Post on 07-Dec-2015
description
Konjungtivitis Gonore
DOKTER PEMBIMBING
DR. SRI YUNI HARTATI SP.M
PONCO GUNAWAN WIBISONO
20100310143
Anatomi Konjungtiva
Ket. Gambar :
(1) Limbus, (2) Konjungtiva Bulbi, (3) Konjungtiva
Forniks,
(4) Konjungtiva Palpebra, (5) Pungtum Lakrimalis,
(6) Konjungtiva Marginalis
Histologi Konjungtiva
Lapisan epitel bertingkat
Lapisan Stroma (Substansia Propria)
Konjuntiva – diasosiasikan dengan jaringan limfoid
Fisiologi Konjungtiva
Sel epitel sebagai sumber sekresi elektrolit dan air
Sel goblet sebagai sumber sekresi musin
Sistem pertahanan konjungtiva terhadap infeksi
Definisi
Konjungtivitis gonore merupakan radang konjungtiva akut dan hebat yang disertai dengan sekret purulen.
Konjungtivitis gonore adalah penyakit menular seksual yang dapat ditularkan secara langsung dari transmisi genital-mata, kontak genital-tangan-mata, atau tansmisi ibu-neonatus selama persalinan.
Etiologi
Neisseria gonorrhoeae
Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi berukuran lebar 0,8U dan panjang 1,6U, bersifat tahan asam dan Gram negatif, terlihat diluar dan didalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39°C dan tidak tahan zat desinfektan.
Neisseriae paling baik tumbuh pada kondisi aerob
Patofisiologi
Pada anak konjungtivitis gonore terjadi melalui jalan lahir pada ibu yang menderita penyakit tersebut pada saat proses persalinan yang jadi akibat rupturnya membran saat anak kontak dengan serviks dan vagina ibu.
Pada bayi atau oftalmia neonatorum dan konjungtivits gonore infantum (lebih dari 10 hari). Penyakit ini memiliki masa inkubasi antara 15 jam – 5 hari, yang disertai dengan perdarahan subkonjuntiva, konjungtivitis kemotik yang memberikan sekret purulen yang sangat padat.
Lanjutan...
Pada dewasa penyakit ini berlangsung selama 6 minggu. Perjalanan penyakit pada orang dewasa secara umum, terdiri atas 3 stadium:
1. Infiltratif
2. Supuratif atau purulenta
3. Konvalesen (penyembuhan)
Manifestasi klinis
Pada bayi dan anak
Gejala subjektif : (-)
Gejala objektif :
Ditemukan kelainan bilateral dengan sekret kuning kental, sekret dapat bersifat serous tetapi kemudian menjadi kuning kental dan purulen. Kelopak mata membengkak, sukar dibuka (gambar 1) dan terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal. Konjungtiva bulbi merah, kemotik dan tebal.
Gejala Subjektif-Objektif
Pada dewasa biasanya terdapat pada satu mata karna kontak dengan genital atau
kontak tangan-genital.
Pasien merasa nyeri dan panas pada mata kadang terasa berpasir, mata merah disertai banyak kotoran mata yang
awalnya encer kemudia menjadi kental.
Kelopak mata bengkak dan kaku sehingga sukar dibuka.
Dapat disertai dengan tanda-tanda infeksi umum.
Pada orang dewasa tergantung dari stadium penyakitnnya.
Kelopak mata bengkak dan eritema, sekret banyak tidak sekental pada bayi dan purulent, terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior sedang kinjungtiva bulbi merah, kemotik, dan
menebal.
. erosi epitel kornea dampai ulkus kornea perifer mungkin terjadi,
ditemukan adanya limfodenopati disertai rasa sakit pada kelenjar preaurikuler
Gambar konjungtivitis gonore
Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan sekret dengan pewarnaan
metilen biru
diplokok yang intraseluler sel epitel dan lekosit,diplokok ekstraseluler dengan sifat gram negative
uji sensitivitas pada agar merah dan coklat
Diagnosis banding
Diagnosis banding pada konjungtivitis gonore adalah konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri lain maupun virus.
Sedangkan pada neonates diagnosis banding konjungtivits gonore disebabkan oleh stafilokok, virus, maupun klamidia
Tatalaksana
Pasien dirawatdirumah sakit dan diisolasi, dibersihkan dengan garam fisiologis, penisilin sodium G 100.000 unit/ml, eritromisin topical, dan penisilin 4,8 juta unit dibagi 2 kali sistemik. pada bayi
penisilin diberikan 50.000 U/kgBB selama 7 hari
Sekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi
Sekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air bersih (direbus) atau dengan garam fisiologik setiap ¼ jam,
kemudian diberi salep penisillin setiap ¼ jam. Penisillin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan penisillin
(caranya : 10.000 – 20.000 unit/ml) setiap 1 menit sampai 30 menit. Kemudian salep diberikan setiap 5 menit selama 30
menit., disusul pemberian salep penisillin setiap 1 jam selama
Pemberian salep bacitracin atau eritromisin setiap 2 jam pada 2-3 hari pertama kemudian dilanjutkan 5 kali sehari selama 7 hari.
Antibiotika sistemik diberikan sesuai dengan pengobatan gonokok. Seperti sefalosporin generasi ke3nseerti ceftriaxone, quinolone, dan beberapa makrolides sebagai alternative. Penanganan rekomendasi untuk neonates adalah injeksi dosis tunggal im ceftriaxone 125 mg atau cefotaxime 25ml/kg atau im setiap 8-12 jam selama 7 hari.
Pencegahan
Pada bayi, membersihkan mata bayisegera setelah lahir, dengan larutan borisi dan memberikan salep kloramfenikol.
Hendaknya menghindari persalinan lewat jalan lahir tetapi dengan operasi section. Apabila anak terdeteksi menderita gonore maka orang tuapun diberikan tatalaksana yang sesuai.
Pemberian 1g ceftriaxone iv satu kali pada pasien N. gonorrheae sebelum terjadinya kontak pada mata.
Apabila sudah terdeteksi adanya salah satu dari penyakit menular seksual, maka dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan penyakit menular seksual lain termasuk gonore
Prognosis
Dengan terapi awal yang memadai dapat pulih kembali dengan fungsi yang normal. Kebanyakan infeksi gonokokal merespon dengan cepat sefalosporin terapi.
Terapi yang tertunda dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan atau walau jarang ditemukan dapat menyebabkan kematian.