repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai...

61

Transcript of repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai...

Page 1: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa
Page 2: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa
Page 3: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa
Page 4: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

iv

MOTTO

Hidup adalah perjuangan, maka jalani lah hidupmu dengan apa adanya dan

keadaan yang ada karena Tuhan selalu bersama kami.

Berjuanglah mengalahkan diri kami karena musuhmu bukan lah dunia.

Sesuikanlah diri kami dimana kami berdiri itulah tempat kami, rumah kami,dan

keluarga kami. Berjuanglah dan bertahanlah sebelum hasil pencapaianmu sampai

dan kembali kepada dia yang Maha Kuasa.

Tuhan berkata : Sekalipun dia melupakannya,aku tidak akan pernah melupakan

engkau. Lihatlah aku telah melukis engkau di telapak tangan-Ku tembok-

tembokmu tetap di ruang

mata-Ku”,

(Yesaya 49 : 15b-16)

Page 5: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segalah piji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini. Proses

penulisan hingga penyelesaian skripsi ini, tidak lepas dari banyak pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan, baik bantuan moril maupun material.

Skripsi ini saya persembahkan :

1. Kepada Tuhan yang Maha Esa dengan segalah Rahmat dan petunjuk-Mu,

maka engkau izinkan hambahmu untuk melagka meraih kesuksesan in.

2. Kepda kedua orang tuaku (paulina kwalik dan Alm.Benidiktus

Tsenawatme.dan juga Mama Paustina Beanal) tercinta yang telah

membesarkan,mendidik dan memberi motivasi kepada saya selama ini,

terimakasih atas pengorbanan serta doa Mama dan Alm.Bapak tercinta. Bagi

saya persembahan ini tidak cukup untuk membalas jasa mama dan Alm.bapak

tetapi doakanlah semoga anakmu sapat menjadi anak yang berbakti dan

menjadi panutan dalam keluarga.

3. Kepda keluargaku (kaka Chandra Tsenawatme,adik Eligius

Tsenawatme, Muliance Tsenawatme,adik Kludius Tsenawatme, adik

Ludivika Tsenawatme Dan adik bongsuku Vonni Tsenawatme) yang

selalu tidak bosan –bosan memberikan doa dan dukungan kepada saya

terimakasih Tuhan Yesus memberkati kalian semua Amin.

4. Buat Desen Pembungbingku (ibu Dra.B. Hari Saptaning Tyas, M.Si)

terimakasih banyak ibu atas kesabaran, bantuan, nasehat serta ilmu yang tiada

batas yang telah ibu berikan

5. kepada saya demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Buat sahabat-sahabatku (Apinus Yanambani, Rudolf Tsunme,Yoben

Magai, dan Bernadeta Haluk) tidak lupa juga buat Oganisasi Ipmami

Timika dan adik-adik yang tidak dapat saya sebutkan nama satu per satu.

Terimakasih atas bantuan doa,nasehat, hiburan dan semangat yang kalian

berikan dalam proses penyesaian skripsi ini,tidak akan pernah saya lupakan

kebaikan kalian.

Page 6: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur di panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan rahmat dan karunianya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat

melaksanakan kewajiban sebagai seorang mahasiswa melengkapi salah satu syarat

menyelesaikan program study S1, melalui skripsi dengan judul “Partisipasi

Masyarakat Desa Dalam Pengelolaan Obyek Wisata Di Desa Pagerharjo,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta”.

Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun

menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, baik berupa berupa pengalaman

maupun teori ilmu. Sehingga penyusun sangat berterima kasih atas setiap

masukan dan kritikan yang disampaikan.

Dalam kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

2. Bapak Geregorius Sahdan, S. IP, M.A, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa”APMD”

Yogyakarta.

Page 7: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

vii

3. Ibu Dra. B. Hari Saptaning Tyas, M.Si , selaku dosen pembimbing yang telah

mencurahkan pikiran serta meluangkan waktu guna membimbing penyusun

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan (S1) Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

5. Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta c.q. Kepada BKD Kabupaten

Kulon Progo.

Page 8: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PESETUJUAN SKRIPSI ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

SINOPSIS..................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

D. Kerangka Teori ........................................................................ 7

1. Pengertian Partisipasi ......................................................... 7

2. Bentuk Partisipasi .............................................................. 12

3. Pengertian Masyarakat ...................................................... 15

4. Kepariwisataan .................................................................. 16

5. Pengelolaan Pariwisata....................................................... 18

E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 19

F. Metode Penelitian .................................................................... 19

1. Jenis penelitian .................................................................. 19

Page 9: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

ix

2. Unit analisis ....................................................................... 20

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 21

4. Teknik Analisis Data .......................................................... 24

BAB II PROFIL DESA PAGERHARJO, KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON POGO DAERAH ISTIMEA

YOGYAKARTA ........................................................................... 25

A. Sejarah Desa ............................................................................ 25

B. Geografis ................................................................................. 27

C. Demografi .............................................................................. 29

BAB III ANALISIS DATA ......................................................................... 52

A. Deskripsi Informan .................................................................. 52

B. Analisis Data ........................................................................... 53

1. Pemikiran masyarakat dalam pngelolaan obyek wisata ....... 54

2. Tenaga yang diberikan oleh masyarakat dalam pengelolaan

obyek wisata ...................................................................... 61

3. Sumbangan spontan berupa uang atau barang yang diberikan

oleh masyarakat dalam pengelolaan obyek wisata .............. 68

BAB IV PENUTUP..................................................................................... 75

A. Kesimpulan ............................................................................. 75

B. Saran ...................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

x

SINOPSIS

Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemerintah untuk

memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Sumbangan pariwisata bagi

pembangunan nasional, selain menyumbangkan devisa bagi negara, pariwisata

juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, yaitu:

Pengembangan pariwisata Indonesia menggunakan konsep pariwisata budaya

yang dirumuskan dalam Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 yang

menyatakan bahwa “memperluas lapangan usaha, memperluas lapangan kerja,

meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, mendorong pelestarian dan

pengembangan budaya bangsa, memperluas wawasan nusantara, mendorong

pembangunan daerah, mendorong pelestarian lingkungan hidup, menumbuhkan

rasa cinta tanah air dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkukuh

jati diri bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa”

Desa pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo

merupakan sebuah Kabupaten yang kaya akan keanekaragam hayati, keindahan

alam obyek wisata dan budaya. Sector parawisata telah menyelma menjadi salah

satu sector yang paling unggul di desa Pagerharjo karena partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan obyek wisata menghasilkan keuntungan bagi masyarakat desa

Pagerharjo. Judul penelitian ini adalah Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan

obyek wisata. Dengan demikian maka rumusan masalah adalah bagaimana

Partisipasi Masyarakat Desa Pagerharjo dalam Pengeloaan Obyek Wisata.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kualitatif yang di gunakan

adalah teori partisipasi dan parawisata. Peneliti melibatkan pihak Pemerintah Desa

Pagerhajo dan masyarakat dengan narasumber 8 orang yang di tetukan dengan

teknik porposive dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan tenik

observasi, wawancara dan dokumentasi analisis data dengan analisis kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pemerintah desa dan

masyarakat Desa Pagerharjo telah melakukan pengeloaan obyek wisata dengan

menggunakan fungsi partisipasi masyarakat Desa Pagerharjo. Dengan demikian

penulis merekomendasikan : 1). Pemerintah desa Pagerharjo harus lebih aktif

dalam pengelolaan obyek wisata. 2). Perlunya kerja sama masyarakat dan

pemerintah Desa Pagerhajo disekitar obyek wisata dalam pemeliharaan saran

prasarana dan pelestarian dilingkingan di sekitar obyek wisata. 3). Perlu

adanyapeninkatan pengembangan obyek wisata.

Kata kunci : partisipasi Masyarakat desa

Page 11: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

1

BAB I

PENDAHULULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki

keindahan alam yang melimpah, tetapi juga mempunyai daya tarik sangat

mengagumkan. Keadaan flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan

sejarah, seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber

daya dan modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan pengembangan

keparawisataan

Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemerintah untuk

memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Sumbangan pariwisata bagi

pembangunan nasional, selain menyumbangkan devisa bagi negara, pariwisata

juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, yaitu:

Pengembangan pariwisata Indonesia menggunakan konsep pariwisata budaya

yang dirumuskan dalam Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 tahun 2009

tentang kepawawisataan yang menyatakan bahwa “memperluas lapangan

usaha, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan

pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

rakyat, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa,

memperluas wawasan nusantara, mendorong pembangunan daerah,

mendorong pelestarian lingkungan hidup, menumbuhkan rasa cinta tanah air

Page 12: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

2

dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkukuh jati diri bangsa

dan mempererat persahabatan antar bangsa”.

Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan dengan baik akan

mampu menarik wisatawan domestik maupun wisatawan asing untuk datang

dan membelanjakan uangnya dalam kegiatan berwisatanya. Dari transaksi

itulah masyarakat daerah wisata akan terangkat taraf hidupnya serta negara

akan mendapat devisa dari wisatawan asing yang menukar mata uang

negaranya dengan rupiah.

Pariwisata Indonesia apabila mampu dikemas dan dikelola dengan baik

akan menjadi asset Negara Indonesia. Keberagaman objek wisata dari wisata

alam, budaya dan kesenian serta objek wisata buatan seperti taman wisata

sebenarnya dapat dijadikan salah satu penopang perekonomian negara dan

juga dapat banyak menyerap tenaga kerja sehingga sumber daya manusia dan

sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal. Hingga saat ini

pariwisata di Indonesia belum berjalan optimal, padahal aspek ini sangat

berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat terutama

pendapatan asli daerah. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan

alam mempergunakan kekayaannya sebagai obyek untuk mendatangkan

devisa melalui pariwisata alam. Kemudian pariwisata juga merupakan bentuk

nyata dari suatu perjalanan sebagai sebuah bisnis global yang menjanjikan.

Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap dalam kehidupan manusia

terutama dalam menikmati nuansa budaya dan alam. Munculnya pariwisata

tidak lepas dengan adanya dorongan naluri manusia yang selalu ingin

Page 13: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

3

mengetahui dan mencari hal-hal yang baru, bagus, menarik, mengagumkan,

dan menantang. Biasanya hal itu dilakukan dengan perjalanan-perjalanan ke

luar daerah atau keluar dari kebiasaan sehari-hari dalam jangka waktu tertentu.

Kegiatan pariwisata telah melibatkan banyak komponen. Salah satunya adalah

aktivitas wisatawan yang secara langsung telah terlibat dalam kehidupan sosial.

Hal itu dilihat dari masyarakat yang menjadi wisatawan, penyedia obyek

pariwisata, dan penerima wisatawan. Hubungan sosial ini sangat berpengaruh

pada perkembangan pariwisata. Dengan kegiatan pariwisata ini masyarakat

bisa berinteraksi dan bertransaksi dari satu dengan lainnya sehingga telah

terjalin hubungan yang baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan asing

yang datang dalam melakukan perjalanan untuk mengenal berbagai obyek

wisata.

Obyek wisata merupakan suatu tempat yang menjadi pusat daya tarik

dan dapat memberikan kepuasan khususnya bagi wisatawan itu sendiri. Hal ini

sangat penting untuk membudidayakan suatu obyek wisata baik dengan

mengembangkan dan menjaga kebudayaan itu sendiri. Pengembangan obyek

wisata ini menjadi acuan sebagai sumber penghasilan utama bagi setiap daerah

dan warga masyarakat setempat. Hal ini dapat meningkatkan suatu tempat

tujuan kunjungan wisata terutama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintahan

daerah harus berupaya dalam mengembangkan berbagai obyek wisata.

Pengembangan obyek wisata dapat dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya bekerjasama dengan pengelolah wisata atau Kelompok Sadar

Wisata setempat. Dalam hal ini seperti pemasaran obyek wisata, penyerapan

Page 14: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

4

tenaga kerja warga setempat, pembudidayaan obyek wisata, dan fasilitas yang

mendukung serta sarana dan prasarana. Pemasaran obyek wisata merupakan

salah satu daya tarik suatu obyek wisata dalam menarik wisatawan. Tetapi

banyak sekali pemasaran yang kurang kelola dan dilakukan karena kurangnya

pembiayaan dari pemerintah pusat mau pun daerah setempat.

Selain daerah kabupaten Kulon progo dan berbagai kabupaten di

provinsi daerah istimewa Yogyakarta, di kabupaten Kulon progo merupakan

tujuan utama untuk menarik minat wisatawan melalui kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah obyek Wisata air terjun Curuk

ci biru yang terletak di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten

Kulon prigo. Obyek wisata Air terjun curuk ci biru sendiri memiliki luas lahan

72.981 km persegi, dan terkenal dengan obyek wisatanya. Obyek wisata Air

terjun curuk ci biru ini adalah salah satu air terjun di Provinsi Daerah

Istimewah Yogyakarta. Potensi alam dan kebudayaan yang terkandung di

dalamnya sangat kaya jika dibandingkan dengan sejumlah daerah lain di

Yogyakarta. Keistimewaan lain yang dimiliki obyek wisata air terjun adalah

bahwa pengelolanya terdiri dari warga masyarakat setempat. Kemudian

tanahnya yang subur sehingga dimanfaatkan oleh warga masyarakat sekitar

untuk kebutuhan pertanian. Dilihat dari potensi alamnya, Desa Pagerharjo,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten kulon progol mempunyai deretan

pegunungan dan perbukitan dengan hutan Air terjunsnya yang khas dan

terletak berdekatan antara obyek wisata Air terjun satu dengan lainnya di Desa

Pagerharjo, Kabupaten Kulon progo. Sehingga sangat berpotensi dalam

Page 15: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

5

pengembagan obyek wisata serta penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di

daerah setempat.

Obyek-obyek wisata yang terdapat di Desa Pagerhajo, Kecamatan

Samigaluh, Kabupaten Kulong progo saat ini sedang dalam pengembangan,

baik dari segi pengelolaan mau pun pemasaran. Diharapkan dengan adanya

pengembangan pada kawasan ini dapat banyak menyerap tenaga kerja

masyarakat sekitar obyek wisata setempat sehingga dapat menunjang

perekonomian masyarakat Kabupaten Kulon progo pada umumnya dan

masyarakat Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh pada khususnya. Melalui

perencanaan pengembangan diharapkan dapat menghindari terjadinya

pembangunan yang tidak terkendali pada kawasan wisata Air terjun yang tidak

terlepas dari obyek dan daya tarik wisata alam yang secara alami terdapat di

daerah tersebut. Lebih penduduk dari Yogyakarta mau pun berbagai

kabupaten di Indonesia menyempatkan untuk berkunjung ke obyek wisata

alam ini setiap tahunnya, yang secara langsung maupun tidak langsung

menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam yang terdapat di kawasan

ini.. Salah satu potensi wisata alam dengan daya tarik hutan Air terjun, kebun

Teh, telah dikembangkan menjadi kawasan objek pariwisata. Objek wisata Air

terjun lebih tepatnya disebut sebagai wisata alam, atau sebagai ekowisata,

wisata konservasi, wisata eko atau wisata ekologis, pada perkembangannya

kegiatan ekowisata lebih banyak terfokus pada kawasan-kawasan alami

(natural area) seperti kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Laut, Taman

Hutan Rakyat, dan Hutan Lindung (Suhandi, et al, 2002).

Page 16: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

6

Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Kulpn progo, sektor pariwisata

merupakan sektor yang diharapkan dapat menambah devisa Negara atau

paling tidak meningkatkan pendapatan masyarakat desa di sekitar kawasan

obyek wisata tersebut. Hal ini dapat dimengerti karena kawasan yang maju

dan menarik akan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Di Desa pagerhajo wisata

yang memiliki potensi untuk dikembangkan baik wisata alam, wisata budaya

maupun wisata kuliner yang masih memerlukan perhatian dan penanganan

serius Pemerintah Daerah, terutama dalam peningkatan sarana dan prasarana

pendukung seperti jaringan jalan dan sebagainya. Namun objek wisata yang

ada di Desa Pagerharjo yang lebih berpotensi untuk dikembangkan yaitu

Objek, untuk itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat dituntut untuk

lebih dan mampu menangani dan melihat peluang tersebut sebab

pengembangan wisata alam seperti ini membutuhkan investasi yang relatif

besar terutama menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan

pengembangannya unsur-unsur pokok yang harus mendapatkan perhatian

adalah Objek dan Daya Tarik Wisata, Sarana Wisata, Prasarana Wisata,

Masyarakat di Sekitar Objek Wisata. Semua unsur ini harus dikembangkan

dengan baik guna menarik minat para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Unsur-unsur pokok di atas seperti Objek dan Daya Tarik Wisata,

Prasarana Wisata, Sarana Wisata, Masyarakat di Sekitar Objek Wisata

merupakan variabel-variabel yang akan diteliti. Bagi penulis hal ini menarik

untuk diteliti guna mengetahui upaya pengembangan kawasan obyek wisata

Page 17: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

7

Air terjun ketertarikan penulis dituangkan ke dalam karya ilmiah ini dengan

judul ”Partisiasi Masyarakat dalam pengelolaan objek Wisata Air terjun”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Bagaiman partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan objek wisata di Desa”?.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengambarkan tentang partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan kawasan obyek wisata di Desa Pegerharjo kecamatan Samigaluh

Kabupatan Kulonprogo.

D. Kerangka Teori

1. Pengertian partisipasi

Partisipasi adalah keikutsertaan, perhatian dan sumbangan yang

diberikan oleh kelompok yang berpatisipasi, dalam hal ini adalah

masyarakat (Pasaribu, 1992:17). Untuk menumbuhkan dan menggerakan

semangat partisispasi, diperlukan prasyarat yang dapat membangkitkan

tenaga sosial dalam masyarakat.

Menurut Sastropoetro (1995,11).Partisipasi adalah keikutsertaan,

peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya.

Pengertian ini menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian,

Page 18: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

8

atau turut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran ke dalam suatu

kegiatan, berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih

daripada sekedar kegiatan fisik semata.(artikel Dr. Arifin Sitio)Secara

umum, partisipasi dapat di artikan sebagai keterlibatan diri seseorang

dalam suatu kegiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau

suatu proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi peserta dalam

kegiatan bersama dalam situasi sosial tertentu.

Pasaribu (1992:17) mengemukakan sebagai berikut:

1. Rasa senasib,sepenanggungan, ketergantungan dan ketertibaan, jika

dalam suatu masyarakat terdapat perasaan ini, maka dalam masyarakat

ikut dapat diharapakan timbul partisipasi yang tinggi.

2. Keterikatan tujuan hidup,keterikatan rasa saja tidak membawa

kekuatan untuk berpartisipasi. Bukti nyata dalam hal ini, makan tidak

makan asal rumput tetapi bila tujuan jelas maka ketepatan hati, tahan

uji dan kemauan keras akan timbul dalam mencapai tujuan.

3. Kemahiran menyesuaikan. Kemahiran menyesuaikan diri dalam

keadan sangat penting untuk menimbulkan partisipasi.

4. Adanya prakarsawan, adanya orang yang memprakarsai perubahan,

merupakan memprasyarat lahirnya partisipasi; dan

5. Iklim partisipasi, partisipasi yang bagaimanapun tidak akan lahir tanpa

lebih dahulu menciptakan iklim tetapi bila iklimnya sudah ada, maka

sangat mudah partisipasi tumbuh.

Page 19: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

9

Partisipasi sebenarnya sangat beranekaragam, bukan sekedar

perkumpulan masyarakat disatu tempat tertentu untuk mendengarkan

penjelasan mengenai- yang dilarang dari atas. Nelson dalam Kumorotomo

(1999:112) menyatakan bahwa secara umum corak partisipasi dalam

pemilihan (electoral participation), partisipasi kelompok (group

participation), kontak antara warga Negara dan pemerintah

(citizengovernment contacting) dan partisipasi warga Negara secara

langsung dilingkungan pemerintah.

Partisipasi adalah sebuah bentuk keterlibatan mental/pikiran dan

emosi atau perasan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya

untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai

tujuan serta turut tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan

(Keith Davis, 1962) dalam Sastropoetro (1998: 12). Ada tiga unsur penting

yang dimaksud dalam definisi Keith Davis tentang partisipasi sebagai

berikut:

1. Bahwa partisipasi atau keikutsertaan (keterlibatan/peran serta)

sesungguhnya merupakan suatu keterikatan mental dan perasaan, lebih

daripada kata-kata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.

2. Ketersediaan memberi suatu sumbangan kepada usaha mencapai

tujuan kelompok, ini berarti bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan

untuk membantu kelompok. Seseorang menjadi anggota dalam

kelompok dengan segala nilainya.

Page 20: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

10

Slamet (1999:66) menyebutkan dua macam partisipasi yaitu

partisipasi antara sesama warga atau anggota suatu perkumpulan yang

dinamakan partisipasi horizontal dan partisipasi yang dilakukan bawahan

dengan atasan, antara klien dan patron atau antara masyarakat sebagai

suatu keseluruhan dengan pemerintah dalam berbagai kegiatan politis

secara pemungutan suara,kampanye dan sebagainya disebut sebagai

partisipasi dalam proses politik. Sedangkan keterlibatan dalam kegiatan

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disebut partisipasi dalam

proses administratif.

Konsep partisipatif mengandung makna luas dan arti yang amat

dalam, dimana pada proses pembangunan partisipasi itu berfungsi sebagai

masukan dan keluaran. Sebagai masukan partisipasi dapat berfungsi pada

fase penerimaan informasi, fase pemberian tanggapan terhadap informasi,

fase perencanaan pembangunan, fase pelaksanaan pembagunan,

penerimaan kembali hasil pembangunan dan fase penilaian pembangunan,

sehingga partisipasi befungsi menumbuhkan masyarakat untuk

berkembang secara mandiri.

Istilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap

pengembangan masyarakat dimana-mana, seolah-olah menjadi lebal baru

yang harus melekat pada setiap rumusan kebijakan dan proposal

proyek.Dalam pengembanganya seringkali diucapakan dan ditulis

berulang-ulang tetapi kurang dipraktekan sehingga cenderung kehilangan

makna. Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikutserta keterlibatan,

Page 21: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

11

atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis,

merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat.

Pada dasarnya partisipasi itu dilandasi dengan adanya pengertian bersama

dan adanya pengertian tersebut adalah karena diantara orang-orang itu

saling berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. Dalam menggalang

peran serta semua pihak itu diperlukan;

1. Terciptanya suasana yang bebas atau demokratis dan

2. Terbinanya kebersamaan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan,

ikut dalam kegiatan perencanaan pembangunan dan ikutserta

pemanfaatan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.

Gaventa dan Valderama (1999) dalam Arsito (2004), mencatat ada

tiga tradisi konsep patisipasi terutama bila dikaitkan dengan penggunaan

masyarakat yang demokratis yaitu:

1. Partisipasi politik( political participation),partisipasi lebih berorientasi

pada”mempengaruhi” dan “mendudukan wakil-wakil rakyat” dalam

lembaga pemerintahan ketimbang aktif dalam proses –proses

pemerintahan itu sendiri.

2. Partisipasi sosial (social participation), partisipasi ditempatkan sengaja

keterlibatan masyarakat terutama yang dipandang sebagai beneficiary

atau pihak diluar proses pembangunan dalam konsultasi atau

pengambilan keputusan dalam semua tahapan siklus proyek

pembangunan dari evaluasi kebutuhan sampai penilaian, implementasi,

pemantauan dan evaluasi. Partisipasi sosial sebenarnya dilakuakan

Page 22: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

12

untuk memperkuat proses pembelajaran dan mobilisasi sosial. Dengan

kata lain, tujuan utama dari proses partisipasi sosial sebenarnya

bukanlah pada kebijakan publik itu sendiri tetapi keterlibatan

komunitas dalam dunia kebijakan publik diarahkan sebagai bahan

pembelajaran dan mobilisasi sosial.

3. Partisipasi warga (citizen participation/citizenship), menekan pada

partisipasi langsung warga dalam pengambilan keputusan pada

lembaga dan proses kepemerintahan. Partisispasi warga telah

mengalihkan konsep partisipasi “ dari sekedar kepedulian terhadap

penerima derma, kaum tersisi” menuju suatu kepedulian dengan

berbagai bentuk keikutsertaan warga dalam pembuatan kebijakan dan

pengambilan keputusan diberbagai gelanggang kunci yang

mempengaruhi kehidupan mereka.

Bedasarkan uraian pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan

partisipasi dalam penelitian ini adalah keikutsertaan masyarakat secara

aktif dalam proses pembuatan keputusan pembangunan, pelaksanaan

perencanaan pembangunan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.

2. Bentuk Partisipasi

Terdapat beberapa macam bentuk partisipasi, yang bergantung

kepada situasi dan keadaan keperluan partisipasi tersebut. Menurut Keith

Davis dalam Sastropoetro (1998:16) bentuk partisipasi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Konsultasi dalam bentuk jasa.

Page 23: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

13

2. Sumbangan spontan berupa uang atau barang.

3. Mendirikan poyek yang sifatnya berdikari dan dananya berasal dari

sumbangan individu/instansi yang berasal dari luar lingkungan tertentu

(dermawan/pihak ketiga).

4. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan dananya berasal dari

sumbangan individu/instansi yang berasal dari luar lingkungan tertentu

(dermawan/pihak ketiga);mendirikan proyek yang sifatnya berdikari

dan dibiayai oleh seluruh komuniti (biasanya diputuskan oleh rapat

komuniti, rapat desa yang menentukan anggaranya).

5. Sumbangan dalam bentuk kerja, biasanya dilakukan oleh tenaga ahli

setempat.

6. Aksi masa.

7. Mengadakan pembangunan dikalangan keluarga desa sendiri.

8. Membangun proyek komuniti yang bersifat otonomi.

Bentuk-bentuk partisipasi ini dalam kegiatan pelaksanaannya

tentunya memerlukan prasyarat, salah satunya adalah unsur kesukarelaan

dalam melakuakan peran serta tersebut, karena dalam melakukan peran

serta atau partisispasi berarti melakukan keterlibatan terhadap suatu

masalah yang memerlukan peran serta dari berbagai kalangan

disekelilingnya untuk dapat mencapai tujuan. (Sastropoetro, 1998:17)

Proses peran Serta atau Partisipasi menggambarkan keterlibatan personal

dalam bentuk:

1. Proses pengambilan keputusan.

Page 24: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

14

2. Menetukan kebutuhan yang diinginkan.

3. Menujukan dan mewujudkan tujuan dan prioritas yang ingin dicapai

Mengenai bentuk dan tahap partisipasi dapat dicermati dari sebagai

pendapat sebagai mana dirangkum Ndraha (1990: 44) berikut ini:

a. Partisipasi dalam/melalui kontak yang lain (contact change) sebagai

salah satu bentuk titik awal perubahan.

b. Partisipasi dalam bentuk memperhatikan/menyerap dan memberi

tanggapan terhadap informasi baik dalam arti menerima, mentaati,

memenuhi, melaksanakan, mengiyakan, menerima dengan syarat,

maupun dalam arti menolaknya.

c. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termaksud dalam

pengambilan keputusan/penetapan rencana. Perasaan terlibat dalam

perencanaan perlu ditimbulkan sedini mungkin didalam masyarakat.

Partisipasi ini disebut juga partisipasi dalam pengambilan keputusan,

termasuk keputusan politik yang menyangkut mereka, partisipasi yang

besifat teknis/desain proyek.

d. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan.

e. Partisipasi dalam penerima, memelihara dan mengembangkan hasil

pembangunan yang disebut “participation in beneffitcs”;

f. Partisipasi dalam menilai pembangunan, yaitu keterlibatkan

masyarakat dalam menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan

sesuai dengan rencana dan sejauh mana pelaksanaan pembangunan

Page 25: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

15

sesuai dengan rencana dan sejauh mana hasilnya dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Berbagai bentuk, jenis dan model-model partisipasi seperti

disebutkan diatas dapat diimplementasikan apabila implementor (public

actors dan social actors) memperhatikan secara sungguh-sungguh

intensif-intensif materil sekaligus moral yang dapat dipetik sebagai buah

dari partisispasi yang mereka berikan. dalam konteks ini faktor-faktor

yang sangat berpengaruh baik secara psikologis maupun kultural terhadap

kualitas partisipasi yang berpengaruh secara timbal balik antara satu

dengan yang lainnya.

Berdasarkan uraian diatas pendapat para ahli, maka bentuk-bentuk

partisipasi yang menjadi fokus penelitian ini adalah partisipasi masyarakat

dalam memberikan sumbangan saran/ide atau pemikiran dalam perumusan

dan pembuatan keputusan serta sumbangan dana dan tenaga dalam

pelaksanaan perencanaan pembangunan.

3. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu

kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan

yang sama. Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah

masyarakat definisi lain dari Masyarakat juga merupakan salah satu satuan

sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah

society,sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara

yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling

Page 26: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

16

bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.Dalam ilmu sosiologi kita

mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan

masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan

pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin

antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan

pamrih antara anggota-angota nya.

Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang

yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat

tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang

sama.

Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok

manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan

mampu membuat keteraturan dalam kehidupand.

Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang

menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya

pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonom

bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

4. Kepariwisataan

Menurut Undang-Undang Republik nomor.10 Tahun 2009 tentang

parawisata pasal 1,parawisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

di dukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

Page 27: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

17

pengusaha,dan pemerintah daerah.Fasilitas dan layanan yang di sediakan

masyrakat seperti menyediakan rumah makan yang di butuhkan wisata

ketika berada di obyek wisata,fasilitas dan layanan dari pengusaha seperti

menyediakan akomodasi (Hotel,motel), fasilitas dan layanan pemerinta

daerah seperti menyediakan informasih keparawisataan,perlindungan

hokum,serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan.

Parawisata juga dilihat sebagai perpindaan sementara yang di

lakukan manusia keluar datri rumahnya menuju ke suatu daya Tarik wisata

dengan tujuan menghindari sejenak pwekerjaan -pekerjaan rutin dan

aktivitas yang di lakukan selama mereka tinggal di suatu daya Tarik wisata

yang di tinjau adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara

memanfaatkan atau menggunakan fasilitas serta layanan yang disediakan

oleh para pengusaha parawisata daya Tarik wisata yang dikunjunginya

(Marpaung,2002:13).

Parawisata dapat memberi dorongan langsung terhadap

perkembangan suatu daearah seperti adanya peningkatan pembangunan

daerah, perbaikan jalan raya meningkatkan pelestarian lingkungan,

program kesehatan,kebersihan, kesempatan kerja, kesempatan membukan

usaha, meningkatkan dan pemerataan pendapatan masyarakat kesemuanya

dapat memberikan keuntungan dan kesenangan, baik masyarakat dalam

lingkungan daerah yang bersangkutan maupun wisatawan.

Page 28: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

18

5. Pengelolaan parawisata

Menurut Oka A Yoeti dalam buku perencanaan pengembangan

parawisata (1997:5) Pengembangan adalah usaha yang dilakukan secara

sdar dan berencana untuk memperbauki produk yang sedang berjalan atau

menambah jenis produk yang di hasilkan ataupun akan di paasarkan.

Pengembangan parawisata suatu rangkaianupayah untuk mewujudkan

keterpaduan dalam pnggunaan berbagai sumber daya parawisata

mengitekgrasikan segala bentuk aspek diluar pawrawisatayang berkaitan

secara langsung akan akan kelangsungan pengembangan parawisata.

Menurut gamal Suwantoro (2004:3) dala bukunya dasar-dasar parawisata

pengembangan parawisata,parawisata merupakan salah satu jenis yang

mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan

kerja,peningkatan pengasilan,serta menstimulasi sektor-sektor produktif

lainnya.Pengembangan parawisata juga dapat memberikan dorongan

langsung terhadap kemajuan-kemajuan pembangunan dan juga

memberikan keuntungan sertakesenangan baik bagi masyarakatdalam

lingkungan daerah wilayah yang bersangkutan maupun bagi wisatawan

yang berkunjung dari luar.

Terdapat beberapa jenis pengembangan yaitu:

a) Keseluruhan dengan tujuan baru, membangun atraksi di situs yang

tadinya digunakan sebagai atraksi

b) Tujuan baru, membangun atraksi pada situs yang sebelumnya sudah

digunakan sebagai atraksi.

Page 29: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

19

c) Pengembangan baru secara keseluruhan pada keberadaan atraksi yang

dibangun untuk menarik pengunjung lebih banyak dan untuk membuat

atraksi tersebut dapat mencapai pasar yang lebih luas, dengan merahi

pasar baru.

d) Pengembangan baru pada keberadaan atraksi yang bertujuan untuk

meningkatkan fasilitas pengunjung atau pengantisipasi meningkatnya

pengeluaran sekunder oleh pengunjung.

e) Penciptaan kegiatan-kegiatan baru atau tahapan dari kegiatan yang

berpindah dari satu tempat ke tempat lain dimana kegiatan tersebut

memerlukan modifikasi bangunan dan struktur.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruanglingkup ini meliputi pengelolaan objek wisata

1. Pemikiran masyarakat dalam rangka pengeloaan obyek wisata

2. Tenaga yang diberikan oleh masyarakat dalam pengelelolaan obyek wisata.

3. Sumbangan spontan berupa uang atau barang diberikan oleh masyarakat

dalam pengelelolaan obyek wisata.

F. Metode penelitian:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada hakekatnya merupakan wahana yang

menemukan kebenarnya. (Lexy J Moleong,2001:30) maka dari itu

pertanyaan peneliti, penyusunan menggunakan metodepenelitian Kualitatif

Page 30: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

20

dengan model penelitan deskriptif kulitatif. Untuk dapat

mendeskripsikan,mencatat dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang

terjadi didalam permasalahan yang detail.

Penelitian Deskriptif adalah study yang menemukan fakta dengan

implementasi yang tepat, melukiskan atau menggambarkan informasi yang

apa adanya sesuai dengan variable-variabel yang detail sesuai dengan

keadaan saat ini.

“Penyelidkan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada

padamasa sekarang. Karena banyak sekali ragam penelitian

demikian, metode penelitian deskriptif lebih merupakan istilah

umum yang mencangkup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya

ialah penelitian yang menuturkan,menganalisa, dan

mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survey, dengan teknik

interview,angket observasi, atau dengan teknik test; study khasus,

studi kooperatif atau oprasional”. (Winarno surakhmad 1990;139)

Adapun penelitian deskriptif ini bertujuan untuk meneskripsikan

/menggambarkan /melukiskan sesuatu yang saat ni berlaku.

Dengan kata lainpenelitian deskriptif bertujuan memperoleh

informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kegiatan antara variable

yang ada. Namun demikian metode deskriptif ini tepat mempunyai batasan

kajan.Secara metodologis, tipe penilitian ni hanya sampa pada

menggambarkan fenomena yang terjadi, dalam arti bahwa hanya sebatas

menguraikan variable penghambat tetang apa, siapa, kapan, bagaiman, dan

dimana.

2. Unit analisis

a) Obyek penelitian yang digunakan dalam memperoleh data ini adalah:

Page 31: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

21

Desa pegerharjo dan masyarakat sekitar tempat wisata.

b) Obyek penelitian

Objek wisata Desa Pagerharjo dalam hal ini menjadi informan

ditentukan dengan metode purposive sampling (sampel bertujuan).

Dalam purposive sampling, sampel yang dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu yaitu berdasarkan tujuan penelian.

Penentua ssampel dilakukan dengan tujuan untuk memilih informan

yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk mencari sumber data yang

mantap dan lengkap.

Adapun narasumber informen yaitu masyarakat dan pemerintah

desa Pagerharjo.

c) Lokasi penelitan

Lokasi penelitian ini bertempat di desa Pagerharjo

3. Teknik Pengumpulan Data

Mengacu pada karangka tulisan diatas,maka penyusun dalam

teknik pengumpulan data mengunankn:

a. Tenik pengamatan atau (Observasi)

Teknik yang dilakukan dengan secara pengamatan dan

mencatat dengan cara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

diselidiki ataupun dalam arti luas pengamatan secara langsung maupun

tidak langsung dari objek penelitian “observasi yaitu pengambilan data

dengan melakukan secara sistematis mengenai gejala yang timbul

Page 32: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

22

diantara keadaan wilayah penelitian sesuai kebutuhan penelitian.

Obsevasi memungkinkan peneliti mengamati lebih dekat gejala

penelitian dalam hal inipeneliti dapat mengambil jarak sebgai

pengamat semata-mata atau dapat pula melibatkan diri dalam situasi

yang ditelitnya”. ( Wanarno Surakhmad, 1990: 165 )

Dalam observasi ini penulis elihat atau mengamatilangsung

tentang bagaiman partisipasi masyarakat desa pagerharjo mengelolah

objek wisata.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti

dengan informan. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab

hubungan tatap muka, sehingga gerak dan memiliki informan

merupakan pola media yang melengkap kata-kata secara verbal.

Karena itu, awancara tidak hanya menangkap perasaan, pengalaman,

emosi, motif,yang dimiliki oelh informan yang bersangkutan.

Teknik yang dilakukan dengan menggunakan Tanya jawab

langsung secara kisan kepada informan dengan maksud agar

datamenjadi lengkap atau sesuai dengan yang di sampaikan:

1. Teknik interview adalah cara pengambilan data dengan melakukan

wawncara secara langsung dengan subjek penelitian sesuai

kebutuhan permasalahan penelitian. (Ahmadi Abu, 1977 ). Dasar –

dasar praktek mengajar CV Toha Semarang.

Page 33: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

23

2. Teknk wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi berupa

tanggapan, keykinan, motivasi informasi ( Hadari Nawawi,

2003:111)

Adapun wawancara tersebut dalam penelitian ini dilakukan

dengan bertatap muka secara langsung dan melakukan Tanya

jawab dengan aparatur dinas kebudayaan, parawisata, pemerintah

desa dan masyarakat sekitar tempat wisata.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data sekunder

yang sudah tersedia dalam perpustakaan, data sekunder ini antara lain

berupa dokumentasi resmi secara grafik, arsip, peta lokasi penelitian,

geografis dan demodrafis. Tujuan teknik dokumentasi ini adalah:

“Tenik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi

yang bersifat konfirmatif dari dokumen yang berkaitan dengan

aspek-aspek adminitratif dan sebagainya” (Rianto Adi, 2004:

60).

Dalam metode dokumentasi ini peneliti dating langsung

kekantor dinas parawisata Kabupaten Kulonprogo untuk mengambil

data-data yang berkaitan dengan objek penelitian misalnya data

geografis, data demografis, data social, data sarana prasarana objek

wisata,dan dat dinas kepegawaian/strutur, dinas parawisata dan

kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

Page 34: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

24

4. Teknik Analisis data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tenik analisis kualitatif,

“analisis data kualitatif adalah uapaya yang dilakukan dengn jalan bekerja

dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnyamenjdi satu yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat di

ceritakan kepada orang lain”.(Lexy J Moleong, 2011:248)

Tahapan-tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berukut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan,memilih-milih mengklasifikasikan, mensintesiskan,

membuat ikhtisar, dan membuat indesknya.

c. Berpikir dengan jalan membuat dengan kategori data itu mempunyai

makna,mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

membuat temuan-temuan umum.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis

kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan obsevasi

dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan fakta-fakta,dan juga pada

pemikiran-pemikiran kritis untuk memperoleh hasil yang berbobot. Karena

penelitian ini kualitatif, maka dalam melakukan analisis data, digunakan

teknik deskriptif-analisis, yaitu penguraian data secara lengkap dan ketat

untuk menemukan kesimpulan yang final.

Page 35: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

25

BAB II

PROFIL DESA PAGERHARJO, KECAMATAN SAMIGALUH

KABUPATEN KULON POGO DAERAH ISTIMEA YOGYAKARTA

A. Sejarah Desa

Setiap Desa atau Daerah pasti memiliki sejarah dan latarbelakang yang

berbeda, yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari

suatu daerah.

Sejarah Desa atau daerah selalu menjadi cerita turun temurun dari

penduduk Desa atau daerah setempat sehingga sulit untuk mencari fakta,

karena masing-masing individu menyabarkan dengan kapasitas kemampuan

dirinya dalam menyerap isi sejarah tersebut. Dan tiak jarang cerita tersebut

dihubungkan dengan mitos pada tempat-tempat tertentu yang dianggap

keramat oleh masyarakat setempat, seperti halnya di Desa Pagerhajo memiliki

adat atau tradisi yang merupakan identitas desa secara turun temurun.

Nama Pagerharjo ada setelah sebelumnya berdiri tiga pemerintahan

desa/kelurahan, yaitu kelurahan Plono,kelurahan Gegerbajing dan kelurahan

Kalirejo,begitu juga dengan pemimpin kelurahan tersebut berjumlah tiga

orang,adalah Simbah Slamet Kariyo Sentona, Simbah R.Dermo dan Simbah

R.Udoikromo, yang telah memimpin kelurahan tersebut sampai tahun 1948.

Berdasarkan hal tersebut diatas, akhirnya melahirkan gagasan dan

pemikiran dari tokoh, baik tokoh agam,tokoh adat, tokoh masyarakat dan

semua elemen masyakarat yang ada, dengan penuh semangat dan harapan

Page 36: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

26

membangun Kelurahan maka timbullah suatu ide, bgaiman jika tiga kelurahan

tersebut digabung yaitu Kelurahan Plono dengan seorang lurah bernama

Slamet Karyo Sentono.Dari ketiga kelurahan tersebut akhirnyadigabung

menjadi satu kelurahan dan nama kelurahan diambil dari huruf-huruf tertentu

dari tiga kelurahan yaitu P adalah Plono, Ger adaah Gegerbajing dan JO dari

Klirejo maka tersusunlah sebuah kalimat yang berbunyi PEGERHARJO yang

berarti Desa yang ramai dan kaya.

Tabel II.1

NAMA-NAMA LURAH / KEPALA DESA

SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA PAGERHARJO

NO PERIOE NAMA LURAH

KEPALA DESA KETERANGAN

1 S/d tahun 1948 Kariyo Sentono Kelurahan Plono

2 S/d tahun 1948 R.Dermo Kelurahan Gegernajing

3 S/d tahun 1984 R.Udoikromo Kelurahan Kalirejo

4 S/d tahun 1948-1990 Kariyo Sentono -

5 S/d tahun 1991-1999 Samso -

6 2002-2013 Dra.Keksi Wuryaningsih -

7 2014- Widayat -

Sumber : monografi desa pagerharjo 2017

Page 37: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

27

B. Geografis

1 Gambaran Umum Batas Wilayah

A. Batas Wilayah

Letak dan keadaan wilayah sangat penting untuk dipahami dan

dimengerti oleh masyarakat, yang merupakan sala satu penentu

kondisin geografis sosial ekonomi serta budaya masyarakat. Dalam

penelitian ini, peneeliti mengambil tempat peneliti di desa Pagerharjo,

kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Berikut sebagai batas wilayah Desa Pagerharjo yaitu:

Utara : Desa Paripurna,Salaman,magelang

: Sedayu, Loano, Purworejo

Selatan : Desa Puncungroto,Kaligesing,Kab.Purworejo

Barat : Desa Sedayu, Loano,Purworejo

Timur : Desa Ngargosari, Desa Banjarsari, Kec. Samigaluh, Kab.

Kulon Progo,

Data diatas menunjukkan batas –batas wilayah desa Pagerharjo

baik di disebelah Utara, Selatan, dan sebelah Timur ysng menunjukkan

bahwa di desa pagerharjo diapit oleh 5 desa 1 kecamatan dan 2

Kabupaten.

B. Luas Wilayah Menurut Penggunaan

Desa pagerharjo memiliki luas wilayah 1,069,5115 Ha yang

dilihat dari penggunaannya. Luas wilayah ini dibagi menjadi beberapa

bagian yaitu sebagai berikut

Page 38: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

28

Tabel II.2

Luas Wilayah Menurut Penggunaan

No Penggunaan lahan Luas

1 Pemukiman 351,2335

2 sawah 108,4500

3 Perkebunan 123,7200

4 Makam/Kuburan 3,2060

5 Perkantoran 0,5000

6 Prasarana umum lainnya 482,0000

Jumlah 1,069,9115

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Analisis : dari tabel diatas, lahan kebanyak dipakai untuk

persawahan, pemukiman dan perkebuna (9,080,231,437 %)

Dilihat dari fungsi pengunaan lahan di Dessa pagerharjo luas

wilayah menurut penggunaan yaitu Pemukiman 351,2335

Ha,Persawahan 108,4500 Ha, Perkebunan 123,7200 Ha,

Makam/Kuburan 3,2060 Ha,Perkantoran 0,5000 Ha dan prasarana

umum lainnya 482,0000 Ha.Total luas Wilayah 1,069,9115

Tabel II.3

Kondisi tanah sawah

No Tanah sawah Luas Ha

1 Irigasi ½ thenis 85,2000

2 Tadah hujan 50,2500

Total luas 108,4500 Ha

Sumber : monografi desa pagerharjo 2017

Page 39: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

29

Dari tabel diatas yang memuat kondisi tanah sawah di Desa

Pagerharjo menunjukkan bahwa desa Pagerharjoberada pada daratan

tinggi sehingga kesuburan tanahnya adalah irigasi ½ tehnis 58,2000 Ha

dan tadah hujan 50,2500 Ha.

Tabel

Kondisi Tanah Kering

No Tanah kering Luas Ha

1 Pemukiman 123,7200

2 Tegal/lading 351,2335

Total Luas 474,9535 Ha

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dari kondisi tanah kering yang tercantum dalam tabel diatas

menunjukkan bahwa Desa Pagerharjomerupakan pegunungan /daratan

tinggi yang berbukit-bukit sehingga menjadi wilayah ysng sgrsris

dalam arti mata perncarian penduduk adalah hasil pertanian yang mana

bentuk tanah Desa Pagerharjo adalah tanah lading. Dengan itu dapat

disimpulkan bahwa Desa Pagerharjo sebagian besar wilayah terdiri

dari lading dan sawa tadah hujan.

C. Demografi

Desa Pagerharjo, berdaasarkan hasil estimasi dari hasil sensus

penduduk 2017 Berjumlah Laki-laki : 2.597 jiwa, dan Perempuan 2.477 jiwa

total keseluruhan 5.074 jiwa.

Page 40: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

30

1. Potensi Jumlah Sumberdaya Manusia

Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk Desa Pagerharjo

peneliti akan mengambarkan dalam bentuk tabel dan penjelasannya :

Tabel II.2

Jumlah penduduk Desa Pagerharjo berdasarkan Umur pada tahun 2017

No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Balita 170 128 293

2 Anak-anak 368 314 682

3 Remaja 402 350 752

4 Usia Produktif 825 804 1.629

5 Usia non produktif 571 592 1.163

6 Usia lanjut 266 289 555

Jumlah 2,602 2,477 5,074

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dari tabel diatas dapat kita lihat secara seksama bahwa, jumlah

penduduk berdasarkan usia paling banyak adalah usia produktif dengan

berbagai rasio antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan yang paling

sedikit adalah usia Balita dengan jumlah jiwa berbagai raasio laki-laki dan

perempuan. Dan dilihat dari table diatas dapat disimpulkan bahwa

penduduk Desa Pagerharjoterdiri dari banyak penduduk yang berusia

produktif.

Page 41: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

31

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk berdasarkan tingkat

pendidikan di Desa Pagerharjo Peneliti akan mengambarkan dalam bentuk

table sebagai berikut dibawah ini:

Tabel II.3

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan 2017

No Pendidikan Jumlah

1 Belum sekolah

377 2 Paud

3 TK

4 Sekolah Dasar

5 SMP 179

6 Tamat SMA/sederajat 697

7 Tamat D-1/sederajat 427

8 Tamat D-2/sederajat 596

9 Tamat D-3/sederajat 7

10 Tamat S-1/sederajat 60

11 Tamat S-2/sederajat 2

12 Lainnya 0

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dari data diatas menunjukan bahwa di Desa Pagerharjo tingkat

pendidikan masyarakat tergolong cukup baik, yang mendominasi

pendidikan masyarakat di Desa Pagerharjo yaitu lulusan SMA/sederajat

dengan jumlah 1,134 jiwa sedangkan lulusan D1 berjumlah 20 jiw,D2 34

jiwa, D3/sederajat-S1/sederajat berjumlah 106 jiwa.Hal ini menujukan

Page 42: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

32

bahwa kedaran kesadaran pendidikansudah dirasakan oleh sebagian

masayarakat Desa Pagerharjo.

Pendidikan adalah kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia.

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi masyarakat Desa

Pagerharjo dapat diketahi dari jumlah penduduk yang sedang

menyelesaikan pendidikan, dalam kehidupan bermasyarakat pendidikan

sangat dibutuhkan karena pendidikan merupakan suatu proses

pembelajaran demi meningkatkan pengetahuan masayarakat dalam hal

berpikir serta mendapatkan ide-idekreaktif dari masayarakat.

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian

Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk menurut mata

pencarian di Desa Pagerhajo, peneliti akan mengambarkan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel II.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian

No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan jumlah

1 Petani 986 1,060 2.046 orang

2 PNS 28 10 38 orang

3 Pedagang 10 15 25 orang

4 Perawat Swata - 4 4 orang

5 TNI 3 - 3 orrang

6 Polri 12 - 12 orang

7 Pengusaha kecil dan

Menengah

40 14 45 orang

Page 43: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

33

8 Dukun kampung terlatih - 3 3 orang

9 Jasa pengobatan alternatif 2 - 2 orang

10 Dosen swata 1 - 1 orang

11 Pengusaha besar 5 - 5 orang

12 Seniman 1 - 1 ornag

13 Kary perusahaan swata 185 108 293 orang

14 Kary perusahaan

pemerintah

58 55 113 orang

15 TKI 1 1 orang

Jumlah 1,332

orang

1,269

orang

2601 orang

Sumber : monografi desa pagerharjo 2017

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa profesi yang terbesar

adalah Petani dan karyawan Perusahaan swata. Pertanian mrupakan mata

pencarian masyarakat Desa Pagerharjo,jika dilihat dari tabel tersebut

pengusaha kecil dan menegah enjadi alternative bagi masyarakat di

wilayah Desa Pagerharjo untuk memenuhi kebutuhan dan

keberlangsungan hidup.

4. Saran dan Prasarana

a. Sarana Ibadah

Masayarakat Desa Pagerharjo yang tidsk pernah lupa akan

kewajibannya untuk melaksanakan ibadah menurut keyakinannya.

Desa Pagerharjo tersebut memiliki tempat ibadah sebagaimana yang

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 44: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

34

Tabel II.5

Sarana Ibadah

No Nama Desa Masjid Mushola Gereja Protestan Gereja Katolik

1 Pagerharjo 28 13 1 1

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Berdasarkan saran peribadaan yang berada di Desa Pagerhajo

memiliki 28 buah Masjid, 13 buah Mushola, 1 Gereja Kristen

Protestan dan 1,Gereja Katolik. Berdasarkan data diatas dapat dilihat

bahwa Desa Pagerharjo memiliki sarana peribadaan yang cukup

memadai terhadap penduduk Desa Pagerharjo.

b. Sanarana dan Prasarana Transportasi

Jaringan jalan merupakan prasarana transpotasi yang sangat penting

untuk menunjang perekonomian suatu daerah.

Jalan menurut statusnya dibagi menjadi jalan nasional, jalan provinsi,

jalan kabupaten/kota. Data jaringan jalan di desa Pagerharjo sebagai

berikut:

Tabel II.6

Sanarana dan Prasarana Transportasi

No Sarana dan prasaran Total/ jumlah

1 Ruas jalan desa 25,5000km

2 Ruas jalan kabupaten 26,2500km

3 Ruas jalan Provisi 5,0000km

4 Jembatan beton 25 unit

5 Jembatan kayu 2 unit

6 Pangkalan ojeg 1 unit

7 Turk 10 buah

8 Ojeg 20 buah

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Page 45: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

35

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa desa Pagerharjo

memberipeluang bagi masyarakat untuk bergerak bebas dalam

melakukan aktivitas. Melihat ruas jalan yang sudah disediakan itu

menghidari keterlambatan masyarakat akibat kemacetan, ditambah

dengan membangun jembatan beton hingga 25 unit. Desa pagerharjo

sangat berpotensi dalam beraktivitas tanpa batas sebab tersedia 1 unit

pangkalan ojeg, 10 buah truk dan 20 buah ojeg.

Tabel. II.7

Sarana Olah Raga

No Nama Jumlah

1 Lapangan sepak bola 1

2 Lapangan bulutangkis 1

3 Lapangan voli 4

4 Meja pngpong 1

Sumber : monografi desa pagerharjo 2017

c. Sarana Air Bersi dan Sanatasi

Untuk melengkapi fasilitas sosial ini, juga tersedia 1 unit alat

kominikasi dan informasi yang dalam bentuk Koran umum, sehingga

masyarakat tidak terlaluketinggalan dalam menemukan informasih.

Page 46: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

36

Tabel II.8

Sarana Air Bersi dan Sanatasi

No Nama unut Jumlah unit

1 Sumur pompa 2 unit

2 Sumur gali 28 unit

3 Pam desa/kelompok 6 unit

4 Embung 7 unit

5 Mata air 115 unit

6 Jaringan irigasi/jides 1,100m

7 bendungan 6 unit

Sumber : Monografi desa Pagerharjo 2017

Mengenai kondisi air bersih dan sanitasi dapat dijelaskan sebagai

berikut ini, bahwa desa Pagerharjo memiliki banyak mata air yang

disusul dengan sumur gali. Untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi

tersedia juga sumur pompa dan PAM desa/kelompk serta embung

demi menjamin kesehatan masyarakat. Edangkan jaringan irigasi/jides

terdapat sedikit, mengambarkan letak desa Pagerharjo yang terletak di

pegunungan yang tinggi, sehingga mata air terdapat 115 unit

dibandingkan dengan jaringan irigasi/jides yang hanya 6.10 m dan

bandungan 6 unit.

d. Sarana Kesehatan

Kesehatan merupakan hal terpenting bagi setiap individu atau

masyarakat karena kesehatan termasuk dalam bagian yang sangat di

perhatikan oelh pemerintah, sehingga seluruh daerah sampai pada

pelosok Indonesia perlu memperhatikan kesehatan bagi masyarakat

Page 47: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

37

dan setiap individu sehingga untuk mempermudah pelayanan

kesehatan di Desa Pagerharjo. Desa Pagerharjo memiliki fasilitas

kesehatan

Tabel II.6

Sarana kesehatan

No Nama Desa Puskesmas Pustu Posyandu

Rumah

Praktek

Dokter

Rawat

inap

1 1 1 20 1 1

(Sumber Data puskesmas Desa pagerharjo)

Dari sarana kesehatan menurut jenisnya yang berada di Desa

Pagerharjo terdapat satu buat Puskesmas dan satu buah Pustu serta

memiliki dua bidan swasta PPKBD (pembantu Pembina keluarga

berencana Desa).

e. Tenaga Kesehatan :

Tenaga kesehatan merupakan bagian dari unit pelayanan yang tak

terpisahkan oleh petugas kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan

bagian dari yang tak terpisahkan dalam petugas medis. Oleh sebab itu

Desa Pagerharjo juga memiliki jumlah tenaga kesehatan yang

diperlukan untuk melayani masyarakat Desa Pagerharjo. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 48: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

38

Tabel II,7

Jumlah tenaga Kesehatan

No Sarana kesehatan Jumlah

1 Dokter umum 1

2 Dokter gigi 1

3 Dokter spesialis 1

4 Paramedis 7

5 Dukun bersalin terlatih 4

6 Bidan 2

7 Perawat 5

8 Dokter praktek 2

9 Dukun pengobatan alternative 2

10 Laboratorium 1

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dari data saran kondisi kesehatan diatas diketahui bahwa tenaga

kesehatan yang dimiliki desa Pagerharjo, adalahh paramedis yaitu 7

orang, perawat 5 orang. Sedangkan dari tenaga kesehatan yang lain

tertinggi dukun besalin terlatih adalah 4 orang, sehingga dapat di

katakana bahwa desa pagerharjo memiliki tenaga-tenaga alternative

dala memperhatikan kesehatanmasyarakat.

f. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikian merupakan merupakan hal yang saying penting

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, begitu juga di

Desa Pagerharjo. Dari bidang pendidikan, terdapat sejumlah fasilitas

sekolah di desa Pagerharjo yaitu 1 unit gedung SMA, 1 unit SMP, 5

Page 49: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

39

unit SD, 5 unit TK, 7 unit PAUD, jumlah pendidikan agama 3 buah

dan 1 unut perpustakaan desa.

Tabel II.8

Sarana pendidikan

No Nama desa Geddung sekolah jumlah

1 SMA/sederajat 1 unit

2 SMP/sederajat 1 unit

3 SD/sederajat 5 unit

4 TK 5 unit

5 PAUD 7 unit

6 Jml pendidikan agama 3 buah

7 Perpustakaan Desa 1 buah

Sumber : monografi desa pagerharjo 2017

Sarana pendidikan

Dari data diatas menujukan bahwa sarana pendidikan yang berada di

desa Pagerharjo cukup memadai artinya masayarakat yang

membutuhkan sarana pendidikan untuk mendidik ptra-putrinya sudah

tersedia di desa Pagerharjo. Dengan demikian masyarakat Pagerharjo

tidak perlu khawatir untuk melanjutkan abak-anaknya di dunia

pendidikan walaupumn pada tingkat sekolah lanjut atas masih harus

menempuh di desa Pagerharjo.

Page 50: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

40

g. Sarana Hiburan /Wisata

Desa Pagerharjo identic dengan salah satu tujuan obyek wisata,

terdapat beberapa obyek wisata seperti kebun Teh dan Air terjun. Jika

dilihat dari sumber potesi yang ada, dapat dikatakan bahwa sebagian

besar masyarakat desa Pagerharjo menggantungkan hidupnya pada

hasil perkebunan, peternakan dan oyek wisata.

Tabel II.9

Jumlah Tempat Wisata

No Nama desa Obyek Wisata pengelola

Kebun Teh 1 tempat Pemerintah Desa

Air Terjun 2 tempat Pemerintah Desa

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dari tabel terseut diatas dapat diketahui bahwa obyek wisata

terdapat di desa Pagerharjo di kelola oleh pemerintah desa. Fasilitas

social yang dimiliki dea pagerharjo dapat disimpulkan bahwa telah

terpenuhi seluruh kebutuhan mmasyarakat meskipun dalam hitungan

masih minim.

h. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

Jika dilihat dari komposisi penduduk berdasarkan etnis, Desa

Pagerharjo terdiri dari suku jawa sebagian dari itu hanyalah orang-

orang yang berdomisili dari berbagai daerah lain di dalam pulau jawa.

Secara sosial budaya, masyarakat hidup saling mengahargai

dan menghormati dengan baik buadaya yang ada dan tumbuh

Page 51: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

41

berkembang ditengah-tengah masyarakat. Contoh jika hendak ada

keluarga yang berduka, sebagian masyarakat berbondong-bondong

datang untuk melayat. Jika ada pesta adat seperti Jatilan semua warga

berbondong-bondong untuk merayakan pesta tersebut.

i. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Untuk memperjelas tentang jumlah penduduk menurut agama

di Sesa Pagerharjo, peneliti akan mengambarkan dalam bentuk tabel

berikut :

Tabel II.10

Jumlah penduduk berdasarkan agama

No Agama Laki-laki Perempuan

1 Islam 2.233 2.110

2 Kristen Protestan 78 84

3 katolik 284 280

4 Kepercayaan kepada Tuhan 2 3

5 Hindu - -

6 Budha - -

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dari tabel diatas menunjukan bahwa masayarakat yang berada

di desa Pagerharjo mempunyi keyakinan yang berbeda yaitu

masyarakat obahwa komposisi masyarakat desa Pagerhajo yang

dominan beragama Isla, namun tolerasi beragama selama ini saling

menjaga kebersamaan antara agama tanpa membeda-bedakan agama

tertentu.

Page 52: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

42

j. Lembaga Keamanan

Dalam memberi keamanan dan kenyamanan masyarakat maka

disediakan Limas, pos kambling dan babinkamtimas sebagai berikut

Tabel II.11

Lembaga kesehatan

No Keamanan juga jumlah

1 Limas 64 orang

2 Pos kambling 20 unit

3 babinkamtimas 1 orang

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dalam tabel diatas, kondisi keamanan masyarakat yang ada di desa

pagerharjo ada 3 bagian yaitu jumlah Limas ada 64 orang dan pos

kambling 20 unit sedangkan bagian Babinkamtimas 1 orang . dari

kondisi yang tertera itu dapat disimpulkan bahwa setiap padukuhan

desa pagerharjo memiliki 1 pos kambling,sehingga memang

dikondisikan unutk benar-benar menjaga keamanan dan kenyamanan

masyarakat.

k. Kodisi Ekonomi dan Jasa

Tabel II.12

Kondisi ekonomi

No Kondisi ekonomi dan jasa Unit

1 Bumde 1

2 LKD 1

3 BMT 1

4 CUKATA 1

5 Pasar desa 1

6 Usaha took/kios 46

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Page 53: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

43

Dari tabel kodisi ekonomi dan jasa diatas dapat disimpulkan bahwa

desa pagerharjo berpotensi untuk masyarakat berkarya dan berusaha

seperti KWT yang ingin mengelola hasil sendiri untuk membantu dan

mengurangi pengeluaran keluarga. Kondisi ekonomi dan jasa yang

tertinggi terletak pada usaha took/kios dengan jumlah 46 unit

sementara Bumdes dan lainya masih berada di bawah yaitu 1.

l. Pemerintah desa

Unsur-unsur dalam keperintahan Desa Pagerharjo adalah

Aparat Desa, Perangkat Desa, Staf, Staf honorer dan padukuhan yang

masing-masing memiliki anggota sebagai berikut:

1. Kepala desa

Kepala desa merupakan unsur yang sangat peting dalam

kemasyarakatan dimana kepala desa, berkedudukan sebagai pemimpin

atau unjung tombak pemerintahan di setiap desa, sehingga kedudukan

sejajar dan bermitra dengan badan perwakilan desa (BPD), yang dalam

pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kepada rakyat melalui badan

perwakilan desa (BPD). Untuk menyampaikan laporan pelaksanaan

tugasnya kepada Bupati, Gubernur ,Camat dan kepala desa tentu

mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Memimpin penyelenggara pemerintah desa.

b. Membina dan mengembangkan kehidupan masyarakat.

c. Membina perekonomian masyarakat.

d. Memeliharaan ketentraman dan ketertiban masayarakat desa.

Page 54: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

44

e. Mengajukkan rancangan peraturan desa dan bekerja sama dengan

badan perwakilan desa (BPD) dalam menetapkan sebagai peraturan

desa.

f. Menjaga kelestarian adat istiadatyang hidup dan berkembang

dalam masyarakat desa.

Namun,untuk penyelenggaraan tugasnyakepada desa di bantu oleh

pamong desa. Untuk itu dibawah ini, ada dicantumkan tingkat

pendidikan aparatur desa Pagerharjo melalui tabel

Tabel II. 13

Kondisi Aparatur Desa 2017

No Jabatan perangkat desa Tingkat pendidikan

1 Kepala desa/Lurah SLTA

2 Sekertaris Desa S1

3 Kaur,Umum Aparatur Desa dan Aset SLTA

4 Kaur. Perencanaan dan Keuangan S1

5 Kasi. Pemerintah S1

6 Kasi. Pembangunan S1

7 Kasi. Kemasyarakatan SLTA

Sumber : monografi desa pagerharjo 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa aparatur desa

Pagerharjoyang tingkat pendidikanya kelulusan SLTA dan Sarjana S1.

Sementara tingkat pendidikan lainya SMP dan Diploma adalah

pendidikan perangkat desa atau pembantu desa.

Dari kepemerintahan diatas dapat dilihat bahwa menujukkan

nama jabatan dan juga jumlah orang yang bertanggungjawab pada

Page 55: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

45

setiap bidangnya adalah sebagai berikut aparat dea berjumlah 7 orang

sedangkan perangkat desa ada 27 orang dan yang menjadi staf serta

staf honorermasing-masing 2 orang. Sementara jumlah padukuhan

terdapat 20 padukuhan yang tentu masing-masing memiliki

tanggungjawab.

Tabel II.14

Kondisi aparatur menurut gender

No Jenis kelamin Jumlah orang

1 Laki-laki 25 orang

2 Perempuan 4 orang

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Dalam biodata aparatur desa Pagerharjo tahun 2017, mencantumkan

bahwa kondisi aparat desa sesuai dengan gender, yang mendominasi

adalah kaum laki-laki dengan jumlah 25 orang sedangkan kaum

perempuan hanya terdapat 4 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kesadaran kaum perempuan akan kesamaan gender masih belum

mendalam diakibat oleh rendahnya tingkat pendidikan.

Tabel II.15

Kondisi aparatur desa menurut agama

No Agama Jumlah orang

1 Islam 27 orang

2 Kristen katolik 2 orang

3 Kristen protestan -

4 Hindu -

5 Budha -

6 Kong hucu -

Sumber : monografi desa Pagerharjo 2017

Page 56: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

46

Dalam kondisi aparatur desa Pagerharjo menurut agama, bahwa pada

umumnya beragama Islam berjumlah 27 orang, sementara yang

beragama Kristen Katolik hanya 2 orang saja. Dari data ini dappat

disimpulkanbahwa aparatur desa Pagerharjo yang didominasi oleh

agama Islam itu disebabkan diaman masyarakat desa pagerharjo juga

agama Islam menduduki tingkat tinggi dibandingkan agama lain.

2. Sekertaris Desa

Sekertaris desa yang berkedudukan dibawah kepala desa dan

bertanggungjawab kepada kepala desa. Tugas sekertaris desa

menyeranggarakan tata usaha dan menjalan adminitrasi desa serta

memberikan pelayanan teknis kepada seluruh aturan organisasi pemerintah

desa dengan fungsi sebagai berikut :

a) Pelaksanaan surat menyurat dan kearsipan

b) Melaksanakan rencana dan laporan kegiatan pemerintah desa

c) Menguru urusan perleengkapan dan rumah tangga pemerintah desa

d) Mengurus urusan keuangan desa

e) Mengurus adminitrasi desa

f) Menyusun rencana peraturan desa, keputusan kepala desa dan

ketentuan peraturan desa yang lainnya

3. Bagian-bagian

Dilama kepemerintahan desa terdapat unsur-unsur pelaksanaan lainyang

disebut bagin dan lain oleh kepala bagian yaitu sebagai berikut :

a. Bagian kepemerintahan

Page 57: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

47

Bagian kepemerintahan merupakan sala satu unsur pelaksanaan

tekniklapangan untuk membantu tugas kepala desa yang berkedudukan

dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala desa. Dalam tugasnya

dibantu oleh dua orang untuk memaksimalkan sesuai dengan badan

badan kerja dan kemampuan dan ketentuan yang berlaku. Bagian

pemerintah bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

kegiatan pemerintah desa secara khusus memelihara ketentraman dan

ketertiban desa serta melaksanakan adminitrasi kependudukan,

pertahanan dan pembinaan kehidupan sosial politik.

b. Bagian pembangunan

Bagian pembangunan juga salah satu unsur pelaksana dalam bidang

pembangunan. Dengan kedudukkan yang sama seperti bagian

pemerintahan dan tuga merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi seluruh kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

pembangunan di desa serta mengelola sarana dan prasana

perekonomian juga

Umber-sumber pendapatan desa.

c. Bagian umum

Bagian umum merupakan yang berkedudukan dibawah dan

bertanggungjawab kepada kepala desayang di pimpin oleh seorang

kepala bagian. Bagian umum bertugas dalam menyiapkan pembinaan

ketatausahaan, kearsipan pelaksanaan rumah tangga desa serta

perawatan saran dan prasarana fisik desa.

Page 58: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

48

d. Bagian kesejartaan rakyat

Bagian kesejatraan rakyat merupakan suatu unsur dalam membantu

kepala desa paada bagian kesejatraan rakyat dan bidang keagamaan.

Sebagai tugas bagian kesejatraan rakyat ini adalah merencanakan,

melaksanakan evaluasi kegiatan pembinaan mental, pritual, keagamaan,

pernikahan, perceraian dan sosial pendidikan serta kesejatraan yang

terdapat dalam rakyat.

e. Kepala dusun

Kepala dusu bertugas membantu kepala desa pada wilayah dusun

dengan kedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala desa.

Rincian kepala dusun adalah membantu kepala desa dalam

melaksanakan dalam wilayah kerjanya, melaksanakan bagian dibidang

pemerintahan, pembangunan dankemasyarakatan,Pembina

ketentraman dan ketertiban, melaksanakan peratuaran dasa serta

melaporkan pelaksanaan tugas di wilayah kerjanya kepada kepala desa.

Page 59: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

49

Tabel II.16

Kondisi Badan permusyawaratan Desa

No Jabatan Pendidikan Jenis kelamin Agama

1. Ketua Diplomat II L Islam

2 Wakil ketua Diplomat II L Islam

3 Anggota SLTA L Islam

4 Anggota SLTP L Katolik

5 Anggota SLTP L Islam

6 Anggota SLTA L Islam

7 Anggota SLTA L Islam

8 Anggota SLTA L Islam

9 Anggota SLTA P Islam

10 Anggota SLTA L Islam

11 Anggota SLTA L Katolik

Sumber : Monografi desa Pagerharjo 2017

Dari tabel II. 16 di atas dapat di ketahui kondisi badan

pemusyawatan desa yang berjumlah 11 orang. Pendidikan yang tertinggi

ada 1 orang sarjana S1 dan 2 orang Diploma II. Sedangkan pendidikan

yang dominan adalah tamatan SLTA dengan jumlah 6 orang sementara

yang lainnya berlatar belakang pendidikan tamatan SLTP engan jumlah

2 orang.

Jika melihat gender pada umumnya berjenis kelamin laki-laki

sedangkan perempuannya hanya terdapat 1 orang dengan agama yang

dominan Islam dan Katolik 2 orang. Dari sini dapat di simpulkan bahwa

kondisi badan permusyawaratan desa Pagerharjo yang mendudukin

dominan agama Islam dengan jumlah 9 orang.

Page 60: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

50

Susunan organisasi pemerintah desa

Organisasi pemerintah desa Pagerharjo dan tata kerja pemerintah

desa yang di lakukan oleh Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh,

Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

Page 61: repo.apmd.ac.idrepo.apmd.ac.id/583/1/SKRIPSI SILVESTER TSENAWATME 2.pdf · 2019. 2. 1. · Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan tentunya penyusun menyadari bahwa

51

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DESA PAGERHARJO KEC. SAMIGALUH KAB. KULON PROGO

DIY DASAR PERDA NOMOR 1 TAHUN 2015

WIDAYAT

KEPALA DESA

SETIYOKO, S.Pd

SEKRETARIS DESA

KATRI MAHARSINI, SE.

URUSAN PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

BAMBANG UNTORO,

S.Si. SEKSI

PEMERINTAHAN

WACHID CAHYONO,

S.Pd. SEKSI

PEMBANGUNAN DAN

PEMBERDAYAAN

SUPANTO SEKSI

KEMASYARAKATAN

BPD

YEKTI ENDAH

PAMBUDI DUKUH

SEPARANG

CATUR YULIANTO,

S.Pd. DUKUH

SARIGONO

SUKIRNO

DUKUH

NGEMPLAK

Y. SUYATI DUKUH

PLONO BARAT

PAULUS PRIO

SABTONO DUKUH

PLONO TIMUR HENDI MENSALEH

DUKUH NGLINGGO

TIMUR

TEGUH KUMORO DUKUH NGLINGGO

BARAT

BAMBANG UNTORO,

S.Si. PJ.DUKUH

JOBOLAWANG

UTOMO DUKUH

NGAGLIK

SETYA BASUKI DUKUH

GEGERBAJING PURWANTO DUKUH

KEMESU

AGUS TOTO

SUWARTO DUKUH

NGENTAK

TUKIJAN DUKUH SINOGO SLAMET DUKUH

KALIREJO UTARA

WINARDI DUKUH KALIREJO

SELATAN PONIJO DUKUH JETIS ANDAR KUSNANTO

DUKUH KALINONGKO

Y. PRIYATA DUKUH BETENG TOTOK WINARDI

DUKUH SUREN

HERI YULIATI URUSAN

UMUM APARATUR

DESA DAN ASET

DUKUH

SIRAN DUKUH

MENDOLO

51