Post on 23-Aug-2020
PROGRAM DRAMA TELEVISI
S.A.M
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D.III)
Remi Septi Rohani B. 42150332 Produser
Virgiawan Akbar Putra 42150101 Sutradara
Yanuardy Ramadhan 42150853 Penulis Naskah
Jody Christian 42150110 Penata Kamera
Rizky Hidayatullah 42150824 Penata Cahaya
Dinda Dwi Lestari 42150218 Penata Artistik
Antonius Michael Tio 42150665 Editor dan Audio
PROGRAM STUDI PENYIARAN
AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA
2018
i
ii
iii
PERSETUJUAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan oleh :
Nama : Virgiawan Akbar Putra
NIM : 42150101
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : S.A.M
Nama : Yanuardhy Ramadhan
NIM : 42150853
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : S.A.M
Nama : Jody Christian
NIM : 42150110
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : S.A.M
Nama : Rizky Hidayaltullah
NIM : 42150824
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : S.A.M
Nama : Dinda Dwi Lestari
NIM : 42150218
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : S.A.M
Nama : Antonius Michael Tio
NIM : 42150665
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : S.A.M
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan
limpah rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini dengan pengharapan mendapat hasil yang sangat baik. Tugas Akhir ini penulis
sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun Tugas Akhir yang penulis ambil
yaitu, Produksi Drama Televisi dengan judul “S.A.M”.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Penyiaran Akademi Komunikasi
Binasarana Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil karya
drama televise dua puluh empat menit yang sudah tim produksi dan beberapa buku
yang mendukung hasil penulisan ini, penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari semua pihak yang membantu, maka penulisan Tugas Akhir ini tidak
akan lancer. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinknlah penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Direktur Binasaran Informatika
2. Direktur Akademu Komunikasi
3. Ibu Anisti M.Si Ketua Jurusan Penyiaran AKOM BSI
4. Faqihar Risyan, S.Ikom, MM
5. Staff/Karyawan/Dosen dilingkungan Akademi BSI
6. Orang Tua dan keluarga besar kami
xx
7. Teman-teman seperjuangan program studi penyiaran dikampus BSI
Pemuda Rawamangun
8. Para sponsorship yang telah memberikan dukungan dana kepada kami.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga
terwujudnya penulisan dan produksi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan
Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mohon
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 12 September 2018
Penulis
xxi
ABSTRAKSI
Remi Septi Rohani (42150332), Virgiawan Akbar Putra (42150101), Yanuardy
Ramadhan (42150853), Jodi Christian (42150110), Rizki Hidayatullah
(42150824), Dinda Dwi Lestari (42150218), Antonius Michael Tio (42150665).
Pada dasarnya di era digital pada saat ini, mobilitas kehidupan manusia
menjadi sangattinggi. Dimana, dari 24 jam waktu yang ada, 70% digunakan hanya
untuk bekerja dan sisahnya untuk beristirahat. Diwaktu berisitirahat inilah, manusia
perlu menyegarkan diri juga dengan hiburan. Banyak cara untuk menghibur diri
supaya otak kita yang telah bekerja keras, menjadi rileks dan tidak stress lagi. Namun
cara yang paling mudah untuk menghibur diri adalah dengan menonton televise,
karena selain dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, juga televise memberikan
program-program acara yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Program acara televisi bermacam-macam, mulai dari tayangan drama dan nn
drama. Semua itu bersifat menghibur, edukatif, persuasif, serta adanya pendekatan
yang kuat dengan penonton. Program drama televisi mampu mewakili tujuan
tersebut, banyak ide dan tema cerita yang dikemas dalam drama televisi efek yang
ditimbulkan dari cerita drama televisi sangat kuat mempengaruhi penonton.
xxii
Drama televise “S.A.M” yang tim buat bertemakan drama aksi, mengisahkan
tentang pemberantasan narkoba yang didalangi oleh pemimpin sendiri yang juga
tidak ingin kekuasaanya runtuh dengan cara apapun.
Dalam prosses pembuatan drama televisi “S.A.M” ini memakan waktu selama
empat hari untuk shooting diberbagai lokasi yang berbeda,. Tujuan kami dalam
pembuatan drama televisi ini adalah ingin menyampaikan kepada penonton bahwa,
disekitar kita masih banyak pengguna narkoba yang mungkin bisa mempengaruhi
kita, juga untuk memberitahukan bahaya narkoba untuk hidup kita, serta untuk tidak
tamak dan rakus terhadap sebuah jabatan yang dimiliki.
Kata kunci : Hiburan, Drama Televisi, S.A.M
xxiii
ABSTRACTION
Remi Septi Rohani (42150332), Virgiawan Akbar Putra (42150101), Yanuardy
Ramadhan (42150853), Jodi Christian (42150110), Rizki Hidayatullah
(42150824), Dinda Dwi Lestari (42150218), Antonius Michael Tio (42150665).
Basically, in this digital era, the mobility of a human's life becomes very high.
Out of 70% in 24 hours of human's time used for work and the rest of the time used to
have a rest. At this resting time, human needs to refresh themselves with some
entertainment. There are many ways to entertain yourself in order to make your brain
that has worked hard get relaxed. The easiest way to entertain yourself is by watching
tv, in additional it's close to our daily life also it gives us the programs that suit what
we need.
There is a variety of television programs, such as drama, etc. All of those
programs tend to amuse, educative, persuasive, and also there is an approach to the
audiences. The television drama program is capable to represent the purpose of tv
programs, there are many ideas and themes which is packaged in the television drama
program.
Television thriller drama program called "S.A.M" which tells the story about
the eradication of drugs masterminded by the leaders themselves who also do not
want his power to collapse in anyways.
xxiv
In the made of the movie, it takes about four days to shoot in different
locations. Our goal in the making of this television drama is to convey to the audience
that, around us, there are still many drug users who may influence us, as well as to
notify the dangers of drugs for our lives, and not to be greedy a for a position they
have.
Keywords: Entertainment, Television Drama, S.A.M
xxv
DAFTAR ISI
Lembar Judul Tugas Akhir
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ………………………………………….. ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ………………………….. iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ………………………………. ...iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir …………………………………………………….. v
Kata Pengantar ……………………………………………………………………... xv
Abstraksi ………………………………………………………………………….. xvii
Abstration ……………………………………………………………………….. xviii
Daftar isi ………………………………………………………………………..… xix
Daftar Tabel ………………………………………………………………………. xxii
Daftar Gambar ………………………………………………………………….... xxiii
Daftar Lampiran ……………………………………………………………….… xxiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program ……………………………..…..……… 1
1.2 Kegunaan Program ……………………………………………… 4
1.2.1. Kegunaan Khalayak ……………………….…..…….. 4
1.2.2. Kegunaan Praktisi ……………………………...……. 5
1.2.3. Kegunaan Akademis ………………………………... 5
1.3 Referensi Audio dan Visual …………………………….……… 5
BAB II Kajian Program
2.1.Kategori Program ……………………………………………… 8
2.2.Format Program ……………………………………………….. 9
2.3. Judul Program ………...……………………………………… 10
2.4. Target Audience ……...……………………………..………… 10
2.5. Karakteristik Produksi .………………………………………... 14
xxvi
BAB III Laporan Produksi
3.1.Proses Kerja Produser ………………………………………... 16
3.1.1. Pra Produksi …………………………………………. 17
3.1.2. Produksi ……………………………………………. 20
3.1.3. Pasca Produksi ………………………………………. 23
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab …………………………. 23
3.1.5. Proses Penciptaan Karya …………………………… 24
3.1.6. Kendala dan Solusi ………………………………… 26
3.1.7. Lembar Kerja Produser ……………………………… 26
3.2. Proses Kerja Sutradara ………………………………………. 42
3.2.1. Pra Produksi …………………………………………. 43
3.2.2. Produksi ……………………………………………. 45
3.2.3. Pasca Produksi ………………………………………. 48
3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab …………………………. 49
3.2.5. Proses Penciptaan Karya …………………………… 50
3.2.6. Kendala dan Solusi ………………………………… 52
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara ……………………………. 55
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah ………………………………. 140
3.3.1. Pra Produksi ………………………………………. 141
3.3.2. Produksi …………………………………………… 143
3.3.3. Pasca Produksi …………………………………….. 143
3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab ………………………. 144
3.3.5. Proses Penciptaan Karya ………………………… 145
3.3.6. Kendala dan Solusi ……………………………….. 147
3.3.7. Lembar Kerja Naskah ……………………………. 149
3.4. Proses Kerja Penata Kamera ………………………………… 197
3.4.1. Pra Produksi ……………………………………… 198
3.4.2. Produksi …………………………………………… 202
3.4.3. Pasca Produksi …………………………………… 204
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab ……………………… 205
3.4.5. Proses Penciptaan Karya ………………………… 206
3.4.6. Kendala dan Solusi ………………………………. 207
3.4.7. Lembar Kerja Penata Gambar …………………… 210
3.5. Proses Kerja Penata Cahaya ………………………………… 232
3.5.1. Pra Produksi ………………………………………. 237
3.5.2. Produksi …………………………………………... 238
3.5.3. Pasca Produksi ……………………………………. 240
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab ……………………… 240
xxvii
3.5.5. Proses Penciptaan Karya …………………………. 241
3.5.6. Kendala dan Solusi ………………………………. 242
3.5.7. Lembar Kerja Penata Cahaya ……………………. 244
3.6. Proses Kerja Penata Artistik …………………………………. 255
3.6.1. Pra Produksi ……………………………………… 256
3.6.2. Produksi ………………………………………….. 259
3.6.3. Pasca Produksi ……………………………………. 260
3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab ………………………. 260
3.6.5. Proses Penciptaan Karya ………………………… 262
3.6.6. Kendala dan Solusi ………………………………… 264
3.6.7. Lembar Kerja Penata Artstik …………………….. 266
3.7. Proses Kerja Audio ………………………………………… 298
3.7.1. Pra Produksi ……………………………………… 299
3.7.2. Produksi ………………………………………….. 299
3.7.3. Pasca Produksi …………………………………… 300
3.7.4. Peran dan Tanggung Jawab ………………………. 301
3.7.5. Proses Penciptaan Karya …………………………. 301
3.7.6. Kendala dan Solusi ………………………………. 303
3.7.7. Lembar Kerja Audio ……………………………… 304
3.8. Proses Kerja Editor …………………………………..………. 319
3.8.1. Pra Produksi ………………………………...……… 321
3.8.2. Produksi ……………………………………………. 321
3.8.3. Pasca Produksi ……………………………………. 322
3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab ……………………… 323
3.8.5. Proses Penciptaan Karya …………………………… 324
3.8.6. Kendala dan Solusi ………………………………. 326
3.8.7. Lembar Kerja Editor ……………………………… 327
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ………………………………………………… 343
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 345
LAMPIRAN……………………………………...……………………………… 346
xxviii
DAFTAR TABEL
Working Schedule ……………………………………………………………….... 28
Breakdown Budgeting ……………………………………………………………. 30
Shooting Schedule ………………………………………………………………... 34
Daily Report Production …………………………………………………………… 35
Call Sheet …………………………………………………..……………………… 39
Equipment List ………………………………………………….………………… 40
Casting List ……………………………………………………….……………….. 61
Breackdown Character ……………………………………………………….……. 62
Director Treatment ……………………………………………………………….... 63
Script Breackdownd Sheet …………………………………………………………. 77
Breackdown Character ………………………………………………………….. 122
Camera Report ………………………………………………………………….... 212
Camera Specification …………………………………………………………….. 226
List Wardrobe …………………………………………………………………… 268
Floor Plan Art …………………………………………………………………… 276
Breakdown Artistik ………………………………………………………………. 282
Breackdown Audio ……………………………………………………………… 305
Laporan Editing …………………………………………………………………. 331
xxix
DAFTAR GAMBAR
Story Board ……………………………………………………………………… 115
Blocking Camera ………………………………………………………………... 220
Camera Specification ……………………………………………………………. 226
Lighting Specification …………………………………………………………… 245
Floor Plan Ligthing ……………………………………………………………… 249
List Wardrobe …………………………………………………………………… 268
Floor Plan Art …………………………………………………………………… 276
Audio Specification ………………………………………………………………. 316
Editor Specification ………………………………………………………………. 328
Proses Pembuatan ID …………………………………………………………… 340
xxx
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Perjanjian Kerja Sama …………………………………………………….. 351
Bukti Kwitansi …………………………………………………………………... 370
CV Team ………………………………………………………………………… 379
xxxi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program
Media informasi seperti televisi, radio dan cetak adalah media yang
memberikan berbagai informasi terkini dan bahkan hiburan untuk khalayak
masyarakat . Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang merupakan
audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari
bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harafiah berarti
“melihat jauh” , karena pemirsa berada jauh dari studio televisi Media televisi
merupakan salah satu media penyiaranyang memiliki beragam program yaitu
kuis, talk show, game show, musik, dan drama televisi yang sering menjadi
program unggulan dimasing-masing telvisi bahkan menjadi identitas dan format
bersangkutan.
Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencaraan
siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programing) dan dari jam ke jam
(veritical programing) setiap harinya (Soenarto, 2007:1). Sedangkan menurut
Naratama dalam buku “Sutradara Televisi: Dengan Angel dan Multi Camera”
(2004:63), mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar
dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain
2
produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan
dengan tujuan dan target pemirsa.
Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program televisi sangat
berpengaruh pada keberhasilan sebuah acara televisi yang akan di produksi.
Program acara televisi juga menentukan siapa target yang akan menonton acara
televisi tersebut dan bagaimana cara menyajikan agar dapat diterima dan
dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara tersebut. Terkait dengan
garapan tugas akhir, maka penulis memilih dan menetapkan program drama
televise sebagai karya produksi program televisi.
FIKSI (DRAMA) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
dicipta melalui proses imajinasi kreatif dan kisah-kisah drama atau fiksi yang
direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi
kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah
adegan (scene). Adegan-adegan (scene-scene) tersebut akan menggabungkan
antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi/khayalan para
kreatornya. Contohnya: Drama percintaan (love story), tragedy, horror, komedi,
legenda, aksi (action), dan sebagainya. (Naratama : 2002)
Dalam bidang drama misalnya: ada drama legenda, drama percintaan, drama
misteri, drama aksi, drama komedi, dan sebagainya. Pengklasifikasian ini tidaklah
baku. Berbagai tulisan dan kritik drama televise mencoba memaparkan klasifikasi
drama dengan berbagai pendekatan teori.
3
Menurut Morrisan (2008:223) program drama adalah “pertunjukan (show)
yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau berupa
(tokoh) yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi”.
Mengenai alasan penulis memilih program drama adalah, masih besarnya
kuantitas produksi drama aksi, yang ditemukan dalam bagian program dari siaran
stasiun televisi, serta untuk mengeksplorasikan kemampuan dari setiap individu
tim produksi ini dalam program drama.
Tujuan kami membuat drama televise yang berjudul “S.A.M” yang ber-genre
action social untuk mengedukasi masyarakat tentang bahayanya Narkoba, serta
mengedukasi masyarakat untuk menyayangi, mencintai dan menghormati orang
tua, bagaimanapun bentuk dari orang tua, sebab tidak ada mantan orang tua, serta
tentang kebohongan yang disembunyikan dengan serapih apapun pasti akan
terkuak juga. Nilai social yang bisa diambil dalam drama ini adalah, bahwa
kekuasaan tidak akan dibawa mati, kekuasaan dan harta yang kita miliki sekarang
hanya sebentar saja. Selain itu tujuan kami juga ingin mengeksplor ilmu
penyiaran yang telah kami pelajari untuk membuat drama dengan genre yang
berbeda dari sebelumnya, dan semoga drama ini bisa diterima oleh khalayak luas.
Judul “S.A.M” ini kami ambil karena singkatan dari “Secreat Agensy of
Mafia”, yang berartikan sebuah rahasia dibalik adanya mafia besar yang menjadi
salah satu poin besar dalam drama ini. Selain itu judul “S.A.M” juga adalah nama
panggilan dari peran utamanya yaitu “SAMMY”. Masalah yang kami angkat
adalah tentang pemberantasan narkoba hingga pada ke titik masalah terbesarnya
4
atau sampai pada akarnya, yang ternyata hanya sebuah pertahanan untuk jabatan
yang tidak ingin runtuh.
Dalam drama yang berjudul “S.A.M” ini penonton diharapkan agar dapat
terhibur sekaligus bisa mengambil informasi dan nilai-nilai social dalam drama
ini kepada masyarakat supaya untuk tidak pernah menyentuh narkoba, dari
mencobanya ataupun menyebarkannya.
1.2 Kegunaan Program
Drama televisi kami yang berjudul “S.A.M” selain untuk menghibur penonton
khsusnya bagi penikmat drama televisi berjenis drama action, didalam drama ini
juga kami ingin menyampaikan bahwa drama ini baik untuk pembelajaran
masyarakat. Adapun informasi yang ingin disampaikan dalam drama televisi ini
adalah didasari karena adanya kejadian disekitar kita tentang penangkapan Bandar
narkoba dan pemakainya. Indonesia menjadi darurat Narkoba. Didalam drama ini
juga memberikan pembelajaran dan informasi dampak buruk dari menjadi
pengedar narkoba maupun pemakainya. Adapun hal ini dalam kegunaan program
terbagi atas 3 bagian yakni, kegunaan khalayak, kegunaan praktis, dan kegunaan
akademis.
1.2.1 Kegunaan Khalayak
Sebagai media audio visual bagi masyarakat luas, drama televisi ini layak
disukai oleh bagi pecinta film drama Indonesia. Khususnya bagi masyarakat yang
menyukai drama action. Dalam film drama yang berjudul “S.AM” ini
5
memberikan informasi pada masyarakat Indonesia darurat narkoba, tentang
keserakahan terhadap jabatan yang berujung dengan sia-sia, serta mengajak
masyarakat untuk tidak menyentuh narkoba dalam bentuk apapun, dan tidak lupa
juga bahwa dapat memberikan hiburan kepada masyarakat luas.
1.2.2 Kegunaan Praktisi
Pada sisi sebagai refrensi bagi yang hendak membuat drama dengan genre
yang serupa. Untuk menerapkan atau menyajikan konsep-konsep ilmu
komunikasi penyiaran (broadcasting) dalam membuat program drama televise
sebagai bahan pertimbangan agar dapat mengembangkan ide cerita dalam
program drama televise tersebut.
1.2.3 Kegunaan Akademis
Program televise drama yang berjudul “S.A.M” yang dibuat oleh tim
kelompok kami sebagaimana ini adalah Tugas Akhir sekaligus sebuah karya cipta
yang dapat kami miliki untuk kedepannya, dan merupakan salah satu syarat
kelulusan untuk program Diploma III Program Studi Penyiaran Akademi
Komunikasi Bina Sarana Informatika.
1.3 Referensi Audio Visual
Program televisi merupakan sumber inspirasi terhadap masyarakat. Film yang
penulis jadikan referensi pada tugas akhir ini diantaranya adalah :
6
1. Alif Lam Mim
Film Aksi Indonesia yang dirilis pada tanggal 1 Oktober 2015, yang
mengisahkan tentang persahabatan Alif Lam Mim yang mengambil setting
tahun 2036.
2. The Raid
The Raid diproduseri by Gareth Evans dan pemeran utamanya adalah Iko
Uwais. Karena keberhasilannya itu, The Raid dilirik oleh Sony Pictures dan
akhirnya distribusi untuk Amerika Serikat dibeli oleh Sony Pictures, Canada
oleh Alliance Films, sedang agen untuk penjualan internasional dipegang oleh
Celluloid Nightmares. Oleh Sony Pictures, judul akhirnya ditambah
menjadi: The Raid: Redemption.
7
BAB II
KAJIAN PROGRAM
Perencanaan dalam memproduksi program televisi merupakan sebuah syarat
utama untuk menghasilkan program yang fokus, ceritanya nyaman untuk dinikmati,
dan proses eksekusinya juga berjalan sesuai dengan rencana, tanpa ada kendala.
Penentuan genre program adalah kunci utama untuk mempersiapkan unsur
perencanaan kreatif lainnya (Andi Fachrudin 2015:68).
Dari beberapa genre film hiburan yang paling diminati adalah acara dengan
genre action seperti yang melibatkan polisi, hal-hal kriminal, detektif, horror, maupun
thriller. Selain itu ada juga genre drama non-aksi seperti opera sabun. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia Opera Sabun adalah serial drama radio atau televisi yang
alurnya berbelit-belit, sarat dengan lakon yang sentimental, mendebarkan, dan
mengharukan. Tontonan fiksi ilmiah dapat tergolong dalam kategori aksi maupun
drama, tergantung apakah lebih menonjol sisi filosofika atau sisi petualangan.
Komedi juga merupakan jenis tontonan yang popular, seperti sitkom atau dengan
kepanjangannya sinetron komedi, dan animasi acara dewasa seperti Incridibles edisi 1
dan 2.
Menurut Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan
penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin disana.
8
Menurut Ferdinand Brunetierre Vallhagen , Drama adalah kesenian melukiskan sifat
dan sifat manusia dengan gerak. Jadi kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan
atau tindakan.
Maka dari itu drama adalah suatu aksi atau perbuatan yang melibatkan banyak
perasaan emosi terhadap tokoh dalam cerita, sedangkan dramatic adalah jenis
karangan yang dipertunjukkan dalam suatu tingkah laku, mimic dan perbuatan.
Alasan penulis memilih drama karena drama mempunyai kualitas komunikasi,
situasi, dan ketegangan pada pendengaran penonton. Dalam drama televisi inilah
dimasukkan gaya drama action yang diperankan oleh tiga peran utama. Seperti drama
televisi “S.A.M” yang diperankan oleh Dede, Aldo, Kartika beserta pemeran
pendukung lainnya.
2.1 Kategori Program
Kategori program dalam televise “S.A.M” adalah hiburan. Disini hiburan
dimaksudkan untuk memberikan kesenangan kepada penonton khususnya penyuka
genre action. Karena menurut survei Litbang Kompas 2016, program hiburan yang
paling diminati oleh para khalayak. Genre televisi mencangkup bermacam jenis acara
yang bertujuan untuk menghibur, memberi pengetahuan, serta mendidik para
penonton. Genre hiburan dengan biaya produksi paling mahal biasanya adalah drama
mini seri.
9
2.2 Format Program
Tidak ada hal yang lebih penting dari acara atau program sebagai faktor yang
paling penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan finansial suatu
stasiun televisi. Program acara yang membawa audiens mengenal suatu stasiun
penyiaran.
Jika suatu program dapat disukai hingga bisa memperoleh jumlah penonton
yang besar, maka stasiun televisi memperoleh jumlah audience yang banyak juga,
dan jika audience itu memiliki karakteristik yang dicari oleh pemasang iklan, maka
stasiun bersangkutan akan sangat menarik bagi pemasang iklan. Dengan demikian,
pendapatan dan keuntungan stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh programnya.
Tanggung jawab program dipercayakan kepada departemen program. Kata
“Program” sendiri berasal dari bahasa Inggris “Programme atau Program”, yang
berarti acara atau berencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak
menggunakan kata program untuk acara tetapi untuk menggunakan istilah “siaran”
yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai
bentuk. Namun, kata “Program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di
Indonesia daripada kata “Siaran” untuk mengacu pada pengertian acara. Program
sendiri adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi
kebutuhan audience-nya. Dengan demikian, program memiliki pengertian yang
sangat luas. Program acara merupakan sebuah acara yang terstruktur (format
program, produksi tertentu) dan terjadwal, punya target kerja di stasiun tersebut. Bila
dilihat dari seluruh tahapan proses produksi, program acara merupakan dasar awal
10
dari desain produksi, yang tentunya menjadi acuan dari proses produksi tersebut atau
menjadi muara semua tahapan produksi, jika program produksi tersebut untuk
disiarkan secara luas hendaknya harus mengikuti kaidah standart kualitas broadcast.
2.3 Judul Program
Dalam program drama televisi cerita dan alur dalam film sangat penting
menentukan judul apa yang baik untuk diberi. Drama televisi ini, kami membuat
judul program yaitu “S.A.M”, karena sesuai dengan genre film yang kami ambil,
nama ini adalah singkatan yang dimana sangat sesuai dengan apa yang diceritakan
dalam film. Dengan judul ini, dapat disimpulkan bahwa pemeran utama (Sammy)
yang selalu berusaha memberantas narkoba serta mencari tahu kebenaran tentang
kematian kedua orang tuanya.
2.4 Target Audience
Dalam program drama “S.A.M”, kami juga memiliki target audience dengan
tujuan untuk mencapai rating atau share yang diharapkan.
Beberapa sifat pemirsa broadcasting televisi (Eva Arifin 2010:11-12) :
1. Heterogen
Pemirsa adalah massa dalam jumlah orang yang sangat banyak dan sifatnya
heterogen berbagai jenis, laki-laki dan perempuan, besar dan kecil, tua dan
muda, kaya dan miskin. Tempatnyapun tersebar diberbagai tempat diseluruh
kota, di desa, dirumah, dikantor, di pos penjagaan, dipasar, dan dimanapun,
11
dan mereka berbeda dalam jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan taraf
kebudayaan.
2. Aktif, Selektif
Mereka bersifat sangat aktif dan selektif, mereka dapat memilih pada apa
yang mereka minati dan menurut pada kebutuhan masing-masing selera,
contoh andaikata dia berjumpa dengan sesuatu yang lebih menarik dari sebuah
program tentu mereka akan mengikuti dengan sangat setia, dan apabila
menemukan hal yang tidak sesuai, maka segera dia akan mencari stasiun
lainnya untuk mencari yang lebih menarik dan menyenangkan hatinya.
3. Kreatif
Bersifat kreatif adalah menandakan pemirsa broadcasting televisi sangat
dinamin. Mereka akan mudah untuk mencari program yang mereka anggap
dapat memenuhi selera psikologisnya, dan mencari program penyiaran siaran
yang disukai, sesuai dengan seleranya.
4. Pribadi
Karena pemirsa sifatnya heterogen dan keberadaannya tersebar, oleh sebab itu
didalam mengirimkan pesan, penyiar harus dapat mengerti, memahami akan
kesulitan sahabatnya secara rahasia dan bersifat pribadi. Pemirsa atau
pendengar berharap yang ada hanya penyiar, dimana pendengar merasa bebas
untuk berbicara dan mendengarkan apa yang dikatakan atau merasa bahwa
penyiar datang untuk menghibur disaat mengalami permasalahan pribadi.
5. Akrab
12
Didalam hubungan antara pemirsa dengan penyiar, tanpa disadari adanya
suatu hubungan yang akrab, dimana seorang penyiar atau presenter ketika
akan membawakan suatu acara didalam openingnya selalu mencoba untuk
menyapa pemirsa dengan sapaan yang akrab. Menciptakan sebuah karya
program televisi tentunya, menginginkan tanggapan positif dari masyarakat
luas demi tercapainya komunikasi yang sempurna.
Menurut standart Amerika Serikat (AS), Indonesia (Biro Pusat
Statistik) dan lebaga riset media Nielsen, terdapat beberapa segmentasi
(Morrisan, 2009:172) :
1. Jenis kelamin, yang memilih wanita atau pria sebagai pendekatan dalam
pemasaran yang bisa mempengaruhi pengguna media itu sendiri.
2. Pekerjaan, biasanya selera konsumen juga tergantung pada pekerjaan yang
dimiliki. Misalnya, kalangan eksekutif yang lebih suka menonton program
berita atau diskusi.
3. Pendidikan, menentukan tingkat kelas social dan tingkat intelektualitas
seseorang yang akan menentukan pilihannya dalam memilih program
yang akan ditonton.
4. Pendapatan, erat sekali dengan penghasilan yang diperoleh rumah tangga.
Kelas social dapat dibagi menjadi :
a. Kelas atas-atas (A+)
b. Kelas atas bagian bawah (A)
c. Kelas menengah atas (B+)
d. Kelas mengeah bawah (B)
13
e. Kelas bawah bagian atas (C+)
f. Kelas bawah bagian bawah (C)
5. Agama, biasanya untuk program-program yang bertemakan religious.
Kemudian, segmentasi juga dibagi menjadi beberapa jenis (Morrison, 2009:177)
yaitu :
1. Demografis, yaitu khalayak yang dibedakan berdasarkan usia, gender,
pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
2. Geografis, yaitu berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah
dalam suatu Negara (Indonesia Barat, Indonesia Timur) pulau, provinsi, kota
dan desa.
3. Geodemografis, yaitu khalayak yang tinggal disuatu wilayah geografis
tertentu diyakini memiliki karakter demografis yang sejenis (namun wilayah
geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan atau
kelurahan).
Sesuai dengan program drama kami yang berjudul “S.A.M” ini, pertelevisian yang
mempunyai target audience sebagai berikut :
1. Jenis kelamin
Karena program kami mengangkat tema action social dan dapat dinikmati
semua kalangan, jadi target jenis kelamin, yaitu pria/wanita.
2. Usia,
14
Target usia yang ditentukan dalam hal ini adalah pada usia 17 tahun keatas.
Karena film ini mengandung beberapa unsur yang tidak layak untuk ditonton
pada anak dibawah usia 17 tahun kebawah.
3. Pendapatan
Untuk segmentasi sendiri program kami memilih semua kalangan layak
menonton film ini, sebagai bahan untuk refleksi diri dan koreksi diri.
4. Pekerjaan
Target audience menurut segmentasi pekerjaan dalam program kami yakni
masyarakat umum. Karena kami memberi informasi lewat film ini untuk
semua khalayak.
5. Jam tayang
Program drama dengan genre action “S.A.M” ini, akan tayang setiap hari
senin sampai jumat, pukul 19.00 WIB – 19.30 WIB.
2.5 Karakteristik Produksi
Dalam proses penyiaran program drama televisi dilakukan dengan cara
tapping live. Dimana ada proses shooting untuk merealisasikan ide cerita yang ada
dalam bentuk film. Selain itu ada proses edit, untuk menyatukan setiap scene
shooting yang telah dilaksanakan dan supaya siap untuk disiarkan kepada khalayak.
Dari pernyataan tersebut penulis menentukan karakteristik produksi untuk
program ini adalah taping (siaran tunda) “Siaran tunda dari suatu pertunjukan hidup
15
yang materi siarannya direkam terlebih dahulu, sebelum dipascasiarkan”. Karena
penluis mengkonsepkan ide kreatif yang tidak bisa dilakukan pada program live
contohnya penulis membuat ide kreatif buat beberapa rubriknya berpindah tempat
seperti tempat wisata, temoat makan, dan fashion yang ingin menampilkan dibeda-
beda tempat dan menggunakan proses edit agar tidak terlalu banyak terjadi kesalahan
sebelum ditayangkan, dan programnya terlihat lebih maksimal.
16
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Produser adalah seseorang yang ditunjuk untuk memproduksi sebuah acara.
Bertanggung jawab, mengerti dan punya visi yang jelas dalam membuat atau
memproduksi sebuah program dari proses, Pra produksi, Produksi sampai pasca
produksi (Suprapto Tommy, 2006)
Produser juga berperan aktif sebagai pelaksana produksi, mendesain program
baru dan menawarkan kepada stasiun televise (Latief Rusman dan Utud Yustatie,
2017:4)
Produser berperan penting dalam sebuah produksi secara keseluruhan, atau
dalam presentase adalam 100%, dialah orang yang menjalankan produksi tersebut.
Produser membuat produksi tersebut tetap pada konsep awal dan kesepakatan
bersama. Produser memang seorang pemimpin, namun tetap menerima pendapat dan
bekerja sama dengan kerabat kerja lainnya. Terutama dengan sutradara atau pengarah
acara, penulis naskah dan penata kamera agar hasil film tersebut dapat sesuai dengan
konsep dan ide cerita yang diinginkan.
17
3.1.1 Pra Produksi
Pada proses pembuatan drama televisi ini, produser menentukan anggota tim
atau yang biasa disebut crew, sebagai langkah pertamanya. Lalu menyatukan visi dan
misi, agar dalam setiap proses produksi, mendapatkan hasil yang memuaskan yang
didasari oleh solidaritas dan perasaan nyaman atau yang biasa disebut dengan
kemistri. Bekerja sama dengan orang yang memiliki keinginan yang serupa tentunya
akan lebih mudah dan nyaman untuk mengarahkan. Setelah tim terbentuk,
melanjutkannya dengan mencari ide cerita yang akan di produksi. Awalnya ide cerita
yang tersampaikan adalah mengenai kehidupan anak yang menjadi korban dari
perceraian orang tuanya, itu tersampaikan oleh salah satu tim yang memegang jabatan
sebagai sutradara, lalu disambungkan dengan yang lain untuk menyampaikan ide
cerita yang mereka punya. Lalu, kami menyimpulkan dengan menyatukan setiap ide
cerita yang tersampaikan. Tahap selanjutnya, tim mulai menentukan tema ceirta serta
judul yang akan diangkat sebagai drama televisi yang akan diproduksi nanti. Namun,
itu semua tak lepas pula dari campur tangan dari dosen pembimbing.
Setelah dilakukan beberapa persiapan, diantaranya meliputi penulisan naskah,
menentukan jadwal pengambilan gambar, mencari lokasi, menyusun anggaran biaya,
mengadakan audisi guna mencari calon pemeran, mengurus perizinan, menentukan
crew, mengurus penyewaan peralatan, lokasi, dan juga persiapan produksi, pasca
produksi dan persiapan lainnya. Setelah ide cerita telah disepakati dan kuat untuk
menjadi sebuah naskah, maka dari itu juga terciptalah sebuah judul untuk ide cerita
tersebut yang berjudul “S.A.M” sebagai program drama action yang akan menjadi
18
produksi televisi drama di Tugas Akhir ini. Proses Pra Produksi yang penulis lakukan
antara lain :
a. Menyusun Tim Produksi
Suatu produksi program televisi dengan melibatkan banyak orang, sangat
dibutuhkan kerja sama yang baik. Dari banyak orang yang terlibat, ada pula tim
inti yang dimana sejak awal sudah terlibat dalam produksi televisi drama
“S.A.M” sebagai acuan rekan kerja yang lain. Dalam kelompok kecil ini, semua
proses dan diskusi, dimatangkan dengan sempurna agar semua produksi berjalan
sesuai dengan yang direncanakan. Adapun nama-nama crew produksi program
televisi drama action “S.A.M” yang terdiri dari :
1. Remi Septi Rohani Butar-Butar Sebagai Produser
2. Virgiawan Akbar Putra Sebagai Sutradara
3. Yanuardy Ramadhan Sebagai Penulis Naskah
4. Jody Christian Sebagai Penata Kamera
5. Rizky Hidayatullah Sebagai Penata Cahaya
6. Dinda Dwi Lestari Sebagai Penata Artistik
7. Antonius Michael Tio Sebagai Penata Suara dan
Editor
19
b. Proses Pembuatan Script Breackdown
Sebelum masuk ketahap produksi, penulis dan crew membahas mengenai apa
saja kebutuhan-kebutuhan saat produksi, berapa biaya yang dibutuhkan, dan
berapa lama jadwal shooting akan berlangsung. Dalam membuat script
breackdown butuh script breackdown sheet, yaitu lembar yang berisi
informasi setiap adegan yang akan dilakukan. Sarana produksi adalah sarana
yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil
produksi. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat
produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara,
dan unit peralatan pencahayaan. Tiap unit memiliki daftar peralatan
(equipment list) sendiri-sendiri.
Untuk kegiatan mencari talent sebenarnya produser hanya berperan
sebagai fasilitator yang mewadahi proses pencarian dan pemilihan talent yang
sesuai dengan naskah. Tentunya yang lebih berkompeten selain produser yaitu
sutradara dengan pertimbangan penulis naskah sebagai pembuat naskah dan
yang menciptakan karakter tokoh. Sedangkan produser sendiri lebih
mengurusi jadwal talent, domisili, maupun harga kontrak yang disesuiakan
dengan budget produksi dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan
artis tersebut.
Pembuatan shooting schedule sangat perlu untuk mengetahui sebagai
pedoman kerja semua pihak yanag terlibat dalam produksi baik untuk talent
maupun crew dalam proses produksi. Dalam tahap pembuatan shooting
20
schedule sebelumnya, tim inti yang melakukan hunting lokasi dimana penulis
dan tim mencari lokasi mana yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi.
Penulis selaku produser setelah membuat script breackdown dan shooting
schedule, barulah bisa dirincikan berapa biaya yang akan dikeluarkan atau
dibutuhkan mulai dari pra produksi, produksi sampai pasca produksi
berlangsung. Biaya keseluruhan pada produksi sebesar Rp27.352.550,-
kemudian atas persetujuan dan kesepakatan tim, masing-masing akan
dipungut biaya sebesar Rp3.500.000 perorang. Mulai dari tahap praproduksi,
penyewaan lokasi dan alat, akomodasi, anggaran talent, transportasi,
konsumsi, art properti, sampai pada tahap pascaproduksi. Walaupun kurang,
kami mendapatkan beberapa potongan harga dari penyewaan alat dan juga
penyewaan Villa.
3.1.2 Produksi
Sebagai seorang produser penulis mempunyai peran yang besar pada
department produksi, dikarenakan sejak produksi sudah menyusun anggaran yang
harus dikeluarkan sejak awal (pra produksi) sampai akhir (pasca produksi) atau
editing. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat produksi berlangsung oleh penulis
sebagai seorang produser melakukan tahap-tahap berikut ini :
a. Memesan Logistik
Dalam Script Breackdown dan Breackdown Artistik telah dijelaskan secara
rinci kebutuhan produksi dilapangan. Dalam data tersebut antara lain tercantum
21
informasi kebutuhan mengenai perangkat produksi dan pendukungnya. Dengan
demikian tugas penulis sebagai produser untunk mengupayakan kepastian
tersedianya perangkat yang dibutuhkan, pada pelaksanaan shooting.
b. Konsumsi
Penulis selaku produser beranggapan konsumsi yang diberikan pada waktunya
adalah hal yang penting dimana kualitas dan kuantitas makanan tidak boleh
diabaikan. Dalam mengeluarkan dana sekalipun harus sehemat mungkin,
disebabkan dana yang dimiliki sesuai dengan budget yang akan keluar. Namun,
tetap menyediakan empat sehat dan lima sempurna dalam menu makanan,
mempengaruhi dalam membuat perasaan (mood) yang bagus selama proses
shooting berlangsung. Baik untuk crew maupun talent sendiri.
c. Memeriksa Schedule
Pada saat produksi, tugas penulis juga memeriksa jadwal yang sudah ada pada
shooting schedule. Apakah sudah berjalan sesuai jadwal atau malah keluar dari
jadwal yang sudah ada.
d. Pengarahan Produksi dan Evaluasi Kerja Produksi
Pengarahan produksi, juga merupakan tahap yang penting agar produksi dapat
terlaksana sesuai dengan prosedur yang diinginkan. Selain itu, briefing produksi
merupakan langkah untuk adaptasi setiap crew yang tergabung dalam pelaksanaan
produksi. Pemahaman cara kerja masing-masing wewenang dan batas kerjanya,
22
sesuai instruksi sutradara sebagai pemimpin produksi dilapangan agar tidak
tumpang tindih.
e. Memfasilitasi Properti dan Alat Produksi
Kelengkapan produksi seperti perangkat kerjanya menjadi tanggung jawab
tim properti dan artistik yang difasilitasi oleh produser, baik sewa maupun
pembelian barang.
f. Transportasi dan Akomodasi
Masalah tempat dan waktu sangat menentukan apakah target produksi bisa
tercapai atau tidak. Demi menghindari keterlambatan, akhirnya penulis
memutuskan mewajibkan seluruh crew untuk berkumpul di Cafe Dapur
Rumah, yang dimana pemiliknya adalah saudara dari sutradaranya. Dari crew
sampai talent berkumpul dilokasi yang sama untuk menuju ke lokasi shooting
yang berada di daerah Ciganjur, Depok, Jawa Barat. Penulis selaku produser,
menyewa satu mobil taxi berbasis online untuk talent, satu mobil bak untuk
mengangkut perangkat shooting dan properti, serta satu mobil lagi untuk
mengangkut crew.
3.1.3 Paska Produksi
Saat proses pasca produksi produser hanya memonitoring proses editing agar
tidak keluar dari konsep yang telah ditetapkan. Pasca produksi merupakan tahap
terakhir dari suatu proses penciptaan karya. Sebagai seorang produser selain
23
memonitoring kerja editor yang didampingi oleh sutradara. Selain proses kerja
pengeditan, penulis selaku sebagai produser juga bekerja kerjas menyusun proposal
dalam bentuk laporan yang dilakukan dan merevisi kembali penulisan secara benar
agar hasil yang maksimal baik proposal dan karya yang dibuat, sesuai dengan standart
syarat kelulusan. Untuk hasil akhir penulis sebagai produser menyediakan alat untuk
editing. Lalu penulis menyediakan dvd, kertas kuarto untuk laporan akhir, dan
pembuatan soft cover.
3.1.4 Peran dan Tanggungjawab Produser
Peran produser hanya sebagai fasilitator kebutuhan produksi dan mengawasi
setiap penggunaan dana, jadwal kerja serta menyediakan peralatan dan fasilitas
produksi pasca produksi. Artinya produser dalam produksi drama televisi, lebih
kepada pelaksanaan administrasi yaitu fungsi perencanaan, pengawasan dan strategi
produksinya. Adapun operasional seperti funsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan,
dan operasional pelaksanaannya dikerjakan sutradara. (Latief Rusman, 2017:15)
Seorang Produser harus bertanggung jawab atas segala yang dilakukan,
menyelesaikan pekerjaan hingga akhir. Dapat dipercaya dengan segala tugas yang
dibebankan kepadanya. Memikiul beban pekerjaan dengan segala risikonya termasuk
risiko kerja anak buahnya. (Utud Yustatie, 2017:105)
Selain itu Peran dan Tanggung jawab produser yang paling dominan dari
segala aspek adalah :
24
1. Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi
2. Membuat proposal berdasarkan ide/skenario film/program televisi
3. Menyusun rancangan produksi
4. Menyusun rencana pemasaran
5. Mengupayakan anggaran dana untuk produksi
6. Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua
departemen
7. Produser bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hukum dengan sebagai
pihak dalam produksi yang dikelola
8. Bertanggung jawab atas keseluruhan produksi
3.1.5 Proses Pencipta Karya
a. Konsep Kreatif
pada tahap ini, tidak hanya produser yang menulis karya ini, namun
juga semua dari masing-masing departemen yang terlibat mencari sebuah ide
tema maupun judul drama yang akan diambil. Pada umumnya, memang pada
tahapan ini produser paling banyak ambil andil sebagai pimpinan rapat dan
pimpinan dalam produksi. Dari beberapa ide dasar yang tercetuskan, maka
disepakatilah untuk menyatukan dari tiga ide cerita menjadi satu, yaitulah
“S.A.M” sebagai program drama action social.
25
b. Konsep Produksi
Selama proses produksi, penulis mengontrol jalannya produksi, serta
mengontrol jadwal yang telah ditetapkan dan mengkoordinasikan setiap hal
yang terjadi dilapangan dengan crew, menyiapkan konsumsi seluruh crew
yang terlibat dalam produksi.
c. Konsep Teknis
Pada bagian ini produser menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan seluruh crew,
dari masing-masing jobdesk. Untuk sutradara dan penata kamera, disiapkan
kamera, tripod dan alat pendukung lainnya, yang untuk digunakan pada saat
proses produksi berlangsung. Untuk penulis naskah, disiapkan laptop, kertas
hvs, atk (alat tulis kantor), yang digunakan saat casting talent dan untuk
tugasnya sebagai penulis naskah. Untuk penata suara, disiapkan boom mic,
dan recorder clip on, beserta laptop saat proses perekam suara, untuk
menunjang kerja penata suara pada saat produksi dan pasca produksi
berlangsung. Untuk penata cahaya, disiapkan dedo light, Kino flo dan
redhead agar cahaya yang dihasilkan sesuai dengan keinginan. Untuk editor,
disiapkan Hands-free, soundsystem, dvd, soft cover yang dikerjakan pada saat
pascaproduksi. Untuk penata artistik, disiapkan alat-alat dan bahan untuk
pembuatan properti dan menyediakan baju serta riasan wajah untuk talent.
26
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya
a. Kendala
Banyaknya properti yang berat, membuat proses saat menata barang-barang
menjadi lebih lama dari yang dibayangkan. Tidak diperhitungkan sebelumnya
untuk dana dadakan, sehingga membuat pengeluaran dana hampir tidak
terkendali.
b. Solusi
Bekerja sama saat pemindahan properti, selain itu untuk di scene selanjutnya,
tim yang tidak bekerja saat scene sedang berjalan, melakukan set dekorasi
untuk scene selanjutnya. Selain itu, untuk dana dadakan, tidak ada yang
melebihi batas, melainkan pas tidak ada kurang ataupun lebih. Karena pemilik
villa, memberikan keringan kepada proses produksi ini, dikarenakan
dimaklumi sebagai Mahasiswa.
3.1.7 Lembar Kerja Produser
a. Konsep Program
Produser adalah orang yang memiliki peran penting dalam sebuah
produksi, dalam presentase hampi 100% dalam menjalankan produksi
tersebut. Produser juga harus membuat produksi tersebut tetap sesuai
dengan konsep awal dan kesepakatan bersama. Produser umunya adalah
seorang pemimpin, namun produser juga tetap harus membuat keputusan
27
sesuai dengan kesepakatan, menerima pendapat dan bekerjasama dengan
kerabat kerja lainnya.
Dalam buku yang berjudul People Who Makes Movie, Theodore
Taylor menyebut produser sebagai “orang dagang tapi kreatif”. Produser
adalah orang yang mengepalai produksi, memimpin produksi flm,
menentukan cerita dan biaya yang diperlukan serta memilih orang-orang
yang harus bekerja untuk tiap film yang di produksinya.
Dalam pembuatan program drama dengan judul “S.A.M” ini, penulis
bermaksud memberikan tontonan yang memiliki banyak nilai moral dan
pelajaran, tentang kehidupan dalam keluarga, bahkan tentang nilai-nilai
sosial yang dimana memberikan pelajaran, apa yang boleh dilakukan dan
tidak boleh dilakukan, yang disajikan dengan semenarik mungkin. Dengan
tujuan program yang terbagi dari khalayak, praktis, dan akademis. Dari
beberapa ide dasar, akhirnya penulis bersama tim sepakat untuk
menyatukan ide cerita menjadi satu dan jadilan “S.A.M” sebagai program
drama action, program ini dikemas semenarik mungkin kepada khalayak
penonton.
28
WORKING SCHEDULE
Production Company : Upstairs, BSI Producer : Remi Septi Rohani B
Project Tittle : S.A.M (Secreet Agency of Mafia) Director : Virgiawan Akbar
Duration : 24 menit Script Writter : Yanuardy Ramadhan
Tabel III. 1. Working Schedule
N
O TAHAP AKTIVITAS
Target per minggu
Maret April Mei Juni July
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
PRA PRODUKSI
Penentuan Anggota Tim
2 Pembagian Jobdesk
3 Penentuan Ide Cerita
4 Penulisan Naskah
5
Membahas Konsep
disetiap Scene dan
Mmebahas Karakteristik
Pemain
6
Bimbingan Perdana
(Mebahas Ide Cerita dan
Sinopsis)
7 Survey Lokasi
29
8 Survey Alat
9 Breakdown Budgeting
10 Casting Talent
11
Bimbingan ke dua
(Membahas hasil casting,
lokasi, biaya, dispro dan
jadwal shooting)
12 Revisi
13 Shooting hari pertama
14 Shooting hari kedua
15 PRODUKSI Shooting hari ke tiga
16 Shooting hari ke empat
17
PASCA
PRODUKSI
Evaluasi Pasca Produksi
18
Pembuatan Lembar Kerja
Masing-masing Divisi
19 Pembuatan Karya Kasar
20 Review Gambar
21
Bimbingan lanjutan
(memberikan hasil
shooting)
22 Simulasi Sidang
30
BREAKDOWN BUDGETING
Production Company : Upstairs, BSI Producer : Remi Septi Rohani B
Project Tittle : S.A.M (Screet Agency of Mafia) Director : Virgiawan Akbar
Duration : 40 menit Script Writter : Yanuardy Ramadhan
Tabel III. 2. Breakdown Budgeting
NO ITEM UNIT RATE AMOUNT NOTES
Pra Produksi
1 Bensin untuk survey Lokasi 3 20.000 60.000 Untuk 3 motor
2 Ongkos Talent selama reading
naskah
3 30.000 90.000 Untuk 3 orang
3 Makan Talent sealama reading
naskah dan latihan koreo
3 25.000 75.000 Untuk 3 orang
Total : Rp225.000
Produksi (Teknik)
2 Canon EOS C200 EF
Cinema Camera (Body
Only)
Canon – LM – V1 4”
LCD Monitor (1x)
Canon CG0A20 Battery
Charger (1x)
1 1.200.000 3.600.000 Untuk 3 hari
31
CFast Card 12gb Sandisk
(3x)
3 Paket Dedo Light Basic 3 Light
Kit
1 250.000 500.000 Untuk 2 hari
4 Kino Flo 1 150.000 300.000 Untuk 2 hari
5 Boom Mic Rode NTG4+ 1 150.000 450.000 Untuk 3 hari
6 Zoom H6N 1 150.000 600.000 Untuk 4 hari
4 Wireless Clip On Sennheiser G3 2 100.000 600.000 Untuk 3 hari
5 Canon Lens 16-35mm F2.8 LII
USM
1 150.000 450.000 Untuk 3 hari
6 Canon Lens 24-70mm F2.8 L
USM
1 150.000 450.000 Untuk 3 hari
7 Canon Lens 70-200mm F2.8 L II
IS
1 175.000 525.000 Untuk 3 hari
8 DJI Ronnin 1 1.000.000 1.000.000 Untuk 1 hari
9 Ekstra Perleng 10m 3 5.000 30.000 Untuk 2 hari
10 Poly Sterofoam 1 55.000.000 110.000 Untuk 2 hari
11 Arri Sky Panel 1 300.000 600.000 Untuk 2 hari
12 Red Head 2 25.000 100.000 Untuk 2 hari
13 Panel Box 1 100.000 200.000 Untuk 2 hari
14 Crew 1 250.000 500.000 Untuk 2 hari
Total : Rp 10.015.000,-
Produksi (Akomodasi, Unit, Art wardrobe)
15 Villa Griya Alam Ciganjur
Weekend
1 3.400.000 3.400.000 Untuk 1 hari di
weekend
16 Villa Griya Alam Ciganjur
Weekday
1 3.000.000 3.000.000 Untuk 1 hari di
weekday
17 Total 6.400.000 Untuk 2 hari weekend
32
dan weekday
18 Ketring 20 310.000 2.600.000 Untuk 5 kali makan
19 Winn Gas Butane 3 17.000 51.000 Untuk masak Indomie
20 Indocafe Coffemix Renceng 2 10.750 21.500
21 Kissy Tissu 2 9.400 18.800
22 Bear Brand 5 7.890 39.450
23 Kotak P3K 2 20.000 40.000
24 Antangin 12 2.450 29.400
25 Vitamin C 20 1.600 32.000
26 Panadol Kaplet isi 10 2 8.675 17.350
27 Hansaplast 23 250 5.750
28 Pondation Wardah 1 34.000 34.000 Untuk Talent
29 Rompi Polisi 4 280.000 1.120.000
30 Sepatu polisi Cowo 4 160.000 640.000
31 Sepatu polisi cewe 1 170.000 170.000
32 Sarung Pistol 1 75.000 75.000
33 Buff 5 17.000 85.000
34 Slayer 5 5000 25.000
35 Pin Polisi 1 30.000 30.000
36 Id Polisi 1 150.000 150.000
37 Papan Nama Meja 1 250.000 250.000
38 Name Tag 1 25.000 25.000
39 Stiker KPN 60cm 2 75.000 150.00
40 Stiker KPN 30cm 1 50.000 50.000
41 Tongkat Bendera 1 15.000 15.000
42 Meja Kantor 1 800.000 800.000
43 Gula Bubuk 1 10.000 10.000 Untuk membuat sabu-
sabu palsu
33
44 Rokok Samsu 1 12.000 12.000 Untuk membuat ganja
palsu
45 Koran 1 3000 3000
46 Lakban Hitam 1 20.000 20.000
47 Batrai A3 Pack 3 15.000 45.000
48 CD 1 10.000 10.000
Total : Rp 12.974.250
Pasca Produksi
49 Fee Talent Utama 1 1 600.000 600.000 Untuk sampai
shooting selesai
50 Fee Talent Utama 2 dan 3 2 400.000 800.000 Untuk sampai
shooting selesai
51 Fee Talent Pembantu 1 dan
koreografer
1 400.000 400.000 Untuk sampai proses
shooting selesai
52 Fee Talent Pembantu 2 1 250.000 250.000 Untuk sampai proses
shooting selesai
53 Fee Talent Stuntman 5 300.000 1.500.000 Untuk sampai proses
shooting selesai
54 Beli Kertas sinar dunia 49.300,- 49.300,-
55 Beli buku sama fotocopy buku 315.000,- 315.000,-
56 Komsumsi kerjain dispro 108.000,- 108.000,-
57 Parkir motor 2.000,- 6.000,-
58 Bensin 10.000 10.000
59 Print Dispro 100.000 100.000
Total : Rp4.138.300
TOTAL : Rp 27.352.550
34
Pemasukan Uang @7 x Rp3.500.000,- = Rp 24.500.000,-
Potongan Sewa Alat sebesar 50% = Rp 5.007.500,-
Potongan Sewa Villa sebesar 10% = Rp 640.000,-
Total Pengeluaran Uang = Rp 21.711.050,-
Sisa Uang = Rp 2.788.950
35
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : Upstairs, BSI Producer : Remi Septi Rohani B
Project Tittle : S.A.M (Secreet Agency of Mafia) Director : Virgiawan Akbar
Duration : 24 menit Script Writter : Yanuardy Ramadhan
Tabel III. 3. Shooting Schedule
No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1 Sabtu, 26 Mei 2018 19.00 Kumpul seluruh crew dan talent untuk latihan terakhir
dan berangkat bersama dikeesokan harinya
1
Minggu, 27 Mei 2018
00.00 Mengambil alat
2 06.00 Crew call
3 06.30 – 08.00 Menuju ke lokasi (Krontjong toegoe)
4 08.00 – 09.00 Persiapan alat
09.00 – 12.00 Latihan talent bersama crew dan alat
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 14.58 Prepare Art Property dan Talent
5 14.58 – 16.00 Shooting Scene 22
6 16.00 – 16.54 Shooting Scene 11
7 16.54 – 17.52 Shooting Scene 12
8 17.52 – 18.50 Shooting Scene 13
9 18.50 – 19.48 Shooting Scene 16
36
10 19.48 – 20.46 Shooting Scene 17
11 20.46 – 20.44 Shooting Scene 14
12 20.44 – 21.42 Shooting Scene 20
13 21.42 – 22.40 Shooting Scene 21
14 22.40 – 23.00 Membereskan Alat yang untuk dikembalikan
15 23.00 s/d Selesai Memulangkan alat
16
Senin, 28Mei 2018
00.00 Istirahat
17 03.00 – 05.00 Sahur Bersama
18 05.00 – 06.00 Sholat Subuh dan Mandi
19 06.00 – 08.00 Set lokasi, property
20 08.00 – 09.00 Set Alat
21 09.00 – 10.00 Prepare Talent
22 10.00 – 11.00 Shooting scene 5, 6
23 11.00 – 12.00 Shooting Scene 7, 8
24 12.00 – 13.00 Ishoma
25 13.00 – 14.00 Shooting Scene 6
26 14.00 – 15.00 Shooting Scene 9
27 15.00 – 16.00 Shooting Scene 10
28 16.00 – 17.00 Shooting Scene Ekstablis
29 17.00 – 18.00 Ishoma (Buka Puasa)
30 18.00 – 19.00 Shooting Scene 3
31 19.00 – 20.00 Shooting Scene 16
32 20.00 – 21.00 Shooting Scene 17
33 21.00 – 22.00 Shooting Scene 4
34 22.00 – 22.50 Istirahat
35 22.50 – 23.00 Membereskan Alat untuk dipulangkan
37
36 23.00 sampai pagi Istirahat
37 00.00 Ambil Alat
38 10.00 – 12.00 Kumpul dilokasi shooting
39 4, Juni 2018 12.00 – 13.00 Ishoma
40 13.00 – 17.51 Shooting Scene 1, 2
41 17.51 – 18.00 Ishoma
42 18.00 – 22.00 Shooting Scene 15, 18, 19
38
Minggu, 27 Mei 2018, Villa Griya Alam Ciganjur
No Nama Talent Peran Usia Kostum Kehadiran Selesai
1 Dede Saputra Sammy 21 Casual dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
2 Aldo Mateus Sitompul Argus 22 Casual dan Pakaian Kantor 08.00 23.00
3 Kartika Pretty Natali Karin 19 Casual dan Pakaian
Penyergapan
4 Ageng Fredrick 33 Rapih berjas 08.00 23.00
5 Xaviera Mamanya Sammy 30 Casual dan Daster 08.00 17.00
6 Obet Ardiansyah Stuntman 22 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
7 Supanji Stuntman 19 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
8 Epik Kurnia Fandi Stuntman 22 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
9 M. Nulin Nuha Stuntman 21 Seba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
39
Senin, 28 Mei 2018, Villa Griya Alam Ciganjur
No Nama Talent Peran Usia Kostum Kehadiran Selesai
1 Dede Saputra Sammy 21 Casual dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
2 Aldo Mateus Sitompul Argus 22 Casual dan Pakaian Kantor 08.00 23.00
3 Kartika Pretty Natali Karin 19 Casual dan Pakaian
Penyergapan
4 Ageng Fredrick 33 Rapih berjas 08.00 23.00
5 Obet Ardiansyah Stuntman 22 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
6 Supanji Stuntman 19 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
7 Epik Kurnia Fandi Stuntman 22 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
8 M. Nulin Nuha Stuntman 21 Seba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
08.00 23.00
40
Senin, 4 Juni 2018, Semper Jakarta Utara dan Pemuda Rawamangun
No Nama Talent Peran Usia Kostum Kehadiran Selesai
1 Dede Saputra Sammy 21 Casual dan Pakaian
Penyergapan
11.00 23.00
2 Aldo Mateus Sitompul Argus 22 Casual dan Pakaian Kantor 11.00 23.00
3 Kartika Pretty Natali Karin 19 Casual dan Pakaian
Penyergapan
11.00 23.00
4 Kiki Jailany Firdaus 25 Casual santai 11.00 23.00
9 M. Nulin Nuha Stuntman 21 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
11.00 17.00
10 M. Tazul Arifin Stuntman 23 Serba Hitam dan Pakaian
Penyergapan
11.00 17.00
41
EQUIPMENT LIST
Production Company : Upstairs, BSI Producer : Remi Septi Rohani B
Project Tittle : S.A.M (Secreet Agency of Mafia) Director : Virgiawan Akbar
Duration : 24 menit Technical Director : Jodi Christian
Tabel III. 4. Equipment List
NO Alat Seri QYT Keterangan
1 Kamera Canon EOS C200 EF Cinema
Camera
1 Sewa
2 Alat Pendukung Kamera DJI Ronin 1 Sewa
3 Baterai kamera tambahan Canon – BP – A20 2 Sewa
Lensa Canon Lens 16-35mm
F2.8 L II USM
Canon Lens 25-70mm
F2.8 L USM
Canon Lens 70-200mm
F2.8 L II IS
1
1
1
Sewa
4 Clip On Sennheiser G3 2 Sewa
5 Zoom H6N 1 Sewa
6 Boom Mic Rode NTG4+ 1 Sewa
7 Lighting Dedolight Basic 3 Light 1 Sewa
42
kit
Kino flo
Red head
Arri Sky Panel
1
2
1
8 Monitor Canon – LM-V1 4” LCD 1 Sewa
9 Panel Box 1 Sewa
10 Laptop Lenovo 1 Milik Sendiri
11 Komputer PC Windows 10 1 Milik Sendiri
12 Speaker Aktif Simbadda 1 Milik Sendiri
13 Headset KZ ZS6 1 Milik Sendiri
14 Batu Baterai Alkaline 4 Pak Beli
Tabel III. 5. Call Sheet
Kru/Crew
No Nama Jobdesk Nomor Telp/HP
1 Remi Septi Rohani B Produser 089698712719
2 Virgiawan Akbar Putra Sutradara 081311137823
3 Yanuardy Ramadhan Penulis naskah 081910863645
4 Jodi Christian Penata Gambar 08981691240
5 Rizky Hidayatulloh Penata Cahaya 08138781687
6 Dinda Dwi Lestari Artistik dan Properti 087741110899
7 Antonius Michael Tio Penata Suara dan Editor 081387004802
Talent Utama
43
No Nama Sebagai Nomor Telp/HP
1 Dede Saputra Sammy 089651779682
2 Aldo Mateus Sitompul Argus 082330638048
3 Kartika Pretty Nataly Karin 082211068270
4 Ageng Fredrick 087872270971
5 Xaviera Mamanya Sammy 08557235030
Peran Pembantu
6 Obet Ardiansyah Stuntman 083819152224
7 Supanji Stuntman 083116027939
8 Epik Kurnia Fandi Stuntman 081542665801
9 M. Ulin Nuha Stuntman 082111829611
10 M. Tazul Arifin Stuntman dan 087781180360
11 Kiki Jailani Stuntman dan Firdaus 083827705977
44
3.2 Proses Kerja Sutradara
Dalam tugas akhir drama televisi “S.A.M” penulis bertanggung jawab
sebagai sutradara. Menurut Naratama (2013:20) “Sutradara televisi adalah seseorang
yang mampu mengarahkan dan menciptakan sebuah karya seni audio-visual dalam
bentuk format acara televisi drama atau nondrama dengan menggunakan sisem
rekaman gambar elektronik, baik untuk single camera maupun untuk multi camera”.
Sutradara menurut Virginia Oakey dalam Naratama (2013:11) mengemukakan
bahwa seorang yang bertanggung jawab terhadap kualitas gambar yang tampak di
layar dimana di dalamnya ia bertugas mengontrol penamplan pemeran kredibilitas,
dan kontinuitas cerita pada produksinya, Dan Director adalah seorang yang
mempunyai profesi menyelenggarakan produksi, muai ari menganalisis naskah,
mengkreasikan rekayasa artistik, memindahkan bahan tulisan kedalam bahasa visual,
memimpin kerabat kerja televisi di berbagai bidang atau profesi, seperti penata
kamera, penata lampu, dan lain – lain hingga menjadi tononan yang dapat di nikmati.
Beberapa pengertian di atas menjelaskan tugas – tugas dan tanggung jawab sebagai
seorang sutradara. Maka penulis mencoba menjadi sutradara, walaupun pengalaman
dan kemampuan penulis dlam hal ini masih sedikit tapi penulis menyajikan sebuah
karya yang menarik. Penulis bertanggung jawab atas jabatannya, sehingga karya
layak untuk di tonton oleh khalayak.
45
3.2.1 Pra Produksi
pada proses pra produksi penulis bertugas memikirkan ide – ide kreatif untuk
membuat program drama televisi”S.A.M”. setelah ide terkumpul penulis sebagai
sutradara beserta penulis naskah dan produser melakukan pengembangan –
pengembangan ide kreatif. Proses pra produksi menurut Sarumpaet, dkk (2008:63)
antara lain :
1. Sutradara melakukan analisa scenario yang menyangkut isi cerita, struktur
dramatik, penyajian informasi dan semua hal yang berhubungan dengan
estetika dan tujuan artistik didalam film tersebut.
2. Analisa yang telah dilakukan sutradara didiskusikan kepada semua anggota
tim (penata kamera, penata artistik, penata suara, editor dan produser).
Kemudian merumuskan konsep penyutradaraan untuk film tersebut.
Dalam pembuatan drama televisi “S.A.M” sistem produksi yang dipilih adalah
Triangle system. Sistem ini menggunakan mekanisme tiga posisi utama yang menjadi
penentu dalam proses pembentukan drama televisi ini. Ketiga posisi itu adalah
produser, sutradara dan penulis naskah. Pada awalnya, keputusan pemilihan cerita
dilakukan oleh tim secara keseluruhan, hal ini bertujuan untuk membuat seluruh
anggota tim bisa memiliki cerita “S.A.M” yang akhirnya disetujui.
Pada kelanjutannya, sutradara dan penulis beserta produser, mencoba untuk
membahas persoalan kreatif didalam drama televisi ini nantinya. Bersama penulis
naskah, beberapa kali kami berdiskusi, untuk menghasilkan cerita yang benar – benar
46
di inginkan. Ketiga posisi ini adalah sebuah bentuk kerja sama yang paling ideal
dalam proses produksi ini dan nantinya barulah setiap divisi lainnya di persilahkan
untuk terlibat secara penuh dalam proses pembuatan drama televisi ini. Sutradara
banyak berdiskusi tentang faktor teknis dalam merealisasikan konsep kreatif yang
sudah di bahas. Sutradara juga berdiskusi untuk membahas biaya beberapa konsep,
yang kemudian akan diberikan jalan lain, jika saja dana yang tersedia tidak
mencukupi untuk mengakomodasikan konsep tersebut. Proses kerja pra produksi
sutradara sebagai berikut:
1. Penemuan ide & analisis skenario
2. Hunting Lokasi
3. Pembuatan Director Treatment
Proses pembuatan director treatment menjadi salah satu hal yang sangat
penting bagi seorang sutradara, karena director treatment akan menjadi acuan
penaa kamera dan sutradara sendiri dalam proses produksi, yang akan sangat
menentukan hasil dalam drama televisi ini.
Dimulai setelah skenario dan lokasi yang sudah final, sutrada mengkonsepkan
tata kamera, treatment dalam skenario, dialog dalam naskah beserta audio
menjadi satu kesatuan yang berkaitan secara teknis, sehingga pada saat
produksi dapat menghasilkan gambar yang baik dan sesuai dengan garis
konsep dari karya drama televisi ini sera di harapkan mendapatkan hasil
gambar yang sesuai dengan konsep yang dikembangkan.
4. Pemilihan Pemain dan Latihan
47
Seni peran merupakan salah satu elemen dari sebuah karya seni drama.
Pemeranan yang dilakukan oleh para pemain dalam sebuah karya drama
televisi adalah satu yang menjadi pekerjaan dan tanggung jawab sutradara dari
sekian banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dilakukan.
Salah satu cara untuk memilih pemain yang sesuai dengan karakter dalam
sebuah skenario dengan cara casting. Setelah melalui tahapan casting
beberapa pemain terpilih untuk mewakili peran dalam skenario, dalam hal ini
sutradara harus jeli dalam melihat pemain yang akan memerankan karakter
dalam drama televisi.
5. Reading
Setelah tahapan casting, sutradara mendapatkan pemain yang di inginkan
untuk melalui tahapan selanjutnya yaitu membaca naskah atau reading. Cara
ini bertujuan untuk menyatukan karakter dalam skenario dengan karakter si
pemain, dan bertujuan untuk membantu pemain mendalami atau memahami
cerita dan dialog dalam skenario.
48
3.2.2 Produksi
Hal – hal yang menjadi tugas sutradara menurut Sarumpaet (2008:65-66)
adalah :
1. Berdasarkan breackdown shooting sutradara menjelaskan adegan kepada kru
utama lainnya perihal urutan shot yang akan di ambil (take).
2. Mengkoordinasikan untuk melakukan blocking pemain disesuaikan dengan
blocking kamera.
3. Sutradara memberikan pengarahan terhadap pemain apabila dirasakan kurang
memuaskan pada aktingnya.
4. Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam wilayah kreatif
apabila ada persoalan dilapangan.
Tahapan produksi dalam drama televisi “S.A.M” diarahkan oleh sutradara dn
mengambil lokasi yang telah di tentukan sebelumnya. Pada saat proses
produksi sutradara beserta divisi lainnya melakukan pengambilan gambar
didaerah yang sudah di tentukan sebeumnya, hal ini bertujuan agar dapat lebih
efisien dalam pengambilan gambar dan setting tempat yang sudah di pilih.
Peranan sutradara dalam produksi ini adalah :
1. Sutradara sebagai pemipin
Dalam hal ini sutradara di tuntut untuk menjadi bijak bukan semena – mena
terhadap kru dan pemain, guna terciptanya suansa yang kondusif sehingga
menghasilkan hasil yang maksimal dalam proses produksi.
49
2. Menempatkan kru sesuai dengan bidang kerjanya
Proses produksi karya drama televisi adalah buah dari Team Work (kerjasama
tim).
Setiap divisi mempunyai keterikatan posisi, agar masing – masing dari divisi
dapat berkerja sesuai dengan bidangnya, guna mempermudah komunikasi saat
proses shooting.
3. Penguasaan dasar teknik pengambilan gambar
Sebuah karya drama televisi akan terlihat baik jika pengambilan gambar
dalam karya tersebut tepat dan sesuai dengan adegan dalam skenario. Pada
dasarnya seorang sutradara harus menguasai segala aspek dalam sebuah film.
Termasuk teknik dan dasar – dasar pengambilan gambar. Sesuai adegan yang
telah dikonsepkan dalam Director Treatment, seorang sutradara harus
menjalankannya, dalam mengarahkan seiap adegan dalam skenario.
4. Setting construction
Merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu proses produksi drama
televisi, yaitu mengatur suasana artistik agar dapat mendukung adegan yang di
inginkan. Keberhasilan dar sebuah karya drama televisi di tentukan juga dari
tata artistiknya, karena keseuaian tata artistik dengan adegan dapat
menghasilkan gambar yang baik. Dalam hal ini sutradara harus selaras dengan
penata artistik.
5. Menguasai tata cahaya dasar
50
Sutradara harus mengerti tentang dasar tata cahaya guna menghasilkan
komposisi gambar yang baik. Dalam pengaturan cahaya, sutradara wajib
menentukan konsep penataan cahaya dalam sebuah karya drama.
6. Mengelola mood kru dan talent
Pengaturan jadwal shoooting akan mempengaruhi mood dari kru dan talent.
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan membangun kedekatan
emosional.
7. Tata rias dasar
Setidaknya seorang sutradara harus mengerti tata rias dasar (make up). Karena
make up berkenaan dengan karakter tokoh dalam skenario.
3.2.3 Pasca Produksi
Setelah melalui proses produksi, hal – hal yang menjadi tugas sutradara dalam tahap
pasca produksi menurut Sarumpaet (2008:66) yaitu :
1. Bila ada catatan khusus dari laboratorium atau editor, sutradara mengevaluasi
hasil shooting materi editing.
2. Melihat dan mendiskusikan dengan editor hasil rough cut dan fine cut.
3. Melakukan evaluasi terhadap akhir dan berdiskusi dengan penata musik prihal
ilustrasi musik yang telah dibuat konsepnya terlebih dahulu pada saat
praproduksi.
51
4. Melakukan evaluasi terhadap preview hasil mixing berdasarkan konsep suara
yang telah ditentukan saat praproduksi.
5. Sutradara melakukan supervise (koreksi) warna gambar di studio berdasarkan
konsep warna yang telah ditentukan saat praproduksi, setelah berdiskusi
dengan roduser dan penata fotografi.
Pada saat tahapan praproduksi selesai, penulis beserta editor langsung
melakukan tahap penusunan gambar (editing). Dalam proses editing ini sutradara
harus tetap memperhatikan beberapa hasil gambar yang akan digunakan dan yang
tidak akan digunakan. Pasca produksi adalah taha dimana penulis melakukan kerja
kreatif terakhir untuk mewujudkan drama televisi ini, dengan melakukan editing dan
sound mixing untuk menyempurnakan unsur suara pada fim ini. Selama proses
editing, sutradara selalu mendampingi editor dari tahap rough cut, off line, hingga
tahap on line. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan hasil isi drama televisi.
3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab
Memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis
dalam pementasan drama, pembuatan film dsb (KBBI 2008 : 1400).
Sedangkan Naratama (2013:28-45) menguraikan peran dan tanggung jawab
sutradara dengan membandingkan pengalamannya, sebagai berikut :
1. Sutradara sebagai Pemimpin
52
Jiwa kepemimpinan seorang sutradara merupakan modal utama dalam
menciptaka sebuah karya seni yang sesuai dengan keinginan.
2. Sutaradara sebagai Seniman
Seorang sutrdara dituntut menjadi seorang seniman yang mempunyai cita rasa
yang tinggi dalam nilai kesenian dan kebudayaan.
3. Sutradara sebagai Pengamat Program dan Pemasaran Televisi
Seorang sutradara harus membatasi diri dari pribadi seniman dengan imajinasi
tanpa batas saat menjadi seorang pengamat. Karena seorang sutradara tidak
hanya dituntut berkreasi tetapi juga dituntut menjadi pengamat yang mengerti
kondisi serta kebutuhan berbagai pihak.
4. Sutaradara sebagai Penasihat Teknik
Sutradara harus mampu menentukan pilihan dalam penggunaan alat yang
sesuai dengan kebutuhan produksi, karena sutradara lah yang menjadi
penanggung jawab akhir karya visual.
Sutradara memiliki tugas dan tanggu jawab dalam menjalankan kewajibannya
dari mulai praproduksi, produksi, hingga pasca produksi. Hal ini juga
dipertegas dengan tugas pokok seorang sutradara adalah sebagai berikut :
1. Sutradara bertanggung jawab pada seluruh proses drama televisi, mulai
dari praproduksi, produksi dan pasca produksi.
2. Sutradara sebagai pengarah kru dan pemain.
3. Sutradara menterjemahkan tulisan dalam naskah kedalam bentuk materi
audio visual.
53
4. Sutradara menterjemahkan konsep imajinasi kedalam bentuk materi audio
visual.
5. Memahami jenis dan isi naskah dengan mengetahui isi cerita tentang apa
yang ingin disampaikan oleh naskah tersebut.
6. Memahami dan meresapi suasana hati, jiwa atau mood dengan cerita yang
terdapat didalam naskah yang akan dibuat visualisasinya.
7. Berusaha untuk dapat menetukan gaya pemaparan yang tepat dalam
bercerita melalui pemaparan visual.
8. Berusaha menempatkan posisi sutradara sebgai penulis naskah dan orang
yang menonton film yang akan dibuat.
3.2.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Ketika penulis mendapatkan ide cerita ini bermula dari hasil usul berbagai
cerita dari tim produksi. Setelah bermusyawarah maka di digabungkan dari beberapa
ide tersebut menjadi ide di drama televisi ini. Kemudian penulis mencari sumber
referensi untuk menguatkan ide cerita tersebut. Seteleh itu penulis dan sutradara
mulai bermusyawarah bersama dengan tim produksi untuk menentukan langkah
langkah mengembangkannya hingga menjadi sebuah skenario.
Pada saat penentuan judul, penulis memilih judul “S.A.M” yang diambil dari
panggilan sapaan dari karakter tokoh utama di drama televisi ini.
54
a) Ide : Berawal dari pembunuhan, dendam, kekuasaan,
hingga pengkhianatan.
b) Tema : Drama Action
c) Premis : Seorang anggota kepolisan yang dimanfaatkan
atasannya (pamannya) yang ternyata adalah pembunuh kedua
orangtuanya.
d) Durasi : 24 Menit.
Sebelum naskah dibuat, penulis melakukan pengamatan terlebih dahulu.
Penulis juga melengkapi sumber refernsinya dengan berbagai film bergenre action.
seperti film 3 (Alif, Lam Mim) dan The Raid. Dari dua film itu menjadi acuan penulis
dalam membuat skenario sesuai dengan ide yang sudah dibuat.
b. Konsep Produksi
Di dalam sebuah produksi ntu mewujudkan itu semua, penulis tidak bekerja
sendiri. Pada saat proses roduksi penulis bekerja sama dengan seluruh tim berusaha
untuk menciptakan sebuah hasil yang baik debgan satu visi misi. Penulis memberi
arahan kepada penata kamera untuk mengambi gambar sesuai dengan director
treatment yang telah dibuat. Tak lupa penulis melakukan reading sebelum adegan
dimulai dan mencontohkan bagaimana adegan itu berlangsung, sehingga pada saat
pengambilan gambar, acting pemain terlihat natural dan tidak dibuat – buat.
Penulis juga mewaspadai kendala dan hambatan yang mungkin terjadi dengan
memiliki alternatif rencana sebagai strategi jika plan A tidak berjalan sesuai keinginan
maka penulis harus sudah menyiapkan plan B dan seterusnya agar produksi tidak
55
berhenti. Penulis sebagai sutradara harus yakin dengan kemampuannya mengatasi
keadaan di lapangan.
c. Konsep Teknis
Embuatan karya drama “SAM” penulis besera tim menggunakan kamera jenis
canon eos C200 dan lensa canon 16:35 mm f/2.8L, canon 24:70 mm f/2.8L, canon
70-200 mm f/2.8L, dan 50mm f/2.8 L. Pada penata suara, alat yang digunakan untuk
merekam suara pada dialog adalah clip on dan boom mic agar suara yang dihasilkan
cukup jelas. Serta penambahan sound effect yang menyatu dengan cerita untuk
memainkan emosi para pemirsa, seakan – akan ikut mengaun ke dalam cerita.
3.2.6 Kendala Produksi dan Solusinya
1. Kendala : pada saat pengambilan gambar, penulis terkendala dengan cuaca
(hujan) yang dimana pada saat pengambilan gambar, lokasi tersebut
seharusnya cerah.
Solusi : penulis beserta kru, berdiskusi dan merevisi adegan yang
disesuaikan dengan skenario.
2. Kendala : saat pengambilan gambar salah satu scene, pemeran mengalami
insiden saat dalam pengambilan adegan fighting.
Solusi : penulis beserta kru membuatkan pertolongan dengan kompres air
yang dicampur dengan es batu untuk meredakan bengkak.
56
3. Kendala : karena minimnya biaya produksi, pada saat adegan tembak -
menembak, senjata (art) yang digunakan hanya ada 3 (tiga) buah, tidak
mencukupi dengan adegan yang dimana pemainnya lebih banyak dari jumlah
senjata tersebut.
Solusi : penulis dan penata artistik berkerja sama melakukan estafet, untuk
memberikan senjata kepada pemain yang sedang beradegan.
57
Lembar Kerja Sutradara
1. Konsep Penyutradaraan
2. Konsep dan Casting List
3. Director Treatment (Shooting Script)
4. Script Breakdown Sheet
5. Story Board
58
3.2.7 Lembar Kerja Sutradara
Konsep Penyutradaraan
Dalam produksi telvisi “S.A.M”, sutradara membuat konsep
penyutradaraan dalam bentuk form and style. Form adalah bentuk, yang
mencakup konsep dari pembuatan ide cerita sedangkan style adalah gaya, yang
mencakup semua yang terlihat pada gambar di layar
1. Form
a. Narative Structture
Drama televisi “S.A.M” yang ditulis dengan alur Narative Non Linear
dengan memperhatikan struktur b-c-d-a sesuai dengan jalan cerita yaitu
berlangsung maju mundur (non linear).
b. Point of View
Drama televisi “S.A.M” ini memiliki point sudut pandang subyektif dari
tokoh protagonis dan antagonis yang merupakan seorang anggota
kepolisian dalam melaksanakan tugasnya untuk memberantas Narkoba,
serta diceritakan dengan sisi yang berbeda.sehingga antar tokoh dapat
memberikan reaksi emotif, simpati, empati, benci serta berbagai reaksi
lainnya.
59
c. Story Concept
Drama televisi “S.A.M” ini adalah fiksi dengan ide “seorang anggota
kepolisian yang dimanfaatkan oleh atasannya (pamannya)”.drama ini
bercerita tentang seorang anggota Kepala Tim Divisi Penyergapan yang
bertugas menangkap bandar Narkoba yang di komando oleh pamannya
dan sangat ingin menemukan pembunuh kedua orang tuanya, yang diduga
terbunuh oleh salah satu dari bandar besar tersebut dalam perjalanan
tugasnya, ia betemu dengan seorang bandar besar yang mengetahui
tentang kedua orang tuanya, hingga terjadilah perkelahian yang
menyebabkan kekalahan pada dirinya. Dari pemilhan judul tersebut di
harapkan dapat menarik setiap orang dan menimbulkan rasa penasaran
terhadap isi drama televisi ini.
B. Style
1) Mise en scene
Di dalam mise en scene terdapat aktor (figure dan gesture), make up,
wardrobe, setting dan lighting yang terbagi sebagai berikut.
2)aktor
Aktor dalam drama televisi ini terdiri dari beberapa karakter seperti
,plagmatis, melankolis dan sanguinis.
3) make up
60
Make up yang di gunakan dalam drama televisi ini ada dua karakter yaitu
natural dan lebam. Karena di dalam drama televisi ini terdapat kegiatan
sehari-hari dan adegan perkelahian.
4) wardrobe
Wardrobe yang di gunakan para pemain adalah casual dan seragam
kepolisian dikarenakan di dalam adegan melakukan kegiatan sehari – hari
dan ada beberapa yang sedang bertugas.
5) Setting
Setting tempat yang digunakan adalah ruangan kerja kepolisian. Setting
ruang indoor berada di dalam rumah. Setting outdoor berada di teras
rumah, jembatan penyeberangan dan basement, sementara untuk setting
waktu yaitu pagi sampai malam.
6) Lighting
Konsep lighting yang digunakan adalah
C. Cinematography
Di dalam cinematography terdapat Look and Mood, Aspect Ratio, dan
Angle Camera dan Movement.
1) Look and Mood
a) Look
Untuk look dalam drama televisi ini adalah bluewish atau
kebiruan.
b) Mood
61
Untuk mood dalam drama televisi ini adalah, sehingga
memberikan kesan tegang dan penasaran.
2) Aspect Ratio
Aspect Ratio yang digunakan adalah
3) Angle Camera dan Movement
a) Angle Camera
Angle Camera yang digunakan dalam drama televisi ini adalah low
angle, eye level dan high level.
b) Movement
Movement yang digunakan adalah teknik follow dengan variasi
gambar menggunakan mounting seperti tripod dan dji ronin.
Beberaa scene yang menggunakan movement seperti tracking
adalah scene ......
c) Editing
Berdasarkan alur cerita dalam drama televisi ini adalah alur maju
mundur, maka konsep editing yang digunakan adalah continuity
editing. Konsep tersebu digunakan unuk menghilangkan efek
interupsi, membuat sambungan menjadi halus, dan membuat
penontn tidak sadar akan adanya sambungan (cut) shot.
62
d) Sound
Konsep sound yang digunkan adalah natural dan fungsional.
Penulis memilih natural karena suara yang diambil berdasarkan
realitas pada saat pengambilan gambar, baik itu untuk ambiens dan
dialog aktor, sementara fungsional penulis tambahkan untuk lebih
menonjolkan kesan dramatis disetiap adegan, seperti suar efek
tembakan dan musik instrumen yang bernuansa keras untuk
memperkuat adegan sehingga penonton dapat merasakan emosi
yang ada di dalam adegan drama televisi ini.
Dengan segala keterbatasan, penulis berusaha memperkaya referensi sebagai
penunjang dan untuk mengasah kepekaan tentang kontinuitas, kesinambungan serta
kebutuhan gambar sehingga menarik untuk di tayangkan.
Meski minim akan pengalaman, penulis tetap berusaha menghadirkan tiga
konsep dasar menonton yang harus dipahami, ketiga konsep tersebut adalah.
1. What people want to see
2. What people need to see
3. What people want and need to see
What people want to see atau apa yang ingin penonton lihat, adalah konsep
pertama yang harus disajikan dalam sebuah shot, sutradara harus memenuhi shot
yang di inginkan penonton. Seperti aktivitas sehari – hari di kantor kepolisian,
63
aktivitas ketika sedang bertugas dan aktivitas setelah bertugas. Di mana terdapat
adegan perkelahian saat sedang melaksanakan tugas yang menjadi scene andalan
dalam film ini.
What people need to see atau apa yang perlu d ilihat oleh penonton. Dalam
pengertian ini, sutrada memberikan shot atau gambaran – gambaran untuk
memberikan informasi dalam film dan menambah emosi di dalamnya.
What people want and need to see merupakan konsep satu kesatuan apa yang
ingin di lihat oleh penonton.
64
Casting List
Production Company : BSI Produser : Remi Septi Rohani
Judul : S.A.M Sutradara : Virgiawan Akbar P
Durasi : Penulis Naskah: Yanu
No
Tokoh Karakter
Calon Pemain Nama dalam
Naskah
Sifat Fisik
1 SAMMY Tegas,
pemberani,
emosional, gigih,
tidak mudah
menyerah
Usia 22 tahun,
tinggi 175 cm,
kurus, kulit
putih, rambut
rapih.
2 ARGUS Tegas, wibawa,
licik, jahat
Usia 45 tahun,
tinggi 180 cm,
gemuk, kulit
sawo matang.
3 KARIN pemberani,
penyabar, baik
Usia 22 tahun,
tinggi 158 cm
4 FREDRICK Jahat, licik. Usia 44 tahun,
tinggi 168 cm,
kurus, rambut
ikal, kulit sawo
matang
65
BREAKDOWN CHARACTER
Production Company : BSI Produser : Remi Septi Rohani
Judul : S.A.M Sutradara : Virgiawan Akbar P
Durasi : Penulis Naskah: Yanu
NO TALENT CHARACTER SCENE TOTAL
MAIN TALENT
1 Dede Sammy
2 Aldo Argus
SUPPORTING TALENT
3 Tika
4 Ageng
5 Vira
6 Toyo
7 Dimas
8 Polisi 1
9 Polisi 2
10 Polisi 3
11 Polisi 4
66
DIRECTOR TREATMENT (Shooting Script)
Production Company : BSI Produser : Remi Septi Rohani
Judul : S.A.M Sutradara : Virgiawan Akbar P
Durasi : Penulis Naskah: Yanu
No
Scene
INT/
EXT
SHOT
Visual
DESCRIPTION
AUDIO SHOT
SIZE
ANGLE
MOVE
1 1 INT 1 Ots Eye
level
Follow Sammy berjalan
diruang tamu
Atmo + instrumen
2 2 Fs Eye
Level
Still Full adegan Atmo + dialog
3 3 Fs Low
angle
Still Argus menuruni
tangga
Atmosfer
4 4 Mcu Eye
level
Still Sammy melihat
bingkai foto
Instrumen
5 5 Ms Eye
Level
Still Dialog argus Atmo + dialog
6 6 Ms Eye
level
Still Dialog sammy Atmo + dialog
7 2
INT 1 Ms Eye
Level
Still Sedang bersiap –
siap mengenakan
perlengkapan
Instrumen musik
8 2 Mcu Eye Still
67
level
9 3 Ms Eye
Level
Still
10 4 Ls Eye
Level
Still
11 3
EXT 1 Ms Eye
Level
Till
down
Sammy sedang
berlari bersama
timnya
Menuju lokasi
penyergapan
(full adegan)
Atmosfer +
Instrumen musik
12 2 Mcu Low
angle
Still
13 3 Cu Eye
level
still
14 4 Ls Eye
Level
Still
15 5 Cu Hight
Angle
Still
16 6 Fs Eye
Level
Still
17 4 INT 1 Ms Eye
Level
Still Sammy
mendobrak pintu
Atmo + Dialog
18 2 Fs Eye
Level
Still Sammy
menodongkan
68
19 3 Cu Eye
Level
Still senjata kearah
tersangka
20 4 Mcu Eye
Level
Follow Kedua orang
Tim menggledah
isi rumah dan
menemukan
barang bukti
Atmosfer
21 5 Mcu Eye
Level
Follow Dialog
22 6 Ms Eye
Level
Still Tersangka
firdaus di bawa
keluar rumah
Atmo + dialog
23 7 Fs Eye
Level
Still
24 5 INT 1 Fs Eye
level
Still Ruangan argus
duduk
Atmo
25 2 Fs Eye
Level
Follow Sammy masuk
keruangan argus
untuk lapporan
tugas (full
adegan)
Dialog
26 6
INT 1 Ls Eye
Level
Still Sammy
memasuki rumah
Atmo
27 2 Cu Eye
Level
Still Sammy melihat
foto kedua orang
Voice over
69
tuanya
28 7
EXT 1 Fs Eye
Level
Follow Sammy berlatih
ringan (full
adegan)
Atmo + instrumen
musik dan suara
volley handphone 29 2 Fs Eye
Level
Pan
right
30 3 Ls Eye
Level
Panning
31 4 Mcu Eye
Level
Still
32 5 Ms Eye
Level
Still Sammy
menghampiri
meja
Suara handphone
berdering
33 6 Fs Eye
Level
Still
34 7 Cu Eye
Level
Still Sammy
mengambil
handphone
Atmo + dialog
35 8 Ms Eye
Level
Follow Sammy pergi
dari pendopo
Instrumen musik
36 8
INT 1 Ms Eye
Level
Tracking Sammy
memasuki
ruangan (full
adegan)
Instrumen musik +
dialog
70
37 2 Ms Eye
Level
Still Argus duduk di
ruangan (ful
adegan)
dialog
38 3 Fs Eye
Level
Still +
follow
Percakapan
argus dan
sammy
Dialog
39 9
EXT 1 Ms Eye
Level
Follow Adegan full Atmo + dialog
40 2 Cu Eye
Level
Still Ekspresi anggota
tim
41 3 Ms Eye
Level
Still
42 10
EXT 1 Ls Eye
Level
Till
down
Sammy dan
anggota tim
berlari
Instrumen musik
& volley
tembakan + suara
tertembak 57 2 Fs Eye
Level
Still Sammy dan
anggota tiba di
halaman rumah
tersangka dan
menembaki
tersangka
58 3 Fs Eye Still penjahat
71
Level menembaki
polisi
59 4 Fs Eye
Level
Panning Muncul seorang
penjahat dan
menembaki
sammy
60 2 Fs Eye
level
Panning Sammy
menembaki balik
penjahat 61 3 Ms Eye
Level
Still
62 4 Cu Eye
Level
Tracking Sniper
menembaki anak
buah Sammy
63 5 Fs Eye
level
Panning Anak buah
Sammy
tertembak (Full
adegan)
64 6 Ms Eye
Level
Still Penembak jitu
mereload
Volley suara
kokangan senjata
65 7 Ms Eye
level
Follow Sammy
menghindari
tembakan
Volley suara
tembakan
72
66 8 Ms Eye
level
Follow Sammy
bersembunyi di
balik lampu
taman
67 9 Els Eye
level
Still Penembak jitu
membidik
Ambience
68 10 Ls Eye
level
Panning Sammy
membidik
penembak jitu
Volley suara
tembakan
69 11 Cu Eye
level
Panning Penembak jitu
tertembak
Volley suara
tertembak
70 12 Ms Eye
level
Follow Sammy berjalan Volley langkah
kaki
71 11 INT 1 Ms Eye
level
Panning Sosok fredrick Instrumen musik
72 2 Cu Low
angle
Still Fredrick
memeriksa jam
tangan
73 3 Cu Low
angle
Still Kaki fredrick
74 12 INT 1 Ms Eye
level
Follow Sammy
memasuki rumah
Instrumen musik
73
75 2 Fs Eye
level
Follow dan diserang
(adegan full)
76 3 Ms Eye
level
Follow
77 4 Ots Eye
level
Still
78 5 Fs Eye
level
Follow
79 6 Ms Eye
level
Tracking
80 7 Cu Eye
level
Still Wajah sammy Dialog
81 8 Ms Eye
level
Still Langkah fredrick Volley
82 9 Ms Eye
level
Still Wajah fredrick Dialog
83 10 Fs Eye
level
Follow Sammy dan
fredick bertarung
Instrumen +
dialog
84 11 Ms Eye
level
Follow Sammy berlari
menyerang
fredrick
85 12 Fs Eye Still Fredrick Instrumen +
74
level memukul samy
dengan
tongkatnya
volley
86 13 INT 1 Ms Eye
level
Still Wajah sammy
(full adegan)
Dialog
87 2 Ms Eye
level
Still Wajah argus Dialog
88 3 Ms Eye
level
Still Wajah sammy Dialog
89 4 Fs Eye
level
Follow Karin masuk Dialog
90 5 Ms Eye
level
Still Wajah argus Dialog
91 6 Fs Eye
level
Follow Sammy keluar
ruangan
Dialog
92 7 Ms Eye
level
Still Karin bersiap
menerima
perintah
Dialog
93 8 Ms Eye
level
Still Argus
memerintahkan
karin
Dialog
94 14 EXT 1 Ots Eye Follow Karin Dialog +
75
level menghampiri
sammy dan
berbincang
dengan sammy
(adegan full)
ambience
95 2 Ms Eye
level
Tracking
96 3 Ms Low
angle
Still
97 4 Ots Eye
level
Still
98 5 Fs Eye
level
Still
99 6 Ls Low
angle
Still
100 7 Cu Eye
level
Still Ekspresi wajah
karin
Ambience
101 15 INT 1 Ms Eye
level
Still Argus sedang
menelpon
Dialog
102 2 Ms Eye
level
Still Karin di depan
pintu ruangan
argus
Volley
103 3 Ms Eye
level
Tracking Tangan argus
menyentuh cd
dan karin masuk
ruangan
Dialog
76
104 4 Ms Eye
level
Still Argus
memasuki cd
kedalam laci
Dialog
105 5 Ms Eye
level
Still Karin memberi
laoran kepada
argus
Dialog
106 16 INT 1 Ms Eye
level
Follow Argus keluar
dari ruangan
Volley
107 2 Fs Low
angle
Still Argus menuruni
tangga
Volley
108 3 Ls Eye
level
Still Karin mengintip
argus menuruni
tangga
Volley
109 4 Ms Eye
level
Still
110 5 Fs Eye
level
Still Karin berjalan Volley
111 6 Fs Eye
level
Follow Karin memasuki
ruangan argus
Volley
112 7 Ms Eye
level
Follow Karin
mengambil cd
dari laci meja
argus
Volley
77
113 8 Fs Eye
level
follow Karin keluar
ruangan argus
Volley
114 17 INT 1 Cu Eye
level
Still Karin memasuki
cd kedalam
laptop
Ambience
115 2 Cu Eye
level
Still Tangan karin
mengetik laptop
Ambience
116 3 Cu Eye
level
Still Wajah karin Ambience
117 4 Cu Eye
level
Still Karin memasuki
cd kedalam tas
Ambience
118 18 EXT 1 Fs Eye
level
Still Karin turun dari
motor
Ambience
119 2 Cu Eye
level
Still Standart motor
120 3 Cu Eye
level
Still Kunci motor
121 4 Ms Eye
level
Still Karin melepas
jaket
122 19 INT 1 Ms Eye
level
Follow Argus mencari
cd dan sammy
datang (full
Dialog +
instrumen
78
adegan)
123 2 Ots Eye
level
Still Sammy
berbincang
dengan argus
124 3 Cu Eye
level
Follow Wajah karin
125 4 Ms Eye
level
Still Langkah kaki
karin
126 5 Ms Eye
level
Still Tangan karin
yang
menggenggam
pistol
127 6 Fs Eye
level
panning Karin menaiki
tangga
128 20 INT 1 Fs Eye
level
Follow Karin memasuki
ruangan argus
Dialog + volley +
ambience
129 2 Fs Eye
level
Still Argus menunjuk
karin
130 3 Ms Eye
level
Panning Argus
menghampiri
sammy
131 4 Fs Eye Still Karin
79
level menodongkan
pistol
132 5 Ms Eye
level
Follow Argus tertembak
oleh karin
133 6 Cu Eye
level
Still Ekspresi wajah
sammy
134 7 Fs Eye
level
Follow Sammy
mengahampiri
karin dan
menyerang karin
(full adegan)
135 8 Ots Eye
level
panning
136 9 Ms Eye
level
Follow Sammy
mengunci karin
dan mendorong
137 10 Ms Eye
level
panning Karin terjatuh
dan melempar cd
138 11 Ms Eye
level
panning Sammy
mengambil cd
139 21 INT 1 Ms Eye
level
Still Sammy meminta
karin
Dialog
80
memperlihatkan
isi cd
140 2 Ms Eye
level
Still Sammy meminta
karin
membantunya
untuk mencari
fredrick
141 3 Cu Eye
level
Still Sammy menutup
laptop
141 22 INT 1 Fs Hight
angle
Still Alice dan anton
di bunuh oleh
argus dan tak
berselang lama
muncullah sosok
fredrick lalu
menembak
kearah cctv
Ambience
81
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
Production Company : BSI Produser : Remi Septi Rohani
Judul : S.A.M Sutradara : Virgiawan Akbar P
Durasi : Penulis Naskah: Yanu
No Lokasi Set
Scene Int/
Ext
Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Keterangan
1 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 1 Int Sore Sammy Kaos hitam
lengan
panjang,
celana jeans,
sepatu
cats/casual, id
polisi
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
-
82
buffet
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser.
2 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 1 Int Sore Sammy
Kaos hitam
lengan
panjang,
celana jeans,
sepatu
cats/casual, id
polisi
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
-
83
Argus Kemeja merah
maroon, dasi
kuning, celana
bahan hitam,
sepatu
pentofel, jam
tangan, pin
logo polisi,
name take
buffet
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser
3 Kantor Ruangan
Sammy
2 Int Pagi Sammy Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
Kursi
panjang
-
84
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
4 Kantor Lorong Kantor 2 Int Pagi Sammy Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
- -
85
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
5 Jalanan Gang 3 Ext Siang Sammy
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
86
Rezza
kacamata
hitam
Kaos polo
lengan pendek
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos lengan
panjang
87
Rangga
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
6 Rumah
Firdaus
Ruang Tamu 4 Int Siang Sammy
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
Kipas
angin,
lemari
pakaian
88
Rezza
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
kacamata
hitam
Kaos polo
lengan pendek
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
plastik,
kasur,
gallon, rak
sepatu,
snack,
lemari
piring,
helm,
dispenser,
perabotan
rumah
tangga,
kompor
gas, tabung
89
Rangga
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos lengan
panjang
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
gas, plastik
hitam,
tembakau
90
Firdaus
peluru
Kaos hitam
lengan
pendek, jeans
biru muda
panjang
robek, topi,
gelang, jam
tangan
7 Kantor Ruangan
Argus
5 Int Sore Argus
Batik coklat
lengan
pendek,
celana bahan
Meja
kantor,
kursi
kantor,
91
Sammy
hitam,
pentofel, jam
tangan
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan,pistol,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
92
kacamata
hitam
bingkai
foto Argus,
Name take
meja Argus
8 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 6 Int Malam Sammy Kaos lengan
panjang abu-
abu tua, jaket
kulit, celana
jeans biru tua
panjang,
sepatu
cats/cassual
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
rak buku,
93
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser,
gallon,
cermin,
meja rias
9 Rumah Pendopo 7 Ext Pagi Sammy Kaos sport
abu-abu
lengan
panjang,
celana bahan
IPSI
Meja
bundar,
mineral
kemasan,
handuk,
handphone
10 Kantor Ruangan 8 Int Siang Sammy Kaos daleman Meja
94
Argus
Argus
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk
Kemeja
lengan
panjang hijau
tua, celana
bahan hitam,
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
95
sabuk,
pentofel, pin
logo polisi,
name take,
jam tangan
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
handphone
11 Kantor Lapangan
Depan Kantor
9 Ext Pagi Sammy
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
96
Pasukan
Sammy
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk,
kacamata
hitam, walkie
talkie
Polo lengan
pendek biru
dongker, jeans
(biru &
cream), celana
chino, boots,
97
buff, senapan,
rompi anti
peluru, sabuk,
sarung tangan
12 Rumah
Fredrick
Halaman
Rumah
10 Ext Sore Sammy
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
98
Pasukan
Sammy
boots, sabuk,
kacamata
hitam, walkie
talkie
Polo lengan
pendek biru
dongker, jeans
(biru &
cream), celana
chino, boots,
buff, senapan,
rompi anti
peluru, sabuk,
sarung tangan
99
Anak Buah
Fredrick
(Bersenjata)
Jaket kulit,
kaos lengan
pendek hitam,
jeans biru
panjang, kaos
putih lengan
pendek, buff,
masker
penutup
wajah, sepatu
cats/casual,
senapan
13 Rumah Ruang Tamu 11 Int Malam Sammy Kaos daleman
100
Fredrick
Anak Buah
Fredrick
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
celana jeans
panjang biru
tua, boots,
sabuk,
Kaos merah
lengan
pendek, kaos
putih kupluk
lengan
101
panjang, kaos
abu-abu tua
kupluk lengan
pendek, kaos
abu-abu
muda, jaket
levis, kupluk,
celana jeans
biru muda,
celana chino,
celana jogger
biru tua,
sepatu
cats/cassual
102
14 Rumah
Fredrick
Ruang Tamu 12 Int Malam Sammy
Fredrick
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
celana jeans
panjang biru
tua, boots,
sabuk,
Kaos lekbong
hitam, jas
hitam kerah
silver, topi
103
merah bata,
celana bahan
hitam,
pentofel,
tongkat rotan
15 Kantor Ruangan
Argus
13 Int Malam Sammy
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
rompi pistol,
id polisi,
rompi anti
peluru, celana
jeans panjang
biru tua,
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
Special
Effct
memar ,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
104
Argus
Karin
boots, sabuk,
kacamata
hitam,
Kemeja
lengan
panjang hijau
tua, celana
bahan hitam,
sabuk,
pentofel, pin
logo polisi,
name take,
jam tangan
Kemeja putih
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja Argus
105
lengan
pendek,
celana bahan
hitam,
pentofel,
sabuk
16 Jalan
Raya
Jembatan
Penyebrangan
14 Ext Malam Sammy
Karin
Kemeja hitam
lengan
panjang, id
polisi, celana
bahan hitam,
sepatu
cats/casual
Kemeja putih
Special
effect
memar
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
106
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, jaket
bombers hijau
tua,
sabuk,pentofel
lipstick)
17 Kantor Ruang Argus 15 Int Sore Karin
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
anti peluru,
Amplop
coklat,
handphone
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
107
Argus
pentofel
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
18 Kantor Ruang Argus 16 Int Sore Karin
Kemeja putih
lengan
Meja
kantor,
Natural
Make up
108
Argus
pendek,
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
anti peluru,
pentofel
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
109
pentofel, pin
logo polisi,
name take
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
Amplop
coklat,
handphone,
CD
19 Kantor Lorong Kantor 17 Int Malam Karin
Kemeja putih
lengan
pendek,
Meja
kantor,
kursi
Natural
Make up
(pensil alis,
110
Argus
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
anti peluru,
pentofel
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
bedak, eye
liner,
lipstick)
111
logo polisi,
name take
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
Amplop
coklat, CD
20 Kantor Ruangan
Argus
18 Int Malam Karin Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick
112
anti peluru,
pentofel
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
113
Name take
meja
Argus,
Amplop
coklat, CD
21 Rumah
Karin
Kamar Karin 19 Int Malam Karin Kemeja putih
lengan
pendek, jaket
bomber hijau
tua, celana
bahan hitam,
pentofel,
sabuk
Laptop,
CD, tas
wanita,
meja kayu
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
22 Kantor Ruang Argus 20 Int Malam Argus Kemeja merah Meja Natural
114
Sammy
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
115
Karin
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
Kemeja putih
lengan
pendek, rompi
pistol, pistol,
celana bahan
hitam,
pentofel, tas
wanita, sabuk
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
23 Rumah
Karin
Ruang Tamu 21 Int Malam Karin
Kemeja putih
lengan
pendek, rompi
Meja kayu,
tempat
pulpen,
Natural
Make up
(pensil alis,
116
Sammy
pistol, pistol,
celana bahan
hitam,
pentofel, tas
wanita, sabuk
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
laptop bedak, eye
liner,
lipstick)
24 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 22 Int Siang Argus
Kemeja batik
lengan
Meja
bundar
Eyeliner,
bedak,
117
Alice
Anton
Fredrick
pendek,
celana bahan
hitam, jam
tangan, pistol,
pentofel
Dress bunga
merah, jam
tangan
Kemeja putih
lengan
panjang,
celana jeans
biru, pentofel
Kaos abu2
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
bingkai
foto, dan
dispenser
lipstick,
alis,
pondaction,
eyeshadow,
blushon
118
lengan
pendek, jas
hitam, celana
jeans putih
panjang,
pentofel, topi
merah
maroon, jam
tangan
119
3.2.7.6 Story Board
Keterangan : Sammy sedang berbicara kepada Argus
Keterangan : Sammy berjalan melewati lorong kantor menuju lokasi penyergapan
120
Keterangan : Sammy bersama anggota Tim nya berlari menuju lokasi penyergapan
Keterangan : Sammy mendapatkan telepon dari Paman nya (Atasan nya)
121
Keterangan : Sammy mendapatkan perintah dari Paman nya (Atasan nya)
Keterangan : Sammy sedang menginstruksikan anggota Tim nya
122
Keterangan : Sammy bertarung melawan anak buah si Fredrick
Keterangan : Sammy melaporkan kepada Argus bahwa ia gagal menyelesaikan tugas nya.
123
Keterangan : Karin menghampiri Sammy yang sedang melewati jembatan penyeberangan
Keterangan : karin sedang mengintip Argus keluar dari Ruangan kerja nya
124
Keterangan : karin sedang melihat isi dalam sebuah CD melalui laptop
Keterangan : Karin menunjukan isi dalam sebuah CD kepada sammy
125
Keterangan : sebuah video dari CCTV yang di temukan Karin dalam sebuah CD yang di
perlihatkan kepada Sammy
126
BREAKDOWN CHARACTER
Production Company : BSI Produser : Remi Septi
Rohani
Judul : S.A.M Sutradara : Virgiawan
Akbar P
Durasi : Penulis Naskah : Yanu
NO TALENT CARACTER SCENE Total
MAIN TALENT
1 DEDE SAMMY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 20 21 16
2 ALDO ARGUS
+ PENGHUNI
BERSENJATA
1 5 8 13 15 16 17 22 8
SUPORTING TALENT
3 KARTIKA KARINE 13 14 15 16 17 18 19 20 21 9
4 AGENG FEDRICK 12 30 22 3
5 XAVIERA ALICE
+ PENGHUNI
BERSENJATA
10 22 2
6 TOYO ANTON+
PENGHUNI
BERSENJATA
10 22 2
7 DIMAS SNIPERS 10 1
8 RIZKY POLISI 1 3 4 2
9 TAZUL POLISI 2 3 4 2
10 OBET POLISI 3
+ PENGHUNI 9 10 11 3
11 SUPANJI POLISI 4 +
PENGHUNI 9 10 11 3
127
12 EPIK.K Polisi 5 +
PENGHUNI 9 10 11 3
13 ULIN.F Polisi 6 +
PENGHUNI 9 10 11 3
14 KIKI
JAILANI
FIRDAUS 4 1
128
BREAKDOWN ARTISTIK
Production Company : UPSTAIRS Produser : Remi Septi
Rohani
Project Title : S.A.M Director : Virgiawan
Akbar.P
Durasi : 24 Menit Art Director : Dinda Dwi
Lestari
No Lokasi Set
Scene Int/
Ext
Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Keterangan
1 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 1 Int Sore Sammy Kaos hitam
lengan
panjang,
celana jeans,
sepatu
cats/casual, id
polisi
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser
-
129
2 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 1 Int Sore Sammy
Argus
Kaos hitam
lengan
panjang,
celana jeans,
sepatu
cats/casual, id
polisi
Kemeja merah
maroon, dasi
kuning, celana
bahan hitam,
sepatu
pentofel, jam
tangan, pin
logo polisi,
name take
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser
-
3 Kantor Ruangan
Sammy
2 Int Pagi Sammy Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
Kursi
panjang
-
4 Kantor Lorong Kantor 2 Int Pagi Sammy Kemeja Putih
lengan
- -
130
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
5 Jalanan Gang 3 Ext Siang Sammy
Rezza
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
kacamata
hitam
Kaos polo
lengan pendek
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
131
Rangga
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos lengan
panjang
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
6 Rumah
Firdaus
Ruang Tamu 4 Int Siang Sammy
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
kacamata
hitam
Kaos polo
Kipas
angin,
lemari
pakaian
plastik,
kasur,
gallon, rak
sepatu,
snack,
lemari
piring,
helm,
dispenser,
perabotan
132
Rezza
Rangga
Firdaus
lengan pendek
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos lengan
panjang
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos hitam
lengan
pendek, jeans
biru muda
panjang
robek, topi,
gelang, jam
tangan
rumah
tangga,
kompor
gas, tabung
gas, plastik
hitam,
tembakau
7 Kantor Ruangan 5 Int Sore Argus Batik coklat Meja
133
Argus
Sammy
lengan
pendek,
celana bahan
hitam,
pentofel, jam
tangan
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan,pistol,
kacamata
hitam
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja Argus
8 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 6 Int Malam Sammy Kaos lengan
panjang abu-
abu tua, jaket
kulit, celana
jeans biru tua
panjang,
sepatu
cats/cassual
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
134
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser,
gallon,
cermin,
meja rias
9 Rumah Pendopo 7 Ext Pagi Sammy Kaos sport
abu-abu
lengan
panjang,
celana bahan
IPSI
Meja
bundar,
mineral
kemasan,
handuk,
handphone
10 Kantor Ruangan
Argus
8 Int Siang Sammy
Argus
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk
Kemeja
lengan
panjang hijau
tua, celana
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
135
bahan hitam,
sabuk,
pentofel, pin
logo polisi,
name take,
jam tangan
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
handphone
11 Kantor Lapangan
Depan Kantor
9 Ext Pagi Sammy
Pasukan
Sammy
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk,
kacamata
hitam, walkie
talkie
Polo lengan
pendek biru
dongker, jeans
(biru &
cream), celana
chino, boots,
136
buff, senapan,
rompi anti
peluru, sabuk,
sarung tangan
12 Rumah
Fredrick
Halaman
Rumah
10 Ext Sore Sammy
Pasukan
Sammy
Anak Buah
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk,
kacamata
hitam, walkie
talkie
Polo lengan
pendek biru
dongker, jeans
(biru &
cream), celana
chino, boots,
buff, senapan,
rompi anti
peluru, sabuk,
sarung tangan
Jaket kulit,
137
Fredrick
(Bersenjata)
kaos lengan
pendek hitam,
jeans biru
panjang, kaos
putih lengan
pendek, buff,
masker
penutup
wajah, sepatu
cats/casual,
senapan
13 Rumah
Fredrick
Ruang Tamu 11 Int Malam Fredrick Kaos lekbong
hitam, jas
hitam kerah
silver, topi
merah bata,
celana bahan
hitam,
pentofel,
tongkat rotan
14 Rumah
Fredrick
Ruang Tamu 12 Int Malam Sammy
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
celana jeans
panjang biru
138
Penghuni
Rumah
Fredrick
tua, boots,
sabuk,
Kaos merah
lengan
pendek, kaos
putih kupluk
lengan
panjang, kaos
abu-abu tua
kupluk lengan
pendek, kaos
abu-abu
muda, jaket
levis, kupluk,
celana jeans
biru muda,
celana chino,
celana jogger
biru tua,
sepatu
cats/cassu
Kaos lekbong
hitam, jas
hitam kerah
silver, topi
merah bata,
celana bahan
hitam,
pentofel,
139
tongkat rotan
15 Kantor Ruangan
Argus
13 Int Malam Sammy
Argus
Karin
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
rompi pistol,
id polisi,
rompi anti
peluru, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk,
kacamata
hitam,
Kemeja
lengan
panjang hijau
tua, celana
bahan hitam,
sabuk,
pentofel, pin
logo polisi,
name take,
jam tangan
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam,
pentofel,
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja Argus
Special
Effct
memar ,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
140
sabuk
16 Jalan
Raya
Jembatan
Penyebrangan
14 Ext Malam Sammy
Karin
Kemeja hitam
lengan
panjang, id
polisi, celana
bahan hitam,
sepatu
cats/casual
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, jaket
bombers hijau
tua,
sabuk,pentofel
Special
effect
memar
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
17 Kantor Depan Ruang
Argus
15 Int Sore Karin
Argus
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
anti peluru,
pentofel
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
Amplop
coklat,
handphone
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
141
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
18 Kantor Ruang Argus 16 Int Sore Karin
Argus
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
anti peluru,
pentofel
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
142
Amplop
coklat,
handphone,
CD
19 Rumah
Karin
Ruang Tamu
Karin
17 Int Malam Karin Kemeja putih
lengan
pendek, jaket
bomber hijau
tua, celana
bahan hitam,
pentofel,
sabuk
Laptop,
CD, tas
wanita,
meja kayu
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
20 Kantor Parkiran
Motor
18 Int Malam Karin Kemeja putih
lengan
pendek, jaket
bomber hijau
tua, celana
bahan hitam,
pentofel,
sabuk
Helm,
sepeda
motor,buff
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
21 Kantor Ruang Argus 19 Int Malam Argus
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
143
Sammy
logo polisi,
name take
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
22 Kantor Ruang Argus 20 Int Malam Argus
Sammy
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
144
Karin
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
Kemeja putih
lengan
pendek, rompi
pistol, pistol,
celana bahan
hitam,
pentofel, tas
wanita, sabuk
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
23 Rumah
Karin
Ruang Tamu 21 Int Malam Karin
Sammy
Kemeja putih
lengan
pendek, rompi
pistol, pistol,
celana bahan
hitam,
pentofel, tas
wanita, sabuk
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
Meja kayu,
tempat
pulpen,
laptop
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
24 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 22 Int Siang Argus
Kemeja batik
lengan
pendek,
Meja
bundar
(tamu),
Eyeliner,
bedak,
lipstick,
145
Alice
Anton
Fredrick
celana bahan
hitam, jam
tangan, pistol,
pentofel
Dress bunga
merah, jam
tangan
Kemeja putih
lengan
panjang,
celana jeans
biru, pentofel
Kaos abu2
lengan
pendek, jas
hitam, celana
jeans putih
panjang,
pentofel, topi
merah
maroon, jam
tangan
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
bingkai
foto, dan
dispenser
alis,
pondaction,
eyeshadow,
blushon
146
3.3 PROSES KERJA PENULIS NASKAH
Dalam pembuatan karya drama televisi, penulis naskah memiliki peranan
yang sangat amat penting dalam terciptanya sebuah karya televisi ini, Menurut
Elizabeth Lutter (xiv:2004) “Pekerjaan penulis skenario adalah menciptakan sebuah
cerita dan skenario, atau skenario saja secara utuh, lengkap dengan dialog dan
deskripsi visualnya”. Penulis naskah juga memerperlukan kemampuan dalam menulis
naskah drama seperti film, ftv, sinetron, miniseri dan non drama yang termasuk non
drama seperti music, magazine show, talk show .
Dengan maraknya perkembangan pesat stasiun televisi swasta yang
bekerjasama dengan production house (PH) di sebagian kota besar di Indonesia, dan
maraknya pertumbuhan perfilman nasional, sangat jelas semakin membutuhkan
program program dengan tayangan atau isi yang bermutu. Dan peran penulis naskah
juga begitu penting seiring peningkatan kebutuhan yang terjadi didunia broadcast dan
production house.
Skenario ini merupakan salahsatu element penting dan vital dalam
terbentuknya certia dalam sebuah karya drama televisi ini. Tetapi sebelum memasuki
tahap dimulainya pembuatan skenario, penulis perlu mencari dan menemukan
beberapa hal yang berkaitan dengan alur dan ceritanya. Dimulai sasaran cerita, jenis
cerita, lalu tema, intisari cerita atau premise, lalu ide cerita hingga alur cerita.
Untuk menjadi penulis naskah, kita perlu mempunyai motivasi yang kuat,
dalam arti, apa tujuan kita menjadi penulis naskah ? lalu mempunyai bekal
147
kemampuan berfikir yang baik. Karena itu diperlukan untuk mengelolah cerita yang
baik, merangkai kisah demi kisah, masalah demi masalah sehingga layak untuk
dinikmati.
“Seorang penulis naskah skenario juga dituntut untuk memiliki imajinasi yang
kuat, setiap scene dia bisa membayangkan suasana dan pesan apa yang akan
disampaikan kepada penonton. Kesadaran akan ruang visual maupun simbol-simbol
visual harus diaplikasi kan secara baik” itu menurut Nurul Muslimin (62:2018)
3.3.1. PRA PRODUKSI
Dalam membuat program drama televisi, langkah awal untuk memulainya
adalah melakukan tahap Praproduksi. Sebagai Penulis naskah. Yang pertama dicari
adalah referensi dari berbagai media serta berdiskusi dengan tim menentukan genre
drama hingga mengembangkan ide cerita sampai berbentuk skenario.
Dalam pembuatanya, maka ditentukanlah sebuah ide cerita, pengertian ide
cerita adalah sebuah gagasan cerita yang nantinya akan dituangkan menjadi sebuah
cerita dalam skenario. Dalam mendapatkan ide dijelaskan bahwa ide tersebut bisa
didapatkan dari kisah pribadi penulis, novel, cerpen, film-film lain yang diambil point
atau inti cerita lalu diadaptasikan dan juga produser. Setelah adanya ide maka
ditentukan alur cerita atau jalan cerita. Alur/Plot cerita ini biasanya dibagi menjadi 2
yaitu plot lurus, dan juga plot bercabang.dilanjutkan dengan setting apa yang
digunakan. Setelah ide didapatkan maka kemudian selanjutnya membuat sinopsis.
Lalu treartment dan juga skenario .
148
Elizabeth Lutters (61:2004) mengemukakan “Sinopsis adalah sebuah
rangkaian cerita. Namun dalam sebuah cerita film atau sinetron, sinopsis bukan
ringkasan cerita, melainkan ikhtisar yang memuat semua data dan informasi dalam
skenario”
Setelah membuat sinopsis langkah selanjutnya adalah membuat treartment.
Treartment itu sendiri adalah sebuah pengembangan jalan cerita dari sebuah sinopsis,
yang didalamnya diisi dengan plot yang lebih detail,. Kadang Treatment ini juga bisa
diartikan sebagai kerangka dari skenario. Setelah selesai membuat treartment maka
langkah yang penulis lakukan adalah mulai menulis skenario sesuai dengan urutan
yang telah ada di treatment.
Elizabeth Lutter (90:2004) menuliskan bahwa “Skenario adalah naskah yang
sudah lengkap dengan deskripsi dan dialog, lebih matang dan siap digarap dalam
bentuk visual”. Skenario berisikankan informasi informasi lengkap seperti scene,
nama pemeran, lokasi, waktu, tokoh yang terlibat, apa saja yang terjadi dan juga
dialog.
Ketika penulis dalam proses membuat sebuah naskah atau skenario yang
dibantu produser, sutradara dan dosen pembimbing, penulis mendapakan banyak
masukan dan revisi pada treatment dan juga skenario. Jika treatment dan skenario
sudah disetujui oleh produser, dan sutradara maka langkah selanjutnya adalah
membedah naskah dengan semua tim. Dari membedah naskah tersebut, tim dapat
149
mengetahui apa saja yang diperlukan dan dibutuhkan agar produksi bisa berjalan
sesuai dengan naskah yang ada.
Setelah semua di bentuk dari segi penentuan gagasan ide, pemilihan tema,
genre, membuat sinopsis, lalu treatment hingga skenario. Penulis dan juga tim dapat
segera memvisualisasikannya kedalam bentuk pengambilan gambar atau melakukan
tahap Produksi.
3.3.2 PRODUKSI
Setelah melakukan tahap praproduksi yang sangat panjang, maka selanjutnya
penulis dan tim dapat melakukan produksi. Penulis juga terjun secara langsung ke
lokasi syuting untuk mengamati bagaimana skenario hasil kerjanya dikerjakan oleh
sutradara dan tim produksi.
Beberapa scene tertentu juga membutuhkan kehadiran penulis skenario di
lapangan karena cerita dan skenario tersebut dapat di interpretasikan secara langsung
oleh penulis skenario dan juga mendampingi sutradara pun menjadi peran penulis saat
berlangsungnya produksi. Penulis dan sutradara bekerja sama memperhatikan tiap
adegan yang berlangsung. Penulis pun memperhatikan tentang tata bicara talent.
3.3.3 PASCA PRODUKSI
150
Dalam setiap proses drama, non drama, maupun dokumenter, semuanya
berakhir pada tahap akhir yaitu proses editing. Proses editing sendiri masuk pada
tahap pasca produksi. Pada tahap ini penulis juga kembali mendampingi editor dan
sutradara dalam meneliti hasil shot yang telah diambil oleh camera person beserta
crew, kemudian membantu memilih shoot yang sesuai dengan naskah..
Penulis, editor beserta sutradara berdiskusi mengenai scene yang mana yang
harus di cut jika dalam editing melebihi durasi yang telah ditetapkan. Tetapi tidak
merubah alur dan jalannya cerita. Dan memastikan apakah sudah sesuai dengan
naskah yang telah dibuat.
.
3.3.4 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENULIS
Sesuai dengan perngertian penulis skenario sendiri yaitu yang menciptakan
dan meletakan dasar acuan bagi pembuatan drama dalam bentuk naskah skenario
dalam cerita drama.
1. Menciptakan dan menulis dalam bentuk naskah atau skenario dari ide sendiri
maupun ide dari orang lain (anggota tim) yang disetujui oleh produser dan
sutradara.
2. Bagi penulis dalam membuat sebuah naskah drama bisa dilakukan secara
bertahap mulai dari ide cerita, sinopsis, treatment dan skenario.
3. Bekerja dari tahap pengembangan ide hingga jangka waktu terakhir yaitu
praproduksi. Dan membantu saat tahap produksi dan pascaproduksi.
151
4. Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan.
Penulis menyimpulkan bahwa penulis naskah bertanggung jawab untuk
membuat dan mengembangkan ide cerita menjadi sebuah skenario yang baik, dengan
format yang telah ditentukan.
3.3.5 PROSES PENCIPTAAN KARYA
1. Konsep Kreatif
Ketika penulis mendapatkan ide cerita ini dimulai dengan penulis bertemu
dengan sutradara produser dan juga tim. Berdiskusi tentang apa yang akan diambil
maka disepakati dengan mengambil televisi drama. Setelahnya kemudian dilanjutkan
berdiskusi, muncullah beberapa ide tentang drama ini. Salahsatunya adalah tentang
broken home bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga yang mengalami masalah
pada saat sang anak sedang dalam sekolah. lalu kemudian tentang cerita drama ini,
yang bercerita tentang adanya sebuah pengkhianatan, kekuasaan, dendam. Dengan
adanya beberapa ide yang ada penulis beserta produser, sutradara dan juga tim
berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Setelah diceritakan alur masing masing ide
cerita, maka dipilihlah drama action ini. Kemudian penulis mencari sumber referensi
untuk menguatkan ide cerita tersebut. Seteleh itu penulis dan sutradara mulai
bermusyawarah bersama dengan tim produksi untuk menentukan langkah langkah
mengembangkannya hingga menjadi sebuah skenario.
152
Pada saat penentuan judul, penulis beserta produser dan sutradara memilih
judul “S.A.M” yang diambil dari panggilan sapaan dari karakter tokoh utama di
drama televisi ini.
e) Ide : Berawal dari dalam pembunuhan keluarga yang
didasari oleh kekuasaan, dan juga pengkhianatan. Hingga
menimbulkan dendam oleh anak dari keluarga tersebut.
f) Tema : Drama Action
g) Premis : Seorang anggota kepolisan yang dimanfaatkan oleh
atasannya (pamannya) yang ternyata adalah pembunuh kedua
orangtuanya.
h) Durasi : 24 Menit.
Sebelum naskah dibuat, penulis melakukan pengamatan terlebih dahulu.
Penulis juga melengkapi sumber refernsinya dengan berbagai film bergenre action.
seperti film 3 (Alif, Lam Mim) dan The Raid. Dari dua film itu menjadi acuan penulis
dalam membuat skenario sesuai dengan ide yang sudah dibuat.
2. Konsep Produksi
Dalam pengembanngan ide hingga menjadi skenario, penulis naskah
mendapatkan beberapa kendala saat mengilustrasikan adegan menjadi sebuah tulisan
di skenario. Dibantu oleh produser, sutradara dan dosen pembimbing, akhirnya
penulis dapat mengaplikasikannya dengan lebih mudah.
153
Dengan pematangan naskah yang sudah ada, penulis dan tim mempercayakan
jalannya produksi kepada sutradara. Penulis sebagai seorang penulis naskah ikut serta
dalam tahap produksi guna mendampingi sutradara saat bertugas di lokasi Shooting.
Penulis juga diperlukan untuk merevisi naskah apabila diperlukan karena perubahan
cuaca ataupun hal lainnya.
Penulis juga kembali berkordinasi dengan para talent untuk sekedar
mengingatkan tentang adegan apa yang harus mereka lakukan serta apa yang harus
diucap dengan yang tidak harus terucap. Adanya koordinasi antara penulis dan talent
pun memperkecil kemungkinan adanya kesalahan adegan pada saat Shooting.
3. Konsep Teknis
Disesuaikan dengan aturan yang telah ditetapkan oleh kampus, standar
penulisan yang digunakan dengan jenis font times new roman, ukuran 12pt dan
paragraf 1,5 spasi. Dan untuk penulisan skenario penulis menggunakan jenis font
courier new dengan ukuran 12 pt. Ketentuan lain yang juga ditetapkan oleh kampus
adalah durasi. Untuk sebuah karya program non drama, kampus menetapkan
maksimal 24 menit untuk durasi. Penulis ikut menemani editor pada saat mengedit.
Penulis yang juga ditemani oleh sutradara, bekerja sama dengan editor dalam
pemilihan gambar mana saja yang sesuai dengan naskah dan pantas di edit.
154
3.3.6. KENDALA PRODUKSI DAN SOLUSINYA
Kendala :
1. Sulitnya penulis dalam membuatnya sebuah jalannya cerita dalam sebuah
skenario. Karena minimnya pengalaman penulis sebagai penulis naskah.
2. Pada saat pengambilan gambar penulis terkendala hujan yang mengguyur
lokasi pengambilan gambar.
3. Saat akhir pengambilan gambar salah satu scene, salah satu pemeran
mengalami insiden tidak disengaja saat dalam pengambilan adegan fighting yang
dalam aksinya tertendang dengan sepatu boot. Yang menyebabkan bengkak pada
bagian gusi kanan.
Solusi :
1. Penulis mendapatkan sebuah dorongan dan support dari produser dan
sutradara. Produser dan sutradara juga membantu penulis dalam diskusi untuk
menyelesaikan skenario.
2. Penulis, sutradara, dan produser saling berdiskusi dan akhirnya merevisinya
dengan disesuaikan dengan skenario.
3. Penulis beserta kru membuat kan pertolongan pertama dengan kompress air
dicampur dengan esbatu untuk meredakan bengkak. Dan atas kemauan pemeran
untuk meneruskan adegan, penulis, sutradara dan produser menyetujui untuk
melanjutkan proses pengambilan gambar.Dengan catatan dipengadeganan
lanjutannya dia tewas dalam adegan tersebut.
155
3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah
1. Sinopsis
2. Basic Story
3. Karakteristik Tokoh
4. Treatment
5. Skenario
156
1. SINOPSIS
Sammy yang kehilangan kedua orang tua nya sejak berusia 5 tahun karena
mati terbunuh oleh seseorang, sejak saat itu sammy dibesarkan oleh Argus, sang
paman dan masuk ke dalam anggota kepolisian dan kemudian akhirnya menjadi
kepala sebuah tim Divisi. Diperjalanan tugasnya, Sammy bertemu dengan bos besar
narkoba yang dicurigai mengetahui siapa sebenarnya yang membunuh kedua orang
tua sammy. Dalam perjalanan mengungkap kebenarannya sammy dihadapkan dengan
beberapa peristiwa tidak terduga. Hingga suatu ketika sammy harus menerima apa
yang terjadi saat itu..
157
2. BASIC STORY
Narkoba telah menjadi bagian yang illegal. Bahkan menjangkau sebuah
keluarga kepolisian, yang terdiri dari sang kakak(anton) yang menjabat sebagai
kepala kbn (komisi berantas narkoba) dan sang adik yang menjabat sebagai kepala
divisi tim penindak dan pengejar (argus). Tetapi sang adik (argus) bukan hanya
pemakai tapi juga menjadi bandar besar atau penadah yang paling berperan di
wilayah itu. Tetapi semua itu tertutupi dengan argus yang mempunyai jabatan di
kepolisian. Untuk menutupi kasus - kasus yang melibatkannya. Hingga suatu hari
alice (kakak ipar) memergoki sang adik ipar(argus) yang sedang menghubungi
seseorang yang terlibat dalam gembong narkoba terbesar, dibalik itu diam diam alice
yang telah mengetahui siapa argus sebenernya. Alice pun yang kaget meilhat argus,
lalu argus membungkam alice dan mengancamnya, alice pun memberontak hingga
tak lama anton tiba di rumah, melihat sang istri yang terbaring terkapar dan argus
yang berada di sebelah istrinya. Hal itu memicu emosi anton yang di akhiri
pertengkaran yang melibatkan keduanya. Hingga argus menodongkan pistol kearah
alice karena melihat sang istri yang tertembak, anton pun semakin marah kepada
argus yang sudah membunuh istrinya. Anton pun menghampiri argus hingga di
lepaskannya lagi tembakan kedua yang akhirnya membuat anton mati di samping
istrinya. Argus menjauh dari keduanya. Dan kembali lagi bersama fredrick kemudian
fredrick mengarahkan pistolnya ke arah cctv dan menembakannya untuk
menghilangkan jejak.
158
Sammy yang saat itu masih berusia 5 tahun dan merupakan anak dari Anton
dan Alice, tidak mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam keluarga mereka dan
saat itu sammy tidak mengetahui apa yang menyebabkan kedua orang tua nya
terbunuh. Hingga akhirnya sammy dibesarkan oleh pamannya (Argus) dan berhasil
menjadi anggota kepolisan. Dalam perjalanannya sammy mendapatkan tugas – tugas
yang secara tidak langsung berkaitan dengan pembunuhan orang tuanya, hingga suatu
saat sammy bertemu dengan seorang bandar besar yang sedikit mengetahui kejadian
pembunuhan kedua orang tua sammy, namun orang itu sangat kuat hingga dapat
mengalahkan sammy dalam duel itu dan mendapat hukuman untuk tidak
melaksanakan tugas selama beberapa waktu. Karena sammy terlanjur penasaran
sammy tetap meminta kepada pamannya argus untuk tetap di ikut sertakan dalam
setiap tugas, namun argus tidak mengijinkan itu hingga muncul lah Karin. Karinlah
sosok yang akan menggantikan sammy selama bertugas, hingga pada suatu saat karin
memergoki argus sedang menelepon seseorang yang dicurigai sebagai pembunuh
orang tua sammy dan karin memergoki argus secara tidak secngaja menyembunyikan
cd dan karin berusaha menemukan sebuah file (cd) yang membuat argus panik dan
harus mengungkapkan kepada sammy apa yang sebenarnya terjadi.
159
KARAKTERISTIK TOKOH
1. SAMMY :
22 tahun, tinggi 175 cm, kurus, kulit putih, rambut rapih. Dengan sikap yang
tegas, pemberani, emosional, gigih, tidak mudah menyerah dan memiliki ilmu
bela diri. Perwira, Kepala divisi tim penindak dan pengejaran.
2. ARGUS :
Usia 40 tahun, tinggi 180 cm, gemuk, kulit sawo matang. Tegas, Berwibawa,
licik, dengan sifat jahat. Paman dari Sammy dan Adik dari Anton ayah
sammy, Kepala KBN ( Komisi Berantas Narkotika ).
.
3. KARIN :
Usia 22 tahun, tinggi 158 cm. kulit putih, rambut bondol. pemberani,
Penyabar. Berbelas kasih. Keingintahuan yang tinggi. Perwira, Kepala divisi
tim dan pengejaran, Partner Sammy.
4. FREDRICK :
Usia 44 tahun, tinggi 168 cm, kurus, rambut ikal, kulit sawo matang.
Tangguh, Licik, Memiliki keahlian beladiri tingkat tinggi.
160
5. FIRDAUS :
Usia 21 tahun, tinggi 170 cm, kurus, kulit putih, pemakai dan penadah
narkotika jenis ganja dan obat obatan.
6. ALICE :
Usia 34 tahun. Tinggi 172 cm, Kurus. Rambut ikal. Istri dari Anton, Ibu dari
Sammy. Memiliki sifat curiga, melindungi. Riang.
7. ANTON :
Usia 45 tahun. Tubuh berisi. Setia. Ayah dari sammy, suami dari Alice, Kakak
dari Argus,.
8. POLISI 1 :
Anggota Kesatuan dibawah arahan langsung dari Sammy
9. POLISI 2 :
Anggota Kesatuan dibawah arahan langsung dari Sammy
10. POLISI 3 :
Anggota Kesatuan dibawah arahan langsung dari Sammy dan megang senjata
11. POLISI 4 :
Anggota Kesatuan dibawah arahan langsung dari Sammy
161
12. POLISI 5 :
Anggota Kesatuan dibawah arahan langsung dari Sammy dan memegang
senjata.
13. POLISI 6 :
Anggota Kesatuan dibawah arahan langsung dari Sammy.
14. PENGHUNI RUMAH BERSENJATA 1:
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick.
15. PENGHUNI RUMAH BERSENJATA 2:
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick.
16. PENGHUNI RUMAH BERSENJATA 3:
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick.
17. SNIPER :
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick. Ahli senjata Sniper. Handal dalam
menembak jarak jauh.
18. PENGHUNI RUMAH 1 :
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick, Ahli bela diri.
162
19. PENGHUNI RUMAH 2:
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick, Ahli bela diri
20. PENGHUNI RUMAH 3:
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick, Ahli bela diri
21. PENGHUNI RUMAH 4:
Penjaga rumah dari kediaman Fredrick, Ahli bela diri
163
TREARTMENT
INT. RUMAH SAMMY – RUANG TAMU - SORE
CAST. SAMMY. ARGUS
Sore hari, masih menggunakan pakaian hitam - hitam, sammy
baru saja membuka pintu dan masuk menuju ruang tamunya.
Dipojokan rumah terdapat bingkai photo yang terpajang.
Dilihatnya dengan seksama, dan ternyata di dalam bingkai
tersebut adalah photo sammy bersama ayah ibunya yang
sudah tiada. Karena sebelum nya sammy baru saja pulang
dari pemakaman selepas berziarah di makam mereka. Tak
berselang lama terlihat sang paman (argus) yang menuruni
tangga dan melihat sammy sedang memandangi bingkai photo
yang se55dang terpajang. Disaat itu juga sang paman
(argus) mengingatkan sammy untuk tidak berlarut dalam
kesedihan, mengingat banyaknya kasus kasus besar yang
harus diungkap.
INT. KANTOR – RUANGAN SAMMY – PAGI
164
CAST. SAMMY
Sammy sedang bersiap siap dengan segala perlengkapannya
dan berjalan setelah bersiap siap dan memastikan
pistolnya.
EXT. JALANAN – GANG – SIANG
CAST. SAMMY, REZZA, RANGGA
Sammy bersama rezza dan rangga yang merupakan anggotanya
berjalan menuju rumah seseorang yang diduga menjadi
target operasi mereka
INT. RUMAH FIRDAUS – RUANG TAMU – SIANG
CAST: SAMMY, REZZA, RANGGA, FIRDAUS
Setelah mendobrak pintu, dan mendapati seseorang penghuni
rumah sedang membungkus narkotika jenis ganja dengan
bungkus koran. Sammy segera melakukan penangkapan dan
anggota sammy melakukan penyisiran lokasi. Dan menemukan
bungkusan berisi bahan narkotika lainnya, dan segera
membawa firdaus keluar menuju kantor.
165
INT. KANTOR – RUANGAN ARGUS – SORE
CAST: SAMMY - ARGUS
Siang itu sammy kembali kekantor menghadap ke ruangan
sang paman untuk melaporkan hasil tugas yang telah
dikerjakan. Mendapati laporan yang bagus dari sammy, sang
paman memberikan apresiasi kepada sammy. Dan
menginstruksikan sammy kembali ke tempatnya.
INT. RUMAH SAMMY – RUANG TAMU - MALAM
CAST: SAMMY
Sammy memutuskan kembali pulang kerumah setelah melalukan
kegiatan tersebut. Dan duduk diruang tamunya sambil
memandangi photo keluarganya. Karena kejadian tadi
mengingatkan kembali kepada ibunya.
EXT. RUMAH – PENDOPO- PAGI
CAST: SAMMY
166
Sammy terlihat melakukan latihan ringan. Sedang fokus
latihan tiba - tiba handphone sammy berdering. Dan
ternyata yang menghubungi adalah sang paman yang meminta
sammy untuk datang kekantor.
INT. KANTOR – RUANGAN ARGUS – SIANG
CAST: SAMMY, ARGUS
Sammy memasuki ruangan dan menyapa pamannya(argus)yang
sudah ada disana,kemudian memulai perbincangan dan
menugaskan sammy kembali untuk menangkap target dpo yang
sudah menjadi buruan mereka.
EXT. KANTOR - LAPANGAN DEPAN KANTOR – PAGI
CAST: SAMMY - PASUKANNYA
Sammy menginstruksikan tim nya sebelum menuju lokasi
penyergapan. Lalu bergegas menuju lokasi bersama tim nya
EXT. RUMAH FREDRICK – HALAMAN RUMAH - SORE
CAST: SAMMY, PASUKAN SAMMY, PENJAGA RUMAH BERSENJATA
167
Sammy dan tim nya tiba di depan rumah lokasi tempat
penyergapan. Sammy dan tim nya mendapat perlawanan dari
penghuni rumah dan terjadi baku tembak dari kedua kubu
itu, Dalam perlawanannya, satu persatu anggota dan para
penghuni rumah tewas dalam baku tembak, dan sore itu
menyisakan sammy yang masih bisa bertahan.
INT. RUMAH FREDRICK – RUANG TAMU - MALAM
CAST: FREDRICK
Seseorang sedang menunggu dipelataran rumah
EXT. RUMAH FREDRICK – RUANG TAMU – MALAM
CAST: SAMMY – FREDRICK – PENGHUNI RUMAH
Sammy memasuki rumah dan dihadang oleh salahsatu anak
buah fredrick yang mengakibatkan pistol yang dipegang
sammy terpental. Tanpa berfikir panjang sammy melawan
mereka dengan tangan kosong dan dengan tenaga yang
tersisa. Sammy kembali berhasil melumpuhkan seluruh
penghuni rumah, tak lama kemudian masuk seseorang yang
tak dikenalnya. Sammy terlibat perbincang dengan bos dari
168
pada penghuni rumah, dan tak lama kemudian terjadi
perkelahian antara sammy dan si bos, yang mengakibatkan
Sammy tersungkur dan tak sadarkan diri dan si bos itu pun
berhasil kabur.
INT. KANTOR – RUANGAN ARGUS – MALAM
CAST: SAMMY, ARGUS, KARIN
Sambil menundukkan kepala, sammy menghadap sang
paman(argus), karena ia telah lalai dalam melaksanakan
tugas, sang paman pun menegur sammy hingga akhirnya sammy
di bebas tugaskan dari tugas, lalu muncullah sosok wanita
yang akan menggantikan posisi sammy sementara waktu
EXT. JALAN RAYA – JEMBATAN PENYEBRANGAN – MALAM
CAST: SAMMY, KARIN
Karin berlari mengejar sammy yang saat itu sedang
menyebrangi jembatan penyebrangan, dan terlihat sammy
masih tidak bisa menerima apa yang baru saja terjadi.
169
INT. KANTOR – DEPAN RUANGAN ARGUS – SORE
CAST: KARIN, ARGUS, FEDRICK (VO)
Karin yang baru kembali dari tugas ingin melapor kepada
argus ,namun karin terhenti karena mendengar argus yang
sedang menelpon seseorang yang ternyata itu adalah
fredrick, yang membuat karin curiga kepada argus. Karin
mengetuk pintu, lalu masuk untuk melaporkan tugas yang
telah ia laksanakan, namun karin melihat argus memasukan
sebuah cd ke dalam laci mejanya. Dan argus pun
memerintahkan karin untuk meninggalkan ruangannya, dengan
rasa penasaran pun karin pergi meninggalkan ruangan
argus.
INT. KANTOR – KANTOR– MALAM
CAST: ARGUS, KARIN
Argus pergi meninggalkan ruangannya, dan terlihat di situ
karin masih menunggu argus keluar dari ruangannya
kemudian bersembunyi memata-matai argus secara diam diam.
Setelah Argus turun Karin langsung kembali menuju
keruangan Argus. Karin yang kembali masuk ke dalam
170
ruangan argus lalu mencari dan mengambil sebuah cd
tersebut.
INT. RUMAH – RUANG TAMU – MALAM
CAST: KARIN
Dengan rasa penasaran akhirnya karin membuka laptop, dan
karin terkejut ketika melihat isi dari cd tersebut.dan
bergegas kembali kekantor untuk menemui argus
INT. KANTOR – PARKIRAN MOTOR – MALAM
CAST. KARIN
Karin yang baru saja tiba dikantor menggunakan sepeda
motor langsung bergegas keruangan Argus untuk menemui
Argus.
INT. KANTOR – RUANG ARGUS – MALAM
CAST: SAMMY, ARGUS
171
Argus memasuki ruangan dan mencari – cari sesuatu di saat
sedang mencari masuklah sammy yang saat itu ingin
berbicara kepada pamannya, namun argus yang memulai
pembicaraan terlebih dahulu kepada sammy.
INT. KANTOR – RUANG ARGUS – MALAM
CAST: SAMMY, ARGUS, KARIN
Di sela – sela pembicaraan masuklah karin dengan
menodongkan pistol kearah Argus, Argus yang panik
berusaha membuat pembelaan. Terlihat ketika sammmy akan
menghampiri karin, diam diam Argus akan mengeluarkan
sesuatu yang ada dicelana belakangnya. Dan membuat karin
melepaskan tembakan kearah Argus. Dan terlibat
perkelahian dengan sammy. Karin yang terkunci oleh
serangan sammy,berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya
terjadi, hingga karin mengeluarkan sebuah cd yang berupa
sesuatu yang selama ini di cari oleh sammy.
INT. RUMAH – RUANG TAMU – MALAM
CAST: KARIN, SAMMY
172
Sammy yang penasaran akhirnya meminta karin untuk
memutarkan isi dari file (cd) tersebut dan menontonya.
INT. RUMAH - RUANG TAMU – SIANG *FB*
CAST: ARGUS, ALICE, ANTON, FEDRICK.
Terlihat alice yang memergoki argus sedang menerima
telpon dari seseorang, lalu alice mencoba menghubungi
anton, namun argus lebih dulu mengancam alice dengan
pistol. Alice pun berontak hingga akhirnya argus menarik
alice ke dalam kamar lalu pintu kamar pun di tutup.
Sampai akhirnya anton tiba di rumah dan melihat argus
keluar dari kamar istrinya, hingga terjadilah perkelahian
yang mengakibatkan anton dan alice terbunuh oleh argus.
Argus yang panik pun meninggalkan lokasi tersebut, tak
berselang lama muncul lah fredrick bersama argus lalu
fredrick mengarahkan pistol ke arah cctv untuk
menghilangkan jejak.
SKENARIO
SCENE#1
INT. RUMAH SAMMY – RUANG TAMU - SORE
173
CAST. SAMMY
Sore hari, masih menggunakan pakaian hitam - hitam, sammy
baru saja membuka pintu dan masuk menuju ruang tamunya.
Dipojokan rumah terdapat bingkai photo yang terpajang.
Dilihatnya dengan seksama, dan ternyata di dalam bingkai
tersebut adalah photo sammy bersama ayah ibunya yang
sudah tiada. Karena sebelum nya sammy baru saja pulang
dari pemakaman selepas berziarah di makam mereka
SAMMY#1 VO
“Ayah Ibu, saat ini sammy sudah bergabung ditempat paman
Argus, semoga dengan bergabung nya sammy bisa mempermudah
sammy untuk menemukan siapa yang membunuh ayah dan ibu”
berjalan menuju meja di ruang tamu dan mengambil sebuah
bingkai photo)
(memandang photo dan menitikan airmata)
Tak berselang lama terlihat sang paman (argus) yang
menuruni tangga dan melihat sammy sedang memandangi
bingkai photo yang se55dang terpajang. Disaat itu juga
174
sang paman (argus) mengingatkan sammy untuk tidak
berlarut dalam kesedihan, mengingat banyaknya kasus kasus
besar yang harus diungkap.
ARGUS#2
(menuruni tangga,sambil merapihkan pakaian)
Hai Sam ,dari mana saja kamu ?
SAMMY#3
(sambil mengusap air matanya dan memegang bingkai photo)
“Eh ..paman, seperti biasa sammy habis berziarah kemakam
ayah dan ibu”
ARGUS#4
(sambil menepuk pundak sammy)
“Sammy ,sekarang kamu sudah dewasa , sudah bukan waktunya
kamu bersedih lagi. Dan lupakanlah masalalumu itu. Kamu
sekarang sudah menjadi kepala tim divisi dikaantor
kepolisian paman”
SAMMY#5
175
(menganggukan kepala)
“Baik paman sammy akan melaksanakan tugas dengan sebaik
mungkin”
ARGUS#6
“nah ini yang ingin paman lihat dari kamu”
“Semangat anak muda..!!!“
(sambil tersenyum)
“Paman pergi dahulu”
SAMMY#7
“Iya paman”
(Sambil memandangi bingkai photo sekali lagi)
SCENE#2
INT. KANTOR – RUANGAN SAMMY – PAGI
CAST. SAMMY
Sammy sedang bersiap siap dengan segala perlengkapannya
dan berjalan setelah bersiap siap dan memastikan
pistolnya.
176
(sammy memakai perlengakapan, sepatu, rompi anti peluru,
senjata yang di ikuti oleh anggotanya)
SCENE#3
EXT. JALANAN – GANG – SIANG
CAST. SAMMY, REZZA, RANGGA
Sammy bersama rezza dan rangga yang merupakan anggotanya
berjalan menuju rumah seseorang yang diduga menjadi
target operasi mereka
(sammy dan anggotanya menyusuri gang dan berhenti disalah
satu rumah)
SCENE#4
INT. RUMAH FIRDAUS – RUANG TAMU – SIANG
CAST: SAMMY, FIRDAUS, POLISI 1, POLISI 2.
177
Setelah mendobrak pintu, dan mendapati seseorang penghuni
rumah sedang membungkus narkotika jenis ganja dengan
bungkus koran. Sammy segera melakukan penangkapan dan
anggota sammy melakukan penyisiran lokasi. Dan menemukan
bungkusan berisi bahan narkotika lainnya, dan segera
membawa firdaus keluar menuju kantor.
SAMMY#8
(Memasuki ruang tamu dan melihat seorang sedang
membungkus sebuah narkotika jenis ganja)
“Polisi, Angkat tangan. Jangan bergerak. Mana yang
lainnya”
(Seraya menodongkan pistol kearah tersangka)
FIRDAUS#9
“Ga ada pak, cuman ini aja”
SAMMY#10
“Bohong kamu, Geledah”
(menyuruh anggotanya menggeledah seiisi ruangan)
POLISI 1#11
178
“Saya menemukan barang ini pak”
(sambil memegang sebuah bungkus berisi narkotika)
SAMMY#12
“Bawa barang itu kemarkas”
POLISI 1 #13
“SIAP”
SAMMY#14
( memasukan pistol kedalam pegangan tas)
“Bangun”
(memborgol firdaus dan meninggalkan dari rumah)
SCENE#5
INT. KANTOR – RUANGAN ARGUS – SORE
CAST: SAMMY - ARGUS
Siang itu sammy kembali kekantor menghadap ke ruangan
sang paman untuk melaporkan hasil tugas yang telah
dikerjakan. Mendapati laporan yang bagus dari sammy, sang
179
paman memberikan apresiasi kepada sammy. Dan
menginstruksikan sammy kembali ke tempatnya.
SAMMY#15
(Terdengar pintu diketuk)
ARGUS#16
“Masuuk”
SAMMY#17
(membuka pintu dan memasuki ruangan dan menutup kembali)
“Lapor paman, Tugas yang paman berikan, telah selesai
dilaksanakan. Sekarang para tersangka sedang tahap
pengambilan Keterangan. termasuk juga buronan kita telah
berhasil kita tangkap.”
ARGUS#18
“Bagus, paman sangat bangga sama kamu. Sekarang silahkan
kembali keruanganmu. Tunggu tugas yang akan paman berikan
selanjutnya”
SAMMY#19
180
“Terimakasih paman, Izin kembali keruangan.”
ARGUS#20
“Siap, Kembali ketempat”
SAMMY#21
“Siap”
(Sambil memberi hormat lalu membuka pintu dan keluar
ruangan dan menutup kembali)
SCENE#6
INT. RUMAH SAMMY – RUANG TAMU - MALAM
CAST: SAMMY
Sammy memutuskan kembali pulang kerumah setelah melalukan
kegiatan tersebut. Dan duduk diruang tamunya sambil
memandangi photo keluarganya. Karena kejadian tadi
mengingatkan kembali kepada orangtuanya.
SAMMY#22
181
“Ayah, Ibu, Hari ini sammy berhasil menyelesaikan tugas
pertama sammy, Semoga ini awal untuk menemukan siapa yang
telah membunuh Ayah dan Ibu. Doakan sammy agar selalu
dilindungi”
SCENE#7
EXT. RUMAH – PENDOPO- PAGI
CAST: SAMMY
Sammy terlihat melakukan latihan ringan. Sedang fokus
latihan tiba - tiba handphone sammy berdering. Dan
ternyata yang menghubungi adalah sang paman yang meminta
sammy untuk datang kekantor.
SAMMY#23
(latihan ringan)
“Halo, Selamat pagi paman ?”
(sambil mengangguk)
182
“Oke siap, Sammy segera kekantor.”
SCENE#8
INT. KANTOR – RUANGAN ARGUS – SIANG
CAST: SAMMY, ARGUS
Sammy memasuki ruangan dan menyapa pamannya(argus)yang
sudah ada disana,kemudian memulai perbincangan dan
menugaskan sammy kembali untuk menangkap target dpo yang
sudah menjadi buruan mereka.
SAMMY#24
“Selamat pagi paman.”
ARGUS#25
”Pagi sam.”
SAMMY#26
”Ada apa paman memanggil saya ?”
ARGUS#27
183
”Begini sam, paman mendapat informasi dari kantor pusat
mtentang DPO yang sudah buron. Mereka adalah gembong
narkoba terbesar di indonesia. Dan posisi mereka saat ini
sedang berada dijakarta. Ingat ini misi besar, paman
sangat berharap padamu. Semoga misi kali ini berhasil”
SAMMY#28
”Siap Paman, mohon izin untuk kembali keruangan”
ARGUS#29
”Siap”
(Dan sammy meninggalkan ruangan)
SCENE#9
EXT. KANTOR - LAPANGAN DEPAN KANTOR – PAGI
CAST: SAMMY - PASUKANNYA
Sammy menginstruksikan tim nya sebelum menuju lokasi
penyergapan. Lalu bergegas menuju lokasi bersama tim nya.
SAMMY#30
“Semuanya, Siap Gerak.”
184
“Istirahat ditempat gerak”
(Pasukannnya dalam posisi istirahat ditempat)
“Selamat Pagi semua”
PASUKAN#31
“PAGI...”
(Dengan serempak)
SAMMY#32
“hari ini kita kembali mendapat tugas untuk menangkap
salah satu target DPO . menurut info, ini masih berkaitan
dengan kasus yang lalu, dimana pada kasus yang sebelumnya
dia salah satu gembong narkoba. Jadi kemungkinan untuk
pengejaran kali ini akan lebih berat dari yang
sebelumnya. Sudah jelas?”
(memerhatikan sekitar)
PASUKAN#33
“SIAP JELAS!”
(Dengan Kompak)
SAMMY#34
185
“Kalau begitu semua siap dengan konsekuensi dan keadaaan
dilapangan.”
PASUKAN#35
“SIAP”
SAMMY#36
“Oke, balik kanan bubar. Jalan”
SCENE#10
EXT. RUMAH FREDRICK – HALAMAN RUMAH - SORE
CAST: SAMMY, PASUKAN SAMMY, PENJAGA RUMAH BERSENJATA
Sammy dan tim nya tiba di depan rumah lokasi tempat
penyergapan.
(sammmy beserta pasukannya tiba dan langsung menyebar)
Sammy dan tim nya mendapat perlawanan dari penghuni rumah
dan terjadi baku tembak dari kedua kubu itu, Dalam
perlawanannya, satu persatu anggota dan para penghuni
rumah tewas dalam baku tembak,
186
(terjadi tembak menembak dyang mengakibatkan pasukan dan
penjaga rumah tewas oleh sniper)
dan sore itu menyisakan sammy yang masih bisa bertahan.
SCENE#11
INT. RUMAH FREDRICK – RUANG TAMU - MALAM
CAST: FREDRICK
Seseorang sedang menunggu dipelataran rumah
(memainkan jam tangan)
SCENE#12
16EXT. RUMAH FREDRICK – RUANG TAMU – MALAM
CAST: SAMMY – FREDRICK – PENGHUNI RUMAH
Sammy memasuki rumah dan dihadang oleh salahsatu anak
buah fredrick yang mengakibatkan pistol yang dipegang
sammy terpental. Tanpa berfikir panjang sammy melawan
187
mereka dengan tangan kosong dan dengan tenaga yang
tersisa.
(terjadi perkelahian antara penjaga rumah dengan sammy)
Sammy kembali berhasil melumpuhkan seluruh penghuni
rumah, tak lama kemudian masuk seseorang yang tak
dikenalnya. Sammy terlibat perbincang dengan bos dari
pada penghuni rumah, dan tak lama kemudian terjadi
perkelahian antara sammy dan si bos, yang mengakibatkan
Sammy tersungkur dan tak sadarkan diri dan si bos itu pun
berhasil kabur.
(Masuk seseorang tidak dikenal)
FREDRICK#37
“Hello sammy, sudah besar kau rupanya“
Sammy#38
“Siapa kamu ,bagaimana kamu tahu nama saya ?“
Fredrick #39
188
“Siapa yang tidak kenal kamu sammy, seorang perwira
tinggi di divisi baru, yang baru saja mampu menangkap
seseorang bernama firdaus. “
Sammy#40
“Yah, aku lah yang berhasil menangkap firdaus, dan hari
ini adalah giliranmu. “
(sammy menyerang fredrick dengan ilmu bela dirinya)
Fredrick#41
(fredrick melawan sammy dengan kemampuan yang lebih
unggul dari sammy hingga membuat sammy kewalahan untuk
menghadapinya)
“Hanya seginikah, kemampuan seorang putra ANTON? “
Sammy#42
“Bagaimana kau bisa tahu ? “
(sambil berteriak)
“Atau mungkin kaulah yang selama ini kaulah yang telah
membunuh kedua orangtuaku”
(sammy yang sudah ambruk kembali bangkit dan berlari
kearah fredrick dan kembali menyerangnya)
189
(Sammy menyerang Fredrick,namun Fredrick ternyata lebih
kuat dari yang Sammy kira, hingga Sammy terjatuh dan tak
berdaya di hadapan Fredrick )
Fredrick#43
(sambil menodongkan ujung tongkat ke dagu Sammy )
“Hanya seginikah, kemampuan seorang putra Anton? Yang
dikirim oleh seorang Argus?
(sambil memukul Sammy dengan ujung tongkat hingga tak
sadarkan diri)
SCENE#13
INT. KANTOR – RUANGAN ARGUS – MALAM
CAST: SAMMY, ARGUS, KARIN
Sambil menundukkan kepala, sammy menghadap sang
paman(argus), karena ia telah lalai dalam melaksanakan
tugas, sang paman pun menegur sammy hingga akhirnya sammy
di bebas tugaskan dari tugas, lalu muncullah sosok wanita
yang akan menggantikan posisi sammy sementara waktu.
190
SAMMY#44
”Paman, maaf aku telah lalai dalam melaksanakan tugas
kali ini.”
(tertunduk lesu)
ARGUS#45
”Sam, kamu tahu. Ini tugas besar, kenapa kamu sampai
lalai menjalankan tugas ini”
SAMMY#46
”fredrick paman, dia sangat kuat, ilmu bela dirinya pun
sangat tinggi dan baginya Aku bukanlah lawan yang
setimpal.”
ARGUS#47
”Saya kecewa sama kamu sam, kamu tahu, butuh waktu yang
lama, untuk mencari mereka, tapi apa ?”
(sambil berteriak)
SAMMY#48
(tertunduk)
191
”Maaf paman, sebenarnya ada satu hal yang mengganggu
pikiranku. fredrick berkata, seolah-olah berkata bahwa
dia yang membunuh orang tuaku paman”
ARGUS#49
(gebrak meja)
”Omong kosong !sudah berapa kali saya kasih tau kamu.
jangan bawa masalah pribadi dalam kantor. paman tahu kamu
sangat ingin menemukan siapa pembunuh ayah dan ibumu,
tapi kamu juga harus sadar posisi kamu sekarang ada
dimana.”
(sambil berteriak)
SAMMY#50
”Maaf paman, saya telah lalai dalam tugas kali ini dan
membuat paman kecewa. ”
ARGUS#51
”Baiklah, sekarang paman akan menggantikan posisimu untuk
sementara waktu sampai kamu bisa belajar untuk tidak
mencampuri urusan pribadimu dalam pekerjaan”
SAMMY#52
192
(raut wajah kaget)
”Tapi.siapa paman”
ARGUS#53
”Paman sudah, menghubungi kantor pusat untuk mengirim
orang kemari, ”
SAMMY#54
”Tapi paman paman ? ”
ARGUS#54
“Tidak ada tapi tapian”
(bunyi pintu diketok dan munculah seorang perempuan)
KARIN#55
Malam pak
ARGUS#56
Malam, dialah karin, Dia yang akan menggantikan posisimu
untuk sementara waktu.
SAMMY#57
193
(menoleh ke arah karin dan kembali menghadap argus)
”Izinkan saya tetap ikut paman,”
ARGUS#58
”Sam, ini perintah ! ”
(dengan nada yang lebih tegas)
“Sekarang kemballi keruangan kamu.”
(dengan kesal sammy meninggalkan ruangan)
KARIN#59
(menepuk pundak sam)
Sam...
(sammy membuka pintu lalu keluar dari ruangan argus)
ARGUS#60
Karin siapkan strategi untuk besok.
KARIN#61
Siap pak.
SCENE#14
194
EXT. JALAN RAYA – JEMBATAN PENYEBRANGAN – MALAM
CAST: SAMMY, KARIN
Karin berlari mengejar sammy yang saat itu sedang
menyebrangi jembatan penyebrangan, dan terlihat sammy
masih tidak bisa menerima apa yang baru saja terjadi.
KARIN#62
(berlari menghampiri sam)
"Sam tunggu."
SAMMY#63
(hanya menoleh tanpa berkata apapun)
KARIN#64
"Sam, aku tahu apa yang kamu rasa. Kamu pasti ingin
sekali menangkap orang itu. Tapi sam, paman mu benar kamu
harus istirahat sejenak untuk memulihkan lukamu."
SAMMY#65
"Memang kamu pikir luka seperti ini bisa membuat ku
berhenti setelah apa yang kudengar dari orang itu.
195
Seandainya aku lebih siap, mungkin aku akan berhasil
menangkapnya."
KARIN#66
(Memegang pundak sammy)
“Sam, pamanmu hanya berusaha menjalankan perintah dan
mencoba untuk melindungimu. Karena sekarang bisa saja
kamu di incar oleh fredrick. Sam, aku akan membantumu aku
akan menghubungimu jika ada hubungannya dengan fredrick.“
SAMMY#67
“Urus saja urusanmu sendiri !“
(melangkah pergi meninggalkan karin)
SCENE#15
INT. KANTOR – DEPAN RUANGAN ARGUS – SORE
CAST: KARIN, ARGUS, FEDRICK (VO)
Karin yang baru kembali dari tugas ingin melapor kepada
argus ,namun karin terhenti karena mendengar argus yang
sedang menelpon seseorang yang ternyata itu adalah
fredrick, yang membuat karin curiga kepada argus.
196
KARIN#68
(berjalan keruangan argus dan berhenti tepat didepan
ruangan argus)
ARGUS#69
(sedang menelpon di ruangan)
”Dasar licik, apa maksudmu berbicara tentang itu pada sam
? ”
FREDRICK#70 (VO)
(sedang menelpon dari tempat berbeda)
Argus, sebenarnya yang siapa yang licik ?
Kamu kan yang mengirim bocah itu untuk melenyapkanku.
(tersenyum jahat)
Tapi sayang, sepertinya bocah itu akan menjadi bomerang
untukmu.”
ARGUS#71
(muka yang kesal dan suara geram)
”Brengsek kau fredrick ! ”
197
(karin mulai curiga)
Karin mengetuk pintu, lalu masuk untuk melaporkan tugas
yang telah ia laksanakan, namun karin melihat argus
memasukan sebuah cd ke dalam laci mejanya. Dan argus pun
memerintahkan karin untuk meninggalkan ruangannya, dengan
rasa penasaran pun karin pergi meninggalkan ruangan
argus.
KARIN#72
(mengetuk pintu)
ARGUS#73
”Ya masuk !”
(sambil buru buru memasukan sesuatu kedalam laci)
KARIN#74
”Lapor pak, tugas telah berhasil dilaksanakan, ini
laporannya. ”
198
ARGUS#75
(mengambil laporan dari karin)
”Oke silahkan keluar. ”
KARIN#76
”laksanakan pak”
(keluar ruangan dan tak berapa lama Argus pun
meninggalkan ruangan)
SCENE#16
INT. KANTOR – KANTOR– MALAM
CAST: ARGUS, KARIN
Argus pergi meninggalkan ruangannya, dan terlihat di situ
karin masih menunggu argus keluar dari ruangannya
kemudian bersembunyi memata-matai argus secara diam diam.
(Argus terlihat turun dari tanggga dan karin melihat dari
balik tembok sambil bersembunyi)
199
Setelah Argus turun Karin langsung kembali menuju
keruangan Argus. Karin yang kembali masuk ke dalam
ruangan argus lalu mencari dan mengambil cd tersebut.
(Karin memasuki ruangan dan mencari cari sebuah CD dan
menemukannya disebuah laci dan Karin bergegas pergi
meninggalkan ruangan)
SCENE#17
INT. RUMAH – RUANG TAMU – MALAM
CAST: KARIN
Dengan rasa penasaran akhirnya karin membuka laptop, dan
karin terkejut ketika melihat isi dari cd tersebut.dan
bergegas kembali kekantor untuk menemui argus
(Karin membuka laptop dan menontonnya)
(kembali memasukan cd tersebut dan kembali kekantor
argus)
200
SCENE#18
INT. KANTOR – PARKIRAN MOTOR – MALAM
CAST. KARIN
Karin yang baru saja tiba dikantor menggunakan sepeda
motor langsung bergegas keruangan Argus untuk menemui
Argus.
SCENE#19
INT. KANTOR – RUANG ARGUS – MALAM
CAST: SAMMY, ARGUS
Argus memasuki ruangan dan mencari – cari sesuatu di saat
sedang mencari masuklah sammy yang saat itu ingin
berbicara kepada pamannya, namun argus yang memulai
pembicaraan terlebih dahulu kepada sammy.
ARGUS#77
(memasuki ruangan dan mencari – cari sesuatu)
SAMMY#78
(memasuki ruangan argus)
201
“Malam paman“
ARGUS#79
“Nah sam, kebetulan sekali ada yang ingin paman bicarakan
kepada kamu“
SAMMY#80
“Tentang apa paman ? “
ARGUS#81
“Tentang pembunuhan kakaku, kedua orang tuamu. Paman
telah menemukan bukti yang telah lama hilang“
SAMMY#82
“Sekarang bukti itu ada dimana paman ?“
ARGUS#83
“Karin, dia telah mencuri itu diam – diam dari paman sam.
Sekarang kamu harus temukan dia dan bawa dia kemari hidup
– hidup“
SCENE#20
INT. KANTOR – RUANG ARGUS – MALAM
202
CAST: SAMMY, ARGUS, KARINN
Di sela – sela pembicaraan masuklah karin dengan
menodongkan pistol kearah Argus, Argus yang panik
berusaha membuat pembelaan.
KARIN#84
(memasuki pintu lalu menodongkan pistol kearah argus)
“Jangan dengarkan dia sam, dia itu penyebab dari semua
ini.“
ARGUS#85
(berdiri dari duduknya)
“BOHONG !! Dia Penyebabnya, Dia itu orang suruhan dari
fedrick, selama ini fedrick yang menyuruh dia untuk
mencuri barang bukti itu sam, “
KARIN#86
“Tidak sam, aku mendengar sendiri bahwa paman kamu
menghubungi Fedrick“
SAMMY#87
203
(sammy dengan muka bingung, akhirnya menghampiri Karin)
Terlihat ketika sammmy akan menghampiri karin, diam diam
Argus akan mengeluarkan senjata yang ada dicelana
belakangnya. membuat karin melepaskan tembakan kearah
Argus. Dan membuat karin terlibat perkelahian dengan
sammy
(karin melepaskan tembakan tepat dan mengenai argus,
membuat argus jatuh tersungkur dan mati seketika)
SAMMY#88
(wajah yang marah lalu menyerang karin)
KARIN#89
Tidak sam dengarkan aku dulu.
SAMMY#90
Diam kau
(sammy memulai perkelahian dengan karin)
204
Karin yang terkunci oleh serangan sammy,berusaha
menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, hingga karin
mengeluarkan sebuah cd yang berupa sesuatu yang selama
ini di cari oleh sammy.
KARIN#91
“Sam dengankan aku dulu.”
SAMMY#92
”Diam Kau”
KARIN#93
”Selama ini kamu telah dimanfaatkan oleh paman kamu
sendiri”
SAMMY#94
”Omong kosong”
(karin yang terpojok oleh serangan sam berusaha
mengatakan sesuatu)
205
KARIN#95
”Dengarkan aku sam, pamanmu sudah memanfaatkan mu. Aku
punya buktinya, biar aku tunjukan. cd itu ada bukti dari
kejadian yang menimpa kedua orang tuamu. Biar aku
tunjukan, tapi lepaskan dulu aku.”
SAMMY#96
(Melepaskan kunciannya)
(sammy melepaskan kunciannya lalu karin melempar sebuah
cd kearah Sammy)
SCENE#21
INT. RUMAH – RUANG TAMU – MALAM
CAST: KARIN, SAMMY
Sammy yang penasaran akhirnya meminta karin untuk
memutarkan isi dari file (cd) tersebut dan menontonya.
SAMMY#97
“Kalau bukti itu ada didalam sini, coba kamu buktikan”
206
(sambil melempar cd ke meja)
(lalu karin mulai memasang cd itu kelaptop dan
menontonnya)
KARIN#98
“InI buktinya”
(sammy lalu menutup laptop tersebut)
SAMMY#99
“Oke, tapi sekarang bantu aku mencari Fredrick”
KARIN
(mengangguk dan mereka meninggalkan ruangan)
SCENE#22
INT. RUMAH - RUANG TAMU – SIANG *FB*
207
CAST: ARGUS, ALICE, ANTON, FEDRICK.
Terlihat alice yang memergoki argus sedang menerima
telpon dari seseorang, lalu alice mencoba menghubungi
anton, namun argus lebih dulu mengancam alice dengan
pistol. Alice pun berontak hingga akhirnya argus menarik
alice ke dalam kamar lalu pintu kamar pun di tutup.
Sampai akhirnya anton tiba di rumah dan melihat argus
keluar dari kamar istrinya, hingga terjadilah perkelahian
yang mengakibatkan anton dan alice terbunuh oleh argus.
Argus yang panik pun meninggalkan lokasi tersebut, tak
berselang lama muncul lah fredrick bersama argus lalu
fredrick mengarahkan pistol ke arah cctv untuk
menghilangkan jejak.
208
3.4 Proses Kerja Penata Kamera
Dalam dunia broadcast, istilah penata kamera lazim disebut dengan sebutan
camera person atau disingkat camper. Dahulunya istilah ini umum disbut dengan
istilah cameraman. Namun karena profesi ini menjadi profesi favorit yang tak Cuma
dilakukan oleh kaum pria, maka istilah cameraman diganti menjadi camer person.
Menurut leli achina (2011 : 33). “Cameraman ; 1) operator kamera ; 2) orang
yang mengoperasikan kamera, membuatnya focus, dan merekam atau meliputi subjek
dalam frame-frame gambar”.
Pada proses kerja penata kamera, seorang Campers harus memahami teknik
pengoperasian kamera, menciptakan sebuah framing dan menempatkan objek pada
komposisi yang baik dalam mengambil sebuah gambar. Campers juga harus bekerja
sama dengan sutradara agar menunjang penceritaan.
Penulis sebagai penata kamera tidak hanya sekedar mengoperasikan kamera
tetapi juga harus memahami betul kamera yang akan digunakan dan perangkat
pendukung atau equipment lainya. Penata kamera bertanggung jawab untuk
mengoperasikan kamera secara fisik dan menguasai seluruh komposisi pengambilan
gambar yang estetik dan mewaliki filosofi sutradara.
Menurut Brillianto K.Jaya (2014 : 111) “Dengan tugas merekan gambar,
maka Seorang camper harus mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan kamera.
209
Namun sebelum mengoperasikan kamera, tentunya camper terlebih dahulu harus
memiliki passion dengan pekerjaannya.”
Seorang penata kamera harus bisa mementukan kamera apa yang cocok
digunakan untuk drama televis atau program yang akan ia produksi. Pemilihan
kamera, lensa, dan perangkat kamera lainya berpengaruh penting untuk hasil sebuah
gambar.
Menurut Surwono nugroho (2014 : 35) “Juru kamera harus membuat setiap
frame dalam sebuah shot berdasarkan prinsip-prinsip sinematik, yaitu keindahan
komposisi dari gambar-gambar bergerak.”
Penulis dan juga sebagai penata kamera dalam sebuah proses kerja penata
kamera perlu berdiskusi dengan sutradara dalam hal menentukan pengambilan
gambar pada kamera agar hasilnya tidak keluar dari naskah dan set yang telah dibuat
untuk mendapatkan hasil yang baik dalam membuat keputusan teknis dan kreatif.
Penata kamera juga harus memiliki ide untuk bisa menambahkan sebuah masukan
untuk pengadeganan yang akan dilakukan sutradara.
3.4.1 Pra Produksi
Dalam proses pra produksi merupakan tahapan yang sangat menentukan hasil
akhir, didalam tahapan ini penulis sebagai penata kamera harus menyiapkan beberapa
persiapan teknis maupun non teknis. Dengan terjalannya semua hal tersebut
diharapkan proses pengambilan gambar berjalan dengan baik.
210
Dalam tahap pra produksi ini, penulis berdiskusi dengan sutradara untuk
mementukan shot yang akan diambil sesuai dengan naskah. Penulis membuat
shootlist dari konsep yang telah dibuat sutradara. Penulis juga memberikan masukan
kepada sutradara mengenai shoot yang akan diambil yang bisa membuat hasil gambar
lebih menarik untuk di lihat. Dalam pengambilan gambar penata kamera juga akan
memperhatikan beberapa hal seperti:
1. Angle Kamera
a. High angle adalah pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih tinggi dan
menunduk ke arah subjek yang diambil, posisinya bisa dari belakang, samping
atau depan subjek. Fungsi dari teknik ini adalah untuk menciptakan karakter
subjek menjadi terlihat lebih kecil atau terintimidasi
b. Low angle adalah pengambilan gambar yang memposisikan kamera lebih
rendah dari subjek yang diambil. Fungsi dari teknik ini dalah untuk
menciptakan karakter subjek terkesan besar, berwibawah dan mengintimidasi.
c. Normal angle (eye level) adalah sudut pengambilan gambar yang menunjukan
kamera sejajar dengan mata subjek, posisinya bisa dari depan, samping atau
belakang subjek yang diambil. Fungsi dari teknik ini untuk memberikan kesan
karakter subjek terlihat netral.
211
d. bird eye view adalah pengambilan gambar dengan posisi dari ketinggian
subjek dan menunduk kebawah seperti sudut pandang seekor burung.
Digunakan untuk menunjukan posisi atau pergerakan subjek dalam skala
besar atau kolosal.
e. Frog’s eye adalah pengambilan gambar dengan ketinggian (hampir)
menyentuh tanah dan mendongkak ke atas menyerupai pandangan seekor
katak. Kesan yang di timbulkan adalah megah, tinggi, atau besar.
2. Ukuran gambar (framing)
a. ELS (Extreme long shot) adalah pengambilan gambar yang menampilkan
lokasi kejadian tanpa harus memperlihatkan subjek dengan jelas
b. LS (long shot) pengambilan gambar yang menampilkan hubungan subjek dan
lingkungannya secara keseluruhan
c. FS (full shoot) adalah pengambilan gambar yang memperlihatkan subjek
secara penuh dari kepala hingga kaki digunakan untuk menunjukan aktivitas
subjek kepada lingkunganya
d. KS (knee shot) pengambilan gambar memperlihatkan aktifitas subjek dari
lutut ke atas
e. MS (medium shot) pengambilan gambar yang memperlihatkan aktivitas
subjek dari pinggang ke atas namun lebih menunjukan ekspresi subjek.
212
f. MCU (medium close up) pengambilan gambar dari dada ke atas subjek. Untuk
memperlihatkan emosi dari subjek.
g. CU (close up) pengambilan gambar dari bawah dagu ke atas. Untuk lebih
menekankan ekspresi subjek namun tetap ada ruang di atas kepala.
h. BCU (big close up) pengambilan gambar dari dari bawah dagu sampai ke
dahi. Lebih menunjukan detail ekspresi subjek dengan headroom terpotong.
i. ECU (extreme close up) pengambilan gambar lebih spesifik pada bagian
tertentu subjek. Untuk mendramatisasi ekspresi subjek ke bagian mata atau
mulut saja.
j. OTS (over the shouder) pengambilan gambar dari belelakang subjek untuk
menunjukan suasana di depan subjek
3. Pergerakan kamera
a. Panning : gerakan kamera horizontal (posisi kamera tetap di tempat)
dari kiri ke kanan atau sebaliknya
- Pan right : gerakan kamera mendatar dari kiri ke kanan
- Pan left : gerakan kamera mendatar dari kanan ke kiri
b. Tilt : kamera yang bergerak pada satu sumbu untuk mendongkak
ke atas atau menunduk kebawah
- Tilt up : gerakan kamera mendongkak ke atas
- Tilt down : gerakan kamera menunduk ke bawah
c. Pedestal : gerakan kamera pada satu sumbu vertikal ke atas dan
kebawah
213
d. Crab : gerakan kamera menyamping menyerupai gerakan kepiting.
e. Track : gerakan kamera mendekati atau menjauhi subjek
- Track in : gerakan kamera mendekati subjek
- Track out : gerakan kamera menjauhi subjek
f. Follow : gerakan kamera mengikuti pergerakan subjek
g. ARC : Gerakan kamera memutar mengitari objek dari kanan ke kiri
atau sebaliknya
3.4.2 Produksi
Penulis sebagai penata kamera memulai merealisasikan sebuah skenario
menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati oleh penonton dalam bentuk karya visual.
Pada saat produksi penata kamera juga dibantu sutradara, penata cahaya dan
penata artistik untuk mendapatkan gambar yang sesuai dengan skenario. Selain itu
penata kamera, dan sutradara mendiskusikan komposisi gambar dan menjaga
continuity visual, dan penata cahaya agar look dan mood dapat tercipta sesuai konsep
skenario, penulis menggunakan peralatan pendukung kamera DJI ronnin L fungsinya
agar mempermudah pengambilan gambar sambil berjalan tanpa mengkhawatirkan
hasil rekaman akan goyang. Alat pendukung kamera lainya adalah tripod E-image
Bowl, fungsinya untuk mempermudah pengambilan gambar yang diam, dan
memperhalus movement kamera seperti tilt dan pan. Dengan adanya dua equipment
ini penulis dapat mengoptimalkan pengambilan gambar yang konsisten.
214
Hari pertama produksi berlokasi di grya alam ciganjur. Disini penulis
melakukan briefing dengan seluruh tim dan pemain tentang adegan yang akan
diambil karena banyak scene dihari pertama. Penulis bekerja sama dengan sutradara
dan penata suara dalam setiap adegan yang berlangsung, agar sesuai konsep dan
memperoleh hasil yang maksimal. Untuk pengambilan gambar dihari pertama penulis
melakukan setting equipment DJI ronin dan tripot dibantu asisten kamera untuk
memaksimalkan waktu. Setelah itu penulis melakukan setting kamera mulai dari
memilih lensa canon 16-35mm F2.8 L, setingan exposure,dan settingan output
kamera full HD 1080/60p sesuai dengan kesepakatan dengan editor. Meskipun dihari
pertama banyak hal yang mempengaruhi produksi, seperti faktor teknis dan non
teknis penulis tetap fokus dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan
adegan-adegan di grya alam ciganjur.
Hari kedua produksi masi berlangsung di lokasi yang sama dengan hari
pertama, hanya saja lebih memfokuskan pengambilan gambar di ruang terbuka atau
exterior. penulis memilih untuk menggunakan lensa canon 24-70 mm L untuk
mengoptimalkan pengambilan longshot dan medium tanpa repot mengganti lensa,
karena banyak scene yang memerlukan movement camera, penulis lebih sering
menggunakan DJI ronin agar gambar tidak shake pada movement track, dan crab.
Beberapa kendala seperti cuaca yang saat itu hujan dan kurangnya persiapan teknis
untuk menanganinya. Penulis dan sutradara akhirnya mensiasatinya dengan menukar
beberapa scene interior dengan eksterior yang harusnya di ambil pada sore hari.
215
Hari ketiga, produksi berpindah lokasi ke tanjung priok, dirumah kumuh.
Penulis bersama sutradara mendiskusikan sudut pengambilan gambar yang harus
disesuaikan dengan lokasi syuting yang sempit terutama di bagian interior. Penulis
memilih lensa Canon 16-35 mm L f/2.8 agar mendapatkan depth of field untuk
menghasilkan variasi ketajaman focus pada subjek dan bukaan aperture yang besar
agar mampu mengambil gambar dalam kondisi low light. Disaat yang sama penulis
juga terpaksa mengubah beberapa framing menjadi lebih padat mengingat persedian
lensa yang terbatas. Disamping itu juga permasalahan teknis yang memaksa penulis
untuk memaksimalkan ketersediaan battery yang mulai habis dan tidak adanya
fasilitas untuk charge battery.
3.4.3 Pasca Produksi
Dalam pasca produksi penulis ketika mendapingi editor dalam melihat hasill
pengambilan gambar saat produksi di lapangan, dan mengikuti setiap tahap editing
bersama editor guna mengetahui kebutuhan gambar, warna, letak shot dan shot
pilihan yang diinginkan dalam scenario.
Penata kamera juga ikut melakukan penyuntingan suara maupun gambar dan
membantu merevisi hasil sunting yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan
perbaikan, jika ternyata terdapat kekurangan.
Dan dari semua tahapan, dari segi perencanaan hingga dengan penyelesaian
akhir, harus ditaati, kecuali ada yang terikat aktualitasnya. Meskipun demikian tidak
216
berarti bahwa berbagai jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan tidak
dilaksanakan. Karena disetiap jenis kegiatan yang ada dalam tahapan itu merupakan
suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya.
3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:33) “Bertanggung jawab memperoleh
dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk menDrama televisiakan
sebuah motion picture atau Drama televisi, pengisian Drama televisi, dan
berhubungan dengan pemrosesan Drama televisi di laboratorium.”
Seorang kameramen secara umum mempunyai tugas dan tanggung jawab
berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana produksi,
mempelajari naskah, memilih peralatan kamera serta penunjangnya, bekerja sama
dengan sutradara dalam membuat shot list dan blocking camera, mempersiapkan alat-
alat dan mengecek kembali perlengkapan apa saja yang akan dibutuhkan pada saat
produksi, seperti kamera video, tripod, DJI ronin, dan lainya dalam kondisi baik.
Penulis dan sutradara bekerja sama dalam hal mengvisualisasikan naskah kedalam
audio visual (AV), agar hasil adengan yang dibuat tidak keluar dari naskah. Selain itu
penulis dan sutradara membuat blocking camera, dan camera report, untuk menjadi
panduan dalam pengambilan gambar dan mempermudah saat proses shoting
berlangsung. Penata kamera sangat bertanggung jawab dalam hal pengambilan
gambar dan mengikuti blocking camera dan shot list yang sudah dibuat agar gambar
yang dihasilkan sesuai arahan sutradara dan pra produksi. Penulis juga bertanggung
217
jawab dalam hal komposisi pengambilan gambar dan pergerakan kamera dengan
sempurna. Penulis juga harus membantu peran sutradara untuk mengatur blocking
camera dan tata letak cahaya yang akan digunakan dalam sebuah produksi.
3.4.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep kreatif
Penulis sebagai penata kamera memiliki konsep kreatif di drama televise “SAM”
yang bergendre action didalam drama televisi ini penulis mulai membayangkan
shot yang akan diambil, pergerakan kamera yang menarik agar penonton tidak
merasa jenuh. Sebagai penata kamera, penulis juga harus mempunyai rasa (sense
of art) kreatifitas dalam menciptakan sebuah gambar dan membangun mood suatu
gambar.
B. Konsep Produksi
Dalam proses produksi penulis sebagai penata kamera menerapkan apa yang di
arahkan sutradara dan mengambil gambar sesuai director treatment yang sudah
dibuat. Dan penulis juga harus memperhatikan angle camera, frame size, dan juga
pergerakan kamera agar mendapatkan gambar yang sesuai.
C. Konsep Teknis
Dalam proses ini penulis menggunakan camera canon eos C200, dan lensa
canon 16:35 mm f/2.8L, canon 24:70 mm f/2.8L, canon 70-200 mm f/2.8L,
dan 50mm f/1.2L. penulis juga menggunakan DJI ronin agar movement
218
kamera tidak shake dan tripod untuk pengambilan gambar yang diam agar
gambar terlihat konsisten.
3.4.6 Kendala Produksi Dan Solusinya
Beberapa kendala yang terjadi pada saat produksi yang menghambat
terjadinya prosess produksi. Yaitu:
Kendala : pada saat proses pengambilan gambar exterior, cuaca tidak
mendukung
Solusi : mengambil scene interior, sambil menunggu hujan reda.
Kendala : kurangnya kru untuk asisten kamera sehingga proses setting
kamera memakan waktu.
Solusi : dalam hal ini penulis meminta bantuan dari penata cahaya,
disaat scene exterior. karena di scene itu lighting tidak di perlukan.
Kendala : penggunaan elektronik gimbal (DJI Ronin) tidak efektif untuk
pengambilan scene Fighting karena gambar terkesan stabil sehingga kurang
dramatis.
Solusi : penulis memegang kamera secara langsung tanpa
menggunakan alat pendukung kamera (handheld) agar memunculkan efek
dramatis
219
Kendala : pada saat pengambilan handheld ternyata gambar yang
dihasilkan mengalami shake yang tidak terlihat dalam viewfinder camera
(micro vibration) tetapi terasa saat diperhatikan pada bagian sudut viewfinder.
Solusi : penulis menggukan floating, kamera digoyang sengaja tetapi
tetap menjaga agar goyangan gambar tetap konsisten dan tidak acak.
Lembar Kerja Penata Kamera
1. Konsep Penata Kamera
2. Kamera Report
3. Blocking Camera
4. Spesifikasi Camera
220
3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera
3.4.7.1 Konsep Penata Kamera
Penulis sebagai penata kamera Drama Televisi “SAM” ini bergenre action, di
dalam drama televisi ini penulis menggunakan kamera Canon EOS C200 dan juga
beberapa lensa Canon 16:35 mm f/2.8L, canon 24:70 mm f/2.8L, canon 70-200
mm f/2.8L, dan 50mm f/1.2L, penulis juga menggunakan DJI ronin L untuk
pengambilan movement, dan tripod untuk pengambilan yang diam.
Penulis mulai membayangkan shoot yang akan diambil, pergerakan kamera
yang menarik agar penonton tidak merasa jenuh. Sebagai penata kamera, penulis
juga harus mempunyai rasa (sense of art) kreatifitas dalam menciptakan sebuah
gambar dan membangun mood suatu visual.
Pada saat adegan fighting, penulis lebih banyak menggunakan handheld agar
mendapatkan efek shaking sehingga gambar lebih terkesan dramatis, penulis juga
lebih sering menggunakan lensa 16-35 mm f/2.8L agar dapat mengambil gambar
dalam sudut pengambilan yang sempit dan bukaan yang besar mengingat scene
interior yang minim cahaya, dan untuk meminimalisasi pergantian lensa,
mengingat lokasi tidak memungkinkan untuk membawa alat yang banyak.
Dilokasi Grya alam ciganjur penulis menggunakan DJI ronin untuk
mengambil beberapa movement follow, crab, dan track in. pada lokasi ini penulis
sering berganti lensa mulai dari canon 70-200 mm untuk mengambil shot dari
221
jauh, agar menghasilkan depth of field pada gambar, dan lensa canon 24-70mm
untuk mengambil gambar yang luas, untuk kebutuhan full shot dan medium shot.
Untuk lokasi jalanan yang diambil pada malam hari, penulis menggunakan
lensa 50mm f/1.2 untuk memanfaatkan pencahayan yang tersedia, karena kondisi
pencahayaan yang terbatas dan tidak memungkinkan untuk menggukan lighting
tambahan. Dilokasi ini penulis juga sering menggunakan DJI ronin untuk
pengambilan movement follow.
222
CAMERA REPORT
Produksi : Upstairs Produser : Remi S. Rohani
Judul : SAM Sutradara : Virgiawan Akbar
Durasi : 24 menit Camera person : Jody Christian
Tabel Camera Report
NO SCENE SHOT Visual Take Good No
Good
direction
Shot
size
Angle Movement
1 1 1 KS Low Follow 1 NG Samy masuk ke dalam rumah,dan
menuju ruang tamu. 2 2 NG
3 3 NG
4 4 G
5 2 FS Eye level Still 1 NG Samy mengambil bingkai foto
dan argus turun dari tangga
menghampiri samy. 6 2 NG
7 3 NG
8 4 G
9 3 OTS High
angle
Still 1 G Samy memegang bingkai foto
keluarganya
10 4 MS Eye level Still 1 NG Argus memberikan semangat
kepada samy sambil menepuk
pundak samy. 11 2 G
12 6 OTS Low angle Still 1 NG Samy hormat kepada Argus
13 2 1 MS Eye level Still 1 NG Sammy bersiap-siap,
223
14 2 G menggunakan atribut kepolisian
15 2 CU Frog eye Still 1 G Sammy memakai sepatu
16 3 MS Eye level Still 1 NG Sammy menodongkan Pistol ke
arah kamera 17 2 G
18 4 FS Low angle Still 1 G Samy berjalan di koridor kantor
19 3 1 FS Eye level Tilt down 1 NG Samy dan anggota kepolisisan
berlari menuju lokasi
penyergapan 20 2 G
21 2 CU Frog eye Crab right 1 G Langkah kaki
22 3 BCU Eye level Follow 1 G Ekspresi samy
23 4 FS Eye level Crab right 1 G Kelompok penyergapan
memasuki gang. 24 5 FS Eye level Pan right 1 G
25 4 1 CU High
angle
Still 1 G Firdaus sedang mengemasi ganja.
26 2 CU Low angle Still 1 G Jam dinding
27 3 KS Low angle Still 1 NG Samy menodongkan pistol kea
rah Firdaus dan mendekati
Firdaus dari belakang di ikuti
anggota kepolisian yang lainya
28 2 NG
29 3 G
30 4 Fs Low angle Still 1 G
31 5 CU High
angle
Still 1 G
32 6 OTS Low angle Still 1 NG Salah satu anggota penyergapan
melakukan penggeledahan dan
mendapati bungkusan yang
mencurigakan
33 2 G
34 7 CU Eye level Still 1 G
35 8 BCU Low angle Still 1 NG Anggota penyergapan memegang
bungkusan yang dicurigai 36 2 G
37 9 BCU Eye level Follow 1 G Firdaus berlutut sambil
menggakat kedua tanganya, 38 10 MS Eye level Follow 1 G
224
39 11 KS Eye level Pan right 1 G kemudian diborgol oleh Sammy
dan di bawa ke kantor polisi 40 12 MS Eye level Pan right 1 G
41 5 1 KS Eye level Still 1 G Argus sedang duduk di
ruangannya
42 2 FS Eye level Panright 1 NG samy masuk keruangan argus
untuk laporan 43 2 NG
44 3 G
45 6 1 FS Low angle Still 1 NG Samy masuk ke rumah dan duduk
di ruang tamu sambil
memandangi foto keluarga 46 2 G
47 2 CU Eye level Still 1 G Sammy memandangi foto
keluarga dari sofa.
48 7 1 FS Low angle Crab right 1 NG Sammy terlihat sedang latihan di
pendopo 49 2 G
50 2 FS Low angle Still 1 NG
51 2 G
52 3 KS Eye level Follow 1 G
53 4 CU Eye level Still 1 NG
54 2 G
55 5 MS Eye level Still 1 G Samy melihat ke arah handphone
yang berbunyi dan menghampiri
meja 56 6 MS Eye level Still 1 G
57 7 CU High
angle
Still 1 G Samy mengankat telpon dari
argus
58 8 CU Low angle Still 1 G
59 9 BCU Eye level Still 1 NG Sammy berbicara dengan argus
melalui handphone 60 2 G
61 10 MS Eye level Crab left 1 NG Sammy berjalan menuju ke
kantor
225
62 8 1 MS –
FS
Eye level Crab left 1 NG Samy memasuki ruangan argus
untuk melapor 63 2 NG
3 G
64 2 MS Eye level Still 1 NG Argus sendang duduk dan
membaca laporan informasi dari
kantor pusat 65 2 NG
66 3 G
67 9 1 MS-
group
shot
Eye level Follow 1 NG Samy berjalan menuju lapangan
untuk menginstruksikan tim
penyergapan 2 G
68 2 CU Eye level Still 1 G Ekspresi team penyergapan
69 3 OTS Eye level Follow 1 NG
70 2 G
71 4 MS Eye level Still 1 G Samy berjalan meninggalkan
lokasi
72 10 1 ELC Eye level Pan right 1 G Samy memasuki halaman rumah
Fredrik
73 2 FS Eye level Follow 1 NG Team penyergapan di tembak
satu persatu oleh anak buah
Fredrik 74 2 NG
75 3 G
76 3 GS Eye level Follow 1 G
77 4 KS Low angle Follow 1 NG Samy menembak ke arah anak
buah fredik 78 2 G
76 5 FS Low angle Still 1 G Anak buah Fredrik menembak
kea rah tim penyergapan
77 6 FS-KS Eye level Follow 1 NG Salah satu anak buah fredik
menembak ke arah Samy 2 G
78 7 MS Low angle Still 1 G Penembak jitu menembak
satupersatu team penyergap 79 8 ELS Low angle Still 1 G
80 9 BCU High Still 1 G
226
angle
81 10 MS Eye level Follow 1 NG Samy berlari menghindari
tembakan dari sniper 82 2 G
83 11 KS Low angle Follow 1 NG Samy bersembunyi di balik
tembok 84 2 G
85 12 MS Low angle Follow-tilt
up
1 NG Samy menembak sniper dari
kejauhan 86 2 G
87 13 MS Eye level Follow 1 NG Samy berjalan masuk ke rumah
Fredrik 2 G
88 11 1 MS Low angle ARC 1 G Fredrik sedang berdiri di samping
kolam sambil melihat jam tangan 89 2 ECU High
angle
Still 1 G
90 3 ECU Low angle Still 1 G
91 12 4 MS Low angle Follow 1 NG Samy memasuki ruangan dan
dihadang oleh anak buah Fredrik.
Pistol yang di pegang samy
terpental, tanpa berpikir Panjang
Samy menghadapi mereka
dengan tangan kosong
92 2 G
93 5 OTS Eye level Still 1 G
94 6 FS High
angle
Follow 1 NG Samy membanting salah satu
anak buah Fredrik 95 2 G
96 7 CU Low angle Still 1 samy di tendang dan berguling
kea rah tengah ruangan
97 8 FS Eye level Follow 1 NG Anak buah Fredrik berdatangan
dan mengepung samy. Dan mulai
mengerok samy. 98 2 NG
99 3 G
100 9 CU Low angle Follow 1 G Fredrik memasuki ruang tamu
101 10 MS Eye level Still 1 G Samy melihat Fredrik dan kaget
102 11 KS Eye level Still 1 NG Fredrik menyapa samy dan
227
103 2 G bersiap untuk bertarung
103 12 MS Eye level Follow 1 NG Samy menyerang Fredrik, tetapi
karna perbedaan ilmu beladiri
yang jauh, samy dijatuhkan
Fredrik hanya dengan sekali
pukul
104 13 CU Eye level Follow 1 NG
105 2 G
106 14 MS Eye level Still 1 G Fredrik melepas tongkat dan jas
kemudian melanjutkan
pertarungan
107 15 FS Low angle Follow 1 NG Samy bangun dan menyerang
Fredrik lagi 2 G
108 16 MS Low angle Follow 1 G Samy terjatuh kesakitan
109 17 MS Eye level Follow 1 G Fredrik mengambil tongkat,dan
memukul samy yang sedang
mencoba untuk bangun.
110 18 Fs Eye level Still 1 G Fredrik meninggalkan ruangan
111 13 1 MS Eye level Still 1 NG Argus memarahi samy karena
gagal menangkap Fredrik 112 2 NG
123 3 G
124 2 MS Eye level Still 1 NG Samy minta maaf kepada argus
atas kegagalannya 125 2 G
126 3 KS Eye level Track in 1 G Karin masuk ke ruangan untuk
melapor
127 4 MS Eye level Follow 1 G Samy keluar dari ruangan
128 14 1 MS High
angle
Follow 1 NG Karin mengejar samy
129 2 FS Low angle Follow 1 NG
130 3 CU Low angle Still 1 G
131 4 FS Low angle Still 1 G Karin membujuk samy
228
132 5 FS Eye level Still 1 G
133 6 LS Low angle Still 1 G
134 7 SS Eye level Still 1 G
135 8 MS Eye level Follow 1 NG Samy berjalan meninggalkan
Karin 136 2 G
137 9 BCU Eye level Still 1 G Ekspresi Karin
138 15 1 MS Eye level Still 1 NG Argus sedang menelpon di
ruanganya. Namun saat ada yang
mengetok pintu ruangan argus
langsung mematikan telpon dan
memasukan DVD yang berada di
atas mejanya
139 2 G
140 2 MS Eye level Still 1 G Karin menguping pembicaraan
argus dari depan pintu.
141 3 MS Eyelevel Still 1 G Karin memberikan laporan
kepada argus, dan meninggalkan
ruangan
142 16 1 KS Eye level Follow 1 G Argus meninggalkan ruangannya
143 2 FS Low angle Still 1 NG Argus berjalan menuruni tangga
144 2 G
145 3 KS Low angle Still 1 NG Karin mematamatai argus yang
turun dari tangga 146 2 G
147 4 MS Eye level Still 1 NG
148 2 G
149 5 FS High
angle
Still 1 NG Karin naik tangga
150 2 G
151 6 KS Low angle Pan right 1 G Karin masuk ruangan argus dan
mencari CD yang ia curigai 152 7 CU High Follow 1 G
229
angle setelah itu Karin meninggalkan
ruangan
153 17 1 CU Low angle Still 1 G Karin memasukan kaset ke dalam
dvd player
154 2 CU Low angle Still 1 G Jari Karin mengotak atik laptop
155 3 BCU Eye level Still 1 G Ekspresi kaget Karin
156 4 CU Low angle Still 1 G Karin memasukan CD ke dalam
Tas
157 18 1 FS Low angle Still 1 NG Karin memarkir motor dan
bergegas menuju ruangan argus 158 2 G
159 2 CU Low angle Still 1 G
160 3 MS Eye level Still 1 G
161 4 KS Eye level Still 1 G
162 19 1 FS Eye level Pan right 1 G Argus masuk keruangannya dan
panik karena CD yang di simpan
di dalam laci sudah tidak ada
163 2 MS Eye level Follow 1 G Samy masuk ke ruangan adan
berbicara dengan argus.
164 20 Di sela pembicaraan masuklah
Karin datang dan langsung
menodongkan pistol kea rah
argus
165 3 FS Low angle Still 1 G Argus memprofokasi samy untuk
membela diri
166 4 MS Eye level Follow 1 G Karin menembak argus
167 5 BCU Eye level Still 1 G Sammy kaget
168 6 FS Low angle Strack in 1 G Argus terbaring di lantai
169 7 MS Eye level Follow 1 Sammy mendekati Karin
170 8 KS Low angle Still 1 Sammy menendang pistol Karin
230
171 9 MS Eye level Follow 1 Samy dan karin bertarung. Karin
yang terkunci oleh serangan samy
berusaha menjelaskan apa yang
sebenarnya terjadi. Hingga Karin
mengeluarkan CD.
172 21 1 KS Lwo angle Still 1 Samy menyuruh Karin untuk
membuktikan isi dari CD
173 2 CU Low angle Still 1 Samy menutup lap top dan
meminta Karin untuk
membantunya menangkap
Fredrik
174 22 1 FS High
angle
Still 1 NG CCTV
231
Blocking Kamera
1. Rumah Samy
2. Gang
3. Koridor
232
4. Kontrakan
5. Kantor
233
6. Rumah
7. Pendopo
234
8. Lapangan
9. Halaman Rumah Fredrik
235
10. Rumah Fredrik
236
11. Jembatan Veldrome
237
12. Kampus BSI
238
Spesifikasi Kamera dan Alat Pendukung Kamera
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
Canon C200
Sensor Super 35mm type CMOS
Total pixels Per sensor approx. 9.84 Megapixel (4206 x 2340)
Dynamic Range 15 Stops (Cinema RAW Light1), 13 Stops
(MP4/Canon Log3)
Image processor Dual Digic DV6
Lens mount Canon EF Mount
ND filter Clear, 2,,4,6,8,10 -stop
Focus Control Manual via lens, manual via RC-V100
Auto Focus
Image stabilization No / Tergantung lensa yang digunakan
Exposure metering (a) Standard (centre-weighted metering)
(b) Spotlight
(c) Backlight (compensation)
239
ISO Sensitivity 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, 12800,
25600, [51200,102400]
Auto Focus System Dual Pixel CMOS AF supported
Manual focus, one-shot AF, continuous
AF, AF-Boosted MF, face detection AF
(hanya berfungsi saat menggunakan lensa
yang memiliki AF)
Shutter speed 1/3 stop display: 1/1, 1/1.26, 1/1.59, ---,
1/1600, 1/2000 (total of 34 settings)
1/4 stop display: 1/1, 1/1.19, 1/1.41, 1.68 --
-, 1/1700, 1/2000 (total of 45 settings).
RAW Recording options RAW (Cinema RAW Light)
Internal Recording Cinema RAW Light 4, 5, MP4, XF-AVC6
Recording time (CFast 2.0™card) 128GB card 15 Mins (4K Cinema RAW
Light 1Gbps VBR)
Recording time (SD Card) 128GB card 110 mins (MP4, 150Mbps),
485Mins (MP4, 35Mbps)
128GB card 105 mins (XF-AVC7,
160Mbps), 375 mins (XF-AVC8, 45Mbps)
Recording Formats
Cinema RAW Light 9, 10 (CFast 2.0™),
MP4 / XF-AVC11 (SD card)
Format Output 4K DCI and UHD, 1920 x 1080
59.94/50/29.97/25/24/23.98p & 120p in
HD
240
DJI Ronin L
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
Fitur Supports Cameras up to 16 Pounds
Precision of Control: ±0.02°
Transmitter for Remote Pan/Tilt Control
Tool-Less Balance Adjustment System
Assistant Software for iOS and Windows
Bluetooth Wireless Interface for Setup
15mm Rods + Mount Points for Accessories
USB and PowerTap Power Outputs
Gimbal Tuning Stand Included
241
Tripot E-Image Bowl 50mm
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
Canon 16-35mm F/2.8 L
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
242
Canon 24-70mm f/2.8 L
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
Canon 70-200mm F/2.8L
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
243
Canon 50mm F/1.2mm L
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
DJI Phantom 3
(Sumber: www.bsmentertaiment.com)
244
3.5 Proses Kerja Lighting
Tata lampu untuk televisi merupakan pengembangan dari tata lampu
panggung dan film sebab tata lampu untuk televisi mempunyai karakter tersendiri,
baik dari segi peralatan yang elektronis maupun sifat-sifat acaranya. Produksi acara
televisi dapat disiarkan secara langsung atau direkam terlebih dahulu.
Pencahayaan dalam proses produksi siaran sangat penting karena
pencahayaan yang pas menjadikan acara tersebut nyaman untuk dilihat. Penata
cahaya atau Lighting Man, penting untuk sebuh produksi program acara karena orang
yang memegang jabatan tersebut bertanggung jawab penuh atas pencahayaan yang
pas dalam proses produksi program acara. Dalam pencahayaan, seorang lighting man
harus mengetahui teknik pencahayaan.
Dalam kaitannya dengan masalah penata cahaya, satu hal yang tidak boleh
dilu-pakan oleh seorang kameraman adalah penempatan kamera harus sedemikian
ripa sehingga kamera membelakangi pintu atau jendela, karena melalui pintu atau
jendela ter-sebut, cahaya masuk ke dalam ruangan.
Shooting adalah melukis dengan cahaya. Unsur cahaya sangat penting dalam
pembuatan film maupun acara televisi. Cahaya tidak selalu berurusan dengan lampu.
Ada sumber cahaya lain selain dari sumber lampu. Secara sederhana ada dua jenis
sumber pencahayaan, yakni pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan buatan
(artifical).
Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi sebagai berikut:
245
1. Memenuhi syarat level gambar kamera tv sesuai dengan standart teknik
pertelevisian
2. Menghasilkan prospektif 3D dan efek kedalaman gambar
3. Menghasilkan efek dramatis dan efek visual lainnya
4. Dapat digunakan sebagai efek penentu waktu sebuah adegan
5. Menunjang komposisi shoot
Lighting Director bertugas sebagai seorang yang bertanggung jawab terhadap
keberhasilan penataan cahaya di studio baik secara artistik maupun yang mampu
menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskahnya.
Melalui penata cahaya, dapat diciptakan suasana yang dapat menyentuh emosi
pemirsa, misalnya suasana sedih, gembira, sakral, dan bahkan suasana mesum
sekalipun. Demikian pula melalui penataan cahaya dapat memberikan kesan orang itu
sedang marah, sedih dan berwibawa. Jadi, meskipun kini telah ditemukan kamera
video dengan sensitivitas yang sangat tinggi, yang di dalam suatu ruangan yang
cukup luas gambarnya dapat diambil dengan sangat jelas, tidak berarti mampu
menggeser peranan tata cahaya, sebab dengan pencahayaan terhadap suatu objek,
akan menciptakan gambar atau menjelaskan bentuk objek tersebut dengan terang dan
indah.
Penata cahaya dapat menghasilkan berbagai sinar; sinar putih atau sinar
matahari (day light) dari sinar berwarna. Sinar putih mengandung banyak warna biru,
246
di samping tentu saja mengandung warna lainnya, misalnya, merah dan hijau. Untuk
televisi hitam putih digunakan sinar putih ini, sedangkan untuk televisi berwarna
dibutuhkan sinar yang berwarna pula. Penilaian gambar yang baik adalah apabila
warna gambar itu mendekati warna aslinya. Oleh karena itu, dalam penataan cahaya
selalu diupayakan agar gambar sesuai dengan warna aslinya. Untuk itu diperlukan
pemasangan filter di depan atau pada lampu yang dipergunakan. Filter ini berfungsi
sebagai penyaring cahaya dan hanya cahaya atau sinar yang diperlukan saja yang
mampu menembusnya. Temperatur sinar itu juga ikut menentukan warna dalam
penataan cahaya. Temperatur yang diperlukan untuk televisi warna berkisar antara
3.000 sampai 3.400 derajat kelvin.
Menyinari objek artinya memberikan pencahayaan agar objek atau subjek bisa
terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan
tidak semua bayangan yang tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tertentu bayangan
bisa dihilangkan, dikurangi, atau bahkan ditambahkan. Perlu tidaknya bayangan atau
shadow, lagi-lagi sangat bergantung pada konsep film itu sendiri.
Dalam penataan cahaya pada produksi acara televisi terdapat berbagai istilah
sebagai berikut:
a. High key lighting: sejenis penyinaran untuk suatu scene yang menghasilkan gambar
dengan gradasi, terutama abu-abu hingga putih. Daerah abu-abu gelap hingga
warna
hitam hanya kelihatan pada daerah yang terbatas.
247
b. Low key lighting: cara penyinaran untuk suatu scene yang menghasilkan gambar
dengan gradasi, terutama antara abu-abu hingga hitam. Daerah abu-abu terang
hingga
warna putih hanya kelihatan pada daerah terbatas.
c. Key light: suatu sumber penyinaran terarah dan merupakan sumber penyinaran
utama
terhadap suatu subjek atau area tertentu
d. Base light: penyinaran yang menyebar, rata, dan hampir tidak menghasilkan
bayangan.
Cukup untuk dapat menghasilkan gambar televisi, kalau ditinjau dari segi teknis,
tetapi
masih harus ditambah dengan beberapa jenis lampu lainnya agar didapatkan
gambar
yang lebih artistik.
e. Fill light: merupakan penyinaran tambahan dengan maksud tertentu, yaitu untuk
mengurangi bayangan dari samping yang mungkin ditimbulkan oleh lampu jenis
lainnya.
f. Cross light: penyinaran yang sama kuat ke depan subjek dari dua arah dengan sudut
sama besar terhadap sumbu optis kamera pada bilang horizontal.
248
g. Back light: penyinaran dari belakang subjek dengan kedudukan sejajar dengan
bidang
vertikal yang melalui sumbu pada optis kamera.
h. Side back light: penyinaran dari arah belakang subjek dengan kedudukan tidak
sejajar
dengan bidang vertikal yang melalui garis sumbu optis kamera.
i. Eye light: penyinaran terhadap seseorang untuk menghasilkan pantulan oleh mata
atau gigi tanpa menambah jumlah cahaya yang berarti terhadap subjek itu
sendiri.Biasanyaberasal dari lampu berdaya kecil yang terpasang pada kamera dan
khusus dirancanguntuk maksud tertentu.
j. Set light: penyinaran untuk latar belakang atau set yang terpisah dari penyinaran
untuksubjek utamanya.
Ada tiga jenis cahaya yang dihasilkan oleh ketiga jenis pemasangan lampu,
masing-masing sebagai key light, back light, dan fill light. Key light merupakan
cahaya utama yang menyinari subjek, fill light dipergunakan untuk menghilangkan
cahaya yang ditimbulkan oleh key light tersebut, sedangkan back light dipergunakan
bagi seluruh dimensi gambar. Apabila tidak mempergunakan back light ini, gambar
yang dihasilkan akan datar, tidak tajam, atau tidak berbentuk. Dalam menentukan
posisi ketiga jenis lampu ini, harus mempertimbangkan hubungan antara posisi
kamera dengan subjeknya.
249
Key Light merupakan sinar utama yang dipergunakan sebagai cahaya yang
ditujukan kepada subjek dan sebagai akibat penyinaran ini timbul bayangan.
Penempatan key light pada sudut 20° - 40° ke samping kiri atau kanan nose line, dan
30° - 40° di atas subjek. Biasanya, sinar yang digunakan pada key light ini merupakan
seberkas sinar dari hard light dan terfokus pada subjek, bila yang dikehendaki
timbulnya efek dramatik. Banyaknya sumber cahaya untuk key light, tergantung dari
banyaknya sudut pengambilan kamera. Oleh karena itu, dalam pengaturan sumber
cahaya diatur dari beberapa arah dengan berbagai intensitas.
Fill light digunakan untuk mengurangi atau kalau mungkin menghilangkan
sama sekali bayangan yang ditimbulkan oleh key light. Fill light dapat
menghilangkan kesan wajah keras dengan cara mengurangi kontras yang disebabkan
oleh key light. Pemasangan fill light harus 30° di sebelah view line dan berlawanan
dengan posisi key light, dan dari posisi ini fill light akan menipiskan bayangan tadi.
Back light yang dipasang pada sisi lain key light atau dipasang di belakang,
tepat di tengah-tengah dan membentuk garis pada hidung, yang disebut nose line.
Back light dipasangan di belakang subjek sehingga dalam menempatkan kameranya
kamerawan tidak sampai mengarahkan lensa tersebut ke cahaya yang datang dari
back light ini.
250
3.5.1. Pra Produksi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pula dalam pengaturan cahaya dalam
proses produksi dan penayangan sebuah produk atau program televisi, diantaranya:
1. Arah Cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari
sumber cahaya tadi. Dengan demikian, kita akan tahu bayangan yang dihasilkan
cahaya tadi jatuh di mana. Peletakan sumber cahaya di atas subjek akan
menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber
cahaya dari arah bawah subjek. Arah pencahayaan ini biasanya disebut sebagai down
angledan up angle. Down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh ke arah
tubuh. Up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan
penempatan pencahayaan seperti ini subjek akan kelihatan powerfuldan gagah.
2. Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahayaan itu
sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft
light. Hard light mempunyai karakteristik pencahayaan yang kuat, dimana shadow
atau bayangan lebih terlihat jelas. Soft light memiliki karakter sebaliknya, antara
pencahayaan dengan bayangan hanya memiliki perbedaan yang tipis.
3. Rasio pencahayaan merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest.
Perbandingan 2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area
gelap. Teknologi video memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki
intensitas 4 kali lebih terang dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur
detail bayangan atau shadowakan hilang.
251
4. Kontrol cahaya ini merupakan metode untuk menambah atau mengurangi
pencahayaan dari sumber cahaya. Penambahan atau pengurangan ini untuk
menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya matahari yang memancar masuk
pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang ditempelkan dekat sumber
cahaya.
3.5.2. Produksi
Penataan cahaya dalam produksi siaran sangat menentukan bagus tidaknya
kualitas teknik film tersebut. Seperti fotografi, film juga dapat diibaratkan melukis
dengan menggunakan cahaya. Jika tidak ada cahaya sedikitpun maka kamera tidak
akan dapat merekam objek.
Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video cukup memperhatikan
perbandingan Hi light (bagian ruang yang paling terang) dan shade (bagian yang
tergelap) agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut hight contrast. Sebagai contoh
jika pengambilan gambar dengan latar belakang lebih terang dibandingkan dengan
artis yang sedang melakukan acting, kita dapat gunakan reflektor untuk menambah
cahaya.
Reflektor dapat dibuat sendiri dengan menggunakan styrofoam atau
aluminium foil yang ditempelkan di karton tebal atau triplek, dan ukurannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
252
Perlu diperhatikan karakterisktik tata cahaya dalam kaitannya dengan kamera
yang digunakan. Lebih baik sesuai ketentuan buku petunjuk kamera minimal lighting
yang disarankan. Jika melebihi batasan atau dipaksakan maka gambar akan terlihat
seperti pecah dan tampak titik-titik yang menandakan cahaya under. Perlu
diperhatikan juga tentang standartwarna pencahayaan film yang dibuat yang disebut
white balance. Disebut white balance karena memang untuk mencari standar warna
putih di dalam atau di luar ruangan, karena warna putih mengandung semua unsur
warna cahaya.
3.5.3. Pasca Produksi
Tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata cahaya dalam tahap ini yang
dilakukan penata cahaya hanya sebatas:
1. Merawat semua equitment yang telah dipakai, agar dapat beroperasi dan digunakan
untuk pembuatan/tahap selanjutnya.
2. Me-review hasil tata cahaya yang telah di record saat produksi oleh editor.
3. Presentasi dan evaluasi
253
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Lighting
Seperti profesi lainnya, penata cahaya sebagai bagian dan kru produksi film
dan televisi mempunyai tugas serta tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya
seorang penata cahaya tidak bekerja sendiri dan secara umum tugas serta tanggung
jawab penata cahaya meliputi:
1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana produksi.
2. Menginterplementasikan sebuah adegan atau scene.
3. Memberikan masukan bagaimana agar bisa mendapatkan mood pencahayaan yang
baik.
4. Memilih peralatan lighting serta penunjangnya.
5. Bekerjasama dengan sutradara dan kameramen.
6. Melakukan set lighting atau bloking lighting sesuai keinginan sutradara
3.5.5. Proses Penciptaan Karya
Dalam proses penciptaan suatu karya, seorang seniman atau kreator dalam
menuangkan ide-idenya dapat melalui beberapa tahapan, diantaranya:
1. Membuat desain untuk menemukan suatu bentuk yang optimal.
2. Penyelesaian bentuk karya dengan media disesuaikan.
254
Kesuksesan dalam menghasilkan suatu karya ditentukan oleh pengaturan atau
penyusunan unsur-unsur berdasarkan kaidah-kaidah komposisi, seperti gelap-terang,
tekstur dan warna dalam karya tersebut. Sedangkan komposisi adalah kesatuan,
keseimbangan dan irama.
Kesatuan: dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu: statis, dinamis, dan
metastalis. Statis memiliki sifat tenang dan stabil, dinamis memiliki sifat fleksibel
dan mudah menyesuaikan, dan metastatis memiliki sifat campuran antara statis dan
dinamis.
Keseimbangan: tidak berat sebelah, dalam hal ini seimbang berdasarkan nilai
rasa. Keseimbangan dalam komposisi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: Simetris,
Asimetris, dan Memusat.
Irama: merupakan penyusunan unsur-unsur rupa secara teratur dari
pengulangan suatu unsur rupa. Untuk menimbulkan kesan gerak pada suatu bentuk.
Macam-macam tipe dalam irama, yaitu type repetitive, type alternative, dan type
progresif.
3.5.6. Kendala dan Solusi
A. Kendala
Kendala dan kesalahan bisa terjadi pada siapapun demikian juga bisa terjadi
pada seorang penata cahaya. Kesalahan bisa diminimalisasi bahkan seharusnya bisa
255
di hindari jika kita bisa melewati semua prosedur dengan baik. Berikut merupakan
kesalahan-kesalahan berdasarkan pengalaman penulis serta teman-teman di lapangan:
1. Persiapan peralatan shooting termasuk peralatan tata cahaya dan pendukungnya
memang dipersiapkan oleh teknis. Tapi baiknya, sebagai penata cahaya saya juga
harus ikut mengecek serta keseluruhan apakah peralatan lighting serta alat pendukung
lainnya bisa bekerja dengan baik. Bukan tidak boleh percaya pada teknis yang
memang bertugas menyiapkan peralatan, karena sebagai penata cahaya seharusnya
saya yang paling tahu tentang semua fungsi peralatan lighting.
2. Di lapangan apapun bisa terjadi, karena merasa sudah terbiasa dengan kondisi yang
sama atau mirip, terkadang penata cahaya menyepelekan tempat atau lokasi
pengambilan set lokasi. Sebelum berangkat ke lapangan. Jangan terlalu berasumsi
bahwa di lapangan sama saja. Jika saya tidak sempat untuk hunting lokasi yang akan
dijadikan tempat pengambilan gambar.
3. Produksi acara televisi dan film merupakan teamwork, saling keterkaitan antara
satu kru dengan kru yang lainnya. Sebuah produksi akan berantakan ketika kerjasama
tidak berjalan dengan baik. Kerjasama yang baik adalah ketika kita tahu persis semua
job desk masing-masing. Kita harus sepakat untuk saling menghargai, dan ini yang
dinamakan profesionalisme. Adu argumentasi adalah yang sangat wajar bahkan baik,
tapi lakukanlah hal tersebut pada saat pra produksi atau saat break produksi.
256
4. Penyakit alamiah ini bisa terjadi pada siapapun adalah lupa, termasuk pada seorang
penata cahaya professional sekalipun. Karena lupa, bisa sangat membahayakan
sebuah produksi. Kesalahan lupa ini biasanya karena faktor kesengajaan juga.
B. Solusi
1. Persiapan yang matang sebelum shooting dari pra produksi, produksi hingga pasca
produksi.
2. Pelajari semua konsep, teknis dan fungsi yang ada pada lighting, terlebih jika
peralatan tersebut jenis terbaru dan belum pernah anda gunakan secara detail
fungsinya.
3. Hunting lokasi sebelum shooting agar lebih mudah beradaptasi dengan lokasi yang
akan saya ambil gambar dan set penempatan lighting dalam proses shooting nanti.
4. Selalu jaga hubungan baik terhadap semua kru terutama sutradara, karena
sutradaralah yang bertanggung jawab dalam sebuah produksi hingga hasil film yang
akan dibuat menjadi master.
257
3.5.7. Lembar Kerja Lighting
1. Konsep Kerja Lighting
A. Jenis Pencahayaan
1. Cahaya Langsung (Direct Light)
Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali.
Cahaya ini langsung mengenai benda tanpa terhalangi apapun.
2. Cahaya Tidak Langsung (Diffused Light)
Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh
kabut awan atau karena debu yang berterbangan.
3. Reflected Light
Cahaya yang dipantulkan, terjadi ketika direct light memantul dari
permukaan tertentu. Reflektor: Air, Cermin, Tembok berwarna putih, pasir,
batuan, dan jalan beraspal.
4. Window Light
Cahaya yang datang melalui celah atap, jendela, atau lubang.
258
2. Spesifikasi Lighting
1. Sky Panel S30-C
Model : Lighting
Tipe : Sky Panel S30-C
Luas Permukaan Panel : 14 x 11,8”
Suhu Warna : 2800 – 10000 K
Warna : Biru
Warna LED : Merah, Hijau, Biru
Peredupan Cahaya : 0 – 100%
Power Supply : 90 – 250 VAC
Baterai : 23 – 36 VDC
Panjang Kabel Listrik : 9,8 inci
259
2. Dedolight Advanced 24V KIT
3 x dedolight dlh4 universal Aspherics2 heads
4 x 150 24v / 150W umbi
3 x ruang terbuka standar DBD
3 x pemegang filter DFH Dedolight
3 x DT24-1E 24V pasokan daya in-line dimmable
3 x DST berdiri
2 x klem CLAMP1
2 x DH2 mounting plate dedolight
1 x lampiran proyeksi DP10
260
1 x lensa proyeksi 85mm DPL85M
1 x pemegang gobo DPGH
1 x Window Gobo
1 x tirai Venetian Gobo
1 x Break-up Gobo Dedaunan
1 x DPFS framing shutter (4) ditetapkan
1 x DSC2 tugas berat dedolight soft case
3. Redhead PB80
Model : Lighting
Tipe : ReadHead PB80
Photo Bean : 800 W
261
LED : 80 W – 400 W
Baterai : 11 – 17 VDC
PSU : 260 V 50/60Hz
4. Kino Flo Daylight (4 feet 4 bank)
Perlengkapan remote 4 lampu dengan built-in ruang terbuka.
Perlengkapan termasuk harness lampu yang dapat dilepas, reflektor dan louver.
Perlengkapan yang sama membutuhkan cahaya matahari dan lampu tungsten,
ditambah lampu warna efek visual.
Dudukan untuk berdiri, cukup ringan untuk dipegang tangan atau ditempelkan ke
dinding.
262
Pusat opsional opsional dipasang.
Output Tinggi Opsional (HO), ballast bebas flicker.
Rendering warna yang tinggi (CRI 95) dengan lampu True Match opsional dalam
3200K dan 5500K.
Lampu efek visual tersedia dalam warna biru 420nm, hijau 550nm untuk aplikasi
layar biru dan hijau.
UL terdaftar, CE disetujui
3. Forplan
263
264
265
266
267
268
269
270
3.6 Proses Kerja Penata Artistik
Dalam produksi drama televisi “S.A.M”, penulis bertanggung jawab sebagai
penata artistik. Penata artistik merupakan bagian penting dalam suatu pembuatan
sebuah film. Penata artistik juga berperan sebagai pembangun karakter agar dapat
menjadi daya tarik dalam film. Penata artistik merupakan bagian penting dalam
pembuatan film drama televisi, tanpa penata artistik sebuah drama televisi tidak akan
berjalan dengan baik. Sebagai penata artistik, penulis memiliki tugas dan tanggung
jawab yang sangat penting.
Menurut Irwanto dkk (2014:193) bahwa Tata artistik merupakan salah satu
unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsi
sebagai penunjang acara siaran tv atau produksi film. Penata artistik merupakan suatu
hal yang penting dala menciptakan suasana sebuah produksi acara drama tv, film
maupun program non drama. Penata artistik juga dapat mendukung suasana dan
karakter pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.
Seorang penata artistik juga harus mampu memahami semua art yang terdapat
pada suatu produksi film, dan juga harus dapat menterjemahkan skenario sesuai
dengan keinginan sutradara dan membuatnya dalam bentuk visual. Di dalam produksi
drama televisi “S.A.M” yang bergenre drama action ini, penulis sebagai penata
artistik harus mampu membangkitkan suasana film agar mampu memikat daya tarik
penonton.
271
Menurut Zoebazary (2010:14) bahwa penata artistik, bertanggung jawab
terhadap penyusunan segala sesuatu yang melatar belakangi cerita film, yakni
menyangkut pemikiran tentang setting (tempat dan waktu berlangsungnya cerita
film). Setting menyangkut konsep visual secara keseluruhan (kostum, rias, property,
serta efek-efek khusus).
Penulis sendiri sebagai penata artistik bertanggung jawab dalam penyusunan
yang menyangkut tentang setting drama televisi “S.A.M” bukan hanya tentang setting
tetapi penulis harus menciptakan property, set design, dan make up. Maka dari itu
penulis dituntut untuk lebih kreatif lagi. Penulis juga harus mengetahui segala
kebutuhan artistik sutradara di drama televisi “S.A.M” yang kami buat sehingga dapat
membuat drama action yang menarik dan tidak bosan untuk ditonton.
3.6.1 Pra Produksi
Pada tahap pra produksi ini penulis sebagai tata artistik membuat breakdown
dan menyiapkan segala kebutuhan produksi seperti properti, wardrobe dan make up
sesuai rancangan yang sudah dibuat. Pembuatan breakdown bermaksud untuk
menghindari adanya kesalahan atau menjaga kontiniti pada saat produksi. Menurut
Zoebazary (2010:19) “Pra produksi adalah serangkaian kegiatan yang disusun dan
dikerjakan sebelum pelaksanaan pengambilan gambar, yang meliputi editing naskah,
pembuatan set, pencarian lokasi, dan pemilihan pemain”. Dalam tahap pra produksi
272
drama televisi “S.A.M” penulis sebagai penata artistik mempersiapkan material
artistik yang dibutuhkan.
Menurut Ariatama (2008:113) “Menganalisis skenario dan membahas bersama
sutradara dan pengarah fotografi agar mencapai kesesuaian penafsiran untuk
mewujudkan gagasan penulis skenario dan sutradara dalam bentuk artistik nyata
(kasat mata) dengan menciptakan konsep look dan style yang disepakati bersama
untuk menunjang penceritaan”.
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik harus
mampu membedah skenario bersama sutradara dan mempersiapkan apa saja yang di
perlukan saat produksi, agar terciptanya konsep look dan style yang di inginkan
sutradara dan penulis naskah.
Pada tahap pra produksi penulis dan tim berkumpul dan berdiskusi untuk
pembuatan film, dalam rapat semua anggota tim berkumpul menentukan apa saja
yang dibutuhkan atau diperlukan pada proses produksi. Rapat ini bertujuan untuk
membicarakan aspek keseluruhan ketika melakukan produksi dan memperkirakan
berapa budget yang dibutuhkan pada saat produksi.
Rapat tim juga membahas pemilihan lokasi shooting, casting pemain, jadwal
shooting dan hal lain yang diperlukan saat produksi. Penulis bersama sutradara dan
penulis naskah menyamakan konsep artistik seperti apa yang akan digunakan sesuai
dalam naskah, kostum, make up, property yang diperlukan.
273
Penulis juga melakukan hunting lokasi dilakukan bersama sutradara dan tim ke
beberapa tempat yang dikira sesuai dengan isi skenarioyang ada. Di dalam film ini
menggunakan beberapa lokasi seperti villa, pendopo, halaman, parkiran dan jalanan.
Setelah lokasi ditentukan penulis bertugas untuk membuat floor plan yang
berguna sebagai pengingat dan agar lebih mudah mengetahui penempatan property.
Floor plan juga berguna untuk tim produksi yang lain seperti kameramen dan penata
cahaya untuk mempermudah mereka dalam penempatan blocking kamera dan
blocking cahaya.
Tahap penyusunan breakdown artistik penulis membuat daftar wardrobe, make
up, dan property yang dibutuhkan saat produksi agar tidak ada yang tertinggal.
Breakdown artistik ini sangat berperan penting untuk menjaga kontinuitas setiap
scane agar tidak terjadi kesalahan atau jumping pada saat produksi. Penulis juga
sebagai art director harus mempersiapkan hand property untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
Setelah membuat breakdown artistik sesuai pada sekenario, penata artistik
akan merinci budget artistik yang akan dibutuhkan pada film ini. Sebagai penata
artistik harus lebih kreatif dalam pembuatan property, wardrobe dan make up
sehingga budget yang dibutuhkan di minimalkan dan tetap harus sesuai dengan di
skenario.
274
Setelah penata artistik menyusun anggaran kemudian diberikan kepada
produser untuk direalisasikan dan kemudian penulis akan mencari property yang
diperlukan.
Kadang kala dalam pembuatan film pendek biasanya kurang diperhatikan
property kecil. Padahal property kecil tersebut sangat berpengaruh dalam sebuah
karya film, contohnya kacamata, jam tangan, aksesoris, dan lain-lain yang tidak
sempat di koreksi dan baru terfikirkan saat editing dilakukan.
Dalam mengumpulkan property penulis sebagai penata artistik dibantu oleh
tim yang lain, sedangkan beberapa wardrobe di bawa oleh masing-masing talent
tentunya sesuai dengan kebutuhan skenario.
3.6.2 Produksi
Setelah persiapan pada pra produksi matang, dilanjutkan kepada tahapan
produksi. Pada tahapan ini seorang penata artistik mempersiapkan semua kebutuhan
property, make up dan wardrobe yang akan dipakai saat produksi. Karena banyaknya
wardrobe penulis harus teliti dalam mengganti dan make up juga hrus diperhatikan
agar sesuai dengan pergantian setiap wardrobe.
Dalam tahap ini sangat dibutuhkan ketelitian agar semua proses produksi
sesuai dengan apa yang dijadwalkan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dengan konsep yang sudah dibuat setiap kru diharuskan bekerja sama dalam tahapan
275
produksi. Penulis selaku penata artistik bertanggung jawab penuh atas kelengkapan
keseluruhan gambar yang di tampilkan.
Menurut Ariatama (2008:117) “Menjadi coordinator teknik eksekusi
(eksekutor) tata artistic termasuk penanggung jawab penyediaan segenap unsur tata
artistik sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan suara”.
Dalam kutipan diatas, penulis meyimpulkan bahwa tugas seorang penata
artistik pada saat produksi adalah menyediakan segala keperluan sesuai set yang
sudah dibuat, serta mengawasi dalam pengambilan gambar agar sesuai dengan yang
diharapkan.
Pada saat produksi setting lokasi menggunakan indoor dan outdoor, maka dari
itu penulis harus banyak mempersiapkan banyak property dan wardrobe. Karena
penggunaan wardrobe menyesuaikan dengan cerita dari film itu sendiri. Persiapan
produksi yang dilakukan oleh penata artistik diantaranya menyiapkan breakdown
artisti, wardrobe semua talent dan make up talent. Di produksi film drama televisi
“S.A.M” yang bergenre drama action ini penulis sebagai penata artistik harus teliti
dalam make up para talent.
Dalam produksi ini menggunakan natural make up dan make up special effect,
karena pemeran utama pria pada saat adegan action diceritakan terkena pukulan. Pada
saat produksi berlangsung penulis juga harus selalu memperhatikan make up dan
wardrobe agar tidak jumping dalam pengambilan gambar.
276
3.6.3 Pasca Produksi
Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi hasil gambar yang sudah diambil
pada proses produksi. Memeriksa agar tidak terjadi kesalahan atau jumping saat
pengambilan gambar. Menurut Ariatama (2008:115) “bertanggung jawab atas hasil
dan mutu tata artistik baik dari segi teknis maupun estetika secara utuh”.
Dalam kutipan diatas, penulis dapat menyimpulkan pada saat pasca produksi
penulis memeriksa gambar yang sudah diambil agar sesuai dengan breakdown
artistic, property yang digunakan apakah sudah sesuai, wardrobe dan make up setiap
scane.
3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik
Dalam menjalankan tugas secara teknis, penulis sebagai penata artistic
mempunyai tanggung jawab penuh dalam hal mempersiapkan barang-barang apa saja
yang akan digunakan pada saat produksi hingga pasca produksi.
Menurut Tino Saroenggallo (2008:140-143) “Peran dan penanggung jawab
penata artistik adalah :
1. Membangun dunia pemain yang diinginkan oleh Sutradara.
2. Set Dressing, yaitu segala sesuatu yang terdapat di dalam setting
3. Memperhatikan benda-benda yang sifatnya kecil (property) diluar set
dressing
277
4. Pengadaan barang cadangan atau duplikat khusus untuk benda-benda yang
akan dirusak atau dikotori ketika shooting
5. Property master di bawah petunjuk pengarah artistik, bertanggung jawab atas
pengadaan property yaitu berupa barang/benda berpindah yang akan dipakai
yang dipegang oleh pemain yang berkaitan dengan alur cerita
6. Bekerja sama dengan penata kostum untuk menciptkan lokk kostum dari
seluruh film
7. Mengawasi agar jangan sampai terjadi penataan rambut/hairdo, makeup yang
berlebih. Serta menjaga kontinuitas makeup dan hairdo yang dibuat
8. Pengaruh artistik, property master, penata kostum dan penata rias harus
membuat breakdown skenario untuk keperluan mereka masing-masing.
Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa peran dan tanggung jawab
yang diserahkan kepada penata artistik tidaklah mudah, dimulai dari peran serta
dalam ketertibannya.
Penata artistik harus benar-benar teliti ddalam menjaga keberadaan peralatan yang
diperlukan oleh pemain. Mengatur tata letak ruangan yang akan digunakan. Selain itu
make up dan wardrobe juga harus selalu diperhatikan agar kontinuitas setiap gambar
tetap terjaga.
278
3.6.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam produksi drama televisi “S.A.M” penulis bertanggung jawab sebagai
penciptaan karya tata artistik. Pada saat penciptaan karya penata artistik dan semua
tim berusaha untuk menghasilkan gambar yang terbaik dari setiap scane.
Saat hasilnya sudah di pastikan tentunya ini membutuhkan proses yang
panjang dari mengumpulkan ide-ide kreatif dari semua tim, ide tersebut dikumpulkan
menjadi satu sehingga menghasilkan suatu cerita yang menarikdan terkonsep dengan
baik.
A. Konsep Kreatif
Setelah membaca naskah dari scripwriter yang berjudul “S.A.M”. Penata artistik
membuat konsep yang akan merealisasikan dalam membuat film tentunya tetap akan
sesuai dengan konsep cerita.
1) Property
Dalam Property penulis sebagai Penata Artistik menggunakan Head Property
contohnya kacamata, topeng (masker penutup wajah, slayer, buff, dan lain-lain.
Disini penata artistic tidak menggunakan main property (property yang sulit
dipindahkan). Tetapi menggunakan grass property seperti ruang tamu, kamar,
pendopo, halaman rumah, jalanan, dan lain-lain.
2) Wardrobe
Di dalam drama televisi “S.A.M” ini banyak menggunakan wardrobe, jadi penulis
menggunakan banyak wardrobe seperti kemeja, kaos, polo, jaket kulit, rompi anti
279
peluru, rompi pistol, jeans, celana pendek, sepatu boots, sepatu kets casual dan lain-
lain. Wardrobe yang digunakan oleh setiap talent tidak hanya satu stel saja dalam
setiap scane, namun satu wardrobe bisa digunakan untuk beberapa scane agar gambar
yang dihasilkan tidak jumping.
3) Make up
Pada make up, penulis hanya menggunakan natural make up pada talent
perempuan dengan bedak, lipstick, eyeliner, eyesedo dan alis agar wajah perempuan
tidak terlihat kusam, pucat dan berminyak. Sedangkan pada talent laki-laki hanya
menggunakan make up special effect pada scane terntentu agar terlihat memar seperti
terkena pukulan saat adegan fighting.
4) Set design
Dalam beberapa lokasi penulis menggunakan set design. Disini penulis sebagai
penata artistik menggunakan beberapa lokasi berbeda, contohnya: villa yang
didalamnya tedapat ruang tamu, aula dan kamar. Untuk ruang tamu menggunakan
kursi, sofa, meja dan buffet. Pada kamar penulis merubahnya menjadi sebuah kantor
yang berisi meja kantor, kursi kantor, dan lemari pajangan.
B. Konsep Produksi
Dalam proses produksi Penata Artistik menyiapkan segala kebutuhan shooting
berdasarkan breakdown artistik dan floor plan. Property yang harus digunakan harus
benar-benar dipersiapkan dengan teliti dan menyiapkan perlengkapan untuk mengisi
kekosongan ruang tamu untuk set talent laki-laki sedangkan untuk wardrobe penulis
280
menyiapkan rompi anti peluru yang akan digunakan untuk beberapa scene
penyergapan dan beberapa kemeja untuk beberapa talent dan scene. Make up yang
digunakan menyesuaikan dengan scene dan lokasi pengambilan gambar sehingga
tidak jumping.
C. Konsep Teknis
Untuk set ruangan indoor Penata Artistik sedikit mengubah ruangan di dalam villa
dan menambahkan beberapa property yang akan digunakan sesuai naskah. Dan
menghilangkan beberapa property yang tidak ada didalam naskah. Untuk set out
door Penata Artistik tidak mengubah set lokasi, karena lokasi telah sesuai konsep
didalam naskah. Make up and custom juga disesuaikan per-scene agar gambar yang
dihasilkan sesuai dengan naskah.
3.6.6 Kendala Produksi dan Solusi
a. Pra Produksi
Kendala yang dihadapi penulis dalam Pra Produksi adalah penggambaran pada
floor plan, pengumpulan wadrobe, make up dan pengumpulan property, karena ada
beberapa property yang harus dibuat sendiri. Sedangkan penulis sendiri sebagai
penata artistik mengalami kesulitan untuk men set design ruang tamu Sammy dan
ruang kantor Argus karena minimnya barang yang tersedia di lokasi. Tapi semua
bisa diatasi berkat bantuan beberapa crew.
281
b. Produksi
Kendala yang dihadapi penulis dalam produksi adalah men set ruang tamu Sammy
dan ruang kantor Argus karena kurangnya property. Untuk wadrobe, penulis sendiri
merasa kesulitan karena banyaknya wardrobe yang digunakan pada saat produksi
dan kendala pada make up karena penulis tidak begitu paham dengan make up.
Tetapi itu semua bisa diatasi oleh bantuan beberapa crew.
282
Lembar Kerja Penata
Artistik
1. Konsep Penata Artistik
2. Breakdown Artistik
3. List Wardrobe
4. Floor plan Artistik
283
3.6.7 Lembar Kerja Penata Artistik
3.6.7.1 Konsep Penata Artistik
a. Penulis sebagai penata artistik memakai konsep sesuai dengan naskah yang
dibuat oleh penulis naskah. Selain itu penulis harus mencari barang-barang
yang dibutuhkan oleh naskah, seperti mengumpulkan meja, kursi, bingkai,
piala dan barang lainnya. Penulis juga meminta bantuan kepada beberapa
crew untuk ikut mengumpulkan beberapa property lainnya sebagai pelengkap.
b. Untuk wardrobe penulis menggunakan wardrobe yang disesuaikan dengan
alur cerita dari film itu sendiri dan penulis meminta bantuan beberapa talent
untuk membawa pakaiannya sendiri. Penulis juga menambahkan aksesoris
sebagai tambahan agar terlihat lebih menarik.
c. Dan untuk make up karena penulis tidak terlalu paham dengan make up,
penulis dibantu oleh seorang crew wanita untuk mendandani talent sesuai
dengan naskah.
284
List Wardrobe
Production Company : UPSTAIRS Produser : Remi Septi Rohani
Project Title : S.A.M Director : Virgiawan Akbar.P
Durasi : 24 Menit Art Director : Dinda Dwi Lestari
Wadrobe
Keterangan
No Kostum : SAM001
Cast : Sammy
Scene : 2,3,4,5
285
No Kostum : SAM002
Cast : Alice
Scene : 22
No Kostum : SAM003
Cast : Anton
Scene : 22
No Kostum : SAM004
Cast : Sammy dan Pasukan
Scene : 9,10
286
No Kostum : SAM005
Cast : Sammy
Scene : 7
No kostum : SAM006
Cast : Sammy
Scene : 8,9,10,12,13
No kostum : SAM007
Cast : Sammy
Scene : 19,20
287
No kostum : SAM008
Cast : Argus
Scene : 1
No kostum : SAM009
Cast : Argus
Scene : 5,22
No kostum : SAM010
Cast : Argus
Scene : 8,13
288
No kostum : SAM11
Cast : Argus
Scene : 15,16,20
No kostum : SAM12
Cast : Fredrick
Scene : 11,12
289
No Kostum : SAM13
Cast : Karin
Scene : 13,17,20,21
No kostum : SAM14
Cast : Karin
Scene : 14,18
290
No kostum : SAM15
Cast : Karin
Scene : 15,16
No kostum : SAM16
Cast : Sammy
Scene : 14
291
No kostum : SAM17
Cast : Sammy
Scene : 1
292
Floor Plan Art
Production Company : UPSTAIRS Produser : Remi Septi Rohani
Project Title : S.A.M Director : Virgiawan Akbar.P
Durasi : 24 Menit Art Director : Dinda Dwi Lestari
Setting Ruang Tamu Sammy
Keterangan :
1. Pintu depan
2. Meja marmer
3. Tangga bawah
4. Tangga atas
293
5. Buffet panjang (rak buku dan bingkai foto)
6. Despenser
7. Kursi
8. Buffet kecil
9. Sofa
10. Meja bundar tamu (taplak meja)
11. Cermin dan meja dinding
12. Tong sampah
Scene : 1,6,22
Setting Lorong Kantor dan Ruangan Sammy
294
Keterangan :
1. Lorong
2. Ruangan Sammy
Scane : 2
Setting Ruang Argus
295
Keterangan :
1. Pintu masuk
2. Lemari kayu pajangan (piala, piagam dan medali)
3. Meja kantor (rak buku, tempat pulpen, buku-buku, bingkai foto Argus,
laptop, patung, name take meja Argus)
4. Kursi kantor Argus
5. Kursi tamu
6. Meja pajangan/pelengkap
Scene : 5,8,13,15,16,19,20
Setting Rumah Firdaus
296
Keterangan:
1. Pintu masuk
2. Lemari plastic
3. Kasur
4. Kompor
5. Kamar mandi
Scene : 4
Setting Rumah Fredrick
297
Keterangan :
1. Pintu masuk depan (halaman rumah)
2. Meja recepsionist
3. Kusen Ukir
4. Ruang tamu Fredrick
5. Pintu belakang (kolam renang)
Scene : 10,11,12
298
Setting Ruang Tamu (Karin)
Keterangan :
1. Pintu masuk
2. Meja kayu
3. Laptop
4. Kursi kayu
5. Meja kayu
Scene : 17,21
299
300
BREAKDOWN ARTISTIK
Production Company : UPSTAIRS Produser : Remi Septi
Rohani
Project Title : S.A.M Director : Virgiawan
Akbar.P
Durasi : 24 Menit Art Director : Dinda Dwi
Lestari
No Lokasi Set
Scene Int/
Ext
Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Keterangan
1 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 1 Int Sore Sammy Kaos hitam
lengan
panjang,
celana jeans,
sepatu
cats/casual, id
polisi
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser
-
301
2 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 1 Int Sore Sammy
Argus
Kaos hitam
lengan
panjang,
celana jeans,
sepatu
cats/casual, id
polisi
Kemeja merah
maroon, dasi
kuning, celana
bahan hitam,
sepatu
pentofel, jam
tangan, pin
logo polisi,
name take
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser
-
3 Kantor Ruangan
Sammy
2 Int Pagi Sammy Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
Kursi
panjang
-
4 Kantor Lorong Kantor 2 Int Pagi Sammy Kemeja Putih
lengan
- -
302
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
5 Jalanan Gang 3 Ext Siang Sammy
Rezza
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
kacamata
hitam
Kaos polo
lengan pendek
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
303
Rangga
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos lengan
panjang
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
6 Rumah
Firdaus
Ruang Tamu 4 Int Siang Sammy
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan, pistol,
kacamata
hitam
Kaos polo
Kipas
angin,
lemari
pakaian
plastik,
kasur,
gallon, rak
sepatu,
snack,
lemari
piring,
helm,
dispenser,
perabotan
304
Rezza
Rangga
Firdaus
lengan pendek
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos lengan
panjang
hitam, celana
jeans, sarung
tangan hitam,
buff, sepatu
boots,
senapan,
rompi anti
peluru
Kaos hitam
lengan
pendek, jeans
biru muda
panjang
robek, topi,
gelang, jam
tangan
rumah
tangga,
kompor
gas, tabung
gas, plastik
hitam,
tembakau
7 Kantor Ruangan 5 Int Sore Argus Batik coklat Meja
305
Argus
Sammy
lengan
pendek,
celana bahan
hitam,
pentofel, jam
tangan
Kemeja Putih
lengan
panjang,
sabuk, celana
bahan hitam,
sepatu boots,
id polisi,
rompi pistol,
rompi anti
peluru, sarung
tangan,pistol,
kacamata
hitam
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja Argus
8 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 6 Int Malam Sammy Kaos lengan
panjang abu-
abu tua, jaket
kulit, celana
jeans biru tua
panjang,
sepatu
cats/cassual
Meja
bundar
(tamu),
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
306
panjang,
rak buku,
rak pensil,
bingkai
foto, dan
dispenser,
gallon,
cermin,
meja rias
9 Rumah Pendopo 7 Ext Pagi Sammy Kaos sport
abu-abu
lengan
panjang,
celana bahan
IPSI
Meja
bundar,
mineral
kemasan,
handuk,
handphone
10 Kantor Ruangan
Argus
8 Int Siang Sammy
Argus
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk
Kemeja
lengan
panjang hijau
tua, celana
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
307
bahan hitam,
sabuk,
pentofel, pin
logo polisi,
name take,
jam tangan
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
handphone
11 Kantor Lapangan
Depan Kantor
9 Ext Pagi Sammy
Pasukan
Sammy
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk,
kacamata
hitam, walkie
talkie
Polo lengan
pendek biru
dongker, jeans
(biru &
cream), celana
chino, boots,
308
buff, senapan,
rompi anti
peluru, sabuk,
sarung tangan
12 Rumah
Fredrick
Halaman
Rumah
10 Ext Sore Sammy
Pasukan
Sammy
Anak Buah
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
pistol, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk,
kacamata
hitam, walkie
talkie
Polo lengan
pendek biru
dongker, jeans
(biru &
cream), celana
chino, boots,
buff, senapan,
rompi anti
peluru, sabuk,
sarung tangan
Jaket kulit,
309
Fredrick
(Bersenjata)
kaos lengan
pendek hitam,
jeans biru
panjang, kaos
putih lengan
pendek, buff,
masker
penutup
wajah, sepatu
cats/casual,
senapan
13 Rumah
Fredrick
Ruang Tamu 11 Int Malam Fredrick Kaos lekbong
hitam, jas
hitam kerah
silver, topi
merah bata,
celana bahan
hitam,
pentofel,
tongkat rotan
14 Rumah
Fredrick
Ruang Tamu 12 Int Malam Sammy
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
ropi pistol, id
polisi, rompi
anti peluru,
celana jeans
panjang biru
310
Penghuni
Rumah
Fredrick
tua, boots,
sabuk,
Kaos merah
lengan
pendek, kaos
putih kupluk
lengan
panjang, kaos
abu-abu tua
kupluk lengan
pendek, kaos
abu-abu
muda, jaket
levis, kupluk,
celana jeans
biru muda,
celana chino,
celana jogger
biru tua,
sepatu
cats/cassu
Kaos lekbong
hitam, jas
hitam kerah
silver, topi
merah bata,
celana bahan
hitam,
pentofel,
311
tongkat rotan
15 Kantor Ruangan
Argus
13 Int Malam Sammy
Argus
Karin
Kaos daleman
abu-abu,
kemeja hitam,
rompi pistol,
id polisi,
rompi anti
peluru, celana
jeans panjang
biru tua,
boots, sabuk,
kacamata
hitam,
Kemeja
lengan
panjang hijau
tua, celana
bahan hitam,
sabuk,
pentofel, pin
logo polisi,
name take,
jam tangan
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam,
pentofel,
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja Argus
Special
Effct
memar ,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
312
sabuk
16 Jalan
Raya
Jembatan
Penyebrangan
14 Ext Malam Sammy
Karin
Kemeja hitam
lengan
panjang, id
polisi, celana
bahan hitam,
sepatu
cats/casual
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, jaket
bombers hijau
tua,
sabuk,pentofel
Special
effect
memar
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
17 Kantor Depan Ruang
Argus
15 Int Sore Karin
Argus
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
anti peluru,
pentofel
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
Amplop
coklat,
handphone
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
313
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
18 Kantor Ruang Argus 16 Int Sore Karin
Argus
Kemeja putih
lengan
pendek,
celana bahan
hitam, rompi
pistol, rompi
anti peluru,
pentofel
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
314
Amplop
coklat,
handphone,
CD
19 Rumah
Karin
Ruang Tamu
Karin
17 Int Malam Karin Kemeja putih
lengan
pendek, jaket
bomber hijau
tua, celana
bahan hitam,
pentofel,
sabuk
Laptop,
CD, tas
wanita,
meja kayu
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
20 Kantor Parkiran
Motor
18 Int Malam Karin Kemeja putih
lengan
pendek, jaket
bomber hijau
tua, celana
bahan hitam,
pentofel,
sabuk
Helm,
sepeda
motor,buff
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
21 Kantor Ruang Argus 19 Int Malam Argus
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
315
Sammy
logo polisi,
name take
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
22 Kantor Ruang Argus 20 Int Malam Argus
Sammy
Kemeja merah
maroon
lengan
panjang, kaos
daleman biru,
celana bahan
hitam, jam
tangan,
pentofel, pin
logo polisi,
name take
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
Meja
kantor,
kursi
kantor,
bendera
Indonesia,
rak buku,
tempat
pulpen,
buku-buku,
kalender,
piala,
medali,
patung,
piagam,
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
316
Karin
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
Kemeja putih
lengan
pendek, rompi
pistol, pistol,
celana bahan
hitam,
pentofel, tas
wanita, sabuk
lemari kayu
pajangan,
laptop,
bingkai
foto Argus,
Name take
meja
Argus,
23 Rumah
Karin
Ruang Tamu 21 Int Malam Karin
Sammy
Kemeja putih
lengan
pendek, rompi
pistol, pistol,
celana bahan
hitam,
pentofel, tas
wanita, sabuk
Kaos hitam
lengan
panjang, jaket
kulit, celana
jeans biru tua,
sepatu
cats/casual
Meja kayu,
tempat
pulpen,
laptop
Natural
Make up
(pensil alis,
bedak, eye
liner,
lipstick)
24 Rumah
Sammy
Ruang Tamu 22 Int Siang Argus
Kemeja batik
lengan
pendek,
Meja
bundar
(tamu),
Eyeliner,
bedak,
lipstick,
317
Alice
Anton
Fredrick
celana bahan
hitam, jam
tangan, pistol,
pentofel
Dress bunga
merah, jam
tangan
Kemeja putih
lengan
panjang,
celana jeans
biru, pentofel
Kaos abu2
lengan
pendek, jas
hitam, celana
jeans putih
panjang,
pentofel, topi
merah
maroon, jam
tangan
taplak
meja, kursi,
sofa, buffet
kecil,
buffet
panjang,
bingkai
foto, dan
dispenser
alis,
pondaction,
eyeshadow,
blushon
318
3.7. Proses Kerja Penata Suara
Penata suara adalah orang yang bertanggung jawab atas segala aspek suara
yang terdapat dalam sebuah karya. Dialah orang yang paling bertanggung jawab
terhadap hasil akhir dari desain suara dan tiap track suara berdasarkan fungsinya. Dia
bekerja sama dengan sutradara dari tahap pra produksi, berdiskusi untuk membuat
konsep dan desain suara dari scenario dan visi dari sutradara itu sendiri. (Ariatama
2008:25)
Seorang penata suara harus menguasai teori-teori dasar suara dan pengetahuan
teknis. Dia juga dituntu tidak hanya mendesai suara dari suara yang ada, tetapi juga
harus bias menciptakan suara-suara baru yang dapat mendukung scenario dan dapat
menjadi karakter sebuah drama.
Sebagai seorang penata suara dia juga harus dapat menciptakan mood dan
suasana yang akan dirasakan oleh penonton seperti ketegangan, ketakutan,
kegelisahan berdasarkan gagasan yang dituangkan melalui suara dari hasil ide dan
imajinasi kreatifnya berdasarkan pengalaman yang dimiliki
Seorang penata suara juga harus mempunyai pengetahuan tentang music,
karena music merupakan bagian dari desain suara. Penata suara dalam pekerjaanya
dibantu biasanya dibantu oleh supervising sound editor, tetapi dia juga bias turun
langsung untuk melakukan pekerjaan seperti melakukan editing suara dan mixing
akhir.
319
3.7.1. Pra Produksi
Pra produksi adalah salah satu tahap dalam pembuatan film. Pada tahap ini
dilakukan sejumlah persiapan pembuatan film, diantaranya meliputi penulisan naskah
scenario, menentukan jadwal pengambilan gambar, mencari lokasi, menyusun
anggaran biaya, mencari/mengaudisi calon pemeran, mengurus perizinan,menentukan
staf dan crew produksi, mengurus penyewaan peralatan produksi film, dan juga
persiapan produksi, paska produksi dan persiapan-persiapan lainya, (Saroenggaloe
2012:176)
Tugas dan kewajiban seorang penulis pada tahap pra produksi:
a. Menganalisa scenario dan membahasnya bersama sutrada dan recording
mixer untuk mendesain konsep suara apa saja yang akan dibuat
berdasarkan scenario dan visi sutradara
b. Membahas kembali konsep suara yang telah dibuat bersama dengan
supervising sound editor dan produksi mixer
c. Melakukan perekrutan tim yang dapat bekerja sama dengan baiki
bersamanya. (FFTV IKJ 2008:125)4
320
3.7.2. Produksi
“Yang dimaksud dengan proses produksi adalah suatu upaya merubah bentuk
naskah menjadi audio-visual (Naratama 2004:88)”
Tugas dan kewajiban penulis pada tahap produksi:
a. Mengawasi, menganalisa serta memberikan masukan kepada
sutradara mengenai hasil suara
b. Meminta kepada produser untuk dana agar dapat mereka suara-
suara selain dialog yang telah ditentukan untuk digunakan pada
saat paska produksi.
3.7.3. Paska Produksi
Paska Produksi adalah tahap setelah produksi film berjalan. Terdapat
beberapa aktifitas seperti pengeditan film,pemberian efek khusus, pengkoreksian
warna, pemberian suara dan music latar hingga penambahan animasi. (Saroenggaloe
2012:171)
Tugas dan kewajiban seorang penulis pada tahap paska produksi:
a. Menuangkan konsep dan suara yang telah dibuat kedalam cue
sheet untuk kebutuhan atau acuan bagi editor
b. Ikut terlibat secara langsung dalam pembuatan suara-suara efek
baru
321
c. Memimpin dan mengarahkan semua bagian di sound-post
departemen
d. Berhak hadir dan memberikan masukan pada saat melakukan
music spotting
e. Bertanggung jawab terhadap hasil desain suara.
f. Bersama re-recording mixer mengawasi pelaksanaan pemindahan
suara (sound transferring) hasil final mix (FFTV IKJ 2008:128)
3.7.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara
Semua yang berada di aspek suara seluruhnya adalah tanggung jawab penulis,
penulis harus meminimalisir kebisingan apapun yang terjadi disaat jalanya syuting.
Penata suara berhak menggunakan lagu apapun jika sudah mendapatkan legalitas dari
pembuat lagu tertentu. Untuk membangun sebuah sinkronasi pada gambar, penulis
bertanggung jawab memberikan gambar itu bernyawa.
3.7.5. Proses Penciptaan Karya
Penulis menjelaskan proses penciptaan karya terdiri dari:
a. Konsep Kreatif
Konsep suara yang penulis masukan kedalam akrya ini lebih
menonjolkan music rock karena kebutuhan dari scenario yang
322
dibuat dengan diskusi terlebih dahulu dengan sutradara pada
saat produksi juga paska produksi.
b. Konsep Produksi
Konsep produksi yang penulis lakukan pada saat produksi
berlangsung, penulis memantau peaking suara pada alat
rekaman dan sekaligus mengoperasikan boom mic dan
memasang clip on pada talent.
c. Konsep Teknis
Alat yang penulis gunakan untuk membuat kebutuhan suara
karya ini pada saat produksi:
1. Boom Mic Set Sennheiser MKH-416
2. Zoom H6N
3. Wireless Clip On Sennheiser G3
4. 4. Kabel XLR to XLR 15m
Alat yang penulis gunakan untuk paska produksi adalah:
1.FL Studio 12
2.Audacity
3.Zoom H4N
4.Kunci,Baju,Sepatu dan perlengkapan alat tulis
323
Alasan penulis menggunakan alat tersebut pada saat produksi syuting
dikarenakan alat tersebut dapat disesuaikan denga lokasi yang digunakan, dan untuk
software yang saya gunakan pada saat paska produksi karena mudah untuk
dioperasikan dan penulis sudah mengetahui dasar dari alat-alat tersebut.
3.7.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Kendala pada saat produksi adalah menunggu editor yaitu saya sendiri
membuat rough cut untuk menyatukan suara yang telah di rekam saat proses syuting
yang telah selesai karena perangkat komputer yang digunakan hanya satu ditambaha
dengan adanya masalah pada perangkat computer yang harus membuat ulang rough
cut lagi dan memperbaiki perangkat computer terlebih dahulu.
Dari beberapa kendala tersebut penulis mengambil keputusan untuk memperbaiki
computer terlebih dahulu dan meng evaluasi ulang musik dan folley yang akan
dimasukkan.
324
Lembar Kerja Penata Suara
a. Breakdown audio
b. Spesifikasi Alat
c. Musik Free License
325
3.7.7 Lembar Kerja Penata Suara
a. Breakdown Audio
Production Company : BSI Producer : Remi Septi R
Project Tittle : S.A.M Director : Vrigiawan
Duration : Audioman : Antonius
N
o
Sce
ne
Deskripsi Equipm
ent
Atmosfer Folley Musik
1 1 Opening
Scene
Argus turun
dari tangga
dan Sammy
meletakan
bingkai foto
RODE
NTG4
Suara burung
berkicau dan
atmosfer
ruangan
Suara gelas
diletakkan, suara
langkah kaki
diatas ubin, suara
baju bergesekan
Suara
tema
dan riser
effect
serta
suara
hummin
g bass
2 2 Sammy
sedang
bersiap siap
dengan
segala
perlengkapa
Suara
perumahan,atm
osfer angin
Suara sepatu
boots ditanah
aspal,kunci,
lumpur
Suara
tema
dengan
riser
effect
serta
326
nnya
impact
3 3 Sammy
bersama
anak
buahnya
menuju
lokasi target
penyergapan
Suara baju saling
bergesekan,kunci,
sepatu boots
diatas lantai ubin
dan kayu,suara
detikan jam
Suara
tema
dengan
nuansa
intens
dan
tegang
4 4 Sammy
mendobrak
pintu
RODE
NTG4
Atmosfer
ruangan,bunyi
kipas angin
dan suara
lingkungan
dari luar
Suara dobrakan
pintu, suara baju
saling
bergesekan,kunci,
sepatu boots
diatas lantai ubin
dan kayu,
Suara
tema
dengan
nuansa
intens
dan
tegang
5 5 Sammy
menghadap
kepada
Argus untuk
melapor
Clip On
Sennheis
er G3
(2x)
Atmosfer
Ruangan
kecil,Suara AC
Suara ketukan
pintu,suara sepatu
boots diatas lantai
kayu,suara baju
digesekan dan
327
tugas dihentakan,suara
kunci
6 6 Sammy
pulang
kerumah
Zoom
H4N
Suara sepatu
boots diatas
ubin,gesekan
baju,suara jaket
kulit
dipelintir,suara
pintu dibuka dan
ditutup dan sedikit
melengking
Suara
tema
dengan
nuansa
sedih
dan
sedikit
aneh
7 7 Sammy
melakukan
latihan
ringan
dipagi hari
RODE
NTG4
Atmosfer
burung
berkicau,atmos
fer udara
eksterior
Suara langkah
kaki diatas
ubin,baju
digesekkan,ringto
ne bunyi
handphone
Suara
tema
dengan
nuansa
adat
dengan
dentuma
n drum
yang
kencang
8 8 Sammy Clip On Atmosfer Suara langkah Riser
328
kembali
menyapa
Argus untuk
menerima
tugas
keduanya
Sennheis
er G3
(2x)
ruangan AC kaki diatas
kayu,baju yang
digesekkan,suara
kokangan senjata
plastic,suara kunci
digesekkan dan
digerakkan
effect
dan
Impact
serta
suara
tema
dengan
nuansa
gelap
dan
intens
sebagai
fill agar
scene
lebih
bernyaw
a
9 9 Sammy
briefing dan
menginstrusi
kan timnya
RODE
NTG4,C
lip On
Sennheis
er G3
Atmosfer
eksterior
Suara sepatu
boots diatas
kerikil,gesekan
baju dan jaket
kulit serta kunci
suara
tema
dengan
nuansa
gelap
329
yang digerakkan dan
intens
sebagai
fill agar
scene
lebih
bernyaw
a
1
0
10 Sammy dan
timnya tiba
didepan
lokasi rumah
penyergapan
Atmosfer
eksterior dan
sedikit rintik
hujan
Suara sepatu
boots diatas
kerikil dan diatas
ubin,gesekan baju
dan jaket
kulit,suara benda
tumpul jatuh, serta
kunci yang
digerakkan,Suara
tembakan pistol
dan sub-machine
gun,serta suara
tembakan carbine
assault rifle dan
Riser
effect
dan
impact
effect,su
ara tema
dengan
nuansa
intens
dan
tegan
agar
scene
mempun
330
marksman rifle. yai
nuansa
gelap
11 11 Seseorang
sedang
menunggu
dipelataran
rumah
Atmosfer
rintik
hujan
Riser effect
dan impact
effect,suara
tema
dengan
nuansa
intens dan
tegan agar
scene
mempunyai
nuansa
gelap
12 12 Sammy
memasuki
rumah dan
dihadang oleh
beberapa
penjahat
RODE
NTG4
Atmosfer
ruangan
aula
Suara sepatu
boots diatas
ubin,kunci
digerakkan,suara
pukulan,suara
baju
Suara tema
dengan
nuansa
intens dan
tegang agar
scene
331
dihentakkan,suara
benda jatuh
mempunyai
nuansa
gelap
13 13 Sambil
menundukkan
kepala,
Sammy
menghadap
Argus untuk
melaporkan
tugasnya yang
gagal
RODE
NTG4
Atmosfer
ruangan
AC
Suara sepatu
boots diatas
kayu,baju
gesekkan
baju,suara kunci
digerakkan,suara
pintu dibuka
14 14 Karin berlari
mengejar
sammy yang
saat itu sedang
menyebrangi
jembatan
penyebrangan
Clip On
Sennheisser
G3 (2X)
Atmosfer
Eksterior
15 15 Karin yang
baru kembali
dari tugas
RODE
NTG4
Atmosfer
ruangan
AC
Suara ketukan
pintu,suara pintu
dibuka,langkah
332
ingin melapor
kepada argus
sepatu boots
diatas kayu,suara
kertas,suara laci
kayu dibuka dan
ditutup
16 16 Argus pergi
meninggalkan
ruangannya,
dan karin
masih
menunggu
argus keluar
dari
ruangannya
Atmosfer
ruangan
Suara pintu
dibuka dan
ditutup,langkah
kaki sepatu boots
diatas kayu,suara
laci dibuka dan
ditutup,suara
kertas,suara baju
digesekkan
17 17 Karin
membuka
laptop, dan
melihat isi dari
cd tersebut
Suara tema
drum dan
bass dalam
dengan
nuansa
intens agar
membangun
dan
333
memberikan
nyawa pada
scene
18 18 Karin tiba
dikantor
menggunakan
sepeda motor
langsung
bergegas
keruangan
Argus.
Suara In
Mic
Camera
Atmosfer
ruangan
Suara tema
drum dan
bass dalam
dengan
nuansa
intens agar
membangun
dan
memberikan
nyawa pada
scene
19 19 Argus
memasuki
ruangan dan
mencari – cari
sesuatu dan
Sammy masuk
keruangan
pamanya
RODE
NTG4
Atmosfer
Ruangan
AC
Suara pintu
dibuka,suara laci
dibuka dan
ditutup,suara
kunci dan baju
digesekkan,suara
sepatu boots
diatas kayu,suara
Suara tema
drum dan
bass dalam
dengan
nuansa
intens agar
membangun
dan
334
kertas memberikan
nyawa pada
scene
20 20 Karin masuk
berbicara
kepada
Sammy dan
Argus lalu
menembak
Argus
RODE
NTG4
Atmosfer
ruangan
AC
Suara pintu
dibuka,suara laci
dibuka dan
ditutup,suara
kunci dan baju
digesekkan,suara
sepatu boots
diatas kayu,suara
kertas,suara
tembakan pistol
dan suara benda
tumpul
dijatuhkan
Suara tema
drum dan
bass dalam
dengan
nuansa
intens agar
membangun
dan
memberikan
nyawa pada
scene
21 21 Sammy yang
penasaran
meminta karin
untuk
memutarkan
isi dari file
Zoom H4N
Mic
Atmosfer
Ruangan
AC
Suara DVD
dibuka lalu
ditutup,suara fan
computer,suara
kunci dan suara
CD dijatuhkan
Transisi
dissolve
audio dari
suara intens
ke suara
tema sedih
335
(cd) tersebut
dan
menontonya
agar
membangun
scene dan
memperkuat
scene
tersebut
dikarenakan
perpindahan
tempat dan
shot
22 22 CCTV bukti
pembunuhan
336
b. Spesifikasi Alat
RODE NTG4
Clip On Senheisser G3
337
Zoom H6N
Zoom H4N
338
c. Music Free Licence
Kevin MacLeod
www.incompetech/royalty-free-music.com
Colorless Aura
Crypto
Division
Heart of Nowhere
Hitman
Industrial Cinematic
Outfoxing the Fox
Past the Edge
Prelude and Action
Round Drums
Serene
Seven Off
Unholy Knigh
339
3.8. Proses Kerja Editor
Editor adalah petugas yang bertanggung jawab menyunting naskah’ petugas
yang bertanggung jawab menyunting gambar dan suara,baik secara offline maupun
online
(Leli Achlina 2011:64)
Seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indera
pencitraan yang kuat,sehingga dituntut sikap kreatif dalam menyusun dan
menyunting shot-shot yang ada.Kekuatan yang dimaksud bahwa seorang editor harus
mengerti akan konstruksi struktur cerita yang menarik,serta kadar dramatic yang ada
dalam shot-shot yang disusun dan mampu membuat kesinambungan aspek
emosionalnya, serta bisa membentuk irama adegan/cerita tersebut secara tepat dari
awal hingga akhir film.
Menurut Walter S.M. dalam Fachruddin (2012:396) menyatakan bahwa:
Dalam Penyuntingan film ada enam hal utama untuk memutuskan kapan kita
memotong gambar. Hal tersebut disusun menurut arti penting atau yang paling
utama dulu :
1. Emosi. Sudahkan mencerminkan apa yang penyunting gambar rasakan
dengan pada yang dirasakan audiensi?
2. Cerita. Sudahkan Anda melakukan penyuntingan gambar rasakan dengan
340
cerita dan tujuan?
3. Irama. Sudahkan sesuai dengan alur ceritayang menarik dan juga
kebenaran yang ada?
4. Pengelihatan. Apakah audiensi sudah dapat melihat fokus utama dari
sebuah momen yang ada.
5. Layar adalah bidang two-dimension. bahwa televisi atau film adalah
sebuah layar yang berbentuk dua dimensi dan tingkat kejelasan visual
sangat berbeda dengan kenyataan.
6. Three-dimensional. Bagaimana kita dapat menghasilkan sebuah gambar
yang audiensi dapat merasakan secara psikologis seperti ia melihat visual
dengan matanya sendiri.
Menurut Walter S.M. dalam Fachruddin (2012:396) menyatakan bahwa:
Penyuntingan gambar pada dasarnya harus memiliki tujuan pasti. Tujuan tersebut
yang nantinya mengatur atau membawa seorang penyunting gambar kehasil yang
baik. Adapun tujuan dalam penyuntingan gambar, sebagai berikut :
1. Menghilangkan audio dan footage atau klip yang tidak diinginkan.
2. Memilih audio dan footage yang terbaik.
341
3. Menghasilkan sebuah cerita.
4. Menambahkan efek, graphic, dan musik (lots of fun).
5. Merubah gaya, ritme dan mood dari video.
6. Melihat video dari sudut pandang tertentu.
3.8.1. Pra Produksi
Pra produksi adalah salah satu tahap dalam pembuatan film.Pada tahap ini
dilakukan sejumlah persiapan pembuatan film, diantaranya meliputi penulisan naskah
scenario, menentukan jadwal pengambilan gambar, mencari lokasi, menyusun
anggaran biaya, mencari /mengaudisi calon pemeran, mengurusi perizinan,
menentukan staf dan crew produksi, mengurus penyewaan peralatan produksi film,
dan juga persiapan produksi, pasca produksi dan persiapan-persiapan lainya
(Saroenggaloe: 2012:8)
Berikut beberapa tugas penulis selama masa pra produksi:
a. Menganalisa scenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam scenario dan
mengungkapkan kembali pada sutradara.
b. Berdiskusi dengan departemen yang lain dalam script conferce untuk
menganalisa skenario baik secara teknis, artistic dan dramatic.
c. Dalam produksi film cerita untuk bioskop, editor bersama produser dan
sutradara menentukan proses paska produksi yang akan digunakan seperti
342
Kinetransfer, Digital Intermediate atau Negative Cutting.Ariatama
(2008:144)
3.8.2. Produksi
Yang dimaksud dengan proses produksi adalah suatu upaya merubah bentuk naskah
menjadi audio – visual (Naratama 2004:88).
Berikut beberapa tugaspenulis selama masa produksi:
a. Dalam tahap ini seorang editor tidak memiliki tugas dan kewajiban khusus,
namun dalam proses produksi ini seorang penulis dapat membantu mengawasi
pendistribusian dan kondisi materi mulai dari laboratorium sampai materi
tersebut berada di meja editing. Pihak yang dibantu oleh penulisadalah
individu professional yang ditunjuk oleh rumah produksi yang bersangkutan
dalam melaksanakan pendistribusian materi tersebut. Individu professional
tersebut biasanya dilakukan oleh manajer unit, koordinator paska produksi
ataupun seorang runner. (Ariatama 2008: 145)
3.8.3. Paska Produksi
Paska produksi adalah tahap setelah produksi film berjalan. Terdapat
beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek khusus,
343
pengkoreksian warna, pemberian suara dan musik latar hingga penambahan
animasi. (Saroenggaloe 2012: 171)
Berikut beberapa tugas penulis selama masa pra produksi:
a. Membuat struktur awal shot-shot yang sudah dbuat sesuai dengan
scenario (rough cut)
b. Mmempresentasikan hasil susunan rough cut keapda sutradara dan
produser.
c. Setelah struktur pertama jadi dan harus mengalami revisis
(berdasarkan hasil diskusi sutradara dan produser), makan dengan
kreatifitas dan imajinasi seorang penulis membentuk struktur baru
yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam struktur baru itu penulis
bisa membangun emosi, irama dan alur yang menarik.
d. Mempresentasikan dan mendiskusikan struktur baru yang
dihasilkanya bersama sutradara dan produser hingga struktur yang
paling diharapakan (final edit).
e. Menghaluskan hasil final edit (trimming) hingga film selesai
dalam proses kerja editing (picture lock)
f. Penulis dapat menjadi rekanan diskusi untuk pengolahan suara dan
musik (Ariatama 2008: 145)
3.8.4. Peran dan tanggung jawab penulis
344
a. Mengajukan usul kepada sutradara untuk mengubah urutan penuturan
sinematik guna mendapatkan konstruksi dramatik yang lebih baik.
b. Mengajukan usul kepada sutradara untuk menambah, mengurangi atau
mengganti materi gambar dan suara yang kurang atau tidak sempurna
secara teknis maupun efek dramatisnya.
c. Mendapatkan ruang editing serta sarana kerja yang layak/standar.
d. Mendapatkan honorarium yang sesuai kontrak yang telah disepakati dan
disetujui oleh produser.
e. Berhak meminta kontrak baru jika ada permintaan tambahan (misalnya
pembuatan trailer) untuk bahan promosi film.
f. Berhak untuk menolak permintaan yang sifatnya pribadi dan menyimpang
dari ketentuan yang sudah ada dalam scenario. (Ariatama 2008:146)
3.8.5. Proses Penciptaan Karya
Penulis menjelaskan proses penciptaan karya terdiri dari:
a. Konsep Kreatif
Konsep editing yang penulisbuat pada karya ini adalah dengan
membuat visual efek dan animasi judul untuk memperkuat cerita dalam film
ini, dimana tokoh utama pada saat menembakan senjatanya terdapat percikan
api dan asap dari ujung senjata.
b. Konsep Produksi
345
Konsep produksi yang penulis lakukan adalah saat pra produksi
penulis mulai membuat animasi pada After Effectdan dengan mendesign nya
pada Photoshop nya terlebih dahulu sekaligus penulis membuat grafis-grafis
yang akan di pakai pada film ini seperti bumper nama kelompok,judul
film,cast list, dan daftar nama-nama crew. Pada saat produksi, penulislebih
mengutamakan pada proses penyimpanan data file video dengan membuat
sebuah folder di sebuah hardisk yang berkapasitas 1TB berdasarkan shot-shot
yang dilakukan sesuai hari-hari pada saat shooting. Setelah penulis pisahkan
dalam bentuk folder kemudian penulis membaca script continuity, kemudian
penulis membuat folder good dan choose untuk memisahkan video yang
sudah penulis pilih. Setelah memasuki tahap paska produksi penulis memulai
untuk melakukan rough cut terlebih dahulu dengan melihat script. Setelah itu
penulis lanjut untuk melakukan proses fine cut dengan berdiskusi pada
sutradara. Lanjut ke tahap visual grafis dimana penulis mulai memasukkan
animasi atau grafis yang sudah dibuat sebelumnya atau membuatnya terlebih
dahulu.
c. Konsep Teknis
Alat yang penulis gunakan untuk mengedit adalah dengan
menggunakan sebuah PC dengan spesifikasi
1. AMD Ryzen 5 1400 3,2 GHz (Quad Core)
346
2. Memory 8 GB V-Gen DDR4 RAM
3. AMD RX 560 4 GB DDR5
4. HDD Seagate SATA III
5.Windows 10 OS
6. Monitor Samsung SA10 60 Hz
7. Speaker Sonic Gear Quadro V2
8. In Ear Monitor KZ ZS6
9. Keyboard Rexus VR 1 Warfaction
10. Mouse Rexus VR 1 Warfaction
Software yang penulis gunakan adalah Adobe Premiere CC 2017,Adobe After
Effect CC 2017,Adobe Photoshop CC 2017 dan FL Studio 12 .
3.8.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Kendala penulis adalah program software yang sering tidak responding
dikarenakan kekurangan memori pada RAM dan pemilihan file video berupa 4K dan
terjadinya proses rendering yang memakan memori yang terlalu besar sehingga
menyebabkan beberapa file rusak.
Dari beberapa kendala tersebut penulis memutuskan untuk meng-upgrade
komponen PC untuk keperluan editing kedepan nya.
347
3.8.7. Lembar Kerja Editor
1. Spesifikasi Alat
2. Laporan Editing
3. Logging Picture
4. Proses Pembuatan ID
348
3.8.7. Lembar Kerja Editor
a. Spesifikasi Alat
1. PC
AMD Ryzen 5 1400 Quad-core @3.2 Ghz
Memory 8192 MB RAM.
Windows 10 OS 64 bit
2. Monitor
Monitor Samsung SyncMaster SA10 19 Inch 60 Hz
3. Speaker
Sonicgear Quadro V2 2.1
349
Sonicgear Quadro V2 2.1
4. Headphone
In Ear Monitor KZ ZS6 Interchangeable Cable
5. Keyboard
Rexus VR 1 RGB Backlight
6. Mouse
Rexus VR 1 800 - 2400 DPI RGB Backlight
350
7. Harddisk
Seagate 1TB SATA III
8. Software
Adobe After Effect CC 2017 FL Studio 12
Adobe Premiere Pro CC 2017
351
Adobe Photoshop CC 2017
352
b. Laporan Editing
Production Company : BSI Produser : Remi Septi Rohani
Project Title : S.A.M Sutradara : Virgiawan Akbar
Putra
Durasi : 24 Menit Editor : Antonius Michael Tio
NO SCENE EXT
/INT
KETERANGAN
VISUAL AUDIO SFX TRANSIS
I
VIDEO
EFFECT
DURASI
1 1 INT Sammy mengangkat foto
dan telrihat Argus turun dari
tangga dan menyapa
Sammy
Dialog
Sammy -
Argus
Soundtrack
lagu
Addictive
Dissolve
Rotoscope
,Color
Grading
1 Menit 23
Detik
2 2 INT Sammy bersiap-siap dengan Soundtrack Color 23 Detik
353
peralatanya lagu Grading,
Neat
Video
3 3 EXT Sammy dengan timnya
menuju rumah target untuk
disergap
Folley Color
Grading
22 Detik
4 4 INT Sammy mendobrak dengan
untuk penyergapan
Dialog
Sammy
Soundtrack
Folley
Color
Grading
51 Detik
5 5 INT Sammy berdiskusi dengan
Argus
Dialog
Sammy
Argus
Folley Color
Grading
40 Detik
6 6 INT Sammy pulang kerumah Monolog Folley Color
Grading
42 Detik
7 7 EXT Sammy melakukan latihan Soundtrack Color 1 Menit 12
354
ringan dipagi hari Grading Detik
8 8 INT Sammy kembali menyapa
Argus untuk menerima
tugas keduanya
Dialog
Sammy
Argus
Folley Color
Grading
46 Detik
9 9 EXT Sammy briefing dan
menginstrusikan timnya
Dialog
Sammy –
Rekan
Kerja
Folley Dip to
Black
Color
Grading
1 Menit 10
Detik
10 10 EXT Sammy dan timnya tiba
didepan lokasi rumah
penyergapan
Folley Color
Grading
1 Menit 36
Detik
11 11 INT Seseorang sedang
menunggu dipelataran
rumah
Soundtrack Color
Grading
9 Detik
355
12 12 INT Sammy memasuki rumah
dan dihadang oleh beberapa
penjahat
Folley Color
Grading
4 Menit 30
Detik
13 13 INT Sambil menundukkan
kepala, Sammy menghadap
Argus untuk melaporkan
tugasnya yang gagal
Dialog
Sammy
Argus
Folley Color
Grading
3 Menit 24
Detik
14 14 EXT Karin berlari mengejar
sammy yang saat itu sedang
menyebrangi jembatan
penyebrangan
Dialog
Sammy
Karin
Folley Color
Grading
1 Menit 35
Detik
15 15 INT Karin yang baru kembali
dari tugas ingin melapor
kepada argus
Dialog
Argus -
Karin
Folley Color
Grading
39 Detik
356
16 16 INT Argus pergi meninggalkan
ruangannya, dan karin
masih menunggu argus
keluar dari ruangannya
Dialog
Argus-
Fredick
Folley Color
Grading
1 Menit
17 17 INT Karin membuka laptop, dan
melihat isi dari cd tersebut
Folley,Soun
dtrack
Color
Grading
20 Detik
18 18 INT Karin tiba dikantor
menggunakan sepeda motor
langsung bergegas
keruangan Argus.
Folley,Soun
dtrack
Color
Grading
24 Detik
19 19 INT Argus memasuki ruangan
dan mencari – cari sesuatu
dan Sammy masuk
keruangan pamanya
Dialog
Argus -
Sammy
Folley,Soun
dtrack
Color
Grading
55 Detik
20 20 INT Karin masuk berbicara Dialog Folley,Soun Color 2 Menit 4
357
kepada Sammy dan Argus
lalu menembak Argus
Karin –
Sammy -
Argus
dtrack Grading Detik
21 21 INT Sammy yang penasaran
meminta karin untuk
memutarkan isi dari file (cd)
tersebut dan menontonya
Dialog
Sammy -
Karin
Folley,Soun
dtrack
Cross
Dissolve
Color
Grading
27 Detik
22 22 INT CCTV bukti pembunuhan Color
Grading
1 Menit 22
Detik
358
c. Logging Picture
Production Company : BSI Produser : Remi Septi Rohani
Project Title : S.A.M Sutradara : Virgiawan Akbar
Putra
Durasi : 24 Menit Editor : Antonius Michael Tio
NO Logging Time Video Audio Remark
1 00:00:00:00 – 00:00:05:00 Colour Bar
2 00:00:05:00 – 00:00:10:00 Logo BSI
3 00:00:10:00 – 00:00:15:00 ID Program
4 00:00:15:00 – 00:00:20:00 Universal Counting Leader
5 00:00:20:00 – 00:01:43:00 Scene 1 Dialog,Monolog,Folley,Musik
Tema
359
6 00:01:43:00 – 00:01:50:00 Judul Bumper Musik Tema
7 00:01:50:00 – 00:02:13:00 Scene 2 Musik Tema
8 00:02:13:00 – 00:02:36:00 Scene 3 Folley,Musik Tema
9 00:02:36:00 – 00:03:28:00 Scene 4 Dialog, Folley,Musik Tema
10 00:03:28:00 – 00:04:08:00 Scene 5 Dialog, Folley
11 00:04:08:00 – 00:04:52:00 Scene 6 Monolog, Folley,Musik Tema
12 00:04:52:00 – 00:06:01:00 Scene 7 Dialog, Folley,Musik Tema
13 00:06:01:00 – 00:06:46:00 Scene 8 Dialog, Folley,Musik Tema
14 00:06:46:00 – 00:07:44:00 Scene 9 Dialog, Folley,Musik Tema
15 00:07:44:00 – 00:09:13:00 Scene 10 Folley,Musik Tema
16 00:09:13:00 – 00:09:29:00 Scene 11 Musik Tema
360
17 00:09:29:00 – 00:12:45:00 Scene 12 Dialog, Folley,Musik Tema
18 00:12:45:00 – 00:15:11:00 Scene 13 Dialog, Folley
19 00:15:11:00 – 00:16:22:00 Scene 14 Dialog, Folley
20 00:16:22:00 – 00:17:10:00 Scene 15 Dialog, Folley
21 00:17:10:00 – 00:18:01:00 Scene 16 Dialog, Folley,Musik Tema
22 00:18:01:00 – 00:18:22:00 Scene 17 Musik Tema
23 00:18:22:00 – 00:18:45:00 Scene 18 Folley,Musik Tema
24 00:18:45:00 – 00:19:30:00 Scene 19 Dialog, Folley,Musik Tema
25 00:19:30:00 – 00:21:25:00 Scene 20 Dialog, Folley,Musik Tema
26 00:21:25:00 – 00:21:56:00 Scene 21 Dialog, Folley,Musik Tema
27 00:21:56:00 – 00:23:19:00 Scene 22 Dialog, Folley,Musik Tema
361
28 00:23:25:00 – 00:24:05:00 Credit Title Musik Tema
29 00:24:05:00 – 00:24:41:00 Behind the Scene Musik “Joji – Yeah Right”
30 00:24:05:00 – 00:25:18:00 CV Crew Musik “Joji – Yeah Right”
362
d.
363
Proses Pembuatan ID
1.Bars and Tone
2. Logo BSI
3.ID Program
364
4.Counting Down
5.Isi Konten
365
366
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Dengan selesainya Tugas Akhir Drama Televisi yang berjudul “S.A.M”
dijelaskan didalam laporan yang berbentuk desain produksi mulai dari tahap proses
pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Semua yang terdapat didalam laporan
disesuaikan dengan Drama Televisi “S.A.M”. Sejauh ini semua proses yang penulis
lakukan sesuai dengan apa yang dianjurkan.
Sesuai isi yang terdapat didalam desain produksi dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat dimengerti. Sedangkan lembar kerja didalam desain produksi ini
dibuat sesuai kebutuhan, diambil yang paling mudah dimengerti.
Semoga kami mendapatkan apresiasi apapun bentuknya sudah sangat
membuat kami tersenyum bahagia, dan semoga karya kami dapat diterima oleh
masyarakat dan bermanfaat bisa dijadikan tontonan hiburan dikala penat dan jenuh.
Kiranya isi dari desain produksi ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari segala pihak.
367
4.2. Saran
Diharapkan dari karya drama televise “S.A.M” dapat memberikan efek positif
bagi penonton. Penulis beserta tim sadar bahwa masih banyak kekurangan didalam
membuat karya ini, maka penulis berharap adanya kritik yang dapat membangun
kinerja penulis dan tim dalam membuat hasil karya berikutnya.
368
Daftar Pustaka
Latief, Rusman. (2017). Menjadi Produser Televisi: Prenadamedia Group : Jakarta
Utud, Yustatie. (2017). Profesional Mendesain ProgramTelevisi. Prenadamedia
Group:Jakarta
Naratama (2013). Menjadi Sutradara Televisi. Gramedia : Jakarta
Arifin, Eva (2010). Broadcasting to be broadcaster. Graha Ilmu : Jakarta
Soenarto (2007). Program Televisi
Naratama, (2013 : 10)
Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo.
Muslimin, Nurul. 2018. Bikin Film Yuk. Yogyakarta: Araska.
Suprapto, Tommy. 2006. Berkarier di Bidang Broadcasting. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Hendratman, Hendi. 2014. The Magic of Adobe Premiere Pro. Bandung: Penerbit
INFORMATIKA.
Rhamawati, Indah., dan Dodo Rusnandi. 2011. Berkarier di Dunia Broadcast Televisi
& Radio. Bogor: Laskar Aksara
Achlina, Leli., dam Purwada Suwardi. 2011. Kamus Istilah Pertelevisian. Jakarta:
Kompas
Marsh, Kevin. “What does an editor do”. 31 Juli 2018.
https://www.sokanu.com/careers/editor/
Ostrove, Heather. “Understanding Post Workflow: Offiline vs Online Editing”. 7
September 2018. http://20questionsfilm.com/understanding-post-workflow-offline-
vs-online-editing/
369
Reishcman, Ethan. “What is Film Editing ?”. 30 Juli 2018.
https://www.thecrimson.com/article/2017/9/15/filmediting/
Jaya, Brilianto. 2016. Kuliah Jurusan Apa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nugroho, Surwono. 2014. Teknik Dasar Video Grafi. Jakarta
Ariatama, A. & Mushlisium, A. 2008. Job Description Pekerja Film (Versi 01).
Jakarta: FFTV-IKJ
Irwanto. 2014. Broadcasting Televisi Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Graha
Cendekia
Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus Istilah Televisi & Film. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Effendy, Onong Uchjana. (2002). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Rosda: Bandung.
Effendy, Onong Uchjana. (1990). Radio Siaran Teori dan Praktek.
Rosda: Bandung.
Hart, Michael H. (1978). Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah.
Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Hidayat, Dasrun. (2006). Modul Jurnalistik Radio. Bandung: MQFM Bandung.
Junor, Eko. (2009). Material Produced for The weekend Workshop for Future
Broadcasters and Entertainers. Bandung: Junor Audi-Media.
Morisson, M.A. Manajemen Media Penyiaran. [Modul]. Universitas Mercu Buana.
Romli, Asep Syamsul. (2004). Broadcast Journalism. Bandung: Nuansa Bandung.
Sosiawan, Edwi Arief. Prinsip-Prinsip Penyiaran. Available at: http://edwi.dosen.
upnyk.ac.id
http://dikiumbara.wordpress.com
www.obexz.co.cc
370
www.wikipedia.org
http://milaniawahe.blogspot.com
http://rri-sejateng.com/semarang
Bugin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenamedia
Group.
Cury, Ivan. 2007. Directing and Producing for Television. London: Focal
Press-Elsevier.
Komaruddin, Prof. 1994. Manajemen Berdasarkan Sasaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Marabito, M.A.M. & Morgestern, BL. 2004. New Communication Technology:
Applications, Policy, and Impact. Edisi ke-5. UK: Focal Press.
Mausal, Rudolf. 1979. Televison Technology-Refresher Topics. Rohde & Schwarz.
hlm.2-8.
Millerson, Gerald. 1982. TV Lighting Methods. London: Focal Press-Butterworth &
Co.
Morisson. 2008. Manajemen Media Penyiaran-Strategi Mengelola Radio & Televisi.
Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.
Mufid, Muhammad. 2005. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana &
Prenadamedia Group & UIN Press.
Thoha, Miftah. 1993. Perilaku Organisasi-Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.
Tjahyono, Bambang Heru, et al. 2007. Sistem TV Digital dan Prospeknya di
Indonesia.
Jakarta: PT. Multicom Indo Persada.
371
UU No. 32/2002 tentang Penyiaran. Bandung: Penerbit Fokusmedia. 2005.
UU No. 40/1999 tentang Pers. Bandung: Penerbit Fokusmedia. 2005.
Wahjosumidjo. 1992. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wahjudi, J.B. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Wahyudi, J.B. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta: Gramedia.
Werner, J. Severin, et al. 2008. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di
Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, Prenadamedia Group.
Zettl, Herbert. 2003. Television Production Handbook. USA: Wadsworth.
Wikipedia, Betacam, diakses 14 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, Betamax, diakses 14 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, Broadcast Programming, diakses 13 Desember 2009,
http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, D-2 (video), diakses 14 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, Digital8, diakses 14 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, Digital-5, diakses 14 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, DV, diakses 14 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, KDKA (AM), diakses 26 Agustus 2009, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia,Span-of-control,diakses 14 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, TelevisionProgram, diakses 13 Desember 2009,
http://en.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, VHS, diakses 7 Agustus 2010, http://en.wikipedia.org/wiki/VHS.
372
Wikipedia, Discovery Channel, diakses 10 Agustus 2010,
http://id.wikipedia.org/wiki/
Discovery_channel.
Wikipedia, Henry Fayol, diakses 15 Desember 2010, http://id.wikipedia.org/wiki/.
Wikipedia, Oprah Winfrey, diakses 15 Desember 2010,
http://id.wikipedia.org/wiki/oprah_winfrey.
Wikipedia Indonesia, William Wongso, diakses 15 Desember 2010, http://id.
wikipedia.org/wiki/Williams Wongso.
About.com, Journalism, diakses 15 Desember 2010, http://journalism.about.com/
od/journalismglossary/g/breakingnews.htm.
Answer.com, Optical Recording, diakses 26 Agustus 2009,
http://www.answers.com/topic/optical-recording.
Deutche-Welle, Euromaxx, diakses 15 Desember 2009,
http://www.dwworld.de/dw/article/0,2144,877844,00.html.
Trans TV, Program Acara, diakses 13 Desember 2009, http://www.transtv.co.id/
Daluas, Magdalena, (ed). 2004. TVRI TV Publik, Rangkuman Workshop “TVRI
sebagaiTV Publik,” PT TVRI Persero, Jakarta.
Dominick, Joseph R. 1983. The Dynamics of Mass Communication, Random
House,New York.
Dominick, Joseph R. Messsere, Firtz, and Barry L, Sherman. 2004. Broadcasting,
Cable, the Internet and Beyond, An Introduction to Modern Electronic Media,
McGrawHill Companies, Inc 1221 Avenue of the America, New York, NY.10020.
Effendy, Uchjana Onong. 1984. Televisi Siaran Teori dan Praktik. Penerbit
Alumni,Bandung.
373
Effendy, Uchjana Onong. 1990. Radio Siaran Teori dan Praktik. Penerbit Mandar
Maju, Bandung.
Maxine, K. Dan Robert M. Read. 1982. Career Opportunities in Television And
Videos,Fact on File, Publications, New York, NY. 10016.
Saktityanti Jahya, Rusfadia, Muhammad Irvan. 2006. Menilai Tanggung jawab
SosialTelevisi. Penerbit Pira Media, Depok, Jakarta.
Setyobudi, Ciptomo. 2005. Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, Penerbit
GrahaIlmu, Yogyakarta.
Severin, Wenner J. Dan James W. Tankard, Yr. 2005. Teori Komunikasi, Sejarah,
Metode, dan Terapan di dalam Media Massa (Terjemahan), Prenada Media,Jakarta.
Sudibyo, Agus. 2004. Ekonomi Politik Media Penyiaran, LKIS, Yogyakarta.
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Penerbit Media
Pressindo, Yogyakarta.
Sutrimo. 2002. 40 Tahun TVRI, dalam Dari Pembebasan Menuju Pencerahan,
TVRIvs Imprelialisme Budaya, PT. TVRI Persero, Jakarta.
Wahyudi, JB. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Penerbit Alumni, Bandung.
Wahyudi, JB. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. PT
GramediaPustaka Utama, Jakarta.
Wahyudi, JB. 1994, Dasar–Dasar Manajemen Penyiaran, Penerbit Gramedia
PustakaUtama, Jakarta.
Widyadnyana, Merati. 2004. Peluang TVRI Sebagai TV Publik dalam TVRI TV
Publik,Rangkuman Workshop TVRI sebagai TV Publik. PT. TVRI Persero, Jakarta.
374
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
No.001/HM/18
Pada hari sabtu 12 Mei 2018 kedua belah pihak sebagaimana tertera dibawah ini,
sepakat menandatangani surat perjanjian kerja yang diatur dalam pasal – pasal berikut
ini :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Remi Septi Rohani B
Jabatan : Produser
Alamat : Jl. Mundari Gg Attaubah II No.32
Dalam Hal ini akan bertindak untuk dan atas nama Upstairs Production yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Dede Saputra
Alamat : Jl. Komplek Taman Mini
Dalam hal ini bertindak dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUAA untuk selanjutnya secara
bersama-sama disebut “KEDUA BELAH PIHAK”.
Dengan ini KEDUA BELAH PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa PIHAK
PERTAMA adalah suatu kelompok mahasiswa semester VI dari BSI PEMUDA
Rawamangun, yang diharuskan untuk mengerjakan TUGAS AKHIR dalam
pembuatan film tersebut PIHAK PERTAMA setuju menunnjuk PIHAK KEDUA
selaku : Dede Saputra yang berperan sebagai Sammy.
375
PASAL 1
MAKSUD
PIHAK PERTAMA bermaksud memakai jasa PIHAK KEDUA sebagai pemeran
dalam film S.A.M dan PIHAK KEDUA telah menyatakan persetujuan kepada
PIHAK PERTAMA untuk maksud tersebut.
PASAL 2
JADWAL KEGIATAN
1. Pengambilan gambar akan dilaksanakan sealama 4 hari dari 27 mei 2018, 28
mei 2018 dan 4 Juni 2018, dengan lokasi pengambilan gambar diwilayah
Depok Jawabarat, Rawabadak Selatan Jakarta Utara dan Rawamangun Jakarta
Timur.
2. Lama waktu pengambilan gambar akan dilakukan selama kurang dari 24 jam
dan disesuaikan dengan kebutuhan lokasi yang ada.
3. Diluar waktu pengambilan gambar, PIHAK KEDUA diberikan waktu
Istirahat 1 jam.
PASAL 3
BIAYA
Dalam Pembuatan Drama Televisi “S.A.M”, PIHAK KEDUA akan dibayarkan honor
sebesar Rp 600.000,- (Enam Ratus Ribu Rupiah).
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran honor kepada PIHAK KEDUA secara lansgung tunai yang
dibayarkan secara langsung setelah proses shooting berakhir.
376
PASAL 5
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan kebutuhan PIHAK KEDUA selama
pengambilan gambar berlangsung sebagai berikut.
1. Menyediakan Akomodasi berangkat dan pulang selama pengambilan gambar
berlangsung.
2. Menyediakan perlengkapan pengambilan gambar berupa tata rias (make up)
dan kostum.
PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menghafal scenario yang diberikan
dengan perannya.
2. PIHAK KEDUA nerkewajiban dengan tepat waktu dan berlaku baik dengan
setiap lawan main dan kru dilokasi pengambilan gambar.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menggunakan perlengkapan
pengambilan gambar berupa kostum dan tata rias (make up).
4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengikuti arahan sutradara selama
pengambilan gambar.
PASAL 7
PEMBATALAN
1. Perjanjian kerjasama ini tidak dapat di batalkan secara sepihak tanpa
persetujuan pihak lainnya.
2. Pembatalan oleh 1 (satu) pihak, kecuali dengan alasan force majeure, maka
pihak yang membatalkan wajib memberikan ganti rugi sesuai dengan jumlah
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
377
PASAL 8
SANKSI
1. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan honor tepat waktu, maka PIHAK
KEDUA berhak mendapatkan tambahan 10% dari nilai honor yang
ditetapkan.
2. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya, maka PIHAK
PERTAMA berhak memotong pembayaran sebesar 10% dari honor yang
ditetapkan, dan membayar ganti atas kerugian yang diterima PIHAK
PERTAMA.
PASAL 9
FORCE MAJEURE
1. Dalam hal terjadinya peristiwa-peristiwa sebagai akibat daripada hal-hal
yang berada diluar batas kemampuan kedua belah pihak seperti bencana
alam atau sejenisnya, maka pihak lainnya wajib memberitahukan kepada
pihak yang tidak menderita karena akibat terjadinya keadaan force
majeure selambat-lambatnya 7 hari setelah mengetahui adanya peristiwa
yang dimaksud keadaan memaksa tersebut diatas.
2. Terhadap segala kerugian yang disebabkan atas hal-hal tersebut diatas,
para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah.
PASAL 10
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Dalam hal terjadinya sengketa dalam pelaksanaan atau penafsiran ini,
maka para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah dan dengan
penuh itikad baik.
378
2. Apabila terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak dalam musyawarah,
maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan mengambil
379
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
No.001/HM/18
Pada hari sabtu 12 Mei 2018 kedua belah pihak sebagaimana tertera dibawah ini,
sepakat menandatangani surat perjanjian kerja yang diatur dalam pasal – pasal berikut
ini :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Remi Septi Rohani B
Jabatan : Produser
Alamat : Jl. Mundari Gg Attaubah II No.32
Dalam Hal ini akan bertindak untuk dan atas nama Upstairs Production yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Aldo Mateus Sitompul.
Alamat : Jl. Komplek Taman Mini
Dalam hal ini bertindak dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUAA untuk selanjutnya secara
bersama-sama disebut “KEDUA BELAH PIHAK”.
Dengan ini KEDUA BELAH PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa PIHAK
PERTAMA adalah suatu kelompok mahasiswa semester VI dari BSI PEMUDA
Rawamangun, yang diharuskan untuk mengerjakan TUGAS AKHIR dalam
pembuatan film tersebut PIHAK PERTAMA setuju menunnjuk PIHAK KEDUA
selaku : Aldo Mateus yang berperan sebagai Argus.
380
PASAL 1
MAKSUD
PIHAK PERTAMA bermaksud memakai jasa PIHAK KEDUA sebagai pemeran
dalam film S.A.M dan PIHAK KEDUA telah menyatakan persetujuan kepada
PIHAK PERTAMA untuk maksud tersebut.
PASAL 2
JADWAL KEGIATAN
4. Pengambilan gambar akan dilaksanakan sealama 4 hari dari 27 mei 2018, 28
mei 2018 dan 4 Juni 2018, dengan lokasi pengambilan gambar diwilayah
Depok Jawabarat, Rawabadak Selatan Jakarta Utara dan Rawamangun Jakarta
Timur.
5. Lama waktu pengambilan gambar akan dilakukan selama kurang dari 24 jam
dan disesuaikan dengan kebutuhan lokasi yang ada.
6. Diluar waktu pengambilan gambar, PIHAK KEDUA diberikan waktu
Istirahat 1 jam.
PASAL 3
BIAYA
Dalam Pembuatan Drama Televisi “S.A.M”, PIHAK KEDUA akan dibayarkan honor
sebesar Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah).
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran honor kepada PIHAK KEDUA secara lansgung tunai yang
dibayarkan secara langsung setelah proses shooting berakhir.
381
PASAL 5
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan kebutuhan PIHAK KEDUA selama
pengambilan gambar berlangsung sebagai berikut.
3. Menyediakan Akomodasi berangkat dan pulang selama pengambilan gambar
berlangsung.
4. Menyediakan perlengkapan pengambilan gambar berupa tata rias (make up)
dan kostum.
PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
5. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menghafal scenario yang diberikan
dengan perannya.
6. PIHAK KEDUA nerkewajiban dengan tepat waktu dan berlaku baik dengan
setiap lawan main dan kru dilokasi pengambilan gambar.
7. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menggunakan perlengkapan
pengambilan gambar berupa kostum dan tata rias (make up).
8. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengikuti arahan sutradara selama
pengambilan gambar.
PASAL 7
PEMBATALAN
3. Perjanjian kerjasama ini tidak dapat di batalkan secara sepihak tanpa
persetujuan pihak lainnya.
4. Pembatalan oleh 1 (satu) pihak, kecuali dengan alasan force majeure, maka
pihak yang membatalkan wajib memberikan ganti rugi sesuai dengan jumlah
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
382
PASAL 8
SANKSI
3. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan honor tepat waktu, maka PIHAK
KEDUA berhak mendapatkan tambahan 10% dari nilai honor yang
ditetapkan.
4. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya, maka PIHAK
PERTAMA berhak memotong pembayaran sebesar 10% dari honor yang
ditetapkan, dan membayar ganti atas kerugian yang diterima PIHAK
PERTAMA.
PASAL 9
FORCE MAJEURE
3. Dalam hal terjadinya peristiwa-peristiwa sebagai akibat daripada hal-hal
yang berada diluar batas kemampuan kedua belah pihak seperti bencana
alam atau sejenisnya, maka pihak lainnya wajib memberitahukan kepada
pihak yang tidak menderita karena akibat terjadinya keadaan force
majeure selambat-lambatnya 7 hari setelah mengetahui adanya peristiwa
yang dimaksud keadaan memaksa tersebut diatas.
4. Terhadap segala kerugian yang disebabkan atas hal-hal tersebut diatas,
para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah.
PASAL 10
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Dalam hal terjadinya sengketa dalam pelaksanaan atau penafsiran ini,
maka para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah dan dengan
penuh itikad baik.
383
2. Apabila terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak dalam musyawarah,
maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan mengambil
384
385
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
No.001/HM/18
Pada hari sabtu 12 Mei 2018 kedua belah pihak sebagaimana tertera dibawah ini,
sepakat menandatangani surat perjanjian kerja yang diatur dalam pasal – pasal berikut
ini :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Remi Septi Rohani B
Jabatan : Produser
Alamat : Jl. Mundari Gg Attaubah II No.32
Dalam Hal ini akan bertindak untuk dan atas nama Upstairs Production yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Kartika Prety Natali
Alamat : Jl. Plumpang Raya Semper, Gang Masjid, Jakarta Utara
Dalam hal ini bertindak dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUAA untuk selanjutnya secara
bersama-sama disebut “KEDUA BELAH PIHAK”.
Dengan ini KEDUA BELAH PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa PIHAK
PERTAMA adalah suatu kelompok mahasiswa semester VI dari BSI PEMUDA
Rawamangun, yang diharuskan untuk mengerjakan TUGAS AKHIR dalam
pembuatan film tersebut PIHAK PERTAMA setuju menunnjuk PIHAK KEDUA
selaku : Kartika Pretty Natali yang berperan sebagai Karin.
386
PASAL 1
MAKSUD
PIHAK PERTAMA bermaksud memakai jasa PIHAK KEDUA sebagai pemeran
dalam film S.A.M dan PIHAK KEDUA telah menyatakan persetujuan kepada
PIHAK PERTAMA untuk maksud tersebut.
PASAL 2
JADWAL KEGIATAN
7. Pengambilan gambar akan dilaksanakan sealama 4 hari dari 27 mei 2018, 28
mei 2018 dan 4 Juni 2018, dengan lokasi pengambilan gambar diwilayah
Depok Jawabarat, Rawabadak Selatan Jakarta Utara dan Rawamangun Jakarta
Timur.
8. Lama waktu pengambilan gambar akan dilakukan selama kurang dari 24 jam
dan disesuaikan dengan kebutuhan lokasi yang ada.
9. Diluar waktu pengambilan gambar, PIHAK KEDUA diberikan waktu
Istirahat 1 jam.
PASAL 3
BIAYA
Dalam Pembuatan Drama Televisi “S.A.M”, PIHAK KEDUA akan dibayarkan honor
sebesar Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah).
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran honor kepada PIHAK KEDUA secara lansgung tunai yang
dibayarkan secara langsung setelah proses shooting berakhir.
387
PASAL 5
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan kebutuhan PIHAK KEDUA selama
pengambilan gambar berlangsung sebagai berikut.
5. Menyediakan Akomodasi berangkat dan pulang selama pengambilan gambar
berlangsung.
6. Menyediakan perlengkapan pengambilan gambar berupa tata rias (make up)
dan kostum.
PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
9. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menghafal scenario yang diberikan
dengan perannya.
10. PIHAK KEDUA nerkewajiban dengan tepat waktu dan berlaku baik dengan
setiap lawan main dan kru dilokasi pengambilan gambar.
11. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menggunakan perlengkapan
pengambilan gambar berupa kostum dan tata rias (make up).
12. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengikuti arahan sutradara selama
pengambilan gambar.
PASAL 7
PEMBATALAN
5. Perjanjian kerjasama ini tidak dapat di batalkan secara sepihak tanpa
persetujuan pihak lainnya.
6. Pembatalan oleh 1 (satu) pihak, kecuali dengan alasan force majeure, maka
pihak yang membatalkan wajib memberikan ganti rugi sesuai dengan jumlah
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
388
PASAL 8
SANKSI
5. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan honor tepat waktu, maka PIHAK
KEDUA berhak mendapatkan tambahan 10% dari nilai honor yang
ditetapkan.
6. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya, maka PIHAK
PERTAMA berhak memotong pembayaran sebesar 10% dari honor yang
ditetapkan, dan membayar ganti atas kerugian yang diterima PIHAK
PERTAMA.
PASAL 9
FORCE MAJEURE
5. Dalam hal terjadinya peristiwa-peristiwa sebagai akibat daripada hal-hal
yang berada diluar batas kemampuan kedua belah pihak seperti bencana
alam atau sejenisnya, maka pihak lainnya wajib memberitahukan kepada
pihak yang tidak menderita karena akibat terjadinya keadaan force
majeure selambat-lambatnya 7 hari setelah mengetahui adanya peristiwa
yang dimaksud keadaan memaksa tersebut diatas.
6. Terhadap segala kerugian yang disebabkan atas hal-hal tersebut diatas,
para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah.
PASAL 10
PENYELESAIAN SENGKETA
2. Dalam hal terjadinya sengketa dalam pelaksanaan atau penafsiran ini, maka
para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah dan dengan penuh itikad
baik.
3. Apabila terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak dalam musyawarah,
maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan mengambil
tempat tinggal (domisili) yang umum dan tetap di kantor pengadilan negeri.
389
390
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
No.001/HM/18
Pada hari sabtu 12 Mei 2018 kedua belah pihak sebagaimana tertera dibawah ini,
sepakat menandatangani surat perjanjian kerja yang diatur dalam pasal – pasal berikut
ini :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Remi Septi Rohani B
Jabatan : Produser
Alamat : Jl. Mundari Gg Attaubah II No.32
Dalam Hal ini akan bertindak untuk dan atas nama Upstairs Production yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Ageng
Alamat : Jl. Komplek Taman Mini
Dalam hal ini bertindak dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUAA untuk selanjutnya secara
bersama-sama disebut “KEDUA BELAH PIHAK”.
Dengan ini KEDUA BELAH PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa PIHAK
PERTAMA adalah suatu kelompok mahasiswa semester VI dari BSI PEMUDA
Rawamangun, yang diharuskan untuk mengerjakan TUGAS AKHIR dalam
pembuatan film tersebut PIHAK PERTAMA setuju menunnjuk PIHAK KEDUA
selaku : Ageng yang berperan sebagai Fredrick.
391
PASAL 1
MAKSUD
PIHAK PERTAMA bermaksud memakai jasa PIHAK KEDUA sebagai pemeran
dalam film S.A.M dan PIHAK KEDUA telah menyatakan persetujuan kepada
PIHAK PERTAMA untuk maksud tersebut.
PASAL 2
JADWAL KEGIATAN
10. Pengambilan gambar akan dilaksanakan sealama 4 hari dari 27 mei 2018, 28
mei 2018 dan 4 Juni 2018, dengan lokasi pengambilan gambar diwilayah
Depok Jawabarat, Rawabadak Selatan Jakarta Utara dan Rawamangun Jakarta
Timur.
11. Lama waktu pengambilan gambar akan dilakukan selama kurang dari 24 jam
dan disesuaikan dengan kebutuhan lokasi yang ada.
12. Diluar waktu pengambilan gambar, PIHAK KEDUA diberikan waktu
Istirahat 1 jam.
PASAL 3
BIAYA
Dalam Pembuatan Drama Televisi “S.A.M”, PIHAK KEDUA akan dibayarkan honor
sebesar Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah).
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran honor kepada PIHAK KEDUA secara lansgung tunai yang
dibayarkan secara langsung setelah proses shooting berakhir.
392
PASAL 5
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan kebutuhan PIHAK KEDUA selama
pengambilan gambar berlangsung sebagai berikut.
7. Menyediakan Akomodasi berangkat dan pulang selama pengambilan gambar
berlangsung.
8. Menyediakan perlengkapan pengambilan gambar berupa tata rias (make up)
dan kostum.
PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
13. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menghafal scenario yang diberikan
dengan perannya.
14. PIHAK KEDUA nerkewajiban dengan tepat waktu dan berlaku baik dengan
setiap lawan main dan kru dilokasi pengambilan gambar.
15. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menggunakan perlengkapan
pengambilan gambar berupa kostum dan tata rias (make up).
16. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengikuti arahan sutradara selama
pengambilan gambar.
PASAL 7
PEMBATALAN
7. Perjanjian kerjasama ini tidak dapat di batalkan secara sepihak tanpa
persetujuan pihak lainnya.
8. Pembatalan oleh 1 (satu) pihak, kecuali dengan alasan force majeure, maka
pihak yang membatalkan wajib memberikan ganti rugi sesuai dengan jumlah
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
393
PASAL 8
SANKSI
7. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan honor tepat waktu, maka PIHAK
KEDUA berhak mendapatkan tambahan 10% dari nilai honor yang
ditetapkan.
8. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya, maka PIHAK
PERTAMA berhak memotong pembayaran sebesar 10% dari honor yang
ditetapkan, dan membayar ganti atas kerugian yang diterima PIHAK
PERTAMA.
PASAL 9
FORCE MAJEURE
7. Dalam hal terjadinya peristiwa-peristiwa sebagai akibat daripada hal-hal
yang berada diluar batas kemampuan kedua belah pihak seperti bencana
alam atau sejenisnya, maka pihak lainnya wajib memberitahukan kepada
pihak yang tidak menderita karena akibat terjadinya keadaan force
majeure selambat-lambatnya 7 hari setelah mengetahui adanya peristiwa
yang dimaksud keadaan memaksa tersebut diatas.
8. Terhadap segala kerugian yang disebabkan atas hal-hal tersebut diatas,
para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah.
PASAL 10
PENYELESAIAN SENGKETA
2. Dalam hal terjadinya sengketa dalam pelaksanaan atau penafsiran ini, maka
para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah dan dengan penuh itikad
baik.
3. Apabila terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak dalam musyawarah,
maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan mengambil
tempat tinggal (domisili) yang umum dan tetap di kantor pengadilan negeri.
394
395
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
No.001/HM/18
Pada hari sabtu 12 Mei 2018 kedua belah pihak sebagaimana tertera dibawah ini,
sepakat menandatangani surat perjanjian kerja yang diatur dalam pasal – pasal berikut
ini :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Remi Septi Rohani B
Jabatan : Produser
Alamat : Jl. Mundari Gg Attaubah II No.32
Dalam Hal ini akan bertindak untuk dan atas nama Upstairs Production yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Xaviera
Alamat : Jl. Komplek Taman Mini
Dalam hal ini bertindak dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUAA untuk selanjutnya secara
bersama-sama disebut “KEDUA BELAH PIHAK”.
Dengan ini KEDUA BELAH PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa PIHAK
PERTAMA adalah suatu kelompok mahasiswa semester VI dari BSI PEMUDA
Rawamangun, yang diharuskan untuk mengerjakan TUGAS AKHIR dalam
pembuatan film tersebut PIHAK PERTAMA setuju menunnjuk PIHAK KEDUA
selaku : Xaviera yang berperan sebagai Mamanya Sammy
396
PASAL 1
MAKSUD
PIHAK PERTAMA bermaksud memakai jasa PIHAK KEDUA sebagai pemeran
dalam film S.A.M dan PIHAK KEDUA telah menyatakan persetujuan kepada
PIHAK PERTAMA untuk maksud tersebut.
PASAL 2
JADWAL KEGIATAN
13. Pengambilan gambar akan dilaksanakan sealama 4 hari dari 27 mei 2018, 28
mei 2018 dan 4 Juni 2018, dengan lokasi pengambilan gambar diwilayah
Depok Jawabarat, Rawabadak Selatan Jakarta Utara dan Rawamangun Jakarta
Timur.
14. Lama waktu pengambilan gambar akan dilakukan selama kurang dari 24 jam
dan disesuaikan dengan kebutuhan lokasi yang ada.
15. Diluar waktu pengambilan gambar, PIHAK KEDUA diberikan waktu
Istirahat 1 jam.
PASAL 3
BIAYA
Dalam Pembuatan Drama Televisi “S.A.M”, PIHAK KEDUA akan dibayarkan honor
sebesar Rp 250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
397
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran honor kepada PIHAK KEDUA secara lansgung tunai yang
dibayarkan secara langsung setelah proses shooting berakhir.
PASAL 5
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan kebutuhan PIHAK KEDUA selama
pengambilan gambar berlangsung sebagai berikut.
9. Menyediakan Akomodasi berangkat dan pulang selama pengambilan gambar
berlangsung.
10. Menyediakan perlengkapan pengambilan gambar berupa tata rias (make up)
dan kostum.
PASAL 6
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
17. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menghafal scenario yang diberikan
dengan perannya.
18. PIHAK KEDUA nerkewajiban dengan tepat waktu dan berlaku baik dengan
setiap lawan main dan kru dilokasi pengambilan gambar.
19. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menggunakan perlengkapan
pengambilan gambar berupa kostum dan tata rias (make up).
20. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengikuti arahan sutradara selama
pengambilan gambar.
398
PASAL 7
PEMBATALAN
9. Perjanjian kerjasama ini tidak dapat di batalkan secara sepihak tanpa
persetujuan pihak lainnya.
10. Pembatalan oleh 1 (satu) pihak, kecuali dengan alasan force majeure, maka
pihak yang membatalkan wajib memberikan ganti rugi sesuai dengan jumlah
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
PASAL 8
SANKSI
9. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan honor tepat waktu, maka PIHAK
KEDUA berhak mendapatkan tambahan 10% dari nilai honor yang
ditetapkan.
10. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya, maka PIHAK
PERTAMA berhak memotong pembayaran sebesar 10% dari honor yang
ditetapkan, dan membayar ganti atas kerugian yang diterima PIHAK
PERTAMA.
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423