Post on 06-Jun-2015
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PENATAAN RUANG
Asisten Deputi Urusan Pengawasan dan Evaluasi LingkunganDeputi Bidang Tata Lingkungan
Kementerian Negara Lingkungan Hidup2008
Keterpaduan Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang (UU 23/1997)
Pasal 9 UU 23/1997:
Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang
Artinya: integrasi pertimbangan lingkungan hidup dalam penataan ruang
Keterpaduan Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang (UU 26/2007)Pasal 3 butir c:Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan: terwujudnya
perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
Pasal 34:Pemanfaatan ruang wilayah nasional, propinsi dan
kabupaten/kota dilaksanakan sesuai dengan:….b. standar kualitas lingkungan c. daya dukung dan daya tampung lingkungan
04/12/23 4
Urgensi Pertimbangan Lingkungan dalam Pembangunano Jumlah penduduk & kegiatan manusia
meningkato Kebutuhan akan sumber daya meningkato Ketersediaan sumber daya lahan dan air
berkurango Diperlukan upaya untuk mempertahankan
keseimbangan & keberlanjutan sumber dayao Perlu mempertimbangkan daya dukung
lingkungan dalam semua kegiatan pembangunan
Pertimbangan Lingkungan dan Penataan Ruang
o Pembangunan yang kurang berwawasan lingkungan menyebabkan kerusakan lingkungan (banjir, longsor)
o Kerusakan lingkungan semakin marak
o Banyak diakibatkan oleh pemanfaatan ruang yang salah (pemanfaatan lereng terjal, bantaran sungai/danau, daerah hulu yang seharusnya merupakan hutan)
o UU 26/2007: alokasi pemanfaatan ruang harus didasarkan pada daya dukung lingkungan
Pertimbangan Lingkungan dalam Rencana Tata Ruang WilayahPasal 19, 22, 25:Penyusunan rencana tata ruang wilayah nasional, propinsi
dan kabupaten/kota harus memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
Penjelasan Pasal 25 UU 26/2007 mengamanatkan kepada KLH untuk mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan
Pengertian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Menurut UU 23/1997
• Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain
• Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya
Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan dalam UU 26/2007
• Penjelasan Umum UU 26/2007 butir 5 dan 6: Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu dan yang lain dan harus dilakukan sesuai dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan (i) dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; (ii) tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.
• Penataan ruang yang didasarkan pada karakteristik, daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta didukung oleh teknologi yang sesuai akan meningkatkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan subsistem. Hal itu berarti akan dapat meningkatkan kualitas ruang yang ada.
Beberapa Definisi Daya Dukung Menurut Pakar
• Soemarwoto (2001): daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu.
• Khanna (1999): daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity), seperti tertuang dalam Gambar 1 (slide 10).
Daya dukung lingkungan sebagai acuanpembangunan berkelanjutan
Pertumbuhan ekonomiKualitas hidup
Kapasitas penyediaan
Aktivitas pembangunan
Input Limbah/ residu
Sumber daya alam Lingkungan
Kapasitas sumber daya alam tampung limbah
Daya Dukung
Output
(Supportive capacity) (Assimilative capacity)
(Carrying capacity)
Lenzen (2003): kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint).
Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan.
Daya Dukung Lingkungan
o Banyak disebut, dan dikatakan telah terlampaui
o Diperlukan perangkat untuk menghitung daya dukung lingkungan
o Sedang disusun pedoman penentuan daya dukung lingkungan untuk penataan ruang
Tujuan Penyusunan Pedoman Daya Dukung Lingkungan
o Memenuhi amanat UU 26/2007
o Memberikan arahan bagi para pihak yang berkepentingan di pusat dan daerah, untuk melakukan penentuan dan penghitungan daya dukung lingkungan suatu wilayah dalam penataan ruang
Sasaran Pedoman Daya Dukung Lingkungan
o Tercapainya penataan ruang wilayah yang sesuai dengan daya dukung lingkungannya
o Berkurangnya dampak negatif terhadap lingkungan dan tercapainya daya dukung lingkungan yang lestari
Materi yang Diatur dalam Pedoman Daya Dukung Lingkungan
o Penentuan kawasan yang harus dilindungi
o Penentuan kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang kawasan budidaya
o Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air
Penentuan Kawasan yang Harus Dilindungi
• Mengacu pada Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.: Perlind. Hutan dan kawasan konservasi.
ie: 500m tepi waduk, 200m tepi mata air,
130m kali selisisih pasang laut tertinggi dan terendah,
100m tepi sungai, 50m tepi anak sungai.
• Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).
- kawasan lindung nasional.
- RTH paling sedikit 30% dari kawasan perkotaan.
Penentuan Kemampuan Lahan (1)o memberikan cara untuk menentukan satuan lahan untuk
pemanfaatan ruang, yang didasarkan pada kemampuan lahannya.
o pembagian satuan lahan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi penetapan alokasi ruang
o delineasi terhadap kawasan pertanian yang menjadi penopang kehidupan manusia untuk menghasilkan pangan.
Prinsip - Mempertahankan/memprioritaskan lahan yang terbaik untuk
pertanian mejadi lahan pertanian paling produktif dan efisien
- Mempertahankan/memprioritaskan lahan pada penggunaan yang
paling sedikit menimbulkan bahaya/dampak thdp lingkungan
bila tidak sesuai maka konsekuensinya adalah biaya tinggi untuk
pengelolaan atau degradasi/rusaknya lahan.
Penentuan Kemampuan Lahan (2)
Klasifikasi Kemampuan Lahan berdasarkan sistem USDA
Kategori Kelas:
Kemampuan lahan menunjukkan kesamaan
besarnya faktor-faktor penghambat
I -– VIII faktor penghambat/resiko meningkat
VIII -– I spektrum penggunaan meningkat
Penentuan Kemampuan Lahan (3)
Sub Kelas : Menunjukkan jenis faktor penghambat
s = soil kedalaman tanah, tekstur tanah.
t = topografi Lereng
c = iklim suhu, curah hujan
w = drainase, kelebihan air (karena drainase)
e = erosi erosi yang telah ada
Penentuan Kemampuan Lahan (4)
Data yang dibutuhkan:o Peta dengan skala sama (1:250000,
1:100000, atau 1:50000): Peta lereng, tanah, erosi, drainase. Atau jika sudah ada, peta kemampuan lahan
o Peta penggunaan lahano Data/laporan yang memuat sifat-sifat
biofisik wilayah, antara lain: tanah, topografi, iklim hujan, dan penggunaan lahan (hutan, pertanian, pertambangan, industri, pemukiman).
Penentuan Kemampuan Lahan (5)
Cara: Overlay peta kemampuan lahan dan peta penggunaan lahan, sehingga menghasilkan satuan lahan (SL)
Penentuan Kemampuan Lahan (6)
pemukiman pertanian
Hutan
1 2
4
3
5 6
7
8
I IIℓ
IIIℓk1 IV ℓ
Contoh overlay peta kemampuan lahan dan penggunaan lahan satuan lahan.
Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air
Metoda untuk melakukan penghitungan daya dukung lingkungan suatu wilayah, dengan mempertimbangkan ketersediaan dan kebutuhan akan sumber daya lahan dan air bagi penduduk yang hidup di wilayah itu.
Melalui pendekatan ini, dapat diketahui
secara umum apakah daya dukung suatu wilayah masih dalam keadaan aman, waspada, atau sudah terlampaui.
KERANGKA PIKIR
Jejak Ekologi
Kebutuhan Air
Perkapita
Pola Konsumsi dan
Kebutuhan Sumberdaya
PopulasiPenduduk
Penghitungan DayaDukung Lingkungan
Status Daya DukungLingkungan
StatusDDL
Data Produksi
Neraca AirPasokan Air(m3/tahun)
Kebutuhan Lahan
Setara Beras
Kebutuhan Air
(m3/tahun)
Kebutuhan
Lahan Per kapita
StatusDDL Potensi Lahan
Setara Beras
Produksi PotensialSetara Beras
(ton/ha)
Produksi AktualSetara Beras
(ton/ha)
• Penggunaan Lahan (Ha)• Kemanpuan Lahan (Ha)
• Penggunaan Lahan• Wilayah Administrasi
Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air
Metoda penghitungan dapat diterapkan pada wilayah Propinsi, Kabupaten/Kota ataupun wilayah ekologis seperti daerah aliran sungai (DAS) dan pulau kecil.
Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air
Analisis daya dukung lahan:
Penghitungan kebutuhan lahan dibandingkan dengan penghitungan lahan tersedia
Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air
Analisis daya dukung lahan:Perhitungan kebutuhan lahan:
Level 1: kriteria Sayogyo (1988)
Level 2: kriteria 4-sehat 5-sempurna
Level 3: jejak ekologi
Penghitungan lahan tersedia: level 1: produksi (penggunaan lahan) aktual
level 2: produksi (lahan) potensial
level 3: produksi (lahan) potensial - spasial
Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air
Analisis daya dukung air:Daya dukung DAS dalam menyediakan air ditentukan untuk
satuan/tingkat DAS dari asupan curah hujan, yang menentukan jumlah air permukaan (lebihan air hujan) maupun air bawah permukaan (lengas tanah dan airbumi sebagai air tertahan).
Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air
Analisis daya dukung air:Perhitungan kebutuhan air:
Level 1: kriteria Sayogyo (1988)
Level 2: kriteria 4-sehat 5-sempurna
Level 3: kriteria 4-sehat 5-sempurna
Penghitungan air tersedia: level 1: metoda regresi
level 2: metoda NRCS
level 3: metoda NRCS
Status Daya Dukung Lingkungan
Penetapan status daya dukung lingkungan suatu wilayah:
Perbandingan
supply/demandStatus
daya dukung lingkungan
>2,0 aman (sustained)
1,0 – 2,0aman bersyarat (conditionally sustained)
< 1,0 terlampaui (overshoot)
Hasil Uji Coba Perhitungan Daya Dukung Lingkungan
No. Wilayah Daya Dukung Lahan Daya Dukung Air
1 Prop. SulSel 1,8 ( Aman Bersyarat ) 3,74 ( Aman )
2 Jawa Barat 0,64 ( Terlampaui ) 0,36 ( Terlampaui )
3 DKI 0,01 ( Terlampaui ) 0,08 ( Terlampaui )
4 Jawa Timur 1,12 ( Terlampaui ) 0,65 ( Terlampaui )
5 Jawa Tengah 0,6 ( Terlampaui ) 0,44 ( Terlamapaui )
6 Kab. Cirebon (tidak dihitung) 0,21 ( Terlamapaui )
7 Kab.Kuningan (tidak dihitung) 0,46 ( Terlampaui )
8 Kab. Indramayu (tidak dihitung) 0,32 ( Terlampaui )
9 Kab. Majalengka (tidak dihitung) 0,41 ( Terlampaui )
10 Kota Cirebon (tidak dihitung) 0,05 ( Terlampaui )
Terimakasih