Post on 24-Apr-2015
Erupsi Gigi
Erupsi adalah pergerakan gigi dari posisinya di dalam rahang menuju posisinya di rongga mulut.
Erupsi gigi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu erupsi aktif dan erupsi pasif. Erupsi aktif adalah gerakan
vertikal gigi menuju rongga mulut, sedangkan erupsi pasif terjadi jika gingiva mengalami resesi atau
turun. Pada manusia, normalnya erupsi gigi terjadi 2 kali pada saat erupsi gigi sulung dan erupsi gigi
tetap.
Teori erupsi
Penyebab terjadinya erupsi :
a. Root elongation, mahkota gigi masuk ke rongga mulut karena perkembangan akar gigi
b. Alveolar bohe formation and change, tulang alveolar yang sedang berkembang mendorong gigi
mencapai mulut
c. Pulpa proliferation, sel-sel yang tumbuh khususnya di daerah basal pulpa untuk menekan
mahkota tumbuh dari folikel
d. Vascular pressure in dental tissue, tekanan vaskuler di jaringan pulpa dan ligamen periodontal
memicu erupsi gigi
e. Periodonal ligament, serat periodontal menarik gigi mendekat rongga mulut
Terdapat tiga fase pada erupsi yaitu :
Preeruptive stage yang terjadi pada saat mahkota mulai berkembang. Pada tahap ini terjadi dua
jenis gerakan yaitu gerakan spasial dan gerakan eksentrik. Gerakan spasial yaitu mahkota
berkembang ketika bagian bawah soket terisi tulang yang beerkembang, sehingga mendorong
mahkota menuju permukaan. Gerakan eksentrik adalah gerakan yang terjadi ketika bagian tengah
mahkota bertambah besar, sehingga seakan-akan menuju permukaan
Eruptive stage, terjadi pada saat akar bertambah panjang dan gigi mulai bergerak menuju rongga
mulut.
Post eruptive stage, dimulai ketika gigi muai beroklusi sampai gigi tersebut hilang atau mati.
Fase ini berfungsi dalam beberapa cara, yakni :
1. Mandibula melanjutkan pertumbuhan dan memperbesar ruang antara maxilla dan mandibula
2. Gigi terus tumbuh untuk menyeimbangkan oklusi
3. Karena faktor-faktor tertentu, terdapat gaya eruptif mesial seperti pertumbuhan molar 3 yang
menekan molar 2
Order Of Eruption
Primary Teeth (Gigi Sulung)
Permanent Teeth (Gigi Tetap)
Referensi :
ERUPTION AGE
Maxilla Mandibula
TOOTHCROWN
(Month)
ERUPTION
(Month)
ROOT
(Year)
CROWN
(Month)
ERUPTION
(Month)
ROOT
(Year)
Central Incisor 1½ 10 1½ 2½ 8 1½
Lateral Incisor 2½ 11 2 3 13 1½
Caninus 9 19 3¼ 9 16 3¼
First Molar 6 16 2½ 5½ 16 2¼
Second Molar 11 29 3 10 27 3
ERUPTION AGE
Maxilla Mandibula
TOOTHCROWN
(Year)
ERUPTION
(Year)
ROOT
(Year)
CROWN
(Year)
ERUPTIO
N (Year)
ROOT
(Year)
Central Incisor 4-5 7-8 10 4-5 6-7 9
Lateral Incisor 4-5 8-9 11 4-5 7-8 10
Canine 6-7 11-12 13-15 6-7 9-10 12-14
Premolar 1 5-6 10-11 12-13 5-6 10-12 12-13
Premolar 2 6-7 10-12 12-14 6-7 11-12 13-14
Molar 1 2½-3 6-7 9-10 2½-3 6-7 9-10
Molar 2 7-8 12-13 14-16 7-8 11-13 14-15
Molar 3 12-16 17-21 18-25 12-16 17-21 18-25
Balogh, Mary Bath dan Margaret J. Fehrenbach. 2006. Dental Embriology, Histology, and Anatomy.
Missouri: Elsevier Saunders.
Ash, Major M. and Stanley J. Nelson. Wheeler’s Dental Anatomy, Physiology, and Occlusion. 9th ed.
Philadelphia : Saunders. 2010