PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

55
PUTUSAN Nomor: 381/ Pid.B.Sus/ 2010/ PN. Blt. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Blitar yang menerima, memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan acara Biasa dalam peradilan tingkat pertama dengan Hakim Majelis, menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa: N a m a Tempat Lahir Umur /Tanggal Lahir Jenis Kelamin Kebangsaan Tempat Tinggal Agama Perkerjaan : : : : : : : : Agus Pramono Nugroho, S.Sos. MM; Blitar; 55 Tahun/ 20 Oktober 1954; Laki –laki; Indonesia; Jl. A. Yani Gang.I Nomor 55 Kota Blitar; Islam; Blitar; Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penyidik Perpanjangan Penuntut Umum Penuntut Umum Perpanjangan Ketua PN., Blitar Hakim PN., Blitar Perpanjangan Ketua PN., Blitar Perpanjangan (Tahap I) Ketua PT Surabaya : : : : : : : - - 06 Mei 2010 – 25 Mei 2010; - 11 Mei 2010 – 09 Juni 2010; 10 Juni 2010 – 08 Agustus 2010; 09 Agustus 2010 - 07 September 2010; Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum: Nuryoko, SH., dan Supriarno SH MH., pekerjaan: Advokat dan Penasehat Hukum, beralamat

Transcript of PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

Page 1: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

PUTUSAN

Nomor: 381/ Pid.B.Sus/ 2010/ PN. Blt.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Blitar yang menerima, memeriksa dan mengadili

perkara pidana dengan acara Biasa dalam peradilan tingkat pertama dengan

Hakim Majelis, menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa:

N a m a

Tempat Lahir

Umur /Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

Kebangsaan

Tempat Tinggal

Agama

Perkerjaan

:

:

:

:

:

:

:

:

Agus Pramono Nugroho, S.Sos. MM;

Blitar;

55 Tahun/ 20 Oktober 1954;

Laki –laki;

Indonesia;

Jl. A. Yani Gang.I Nomor 55 Kota

Blitar;

Islam;

Blitar;

Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) oleh:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Penyidik

Perpanjangan Penuntut Umum

Penuntut Umum

Perpanjangan Ketua PN., Blitar

Hakim PN., Blitar

Perpanjangan Ketua PN., Blitar

Perpanjangan (Tahap I) Ketua PT

Surabaya

:

:

:

:

:

:

:

-

-

06 Mei 2010 – 25 Mei 2010;

-

11 Mei 2010 – 09 Juni 2010;

10 Juni 2010 – 08 Agustus 2010;

09 Agustus 2010 - 07 September

2010;

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum: Nuryoko, SH., dan

Supriarno SH MH., pekerjaan: Advokat dan Penasehat Hukum, beralamat

Page 2: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

2

kantor di Dusun Tuwuhrejo RT.02 RW.02 Desa Kesamben, Kecamatan

Kesamben, Kabupaten Blitar; berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20

Mei 2010.yang terdaftar pada Kepaniteraan Pidana Pengadilan Negeri Blitar,

dengan nomor 64/ SK/ 10, tertanggal 21 Mei 2010, dalam perkara 381/

Pid.Sus/ 2010/ PN.Blt.;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah Membaca dan mempelajari berkas dan surat-surat dalam

perkara ini:

1. Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa dari Kepala

Kejaksaan Negeri Blitar, tertanggal 11 Mei 2010, Nomor: PDS – 07/

0.5.22/ Fjp/ 05/ 2010, perihal pelimpahan perkara dan dakwaan terhadap

terdakwa: Agus Pramono Nugroho, S.Sos MM.;

2. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Blitar, tertanggal 11 Mei 2010,

Nomor: 381/ Pen.Pid./ 2010/ PN.Blt., perihal penunjukkan Majelis

Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa: Agus Pramono

Nugroho, S.Sos MM.;

3. Surat Penetapan Ketua Majelis Pengadilan Negeri Blitar, tertanggal 11

Mei 2010, Nomor: 381/ Pen.Pid./ 2010/ PN.Blt, perihal penetapan hari

sidang untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa: Agus Pramono

Nugroho, S.Sos MM.;

Setelah mendengar :

1. Pembacaan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 11 Mei 2010

Nomor.Reg.Perk. PKR. PDS – 06/ Blt/ 05/ 2010;

2. Keterangan saksi-saksi;

3. Keterangan terdakwa;

Setelah memperhatikan alat bukti berupa:

- Foto copy, Petikan Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/

2005 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni

2005;

- Foto copy, Lampiran Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/

2005 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni

2005;

Page 3: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

3

- Foto copy, Surat Pernyataan Pelantikan Nomor: 821.2/ 619/ 409.201/

2005, tertanggal 04 Juli 2005 (Anak Lampiran 1 – 1 Keputusan Kepala

Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2002, tertanggal 17 Juni

2002);

- Foto copy, Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Nomor: 821.2/ 620/

409.201/ 2005, tertanggal 04 Juli 2005;

- Foto copy Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional, nomor 108

Tahun 2006 tentang Penunjukkan Kelurahan/ Desa Di Propinsi Jawa

Timur Lokasi Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Sistematik Land

Management And Policy Development Program, Badan Pertanahan

Nasional, Tahun Anggaran 2006, tertanggal 21 April 2006;

- Foto Copy, Lampiran Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional,

nomor 108 Tahun 2006, tertanggal 21 April 2006;

(terlampir dalam berkas);

Setelah memperhatikan barang bukti berupa:

- 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Kepala Kelurahan Bence, senilai Rp.

3.000.000,00 (tiga juta rupiah), untuk pembayaran “partisipasi untuk Tim

Kabupaten” yang ditandatangni oleh Agus P., tertanggal 15 Nopember

2006;

- 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Camat Garum, senilai Rp. 7.500.000,00

(tujuh juta lima ratus ribu rupiah), untuk pembayaran “partisipasi dari

desa/ kelurahan Bence dana ajudikasi” yang ditandatangani oleh Agus,

tertanggal 15 Desember 2006;

- 1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan Januari s/d Agustus

2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112., tertanggal 20

September 2006 (dilegalisir);

- 1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan September s/d

Nopember 2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112., tertanggal

28 Desember 2006;

Setelah mendengar Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan

pada tanggal 07 Juli 2010, yang pada pokoknya berpendapat bahwa:

Page 4: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

4

1. menyatakan terdakwa Agus Pramono Nugroho, S.Sos. MM. tidak bersalah

telah melakukan tindak pidana Pegawai Negeri atau Penyelenggara

Negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain

secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya

memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar atau menerima

pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi

dirinya sendiri, sebagaimana diatur dalam pasal 12 e Undang – undang No

20 tahun 2001 tentang perubahan UU Nomor 31 tahun 1999 tentang

pemberantasan tindak pidana korupsi;

2. kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya, terbukti

secara sah dan meyakinkan yaitu oleh Jaksa Penuntut Umum, disebut

bersalah melakukan tindak pidana:

"pegawai negeri atau penyelenggara Negara yang menerima hadiah atau

janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut

diberikan karena kekuasaan atau kewenangan pikiran yang berhubungan

dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan

hadiah atau janji tersebut ada hubungannya dengan jabatannya",

sebagaimana diatur dalam pasal 11 Undang – undang no 20 tahun 2001

tentang perubahan UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi;

Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah terbukti secara sah dan

meyakinkan sebagaimana tersebut di atas, Jaksa Penuntut Umum oleh

karenanya telah menuntut :

1. agar terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 1 (satu) tahun, 6 (enam)

bulan, dikurangkan selama terdakwa ditahan dengan perintah terdakwa

tetap ditahan dan pidana denda sebesar Rp. 50.000.000,- subsidair 2 (dua)

bulan;

2. agar terdakwa dihukum membayar uang pengganti sebesar Rp.

10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), dengan ketentuan jika

terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama 1 (satu) bulan

sesudah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka

harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang

pengganti tersebut, dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang

Page 5: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

5

mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana

penjara selama 2 (dua) bulan;

3. barang bukti berupa:

a. 1 (satu) lembar kwitansi tanggal 15 Nopember 2006 buat pembayaran

partisipasi untuk tim Kab. Blitar dari Kepala Kelurahan Bence kepada

Agus Pramono sebesar Rp. 3.000.000,-

b. 1 (satu) lembar kwitansi tanggal 15 Desember 2006 buat pembayaran

partisipasi dari Desa/ Kel. Bence dari Camat Garum kepada Agus

Pramono sebesar Rp. 7.500.000,-

c. 1 (satu) lembar foto copy dileges daftar Penerimaan uang honor dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ Ajudikasi bulan Januari s/d

Agustus 2006, mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512.11.2, tanggal

20 September 2006;

d. 1 (satu) lembar foto copy dileges daftar Penerimaan uang honor dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ Ajudikasi bulan September s/d

Nopember 2006, mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512.11.2,

tanggal 28 Desember 2006.

tetap terlampir dalam berkas perkara;

4. dihukum untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 5000,- (lima ribu

rupiah);

Menimbang, bahwa atas Penuntutan Jaksa Penuntut Umum tersebut,

Terdakwa mengajukan Pembelaan yang pada pokoknya adalah sebagai

berikut:

- bahwa, dana yang terdakwa terima dari A. Saiku dan Basuki Rahmat,

sebagai bantuan untuk kegiatan Bagian Pemerintahan;

- bahwa, belum ada peraturan perundangan yang melarang seseorang

memberi bantuan kepada seorang lainnya, baik ada hubungan jabatan

maupun tidak;

- bahwa, terdakwa dalam menjalankan tugas sebagai Kabag Pemerintahan,

tidak mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri dengan memperoleh

bantuan uang, menambah mobilitas kerja, bersama instansi laindapat

memelihara kondusfitas daerah di Kabupaten Blitar;

Page 6: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

6

- bahwa, dalam putusan Mahkamah Agung, memutus melepaskan dari

segala tuntutan hukum, dengan pertimbangan, terdakwa sendiri tidak

mendapat untung, kepentingan umum dilayani dan Negara tidak dirugikan;

Berdasarkan analisa, pendapat serta argumentasi – argumentasi

tersebut, terdakwa melalui Penasehat Hukumnya berpendapat: perbuatan

terdakwa termasuk delik akan tetapi tidak dapat dipidana, oleh karena itu

memohon:

- terdakwa harus dilepaskan dari segala tuntutan hukum;

- memerintahkan agar terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan yang ada;

Menimbang, bahwa atas Pembelaan Terdakwa yang diajukan oleh

Penasehat Hukumnya, pihak Penuntut Umum telah mengajukan tanggapan

atas Pembelaan (Replik) tersebut tertanggal 27 Juli 2010;

Menimbang, bahwa atas tanggapan Penuntut Umum atas pembelaan

Terdakwa yang diajukan oleh Penasehat Hukumnya, telah diajukan oleh

Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya tanggapan (Duplik) tertanggal 03

Agustus 2010;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa berdasarkan Surat

Dakwaan tertanggal 11 Mei 2010, Nomor.REG.PKR. PDS – 06/ Blt/ 05/

2010, yang disusun secara subsidairitas, sebagai berikut:

DAKWAAN

Primair

Bahwa, ia terdakwa Agus Pramono, S.Sos. MM., selaku Kabag. Pemerintahan

Kab. Blitar berdasarkan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/

409.201/ 2005 tanggal 30 Juni 2005, orang yang melakukan, menyuruh

lakukan atau turut serta melakukan dengan Achmad Saiku, S.Sos., Much.

Mubasir, Handoko, Djoko Sugiyono, Imam Murtaji, Sucipto, Maryono,

Zaenal Mumin, Ngalim Santoso, Sutrisno, Sujono, Dwiyono Santoso,

Muhaimin, Drs. Moch. Mujib, Drs. Rini Handayani,H. Mahfud Efendi serta

Drs. Basuki Rahmad, Msi pada hari serta tanggal yang tidak dapat diingat lagi

Page 7: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

7

dengan pasti sekitar bulan April 2006 sampai dengan bulan Desember 2006

atau setidak – tidaknya dalam waktu tertentu dalam tahun 2006 bertempat di

Kantor Pemerintahan Kab. Blitar Jl. S. Supriyadi Kota Blitar, atau setidak –

tidaknya pada tempat – tempat tertentu dalam daerah hukum Pengadilan

Negeri Blitar “Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang dengan

maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum

atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang

memberikan sesuatu, membayar atau menerima pembayaran dengan potongan

atau untuk mengerjakan sesuatu untuk dirinya sendiri”;

Perbuatan mana yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bahwa, berdasarkan Surat Keputusan Badan Pertanahan Nasional Nomor:

600-620, tanggal 20 Maret 2006, perihal: Biaya Pendaftaran untuk

pendaftaran tanah sistematik LMPDP,yang ditujukan kepada: Kepala Kantor

Wilayah Badan Pertanahan Nasional Profinsi; Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/ Kota, yang disampaikan hal –hal antara lain sebagai berikut:

Poin 2:

Land Management and Policy Development Program (LMPDP) merupakan

kegiatan pendaftaran tanah pertama kali secara sitematis dengan bantuan dana

dari Bank Dunia yang penganggarannya disediakan oleh Pemerintah (APBN)

dengan system DIPA, sehingga pembiayaannya dilakukan dengan petunjuk

operasional (PO);

Poin 3:

Untuk menghindari terjadinya duplikasi penggunaan biaya/ anggaran, kegiatan

pendaftaran tanah sistematik yang dilaksanakan melalui Land Management

and Policy Development Program (LMPDP), untuk kegiatan pengukuran dan

pemetaan serta pendaftaran hak atas tanah ditetapkan Rp. 0,00 (nol rupiah)

termasuk uang pemasukan sesuai pasal 21 ayat (3) Peraturan Pemerintah

Nomor 46 Tahun 2002;

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor: 108 – IV

– 2006 tanggal 21 April 2006 tentang Penunjukkan Kelurahan/ Desa di

Propinsi Jawa Timur sebagai Lokasi Penyelenggara Pendaftaran Tanah

Sistematik Land Management And Policy Development Program Badan

Pertanahan Nasional Tahun Anggaran 2006. Untuk wilayah Kabupaten Blitar:

Kecamatan Desa/Kelurahan Keterangan

Page 8: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

8

Selopuro

Talun

Mandesan

Mronjo

Duren

Sragi

Kaweron

Bajang

TIM I

Garum Bence

Tingal

Garum

Slorok

Pojok

Tawangsari Sumberdiren

TIM II

Gandusari Gandusari

Butun

Tambakan

Kotes

Gondang

Sumberagung

TIM III

Berdasarkan hal tersebut diatas Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar

mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 09/ VIII/ LMPDP/ 2006. Tentang

Penunjukkan Pelaksana Teknis Kegiatan Administrasi Umum Program

Pengelolaan Pertanahan Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2006, tanggal 04

Agustus 2006, atas surat tersebut kepada pegawai negeri sipil yang diangkat

sebagai petugas dalam lampiran keputusan ini diberikan honorarium/ imbalan

jasa sesuai ketentuan yang berlaku. Biaya yang timbul akibat ditetapkannya

Keputusan ini dibebankan pada Dipa tahun 2006, dalam surat penunjukkan

tersebut terdakwa kedudukan dalam dinas pada saat itu sebagai Kepala Bagian

Pemerintahan Kabupaten Blitar sedangkan kedudukan dalam tugas

Administrasi Umum Program Pengelolaan Pertanahan sebagai Tim

Koordinasi, sedangkan para Kepala Desa/ Lurah selaku penelitian/

pemeriksaan tanah, sesuai surat penunjukkan Kelurahan/ Desa dari 19 Desa

tersebut yang mengikuti program ajudikasi hanya 16 Desa/ Kelurahan

sedangkan 3 Desa/ Kelurahan yaitu Slorok, Tawangsari tidak dapat

Page 9: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

9

melaksanakan (masalah internal), Desa Sumberagung tanah bukan obyek

LMPDP karena eks perkebunan.

16 Desa/ Kelurahan antara lain:

No. N a m a Kades/ Lurah

1.

2.

3.

4.

5.

6

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Tim I Kec. Talun; Kec. Selopuro

Djoko Sugijono

Ngalim Santoso, Bsc

Soetjipto

Zaenal Mumin

Imam Murtadji

Soetrisno

Tim II Kec. Garum

Handoko

Dwiyono Santoso, SE

Sujono

Ahmad Saiku, S.Sos M.Si.

Mubasir

Tim III Kec. Gandusari

Maryono

Mandesan

Mronjo

Bajang

Kaweron

Duren

Sragi

Pojok

Sumberdiren

Garum

Bence

Tingal

Gandusari

Page 10: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

10

13.

14.

15.

16.

Muhaimin

Drs. Moch. Mujib

Drs. Rini Handayani

H. Mahfud Efendi

Butun

Tambakan

Kotes

Gondang

Bahwa terdakwa dalam tugas Administrasi Umum Program Pengelolaan

Pertanahan sebagai Tim Koordinasi pada tanggal 26 Juni 2006 mengundang

Petugas BPN Kab. Blitar, Bawasda, Kabag. Hukum Camat serta Lurah/

Kepala Desa yang daerahnya/ wilayahnya yang mendapat program ajudikasi

bertempat diruang perdana Kab. Blitar rapat/ sosialisasi dipimpin langsung

oleh terdakwa, dalam rapat atau pertemuan tersebut yang menjadi

permasalahan apakah dibenarkan para Kepala Desa memungut biaya kepada

warga masyarakat/ pemohon dalam program LMPDP (pensertifikatan tanah)

dan hal tersebut banyak sekali pertanyaan dari Camat atau Kepala Desa dan

kalau dibenarkan apa yang menjadi dasar hukum (payung hukum) karena

sesuai dengan ketentuan yang berlaku Kepala Desa tidak diperkenankan

menarik pungutan tanpa ada Perdesnya dan dikaitkan dengn Surat Keputusan

Badan Pertanahan Nasional Nomer: 600 – 620 tanggal 20 Maret 2006 untuk

kegiatan pengukuran dan pemetaan serta pendaftaran hak atas tanah ditetapkan

Rp. 0,00 (nol rupiah) tapi oleh terdakwa hal tersebut diabaikan dan terdakwa

mengambil sikap atau memerintahkan kepada para Kepala Desa (terdakwa

dengan para Kepala Desa menyepakati sehubungan dengan hal tersebut antara

lain:

1. Terdakwa menjanjikan/ menyanggupi adanya payung hukum/ dasar

hukum berupa SK Bupati kepada para Kepala Desa untuk menarik

pungutan kepada warga masyarakat/ pemohon dalam program

pensertifikatan tanah (ajudikasi);

2. Menetapkan biaya pungutan pensertifikatan tanah (ajudikasi) sebesar Rp.

195.000. (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dan tidak boleh lebih;

3. Segera melaksanakan sosialisasi pada tingkat kecamatan dan tingkat desa/

kelurahan;

Page 11: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

11

Terdakwa selaku Kabag. Pemerintah Kab. Blitar meminta jatah sebesar Rp.

41.000,- namun terjadi tawar menawar antara terdakwa dan para Kepala Desa,

akhirnya disepakati terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar

mendapat jatah sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribnu rupiah) perbidang tanah

yang disertifikatkan yang mengikuti program ajudikasi.

Berdasarkan hasil rapat/ pertemuan tersebut diatas camat atau para kepala desa

melaksanakan sosialisasi kepada masing – masing warga masyarakatnya

bahwa ada program pensertifikatan tanah (ajudikasi) dengan biaya murah tiap

pemohon perbidang tanah hanya dipungut biaya Rp. 195.000,- (seratus

sembilan puluh lima ribu rupiah) atas program pensertifikatan tanah

(ajudikasi) dengan biaya murah dan apabila warga masyarakat mengajukan

permohonan pensertifikatan tanah tidak membayar Rp. 195.000,- (seratus

sembilan puluh lima ribu rupiah) maka oleh kepala desa/ aparat desa tidak

akan dilayani, para kepala desa dalam mensosialisasikan kepada warga

masyarakatnya tidak pernah menyampaikan bahwa program pensertifikatan

tanah (ajudikasi) adalah program dari BPN tidak dipungut biaya Rp. 0,00 (nol

rupiah), dimasing – masing desa pensertifikatan tanah (ajudikasi) dengan

biaya Rp. 195.000,- (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah) berjalan dengan

lancar, sehingga masing – masing kepala desa sesuai dengan apa yang telah

disepakati antara terdakwa dengan para kepala desa (terdakwa yang mendapat

bagian Rp. 30.000) per bidang dan uang hasil tarikan tersebut disetorkan

kepada terdakwa dengan rincian sebnagai berikut:

- Desa Mandesan sebesar Rp. 2.000.000,-

- Desa Duren sebesar Rp. 12.000.000,-

- Kel. Bence sebesar Rp. 10.500.000,-

- Desa Tinggal sebesar Rp. 12.500.000,-

- Desa Pojok sebesar Rp. 12.500.000,-

- Desa Gandusari sebesar Rp. 14.000.000,-

- Desa Kotes sebesar Rp. 10.500.000,-

Bahwa untuk Desa Kaweron, Desa Bajang, serta Desa Sragi oleh Kepala Desa

dititipkan kepada saksi Kusna Lindawati, S.Sos Msi. (Camat Kesamben) dan

titipan dari 3 Desa tersebut sudah diserahkan kepada terdakwa selaku Kabag.

Page 12: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

12

Pemerintahan Kab. Blitar. Bahwa dari dana ajudikasi yang dikumpulkan oleh

lurah/ kades yang mengikuti program ajudikasi tersebut diberikan kepada

terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar namun yang ada kwitansi

nya yaitu tertanggal 15 Nopember 2006 sebesar Rp. 3000.000,- dari Lurah

Bence (Achmad Saiku, S.Sos) dan kwitansi tertanggal 15 Desember 2006, dari

Camat Garum (Drs. Basuki Rahmad, Msi) namun yang lain tidak ada tanda

terima/ kwitansi, dari 16 desa yang mengikuti program pensertifikatan tanah

(ajudikasi) tahun 2006 terealisasi sebanyak 8.800 bidang rincian perdesa

sebagai berikut:

No. Kades/ Lurah Vol

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Tim I Kec. Talun; Kec. Selopuro

Djoko Sugijono

Ngalim Santoso, Bsc

Soetjipto

Zaenal Mumin

Imam Murtadji

Soetrisno

Tim II Kec. Garum

Handoko

Dwiyono Santoso, SE

Sujono

Ahmad Saiku, S.Sos M.Si

Mandesan

Mronjo

Bajang

Kaweron

Duren

Sragi

Pojok

Sumberdiren

Garum

Bence

520

566

938

538

400

350

1041

350

666

916

Page 13: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

13

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Mubasir

Tim III Kec. Gandusari

Maryono

Muhaimin

Drs. Moch. Mujib

Drs. Rini Handayani

H.Mahfud Efendi

Tingal

Gandusari

Butun

Tambakan

Kotes

Gondang

415

451

725

355

154

J U M L A H 8.800

Setelah kegiatan pendaftaran tanah sistematik pensertifikatan (Ajudikasi) yang

dilaksanakan melalui Land Management and Policy Development Program

(LMPDP) selesai maka terdakwa, dalam surat penunjukkan tersebut terdakwa

kedudukan dalam dinas pada saat itu sebagai Kepala Bagian Pemerintahan

Kabupaten Blitar sedangkan kedudukan dalam tugas administrasi umum

program pengelolaan pertanahan sebagai Tim Koordinasi mendapat honor

tidak tetap periode bulan Januari 2006 s/d bulan Agustus 2006 sebesar Rp.

2.040.000,- (dua juta empat puluh ribu rupiah) dan periode bulan September

2006 s/d Nopember 2006 sejumlah Rp. 765.000,- (tujuh ratus enam puluh lima

ribu rupiah) sedangkan para Kepala Desa/ Lurah selaku penelitian/

pemeriksaan tanah juga mendapat honor sesuai dengan volume banyaknya

bidang tanah yang diproses.

Bahwa sampai dengan selesainya kegiatan pendaftaran tanah sistematik

pensertifikatan (Ajudikasi) yang dilaksanakan melalui Land Management and

Policy Development Program (LMPDP) tersebut apa yang dijanjikan oleh

terdakwa adanya payung hukum/ dasar hukum berupa SK Bupati kepada para

Kepala Desa untuk menarik pungutuan kepada warga masyarakat/ pemohon

dalam program pensertifikatan tanah (Ajudikasi) sebesar Rp. 195.000,- tidak

pernah ada, sehingga terdakwa harus bertanggungjawab atas perbuatannya.

Page 14: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

14

Perbuatan terdakwa melanggar pasal 12 huruf e Undang – undang No. 20

Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang – undang No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Subsidair

Bahwa terdakwa Agus Pramono Nugroho,S.Sos. MM selaku Kabag.

Pemerintahan Kab. Blitar berdasarkan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomer:

820/ 658/ 409.201/ 2005 tanggal 30 Juni 2005. Pada waktu dan tempat seperti

dalam dakwaan Primair tersebut di atas “Pegawai Negeri atau Penyelenggara

Negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga,

bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan

yang berhubungan dengan jabatannya atau yang menurut pikiran orang yang

memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungannya dengan jabatannya:

Perbuatan mana yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Badan Pertanahan Nasional Nomer: 108

– IV – 2006 tanggal 21 April 2006 tentang penunjukkan lokasi Kelurahan/

Desa di Propinsi JawaTimur sebagai alokasi penyelenggaraan pendaftaran

tanah secara sistematik land management and policy development program

Badan Pertanahan Nasional tahun anggaran 2006 bahwa segala biaya yang

dikeluarkan sebagai akibat ditetapkan Keputusan ini dibebankan kepada dana

yang tersedia pada LMPDP/ Land Management and Policy Development

Program (bantuan Bank Dunia). Berdasarkan Surat Keputusan Badan

Pertanahan Nasional tersebut di atas pemohon pensertifikatan tanah melalui

Ajudikasi tidak bebani biaya sama sekali/ Rp. 0,- adapun persyaratannya yang

harus sipenuhi pemohon yaitu foto copy KTP., foto copy surat keterangan hak

milik (jual beli, waris atau hibah) SPPT., selanjutnya Surat Keputusan Badan

Pertanahan Nasional tersebut menetapkan untuk di Desa/ Kelurahan sebanyak

19 Desa/Kelurahan:

a. Kecamatan Selopuro

- Desa Mandesan;

- Desa Mrojo;

b. Kecamatan Talun;

Page 15: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

15

- Desa Duren;

- Desa Sragi;

- Desa Kaweron;

- Desa bajang;

c. Kecamatan Garum

- Kelurahan Bence;

- Desa Tingal;

- Desa Pojok;

- Desa Garum;

- Kelurahan Suberdiren

d. Kecamatan Gandusari

- Desa Gandusari;

- Desa Butun;

- Desa Tambakan;

- Desa Kotes;

- Desa Gondang;

Bahwa dari 19 Desa tersebut yang mengikuti program ajudikasi hanya 16

Desa/ Kelurahan oleh karena yaitu Slorok dan Tawangsari tidak dapat

melaksanakan karena ada masalah internal desa/ kelurahan tersebut. Serta

Desa Sumberagung tanah di Desa tersebut kebanyakan bukan obyek LMPDP

karena kebanyakan tanah eks perkebunan.

Bahwa, terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar pada tanggal 26

Juni 2006 bertempat di ruang Perdana Kab. Blitar telah memimpin rapat/

sosialisasi yang dihadiri oleh Petugas BPN Kab. Blitar, Bawasda., Kabag.

Hukum, Camat serta Lurah/ Kepala Desa yang daerahnya/ wilayahnya yang

mendapat program ajudikasi selanjutnya terdakwa menyampaikan kepada

undangan yang pada intinya sebagai berikut:

1. Terdakwa menjanjikan/ menyanggupi adanya payung hukum/dasar hukum

berupa SK Bupati kepada para kepala desa untuk menarik pungutan

kepada warga masyarakat/ pemohon dalam program pensertifikatan tanah

(ajudikasi);

2. Menetapkan biaya pungutan pensertifikatan tanah (ajudikasi) sebesar Rp.

195.000,- (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dan tidak boleh lebih;

Page 16: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

16

3. Segera melaksanakan sosialisasi pada tingkat kecamatan dan tingkat desa/

kelurahan;

Selanjutnya program ajudikasi atas hasil rapat yang dipimpin oleh terdakwa

tersebut dilaksanakan oleh desa/ kelurahan yang dapat program ajudikasi

selanjutnya kepala desa/ lurah memungut Rp. 195.000,- perbidang tanah dan

terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar dan terdakwa meminta

jatah sebesar Rp. 41.000,- namun terjadi tawar menawar akhirnya disepakati

terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar mendapat jatah sebesar Rp.

30.000,- / perbidang tanah yang disertifikatkan yang mengikuti program

ajudikasi;

Bahwa program tersebut sudah dilaksanakan oleh desa/ kelurahan dan

selanjutnya kepala desa lurah atau kepala desa memungut Rp. 195.000,- / per

bidang tanah. Kemudian lurah atau kepala desa mengumpulkan persyaratan

pemohon sertifikat beserta uang sebesar Rp. 195.000,- lalu dikumpulkan dan

sebagian diserahkan/ disetorkan/ diberikan kepada terdakwa selaku Kabag.

Pemerintahan Kab. Blitar sebagai hadiah atau janji dengan perincian sebagai

berikut:

- Desa Mandesan sebesar Rp. 2.000.000,

- Desa Duren sebesar Rp. 12.000.000,-

- Kel. Bence sebesar Rp. 10.000.000,-

- Desa Tinggal sebesar Rp. 12.500.000,-

- Desa Pojok sebesar Rp. 12.500.000,-

- Desa Gandusari sebesar Rp. 14.000.000,-

- Desa Kotes sebesar Rp. 10.500.000,-

Bahwa, untuk Desa Kaweron, Desa Bajang serta Desa Sragi oleh Kepala Desa

dititipkan kepada saksi Kusna Lindarwati, S.Sos Msi (Camat Kesamben) dan

titipan dari 3 desa tersebut sudah diserahkan kepada terdakwa selaku Kabag.

Pemerintah Kab. Blitar.

Bahwa dari dana ajudikasi yang dikumpulkan oleh lurah/ kades yang

mengikuti program ajudikasi tersebut diberikan kepada terdakwa selaku

Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar namun yang ada kwitansinya yaitu

tertanggal 15 Nopember 2006 sebesar Rp. 3.000.000,- dari Lurah Bence Kec.

Garum Kab. Blitar (Achmad Saiku, S.Sos dalam perkara terpisah) sebagai

Page 17: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

17

partisipasi untuk tim Kab. Blitar dan kwitansi tertanggal 15 Desember 2006

sebesar Rp. 7.500.000,- dari Camat Garum (Drs. Basuki Rahmad Msi dalam

perkara terpisah) sebagai pertisipasi dari desa/ kel. Bence dana ajudikasi

namun yang lain tidak ada tanda terima/ kwitansi.

Bahwa program tersebut setelah dilaksanakan oleh kepala desa/ lurah serta

BPN Kab. Blitar dan banyak sertifikat yang sudah jadi terjadi gejolak di

masyarakat ternyata apa yang dijanjikan terdakwa bahwa penarikan Rp.

195.000,- ada payung hukumnya ternyata tidak ada dan pensertifikatan

tersebut tidak ada biayanya/ gratis karena biaya sudah ditanggung oleh Land

Management And Policy Development Program atau bantuan dari Bank Dunia

dan terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar yang tergabung di

dalam Team Kordinasi mendapat honor dari bantuan Bank Dunia tersebut

dalam bulan Januari s/d Agustus 2006 dengan mata anggaran:

05.05.2603.9894.000/ 512112 dari bendahara BPN Kab. Blitar sebesar Rp.

2.040.000,- dan terdakwa juga mendapat honor dari bendahara BPN Kab.

Blitar dalam periode September 2006 s/d Nopember 2006 sejumlah Rp.

765.000,-

Dan terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar atau selaku Pegawai

Negeri atau Penyelenggara Negara telah menerima hadiah berupa uang kurang

lebih sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) atau setidak – tidaknya

sekitar jumlah itu dan terdakwa menerima hadiah tersebut ada hubungannya

karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatan

terdakwa selaku Kabag. Pemerintahan Kab. Blitar atau selaku Tim

Koordinasi.

Perbuatan terdakwa melanggar pasal 11 Undang – Undang No. 20 Tahun 2001

tentang Perubahan Undang – Undang No 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan di persidangan, telah didengar

keterangan saksi-saksi di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

Saksi 1. Joko Prasetyo, Spd

- Bahwa, saksi pernah diperiksa oleh Penyidik;

- Bahwa, saksi membenarkan keterangan yang telah diberikan di hadapan

Penyidik tersebut;

Page 18: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

18

- Bahwa, saksi memberikan keterangan tentang ajudikasi (sertifikasi tanah)

tahun 2006;

- Bahwa, ajudikasi (sertifikasi tanah) merupakan program sertifikasi tanah

yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dari

bantuan Bank Dunia;

- Bahwa, sepengetahuan saksi ada program ajudikasi pada tahun 2006 di

Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, dengan pemohon

916 (sembilan ratus enam belas) orang;

- Bahwa, untuk menjadi pemohon (dalam program ajudikasi sertifikasi

tanah), dikenakan biaya sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh

lima ribu rupiah);

- Bahwa, untuk mengikuti program ajudikasi sertifikasi tanah,

sepengetahuan saksi tidak dibebani biaya;

- Bahwa, saksi mengetahui tentang ajudikasi sertifikasi tanah tanpa dibebani

biaya, (mendapat informasi) dari BPN.;

- Bahwa, pada saat saksi sedang berwawancara di Radio Mayangkara, ada

tanggapan dari warga di Wlingi yang menyatakan tentang pemohon

program ajudikasi sertifikasi tanah, tidak dibebani biaya (gratis);

- Bahwa, saksi mendapat informasi dari beberapa warga masyarakat

Kelurahan Bence, pemohon ajudikasi dipungut biaya Rp. 195.000,00

(seratus sembilan puluh lima ribu rupiah), persertifikat dan mereka

meminta agar biaya tersebut dikembalikan;

- Bahwa, sepengetahuan saksi dari dana Rp. 195.000,00 (seratus sembilan

puluh lima ribu rupiah), untuk LPMK., sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh

ribu rupiah); untuk beli patok, setiap patok harganya Rp. 10.000,00

(sepuluh ribu rupiah); untuk beli materai 2 (dua) lembar, tiap lembar

harganya Rp. 7.000,00 (tujuh ribu); untuk Rukun Tetangga (RT) Rp.

10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); untuk Lurah Rp. 25.000,00 (dua puluh

lima ribu rupiah) sampai dengan Rp. 35.000,00 (tiga puluh lima ribu

rupiah); untuk Camat Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) sampai

dengan Rp. 35.000,00 (tiga puluh lima ribu rupiah); untuk Pemerintah

Daerah Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); serta pejabat lain;

- Bahwa, sepengetahuan saksi warga masyarakat tidak keberatan dengan

pungutan Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah), oleh

Page 19: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

19

karena mengurus sertifikat dengan cara regular biayanya lebih besar

(sampai jutaan rupiah);

- Bahwa, warga masyarakat yang menjadi peserta program ajudikasi

(sertifikasi tanah) telah menerima sertifikat;

- Bahwa, setelah sertifikat terbit, saksi baru mengetahui tentang pengurusan

sertifikat melelaui program ajudikasi (sertifikasi tanah) tidak dibebani

biaya;

Saksi 2. Drs. Basuki Rahmat

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa oleh Penyidik dalam perkara

tersebut;

- Bahwa, saksi membenarkan keterangan yang telah diberikan di depan

Penyidik;

- Bahwa, saksi dihadapkan ke persidangan tersebut oleh karena masalah

ajudikasi tahun 2006;

- Bahwa, saksi menjabat sebagai Camat Garum sejak tahun 2004 sampai

dengan tahun 2007;

- Bahwa, pada saat saksi menjabat sebagai Camat Garum, pernah diundang

rapat di Ruang Perdana (Gedung) Pemerintah Kabupaten Blitar, bersama

dengan camat – camat yang lain, yaitu: Camat Talun, Camat Selopuro,

Camat Gandusari, beserta Kepala Desa dan Kepala Kelurahan yang

wilayahnya menjadi lokasi pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi

tanah);

- Bahwa, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Petugas BPN. Kabupaten

Blitar, Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten Blitar, Bawasda, Kabag.

Pemerintahan, yaitu Agus Pramono Nugroho S.Sos MM;

- Bahwa, rapat tersebut dipimpin oleh terdakwa selaku Kabag.

Pemerintahan Kabupaten Blitar;

- Bahwa, rapat tersebut membahas tentang program ajudikasi (sertifikasi

tanah) dengan biaya yang disepakati dalam rapat tersebut sebesar Rp.

195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah) per bidang;

- Bahwa, dari danah tersebut sebanyak Rp. 15.000,00 (lima belas ribu

rupiah) per sertifikat untuk Pemerintah Daerah;

Page 20: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

20

- Bahwa, dijanjikan akan diterbitkan payung hukum berupa surat keputusan

(SK) Bupati, atas pungutan sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan

puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, termasuk

salah satu wilayah yang mendapat program ajudikasi;

- Bahwa, saksi pernah menerima uang yang berasal dari pungutan atas

ajudikasi (sertifikasi tanah) dari Kepala Kelurahan Bence, Kecamatan

Garum, Kabupaten Blitar (yang saat itu dijabat oleh Ahmad Saikhu),

sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat juta lima ratus ribu rupiah)

dan sejumlah Rp. 10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) dari

dana tersebut saksi serahkan kepada terdakwa sebagai Kepala Bagian

(Kabag) Pemerintahan Kabupaten Blitar;

- Bahwa, saksi menyerahkan dana tersebut kepada terdakwa melalui Heri

Subandrio (staf Kecamatan Garum) atas perintah saksi dan dicatat dalam

kwitansi;

- Bahwa, saksi membenarkan barang bukti berupa kwitansi yang

ditunjukkan (oleh Ketua Majelis Hakim) di persidangan;

- Bahwa, dalam sosialisasi yang diadakan atas program ajudikasi itu,

petugas BPN., tidak pernah menyampaikan secara tegas, tentang program

tersebut dibiayai oleh Bank Dunia;

Saksi 3. Akhmad Saikhu, S.Sos. Msi.

- Bahwa, saksi pernah diperiksa oleh Penyidik, sehubungan dengan perkara

tersebut;

- Bahwa, saksi membenarkan keterangan yang telah diberikan di hadapan

Penyidik tersebut;

- Bahwa, sepengetahuan saksi, terdakwa diajukan dalam perkara ajudikasi

(sertifikasi tanah) tahun 2006;

- Bahwa, saksi menjabat sebagai Kepala Kelurahan Bence sejak tahun 2003

sampai dengan tahun 2007;

- Bahwa, pada saat saksi menjabat sebagai Kepala Kelurahan Bence,

Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, saksi diundang rapat di ruang

Perdana (Gedung) Kabupaten Blitar bersama 16 (enam belas) Kepala

Kelurahan dan Desa yang wilayahnya menjadi lokasi pelaksanaan program

ajudikasi (sertifikasi tanah);

Page 21: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

21

- Bahwa, dalam rapat tersebut penyampaian materi dilakukan oleh terdakwa

dan Petugas dari BPN Kabupaten Blitar;

- Bahwa, pada pokoknya terdakwa menyampaikan, sehubungan dengan

program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, mengacu pada biaya

ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005, seperti yang telah dilakukan di

Selopuro dan Wlingi, agar tidak ada kecemburuan (sosial);

- Bahwa, biaya yang dipungut itu, antara lain diperuntukan pembelian patok

setiap patok harganya Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah), pembelian

materai sebanyak 4 (empat) lembar dan biaya administrasi Pemerintah

Daerah (Pemda) sebesar Rp. 41.000,00 (empat puluh satu ribu rupiah) per

bidang;

- Bahwa, rapat di ruang Perdana tersebut ditindak lanjuti dengan rapat yang

diadakan di Kecamatan Garum. Rapat itu dipimpin oleh Camat Garum dan

dihadiri oleh terdakwa. Rapat itu membahas penegasan bagian biaya

ajudikasi (sertifikasi tanah) yang akan diserahkan untuk Pemerintah

Kabupaten, dari besaran Rp. 41.000,00 (empat puluh satu ribu rupiah) per

bidang, menjadi Rp. 30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah) per bidang dan

pemungutan biaya dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah) akan di

buatkan payung hukumnya berupa SK Bupati atau Peraturan Daerah

(Perda);

- Bahwa, di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,

terdapat 916 (sembilan ratus enam belas) pemohon yang ikut dalam

program ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon adalah: foto copy

Kartu Tanda Penduduk (KTP), foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK)

dan foto copy surat – surat tanah dan membayar biaya sebesar Rp.

195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, sebagian dana hasil pungutan biaya ajudikasi (sertifikasi tanah)

yang terkumpul itu, sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat juta lima

ratus ribu rupiah), saksi alokasikan (sediakan) untuk Camat Garum (pada

saat itu dijabat oleh Drs. Basuki Rahmad, M.Si), dan terdakwa dan

sepengetahuan saksi, oleh Camat Garum dana sebesar Rp. 10.500.000,00

(sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada terdakwa;

- Bahwa, sebelum dana tersebut saksi serahkan kepada Camat Garum,

terdakwa pernah mengirim pesan dengan short message service (sms)

Page 22: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

22

kepada saksi (dengan menggunakan hand phone), untuk menanyakan dana

partisipasi dari (program) ajudikasi (sertifikasi tanah). saksi menjawab

“belum terealisasi”;

- Bahwa, beberapa hari kemudian Heri Subandrio datang atas perintah

Camat Garum untuk mengambil dana partisipasi itu;

- Bahwa, saksi menyerahkan dana sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh

empat juta lima ratus ribu rupiah), kepada Camat Garum dicatat dalam

kwitansi;

- Bahwa, dana tersebut diambil oleh Heri Subandrio atas perintah Camat

Garum, yang disampaikan dalam 2 (dua) kesempatan, pada penyerahan

yang pertama sebesar Rp. 22.500.000,00 (dua puluh dua juta lima ratus

ribu rupiah), dalam kesempatan yang ke 2 (dua) dana yang diserahkan,

sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);

- Bahwa, para peserta ajudikasi (sertifikasi tanah) telah menerima sertipikat;

- Bahwa, sebagai anggota Team Ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi bertugas

meneliti berkas - berkas permohonan pengajuan ajudikasi tersebut;

- Bahwa, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Blitar, mengadakan

sosialisasi sebanyak 5 (lima) kali sehubungan dengan program ajudikasi

(sertifikasi tanah), akan tetapi tidak menyinggung masalah biaya;

- Bahwa, saksi dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut

menerima dana lebih kurang Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari BPN;

Saksi 4. Hery Subandrio, S.Sos.

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa oleh Penyidik ;

- Bahwa, saksi membenarkan keterangan yang sudah pernah diberikan di

hadapan Penyidik;

- Bahwa, saksi menerangkan tentang ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun

2006;

- Bahwa, pada tahun 2006, saksi menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi)

Pemerintahan pada Kantor Kecamatan Garum;

- Bahwa, di Kecamatan Garum desa yang mendapat program ajudikasi

(sertifikasi tanah) adalah: Desa Pojok, Sumberdiren, Garum, Tingal, dan

Bence;

- Bahwa, sebelum pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun

2006, pernah diadakan sosialisasi di ruang Perdana (Gedung Kantor)

Page 23: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

23

Kabupaten Blitar, yang antara lain mengenai pungutan sebesar Rp.

195.000,00 per bidang;

- Bahwa, saksi pernah datang ke Kelurahan Bence atas perintah Camat

Garum, untuk menerima dana sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat

juta lima ratus ribu rupiah), oleh karena pada saat itu Camat Garum sedang

mengikuti Spama;

- Bahwa, dana tersebut saksi terima dari Staf Kelurahan (Bence) yang

bernama Sri Nurhandayani;

- Bahwa, menurut keterangan Bu Nurhandayani, dana tersebut merupakan

dana partisipasi dari (dana) ajudikasi (sertifikasi tanah) untuk Kecamatan

(Garum) dan Kabupaten (Blitar);

- Bahwa, atas perintah Camat Garum, dana (uang) yang saksi terima sebesar

Rp. 10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), saksi serahkan

kepada terdakwa secara bertahap;

- Bahwa, tahap pertama penyerahan dari dana tersebut pada tanggal 15

Nopember 2006, sebesar Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan tahap

kedua pada tanggal 15 Desember 2006, sebesar 7.500.000,00 (tujuh juta

lima ratus ribu rupiah);

- Bahwa, (dari dana tersebut) Camat Garum juga memberi Kapolsek

sebanyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) kemudian ditambah lagi

sebanyak Rp. 1.000.000,00; untuk Danramil sebanyak Rp. 1.000.000,00

(satu juta rupiah); untuk Wiyono, staf Polsek sebanyak Rp. 250.000,00

(dua ratus lima puluh ribu rupiah), untuk bantuan mushola sebanyak Rp.

250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah), sedangkan untuk Camat

Garum sejumlah Rp. 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah);

- Bahwa, dana partisipasi untuk Kapolsek, diserahkan pada tanggal 13

Desember 2006 dan dana partisipasi untuk Danramil diserahkan pada

tanggal 15 Desember 2006;

- Bahwa, pada saat saksi menyerahkan dana kepada terdakwa, saksi

menjelaskan dana tersebut adalah dana partisipasi dari Kelurahan Bence;

- Bahwa, saksi menyerahkan dana tersebut kepada terdakwa di ruang

(Bagian) Pemerintahan Kabupaten Blitar dan pada saat itu saksi bertemu

dengan terdakwa sendiri;

- Bahwa, dalam rangka program ajudikasi (sertifikasi tanah) ada, sosialisasi

di tiap desa;

Page 24: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

24

- Bahwa, saksi mengenali barang bukti berupa kwitansi sebanyak 2 (dua)

lembar, dan membenarkan bukti tersebut;

Saksi 5. Dwiyono Santoso, SE

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan yang

saksi berikan di Penyidik saksi benarkan;

- Bahwa, sepengetahuan saksi, terdakwa diajukan ke persidangan tersebut,

oleh karena permasalah pelaksanaan ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun

2006;

- Bahwa, saksi menjabat sebagai Lurah Sumberdiren pada tahun 2006;

- Bahwa, pada 24 Juli 2006, saksi diundang rapat di ruang Perdana di

(Gedung Pemerintahan) Kabupaten Blitar, bersama dengan 16 (enam

belas) Kepala Desa dan Kelurahan yang lain;

- Bahwa, rapat tersebut dihadiri juga oleh terdakwa (dari pihak pemerintah

Kabupaten), sebagai pemimpin rapat dan dari BPN Kabupaten Blitar

adalah Pak Badrus;

- Bahwa, dalam rapat tersebut, terdakwa menyampaikan, antara lain,

sebagai berikut:

evaluasi ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005

partisipasi untuk ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005 berjalan

lancar, sehingga untuk partisipasi ajudikasi (sertfikasi tanah) tahun

2006 dibuat sama;

ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, tersebut supaya segera

disosialisasikan kepada masyarakat;

mengenai payung hukum ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut akan

segera diusahakan;

- Bahwa, dalam rapat tersebut, Petugas dari BPN., menyampaikan secara

tehnis, mengenai syarat – syarat permohonan dan juga menyinggung

tentang biaya (administrasi) di BPN. Gratis, kalau ditingkat desa/

kelurahan memerlukan biaya pendukung dipersilahkan bermusyawarah di

tingkat kelurahan;

- Bahwa, pemohon ajudikasi (sertifikasi tanah) di Desa Sumberdiren

(dibebani) membayar biaya Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima

ribu rupiah);

Page 25: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

25

- Bahwa, semua pemohon (ajudikasi sertifikasi tanah) membayar biaya atas

pungutan tersebut;

- Bahwa, pada saat rapat di tingkat kecamatan, untuk dana partisipasi

Pemerintah Kabupaten ditentukan Rp. 30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah)

per bidang;

- Bahwa, pada saat rapat di Kecamatan Garum dihadiri oleh (Kepala Desa/

Lurah) dari Desa Sumberdiren, Desa Garum, Desa Tingal dan Kelurahan

Bence;

- Bahwa, di desa Sumberdiren saksi mensosialisasikan program ajudikasi

(sertifikasi tanah) tentang biaya di BPN., adalah gratis, saksi mengetahui

hal tersebut dari BPN;

- Bahwa, dalam ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi adalah sebagai Ketua

Pelaksana;

- Bahwa, setelah (program ajudikasi sertifikasi tanah) hampir selesai saksi

diberi honor sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);

- Bahwa, rincian dari (peruntukan) dana Rp. 195.000,00 (seratus sembilan

puluh lima ribu rupiah) yang menentukan dari masing – masing

kecamatan;

- Bahwa, pada saat diadakan rapat di kecamatan, pos – pos rincian (dari

dana yang dipungut dari peserta ajudikasi) ditentukan berdasarkan

kesepakatan, tiap keluruhan mungkin berbeda satu dengan yang lain;

- Bahwa, setelah adanya pelantikan Tim Ajudikasi, pihak BPN tidak

memberitahukan adanya bantuan Bank Dunia;

- Bahwa, pada saat rapat di ruang Perdana, petugas BPN., menyampaikan

ada yang harus dibiayai oleh pemohon (ajudikasi sertifikasi tanah) seperti

materai dan patok;

- Bahwa, di Desa (tempat berdiam), saksi, pemohon ajudikasi (sertifikasi

tanah) ada yang tidak bisa membayar, sebanyak 9 (sembilan) pemohon, 8

(delapan) diantaranya fasilitas umum dan 1 (satu) dari pemohon individu

(perseorangan);

Saksi 6. Moch. Mubasir

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa dihadapan Penyidik dan saksi

membenarkan keterangan yang telah saksi berikan tersebut;

Page 26: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

26

- Bahwa, saksi diajukan ke persidangan sehubungan dengan permasalahan

pelaksanaan ajudikasi tahun 2006;

- Bahwa, pada tahun 2006, saksi menjabat sebagai Kepala Desa Tingal;

- Bahwa, dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi sebagai anggota

Tim Ajudikasi yang dilantik pada tanggal 19 Juli 2006, oleh Kepala BPN

Kabupaten Blitar;

- Bahwa, di Desa Tingal ada program ajudikasi (sertifikasi tanah) pada

tahun 2006;

- Bahwa, ada 400 (empat ratus) pemohon ajudikasi (sertifikasi tanah) di

Desa Tingal;

- Bahwa, persyaratan untuk menjadi peserta ajudikasi (sertifikasi tanah)

tersebut adalah: foto copy KTP., foto copy KK., SPPT., surat – surat

tanah, dan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 195.000,00 (seratus

sembilan puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, besar biaya pendaftaran tersebut saksi peroleh dari Sekretaris Desa

Tingal, yang pada waktu itu mewakili saksi hadir dalam rapat di ruang

Perdana tersebut;

- Bahwa, Sekretaris Desa Tingal tersebut melaporkan kepada saksi, dalam

rapat tersebut (antara lain) membicarakan dana yang dipungut dari peserta

ajudikasi (sertifikasi tanah) adalah sebesar Rp. 195.000,00 (seratus

sembilan puluh lima ribu rupiah), supaya disosialisasikan kepada

masyarakat;

- Bahwa, dari dana pungutan tersebut, saksi menyerahkan Rp. 30.000,00

(tiga puluh ribu rupiah) per bidang;

Saksi 7. Handoko

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa oleh Penyidik, dan saksi

membenarkan keterangan yang telah saksi berikan tersebut;

- Bahwa, terdakwa diajukan di persidangan, oleh karena permasalahan

pelaksanaan ajudikasi tahun 2006;

- Bahwa, saksi sudah menjabat sebagai Kepala Desa Pojok pada tahun 2006,

sampai dengan sekarang (pada saat memberikan kesaksian di

persidangan), dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi sebagai

anggota Tim Ajudikasi yang sudah dilantik oleh BPN., Kabupaten Blitar;

Page 27: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

27

- Bahwa, saksi pernah diundang rapat di ruang Perdana Pemerintah

Kabupaten Blitar pada tanggal 24 Juli 2006;

- Bahwa, rapat tersebut dipimpin oleh terdakwa;

- Bahwa, hal yang dibicarakan dalam rapat tersebut adalah program

ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, mengacu pada pelaksanaan

Program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005, seperti yang

dilaksanakan di Kecamatan Wlingi dan Kecamatan Selopuro,;

- Bahwa, biaya ajudiaksi (sertifikasi tanah) tahun 2005, di Wlingi dan

Selopuro ditetapkan sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima

ribu rupiah);

- Bahwa, untuk (dana) partisipasi Pemerintah Daerah (Pemda) mengacu

pada pelaksanaan di Wlingi dan Selopuro;

- Bahwa, di Desa Pojok ada 800 (delapan ratus) bidang tanah yang diajukan

dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, di Desa Pojok peserta ajudikasi (sertifikasi tanah) membayar

semua, selain fasilitas umum;

- Bahwa, sebagian dana pendaftaran ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut,

antara Rp. 12.500,00 (dua belas ribu lima ratus rupiah) sampai dengan Rp.

17.500,00 (tujuh belas lima ratus rupiah), per bidang tanah, saksi serahkan

kepada Camat Garum;

- Bahwa, sebagai anggota Tim Ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi mendapat

honor dari BPN., lebih kurang Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

Saksi 8. Hadi Sudarmawan

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa di Penyidik dan keterangan yang

diberikan, saksi benarkan;

- Bahwa, terdakwa diajukan ke persidangan, sehubungan dengan

permasalahan pelaksanaan ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006;

- Bahwa, saksi menjabat sebagai Sekretaris Desa Tingal sejak tahun 1992

sampai dengan sekarang;

- Bahwa, saksi pernah menghadiri rapat di ruang Perdana Pemerintah

Kabupaten Blitar pada tanggal 24 Juli 2006, mewakili Kepala Desa Tingal

- Bahwa, rapat tersebut dipimpin oleh terdakwa, pada pokoknya membahas

tentang ajudikasi (sertifikasi tanah), biaya di BPN., dibiayai oleh Bank

Dunia, sedangkan untuk operasional (biayanya) supaya dimusyawarahkan;

Page 28: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

28

- Bahwa, di Desa Tingal pada tahun 2006, ada program ajudikasi (sertifikasi

tanah);

- Bahwa, di Desa Tingal ada 400 (empat ratus) pemohon ajudikasi

(sertifikasi tanah);

- Bahwa, pada waktu (rapat) itu, ada undangan (peserta rapat) yang bertanya

tentang payung hukum (pemungutan) biaya ajudikasi (sertifikasi tanah),

pada saat itu dijawab dengan kata – kata “akan diusahakan payung

hukumnya”

- Bahwa, sampai program ajudikasi (sertifikasi tanah) selesai, payung

hukum (atas pungutan terhadap peserta judikasi sertifikasi tanah) belum

selesai;

Saksi 9. Sutanti

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan yang

telah diberikan tersebut, saksi benarkan;

- Bahwa, saksi memberikan keterangan sehubungan dengan program

ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006;

- Bahwa, dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi sebagai

bendahara program ajudikasi (sertifikasi tanah) yang dutunjuk berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar Nomor: 09/

VIII/ LMPDP/ 2006, tertanggal 04 Agustus 2006;

- Bahwa, saksi sebagai bendahara bertugas untuk mengelola dan

menyetorkan uang kepada yang berhak;

- Bahwa, program ajudikasi (sertifikasi tanah) ini di biayai oleh Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Bank Dunia;

- Bahwa, biaya yang disediakan sebesar Rp. 1.666.000.000,00 (satu milyar

enam ratus enam puluh enam juta rupiah) dan dana pendamping sebesar

Rp. 382.946.000,00 (tiga ratus delapan puluh dua juta sembilan ratus

empat puluh enam ribu rupiah);

- Bahwa, target program ajudikasi (sertifikasi tanah) adalah 15.000 (lima

belas ribu) sertifikat;

- Bahwa, program ajudikasi (sertifikasi tanah) tidak mencapai target;

- Bahwa, terdakwa adalah sebagai Tim Koordinasi yang bertindak sebagai

mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam program ajudikasi

(sertifikasi tanah);

Page 29: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

29

- Bahwa, sebagai tim koordinasi (ajudikasi sertifikasi tanah), terdakwa

mendapat honor tidak tetap dalam rangka pelaksanaan proyek LMPDP/

Ajudikasi (sertifikasi tanah) bulan Januari 2006 sampai dengan bulan

Agustus 2006 sebesar Rp. 2.040.000,00 (dua juta empat puluh ribu rupiah)

dan Rp. 765.000,00 (tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah),

- Bahwa, untuk masyarakat yang mengajukan untuk pendaftaran ajudikasi

(sertifikasi tanah) biaya untuk BPN., tidak ada, berdasarkan surat dari

BPN., pusat;

- Bahwa, untuk materai dan patok tidak dibiayai oleh Bank Dunia;

- Bahwa, saksi mengenali barang bukti berupa 1 (satu) lembar foto copy

dileges daftar penerimaan uang honor tidak tetap dalam rangka

pelaksanaan proyek LMDP/ ajudikasi (sertifikasi tanah) bulan Januari

sampai dengan Agustus 2006, mata anggaran

05.05.2603.9894.0001.512112 dan 1 (satu) lembar foto copy dileges daftar

penerimaan uang honor tidak tetap dalam rangka pelaksanaan proyek

LMDP/ ajudikasi (sertifikasi tanah) bulan Januari sampai dengan Agustus

2006, mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112;

Saksi 10. Misbachusurur

- Bahwa, saksi sudah pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan yang

telah diberikan, saksi benarkan;

- Bahwa, saksi memberikan keterangan sehubungan dengan pelaksanaan

program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006;

- Bahwa, saksi adalah staf BPN., (Kabupaten Blitar);

- Bahwa, pelaksanaan program LMDP/ ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun

2006 di Kabupaten Blitar, berdasarkan pada SK (Surat Keputusan) Kepala

Badan Pertanahan Nasional Nomor: 108 – IV – 2006, tertanggal 21 April

2006;

- Bahwa yang ditunjuk untuk melaksanakan program ajudikasi (sertifikasi

tanah) ada 19 (sembilan belas) Desa/ Kelurahan, diantaranya: 1.) Desa

Mandesan; 2.) Desa Selopuro; 3.) Desa Duren; 4.) Desa Sragi; 5.) Desa

Kaweron; 6.) Desa Bajang; 7.) Desa Bence; 8.) Desa Tingal; 9.) Desa

Garum; 10.) Desa Slorok; 11.) Desa Pojok; 12.) Desa/ Kalurahan

Tawangsari; 13.) Kelurahan Sumberdiren; 14.) Desa Gandusari; 15.) Desa

Page 30: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

30

Butun; 16.) Desa Tambakan; 17.) Desa Kotes; 18.) Desa Gondang; 19.)

Desa Sumberagung;

- Bahwa, menurut laporan semua desa/ kelurahan yang melaksanakan

program ajudikasi (sertifikasi tanah) telah melaksanakan sosialisasi kepada

masyarakat;

- Bahwa, menurut laporan, BPN., telah melaksasanakan sosialisasi;

- Bahwa, SK BPN., ada menyebutkan biaya ajudikasi (sertifikasi tanah)

adalah Rp. 0,00 (nol rupiah);

- Bahwa, saksi tidak ikut tim ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, biaya ajudikasi (sertifikasi tanah Rp. 0,00 (nol rupiah) adalah

biaya di BPN., sedangkan untuk persyaratan yang lain, ditanggung oleh

pemohon;

- Bahwa, BPN., melaksanakan sosialisasi kepada Kepala Desa lokasi tempat

program ajudikasi (sertifikasi tanah) dilaksanakan, saksi mengetahui dari

surat yang ditandatangani oleh Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Tata Usaha

(TU), yang ditujukan langsung kepada Desa Lokasi;

- Bahwa, dalam laporan akhir pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi

tanah) tidak ada yang mengenai pungutan sebesar Rp. 195.000,00 (seratus

sembilan puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, dalam laporan akhir tidak menyebutkan berapa kali penyuluhan

(ajudikasi sertifikasi tanah) dilaksanakan BPN.;

- Bahwa, program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006 di Kabupaten

Blitar, dari target 15000 (lima belas ribu) sertifikat, hanya tercapai 8.800

(delapan ribu delapan ratus) sertifikat;

- Bahwa, laporan atas pelaksanaan ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut

dikirim ke Kantor Wilayah (Kanwil), ke BPN., Pusat dan BPKP (Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan);

- Bahwa, untuk ajudikasi (sertifikasi tanah), petugas ukur dilakukan oleh

tenaga kontrak (pihak ketiga);

Saksi 11. Mulyono SH. Msi.

- Bahwa, saksi pernah diperiksa di Penyidik dan keterangan yang telah

diberikan tersebut, saksi benarkan;

- Bahwa, saksi memberi keterangan sehubungan dengan pelaksanaan

program ajudikasi (sertifikasi tanah);

Page 31: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

31

- Bahwa, saksi pada tahun 2006 menjabat sebagai Camat Selopuro;

- Bahwa, pada tahun 2006, di Kecamatan Selopuro dilaksanakan program

ajudikasi (sertifikasi tanah) di Desa Mronjo dan di Desa Mandesan;

- Bahwa, saksi pernah menghadiri rapat di ruang Perdana Pemerintah

Kabupaten Blitar, sebelum pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi

tanah) pada tahun 2006;

- Bahwa, yang memimpin rapat di ruang Perdana itu adalah terdakwa, serta

dihadiri petugas dari BPN., yang bernama Badrus;

- Bahwa, dalam rapat tersebut, disampaikan terdakwa akan diusahakan

payung hukum (untuk program ajudikasi sertifikasi tanah tersebut);

- Bahwa, saksi sebagai tim ajudikasi (sertifikasi tanah), setelah program

tersebut selesai, saksi diberi honor oleh petugas dari BPN;

- Bahwa, saksi lupa berapa dana yang saksi terima waktu itu;

- Bahwa, untuk pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) di

Kecamatan Selopuro, pungutan biaya Rp. 195.000,00 (seratus sembilan

puluh lima ribu rupiah), sepengetahuan saksi merupakan hasil pertemuan

para Kepala Desa di Kantor Desa Popoh;

- Bahwa, pada saat rapat para kepala desa itu diadakan, saksi tidak tahu dan

tidak diundang;

- Bahwa, para kepala desa baik secarta dinas dan secara pribadi tidak

mengakui (adanya rapat tersebut) dan saksi mengetahui ada pungutan Rp.

195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dari surat kabar;

- Bahwa, pelaksanaan ajudikasi (sertifikasi tanah) di Selopuro mengacu

pada Surat Bupati, yang antara lain, intinya biaya ajudikasi (sertifikasi

tanah) Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah), lebih dari

itu, harus dikembalikan dan (untuk pungutan tersebut) supaya dibuatkan

Perdes (Peraturan Desa);

Saksi 12. Zenal Mu’min

- Bahwa, saksi pernah memberikan keterangan di Penyidik dan keterangan

tersebut saksi benarkan;

- Bahwa, saksi memberikan keterangan yang berkenaan dengan pelaksanaan

program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006;

- Bahwa, pada tahun 2006, saksi adalah Pelaksana Harian Lurah Kaweron;

Page 32: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

32

- Bahwa, di Kelurahan Kaweron pada tahun 2006, melaksanakan program

ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, peserta ajudikasi (sertifikasi tanah) dipungut biaya sebesar Rp.

195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, dalam rangka pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah),

BPN., pernah sekali memberikan sosialisasi kepada masyarakat;

- Bahwa, dalam sosialisasi oleh BPN., kepada masyarakat, dalam

pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, untuk BPN.,

tidak ada biaya, namun untuk biaya materai dan patok, harus ditanggung

oleh para pemohon;

- Bahwa, dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut, saksi sebagai

Tim Peneliti dan mendapat honor Rp. 1000,00 (seribu rupiah), per berkas;

- Bahwa, untuk pengadaan patok dikoordinir Kelurahan, harga per patok

Rp. 6000,00 (enam ribu rupiah), per bidang mem butuhkan 4 (empat)

patok;

- Bahwa, pemohon ajudikasi (sertifikasi tanah) dibebani biaya Rp.

195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah), berdasarkan

informasi hasil pertemuan di ruang Perdana Pemerintah Kabupaten Blitar;

Saksi 13. Maryono

- Bahwa, saksi pernah diperiksa di Penyidik dan keterangan yang telah

diberikan, saksi benarkan;

- Bahwa, saksi diperiksa di Penyidik, sehubungan dengan pelaksanaan

program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006;

- Bahwa, pada tahun 2006, saksi masih menjabat sebagai Kepala Desa

Gandusari dan berhenti pada tanggal 25 Maret 2007;

- Bahwa, pada tahun 2006 di Desa Gandusari ada pelaksanaan program

ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, saksi pernah mengikuti rapat di ruang Perdana Pemerintah

Kabupaten Blitar, sebelum pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi

tanah) tahun 2006;

- Bahwa, pada saat terdakwa memimpin rapat di ruang Perdana tersebut,

terdakwa hadir atas nama Bupati;

- Bahwa, rapat di ruang Perdana tersebut pada intinya antara lain,

pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, mengacu

Page 33: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

33

pada pelaksanaan ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005, seperti yang

dilaksanakan di Kecamatan Wlingi, yaitu setiap pemohon ajudikasi

(sertifikasi tanah) dibebani pungutan sebesar Rp. 195.000,00 (seratus

sembilan puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, di Kecamatan Gandusari, ada 5 (lima) desa yang mendapat

program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006;

- Bahwa, di Desa Gandusari ada 419 (empat ratus sembilan belas) pemohon

ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, setiap pemohon ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut dibebani

pungutan sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu

rupiah);

- Bahwa, pungutan Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu

rupiah), antara lain digunakan untuk: patok Rp. 40.000,00 (empat puluh

ribu rupiah); untuk materai Rp. 24.000,00 (dua puluh empat ribu rupiah);

untuk Kecamatan Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah); untuk Kabupaten

Rp. 30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah) berdasarkan hasil rapat lembaga

Desa;

- Bahwa, tidak semua peserta membayar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan

puluh lima ribu rupiah), dan tetap dilayani;

- Bahwa, dari dana pungutan peserta ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi

menyerahkan kepada terdakwa 2 (dua) kali, yang pertama sebanyak Rp.

6000.000,00 (enam juta rupiah) dan yang kedua sebesar Rp. 6.000.000,00

(enam juta rupiah), saksi serahkan sendiri di Kantor Kecamatan Gandusari

tanpa kwitansi;

- Bahwa, saksi mendapat bagian sebesar Rp. 20.000,00 (dua puluh ribu

rupiah) dari (pungutan) peserta ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, sebagai Tim Ajudikasi (sertifikasi tanah), saksi menerima honor

dari BPN., sebesar Rp. 175.000,00 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, saksi menyerahkan dana Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)

kepada terdakwa, dalam kapasitas terdakwa sebagai Pelaksana Harian

Camat dan juga untuk (Pemerintah Daerah) Kabupaten;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 160 Ayat (1) huruf

(c) Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka didengar

keterangan saksi (yang menguntungkan) yang diajukan oleh Pihak Penasehat

Page 34: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

34

Hukum terdakwa, yang memberikan keterangan di persidangan di bawah

sumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut:

Saksi 14. Sulis Widoyono

- Bahwa, pada tahun 2005, saksi menjabat sebagai Perangkat Desa

Jatitengah;

- Bahwa, pada tahun 2005 di Desa Jatitengah, dilaksanakan program

ajudikasi;

- Bahwa, pada hari Kamis tanggal 30 Juni 2005, di Kantor Desa Popoh, ada

pertemuan yang dihadiri oleh 6 (enam) Kepala Desa di Kecamatan

Selopuro yang melaksanakan program ajudikasi (sertifikasi tanah),

pertemuan tersebut dihadiri oleh Pak Badrus dari BPN., Blitar, yang

menyampaikan sosialisasi yang intinya, di Kecamatan Selopuro ada 6

(enam) Desa/ Kelurahan yang mendapat program ajudikasi (sertifikasi

tanah) tahun 2005;

- Bahwa, dalam pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun

2005, biaya di BPN., tidak ada oleh karena dibiayai oleh Bank Dunia;

- Bahwa, 6 (enam) kepala desa yang menghadiri pertemuan di Kantor Desa

Popoh tersebut, antara lain: dari Desa Popoh, Desa Jambewangi, Desa

Ploso, Desa Jatitengah, Desa Selopuro;

- Bahwa, dalam pertemuan tersebut, pak Badrus menyampaikan tentang

biaya ajudikasi (sertifikasi tanah) tidak ada oleh karena biaya untuk BPN.,

dibiayai Bank Dunia, sedangkan untuk persyaratan yang harus dipenuhi

oleh pemohon untuk mendaftar biayanya dibebankan kepada pemohon

ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, dalam rapat itu disampaikan juga biaya pendaftaran untuk tanah

yang sudah ada akta biaya yang dipungut Rp. 139.000,00 (seratus tiga

puluh sembilan ribu rupiah); untuk tanah yang belum ada aktanya

dipungut biaya sebesar Rp. 195.000.00 (seratus sembilan puluh ribu

rupiah); untuk patok Rp. 40.000,00 (empat puluh ribu rupiah), untuk

materai Rp. 12.000,00 (dua belas ribu rupiah), untuk foto copy Rp.

50.000,00 (lima puluh ribu rupiah);

- Bahwa, setelah pertemuan itu, sore harinya 6 (enam) kepala desa beserta

sekretaris desa (sekdes) mengadakan pertemuan membahas penyampaian

Page 35: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

35

Pak Badrus dari BPN., sehingga rincian biaya pungutan (peserta ajudikasi

sertifikasi tanah) itu adalah:

Untuk RT : Rp. 10.000,00

Untuk LPPD : Rp. 10.000,00

Untuk Camat : Rp. 5000,00

Untuk administrasi/ foto copy : Rp. 10.000.00

Untuk konsumsi : Rp. 13.500,00

Untuk materai : Rp. 12.000,00

Untuk patok : Rp. 40.000,00

Untuk leges : Rp. 37.000,00

Untuk Kades/ Perangkat/ Panitia : Rp. 57.500,00

- Bahwa, RT dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah) dilibatkan, karena

mewakili warga dalam kerja sama dengan Kepala Desa;

- Bahwa, untuk ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005, saksi ditunjuk

sebagai tim ajudikasi (sertifikasi tanah) dan mendapat honor sebesar Rp.

300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);

- Bahwa, pada tahun 2006, jabatan terdakwa adalah Kepala Bagian (Kabag)

Pemerintahan;

Saksi 15. Edi Muklison

- Bahwa, pada tahun 2005, saksi menjabat sebagai Kepala Desa

Jambewangi;

- Bahwa, pada tahun 2005, di Desa Jambewangi dilaksanakan program

ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, sebelum pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun

2005, saksi menghadiri pertemuan yang diadakan di Kantor Desa Popoh;

- Bahwa, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Pak Badrus dari BPN.,

Blitar yang menyampaikan sosialisasi, yang pada pokoknya yaitu: di

Kecamatan Selopuro ada 6 (enam) Desa/ Kelurahan yang mendapat

program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005;

- Bahwa, dalam pelaksanaan program ajudikasi (ertifikasi tanah) itu, untuk

biaya di BPN., dibiayai oleh Bank Dunia, sedangkan untuk persyaratan

untuk mendaftar (sebagai peserta ajudikasi sertifikasi tanah) di BPN., tidak

dibiayai oleh Bank Dunia;

Page 36: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

36

- Bahwa, pertemuan di Kantor Desa Popoh tersebut atas prakarsa Pak

Badrus tanpa melibatkan Camat;

- Bahwa, dalam pertemuan tersebut, saksi menanyakan kepada Pak Badrus

tentang persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta ajudikasi (sertifikasi

tanah) yang tidak dibiayai oleh Bank Dunia, oleh Pak Badrus, diberi

petunjuk, agar hal itu dibebankan kepada pemohon (ajudikasi sertifikasi

tanah) sebesar Rp. 195.000,00 dengan rinciannya;

- Bahwa, saksi dan kepala desa yang lain, mengikuti saran Pak Badrus

tersebut;

- Bahwa, pada tahun 2006, saksi masih menjabat sebagai Kepala Desa

Jambewangi;

- Bahwa, pada tahun 2006, Desa Mronjo dan Desa Mandesan mendapat

program ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, menurut Camat pada waktu itu, pungutan terhadap pemohon

(ajudikasi sertifikasi tanah) sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan

puluh lima ribu rupiah), tidak ada dasar hukumnya (payung hukumnya),

sehingga Camat kemudian mengirim surat ke Kabupaten;

- Bahwa, rincian dari pemanfaatan pungutan Rp. 195.000,00 (seratus

sembilan puluh lima ribu rupiah), yaitu:

Patok : Rp. 40.000,00

Materai : Rp. 12.000,00

Foto copy : Rp. 50.000,00

Leges : Rp. 37.000,00

RT : Rp. 10.000,00

BPD : Rp. 10.000,00

Administrasi : Rp. 10.000,00

Camat : Rp. 7.500,00

Konsumsi : Rp. 13.500,00

Perangkat Desa : Rp. 57.500,00

- Bahwa, rincian tersebut tidak mutlak dilaksanakan oleh desa, dalam rapat

BPD., yang disetujui adalah dana partisipasi kepada Camat, sedangkan

kepada terdakwa tidak ada;

- Bahwa, masyarakat yang dibebani pungutan di desa (tempat saksi

bertugas) tidak ada yang berkeberatan dengan besar pungutan Rp.

195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah);

Page 37: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

37

- Bahwa, uang leges sebesar Rp. 37.000,00 (tiga puluh tujuh ribu rupiah)

dari rincian dana Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu

rupiah), masuk ke kas desa;

- Bahwa, persyaratan yang ditanggung oleh pemohon (ajudikasi sertifikasi

tanah) antara lain: patok, materai, foto copy berkas;

Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa telah memberikan

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, terdakwa sudah pernah diperiksa di Penyidik dan terdakwa

membenarkan keterangan yang telah diberikan tersebut;

- Bahwa, terdakwa membaca sendiri Berita Acara Pemeriksaan (atas diri

terdakwa) kemudian menandatangani berita acara tersebut;

- Bahwa, terdakwa tidak mengalami pemaksaan atau penekanan (selama

diperiksa oleh Penyidik);

- Bahwa, terdakwa menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan

Kabupaten Blitar sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2009;

- Bahwa, sebagai Kabag Pemerintahan, terdakwa bertugas membantu

Bupati menyelenggarakan pemerintahan secara administratif;

- Bahwa, seingat terdakwa program ajudikasi (sertifikasi tanah)

dilaksanakan di Kecamatan Gandusari, Kecamatan Garum, Kecamatan

Selopuro, Kecamatan Kanigoro;

- Bahwa, pernah ada masalah dalam pelaksanaan program ajudikasi

(sertifikasi tanah) pada tahun 2005, di Kecamatan Selopuro dan di

Kecamatan Wlingi, karena ada perbedaan pungutan (terhadap peserta

ajudikasi sertifikasi tanah);

- Bahwa, atas hal tersebut Bawasda., memberikan rekomendasi yang

kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Bupati;

- Bahwa, salinan surat bupati tersebut disampaikan kepada terdakwa sebagai

Kabag Pemerintahan;

- Bahwa, hal yang direkomendasikan dalam surat bupati tersebut, oleh

terdakwa direkomendasikan dalam rapat di ruang Perdana tersebut;

- Bahwa, pada pokoknya (sepengetahuan terdakwa), isi surat bupati itu,

antara lain menentukan, pungutan sebesar Rp. 195.000,00, apabila lebih

dari itu supaya dikembalikan, dan supaya (pungutan tersebut) dibuatkan

Peraturan Desa (Perdes);

Page 38: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

38

- Bahwa, di dalam rapat di ruang perdana tersebut dihadiri oleh camat –

camat dan para kepala desa/ kelurahan yang melaksanakan program

ajudikasi (sertifikasi tanah);

- Bahwa, dari pihak BPN., hadir Pak Badrus Hendarto, sedangkan dari

Komisi I (DPRD Kabupaten Blitar) Pak Sukamdi;

- Bahwa, dalam rapat tersebut terdakwa menyampaikan evaluasi ajudikasi

(sertifikasi tanah) tahun 2005 di Kecamatan Selopuro dan Kecamatan

Wlingi, oleh karena ada perbedaan (besaran pungutan terhadap peserta

ajudikasi sertifikasi tanah);

- Bahwa, yang menentukan besaran pungutan untuk pemohon ajudikasi

(sertifikasi tanah) adalah kesepakatan kepala desa/ kelurahan tersebut;

- Bahwa, dalam proyek ajudikasi (sertifikasi tanah) ini, terdakwa termasuk

dalam koordinator, termasuk Asisten (Bupati) dan Sekretaris Daerah

(Kabupaten Blitar);

- Bahwa, sebagai koordinator dalam program ajudikasi (sertifikasi tanah),

terdakwa mendapat honor, yang terdakwa terima sebanyak 2 (dua) kali;

- Bahwa, sebagai koordinator, terdakwa telah menyampaikan informasi

kepada tim (ajudikasi sertifikasi tanah), tentang biaya pengurusan

(ajudikasi sertifikasi tanah) di BPN., dibiayai oleh Bank Dunia, sedangkan

untuk syarat pendaftaran seperti patok, materai, legalisir Rt, Rw, biayanya

ditanggung oleh pemohon;

- Bahwa, terdakwa pernah menerima dana partisipasi yang disampaikan

oleh Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Kecamatan Garum, yaitu Hery

Subandrio, yang pertama sebesar Rp. 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah) dan

yang kedua sebesar Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah);

- Bahwa, dana tersebut diterima dengan bukti tanda terima (kwitansi),

untuk dana Rp. 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah) sudah ada tulisannya

(pada saat terdakwa tandatangani) sedangkan untuk kwitansi dana yang

sebesar Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) pada saat

terdakwa tandatangani, masih kosong;

- Bahwa, terdakwa tidak mengetahui, menerima dana sebesar Rp.

10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) dalam kapasitas apa

dan dana tersebut digunakan sebagai dana non budgeter;

- Bahwa, sampai dengan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut

selesai, payung hukum untuk pungutan tersebut belum ada;

Page 39: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

39

- Bahwa, dana partisipasi yang terdakwa terima sebesar Rp. 10.500.000,00

(sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) tidak terdakwa laporkan kepada

Bupati, akan tetapi terdakwa simpan di Bendahara, untuk sewaktu – waktu

terdakwa gunakan;

Menimbang, bahwa di persidangan, Jaksa Penuntut Umum telah

mengajukan pula alat bukti berupa:

- Foto copy, Petikan Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/

2005 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni

2005;

- Foto copy, Lampiran Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/

2005 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni

2005;

- Foto copy, Surat Pernyataan Pelantikan Nomor: 821.2/ 619/ 409.201/

2005, tertanggal 04 Juli 2005 (Anak Lampiran 1 – 1 Keputusan Kepala

Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2002, tertanggal 17 Juni

2002);

- Foto copy, Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Nomor: 821.2/ 620/

409.201/ 2005, tertanggal 04 Juli 2005;

- Foto copy Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional, nomor 108

Tahun 2006 tentang Penunjukkan Kelurahan/ Desa Di Propinsi Jawa

Timur Lokasi Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah Sistematik Land

Management And Policy Development Program, Badan Pertanahan

Nasional, Tahun Anggaran 2006, tertanggal 21 April 2006;

- Foto Copy, Lampiran Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional,

nomor 108 Tahun 2006, tertanggal 21 April 2006;

(terlampir dalam berkas);

Menimbang, bahwa di persidangan, Jaksa Penuntut Umum telah

mengajukan barang bukti berupa:

- 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Kepala Kelurahan Bence, senilai Rp.

3.000.000,00 (tiga juta rupiah), untuk pembayaran “partisipasi untuk Tim

Kabupaten” yang ditandatangni oleh Agus P., tertanggal 15 Nopember

2006;

Page 40: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

40

- 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Camat Garum, senilai Rp. 7.500.000,00

(tujuh juta lima ratus ribu rupiah), untuk pembayaran “partisipasi dari

desa/ kelurahan Bence dana ajudikasi” yang ditandatangani oleh Agus,

tertanggal 15 Desember 2006;

- 1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan Januari s/d Agustus

2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112., tertanggal 20

September 2006 (dilegalisir);

- 1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan September s/d

Nopember 2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112., tertanggal

28 Desember 2006;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan

terdakwa, dihubungkan dengan alat bukti lain, serta barang bukti yang

diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dipersidangan, diperoleh fakta-fakta

sebagai berikut:

- Bahwa, pada tanggal 24 Juli 2006, bertempat di ruang Perdana Gedung

Pemerintah Kabupaten Blitar, (sebagaimana keterangan Saksi Hadi

Sudarmawan dan Saksi Handoko), diselenggarakan rapat yang dihadiri

oleh para camat serta para kepala desa/ kelurahan yang melaksanakan

program ajudikasi (sertifikasi tanah), dari pihak BPN., hadir Pak Badrus

Hendarto sedangkan dari Komisi I (DPRD Kabupaten Blitar), Pak

Sukamdi (sebagaimana keterangan terdakwa), juga terdakwa yang

memimpin rapat selaku Kabag Pemerintahan Kabupaten Blitar

(sebagaimana tertera dalam Foto copy, Petikan Keputusan Bupati Blitar

Nomor: 820/ 658/ 409.201/ 2005 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan

Struktural tertanggal 30 Juni 2005; Foto copy, Lampiran Keputusan Bupati

Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/ 2005 tentang Pengangkatan Dalam

Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni 2005; Foto copy, Surat Pernyataan

Melaksanakan Tugas Nomor: 821.2/ 620/ 409.201/ 2005, tertanggal 04

Juli 2005);

- Bahwa, dalam rapat tersebut di bahas antara lain: pelaksanaan program

ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, mengacu pada biaya ajudikasi

Page 41: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

41

(sertifikasi tanah) tahun 2005, seperti yang dilakukan di Kecamatan

Wlingi dan Selopuro;

- Bahwa, terdakwa dalam rapat itu menyampaikan isi Surat Bupati tentang

rekomendasi pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tersebut;

- Bahwa, sebagaimana surat Bupati (sepengetahuan terdakwa) yang pada

pokoknya antara lain menentukan, pungutan sebesar Rp. 195.000,00

(seratus sembilan puluh lima ribu rupiah), apabila lebih dari itu supaya

dikembalikan dan supaya (pungutan tersebut) dibuatkan Perdes-nya, maka

hal itulah yang terdakwa sampaikan di rapat di ruang perdana tersebut;;

- Bahwa, biaya (yang dibebankan kepada peserta) ajudikasi (sertifikasi

tanah) pada tahun 2005 di Kecamatan Wlingi dan Kecamatan Selopuro

ditetapkan sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu

rupiah);

- Bahwa, disepakati dalam rapat tersebut pemohon ajudikasi (sertifikasi

tanah) dibebani biaya Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu

rupiah) per bidang;

- Bahwa, dijanjikan akan diterbitkan payung hukum berupa surat keputusan

(SK) Bupati untuk pungutan sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan

puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, sebagaimana terungkap di persidangan, yang dibuktikan oleh

Penuntut Umum adalah penerimaan terdakwa dari dana ajudikasi

sertifikasi tanah di Kelurahan Bence, maka yang dipertimbangkan adalah

pemungutan dana ajudikasi di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum,

Kabupaten Blitar

- Bahwa, (untuk Kecamatan Garum) rapat di ruang Perdana tersebut,

ditindak lanjuti dengan rapat yang diadakan di Kecamatan Garum. Rapat

itu membahas penegasan bagian biaya ajudikasi (sertifikasi tanah) yang

akan diserahkan untuk Pemerintah Kabupaten sebesar Rp. 30.000,00 (tiga

puluh ribu rupiah) per bidang dan pemungutan tersebut akan dibuatkan

payung hukumnya berupa Surat Keputusan (SK) Bupati atau Peraturan

Daerah (Perda);

- Bahwa, di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,

terdapat 916 (sembilan ratus enam belas) pemohon yang ikut ajudikasi

(sertifikasi tanah);

Page 42: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

42

- Bahwa, persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon tersebut adalah:

foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP), foto copy Kartu Susunan

Keluarga (KSK) dan foto copy surat – surat tanah dan membayar biaya

sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, saksi Hery Subandrio, S.Sos., (staf Kantor Kecamatan Garum)

pernah datang ke Kelurahan Bence atas perintah Camat Garum, untuk

menerima dana sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat juta lima

ratus ribu rupiah), yang saksi Hery Subandrio S.Sos., terima dari Sri

Nurhandayani (staf Kelurahan Bence pada saat itu);

- Bahwa, sebagian dana hasil pungutan biaya ajudikasi (sertifikasi tanah)

yang terkumpul itu, sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat juta lima

ratus ribu rupiah), diserahkan kepada Camat Garum (pada saat itu dijabat

oleh Drs. Basuki Rahmad, M.Si), ;

- Bahwa, atas perintah Camat Garum (pada saat itu dijabat oleh Drs. Basuki

Rahmad, M.Si), saksi Hery Subandrio, S.Sos., (yang pada saat itu

menjabat sebagai Kepala Seksi [Kasi] Pemerintahan pada Kantor

Kecamatan Garum), dana sebanyak Rp. 10.500.000.00 ( sepuluh juta lima

ratus ribu rupiah), dari dana sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat

juta lima ratus ribu rupiah) yang merupakan dana partisipasi untuk

Kecamatan Garum dan Pemerintah Kabupaten Blitar, diserahkan kepada

terdakwa;

- Bahwa, atas perintah Camat Garum, dana (uang) yang saksi Hery

Subandrio S.Sos., terima sebesar Rp. 10.500.000,00 (sepuluh juta lima

ratus ribu rupiah), saksi Hery Subandrio S.Sos., serahkan kepada terdakwa

secara bertahap;

- Bahwa, penyerahan dana tersebut kepada terdakwa dalam 2 (dua) tahap,

tahap pertama penyerahan dari dana tersebut pada tanggal 15 Nopember

2006, sebesar Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan tahap kedua pada

tanggal 15 Desember 2006, sebesar 7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus

ribu rupiah);

- Bahwa, dana tersebut diterima dengan bukti tanda terima (kwitansi), untuk

dana Rp. 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah) sudah ada tulisannya (pada saat

terdakwa tandatangani) sedangkan untuk kwitansi dana yang sebesar Rp.

3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) pada saat terdakwa

tandatangani, masih kosong;

Page 43: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

43

- Bahwa, dana tersebut diterima terdakwa sebagaimana tertera dalam 1

(satu) lembar kuitansi atas nama Kepala Kelurahan Bence, senilai Rp.

3.000.000,00 (tiga juta rupiah), untuk pembayaran “partisipasi untuk Tim

Kabupaten” yang ditandatangni oleh Agus P., tertanggal 15 Nopember

2006; serta, 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Camat Garum, senilai Rp.

7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), untuk pembayaran

“partisipasi dari desa/ kelurahan Bence dana ajudikasi” yang

ditandatangani oleh Agus, tertanggal 15 Desember 2006;

- Bahwa, dana partisipasi yang terdakwa terima sebesar Rp. 10.500.000,00

(sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) tidak terdakwa laporkan kepada

Bupati, akan tetapi terdakwa simpan di Bendahara, untuk sewaktu – waktu

terdakwa gunakan;

- Bahwa, program ajudikasi (sertifikasi tanah) ini dibiayai oleh APBN., dan

Bank Dunia;

- Bahwa, dana yang disediakan sebesar Rp. 1.666.000.000,00 (satu milyar

enam ratus enam puluh enam juta rupiah) dan dana pendamping sebesar

Rp. 382.946.000,00 (tiga ratus delapan puluh dua juta sembilan ratus

empat puluh enam ribu rupiah);

- Bahwa, target program ajudikasi (sertifikasi tanah) adalah 15.000 (lima

belas ribu) sertifikat, sedangkan sertifikat yang diselesaikan melalui

program tersebut hanya 8.800 (delapan ribu delapan ratus);

- Bahwa, terdakwa adalah sebagai Tim Koordinasi yang bertindak sebagai

mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam program ajudikasi

(sertifikasi tanah);

- Bahwa, sebagai tim koordinasi (ajudikasi sertifikasi tanah), terdakwa

mendapat honor tidak tetap dalam rangka pelaksanaan proyek LMPDP/

Ajudikasi (sertifikasi tanah) bulan Januari 2006 sampai dengan bulan

Agustus 2006 sebesar Rp. 2.040.000,00 (dua juta empat puluh ribu rupiah)

dan Rp. 765.000,00 (tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah),

- Bahwa, Bahwa, sampai dengan program ajudikasi (sertifikasi tanah)

tersebut selesai, payung hukum untuk pungutan tersebut belum ada;

Menimbang, bahwa untuk dapat menghukum terdakwa sesuai dengan

ketentuan pasal peraturan-perundangan yang didakwakan kepada terdakwa

tersebut, maka perlu dipertimbangkan apakah unsur-unsur yang terdapat

Page 44: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

44

dalam pasal tersebut telah dipenuhi oleh perbuatan terdakwa atau perbuatan

terdakwa telah melanggar ketentuan dalam peraturan perundangan;

Menimbang, bahwa terdakwa didakwa dengan dakwaan yang disusun

dalam dakwaan subsidair, oleh karena itu, Majelis Hakim akan

mempertimbangkan lebih dahulu, apakah dakwaan primair terbukti, apabila

dakwaan primair telah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka dakwaan

selebihnya tidak akan dipertimbangkan lagi. Apabila dakwaan primair tidak

terbukti, maka akan dipertimbangkan dakwaan subsiadir;

Dakwaan primair menyatakan terdakwa didakwa melakukan perbuatan yang

diatur dan diancam pidana menurut ketentuan Pasal 12 huruf e Undang –

Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang – Undang Nomor

31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55

ayat (1) ke – 1 KUHP.

Menimbang, bahwa unsur-unsur Pasal 12 huruf (e) Undang – Undang Nomor:

20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang – Undang Nomor: 31 Tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah:

- Pegawai negeri atau penyelenggara Negara ;

- Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara

melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa

seseorang, memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran

dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;

Unsur “Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara”

- Bahwa, unsur dalam pasal ini terdiri dari bagian–bagian yang tersusun

secara alternatif, sehingga dengan terpenuhinya salah satu bagian dari

unsur tersebut oleh terdakwa atau perbuatan terdakwa, maka unsur dari

ketentuan pasal ini terpenuhi;

- Bahwa, sebagaimana tertera dalam alat bukti surat berupa: Petikan

Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/ 2005 tentang

Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni 2005; Foto

copy, Lampiran Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/ 2005

tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni 2005;

Page 45: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

45

Foto copy, Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Nomor: 821.2/ 620/

409.201/ 2005, tertanggal 04 Juli 2005, (terlampir dalam berkas) terdakwa

adalah pegawai negeri dengan nomor induk pegawai (NIP) 010 075 827,

dengan pangkat/ golongan ruang: Pembina golongan IV/a, dengan jabatan:

Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Kabupaten Blitar;

unsur ini terpenuhi

Unsur “Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara

melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa

seseorang, memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran

dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri”;

- Bahwa, sebagaimana yang terungkap dalam fakta persidangan, dalam

rapat pada tanggal 24 Juli 2006, di ruang perdana gedung pemerintah

Kabupaten Blitar dihadiri oleh Camat serta KepalaDesa/ Kelurahan yang

menjadi tempat pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun

2006;

- Bahwa, terdakwa dalam rapat itu, pada pokoknya menyampaikan:

pelaksanaan program ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, mengacu

pada biaya ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2005, seperti yang dilakukan

di Kecamatan Wlingi dan Selopuro dan dijanjikan akan diterbitkan payung

hukum berupa surat keputusan (SK) Bupati untuk pungutan sebesar Rp.

195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah);

- Bahwa, sebagaimana terungkap di persidangan, yang dibuktikan oleh

Penuntut Umum adalah penerimaan terdakwa dari dana ajudikasi

sertifikasi tanah di Kelurahan Bence, maka yang dipertimbangkan adalah

pemungutan dana ajudikasi di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum,

Kabupaten Blitar;

- Bahwa, di Kecamatan Garum rapat di ruang Perdana tersebut, ditindak

lanjuti dengan rapat yang diadakan di Kantor Kecamatan Garum;

- Bahwa, rapat itu membahas penegasan bagian biaya ajudikasi (sertifikasi

tanah) yang akan diserahkan untuk Pemerintah Kabupaten sebesar Rp.

30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah) per bidang dan pemungutan tersebut

akan dibuatkan payung hukumnya berupa Surat Keputusan (SK) Bupati

atau Peraturan Daerah (Perda);

Page 46: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

46

- Bahwa, dalam pelaksanaan program ajudikasi sertifikasi tanah tersebut,

saksi Hery Subandrio, S.Sos., (staf Kantor Kecamatan Garum) pernah

datang ke Kelurahan Bence atas perintah Camat Garum, untuk menerima

dana sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat juta lima ratus ribu

rupiah), yang saksi Hery Subandrio S.Sos., terima dari Sri Nurhandayani

(staf Kelurahan Bence pada saat itu);

- Bahwa, sebagian dana hasil pungutan biaya ajudikasi (sertifikasi tanah)

yang terkumpul itu, sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat juta lima

ratus ribu rupiah), diserahkan kepada Camat Garum (pada saat itu dijabat

oleh Drs. Basuki Rahmad, M.Si), ;

- Bahwa, atas perintah Camat Garum (pada saat itu dijabat oleh Drs. Basuki

Rahmad, M.Si), saksi Hery Subandrio, S.Sos., (yang pada saat itu

menjabat sebagai Kepala Seksi [Kasi] Pemerintahan pada Kantor

Kecamatan Garum), dana sebanyak Rp. 10.500.000.00 ( sepuluh juta lima

ratus ribu rupiah), dari dana sebesar Rp. 24.500.000,00 (dua puluh empat

juta lima ratus ribu rupiah) yang merupakan dana partisipasi untuk

Kecamatan Garum dan Pemerintah Kabupaten Blitar, diserahkan kepada

terdakwa;

- Bahwa, pemungutan terhadap pemohon ajudikasi (sertifikasi tanah)

sebesar Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah) itu,

merupakan hasil rapat di Ruang Perdana tersebut;

- Bahwa, rincian atau komponen peruntukan atau penggunaan dari dana

pungutan tiap pemohon ajudikasi (sertifikasi tanah) itu, merupakan hasil

rapat di kecamatan;

- Bahwa, dalam hal pemungutan terhadap pemohon ajudiaksi (sertifikasi

tanah) dan komponen atau rincian peruntukkan-nya sebagaimana

terungkap dalam fakta di persidangan bukanlah ditentukan terdakwa;

- Bahwa, terungkap dipersidangan, dengan kedudukannya tidak memaksa

atau mengharuskan adanya pungutan terhadap pemohon ajudikasi

sertifikasi tanah itu;

- Bahwa, dari uraian tersebut, tidak ternyata terdakwa dengan maksud

menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau

terdakwa menyalahgunakan kekuasaannya memaksa orang lain atau

seseorang untuk memberikan sesuatu, membayar atau menerima

Page 47: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

47

pembayaran dengan potongaan atau mengerjakan sesuatu bagi diri

terdakwa,

unsur ini tidak terpenuhi

Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa tidak memenuhi unsur

Pasal 12 huruf (e) Undang – Undang Nomor: 20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang – Undang Nomor: 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka ketentuan perundangan yang

dihubungkan dengan ketentuan pasal dalam undang – undang tersebut dalam

dakwaan primair tidak akan dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa dengan demikian dakwaan primair tidak terbukti secara

sah dan meyakinkan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

dakwaan subsidair;

Dakwaan subsidair menyatakan terdakwa didakwa melakukan perbuatan yang

diatur dan diancam pidana menurut ketentuan Pasal 11 Undang – Undang

Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 31

Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

Menimbang, bahwa unsur-unsur Pasal 11 Undang – Undang Nomor: 20

Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang – Undang Nomor: 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah:

- Pegawai negeri atau penyelenggara Negara;

- Menerima hadiah atau janji padahal diketahui dan patut diduga, bahwa

hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan

yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang

yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan

jabatannya

Unsur “Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara”

Page 48: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

48

- Bahwa, unsur “Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara” telah

dipertimbangkan dalam pertimbangan hukum dalam dakwaan primair,

oleh karena itu tidak akan dipertimbangkan lagi;

- Bahwa, hal yang telah dipertimbangkan tersebut dianggap terulang lagi

dalam pertimbangan hukum ini;

- bahwa, dalam pertimbangan dalam dakwaan primair tersebut, unsur

“Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara”, telah terpenuhi oleh

terdakwa, oleh karena itu unsur ini dianggap telah terdakwa penuhi;

Unsur “Menerima hadiah atau janji padahal diketahui dan patut diduga, bahwa

hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang

berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang

memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya”

- Bahwa, unsur dalam pasal ini terdiri dari bagian–bagian yang tersusun

secara alternatif, sehingga dengan terpenuhinya salah satu bagian dari

unsur tersebut oleh terdakwa atau perbuatan terdakwa, maka unsur dari

ketentuan pasal ini terpenuhi;

- Bahwa, kata “hadiah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari

web site, Pusat Bahasa Indonesia

(http://pusatbahasa,diknas,go,id/kbbi/index.php), mengandung makna

pemberian, sehingga kata “menghadiahkan”, mengandung pengertian

“memberikan sesuatu sebagai hadiah”

- Bahwa, sebagaimana terungkap dalam persidangan, terdakwa menerima

dana yang merupakan bagian dari dana yang terkumpul dari pungutan

terhadap peserta ajudikasi (sertifikasi tanah) tahun 2006, yang besarnya

pungutan Rp. 195.000,00 (seratus sembilan puluh lima ribu rupiah), yang

dari Kelurahan Bence, sebesar Rp. 10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus

ribu rupiah);

- Bahwa, atas perintah Camat Garum, dana (uang) yang saksi Hery

Subandrio S.Sos., terima sebesar Rp. 10.500.000,00 (sepuluh juta lima

ratus ribu rupiah), saksi Hery Subandrio S.Sos., serahkan kepada terdakwa

secara bertahap;

- Bahwa, dana tersebut diterima terdakwa sebagaimana tertera dalam 1

(satu) lembar kuitansi atas nama Kepala Kelurahan Bence, senilai Rp.

3.000.000,00 (tiga juta rupiah), untuk pembayaran “partisipasi untuk Tim

Page 49: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

49

Kabupaten” yang ditandatangni oleh Agus P., tertanggal 15 Nopember

2006; serta, 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Camat Garum, senilai Rp.

7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), untuk pembayaran

“partisipasi dari desa/ kelurahan Bence dana ajudikasi” yang

ditandatangani oleh Agus, tertanggal 15 Desember 2006;

- Bahwa, terdakwa pada saat itu adalah Kabag Pemerintahan Kabupaten

Blitar (sebagaimana tertera dalam Foto copy, Petikan Keputusan Bupati

Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/ 2005 tentang Pengangkatan Dalam

Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni 2005; Foto copy, Lampiran

Keputusan Bupati Blitar Nomor: 820/ 658/ 409.201/ 2005 tentang

Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural tertanggal 30 Juni 2005; Foto

copy, Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Nomor: 821.2/ 620/ 409.201/

2005, tertanggal 04 Juli 2005), yang menunjukkan bahwa terdakwa adalah

pegawai negeri;

- Bahwa, terdakwa sebagai pegawai negeri pada pemerintah Kabupaten

Blitar, telah menerima dana yang berasal dari pungutan terhadap pemohon

ajudikasi sertifikasi tanah;

- Bahwa, dana tersebut merupakan dana yang pemungutannya dan

penyerahannya kepada terdakwa sebagai pegawai negeri pada pemerintah

Kabupaten Blitar tidak ada payung hukumnya atau dasar hukumnya baik

itu Peraturan Daerah Kabupaten Blitar atau Surat Keputusan Bupati Blitar;

- Bahwa, uraian tersebut menunjukkan dana tersebut merupakan pemberian

atau hadiah yang diberikan oleh Pemerintah Kelurahan Bence (Kecamatan

Garum, Kabupaten Blitar), kepada terdakwa sebagai Tim (ajudikasi

sertifikasi tanah) Kabupaten Blitar;

- Bahwa, dengan demikian jelas, dana tersebut diterima oleh terdakwa

karena jabatannya, karena dana tersebut ditujukan atau diperuntukkan

sebagai dana partisipasi untuk Tim Ajudikasi Pemerintah Kabupaten

Blitar;

- Bahwa, dengan demikian terdakwa adalah pegawai negeri yang menerima

pemberian atau hadiah berupa dana yang berasal dari pungutan peserta

ajudikasi sertifikasi tanah di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum,

Kabupaten Blitar, karena kekuasaan atau kewenangan terdakwa Kepala

Bagian Pemerintahan Kabupaten Blitar, yang pada saat itu juga sebagai

Tim Ajudikasi Sertifikasi Tanah Tahun 2006 Kabupaten Blitar;

Page 50: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

50

unsur ini terpenuhi;

Menimbang, bahwa unsur – unsur dalam Pasal 11 Undang – Undang Nomor

20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dalam dakwaan subsidair

telah dipenuhi oleh terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas dakwaan telah

terbukti secara sah dan meyakinkan;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan dinyatakan terbukti secara

sah dan meyakinkan, maka terdakwa dinyatakan bersalah telah melakukan

perbuatan yang didakwakan tersebut;

Menimbang, bahwa sepanjang persidangan berlangsung, pengadilan

tidak melihat adanya alasan pembenar atau alasan pemaaf pada diri terdakwa,

dengan demikian terdakwa dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatan yang

dilakukannya, dan dinyatakan bersalah serta dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa terhadap pendapat Jaksa Penuntut Umum dalam

Surat Tuntutannya, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut: sehubungan

dengan perbuatan yang dianggap terbukti oleh Penuntut Umum dalam Surat

Tuntutannya, berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas, Majelis

Hakim sependapat dengan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa terhadap pendapat Terdakwa dalam Pleidooi-nya

(Pembelaannya), Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut: baerdasarkan

pertimbangan hukum tersebut, Majelis Hakim tidak sependapat dengan

pendapat Penasehat Hukum terdakwa dalam Nota Pembelaan mereka;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penuntut

Umum, berkaitan dengan pidana denda, yang dituntut agar dijatuhkan

terhadap terdakwa. Oleh karena ketentuan Pasal 11 Undang – Undang Nomor

20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dapat bersifat kumulatif

Page 51: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

51

maupun dapat bersifat alternatif, sehingga Majelis Hakim, berpendapat, bahwa

pidana denda tersebut tidak perlu dibebankan kepada terdakwa, oleh karena di

dalam persidangan, Penuntut Umum hanya membuktikan, terdakwa dalam

perkara ini hanya menikmati dana sebanyak Rp. 10.500.000,00 (sepuluh juta

lima ratus ribu rupiah), dari dana ajudikasi tersebut, dan dana yang dinikmati

oleh terdakwa itu, harus diganti oleh terdakwa sebagaimana telah

dipertimbangkan dalam pertimbangan hukum di atas;

Menimbang, bahwa terdapat cukup alasan, untuk mengurangi

hukuman yang dijatuhkan atas diri terdakwa dengan waktu terdakwa berada

dalam tahanan hingga putusan mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

Menimbang, bahwa terdapat cukup alasan untuk memerintahkan

terdakwa tetap dalam tahanan, yaitu agar terdakwa tidak melarikan diri untuk

menghindari penjatuhan pidana;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan bersalah

dan dijatuhi pidana, cukup alasan untuk membebani biaya perkara ini

kepadanya;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan hukuman yang setimpal

dengan kesalahan terdakwa, akan dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Hal-hal yang memberatkan :

- Bahwa, perbuatan terdakwa bahwa, perbuatan terdakwa dapat

menimbulkan rasa tidak percaya masyarakat terhadap pemerintah pada

umumnya;

- Bahwa, perbuatan terdakwa dapat menjatukan wibawa pemerintah

Kabupaten Blitar;

Hal-hal yang meringankan :

- Bahwa, terdakwa berlaku sopan di persidangan;

- Bahwa, terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya;

- Bahwa, terdakwa telah mengabdi cukup lama sebagai pegawai negeri sipil

di pemerintah daerah Kabupaten Blitar;

Page 52: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

52

Terhadap barang-barang bukti akan dipertimbangkan sebagai berikut:

- 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Kepala Kelurahan Bence, senilai Rp.

3.000.000,00 (tiga juta rupiah), untuk pembayaran “partisipasi untuk Tim

Kabupaten” yang ditandatangni oleh Agus P., tertanggal 15 Nopember

2006;

- 1 (satu) lembar kuitansi atas nama Camat Garum, senilai Rp. 7.500.000,00

(tujuh juta lima ratus ribu rupiah), untuk pembayaran “partisipasi dari

desa/ kelurahan Bence dana ajudikasi” yang ditandatangani oleh Agus,

tertanggal 15 Desember 2006;

- 1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan Januari s/d Agustus

2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112., tertanggal 20

September 2006 (dilegalisir);

- 1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan September s/d

Nopember 2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112., tertanggal

28 Desember 2006;

dipertimbangkan untuk tetap terlampir dalam berkas perkara;

Mengingat akan Pasal 11 Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2001

Tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;, semua ketentuan Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), dan semua ketentuan peraturan

perundangan yang berkaitan dengan perkara ini.

MENGADILI :

- Menyatakan Terdakwa Agus Pramono Nugroho S.Sos. MM., tidak

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana oleh Pasal 12 huruf e

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang –

Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP., dalam dakwaan primair;

- Membebaskan terdakwa dari dakwaan primair tersebut ;

Page 53: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

53

- Menyatakan Terdakwa Agus Pramono Nugroho S.Sos. MM., telah terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi

sebagaimana diatur dan diancam pidana oleh Pasal 11 Undang – Undang

Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang – Undang Nomor 31

Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

- Menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun;

- Menghukum terdakwa dengan pidana tambahan berupa: membayar uang

pengganti sebesar Rp. 10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah);

jika terdakwa tidak membayar uang pengganti tersebut di atas paling lama

dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan Pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh

Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal

terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar

uang pengganti sebagaimana dimaksud, maka dipidana dengan pidana

penjara selama 1 (satu) bulan;

- Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan

dari pidana yang dijatuhkan;

- Memerintahkan supaya terdakwa tetap ditahan;

- Menetapkan agar barang bukti berupa:

1 (satu) lembar kuitansi atas nama Kepala Kelurahan Bence, senilai

Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah), untuk pembayaran “partisipasi

untuk Tim Kabupaten” yang ditandatangni oleh Agus P., tertanggal 15

Nopember 2006;

1 (satu) lembar kuitansi atas nama Camat Garum, senilai Rp.

7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), untuk pembayaran

“partisipasi dari desa/ kelurahan Bence dana ajudikasi” yang

ditandatangani oleh Agus, tertanggal 15 Desember 2006;

1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan Januari s/d

Agustus 2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112.,

tertanggal 20 September 2006 (dilegalisir);

1 (satu) lembar foto copy Daftar Penerimaan Honor tidak tetap dalam

rangka pelaksanaan proyek LMPDP/ ajudikasi bulan September s/d

Nopember 2006 mata anggaran 05.05.2603.9894.0001.512112.,

tertanggal 28 Desember 2006;

Page 54: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

54

tetap terlampir dalam berkas perkara;

- Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 5000,00 (lima ribu rupiah);

Demikianlah, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Blitar, pada hari: Selasa, tanggal 10 Agustus 2010,

oleh kami: Hj.NURUL HIDAYAH, SH., sebagai Hakim Ketua,

HERLANGGA PATMADJA, SH dan TORNADO EDMAWAN, SH. MH.,

masing - masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Rabu

tanggal 18 Agustus 2010 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk

umum oleh Hakim Ketua Majelis dan di hadiri oleh Hakim-Hakim Anggota

tersebut di atas, dengan di bantu oleh, BASUKI, SH., sebagai Panitera

Pengganti dan dihadiri oleh HARI SUWIGNYO, SH., Jaksa pada Kejaksaan

Negeri Blitar sebagai Penuntut Umum, serta dihadiri oleh terdakwa. dan

Penasehat Hukum terdakwa .

Anggota I

ttd

HERLANGA PATMADJA, SH

Anggota II

ttd

TORNADO EDMAWAN, SH.MH

Ketua Majelis Hakim tersebut

ttd

Hj.NURUL HIDAYAH, SH

Panitera Pengganti

.ttd

BASUKI, SH

Dicatat disini putusan tersebut telah memperoleh kekuatan hukunm tetap pada tanggal 25 Agustus 2010 telah memperoleh kekuatan hukum tetap, karena terdakwa pada tanggal 23 Agustus 2010 telah menyatakan menerima baik putusan dan waktu pikir pikir dari Penuntut Umum telah habis pada tanggal 25 Agustus 2010 ; Panitera Pengganti ttd

BASUKI, SH

Page 55: PUTUSAN Nomor: 381/Pid.B.Sus/2010/PN.Blt.

55