Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

15
Teori dan Implementasi Darwanto, S.E.,M.Si. Metode Participatory Rural Appraisal (PRA)

description

metode PRA

Transcript of Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Page 1: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Teori dan Implementasi

Darwanto, S.E.,M.Si.

Metode Participatory Rural Appraisal (PRA)

Page 2: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Pengertian Participatory Rural Appraisal (PRA)PRA ada antara lain dilatarbelakangi oleh kritik para aktivis pengembangan dan pemberdayaan masyarakat terhadap penelitian dahulu yang lebih banyak memposisikan masyarakat sekedar sebagai obyek penelitian.

Lahirnya metode partisipasi masyarakat dalam pembangunan dikarenakan adanya kritik bahwa masyarakat hanya diperlakukan sebagai obyek, bukan subyek. Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) merupakan perkembangan dari metode-metode terdahulu, diantaranya teknik Rapid Rural Appraisal (RRA) yang kurang dalam mengajak stakeholder untuk berpartisipasi dalam program atau kebijakan (Chambers, 1992).

Jadi, Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah teknik yang memungkinkan masyarakat untuk turut serta dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya. PRA bukan hanya terdiri dari riset, melainkan juga perencanaan (partisipatif), monitoring, dan evaluasi. Dengan dilibatkannya masyarakat dalam proses program, program itu akan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tingkat kepedulian masyarakat  dalam menjalankan program/kebijkan akan lebih tinggi.

Page 3: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Prinsip-prinsip PRABerikut adalah prinsip-prinsip gabungan menurut Adimihardja & Hikmat (2003) serta Bhandari (2003):

1.Masyarakat dipandang sebagai subjek bukan objek.2.Orang luar sebagai fasilitator dan masyarakat sebagai pelaku.3.Peneliti memposisikan dirinya sebagai insider bukan outsider.4.Fokus pada topik utama permasalahan.5.Pemberdayaan dan partisipatif masyarakat dalam menentukan indikator sosial (indikator evaluasi partisipatif). Kemampuan masyarakat ditingkatkan melalui proses pengkajian keadaan, pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, penilaian, dan koreksi terhadap kegiatan yang dilakukan.6.Keterlibatan semua anggota kelompok dan menghargai perbedaan.7.Konsep triangulasi. Untuk bisa mendapatkan informasi yang kedalamannya dapat diandalkan, bisa digunakan konsep triangulasi yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and recheck).8.Optimalisasi hasil.9.Fleksibel dalam proses partisipasi.

Page 4: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Teknik dalam melakukan PRA Terdapat beberapa teknik utama didalam melakukan PRA, Bhandari, 2003 menyebutkan ada beberapa jenis teknik utama yang dapat dilakukan, antara lain:

Secondary Data Review (SDR) – Review Data Sekunder. Merupakan cara mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah diterbitkan maupun yang belum disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan.

Pencatatan Alur Sejarah. Teknik pencatatan alur sejarah ini adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui kejadian-kejadian dari suatu waktu lampau sampai keadaan sekarang dengan persepsi dari komunitas/masyarakat setempat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai topik-topik penting di masyarakat yang nantinya dapat dituangkan kedalam program.

Page 5: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Teknik dalam melakukan PRA Direct Observation – Observasi Langsung. Direct Observation adalah

kegiatan observasi secara langsung pada obyek masyarakat atau komunitas. Tujuannya adalah untuk melakukan cross-check terhadap jawaban yang disebutkan oleh masyarakat.

Foto 1. Kegiatan observasi langsung tim pelaksana dengan peternak

Page 6: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Teknik dalam melakukan PRA• Semi-Structured Interviewing (SSI) – Wawancara Semi Terstruktur. Adalah

wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang masih mungkin untuk berkembang selama interview dilaksanakan, karena pertanyaan bersifat memberikan umpan bagi responden untuk memberikan jawaban yang lebih detail. SSI dapat dilakukan kepada beberapa jenis responden yang dianggap mewakili informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak, pemuda, petani, dan pejabat setempat.

Foto 2. Wawancara dengan menggunakan kuesioner

Page 7: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Teknik dalam melakukan PRA• Focus Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa

diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara mendalam. Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah dari misalnya program tertentu dengan lebih rinci serta melakukan evaluasi terhadap program tersebut.

Foto 3. Pelaksanaan FGD dengan para pengrajin

Page 8: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Teknik dalam melakukan PRA• Pemetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran

kondisi sosial-ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana umum. Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik.

Gambar 1. Pemetaan Kondisi Desa

Page 9: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Teknik dalam melakukan PRA• Diagram Venn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional

dengan masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa dari masyarakat terhadap institusi-institusi tersebut.

Gambar 2. Diagram Venn Kelembagaan Desa

Page 10: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Transect. Dalam pendekatan partisipatif, teknik penelusuran lokasi (transek) merupakan teknik PRA untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat, dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati.  Hasil pengamatan dan lintasan tersebut, kemudian dituangkan ke dalam bagan atau gambar irisan muka bumi untuk didiskusikan lebih lanjut.

Gambar 3. Transect Penelusuran Desa

Teknik dalam melakukan PRA

Page 11: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Kalender Musim Teknik penyusunan kalender musim adalah teknik PRA yang memfasilitasi pengkajian kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang terjadi berulang dalam suatu kurun waktu tertentu (musiman) dalam kehidupan masyarakat.  kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan itu dituangkan ke dalam 'kalender' kegiatan atau keadaan-keadaan, biasanya dalam jarak waktu 1 tahun (12 bulan).

Gambar 4. Kalender Musim

Teknik dalam melakukan PRA

Page 12: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Skema implementasi PRAParticipatory Rural

Appraisal (PRA)

Teknik pengumpulan data dan informasi

Pencatatan Alur Sejarah Direct ObservationSDR SSIFGD

Konsep triangulasi pengumpulan data

Wawancara Data sekunder

Observasi lapangan

Teknik analisis data dan informasi

Diagram Venn TransectPemetaan Kalender Musim

Output sebagai alat bantu pengambilan keputusan

Gambar Diagram Venn

Gambar/ Tabel Transect

Tabel Kalender Musim

Gambar Peta

Pengambilan keputusan dan Pelaksanaan program kegiatan

Page 13: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Tahap Penerapan PRA dalam Evaluasi Kebijakan/ProgramTahapan didalam melakukan PRA secara umum dapat dibagai kedalam beberapa kegiatan sebagai berikut:

1.Membangun kesepakatan untuk mengevaluasi bersama-sama. Secara detail dalam tahapan ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, meliputi: Penentuan latar belakang (apa yang akan di evaluasi); tujuan; biaya; waktu Tujuan dari diadakannya evaluasi; dan Pemilihan fasilitator.

2.Menetapkan  term of reference, meliputi: Pemilihan teknik dan pemilihan representasi wakil kelompok (stakeholder).

3.Mengumpulkan dan menganalisa data, meliputi: Pemetaan wilayah dan kegiatan yang erat berhubungan dengan penilaian dampak program; Identifikasi permasalahan beserta potensi pemecahan masalah; dan Pemilihan pemecahan masalah.

Page 14: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

Kelebihan dan kekurangan PRA1. Masyarakat yang merupakan pelaku program kegiatan dapat berpartisipasi

aktif. Tingkat kesesuaian programnya dengan kebutuhan masyarakat akan besar sehingga keberhasilan dan keberlanjutan (sustainability) program dapat terjamin.

2. Teknik PRA memberi keseimbangan peran dan pola hubungan antara kelompok dominan dan kelompok yang terpinggirkan (contoh: kaya dan miskin; pusat dan pinggiran).

3. Metode dan teknik dalam PRA terus berkembang sehingga bisa timbul beberapa persepsi dalam penerapannya secara praktis.

4. Butuh waktu yang tidak sebentar dan besarnya biaya.

Page 15: Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) Rev1

ReferensiAdimihardja, K. &. H. H., 2003. Participatory Research Appraisal : Pengabdian

dan Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Penerbit Humaniora.Bhandari, B. B., 2003. Participatory Rural Appraisal. In: Kanagawa, Japan:

Institute for Global Environmental Strategies (IGES), p. Module 4.Riant, N. D., 2004. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.