Post on 25-Oct-2020
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTAN SELATAN
RESOR HULU SUNGAI TENGAH
RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2019
POLRES HULU SUNGAI TENGAH
BAB I
LATAR BELAKANG
1. Kondisi Umum
Polres Hulu Sungai Tengah Sebagai salah satu fungsi pemerintahan di
Kabupaten Hulu Sungai Tengah mempunyai tugas dan tanggung jawab
terhadap stabilitas kamtibmas diwilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah
guna mendukung dan menyukseskan lancarnya Program pembangunan,
dalam rangka melaksanakan fungsi dan perannya Polres Hulu Sungai
Tengah telah diberikan suatu arahan tugas yang diwujudkan dengan
dikeluarkannya Undang - undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia dengan tugas pokok Polri yang tertuang dalam
Pasal 13 adalah :
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
b. Menegakan hukum.
c. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepolisian Negara Republik
Indonesia tersebut, sesuai dengan Pasal 14 Undang – undang Nomor 2
tahun 2002 Kepolisian bertugas :
a. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli
terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.
b. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas jalan.
c. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan peraturan perundang – undangan.
d. Turut .....
2
d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
e. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum..
f. Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis terhadap
Kepolisian khusus, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan bentuk -
bentuk pengamanan swakarsa.
g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak
pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan
perundang - undangan lainnya.
h. Menyelenggarakan Identifikasi Kepolisian, Kedokteran Kepolisian,
Laboratorium dan Psikologi Kepolisian untuk kepentingan tugas
Kepolisian.
i. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan
lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan / atau bencana
termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia.
j. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang.
k. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kepentingan dalam lingkup tugas Kepolisian.
l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
Tugas kedepan yang makin berat dan komplek yang diemban Polres Hulu Sungai Tengah sehingga perlunya perencanaan yang baik maka Polres Hulu Sungai Tengah menyusun dan menyiapkan Rancangan Rencana Kerja TA.2019 dengan memperhatikan situasi kamtibmas secara umum diwilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. guna meningkatkan dan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif dari tahun ketahun terus ditingkatkan, khususnya terhadap masalah keamanan yang sewaktu-waktu dapat muncul seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, kemajuan pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh lingkungan baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas-tugas Kepolisian antara lain : konflik horizontal, konflik vertikal, anarkisme massa dan tindak kekerasan lainnya yang dapat dijadikan sebagai sasaran berdasarkan analisa SWOT Selain hal tersebut, juga ada beberapa aspek yang mempengaruhi perkembangan situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah antara lain :
a. Perkembangan .....
3
a. Perkembangan aspek kehidupan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dibidang Ipoleksosbudkam .
1) Aspek Politik.
a) Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu
daerah otonomi yang ada di Propinsi Kalimantan
Selatan dengan ibukotanya Barabai yang dipimpin oleh
seorang Bupati.
Hubungan kerja Bupati Hulu Sungai Tengah dengan
muspida berpedoman pada ;
(1) UU No. 5 Tahun 1974 tentang pokok pokok
pemerintahan didaerah.
(2) Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1988 Mendagri
No.018 tahun 1989
(3) Instruksi Gubernur daerah Tingkat I Kalsel No.053
tentang koordinasi
(4) UU No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.
b) Pemilihan kepala daerah (Bupati & Wakil Bupati )
Kabupaten Hulu Sungai Tengah dilaksanakan pada
tahun 2019, Pasca Pilkada tentunya akan
mengakibatkan perkembangan Politik akan semakin
komplek terutama dari beberapa kelompok yang kurang
puas akan hasil dari Pilkada tersebut.
c) Ketidakpuasan sebagian kelompok masyarakat
dengan sebagian kebijaksanaan Pemerintah saat ini,
juga merupakan potensi bagi timbulnya kerawanan di
bidang kehidupan politik.
d) Sikap masyarakat semakin kritis dan rasional,
melahirkan tuntutan kepada para pengambil kebijakan
politik dan penentu kebijakan ekonomi untuk berperan
lebih besar dalam pelayanan publik yang lebih baik.
e) adanya ......
4
e) Adanya rivalitas antar elit politik dapat mendorong
berbagai manuver politik guna menjatuhkan kekuasaan
atau kredibilitas kepada daerah dan juga pesaing Politik
lainnnya.
2) Aspek Ekonomi.
a) Salah satu indikator penting ekonomi makro Kab. Hulu
Sungai Tengah dalam periode tertentu adalah produk
domestik regional bruto ( PDRB ), baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
PDRB merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha .
b) Sektor – sektor ekonomi yang relatif dominan dalam
memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Hulu sungai tengah meliputi sektor
pertanian, penggalian, industri pengolahan serta
perdagangan dan jasa.
c) Struktur Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Tengah
didominasi oleh tiga Faktor utama yaitu Sektor
Pertanian, Sektor Jasa dan sektor perdagangan. Sektor
Pertanian sebagai leading sector menunjukan gejala
kenaikan dan juga sektor jasa menunjukan arah yang
menjanjikan namun sektor perdagangan mengalami
kecenderungan penurunan , semua hal tersebut juga
sangat dipengaruhi oleh kamtibmas yang aman dan
kondusif juga daya beli masyarakat,
d) Tantangan lain yang cukup berat adalah mengaitkan
pesatnya pertumbuhan ekonomi daerah dengan
pengentasan kemiskinan. Selama ini, pertumbuhan
ekonomi daerah tidak secara otomatis mampu
menurunkan jumlah penduduk miskin.
Pemerataan......
5
Pemerataan kesempatan berusaha dan hasil – hasil
pembangunan baik antar wilayah maupun antar
golongan ekonomi sangat strategis untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin dan pengangguran. Dengan
mata pencaharian penduduk sebagai petani 40%,
sebagai buruh sebanyak 15 % , Pencari ikan 5 %,
pedagang 25% , PNS, TNI dan Polri 10% serta lain-lain
5%. Pendapatan perkapita penduduk sebanyak
1.335.954 pertahun.
e) Konsumsi riil perkapita penduduk kab. Hulu Sungai
Tengah yang masih berada dibawah rata-rata propinsi
Kalsel. Hal ini menggambarkan daya beli masyarakat
Kab. HST yang masih rendah
f) Adanya penerapan kebijakan pemerintah mengenai
pembatasan penggunaan BBM bersubsidi jenis
premium di SPBU-SPBU yang diwilayah Propinsi
Kalimantan Selatan serta turun naiknya harga BBM hal
ini tentunya berdampak pada kegiatan ekonomi di
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, situasi tersebut JUGA
dapat memicu semakin meningkatnya gangguan
kamtibmas. Begitu juga dengan Konversi Minyak Tanah
ke Gas Elpiji di Kab. HST, lebih lebih gas elpiji
dipasaran harga sering tidak stabil dan sering kosong.
g) Penambangan galian C masih akan membawa dampak
terhadap ekonomi masyarakat Barabai dan juga
menimbulkan berbagai dampak yang perlu pemecahan
serius seperti perebutan lahan, kerusakan jalan,
lingkungan, laka lantas dan lain sebagainya.
3) Aspek .......
6
3) Aspek Sosbud.
a) Kondisi demografi, pendidikan, kesehatan, kehidupan
beragama dan sosial budaya merupakan indikator
penting perkambangan sosial budaya.
b) Jumlah penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Tengah
sebanyak 265.957 jiwa , yang terdiri atas penduduk
laki – laki sebesar 128.748 jiwa dan penduduk
perempuan sebesar 137.2092 jiwa. Wilayah yang
terpadat penduduknya adalah kecamatan Barabai
dengan kepadatan penduduk mencapai 875 orang /
km2 sedangkan wilayah yang terjarang penduduknya
adalah kecamatan Batang Alai Timur dengan
kepadatan penduduk hanya 26 orang / Km2.
c) Peran Swasta dan Pemerintah yang cukup seimbang
dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan
kualitas sumber daya manusia di Kab. HST, khususnya
pada tingkat pendidikan menengah memang terdapat
perbedaan namun perbedaan peran tersebut hanya
proporsinya yaitu pihak swasta sangat berperan dalam
pendidikan pra sekolah sedangkan pemerintah lebih
berperan pada tingkat pendidikan dasar .
d) Masalah penduduk dengan adanya kesenjangan sosial
dan pendidikan dapat mengarah pada timbulnya
gangguan Kamtibmas ( sara, penjarahan, perampokan
dan penyakit masyarakat ).
e) Masih terbukanya lahan bagi para Transmigran akan
menimbulkan dampak Mobilitas ( pelaku kejahatan
tinggi, kecelakaan lalu lintas dan meningkat pencurian
terhadap Sumber daya Alam )
7
f) Masuknya .....
f) Masuknya nilai budaya asing sebagai dampak arus
globalisasi, keterbukaan dan kemajuan teknologi dapat
menimbulkan kerawanan sosial budaya diwilayah Kab.
Hulu Sungai Tengah.
g) Rendahnya tingkat kesadaran hukum oleh masyarakat,
adanya pengaruh arus reformasi dan kurangnya
pemahaman tentang demokrasi, akan mengundang
timbulnya euphoria masyarakat yang mengarah pada
sikap arogansi, over acting dan anarkis.
h) Masih adanya aliran kepercayaan tertentu yang
mengarah sesat dibeberapa wilayah dan kasus kasus
yang berkaitan dengan pembangunan tempat ibadah,
pelecehan agama dan isu kesenjangan sosial antar
etnis, dapat menjadi pemicu gangguan kamtibmas.
i) Adat istiadat atau budaya yang dimiliki oleh masyarakat
Hulu Sungai Tengah meskipun ada perbedaan dengan
daerah lain di Kalimantan Selatan namun masih
terdapat sifat khususnya yang bisa menyebabkan
kerawanan antara lain kebiasaan berpergian dengan
membawa senjata tajam, kurangnya sifat toleransi
antar sesama dalam menyelsaikan masalah – masalah
j) Masalah hiburan pertunjukan karaoke tunggal
mendapat sorotan masyarakat karena dinilai
berpenampilan kurang sopan dan mengundang
terjadinya keributan serta tindak pidana lainnya.
4) Aspek Agama.
Kehidupan beragama di Kab. HST secara ritual menunjukkan
perkembangan yang menggembirakan, perkembangan sarana
peribadatan ........
8
peribadatan dan kelompok – kelompok pengajian juga
berkembang dengan penduduk Kabupaten H S T mayoritas
beragama Islam. Jumlah penduduk menurut agama sebagai
berikut :
a) Islam : 97 %
b) Kristen Protestan : 1 %
c) Kristen Katholik : 0,25 %
d) Hindu : 0,75 %
e) B u d h a : 0,5 %
f) Kaharingan : 0,5 %
Toleransi antar umat beragama dan antar suku sampai
sekarang masih dapat dipertahankan, sehingga dapat dicegah
terjadinya konflik sosial berbasis agama dan suku. Namun
demikian, pengejewantahan ajaran – ajaran normatif dan
kognitif agama ke dalam perilaku hidup baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbisnis, berpemerintahan, maupun bernega-
ra belum sepenuhnya dapat diwujudkan.
5) Aspek Keamanan.
a) Masih terdapat ancaman yang harus tetap diwaspadai
karena dapat menggangu situasi kamtibmas antara lain
terorisme, perampokan, curas, pembalakan liar,
narkoba dan penipuan.
b) Dampak berbagai isu dan manuver para elit tokoh
masyarakat, tokoh organisasi massa dan tokoh politik
dalam menyampaikan statement – statementnya
mempengaruhi terbentuknya opini masyarakat, dimana
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap situasi
kamtibmas.
c) Permasalahan.....
9
c) Permasalahan yang masih sering timbul tentang
keberadaan orang asing baik yang legal maupun ilegal
terhadap segala kegiatan dan kehidupan masyarakat,
dengan fasilitas bebas Visa.
d) Masih adanya kasus – kasus kejahatan yang
melibatkan oknum TNI dan Polri terhadap masyarakat
maupun perkelahian antar TNI dengan Polri berasal
dari masalah sepele.
e) Situasi kriminalitas dari tahun ke tahun semakin
komplek terus meningkat baik secara kuantitas maupun
kualitas serta senantiasa berkembang seirama dengan
perkembangan masyarakat dan pembangunan daerah,
dengan menggunakan modus operandi semakin maju
pula dan memiliki banyak / variasi jaringan.
f) Heterogenitas kehidupan etnis masyarakat cenderung
akan menimbulkan potensi konflik dalam bentuk sara,
dimana pada akhirnya dapat berkembang menjadi
bentuk konflik lain yang dapat memecah kehidupan
berbangsa dan bernegara.
g) Rendahnya kesadaran hukum dalam kehidupan
masyarakat mengakibatkan meningkatkan sikap
individualistis sehingga menjadikan tantangan dalam
mewujudkan siskamtibmas swakarsa.
h) Polres HST sebagai alat penegak hukum dan sebagai
inti kekuatan kamtibmas masih menghadapi berbagai
hambatan sehingga pelaksanaan tugasnya belum
optimal.
i) Masih .....
10
i) Masih dijumpainya berbagai tindakan tercela dari
oknum Personel Polres HST yang dilakukan baik
perorangan maupun kelompok dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya antara lain penggunaan
tindakan kekerasan diluar batas kewajaran,
pelanggaran HAM, perilaku tidak terpuji.
j) Kemajuan teknologi informasi dan pengetahuan
membuat segala permasalahan menjadi transparan
dan terbuka namun menimbulkan kerawanan batas-
batas kerahasiaan dari tugas-tugas Kepolisian itu
sendiri.
k) Kemitraan antara Polri dengan masyarakat secara
bertahap terus menunjukan jalinan yang semakin
harmonis, hal ini didukung karena semakin mantapnya
perpolisian masyarakat yang telah dilaksanakan dan
dikembangkan diwilayah kabupaten Hulu Sungai
Tengah, namun demikian kegiatan ini masih belum
menyentuh ke keseluruhan desa-desa diwilayah
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
b. Analisa Swot
1). Faktor Internal
a) Strenght ( Kekuatan )
(1) Program pengembangan personil Polres HST belum
terpenuhi apabila dibandingkan dengan jumlah
penduduk dalam pencapaian ratio kuat personil
dengan jumlah penduduk 1:500.
(2) Struktur organisasi Polres HST tergelar berjenjang
dari Polres , 9 Polsek jajaran (7 tipe rural, 2 tipe
prarural)
yang....
11
yang memiliki lapis kemampuan dan back up
kekuatan dalam menjamin stabilitas kamtibmas
(2) Kekuatan anggota Polres Hst dan jajarannya Riil
berjumlah 382 orang (42,63 % dari DSP 896 org)
yang terdiri dari 371 Polri dan 11 PNS.
(3) Dukungan anggaran Polres Hulu Sungai Tengah
telah diteruskan sampai tingkat Polsek sehingga
dapat digunakan sesuai peruntukkannya, tepat
sasaran dan prioritas dalam kegiatan operasional.
b) Weakness (kelemahan)
(1) Belum terpenuhinya 100 % kebutuhan kehadiran
anggota sesuai dengan ratio.
(2) Sarana dan prasarana pendukung dibidang
operasional masih sangat terbatas dan usia pakai
terlalu lama / tua sehingga membutuhkan biaya
perawatan yang cukup besar.
(3) Sumber Daya Manusia Polri yang Profesional dirasa
masih kurang guna menghadapi tugas mendatang
yang semakin konflik dan beragam.
(4) Dukungan anggaran Polres Hulu Sungai Tengah
yang ada dalam DIPA/RKA-KL masih belum
memenuhi kebutuhan ideal operasional dan
pemanfaatannya masih belum optimal disebabkan
ada beberapa kegiatan yang belum terdukung
anggaran.
2). Faktor Eksternal
a) Opportunity (peluang)
(1) Terjalinnya koordinasi, kerjasama ( kemitraan ) yang
dinamis.....
12
dinamis dengan seluruh komponen masyarakat juga
antar instansi terkait , toga, tomas, toda dan ormas
serta juga keterpaduan antar fungsi sehingga dalam
penanganan kasus – kasus sesuai yang terjadi
dapat ditangani dengan cepat dan tuntas sehingga
kamtibmas di wilayah Kab. HST berjalan dinamis.
(2) Sumber daya alam yang berlimpah belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
(3) Koordinasi dengan unsur Criminal justice system
(CJS) Kabupaten Hulu Sungai Tengah didalam
penanganan perkara kriminal yang semakin baik
dan lancar.
(3) Tuntutan, harapan serta kontrol sosial masyarakat
maupun media massa terhadap peningkatan
pelayanan Polri menjadi faktor pendorong bagi Polri
untuk melaksanakan tugas dengan baik dalam
meningkatkan pelayanan masyarakat.
b) Threat (kendala)
(1) Permasalahan kamtibmas yang sangat menonjol
terjadi di wilayah Polres HST meliputi Penyakit
masyarakat, penebangan kayu liar , dan masalah
kamseltibcar lantas sampai saat ini masih
mewarnai kondisi kamtibmas di Hulu Sungai
Tengah sehingga perlu disikapi secara hati – hati
dan professional agar tidak berkembang dengan
membawa akibat yang lebih fatal.
(3) Curanmor, anirat / sajam, perjudian, curas,
kebakaran, pembunuhan dan yang memiliki jaringan
luas ......
13
luas\serta meresahkan masyarakat semakin sering
terjadi.
(3) Keterbatasan sumber daya masih tetap menjadi
kendala dalam pencapaian keberhasilan
pelaksanaan tugas, sehingga perlu dimanfaatkan
secara optimal dan meyeluruh untuk memberikan
kontribusi yang sebesar – besarnya terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran.
(4) Masih terjadinya intervensi dari pihak luar terhadap
penyidik dengan memberikan iming-iming materi
maupun pengaruh kekuasaan dalam penanganan
perkara pidana.
(5) Masih belum selesainya permasalahan sengketa
tapal batas antar Kabupaten yang memiliki potensi
besar sumber daya alam yang dapat menimbulkan
kerawanan konflik horizontal dan vertikal.
(6) Masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba
yang semakin berkembang dengan sasaran adalah
generasi muda.
2. Identifikasi Masalah
Diwilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah terdapat beberapa aspek
yang berpotensi menimbulkan masalah antara lain :
a. Bergulirnya isu kebebasan HAM dan kebebasan berdemokrasi
termasuk kebebasan seseorang dalam menganut ideologi berakibat
kepada berkembangnya wacana, diskusi, penyebaran paham,
ideologi lain selain Pancasila ( liberalism, komunisme syariat islam
dan .....
14
dan ideologi lain) dalam bentuk pertemuan terbuka maupun melalui
media massa. Kondisi tersebut mengandung kerawanan terhadap
eksistensi Pancasila serta reaksi masyarakat yang dapat
menimbulkan konflik horizontal.
b. Keterbukaan yang dituntut oleh masyarakat dan segala pihak yang
selama ini aspirasi dan ganjalan atau tekanan / ketidakpuasan atas
kebijaksanaan pemerintah daerah tidak dapat disalurkan atau
disampaikan, membuat suasana politik cepat berkembang dan
mewarnai situasi kondisi daerah ini terutama maraknya penyakit
masyarakat dan penyimpangan anggaran pembangunan.
c. Penebangan kayu secara Illegal diwilayah pegunungan meratus yang
merupakan hutan lindung .
d. Adanya sumber daya alam berupa batu bara yang kemungkinan
besar akan dilaksanakan pertambangan batu bara namun banyaknya
masyarakat yang menolak akan dilaksanakannya pertambangan
tersebut.
e. Banyaknya aktivitas penambangan galian C masih akan membawa
berbagai dampak yang memerlukan pemecahan permasalahan
serius seperti perebutan lahan, kerusakan lingkungan, penggunaan
jalan raya, laka lantas dan sebagainya.
f. Curanmor, anirat / sajam, perjudian, curas, kebakaran, pembunuhan
dan yang memiliki jaringan luas\serta meresahkan masyarakat
meliputi kasus – kasus narkoba, curas, curanmor, perjudian dan
penyakit masyarakat.
g. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) masih tetap menjadi
kendala dalam pencapaian keberhasilan pelaksanaan tugas ,
sehingga.......
15
sehingga perlu dimanfaatkan secara optimal dan menyeluruh untuk
memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran .
h. Exploitasi ikan dengan cara setrum menjadi masalah yang kapan
saja bisa muncul, hal ini karena ikan adalah merupakan mata
pencaharian masyarakat disebagian kecamatan diwilayah kabupaten
Hulu Sungai Tengah.
i. Perkelahian antar suku, kampung. Perbedaan kultur , kecemburuan
social, perasaan dendam yang berlebihan dan rasa solidaritas yang
sempit dapat merupakan penyebab terjadinya perkelahian antar
suku/ kampung yang mungkin tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah secara tuntas, dikhawatirkan dapat memicu timbulnya
konflik horizontal yang berpengaruh terhadap kamtibmas dan
stabilitas nasional.
BAB II …….
16
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
3. Visi dan Misi
a. Visi dan Misi Polda
1) Visi Polda
“Terwujudnya Polri yang profesional, Modern dan Terpercaya
di Polda Kalsel”.
2) Misi Polda
a) mewujudkan postur Polri Polda Kalsel yang ideal, efektif
dan efesien; b) mewujudkan dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Polri Polda Kalsel melalui pendidikan dan latihan ; c) meningkatkan kemampaun pencegahan kejahatan melalui
deteksi dini, pemolisian proaktif dan sinergi polisional ; d) meningkatkan stabilitas kamtibmas dengan di dukung oleh
seluruh komponen masyarakat; e) mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan
menjamin kepastian hukum dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
f) Meningkatkan pengawasan dalam rangka mewujudkan
Polri diwilayah Polda Kalsel yang profesional dan akuntabel .
b) Visi dan Misi Polres
1) Visi Polres HST
“Terwujudnya Polri yang profesional, Modern dan Terpercaya
di Polres Hulu Sungai Tengah”.
2) Misi.........
17
2) Misi Polres HST
a) mewujudkan postur Polri Polres HST yang ideal, efektif dan efesien;
b) mewujudkan dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Polri Polres HST melalui pendidikan dan latihan; c) meningkatkan kemampaun pencegahan kejahatan
melalui deteksi dini, pemolisian proaktif dan sinergi polisional ;
d) meningkatkan stabilitas kamtibmas dengan di dukung
oleh seluruh komponen masyarakat; e) mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan
menjamin kepastian hukum dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
f) meningkatkan pengawasan dalam rangka mewujudkan
Polri diwilayah Polres HST yang profesional dan akuntabel .
4. Tujuan Jangka Menegah
a. Polda Kalsel.
1) Terwujudnya organisasi Polri Polda kalsel yang Good and Clean Governance;
2). Terwujudnya Polri di wilayah Polda kalsel yang profesional dan
kompeten, bermoral, modern, unggul dan dipercaya masyarakat; 3). Terwujudnya reformasi birokrasi Polri di Polda Kalsel; 4). Terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif terhadap semua
aspek kehidupan yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat; 5). Terwujudnya situasi dan kondisi kamseltibcarlantas yang aman,
tertib, dan terkendali sehingga terjamin keselamatan dan kelencaran arus orang dan barang;
6). Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian di Polda Kalsel yang
cepat, tepat, akurat, tidak diskriminatif, akuntabel, serta melakukan tindakan yang proaktif, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
7). Terwujudnya....
18
7). Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan
anti KKN yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta memenuhi rasa keadilan masyarakat;
8). Terbangun dan terjalinnya hubungan kerjasama yang harmonis,
koordinatif, integritas dan sinergi antar instansi/ Lembaga dan masyarakat, secara bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif dan menjaga serta memelihara kamtibmas.
b. Polres Hulu Sungai Tengah
1) Terwujudnya organisasi Polri Polres HST yang Good and Clean Governance;
2). Terwujudnya Polri di wilayah Polres HST yang profesional dan
kompeten, bermoral, modern, unggul dan dipercaya masyarakat; 3). Terwujudnya reformasi birokrasi Polri di Polres HST; 4). Terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif terhadap semua
aspek kehidupan yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat; 5). Terwujudnya situasi dan kondisi kamseltibcarlantas yang aman,
tertib, dan terkendali sehingga terjamin keselamatan dan kelencaran arus orang dan barang;
6). Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian di Polres HST yang cepat,
tepat, akurat, tidak diskriminatif, akuntabel, serta melakukan tindakan yang proaktif, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
7). Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan
anti KKN yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta memenuhi rasa keadilan masyarakat;
8). Terbangun dan terjalinnya hubungan kerjasama yang harmonis,
koordinatif, integritas dan sinergi antar instansi/ Lembaga dan masyarakat, secara bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif dan menjaga serta memelihara kamtibmas.
5. Sasaran Prioritas
a. Sasaran Strategis Polda Kalimantan Selatan.
1) terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan, dengan indikator :
a) nilai akuntabilitas kinerja dari Itwasum Polri;
b) prosentase menurunnya temuan wasrik Itwasum Polri;
c) prosentase....
19
c) prosentase meningkatnya penyelesaian temuan wasrik Itwasum Polri;
d) prosentase realisasi anggaran Polda Kalsel.
2) terbangunnya postur personel Polda Kalsel yang profesional, kompeten,
bermoral, modern, dengan indikator :
a) prosentase personel Polda Kalsel yang memiliki kompetensi sesuai
dengan jabatan;
b) prosentase penurunan pelanggaran disiplin;
c) prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri Polda
Kalsel.
3) terwujudnya Reformasi Birokrasi Polri Polda Kalsel melalui perubahan
mind set dan culture set, dengan indikator :
a) prosentase personel Polda Kalsel yang memiliki kualifikasi jabatan
tertentu melalui assessment;
b) prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian
reward;
c) prosentase penurunan personel Polda Kalsel yang terlibat pungli;
d) prosentase capaian Program Quick Wins Polri Polda Kalsel
4) terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan
kamtibmas, dengan indikator :
a) prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan
nyata;
b) prosentase unjuk rasa tidak anarkis.
5) terwujudnya keamanan dan situasi kondusif di wilayah perairan dari
kejahatan perairan, dengan indikator :
a) prosentase menurunnya laporan masyarakat terhadap gangguan
kamtibmas di wilayah perairan;
b) prosentase penyelesaian kasus kejahatan di wilayah perairan;
c) prosentase penurunan angka kematian korban laka air;
d) prosentase peningkatan kesadaran hukum pengguna jasa angkutan air;
e) prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan keamanan di
lingkungan perairan.
6) terwujudnya pemeliharaan kamtibmas melalui upaya preemtif dan
preventif, dengan indikator :
a) prosentase..
20
a) prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
b) prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan
Swakarsa;
c) prosentase penurunan gangguan kamtibmas
d) prosentase penurunan gangguan kamtibmas di kawasan objek vital
nasional/ obvit lainnya.
7) meningkatkan peran Bhabinkamtimas sebagai upaya terwujudnya
kehadiran Polisi ditengah-tengah masyarakat, dengan indikator :
a) prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat;
b) prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan
Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas.
8) terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas, dengan
indikator :
a) prosentase penurunan pelanggaran lalulintas;
b) prosentase penurunan angka kematian korban laka lantas;
c) prosentase penurunan kecelakaan lalulintas;
d) prosentase peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
9) terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polda Kalsel, dengan
indikator :
a) prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SBST (SIM, STNK, BPKB, dan TNKB);
b) prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SKCK;
c) prosentase penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran
anggota Polda Kalsel;
d) prosentase penyelesaian pengaduan masyarakat oleh Itwasda Polda
Kalsel;
e) prosentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KTA Satpam dan
Ijazah Satpam
10) terwujudnya penegakkan hukum, dengan indikator :
a) prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21);
b) prosentase....
21
b) prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21);
c) prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan lengkap
oleh Kejaksaan (P21);
d) prosentase penyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan
/ Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice (SP3);
e) prosentase penyelesaian perkara tindak pidana khusus diluar
pengadilan / Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice (SP3);
f) prosentase Pra peradilan yang diajukan oleh pemohon (tersangka/
kuasa hukum) yang dimenangkan oleh Polri/ ditolak pengadilan (tindak
pidana umum);
g) prosentase Pra peradilan yang diajukan oleh pemohon (tersangka/
kuasa hukum) yang dimenangkan oleh Polri/ ditolak pengadilan (tindak
pidana khusus);
h) prosentase Pra peradilan yang diajukan oleh pemohon (tersangka/
kuasa hukum) yang dimenangkan oleh Polri/ ditolak pengadilan (tindak
pidana penyalahgunaan narkoba);
i) prosentase penurunan kasus tindak pidana umum;
j) prosentase penurunan kasus tindak pidana khusus;
11) terwujudnya kemitraan dengan masyarakat dan sinergi polisional dengan
instasi/ Lembaga terkait, dengan indikator Prosentase MOU Polri dengan
Instansi/ Lembaga terkait.
b. Sasaran Prioritas Polda Kalimantan Selatan.
Berdasarkan Renstra Polda Kalsel 2015 – 2019, pada tahapan kebijakan
untuk tahun 2019 adalah “Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima
sampai jajaran kewilayahan terjauh dan sinergi polisional yang produktif
dengan didukung Almatsus Polri berbasis teknologi kepolisian, sumberdaya
manusia berkualitas, dan kecukupan kesejahteraan personel Polri guna
menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan nasional”, maka
sasaran prioritas Polda Kalsel pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1) peningkatan kualitas pelayanan Kepolisian berbasis Teknologi
Informasi untuk mempercepat perbaikan kultur organisasi;
2) penyelenggaraan.....
22
2) penyelenggaraan Pengamanan Pemilu 2019 secara aman, tertib,
lancar, dan demokratis;
3) pemetaan aktifitas Siber, penegakkan hukum kejahatan Siber dan
produksi konten kreatif dalam rangka merawat ke-Bhinekaan di Media
Sosial;
4) peningkatan profesionalisme penegakkan hukum terhadap kejahatan
Terorisme, Narkoba, Korupsi dan kejahatan lainnya yang meresahkan
masyarakat;
5) Pengembangan fasilitas aparatur Polri dan pelayanan Kepolisian
Polda Kalsel di daerah terpencil dan batas antar wilayah;
6) penguatan sistem pengawasan dan sistem manajemen kinerja yang
efektif untuk mendorong penguatan Reformasi Birokrasi;
7) peningkatan kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan kesejahteraan
Aparatur Polri;
8) pemetaan dan penyusunan rencana kebutuhan (Blue Print) Sarpras,
pemenuhan kebutuhan minimal Alpakam dan Almatsus Polri sesuai
tugas dan fungsi Organisasi Polri secara bertahap
. c. Sasaran Strategis Polres Hulu Sungai Tengah.
1) terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan, dengan indikator :
a) nilai akuntabilitas kinerja dari Itwasda Polda Kalsel;
b) prosentase menurunnya temuan wasrik Itwasda Polda Kalsel;
c) prosentase meningkatnya penyelesaian temuan wasrik Itwasda Polda
Kalsel;
d) prosentase realisasi anggaran Polres Hulu Sungai Tengah.
2) terbangunnya postur personel Polres Hulu Sungai Tengah yang
profesional, kompeten, bermoral, modern, dengan indikator :
a) prosentase personel Polres Hulu Sungai Tengah yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jabatan;
b) prosentase penurunan pelanggaran disiplin;
c) prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri Polres HST.
3) terwujudnya Reformasi Birokrasi Polri Polres Hulu Sungai Tengah melalui
perubahan mind set dan culture set, dengan indikator :
a) prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian
reward;
b) prosentase.....
23
b) prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang
terlibat pungli;
4) terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan
kamtibmas, dengan indikator :
a) prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan
nyata;
b) prosentase unjuk rasa tidak anarkis.
5) terwujudnya pemeliharaan kamtibmas melalui upaya preemtif dan
preventif, dengan indikator :
a) prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
b) prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan
Swakarsa;
c) prosentase penurunan gangguan kamtibmas
6) meningkatkan peran Bhabinkamtimas sebagai upaya terwujudnya
kehadiran Polisi ditengah-tengah masyarakat, dengan indikator :
a) prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat;
b) prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan
Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas.
7) terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas, dengan
indikator :
a) prosentase penurunan pelanggaran lalulintas;
b) prosentase penurunan angka kematian korban laka lantas;
c) prosentase penurunan kecelakaan lalulintas;
d) prosentase peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
8) terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Hulu Sungai
Tengah, dengan indikator :
a) prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST
(SIM, STNK dan TNKB);
b) prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SKCK;
c) prosentase penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran
anggota Polres Hulu Sungai Tengah;
d) prosentase....
24
d) prosentase penyelesaian pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam
Polres Hulu Sungai Tengah ;
9) terwujudnya penegakkan hukum, dengan indikator :
a) prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21);
b) prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21);
c) prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan lengkap
oleh Kejaksaan (P21);
d) prosentase penyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan
/ Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice (SP3);
e) prosentase penyelesaian perkara tindak pidana khusus diluar
pengadilan / Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice (SP3);
10) terwujudnya kemitraan dengan masyarakat dan sinergi polisional dengan
instasi/ Lembaga terkait, dengan indikator Prosentase MOU Polri dengan
Instansi/ Lembaga terkait.
d. Sasaran Prioritas Polres Hulu Sungai Tengah.
Berdasarkan Renstra Polres Hulu Sungai Tengah 2015 – 2019, pada
tahapan kebijakan untuk tahun 2019 adalah “Terwujudnya pelayanan
masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terjauh dan sinergi
polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri berbasis
teknologi kepolisian, sumberdaya manusia berkualitas, dan kecukupan
kesejahteraan personel Polri guna menghadapi kondisi daya saing bangsa
dan keunggulan nasional”, maka sasaran prioritas Polres HST pada tahun
2019 adalah sebagai berikut :
1) peningkatan kualitas pelayanan Kepolisian berbasis Teknologi
Informasi untuk mempercepat perbaikan kultur organisasi;
2) penyelenggaraan Pengamanan Pemilu 2019 secara aman, tertib,
lancar, dan demokratis;
3) pemetaan aktifitas Siber, penegakkan hukum kejahatan Siber dan
produksi konten kreatif dalam rangka merawat ke-Bhinekaan di Media
Sosial;
4) peningkatan....
25
4) peningkatan profesionalisme penegakkan hukum terhadap kejahatan
Terorisme, Narkoba, Korupsi dan kejahatan lainnya yang meresahkan
masyarakat;
5) Pengembangan fasilitas aparatur Polri dan pelayanan Kepolisian
Polres HST di daerah terpencil dan batas antar wilayah;
6) penguatan sistem pengawasan dan sistem manajemen kinerja yang
efektif untuk mendorong penguatan Reformasi Birokrasi;
7) peningkatan kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan kesejahteraan
Aparatur Polri;
8) pemetaan dan penyusunan rencana kebutuhan (Blue Print) Sarpras,
pemenuhan kebutuhan minimal Alpakam dan Almatsus Polri sesuai
tugas dan fungsi Organisasi Polri secara bertahap
BAB III…….
26
BAB III
ARAH KEBIJAKAN
6. Kebijakan Polda Kalsel
a. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Berbasis Teknologi Informasi guna Mendukung Perbaikan Kultur
Organisasi dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi” yaitu:
1) Mendukung pengembangan sarana dan prasarana pelayanan publik
yang berbasis TIK.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Pengusulan sistem pelayanan publik yang berbasis TIK;
b) Pengusulan pembangunan RTMC dan pengadaan TMC;
c) Mendukung sistem pelayanan publik secara online.
2) Peningkatan kualitas dan sikap petugas serta meniadakan pungutan liar
pada sentra pelayanan publik.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah pendidikan dan
pelatihan Revolusi Mental.
3) Peningkatan keberpihakan didalam pelayanan hukum bagi perempuan
dan anak sebagai korban kekerasan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan pelayanan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus
dengan korban perempuan dan anak oleh penyidik wanita;
b) Pelatihan peningkatan kemampuan tugas PPA.
4) Perbaikan ruang SPKT yang bersahabat dan profesional.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah pengusulan renovasi
ruangan SPKT yang humanis dengan dilengkapi sarana pendukung;
5) Pengelolaan Quick Response Kepolisian
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan kegiatan Turjawali, pengamanan VIP/ Obvitnas;
b) peningkatan .....
27
b) Peningkatan Turjawali dengan mengutamakan patroli dialogis;
c) Pemeliharaan sarana dan prasarana patroli yang berbasis TI;
d) Pengusulan ruang Comand Center di jajaran Polda Kalimantan
Selatan.
b. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Pengamanan Pemilu Tahun 2019 Secara
Aman, Tertib, Lancar dan Demokratis” yaitu
1) Peningkatan kemampuan deteksi aksi intelijen (penyelidikan,
pengamanan, dan penggalangan) dalam rangka pelaksanaan Pemilu
Tahun 2019.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan peran dan fungsi intelijen keamanan, agar mampu
memberikan informasi berkualitas, saran tindak yang rahasia cepat
dan akurat;
b) Persiapan unit operasional, peningkatan kesiapan jumlah maupun
kualitas personel dalam rangka menghadapi Pemilu Tahun 2019;
2) Peningkatan kemampuan Bhabinkamtibmas dalam mencegah terjadinya
gangguan kamtibmas pada pelaksanaan tahapan Pemilu Tahun 2019.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Pembinaan kepada Bhabinkamtibmas dengan peningkatan
kemampuan melalui Capacity Building;
b) Pelibatan stakeholder dalam menangkal dan mencegah serta
menanggulangi ancaman gangguan kamtibmas.
3) Pengamanan Pemilu Tahun 2019 yang tertib, aman, lancar, dan
demokratis.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Pelaksanaan Operasi Kepolisian dengan sandi “Operasi Mantap
Brata 2019” dalam rangka pengamanan Pemilu 2019;
b) Pengoptimalan pasukan siaga Brimob untuk setiap saat siap
digerakkan dengan dukungan logistik (peralatan dan perlengkapan)
yang memadai;
c) Pelaksanaan . . .
28
c) Pelaksanaan Satgas Nusantara guna mengidentifikasi konflik SARA
di Jajaran Polda Kalimantan Selatan;
d) Penanganan tindak pidana Pemilu dalam sentral Gakkumdu;
e) Mendukung kegiatan anti Money Politics untuk meminimalisir
terjadinya korupsi.
c. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Pemetaan Aktifitas Siber, Penegakkan
Hukum Kejahatan Siber di Jajaran Polda Kalimantan Selatan dan
Menyebar Konten Kreatif Serta Positif Guna Membangun Perdamaian di
Media Sosial” yaitu :
1) Pemetaan dan penegakkan hukum terhadap kejahatan siber di wilayah
Polda Kalimantan Selatan;
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan kegiatan kontra terhadap kejahatan media dan
telekomunikasi;
b) Pengoperasian Teknologi Intelijen keamanan yang berintegrasi
(pengindraan intelijen di Polda Kalimantan Selatan disertai pelatihan
bagi operator yang mengawaki);
c) Pelaksanaan kegiatan edukasi kepada masyarakat;
d) Pengoperasian akun instagram “Humas Polda Kalimantan Selatan”
guna memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar
bijak menggunakan media sosial;
e) Pembentukan tim/ unit patrol cyber yang bertugas melakukan patroli
(pengawasan) terhadap semua konten yang ada didunia maya;
f) Pelaksanaan penegakkan hukum kejahatan siber.
2) Peningkatan pemeliharaan peralatan Alsus guna mendukung kegiatan
pencegahan kejahatan Siber.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah perpanjang usia pakai
sarana dan prasarana (Alsus) dengan pemeliharaan dan perawatan
secara rutin.
3) Produksi . . .
29
3) Produksi konten kreatif dan narasi perdamaian di wilayah Polda
Kalimantan Selatan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Pembuatan desain kreatif program Polda Kalimantan Selatan dalam
bentuk visual, audio visual, naskah pemberian pesan kamtibmas,
kisah inspiratif dan edukasi yang bertujuan untuk membangun citra
Polri;
b) Pengembangan narasi perdamaian melalui direct message dan
indirect message.
4) Penguatan kerjasama dengan Civil Society untuk merawat Kebhinekaan
dalam rangka keutuhan NKRI.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah:
a) Penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran organisasi masyarakat
dan komunitas, berperan aktif memberikan pemahaman kepada
masyarakat sekitarnya tentang pentingnya menjaga Pancasila demi
keutuhan NKRI;
b) Penyuluhan dan pembinaan sejak dini kembali nilai – nilai luhur
Pancasila oleh tenaga pendidik, aktivitas peduli pendidikan dan
akademis untuk menyuarakan anti hoax.
5) Peningkatan sinergitas melalui kerjasama dengan stake holder dalam
upaya mengelola media sosial.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan jumlah followers serta militansi followers terhadap
media sosial Polda Kalimantan Selatan;
b) Peningkatan chanel interaksi masyarakat sekaligus menjadikannya
garda terdepan penyebaran berita yang benar;
d. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Peningkatan Profesionalisme Penegakkan
Hukum Terhadap Kejahatan, Narkoba, Korupsi dan Kejahatan Lain yang
Meresahkan Masyarakat” yaitu :
1) Peningkatan . . .
30
1) Peningkatan profesionalisme dalam rangka penanganan kasus-kasus
yang menjadi perhatian publik.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Pemberantasan 4 jenis kejahatan dengan prioritas tindak pidana
korupsi, narkoba, korupsi dan kejahatan lainnya terhadap perempuan
dan anak serta kelompok marginal;
b) Pelatihan peningkatan kemampuan secara bertahap guna
mewujudkan personel fungsi reserse yang handal dan profesional;
c) Peningkatan kemampuan penanganan tempat kejadian perkara
(Crime Scene Investigation/ CSI) guna membantu pengungkapan
tindak pidana secara ilmiah;
d) Pengusulan teknologi tepat guna yang mutakhir guna mendukung
percepatan pengungkapan dan pelayanan penegakkan hukum;
e) Pelaksanaan Satgas Pangan;
f) Pemantauan (penyelidikan dan deteksi) kelompok jaringan Teroris
Santoso;
g) Peningkatan pengungkapan terhadap jaringan narkoba.
2) Proses penyidikan yang bebas dari pungutan liar, rekayasa perkara yang
berbelit-belit, pemerasan dan makelar kasus.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah peningkatan peran
pengawasan penyidik untuk mengontrol proses penyidikan.
3) Peningkatan kompetensi penyidik melalui sertifikasi.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah mengikut sertakan
penyidik Polda Kalimantan Selatan dalam sertifikasi penyidik Polri.
4) Penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Pembentukan Satgas kebakaran hutan dan lahan;
b) Peningkatan sinergitas dengan Kementerian/ Lembaga, Pemda dan
Instansi lainnya dalam rangka penegakkan hukum penanganan
kebakaran hutan dan lahan.
e. Arah . . .
31
e. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Pengembangan Fasilitas Aparatur Polri dan
Pelayanan Kepolisian Polda Kalimantan Selatan di Daerah Terpencil dan
Batas Antar Wilayah” yaitu:
1) Penyusunan dan pengusulan kebutuhan ideal personel, sarpras, dan
anggaran
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah penyusunan rencana
kebutuhan anggaran, sarpras, dan personel ideal di lokasi prioritas pada
batas antar wilayah.
2) Pengusulan Polsubsektor dan Peningkatan Tipologi Polsek secara
bertahap.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah penginventarisasian
wilayah untuk pemekaran Polsek dan pembentukan Polsubsektor.
3) Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah pembuatan MOU
dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan sinergi Polisional di
wilayah hukum Polda Kalimantan Selatan.
4) Peningkatan kegiatan Kepolisian dalam rangka pemeliharaan
harkamtibmas.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana patroli;
b) Peningkatan kegiatan Turjawali;
c) Peningkatan budaya tertib berlalu lintas;
d) Peningkatan sinergitas Brimob dengan Satwil Jajaran Polda
Kalimantan Selatan di daerah terpencil dan batas antar wilayah
melalui kegiatan preemtif, preventif dan represif.
f. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Penguatan Sistem Pengawasan dan Sistem
Manajemen Kinerja Yang Aktif untuk Mendorong Penguatan Reformasi
Birokrasi” yaitu :
1) Penanganan . . .
32
1) Penanganan publik komplain.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Percepatan penyelesaian pengaduan masyarakat yang berasal dari
pengawas eksternal;
b) Penerapan sistem pengaduan masyarakat secara online.
2) Penguatan Saber Pungli.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah penyelenggaraan
pencegahan pengawasan dan pemeriksaan anggota Polri dalam rangka
pencegahan pungutan liar dari tingkat Polda hingga tingkat Satwil.
3) Pencegahan korupsi diinternal Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Penerapan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2017 tentang LHKPN;
b) Sosialisasi Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2017 tentang Usaha
Bagi Anggota Polri dan Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2017
tentang Kepemilikan Barang Mewah Bagi Anggota Polri/ PNS Polri;
c) Penegakkan hukum internal baik pelanggaran kode etik, disiplin
maupun pidana secara tegas, transparan dan cepat;
d) Pelaksanaan dan pengawasan terkait adanya ketidakpuasan
masyarakat atas layanan Kepolisian.
4) Pelaksanaan sistem manajemen kinerja di Jajaran Polda Kalimantan
Selatan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Mendukung kegiatan pembangunan aplikasi sistem manajemen
kinerja;
b) Peningkatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kinerja;
c) Penerapan pemberian reward dan punishment di Jajaran Polda
Kalimantan Selatan;
5) Pelaksanaan . . .
33
5) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
lingkungan Polda Kalimantan Selatan;
b) Pembangunan Satker di Jajaran Polda Kalimantan Selatan untuk
mendapatkan ZI menuju WBK;
c) Pengembangan ITK Polri terhadap Satker/ Satwil Jajaran Polda
Kalimantan Selatan;
d) Pelaksanaan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi;
e) Pelaksanaan aksi nasional Hak Asasi Manusia;
f) Pengkajian terhadap pelaksanaan RBP dilingkungan Polda
Kalimantan Selatan;
g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan kajian pelaksanaan pelaporan
Quick Wins;
h) Mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik.
g. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas,
Kompetensi Kesejahteraan Aparatur Polri” yaitu :
1) Mendukung peningkatan kualitas 8 standar pendidikan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah penerapan dan evaluasi
8 standar pendidikan.
2) Mendukung penyusunan Analisa Beban Kerja pada Struktur Organisasi
Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Evaluasi Peraturan Kapolri Nomor 15 Tahun 2014 tentang Analisa
Beban Kerja di lingkungan Polri;
b) Pengkajian Analisa Beban Kerja pada Satker dan Satwil Jajaran
Polda Kalimantan Selatan.
3) Pelaksanaan rekrutmen, seleksi Dikbangum dan pembinaan karir.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Penyelenggaraan . . .
34
a) Penyelenggaraan rekrutmen Diktuk dan seleksi Dikbangum Aparatur
Polri secara proaktif, bersih, transparan, akuntabel dan humanis;
b) Pembinaan karier Aparatur Polri Polda Kalsel berbasis kompetensi
dengan pendekatan Merryt System.
4) Penyusunan rumpun jabatan fungsional dan sertifikasi profesi.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah:
a) Penerapan promosi jabatan terbuka di Polda Kalimantan Selatan;
b) Melakukan inventarisasi jabatan fungsional di seluruh Satker Jajaran
Polda Kalimantan Selatan.
5) Mendukung pelaksanaan e-goverment, melalui e-planning, e-budgeting
dan e-procurement.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Pelaksanaan input data dengan aplikasi;
b) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui procurement.
6) Peningkatan layanan kesehatan personel Polda Kalimantan Selatan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan fasilitas kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan
bagi personel Polda Kalsel, untuk mencapai pelayanan secara
paripurna kepada personel Polda Kalimantan Selatan dan
masyarakat umum;
b) Pengelolaan pembiayaan material fasilitas kesehatan secara efisien
dan efektif;
c) Peningkatan peserta BPJS bagi personel Polda Kalimantan Selatan
dan keluarga pada fasilitas kesehatan Polri;
d) peningkatan upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif difasilitas kesehatan Polri;
e) Peningkatan standar Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalimantan
Selatan.
7) Mendukung hak aparatur Polri Polda Kalimantan Selatan yang terlibat
masalah hukum.
Untuk . . .
35
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah pemberian/ bimbingan
berupa bantuan dan nasehat hukum kepada anggota yang terlibat dalam
masalah hukum.
h. Arah Kebijakan Polda Kalimantan Selatan tahun 2019 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Pemetaan dan Penyusunan Rencana
Kebutuhan (Blue Print) Sarpras, Pemenuhan Kebutuhan Minimal Alpakam
dan Almatsus Polri sesuai Tugas dan Fungsi Organisasi Polri Secara
Bertahap” yaitu :
1) Evaluasi dan penyusunan pengkategorian almatsus Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Evaluasi pemetaan almatsus dan alpakam Polri di Polda Kalimantan
Selatan;
b) Penyusunan katalog almatsus dan alpakam Polri di Polda
Kalimantan Selatan;
c) Penyusunan standarisasi kebutuhan minimal sesuai karakteristik
wilayah;
d) Penyelenggaraan, pengkajian dan pengembangan sarana dan
prasarana Polri di Polda Kalimantan Selatan;
e) Mengikuti kegiatan penilitian, pengkajian dan pengembangan Polri;
f) Mendukung pemberdayaan produk almatsus dan alpakam buatan
dalam negeri.
2) Peningkatan peran BUMN dan industri swasta nasional.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) peningkatan kajian dan strategi sarana dan prasarana;
b) peningkatan kerjasama dengan industri swasta nasional.
3) Pengusulan pemenuhan rumah dinas personel Polda Kalimantan
Selatan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalimantan Selatan yang akan dilakukan adalah :
a) Inventarisasi rumah dinas dan penghuninya di Jajaran Polda Kalsel;
b) Kerjasama . . .
36
b) Kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pembangunan
perumahan bagi personel Polda Kalimantan Selatan;
c) Pengusulan pembangunan rusun/ rumah dinas bagi personel Polda
Kalimantan Selatan.
7. Keijakan Polres Hulu Sungai Tengah
a. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Teknologi
Informasi guna Mendukung Perbaikan Kultur Organisasi dengan
Memanfaatkan Teknologi Informasi” yaitu:
1) Mendukung pengembangan sarana dan prasarana pelayanan publik
yang berbasis TIK.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Pengusulan sistem pelayanan publik yang berbasis TIK;
b) Mendukung sistem pelayanan publik secara online.
2) Peningkatan kualitas dan sikap petugas serta meniadakan pungutan liar
pada sentra pelayanan publik.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah mengikutsertakan anggota dalam pendidikan
dan pelatihan Revolusi Mental.
3) Peningkatan keberpihakan didalam pelayanan hukum bagi perempuan
dan anak sebagai korban kekerasan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan pelayanan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus
dengan korban perempuan dan anak oleh penyidik wanita;
b) Pelatihan peningkatan kemampuan tugas PPA.
4) Perbaikan ruang SPKT yang bersahabat dan profesional.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah pengusulan renovasi ruangan SPKT yang
humanis dengan dilengkapi sarana pendukung;
5) Pengelolaan......
37
5) Pengelolaan Quick Response Kepolisian
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
e) Peningkatan kegiatan Turjawali, pengamanan VIP/ Obvitnas;
f) Peningkatan Turjawali dengan mengutamakan patroli dialogis;
g) Pemeliharaan sarana dan prasarana patroli yang berbasis TI;
h) Pengusulan ruang Comand Center di Polres HST.
b. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Pengamanan Pemilu Tahun 2019 Secara Aman, Tertib, Lancar
dan Demokratis” yaitu
1) Peningkatan kemampuan deteksi aksi intelijen (penyelidikan,
pengamanan, dan penggalangan) dalam rangka pelaksanaan Pemilu
Tahun 2019.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan peran dan fungsi intelijen keamanan, agar mampu
memberikan informasi berkualitas, saran tindak yang rahasia cepat
dan akurat;
b) Persiapan unit operasional, peningkatan kesiapan jumlah maupun
kualitas personel dalam rangka menghadapi Pemilu Tahun 2019;
2) Peningkatan kemampuan Bhabinkamtibmas dalam mencegah terjadinya
gangguan kamtibmas pada pelaksanaan tahapan Pemilu Tahun 2019.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Pembinaan kepada Bhabinkamtibmas dengan peningkatan
kemampuan melalui Capacity Building;
b) Pelibatan stakeholder dalam menangkal dan mencegah serta
menanggulangi ancaman gangguan kamtibmas.
3) Pengamanan Pemilu Tahun 2019 yang tertib, aman, lancar, dan
demokratis.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Pelaksanaan Operasi Kepolisian dengan sandi “Operasi Mantap Brata
2019” dalam rangka pengamanan Pemilu 2019;
b) pengoptimalan....
38
b) Pengoptimalan pasukan / anggota Polres HST yang ada untuk setiap
saat siap digerakkan dengan dukungan logistik (peralatan dan
perlengkapan) yang memadai;
c) Pelaksanaan Satgas Nusantara guna mengidentifikasi konflik SARA
di Polres HST;
d) Penanganan tindak pidana Pemilu dalam sentral Gakkumdu;
e) Mendukung kegiatan anti Money Politics untuk meminimalisir
terjadinya korupsi.
c. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Pemetaan Aktifitas Siber, Penegakkan Hukum Kejahatan Siber di
Jajaran Polres HST dan Menyebar Konten Kreatif Serta Positif Guna
Membangun Perdamaian di Media Sosial” yaitu :
1) Pemetaan dan penegakkan hukum terhadap kejahatan siber di wilayah
Polres HST;
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan kegiatan kontra terhadap kejahatan media dan
telekomunikasi;
b) Pengoperasian Teknologi Intelijen keamanan yang berintegrasi
(pengindraan intelijen di Polres HST disertai pelatihan bagi operator
yang mengawaki);
c) Pelaksanaan kegiatan edukasi kepada masyarakat;
d) Pengoperasian akun instagram “Humas Polres HST” guna
memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar bijak
menggunakan media sosial;
e) Pembentukan tim/ unit patrol cyber yang bertugas melakukan patroli
(pengawasan) terhadap semua konten yang ada didunia maya;
f) Pelaksanaan penegakkan hukum kejahatan siber.
2) Peningkatan pemeliharaan peralatan Alsus guna mendukung kegiatan
pencegahan kejahatan Siber.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah perpanjang usia pakai sarana dan prasarana
(Alsus) dengan pemeliharaan dan perawatan secara rutin.
3) Produksi konten kreatif dan narasi perdamaian di wilayah Polres HST.
Untuk.....
39
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Pembuatan desain kreatif program Polres HST dalam bentuk visual,
audio visual, naskah pemberian pesan kamtibmas, kisah inspiratif
dan edukasi yang bertujuan untuk membangun citra Polri;
b) Pengembangan narasi perdamaian melalui direct message dan
indirect message.
4) Penguatan kerjasama dengan Civil Society untuk merawat Kebhinekaan
dalam rangka keutuhan NKRI.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah:
a) Penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran organisasi masyarakat
dan komunitas, berperan aktif memberikan pemahaman kepada
masyarakat sekitarnya tentang pentingnya menjaga Pancasila demi
keutuhan NKRI;
b) Penyuluhan dan pembinaan sejak dini kembali nilai – nilai luhur
Pancasila oleh tenaga pendidik, aktivitas peduli pendidikan dan
akademis untuk menyuarakan anti hoax.
5) Peningkatan sinergitas melalui kerjasama dengan stake holder dalam
upaya mengelola media sosial.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan jumlah followers serta militansi followers terhadap media
sosial Polres HST;
b) Peningkatan chanel interaksi masyarakat sekaligus menjadikannya
garda terdepan penyebaran berita yang benar;
d. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Peningkatan Profesionalisme Penegakkan Hukum Terhadap
Kejahatan, Narkoba, Korupsi dan Kejahatan Lain yang Meresahkan
Masyarakat” yaitu :
1) Peningkatan profesionalisme dalam rangka penanganan kasus-kasus
yang menjadi perhatian publik.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) pemberantasan.....
40
a) Pemberantasan 4 jenis kejahatan dengan prioritas tindak pidana
korupsi, narkoba, korupsi dan kejahatan lainnya terhadap perempuan
dan anak serta kelompok marginal;
b) Pelatihan peningkatan kemampuan secara bertahap guna
mewujudkan personel fungsi reserse yang handal dan profesional;
c) Peningkatan kemampuan penanganan tempat kejadian perkara
(Crime Scene Investigation/ CSI) guna membantu pengungkapan
tindak pidana secara ilmiah;
d) Pengusulan teknologi tepat guna yang mutakhir guna mendukung
percepatan pengungkapan dan pelayanan penegakkan hukum;
e) Pelaksanaan Satgas Pangan;
f) Pemantauan (penyelidikan dan deteksi) kelompok jaringan Teroris
Santoso;
g) Peningkatan pengungkapan terhadap jaringan narkoba.
2) Proses penyidikan yang bebas dari pungutan liar, rekayasa perkara yang
berbelit-belit, pemerasan dan makelar kasus.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah peningkatan peran pengawasan penyidik
untuk mengontrol proses penyidikan.
3) Peningkatan kompetensi penyidik melalui sertifikasi.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah mengikut sertakan penyidik Polres HST
dalam sertifikasi penyidik Polri.
4) Penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Pembentukan Satgas kebakaran hutan dan lahan;
b) Peningkatan sinergitas dengan Kementerian/ Lembaga, Pemda dan
Instansi lainnya dalam rangka penegakkan hukum penanganan
kebakaran hutan dan lahan.
e. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Pengembangan Fasilitas Aparatur Polri dan Pelayanan
Kepolisian Polres HST di Daerah Terpencil dan Batas Antar Wilayah”
yaitu:
1) Penyusunan....
41
1) Penyusunan dan pengusulan kebutuhan ideal personel, sarpras, dan
anggaran
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah penyusunan rencana kebutuhan anggaran,
sarpras, dan personel ideal di lokasi prioritas pada batas antar wilayah.
2) Pengusulan Polsubsektor dan Peningkatan Tipologi Polsek secara
bertahap.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah penginventarisasian wilayah untuk
pemekaran Polsek dan pembentukan Polsubsektor.
3) Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah pembuatan MOU dengan instansi terkait
dalam rangka meningkatkan sinergi Polisional di wilayah hukum Polres
HST.
4) Peningkatan kegiatan Kepolisian dalam rangka pemeliharaan
harkamtibmas.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana patroli;
b) Peningkatan kegiatan Turjawali;
c) Peningkatan budaya tertib berlalu lintas;
d) Peningkatan sinergitas Polres HST baik dengan TNI yang ada di
Kabupaten HST maupun dengan Polres di satuan samping di daerah
terpencil dan batas antar wilayah melalui kegiatan preemtif, preventif
dan represif.
f. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Penguatan Sistem Pengawasan dan Sistem Manajemen Kinerja
Yang Aktif untuk Mendorong Penguatan Reformasi Birokrasi” yaitu :
1) Penanganan publik komplain.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Percepatan penyelesaian pengaduan masyarakat yang berasal dari
pengawas eksternal;
b) penerapan....
42
b) Penerapan sistem pengaduan masyarakat secara online.
2) Penguatan Saber Pungli.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah penyelenggaraan pencegahan pengawasan
dan pemeriksaan anggota Polri dalam rangka pencegahan pungutan liar
dari tingkat Polres hingga Polsek / Polsubsektor .
3) Pencegahan korupsi diinternal Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Penerapan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2017 tentang LHKPN;
b) Sosialisasi Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2017 tentang Usaha
Bagi Anggota Polri dan Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2017
tentang Kepemilikan Barang Mewah Bagi Anggota Polri/ PNS Polri;
c) Penegakkan hukum internal baik pelanggaran kode etik, disiplin
maupun pidana secara tegas, transparan dan cepat;
d) Pelaksanaan dan pengawasan terkait adanya ketidakpuasan
masyarakat atas layanan Kepolisian.
4) Pelaksanaan sistem manajemen kinerja di Jajaran Polda Polres HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Mendukung kegiatan pembangunan aplikasi sistem manajemen
kinerja;
b) Peningkatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kinerja;
c) Penerapan pemberian reward dan punishment di Jajaran Polda
Kalimantan Selatan;
5) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
lingkungan Polres HST;
b) Pembangunan / Pembentukan Zona Integritas untuk menuju WBK;
c) Pengembangan ITK;
d) Pelaksanaan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi;
e) pelaksanaan .....
43
e) Pelaksanaan aksi nasional Hak Asasi Manusia;
f) Pengkajian terhadap pelaksanaan RBP;
g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan kajian pelaksanaan pelaporan
Quick Wins;
h) Mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik.
g. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas, Kompetensi Kesejahteraan
Aparatur Polri” yaitu :
1) Mendukung penyusunan Analisa Beban Kerja pada Struktur Organisasi
Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Evaluasi Peraturan Kapolri Nomor 15 Tahun 2014 tentang Analisa
Beban Kerja di lingkungan Polri;
b) Pengkajian Analisa Beban Kerja Polres HST.
2) Mendukung pelaksanaan e-goverment, melalui e-planning, e-budgeting
dan e-procurement.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Pelaksanaan input data dengan aplikasi;
b) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui procurement.
3) Peningkatan layanan kesehatan personel Polres HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Peningkatan fasilitas kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan
bagi personel Polres HST, untuk mencapai pelayanan secara
paripurna kepada personel Polres HST dan masyarakat umum;
b) Pengelolaan pembiayaan material fasilitas kesehatan secara efisien
dan efektif;
c) Peningkatan peserta BPJS bagi personel Polres HST dan keluarga
pada fasilitas kesehatan Polri;
d) peningkatan upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif difasilitas kesehatan Polri;
4) Mendukung.....
44
4) Mendukung hak aparatur Polri Polres HST yang terlibat masalah hukum.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah pemberian/ bimbingan berupa bantuan dan
nasehat hukum kepada anggota yang terlibat dalam masalah hukum.
h. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Pemetaan dan Penyusunan Rencana Kebutuhan (Blue Print)
Sarpras, Pemenuhan Kebutuhan Minimal Alpakam dan Almatsus Polri
sesuai Tugas dan Fungsi Organisasi Polri Secara Bertahap” yaitu :
1) Evaluasi dan penyusunan pengkategorian almatsus Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Evaluasi pemetaan almatsus dan alpakam Polri di Polres HST;
b) Penyusunan katalog almatsus dan alpakam Polri di Polres HST;
c) Penyusunan standarisasi kebutuhan minimal sesuai karakteristik
wilayah;
d) Penyelenggaraan, pengkajian dan pengembangan sarana dan
prasarana Polri di Polres HST;
e) Mengikuti kegiatan penilitian, pengkajian dan pengembangan Polri;
f) Mendukung pemberdayaan produk almatsus dan alpakam buatan
dalam negeri.
2) Peningkatan peran BUMN dan industri swasta nasional.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) peningkatan kajian dan strategi sarana dan prasarana;
b) peningkatan kerjasama dengan industri swasta nasional.
3) Pengusulan pemenuhan rumah dinas personel Polres HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) Inventarisasi rumah dinas dan penghuninya di Jajaran Polres HST;
b) Kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pembangunan
perumahan bagi personel Polres HST;
c) Pengusulan rehab atap rumah dinas bagi personel Polres HST.
45
i. Arah Kebijakan Polres HST tahun 2019 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Pembangunan ZONA INTEGRITAS menuju WILAYAH BEBAS
Dari KORUPSI dan WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI” yaitu :
1) penyusunan dan evaluasi pengkategorian Polres HST Untuk pencapaian
arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST yang akan dilakukan
adalah :
a) Pembentukan Pokja Pembangunan ZONA INTEGRITAS menuju
WILAYAH BEBAS Dari KORUPSI dan WILAYAH BIROKRASI
BERSIH MELAYANI di Polres HST;
b) Perbaikan Sistem Pelayanan dan Sarana Prasarana Pelayanan serta
Budaya Pelayanan di ingkungan Polres HST;
c) Penyusunan standarisasi Pelayanan di Polres HST dan melengkapi
Administrasi Guna Pembangunan ZONA INTEGRITAS menuju
WILAYAH BEBAS Dari KORUPSI dan WILAYAH BIROKRASI
BERSIH MELAYANI di Polres HST;
d) Penyelenggaraan, pengkajian dan pengembangan sarana dan
prasarana Polri di Polres HST;
e) Membuat Inovasi-inovasi dibidang pelayanan Publik guna
memudahkan pelayanan Kepada Masyarakat Masyarakat dan
memberikan keterbukaan informasi public pada bidang pelayanan di
Polres HST ;
f) Merubah Pola Pikir anggota Polres HST dalam hal pelayanan dan
kerja untuk kemajuan Polres HST guna Pembangunan ZONA
INTEGRITAS menuju WILAYAH BEBAS Dari KORUPSI dan
WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI di Polres HST ;
g) Melakukan Penandatangan Komitmen dan Fakta Integritas serta
Pencanangan Pembangunan ZONA INTEGRITAS menuju WILAYAH
BEBAS Dari KORUPSI dan WILAYAH BIROKRASI BERSIH
MELAYANI di Polres HST ;
BAB IV.....
BAB
46
BAB IV
PROGRAM , KEGIATAN DAN USULAN PAGU INDIKATIF
8. Program dan Kegiatan Polres Hulu Sungai Tengah TA. 2019
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Polri.
1) Tujuan
Tujuan untuk menyelenggarakan fungsi manajemen kinerja Polri
secara optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan
pembayaran gaji yang di laksanakan secara tepat waktu, akuntabel,
dan terintegrasi antara Mabes Polri dan Kewilayahan.
2) Kegiatan
a) Penerangan Masyarakat
- Menyelenggarakan Humas
b) Dukungan Pelayanan Internal Perkantoran Polri.
(1) Gaji dan tunjangan
(2) operasional dan pemeliharaan perkantoran
(3) Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
c) Penyusunan Kebijakan Polri
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
d) Manajemen Anggaran
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri
1) Tujuan
Tujuan adalah mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun kuantitas.
2) kegiatan.....
47
2) Kegiatan
a). Dukungan Manajemen dan Teknik Sarpras
(1) operasional dan pemeliharaan perkantoran.
(2) Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan
c. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri
1) Tujuan
Tujuan adalah Mewujudkan aparat Polri yang Profesional,
Proporsional dan Akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri
khususnya perubahan kultur.
2) Kegiatan
a) Pertanggungjawaban Profesi
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
b) Penyelenggaraan Pengamanan Internal Polri
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
c) Penegakkan tata tertib dan disiplin Polri
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
d) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan pengawasan
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
d. Program Pengembangan Strategi keamanan dan ketertiban
1) Tujuan
Tujuan untuk Mengembangkan langkah – langkah strategi, mulai dari
pencegahan suatu potensi ganggauan keamanan baik kualitas
maupun kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber
penyebab kejahatan, ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor
sosial, politik dan ekonomi sehingga gangguan kamtibmas menurun.
2) Kegiatan .....
48
2) Kegiatan
a) Dukungan Manajemen dan teknis Stratgi Keamanan dan
Ketertiban Kewilayahan.
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
b) Analisis Keamanan
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
c) Penyelenggaraan Stratgi Keamanan dan Ketertiban Bidang
Politik
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
d) Penyelenggaraan Stratgi Keamanan dan Ketertiban Bidang
Ekonomi
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
e) Penyelenggaraan Stratgi Keamanan dan Ketertiban Bidang
Sosial Budaya
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
f) Penyelenggaraan Stratgi Keamanan dan Ketertiban Bidang
Kemanan Negara
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
e. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan
1) Tujuan
Tujuan untuk Mendekatkan Polisi dengan berbagai komunitas
masyarakat agar terdorong bekerja sama dengan Kepolisian secara
proaktif dan saling mengandalkan untuk membantu tugas Kepolisian
dalam menciptakan keamanan dan ketertiban bersama ( Community
Policing ) ;
2) Kegiatan
a) Pembinaan Potensi Keamanan.
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
b) Problem Solving
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
f. Program.......
49
f. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
1) Tujuan
Tujuan untuk Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga
masyarakat Indonesia dalam beraktivitas untuk meningkatkan
kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan
yang dapat menimbulkan cidera, kerugian serta korban akibat
gangguan keamanan dimaksud ;
2) Kegiatan :
a) Dukungan Manajemen dan Teknis Harkamtibmas ;
- Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan .
b) Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara ;
- Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan .
c) Penyelenggaraan Pengamanan Objek Vital .
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
d) Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan di Bidang
Lantas
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
e) Pengendalian operasi Kepolisian
- Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan .
g. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
1) Tujuan
Tujuan untuk Menanggulangi dan menurunya penyelesaian 4 jenis
kejahatan ( kejahatan konvensional, kejahatan transnasional,
kejahatan yang berimplikasi kontijensi dan kejahatan terhadap
kekayaan negara ) tanpa melanggar HAM.
2) Kegiatan....
50
2) Kegiatan
a) Penyelenggaraan Identifikasi penyelidikan dan penyidikan
tindak pidana
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
b) Penindakan Tindak Pidana Umum
(1) Penanganan tindak pidana umum
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
(2) Penyelesaian kasus tindak pidana umum
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
(3) Pemeriksaan visum luar
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
c) Penindakan Tindak Pidana Narkoba
(1) Penanganan tindak pidana narkoba
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
(2) Penyelesaian kasus tindak pidana narkoba
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
d) Penindakan Tindak Pidana Korupsi
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
e) Penanganan Tindak Pidana Tertentu
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
f) Koordinasi dan pengawasan PPNS
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
h. Program Pengembangan Hukum Kepolisian
1) Tujuan
Tujuan untuk Menyelenggarakan pembinaan advokasi hukum serta
membangun landasan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
2) Kegiatan
Penyusunan dan penyuluhan Hukum
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan.
9. Pagu......
51
9. Pagu Indikatif TA. 2019 Polres Hulu Sungai Tengah.
a. Rencana Anggaran Pagu Indikatif Program kebijakan prioritas TA. 2019,
sebesar Rp. 38.472.369.000,- ( tiga puluh delapan milyar empat ratus tujuh
puluh dua ribu tiga ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) untuk Polres
HST, dijabarkan dalam 8 ( delapan ) program pokok Kepolisian, dengan
rincian sebagai berikut :
1). Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Polri. Rp. 26.508.778.000,- yang terdiri atas ;
(a) Penerangan Masyarakat
- Dukungan operasional pertahanan & Keamanan
Rp.52.000.000,-
(b) Dukungan Pelayanan Internal Perkantoran
- gaji dan tunjangan Rp. 26.029.144.000,-
- Operasional dan pemeliharaan perkantoran Rp. 295.157.000,-
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
Rp.125.957.000,-
(c) Penyusunan Kebijakan Polri
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
Rp.4.080.000,-
(d) Manajemen Anggaran
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
Rp.2.440.000,-
2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri
Rp.3.574.008.000,-
Dukungan Manajemen dan Teknik Sarpras
- Operasional dan pemeliharaan perkantoran Rp.
2.367.415.000,-
- Dukungan Operasional Pertahanan dan Keamanan Rp.
1.206.593.000,-
3). Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri
Rp. 77.301.000,- terdiri atas ;
- Pertanggungjawaban.....
52
- Pertanggung jawaban profesi Polri Rp. 13.740.000,-
- Penyelenggaraan Pengamanan internal Polri Rp. 4.701.000,-
- Penegakan tata tertib dan Disiplin Polri Rp. 26.860.000,-
- Penyelenggaraan peneriksaan dan pengawasan Rp.32.000.000,-
4). Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban sebesar
Rp. 1.201.530 .000,- terdiri atas
(a) Dukungan manajemen strategi keamanan dan ketertiban Rp.
97.980.000,-
(b) Analisis Keamanan Rp. 218.000.000,-
(c) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang politik
Rp. 221.295.000,-
(d) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
Ekonomi Rp. 221.295.000,-
(e) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang sosial
budaya Rp. 221.295.000,-
(f) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
keamanan negara Rp. 221.665.000,-
5). Program Pemberdayaan Potensi Keamanan sebesar
Rp.1.425.767.000,- terdiri atas
> pemberdayaan potensi keamanan
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan Rp.
1.415.267.000,-
> Problem Solving
- Dukungan operasional pertahanan dan keamanan Rp.
10.500.000,-
6) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
sebesar Rp. 3.535.272.000,- terdiri atas ;
- Dukungan manajemen dan teknis Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat Rp. 2.284.533.000,-
- Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara 416.874.000,-
- Penyelenggaraan Pengamanan Objek Vital Rp.47.520.000,-
- Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat
di bidang lalu lintas Rp. 647.795.000,-
- Pengendalian ......
53
- Pengendalian operasi Kepolisian Rp. 138.550.000,-
7) Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana sebesar
Rp. 2.127.713.000,- terdiri atas :
- Penyelenggaraan identifikasi penyelidikan dan penyidikan tindak
pidana Rp. 5.000.000,-
- Penindakan Tindak Pidana Umum Rp. 1.278.723.000,-
- Penindakan Tindak Pidana Narkoba Rp. 413.270.000,-
- Penindakan Tindak Pidana Korupsi Rp. 406.720.000,-
- Penanganan Tindak Pidana Tertentu Rp. 22.000. 000,-
- Koordinasi dan pengawasan PPNS Rp. 2.000.000,-
BAB V ........
54
BAB V
PENUTUP
Demikian Rencana Kerja TA. 2019 Polres Hulu Sungai Tengah ini dibuat
untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan satfung, bagian dan Polsek
jajaran Polres Hulu Sungai Tengah dalam pelaksaan tugas kedepan, serta dalam
rangka Pembangunan ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS dari
KORUPSI dan WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI di polres HST TA.
2019 sekaligus sebagai bahan pertimbangan bagi Pimpinan dalam menentukan
langkah kebijaksanaan selanjutnya.
Barabai, 21 Juni 2018
KEPALA KEPOLISIAN RESOR HULU SUNGAI TENGAH
SABANA ATMOJO, S.I.K., M.H. AKBP NRP 75020653