Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

33
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PENATAAN RUANG Asisten Deputi Urusan Pengawasan dan Evaluasi Lingkungan Deputi Bidang Tata Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2008

Transcript of Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Page 1: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PENATAAN RUANG

Asisten Deputi Urusan Pengawasan dan Evaluasi LingkunganDeputi Bidang Tata Lingkungan

Kementerian Negara Lingkungan Hidup2008

Page 2: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Keterpaduan Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang (UU 23/1997)

Pasal 9 UU 23/1997:

Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang

Artinya: integrasi pertimbangan lingkungan hidup dalam penataan ruang

Page 3: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Keterpaduan Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang (UU 26/2007)Pasal 3 butir c:Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan: terwujudnya

perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang

Pasal 34:Pemanfaatan ruang wilayah nasional, propinsi dan

kabupaten/kota dilaksanakan sesuai dengan:….b. standar kualitas lingkungan c. daya dukung dan daya tampung lingkungan

Page 4: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

04/12/23 4

Page 5: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Urgensi Pertimbangan Lingkungan dalam Pembangunano Jumlah penduduk & kegiatan manusia

meningkato Kebutuhan akan sumber daya meningkato Ketersediaan sumber daya lahan dan air

berkurango Diperlukan upaya untuk mempertahankan

keseimbangan & keberlanjutan sumber dayao Perlu mempertimbangkan daya dukung

lingkungan dalam semua kegiatan pembangunan

Page 6: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Pertimbangan Lingkungan dan Penataan Ruang

o Pembangunan yang kurang berwawasan lingkungan menyebabkan kerusakan lingkungan (banjir, longsor)

o Kerusakan lingkungan semakin marak

o Banyak diakibatkan oleh pemanfaatan ruang yang salah (pemanfaatan lereng terjal, bantaran sungai/danau, daerah hulu yang seharusnya merupakan hutan)

o UU 26/2007: alokasi pemanfaatan ruang harus didasarkan pada daya dukung lingkungan

Page 7: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Pertimbangan Lingkungan dalam Rencana Tata Ruang WilayahPasal 19, 22, 25:Penyusunan rencana tata ruang wilayah nasional, propinsi

dan kabupaten/kota harus memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

Penjelasan Pasal 25 UU 26/2007 mengamanatkan kepada KLH untuk mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan

Page 8: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Pengertian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Menurut UU 23/1997

• Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain

• Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya

Page 9: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan dalam UU 26/2007

• Penjelasan Umum UU 26/2007 butir 5 dan 6: Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu dan yang lain dan harus dilakukan sesuai dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan (i) dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; (ii) tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.

• Penataan ruang yang didasarkan pada karakteristik, daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta didukung oleh teknologi yang sesuai akan meningkatkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan subsistem. Hal itu berarti akan dapat meningkatkan kualitas ruang yang ada.

Page 10: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Beberapa Definisi Daya Dukung Menurut Pakar

• Soemarwoto (2001): daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu.

• Khanna (1999): daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity), seperti tertuang dalam Gambar 1 (slide 10).

Page 11: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Daya dukung lingkungan sebagai acuanpembangunan berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomiKualitas hidup

Kapasitas penyediaan

Aktivitas pembangunan

Input Limbah/ residu

Sumber daya alam Lingkungan

Kapasitas sumber daya alam tampung limbah

Daya Dukung

Output

(Supportive capacity) (Assimilative capacity)

(Carrying capacity)

Page 12: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Lenzen (2003): kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint).

Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan.

Page 13: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Daya Dukung Lingkungan

o Banyak disebut, dan dikatakan telah terlampaui

o Diperlukan perangkat untuk menghitung daya dukung lingkungan

o Sedang disusun pedoman penentuan daya dukung lingkungan untuk penataan ruang

Page 14: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Tujuan Penyusunan Pedoman Daya Dukung Lingkungan

o Memenuhi amanat UU 26/2007

o Memberikan arahan bagi para pihak yang berkepentingan di pusat dan daerah, untuk melakukan penentuan dan penghitungan daya dukung lingkungan suatu wilayah dalam penataan ruang

Page 15: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Sasaran Pedoman Daya Dukung Lingkungan

o Tercapainya penataan ruang wilayah yang sesuai dengan daya dukung lingkungannya

o Berkurangnya dampak negatif terhadap lingkungan dan tercapainya daya dukung lingkungan yang lestari

Page 16: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Materi yang Diatur dalam Pedoman Daya Dukung Lingkungan

o Penentuan kawasan yang harus dilindungi

o Penentuan kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang kawasan budidaya

o Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air

Page 17: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penentuan Kawasan yang Harus Dilindungi

• Mengacu pada Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.: Perlind. Hutan dan kawasan konservasi.

ie: 500m tepi waduk, 200m tepi mata air,

130m kali selisisih pasang laut tertinggi dan terendah,

100m tepi sungai, 50m tepi anak sungai.

• Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).

- kawasan lindung nasional.

- RTH paling sedikit 30% dari kawasan perkotaan.

Page 18: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penentuan Kemampuan Lahan (1)o memberikan cara untuk menentukan satuan lahan untuk

pemanfaatan ruang, yang didasarkan pada kemampuan lahannya.

o pembagian satuan lahan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi penetapan alokasi ruang

o delineasi terhadap kawasan pertanian yang menjadi penopang kehidupan manusia untuk menghasilkan pangan.

Prinsip - Mempertahankan/memprioritaskan lahan yang terbaik untuk

pertanian mejadi lahan pertanian paling produktif dan efisien

- Mempertahankan/memprioritaskan lahan pada penggunaan yang

paling sedikit menimbulkan bahaya/dampak thdp lingkungan

bila tidak sesuai maka konsekuensinya adalah biaya tinggi untuk

pengelolaan atau degradasi/rusaknya lahan.

Page 19: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penentuan Kemampuan Lahan (2)

Klasifikasi Kemampuan Lahan berdasarkan sistem USDA

Kategori Kelas:

Kemampuan lahan menunjukkan kesamaan

besarnya faktor-faktor penghambat

I -– VIII faktor penghambat/resiko meningkat

VIII -– I spektrum penggunaan meningkat

Page 20: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penentuan Kemampuan Lahan (3)

Sub Kelas : Menunjukkan jenis faktor penghambat

s = soil kedalaman tanah, tekstur tanah.

t = topografi Lereng

c = iklim suhu, curah hujan

w = drainase, kelebihan air (karena drainase)

e = erosi erosi yang telah ada

Page 21: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penentuan Kemampuan Lahan (4)

Data yang dibutuhkan:o Peta dengan skala sama (1:250000,

1:100000, atau 1:50000): Peta lereng, tanah, erosi, drainase. Atau jika sudah ada, peta kemampuan lahan

o Peta penggunaan lahano Data/laporan yang memuat sifat-sifat

biofisik wilayah, antara lain: tanah, topografi, iklim hujan, dan penggunaan lahan (hutan, pertanian, pertambangan, industri, pemukiman).

Page 22: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penentuan Kemampuan Lahan (5)

Cara: Overlay peta kemampuan lahan dan peta penggunaan lahan, sehingga menghasilkan satuan lahan (SL)

Page 23: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penentuan Kemampuan Lahan (6)

pemukiman pertanian

Hutan

1 2

4

3

5 6

7

8

I IIℓ

IIIℓk1 IV ℓ

Contoh overlay peta kemampuan lahan dan penggunaan lahan satuan lahan.

Page 24: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air

Metoda untuk melakukan penghitungan daya dukung lingkungan suatu wilayah, dengan mempertimbangkan ketersediaan dan kebutuhan akan sumber daya lahan dan air bagi penduduk yang hidup di wilayah itu.

 Melalui pendekatan ini, dapat diketahui

secara umum apakah daya dukung suatu wilayah masih dalam keadaan aman, waspada, atau sudah terlampaui.

Page 25: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

KERANGKA PIKIR

Jejak Ekologi

Kebutuhan Air

Perkapita

Pola Konsumsi dan

Kebutuhan Sumberdaya

PopulasiPenduduk

Penghitungan DayaDukung Lingkungan

Status Daya DukungLingkungan

StatusDDL

Data Produksi

Neraca AirPasokan Air(m3/tahun)

Kebutuhan Lahan

Setara Beras

Kebutuhan Air

(m3/tahun)

Kebutuhan

Lahan Per kapita

StatusDDL Potensi Lahan

Setara Beras

Produksi PotensialSetara Beras

(ton/ha)

Produksi AktualSetara Beras

(ton/ha)

• Penggunaan Lahan (Ha)• Kemanpuan Lahan (Ha)

• Penggunaan Lahan• Wilayah Administrasi

Page 26: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air

Metoda penghitungan dapat diterapkan pada wilayah Propinsi, Kabupaten/Kota ataupun wilayah ekologis seperti daerah aliran sungai (DAS) dan pulau kecil.

Page 27: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air

Analisis daya dukung lahan:

Penghitungan kebutuhan lahan dibandingkan dengan penghitungan lahan tersedia

Page 28: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air

Analisis daya dukung lahan:Perhitungan kebutuhan lahan:

Level 1: kriteria Sayogyo (1988)

Level 2: kriteria 4-sehat 5-sempurna

Level 3: jejak ekologi

Penghitungan lahan tersedia: level 1: produksi (penggunaan lahan) aktual

level 2: produksi (lahan) potensial

level 3: produksi (lahan) potensial - spasial

Page 29: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air

Analisis daya dukung air:Daya dukung DAS dalam menyediakan air ditentukan untuk

satuan/tingkat DAS dari asupan curah hujan, yang menentukan jumlah air permukaan (lebihan air hujan) maupun air bawah permukaan (lengas tanah dan airbumi sebagai air tertahan).

Page 30: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Penghitungan daya dukung lingkungan dari aspek lahan dan air

Analisis daya dukung air:Perhitungan kebutuhan air:

Level 1: kriteria Sayogyo (1988)

Level 2: kriteria 4-sehat 5-sempurna

Level 3: kriteria 4-sehat 5-sempurna

Penghitungan air tersedia: level 1: metoda regresi

level 2: metoda NRCS

level 3: metoda NRCS

Page 31: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Status Daya Dukung Lingkungan

Penetapan status daya dukung lingkungan suatu wilayah:

Perbandingan

supply/demandStatus

daya dukung lingkungan

>2,0 aman (sustained)

1,0 – 2,0aman bersyarat (conditionally sustained)

< 1,0 terlampaui (overshoot)

Page 32: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Hasil Uji Coba Perhitungan Daya Dukung Lingkungan

No. Wilayah Daya Dukung Lahan Daya Dukung Air        

1 Prop. SulSel 1,8 ( Aman Bersyarat ) 3,74 ( Aman )

2 Jawa Barat 0,64 ( Terlampaui ) 0,36 ( Terlampaui )

3 DKI 0,01 ( Terlampaui ) 0,08 ( Terlampaui )

4 Jawa Timur 1,12 ( Terlampaui ) 0,65 ( Terlampaui )

5 Jawa Tengah 0,6 ( Terlampaui ) 0,44 ( Terlamapaui )

6 Kab. Cirebon (tidak dihitung) 0,21 ( Terlamapaui )

7 Kab.Kuningan (tidak dihitung) 0,46 ( Terlampaui )

8 Kab. Indramayu (tidak dihitung) 0,32 ( Terlampaui )

9 Kab. Majalengka (tidak dihitung) 0,41 ( Terlampaui )

10 Kota Cirebon (tidak dihitung) 0,05 ( Terlampaui )

Page 33: Rakernas AMDAL 2008 - Daya Dukung Lingkungan

Terimakasih