bulan ke-12 setelah PP

ditandatangani namun berdasarkan wawancara dan observasi

pembangunan rest area baru memasuki tahap pembebasan

tanah. Untuk pembangunannya nanti akan dilakukan oleh

Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Banten.” (Senin

13 April, Pukul 13.00, di Kantor Balitbangda Provinsi Banten)

Dari kutipan wawancara tersebut, dilihat dari rencana aksi

banyak fasilitas yang harusnya disediakan dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung, namun sampai sekarang masih ada fasilitas dan

infrastruktur pendukung di dalam Kawasan Ekonomi Khusus yang sudah

direncanakan dalam rencana aksi yang belum terlaksana.

Berdasarkan wawancara mengenai fasilitas pendukung dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Pemerintah

telah menyiapkan berbagai fasilitas diantaranya kemudahan perizinan

dan lain sebagainya, selaian itu juga pihak swasta juga menyiapankan

berbagai fasilitas guna menarik wisatawan dan investor untuk datang ke

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Sementar untuk indikator pelaksana terhadap lingkungan

ekternal, menganai adanya penolakan dari masyarakat, Ibu Ria (I2)

manger PT BWJ, menjelaskan sikapnya terhadap hal tersebut, berikut

petikan wawancaranya:

“Sikap kami terhadap penolakan KEK Tanjung Lesung kami diperjanjiannya sudah dibuat itu ada disitu kami tidak akan keluardari norma-norma yang ada di daerah, masyarakat memang kawatir nanti unsur-unsur budaya nilai agamisnya akan hilang dengan adakek tapi kita menjamin tidak akan terjadi seperti itu.” (wawancara Rabu 12 Mei 2015, Pukul 10.00, di Kantor BWJ)

Page 214: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

195

Dari beberapa hasil wawancara diatas mengenai respon para

pelaksana KEK Tanjung Lesung dalam pengembangan Kawasan

ekonomi khusus tanjung lesung, peneliti menyimpulka bahwa umumnya

pihak pemerintah dan masyrakat mendukung pengembangan KEK

Tanjung Lesung, walaupun ada sebagian pihak yang memang kurang

mendukung karena mengkawatirkan dampak-dampak negatif yang

ditimbulkan dari pengembangan KEK Tanjung Lesung dan juga karena

masih ada kewajiban-kewajiban dari pihak swasta yang belum

dikerjakan.

3.3.5 Komunikasi Antar Organisasi Dan Aktivitas Pelaksana

Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana merupakan

mekanisme yang ampuh dalam implementasi kebijakan publik. Semakin

baik koordinasi komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu

proses implementasi, maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat

kecil untuk terjadi. Dan, begitu pula sebaliknya. Dari dimensi ini, peneliti

membaginya ke dalam aspek penilaian, yaitu koordinasi dan sosialisasi.

Untuk koordinasi yang dilakukanoleh Badan Pengelola dalam

hal ini PT Banten West Java terhadap para investor diungkapkan oleh Ibu

Joyce (I1.5) Kepala Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung, berikut

petikan wawancaranya:

“Ditahun pertama ini mereka fokus untuk mengundang investor yang datang ke KEK, mereka sedang konsentrasi kepada tujuh investor yang sudah melakukan MOU tadi. apabila ada investasi atau pengembangan usaha di dalam kawasan itu harus

Page 215: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

196

ada koordniasi dengan BWJ karena izin lokasi dan pengolahan itu ada di BWJ jadi artinya si pemilik lahan tadi atau pelaku usaha tadi harus meyesuakan usahanya dengan masterplannya KEK Tanjung Lesung yang sudah dibuat oleh BWJ gitu pada prinsipnya kami melayanai semua pelaku usaha di dalam kawasan, Cuma harus berkoordniasi dengan BWJ nya “ (wawancara 29 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Kantor Administartor KEK Tanjung Lesung). Adapun keterangan dari Ibu Ria (I2) Manajer PT BWJ, terkait

koordinasi dengan pihak investor, menurt beliau bahwa pihak BWJ

selaku badan pengelola teerus melakukan koordinasi dengan para

invsestor baik yang sudah melakukan MOU maupun yang belum

melakukan MOU, berikut petikan wawancaranya:

“Koordinasi sampai sekarang kami selalu melakukan koordinasi, sekarang ini kami sedang menyipakan pembangunan-pembangunan dengan investor-investor dalam hal ini 7 investor itu diantaranya PT Telkom untuk pembangunan Telekomunikasi nah itu sedang berjalan, PT Pelindo untuk pembangunan cruise terminal dan marina beserta fasilitas pendukungnya nah itu yang sekarang sedang kami kerjakan yang lainnya masih dalam proses persiapan.” (wawancara rabu 12 Mei 2015, Pukul 10.00 WIB di Kantor BWJ)

Sementara untuk koordnias yang dilakukan SKPD di kabupaten

pandeglang yang memilki peran dalam pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Sejauh ini koordinasi yang dilakukan

terkait Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu sudah baik, hal

tersebut diungkapkan oleh Bapak Abdul Azis (I1..3) Kasubid

Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten pandeglang,

berikut petikan wawancaranya:

Page 216: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

197

“koordinasi yang dilakukan sampe saat ini terkait implementasi kebijakan pengembangan KEK Tanjung Lesung itu baik yah, kami berkoordniasi dengan dinas-dinas yang terkait dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung, seperti dinas perhubungan kami berkoordinasi dalam penyedian rambu-rambu jalan, dinas pekerjaan umum dalam hal perbaikan sarana prasarana jalan menuju KEK Tanjung Lesung, dinas perindustrian dan perdagangan dalam hal penyedian koprasi dan UMKM guna menunjang KEK tanjung lesung, dan dinas pendidikan ya masih banyakdinas-dinaslain coba dilihat aja di rencana aksi daerah itu udah ada.”(wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 di Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang)

Hal senada juga siungkapkan oleh (I1.14) mengenai koordinasi

yang dilakukan terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, berikut petikan wawancaranya: “Ya kita paling

berkoordinasi dengan Dishub Provinsi terkait rekasaya jalan, tapi sampe

sekarang itu memang belum dilakukan yah”.(wawancara Selasa 28 April

2015, Pukul 11.00, di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi

Kabupaten Pandeglang).

Sementara koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap

badan usaha pengelola dalam hal ini PT Banten West Java, dikungkapkan

oleh Ibu Joyce (I1.5) Kepala Kantor Adminitrator KEK Tanjung Lesung,

berikut petikan wawancaranya:

“Sebenrnya gini Bupati melakukan kerjasama dengan pihak pengelola yaitu BWJ untuk 30 Tahun kedepan yang dimana dalam pengelolaan mereka itu harus memberikan slot buat umkm berkembang di dalam kawasan nah itu yang masih belum dirumuskan bentuk-bentuk kerjasamanya itu seperti apa flotingan mereka akan ada dimana bentuknya seperti apa siapayang diperbolehkan untuk melakukan kerja sama itu belum tapi sudah dipikirkan harus di disain dari sekarang.” wawancara 29 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Kantor Administartor KEK Tanjung Lesung).

Page 217: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

198

Selain koordinasi untuk melihat bagaimana komunikasi antar

agen pelaksana tentunya kita juga harus menilai bagaimna sosialisasi

yang sudah diberikan kepada masyarakat. Adapun sosialiasasi terkait

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, yang dilakukan pemerintah

kepada masyarakat dijelaskan oleh Bapak Abdul Azis (I1.3) Kasubid

Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten pandeglang,

berikut kutipan wawancaranya:

“kami sudah melakukan sosialisasi mengenai KEK Tanjung Lesung itu kami lakukan sudah lama kami undang para camat-camat daerah penyangga KEK Tanjung Lesung yaitu Camat Panimbang, Camat Cigeulis, Camat Sobang. Untuk ke masyarakatnya juga sudah sering kami lakukan, baik itu dari Bappeda sendiri ataupun dari dinas pariwisata maupun koperasi“ (Wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Bappeda kabupaten Pandeglang).

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Agus (I1.19) Camat

Panimbang, yang menyatakan bahwa sudah banyak sosiaalisasi yang

pemerintah lakukan terkait Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,

berikut petikan wawancaranya: “sosilisasi sering dilakukan baik itu oleh

pemerintah provinsi maupun kabupaten, kemaren dari dinas pariwisata

provinsi mengadakan sosialisasi selama 3 hari di Cipanon terkait

pariwisata”.(wawancara Rabu 10 Juni 2015, Pukul 10.00, di Kantor

camat Panimbang)

Sementara untuk sosialisasi oleh Badan Pengelola dalam hal ini

PT Banten West Java sejauh ini belum dilakukan, hal ini diungkapkan

oleh bapak mohamad Hata (I3.2), beriut kutipan wawancaranya:

Page 218: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

199

“Kalo untuk sosialisasi Kawasan Ekonomi Khusus sebetulnya yang melakukan itu bukan dari BWJ nya tapi dari intansi terkait seperti dari Bappeda kemudian daridinas pariwisata yang kebutulan disini waktu itu juga ada sosialisasi waktu tahun 2014, jadi selama ini yang sosialisasi itu dari instansi terkait. Kalo dari BWJ nya itu belum adanya yah. Nah dari pemda juga dulu ada TPM (tenaga pendamping masyarakat) yang tujuannya adalah intinya gini supaya masyarakat tuh enggak hanya jadi penonton pas ada KEK tapi ikut berperan nah disitu kita adakan pelatihan-pelatihan” (wawancara Sabtu 6 Juni 2015, Pukul 15.00 WIB, di SMK Pariwisata Tanjung Jaya).

Sementara (I3.2) juga menambahkan bahwa bentuk komunikasi

yang dilakukan oleh PT Bwj kepada masyarakat itu kaitannya dengan

program CSR PT Banten West Java, berikut kutipan wawancaranya:

“Kalo dari BWJ itu belum ada, dari BWJ memberikan bantuan kepada masyarakat dalam bentuk CSR baik untuk pendidikan maupun kesehatan, BWJ juga membuat argo wisata yah kayak salak birus yah itu kita belum tau yah tapi itu gak jalan” (wawancara Sabtu 6 Juni 2015, Pukul 15.00 WIB, di SMK Pariwisata Tanjung Jaya). Sementara Ibu Ria (I2) manajer PT BWJ juga menjelskan

mengenai bntuk CSR yang diberikan PT BWJ Kepada masyarakat

sekitar, berikut kutipan wawancaranya:

“kami disini dalam program CSR nya itu membantu masyarakat dalam bidang pendidikan itu ada SMK Pariwisata di Cikadu terus juga kami menyidiakan balai pengobatan untuk masyarakat itu juga ada di Cikadu , selain itu juga kami menyidiakan argo wisata kebun salak, mendorong usaha kerajinan untuk masyarakat, serta menampilkan seni budaya lokal yang ada disini pada even-even yang kami selenggarakan juga mendorong masyarakat untuk berwirausaha” (wawancara Rabu 12 Mei, Pukul 10.00 WIB, di Kantor BWJ)

Dari kutipan wawancara tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

Komunikasi antar organisasi yang terjadi dalam pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sejauh ini sudah berjalan dengan baik,

Page 219: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

200

pemerintah kabupaten pandeglang memberikan sosialisasi kepada

masyarakat untu menyiapan mereka dalam pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, namun sejauh ini pihak swasta belum

melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung.

3.3.6 Lingkungan Sosial, Ekonomi Dan Politik

Hal terakhir yang perlu juga diperhatikan guna menilai kinerja

implementasi publik dan persepektif yang ditawarkan oleh Van meter-

Van Horn adalah, sejauhmana lingkungan eksternal turut mendorong

keberhasilan kebijakan publik yang ditetapkan. Lingkungan soaial,

ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dari

kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk

mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan

kekondusifan lingkunganeksternal.

Pertama, lingkungan sosial-budaya. Dari aspek penilaian

mengenai dukungan lingkungan sosial budaya tersebut. Sikap masyrakat

tentang adanya KEK Tanjung Lesung, umunya masyarakat mendukung

tentang adanya KEK Tanjung Lesung, berikut petikan wawancara dari

Bapak Agus (I1.19) Camat Panimbang, berikut kutipan wawancaranya:

“ya masyarakat tentu saja sangat mendukung tentang adanya KEK Tanjung Lesung, kan nanti daerahnya akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan juga nanti perekonomian mereka baik langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi oleh adanya kek, ya walaupun memang mungkin masih ada masyarakat yang tidak menyetujui tentang adanya kek tapi

Page 220: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

201

hanya sedikit.” (wawancara Rabu 10 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Camat Panimbang)

Senada dengan pernyataan (I1.19) mengenai dukungan

masyarakt, Bapak Mohamad Hata (13.2) Tokoh Penggerak Pariwisata

Tanjung Lesung, beliau mengungkapkan dukungannya terhadap

pengembangan KEK Tanjung Lesung, berikut petikan wawancaranya:

“saya sangat mendukung mengenai KEK Tanjung Lesung, karena menurut saya dengan adanya KEK Tanjung Lesung nantinya akan lebih mengenalkan potensi dan budaya yang di miliki daerah, dan juga akan menyerap banyak tenaga kerja, sehinggga nantinya dapat mensejahterakan masyarakat” (wawancara Sabtu 6 April 2015, Pukul 15.00 WIB, di SMK Pariwisata Tanjung Jaya)

Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh (I1.19) dan (I3.2),

(I4.1) menyatakan bahwa dirinya kurang setuju dengan adanya Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, berikut petikan wawancaranya: “Saya

kurang setuju tentang adanya KEK karena dikawatirkan nanti KEK itu

akan berdampak negatif bagi masyarakat”.(wawancara Rabu 15 April

2015, Pukul 10.00 WIB, di Kampus Untirta).

Selian menilai mengenai dukungan masyarakat, peneliti juga

ingin melihat bagaimana Kesiapan lingkungan dalam pengembangan

KEK, berikut pernyataan yang diungkapkan oleh Bapak Abdul Azis

(I1.3) Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten

pandeglang, menurut keterangan dari bapak abdul azis mengenai kesipan

lingkungan, pemerintah kabupaten pandglang sudah menyiapkan daerah-

daerah lain untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus

tanjung lesung, berikutut petikan wawancaranya:

Page 221: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

202

“ kayak model di lima kecamatan panimbang, sukaresi, sobang, angsana Cigeulis yang akan kita deliniasi menjadi kampung-kampung wisata. Ini jadi alternatif destinasi wisata jadi wisatawan kan nanti takut bosen liat laut jadi kita harus sejauh mungkin mempersiapkan kearipan lokal dikita. Kayak model kampung seni, kalo di Panimbang itu ada di cikadu yang kita disain sebagai kampung wisata. Terus dikek juga ini sebagai penerik wisata juga untu wisata disumur seperti pulau umung, Ujung Kulon jadi pola penyebarannyai itu kesana keselatan, selain keselatan diutara juga kita persiapakan ada yang namanya nanti kampung opak, kampung madu teweul, kampung emping, kampung multikultural buah naga, jadi sebelum wisatawan dateng ke kawasan di dalem juga sudah ada wisata jadi pola penyebarannya bisa merata dari utara keselatan.”(wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Bappeda kabupaten Pandeglang)

Sementara Bapak Oki Oktaviana (I1.18) Peneliti di Balitbangda

Provinsi Banten, menjelaskan bahwa lingkungan Di Kawasan Tanjung

Lesung sudah siap, hanya belum ada gerai atau wadah yang menampung

kreasi-kreasi atau kerajinan yang mereka buat, berikut kutipan

wawancaranya:

“Sebenrnya kalo dari lingkungan itu sudah siap yah ya mungkin itu salah satu juga yang menjadi kendala, masyarakat sudah banyak membuat kreasi-kreasi seperti patung badak, ukiran-ukiran dan makanan-makanan seperti ikan asin namun yang sangat disayangkan itu belum ada koprasi untuk menampung kreasi-kreasi dan kerajinan dari masyarakat, produk pertanian juga banyak yang seharusnya disediakan oleh pemerintah guna mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu Sendiri di Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 kan sudah tercantum.” (wawancara Senin 13 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor balitbangda Provinsi Banten) Senada dengan apa yang disampaikan sebelumnya, Bapak

Dirlan (I4.2) Dosen di Untirta, menyampaikan bahwa lingkungan disana

sudah siap, berikut kutipan wawancaranya:

Page 222: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

203

“saya lihat sampai sejauh ini sudah siap, hanya saja mungkin dari unsur masyarakatnya perlu di adakan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan keterampilan agar nanti diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi penonton tapi juga harus ikut serta dalam pengembangan KEK itu sendir.”(wawancara Senin 20 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Gedung Fisip Untirta)

Sementar untuk masyaraktanya sendiri Bapak Agus (I1.19)

Camat Panimbang, menyatakan bahwa masih banyak masyarakat yang

belum siap karena memang masih banyak masyarakat yang tidak

mengetauhi mengenai KEK Tanung Lesung:

“untuk mayarakat sebagian mungkin sudah siap yah tapi masih banyak juga yang belum siap, banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang apa itu kekdan untuk apa KEK, tapi dari pemerintah sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait itu”

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Santa (I1.20) Plt

Kepala Desa Tanjung Jaya, berikut kutipan wawancaranya: “Sejauh ini

memang masih banyak masyarakat yang tidak tau apa itu KEK untuk apa

KEK tujuanny apa itu masyarakat belum tau”. (wawancara rabu 10 Juni

2015, Pukul 13.00 WIB, di Balai Desa Tanjung Jaya)

Sementara Bapak Mohamad Hata (I3.2) Tokoh Penggerak

Pariwisata Desa Tanjung Jaya, mengungkapkan bahwa Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung masih berat dalam menghadapi KEK

Tanjung Lesung, berikut kutipan wawancaranya:

“Em kalo menurut saya yah untuk Kawasan Ekonomi Khusus ini bagi masyarakat masih berat yakin masih berat karena kalo kita liat dari masterplannya itu yah kan harus ada pembebasan tanah yang sudah-sudah juga pembebasan dari bWJ menurut saya masih belum selesai.” (wawancara Sabtu 6 Juni 2015, Pukul 15.00 WIB, di SMK Pariwisata Tanjung Jaya)

Page 223: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

204

Dari kutipan wawancara tersebut dapat dilihat bahwa belum

siapnya masyarakat mengenai adanya kek itu di pengaruhi oleh kondisi

sosial masyarakat yang ada di tanjung lesung, berikut kutipan wawancara

dengan dengan Bapak Santa (I1.20) yang menjelaskan bahwa mata

pencaharian masyarakat di desa tanjung jaya itu umunya merapakan

patani dan nelayan: “Masyarakat disini umumnya bermata pencaharian

sebagai petani, dan nelayan, tapi sekrang di Desa Tanjung Jaya itu

banyak pendatang baru, meraka sekarang banyak yang uat villa sama

home stay- home stay. “(wawancara rabu 10 Juni 2015, Pukul 13.00

WIB, di Balai Desa Tanjung Jaya)

Dari kutipan wawancara tersebut, kesiapan lingkungan dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung, sejauh ini masih

belum siap baik itu dari lingkangan maupun masyarakatnya, hal ini tentu

saja menjadi penghambat dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung.

hal tersebut juga dikarenakan timgkat pendidikan yang masih rendah di

Desa Tanjung Jaya, hal tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan di Desa Tanjung Jaya

Tingkat Pendidikan Laki-Laki

(Orang) Perempuan

(Orang) Jumlah (Orang)

Tamat SMP/sederajat 215 170 385 Tamat SMA/sederajat 230 105 335

Sumber : Daftar Isian Fotensi Desa Dan Kelurahan 2013

Kedua, lingkungan ekonomi. Mengenai lingkungan ekonomi

pengembangan KEK tentu saja berdampak pada pertumbuhan ekonomi

Page 224: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

205

di daerah, hal ini diakibatkan oleh semakin meningkatnya kunjungan ke

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. kondisi masyarakat di

Kawasan Ekonomi Khususyang merupakan petani dan nelayan, dengan

adanya KEK Tanjung Lesung. pendapatan masyarakat yang masih

rendah tentunya akan meningkat dengan adanya KEK Tanjung Lesung.

berikut petikan wawancara dengan Bapak Santa (I1.20) mengenai kondisi

ekonomi masyarakat di Tanjung Lesung: “Kondisi perekonomian saat ini

mungkin tergolong rendah karena memang mayoritasnya bermata

pencaharian sebagai petani dan nelayan.” (wawancara Rabu 10 Juni

2015, Pukul 14.00 WIB, di Balai Desa Tanjung Jaya)

Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, tentu

saja akan banyak mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat,

pengaruh yang ditibulkan dengan adanya kawasan ekonomi khusus yang

dirasakan oleh masyarakat akan berbeda setiap oranya, berikut

pernyataan dari (I3.2):

“Tentu saja menurut saya mempengaruhi karena mayoritas masyarakat disini kan petani yang menggarap sawah punya BWJ saya gak tau tuh nanti ketika sawah meraka yang biasa digarap dialihfungsikan nanti akan seperti apa petaninya, ya itu akan berdampak tentu saja”. (wawancara Sabtu 6 Juni 2015, Pukul 15.00 WIB, di SMK Pariwisata Tanjung Jaya) Kondisi rendahnya sumber daya manusia Desa Tanjung Jaya

juga nampak dari mata pencaharian Sebagian besar penduduk Desa

Tanjung Jaya yakni petani sebanyak 1.463 orang, disusul Buruh Tani

sebanyak 125 orang dan Nelayan sebanyak 115 orang. Berikut Tabel

mengenai mata pencaharian di Desa Tanjung Jaya:

Page 225: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

206

Tabel 4.5 Mata Pencaharian Penduduk Desa Tanjung Jaya

Jenis Pekerjaan Laki-Laki

(orang) Perempuan

(Orang) Jumlah (orang)

Petani 763 700 1.463 Buruh Tani 50 75 125

PNS 7 9 16 Pedagang Kelilin - 9 9

Nelayan 115 - 115 TNI 1 - 1

Pensiunan 2 - 2 Pengusaha Kecil 4 - 4 Dukun Kampung - 5 5

Sumber : Daftar Isian Fotensi Desa Dan Kelurahan 2013

Pengeruh Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung terhadap

perekonomian masyarakat juga diraskan akan memiliki peranan yang

cukup besar bagi pertumbuhan perekonomian mereka, berikut kutipan

wawancara dengan Bapak Abdul Azis (I1.3) Kasubid Pengembangan

Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten pandeglang, berikut petikan

wawancaranya:

“Apakah KEK mempengaruhi lingkungan perekonomian masyarakat Sebenrnya banyak hal karena kan kalo kita bicara bicarapertumbuhan ekonomi, tidak hanya berbicara pertumbuhan ekonomi di dalam tapi juga diluar kawasan kalokawasannya maju diluarnya juga pasti maju karena multi player efeknya kan termasuk kalo nanti ada distribusi tenaga kerja kan bisa dari kita kemudian kebutuhan untuk akomodasi hotel logistik hotel itu kan difasilitasi pemerintah daerah.” (wawancara Senin 13 April 2015, pukul 10.00 WIB, di Kantor Bappeda pandeglang)

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Bapak Agus (I1.19)

“tentu saja kek akan berdampak pada perekonomian masyarakat, kan

nanti banyak wisatawan yang datang kesini otomatis akan berpengaruh

Page 226: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

207

bagi perekonomian mereka”. (wawancara Rabu 10 Juni 2015, Pukul

10.00 di Kantor Camat Panimbang).

Senada dengan apa yang disampaikan sebelumnya (I1.20) juga

menyatakan hal yang sama, berikut kutipan wawancaranya:

“keberadaan KEK Tanjung Lesung sangat mempengaruhi perekonomian di desa kami, secara tidak langsung dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Kawasan Ekonomi Khusus pemutaran perekonomian semakin cepat, dan nantinya tentu saja akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.” (wawancara Rabu 10 Juni 2015, Pukul 10.00 WIB di Desa Balai Desa Tanjung Jaya)

Lebih jauh mengenai pengaruh Kawasan Ekonomi Khusus

terhadap perekonomian masyarakat, Bapak Dirlan (I4.2) Dosen di

Untirta, menjelaskan sebagai berikut:

“KEK TL diperkirakan akan menyerap 300 ribu tenaga kerja, rencana ketersediaan fasilitas selanjutnya adalah akan di bangunnya Bandar Udara Banten Selatan, Jalan Tol Serang-Panimbang. Untuk ketersedian SDM ini harus menjadi perhatian apakah bisa sebanyak 70% tenaga ahli adalah dari penduduk lokal seperti yang direncanakan, karena yang kita ketahui masyarakat agak kesulitan dalam mengakses pendidikan, dampak lingkungan KEK tanjung Lesung yaitu airakan mendapatkan polusi akibat dari limbah hotel dan bandara. Lingkungan terkontaminasi, kesehatan masyarakat rentan terganggu. Tak jarang sedotan dari hotel dan industri pariwisata akan mengganggu ketersedian air bagi masyarakat, dari semua tersebut tantangannya bagaimana pemerintah bisa membuat KEK yang bermanfaat positif bagi semua pihak.” (wawancara Senin 20 April, Pukul 13.00 WIB, di Gedung Fisip Untirta)

Ketiga, lingkungan politik, aspek terakhir dalam penilaian

mengenai lingkungan ekternal yang berpengaruh terhadap kinerja

implementasi kebijakan publik adalah kondisi politik. Mengenai kondisi

politik tersebut peniliti mempertanyakan kepada (I3.2), informan

Page 227: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

208

menyebutkan bahwa pengembangan KEK Tanjung Lesung tidak

dipengaruhi oleh unsur politik yang sedang berlangsung. “menurut saya

tidak yah, tidak ada unsur politik dalam pengembangan KEK Tanjung

Lesung.” (wawancara Sabtu 6 Juni 2015, Pukul 15.00 WIB, di SMK

Pariwisata Tanjung Jaya).

Sementara pendapat yang berbeda disampaikan oleh (I1.19) yang

menyatakan bahwa pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung itu tentu saja di pengaruhi oleh lingkungan politi yang terjadi

saatini, dikarenakan ada nya kawasan ekonomi khusus itu ditetapkan

pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudoyono, dan

sekarang yang meresmikan yaitu Bapak Joko Widodo, berikut kutipan

wawancaranya: “tentu saja KEK itu kan ada pada masa pemerintahan

SBY, kemaren yang meresmikan Bapak Jokowi.” (wawancara Rabu 10

Juni 2015, Pukul 10.00 WIB di Kantor Camat Panimbang).

Berdarkan dari wawancara mengenai indikator lingkungan

sosial, ekonomi, politik, dapat dilihat bahwa pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung mempengaruhi lingkungan lingkungan

masyarakat sekitar, dari lingkungan ekonomi dapat dilihat bahwa

mayoritas mata pencaharian mereka adalah sebagai petani dan nelayan

yang pendapatannya rendah. Sementara unsur politik juga mempengarui

dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung.

Page 228: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

209

3.3.7 Faktor Pendukung dan Kendala dalam KEK Tanjung Lesung Banyak kendala yang menjadi faktor penghambat dalam

implementasi KEK Tanjung Lesung serta faktor pendukung dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, berikut

pernyataan dari (I1.1) mengenai faktor penghambat dan pendukung

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung:

“akses yang cukup jauh tapi sekarang ini alhamdulilah sudah akan dibangun jalan tol yang insaallah akan selesai dalam waktu 3 Tahun terhitung sejak peresmian KEK pada Tanggal 23 febuari 2015, faktor penghambatnya sejauh ini yah dari SDM masyarakat sekitar KEK yang memang sedang dipersiapkanguna mendukung KEK Tanjung Lesung, masih kurangnya investor ini jadi PR untuk kita agar lebih giat lagi dalam mempromosiakan KEK TanjungLesung. Saya berharap pihak BWJ tidak hanya menunggu para investor yang masuk tapi berperan aktif dalam pembangunannya juga bukan hanya sebagai pengelola.” (wawancara Senin 27 April, pukul 10.00 di Kantor Bupati Pandeglang). Dari wawancara tersebut, faktor penghambat dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusu Tanjung Lesung itu dari

masyarakat dan juga jarak Kawasan Ekonomi Khusu dari Ibu Kota

Jakarta yang cukup jauh sehingga menyulitkan wisatawan untuk datang

kesana. Sementar itu mengenai faktor penghambat Bapak Abdul Azis

(I1.3) Kasubid Pengembangan Sumber Daya Buatan Bappeda Kabupaten

pandeglang, menjelaskan bahwa masih banyak hal yang faktor

penghambat dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung, berikut kutipan wawancaranya:

“Sejauh ini ya banyak hal karena kan kewenangannya bukan hanya di Kabupaten Pandeglang tapi yang lebih banyak itu

Page 229: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

210

dipusat kayak model pendukung Jalan Tol trus Bandara Banten Selatan itukan semuanya dipusat jadi hambatnnya terkait regulasi dan mekanisme di pusat. Kalo didaerah sih kita suport yah kita berbagi peran yah kita berbagi peran, perannya kabupaten dimana perannya provinsi dimana perannya pusat dimana lebih banyak yang jadi hambatan itu ya dipusat itu” (wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 10.00, di Kantor Bappeda Kabupaten Pandeglang) Karena dalam pengembangan Kawasan Ekonmi Khusus

Tanjung Lesung dalam kewenangannya itu dilakukan oleh berbagai

pihak, baikitu dari pemerintah pusat, provins, kabupaten serta pihak

pengelola dalam hal ini PT. BWJ, untuk itu diperlukan koordinasi yang

baik serta dukungan dari masyarakat itu senidiri, dan karena yang lebih

banyak berperan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung yang lebih

banyak adalah di pemerintah pusat maka kendala yang lebih banyak yang

dihadapi dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung itu berada di pusat.

Sementar itu Ibu Hj. Imma (I1.4) Kabid Destinasi Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan

KEK Tanjung Lesung, sebagai berikut:

“Faktor pendukung nya itu yah potensi wilayah yang startegis, serta kesungguhan dari pihak pengelola dan investor, untuk faktor penghambat ya itu akses jalan yang jauh jadi kita memang perlu Jalan Tol, sama masyarakatnya yang memang masih belum siap secara keseluruhan” (wawancara Senin 27 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pandeglang) Ibu Joyce (I1.5) Kepala Kantor Administrator Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung, menjelaskan secara rinci mengenai hambatan

Page 230: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

211

dalam implementasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung, sebagai berikut:

“Kedala, kendala oh banyak terutama dalam hal kelembagaan itu kan yang sudah di baru dilakukan itu penyusunan sop yang untuk pelimpahan kabupaten yang provinsi dan BKPM sama kemendak itu dalam kewenagan dewan kawasan SOP nya tapi itu belum dilakukan, itu dari sisi perizinan dari sisi infrastruktur peralatan kantor belum lengkap kemudian internet juga koneksinya belum lancar sementara kami harus terus koneksi dengan BKPM dengan kabupaten secara online nah ini terkendala sekali kemudaian dari sisi jumlah SDM masih sangat terbatas terus terang kami buat urusan administrasi pemerintah saja aga kerepotan memenuhi adminitrasi pemerintahan karena kan kita semua kan orang baru belum terbiasa jadi masih minimbnya kapasitas SDM, dari sisi peralatan belum ada kendaraan oprasional itu sangat-sangat mempengaruhi yah karena jaraknya jauh sekitar 70 km dari sini sementara sebagian besar berdomisili di Pandeglang jadi itu mempengaruhui kinerja sampe sana udah cape pulangnya kesorean sangat mempengaruhi kinerja, peralatan kantor yang masih terbatas, kantor juga masih sementara, kantornya kecil segede ini itu hanya bisa masuk 6 orang karena sebagian besar ruangannya di pake untuk ruang pelayan, jadi tidak mendukupi kita untuk bekerja secara baik, dari sisi SDM juga dari sistem kerja karena perizinan itu membutuhkan telaahan teknis yang detail nah itu kami belum kapasitas dari sisi perizinannya masih belum dilakukan dengan baik, kedua dari sisi pengawasan pengoperasion KEK panduan pelaksan pengendaliannya juga belum jelas dari dewan kawasan provinsi maupun dewan kawasan nasional kemudian juga untuk tugas promosi itu belum jelas pembagian kerjanya antara administrtor dan badan pengelola itu mungkin kendala yang paling utamanya.” (wawancara Senin 29 April 2015, Pukul 10.00 WIB, di Kantor Administrator KEK Tanjung Lesung) Berdasarkan wawancara tersebut, hambatan dalam

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, itu mualai

dari kelembagaan seperti belum adanya SOP dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung, infrastrukur peralatan kantor yang belum lengkap,

akses internet yang sulit, dari jumlah SDM dalam Administrator yang

Page 231: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

212

masih kurang, sarana dan prasarana yang belum menunjang, seperti

kendaraan oprasional, serta belum adanya kantor Administrator KEK

Tanjung Lesung, selain itu juga faktor penghambat dalam pengembangan

KEK Tanjung Lesung yaitu sistem kerja dan belum adanya panduan

pengawasan pengoprasian KEK, dan panduan pelaksanaan pemgendalian

juga belum dipahami dengan jelas.

Selain itu juga menurut Bapak H. Sukran (I1.13) Kepala Badan

Pelayanan Perizinan kabupaten Pandeglang, menjelaskan faktor

penghamabt dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung yaitu, belum jelasnya batas KEK Tanjung Lesung, hal ini

dikawatirkan akan terjadi ketimpangan dalam pemberian kewenagan

pemberian izin yang berikan oleh Administrator KEK Tanjung Lesung,

berikut kutipan wawancaranya:

“Nah tadi itu mungkin salah satu faktor penghambatnya itu karena memang batas KEK yang belum jelas, saya kawatirnya nanti pada saat ada diluar KEK itu kewenangan kita itu temen-temen kek yang mengeluarkan, untuk faktor pendukungnya yah sistem perizinan meraka sudah online itu mempercepat proses perizinan sehingga nantinya investor cepat ditangani” (wawancara Senin 27 April 2015, pukul 13.00 WIB di Kantor Badan Perizinan Kabupaten Pandeglang) Sementara itu Bapak Oki oktaviana (I1.18) Peneliti di

Balitbangda Provinsi Banten menjelaskan menganai kendala dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung itu dari sebagai berikut:

“Belum adanya kantor Administrator, terus kelurahan sama pasar kayak gini (menunjukan gambar) gimana wisataman tertarik coba. Menurut saya kondisi keuangan daerah juga menjadi penghambat karena bisa dilihat dari PAD kabupaten pandeglang itu cuma 5 persen dari ini masih dibawah rata-rata

Page 232: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

213

nasional dan ini gak bisa gak sehat, nah jadi gini pandeglang itu bisa hidup karena disuplay oleh pusat dengan adanya dana perimbangan, terus sumber daya aparatur termasuk swatanya. Kondisi masyarakatnya juga memang kalo keknya itu tau tapi tidak mengetahui apaitu KEK, serta tingkat pendidikan yang masih rendah.” (wawancara Senin 13 April 2015, pukul 13.00 WIB, di kantor Balitbangda Provinsi Banten).

4.4 Pembahasan

Kebijakan mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

pariwisata Tanjung Lesung ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah

Nomor 26 Tahun 2012 Tenntang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung, dengan ditetapkannya tanjung lesung sebagai kawasan ekonomi

khusus diharapkan nantinya Tanjung Lesung akan menjadi ikon

pariwisata di Kabupaten Pandeglang, peresmian siap beroprasinya

Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus diresmikan pada 23

Febuari Tahun2015 oleh Presiden Joko Widodo.

Pembahasan penelitian merupkan isi dari hasil analisis data dan

fakta yang peneliti dapatkan dilpangan serta dis\esuaikan dengan

teoriyang digunakan, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori

implementasi kebijakan publik menurut Donald Van Metterdan Carl Van

Horn (1975) dalam Agustino (2012:141) mengenai dasar-dasar

kebijakan publik. Teori tersebut digunakan untuk mengukur sejauhmana

keberhasilan implementasi kebijakan publik melalui beberapa dimensi

penilaian, diantaranya ukuran dan tujuan kebijakan, sumberdaya,

Page 233: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

214

karakteristik agen pelaksana, disposisi agen pelaksana, komunikasi antar

organisassi serta lingkungan eksternal.

Adapun pembahasan yang telah peneliti paparkan mengenai

implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, yakni sebagai berikut:

1. Ukuran Dan Tujuan Kebijakan

Dalam dimensi ukuran dan tujuan kebijakan, diketahui bahwa

ukuran dan tujuan dari implementasi kebijakan pengembangan Kawasan

Eknomi Khusus Tanjung Lesung sudah cukup mudah dan jelas dipahami

oleh para Implementor, walaupun demikian masih ada implementor yang

belum memahami mengenai tujuan dari pengembangan KEK Tanjung

Lesung itu sendiri, selain itu juga tujuan dari pengembangan Kawasan

Ekonoimi Khusus Tanjung Lesung sudah sesuai dengan apa yang

tertuang dalam undan-undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang kawasan

ekonomi khusus, yakni meningkatkan investasi, penyerapan tenaga kerja,

mendorong terjadinya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Berkaitan dengan standar keberhasilan dari Implementasi

kebijakan pengembangan KEK Tanjung Lesung dapat dilihat darijumlah

wisatawan dan investor yang masuk kedalam kawasan, dan selain untuk

menilai keberhasilan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung dapat dilihat dari realisasi rencana aksi daerah dan rencana aksi

nasional. Sejauh ini masih banyak rencana aksi nasional dan rencana aksi

Page 234: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

215

daerahyang belum terrealisasi, hal ini tentu saja menjadi Kendala dalam

pengambangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. selain itu juga

masih adanya impelemntor yang belum mengetahui mengenai standar

keberhasilan dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, karena

merasa tidak libatkan secara langsung dalam pengembanag Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Sementara untuk kesesuaian implementasi kebiajakan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dengan

melihat dari hasil wawancara, menunjukan bahwa pengembangan KEK

tanjung lesung cukup sesuai dengan kondisi lingkungan dan masyarakat

yang ada disekitar KEK Tanjung Lesung. Halini menunjukan bahwa

pengembangan KEK Tanjung Lesung sudah tepat di kawasan wisata

tanjung lesung yang memiliki potensi wilayang yang sesuai untuk

dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi

Khusus Pasal 7, harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Sesuai dengan tata wilayah dan tidak berpotensi menggangu kawasan lindung;

b) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan mendukung KEK;

c) Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada wilayah potenasi sumber daya unggulan; dan

d) Mempunyai batas yang jelas.

Page 235: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

216

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Atas Dimensi Ukuran Dan Tujuan Kebjakan

Kriteria penilaian Hasil penilaian Kategori Kejelasan 1. Tujuan sudah jelas

dipahami oleh para Implemntor

2. masih ada yang belum mengetahui mengenai tujuan dan sasaran KEK Tanjung Lesung

3. standar dari keberhasilan pengembangan kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung belum diketahui oleh para implementor

4. Ketidak sesuaian pelaskanaan pengembangan KEK Tanjung Lesung dengan standar keberhasilan

- Baik

- Belum Baik

- Belum Baik

- Belum Baik

Terukur 1. kesesuaian dengan potensi wilayah dan lingkungan masyarakat

2. Pelaksanaan pengembangan KEK yang tidak sesuai dengan rencana aksi daerah

3. Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus yang belum maksimal

4. Pembangunan Infastruktur yang belum maksimal

5. Penguatan terhadap daerah bufer zone belum dilaksankan

6. Jumlah investor yang masuk sebanyak 7 investor

- Baik

- Belum Baik

- Belum Baik

- Belum Baik

- Belum Baik

- Baik

Sumber: Peneliti 2015

Mengacu pada beberapa penjelasan dan tabel diatas, maka dapat

disimpulkan sementara bahwa dimensi ukuran dan tujuan kebijakan

dalam pelaksanaan pengembangan KEK Tanjung Lesung belum cukup

jelas dan belum dipahami sepenuhnya oleh para implementor, guna

Page 236: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

217

mendukung KEK Tanjung Lesung. selain juga standar dari keberhasilan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang belum

diketahui oleh para implementor, serta ketidak sesauian pelaksanaan

pengembangan KEK Tanjung Lesung dengan standar keberhasilan.

sementara itu untuk dimensi standar dan tujuan implementasi kebijakan

pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sudah cukup

terukur atau sesuai dengan potensi wilayah dan masyarakat disana,

namun memang pembangunan pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus yang belum dilakukan secaramasimal, sertaa tidak terrealisasinya

rencana aksi yang sudah ditetapkan. Sementara ini jumlah investor yang

sudah melakukan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung

Lesung sudah ada 7 Investor hal ini menunjukan kesiuran peneglola

dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusu Tanjung Lesung.

2. Sumber Daya

Sumber daya manusia adalah faktor pertama dan utama dalam

mendukung keberhasilan dalam implementasi kebijakan pengembangan

KEK Tanjung Lesung, karena manusia adalah faktor penggerak laju

implementasi suatu kebijakan. Sebagimana yang diungkapkan oleh

Agustino (2008:142) bahwa tahap-tahap tertentu dari keseluruhan proses

implementasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkaulitas

sesuai dengan pekerjaan yang disyaratkan oleh kebijakan yang ditetapkan

secara politik. Tetapi ketika kompetensi dan kapabilitas dari sumber daya

itu nihil, maka kinerja kebijakan publik akan sulit untuk diharapkan.

Page 237: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

218

Dalam konteks sumber daya manusia seperti yang sudah

dipaparkan dalam hasil penelitian, menunjukan bahwa aspek sumber-

daya manusia dalam penyelenggraan KEK Pariwisata Tanjung Lesung

sudah terbilang cukup baik dari segi kualitas maupun kuantitas dengan

jumlah 11 orang pegawai di Administrator KEK. Dan juga sudah ada 7

perusahaan yang melakukan Mou dalam pengembangan KEK Tanjung

Lesung. untuk sumber daya manusia di masyarakat dilihat masih belum

siap dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Sejauh ini sudah dilakukan pelatihan-pelatihan dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung kepada Administrator, baik itu

oleh Pusat, maupun provinsi mengani penyelenggraan dan pemberian

izin-izin yang diberikan kepada investor guna mendukung

pengembangan KEK Tanjung Lesung

Sedangkan dukungan finansial untuk pengembngan KEK

Tanjung Lesung itu didukung oleh APBD Kabupaten maupun Provinsi

Banten guna tidak hanya dari pihak swasta, karena diharapkan

pengembangan KEK itu sendiri dapat memningkatkan perekonomian

daerah khususnya Kabupaten Pandeglang sehingga pemerintah juga perlu

ikut dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung. APBD Pandeglang

yang dianggarakan dalam mendukung Pengembangan KEK Tanjung

Lesung sebesar 3 Miliar, sementara untuk Badan Usaha Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung sudah menganggarakan dan untuk

Page 238: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

219

pembangunan KEK Tanjung Lesung sebesar 1,4 Triliun, dan masing-

masing investor 200 Miliar.

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 31

menjelaskan bahwa pembangunan KEK dibiayai dari:

a. Badan usaha; b. Kerjasama pemerintah, pemerintah provinsi dan/atau pemerintah

kabupaten/kota dengan badan usaha; c. Anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran

pendapatan dan belanja daerah; dan/ atau; d. Sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Sementara dari segi sarana dan prasarana. Dalam pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, sudah terbilang cukup baik

walaupun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaanya. Seperti sarana

prasarana jalan, rambu-rabu, penerangan jalan, serta kantor administator,

gerbang dan batas Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Serta

akomodasi menuju KEK Tanjung Lesung.

Selaian itu perangkat-perangkat kecil seperti komputer, meja di

kantor KEK Tanjung Lesung masih dirasakan kurang, serta akses internet

yang sangat sulit di Tanjung Lesung tentunya menghambat kinerja

Administrtor KEK, padahal mereka harusm elaporkan perkembangan

KEK Tanjung Lesung ke Dewan Kawasan.

Disisi lain komitmen yang yang dilakukan oleh PT BWJ dengan

perusahan-perusahaan yang melakukan MOU belum dilakukan dengan

Page 239: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

220

maksimal, sampai sejauh ini pembangunan-pembangunan KEK Tanjung

Lesung belum berjalan, padahal waktu yang ditentukan hanya 3 Tahun

kedepan dari peresmian KEK Tanjung Lesung. Hal demikian tentunya di

kawatirkan nantinya pengembangan KEK Tanjung Lesung akan selesai

dari kurun waktu yang ditentukan.

Beralih kepada sumber daya waktu, aspek ini menjadi amat vital

manakala waktu pelaksanaan pengembangan KEK Tanjung Lesung tidak

mencukupi dapat dipastikan kinerja implementasi kebijakan publik akan

terhambat. Hal ini dialami oleh Dewan kawasan Provinsi Banten yang

pembentukannya lebih lama dari rencana aksi yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan menunjukan bahwa

waktu pengembangan KEK Tanjung Lesung itu akan diselesaikan dalam

kurun waktu 3 Tahun. Sementara sebelumnya pihak pengelola

menargetkan bahwa pengembangan KEK Tanjung Lesung akan selesai

pada 2022 yaitu selama 7 Tahun setelah peresmian KEK Tanjung

Lesung, tetapi pada saat peresmian beoperasinya KEK Tanjung Lesung

pada 23 Febuari 201, Presiden Joko Widodo mengingin kan pembanguan

KEK Tanjung Lesung akan selesai delam kurun waktu 3 Tahun.

Page 240: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

221

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Atas Dimensi Sumberdaya

Karakteristik penilaian Hasil penilaian Kategori

Dukungan sumber daya manusia

1. Pegawai Administrator KEK belum mencukupi dari segi kualitas dan kuantitasnya

2. Kurangnyan pelatihan yang dilakukan

3. Kesesuaian Tugas Pokok dan Fung Administrator KEK

4. Sudah ada 7 perusaan yang melakukan MOU dalam pengembangan KEK

5. Masyarakat belum siap menghadapi KEK Tanjung Lesung

- Baik - Belum Baik - Baik

- Baik - Belum Bak

Dokungan dana 1. Dana pengembangan KEK Tanjung Lesung dibiayai oleh Swasta

2. APBD Kabupaten Pandeglang digunakan dalam mendukung Pengembangan KEK

3. Dana dalam pengembangan KEK Oleh Badan Pengelola sebesar 1,4 T

4. Dana yang dikeluarakan oleh masing-masing investor sebesar 200 M

5. APBD Pandeglang yang dipergunakan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung sebesar 3 Miliar

6. Dana APBD yang digunakan untu pengembangan KEK Tanjung Lesung masih belum dilaksanakan

- Baik - Baik

- Baik

- Baik

- Baik

- Belum Baik

Dukungan sarana dan prasarana

1. sarana dan prasarana belum cukup memadai

2. belum dibangunnya

- Belum Baik - Belum Baik

Page 241: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

222

Kantor Administrator KEK

3. Kantor sementar Administrator KEK Kecil

4. Belum adanya Koperasi dan UMKM

5. Akses internet yang sulit

6. Infrastruktur jalan yang masih rusak

- Belum Baik

- Belum Baik

- Belum Baik

- Belum Baik

Dukungan waktu 1. keterlambatan penetapan dewan kawasan

2. lamanya pengerjaaan pembangunan fasilitas-fasilitas di KEK

3. Presiden memberikan waktu dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung 3 Tahun

4. Rencana waktu yang dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung oleh PT BWJ tidak sama dengan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo

- Belum Baik

- Belum Baik

- Baik

- Baik

Sumber: peneliti 2015

Berangkat dari hasil pembahasan serta tabel ditas, maka dapat

peneliti simpulkan bahwa sumber daya yang tersedia dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung sejauh ini belum mencukupi dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung, walaupuan indikator Sumber

Daya Manusia dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung rata-rata

sudah baik, yang belum baik dalam indakot Sumber daya manusia dalam

penyelenggara KEK Tanjung Lesung itu adalah dari kesiapan masyarakat

dan juga kurangnya pelatihan yang didapatkan oleh Adminitrator KEK

Page 242: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

223

Tanjung Lesung, untuk indikator dana dalam pengembangan ini sudah

baik, sementara sarana dan prasarana dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung dirasa masih sangat jauh dari kata baik masih banyak

indikator dalam sarana dan prasarana yang belum siap, sementara itu dari

sisi waktu pelaksanaan KEK Tanjung Lesung terjadi keterlambatan

penetapan Dewan Kawasan yang berpengaruh pada keterlambatan

Rencana Aksi lainnya. Tareget rencana dalam pembangunan KEK

Tanjung Lesung akan ditargetkan akan selasi selama kurun waktu 3

Tahun, sesuai dengan permintaan dari Presiden Joko Widodo, hal ini

sangat jauh dari rencana semuala dalam pengembangan KEK Tanjung

Lesung yang akan selesai dalam kurun waktu 7 tahun. Tetapi pihak

pengelola menyakini bahwa pengembangan KEK Tanjung Lesung akan

selesai sesuai target yang ditentukan.

3. Karakeristik Agen Pelaksana

Pengembanagan KEK Tanjung Lesung dilakukan guna

menudkung suatu wilayah agar berkembang, baik itu dalam pola

pikirnya maupun dalam pertumbuhan ekonominya. Dengan adanya

KEK diharapakan dapat membuka keenjangan yanga da didaerah serta

meningkatkatkan kualita sumber daya dan potensi yang ada di daerah

tersebut. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan peran dalam

pengembangan KEK Tanjung Lesung, yang natinya dapat mendukung

dalam implementasi Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Page 243: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

224

karakteristikatau peran para agen pelaksana akan

mempengaruhiberhasil atau tidaknya sebuah implementasi dari

kebijakan dilaksanakan, dalam hal ini sebagai pelaksana dalam

implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, berasal dari unsur pemerintah maupun unsur swastam

dan masyarakt.

Pemerintah Kabupaten berperan dalam pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung diantaranya adalah Dinas Pariwista

Kabupaten Pandeglang memiliki peran dalam melakukan promosi

wisata dan juga pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, Dinas

Perhubungan dalam hal ini merubah trayek angkutan, membuat sub

terminal, Bappeda memberikan sosialisasi kepada daerah penyangga

KEK Tanjung Lesung, Dinas Pendidikan Meningkatkan Kualitas SMK

Pariwisata Kabupaten Pandeglang, Dinas Cipta Karya Membuat TPA di

Cigeulis, Dinas Binamarga Meningkatkan Jalan Desa menjadi jalan

Kabupaten, Dinas kelautan memiliki peran membangun pasar ikan,

Disperindag berperan dalam meningkatkan ketampilan masyarakat,

Dinas Pertambangan berperan pembangunan PJU, Dan Dinas

Kehutanan berperan intensifikasi usaha hutan rakyat.

Sementara peran dari Administrator KEK Tanjung Lesung

sesuai dengan ketentuan yaitu bertugas Melaksanakan pemberian izin

usaha dan izin lain yang diperlukan bagi Pelaku Usaha yang

mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan usaha di KEK;

Page 244: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

225

Melakukan pengawasan dan pengendalian operasionalisasi KEK; dan

Menyampaikan laporan operasionalisasi KEK secara berkala dan

insidental kepada Dewan Kawasan.

Untuk pelaksanaan pemberian izin dilakukan melalui pelayanan

terpadu satu pintu. Dalam melaksanakan tugas, Administrator KEK,

akan memperoleh pendelegasian atau pelimpahan wewenang di bidang

perizinan dari Pemerintah dan pemerintah daerah dan dapat meminta

penjelasan kepada Badan Usaha dan/atau Pelaku Usaha di KEK

mengenai kegiatan usahanya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 2

Tahun 2011 Pasal 43 Administrator berwenang memberikan:

a. Arahan kepada badan pengelola KEK untuk perbaikan

operasionalisasi KEK; dan

b. Teguran kepada badan usaha pengelola KEK dalam hal terjadi

penyimpangan dalam pengoperasian KEK.

Sementara untuk SOP dalam penyelenggaraan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dalam Administrator KEK masih

dalam tahap pembentukan, artinya belum ada SOP sebagai petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam pengembangan KEK Tanjung

Lesung.

Sementara untuk sanksi dalam pengembangan KEK Tanjung

Lesung, yang bisa dikeluarkan oleh Administartor KEK Tanjung

Lesung, Dewan Kawasan, dan Dewan Nasional. Sejauh ini belum ada

Page 245: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

226

sanksi yang diberikan kepada pihak pengelola dalam implementasi

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung.

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Atas Dimensi Karakteristik Agen Pelaksana

Dimensi penilia Hasil penilaian Kategori

Karakteristik agen pelaksana

1. Pengembangan KEK tanjung Lesung di kelola oleh pihak swasta

2. PT Banten West Java merupakan pengelola sekaligus pengembang KEK Tanjung Lesung

3. Peran dari tiap SKPD di Kabupaten pandeglang dalam Implementasi KEK Tanjung Lesung

- Baik

- Baik - Baik

Standar oprating system 1. Belum adanya SOP di kantor Administrator KEK

2. Adanya Rencana Aksi dan Rencana Daerah untuk pengembangan KEK Tanjung Lesung

- Belum Baik

- Baik

Saksi 1. Administrator memantau dan mengendalikan oprasionalisasi pengembangan KEK Tanjung Lesung

2. Sejauh ini pengembangan KEK tanjung Lesung masih sesuai komitmen perjanjian KEK Tanjung Lesung

- Baik

- Baik

Sumber: Peneliti 2015

Mengacu pada beberapa penjelasan dan tabel diatas maka dapat

disimpulkan sementara mengenai dimensi karakteristik agen pelaksana

bahwa implmentasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung sudah berjalan dengan baik. Walaupun memang belum

Page 246: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

227

ada SOP yang mengatur, namun sudah ada Rencana Aksi Nasional dan

Rencana Aksi daerah dalam penyelenggaraan KEK Tanjung Lesung.

selain itu juga belum adanya sanksi yang dikeluarkan

dalampengembangan KEK Tanjung Lesung kepada pihak pengelola,

karena dirasa implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung sejauh

ini masih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Sikap Kecendrungan (Diposition) Para Pelaksana

Sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan

sangat banyak mempengaruhi keberhasian atau tidaknya kinerja

Implementasi kebijakan publik. Dalam hal ini melihat bagaimana sikap

yang dilakukan oleh para pelaksana KEK Tanjung Lesung dalam adanya

penolakan-penolakan terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung, serta hambatan-hambatan yang terjadi selama

pengembangan KEK Pariwisata Tanjung Lesung.

Dari dimensi penilaian mengenai sikap dan kecendrungan para

agen pelaksana, berdasarkan hasil penilaian menunjukan bahwa

pengelola dalam pengembanga KEK Tanjung Lesung dilihat banyaknya

dukungan yang diberikan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung,

bentuk dukungan yang diberikan oleh pemerintah terkait pengembangan

KEK Tanjung Lesung seperti, pemberian pelatihan kepada masyarakat,

guna menyiapan Sumber Daya dalam pengembangan KEK Tanjung,

perbaikan sarana prasaran yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait,

Page 247: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

228

Seperti dinas Binamarga dalam hal infstruktur, Dinas Pertambangan dan

Energi memberikan dukungan dalam bentuk PJU di sepanjang jalan

menuju KEK Tanjung Lesug. Namun masih ada pelaksana

atauimplementor dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung yang tidak

memahami perannya dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung.

sementara sikap impelemtor terhadap kondisi ekternal, dalam hal ini PT

BWJ sebagai pengelola telah memberikan bantuan CSR terhadap

sekolah-sekolah dan juga Balai Kesehatan sekitar KEK Tanjung Lesung,

Usaha menciptakan hubungan antara pengelola kawasan dengan

masyarakat penyangga telah dilakukan berbagai aktivitas sosial

diantaranya melalui corporate philantrhopy, dan socially responsible

businesspractice. Bentuk nyata dari kedua aktifitas sosial tersebut antara

lain: Pembangunan kawasan wisata agro kebun salak:

1) Mendorong pengembangan usaha kerajinan;

2) Menumbuhkan seni budaya lokal melalui pementasan pada event-

event yang dilaksanakan oleh pengelola;

3) Menjaga kelestarian kawasan pantai;

4) Mendorong masyarakat untuk berwirausaha.

Page 248: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

229

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Atas Dimensi Sikap (Disposition) Para Pelaksana

Dimensi penilia Hasil penilaian Kategori Kognisi para implementor

1. Implementasi KEK Tanjung Lesung sudah cukup dipahami oleh para implementor

2. Masih ada implementor yang belum memahami KEK Tanjung Lesung

3. SKPD di kabupaten Pandegang memberikan dukungan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung

- Baik

- Baik - Baik

Respon paraimplementor

1. CSR yang diberikan Pengelola dalam bidang pendidikan dan kesehatan

2. Kemudahan Investasi 3. Adanya pelatihan

yang dilakukan oleh pemerintah dalam mempersiapan pengembangan Tanjung Lesung

4. Perbaikan sarana dan prasaran

5. Peningkatan jalan Desa menjadi jalan kabupaten

6. Pemerintah kabupaten Pandeglang mendukung KEK Tanjung Lesung

7. Adanya yang mengkritisi beroprasinya KEK Tanjung Lesung

8. Adanya penolakan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung

- Belum Baik

- Baik - Baik

- Baik - Baik - Baik - Belum Baik - Belum Baik

Sumber: Peneliti 2015

Page 249: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

230

Mengacu pada beberpa penjelasan dari tabel mengenai dimensi

disposisi agen pelaksana. Maka dapat disimpulkan sementara bahwa

implementasi kebijakan pengembangan KEK Tanjung Lesung sudah

dipahamai oleh para Implemntorm, walaupun ada sebagian implementor

yang tidak mengetahui mengenai KEK Tanjung Lesung. Selain itu juga

dukungan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat mengenai

pengembangan KEK Tanjung Lesung sangat positif, walaupun memang

ada sebagain masyarakat yang menolak pengembangan KEK Tanjung

Lesung karena mengkawatirkan dampak yang ditimbulkan dari

pengembangan KEK Tanjung Lesung itu sendiri.

5. Komunikasi Atar Organisasi Dan Aktiita Pelaksana

Kejelasan standar dan sasaran tidak menjamin implementas yang

efektif apanila tidak dibarengi dengan adanya komunikasi antarorganisasi

dan aktivitass pengukuhan (wibawa, 1994:20). Komunikasi antar

organisasi dapat dilakukan salah satunya melalui koordinai. Menurut

handyaningrat (1980:78) koordinasi fungsional yang bersifat eksternal

adalah koordinasi antar organisasi satu dengan organisasi lainnya.

Koordinasi tersebut perlu dilakukan karena sebuah organisasi tidak

munkin menyelenggarakan tugasnya tanpa bantuan dari organisai lainnya.

Dari mekanisme komunikasi yang disampaikan harus jelas agar tidak

membingungkan.

Dari dimensi komuniksi antarorganisasi dan aktivias pelaksana,

diketahui bahwa koordinasi yang dilakukan oleh pihak swasta dengan

Page 250: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

231

pemerintah sudah baik, dan koordinasi yang dilakukan oleh SKPD yang

terkait dalam pengembangan KEK Tanjug Lesung juga sudah berjalan

dengan baik.

Komunikasi merupakan proses penyempaian informasi dari

komunikator kerja komunikasikan. Sedangkan menurut widodo

(2011:97) komunikasi kebijakan merupakan proses penyemapaian

informasi kebijakan dari pembuat kebijakan (policy makers) kepada

pelaksana kebiajaka (policy implementers). Kemudian widodo

menambahkan bahwa informasi perlu disampaikan kepada pelaku

kebijakan agar pelaku kebijakan dapat dipahami apa yang menjadi isi,

tujuan arah, kelompok sasaran kebijakan, sehingga pelaku kabijakan

dapat mempersiapkan hal-hal apa saja yang dihubuungkan dengan

pelaksana keijakan, agar proses implementasi kebijakan bisa berjalan

dengan efektif serta sesuai denggan tujuan kebijakan itu sendiri.

Selain satu cara komunikasi kebijakan yang dapat dilakukan

yakni melalui sosialisasi dari pengembangan kawasan ekonomi khusus

tanjunglesung. Berdsarkan hail wawancara yang udah dipaprkan

sebelumnya, sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada

masyarakat, maupun sosialisai yang dilakukan oleh pihak swasta kepada

masyarakat, hal ini diperlukan karena masyakat juga merupakan unsur

penting dalam keberhasilan pengembangan KEK Tanjung Lesung,

berikut hasil penilaian atas Dimensi Komunikasi Antar Organiasi Dan

Aktivitas Pelaksana:

Page 251: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

232

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Atas Dimensi Komunikasi Antar Organiasi Dan

Aktivitas Pelaksana

Karakteristik Penilaian Hasil penilaian Kategori Koordinasi 1. Koordinasi antar

pihak swasta dan pemerintah berjalan dengan baik

2. Koordinasi yang dilakukan oleh Badan pengelola terhadap para investor sudah berjalan dengan baik

3. Koordinasi antara SKPD yang terkait implementasi KEK judah berjalan dengan baik

4. Kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh swasta kepada masyarakat

5. Bentuk komunikasi dari pihak pihak pemerintah seperti sosialisasi dan penyuluhan

- Baik

- Baik

- Baik

- Belum Baik

- Baik

Sosialisasi 1. sosialisasi mengenai KEK Tanjung Lesung kepada masayarakat belum optimal

2. Tidak ada tindak lanjut setelah sosialisasi selesai dilakukan

- Belum Baik - Belum Baik

Sumber: Peneliti 2015

Dari uraian dan tabel diatas maka dapat peneliti simpulkan

sementara bahwa koordinasi yang terjalin antara komunikasi antar agen

pelaksana dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung sudah berjalan

dengan baik, hanya saja untuk sosialisasi yang dilakukan tidak ada tindak

lanjut bak dari pemerintah maupun swasta. Sementara itu pihak swasta

Page 252: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

233

sampai sejauh ini belum memberikan sosialisasi mengenai

pengembangan KEK Tanjung Lesung.

6. Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik

Hal terakhir yang perlu juga diperhatikan guna menilai kinerja

implementasi publik dan persefektif yang ditawarkan oleh Van meter-

Van Horn adalah, sejauhmana lingkungan eksternal turut mendorong

keberhasilan kebijakan publik yang ditetapkan. Lingkungan sosial,

ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dari

kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk

mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan

kekondusifan lingkungan eksternal, dalam hal ini peneliti ingin melihat

bagaimana dampak yang dihasilkan oleh pengembangan KEK Tanjung

Lesung terhadap masyarakat atau lingkungan dan apakah implementasi

pengembangan KEK Tanjung Lesung, ini juga dapat mempengaruhi

lingkungan politik yang ada atau sebaliknya.

Kinerja dari suatu kebujakan akan dipengaruhi oleh konteks

sosial, ekonomi serta politik dari tempat kebijakan tersebut dijalankan.

Berdasarkan hasil penelittian yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat

diketahi bahwa lingkungan eksternal yang menjadi faktor determinan

dalam keberhasilan pengembangan KEK Tanjung Lesung.

Page 253: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

234

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Atas Dimensi Lingkungan Ekonomi, Sosial dan

Politik

Karateristik penilaian Hasil penilaian Kategori Lingungan Sosial 1. Pengembangan KEK

Tanjung Lesung Mempengaruhi lingkungan sosial masyrakat sekita

2. Tingka pendidikan masyarakat yang masih rendah

- Baik - Belum Baik

Lingkungan Ekonomi 1. Keadaan ekonomi yang masih rendah

2. Mayoritas masyarakt bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan

- Baik

- Belum Baik

Lingkungan Politik 1. Implementasi KEK Tanjung Lesung dipengarruhi oleh unsur politik yang sedang ada

- Baik

Sumber: Peneliti 2015

Dari uraian pembahasan dan tabel diatas maka dapat ditarik

kesimulan sementaranya bahwa implementasi kebijakan pegembangan

KEK Tanjung Lesung, dapat dilihat bahwa pengembangan KEK Tanjung

Lesung itu dapat mempengaruhi Lingkungan yang ada disekitar

khususnya di Desa Tanjung Jaya, baik itu lingkungan sosial, ekonomi

dan politik. Tingkat pendidikan dan penghasilan yang masih rendah tentu

saja akan mempengaruhi implementasi dari pengembangan KEK

Tanjung Lesung, keadaan politik yang stabil saat ini mempengaruhi

implementasi KEK Tanjung Lesung, sehingga tidak adanya penundaan

peresmian beroprasinya KEK Tanjung Lesung walaupun sudah berganti

presiden.

Page 254: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

235

Sementara itu untuk faktor penghambat dan pendukung

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, faktor penghambat dan

pendukung dalam implementasi kebijakan publik tentu saja akan

mempengaruhi impelementasi pengembangan kawasan ekonomi Khusus

Tanjung Lesung, adapun faktor penghambat dalam pengembangan KEK

Tanjung Lesung anatara lain yaitu:

Tabel 4.12 Faktor pendukung dan penghamabat KEK Tanjung Lesung

Karateristik penilaian Hasil penilaian Kategori Kelembagaan 1. Belum adanya Sop

2. Sudah dibentuknya dewan Kawasan

3. Sudah Administrator KEK

4. Belum adanya panduan pelaksanaa KEK

5. Belum banyaknya investor yang berinvestasi

6. Tugas promosi belum jelas

7. Jumlah pegawai Administrator KEK masih kurang

8. Tidak terlaksana rencana Aksi

- Penghambat - Pendukunng

- Pendukung

- Penghambat

- Penghambat

- Pengahambat - Penghambat

- Penghambat

Infrastruktur 9. Belum dibangunnya kantor Administartor

10. Akan dibangunya Jalan Tol Serang-Panimbang

11. Jalan yang masih rusak

- Penghambat

- Pendukung

- Penghambat Sarana dan Prsaran 12. belum adanya

kendaraan Oprasional 13. belum adanya Koprasi

dan UMKM 14. peralatan di Kantor

Administartor yang belum memadai

- penghamabta

- penghambat

- penghambat

Sumber Daya Manusia 15. tingkat pendidikan yang rendah

- penghambat

Sumber: Peneliti 2015

Page 255: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

236

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasrkan hasil penelitian dan temuan-temuan di lapangan, maka

penyimpulan akhir tentang implementasi kebijakan dan kendala pengembangan KEK

Tanjug Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dikatakan belum berjalan

dengan optimal, hal ini dikarenakan berbagai faktor diantaranya sebagai berikut :

Pertama, standar dan tujuan yang belum jelas dipahami oleh para Implementor,

serta ketidak sesuaian implementasi pengembangan KEK Tanjung Lesung dengan

tujuan. Hal ini tentu saja mempengaruhi implementasi pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, karena masih ada implementor yang belum

memahami mengenai Implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus Tanjung Lesung.

Kedua, dari sumber daya yang ada dalam pengembangan Kawasan Ekonomi

Khusus yang belum siap, hal ini dilihat dari kurangnya jumalah SDM di Kantor

Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dan juga serta kapastias

Sumber Daya Manusia yang masih miniseperti kesiapan masyarakat dalam

pengembangan kawasan Ekonomi Khusus Tanjung. Selain itu juga faktor sarana dan

Page 256: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

237

prasarana yang belum tersedia seperti kantor Admnistrator, Koperasi dan UMKM

mempengaruhi dalam Implementasi KEK Tanjung Lesung.

Ketiga, karakteristik Agen pelaksana, hal ini dilihat dari belum adanya SOP

dalam pengembangan Khusus Tanjung Lesung, sistem kerja yang dalam memberikan

perizinan oleh Administartor belum baik, dan belum jelasnya pengawasan

pengoperasian dan pengendalian Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dari

Dewan kawasan,

Keempat, komunikasi anatarorganiasai dan aktivitas pelaksana yang dalam hal ini

kuranya koordinasi yang dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah kepada

masyarakat mengenai KEK Tanjung Lesung, sehingga banyak masyarakat yang tidak

mengatahui apa itu KEK Tanjung Lesung, serta tidak adanya tindak lanjut dari

sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah terkait Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung.

Kelima, secara umum lingkungan sosial, ekonomi, dan politik mendukung dalam

implementasi KEK Tanjung Lesung, namun disisi lain juga menjadi penghambat, hal

ini dikarenakan tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat di Desa Tanjung jaya

yang masih rendah, serta masyoritas mata pencaharian meraka itu merupakan petani

dan nelayan, sehingga kepedulian dan pengetahuan mereka terhadap pariwisata dalam

hal ini Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung masih rendah.

Page 257: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

238

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti mencoba memberikan beberapa

saran yntuk keberhasilan dalam implementasi kebijakan pengembangan KEK

Tanjung Lesung, yakni berupa rekomendasi yang bersifat praktis seperti berikut ini:

1. Diharapkan adanya SOP yang dibaut oleh Administrator KEK guna

impelementasi KEK Tanjung Lesung, agar nantinya pelaksanaan KEK

Tanjung Lesung akan sesuai dengan rencana daerah dan rencana aksi nasional

yang sudah ada.

2. Diharapkan pihak BWJ (Banten West Java) dapat melakukan pengembangan

di KEK Tanjung Lesung tanpa harus menunggu investor yang masuk terlebih

dahulu, agar tidak perlu menunda pembangunan dan pembangan Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, sehingga pengembangannya sesuai dengan

rencana aksi daerah dan rencana aksi nasional yang sudah ada dapat cepat

direalisasikan.

3. Di harapkan pemerintah dan pihak pengelola emberikan pengetahuan kepada

masyarakat mengenai KEK Tanjung Lesung, dengan memberikan sosialisasi

kepada masyarakat mengenai apa itu KEK dan tujuan dari KEK sendiri

sehingga nantinya masyarakat tidak hanya menjadi penonton tetapi ikut

berperan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung.

4. Melakukan pengembangan dan pembinaan sanggar seni budaya, dan

penyuluhan sadar wisata berkala kepada masyarakat, serta memberikan

Page 258: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

239

pelatihan pemandu wisata, dan bahasa asing kepada masyarakt, sehingga

masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam pengembangan KEK Tanjung

Lesung. mengingat akan semakin bertambahnya wisatwan yang datang

ketanjung lesung, baik itu wisatwan dalam negri maupun wisatawan

mancanegara.

5. Meningkakatkan keterampilan masyarakat serta potensi yang dimiliki, dengan

memberikan pelatihan kerajinan tangan, cindra mata dan oleh-oleh khas dari

dari daerah. Sehingga nantinya akan merupah perekonomian masyarakat di

Desa Tanjung jaya dengan kerajinan dan cindra mata yang mereka hasilkan.

6. Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pihak Swasta mampu

bekerjasama membangun fasilitas pendukung seperti sarana dan prasarana

bagi masyarakat Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung untuk menjadi

masyarakat yang inovatif dan kreatif.

Page 259: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Agustino, Leo. 2012. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta

Ali, Farid dan Andi Samsul Alam. 2012. Studi kebijakan pemerintah. Bandung:

Reflika Aditama

Alwasilah, A. Chaedar.2006. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya

Bungin, Burhan.2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pt Praja Grafindo

Persada

Denzim, Norman K. & Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook of qualitative

research. Terjemahan oleh Dariyanto dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dunn, William. N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:Gajah

Mada University Press

Hidayat, Syarif dan Agus Syarif Hidayat. 2010. Qua Vadis Kawasan Ekonomi

Khusus . Jakarta: Rajawali Pers.

Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Jakrta: Dia Fisip Universitas Indonesia.

Miles, Matthew B & A. Michael Huberman.2009. Analisis Data Kualitatif, Buku

Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia

Press

Maleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya

Miftah, Thoha. 2003. Dimensi-Dimensi Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Nugroho, Riant. 2012. Public Policy(Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan,

Manajemen Kebijakan). Jakarta: Pt Elex Media Komputindo Klompok

Gramedia

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-razz Media

Satori, Djam’an & Aan Komariah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta

Page 260: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

Subarsono, AG. 2006. Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori Dan Aplikasi).

Yogyakarta: Pustsaka Pelajar

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Cv

Alfabeta

Suharto, Edi. 2011. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik: Bandung:

Alfabeta

Sutopo, dan Sugiyanto. 2001. Analisis Kebijakan publik. Jakarta: LAN-RI

Tangkalisan, Hesel Nogi S. 2003. Kebijakan Publik Yang Membumi. Yogyakarta:

Yayasan Pembaruan Administrasi Negara Publik Indonesia (Ypapi) &

Lukman Offset

Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis Kebijakan Dari Informasi Ke

Implementasikebijakan Negara. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Widya, Wicaksono. K. 2006. Administrasi Dan Birokrasi. Yogyakarta:Graha

Binu

Winarno, Budi. 2002. Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Sumber Dokumen

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional 2005-2025

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus

Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan KEK

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan KEK

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus

Tanjung Lesung

Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Maserplan Percepatan Dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025

Page 261: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between

Peraturan Presiden Nomor48 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Maserplan Percepatan Dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025

Peraturan Presiden No 33 Tahun 2010 Tentang Dewan Nasional dan Dewan

Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus

Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2012 Tentang Dewan Kawasan Kawasan

Ekonomi Khusus Provinsi Banten

Sumber Lain:

Skripsi Ike Hanisyah, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, pengawasan Dinas

Pemuda Dan Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tangerang

tentang daerah wisata pantai di Kabupaten Tangerang (studi kasus Pantai

Tanjung Kait, Pantai Sangrila Dan Pantai Tanjung Pasir), Tahun 2015.

skripsi oleh Fania Mutia Hanum, Universitas Sultan Agemg Tirtayasa

Implementasi Rencana Strategi pengembangan Dan Pelestarian Destinasi Wisata

Cagar Budaya Banten Lama Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi

Banten, Tahun 2015.

http://m.okezone.com/read/2014/09/05/20/1034679/daftar-proyek-mp3ei-yang-

diresmikan-hari-inidiakses pada tanggal: 1 November 2014 pukul: 22.00

http://m.Wordpress.com/2009/10/19/kawasan-ekonomi-khusus diakses pada

tanggal: 20 januari 2015 pukul 20.00

Kajian Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementrian

Pertanian.2011 Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3E1). (https://www.academia.edu/3356230/kajian-masterplan-

percepatan-dan-perluasan-pembangunan-ekonomi-indonesia-mp3eidiakses pada

tanggal: 1 november 2014 pukul: 22.00)

Kajian Dinas Kebudayaan Dan Pariwista Provinsi Banten.2013.Dampak Sosial

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesungtahun 2013.

Kajian Tommy Monoarfa dan Komarudin. Penetapan kawasan khusus dan

Kawasan Ekonomi Khusus.(www.gin.web.id/indek.php/pendekatan/249-

penetapan-kawasan-khusus-dan-kawasan-ekonomi-khususdiakses pada tanggal: 3

maret 2015 pukul: 17.00)

Page 262: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 263: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 264: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 265: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 266: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 267: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 268: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 269: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 270: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 271: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 272: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 273: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 274: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 275: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 276: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 277: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 278: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 279: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 280: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 281: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 282: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 283: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 284: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 285: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 286: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 287: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 288: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 289: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 290: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 291: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 292: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 293: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 294: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 295: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 296: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 297: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 298: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 299: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 300: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 301: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 302: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 303: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 304: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 305: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 306: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 307: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 308: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 309: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 310: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 311: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 312: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 313: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 314: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 315: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 316: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 317: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 318: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 319: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 320: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 321: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 322: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 323: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 324: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 325: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 326: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 327: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 328: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 329: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 330: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 331: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 332: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 333: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 334: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 335: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 336: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 337: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 338: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 339: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 340: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 341: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 342: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 343: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 344: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 345: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 346: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 347: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 348: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 349: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 350: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 351: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 352: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 353: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 354: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 355: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 356: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 357: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 358: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 359: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 360: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 361: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 362: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 363: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 364: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 365: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 366: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 367: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 368: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 369: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 370: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 371: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 372: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 373: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 374: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 375: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 376: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 377: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 378: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 379: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 380: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 381: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 382: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 383: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 384: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 385: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 386: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 387: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 388: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 389: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 390: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 391: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 392: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 393: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 394: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 395: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 396: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 397: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 398: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 399: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 400: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 401: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 402: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 403: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 404: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 405: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 406: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 407: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between
Page 408: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PANDEGLANG PROVINSI …repository.fisip-untirta.ac.id/583/1/2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN... · resources, inadequate infrastructure, discrepancy between