Post on 06-Feb-2018
REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA MENCIPTAKAN
TATA KELOLA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN
Disampaikan dalam Seminar Nasional dengan tema “Reformasi Birokrasi Dalam Upaya Menciptakan
Tata Kelola Yang Bersih Dan Transparan” di Universitas Sebelas Maret Surakarta, 31 Januari 2017
Oleh :
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H.,M.Hum. Inspektur Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Dosen FH Univesitas Sebelas Maret
CURICULUMVITAENama :ProfDr.H.JAMALWIWOHO,S.H., M.Hum.Tempattgllahir:Magelang,8November 1962
:JlManunggal1/43Solo,Jateng 0271-856848:S1FHUNS,S2PPSUNDIP,S3DOKTORILMUHUKUM UNDIP:BERKELUARGA,1ISTRI,3 ANAK:08122601681:jamal@jamalwiwoho.comataujamalwiwoho@yahoo.com:www.jamalwiwoho.com:@jamalwiwoho:jamalwiwoho
TempattinggalPendidikanStatusHPe-mailWebsiteTwitterFacebookPekerjaanPengalaman
: - InspekturJenderalKemenristekDikti: - Ketua DewanPengawas BLUUNDIP- Ketua DewanPengawas BLUUNS
- Plh.Rektor UNIMA- Wakil Rektor II UNS Surakarta- Ketua forumPRII/WRIISe– Indonesia- DosenS1/S2/S3FHUNSSolo- Lain-lain:Ø Reviewer Nasional DP2M Dikti, Instruktur brevet, Konsultan DPRD Ngawi- Jatim, DPRD Karanganyar-Jateng, DPRD Surakarta, DPRD
Balikpapan, Konsultan IAPI, Konsultan Pemda Ngawi, Pemda Magetan Jatim, Pemkot Gorontalo, saksi ahli di beberapa Pengadilan,
dll.Ø Dosen Pascasarjana di MM FE UNS, STIH IBLAM Jakarta, Univ Djuanda Bogor, Univ Swadaya Gunung Jati Cirebon, Univ Batik Solo,
MM STIE AUB Surakarta, Unibraw Malang (disertasi) dll.
2
Potret Birokrasi Indonesia
1. Organisasi • Struktur gemuk dan tidak fit dengan fungsi
2. Hukum dan Peraturan Perundang-undangan • Kontradiktif dan Ambigu
3. Sumber Daya Aparatur • Overstaffed dan Understaffed • Rekruitmen tidak obyektif, tidak transparan dan KKN • Promosi Jabatan tertutup dan KKN • Tingkat Remunerasi yang rendah dan tidak terkait dengan kinerja • Masalah Integritas
4. Business Process dalam Pelayanan Publik • Prosedur, biaya dan waktu yang tidak pasti • Pelayanan Publik yang tidak berkualitas, terbuka celah korupsi
5. Mindset dan Cultureset • Tidak innovatif, tidak memiliki semangat perubahan • Sistem dan budaya kinerja belum terbangun
Kondisi Birokrasi Eksisting
• Layanan Prima • Birokrasi yang bersih
dan Bebas KKN • Kepercayaan
Masyarakat
Proses Reformasi Birokrasi: 1) Landasan hukum dan regulasi; 2) Organisasi; 3) Tata laksana; 4) Manajemen SDM aparatur; 5) Pola pikir, budaya organisasi, dan nilai dasar aparatur; 6) Integritas aparatur; 7) Sistem pengawasan intern dan akuntabilitas kinerja; 8) Kualitas pelayanan publik; 9) Sistem monitoring dan evaluasi kinerja, 10) Pengelolaan pengetahuan reformasi birokrasi.
Better, Faster,
Cheaper !!!!
Sekarang
REFORMASI BIROKRASI
TUJUAN REFORMASI BIROKRASI
Integritas Produktivitas
Tanggung Jawab Pelayanan Prima
Profil dan Perilaku Aparatur Negara
Bu
day
a K
erja
P
ola
Pik
ir
8 AREA PERUBAHAN
Manajemen Perubahan
Pengawasan
Akuntabilitas
Kelembagaan Tata Laksana
Sumber daya
manusia aparatur
Peraturan Perundang-undangan
Pelayanan Publik
Terciptanya budaya kerja positif bagi birokrasi yang melayani, bersih, dan akuntabel
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN
Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas kinerja birokrasi
Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip-prinsip good governance
SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI
Reformasi Birokrasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Reformasi Birokrasi Internal (8 Area Perubahan + Quick Wins)
Reformasi Pelayanan Publik Reformasi Layanan
Riset & Pengembangan
Reformasi Layanan PTK
Reformasi Layanan Mahasiswa
Reformasi Layanan Kelembagaan
Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ditujukan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, dan memiliki pelayanan publik berkualitas. Dalam pelaksanaan reformasi birokrasi tahun 2015-2019, terdapat dua fokus utama pembenahan, yaitu:
Reformasi Birokrasi Internal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Reformasi Pelayanan Publik, yang terdiri dari: a. Reformasi Layanan Mahasiswa b. Reformasi Layanan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan c. Reformasi Layanan Riset dan Pengembangan d. Reformasi Layanan Kelembagaan e. Quick Wins: Unit Layanan Terpadu
Quick Wins
SKEMA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Program Kegiatan
a. Manajemen Perubahan 1) Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas; 2) Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya
perubahan pola pikir; dan 3) Pembangunan sistem informasi reformasi birokrasi.
b. Penguatan Pengawasan 1) Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju WBK/WBBM;
2) Pelaksanaan pengendalian gratifikasi; 3) Pelaksanaan wistleblowing system; 4) Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; 5) Pembangunan SPIP; dan 6) Penanganan pengaduan masyarakat.
c. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
1) Penyusunan LAKIP dan pembinaan akuntabilitas; dan 2) Pengembangan dan sosialisasi sistem informasi pemantauan evaluasi
program dan anggaran
Rencana aksi program reformasi birokrasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi selaras dengan program-program reformasi birokrasi pada level nasional
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Program Kegiatan
d. Penguatan Kelembagaan 1) Restrukturisasi organisasi Kementerian; 2) Penyesuaian rincian tugas unit kerja di lingkungan Kementerian; 3) Penyesuaian organisasi perguruan tinggi negeri sesuai dengan perubahan
kebijakan; 4) Penguatan organisasi lembaga/pusat penunjang pelaksanaan tugas
Kementerian; 5) Penyusunan pedoman dan pelaksanaan evaluasi organisasi di lingkungan
Kementerian; dan 6) Pengembangan sistem informasi kelembagaan di lingkungan
Kementerian.
e. Penguatan Tatalaksana 1) Penyusunan peta proses bisnis Kementerian 2) Penyusunan SOP makro dan mikro; 3) Integrasi layanan/e-government yang telah ada dan
Pembangunan/pengembangan sistem e-government baru untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan Kementerian;
4) Implementasi undang-undang keterbukaan informasi publik; dan 5) Penerapan sistem kearsipan yang handal.
Program Kegiatan
f. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur
1) Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center; 2) Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai; 3) Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis
kinerja; 4) Pembangunan/pengembangan sistem informasi ASN; 5) Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan pegawai ASN; 6) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara
transparan dan berbasis kompetensi; 7) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka; 8) Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis
kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara;
9) Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN;
10) Menyusun dan menetapkan pola karier pegawai ASN; 11) Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat
kompetensi jabatan; 12) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan pegawai ASN;
Program Kegiatan
f. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur
13) Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat; dan 14) Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk
mendukung kinerja.
g. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
1) Pemetaan dan evaluasi peraturan perundang-undangan; 2) Penyusunan peraturan perundang-undangan; 3) Pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan; 4) Pengkajian dan penataan peraturan perundang-undangan; 5) Pengembangan kompetensi perancang dan penyusun peraturan
perundang-undangan; 6) Sosialisasi peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan dan
diundangkan; 7) Pendokumentasian dan publikasi peraturan perundang-undangan; dan 8) Pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi peraturan perundang-
undangan.
Program Kegiatan
h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1) Penyusunan dan evaluasi Standar Pelayanan semua layanan yang ada; 2) Menciptakan Budaya Pelayanan Prima; 3) Pengelolaan Pengaduan; 4) Penilaian kepuasan terhadap pelayanan; dan 5) Pemanfaatan teknologi Informasi
... layanan yang berkaitan dengan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk pemangku kepentingan dikelola secara terpadu satu pintu ...
Keterbukaan Informasi Publik 1. Undang-undang Nomor 14 tahun 2008
Pelayanan Publik 2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009
Penyelenggaraan Terpadu Satu Pintu 3. Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2014
Dasar Hukum
QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI
Pelayanan publik terpadu bertujuan:
Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat
Memperpendek proses pelayanan
Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau
Mendekatkan dan memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat
Sumber: PP No.97/2014 tentang Penyelenggaraan PTSP
KENAPA HARUS TERPADU?
MONITORING
Rencana aksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal,
target-target, dan tahapan sebagaimana
telah ditetapkan
• Pertemuan rutin pada tingkat Tim Pengarah/ Pelaksana/Kerja;
• Survey; • Pengukuran target-
target; • PMPRB
Komitmen koordinator/manajer
program dan keberhasilan
pelaksanaan program area perubahan
reformasi birokrasi
TUJUAN
MEDIA
KEBERHASILAN
EVALUASI
Menilai kemajuan pelaksanaan
reformasi birokrasi secara keseluruhan
termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang dilakukan pada saat
pelaksanaan kegiatan
• Hasil-hasil monitoring;
• Survey; • Pengukuran target-
target; • PMPRB
Masukan terhadap pelaksanaan
reformasi birokrasi di tahun-tahun berikutnya
MEKANISME
MEDIA
KEBERHASILAN
BUDAYA KERJA
Sinergi
Integritas
Inovatif
Akuntabel
Profesional
SIIAP
NILAI DASAR
Achievement Orientation
Customers Statisfaction
Team Work
Integrity
Visionary
Entrepreneurship
ACTIVE
BUDAYA KERJA
1
2
3
4
5
6
JUJUR KERJA KERAS
MELAYANI
PERILAKU PEGAWAI
DATA LAPORAN MASUK DI OMBUDSMAN RI TH 2016
49%
11%
8%
7%
7%
6%
5% 4% 3%
DUGAAN PUNGLI
PENDIDIKAN
PERTANAHAN
GAKKUM
ADMINDUK
CUKAI & PAJAK
KEPEGAWAIAN
PERHUBUNGAN
PERIZINAN
KESEHATAN
LAINNYA
Sumber : Data Ombudsman 2016
EXITING CONDITION DI KEMENDIKBUD
Contoh Beberapa Masalah
Birokrasi di PTN
Inefisiensi, produktifitas dan kualitas yang rendah.
Resource sharing yang kurang.
Proporsi SDM Non-Akademik yang lebih besar.
Proporsi dosen yang menjabat yang lebih besar – lebih dari 40%.
Proporsi kerja di antara unsur tri dharma yang tidak seimbang: penugasan mengajar yang terlalu tinggi.
1. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 1977 tentang Operasi Penertiban (1977-1981), dengan tugas membersihkan pungutan liar, penertiban uang siluman, penertiban aparat Pemda dan Departemen;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar, yang diundangkan pada tanggal 21 Oktober 2016.
3. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 350/M/KPT/2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar di Lingkungan Kemenristekdikti.
SABER PUNGLI
SATUANTUGASSAPUBERSIHPUNGLI(SABERPUNGLI)Perpres Nomor 87Th 2016tentang SABERPUNGLI
Satuan tugas Satgas Saber Pungli menyelenggarakan fungsi :1. Intelijen;2. Pencegahan;3. Penindakan;dan4. Yustisi.SatgasSaberPunglimempunyaiwewenang:1. membangun sistempencegahan dan pemberantasan pungutan liar;2. melakukan pengumpulan data dan informasi dari kementerian/lembaga
dan pihak lain yang terkait denganmenggunakan teknologi informasi;3. mengoordinasikan,merencanakan, dan melaksanakan operasi
pemberantasan pungutan liar;4. melakukan operasi tangkaptangan;5. memberikan rekomendasi kepada pimpinan kementerian/lembaga serta
kepala pemerintah daerah untuk memberikan sanksi kepada pelakupungli sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. memberikan rekomendasi pembentukan dan pelaksanaan tugas unitSaber Pungli di setiap instansi penyelenggara pelayanan publik kepadapimpinan kementerian/lembaga dan kepala pemerintah daerah;dan
7. melaksanakan evaluasi kegiatan pemberantasan pungutan liar.
Sasaran Tim Saber Pungli
1. Institusi Penegak Hukum;
2. Institusi diluar Penegak Hukum;
3. Calo, preman dan organisasi kemasyarakatan.
4. Mengkaji apakah ada aturan yang mendukung terjadinya pungli,
5. Mengkaji regulasi yang dobel, regulasi yang tumpang tindih,
6. Mengkaji regulasi yang tidak efektif dan merugikan masyarakat.
28
Terima Kasih
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI