Post on 04-Aug-2015
P U T U S A N Nomor : 410 / PID.B / 2009 / PN.Blt.
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “
Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama terdakwa :
Nama lengkap : Drs. H. SIGIT SUBIANTORO
Tempat Lahir : Blitar
Umur/Tanggal lahir : 51 tahun / 10 Maret 1958
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Dsn. Purwoharjo Ds. Purwokerto RT. 02/RW.
06 Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri
A g a m a : Islam
Pekerjaan : Swasta (Dirut PT. Barokah Indo Tehnik)
Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara Blitar berdasarkan Surat
Perintah/Penetapan Penahanan :
1. Penyidik, tidak dilakukan penahanan ;
2. Penuntut Umum, sejak tanggal 11 Juni 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni
2009 ;
3. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 23 Juni 2009 sampai dengan
tanggal 22 Juli 2009 ;
4. Dilakukan Pembantaran (STUITING), sejak tanggal 21 Juli 2009 sampai
dengan tanggal 16 Desember 2009 ;
5. Hakim Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 16 Desember 2009 sampai
dengan tanggal 17 Desember 2009 ;
6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Blitar, sejak tanggal 18 Desember 2009
sampai dengan tanggal 15 Februari 2010 ;
Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya yang bernama H.
MUSNAAM, SH.MHum dan SUWARNI, SH, Advokat/Penasehat Hukum/
Pengacara yang berkantor di Jl. Gajah Mada Gg. Sriti No. 2 Wlingi Blitar,
berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 01 Juli 2009, yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Blitar dengan register No.88/SK/09 tertanggal 14
Juli 2009, yang kemudian dicabut kuasanya oleh terdakwa berdasarkan surat
pencabutan surat kuasa tertanggal 14 September 2009, dan digantikan oleh
2
SUYANTO, SH, Advokat/Penasehat Hukum/Pengacara yang berkantor di Jl.
Suren No. 27 Blitar, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 September
2009 ;
Pengadilan Negeri tersebut ;
Telah membaca :
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Blitar Nomor :
410/Pen.Pid/2009/PN.Blt, tertanggal 23 Juni 2009 tentang penunjukkan
Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut;
2. Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 410/Pen.Pid/2009/PN.Blt,
tertanggal 29 Juni 2009 tentang penetapan hari persidangan ;
Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ;
Telah membaca dakwaan Penuntut Umum ;
Telah mendengar keterangan para saksi, keterangan ahli dan keterangan
terdakwa ;
Telah memeriksa barang bukti yang diajukan di persidangan ;
Telah mendengar Surat Tuntutan Penuntut Umum yang dibacakan dan
diserahkan di persidangan pada hari Senin tanggal 12 Januari 2009, yang pada
pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini memutuskan :
I. Menyatakan terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro tidak terbukti bersalah telah
melakukan tindak pidana orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan
atau turut melakukan perbuatan secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI
No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam dakwaan kesatu Primair ;
II. Menyatakan terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro terbukti bersalah telah
melakukan Tindak Pidana orang yang melakukan, yang menyuruh
melakukan atau turut melakukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebagaimana diatur
dan diancam pidana dalam Pasal 3 jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
3
dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP dalam dakwaan kesatu Subsidair ;
III. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan
pidana penjara selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan dan denda sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan kurungan ;
IV. Menghukum terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro membayar uang pengganti
sebesar Rp. 131.600.000,- dengan ketentuan jika terdakwa tidak membayar
uang pengganti palin lama 1 (satu) bulan sesudah putusan Pengadilan
memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh
Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal
terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar
uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan ;
V. Menetapkan barang bukti berupa :
1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun
2006 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian
Anggaran 69 Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-
GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara
Pengeluaran Pejabat Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian
Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta
lampirannya) (asli) ;
3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :
SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang
Penunjukkan, Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim
Sekretariat dan Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun
2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar,
yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya)
(asli) ;
4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-
GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia
4
Pengadaan Barang, Panitia Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA
Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI,
MM (beserta lampirannya) (asli) ;
5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3
Febuari 2006 perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan
Langsung Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar
Tahun 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari
2006 perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang
ditanda tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;
7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang
Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006
tanggal 17 April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan,
yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal
pengadaan pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah
Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006
perihal undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;
10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan
Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal
penawaran harga, beserta lampirannya berupa :
Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari
2005 yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI,
SH (fotocopy) ;
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006
tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES
ERWANTO, MM (fotocopy) ;
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139
tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES
ERWANTO, MM (fotocopy) ;
5
Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005
tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP
DJAKARIA (fotocopy) ;
Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri
kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
Nomor : Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan
bank, yang ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;
Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor
: 2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh
Dra. JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;
Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda
tangani oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;
11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :
42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani
oleh Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik
(asli) ;
12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran
Nomor : 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan
pelaksana pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;
13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan
Barang Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal
Penetapan Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir.
RACHMADI, MM (asli) ;
14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;
15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal
kesanggupan melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT
SUBIANTORO (asli) ;
16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/
2006 tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI,
MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah
Indo Teknik (asli) ;
17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04
Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan
SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
6
18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo
Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang
menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui
Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;
19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22
Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan
Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-
GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia
Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31
Mei 2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri
nomor rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir.
RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan
PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31
Mei 2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku
Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA
KARIMAH, S.Hut selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat
persetujuan dari KPA (Ir. RACHMADI, MM) telah melakukan
pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal 31 Mei 2006 (asli) ;
23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada
Kepala Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
Nomor : S-0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal
pembetulan SP2D tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda
tangani oleh SUKONO AR, S.Sos (asli) ;
24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/
DIPA-069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar,
Kode Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005
No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang
ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005
tanggal 4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli);
26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal
31 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut
(Bendahara Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;
7
27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh
SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;
28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal
31 Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,-
kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan
nomor rekening 0056126224 (asli) ;
29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01
Juni 2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah
mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor :
0053545465 sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo
Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224
(asli) ;
30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal
harga perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO
SUTANTO ;
31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM ;
32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.
SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir
oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar ;
34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan
II), yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun
2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati
Blitar ;
36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten
Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku
Ajudan Bupati Blitar ;
8
37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah
Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku
Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah
Kabupaten Kab. Blitar ;
Digunakan dalam perkara lain ;
VI. Menetapkan supaya terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara
sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;
Telah mendengar Pembelaan (Pledooi) terdakwa dan Penasehat Hukum
terdakwa secara tertulis yang masing-masing dibacakan dan diserahkan dalam
persidangan pada tanggal 01 Desember 2009 yang pada pokoknya memohon pada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut, yang
pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
- Menyatakan terdakwa tidak terbukti melakukan perbuatan pidana
sebagaimana didakwakan, baik dakwaan kesatu atau kedua ;
- Membebaskan terdakwa dari segala dakwaan (Vrisjpraak) ;
Menimbang, bahwa atas pembelaan yang diajukan oleh terdakwa dan
Penasehat Hukum terdakwa tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan
tanggapan secara tertulis, yang dibacakan dan diserahkan dalam persidangan pada
tanggal 08 Desember 2009 yang pada pokoknya memohon pada Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
- Menolak Pledooi Penasehat Hukum terdakwa serta Pledooi terdakwa tertanggal
01 Desember 2009 untuk seluruhnya ;
- Menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana Korupsi yang
dilakukan secara bersama-sama, menjatuhkan pidana penjara maupun pidana
denda serta uang pengganti sesuai dengan tuntutan Penuntut Umum yang telah
dibacakan dan diserahkan pada persidangan tanggal 26 Nopember 2009 ;
- Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu
rupiah) ;
Menimbang, bahwa atas tanggapan Penuntut Umum tersebut, terdakwa dan
Penasehat Hukum terdakwa, masing-masing telah mengajukan tanggapannya
secara lisan dalam persidangan tanggal 10 Desember 2009 yang pada pokoknya
menyatakan masing-masing tetap pada Pledooinya ;
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan oleh Penuntut Umum ke
persidangan ini dengan dakwaan sebagai berikut :
DAKWAAN
KESATU
PRIMAIR
9
Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.
Barokah Indo Tehnik Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 16
Februari 2005, orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut
melakukan perbuatan dengan Ir. Rachmadi MM, Kadishutbun Kab. Blitar priode
tahun 2005 s/d tahun 2006 (penuntutannya dilakukan secara terpisah) pada hari
serta tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam bulan januari 2006
atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu tertentu dalam tahun 2006,
bertempat di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar / Jl. S. Parman
No. 7 Kota Blitar atau setidak-tidaknyapada suatu tempat di daerah hukum
Pengadilan Negeri Blitar, secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, perbuatan mana
dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan rakyat
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) tahun 2005,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun 2006
mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.001.000.000,- dengan
sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab.Blitar
tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;
- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi, MM Kadishutbun Kab. Blitar periode
tahun 2005 s/d tahun 2006 (dilakukan penuntutan secara terpisah) dengan
SE Menhut Nomor : 08/Menhut II/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005
ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Dengan SK Mentri
Keuangan nomor : 05 tahun 2006 tanggal 2 Januari 2006 tentang
penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa bagian anggaran 69 TA 2006
satker Dishutbun Kab. Blitar ;
- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK Nomor :
SK.03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006, yang ditanda tangani
oleh saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Blitar telah membentuk Panitia pengadaan, Panitia
Pemeriksa dan Penerima Barang namun panitia tidak difungsikan / tidak
melaksanakan tugasnya dengan benar dokumen pengadaan dibuat hanya
formalitas saja ;
- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa
ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi untuk datang di kantornya Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut
terdakwa ditawari oleh saksi Ir. Rachmadi untuk mengerjakan pengadaan
10
pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton senilai Rp. 1.001.000.000,- (satu
milyar satu juta rupiah) dengan menunjukan :
1. Dipa nomor : 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005sehinga
terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos benar-
benar ada ;
2. Daftar lokasi titik bagi droping pupuk GERHAN tahun 2005 Kab. Blitar
yang terbagi dalam 13 Kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa
Drs. Sigit Subiantoro tidak pernah survey langsung ke lokasi, sehingga
terdakwa tidak tahu lokasi sebenarnya ;
- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada mulanya saksi
Ir. Rachmadi, MM memita agar terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro
mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,- / Kg dengan catatan saksi Ir.
Rachmadi, MM minta fee sebesar Rp. 3.000.000,- akan tetapi terdakwa
keberatan karna permintaannya terlalu tinggi yang kemudian terdakwa
menawar Rp. 500,-/Kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi
ditolakoleh saksi Ir.Rachmadi MM Yang akirnya dicapai kesepakatan (deal-
deal) sebagai berikut :
- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700/ Kg dengan fee Rp. 200 juta ;
- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan
fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;
- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan pebruari 2006
(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Pebruari 2006) telah memberi fee
pertama sebessar Rp. 100 Juta di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang
diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh Ir. Rachmadi,
MM. Dan pembayaran fee terhadap kedua sekitar bulan juni 2006 (setelah
proyek dibayar KPPN) ditempat yang sama ;
- Bahwa Surat Penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/bit/IV/2006 tanggal
26 April 2006 yang dibuat oleh staf Dishutbun Kab. Blitar dan terdakwa
tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perincian :
Harga dari PT. ABTS = Rp. 350,-/Kg
Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg
Fee = Rp. 15,-/Kg
Imbal = Rp. 50,-/Kg
Keuntungan 20% = Rp. 93,-/Kg
Jumlah = Rp. 558,-/Kg
PPN= 10% + PPH 1,5 % = Rp. 64,17/Kg
Jumlah harga jual = Rp. 622,17 /Kg dibulatkan menjadi 623/Kg
11
Sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,-/Kg adalah merupakan harga
kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan saksi Ir.
Rachmadi, MM selaku KPA ;
- Bahwa setelah dicapai kesepakatan harga pupuk Rp.700,-/Kg maka
terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Pebruari 2006 s/d
tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio kompos ke lokasi
pembagian pupuk di wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan
kontrak/surat Perjanjian Pemborongan Nomor : 248/GN-RHL/V/2006
baru di tanda tangani tanggal 4 Mei 2008 oleh saksi Ir. Rachmadi, MM
(selaku KPA) dan terdakwa Drs. Sigit Subiantoro (selaku rekanan) tentang
pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700/Kg =
Rp.1.001.000.000.- termasuk PPH dan PPn ;
- Bahwa kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut telah dinyatakan
selesai dilaksanakan berdasarkan Berita Acara serah terima Barang/hasil
pekerjaan nomor : 4 / PPB/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya
formalitas saja) dan telah dibayarkan seluruhnya (100 %) sesuai Berita
Acara Pembayaran nomor 49/BAP/GN-RHL/2006 tanggal 21 Mei 2006 ;
- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi
kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang
melawan hukum dan bertentangan dengan :
Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan
khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara
penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara
melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;
Kriteria keadaan tertentu adalah :
Darurat yang tidak dapat ditunda ;
Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;
Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;
Kriteria Keadaan Khusus adalah :
Tarif resmi pemerintah ;
Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;
Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;
Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;
- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur Penunjukan Langsung (PL)
sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres Nomor : 80 Tahun 2003 Bab
III angka 4 tentang Penunjukan langsung ;
12
Bahwa akibat perbuatan terdakwa Drs. Sigit Subiantoro bersama saksi Ir.
Rachmadi, MM keuangan negara Cq Dishutbun Kab.Blitar dirugikan sebesar Rp.
431.600.000,- sesuai dengan keterangan ahli BPKP perwakilan Propinsi Jawa
Timur dengan perincian sebagai berikut :
No URAIAN RP RP
1 Realisasi Pembayaran
Harga pupuk 1.430 Kg a Rp 700,-
1.001.000.000,-
Potongan PPN dan PPh 104.650.000,-
Jumlah Pembayaran diterima
Rekanan
896.350.000,-
2. Perhitungan pembayaran dengan
Nilai Wajar Harga Dasar
250,-
Biaya Transpotke titik bagian 50,-
Keuntungan Rekanan 10 %
(sesuai HPS)
25,-
Harga wajar sebelum Pajak 325,-
3. Jumlah Pembayaran seharusnya
= 1.430.000 Kg @ Rp. 325
464.750.000,-
4. Jumlah Kerugian keuangan
Negara
431.600.000,-
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 (1) jo pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No.31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55
ayat (1) ke 1 KUHP ;
SUBSIDIAIR
Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.
Barokah Indo Teknik, Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 19
pebruari 2005, orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut
melakukan perbuatan dengan Ir. Rachmadi,MM Kadishutbun Kab. Blitar priode
tahun 2005 s/d tahun 2006 (penuntutannya dilakukan secara terpisah) pada
waktu dan tempat seperti dalam dakwaan kesatu primair tersebut diatas, dengn
tujuan menguntungan diri sendiri atau orang lain atau korporasi,
13
menyalahgunakan Kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian Negara, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara
sebagai berikut :
- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan
Rakyat Gerakan Nasional Rehabilitas Hutan dan Lahan (GERHAN) Tahun
2005, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun 2006
mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.001.000.000,- dengan
sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab. Blitar
Tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;
- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan
penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut II/
Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dengan SK Menteri Keuangan Nomor : 05 tahun 2006
tanggal 2 Januari 2006 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa
bagian Anggaran 69 TA 2006 satker Dishutbun Kab. Blitar, mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai KPA diatur dalam angka II angka 4 SE
menhut No. 08/Menhut/2005 tanggal 12 Agustus 2005, menunjukkan :
a. Pejabat yang diberi Kewenangan untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran agaran belanja/penanggungjawab kegiatan
/pejabat pembuat komitmen (PPK) ;
b. Bendahara pengeluaran ;
c. Pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan pengujian ;
d. Pejabat yang diberi kewenangan untuk menerbitkan SPM ;
e. Panitia pengadaan Barang/jasa ;
f. Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang/jasa ;
g. Staf sekretariat KPA ;
- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK Nomor : SK.
03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006 yang ditanda tangani oleh
saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kab. Blitar telah membentuk Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksa dan
Penerima Barang namun Panitia tidak difungsikan/tidak melaksanakan
tugasnya dengan benar Dokumen pengadaan dibuat hanya formalitas saja ;
- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa
ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi untuk datang di kantornya Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut
terdakwa ditawarioleh saksi Ir. Rachmadi untuk mengerjakan pengadaan
14
pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton senilai Rp. 1.100.000.000,- dengan
menunjukan :
1. DIPA nomor 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005
sehingga terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos
benar-benar ada ;
2. Daftar lokasi titik droping pupuk GERHAN tahun2005 Kab. Blitar yang
terbagi dalam 13 kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa Drs.
Sigit Subiantoro tidak pernah survey langsung ke lokasi, sehingga
terdakwa tidak tahulokasi sebenarnya ;
- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada mulanya saksi Ir.
Rachmadi, MM meminta agar terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro
mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,-/Kg dengan catatan saksi Ir.
Rachmadi, MM minta fee sebesar Rp. 300.000.000,- akan tetapi terdakwa
keberatan karena permintaannya terlalu tinggi yang kemudian terdakwa
menawar Rp. 500,-/Kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi
ditolak oleh saksi Ir. Rchmadi, MM yang akhirnya dicapai kesepakatan
(deal-deal) sebagai berikut :
- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700,-/kg dengan fee Rp.
200.000.000,- ;
- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan
fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;
- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan Februari 2006
(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Februari 2006) telah memberi fee
sebesar Rp. 100.000.000,- di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang
diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh saksi Ir.
Rachmadi, MM dan pembayaran fee tahap kedua sekitar bulan Juni 2006
(setelah proyek dibayar KPPN) ditempat yang sama ;
- Bahwa surat Penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/BIT/IV/2006 tanggal
26 April 2006 yang dibuat oleh staf Dishutbun Kab. Blitar dan terdakwa
tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perinciaan :
Harga dari PT. ABTS = Rp. 350,-/Kg
Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg
Fee = Rp. 15,-/Kg
Imbal = Rp. 50,-/Kg
Keuntungn 20% = Rp. 93,-/Kg
Jumlah = Rp. 558,-/Kg
PPN = 10% + PPH 1,5 % = Rp. 64,17,-/Kg
15
Jumlah harga jual = Rp. 622,17,-/Kg dibulatkan menjadi Rp. 623,-
/Kg ;
sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,- / Kg adalah merupakan
harga kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit subiantoro dengan saksi
Ir. Rachmadi, MM selaku KPA ;
- Bahwa setelah dicapai kesepakatan harga pupuk Rp. 700,-/Kg maka
terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Pembruari 2006 s/d
tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio kompos ke lokasi
pembagian pupuk di wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan
kontrak/surat perjanjian pemborongan Nomor : 248/GN-RHL/V/2006
baru ditanda tangani tanggal 4 Mei 2006 oleh saksi Ir. Rchmadi, MM
(selaku KPA) dan terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro (selaku rekanan)
tentang Pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700 /Kg =
1.001.000.000,- termasuk PPH dan PPn sedangkan pelaksana proyek
sudah selesai pada tanggal 6 Maret 2006 hal tersebut bertentangan dengan
Keppres RI No. 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa yang
seharusnya dibuat kontrak dulu baru pengiriman pupuk ;
- Bahwa kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut telah dinyatakan
selesai dilaksanakan berdasarkan berita acara serah terima barang/hasil
pekerjaan Nomor : 4/PPB/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya
formalitas saja) dan setelah pembayaran seluruhnya (100%) sesuai dengan
berita acara pembayaran Nomor 49/BAP/GN-RHL/2006 tanggal 21 Mei
2006 ;
- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi
kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang
melawan hukum dan bertentangan dengan :
Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan
khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara
penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara
melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;
Kriteria keadaan tertentu adalah :
Darurat yang tidak dapat ditunda ;
Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;
Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;
Kriteria Keadaan Khusus adalah :
Tarif resmi pemerintah ;
Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;
16
Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;
Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;
- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur penunjukan langsung (PL)
sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres Nomor : 80 Tahun 2003 Bab
III angka 4 tentang penunjukan langsung ;
Bahwa akibat perbutan terdakwa Drs. Sigit Subiantoro bersama saksi Ir.
Rachmadi, MM keuangan negara Cq Dishutbun Kab. Blitar dirugikan sebesar Rp.
431.600.000,- sesuai dengan keterangan ahli BPKP perwakilan Propinsi Jawa
Timur dengan perincian sebagai berikut :
No URAIAN RP RP
1 Realisasi Pembayaran
Harga pupuk 1.430 Kg a Rp 700,-
1.001.000.000,-
Potongan PPN dan PPh 104.650.000,-
Jumlah Pembayaran diterima
Rekanan
896.350.000,-
2. Perhitungan pembayaran dengan
Nilai Wajar Harga Dasar
250,-
Biaya Transpotke titik bagian 50,-
Keuntungan Rekanan 10 %
(sesuai HPS)
25,-
Harga wajar sebelum Pajak 325,-
3. Jumlah Pembayaran seharusnya
= 1.430.000 Kg @ Rp. 325
464.750.000,-
4. Jumlah Kerugian keuangan
Negara
431.600.000,-
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 3 jo pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55
ayat (1) ke 1 KUHP ;
ATAU
KEDUA
PRIMAIR
17
Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.
Barokah Indo Teknik Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 19
Pebruari 2005, pada hari serta tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti
dalam bulan Januari 2006 s/d 2006 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-
waktu tertentu dalam tahun 2006, bertempat di kantor Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab.Blitar / Jl. S.Parman no. 7 Kota Blitar atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat di daerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, terdakwa melakukan
beberapa prebuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau
pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa hingga harus dipandang sebagai
satu perbuatan berlanjut, telah memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Pegawai Negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri
atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, perbuatan mana dilakukan
terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan
rakyat Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN)
TAHUN 2005, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun
2006 mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.001.000.000.- dengan
sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab. Blitar
tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;
- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan
penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut /II
/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dengan SK Menteri Keuangan nomor : 05 Tahun 2006
tanggal 2 Januari 2006 tentang penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa
bagian anggaran 69 TA 2006 satker Dishutbun Kab. Blitar ;
- Bahwa saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan
penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut/II
/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dengan SK Menteri Keuangan Nomor : 05 Tahun 2006
tanggal 2 Januari 2006 tentang penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa
bagian anggaran 69 TA 2006 Satker Dishutbun Kab. Blitar ;
- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK Nomor : SK.
03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006 yang ditanda tangani oleh
saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas kehutanan dan perkebunan
Kab. Blitar telah membentuk Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksa dan
18
Penerima barang namun panitia tidak difungsikan/tidak melaksanakan
tugasnya dengan benar dokumen pengadaan dibuat hanya formalitas saja ;
- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa
ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi untuk datang di kantornya Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut
terdakwa ditawari oleh saksiIr. Rachmadi untuk mengerjakan pengadaan
pupuk bio kompos sebanyak 1/430 ton senilai Rp. 1,1 milyar dengan
menunjukan :
1. DIPA nomor : 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005
sehingga terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos
benar-benar ada ;
2. Daftar lokasi titik bagi droping pupuk GERHAN tahun 2005 Kab. Blitar
yang terbagi dalam 13 Kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa
Drs. Sigit Subiantoro tidak pernah langsung ke lokasi, sehingga
terdakwa tidak tahu lokasi sebenarnya ;
- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada mulanya saksi Ir.
Rachmadi, MM meminta agar terdakwa Drs. H Sigit Subiantoro
mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,- / Kg dengan catatan saksi Ir.
Rachmadi, MM minta fee sebesar Rp. 300.000.000,- akan tetapi terdakwa
keberatan karena permintaan terlalu tinggi yang kemudian terdakwa
menawar Rp. 500,-/Kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi
ditolak oleh saksi Ir. Rachmadi, MM dan akirnya dicapai kesepakatan
(deal-deal) sebagai berikut :
- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700,-/Kg dengan fee Rp.
200.000.000,- ;
- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan
fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;
- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan Februari 2006
(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Februari 2006) telah memberi fee
pertama sebesar Rp. 100.000.000,- di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang
diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh saksi Ir.
Rachmadi, MM dan pembayaran fee yang kedua sekitar bulan Juni 2006
(setelah proyek dibayar KPPN) ditempat yang sama ;
- Bahwa surat penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/Bit/VI/2006 tanggal
26 April 2006 yang dibuat oleh Staf Dishutbun Kab. Blitar Dan terdakwa
tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perincian :
Harga dari PT.ABTS = Rp. 350,-/Kg
19
Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg
Fee = Rp. 15,-/Kg
Imbal = Rp. 50,-/Kg
Keuntungan 20% = Rp. 93,-/Kg
Jumlah = Rp. 558,-/Kg
PPN= 10% +PPH 1,5% = Rp. 64,17,-/Kg
Jumlah harga jual = Rp. 622,17,-/Kg dibulatkan menjadi Rp. 623,-
/kg
sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,-/Kg adalah merupakan harga
kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan saksi Ir
Rachmadi, MM selaku KPA ;
- Bahwa setelah dicapai Kesepakatan harga pupuk Rp. 700,-/Kg maka
terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Februari 2006 s/d
tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio Kompos ke lokasi
pembagian pupuk di Wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan
kontrak/surat Perjanjian pemborongan nomor : 248/GN-RHL/V/2006
baru ditanda tanganitanggal 4 Mei 2006 oleh saksi Ir. Rachmadi, MM
(selaku KPA) dan terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro (selaku rekanan)
tentang pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700/Kg =
Rp.1.001.000.000,- termasuk PPH dan PPn sedangkan pelaksanaan proyek
sudah selesai pada tanggal 6 Maret 2003 tentang Pengadaan Barang Jasa,
yang seharusnya dibuat kontrak dulu baru selanjutnya dilakukan
pengiriman pupuk ;
- Bahwa kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut telah dinyatakan
selesai dilaksanakan berdasarkan Berita Acara serah terima Barang/hasil
pekerjaan nomor : 4/PPB/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya
formalitas saja) dan telah dibayarkan seluruhnya (100%) sesuai dengan
Brita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP/GN_RHL/2006 tanggal 21 Mei
2006 ;
- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi
kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang
melawan hukum dan bertentangan dengan :
Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan
khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara
penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara
melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;
20
Kriteria keadaan tertentu adalah :
Darurat yang tidak dapat ditunda ;
Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;
Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;
Kriteria Keadaan Khusus adalah :
Tarif resmi pemerintah ;
Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;
Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;
Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;
- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur penunjukan lasung (PL)
sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres nomor 80 tahun 2003 Bab III
angka 4 tentang penunjukan langsung, hal ini terjadi karena sebelumnya
terdakwa telah memberi atau menjanjikan fee kepada saksi Ir. Rachmadi,
MM selaku Kadishutbun Kab. Blitar selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sehingga semua
administrasi dibuat hanya formalitas saja untuk memenuhi kelengkapan
persyaratan pencairan dana dari Bendahara Umum Negara ;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam pasal 5 ayat (1) huruf a UU RI No. 20 tahun 2001 tentang
perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ;
SUBSIDAIR
Bahwa terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO sebagai Dirut PT.
Barokah Indo Teknik, Kediri sesuai Akta Pendirian PT. BIT No. 16 tanggal 19
Pebruari 2005, Pada waktu dan tempat seperti dalam dakwaan Kedua Primair
tersebut diatas, terdakwa melakukan beberapa perbuatan meskipun masing-
masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian
rupa hingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut memberi sesuatu
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan
dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya, dilakukan atau tidak
dilakukan dalam jabatannya, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan
cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa dalam rangka penyelesaian target pembuatan tanaman hutan rakyat
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) TAHUN 2005,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar pada tahun 2006
mengadakan pupuk bio kompos seharga Rp. 1.000.000.000,- dengan
21
sumber dana DIPA kegiatan lain-lain BA 69 TA 2006 Dishutbun Kab. Blitar
tahun 2006 Nomor : 0160/069-030/2006 tanggal 31 Desember 2005 ;
- Selanjutnya saksi Ir. Rachmadi mantan Kadishutbun Kab. Blitar (dilakukan
penuntutan secara terpisah) dengan SE Menhut Nomor : 08/Menhut
/II/Ren/2005 tanggal 12 Agustus 2005 ditunjuk sebagai kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dengan Sk Mentari Keuangan Nomor : 05 Tahun 2006
tanggal 2 Januari 2006 tentang penetapan Kuasa Pengguna Anggaran Dipa
bagian anggaran 69 TA 2006 satker Dishutbun Kab. Blitar ;
- Bahwa saksi Ir. Rachmadi, MM selaku KPA mengeluarkan SK nomor : SK.
03/KPA-GERHAN/2006 tanggal 2 Januari 2006 yang ditanda tangani oleh
saksi Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas kehutanan dan perkebunan
Kab.Blitar telah membentuk Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksa dan
Penerima Barang namun panitia tidak difungsikan/tidak melaksanakan
tugasnya dengan benar dokumen pengadaan dibuat hanya formalitas saja ;
- Bahwa sebelum proyek dikerjakan sekitar bulan Januari 2006, terdakwa
ditelpon oleh saksi Ir. Rachmadi, MM untuk datang di kantornya Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab. Blitar dan dalam pertemuan tersebut
terdakwa ditawari oleh saksi Ir. Rachmadi, MM untuk mengerjakan
pengadaan pupuk bio kompossebanyak 1.430 ton senilai Rp.
1.100.000.000,- dengan menunjukkan :
1. DIPA nomor : 0160.0/069-03.0/2006 tanggal 31 Desember 2005
sehingga terdakwa yakin bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos
benar-benar ada ;
2. Daftar lokasi titik bagi droping pupuk GERHAN tahun 2005 Kab. Blitar
yang terbagi dalam 13 Kecamatan dan 66 Desa, akan tetapi terdakwa
Drs.Sigit Subiantoro tidak pernah survey langsung ke lokasi, sehingga
terdakwa tidak tahu lokasi sebenarnya ;
- Bahwa dalam pertemuan sekitar awal Januari 2006 pada awalnya saksi Ir.
Rachmadi, MM meminta agar terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro
mengajukan penawaran sebesar Rp. 800,-/Kg dengan catatan saksi Ir.
Rachmadi,MM minta fee sebesar Rp. 300.000.000,- akan tetapi terdakwa
keberatan karena permintaannya terlalu tinggi yang kemudian terdakwa
menawar Rp. 500,-/kg dengan memberi fee Rp. 50.000.000,- akan tetapi
ditolak oleh saksi Ir. Rachmadi,Mmyang akirnya dicapai kesepakatan
(deal-deal) sebagai berikut :
- Harga pupuk dalam kontrak Rp. 700,-/Kg dengan fee Rp.
200.000.000,- ;
22
- Fee pertama dibayar Rp. 100.000.000,- sebelum proyek dikerjakan dan
fee kedua sebesar Rp. 100.000.000,- setelah proyek dibayar KPPN ;
- Bahwa terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada bulan Februari 2006
(sebelum pengiriman pupuk tanggal 27 Pebruari 2006) telah memberi fee
sebesar Rp. 100.000.000,- di Kantor Dishutbun Kab. Blitar yang
diserahkan sendiri oleh terdakwa dan diterima langsung oleh ssaksi Ir.
Rachmadi, MM dan pembayaran fee tahap kedua sekitar bulan Juni 2006
(setelah proyek dibayar KPPN) di tempat yang sama ;
- Bahwa surat penawaran harga dari PT. BIT nomor 12/BIT/IV/2006 tanggal
26 April 2006 yang dibuat oleh Staf Dishutbun Kab. Blitar dan terdakwa
tidak pernah membuat surat penawaran tersebut dengan perincian :
Harga dari PT. ABTS = Rp. 350,-/Kg
Ongkos angkat = Rp. 50,-/Kg
Fee = Rp. 15,-/Kg
Imbal = Rp. 50,-/kg
Keuntungan 20% = Rp. 93,-/Kg
Jumlah = Rp. 558,-/Kg
PPN=10%+PPH1,5% = Rp. 64,17/Kg
Jumlah harga jual = Rp. 622,17,-/Kg dibulatkan menjadi Rp. 623,-
/Kg ;
sedangkan harga penawaran sebesar Rp. 700,-/Kg adalah merupakan harga
kesepakatan antara terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro dengan saksi Ir.
Rachmadi, MM selaku KPA ;
- Bahwa setelah dicapai kesepakatan harga pupuk Rp. 700,-/Kg maka
terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro pada tanggal 26 Februari 2006 s/d
tanggal 6 Maret 2006 langsung mengirim pupuk bio kompos ke lokasi
pembagian pupuk di wilayah Kab. Blitar (sesuai peta lokasi) sedangkan
Kontrak/surat pemborongan Nomor : 248/GN-RHL/V/2006 baru ditanda
tangani tanggal 4 Mei 2006 oleh saksi Ir. Rachmadi, MM (selaku KPA) dan
terdakwa Drs. H. Sigit Subiantoro (selaku rekanan) tentang pengadaan
pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton @ Rp. 700,-/Kg = Rp.
1.001.000.000,- termasuk PPH dan PPn sedangkan pelaksanaan Proyek
sudah selesai pada tanggal 6 Maret 2006 hal tersebut bertentangan dengan
Keppres RI No. 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa yang
seharusnya dibuat kontrak dulu, baru dilakukan pengiriman pupuk ;
- Bahwa pengadaan pupuk bio kompos telah dinyatakan selesai dilaksanakan
berdasarkan Berita Acara serah terima Barang/hasil pekerjaan Nomor :
23
4/PPb/GN-RHL/2006 tanggal 23 Mei 2006 (hanya formalitas saja) dan
setelah dibayarkan seluruhnya (100%) sesuai dengan Berita Acara
Pembayaran Nomor : 49/BAP/GN-RHL/2006 tanggal 21 Mei 2006 ;
- Perbuatan terdakwa dalam pengadaan pupuk bio kompos tidak memenuhi
kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang
melawan hukum dan bertentangan dengan :
Pasal 17 (5) Keppres nomor : 80/2003 dalam keadaan tertentu dan
khusus pemilihan penyedia barang / jasa dilakukan dengan cara
penunjukkan langsung terhadap satu penyedia barang dengan cara
melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya ;
Kriteria keadaan tertentu adalah :
Darurat yang tidak dapat ditunda ;
Pekerjaan rahasia (seijin Presiden) ;
Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50 juta ;
Kriteria Keadaan Khusus adalah :
Tarif resmi pemerintah ;
Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, perbaikan, hak paten) ;
Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu ;
Merupakan hasil produksi usaha kecil dengan harga stabil ;
- Terdakwa tidak pernah mengikuti prosedur Penunjukan Langsung (PL)
sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres Nomor : 80 Tahun 2003 Bab
III angka 4 tentang Penunjukan langsung Hal ini terjadi karena sebelumnya
terdakwa telah memberi atau menjanjikan fee kepada saksi Ir. Rachmadi,
MM selaku Kadishutbun Kab. Blitar selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sehingga semua
administrasi dibuat hanya formalitas saja untuk memenuhi kelengkapan
persyaratan pencarian dana dari Bendahara Umum Negara ;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang
perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut terdakwa dan Penasehat
Hukumnya menyatakan pula sudah mengerti atas dakwaan Penuntut Umum, dan
baik terdakwa maupun Penasehat Hukumnya tidak akan mengajukan keberatan
atau eksepsi ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Jaksa Penuntut
Umum telah mengajukan saksi-saksi yang masing-masing telah memberikan
24
keterangan di bawah sumpah di persidangan, maupun saksi yang keterangannya
dibacakan di persidangan, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. NUR IKA ROKHANA, STP.MMA., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar sejak tahun 2003, dan saksi menjabat sebagai staf perlindungan ;
- Bahwa saksi mengetahui adanya proyek pengadaan pupuk bio kompos
tersebut dari atasan saksi, yaitu Ir. Rachmadi, MM. ;
- Bahwa saksi mengaku baru mengetahui, dalam proyek pengadaan pupuk
bio kompos tersebut, saksi ditunjuk sebagai sekretaris panitia pengadaan
barang dan jasa, pada saat saksi ditunjukkan SK penunjukkan tersebut di
Polda ;
- Bahwa selama saksi ditunjuk sebagai sekretaris panitia pengadaan barang
dan jasa, saksi tidak pernah menjalankan dan melaksanakan tugas serta
tanggung jawabnya sebagai sekretaris, karena saksi memang tidak tahu dan
tidak diperintahkan oleh pimpinan saksi ;
- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi
tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan ;
- Bahwa saksi pernah disuruh oleh Purno Sutanto untuk tanda tangan berita
acara hasil evaluasi penawaran dan negosiasi harga, namun pada saat itu
yang disodorkan oleh Purno Sutanto hanya lembar yang kedua saja,
sedangkan lembar yang pertama tidak ada ;
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi tidak
pernah membaca dokumen-dokumen yang berkenaan dengan proyek
tersebut ;
- Bahwa saksi tidak tahu, siapa yang melaksanakan tugas saksi sebagai
sekretaris panitia pengadaan barang dan jasa tersebut ;
- Bahwa setahu saksi, sumber dana dari proyek GERHAN tersebut berasal
dari pusat ;
- Bahwa saksi tidak pernah menerima SK penunjukkan sebagai sekretaris
panitia pengadaan barang dan jasa, proyek pengadaan pupuk bio kompos
tersebut ;
25
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
tidak tahu ;
2. TOHA IRAWAN, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi mengetahui adanya proyek pengadaan pupuk bio kompos
tersebut dari atasan saksi, yaitu Ir. Rachmadi, MM. ;
- Bahwa saksi mengaku baru mengetahui, dalam proyek pengadaan pupuk
bio kompos tersebut, saksi ditunjuk sebagai anggota panitia pengadaan
barang dan jasa, pada saat ada panggilan ke Polda, yang kemudian saksi
menanyakan perihal pemanggilan tersebut kepada Kasubdin Konservasi
(Sasmoko Hadi), dan yang bersangkutan kemudian menunjukkan SK
penunjukkan tersebut kepada saksi ;
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi tidak
pernah membaca dokumen-dokumen yang berkenaan dengan proyek
tersebut ;
- Bahwa setahu saksi, nilai proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut
yaitu Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih ;
- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi
tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan ;
- Bahwa saksi pernah disuruh oleh Purno Sutanto untuk tanda tangan berita
acara hasil evaluasi penawaran dan negosiasi harga, namun pada saat itu
yang disodorkan oleh Purno Sutanto hanya lembar yang kedua saja,
sedangkan lembar yang pertama tidak ada ;
- Bahwa setahu saksi, proyek dengan nilai Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) lebih, mekanismenya harus dilakukan dengan tender (lelang),
berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 ;
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tahun 2005 tersebut,
setahu saksi tidak pernah dilakukan proses tender (lelang) ;
- Bahwa setahu saksi, tahapan proses lelang dalam sebuah proyek adalah
aanwejzing memasukkan penawaran, pembukaan dari para rekanan,
penentuan pemenang, pembuatan kontrak, Surat Perintah Kerja (SPK),
kemudian baru pelaksanaan pekerjaan ;
26
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos dengan DIPA tahun
2005 tersebut, setahu saksi tidak melalui tahapan sebagaimana tersebut
diatas ;
- Bahwa setahu saksi, proyek pengadaan pupuk bio kompos senilai Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih tersebut, sistem pengadaannya
melalui penunjukkan langsung, dan tidak melalui tender terbuka (lelang) ;
- Bahwa untuk proyek senilai lebih dari satu milyar, mekanisme
pelaksanaannya harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang), hal
tersebut berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003 ;
- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek penunjukkan langsung dilakukan
untuk pengadaan proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) ke bawah ;
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, setahu saksi
pengiriman barang dilakukan sebelum kontrak dibuat, dan hal tersebut
tidak dapat dibenarkan ;
- Bahwa seharusnya pengiriman barang tersebut dilakukan setelah
penandatanganan kontrak dan diterbitkannya SPK (surat perintah kerja) ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
3. MUJI SLAMET, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Blitar sejak tahun 1987 sampai
dengan sekarang ;
- Bahwa saksi mengetahui di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan ada
proyek GERHAN tahun 2005, pada saat saksi dipanggil ke Polda untuk
diperiksa dan memberikan keterangan ;
- Bahwa pada saat saksi diperiksa di Polda, saksi baru mengetahui bahwa
saksi ditunjuk sebagai ketua panitia penerimaan barang, berdasarkan SK
kuasa pengguna anggran (KPA) Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang
ditunjukkan oleh Penyidik ;
27
- Bahwa sebagai ketua panitia penerimaan barang, saksi tidak pernah
menerima barang apapun, termasuk pupuk bio kompos dan saksi tidak
pernah melaksanakan tugasnya sebagai penerima barang ;
- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi
tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan ;
- Bahwa selama saksi ditunjuk sebagai ketua panitia penerimaan barang,
setahu saksi pernah ada SK-nya, dan saksi mengetahui SK-nya setelah saksi
ditunjukkan SK tersebut oleh Penyidik di Polda ;
- Bahwa setahu saksi, yang ditunjuk sebagai ketua dalam proyek GERHAN
tersebut adalah Pak Purno Sutanto ;
- Bahwa saksi pernah disuruh tanda tangan oleh Pak Purno Sutanto, pada
lembar yang harus ditanda tangani oleh saksi, akan tetapi saksi tidak pernah
tahu apa yang sudah saksi tanda tangani, dan saksi juga tidak membacanya ;
- Bahwa yang menjadi pokok permasalahan di dalam perkara terdakwa
tersebut adalah harga pupuk bio kompos dalam proyek ini terlalu tinggi,
dari harga yang sebenarnya dan saksi tidak tahu berapa harga pupuk yang
sebenarnya ;
- Bahwa saksi membenarkan tanda tangannya pada bukti surat tanda serah
terima barang pada saat diperlihatkan di persidangan, akan tetapi seingat
saksi pada saat saksi menandatangani surat tersebut, saksi tidak
membacanya terlebih dahulu ;
- Bahwa saksi mendengar dan mengetahui penyedia barang/jasa dalam
kegiatan pengadaan pupuk bio kompos tersebut adalah PT. Barokah Indo
Teknik, pada saat saksi dipanggil dan diperiksa di Polda ;
- Bahwa saksi tidak tahu kapan pertama kali pupuk bio kompos tersebut
disalurkan dan bagaimana pelaksanaan proyek tersebut saksi juga tidak
mengetahuinya ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
4. HERDINA TOMILIA, S.Hut., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar sejak saksi menjadi tenaga honorer sampai dengan sekarang ;
28
- Bahwa pada saat saksi diperiksa di Polda, saksi baru mengetahui bahwa
saksi ditunjuk sebagai anggota panitia penerimaan barang, berdasarkan SK
kuasa pengguna anggran (KPA) Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang
ditunjukkan oleh Penyidik ;
- Bahwa sebagai anggota panitia penerimaan barang, saksi tidak pernah
menerima barang apapun, termasuk pupuk bio kompos dan saksi tidak
pernah melaksanakan tugasnya sebagai penerima barang ;
- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi
tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sesuai
dengan tugas saksi sebagai anggota panitia penerima barang sebagaimana
mestinya ;
- Bahwa selama saksi ditunjuk sebagai anggota panitia penerimaan barang,
saksi tidak pernah menerima SK sebagai anggota panitia penerimaan
barang, dan saksi baru mengetahui SK tersebut setelah saksi ditunjukkan
oleh Penyidik di Polda ;
- Bahwa saksi tidak tahu, bagaimana proses pelaksanaan proyek tersebut, dan
siapa yang melaksanakannya, karena saksi sama sekali tidak pernah
dilibatkan dalam pelaksanaan proyek tersebut ;
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi tidak
pernah mendengar ada tender terbuka (lelang) atas proyek tersebut ;
- Bahwa saksi pernah disuruh tanda tangan oleh Pak Purno Sutanto, pada
lembar yang harus ditanda tangani oleh saksi, akan tetapi saksi tidak pernah
tahu apa yang sudah saksi tanda tangani, dan saksi juga tidak membacanya ;
- Bahwa setahu saksi, dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,
saksi tidak pernah diajak rapat ;
- Bahwa saksi tidak tahu, berapa besarnya anggaran proyek GERHAN
tersebut, yang saksi tahu, bahwa proyek GERHAN tersebut anggarannya
dari DIPA tahun 2005 ;
- Bahwa saksi tahu PT. Barokah Indi Teknik ditunjuk sebagai rekanan dan
Pak Sigit Subiantoro sebagai Direkturnya, pada saat saksi dipanggil untuk
memberikan keterangan di Polda ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
5. PURNO SUTANTO, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
29
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar dan saksi menjabat sebagai Kepala Seksi Konservasi Tanah, sejak
tahun 2004 sampai dengan saksi pensiun tahun 2007 ;
- Bahwa setahu saksi, GERHAN adalah Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan
dan Lahan ;
- Bahwa saksi tidak tahu, berapa besarnya anggaran proyek GERHAN
tersebut, yang saksi tahu, bahwa proyek GERHAN tersebut anggarannya
dari DIPA tahun 2005 ;
- Bahwa saksi tidak pernah dilibatkan di dalam kepanitiaan untuk aplikasi
pelaksanaan di dalam proyek tersebut, akan tetapi saksi tiba-tiba ditunjuk
sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan sekaligus sebagai Kepala Dinas Kehutanan
dan Perkebunan ;
- Bahwa saksi sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang mempunyai anggota
yang berjumlah 4 orang, yaitu Nur Ika Rokhana, STP sebagai sekretaris, N.
Nurhadi, Supriyono dan Toha Irawan ;
- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi
tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sesuai
dengan tugas saksi sebagai ketua panitia pengadaan barang sebagaimana
mestinya ;
- Bahwa pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,
langsung diambil alih oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa pengguna Anggaran
(KPA) dan selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ;
- Bahwa setahu saksi, ada rapat yang diadakan oleh pimpinan yaitu Pak
Rachmadi dalam rangka persiapan pelaksanaan proyek GERHAN tersebut
sebanyak 2 kali ;
- Bahwa pada saat saksi ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang
dalam proyek GERHAN tersebut, saksi pernah menerima SK sehubungan
dengan penunjukkan tersebut ;
- Bahwa pada saat saksi ditunjuk sebagai ketua Panitia Pengadaan Barang,
barang yang berupa pupuk bio kompos tersebut sudah ada, akan tetapi saksi
tidak tahu pupuk bio kompos tersebut berasal darimana dan saksi juga tidak
tahu berapa harganya ;
30
- Bahwa pada saat saksi menandatangani berita acara penerimaan barang,
saksi mengetahui bahwa barang yang berupa pupuk bio kompos tersebut,
diserahterimakan dari PT. Barokah Indo Teknik, dimana Direkturnya
adalah Pak Sigit Subiantoro ;
- Bahwa setahu saksi, untuk proyek bernilai lebih dari satu milyar,
mekanisme pelaksanaannya harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang)
berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003, dan tidak dilakukan dengan
penunjukkan langsung, dan apabila pelaksanaan proyek tersebut tidak
berdasarkan dengan aturan yang ada, hal tersebut tidak dapat dibenarkan ;
- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek penunjukkan langsung dilakukan
untuk pengadaan proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) ke bawah ;
- Bahwa pada saat saksi selesai diperiksa, saksi baru mengetahui jumlah
pupuk bio kompos dalam proyek pengadaan tersebut adalah sebanyak 1400
ton lebih, dan semuanya sudah disalurkan ke kelompok-kelompok tani ;
- Bahwa saksi juga pernah menandatangani berita acara evaluasi penawaran
harga pupuk, dimana harga perkiraannya sebesar Rp. 700,- per/kg ;
- Bahwa selain berita acara evaluasi penawaran harga pupuk, saksi juga
pernah menandatangani surat-surat lain yaitu undangan Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) untuk rekanan, usulan dari tim pengadaan barang, dan
HPS (Harga Perkiraan Sementara) ;
- Bahwa proses penyaluran pupuk tersebut kepada kelompok tani dilakukan
sejak akhir bulan Februari 2006 sampai dengan bulan Maret 2006 ;
- Bahwa setahu saksi, harga pupuk bio kompos tersebut di pasaran sebesar
Rp. 500,-, sedangakan di proyek ini harganya sebesar Rp. 700,- per/kg, dan
menurut saksi harga tersebut terlalu mahal ;
- Bahwa saksi tidak tahu, siapa yang membuat HPS (Harga Perkiraan
Sementara) dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, setahu saksi
pengiriman barang dilakukan sebelum kontrak dibuat, dan hal tersebut
tidak dapat dibenarkan ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
6. ACHYAR, SP., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
31
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar dan saksi menjabat sebagai Kepala Seksi Perlindungan Tanaman,
sampai dengan sekarang ;
- Bahwa saksi tidak pernah dilibatkan di dalam kepanitiaan untuk aplikasi
pelaksanaan di dalam proyek tersebut, akan tetapi saksi tiba-tiba ditunjuk
sebagai Ketua Panitia Pemeriksa Barang oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan sekaligus sebagai Kepala Dinas Kehutanan
dan Perkebunan ;
- Bahwa pada saat saksi ditunjuk sebagai Ketua Panitia Penerima Barang
dalam proyek GERHAN tersebut, saksi tidak pernah menerima SK
sehubungan dengan penunjukkan tersebut ;
- Bahwa proyek GERHAN tersebut anggarannya berasal dari DIPA tahun
2005 ;
- Bahwa dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi
tidak tahu karena saksi tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sesuai
dengan tugas saksi sebagai ketua panitia penerima barang sebagaimana
mestinya ;
- Bahwa pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,
langsung diambil alih oleh Pak Rachmadi selaku Kuasa pengguna Anggaran
(KPA) dan selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ;
- Bahwa saksi tidak tahu, mengenai prosedur pelaksanaan dalam suatu
proyek ;
- Bahwa saksi pernah membaca Keppres No. 80 tahun 2003, dimana
menurut ketentuan tersebut proyek dengan nilai sebesar Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) ke bawah, dapat dilaksanakan dengan
penunjukkan langsung, akan tetapi apabila proyek dengan nilai sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) ke atas, dilaksanakan dengan tender
terbuka (lelang) ;
- Bahwa setahu saksi, proyek GERHAN di Dinas Kehutanan dan Perkebunan
sebesar diatas Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), dan pelaksanaan
proyek tersebut harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang), bukanlah
dengan penunjukkan langsung ;
- Bahwa saksi tidak tahu, proyek GERHAN di Dinas Kehutanan dan
Perkebunan tersebut melalui proses tender terbuka (lelang) ataukah tidak ;
32
- Bahwa saksi pada saat itu pernah mengecek di lapangan, akan tetapi pupuk
tersebut sudah tidak ada, karena sudah disalurkan di kelompok-kelompok
tani dan para petani ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
7. MASNA KARIMAH, S.Hut., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar dan saksi menjabat sebagai staf Subdin Perlindungan dan Konservasi,
sampai dengan sekarang ;
- Bahwa setahu saksi, Pak Rachmadi menjabat sebagai Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sejak tahun 2001 ;
- Bahwa saksi ditunjuk sebagai bendahara proyek pengadaan pupuk bio
kompos tersebut, yang bertugas membantu bidang administrasi dan
keuangan ;
- Bahwa tugas saksi sebagai bendahara proyek adalah menyiapkan DIPA,
dimana DIPA untuk proyek tersebut dimulai sejak 31 Januari 2005 dan
berakhir pada 31 Desember 2006 ;
- Bahwa saksi diperintahkan oleh Pak Rachmadi selaku pimpinan saksi di
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, serta selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) untuk membuat/mengetik semua surat-surat yang berkenaan dengan
administrasi proyek tersebut ;
- Bahwa saksi tidak pernah tahu, ada rapat yang diadakan dalam rangka
persiapan pelaksanaan proyek tersebut ;
- Bahwa dalam pelaksanaan proyek tersebut telah dibentuk dan ditunjuk
panitia untuk melaksanakannya, yaitu panitia pengadaan barang yang
ketuanya adalah Purno Sutanto, panitia pemeriksa barang yang ketuanya
adalah Achyar dan panitia penerima barang yang ketuanya adalah Muji
Slamet ;
- Bahwa masing-masing panitia proyek tersebut dibuatkan SK per 1 Januari
2006 atas petunjuk DIPA, kemudian SK penunjukkan tersebut disampaikan
kepada masing-masing panitia ;
33
- Bahwa pelaksanaan proyek tersebut pada sekitar bulan April 2006 sampai
dengan bulan Juni 2006 ;
- Bahwa setahu saksi, besarnya anggaran dalam proyek pengadaan pupuk bio
kompos tersebut adalah kurang lebih Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) ;
- Bahwa setahu saksi, yang menyediakan barang yang berupa pupuk bio
kompos dalam proyek tersebut adalah PT. Barokah Indo Teknik, dan
Direkturnya adalah Pak Sigit Subiantoro ;
- Bahwa setahu saksi, mekanisme pembayaran dalam proyek GERHAN
tersebut adalah melalui KPPN yang kemudian langsung dicairkan (SP2D) ke
rekanan yaitu PT. Barokah Indo Teknik, dengan nilai proyek sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dikurangi pajak ;
- Bahwa setahu saksi, untuk proyek bernilai lebih dari satu milyar,
mekanisme pelaksanaannya harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang)
berdasarkan Keppres No. 80 Tahun 2003, dan tidak dilakukan dengan
penunjukkan langsung, dan apabila pelaksanaan proyek tersebut tidak
berdasarkan dengan aturan yang ada, hal tersebut tidak dapat dibenarkan ;
- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek penunjukkan langsung dilakukan
untuk pengadaan proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) ke bawah ;
- Bahwa setahu saksi, proyek pengadaan pupuk bio kompos senilai Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih tersebut, sistem pengadaannya
melalui penunjukkan langsung, dan tidak melalui tender terbuka (lelang) ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
8. Ir. WAHONO HADI SUSANTO, MS., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya dugaan
korupsi, di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2005, yang ada
kaitannya dengan terdakwa Rachmadi ;
- Bahwa saksi adalah Direktur Utama PT. ABTS yang bergerak di bidang
agrobisnis ;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 2003, pada saat sosialisasi
masalah pelestarian lahan ;
- Bahwa PT. ABTS sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang memproduksi
pupuk bio kompos, yang tempat produksinya terletak di Desa Sumber
34
Lumbu Kec. Wates, Kab. Kediri (PG. Ngadirejo) dan Desa Jengkol Kab.
Kediri dengan merek dagang Sekartaji ;
- Bahwa seingat saksi, dalam bulan Februari sampai dengan bulan Maret
2006, PT. ABTS pernah menjual pupuk bio kompos kepada PT. Barokah
Indo Teknik ;
- Bahwa nilai kontrak yang disepakati dalam proses jual beli tersebut adalah
sebesar Rp. 314.000.000,- (tiga ratus empat belas juta rupiah), yang
pertama bernilai Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan yang kedua
bernilai Rp. 114.000.000,- (seratus empat belas juta rupiah), yang pernah
saksi tanda tangani bukti pembayarannya ;
- Bahwa PT. Barokah Indo Teknik membeli pupuk bio kompos tersebut dari
saksi dengan harga Rp. 350,- per/kg-nya, harga tersebut merupakan harga
di tempat produksi saksi dan PT. Barokah Indo Teknik membeli pupuk bio
kompos tersebut sebanyak 1.470.000 kg (1.470 ton) ;
- Bahwa pada saat saksi dipanggil di Polda, saksi baru mengetahui bahwa
pupuk bio kompos yang terdakwa beli dari saksi tersebut, terdakwa jual lagi
kepada Pak Rachmadi, yang kemudian saksi tahu bahwa hal tersebut
menjadi masalah dalam perkara ini, yaitu adanya dugaan korupsi ;
- Bahwa pupuk bio kompos tersebut adalah pupuk organik, yang berwarna
hitam yang gunanya untuk menambah bahan organik pada lahan ;
- Bahwa pupuk bio kompos yang diproduksi oleh PT. ABTS tersebut, dikemas
dalam sak plastik, dan tiap sak plastik tersebut berisi 40 kg, dengan merek
Sekartaji ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
9. Ir. SASMOKO ADI, MSi., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar dan saksi menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Perlindungan dan
Konservasi sejak tahun 1980 sampai dengan sekarang ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya
pemeriksaan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Jakarta, tentang
35
permasalahan pengadaan pupuk yang terdapat di kantor Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa pemeriksaan dari BPK tersebut berkenaan dengan DIPA secara
khusus dan menyeluruh yaitu proyek GERHAN tahun 2005 ;
- Bahwa hasil dari pemeriksaan BPK terhadap proyek GERHAN tersebut,
ternyata ditemukan kerugian negara, yang diakibatkan dari harga
pembelian pupuk yang tidak sesuai dengan penghitungan BPK yang
sesungguhnya ;
- Bahwa saksi tidak tahu, berapa besarnya jumlah kerugian negara yang
diakibatkan harga pembelian pupuk dalam proyek GERHAN tersebut,
karena saksi tidak sempat membaca hasil resume pemeriksaan dari BPK ;
- Bahwa saksi mengetahui rekanan dalam pelaksanaan proyek GERHAN
tersebut, setelah ada pemeriksaan dari BPK, dimana rekanan tersebut
adalah PT. Barokah Indo Teknik yang Direkturnya adalah Pak Sigit
Subiantoro ;
- Bahwa dalam pelaksanaan proyek pengadaan pupuk tersebut, tidak pernah
dilaksanakan rapat persiapan lelang maupun kegiatan tender terbuka
(lelang) ;
- Bahwa mekanisme pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos
tersebut, dilakukan dengan cara penunjukkan langsung, dan tidak dengan
cara tender terbuka (lelang) ;
- Bahwa saksi tidak dilibatkan sebagai panitia dalam pelaksanaan proyek
pengadaan pupuk tersebut ;
- Bahwa pada saat ada pemeriksaan dari BPK, saksi bersama-sama dengan
BPK melakukan pengecekan barang di lapangan, dan ternyata barang yang
berupa pupuk tersebut ada di tempat, dimana pupuk tersebut langsung
dikirim ke kelompok tani, untuk kemudian disalurkan ke petani ;
- Bahwa setahu saksi, yang berperan aktif dalam pelaksanaan proyek
pengadaan pupuk bio kompos tersebut adalah Pak Rachmadi, yang dalam
hal ini selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan sekaligus selaku
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
tidak tahu ;
10. SUWARDI, SH., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
36
- Bahwa saksi bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab. Blitar
sejak tahun 1985, dan diangkat sebagai staf Bagian Hukum Pemkab. Blitar ;
- Bahwa pada tahun 2002 saksi diangkat menjadi Kepala Bagian Hukum
Pemkab. Blitar sampai dengan sekarang ;
- Bahwa tugas saksi sebagai Kepala Bagian Hukum Pemkab. Blitar adalah
mengumpulkan materi untuk produk-produk hukum, mengevaluasi produk
hukum, mendokumentasikan produk-produk hukum, menyebarluaskan
produk-produk hukum, memberikan saran dan pendapat hukum kepada
Bupati, memberikan bantuan kepada pegawai Pemkab. Blitar yang
bermasalah hukum di dalam maupun di luar Pemkab. Blitar ;
- Bahwa saksi baru mengetahui pada saat saksi diperiksa di Polda, bahwa
ternyata ada nota dinas yang dibuat oleh Kadishutbun (Ir. Rachmadi)
tertanggal 3 Februari 2006 tentang permohonan keadaan darurat
(emergency) persetujuan penunjukkan langsung pengadaan barang dalam
kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar kepada Bupati Blitar ;
- Bahwa setahu saksi, Bagian Hukum Pemkab. Blitar maupun Bagian Umum
Pemkab. Blitar tidak pernah mendapatkan tembusan/disposisi/perintah
sehubungan dengan nota dinas yang dibuat oleh Kadishutbun (Ir.
Rachmadi) tersebut, yang ditujukan kepada Bupati Blitar ;
- Bahwa saksi tidak tahu, siapa yang mengajukan permohonan penunjukkan
langsung kepada Bupati, karena surat permohonan tersebut tidak melalui
bagian hukum, akan tetapi langsung ke Bupati ;
- Bahwa sebelum Bupati Blitar menerbitkan surat tentang penunjukkan
langsung rekanan tersebut, tidak ada saran maupun pendapat yang
diberikan oleh Bagian Hukum kepada Bupati, karena surat tersebut tidak
mendapatkan disposisi dari Bupati untuk diteruskan ke Bagian Hukum ;
- Bahwa saksi membenarkan tanda tangan yang terdapat dalam suratdari
Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tertanggal 8 Februari 2006 perihal
penunjukkan langsung rekanan pengadaan barang tersebut adalah tanda
tangan Bupati Blitar H. Herry Noegroho, SE.MH. ;
- Bahwa setahu saksi, mekanisme persuratan yang ada di Pemkab. Blitar
apabila ada perintah koordinasi baik dari Bupati Blitar maupun Sekda Blitar
dimana ada permintaan konsultasi ke Bagian Hukum, maka surat tersebut
barulah masuk ke Bagian Hukum, yang kemudian Bagian Hukum
memberikan saran maupun pendapat kepada Bupati untuk menjawab surat
tersebut ;
37
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
tidak tahu ;
11. HADI SUGITO, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan
pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;
- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.
Kademangan, meliputi Desa Sumberejo, Desa Plumpungrejo, Desa Jimbe
dan Desa Kademangan ;
- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan
pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;
- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan
pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan
pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada
para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan
setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;
- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman
jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk
meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik ;
- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat
sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila
pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman
mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini
bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera
dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;
- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut
diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung
disalurkan kepada para petani ;
- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan
lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan
38
mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme
pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
12. HARIJADI, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan
pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;
- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.
Panggungrejo yang meliputi Desa Kalitengah, Desa Margomulyo, Desa
Bumiayu, Desa Panggungasri dan Desaa Balerejo ;
- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan
pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;
- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan
pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan
pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada
para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan
setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;
- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman
jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk
meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik ;
- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat
sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila
pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman
mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini
bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera
dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;
- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut
diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung
disalurkan kepada para petani ;
39
- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan
lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan
mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme
pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
13. SUPARJO, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan
pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;
- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.
Panggungrejo yang meliputi Desa Tugurejo, Desa Wates, Desa Ringinrejo,
Desa Panggungasri dan Desa Ringinrejo ;
- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan
pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;
- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan
pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan
pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada
para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan
setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;
- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman
jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk
meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik ;
- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat
sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila
pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman
mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini
bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera
dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;
40
- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut
diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung
disalurkan kepada para petani ;
- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan
lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan
mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme
pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
14. TRIMO SUGANDI, SP., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan permasalahan
pupuk bio kompos yang ada di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
- Bahwa saksi bekerja di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar, sebagai penyuluh kehutanan lapangan ;
- Bahwa saksi sebagai penyuluh kehutanan lapangan bertugas di wilayah Kec.
Kademangan yang meliputi Desa Bendosari, Desa Suruwadang, Desa
Dawuhan dan Desa Sumberjati ;
- Bahwa setahu saksi, pada tahun 2005 di kantor Dinas kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar pernah mengadakan kegiatan pengadaan
pupuk bio kompos sehubungan dengan proyek GERHAN ;
- Bahwa sebagai penyuluh kehutanan lapangan, saksi juga mengadakan
pembinaan kepada kelompok-kelompok tani dan sehubungan dengan
pengadaan pupuk bio kompos tersebut, saksi juga mensosialisasikan kepada
para petani, bahwa pemupukan dilakukan pada sebelum mulai hujan dan
setelah hujan, yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2006 ;
- Bahwa pupuk bio kompos tersebut dipergunakan untuk memupuk tanaman
jati, mlinjo dan pete, dimana pupuk bio kompos tersebut berguna untuk
meningkatkan hara tanah, supaya tanah menjadi gembur dan subur, dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik ;
- Bahwa pemupukan tersebut seharusnya memang dilakukan pada saat
sebelum dimulainya hujan dan setelah hujan, akan tetapi apabila
pemupukan tersebut tidak dilakukan, tidak akan mengakibatkan tanaman
mati, akan tetapi pertumbuhannya saja yang kurang bagus, dan hal ini
41
bukan merupakan suatu keadaan yang mendesak yang harus segera
dilakukannya pemupukan terhadap tanaman ;
- Bahwa setahu saksi, mekanisme pendistribusian pupuk bio kompos tersebut
diterima langsung oleh kelompok-kelompok tani, yang kemudian langsung
disalurkan kepada para petani ;
- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, para penyuluh kehutanan
lapangan termasuk saksi sendiri, diberikan pengarahan dari Pimpinan
mengenai mekanisme pokoknya saja, dan bukan mengenai mekanisme
pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
15. AGUNG PAMUJI HADI, pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi bekerja pada perusahaan jasa angkutan yang menyewakan
kendaraan truck ;
- Bahwa saksi kenal dengan Pak Sigit Subiantoro sejak tahun 2004 ;
- Bahwa saksi pernah diminta Pak Sigit Subiantoro untuk mencarikan
kendaraan truck, untuk mengangkut pupuk bio kompos di beberapa
kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar ;
- Bahwa kemudian saksi mendatangi Pamuji di Desa Soso, Kec. Gandusari,
Kab. Blitar untuk menyewa beberapa kendaraan truck milik yang
bersangkutan, yang akan dipergunakan untuk mengangkut pupuk bio
kompos, berdasarkan permintaan dari Pak Sigit Subiantoro ;
- Bahwa kendaraan truck yang dipakai oleh saksi untuk mengangkut pupuk
bio kompos ke beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar tersebut
adalah kurang lebih 20 truck, dimana setiap truck tersebut dapat
mengangkut pupuk bio kompos sebanyak 5 ton ;
- Bahwa saksi memberikan denah ke beberapa lokasi yang dituju, kepada
setiap koordinator yang mengantarkan pupuk bio kompos tersebut, dan
setiap koordinator melaporkan kepada saksi bahwa pupuk bio kompos
tersebut telah diantarkan ke lokasi yang dituju sesuai dengan denah yang
diberikan oleh saksi, dengan membawa surat jalan yang sudah ditanda
tangani oleh masing-masing penerima yaitu kelompok-kelompok tani ;
- Bahwa pelaksanaan pengiriman pupuk bio kompos tersebut dilaksanakan
sekitar bulan April 2006, dan pelaksanaan pengiriman pupuk bio kompos
42
ke 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar tersebut diselesaikan dalam
waktu sekitar 2 minggu ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
16. Ir. RACHMADI, MM., pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa saksi pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
- Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan adanya proyek
GERHAN tahun 2005, dalam pengadaan pupuk bio kompos di kantor Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa pada saat proyek GERHAN tersebut dicanangkan di Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, saksi menjabat sebagai
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, sekaligus
menjadi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam pelaksanaan proyek
tersebut ;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak tahun 2004, pada saat ada
sosialisai tentang pupuk baru, dimana saksi pada saat itu sebagai peserta
sosialisasi, dan Pak Sigit Subiantoro sebagai pihak yang menyelenggarakan
acara sosialisasi tersebut ;
- Bahwa pada tahun 2005, saksi pernah meminta Pak Sigit Subiantoro untuk
menangani proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, sehubungan
dengan adanya proyek GERHAN yang ada di Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, anggarannya berasal
dari DIPA tahun 2005, akan tetapi pelaksanaannya tahun 2006 ;
- Bahwa besarnya anggaran untuk proyek tersebut di dalam DIPA tahun 2005
adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih ;
- Bahwa di dalam DIPA nama pos anggaran atas proyek tersebut adalah
pembuatan hutan rakyat, istilah lainnya yaitu GERHAN (Gerakan Nasional
Rehabilitasi Hutan dan Lahan) ;
- Bahwa pada saat itu saksi pernah menyampaikan kepada terdakwa, bahwa
di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ada pengadaan
pupuk bio kompos, apabila terdakwa berminat, maka prosedur yang harus
dilakukan adalah mengajukan permohonan yang bentuknya penawaran ;
- Bahwa dalam pelaksanaan proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut,
saksi telah menunjuk beberapa orang di Dinas Kehutanan dan Perkebunan
43
Kabupaten Blitar untuk menjadi panitia, yaitu panitia pengadaan barang,
panitia pemeriksa barang dan panitia penerima barang ;
- Bahwa panitia yang sudah saksi tunjuk berdasarkan SK penunjukkan
tersebut, tidak pernah dilibatkan dan difungsikan sebagaimana mestinya,
karena saksi sendiri-lah yang menangani pelaksanaan proyek tersebut ;
- Bahwa saksi pernah membaca Keppres No. 80 tahun 2003, dimana isi dari
Keppres tersebut adalah mengenai mekanisme pangadaan barang dan jasa ;
- Bahwa dalam ketentuan Keppres No. 80 tahun 2003 tersebut, sudah jelas
diatur bahwa proyek yang bernilai Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) keatas, mekanisme pengadaannya harus dilakukan dengan tender
terbuka (lelang), sedangkan proyek yang bernilai Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) ke bawah, mekanisme pengadaannya dapat dilakukan
dengan penunjukkan langsung ;
- Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, seharusnya
mekanisme pengadaannya melalui tender terbuka (lelang), dan bukanlah
melalui mekanisme penunjukkan langsung kepada rekanan yaitu PT.
Barokah Indo Teknik, yang Direkturnya adalah Pak Sigit Subiantoro, dan
hal tersebut tidak dapat dibenarkan ;
- Bahwa saksi tidak mengadakan kegiatan tender terbuka (lelang), oleh
karena pada saat itu saksi meminta ijin kepada Bupati Blitar melalui nota
dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tertanggal 3 Februari
2006 perihal permohonan emergency persetujuan penunjukkan langsung
pengadaan barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar tahun 2005, dan
Pak Bupati pada saat itu memperbolehkannya ;
- Bahwa penawaran harga dari terdakwa pada saat itu adalah Rp. 420,-
per/kg, lalu saksi menambah penawaran dari terdakwa tersebut dengan
ongkos angkut menjadi Rp. 700,- per/kg, yang kemudian harga tersebut
saksi tetapkan menjadi harga perkiraan sementara (HPS) ;
- Bahwa setahu saksi, jika ada surat perintah kerja (SPK) dalam suatu proyek,
pelaksanaannya dilakukan lebih dahulu daripada SPK-nya, hal tersebut
tidak dapat dibenarkan ;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
Menimbang, bahwa telah pula didengar keterangan ahli bernama SETYO
BASUKI, yang memberikan keterangan di bawah sumpah dalam persidangan
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
44
- Bahwa ahli pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan Penyidik
Polda Jatim ;
- Bahwa ahli memberikan keterangan sehubungan dengan adanya permintaan
audit terhadap proyek pengadaan pupuk bio kompos yang terdapat di Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
- Bahwa ahli bekerja di kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Propinsi Jawa Timur ;
- Bahwa jabatan ahli adalah sebagai auditor, yang tugas pokoknya adalah
memberikan bantuan audit perhitungan kerugian keuangan negara maupun
audit-audit lain yang diperintahkan oleh atasan langsung ;
- Bahwa untuk audit di Dinas Kehutanan dan Perkebunan, ahli memfokuskan
pemeriksaan pada anggaran tahun 2006 dengan mata pos anggaran
pengeluaran lain-lain, DIPA tahun 2006 No.0160.0/069-03.0.2006 tanggal 31
Desember 2005, dengan besar nominalnya adalah Rp. 1.746.750.000,- (satu
milyar tujuh ratus empat puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) ;
- Bahwa dari alokasi sesuai dengan daftar isiian pelaksanaan anggaran sebesar
Rp. 1.746.750.000,- diperinci menjadi 5 kegiatan, yaitu :
1) Pembuatan hutan rakyat seluas 1.450 Ha, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.015.000.000,- ;
2) Pembuatan tanaman hutan rakyat kemitraan seluas 200 Ha, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 84.000.000,- ;
3) Pembuatan tanaman rakyat insentik seluas 400 Ha, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 168.000.000,- ;
4) Pembuatan tanaman hutan rakyat pengkayaan seluas 650 Ha, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 195.000.000,- ;
5) Pembuatan tanaman reboisasi dalam rangka perlindungan hara tanah
seluas 50 Ha, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 55.250.000,- ;
- Bahwa ahli hanya ditugaskan untuk memfokuskan pemeriksaan pada kegiatan
yang pertama yaitu pembuatan tanaman hutan rakyat seluas 1.450 Ha, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- ;
- Bahwa alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- tersebut dipergunakan
untuk pengadaan pupuk bio kompos, dan mekanisme pengadaannya dengan
penunjukkan langsung dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.010.000.000,- ;
- Bahwa nilai kontrak sebesar Rp. 1.010.000.000,- tersebut, dipergunakan untuk
pembelian pupuk bio kompos sebanyak 1,43 ton atau 1.430 kg, dengan harga
per/kg-nya sebesar Rp. 700,-, sehingga jumlah nilai kontraknya sebesar Rp.
1.010.000.000,- ;
45
- Bahwa dari dokumen yang ada pada Penyidik yang diserahkan kepada Ahli,
prosedur penunjukkan langsung dalam proyek ini tidak diikuti sebagaimana
mestinya, atau hanya formalitas saja, oleh karena dalam pelaksanaannya pupuk
bio kompos tersebut sudah dikirim pada akhir bulan Maret 2006 sampai
dengan awal bulan April 2006, sedangkan kontrak baru ditanda tangani
tanggal 4 Mei 2006 ;
- Bahwa berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 Bab.I Point C-4 penunjukkan
langsung dapat dilaksanakan dengan kriteria sebagai berikut, yaitu keadaan
tertentu yang meliputi :
a) Pengamanan darurat dalam kaitannya dengan keamanan negara, termasuk
bencana alam ;
b) Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan
keamanan negara ;
c) Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp. 50.000.000,-
yang kriterianya adalah untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,
resiko yang ditimbulkan kecil, dan disediakan untuk pengadaan barang dan
jasa yang mempunyai modal kecil ;
- Bahwa pada hasil audit, ahli menemukan beberapa dokumen tentang
mekanisme penunjukkan langsung dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos
tersebut, yaitu Surat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar sebagai Kuasa Pengguna Anggaran No.39/KPA-GERHAN/2006 tanggal
17 April 2006 kepada panitia barang-barang perihal penunjukkan, Surat
penawaran harga dari PT. Barokah Indo Teknik tertanggal 26 April 2006, dan
dokumen yang dibuat oleh Ketua Panitia Pengadaan Barang
No.38/PDB/GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 ;
- Bahwa untuk proyek diatas satu milyar, seharusnya mekanisme pengadaannya
dilakukan dengan tender terbuka (lelang), dan bukan penunjukkan langsung,
karena tenggang waktu pelaksanaannya selama 1 (satu) tahun ;
- Bahwa menurut ahli, mekanisme penunjukkan langsung dengan nilai maksimal
sebesar Rp. 50.000.000,- dapat diberlakukan keadaan yang darurat, apabila
memenuhi kriteria yaitu untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,
resiko yang ditimbulkan kecil dan disediakan untuk pengadaan barang dan jasa
yang mempunyai modal kecil, sehingga apabila tidak memenuhi kriteria-
kriteria tersebut, maka hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena tidak sesuai
dengan aturan yang berlaku ;
- Bahwa situasi tanaman yang di musim penghujan harus dipupuk sesegera
mungkin agar pertumbuhannya bagus, menurut ahli tidaklah memenuhi
46
kriteria yang terdapat di dalam mekanisme penunjukkan langsung, dan hal
tersebut tidak dapat dibenarkan ;
- Bahwa harga kontrak yang wajar menurut pemeriksaan hasil audit dari ahli
adalah sebesar Rp. 569.000.000,- (lima ratus enam puluh sembilan juta
rupiah), dengan perincian harga dasar pupuk per/kg-nya adalah Rp. 350,-
sudah termasuk di dalamnya ongkos angkut dan keuntungan ;
- Bahwa dari hasil audit tersebut, terdapat selisih antara harga kontrak yang
wajar sesuai dengan hasil pemeriksaan audit dari BPKP dengan harga kontrak
yang dibuat oleh kedua belah pihak, sehingga didapati kerugian negara sebesar
Rp. 431.600.000,- ;
Menimbang, bahwa atas keterangan ahli tersebut, terdakwa menyatakan
bahwa ada yang salah mengenai penawaran harga dari terdakwa adalah sebesar
Rp. 420,- per/kg dan bukan Rp. 700,- per/kg ;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memberikan
kesempatan kepada terdakwa dan Penasehat Hukumnya untuk mengajukan saksi a
de charge (saksi yang meringankan) sehubungan dengan perkara yang sedang
terdakwa hadapi, dimana Penasehat Hukum terdakwa telah berupaya untuk
menghadirkan saksi a de charge tersebut ke depan persidangan, akan tetapi saksi a
de charge tersebut berhalangan hadir, dan kemudian Penasehat Hukum terdakwa
menyatakan tidak akan mengajukan saksi yang meringankan tersebut ;
Menimbang, bahwa telah didengar pula keterangan terdakwa di
persidangan, yang telah memberikan keterangan yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa terdakwa pernah diperiksa dan memberikan keterangan di depan
Penyidik Polda Jatim ;
Bahwa terdakwa memberikan keterangan sehubungan dengan adanya dugaan
korupsi di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, dalam
pengadaan pupuk bio kompos proyek GERHAN ;
Bahwa terdakwa adalah Direktur PT. Barokah Indo Teknik yang didirikan sejak
tahun 2005, yang bergerak di bidang perdagangan umum, jasa, pembangunan,
perbengkelan dan pertanian, dan juga sekaligus sebagai rekanan dalam proyek
pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;
Bahwa PT. Barokah Indo Teknik dapat ditunjuk oleh Dishutbun Kab. Blitar
untuk menjadi rekanan dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos kegiatan
GERHAN, karena pada tahun 2004 ada sosialisasi pemakaian pupuk bio
kompos di Ngadirejo untuk tanaman tebu, yang kualitas dan kuantitasnya baik,
47
dimana pada saat itu Pak Rachmadi sebagai peserta sosialisasi merasa teratrik
untuk proyek GERHAN ;
Bahwa terdakwa mengetahui di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ada proyek GERHAN, karena pada tahun 2006 terdakwa
dihubungi oleh Pak Rachmadi yang pada waktu itu Kepala Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar, dengan mengatakan bahwa di kantornya
ada proyek GERHAN, apabila berminat terdakwa diminta untuk mengajukan
permohonan ;
Bahwa kemudian terdakwa datang ke kantor Dishutbun dan bertemu dengan
Pak Rachmadi, dan membicarakan mengenai proyek GERHAN berupa
pengadaan pupuk bio kompos sebanyak 1.430 ton ;
Bahwa pada saat itu Pak Rachmadi menanyakan apakah terdakwa bersedia
mengusahakannya, dan terdakwa mengatakan bersedia untuk
mengusahakannya ;
Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, terdakwa
mengadakan penawaran harga dengan Pak Rachmadi, dimana terdakwa
menentukan harga pupuk per/kg-nya adalah sebesar Rp. 420,-, yang kemudian
ditawar oleh Pak Rachmadi sebesar Rp. 250,- per/kg ;
Bahwa kemudian di dalam kontrak menjadi Rp. 700,- per/kg, oleh karena
kontrak tersebut dibuatnya setelah proses pengiriman pupuk tersebut selesai,
atas permintaan dari Pak Rachmadi yang meminta supaya pupuk untuk segera
dikirim karena masih ada hujan sekitar akhir bulan Februari sampai dengan
akhir bulan Maret 2006, dan kontrak tersebut dibuat pada bulan Mei 2006 ;
Bahwa yang menandatangani kontrak tersebut adalah Pak Rachmadi selaku
Kuasa Pengguna Anggaran dan terdakwa sendiri selaku Direktur PT. Barokah
Indo Teknik sebagai rekanan ;
Bahwa pada tanggal 2 Juni 2006 terdakwa menerima pembayaran dari KPPN
sebesar Rp. 896.350.000,- (delapan ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus
lima puluh ribu rupiah), yang menurut terdakwa pembayaran tersebut terlalu
banyak, dan yang seharusnya terdakwa terima adalah sebesar Rp.
596.350.000,- (lima ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus lima puluh ribu
rupiah), sehingga ada kelebihan pembayaran sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah) ;
Bahwa pada hari itu juga (tanggal 2 Juni 2006), terdakwa menghubungi Pak
Rachmadi untuk mengembalikan kelebihan pembayaran tersebut sebesar Rp.
300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), yang kemudian terdakwa kembalikan
kepada Pak Rachmadi dalam bentuk cek ;
48
Bahwa pengembalian pembayaran dari terdakwa dalam bentuk cek tersebut,
benar telah diterima oleh Pak Rachmadi, karena pada saat itu terdakwa
beranggapan bahwa kontrak yang telah dibuat adalah antara terdakwa dan Pak
Rachmadi, sehingga terdakwa tidak berpikir akan mengembalikan kelebihan
pembayaran tersebut ke KPPN ;
Bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos di Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, terdakwa tidak mengikuti proses tender
terbuka (lelang), karena terdakwa tidak mengetahui apabila terdapat prosedur
yang demikian ;
Bahwa setahu terdakwa, mekanisme pengadaan barang tersebut yaitu barang
yang diminta dari terdakwa sudah tersedia, dimana harganya juga sudah
disepakati, yang kemudian diminta untuk dikirim ke beberapa lokasi yang ada
di Kabupaten Blitar, dan akhirnya terdakwa mengirimkannya ;
Bahwa keuntungan yang diperoleh oleh terdakwa dalam proyek pengadaan
pupuk bio kompos tersebut adalah sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat
juta rupiah) ;
Menimbang, bahwa selain mengajukan saksi-saksi, Penuntut Umum untuk
membuktikan dakwaannya telah mengajukan barang bukti berupa :
1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun 2006
tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian Anggaran 69
Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir.
RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-GERHAN/2006
tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara Pengeluaran Pejabat
Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006
Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :
SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penunjukkan,
Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim Sekretariat dan
Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oleh
Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
49
4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-GERHAN/2006
tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia Pengadaan Barang, Panitia
Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun
2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang
ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3 Febuari 2006
perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan Langsung
Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang
ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari 2006
perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang ditanda
tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;
7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang
Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006 tanggal 17
April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik
Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal pengadaan
pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah
Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal
undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;
10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan
Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal penawaran
harga, beserta lampirannya berupa :
Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari 2005
yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI, SH
(fotocopy) ;
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006
tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,
MM (fotocopy) ;
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139
tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,
MM (fotocopy) ;
50
Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005
tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP DJAKARIA
(fotocopy) ;
Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri kepada
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor :
Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan bank, yang
ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;
Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor :
2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Dra.
JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;
Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda tangani
oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;
11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :
42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh
Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran Nomor
: 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan pelaksana
pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;
13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan Barang
Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal Penetapan
Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;
15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal kesanggupan
melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO
(asli) ;
16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/ 2006
tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku
KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik
(asli) ;
17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04 Mei
2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT
SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo
Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang
51
menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui
Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;
19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22 Mei
2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan Pimpinan PT.
Barokah Indo Teknik (asli) ;
20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-
GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia
Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31 Mei
2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri nomor
rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM
selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik (asli) ;
22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31 Mei
2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT.
Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut
selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat persetujuan dari KPA (Ir.
RACHMADI, MM) telah melakukan pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO
(Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal
31 Mei 2006 (asli) ;
23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada Kepala
Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : S-
0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal pembetulan SP2D
tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda tangani oleh SUKONO
AR, S.Sos (asli) ;
24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/ DIPA-
069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar, Kode
Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005
No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005 tanggal
4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal 31 Mei
2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut (Bendahara
Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;
27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh
SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;
52
28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal 31
Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada
PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening
0056126224 (asli) ;
29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01 Juni
2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah
mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor : 0053545465
sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI
Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224 (asli) ;
30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna Anggaran
Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal harga
perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO ;
31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda tangani
oleh Ir. RACHMADI, MM ;
32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU
HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.
SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan II),
yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2006,
yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati Blitar ;
36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten Blitar
Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati
Blitar ;
37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah Kabupaten
Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku Kasubbag Tata
Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Kab.
Blitar;
yang ke-semuanya barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum,
sehingga dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian dalam perkara ini ;
53
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yang telah
memberikan keterangannya di bawah sumpah yang saling bersesuaian satu
dengan lainnya, dikaitkan pula dengan keterangan terdakwa serta memperhatikan
pula barang bukti yang diajukan ke persidangan, Majelis Hakim memperoleh
fakta-fakta hukum dan keadaan sebagai berikut :
Bahwa benar pada tahun 2005 di kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar, ada proyek pengadaan pupuk bio kompos dalam kegiatan
proyek GERHAN ;
Bahwa benar yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
pada saat itu adalah Ir. Rachmadi, MM., yang sekaligus menjadi Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos dalam
kegiatan proyek GERHAN tersebut ;
Bahwa benar yang menjadi rekanan dalam proyek pengadaan pupuk bio
kompos tersebut adalah PT. Barokah Indo Terknik, yang Direkturnya adalah
Drs. H. Sigit Subiantoro ;
Bahwa benar proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, anggarannya
berasal dari DIPA tahun 2005, akan tetapi pelaksanaannya tahun 2006 ;
Bahwa benar pada anggaran tahun 2006 dengan mata pos anggaran
pengeluaran lain-lain, DIPA tahun 2006 No.0160.0/069-03.0.2006 tanggal 31
Desember 2005, yaitu pembuatan tanaman hutan rakyat atau istilah lainnya
adalah GERHAN (Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan) seluas
1.450 Ha, dan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- ;
Bahwa benar alokasi anggaran sebesar Rp. 1.015.000.000,- tersebut
dipergunakan untuk pengadaan pupuk bio kompos, dan mekanisme
pengadaannya dengan penunjukkan langsung dengan nilai kontrak sebesar Rp.
1.010.000.000,- ;
Bahwa benar nilai kontrak sebesar Rp. 1.010.000.000,- tersebut, dipergunakan
untuk pembelian pupuk bio kompos sebanyak 1,43 ton atau 1.430 kg, dengan
harga per/kg-nya sebesar Rp. 700,-, sehingga jumlah nilai kontraknya sebesar
Rp. 1.010.000.000,- ;
Bahwa benar berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 Bab.I Point C-4
penunjukkan langsung dapat dilaksanakan dengan kriteria sebagai berikut,
yaitu keadaan tertentu yang meliputi :
a) Pengamanan darurat dalam kaitannya dengan keamanan negara, termasuk
bencana alam ;
b) Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan
keamanan negara ;
54
c) Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp. 50.000.000,-
yang kriterianya adalah untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,
resiko yang ditimbulkan kecil, dan disediakan untuk pengadaan barang dan
jasa yang mempunyai modal kecil ;
Bahwa benar mekanisme penunjukkan langsung dengan nilai maksimal
sebesar Rp. 50.000.000,- dapat diberlakukan keadaan yang darurat, apabila
memenuhi kriteria yaitu untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana dan
resiko yang ditimbulkan kecil, dan apabila tidak memenuhi kriteria-kriteria
tersebut, maka hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam
Keppres No. 80 tahun 2003 tersebut ;
Bahwa benar dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut, seharusnya
mekanisme pengadaannya melalui tender terbuka (lelang), dan bukanlah
melalui mekanisme penunjukkan langsung kepada rekanan yaitu PT. Barokah
Indo Teknik, yang Direkturnya adalah Pak Sigit Subiantoro ;
Bahwa benar prosedur penunjukkan langsung dalam proyek ini tidak diikuti
sebagaimana mestinya, atau hanya formalitas saja, oleh karena dalam
pelaksanaannya pupuk bio kompos tersebut sudah dikirim pada akhir bulan
Maret 2006 sampai dengan awal bulan April 2006, sedangkan kontrak baru
ditanda tangani tanggal 4 Mei 2006, setelah pendistribusian pupuk bio kompos
tersebut telah selesai dilaksanakan oleh rekanan, yang dalam hal ini adalah PT.
Barokah Indo Teknik ;
Bahwa benar harga kontrak yang wajar menurut pemeriksaan hasil audit dari
ahli adalah sebesar Rp. 569.000.000,- (lima ratus enam puluh sembilan juta
rupiah), dengan perincian harga dasar pupuk per/kg-nya adalah Rp. 350,- yang
sudah termasuk di dalamnya ongkos angkut plus keuntungan ;
Bahwa benar dari hasil audit tersebut, terdapat selisih antara harga kontrak
yang wajar sesuai dengan hasil pemeriksaan audit dari BPKP dengan harga
kontrak yang dibuat oleh kedua belah pihak, sehingga didapati kerugian negara
sebesar Rp. 431.600.000,- ;
Menimbang, bahwa apakah dari fakta-fakta hukum dan keadaan tersebut
diatas, terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang
didakwakan kepadanya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut ;
Menimbang, bahwa terdakwa telah diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum dengan dakwaan yang disusun secara Subsidairitas Alternatif yaitu
Dakwaan Kesatu Primair : perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI Nomor : 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
55
UU RI Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU RI Nomor : 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,
Dakwaan Kesatu Subsidair : perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 3 jo Pasal 18 UU RI Nomor : 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI
Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU RI Nomor : 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,
atau Dakwaan Kedua Primair : perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang
perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, Dakwaan Kedua Subsidair : perbuatan
terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b
UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) KUHP ;
Menimbang, bahwa untuk dapat dipersalahkan melanggar ketentuan pasal-
pasal tersebut, maka semua unsur yang terkandung dalam pasal-pasal yang
didakwakan tersebut harus terpenuhi oleh perbuatan terdakwa ;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara
Alternatif Subsidairitas, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih
dahulu, dakwaan mana yang telah nyata sesuai dan mendekati dengan perbuatan
terdakwa di dalam perkara ini, dan oleh karenanya Majelis Hakim terlebih dahulu
akan mempertimbangkan Dakwaan Kesatu Primair yaitu melanggar ketentuan
Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun
2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya sebagai
berikut :
1. Setiap Orang ;
2. Secara Melawan Hukum ;
3. Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi ;
4. Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara ;
5. Yang Dilakukan Secara Bersama-sama ;
Ad. 1. Unsur Setiap Orang.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Setiap Orang“ sesuai dengan
ketentuan Pasal 1 angka 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
56
Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 adalah orang perseorangan atau termasuk
korporasi ;
Menimbang, bahwa menurut Martiman Prodjo Hamidjojo, SH.MM dalam
bukunya “Penerapan Pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi“, Penerbit CV.
Mandar Maju Bandung Tahun 2001, hal. 52-53, disebutkan istilah yang lazim
dalam perundang-undangan pidana ataupun KUHP memakai kata “Barangsiapa“
atau salinan dari “Hij Die“ (teks KUHP) dan yang dimaksud dengan “Setiap
Orang“ atau “Barangsiapa“ adalah orang atau orang-orang yang apabila orang
atau orang-orang tersebut terbukti memenuhi unsur-unsur delik yang diatur
dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, maka orang-orang itu disebut sebagai si pelaku atau si pembuat
dari delik tersebut ;
Menimbang, bahwa menurut R. Wiyono, SH dalam bukunya “Pembahasan
Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” Penerbit Sinar Grafika
Jakarta Tahun 2005, hal. 27 disebutkan bahwa dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut
tidak ditentukan adanya suatu syarat, misalnya syarat Pegawai Negeri yang harus
menyertai “Setiap Orang” yang melakukan tindak pidana korupsi yang dimaksud.
Oleh karena itu sesuai dengan apa yang dimaksud dengan “Setiap Orang” dalam
Pasal 1 angka 3 pelaku tindak pidana korupsi yang terdapat dalam Pasal 2 ayat (1)
dapat terdiri atas orang perseorangan dan/atau korporasi ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan terdakwa Drs.
H. SIGIT SUBIANTORO telah membenarkan identitasnya sebagaimana dalam
surat dakwaan Penuntut Umum, sehingga terdakwa adalah orang sebagai subyek
hukum yang didakwa telah melakukan tindak pidana tersebut dan memiliki
kemampuan mempertanggung jawabkan perbuatannya itu ;
Menimbang, bahwa subyek hukum yang memiliki kemampuan bertanggung
jawab adalah didasarkan kepada keadaan dan kemampuan jiwanya (geestelijke
vermogens), yang dalam doktrin hukum pidana ditafsirkan “sebagai dalam
keadaan sadar” ;
Menimbang, bahwa pada saat melakukan perbuatannya itu terdakwa berada
dalam keadaan sadar, tidak berada dalam pengaruh dan tekanan dari pihak
manapun juga, oleh karenanya terhadap diri terdakwa haruslah dianggap mampu
bertanggung jawab (toerekeningsvatbaar) atas perbuatannya tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “Setiap Orang” di dalam dakwaan ini
telah terpenuhi ;
57
Ad. 2. Unsur Secara Melawan Hukum.
Menimbang, bahwa unsur kedua ini terdiri dari beberapa sub unsur
(elemen) yang masing-masing saling berkaitan (berhubungan). Dimana yang
dimaksud dengan “Secara Melawan Hukum” dalam rumusan delik ini
berdasarkan penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No.
20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 adalah mencakup
perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil, yakni
meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan,
namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan
rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka
perbuatan tersebut dapat dipidana. Oleh karena itu perbuatan melawan hukum
dapat diartikan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan (hukum tertulis) dan/atau rasa keadilan atau norma-norma
kehidupan sosial. Walaupun sifat melawan hukum materiil dalam fungsi yang
positif telah ada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 003/P.UU.IV/2006
tanggal 25 Juli 2006 dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
sehingga yang masih berlaku hanya sifat melawan hukum dalam arti formil, yang
pada hakekatnya sifat melawan hukum secara materiil sudah melekat pada sifat
melawan hukum formil sebagai perbuatan yang tidak patut dan tidak terpuji.
Demikian pula revisi maupun perubahan terhadap bunyi pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 sampai
saat ini belum ada ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan
terdakwa sendiri, didapati fakta di persidangan bahwa dalam proyek pengadaan
pupuk bio kompos dalam kegiatan proyek GERHAN di Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, mekanisme pengadaannya dilakukan
dengan penunjukkan langsung, dimana rekanan yang ditunjuk oleh Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut adalah PT. Barokah Indo
Teknik milik Drs. H. Sigit Subiantoro (terdakwa) ;
Menimbang, bahwa seharusnya mekanisme proyek pengadaan pupuk bio
kompos, yang bernilai sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) lebih
tersebut, harus dilakukan dengan tender terbuka (lelang) dan bukan dengan
mekanisme penunjukkan langsung, berdasarkan ketentuan Keppres No. 80 tahun
2003 yang mengatur tentang pengadaan barang dan jasa ;
58
Menimbang, bahwa berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 Bab.I Point
C-4 penunjukkan langsung dapat dilaksanakan dengan kriteria sebagai berikut,
yaitu keadaan tertentu yang meliputi :
a) Pengamanan darurat dalam kaitannya dengan keamanan negara, termasuk
bencana alam ;
b) Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan
keamanan negara ;
c) Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp. 50.000.000,-
yang kriterianya adalah untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana,
resiko yang ditimbulkan kecil, dan disediakan untuk pengadaan barang dan
jasa yang mempunyai modal kecil ;
Menimbang, bahwa mekanisme penunjukkan langsung dengan nilai
maksimal sebesar Rp. 50.000.000,- dapat diberlakukan keadaan yang darurat,
apabila memenuhi kriteria yaitu untuk keperluan sendiri, teknologinya sederhana
dan resiko yang ditimbulkan kecil, dan apabila tidak memenuhi kriteria-kriteria
tersebut, maka hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam
Keppres No. 80 tahun 2003 ;
Menimbang, bahwa prosedur penunjukkan langsung dalam proyek ini tidak
diikuti sebagaimana mestinya, atau hanya formalitas saja, oleh karena dalam
pelaksanaannya pupuk bio kompos tersebut sudah dikirim pada akhir bulan Maret
2006 sampai dengan awal bulan April 2006, sedangkan kontrak baru ditanda
tangani tanggal 4 Mei 2006, setelah pendistribusian pupuk bio kompos tersebut
telah selesai dilaksanakan oleh rekanan, yang dalam hal ini adalah PT. Barokah
Indo Teknik ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan diatas, telah
secara nyata penunjukkan langsung dalam kegiatan proyek pengadaan pupuk bio
kompos, kepada PT. Barokah Indo Teknik, yang dalam hal ini terdakwa sebagai
Direkturnya, telah menyalahi segala hal yang disyaratkan yang terdapat dalam
ketentuan Keppres No. 80 tahun 2003, sehingga dengan demikian telah secara
nyata bahwa perbuatan terdakwa dalam perkara ini adalah merupakan perbuatan
melawan hukum, yang dalam doktrin hukum pidana dapat diartikan sebagai
perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan (hukum
tertulis) dan/atau rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial ;
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas, Majelis
Hakim berpendapat bahwa unsur “secara melawan hukum” di dalam dakwaan ini
telah terpenuhi ;
59
Ad. 3. Unsur Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu
Korporasi.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi” adalah selalu dan terus menerus tanpa berhenti
menambah harta kekayaan dengan jalan melawan hukum, hingga kekayaan yang
diperoleh sebagai tambahan itu tidak seimbang dengan penghasilan atau sumber
kekayaan yang dia miliki. Dalam artian sebagai suatu kondisi yang obyektif,
kemampuan materiilnya lebih meningkat, dan dalam kondisi yang subyektif,
walaupun orang yang bersangkutan tidak merasa kaya. Jadi unsur niat untuk
memperkaya dirilah yang terlebih dahulu dibuktikan baik sebagai suatu tinjauan
yang subyektif maupun obyektif pada diri terdakwa. Sedangkan korporasi adalah
kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisir, baik merupakan badan
hukum maupun bukan badan hukum ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpandangan perbuatan memperkaya
diri atau orang lain atau suatu korporasi adalah perbuatan yang menyebabkan
subyek hukum-subyek hukum itu mendapat penambahan kekayaan (yang dapat
dinilai dengan mata uang) secara drastis atau dalam jumlah yang sedemikian rupa
sehingga kekayaan tersebut baik dalam jumlah (kuantitas) maupun dalam nilai
secara ekonomi (kualitas) bertambah besar ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dan keterangan terdakwa
sendiri, didapati fakta bahwa terdakwa telah menerima sejumlah pembayaran dari
hasil penjualan pupuk bio kompos untuk proyek GERHAN tersebut sebesar Rp.
896.350.000,- (delapan ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus lima puluh ribu
rupiah), yang ditransfer ke rekening terdakwa oleh KPPN pada tanggal 2 Juni
2006 ;
Menimbang, bahwa dari hasil pembayaran tersebut menurut terdakwa ada
kelebihan pembayaran dari hasil penjualan pupuk bio kompos tersebut, sehingga
pada hari yang sama terdakwa bermaksud untuk mengembalikan kelebihan
pembayaran sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut kepada Ir.
Rachmadi, MM, dimana terdakwa beranggapan bahwa yang bersangkutan adalah
pejabat negara yang berhak menerima pengembalian kelebihan pembayaran
tersebut ;
Menimbang, bahwa seharusnya terdakwa mengembalikan kelebihan
pembayaran tersebut kepada KPPN, selaku lembaga yang berhak mencairkan dan
menerima kelebihan (pengembalian) pembayaran terhadap suatu proyek yang ada
pada instansi-instansi pemerintah, akan tetapi hal tersebut tidak terdakwa
lakukan, bahkan terdakwa mengembalikan kepada Ir. Rachmadi, MM yang secara
60
nyata tidak berhak menerima pengembalian kelebihan pembayaran atas proyek
pengadaan pupuk bio kompos yang terdapat di Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa tersebut, yang mengembalikan
kelebihan pembayaran sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut
kepada Ir. Rachmadi, MM, secara tidak langsung terdakwa telah memperkaya
orang lain, oleh karena secara nyata KPPN juga tidak menerima pengembalian
kelebihan pembayaran tersebut dari terdakwa ;
Menimbang, bahwa dari hasil penjualan pupuk bio kompos tersebut,
terdakwa juga memperoleh keuntungan sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh
empat juta rupiah), dimana keuntungan tersebut telah membuat keuangan
terdakwa menjadi bertambah dari jumlahnya semula, sehingga terdakwa secara
nyata juga telah memperkaya dirinya sendiri ;
Menimbang, bahwa selain keuntungan yang telah dinikmati oleh terdakwa
sebesar Rp. 24.000.000,-, terdakwa telah menikmati pula sebagian dari selisih
harga wajar pengadaan pupuk bio kompos tersebut, yaitu sebesar Rp.
131.600.000,- yang berasal dari keuangan Negara ;
Menimbang, bahwa meskipun Jaksa Penuntut Umum dalam Surat
Dakwaannya tidak membuktikan adanya harta kekayaan terdakwa yang disita
akibat bertambahnya kekayaan terdakwa, yang diperoleh sebagai akibat perbuatan
melawan hukum, Majelis Hakim berpendapat bahwa fakta di persidangan telah
membuktikan keuangan Negara telah disalahgunakan sebesar Rp. 431.600.000,-
oleh terdakwa dan saksi Ir. Rachmadi, MM (terdakwa dalam perkara lain),
haruslah dimaknai sebagai daya upaya memperkaya diri terdakwa sendiri ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan tersebut
diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi” di dalam dakwaan ini telah terpenuhi ;
Ad. 4. Unsur Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau
Perekonomian Negara.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “yang dapat merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara” adalah sama artinya dengan
menjadi ruginya keuangan negara atau berkurangnya keuangan negara (R. Wiyono
SH dalam bukunya Undang-Undang Pemberantasan Tindak pidana korupsi hal.
32) ;
Menimbang, bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan “Keuangan
Negara” sebagaimana dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 31 tahun
1999 adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan atau
61
tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala
hak dan kewajiban yang timbul karena berada dalam penguasaan, pengurusan dan
pertanggungjawaban pejabat lembaga negara baik tingkat pusat ataupun di
daerah;
Menimbang, bahwa arti “dapat” dalam unsur ke – 4 ini haruslah diartikan
sebagai suatu perbuatan yang menimbulkan kerugian negara dengan tanpa dirinci
dan menyebut bentuk dan jumlah kerugian negera tertentu sebagaimana halnya
tindak pidana materiil (Drs. Adami Chazawi, SH dalam bukunya Hukum Pidana
Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia hal. 45) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan ahli dari BPKP, bahwa hasil
pemeriksaan audit atas proyek pengadaan pupuk bio kompos di Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, harga kontrak yang wajar menurut
pemeriksaan hasil audit dari ahli adalah sebesar Rp. 569.000.000,- (lima ratus
enam puluh sembilan juta rupiah), dengan perincian harga dasar pupuk per/kg-
nya adalah Rp. 350,- dan sudah termasuk di dalamnya ongkos angkut plus
keuntungan ;
Menimbang, bahwa selanjutnya dari hasil pemeriksaan audit tersebut,
terdapat selisih antara harga kontrak yang wajar sesuai dengan hasil pemeriksaan
audit dari BPKP dengan harga kontrak yang dibuat oleh kedua belah pihak,
sehingga didapati kerugian negara sebesar Rp. 431.600.000,- (empat ratus tiga
puluh satu juta enam ratus ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,
Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara” di dalam dakwaan ini telah terpenuhi ;
Ad. 5. Unsur Yang Dilakukan Secara Bersama-sama.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “yang dilakukan secara
bersama-sama“ adalah bahwa perbuatan tersebut dilakukan tidak hanya satu
orang saja, melainkan setidak-tidaknya harus ada dua orang, yaitu orang yang
melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger), dimana kedua
orang itu semuanya melakukan perbuatan pelaksanaan, yang merupakan elemen
dari peristiwa pidana, dan tidak boleh hanya satu saja yang melakukan tetapi
harus secara bersamaan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dan keterangan terdakwa
didapati fakta bahwa dalam proyek pengadaan pupuk bio kompos di Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar tersebut, telah secara nyata bahwa
perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa sebagai rekanan dilakukan bersama-
sama dengan orang lain, yang dalam hal ini adalah Ir. Rachmadi, MM, selaku
62
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sekaligus sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek tersebut ;
Menimbang, bahwa di dalam unsur ini terdapat dua orang yang melakukan
perbuatan sebagaimana terurai di dalam pertimbangan tersebut diatas, dimana
ada orang yang melakukan yaitu Ir. Rachmadi, MM selaku Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan yang turut serta melakukan yaitu Drs. H. Sigit Subiantoro (terdakwa)
selaku Direktur PT. Barokah Indo Teknik sekaligus juga sebagai rekanan dalam
proyek pengadaan pupuk bio kompos tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,
Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “yang dilakukan secara bersama-sama”
di dalam dakwaan ini telah pula terpenuhi ;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur yang terdapat dalam dakwaan
Kesatu Primair telah terpenuhi sebagaimana diuraikan diatas, maka Majelis
Hakim berpendapat bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun
2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, oleh karenanya Majelis Hakim
tidak perlu mempertimbangkan lagi dakwaan yang selebihnya yang dikenakan
pada diri terdakwa tersebut ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan selama
proses persidangan berlangsung Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan
pemaaf mapun pembenar pada diri terdakwa yang dapat menghapuskan
pertanggung-jawaban pidana atas segala perbuatan pidana yang dilakukannya,
maka kepada terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU
RI No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan oleh
karenanya patut dijatuhkan pidana yang setimpal dengan kesalahannya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tentang pertimbangan hukum
sebagaimana terurai pada alinea terdahulu (terurai di atas), maka Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini tidak sependapat dengan Penuntut
Umum, sepanjang hal itu berkenaan dengan dakwaan yang dianggap terbukti oleh
63
Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya, berkenaan dengan hal-hal selain dan
selebihnya, Majelis Hakim mempunyai pertimbangan sebagaimana terurai diatas;
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan Majelis Hakim sebagaimana
tersebut diatas menunjukkan, Majelis Hakim tidak sependapat dengan terdakwa
maupun Penasehat Hukumnya, sepanjang hal itu berkenaan dengan semua
argumen Penasehat Hukum terdakwa maupun terdakwa dalam nota pembelaan
yang diajukan di persidangan, sehingga dengan demikian Majelis Hakim tidak
perlu lagi mempertimbangkan hal-hal lain yang diajukan oleh pihak terdakwa
maupun Penasehat Hukumnya berkenaan dengan nota pembelaan tersebut ;
Menimbang, bahwa oleh karena selama proses pemeriksaan terhadap
Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (4)
KUHAP penahanan yang telah dijalani Terdakwa tersebut dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU
RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
UU RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, diatur
mengenai kumulasi penjatuhan hukuman pokok, yaitu hukuman penjara dan
hukuman denda, maka kepada diri Terdakwa selain dijatuhi pidana penjara juga
patut untuk dijatuhkan pidana denda yang besarnya akan ditetapkan dalam amar
putusan ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (1) huruf b UU RI No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, disebutkan bahwa selain
pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam KUHP, pidana tambahan dalam
tindak pidana korupsi salah satunya adalah pembayaran uang pengganti yang
jumlah sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak
pidana korupsi ;
Menimbang, bahwa kerugian Negara yang wajib dipertanggung jawabkan
oleh terdakwa dan harus dikembalikan dalam bentuk pidana tambahan berupa
uang pengganti adalah sebesar Rp. 131.600.000,- yang berasal dari selisih
kerugian Negara secara keseluruhan sebesar Rp. 431.600.000,- dimana sebesar
Rp. 300.000.000,- telah diserahkan oleh terdakwa kepada dan menjadi tanggung
jawab saksi Ir. Rachmadi, MM (terdakwa dalam perkara lain) ;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan
berupa :
64
1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun 2006
tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian Anggaran 69
Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir.
RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-GERHAN/2006
tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara Pengeluaran Pejabat
Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006
Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :
SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penunjukkan,
Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim Sekretariat dan
Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oleh
Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-GERHAN/2006
tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia Pengadaan Barang, Panitia
Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun
2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, yang
ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3 Febuari 2006
perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan Langsung
Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang
ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari 2006
perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang ditanda
tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;
7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang
Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006 tanggal 17
April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
65
8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik
Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal pengadaan
pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah
Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal
undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;
10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan
Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal penawaran
harga, beserta lampirannya berupa :
Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari 2005
yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI, SH
(fotocopy) ;
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006
tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,
MM (fotocopy) ;
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139
tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES ERWANTO,
MM (fotocopy) ;
Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005
tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP DJAKARIA
(fotocopy) ;
Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri kepada
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor :
Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan bank, yang
ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;
Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor :
2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Dra.
JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;
Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda tangani
oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;
11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :
42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh
Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran Nomor
: 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan pelaksana
pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;
66
13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan Barang
Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal Penetapan
Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;
15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal kesanggupan
melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO
(asli) ;
16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/ 2006
tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku
KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik
(asli) ;
17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04 Mei
2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT
SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo
Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang
menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui
Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;
19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22 Mei
2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan Pimpinan PT.
Barokah Indo Teknik (asli) ;
20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-
GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia
Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31 Mei
2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri nomor
rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM
selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik (asli) ;
22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31 Mei
2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT.
Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut
selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat persetujuan dari KPA (Ir.
RACHMADI, MM) telah melakukan pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO
67
(Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal
31 Mei 2006 (asli) ;
23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada Kepala
Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : S-
0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal pembetulan SP2D
tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda tangani oleh SUKONO
AR, S.Sos (asli) ;
24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/ DIPA-
069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar, Kode
Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005
No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005 tanggal
4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal 31 Mei
2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut (Bendahara
Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;
27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh
SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;
28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal 31
Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada
PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening
0056126224 (asli) ;
29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01 Juni
2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah
mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor : 0053545465
sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI
Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224 (asli) ;
30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna Anggaran
Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal harga
perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO ;
31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda tangani
oleh Ir. RACHMADI, MM ;
32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU
HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
68
33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.
SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan II),
yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2006,
yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati Blitar ;
36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten Blitar
Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati
Blitar ;
37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah Kabupaten
Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku Kasubbag Tata
Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar ;
masih dipergunakan dan diperlukan dalam perkara lainnya, maka barang-barang
bukti tersebut harus dikembalikan kepada Penuntut Umum, untuk bukti dalam
perkara lain ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
pidana, maka sesuai Pasal 197 ayat (1) huruf i KUHAP dan Pasal 222 ayat (1)
KUHAP kepada terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara ini yang
besarnya akan ditetapkan dalam amar putusan ini ;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana kepada
terdakwa, maka sesuai pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP akan dipertimbangkan
terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan
bagi diri terdakwa, yaitu sebagai berikut :
Hal-hal yang memberatkan :
- Perbuatan terdakwa mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar ;
- Perbuatan terdakwa bertentangan dengan semangat Pemerintah dalam
memberantas dan memerangi tindak pidana korupsi ;
Hal-hal yang meringankan :
- Terdakwa belum pernah dihukum ;
- Terdakwa bersikap sopan di persidangan ;
- Terdakwa merasa bersalah, menyesal dan tidak akan mengulangi lagi
perbuatannya ;
- Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga ;
69
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, maka segala hal
yang tertuang dalam berita acara persidangan adalah merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan dalam putusan ini ;
Mengingat, Pasal 197 KUHAP, Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU RI No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan UU RI No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan
perkara ini :
M E N G A D I L I
I. Menyatakan terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO telah terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Korupsi
yang dilakukan secara bersama-sama” ;
II. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO
dengan pidana penjara selama : 4 (empat) tahun ;
III. Menetapkan masa selama terdakwa berada dalam tahanan sementara
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
IV. Menjatuhkan Pidana Denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan kurungan ;
V. Menjatuhkan Pidana terhadap terdakwa Drs. H. SIGIT SUBIANTORO
dengan Pidana Tambahan untuk membayar uang Pengganti sebesar Rp.
131.600.000,- (seratus tiga puluh satu juta enam ratus ribu rupiah) dengan
ketentuan jika terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama dalam
waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan Pengadilan memperoleh kekuatan
hukum yang tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang
untuk menutupi uang Pengganti tersebut, dalam hal Terdakwa tidak
mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti,
maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan ;
VI. Memerintahkan barang bukti berupa :
1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 05 Tahun
2006 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran DIPA Bagian
Anggaran 69 Tahun Anggaran 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar tanggal 02 Januari 2006, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya) (asli) ;
70
2. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.01/KPA-
GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Bendahara
Pengeluaran Pejabat Penguji dan Pejabat Penerbit SPM DIPA Bagian
Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta
lampirannya) (asli) ;
3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Gerakan Nasional
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Blitar Tahun 2006 Nomor :
SK.02/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang
Penunjukkan, Penetapan Besarnya Honorarium dan Uraian Tugas Tim
Sekretariat dan Koordinasi Kegiatan DIPA Bagian Anggaran 69 Tahun
2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar,
yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (beserta lampirannya)
(asli) ;
4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Nomor : SK.03/KPA-
GERHAN/2006 tanggal 02 Januari 2006 tentang Penetapan Panitia
Pengadaan Barang, Panitia Pemeriksa dan Panitia Penerima Barang DIPA
Bagian Anggaran 69 Tahun 2006 Satuan Kerja Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar, yang ditanda tangani oelh Ir. RACHMADI,
MM (beserta lampirannya) (asli) ;
5. Nota Dinas dari Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar kepada Bupati Blitar Nomor : 522/53.1/409.110/2006 tanggal 3
Febuari 2006 perihal Permohonan Emergency Persetujuan Penunjukkan
Langsung Pengadaan Barang kegiatan GERHAN di Kabupaten Blitar
Tahun 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
6. Surat dari Bupati Blitar kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar Nomor : 590/011/409.110/2006 tanggal 8 Februari
2006 perihal Penunjukkan Langsung Rekanan Pengadaan Barang, yang
ditanda tangani oleh H. HERRY NOEGROHO, SE.MH (asli) ;
7. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Panitia Pengadaan Barang
Kegiatan GERHAN Tahun 2006 Nomor : 39/KPA-GERHAN/2006
tanggal 17 April 2006 perihal penunjukkan rekanan pelaksana pekerjaan,
yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
71
8. Surat Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik Nomor : 40/PPB-GERHAN/2006 tanggal 20 April 2006 perihal
pengadaan pupuk, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
9. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Pimpinan PT. Barokah
Indo Teknik Nomor : 41/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006
perihal undangan dalam rangka penjelasan pekerjaan (asli) ;
10. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Panitia Pengadaan
Barang Nomor : 12/BIT/IV/2006 tanggal 26 April 2006 perihal
penawaran harga, beserta lampirannya berupa :
Akta Pendirian PT. Barokah Indo Teknik No. 16 tanggal 19 Februari
2005 yang dibuat di hadapan Notaris Kediri bernama TISNAWATI,
SH (fotocopy) ;
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor : 001/13-27/PB/I/2006
tanggal 19 januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES
ERWANTO, MM (fotocopy) ;
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor : 132815200139
tanggal 30 Januari 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. ANDES
ERWANTO, MM (fotocopy) ;
Surat Keterangan Terdaftar No : PEM-14/XI/WPJ.12/KP.0203/2005
tanggal 23 Nopember 2005, yang ditanda tangani oleh ASEP
DJAKARIA (fotocopy) ;
Surat Keterangan dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri
kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
Nomor : Kdi/02/685 tanggal 30 Mei 2006 perihal surat keterangan
bank, yang ditanda tangani oleh Dra. SUNARMI (asli) ;
Garansi Bank dari PT. BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kediri Nomor
: 2006/KDI/003/6178 tanggal 11 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh
Dra. JETTY SRI ZUHRIATI, MM (fotocopy) ;
Perincian Penawaran Harga tanggal 26 April 2006, yang ditanda
tangani oleh SIGIT SUBIANTORO (asli) ;
11. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Negosiasi Harga Nomor :
42/BA/PPB-GERHAN/2006 tanggal 1 Mei 2006, yang ditanda tangani
oleh Panitia Pengadaan Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik
(asli) ;
12. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran
Nomor : 43/PPB-GERHAN/2006 tanggal 01 Mei 2006 perihal Usulan
pelaksana pekerjaan, yang ditanda tangani oleh PURNO SUTANTO (asli) ;
72
13. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Ketua Panitia Pengadaan
Barang Nomor : 44/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 perihal
Penetapan Pelaksana Pekerjaan, yang ditanda tangani oleh Ir.
RACHMADI, MM (asli) ;
14. Surat dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik Nomor : 45/KPA-GERHAN/2006 tanggal 02 Mei 2006 (asli) ;
15. Surat dari Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor : 16/BIT/V/2006 tanggal 03 Mei 2006 perihal
kesanggupan melaksanakan pekerjaan, yang ditanda tangani oleh SIGIT
SUBIANTORO (asli) ;
16. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak Nomor : 248/SPK/GERHAN/V/
2006 tanggal 04 Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI,
MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah
Indo Teknik (asli) ;
17. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor : 248/SPK/GERHAN/2006 tanggal 04
Mei 2006 yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM selaku KPA dan
SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
18. 2 (dua) bendel surat jalan truck pengangkut pupuk dari PT. Barokah Indo
Teknik dan tanda terima dari pihak PT. Barokah Indo Teknik (yang
menyerahkan) dan yang menerima (Ketua Kelompok) serta mengetahui
Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) ;
19. Berita Acara Pemeriksaan Barang Nomor : 46/Pan-PB/V/2006 tanggal 22
Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia Pemeriksa Barang dan
Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
20. Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan Nomor : 47/PPB-
GERHAN/2006 tanggal 23 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Panitia
Penerima Barang dan Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
21. Berita Acara Pembayaran Nomor : 49/BAP-GERHAN/2006 tanggal 31
Mei 2006 sebesar Rp. 1.001.000.000,- melalui Bank BNI Cabang Kediri
nomor rekening 000056126224, yang ditanda tangani oleh Ir.
RACHMADI, MM selaku KPA dan SIGIT SUBIANTORO selaku Pimpinan
PT. Barokah Indo Teknik (asli) ;
22. Kwitansi Bukti Kas No : 01/LS/V/2006, MAK : 2684.0263.5811 tanggal 31
Mei 2006 yang ditanda tangani oleh SIGIT SUBIANTORO selaku
Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik, setelah ditanda tangani oleh MASNA
KARIMAH, S.Hut selaku Bendahara Pengeluaran dan mendapat
persetujuan dari KPA (Ir. RACHMADI, MM) telah melakukan
73
pembayaran kepada SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo
Teknik) sebesar Rp. 1.001.000.000,- pada tanggal 31 Mei 2006 (asli) ;
23. Surat dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar kepada
Kepala Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
Nomor : S-0715/Wpb.15/PN.1621/2006 tanggal 02 Juni 2006 perihal
pembetulan SP2D tanggal 01 Juni 2006 nomor 081293D, yang ditanda
tangani oleh SUKONO AR, S.Sos (asli) ;
24. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Rutin Nomor : 01/SPTB-R/
DIPA-069/V/2006, kegiatan pembiayaan lain-lain GERHAN Kab. Blitar,
Kode Kegiatan 2684.0253 tanggal dan No.DIPA : 31 Desember 2005
No.0160.0/069-03.0/-/2006, jenis belanja lain-lain, M.A.K.5811, yang
ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli) ;
25. Ringkasan Kontrak Nomor dan tanggal DIPA : 248/GERHAN/V/2005
tanggal 4 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh Ir. RACHMADI, MM (asli);
26. Surat Permintaan Pembayaran Rutin (Lembar A) SPP Langsung tanggal
31 Mei 2006, yang ditanda tangani oleh MASNA KARIMAH, S.Hut
(Bendahara Pengeluaran) dan Ir. RACHMADI, MM (KPA) (asli) ;
27. Faktur Pajak Standar PT. Barokah Indo Teknik, yang ditanda tangani oleh
SIGIT SUBIANTORO (Pimpinan PT. Barokah Indo Teknik) (asli) ;
28. Surat Perintah Membayar Nomor : 00024/SPM/GERHAN/2006 tanggal
31 Mei 2006, agar melakukan pembayaran sejumlah Rp. 896.350.000,-
kepada PT. Barokah Indo Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan
nomor rekening 0056126224 (asli) ;
29. Surat Perintah Pencairan Dana dari Bendahara Umum Negara tanggal 01
Juni 2006 Nomor : 081293D/150/114 Tahun Anggaran 2006 hendaklah
mencairkan/memindah bukukan dari Bank rekening nomor :
0053545465 sejumlah Rp. 896.350.000,- kepada PT. Barokah Indo
Teknik di Bank BNI Cabang Kediri dengan nomor rekening 0056126224
(asli) ;
30. Surat dari Ketua Panitia Pengadaan Barang kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Nomor : 38/PPB-GERHAN/2006 tanggal 27 April 2006 perihal
harga perkiraan sendiri (HPS), yang ditanda tangani oleh PURNO
SUTANTO ;
31. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tanggal 27 April 2006, yang ditanda
tangani oleh Ir. RACHMADI, MM ;
32. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat keluar Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir oleh Ir.
74
SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar ;
33. 1 (satu) bendel lembar fotocopy buku agenda surat masuk Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2006 yang dilegalisir
oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Blitar ;
34. 2 (dua) buah fotocopy Buku Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2005 (Buku I dan
II), yang dilegalisir oleh Ir. SYAMSU HARIADI selaku Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar ;
35. 1 (satu) bendel fotocopy buku tamu Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun
2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku Ajudan Bupati
Blitar ;
36. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda nota dinas Pemerintah Kabupaten
Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh AGUS ZAENAL, S.STP selaku
Ajudan Bupati Blitar ;
37. 1 (satu) bendel fotocopy buku agenda surat-surat keluar Pemerintah
Kabupaten Blitar Tahun 2006, yang dilegalisir oleh SUPARMAN selaku
Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Pemerintah
Kabupaten Blitar ;
Dipergunakan dalam perkara lain ;
VII. Membebankan pada diri terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara
sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Blitar pada hari SELASA, tanggal 15 DESEMBER 2009,
oleh kami I MADE SURAATMAJA, SH. sebagai Hakim Ketua Majelis,
ASMUDI, SH.MH. dan ENNIERLIA ARIENTOWATY, SH. masing-masing
sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka
untuk umum pada hari ini SELASA, tanggal 22 DESEMBER 2009 oleh Majelis
Hakim tersebut, dengan didampingi oleh DARIYEM, Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Blitar dan dihadiri oleh HARI SUWIGNYO, SH Jaksa
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Blitar serta terdakwa didampingi
Penasehat Hukumnya.
75
HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS
TTD TTD
ASMUDI, SH.MH. I MADE SURAATMAJA, SH.
TTD
ENNIERLIA ARIENTOWATY, SH.
PANITERA PENGGANTI
TTD
DARIYEM