DESAIN PRODUKSI NON DRAMA TELEVISI MAGAZINE SHOW...DESAIN PRODUKSI NON DRAMA TELEVISI MAGAZINE SHOW...
Transcript of DESAIN PRODUKSI NON DRAMA TELEVISI MAGAZINE SHOW...DESAIN PRODUKSI NON DRAMA TELEVISI MAGAZINE SHOW...
DESAIN PRODUKSI NON DRAMA TELEVISI MAGAZINE SHOW
“GO EXPLORE”
TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma III
Disusun Oleh :
FERRY FAJAR KUSUMA 42160550
RANDI HERDIAN 42161049
DINDA PUTRI A.P 42160807
DESWAN 42160829
KONITA NABILA 42160955
ICHA NABILLA HAKIM 42160420
AYU LESTARI 42160589
MONICA AYU A.P 42160450
PROGRAM STUDI PENYIARAN
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2019
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ferry Fajar Kusuma
Nim : 42160550
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Perguruan Tinggi : AKOM Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul “Go
Explore” adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah
diterbitkan atau dipublikasikan dimana pun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan
keterangan palsu adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya bersedia
diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari Fakultas
Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika dicabut atau
dibatalkan.
Dibuat di : Bekasi
Pada Tanggal : 10 Juli 2019
Yang Menyatakan,
Ferry Fajar Kusuma
42160550
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ferry Fajar Kusuma
NIM : 42160550
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Perguruan Tinggi : Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika
Dengan ini menyetujui untuk memberikan izin kepada pihak Fakultas Komunikasi
dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika, hak bebas Royalti Non –
Ekslusif ( Non exlusive Royalti – Free Right ) atas karya ilmiah kami yang berjudul :
“Go Explore“, beserta perangkat yang diperlukan ( apabila ada ).
Dengan Hak Bebas Royalti Non – Ekslusif ini pihak Fakultas Komunikasi dan
Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika berhak menyimpan, mengalihkan
media atau diformatkan, Mengelolanya dalam pangkalan data (database),
mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari kami selama
tetap mencamtukan nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Fakultas
Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta, segala
bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah
saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat Di : Bekasi
Pada Tangga : 10 Juli 2019
Yang Menyatakan,
Ferry Fajar Kusuma
42160550
iv
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Ferry Fajar Kusuma
NIM : 42160550
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta, 25 Juli 2019
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM
Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom
v
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Randi Herdian
NIM : 42161049
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM
Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom
vi
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Dinda Putri Ayu Permata
NIM : 42160807
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJI
Pénguji I : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM
Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom
vii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Deswan
NIM : 42160829
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM
Penguji Il : Liliyana, S.Sos, M.Ikom
viii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Konita Nabila
NIM : 42160955
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJI
Pénguji I Gan Gan Giantika, S.Sos, MM
Penguji II Liliyana, S.Sos, M.lkom
ix
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Icha Nabilla Hakim
NIM : 42160420
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJl
Penguji I : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM
Penguji 11 : Liliyana, s.sos, M.lkom
x
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Ayu Lestari
NIM : 42160589
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM
Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom
xi
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan Oleh :
Nama : Monica Ayu Anandithya Purnomo
NIM : 42160450
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-Drama Televisi “Go Explore”
Untuk dipertahankan pada periode I-2019 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
PEMBIMBING TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing : Mike Indarsih, S. Ikom, M.IKom
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Gan Gan Giantika, s.sos, MM
Penguji II : Liliyana, S.Sos, M.lkom
xii
Scanned with CamS
xiii
Scanned with CamScanne
xiv
Scanned with CamScanne
xv
Scanned with CamScanne
xvi
Scanned with CamScanne
xvii
Scanned with CamScanne
xviii
Scanned with CamScanne
xix
Scanned with CamScanne
xx
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
nikmat, karunia, dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Desain
Produksi Tugas Akhir ini dengan baik. Adapun judul tugas akhir yang penulis ambil
adalah “ Go Explore”.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi Dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika. Pembuatan dari materi yang ada pada desain produksi ini bermula
dari proses pra produksi, hingga pasca produksi. Penulis paham betul dalam
pembuatan tugas akhir ini dorongan secara moril dan materil sangat berpengaruh. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penullis menyampaikan rasa terimakasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Direktur Universitas Bina Sarana Informatika
3. Kaprodi Penyiaran (Broadcasting) Universitas Bina Sarana Informatika
4. Ibu Mike Indarsih, M.Ikom Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
5. Staff/ karyawan/ dosen dilingkungan Fakultas Komunikasi Dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika
6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
7. Teman-teman mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika
8. Teman-teman kelas penyiaran (Broadcasting) 42.6A.05 dan 42.6B.05.
Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari
bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari kata sempurna.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna khususnya bagi para pembaca
yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 10 Juli 2019
Penulis
Ferry Fajar Kusuma
xxi
ABSTRAK
Ferry Fajar Kusuma 42160550, Randi Herdian 42161049, Dinda Putri Ayu
Permata 42160807, Deswan 42160829, Konita Nabila 42160955, Icha Nabilla
Hakim 42160420, Ayu Lestari 42160589, Monica Ayu 42160450.
Dunia Hiburan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Menikmati sebuah
hiburan adalah hal-hal yang wajib bagi setiap orang. Banyak sekali cara untuk
menikmati hiburan untuk menghilangkan penat setelah berkegiatan. Hiburan yang
sangat mudah didapatkan adalah dengan cara menonton tv. Menonton tv merupakan
salah satu hiburan yang dapat dilakukan setiap saat. Program yang berjudul “Go
Explore” ini adalah program magazine show yang siap menjadi warna baru dalam
dunia hiburan di Indonesia. Magazine show ini adalah program yang berdurasi kurang
lebih 30 menit. Program non-drama ini mengajak kita menyusuri kota kota atau negara
negara yang menyimpan banyak keindahan dan juga keaneka ragaman dan ciri khas
dari kota atau negara di seluruh dunia.. Untuk episode kali ini, penulis memilih kota
Pacitan umtuk di-explore keindahan kota ini dengan mengangkat tema “the beautiful
Pacitan”. Dalam pembuatan program magazine show “Go Explore“ bermaksud
memberikan suata karya yang memberikan pengetahuan akan keindahan dan keaneka
ragaman budaya di seluruh dunia dan pada program ini kami mengharapkan
masyarakat jadi mempunyai hasrat untuk mengelilingi kota atau negara tersebut.
Kata Kunci : Magazine Show, Go Explore
xxii
ABSTRACT
Ferry Fajar Kusuma 42160550, Randi Herdian 42161049, Dinda Putri Ayu
Permata 42160807, Deswan 42160829, Konita Nabila 42160955, Icha Nabilla
Hakim 42160420, Ayu Lestari 42160589, Monica Ayu 42160450.
The world of entertainment is needed in everyday life. Enjoying entertainment is
something that is mandatory for everyone. There are so many ways to enjoy
entertainment to eliminate fatigue after activities. Entertainment that is very easy to
get is by watching TV. Watching TV is an entertainment that can be done at any time.
The program entitled "Go Explore" is a magazine show program that is ready to
become a new color in the entertainment world in Indonesia. This show magazine is a
program that lasts approximately 30 minutes. This non-drama program invites us to
explore city cities or countries that save a lot of beauty and diversity and distinctive
features of cities or countries around the world. For this episode, the author chose the
city of Pacitan to explore the beauty of this city with raised the theme "the beautiful
Pacitan". In making the "Go Explore" magazine show program intending to provide
works that provide knowledge of the beauty and diversity of cultures throughout the
world and in this program we hope that people will have the desire to surround the
city or country.
Keywords: Magazine Show, Go Explore
xxiii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL TUGAS AKHIR ............................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ....................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ...................... iv
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR ............................................................. xii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. xx
ABSTRAK ................................................................................................................ xxi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xxiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xxviii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxviiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xxix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Program ............................................................................. 1
1.2 Kegunaan Program .................................................................................... 2
1.2.1 Kegunaan Khalayak ......................................................................... 2
1.2.2 Kegunaan Praktis ............................................................................. 3
1.2.3 Kegunaan Akademis ....................................................................... 3
1.3 Referensi Audio Visual .............................................................................. 3
BAB II KAJIAN PROGRAM ................................................................................... 7
2.1 Kategori Program ..................................................................................... 7
2.2 Format Program ....................................................................................... 7
2.3 Judul Program .......................................................................................... 8
xxiv
2.4 Target Audience ....................................................................................... 9
2.5 Karateristik Produksi ............................................................................. 10
BAB III LAPORAN PRODUKSI .......................................................................... 12
3.1 Proses Kerja Produser ............................................................................ 12
3.1.1 Pra Produksi ................................................................................. 12
3.1.2 Produksi ....................................................................................... 14
3.1.3 Pasca Produksi ............................................................................. 15
3.1.4 Peran Dan Tanggung Jawab Produser ......................................... 15
3.1.5 Proses Penciptaan Karya .............................................................. 16
3.1.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ................................................ 17
3.1.7 Lembar Kerja Produser ................................................................ 18
3.2 Proses Kerja Sutradara ........................................................................... 34
3.2.1 Pra Produksi ................................................................................. 35
3.2.2 Produksi ....................................................................................... 36
3.2.3 Pasca Produksi ............................................................................. 36
3.2.4 Peran Dan Tanggung Jawab Sutradara ........................................ 37
3.2.5 Proses Penciptaan Karya ............................................................. 39
3.2.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ................................................ 41
3.2.7 Lembar Kerja Sutradara ............................................................... 42
3.3 Proses Kerja Penulis Naskah ............................................................... 111
3.3.1 Pra Produksi ............................................................................... 112
3.3.2 Produksi ..................................................................................... 114
3.3.3 Pasca Produksi ........................................................................... 116
3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ............................ 117
3.3.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................... 119
xxv
3.3.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ............................................. 121
3.3.7 Lembar Kerja Penulis Penulis Naskah ...................................... 123
3.4 Proses Kerja Camera Person .............................................................. 155
3.4.1 Pra Produksi .............................................................................. 156
3.4.2 Produksi .................................................................................... 158
3.4.3 Pasca Produksi ........................................................................... 161
3.4.4 Peran Dan Tanggung Jawab Camera Person ............................ 162
3.4.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................... 163
3.4.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ............................................. 167
3.4.7 Lembar Kerja Camera Person ................................................... 168
3.5 Lembar Kerja Editor .............................................................................. 197
3.5.1 Pra Produksi ............................................................................... 198
3.5.2 Produksi ..................................................................................... 199
3.5.3 Pasca Produksi ........................................................................... 200
3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Editor ............................................ 203
3.5.5 Proses Penciptaan Karya ............................................................ 203
3.5.6 Kendala Produksi dan Solusi nya .............................................. 205
3.5.7 Lembar Kerja Editor .................................................................. 206
3.6 Proses Kerja Penata Suara ................................................................... 241
3.6.1 Pra Produksi ............................................................................... 242
3.6.2 Produksi ..................................................................................... 243
3.6.3 Pasca Produksi ........................................................................... 244
3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara .................................. 245
3.6.5 Kendala Produksi dan Solusinya ............................................... 245
3.6.6 Proses Penciptaan Karya ............................................................ 246
3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara ....................................................... 248
xxvi
3.7 Proses Kerja Penata Artistik ................................................................ 278
3.7.1 Pra Produksi ............................................................................... 279
3.7.2 Produksi ..................................................................................... 280
3.7.3 Pasca Produksi ........................................................................... 282
3.7.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Artistik .............................. 282
3.7.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................... 284
3.7.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ............................................. 287
3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik .................................................... 288
3.8 Proses Kerja Penata Cahaya ................................................................ 301
3.8.1 Pra Produksi ............................................................................... 301
3.8.2 Produksi ..................................................................................... 302
3.8.3 Pasca Produksi ........................................................................... 304
3.8.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Cahaya .............................. 305
3.8.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................... 306
3.8.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ............................................. 308
3.8.7 Lembar Kerja Penata Cahaya .................................................... 309
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 315
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 315
4.2 Saran ................................................................................................... 315
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 317
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 318
SURAT KETERANGAN RISET ......................................................................... 326
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 327
xxvii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar I.1 Logo Program Weekend List Net-TV ................................................... 3
2. Gambar I.3 Logo Program Celebrity On Vacation .................................................. 4
3. Gambar I.4 Logo Program My Trip My Advebture ................................................ 5
4. Gambar III.1 Floor Plan Blocking Camera .......................................................... 192
5. Gambar III.2 Spesifikasi Kamera ......................................................................... 196
6. Gambar III.3 Bars and Tone................................................................................. 237
7. Gambar III.4 ID Program ..................................................................................... 237
8. Gambar III.5 Logo UBSI ..................................................................................... 237
9. Gambar III.6 Counting Lrader ............................................................................. 238
10. Gambar III.7 Pengenalan Rubrik ....................................................................... 238
11. Gambar III.8 Bumper ......................................................................................... 238
12. Gambar III.9 Isi Konten ..................................................................................... 239
13. Gambar III.10 Credit Title ................................................................................. 239
14. Gambar III.11 Copy Right ................................................................................. 239
15. Gambar III.12 Spesifikasi Laptop ...................................................................... 240
16. Gambar III.13 Zoom H4N.................................................................................. 250
17. Gambar III.14 Sennheiser Ew-G4 ...................................................................... 251
18. Gambar III.15 Microphone 3.5 Clip On Mic ..................................................... 253
19. Gambar III.16 Floor Plan Artistik ...................................................................... 300
20. Gambar III.17 Floor Plan Penata Cahaya .......................................................... 312
21. Gambar III.18 Spesifikasi Alat Penata Cahaya .................................................. 314
xxviii
DAFTAR TABEL
1. Tabel III.1 Working Scgedule ............................................................................... 20
2. Tabel III.2 Breakdown Budget ............................................................................... 21
3. Tabel III.3 Shooting Schedule................................................................................ 23
4. Tabel III.4 Call Sheet ............................................................................................. 27
5. Tabel III.5 Daily Production Report ...................................................................... 28
6. Tabel III.6 Equipment List ..................................................................................... 31
7. Tabel III.7 Director Treatment ............................................................................... 45
8. Tabel III.8 Script Breakdown Sheet ..................................................................... 105
9. Tabel III.9 Casting List ........................................................................................ 110
10. Tabel III.10 Rundown ........................................................................................ 128
11. Tabel III.11 Naskah Naskah Host ...................................................................... 132
12. Tabel III.12 Naskah Voice Over ........................................................................ 150
13. Tabel III.13 Camera Report ............................................................................... 170
14. Tabel III.14 Laporan Editor ............................................................................... 208
15. Tabel III.15 Logging Picture .............................................................................. 233
16. Tabel III.16 Spesifikasi Audio ........................................................................... 250
17. Tabel III.17 Laporan Penata Suara..................................................................... 253
18. Tabel III.18 Breakdown Tata Artistik ................................................................ 291
19. Tabel III.19 Lembar Kerja Kostum dan Artistik ................................................ 294
20. Tabel III.20 Laporan Penata Cahaya .................................................................. 311
21. Tabel III.21 Spesifikasi Lighting ....................................................................... 314
xxix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Lokasi 1 .......................................................................................
2. Bon-bon pengeluaran ...................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak beserta suara. Kata “televise” merupakan gabungan
dari kata tele dan visio. Tele yang berarti “jauh” yang diambil dari Bahasa yunani dan
visio yang artinya “penglihatan” yang diambil dari Bahasa latin, sehingga televisi
dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual
atau penglihatan”. Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun
1920-an dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa dirumah, kantor bisnis,
maupun institusi. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda. Ada
beberapa format program yang lazim di sajikan oleh televisi, yaitu: Program berita,
documenter, magazine show, reality show, variety show, music, talkshow, kuis,
animasi, drama, komedi, dan lain lain.
Program televisi non drama magazine show merupakan media komunikasi
yang banyak digemari oleh masyarakat umum. Khususnya untuk remaja yang lebih
gemar program televisi yang ringan, informatif, sekaligus menghibur. Tidak sedikit
dari kita yang pernah bahkan tergila gila akan program tayangan yang dalam dunia
penyiaran di kenal istilah magazine show. Dengan menampilkan liputan berupa fakta
yang dikemas secara menghibur melalui unsur seni kreatifitas baik visual maupun
audio, maka magazine show jadi primadona pemirsa dan mampu mencapai rating
memuaskan di Televisi. Magazine Show merupakan suatu program acara televisi yang
dimana topik dan temanya disajikan mirip dengan pembahasan dalam suatu majalah,
2
hanya saja ini berupa audio dan visual. Sebagai contoh beberapa stasiun Televisi
swasta masih eksis dengan berbagai program magazine. Beberapa program magazine
show yang ada di televisi swasta diantaranya ilook (Net TV) untuk peminat penonton
yang suka merubah gaya berpakaian dan berpenampilan, celebrity on vacation (Trans
TV) yang dibuat khusus untuk yang suka traveling.
Tidak sedikit dari pemirsa yang menggandrungi program tayangan magazine
show. Dari survey lembaga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tahun 2015 beberapa
program Magazine masuk dalam 10 besar program televisi berkualitas. Karena
program Magazine Show adalah acara TV yang menyerupai seperti majalah yang di
dalamnya terdiri dari beberapa rubrik. Penulis ingin membuat program acara berformat
Magazine show yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang
di sajikan lebih variatif untuk menarik minat masyarakat. Penulis membuat program
acara dengan judul GO EXPLORE ini berdasarkan ide-ide serta konsep-konsep dari
keseluruhan anggota team yang ingin memberikan informasi serta hiburan yang dapat
membuat akhir pekan audiens atau penonton lebih nyaman dirumah. Nama program
GO EXPLORE dijadikan sebagai nama resmi program team karena pada dasarnya
acara ini melakukan ekplorisasi ke berbagai wilayah di Indonesia. Program ini
memiliki sebutan untuk para penonton setianya yang biasa di sebut “Goers”.
1.2 Kegunaan Program
1.2.1 Kegunaan Khalayak
Untuk memberikan informasi dan hiburan kepada masyarakat dengan kemasan
penyampaian yang menarik dan inovatif. Dengan hadirnya acara ini, khalayak umum
akan diberikan sentuhan hiburan yang bermanfaat dan sangat menarik.
3
1.2.2 Kegunaan Praktisi
Untuk bahan praktisi sebagai pembelajaran broadcaster yang ingin membuat
program televisi non drama. Dalam hal ini pembuatan program televisi non drama
berformat magazine show dalam bentuk karya audio visual.
1.2.3 Kegunaan Akademis
Sebagai salah satu syarat kelulusan Tugas Akhir dan merupakan syarat untuk
Kelulusan Program Diploma III Jurusan Fakultas Komunikasi dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika.
1.2 Referensi Audio Visual
A. Weekend list (NET TV)
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar I.1
Logo Program Weekend List (Net Tv)
1) Judul Program : Weekend List
2) Stasiun TV : NET
3) Jadwal : Sabtu dan Minggu, 10:00 WIB
4) Durasi : 30 Menit
5) Tema : Informasi liburan di akhir pekan
6) Target Audience : Remaja dan Dewasa
7) Deskripsi Program :
4
Weekend list adalah program magazine yang membahas event-event seru,
lokasi-lokasi menarik, tempat makan yang keren, berbagi tips, referensi, musik dan
semua hal yang perlu diketahui oleh penonton untuk menghabiskan akhir pekan yang
lebih menyenangkan. Program ini memberikan inspirasi program “Kulinerian”
mengenai cara menyajikan liputan rubrik yang menarik dan informatif. Weekend List
menyampaikan liputan rubriknya terdiri dari penggunaan host yang berpenampilan
menarik dan komunikatif, teknik pengambilan gambar yang tidak membosankan, dan
keselarasan narasi dengan visual.
B. Celebrity On Vacation
Sumber: pikstagram.com
Gambar I.3
Logo Program Celebrity On Vacation (Trans TV)
1) Judul Program : Celebrity On Vacation
2) Stasiun TV : Trans Tv
3) Jadwal : Sabtu, 07:30 WIB
4) Durasi : 30 menit
5) Tema : Traveling
6) Target Audience : Remaja dan Dewasa
7) Deskripsi Program :
5
Celebrity on Vacation yang mengangkat tema traveling yang dipandu oleh
beberapa artis terkenal di Indonesia, untuk pergi ke sebuah tempat, baik itu dalam atau
luar negeri. Program ini menayangkan kegiatan para artis di beberapa lokasi, dan
kegiatan apa saja yang mereka lakukan di tempat tersebut. Gambar yang dihasilkan
dari program ini sama seperti kebanyakan program-program televisi lain yang juga
shooting diluar studio. Misalnya Fullshot, Medium Shot, lalu angle-angle yang paling
sering digunakan adalah Eye Level, dan Normal Eye.
C. My Trip My Adventure
Sumber: id.wikipedia.org
Gambar I.4
Logo Program My Trip My Adventure (Trans TV)
1) Judul Program : My Trip My Adventure
2) Stasiun TV : Trans Tv
3) Jadwal : Sabtu dan Minggu, 08:30 WIB
4) Durasi : 30 menit
5) Tema : Traveling
6) Target Audience : Remaja dan Dewasa
7) Deskripsi Program :
My Trip My Adventure program ini menayangkan kegiatan petualangan wisata
yang dilakukan oleh host acara di berbagai tempat di Indonesia, dengan tujuan
memberikan informasi panduan wisata kepada para penonton yang menonton program
6
My Trip My Adventure serta menggali potensi-potensi lokal wisata yang dimiliki oleh
Indonesia agar menarik minat para penonton program untuk dapat berkunjung ke
tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
7
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1 Kategori Program
Televisi merupakan media yang menggunakan indera penglihat dan indera
pendengar sehingga memudahkan masyarakat untuk menerima pesan yang
disampaikan secara mudah dan dapat ditonton dimanapun berada. Televisi merupakan
sarana hiburan bagi masyarakat karna melalui televisi masyarakat bisa terhibur dengan
program acara yang stasiun televisi sajikan. Televisi bersifat audio visual merupakan
keuntungan tersendiri bagi masyarakat karna lebih gampang memahami isi dari pesan
yang disampaikan oleh program tersebut. Walaupun televisi bersifat audio visual tidak
berarti gambar lebih penting dari kata-kata.
Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014) mengemukan bahwa:
program-program yang disajikan melalui media televisi memiiki
karakteristiknya. Secara kategorial karakteristiknya, merujuk dari kriteria
UNESCO (United Nations Educattional, Scientific and Cultural
Organization), program terbagi dalam lima (5) bagian, yaitu program
pendidikan, program informasi, program berita, program budaya, dan program
hiburan.
Menurut kutipan diatas di jelaskan bahwa program program yang disajikan di
media televisi terbagi ke dalam 5 bagian, yaitu program pendidikan, program
informasi, program berita, program budaya, dan program hiburan. Setiap program
yang di produksi memiliki tujuan sendiri-sendiri sesuai sasaran yang hendak di capai.
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “Soft news atau disebut juga
berita ringan adalah program yang tidak terkait dengan waktu (timeless), tetapi tetap
actual. Soft news pada program televise terdiri dari beberapa format, yaitu documenter,
investigasi, feature, magazine, infotainment, dan talkshow”.
8
Dari kutipan diatas, dikatakan bahwa berita lunak atau soft news memberikan
informasi dengan lebih santai juga mudah di terima oleh audience dan tidak bersifat
harus segera di tayangkan, salah satu program yang termasuk dalam bentuk lunak
adalah magazine show. Magazine merupakan program acara yang memberikan
informasi secara ringan dan fokus kepada minat pemirsanya dengan dikemas sekreatif
mungkin. Karena itu, penulis mengambil format program magazine supaya dapat
memberikan informasi dengan gaya yang lebih santai agar lebih mudah di terima oleh
masyarakat.
Pada program GO EXPLORE penulis dan tim sepakat memilih program ini ber-
kategorikan informasi dan hiburan. Alasan penulis memilih informasi dan hiburan
adalah karena program ini memiliki unsur hiburan di dalamnya, namun meskipun
program ini penuh dengan hiburan, program GO EXPLORE juga bertujuan
memberikan informasi yang di kemas secara ringan dan lebih santai sehingga tetap
dapat di minati oleh pemirsa.
2.2 Format program
Format acara merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu program
televisi . dalam suatu program televisi, format acara harus dibuat dengan mengikuti
apa yang diinginkan penonton. Format acara televisi adalah suatu konsep acara yang
dibuat sesuai dengan keiinginan penulis dan menyesuaikan dengan target audience itu
sendiri. Format acara televisi dibuat oleh penulis sesuai krativitas dan imajinasi yang
mengutamakan hiburan dan informasi yang kuat.
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “program hiburan terbagi
menjadi dua, yaitu program drama dan nondrama. Pemisahan ini dilihat dari dalam
teknik pelaksanaan produksi dan penyajian materinya.”
9
Dari kutipan diatas, diejalaskan bahwa program hiburan di bagi menjadi drama
dan juga nondrama. Nondrama merupakan format acara televise yang di produksi dan
diciptakan melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dan realitas kehidupan sehari-
hari tanpa harus menginterpretasikan ulang dan tanpa harus cerita fiksi dari setiap
pelauknya.
Menurut (Latief & Utud, 2017) menyatakan “devisi non-drama menggarap
program music, variety show, magazine, future”
Dalam kutipan diatas, di jelaskan bahwa program magazine show termasuk
kedalam program non drama. Penulis dan tim ingin membuat program non drama ber
format magazine show yang dimana di dalamnya memiliki unsur kreatif dengan penuh
informasi serta hiburan.
Menurut (Jaya, 2013) mengatakan bahwa:
Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara.
Sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit
mingguan, bulanan, tergantung dari kemauan produser. Dalam program itu
juga terdapat rubric-rubrik tetap berisi bahasan-bahasan. Diberi nama
magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik atau
tema yang terdapat dalam suatu majalah. Magazine adalah sebuah program
yang menampilkan informasi ringan namun mendalam, dengan kata lain
magazine adalah feature dengan durasi lebih panjang, ditayangkan pada
program tersendiri yang terpisah dari program berita. Adapun jenis-jenis dari
majalah udara yaitu:
1. Majalah Berita (News Magazine)
2. Majalah Masalah (Subject Magazine)
3. Majalah pendengar (Special Subject Magazine)
4. Majalah Variasi (Variety Magazine)
Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa program kami termasuk
kedalam program Variety Magazine atau bisa di sebut juga sebagai magazine
pariwisata karena dalam program kami menyajikan kumpulan feature tentang laporan
perjalanan dan tempat-tempat wisata yang menarik dengan berbagai macam
10
keunikannya. Program yang kami buat menyajikan informasi actual dan juga hiburan
yang memiliki berbagai rubrik serta di kemas dengan menarik dalam pembuatan
program televise non-drama magazine show yang berjudul GO EXPLORE. Penulis
memilih format program magazine show agar dapat memberikan informasi dengan
gaya yang lebih santai agar mudah di terima masyarakat.
2.3 Karakteristik Produksi
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “Produksi (production)
adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa
pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).
Dari kutipan diatas, dijelaskan bahwa dalam karakteristik produksi ada dua
metode siaran langsung (live) dan taping. Karakteristik program diartikan kedalam
bagaimana cara program ini di produksi. Program yang di siarkan langsung di lakukan
didalam studio dan langsung disiarkan kepada khalayak saat produksi itu sedang
dilakukan. Sedangkan untuk program yang bersifat rekaman itu dilakukan dengan cara
merekam suatu liputan atau gambar baru di lakukan tahap editing untuk keperluan
visual, apakah layak atau tidak gambar yang ada untuk diberikan kepada khalayak saat
disiarkan nanti.
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan “taping (rekaman) merupakan
kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi bentuk audio video (AV). Materi hasil
rekamannya akan ditayangkan pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya.”
Dari kutipan diatas di jelaskan bahwa taping adalah kegiatan merekam adegan
yanf hasilnya akan di tayangkan pada waktu yang berbeda dengan periwtiwanya.
Dalam program ini, tim sepakat untuk memilih produksi secara taping atau rekaman
11
(record) karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan persiapan
dan berpindah-pindah tempat untuk pengambilan gambar yang tidak mungkin penulis
selesaikan dalam waktu singkat. Selain itu, penulis akan melalui proses editing untuk
menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar yang menarikdan bagus untuk
menarik para audience.
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan “multi camera recording adalah
rekaman yang dilakukan dengan beberapa kamera pada satu adegan. Dimana setiap
kamera merekam sendiri-sendiri adegan tersebut. Dengan komposisi dan ukuran
gambar berbeda. Hasil rekaman ini akan disatukan dalam proses editing sebelum
disiarkan.
Penulis dan tim sepakat menggunakan system multicamera untuk perekaman
gambar saat produksi. Karena dengan menggunakan multicamera hasil gambar akan
lebih bervariasi, angle lebih banyak. Pada program GO EXPLORE penulis dan tim
melakukan recording atau merekam terlebih dahulu. Hal ini di karenakan jenis
program ini sendiri yang berformat magazine show yang dimana setiap momen dan
materi yang di suguhkan kepada audience bukan di siarkan atau di produksi langsung
di dalam studio melainkan harus terjun langusung ke lapangan.
2.4 Judul Program
Judul adalah bagian terpenting dalam membuat sebuah karya. Karena judul
mempunyai keterkaitan dengan isi dari program nya sendiri. Selain itu, dalam
membuat judul harus menarik perhatian yang dapat menimbulkan keingin tahuan
audience.
Program magazine show yang dibuat penulis berjudul GO EXPLORE ini, di
ambil dari kata eksplorasi yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
12
adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak
(tentang keadaan), terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;
penyelidikan; penjajakan.
Alasan kami memilih nama GO EXPLORE karena sesuai dengan konsep
acara kami yang memang senang menjelajahi tempat tempat indah di seluruh dunia.
Di dalam acara ini kami akan mengajak Goers (sebutan untuk penonton GO
EXPLORE) ke tempat-tempat yang memang sudah tidak diragukan lagi
keindahannya.
2.5 Target Audience
1. Usia
Keberhasilan suatu program televisi tidak lain tidak bukan karena penontonnya, jika
suatu program tidak ada penonton maka acara tersebut di anggap gagal.
Menurut (Latief & Utud, 2017) menyimpulkan bahwa:
Dari semua unsur perencanaan produksi program siaran, yaitu ide, pengisi
acara, peralatam, satuan kerja, penonton, dana, dan regulasi, adalah penonton
yang terpenting dan utama. Penonton adalah pasar program siaran. Jika sebuah
program di saksikan banyak penonton, maka program tersebut memberikan
keuntungan kepada stasiun.
Biasanya audience dibedakan menurut usia, yaitu anak anak, remaja, dewasa,
dan orang tua. Dan pada program kami dapat disaksikan oleh siapa saja namun sasaran
utamanya adalah dewasa (15 – 40 tahun keatas) karena pada usia tersebut sudah
berpola pikir dewasa dalam memilih program acara sehingga mudah untuk menyerap
informasi yang disajikan sumber edukasi dan hiburan.
2. Jenis Kelamin
Banyak sekali program yang menggunakan pendekatan jenis kelamin ini dalam
pemasarannya. Ada satu program yang hanya kepada wanita atau hanya kepada pria,
13
masing masing memiliki strategi promosi program yang berbeda. Program non drama
magazine show yang berjudul GO EXPLORE ini dapat disaksikan oleh laki-laki dan
perempuan, karena memang program ini tidak di khususkan hanya untuk laki-laki
ataupun sebaliknya.
3. Status Ekonomi Sosial
Rata-rata di 10 kota survey yang dilakukan AGB Nielsen Media Research yang
dipublikasikan pada media televisi, 26% dari total populasi adalah kelas menengah
atas (SES AB). Sedangkan kelompok terbesar adalah SES C dengan komposisi 51%.
Dimana profil penonton televisi laki-laki (47%) dan perempuan (53%), dan penonton
perempuan usia 10-24 tahun adalah yang terbesar. Berdasarkan pengeluaran rumah
tangga, persentase kelas bawah (SES C) adalah yang terbesar (49%) sebaliknya
persentase penonton kelas menengah atas (SES AB) sebesar 22% (Fachrudin, 2012).
Target audience dalam pembuatan program magazine show ini adalah menengah
atas (kelas A, B) karena mayoritas pada golongan tersebut mampu memiliki uang yang
cukup untuk melakukan perjalanan seperti yang di lakukan oleh tim GO EXPLORE.
Penayangan suatu program sangat penting untuk mendapatkan penonton yang banyak.
Magazine show yang berjudul GO EXPLORE tayang setiap hari sabtu dan minggu
pukul 10.00 wib alasan nya adalah di hari tersebut mayoritas pekerja sedang
menikmati bersantai dirumah.
2.5 Karakteristik Produksi
Karakteristik program siaran televisi mempunyai dampak yang sangat luas
bagi audience yang dapat mempengaruhi dalam hal positif maupun hal negatif sikap
seseorang.
14
Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014) mengatakan bahwa “Magazine show
disajikan dalam bentuk paket atau biasa dikenal dengan package (PKG). Dalam materi
isinya terdapat narasi (voice over) dan terdapat intro yang dibacakan presenter, baik
di outdoor maupun di studio.”
Tahap ini, penulis berdiskusi dengan penulis naskah untuk membuat voice over untuk
para host.
Menurut Syarifah Aminah dan Juniawati (Haronas Kutanto & Yousep Eka
Apriandi, 2017) mengemukakan bahwa “berbicara tentang karakteristik sesuatu
medium tidaklah terlepas dari aspek potensi atau keunggulan medium yang
bersangkutan di satu sisi dan juga aspek kelemahan atau keterbatasan medium tersebut
disisi lain nya”
Karakteristik produksi program magazine show yang berjudul GO EXPLORE
ini digunakan proses recording dan multi camera. Alasan kami memilih menggunakan
multi camera adalah karena ingin memberikan pecahan shoot yang baik.
15
15
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Pada dunia penyiaran hal yang utama adalah seorang produser karena seorang
produser adalah pemimpin dalam sebuah produksi acara. Produser memimpin
produksi dan bertanggung jawab penuh produksi mulai dari konsep program, ide
cerita, membuat working schedule, membuat kontrak kerja, melengkapi perizinan
lokasi, memesan logistik, peralatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan para tim
untuk memperlancar berjalannya produksi sesuai apa yang diharapkan.
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “sebagai pemimpin,
produser di anggap sebagai orang yang memberikan arah, membimbing, membina
sekelompok orang kreatif untuk menghasilkan karya menghibur, mendidik, dan
informatif”
Menurut kutipan di atas, produser adalah sebuah “kepala” di dalam sebuah
produksi. Tidak hanya itu saja, tetapi produser juga berperan aktif dalam semua
tahapan proses pembuatan suatu program baik pra produksi, produksi dan pasca
produksi.
Menurut (Widagdo, 2011) mengemukakan “jika produser adalah orang yang
bertugas menjadi fasilitator dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari tahap
awal hingga tahap akhir, termasuk didalamnya menyiapkan formulir, dan catatan
produksi untuk kelancaran shooting.”
16
Selain itu, seorang produser juga harus tegas dan bijaksana dalam mengambil
keputusan. Produser juga harus peka dalam semua hal yang dibutuhkan oleh kru nya
agar semua produksi berjalan baik dan lancar serta sesuai dengan apa yang diharapkan.
Oleh karena itu didalam sebuah produksi kinerja produser sangatlah penting.
Menurut (Wibowo, 2007) mengatakan bahwa “tugas produser selanjutnya
adalah, dimana seorang produser juga harus mampu memikirkan
perencanaananggaran yang diperlukan untuk biaya produksinya. Perencanaan biaya
produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan”
Jadi, selain memikirkan konsep program dan pemilihan team, produser juga
bertanggung jawab dalam mengatur budgeting yang akan di gunakan dalam membuat
sebuah produksi.
3.1.1 Pra Produksi
Pada pra produksi program non drama magazine show GO EXPLORE
ini kami harus menguasai tahap pra produksi karena di dalam tahap pra produksi
adalah tahapan yang paling penting untuk membangun sebuah produksi magazine
show, pra produksi mencakup semua tahapan persiapan sebelum adanya tahap
Produksi. Produser harus benar – benar menyiapkan semuanya dengan matang agar
produksi berjalan lancar.
Menurut (Latief & Utud, 2017c) mengatakan bahwa:
Pada pra-produksi, produser melalui pencarian, pengembangan, dan
perumusan konsep, produser non-drama dibantu kreatif (creative) atau penulis
naskah, prosesnya, melakukan sumbang saran (brainstorming) yang ,dapat
memakan waktu berhari-hari, tetapi juga dapat hanya dalam sekejap sudah
menghasilkan ide terbaik.
Tahap pra produksi ini sangat penting karena persiapan pra produksi
dimaksudkan agar eksekusi di lapangan lebih efisien dalam hal waktu, tenaga, dan
17
biaya. Sebagai produser tahap ini adalah tahap produser mempersiapkan segalanya
dari awal agar semuanya berjalan sampai dengan tahap akhir.
Tugas produser yang pertama saat pra produksi adalah menentukan kru atau
anggota tim yang akan membuat film tersebut dan menempatinya sesuai dengan jobs
description masing – masing, misalnya tidak mungkin kru yang tidak bisa memegang
kamera ditempatkan diposisi penata kamera oleh karena itu langkah pertama pada
tahap pra produksi adalah membentuk suatu tim yang kompak untuk bekerja dari awal
hingga akhir produksi ini. Setelah itu produser bersama tim menentukan ide cerita
yang dibuat oleh script writer.
Pada tahapan pra produksi ini produser bertanggung jawab atas seluruh isi
proposal terutama pada BAB I dan BAB II serta menyusun biaya rancangan produksi
dan juga mengawasi proses kerja tim melalui laporan yang diterima dari tiap jobdesk
masing – masing. Berikut ini adalah tahap – tahap yang produser lakukan dalam tahap
pra produksi :
1. Meeting Crew
2. Membuat dan menyatukan ide cerita
3. Hunting lokasi
4. Membuat surat izin lokasi
5. Mencari talent/pemain
6. Membuat kontrak kerja
7. Membuat jadwal produksi
8. Mempersiapkan perlengkapan produksi
18
3.1.2 Produksi
Tahapan ini dimana hampir seluruh team mulai bekerja. Seorang sutradara dan
produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini.
Menurut (Nurul, 2018) mengemukakan bahwa:
Tahap ini fokus pada pengambilan gambar atau visual beserta audio dari
sebuah karya. Biasanya disebut shooting day. Catatan penting sebelum tahap
produksi yaitu bahwa tahap praproduksi harus sudah fixed. Tahap mana, semua
hal yang kita bicarakan dalam tahap praproduksi telah selesai dan fixed (tetap).
Diusahakan tidak ada perubahan yang signifikan jika sudah masuk dalam
wilayah produksi, karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah keputusan
karya kolektif.
Saat proses shooting dilaksanakan, dalam kondisi dan situasi apapun seorang
produser harus tetap menjaga kekompakan kru untuk tetap kompak saat proses
shooting berjalan, dan bertanggung jawab mengawasi jalannya shooting.
Pada saat produksi hari pertama berjalan lancar, walaupun pada hari pertama
sudah ada kendala yang terjadi yaitu pemeran utama tidak datang ke lokasi tetapi
sebagai seorang produser sudah sebaiknya mengatasi masalah dengan tidak
membebani semua kru yang ada. Pada saat shooting hari kedua dan seterusnya proses
shooting mengalami kemajuan sampai dengan semangatnya para kru dan pemain.
3.1.3 Pasca Produksi
Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang
sudah dilaksanakan sebelumnya. Kesalahan pada waktu shooting sebagian
diselesaikan pada tahap ini. Setelah melakukan produksi selanjutnya hasil dari
produksi tersebut di edit oleh editor, disini produser melihat hasil dari produksi
bersama semua kru yang terlibat, lalu produser merinci budget yang telah terpakai saat
pra produksi dan produksi.
19
Disaat tahap pasca produksi ini seorang produser mengevaluasi kembali apa
yang dilakukan pada tahapan produksi dan mengevaluasi kendala – kendala yang ada
saat pra produksi, produksi maupun pasca produksi. Setelah memasuki tahapan pasca
produksi produser masih harus memeriksa hasil editing dari seorang editor dan dibantu
bersama seorang sutradara.
3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser
Pada semua produksi apapun seorang produser lah yang aktif dalam semua hal
dan pastinya pada tahapan pra produksi, produksi serta pasca produksi, mulai dari
pemunculan ide dan pengembangan hingga penyaluran proyek film tersebut. Namun,
suata ide tidak hanya seorang produser yang bisa diambil tetapi penulis naskah dan
sutradara pun bisa menemukan suata ide serta konsep film.
Adapun peran dan tanggung jawab seorang produser dalam produksi drama ini
meliputi :
1. Penentuan kru produksi, penciptaan dan pengembangan ide serta hunting
lokasi shooting
2. Membuat desain produksi
3. Membuat surat perizinan
4. Membuat surat perjanjian kerjasama atau kontrak talent
5. Menyusun rancangan anggaran biaya
6. Menyediakan alat shooting
7. Membuat jadwal kerja (working schedule)
8. Membuat jadwal shooting (shooting schedule)
9. Menyediakan transportasi
20
10. Membantu kru yang mengalami kesulitan saat bertugas
11. Melakukan proses editing bersama seluruh kru
3.1.5 Proses Penciptaan Karya
1. Konsep Kreatif
Karya program magazine show yang diberi judul GO EXPLORE yang
bertemakan menyelusuri keindahan dan keaneka ragaman yang ada di dunia. Dalam
hal ini seorang produser bekerja sama dengan seorang sutradara serta dengan semua
kru dalam membuat rancangan mulai dari penyusunan jadwal kerja maupun penentuan
jadwal shooting. Dan pada tahap awal seorang produser melakukan riset lokasi.
Dengan kata lain seorang produser bertanggung jawab atas semua tahapan.
2. Konsep Produksi
Dalam tahap produksi ini seorang produser memiliki beberapa orang untuk
diberikan jabatan sebagai kru, yang tentunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
oleh tiap – tiap kelompok. Didalam produksi seorang produser memberikan kebebasan
untuk masing – masing jobdesk agar memakai alat – alat shooting yang dibutuhkan
namun sesuai standart operating prosedur yang tentunya juga harus di
musyawarahkan bersama seluruh kru. Selain itu di dalam tahap produksi seorang
produser juga memberikan kekuasaan penuh kepada seorang sutradara untuk
memimpin jalannya tahap produksi.
Pada tahap ini seorang produser juga bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksanaan produksi, seperti menentukan jadwal shooting.
21
3. Konsep Teknis
Konsep teknis dalam magazine show GO EXPLORE pada kamera yang
dipakai adalah double camera alasannya karena karena ingin memberikan pecahan
shoot yang sangat detail. Kamera yang kami gunakan adalah Sony Handycam NEX-
Vg30 . Untuk lighting kami menggunakan LED Video Light Viltrox VL D85T yang
berkekuatan 70 watt. Untuk audio kami menggunakan Sennheiser EW G4,
microphone 3.5 Clip On Mic, dan Audio Zoom H4N. Untuk editing kami
menggunakan satu unit laptop Lenovo Ideapad 330 AMD A9 dengan software Adobe
Premier CC 2017.
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya
1. Pada tahap pra produksi yang terjadi selama proses pembuatan magazine show GO
EXPLORE adalah sulitnya untuk mengatur jadwal rapat pada semua kru yang
bertugas dikarenakan ada beberapa kru yang kerja dan solusinya sebagai seorang
produser harus bisa menemukan waktu yang tepat agar bisa berkumpul semua untuk
rapat agar mencapai keputusan bersama yang maksimal.
2. Pada tahap produksi yang terjadi selama proses pembuatan magazine show GO
EXPLORE dihari pertama adalah hilang nya shooting schedule yang telah di print
out dan solusi nya adalah di cetak ulang
22
3.1.7 Lembar Kerja Produser
3.1.7.1 Working Schedule
3.1.7.2 Breakdown Budget
3.1.7.3 Shooting Schedule
3.1.7.5 Call Sheet
3.1.7.5 Daily Production Report
3.1.7.6 Equipment List
23
3.1.7 Lembar Kerja Produser
Pada tahap awal, penulis sebagai produser mencari konsep ide untuk membuat
sebuah magazine show yang sedang di minati oleh penonton. Lalu setelah itu, penulis
mencari team yang bisa di ajak berkerjasama dalam pembuatan karya ini lalu
menentukan jobdesk. Setelah menentukan jobdesk, produser berdiskusi dengan
penulis naskah dan sutradara untuk mengembangkan ide konsep yang telah di buat
oleh produser.
Selain menyiapkan konsep dan juga crew yang bertugas, penulis juga
menentukan siapa yang layak menjadi host dalam program magazine show kami
yang berjudul GO EXPLORE dengan mengambil tema “Discover The Beautifull
Pacitan” yang arti nya kita akan melakukan shooting di kota yang di sebut dengan
kota 1001 goa ini.
Dalam tahapan shooting, penulis mengecek perlengkapan shooting, mengatur
team sesuai shooting schedule yang telah di buat dan menyerahkan semua kepada
sutradara. Setiap selesai shooting, penulis melalakukan evaluasi shooting yang
bertujuan untuk me-review apa saja yang kurang dalam shooting sehingga dapat di
perbaiki untuk shooting keesokan hari nya.
Pada tahapan terakhir, disini lah tugas penulis sebenarnya, yaitu membuat dan
menyusun design produksi dan lembar kerja seluruh crew yang bertugas dan juga
mengkalkulasikan seluruh pengeluaran yang ada.
24
WORKING SCHEDULE
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Tabel III.1
No Tahap Aktivis
Target Per Minggu
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Pra
Produksi
Menentukan
Crew
*
2 Pembagian
Jobdesk
*
3 Penemuan Ide *
4 Pembentukan
Konsep
*
5 Penulisan
Naskah
* *
6 Hunting
Lokasi
*
7 Produksi Shooting * *
8 Evaluasi
Produksi
*
9 Pra
Produksi
Editing * * *
10 Penyelesaian
Dispro
* * * *
25
BREAKDOWN BUDGET
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Tabel III.2
No Keterangan Jumlah Pengeluaran Total
1
2
Pra Produksi
Print+Foto
Copy+ATK -
Rp.158.000
Artistik - Rp.450.000
Make Up - Rp.50.000
Wardobe - -
Meeting Talent Rp.150.000
Pembuatan Original
Soundtrack
Rp.100.000
Sewa Hotel Pacitan 2 x 5 Hari Rp.250.000/hari/kamar Rp.2.500.000
Sewa Hotel Jogja 2 X 1 Hari Rp.250.000/hari/kamar Rp.500.000
Sewa Rumah Jogja 1 X 1 Hari Rp.700.000/hari Rp.700.000
Tiket Kereta PSE-
LPN PP - -
Rp.1.480.000
Sewa Mobil 1 X 7 Rp.350.000/hari Rp.2.450.000
Sewa Motor 2 X 7 Rp.60.000/hari Rp.840.000
Total Pra Produksi: Rp.9.378.000
Produksi
2.1 Alat Shooting 13,14,15,16,17,18,19,20 Mei 2019
26
Sony Handycam
NEX-Vg30
2 X 8 Hari Rp.350.000/Hari Rp5.600.000
Led 2 X 8 Hari Rp.150.000/Hari Rp.2.400.000
Clip On Sennheiser
EW G4
2 X 8 Hari Rp.100.000/Hari Rp.1.600.000
Audio Zoom H6N 1 X 8 Hari Rp.75.000/Hari Rp.600.000
TOTAL : Rp.10.200.000
Potongan Harga Rp.5.100.000
TOTAL = Rp.5.100.000
DANA LAIN LAIN
Senin, 13 Mei 2019 Day 1 Rp. 90.000
Selasa, 14 Mei 2019 Day 2 Rp. 240.000
Rabu, 15 Mei 2019 Day 3 Rp. 350.000
Kamis, 16 Mei 2019 Day 4 Rp.
Jumat, 17 Mei 2019 Day 5 Rp.90.000
Sabtu, 18 Mei 2019 Day 6
Minggu, 19 Mei 2019 Day 7 Rp.500.000
Senin, 20 Mei 2019 Day 8
Total Dana Lain Lain : Rp. 2.300.000
2.3 Konsumsi
Crew & Talent
Selasa, 14 Mei 2019
Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Air Mineral Gelas : 23.000
Rabu, 15 Mei 2019
Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
27
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Kamis, 16 Mei 2019
Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Jumat, 17 Mei 2019
Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp. 110.000
Air Mineral Gelas : 23.000
Sabtu, 18 Mei 2019
Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp. 110.000
Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Minggu, 19 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Senin, 20 Mei 2019 Makan Sahur Rp.10.000 X 11 Rp.110.000
Buka Puasa Rp.10.000 X 11 Rp. 110.000
2.4
Total Konsumsi : Rp. 1.586.000
Fee Talent
Ardiansyah Alfaridzi 7 Hari - Rp.800.000
Rini 7 Hari - Rp.800.000
Total Fee Talent : Rp. 1.600.000
Total Keseluruhan : Rp.19.648.000
28
Hari/Tanggal : Rabu/15 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung Dan
Sungai Maron
Tabel III.3
NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1
Rabu, 15 Mei 2019
06.00 – 07.00
Crew Call
2 07.00 – 08.00
Persiapan Make Up
& Talent Call
3 08.00 – 09.00 Perjalanan menuju
pantai watukarung
4 09.30 – 10.00
Set Alat & Briefing
Talent
5 10.00 - 12.00 Pengambilan Gambar
Pantai Watukarung
6 12.00 – 12.30 Break
7 12.30 – 13.00 Perjalanan Ke Sungai
Maron
8 13.00 – 16.30 Pengambilan Gambar
Sungai Maron
9 16.30 – 16.35 Selesai Produksi
10 16.35 – 17.00 Cek Alat, Bersih –
bersih, Evaluasi
Shooting
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
29
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,
Sungai Maron, Goa
Gong
Tabel III.3
NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1
Kamis, 16 Mei 2019
06.00 – 07.00
Crew Call
2 07.00 – 08.00 Persiapan Make Up
& Talent Call
3 08.00 – 09.00 Perjalanan Menuju
Pantai Watukarung
4 09.00 – 10.00 Persiapan Shooting
5 10.00 – 12.00 Pengambilan Gambar
Pantai Watu karung
6 12.00 – 12.30 Break
7 12.30 – 13.00 Perjalanan Menuju
Sungai Maron
8 13.00 – 14,30 Pengambilan Gambar
Sungai Maron
9 14.30 – 15.00 Perjalanan Menuju
Goa Gong
10 15.00 – 16.00 Pengambilan Gambar
Goa Gong
11 16.00 – 16.35 Selesai Produksi
12 16.35 – 17.00
Cek Alat, Bersih –
bersih, Evaluasi
Shooting
30
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2019 Lokasi : Pantai Klayar
Tabel III.3
NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1
Jumat, 17 Mei 2019
06.00 – 07.00
Crew Call & Set Alat
2 07.00 – 08.00 Persiapan Make Up
& Talent Call
3 08.00 – 10.00 Pengambilan Gambar
4 10.00 – 12.00 Pengambilan Gambar
5 12.00 – 13.00 Break
6 12.00 – 15.00 Pengambilan Gambar
7 15.00 – 17.00 Pengambilan Gambar
8 17.00 Selesai Produksi
9 17.00 – 18.00
Cek Alat, Bersih –
bersih & Evaluasi
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
31
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019 Lokasi : Alun-Alun Pacitan
Tabel III.3
NO Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1
Sabtu, 18 Mei 2019
06.00 – 07.00 Crew Call & Set Alat
2 07.00 – 08.00 Persiapan Make Up
& Talent Call
3 08.00 – 12.00 Pengambilan Gambar
4 12.00 – 13.00 Break
5 12.00 – 15.00 Pengambilan Gambar
6 15.00 – 17.00 Selesai Shooting
7 17.00 – 19.00 Perjalanan Pulang
Call Sheet
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Tabel III.4
NO NAMA Jobdesk Contact Person
1 Ferry Fajar Kusuma Produser 081295951025
2 Randi Herdian Sutradara 087781289091
3 Dinda Putri Ayu P Penulis Naskah 089506938985
4 Deswan Camera Person 085758657774
5 Monica Ayu P Lighting 082110706121
6 Ayu Lestari Tata Artistik 089613112661
32
7 Icha Nabilla Hakim Penata Suara 0895604924556
8 Konita Nabila Editor 089648709029
9 Ardiansyah Alfaridzi Host 081219985371
10 Rini Latiefah Co-Host 083819176827
Daily Production Report
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,
Sungai Maron
Tabel III.5
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 06.00 06.20
Make Up Call 07.00 07.30
Costume Call 07.30 08.00
Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00
Pengambilan Gambar 10.00 10.00
Break 12.00 12.00
Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30
Pengambilan Gambar 13.00 13,05
Selesai Produksi 17.00 18.00
Daily Production Report
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
33
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,
Sungai maron, Goa
Gong
Tabel III.5
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 06.00 06.20
Make Up Call 07.00 07.30
Costume Call 07.30 08.00
Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00
Pengambilan Gambar 10.00 10.00
Break 12.00 12.00
Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30
Pengambilan Gambar 13.00 13,05
Selesai Produksi 17.00 18.00
Daily Production Report
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2019 Lokasi : Pantai Klayar
Tabel III.5
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 06.00 06.20
Make Up Call 07.00 07.30
Costume Call 07.30 08.00
34
Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00
Pengambilan Gambar 10.00 10.00
Break 12.00 12.00
Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30
Pengambilan Gambar 13.00 13,05
Selesai Produksi 17.00 18.00
Daily Production Report
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019 Lokasi : Alun-Alun Pacitan
Tabel III.5
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 06.00 06.20
Make Up Call 07.00 07.30
Costume Call 07.30 08.00
Perjalanan Ke Lokasi 08.00 08.00
Pengambilan Gambar 10.00 10.00
Break 12.00 12.00
Perjalanan Ke Lokasi 12.30 12.30
Pengambilan Gambar 13.00 13,05
Selesai Produksi 17.00 18.00
35
EQUIPMENT LIST (Check List Harian)
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019 Script Writer : Dinda Putri Ayu P
Lokasi : Pantai Watukarung dan
Sungai Maron
Tabel III.6
Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik
Sony Handycam NEX
VG-30
Sewa 2 BSM
Lighting LED Video Light
(Viltrox VL D85T)
Sewa 2 BSM
Wirelles Clip
On
Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM
Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM
Headset - Milik Sendiri 1 Randi
Laptop Lenovo Ideapad 330
AMD A9
Milik Sendiri 1 Ferry
Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu
EQUIPMENT LIST (Check List Harian)
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Mei 2019 Lokasi : Pantai Watukarung,
Sungai Maron, Goa
Gong
Tabel III.6
36
Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik
Sony Handycam NEX
VG-30
Sewa 2 BSM
Lighting LED Video Light
(Viltrox VL D85T)
Sewa 2 BSM
Wirelles Clip
On
Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM
Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM
Headset - Milik Sendiri 1 Randi
Laptop Lenovo Ideapad 330
AMD A9
Milik Sendiri 1 Ferry
Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu
EQUIPMENT LIST (Check List Harian)
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2019 Lokasi : Pantai Klayar
Tabel III.6
Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik
Sony Handycam NEX
VG-30
Sewa 2 BSM
Lighting LED Video Light
(Viltrox VL D85T)
Sewa 2 BSM
Wirelles Clip
On
Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM
Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM
Headset - Milik Sendiri 1 Randi
37
Laptop Lenovo Ideapad 330
AMD A9
Milik Sendiri 1 Ferry
Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu
EQUIPMENT LIST (Check List Harian)
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019 Lokasi : Alun-Alun Pacitan
Tabel III.6
Nama Alat Type Keterangan Jumlah Barang Milik
Sony Handycam NEX
VG-30
Sewa 2 BSM
Lighting LED Video Light
(Viltrox VL D85T)
Sewa 2 BSM
Wirelles Clip
On
Senheiser EW G4 Sewa 2 BSM
Audio Zoom H4N Sewa 1 BSM
Headset - Milik Sendiri 1 Randi
Laptop Lenovo Ideapad 330
AMD A9
Milik Sendiri 1 Ferry
Kamera BTS Canon EOS 100D Milik Sendiri 1 Ayu
38
3.2 Proses Kerja Sutradara
Dalam sebuah program drama maupun nondrama, pengarah acara
merupakan pemimpin utama yang memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam
keputusan, pengarahan, dan juga penguasaan teknik untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan layak untuk ditonton. Seorang pengarah acara juga harus memahami
berbagai teknis yang ada dalam pembuatan film maupun program televisi seperti
teknik kamera, tata cahaya (lighting), dan juga dalam proses editing, karena itu semua
merupakan perpaduan yang menjadi tanggung jawab seorang pengarah acara. Dalam
suatu program televisi, seorang sutradara bisa disebut juga dengan Pengarah Acara
(program director) yang pada dasarnya harus bisa memimpin dengan bijak jalannya
produksi suatu program televisi dan mampu menjalin hubungan baik dengan seluruh
tim produksinya.
Menurut (Naratama, 2013a) “Sutradara Televisi adalah sebutan bagi
seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk
Drama maupun Nondrama, dalam produksi single ataupun multi-camera.”
Seorang Pengarah Acara (program director) harus bisa menciptakan suatu
ide karya yang kemudian diterapkan menjadi suatu program, baik itu Drama maupun
Non drama, dengan menggunakan metode single maupun multi camera, karena
seorang pengarah acara harus menguasai semua teknis dalam pembuatan suatu
program karya.
Menurut (Lamintang, 2013) menyatakan bahwa:
Program Director atau Pengarah Acara yaitu seseorang yang bertugas
untuk mengintegrasikan unsur – unsur pendukung produksi dalam sebuah
produksi program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek
teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah
39
gagasan/naskah/rundown sebuah program acara kedalam pelaksanaan
produksi program siaran.
Seorang pengarah acara dituntut untuk dapat menyatukan berbagai unsur –
unsur pendukung produksi suatu program acara televisi untuk kemudian ditayangkan,
dan juga pengarah acara memegang tanggung jawab penuh terhadap konsep yang
berhubungan dengan teknis, serta mampu menterjemahkan konsep kreatif seperti
naskah dan juga susunan acara kedalam suatu produksi, yang kemudian dikemas
menjadi suatu program televisi.
Menurut {Formatting Citation} menyatakan bahwa “Pengarah Acara (PA)
adalah seorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan
produksi satu mata acara siaran.”
Pengarah Acara adalah seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab
yang cukup besar pada suatu program televisi, baik itu secara teknis seperti alat alat
pendukung yang dipakai pada saat produksi, dan seluruh tim crew harus mengikuti
perintah pengarah acara pada saat siaran berlangsung karena pengarah acara lah yang
mempunyai visi dan juga gambaran pada suatu program televise.
Seorang pengarah acara juga bertanggung jawab pada hasil akhir sebuah
karya, karena hasil akhir sebuah karya tersebut merupakan penggabungan dari tiga
fase pengerjaan, yaitu Pra-Produksi (Pre-production), Produksi (Production) dan
Pasca Produksi (Post Production). Peran pengarah acara dalam tiga fase yang
kompleks tersebut sangatlah besar, karena semua fase tersebut harus berada dibawah
pengawasan seorang pengarah acara sehingga hasil karya akan tetap sesuai dengan
bayangan sang pengarah acara. Di tiga fase tersebut, pengarah acara dituntut untuk
memberikan ide dan gagasan agar proses pembuatan suatu karya akan berjalan dengan
40
baik, dan juga harus mempunyai beberapa ide cadangan sehingga pada saat rencana
awal tidak bisa dilaksanakan, ide yang lain dapat dilakukan pada saat proses
pembuatan suatu karya.
3.2.1 Pra Produksi
Dalam pembuatan program televisi nondrama “GO EXPLORE”
menuntut kerjasama dari tiga jobdesk utama yang menjadi penentu dalam pembuatan
konsep karya nondrama televisi ini, yaitu Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah
atau yang biasa disebut Triangle System yaitu tiga juru kunci utama dalam suatu
pembuatan program televisi, baik itu drama maupun non drama.
Menurut (Kusumawati dkk, 2014) menyimpulkan bahwa, “Segala
persiapan serta tindak-tanduk anggota tim produksi sebelum hari pertama eksekusi
produksi di lapangan atau studio masih merupakan rangkaian fase pra produksi”.
Dalam artian, segala persiapan serta tindakan anggota tim produksi
sebelum hari pertama produksi, baik di lapangan atapupun studio masih menjadi
bagian dari fase pra produksi. Seorang sutradara harus mempunyai hubungan yang
baik dengan Produser dan juga Penulis Naskah, karena tiga orang ini merupakan
jobdesk yang menjadi kunci utama dalam setiap pengambilan keputusan, mulai dari
ide kreatif cerita, penentuan calon pemain utama hingga ke model pendukung, hunting
location, dan sampai ke perencanaan jadwal shooting.
Pada tahap pra produksi, Pengarah Acara banyak berdiskusi dengan
Penulis Naskah dan Produser untuk menghasilkan ide dan konsep yang benar benar
menarik dan layak untuk ditonton. Seorang sutradara juga dituntut untuk memiliki 2
peran, yaitu pembuat dan juga penikmat. Dimana pembuat yaitu sutradara harus tahu
41
teknik pembuatan dari suatu karya dan penikmat yang berarti sutradara dapat
memposisikan dirinya sebagai penikmat/penonton. Sutradara harus tahu mana yang
disukai penonton dan mana yang tidak disukai penonton, karena hal ini lah yang
menentukan faktor sukses atau tidaknya sebuah karya yang diterima oleh penonton.
Setelah berdiskusi dengan Produser dan juga Penulis Naskah, sutradara
menjelaskan kepada seluruh tim hasil dan keputusan yang telah diambil dan
selanjutnya yang akan diterapkan pada saat proses produksi. Semua factor
keberhasilan langkah yang telah diambil, bergantung kepada team work dari setiap
jobdesk masing masing yang menjalankan proses produksi. Maka untuk menghindari
kegagalan ide dan langkah tersebut, sutradara bertugas untuk memberikan arahan
kepada setiap jobdesk agar tidak ada kesalahan informasi atau miscommunication
antar semua jobdesk dalam proses produksi serta memberikan arahan kepada talent
agar proses produksi berjalan lancar.
Setelah itu, penulis berdiskusi dengan Camera Person untuk
membicarakan shot size yang akan digunakan pada saat produksi, yang dituangkan
dalam catatan kecil seorang Pengarah Acara yang disebut dengan Director Treatment,
yang digunakan untuk menjadi patokan seorang pengarah acara untuk menerapkan
konsep kreatif nya kedalam karya audio visual. Setelah semuanya terbentuk, penulis
melakukan pemilihan talent/host bersama Produser dan juga Penulis Naskah, untuk
menemukan pengisi acara yang cocok dan juga mempunyai chemistry antar pengisi
acara. Setelah pemilihan talent/host, penulis berdiskusi dengan produser dan juga
penulis naskah untuk menentukan pengisi acara program televisi ini berdasarkan
penguasaan materi, cara pembawaan, dan juga pengalaman para kandidat pengisi
acara. Setelah pengisi acara ditentukan, penulis melakukan reading dengan talent/host
42
supaya host tersebut dapat menguasai materi yang akan dibawakan pada saat proses
produksi.
3.2.2 Produksi
Pada proses produksi ini, penulis sangat bekerja keras untuk memproduksi
suatu karya. Karena ditahap ini lah, seorang pengarah acara dituntut untuk bermain
imajinasi untuk menghasilkan hasil karya yang menarik untuk kemudian diperlihatkan
kepada penikmat.
,Menurut {Formatting Citation} menyimpulkan bahwa, “Produksi adalah
upaya mengubah naskah menjadi bentuk Audio Visual (AV)”
Peran Sutradara dalam proses produksi sangatlah penting karena sutradara
adalah pemimpin utama jalannya produksi. Seorang sutradara dituntut untuk bijak agar
tercipta suasana produksi yang baik supaya produksi berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil yang baik. Pengarah acara juga harus bisa membuat hubungan antar
team crew tetap baik, agar menciptakan team work yang solid. Seorang pengarah acara
juga harus menguasai teknik pengambilan gambar pada saat proses produksi, agar
sesuai dengan apa yang digambarka dan menjadi tontonan yang layak untuk
masyarakat. Teknik pengambilan gambar inilah yang dituangkan kedalam catatan
seorang sutradara yaitu Director Treatment, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk
sutradara mengganti atau merevisi pengambilan gambar sesuai dengan kebutuhan.
Pada saat sebelum pengambilan gambar, pengarah acara memberi arahan
kepada talent supaya mendapat gambaran sesuai visi sang pengarah acara pada saat
pengambilan gambar berlangsung. Dan pada saat pengarah acara melontarkan kata
Action! , pengarah acara mulai fokus pada hasil talent dan hasil gambar di kamera
43
dua, karena penulis juga bertanggung jawab pada kamera dua. Kemudian, penulis
melakukan review disetiap akhir pengambilan gambar untuk memastikan apakah hasil
nya sesuai dengan gambaran sang pengarah acara. Dan tidak lupa, penulis juga dibantu
oleh Penulis Naskah untuk mengarahkan talent sebelum pengambilan gambar dimulai,
karena penulis naskah juga mempunyai gambaran dan selera yang sama mengenai
program karya ini.
Pada saat di rubrik Go-Drenaline dan Go-Culture, penulis bekerja sama
dengan penata cahaya agar komposisi cahaya yang dihasilkan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan tidak terlalu berlebihan. Penulis juga berdiskusi kembali dengan
Penata Artistik untuk mengatur properti apa yang seharusnya berada didalam frame
agar terlihat lebih menarik untuk dilihat, seperti yang sudah ada di catatan penata
artistik,. Dan tidak lupa, penulis juga bekerja sama dengan Penata Gambar dan Penata
Suara untuk menyelaraskan hasil dari pengambilan gambar, karena suara yang
dihasilkan oleh talent berhubungan dengan pengambilan gambar, jika suara yang
dihasilkan tidak sesuai atau ada gangguan, maka pengambilan gambar harus diulang,
begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, pengarah acara harus sangat teliti dalam melihat
kembali hasil pengambilan gambar dan juga suara.
Penulis selaku pengarah acara melakukan kerja sama dengan semua tim
crew terutama Camera Person, Penata Suara, dan juga Penulis Naskah selama
produksi berlangsung. Karena biar bagaimanapun, pengarah acara tidak bekerja
sendirian pada saat proses produksi berlangsung. Dan untuk menghindari kendala yang
tidak diinginkan, penulis melakukan pencadangan gambar (back up) hasil
pengambilan gambar disetiap akhir proses pengambilan gambar bersama dengan
penyunting gambar.
44
Dan tidak lupa, pada saat proses pengambilan gambar selesai, penulis
selaku pemimpin produksi memberikan sedikit evaluasi untuk peng.ambilan gambar
dihari berikutnya agar hasilnya bisa lebih baik dari hari sebelumnya
3.2.3 Pasca Produksi
Pasca produksi ini adalah tahap akhir atau tahap kerja kreatif untuk
mewujudkan hasil karya ini sesuai dengan visi seorang pengarah acara, dengan cara
melakukan penyuntingan gambar dan penyelarasan suara (mixing) untuk menciptakan
unsur audio visual yang menarik dalam karya ini.
Menurut (Latief & Utud, 2017) menyimpulkan bahwa, “Pascaproduksi
(postproduction) adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum on air.”
Dalam tahap ini pasca produksi ini, penulis selaku pengarah acara bertugas
untuk membantu penyunting gambar dan penata suara dalam proses penyuntingan
gambar dan suara (mixing) agar berjalan dengan lancar. Dan juga, berdiksui dengan
penyunting gambar untuk menentukan pemakaian ilustrasi musik, penentuan font yang
akan dipakai, transisi, dan juga menerapkan konsep Cutting on Beat yaitu pergantian
gambar sesuai irama musik agar terkesan lebih menarik dan juga bervariasi.
Penulis bekerja sama dengan penyunting gambar selama kurang lebih tiga
bulan, untuk memastikan hasil karya yang diinginkan sesuai dengan visi sang penulis,
dan juga layak untuk dinikmati oleh masyarakat, karena penulis ingin
mempersembahkan suatu karya yang berguna dan juga menghibur untuk para
penikmat program televisi, khususnya program Magazine. Hasil akhir dari karya tidak
luput dari campur tangan produser, karena produser juga mempunyai peran penting
dalam hasil setiap keputusan hasil akhir karya ini.
45
Tiga bulan bukanlah waktu yang singkat dalam menyelesaikan karya ini,
maka dari itu penulis dan juga penyunting gambar sangat memanfaatkan waktu setiap
hari nya untuk melakukan perbaikan disetiap pemotongan gambar. Agar terkesan lebih
menarik dan juga berwarna, penulis tidak lupa untuk menentukan ilustrasi
musik/backsound yang dipakai dalam program ini, dengan dibantu oleh penata suara,
penulis memilih beberapa ilustrasi musik yang pas dan sesuai dengan tema disetiap
segment nya.
Dan penulis tidak lupa untuk mengajak semua tim crew untuk melihat
bersama-sama hasil karya ini, karena memberi kesempatan untuk seluruh tim untuk
memberi masukan apakah ada kekurangan disetiap potongan demi potongan gambar.
Dan penulis sangat menerima saran dari seluruh tim produksi program ini, yang
kemudian bisa di diskusikan kembali dengan penyunting gambar hingga hasil akhir
karya ini benar benar layak untuk dinikmati.
Pada tahap akhir (finishing) penyuntingan gambar, penulis dan seluruh tim
produksi sangat bangga dengan hasil karya yang telah kami buat karena karya ini lah
hasil jerih payah para tim produksi ini. Setelah hasil karya masuk tahap akhir, penulis
masih melihat-lihat kembali dan memastikan apakah masih ada yang kurang dalam
hasil tersebut, karena penulis ingin mempersembahkan suatu karya yang menarik,
menghibur dan memberikan edukasi disaat yang bersamaan, yang dimana semua
menjadi satu elemen dalam suatu program televisi non drama Magazine yang berjudul
“GO EXPLORE”
46
3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
Penulis selaku pengarah acara memiliki peran dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugasnya dari mulai praproduksi, produksi, hingga pasca produksi. Mulai
dari pembedahan naskah, sampai ke proses penyuntingan gambar agar hasil karya yang
dihasilkan tetap sesuai dengan visi penulis.
Menurut (Naratama, 2013a) fungsi pokok seorang pengarah acara bisa
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Sutradara sebagai pemimpin
Menurut (Naratama, 2013a) menyimpulkan bahwa, “Jiwa
kepemimpinan adalah modal utama seorang sutradara.”
Menurut penulis, seorang sutradara memiliki tanggung jawab penuh dalam
proses pembuatan suatu karya, khususnya pada saat proses produksi. Semua team crew
harus mengikuti perintah dari seorang pengarah acara karena pengarah acara ibarat
pemimpin atau komandan. Karena pengarah acara lah penanggung jawab dari hasil
akhir suatu karya.
2. Sutradara sebagai seniman
Menurut (Naratama, 2013a) menyimpulkan bahwa:
Sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap karya akhir tayangan
visual, seorang sutradara dituntut untuk menjadi seorang seniman yang
mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan.
Kecintaan akan suatu budaya adalah factor yang akan menyentuh sendi-
sendi imajinasi seni visual, baik dalam bentuk dramatic maupun
nondramatik.
Menurut penulis, mempunyai cita rasa kesenian bagi seorang pengarah
acara akan sangat membantu imajinasinya pada saat pengemasan ide dan gambar yang
akan menjadi tontonan yang layak untuk masyarakat, dan mempunyai nilai.
47
3. Sutradara sebagai Pengamat Program dan Pemasaran Televisi
Menurut (Naratama, 2013a) menyatakan bahwa, “Sutradara harus berperan
menjadi seorang pengamat pemasaran televisi yang justru harus membatasi diri.
Sutradara tidak hanya dituntut untuk berkreasi, tetapi juga dituntut untuk menjadi
pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan stasiun televisi, sponsor, dan
penonton.” Selain dituntut untuk berkreasi untuk karya nya, tetapi pengarah acara juga
harus membicarakan dampak karya visual nya terhadap penonton dan juga harus
mempunyai sense of marketing agar penjelmaan idealism visual dalam diri seorang
pengarah acara dapat bersentuhan dengan kondisi pemasaran yang akan mendanai
produksi nya.
4. Sutradara sebagai Penasihat Teknik
Menurut (Naratama, 2013a) menyimpulkan bahwa:
Penentu akhir ada di tangan sutradara. Dengan berbekal pengalaman dan
pengetahuan teknik di lapangan, sutradara harus memutuskan lensa apa
yang tepat untuk gelaran produksi ini. Seorang sutradara pun harus
menyerasikan dengan kebutuhan gambar, lokasi syuting, bentuk set
artistik, dan penempatan posisi kamera. Semuanya harus masuk dalam
analisis kreatif sang sutradara sebelum mengambil keputusan.
Menurut penulis, seorang pengarah acara harus mempuyai wawasan yang
cukup luas mengenai teknis yang akan dipakai pada saat produksi berlangsung, karena
pada saat pelaksanaan produksi terdapat persoalan – persoalan teknis yang
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Bila satu permasalahan teknis muncul,
otomatis akan mengganggu jalannya produksi, bahkan dapat menunda pelaksanaan
produksi hingga semuanya siap secara teknis.
48
3.2.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Dalam karya nondrama “GO EXPLORE” ini, gambaran besar yang akan
ditampilkan adalah kerealistisan dan keseruan sang host dari program ini agar
penonton merasakan sensasi yang ada didalam program ini. Pemilihan lokasi
didalam program ini dibuat semenarik dan serealistis mungkin dan tidak dilebih
lebihkan.
Konsep kreatif awal dari program nondrama ini adalah menampilkan shot
yang terlihat sederhana tapi nyata dalam teknik pengambilan gambar agar mata
penonton dimanjakan dengan shot yang santai tetapi bisa merasakan dimensi dari
program ini. Konsep pencahayaan dalam program ini bersifat natural karena
program ini memakan banyak tempat yang bersifat outdoor. Penulis mengambil
beberapa referensi program televisi untuk dijadikan inspirasi, pengambilan gambar
GO EXPLORE terinspirasi dari acara program Weekend List yang di produksi
NET TV, dimana pembawaan sang host yang sangat santai tetapi bisa mengajak
penonton untuk ikut merasakan dan dari segi editing, dan program My Trip My
Adventure dan Celebrity On Vacation yang di produksi oleh Trans TV, karena
program tersebut memiliki pengambilan gambar yang unik, bagus dan kreatif.
Dan juga, agar informasi yang disampaikan lebih bervarian dapat dicerna
oleh penikmat, penulis menerapkan tiga rubrik didalam program non drama ini.
Rubrik pertama yang bernama Go-Spot yaitu berisi tentang informasi seputar objek
wisata pilihan dari program ini yang layak untuk dikunjungi. Dan rubrik kedua yang
bernama Go-Drenaline dimana penonton diajak untuk merasakan adrenaline untuk
memasuki objek wisata yang tidak biasa yang bias memacu adrenaline penontom.
49
Dan yang terakhir, Go-Culture yang mengajak para penikmat untuk mengetahui
kultur dan juga budaya dari daerah yang dikunjungi.
a. Konsep Produksi
Pada saat proses pembuatan karya ini, penulis bekerja sama dengan
seluruh team agar mendapatkan hasil yang baik dan menarik. Sebelum pengambilan
gambar dimulai, penulis melakukan reading agar pembawaan yang dilakukan oleh
host didepan kamera terlihat natural.
b. Konsep Teknis
Secara teknis, pembuatan karya nondrama “GO EXPLORE” ini, penulis
beserta seluruh tim sepakat menggunakan kamera jenis SONY NEX-VG30 yang
telah disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan gambar. Dan utuk
menyempurnakaan pencahayaan dan warna pada karya ini, penulis dan tim sepakat
untuk menggunakan LED Lighting untuk menerangi bagian yang masih sedikit
gelap agar sesuai kebutuhan. Dan untuk audio, penulis menggunakan clip on
sennheiser dan zoom h4n untuk merekam apa yang diucapkan oleh host dan
atmosfir sekitar lokasi agar suara yang dihasilkan lebih jernih, serta penambahan
lagu lagu yang mendukung dan sesuai dengan tema karya ini, agar terkesan hidup
dan menarik untuk ditonton.
3.2.6 Kendala Produksi dan Solusinya
1. Kerusakan drone yang membuat beberapa shot tidak bisa diambil. Solusi yang
dilakukan sutradara adalah mengganti shot yang tidak bisa diambil dengan shot
yang lain dengan peralatan yang ada.
2. Adanya retake dihari kedua yang menyebabkan talent harus mengulang
kembali adegan. Solusi yang dilakukan sutradara untuk menjaga mood talent
50
agar tetap bagus pada saat pengambilan gambar ulang yaitu menyemangati
talent.
3. Masih tutupnya objek wisata seruling samudera karena ombak pasang pada
saat ingin mengambil gambar. Solusi yang dilakukan oleh sutradara yaitu
mengharuskan menunggu air pasang surut sambil berkoordinasi dengan
pemandu.
51
3.2.7 Lembar Kerja Sutradara
3.2.7.1 Konsep Penyutradaraan
3.2.7.2 Director Treatment
3.2.7.3 Script Breakdown Sheet
3.2.7.4 Casting List
52
3.2.7 Lembar Kerja Sutradara
Tahap awal yang dilakukan oleh penulis untuk memulai tugasnya yaitu
berdiskusi mengenai ide dan konsep yang menarik bersama produser dan penulis
naskah. Dan juga, penulis menentukan rubrik yang akan digunakan untuk program non
drama ini. Setelah berdiskusi dengan produser dan juga penulis naskah, penulis
menyampaikan kembali kepada seluruh tim apa yang sudah diputuskan yang
selanjutnya akan diterapkan pada saat proses produksi. Kemudian, penulis berdiskusi
dengan camera person untuk membicarakan shot size apa saja yang akan digunakan
pada saat proses produksi guna membantu penulis untuk menyusun Director
Treatment yang berguna untuk membantu penulis pada saat proses produksi
berlangsung.
Kemudian, pada saat proses produksi berlangsung, penulis memimpin
jalannya produksi dengan menerapkan apa yang sudah tercatat di Director Treatment
kedalam bentuk audio visual, bekerja sama dengan camera person dan penata suara
untuk menghasilkan hasil pengambilan gambar yang sesuai dengan gambaran penulis,
baik dari segi pengambilan gambar maupun audio. Dan juga, mem-brief talent
sebelum proses pengambilan gambar dimulai.
Pada tahap terakhir tugas seorang sutradara adalah pasca produksi, yaitu
membantu proses editing untuk mewujudkan hasil karya yang sesuai dengan gambaran
seorang sutradara. Dengan dibantu oleh penata suara, sutradara juga membantu proses
mixing agar komposisi gambar dan suara bisa sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
sutradara.
53
3.2.7.1 Konsep Penyutradaraan
Menurut pemahaman tentang konsep penyutradaraan dalam (Naratama,
2013a) adalah sebagai berikut:
1. Variation on Objects
Penulis sebagai sutradara membuat konsep pengambilan gambar acara
nondrama ini sekreatif mungkin agar kesan gambar yang dihasilkan lebih menarik
dengan mengambil gambar yang lebih beriasi dalam satu object.
2. Rubrikasi
Pada program nondrama “GO EXPLORE” ini, penulis selaku sutradara
mengininkan tema yang berbeda setiap minggu nya dan juga rubrik yang berbeda
disetiap segmen nya, agar penonton merasa tidak bosan dan mudah memahami
informasi yang didapatkan. Pada episode kali ini, penulis dan tim menampilkan
beberapa tempat wisata disetiap rubriknya dan kebudayaan khas Pacitan yang belum
diketahui oleh khalayak banyak.
3. Backsound
Penulis sebagai sutradara menerapkan konsep Backsound atau lagu – lagu yang
mengiringi sepanjang program non drama ini berjalan. Sifat dari backsound yang
diinginkan oleh sutradara yaitu yang memiliki tempo beat yang sesuai dengan isi dari
program ini agar penonton yang menikmati acara ini tidak bosan dan mempunyai
warna tersendiri.
4. Cutting on Beat
Penulis menerapkan teknik Cutting on Beat pada saat pascaproduksi karena
bertujuan untuk menghindari kesan membosankan dalam pergantian gambar. Yaitu
54
dengan cara pemotongan gambar sesuai tempo dari irama musik/backsound yang
dipakai di dalam program ini.
3.2.7.2 Director Treatment
DIRECTOR TREATMENT
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA
INFORMATIKA
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : GO EXPLORE Director : Randi Herdian
Durasi : 26 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P
Tabel III.7
NO
SHOT
VISUAL
DIRECTION
AUDIO
REMARK SHOT
SIZE
MOVE
ANGLE
OPENING
55
1 1 LONG
SHOT
PAN
RIGHT
EYE
LEVE
L
TERLIHAT
GAPURA
SELAMAT
DATANG
(VO)
ARDI: KALI
INI KITA
BAKALAN
MENGUNJU
NGIN KOTA
PACITAN
NIH
GOWERS//
STOCK
SHOT (VO
HOST)
2 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
SUASANA
KOTA
PACITAN
RINI: KATA
ORANG/
PACITAN
ITU KOTA
YANG
INDAH//
STOCK
SHOT (VO
HOST)
3 1 MEDIU
M
SHOT
PAN
RIGHT
EYE
LEVE
L
TULISAN
ALUN ALUN
KOTA
PACITAN
KIRA-KIRA
ADA APA
AJA YA DI/
DIKOTA
PACITAN
INI?//
STOCK
SHOT (VO
HOST)
4 2 LONG
SHOT
PAN
LEFT
EYE
LEVE
L
TERLIHAT
ARDI DAN
RINI
BERJALAN
DIDEPAN
PACITAN
0KM
ARDI:
MAKANYA
RIN/
DARIPADA
PENASARA
N/
MENDING
KITA CARI
TAU SAMA
– SAMA
AJA DI
EPISODE
GO
EXPLORE/
KALI INI//
OPENING
TO
BUMPER
IN
56
5 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MASUK
FRAME
SAMBIL
BERJALAN
KE
KAMERA
ARDI:
HALO
GOWERS/
KETEMU
LAGI NIH
SAMA GUE
ARDI DAN
PARTNER
GUE
RINI: GUE
RINI//
ARDI: DI
GO
EXPLORE?
RINI/ARDI:
LETS
GOOO
OPENING
PROGRA
M
(PERKEN
ALAN
HOST)
6 3 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
HOST
DIDEPAN
LANDMARK
ALUN ALUN
ARDI: KITA
BERDUA
BAKALAN
NGAJAK
KALIAN
SEMUA
UNTUK
HAVE FUN
BARENG
KITA/
SELAMA 30
MENIT
KEDEPAN
YA RIN
YA?//
RINI:
YAAPP/
BENER
BANGET
NIH DI/
NAH KALI
INI/
OPENING
PROGRA
M
(MEMBA
HAS
TEMA
HARI INI)
57
7 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
DIDEPAN
LANDMARK
ALUN ALUN
KITA
BAKALAN
NGUNJUNG
IN KOTA
YANG DI
KENAL
SEBAGAI
SURGANY
A PULAU
JAWA//
ARDI:
SELAIN ITU
YA RIN/
KOTA INI
JUGA
DISEBUT
OPENING
PROGRA
M
(MEMBA
HAS
TEMA
HARI INI)
8 3 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
DIDEPAN
LANDMARK
ALUN ALUN
KOTA
SERIBU
SATU GOA
RINI: HAH
SERIBU
SATU
GOA?/ APA
SETIAP
JALANNYA
DI PENUHI
SAMA
GOA-GOA
GITU DI?//
ARDI: YA
GA GITU
JUGA RIN//
NAH
MAKANYA
BUAT
GOWERS
YANG
PADA
PENASARA
N JUGA
KAYA RINI/
OPENING
PROGRA
M
(MEMBA
HAS
TEMA
HARI INI)
58
GUA
SENDIRI
JUGA
PENASARA
N
(TERTAWA
) MENDING
IKUTIN AJA
PERJALAN
AN KITA
KALI INI/
DALAM
EPISODE
9 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST OUT
OF FRAME
ARDI/RINI:
‘DISCOVER
THE
BEAUTIFU
L PACITAN’
RINI: SO?
(MENATAP
ARDI)
ARDI: GO
EXPLORE?
ARDI/RINI:
LETS GOOO
(MENATAP
KAMERA)
OPENING
PROGRA
M
(MENJEL
ASKAN
EPISODE
HARI INI)
RUBRIK 1
10 1 LONG
SHOT
STILL LOW
ANGL
E
PAPAN
RUTE
PANTAI
WATUKARU
NG
HAPPY
INSTRUME
NT
OPENING
RUBRIK
GO SPOT
59
11 1 LONG
SHOT
FOLLOW LOW
ANGL
E
TULISAN
SELAMAT
DATANG DI
WATUKARU
NG
RINI: NAH/
KALI INI
KITA UDAH
SAMPAI
OPENING
RUBRIK
GO SPOT
(VO
HOST)
12 1 EXTRE
ME
LONG
SHOT
PAN
LEFT
EYE
LEVE
L
STOCKSHO
T PANTAI
WATUKARU
NG
DI SALAH
SATU
PANTAI
YANG
TERKENAL
DENGAN
OMBAKNY
A
OPENING
RUBRIK
GO SPOT
(VO
HOST)
13 1 EXTRE
ME
LONG
SHOT
PAN
RIGHT
BIRD
EYE
VIEW
STOCKSHO
T PANTAI
WATUKARU
NG
KATANYA
SIH/
PANTAI INI
MENJADI
SALAH
SATU
TEMPAT
FAVORIT
UNTUK
BERSELAN
CAR NIH
GOWERS//
OPENING
RUBRIK
GO SPOT
(VO
HOST)
14 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENIKMATI
PEMANDAN
GAN
HAPPY
INSTRUME
NT
OPENING
HOST
RUBRIK
GO-SPOT
60
15 2 MEDIU
M
LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MEMBUKA
RUBRIK GO
SPOT
ARDI: OH
HAII
GOWERS!//
RINI: HALO
GOWERS!
SAMPAI
LUPA
BUAT
NYAPA
KALIAN
SEMUA YA
DI/
KEASIKAN
SENDIRI
NIH KITA//
ARDI:
(TERTAWA
) BENER
BANGET/
MAAF
BANGET
NIH
GOWERS//
OPENING
HOST
RUBRIK
GO-SPOT
16 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MEMBUKA
RUBRIK GO
SPOT
BAY DE
WEY KITA
LAGI ADA
DIMANA
NIH RIN?
RINI: KITA
LAGI ADA
DI PANTAI
WATU
KARUNG
NIH DI
ARDI:
PANTAI
WATU
KARUNG/
BENER
OPENING
HOST
RUBRIK
GO-SPOT
61
BANGET
RIN.
17 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MEMBUKA
RUBRIK GO
SPOT
RINI: TAPI
TUNGGU
DULU DI/
KAYANYA
BAKALAN
LEBIH
SERU
KALAU
KITA
TURUN KE
BAWAH
DEH DI//
BIAR BISA
MENIKMAT
I PASIR
PUTIH
OPENING
HOST
RUBRIK
GO-SPOT
18 2 MEDIU
M
LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MEMBUKA
RUBRIK GO
SPOT LALU
OUT OF
FRAME
DAN JUGA
DEBURAN
OMBAKNY
A//
ARDI: HMM
SEPERTINY
A IDE
BAGUS/
YUK
TURUN//
OPENING
HOST
RUBRIK
GO-SPOT
19 1 EXTRE
ME
LONG
SHOT
PAN
RIGHT
BIRD
EYE
VIEW
STOCK
SHOT
PANTAI
WATUKARU
NG
RINI : WAH/
GAK
NYANGKA
YA DI
VO HOST
62
20 1 MEDIU
M
SHOT
FOLLOW HIGH
ANGL
E
HOST
MENURUNI
TANGGA
PANTAI
WATUKAR
UNG INI
INDAH
BANGET //
ARDI :
BENER
BANGET
RIN
VO HOST
21 1 MEDIU
M
SHOT
PAN
LEFT /
TILT
DOWN
EYE
LEVE
L
STOCKSHO
T POHON
DITAMBAH
CUACANY
A YANG
INDAH
BANGET
VO HOST
22 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERJALAN
DI
JEMBATAN
RINI: HMM
KAYAKNY
A GUE
MULAI
JATUH
CINTA NIH
SAMA
KOTA
PACITAN//
VO HOST
23 1 LONG
SHOT
ARC LOW
ANGL
E
STOCK
SHOT
POHON
KELAPA
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
24 2 LONG
SHOT
PAN
RIGHT
LOW
ANGL
E
POHON
KELAPA
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
63
25 3 LONG
SHOT
STILL FROG
ANGL
E
KAKI HOST
MENUJU
PASIR
PANTAI
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
26 1 EXTRE
ME
LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERLARIAN
DI PANTAI
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
27 1 LONG
SHOT
PAN
RIGHT
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
PANTAI
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
28 1 EXTRE
ME
LONG
SHOT
STILL FROG
ANGL
E
STOCK
SHOT
OMBAK
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
29 2 MEDIU
M
LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERFOTO
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
30 2 MEDIU
M
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENJELASK
AN PANTAI
ARDI: OKE
GOWERS /
PANTAI
WATUKAR
UNG INI
ADALAH
PENGEN
ALAN
SPOT
64
LONG
SHOT
WATUKARU
NG
SALAH
SATU
PANTAI
FAVORIT
UNTUK
LATIHAN
SURFING
GOWERS//
RINI:
BENER
BANGET
GOWERS/P
ANTAI
WATUKAR
UNG INI
DIKENAL
DENGAN
SURFING
NYA
SAMPAI KE
MANCANE
GARA//
PERTAM
A DARI
RUBRIK
GO SPOT
31 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENJELASK
AN PANTAI
WARUNG
SAMBIL
MEMEGAN
G KAMERA
ARDI:
OHYA?/
SAMPAI
MANCANG
ERA RIN?/
TAPI
KATANYA/
PANTAI INI
MASIH
TERBILAN
G BARU
RIN UNTUK
PARA
WISATAW
AN
DOMESTIK/
/
PENGEN
ALAN
SPOT
PERTAM
A DARI
RUBRIK
GO SPOT
65
32 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENJELASK
AN PANTAI
WATUKARU
NG SAMBIL
MEMEGAN
G KAMERA
RINI: EITS/
JANGAN
SALAH DI/
MESKIPUN
PANTAI INI
MASIH
TERBILAN
G BARU//
DENGAN
PANORAM
A OMBAK
DAN
HAMPARA
N PASIR
PUTIHNYA/
PANTAI
WATU
KARUNG
INI
LANGSUNG
TERKENAL
HINGGA KE
MANCANE
GARA DI//
PENGEN
ALAN
SPOT
PERTAM
A DARI
RUBRIK
GO SPOT
33 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENJELASK
AN PANTAI
WARUKAR
UNG
ARDI: GA
HERAN SIH
YA RIN/
KARNA
MEMANG
PASIRNYA
MASIH
PUTIH
BANGET/
DAN YANG
PALING
PENTING
OMBAKNY
A BESAR
BESAR
BANGET//
RINI: IYA
PENGEN
ALAN
SPOT
PERTAM
A DARI
RUBRIK
GO SPOT
66
BENER
BANGET
34 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERLARI
KE ARAH
PANTAI
RINI ARDI:
SO?/ GO
EXPLORE/L
ETS GOOO!
PENGEN
ALAN
SPOT
PERTAM
A DARI
RUBRIK
GO SPOT
35 1 EXTRE
ME
LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
TERLIHAT
PANTAI
WARUKAR
UNG DARI
JAUH
(VO)
RINI: NAH
GOWERS
TAU GAK
SIH KALAU
OMBAK DI
PANTAI
WATU
KARUNG
INI/ DI
SEBUT-
SEBUT
SEBAGAI
SATU DARI
LIMA
OMBAK
TERBAIK
DI DUNIA//
KARNA
OMBAKNY
A YANG
BISA
MENCAPAI
HINGGA 4
METER
LOH//
VOICE
OVER
DAN
STOCK
SHOT
67
36 1 CLOSE
UP
STILL FROG
ANGL
E
STOCKSHO
T HOST
MENGAMBI
L RANTING
HAPPY
INSTRUME
NT
VOICE
OVER
DAN
STOCK
SHOT
37 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCKSHO
T HOST
MENULIS
NAMA
PROGRAM
ARDI: SOO
BUAT
GOWERS
SEMUA
YANG
SUKA
BERSELAN
CAR/
KALIAN
HARUS
BANGET
DATENG
KESINI
UNTUK
COBAIN
SENDIRI
OMBAKNY
A YA RIN
YA//
RINI:
HARUS
BANGET
DONG
PASTINYA//
VOICE
OVER
DAN
STOCK
SHOT
38 2 MEDIU
M
LONG
SHOT
FOLLOW EYE
LEVE
L
HOST
BERLARI
KE PANTAI
ARDI: GO
EXPLORE
RINI: LETS
GOOOO
CLOSING
RUBRIK
GO SPOT
68
TO
LONG
SHOT
39 1 LONG
SHOT
FOLLOW LOW
ANGL
E
POHON
KELAPA
SUNGAI
MARON
HAPPY
INSTRUME
NT
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KEDUA
40 1 LONG
SHOT
STILL LOW
ANGL
E
PAPAN
RUTE
SUNGAI
MARON
HAPPY
INSTRUME
NT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
41 2 LONG
SHOT
FOLLOW LOW
ANGL
E
VIEW
PEPOHONA
N SUNGAI
MARON
NAH
GOWERS!/
SEKARANG
KITA LAGI
ADA DI
PERJALAN
AN
MENUJU/
SUNGAI
MARON//
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
42 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENURUNI
ANAK
TANGGA
BAY DE
WEY
UNTUK
SAMPAI KE
SUNGAI
MARON
INI/
KALIAN
HARUS
MENEMPU
H JARAK
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
69
SEKITAR
EMPAT
PULUH
METER/
DARI KOTA
NIH
GOWERS//
43 1 MEDIU
M TO
LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA
DIDEPAN
TULISAN
SUNGAI
MARON
ARDI:
HALO
GOWERS!/
SEKARANG
KITA UDAH
ADA DI
LOKASI
SELANJUT
NYA/
DIMANA
RIN?//
RINI: DI
SUNGAI
MARON//
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
44 2 LONG
SHOT
PAN
LEFT
EYE
LEVE
L
STOCKSHO
T VIEW
PEPOHONA
N
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
45 2 LONG
SHOT
PAN
RIGHT
HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT
KAPAL
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
70
46 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENUNJUK
KAN TIKET
ARDI:LANG
SUNG AJA
NIH
GOWERS/
GUA SAMA
RINI UDAH
DAPET
TIKET
UNTUK
SEWA
PERAHU
NYA//
RINI: LETS
GOO// GUA
UDAH GA
SABAR
MAU
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N SUNGAI
MARON//
ARDI: LETS
GO LETS
GOO//
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
47 3 LONG
SHOT
STILL HIGHT
ANGL
E
HOST
TURUN
TANGGA
HAPPY
INSTRUME
NT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
71
48 3 LONG
SHOT
FOLLOW EYE
LEVE
L
HOST
MENAIKKI
PERAHU
HAPPY
INSTRUME
NT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
49 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
SUNGAI
MARON
DARI
UJUNG
KAPAL
(VO)
RINI:
KALIAN
TAU GAK
SIH
GOWERS/
SUNGAI
MARON INI
MENDAPA
T JULUKAN
SUNGAI
AMAZONN
YA/
INDONESIA
LOH//
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(HOST
MENJELA
SKAN
TEMPAT
NYA)
50 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENIKMATI
SUNGAI
MARON
ARDI:
DAN
UNTUK
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N SUNGAI
MARON
INI/
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(HOST
MENJELA
SKAN
72
TEMPAT
NYA)
STOCK
SHOT
51 2 CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
TANGAN
HOST
MENYENTU
H AIR
ARDI:
KALIAN
BISA
MENYEWA
PERAHU
YANG
AKAN
MEMBAWA
KALIAN
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(HOST
MENJELA
SKAN
TEMPAT
NYA)
STOCK
SHOT
52 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENYENTU
H AIR
UNTUK
MENGELILI
NGI SUGAI
MARON
STOCK
SHOT
53 1 LONG
SHOT
TILT
DOWN
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
73
54 1 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
KEDUA
HOST
BERBICARA
RINI: BUAT
PARA
GOWERS
YANG
SUKA
MENIKMAT
I
PEMANDA
NGAN/
DENGAN
SUASANA
YANG
SEJUK/
DAN
MENENAN
GKAN/
SUNGAI
MARON INI
PAS
BANGET
NIH BUAT
MENJADI
SALAH
SATU
DESTINASI
LIBURAN
KALIAN
NANTI
GOWERS//
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(HOST
MENJELA
SKAN
TEMPAT
NYA)
55 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
KEDUA
HOST
BERBICARA
ARDI: TAPI
GUA
SARANIN
KALAU
KALIAN
MAU
BENER-
BENER
MAKSIMAL
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N SUNGAI
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(HOST
MENJELA
SKAN
74
MARON
INI/
KALIAN
HARUS
DATENG DI
SAAT
MUSIM
KEMARAU/
/ KARNA
AIRNYA
BAKALAN
BENER-
BENER
BERWARN
A JERNIH
KEBIRUAN/
/
TEMPAT
NYA)
56 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE KEDUA
HOST
BERBICARA
RINI:
BETUL
BANGET
TUH/
KARNA
KALAU
KALIAN
DATANG
SAAT
MUSIM
HUJAN/
AIRNYA
BAKALAN
BERWARN
A
KECOKLAT
AN/
AKIBAT
LUAPAN
AIRNYA//
ARDI: NAH
BAGIAN
TERDALA
M DI
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(HOST
MENJELA
SKAN
TEMPAT
NYA)
75
SUNGAI
MARON INI
/ TEPAT
BANGET
BERADA
DISANA
57 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOK SHOT
BAGIAN
TERDALAM
SUNGAI
MARON
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
58 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENJELASK
AN
AYUNAN
SUNGAI
MARON
RINI: DAN
GOWERS/
DISINI ADA
SPOT FOTO
YANG
KECE
BANGET/
YANG
INSTAGRA
MABLE
BANGET/
ADA
AYUNAN
JUGA
DISEBELA
H SANA/
JADI KALO
MAU FOTO
FOTO BISA
BANGET
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KEDUA
(HOST
MENJELA
SKAN
TEMPAT
NYA)
DAN
STOCK
SHOT
AYUNAN
76
59 1 LONG
SHOT
STILL TO
PAN
RIGHT
EYE
LEVE
L
HOST
BERBICARA
DAN
MENYEBUT
KAN NAMA
ACARA KE
KAMERA
ARDI: GO
EXPLORE?
ARDI DAN
RINI: LETS
GOOOO
CLOSING
TEMPAT
KEDUA
RUBRIK
GO-SPOT
DAN
STOCK
SHOT
60 1 EXTRE
ME
LONG
SHOT
TILT
DOWN
EYE
LEVE
L
TERLIHAT
PANTAI
KLAYAR
DARI JAUH
HAPPY
INSTRUME
NT
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
(STOCK
SHOT)
61 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
TERLIHAT
PINTU
MASUK
PANTAI
KLAYAR
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
77
62 2 LONG
SHOT
STILL LOW
ANGL
E
PAPAN
RUTE
PANTAI
KLAYAR
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
63 2 EXTRE
ME
LONG
SHOT
STILL HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT
PANTAI
KLAYAR
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
64 1 MEDIU
M TO
EXTRE,
E LONG
SHOT
STILL TO
ZOOM
OUT
EYE
LEVE
L
HOST
BERADA
DIDEPAN
TULISAN
KLAYAR
ARDI:
SO
GOWERS/
KALI INI
KITA UDAH
ADA DI
ARDI&RINI
:
PANTAI
KLAYAR
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
65 2 LONG
SHOT
TILT
DOWN
LOW
ANGL
E
STOCK
SHOT
VO
RINI:
KALAU
KALIAN
INGIN
MENIKMAT
I PANTAI
KLAYAR
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
78
66 2 EXTRE
ME
LONG
SHOT
PAN
LEFT
HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT
KALIAN
HARUS
MENYIAPK
AN UANG
KURANG
LEBIH
SEBESAR
SERATUS
RIBU
RUPIAH//
67 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT HOST
BERJALAN
ARDI:
TIKET
MASUK KE
PANTAI
INI/
DIHARGAI
LIMA RIBU
RUPIAH
PERORANG
NYA
GOWERS//
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
68 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENGOBRO
L DAN
BERBICARA
KE
KAMERA
ARDI:
NAH
UNTUK
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N DARI
PANTAI
KLAYAR
INI/
KALIAN
BISA
BERKELILI
NG
DENGAN
MENYEWA
ATV//
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
79
69 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERBICARA
KE
KAMERA
RINI: YES
BENER
BANGET/
PASTI
PENASARA
N KAN
GIMANA
SERUNYA
MENIKMAT
I PANTAI
KLAYAR
INI
DENGAN
MENAIKI
ATV?/ YUK
IKUTIN
KITA
TERUS//
ARDI: LETS
GO
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(PENGEN
ALAN
TEMPAT)
70 2 CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT ATV
RINI: NAH/
GA
LENGKAP
RASANYA
KE PANTAI
KLAYAR/
KALAU
KALIAN GA
MENIKMAT
INYA
MENGGUN
AKAN ATV/
YANG
MENJADI
CIRI KHAS
PANTAI
INI//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(ATV)
80
71 2 LONG
SHOT
FOLLOW EYE
LEVE
L
HOST
MENAIKKI
ATV
HAPPY
INSTRUME
NT
ARDI RINI:
LETS GOOO
STOCK
SHOT
72 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENAIKKI
ATV
KEMUDIAN
OUT FRAME
RINI: YANG
SPESIAL
DARI
PANTAI
KLAYAR
INI
ADALAH
PANTAI INI
MEMILIKI
SERULING
SAMUDER
A LOH
GOWERS//
ARDI:
SERULING
SAMUDER
ANYA
PANTAI INI
SENDIRI/
BERADA DI
SISI KIRI
PANTAI
GOWERS//
RINI: NAH
PASTI
GOWERS
DIRUMAH
PADA
PENASARA
N KAN
SEPERTI
APA
SERULING
SAMUDER
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(HOST
MENUJU
SERULIN
G
SMUDER
A) DAN
STOCK
SHOT
81
ANYA
ITU?//
ARDI:
SEKARANG
GUA SAMA
RINI MAU
MENUJU
SUNGAI
SAMUDER
A ITU NIH
GOWERS//
RINI: LETS
GO
GOWERS//
73 2 LONG
SHOT
FOLLOW EYE
LEVE
L
HOST
MENIKMATI
ATV
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
74 1 LONG
SHOT
PAN
RIGHT
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
OMBAK
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
82
75 1 LONG
SHOT
PAN
LEFT
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
76 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENURUNI
ATV DAN
MENUJU
SERULING
SAMUDERA
ARDI: SO
GOWERS/
KITA
HARUS
TURUN
DARI ATV
NIH/
KARNA
SERULING
SAMUDER
ANYA ITU
BERADA
DIBALIK
BATU
SPINGS
RINI:
UNTUK
MENIKMAT
I SERULING
SAMUDER
ANYA/
KITA
HARUS
MENAIKI
KARANG-
KARANG/
DAN
MELEWATI
BATU
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
(HOST
MENJELA
SKAN
TEMPAT)
83
SPHINX
NYA//
77 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
78 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENAIKKI
AREA
(VO)
RINI:
GOWERS!/
KALIAN
TAU GAK
SIH/
KENAPA
TEMPAT
INI BISA DI
NAMAKAN
SERULING
SAMUDER
A?//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
79 2 LONG
SHOT
PAN
LEFY
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
KARANG
SERULING
SAMUDERA
ARDI:
DINAMAK
AN
SERULING
SAMUDER
A/ KARNA/
KARANG-
KARANGN
YA INI
MENGELU
ARKAN
SUARA
MENYERUP
RUBRIK
GO SPOT
TEMPAT
KETIGA
(HOST
MENJELA
84
AI SUARA
SERULING
NIH
GOWERS!/
SKAN
TEMPAT)
80 1 CLOSE
UP
STILL TO
TILT UP
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
RINI:
KETIKA
OMBAK
DATANG/
DARI
CELAH-
CELAH
KECIL
KARANG
INI/
MENYEMB
URKAN
AIR/ YANG
BISA
MENCAPAI
HINGGA
KETINGGA
L 10 METER
LOH/ WAH
TINGGI
JUGA YA//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(VO
HOST)
81 1 LONG
SHOT
STILL LOW
ANGL
E
STOCK
SHOT BATU
SPHINX
ARDI:
DINAMAK
AN BATU
SPHINX/
KARENA
BATU
BESAR INI
MENYERUP
AI SPHINX
YANG ADA
DI MESIR
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(VO
HOST)
85
82 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA DI
ATAS
CELAH
SERULING
SAMUDERA
RINI:
GOWERS!/
JADI DISINI
NIH/
LETAKNYA
SERULING
SAMUDER
A ITU/
ARDI:
NANTI
KALAU
ADA
OMBAK/
AKAN ADA
AIR YANG
MENYEMB
UR DARI
CELAH-
CELAH
KARANG
INI/ DAN
MENGHASI
LKAN
BUNYI
YANG
MENYERUP
AI SUARA
SERULING//
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(HOST
MENJELA
SKAN
TEMPAT)
83 1 CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA DI
ATAS
CELAH
SERULING
SAMUDERA
RINI: NAH/
KALIAN
BISA
DENGER
SUARA
SERULING
NYA?// (AIR
MENYEMB
UR
KEATAS)
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(HOST
MENJELA
86
SKAN
TEMPAT)
84 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
TERLIHAT
SENANG
DAN
TERTAWA
ARDI: SERU
JUGA YA/
NUNGGUIN
ADA
OMBAK
DULU
BARU BISA
DENGER
SUARA
SERULING
NYA?
(TERTAWA
)
RINI: TAPI
GA AKAN
KERASA
SIH DI
NUNGGUN
YA/ KARNA
OMBKANY
A GEDE-
GEDE
BANGET/
DAN ADA
TERUS GA
BERHENTI-
BERHENTI//
(TERTAWA
)
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(HOST
BERMAIN
DI SPOT
KETIGA)
85 1 LONG
SHOT
STILL LOW
ANGL
E
HOST
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-SPOT
87
TEMPAT
KETIGA
86 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
TERTAWA
DAN
BERBICARA
DEPAN
KAMERA
RINI:
GIMANA
NIH
GOWERS?
KEREN
BANGET
KAN KOTA
KELAHIRA
N
MANTAN
PRESIDEN
SBY KITA
INI?/
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
87 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
CLOSING
RUBRIK
ARDI:
BENER
BANGET/
NAH RIN
TADI KAN
GUA
SEMPET
BILANG/
KALAU
PACITAN
ITU PUNYA
SEBUTAN
SERIBU
SATU
GOA//
RINI:
OHIYA/
NGOMONG
-
NGOMONG
SOAL ITU/
GUA
BELOM
LIAT NIH
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
(HOST
MENUTU
P RUBRIK
GO SPOT
DI
SEGMEN
T DUA
INI)
88
GOANYA//
RINI:
TERUS
KITA
HARUS
DATENGIN
SERIBU
SATU
GOANYA?//
ARDI: YA
GAUSAH
SERIBU
SATU GOA
SIH/
POKONYA
KITA AKAN
DATENGIN
SALAH
SATU
GOANYA
NIH/ KITA
AKAN
MENGUNJU
NGI GOA
YANG
PALING
TERKENAL
DI
PACITAN//
RINI:
DIMANA
TUH?
ARDI:
PENASARA
N?/
GOWERS
JUGA
PENASARA
N?/ TERUS
SAKSIKAN
PERJALAN
89
AN KITA
KALI INI DI
GO
EXPLORE?//
88 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
CLOSING
RUBRIK
DAN
MELANJUT
KAN
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA
ARDI &
RINI:
LETS GO
CLOSING
RUBRIK
GO-SPOT
TEMPAT
KETIGA
RUBRIK 2
89 1 LONG
SHOT
PAN
RIGHT
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
TULISAN
GOA GONG
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
90 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA DI
DEPAN
RINI: EH
KITA
DIMANA
NIH DI?//
ARDI: KITA
UDAH
SAMPAI DI
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE (HOST
90
TULISAN
GOA GONG
GOA
GONG!/
GOA YANG
PALING
TERKENAL
DI KOTA
PACITAN/
LANGSUNG
AJA YUK
KITA
MASUK
GOWERS//
MEMPER
KENALK
AN GOA
GONG)
91 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERJALAN
MENAIKKI
TANGGA
(VO)
RINI:
GOWERS/
KALIAN
PASTI
PENASARA
N KAN
DIMANA
LETAK
GOANYA?//
ARDI: NAH
UNTUK
SAMPAI KE
GOANYA/
KALIAN
HARUS
MENAIKI
ANAK
TANGGA/
YANG…
BISA
DIBILANG
LUMAYAN
BANYAK
NIH
JUMLAH
ANAK
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
91
TANGGAN
YA//
92 1 LONG
SHOT
FOLLOW EYE
LEVE
LL
STOCK
SHOT HOST
BERJALAN
DIJEMBATA
N
RINI:
UNTUNGN
YA
PEMANDA
NGAN
DISINI
INDAAAH
BANGET
YA DI/ JADI
NAIK
TANGGAN
YA BISA
SAMBIL
MENIMATI
PEMANDA
NGAN
DISINI
NIH//
ARDI:
SETUJU
BANGET
RIN/
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
93 1 LONG
SHOT
STIL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT HOST
MENAIKKI
TANGGA
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
94 1 CLOSE
UP
FOLLOW EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
SENTER
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
92
GO-
DRENALI
NE
94 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
PAPAN
TARIF
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
95 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST TIBA
DIDEPAN
GOA GONG
ARDI: OKE
GOWERS/
SEKARANG
KITA UDAH
DI DEPAN
GOA GONG
NYA NIH//
HOST
TIBA
DIDEPAN
GOA
96 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST TIBA
DIDEPAN
GOA GONG
RINI: YAP
DAN KITA
UDAH
PEGANG
SENTER
NIH/ /
HOST
TIBA
DIDEPAN
GOA
97 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST TIBA
DIDEPAN
GOA GONG
ARDI:
LANGSUNG
AJA KITA
MASUK
YUK?//
ARDI&RINI
: LETS GOO
HOST
TIBA
DIDEPAN
GOA
GONG
93
98 3 CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT GOA
VO:
ARDI:
KOTA
PACITAN
MEMILIKI
JULUKAN
KOTA
SERIBU
SATU GOA/
DAN SATU
YANG
TERKENAL
DISINI
ADALAH
TEMPAT
WISATA
GOA
GONG//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE (VO
HOST)
99 3 LONG
SHOT
PADEST
AL UP
EYE
LEVE
L
HOST
BERJALAN
DI GOA
RINI:
MEMASUKI
GOA
GONG/
KALIAN
AKAN DI
SAMBUT
DENGAN
FORMASI
STALAKMI
T DAN
STALAKTIT
YANG
SANGAT
INDAH//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE (VO
HOST)
100 3 CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT GOA
ARDI:
DIBANTU
DENGAN
PENERANG
AN YANG
CUKUP/
KALIAN
BISA
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
94
MASUK
LEBIH
DALAM/
DAN
MENYUSU
RI LORONG
GOA
SEPANJAN
G DUA
RATUS
LIMA
PULUH
ENAM
METER INI
GOWERS/
DRENALI
NE (VO
HOST)
101 3 LONG
SHOT
STILL &
PAN
RIGHT
HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT GOA
RINI: DI
UJUNG
LORONG/
KALIAN
BISA
MENEMUK
AN
ALASAN
KENAPA
GOA GONG
INI/ DI
SEBUT
SEBAGAI
GOA
TERINDAH
SE-ASIA
TENGGARA
!/
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE (VO
HOST)
102 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
SEDANG
MENIKMATI
GOA
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
95
DRENALI
NE
103 2 LONG
SHOT
TILT
DOWN
LOW
ANGL
E
STOCK
SHOT GOA
RINI:
STLAKTIT
DAN
STALAKMI
T/ DENGAN
ANEKA
BENTUK
DAN
UKURAN/
MENGHIAS
I SELURUH
RUANGAN
GOA INI
DENGAN
SANGAAT
INDAH//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
TEMPAT
KEDUA
(VO
HOST)
104 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT GOA
ARDI:
BEBERAPA
DI
ANTARAN
YA
BAHKAN
SAMPAI DI
BERI
NAMA LOH
GOWERS//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE (VO
HOST)
105 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT HOST
BERJALAN
RINI:
KARNA
KEINDAHA
N
STALAKTIT
DAN
STALAKMI
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
96
T NYA INI
LAH/ GOA
GONG
MENJADI
GOA YANG
PALING
TERKENAL
DI KOTA
PACITAN//
DRENALI
NE (VO
HOST)
106 2 LONG
SHOT
PAN
LEFT
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT GOA
ARDI: DAN
JUGA
YANG
PALING
MENDAPA
T
PERHATIA
N DAN
PEMERINT
AH/
MAKANYA
GA HERAN
KALAU DI
DALEMNY
A/ ADA
BANYAK
BANGET
LAMPU
YANG
MEMBANT
U
MEMBUAT
GOA INI
JADI
MAKIN
INDAH
GOWERS//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
TEMPAT
KEDUA
(VO
HOST)
97
107 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
KELUAR
DARI GONG
ARDI:
GIMANA
GOWERS?/
INDAH
BANGET
KAN GOA
NYA?//
RINI:
LAMPU
WARNA-
WARNINY
A BENER-
BENER
NAMBAH
KESAN
INDAHNYA
BANGET
SIH DI/
CLOSING
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
108 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA
DIDEPAN
PINTU
MASUK
GOA
PADAHAL
YANG ADA
DI
BAYANGA
N GUE/
GOA ITU
SEMPIT
DAN
GELAP
GITU//
ARDI: ITU
GA
BERLAKU
DI GOA INI
RIN/ BAY
DE WEY..
GUE
KAYANYA
MULAI
NGERASA
LAPER DEH
GOWERS//
CLOSING
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
98
109 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA DI
DEPAN GOA
RINI: NAH!
KALAU
TADI LO
BILANG GA
AFDOL KE
PACITAN
KALAU GA
DATENGIN
SALAH
SATU GOA
NYA?/
SEKARANG
GUA JUGA
MAU
BILANG/
KALAU GA
AFDOL KE
PACITAN
KALAU GA
NYOBAIN
NASI
TIWULNYA
NIH DI//
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
110 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA
DIDEPAN
GOA
ARDI: NASI
TIWUL/
APATUH
NASI
TIWUL?//
RINI:
PENASARA
N KAN?
GOWERS
JUG
PENASARA
N?/
MAKANYA
IKUTIN
KITA
TERUS DI
GO
EXPLORE?
CLOSING
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
99
110 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST OUT
FRAME
RINI&ARDI
: LETS
GOOO
CLOSING
RUBRIK
GO-
DRENALI
NE
RUBRIK 3
111 1 LONG
SHOT
TILT
DOWN
EYE
LEVE
L
HOST
BERADA
DIDEPAN
WARUNG
MAKAN
HAPPY
INSTRUME
NT
RINI:
GOWERS!/
KITA UDAH
SAMPAI
NIH DI
DEPAN
WARUNG
BU
GANDOS!/
KATANYA
SIH NASI
TIWULNYA
BU
GANDOS
INI PALING
TERKENAL
DI
PACITAN!//
OPENING
RUBRIK
GO-
CULTURE
112 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA
DIDEPAN
WARUNG
MAKAN
ARDI: AYO
LANGSUNG
MASUK
AJA DEH/
GUA UDAH
LAPER
BANGET
NIH
OPENING
SEGMEN
T EMPAT
RUBRIK
100
DAN
MASUK
GO-
CULTURE
113 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
CO HOST
MENYUSUL
HOST
RINI: EH DI/
TUNGGUIN
DONGG/
GA SABAR
BANGET
SIH//
OPENING
RUBRIK
GO-
CULTURE
114 2 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
WARUNG
MAKAN
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
115 2 MEDIU
M
SHOT
ARCHIN
G
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
HIASAN
RUMAH
MAKAN
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
116 2 MEDIU
M
SHOT
PADEST
AL
DOWN
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
HIASAN
RUMAH
MAKAN
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
101
117 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MULAI
MENYANTA
P NASI
TIWUL
ARDI: OKE
GOWERS/
SEKARANG
NASI
TIWULNYA
UDAH
DATENG
NIH/ GUA
MAU
NYOBAIN
DULU NASI
TIWULNYA
//
(ARDI
MENYUAP
NASI
TIWUL KE
MULUTNY
A)
ARDI:
HMM..
RASANYA
AGAK-
AGAK
GURIH
GITU YA
RIN//
RINI:
KAYAKNY
A YANG
GURIHNYA
ITU DARI
SINGKONG
NYA DEH
DI/ KARNA
INI NASI
SAMA
SINGKONG
YA//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
PERTAM
A (HOST
MENYAN
TAP
KULINER
KHAS
PACITAN
)
102
118 2 CLOSE
UP
STILL HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT
MAKANAN
(VO)
RINI: NAH
SEBAGAI
PELENGKA
P/
BIASANYA
NASI
TIWUL INI
DI
LENGKAPI
DENGAN
URAP/
SAMBAL
DAN JUGA
BEBERAPA
JENIS IKAN
LAUT NIH
GOWERS//
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
119 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
SEDANG
MENIKMATI
MAKANAN
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
120 1 LONG
SHOT
STILL HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT
MEMBAKA
R IKAN
(VO)
ARDI:
SALAH
SATU HAL
YANG
MEMBUAT
BANYAK
ORANG
KEMBALI
KE LOKASI
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
103
INI
ADALAH
121 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
TANGAN
HOST
SEDANG
MEMOTON
G IKAN
KESEGARA
N DARI
IKAN
YANG DI
SAJIKAN//
RUBRIK
GO-
CULTURE
122 1 CLOSE
UP
STILL HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT
TANGAN
HOST
MENGADUK
MAKANAN
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
123 1 EXTRE
ME
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT HOST
MENYENDO
K
MAKANAN
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
124 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT HOST
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
104
MENIKMATI
MAKANAN
GO-
CULTURE
125 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
SELESAI
MAKAN
ARDI:
HADUUH
KENYANG
JUGA YA
RIN/
MESKIPUN
KELIHATA
NNYA
PORSINYA
SEDIKIT//
RINI:
KAYANYA
SINGKONG
NYA BIKIN
JADI
KENYANG
DEH DI//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
PERTAM
A (HOST
SELESAI
MAKAN)
126 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
SELESAI
MAKAN
ARDI:
BENER
JUGA SIH/
KARNA
KAN KITA
MAKAN
DUA
KARBOHID
RAT
SEKALIGU
S NIH/
UDAH
NASI/
DITAMBAH
SINGKONG
JUGA//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
PERTAM
A (HOST
SELESAI
MAKAN)
105
127 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENUNJUK
BAJU BATIK
YANG
SEDANG
DIPAKAI
RINI:
BENER
BANGET!//
NGOMONG
-
NGOMONG
NIH
GOWERS!/
KALAU
KALIAN
MERHATII
N DARI
TADI GUE
LAGI PAKE
SYAL
BATIK
KHAS
PACITAN
NIH!//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
PERTAM
A (HOST
MEMBER
I CLUE
\UNTUK
TEMPAT
BERIKUT
NYA)
128 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENGAJAK
UNTUK KE
TEMPAT
BERIKUTNY
A
ARDI:
BARU
SADAR/
TADI KITA
UDAH
PADA
GANTI
BAJU DAN
GUE BARU
SADAR
KALAU LU
PAKE SYAL
BATIK
KHAS
PACITAN//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
PERTAM
A (HOST
MENUTU
P
TEMPAT
PERTAM
A)
106
129 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENGAJAK
UNTUK KE
TEMPAT
BERIKUTNY
A
RINI: NAH
GOWERS/
PASTI
PENASARA
N KAN
KAYA
GIMANASI
H
PEMBUATA
NNYA/
ABIS INI
KITA
BAKAL
NGUNJUNG
IN
PEMBUATA
N BATIK
PACE//
(RINI DAN
ARDI
KEMBALI
MENIKMAT
I
MAKANAN
MEREKA)
CLOSING
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
PERTAM
A (HOST
MENUTU
P
TEMPAT
PERTAM
A)
130 1 LONG
SHOT
ZOOM
OUT
EYE
LEVE
L
SHOT
HALAMAN
DEPAN
BATIK
TULIS SAJI
DAN HOST
INFRAME
ARDI:
SELAIN
TERKENAL
DENGAN
PANTAINY
A YANG
INDAH/
DAN JUGA
BANYAK
NYA GOA/
PACITAN
DI KENAL
DENGAN
BATIKNYA/
/
OPENING
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
107
131 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
BERADA
DIDEPAN
HALAMAN
RINI:
BATIK
PACE!
BATIK INI
MERUPAK
AN SIMBOL
KULTUR
DARI KOTA
PACITAN//
OPENING
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
132 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MEMASUKI
TEMPAT
BATIK
TULIS
ARDI:
SEPERTI
APA
PEMBUATA
N
LANGSUNG
DARI
BATIK
PACE INI?/
YUK KITA
LIAT
SAMA-
SAMA//
RINI: LETS
GO //
OPENING
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
133 2 LONG
SHOT
PAN
LEFT
LOW
ANGL
E
STOCK
SHOT
(VO)
RINI:
KONON/
PACE
ADALAH
OBAT
SEGALA
PENYAKIT/
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
(VO HOST
MENJELA
SKAN
108
BATIK
PACE)
134 1 CLOSE
UP
PAN
LEFT
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
BENTUKNY
A BIASA
SAJA/ TAPI
KHASIATN
YA
SANGAT
LUAR
BIASA//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
(VO HOST
MENJELA
SKAN
BATIK
PACE)
135 2 CLOSE
UP
PADEST
AL
DOWN
EYE
LEVE
L
SHOT
BATIK
PACE
ARDI:
SEPERTI
NAMANYA/
BATIK
PACE JUGA
TERKESAN
SEDERHAN
A//
MOTIFNYA
DI
DOMINASI
DENGAN
GAMBAR
BUAH
PACE//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
(VO HOST
MENJELA
SKAN
BATIK
PACE)
109
136 2 CLOSE
UP
PADEST
AL
DOWN
EYE
LEVE
L
SHOT
BATIK
PACE
RINI: DI
SEKELILIN
GNYA
TERDAPAT
GAMBAR
DEDAUNA
N/
ORNAMEN
LAIN JUGA
TERKADAN
G DI
TAMBAHK
AN UNTUK
MEMPERC
ANTIK
KARYA
BATIK
PACE INI//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
(VO HOST
MENJELA
SKAN
BATIK
PACE)
137 1 CLOSE
UP
STILL HIGH
ANGL
E
TANGAN
YANG
SEDANG
MENGUKIR
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
138 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
SAMBIL
MEMBUAT
BATIK
RINI: NAH
GOWERS!/
BATIK INI
TERINSPIR
ASI DARI
BUAH
PACE//
SEKARANG
ARDI LAGI
MENCOBA
MEMBUAT
BATIK
PACE NIH/
GIMANA
DI? BISA
GAK?//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
(HOST
BELAJAR
MEMBAT
IK) DAN
110
ARDI:/
TERNYATA
NGEBATIK
TUH GA
SEMUDAH
YANG DI
BAYANGK
AN LOH
GOWERS!//
STOCK
SHOT
BATIK
(KEMUDI
AN VO
HOST)
139 1 CLOSE
UP
STILL HIGH
ANGL
E
STOCK
SHOT
PEMBUATA
N BATIK
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO
CULTURE
140 1 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MELIHAT
LIHAT
HASIL
BATIK
PACE
RINI: NAH
GOWERS/
JADI YANG
DIMAKSUD
DENGAN
PACE
ADALAH
BUAH
MENGKUD
U//
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
141 2 CLOSE
UP
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MELIHAT
LIHAT
HASIL
ARDI:
GAMBAR
BUAH
PACE INI
LAH/ YANG
MENJADI
CIRI KHAS
DARI
BATIK
PACE INI
RUBRIK
GO-
CULTURE
TEMPAT
KEDUA
111
BATIK
PACE
NIH
GOWERS//
142 1 MEDIU
M
LONG
SHOT
PADEST
AL UP
EYE
LEVE
L
HOST
MELIHAT
LIHAT
HASIL
BATIK
PACE
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
143 1 CLOSE
UP
PADEST
AL
DOWN
EYE
LEVE
L
STOCK
SHOT
BATIK
PACE
HAPPY
INSTRUME
NT
STOCK
SHOT
RUBRIK
GO-
CULTURE
CLOSING
144 1 LONG
SHOT
TILT
DOWN
TO STILL
EYE
LEVE
L
HOST
KELUAR
DARI
RUMAH
BATIK
TULIS SAJI
ARDI:
HALO
GOWERS!/
GIMANA
NIH
PERJALAN
AN KITA
SELAMA DI
KOTA
PACITAN?/
SERU
KAN?//
RINI: SERU
BANGET
DI//
CLOSING
PROGRA
M
112
MAKANYA
BANYAK
BANGET
WISATAW
AN YANG
MAU
DATANG
KE KOTA
INI//
145 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENUTUP
ACARA
ARDI:
BETUL
BANGET
RIN/
SELAMA DI
PACITAN
KITA UDAH
KEMANA
AJA NIH
RIN?//
RINI: KITA
UDAH KE
WATU
KARUNG/
SAMPAI
KESINI/
BELAJAR
MEMBUAT
BATIK
PACE
DISINI//
ARDI: TAPI
SORI
BANGET
KITA
HARUS
UNDUR
DIRI/
KARENA
SELAMA
TIGA
PULUH
CLOSING
PROGRA
M
113
MENIT INI
KITA UDAH
NGAJAK
KALIAN
SEMUA
UNTUK
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N KOTA
PACITAN//
146 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENUTUP
ACARA
RINI: TAPI
JANGAN
SEDIH/
KITA AKAN
TERUS
MENEMANI
/ DAN
MENGAJAK
GOWERS
UNTUK
JALAN-
JALAN
MENIKMAT
I
KEINDAHA
N NEGERI
KITA
TERCINTA
INDONESIA
//
CLOSING
PROGRA
M
147 2 MEDIU
M
SHOT
STILL EYE
LEVE
L
HOST
MENUTUP
ACARA
ARDI: SO
GUA ARDI
PAMIT//
RINI: GUA
RINI
PAMIT//
ARDI:
TETAP
SAKSIKAN
CLOSING
PROGRA
M
114
TERUS
KITA DI GO
EXPLORE?
148 1 LONG
SHOT
STILL TO
TILT UP
EYE
LEVE
L
HOST
MENUTUP
ACARA
KEMUDIAN
OUT OF
FRAME
ARDI &
RINI:
LETS GOO!
CLOSING
PROGRA
M
3.2.7.3 Script Breakdown Sheet
SCRIPT BREAKDOWN SHEET
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA
INFORMATIKA
Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : GO EXPLORE Sutradara : Randi Herdian
Durasi : 26 menit Penulis Naskah : Dinda Putri Ayu P
Tabel III.8
115
NO RU
BRI
K
CAST WARDRO
BE
MAKE
UP
SETTI
NG
PROPE
RTY
SPECI
AL
EQUIP
MENT
NOTES
1 OP Ardian Kemeja
Tosca,
Kaos Putih,
Celana
Panjang
Chino
Cream,
Jam
Tangan,
Sepatu
Sneakers
Putih
Foundat
ion,
Bedak,
Lipgloss
Alun –
Alun
Pacitan
- Clip On,
Zoom
h4n,
Tripod
-
2 OP Rini Kemeja
Orange,
Kaos Putih,
Celana
Jeans Tosca,
Jam Tangan,
Sepatu
Sneakers
Putih,
Bandana,
Anting
Foundat
ion,
Lipstick
, Bedak,
Eye
Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On
Alun
Alun
Pacitan
- Clip On,
Zoom
h4n,
Tripod
-
3 1 Ardi Kemeja
Pantai, Kaos
Putih,
Celana
Pendek
Chino, Jam
Tangan,
Gelang,
Sepatu
Sendal,
Kacamata
Hitam
Foundat
ion,
Bedak,
Lipgloss
Pantai
Watukar
ung
Handphon
e
Clip On,
Zoom
h4n,
HP
Digunaka
n untuk
memfoto
4 1 Rini Dress, Topi
Pantai,
Anting,
Kacamata
Foundat
ion,
Lipstick
, Bedak,
Pantai
Watukar
ung
- Clip On,
Zoom
h4n,
-
116
Kuning,
Sendal
Gladiator
Eye
Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On
5 1 Ardi
Kemeja
Pantai, Kaos
Putih,
Celana
Pendek
Chino, Jam
Tangan,
Gelang,
Sepatu
Sendal,
Kacamata
Hitam
Foundat
ion,
Bedak,
Lipgloss
Sungai
Maron
- Clip On,
Zoom
h4n,
-
6 1 Rini Dress,
Anting,
Kacamata
Kuning,
Sendal
Gladiator
Foundat
ion,
Lipstick
, Bedak,
Eye
Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On
Sungai
Maron
- Clip On,
Zoom
h4n,
-
7 1 Ardi
Kemeja
Pantai, Kaos
Putih,
Celana
Pendek
Chino, Jam
Tangan,
Gelang,
Sepatu
Sendal,
Foundat
ion,
Bedak,
Lipgloss
Pantai
Klayar
ATV Clip On,
Zoom
h4n,
ATV
digunaka
n untuk
kendaraa
n menuju
ke
seruling
samudera
117
Kacamata
Hitam
8 1 Rini Dress, Topi
Pantai,
Anting,
Kacamata
Kuning,
Sendal
Gladiator
Foundat
ion,
Lipstick
, Bedak,
Eye
Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On
Pantai
Klayar
ATV Clip On,
Zoom
h4n,
ATV
digunaka
n untuk
kendaraa
n menuju
ke
seruling
samudera
9 2 Ardi Kaos
Kuning
Strip,
Celana
Chino Abu
Abu, Jam
Tangan,
Gelang,
Kacamata,
Sepatu
Sneaker
Coklat
Foundat
ion,
Bedak,
Lipgloss
Goa
Gong
Senter Clip On,
Zoom
h4n,
Senter
untuk
penerang
an
didalam
Goa
10 2 Rini Kaos
Lengan
Panjang
Turtleneck
Pink, Celana
Jeans High
Waist,
Sepatu
Sneakers
Putih,
Anting
Foundat
ion,
Lipstick
, Bedak,
Eye
Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On
Goa
Gong
Senter Clip On,
Zoom
h4n,
Senter
untuk
penerang
an
didalam
Goa
11 3 Ardi Kemeja abu-
abu garis,
Kaos Putih,
Foundat
ion,
Rumah
Makan
Box
Tissue,
Clip On,
Zoom
-
118
3.2.7.4 Casting List
Celana
Panjang
Abu – abu,
Sepatu
Sneakers
Putih, Jam
Tangan,
Gelang
Bedak,
Lipgloss
Bu
Gandos
Tempat
sendok
h4n,,
Tripod
12 3 Rini Kemeja
Hijau, Rok
Coklat,
Slayer
Batik, Jam
Tangan,
Anting,
Sepatu
Sneakers
Putih,
Kunciran
Foundat
ion,
Lipstick
, Bedak,
Eye
Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On
Rumah
Makan
Bu
Gandos
Slayer
Batik
Khas
Pacitan,
Box
Tissue,
Tempat
sendok
Clip On,
Zoom
h4n,,
Tripod
Slayer
Batik
untuk
mengenal
kan Batik
khas
Pacitan
13 3 Ardi Kemeja abu-
abu garis,
Kaos Putih,
Celana
Panjang
Abu – abu,
Sepatu
Sneakers
Putih, Jam
Tangan,
Gelang
Foundat
ion,
Bedak,
Lipgloss
Batik
Tulis
Saji
Khas
Pacitan
Kain
Batik,
Canting
Clip On,
Zoom
h4n
Kain
batik dan
canting
untuk
membati
k
14 3 Rini Kemeja
Hijau, Rok
Coklat,
Slayer
Batik, Jam
Tangan,
Anting,
Sepatu
Sneakers
Putih,
Kunciran
Foundat
ion,
Lipstick
, Bedak,
Eye
Shadow,
Eye
Liner,
Maskara
, Blush
On
Batik
Tulis
Saji
Khas
Pacitan
- Clip On,
Zoom
h4n
-
119
CASTING LIST
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA
INFORMATIKA
Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : GO EXPLORE Sutradara : Randi Herdian
Durasi : 26 menit Penulis Naskah : Dinda Putri Ayu P
Tabel III.9
No
Tokoh Karakter Talent
Nama Host Sifat Fisik Calon Pemeran
Contact
Person
1 Ardiansyah
Humoris,
Ramah,
Menyenangkan
Warna kulit
sawo matang,
agak kekar,
rambut pendek,
berpostur tubuh
sedang
-
2 Rini
Ramah, Baik,
dan
Menyenangkan
Berkulit sawo
matang,
Berambut
pendek,
Berpostur tubuh
kecil
-
120
3.3 Proses Kerja Penulis Naskah
Menurut (Djamal, 2014) mengatakan “Hal pertama yang harus dipersiapkan
dalam menulis naskah teks maupun narasi pada program TV adalah menemukan ide
atau gagasan”
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa hal yang paling pertama di
lakukan oleh seorang penulis naskah adalah menemukan ide. Setelah ide di dapatkan,
baru lah seorang penulis naskah dapat menuangkan ide tersebut kedalam bentuk
naskah.
Menurut (Latief & Utud, 2017d) mengatakan “Kreatif (Creative) adalah istilah
yang digunakan pada produksi siaran televisi hiburan nondrama, yaitu orang yang
bertugas mencari ide, mengumpulkan fakta dan daya, menuangkan dalam bentuk
konsep, naskah, rundown, dan mendampingi pengisi acara dalam pelaksanaan
produksi.”
Menurut kutipan diatas, penulis naskah adalah seseorang yang bertugas
menemukan sebuah ide dan mengumpulkan data-data yang menarik dari berbagai
media atau terjun langsung ke lokasi. Setelah mengumpulkan ide yang di dapat,
penulis naskah menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Penulis naskah harus bisa
mengembangkan ide agar menjadi sebuah program yang menarik. Biasanya ide yang
di dapat adalah hasil dari imaginasi dan atau mengumpulkan dari berbagai informasi,
melalui media maupun terjun langsung ke lokasi.
Menurut (Suprapto, 2013b) mengemukakan bahwa:
Script writer adalah seseorang yang bekerja membuat naskah. Ia memiliki
keterampilan menerjemahkan ide/gagasan menjadi sebuah tulisan yang
memiliki makna yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah penginderaan
terhadap rangsangan menjadi sebuah karya tulis yang menarik dan memiliki
pesan untuk penonton atau pendengar.
Dari pernyataan diatas, seorang penulis naskah harus memiliki keahlian
mengubah ide ke dalam bentuk naskah, sehingga bisa menjadi bentuk tulisan yang
121
menarik dan memiliki makna bagi dirinya dan orang lain. Penulis naskah biasanya
aktif berkomunikasi serta berinteraksi guna mendapatkan informasi untuk pembuatan
ide dalam bentuk karya.
Penulis yang merupakan penulis naskah harus menguasai ide dan konsep serta
mampu mengungkapkan fakta dan informasi yang dibutuhkan penulis secara lengkap.
Seorang penulis naskah memiliki tanggung jawab dan peran penting untuk
menentukan apa saja yang akan ada pada setiap segmen yang kemudian di bicarakan
kepada sutradara yang mempunyai keahlian untuk meraciknya kedalam bentuk karya
audio visual yang estetis. Selanjutnya, penentuan isi tema per segmen ini di rapatkan
ke dalam rapat bersama dengan anggota team lainnya.
3.3.1 Pra Produksi
Menurut (Djamal, 2014) mengatakan “Hal pertama yang harus dipersiapkan
dalam menulis naskah teks maupun narasi pada program TV adalah menemukan ide
atau gagasan”
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa hal yang paling pertama di
lakukan oleh seorang penulis naskah adalah menemukan ide. Setelah ide di dapatkan,
baru lah seorang penulis naskah dapat menuangkan ide tersebut kedalam bentuk
naskah.
Menurut (Latief & Utud, 2017d) mengatakan “Kreatif (Creative) adalah istilah
yang digunakan pada produksi siaran televisi hiburan nondrama, yaitu orang yang
bertugas mencari ide, mengumpulkan fakta dan daya, menuangkan dalam bentuk
konsep, naskah, rundown, dan mendampingi pengisi acara dalam pelaksanaan
produksi.”
Menurut kutipan diatas, penulis naskah adalah seseorang yang bertugas
menemukan sebuah ide dan mengumpulkan data-data yang menarik dari berbagai
media atau terjun langsung ke lokasi. Setelah mengumpulkan ide yang di dapat,
122
penulis naskah menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Penulis naskah harus bisa
mengembangkan ide agar menjadi sebuah program yang menarik. Biasanya ide yang
di dapat adalah hasil dari imaginasi dan atau mengumpulkan dari berbagai informasi,
melalui media maupun terjun langsung ke lokasi.
Menurut (Suprapto, 2013b) mengemukakan bahwa:
Script writer adalah seseorang yang bekerja membuat naskah. Ia memiliki
keterampilan menerjemahkan ide/gagasan menjadi sebuah tulisan yang
memiliki makna yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah penginderaan
terhadap rangsangan menjadi sebuah karya tulis yang menarik dan memiliki
pesan untuk penonton atau pendengar.
Dari pernyataan diatas, seorang penulis naskah harus memiliki keahlian
mengubah ide ke dalam bentuk naskah, sehingga bisa menjadi bentuk tulisan yang
menarik dan memiliki makna bagi dirinya dan orang lain. Penulis naskah biasanya
aktif berkomunikasi serta berinteraksi guna mendapatkan informasi untuk pembuatan
ide dalam bentuk karya.
Penulis yang merupakan penulis naskah harus menguasai ide dan konsep serta
mampu mengungkapkan fakta dan informasi yang dibutuhkan penulis secara lengkap.
Seorang penulis naskah memiliki tanggung jawab dan peran penting untuk
menentukan apa saja yang akan ada pada setiap segmen yang kemudian di bicarakan
kepada sutradara yang mempunyai keahlian untuk meraciknya kedalam bentuk karya
audio visual yang estetis. Selanjutnya, penentuan isi tema per segmen ini di rapatkan
ke dalam rapat bersama dengan anggota team lainnya.
3.2.2. Produksi
Pekerjaan penulis naskah tidak hanya berhenti sampai di kertas. Karna selain
harus memikirkan agar cerita enak dibaca secara tulisan (gunanya untuk dibaca
produser, sutradara, pemain, kru, dll) yang lebih penting lagi penulis naskah harus ikut
membayangkan bagaimana visualisasi tulisan tersebut.
123
Memasuki tahap produksi, penulis sebagai seorang penulis naskah ikut serta
membantu mendampingi produser, sutradara dan kemeraman dalam
memvisualisasikan sebuah naskah hingga menjadi sebuah tontonan yang menarik.
Penulis ingin terjun secara langsung ke lokasi syuting untuk mengamati bagaimana
skenario hasil kerjanya dikerjakan oleh sutradara dan tim produksi. Beberapa jenis
produksi tertentu juga membutuhkan kehadiran penulis skenario di lapangan, karena
cerita dan skenario tersebut dapat di interpretasikan secara langsung oleh penulis
scenario, bila dibutuhkan dan juga untuk membantu sutradara menciptakan adegan
sesuai dengan gambaran dalam naskah.
Menurut (Kusumawati dkk, 2014b) mengatakan bahwa “reporter dan juru
kamera bahu membahu melakukan reportase dalam memburu peristiwa. Keduanya
memiliki tanggung jawab materi, baik berupa sajian gambar peristiwa maupun
wawancara dengan wawancara”.
Menurut kutipan diatas penulis yang merupakan penulis naskah sekaligus
menjadi reporter, bersama dengan campers memiliki tanggung jawab tentang sajian
gambar yang nantinya akan di suguhkan dalam setiap frame. Di samping itu Penulis
Naskah dapat mengamati setiap gambar yang akan diambil oleh Sutradara.
Memperhatikan tata cara pembawaan naskah oleh Host serta improvisasi yang
dilakukan oleh Host agar bisa di catat dan di revisi oleh Penulis Naskah.
Mendampingi pengarah acara pun menjadi peran penulis saat berlangsungnya
produksi. Penulis dan sutradara bekerja sama memperhatikan tiap adegan yang
berlangsung. Penulis pun memperhatikan tentang tata bicara talent. Tak jarang,
sutradara meminta persetujuan penulis terlebih dahulu sebelum menghentikan adegan.
Di sela-sela waktu istirahat, penulis bersama pengarah acara melihat kembali hasil
gambar yang diambil.
124
Pada saat produksi penulis naskah juga memperhatikan jalannya acara untuk
mencocokan naskah yang dibuat pada saat pengambilan gambar. Penulis juga
melakukan hal-hal seperti melakukan briefing, reading bersama host. Dan meminta
pembawa acara mengulang naskah yang dibaca sebelum shooting.
3.3.3 Pasca Produksi
Setelah melewati tahap pra produksi dan tahap produksi, maka tahap yang
harus di lakukan setelahnya adalah pasca produksi. Pada tahapan pasca produksi ini,
penulis terlibat langsung dalam proses editing. Penulis memiliki peran untuk
menemani editor terutama dalam memberikan pengarahan terhadap shot-shot yang
telah ada dan juga menuntun agar kerja editor tidak berbeda dari skenario yang telah
ditentukan.
Dalam tahap ini, penulis selaku penulis naskah kembali melihat hasil dari
rekaman yang telah diambil oleh campers yang juga ditemani oleh crew lain. Dengan
berbekal naskah yang telah dibuat, pada tahap editing ini penulis bersama sutradara
membantu editor dalam pemilihan gambar yang sesuai dengan naskah. Dalam setiap
proses drama, non drama, maupun dokumenter, semuanya berakhir pada tahap akhir
yaitu proses editing.
Menurut (Kusumawati dkk, 2014b) mengatakan bahwa “setelah naskah jadi,
produser akan melakukan review terhadap naskah tersebut. Selanjutnya proses voice
over dilakukan guna membantu pemirsa dalam memahami berita terkait”.
Dalam kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penulis naskah
melakukan proses voice over pada saat pasca produksi berlangsung.Pada tahap ini
penulis membutuhkan ketelitian lebih agar program acara yang dibuat layak untuk
tayang. Kemudian penulis naskah menyesuaikan apakah script VO yang dibuat sesuai
dengan gambar yang diambil, karena script vo harus sesuai dengan apa yang sudah di
125
visualisasikan. Selain itu rundown pun harus di koreksi kembali untuk durasi dan isi
konten acara persegmen agar sesuai dengan hasil video yang sudah di edit.
3.3.4. Peran dan Tanggung jawab Penulis Naskah
Menjadi seorang penulis naskah, penulis dituntut untuk menguasai konsep
cerita yang telah ditentukan dan sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam produksi
non drama magazine show ini, rancangan naskah mulai dikerjakan pada tahap pra
produksi dan matang pada tahap pasca produksi yang kemudian masih harus melalui
tahap editing sebagai penyempurna.
Menurut (Kusumawati dkk, 2014b) menyimpulkan bahwa:
Pada fase pra produksi. produser, penulis naskah dan sutradara tetap focus pada
triangle system untuk mematangkan konsep dan desain produksi. Ketiganya
memegang peran utama dalam produksi. Sesuai dengan peran dan tanggung
jawab ketiganya saling berelaborasi untuk menterjemahkan ide dan
mendelegasikan ide tersebut kepada semua anggota tim yang terlibat.
Sesuai kutipan diatas penulis naskah memiliki tanggung jawab bersama dengan
produser dan juga sutradara untuk mematangkan konsep dan desain produksi.
Melakukan bedah naskah dan melakukan perbaikan atau tambahan bila ada ide dari
produser dan sutradara. Penulis juga mencari referensi yang nantiya akan
dikembangkan juga oleh seluruh tim hingga berbentuk sebuah ide yang akan
digunakan penulis untuk membuat naskah. Sebuah naskah sangat penting dalam
pembuatan sebuah karya, karena naskah merupakan desain dalam penyampaian cerita
atau gagasan untuk membuat suatu karya.
Peran dan tanggung jawab penulis sebagai penulis naskah dalam tim produksi
yaitu, penulis membuat konsep mulai dari ide, treatment , script, rundown. Semua
tahap-tahap pembuatan konsep dilakukan pada saat pra produksi yang akan di
butuhkan pada saat produksi dan pasca produksi. Untuk castinghost juga merupakan
salah satu tanggung jawabnya. Namun dalam hal ini penulis dibantu oleh semua tim
126
penulis terutama produser dan sutradara. Pada tahap ini produksi tanggung jawab
penulis yaitu mem-briefing Host dan juga Co-Host.
Peran dan tanggung jawab Penulis Naskah dalam tahap produksi yang
dilakukan oleh Penulis Naskah ialah mengembangkan ide-ide pokok di tahap produksi.
Penulis harus membuat dasar acuan dalam bentuk naskah atas dasar ide cerita sendiri
atau dari kru lain. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara tahap mulai dari
ide cerita, synopsis (basic story) treatment dan naskah. Penulis mengarahkan cerita
yang sebelumnya telah dibuat dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk segera di
produksi dengan sesuai naskah, apabila dalam proses produksi terdapat kendala dari
berbagai factor dan di haruskan merubah cerita pada tahap akhir yaitu tahap pasca
produksi, penulis sebagai Penulis Naskah tetap mengawasi setiap proses suntingan
gambar yang telah di lakukan oleh Sutradara dan penata kamera agar tidak akan ada
cerita yang salah.
Adapun yang di lakukan penulis naskah yaitu, Penulis di bantu tim produksi
membuat konsep dengan menuangkan ide cerita lalu dikembangkan bersama-sama
sehingga dapat membuat konsep yang sesuai dan menarik. Setelah konsep yang
disiapkan telah matang maka terbentuklah program acara magazine show “GO
EXPLORE (LETS GO!!!)” kemudian penulis bersama dengan Triangle system
menentukan isi Rubrik
Selanjutnya penulis naskah membuat Synopsis, Treatment, Script, Script VO,
hingga Rundown. Setelah semua jadwal tersusun rapi, penulis mengajak host untuk
reading agar sesuai dengan script yang telah dibuat. Pada saat produksi, membantu
sutradara untuk mem-briefing Talent. Pada saat pasca produksi bersama sutradara dan
juga penata suara melakukan rekaman naskah VO dengan host.
127
3.3.5 Konsep Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan karya program acara magazine show ini, langkah awal
penulis naskah adalah melakukan diskusi dengan seluruh tim untuk menentukan ide
dan tema yang akan di angkat. Setelah itu penulis mencari referensi audio visual untuk
memunculkan banyak ide kreatif yang bertujuan untuk membuat naskah semakin
menarik baik secara tertulis maupun audio visual. Kemudian penulis melakukan
pengembangan ide berdasarkan masukan dan saran yang diberikan oleh produser
sutradara maupun crew yang lainnya. Penulis menampung semua masukan dan saran,
serta melihat referensi dari program magazine show yang sudah tayang.
Setelah melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing penulis di arahkan
untuk melihat program-program yang tayang di televisi maupun di youtube. Program
yang menjadi inspirasi penulis dalam membuat program adalah My Trip My
Adventure, Weekend List, Celebrity On Vacation. Dari ketiga program tersebut penulis
akhirnya dapat membayangkan program apa yang akan dibuat. Maka dari itu, penulis
menemukan ide dan konsep cerita pada program non drama magazine show yang berisi
tentang wisata tanah air.
pada program non drama magazine show penulis dan tim sepakat memberikan
judul GO EXPLORE dengan tagline LETS GO!!! kami juga membuat nama
panggilan untuk penonton acara kami yaitu GOWERS. Tema yang diangkat dalam
program ini yaitu berisi tentang eksplorasi alam indonesia. Pada kesempatan kali ini
kami menentukan episode yang berjudul “Discover The Beautiful Pacitan” Dalam
program GO EXPLORE ini penulis dan tim memutuskan membagi program ini
kedalam 3 Rubrik. Dalam Rubrik pertama “Go-Spot”, penulis dan tim memutuskan
untuk mengajak penonton mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di kota
128
tersebut. Dimana kami ingin memberikan hiburan yang juga di isi dengan informasi
menarik, seputar tempat-tempat wisata yang akan di kunjungi.
Dalam Rubrik yang ketiga “Go-Drenaline”, penulis dan tim ingin mengajak
penonton untuk mengunjungi tempat wisata alam yang lebih menantang. Dalam rubrik
ini kami ingin mengajak penonton untuk ikut merasakan sensasi mengunjungi wisata-
wisata yang lebih menantang adrenaline. Dalam Rubrik terakhir “Go-Culture”,
penulis dan tim sepakat menutup acara dengan mengajak penonton untuk lebih
mengetahui tentang budaya apa aja yang terdapat dalam kota tersebut.
b. Konsep Produksi
Pada saat produksi program acara GO EXPLORE penulis ikut serta dalam
pengambilan gambar, karena adanya beberapa perubahan pada naskah di setiap rubrik
pada saat di lapangan, ataupun penambahan pembahasan dan eksplorasi dari seorang
host untuk membuat acara terlihat lebih hidup dan menarik. Tugas penulis membantu
sutradara dalam mengarahkan host. Pada saat produksi penulis dan tim produksi
melakukan kesepakatan untuk melakukan produksi selama lima hari berdasarkan
jadwal yang telah diatur oleh produser.
Pada saat produksi, semua jobdesk akan menggali kemampuan masing-masing
berdasarkan peran yang dipilih. Dalam hal ini Penulis menyesuaikan naskah dengan
gambar yang akan di ambil. Penulis juga mengarahkan Sutradara agar tidak keluar
jalur konsep yang penulis sudah buat. Adakalanya penulis menemukan kesulitan
dalam merevisi naskah dan dibantu oleh Sutradara. Di setiap segmen Host melakukan
improvisasi dalam berdialog, maka dari itu penulis langsung merubah naskah.
c. Konsep Teknis
Dalam konsep teknis ini, penulis lebih menganalisa untuk isi acara mulai dari
bagaimana penulis bisa memberikan trik – trik yang digunakan untuk mendapatkan
129
perhatian penonton. Untuk perhitungan durasi ini, penulis tuangkan kedalam bentuk
rundown. Agara menghasilkan sebuah video yang sepadan dengan naskah VO yang
sudah ada, disini penulis juga berkerjasama dengan seorang sutradara dan produser
apa saja yang dibutuhkan untuk stockshot.
Untuk konsep teknis ini penulis menggunakan media handphone pada saat riset
untuk memudahkan penulis jika ada hal yang harus di catat, dan juga mudah untuk di
bawah kemana-mana. Setelah semua data yang di perlukan terkumpul, penulis mulai
mengetik di Microsoft word yang di sesuaikan dengan aturan yang telah di tetapkan
oleh kampus, standar penulisan yang digunakan dengan jenis times new roman, ukuran
12pt dan paragraph 2,0 spasi. Ketentuan lain juga di tetapkan oleh kampus adalah
durasi. Untuk sebuah karya program non drama, kampus menetapkan maksimal 30
menit untuk durasi. Dan dalam program ini penulis menetapkan durasi program selama
26 menit.
Pada tahapan terakhir atau editing, penulis ikut menemani editor pada saat
mengedit. Penulis yang juga di temani oleh sutradara, bekerja sama dengan editor
dalam pemilihan gambar mana saja yang sesuai dengan naskah dan pantas untuk di
edit.
3.3.6 Kendala Produksi dan Solusi
Setiap dalam tim pasti memiliki kendala yang harus di hadapi masing-masing,
dalam hal ini tidak terkecuali Penulis Naskah yang pada saat produksi mengalami
kendala sebagai berikut:
1. Pada saat produksi, beberapa kali Penulis Naskah mengalami perbedaan pendapat
dengan sutradara. Solusinya, penulis bersama sutradara berusaha
membicarakannya kembali dan bersama-sama mencari solusi untuk dapat
130
menghasilkan gambar yang diingingkan dan tidak melenceng dari tema yang
sudah ditentukan.
2. Dalam beberapa segmen host melakukan improvisasi yang terlalu jauh, sehingga
keluar dari konsep yang sudah di tentukan oleh tim. Solusinya, penulis selalu
melakukan briefing sebelum shooting di mulai.
3. Banyaknya revisi naskah di karenakan banyaknya ide masukan dari para kru.
Solusinya penulis selalu mendiskusikan bila ada tambahan dengan para tim kru.
131
3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah
3.3.7.1 Konsep Penulisan Naskah
3.3.7.2 Sinopsis
3.3.7.3 Treatment
3.3.7.4 Rundown
3.3.7.5 Naskah Host
3.3.7.6 Naskah Voice Over
132
3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah
Dari sebuah ide penulis mulai melaksanakan tugasnya untuk mempersiapkan
konten perkonten mulai dari isi acara, membuat sinopsis, treatment, naskah sampai
dengan rundown. Pada saat proses pembuatan naskah penulis bersama tim juga turut
andil dalam membuat naskah demi kesepakatan bersama. Setelah naskah selesai
dibuat, produksi pun dimulai. Bahasa yang digunakan dalam naskah adalah bahasa
sehari-hari yang mudah dimengerti dan host pun tidak terlalu kaku dalam
membawakannya.
Sebagai penulis naskah tahap praproduksi merupakan proses terpenting dalam
menciptakan sebuah karya. Karena proses pra produksi dapat dikatakan sebagai ruang
kerja bagi penulis naskah. Pada proses inilah penulis mendapatkan ruang dan waktu
yang cukup untuk menyajikan bahan naskah yang akan diolah lebih matang.
Pada saat produksi dimulai, seorang penulis naskah ikut serta dalam melancarkan
pengambilan gambar dan membantu sutradara dalam mengatur setiap pembahasan
yang ada di setiap rubrik agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Sebelum
produksi benar benar dimulai, penulis sebagai seorang penulis melakukan briefing
dengan host dan juga co-host bersama dengan sutradara.
Memasuki pasca produksi, penulis menjaga komunikasi dengan editor dan juga
sutradara dalam menjaga alur agar penyusunan setiap pembahasan sesuai dengan
rundown yang telah dibuat, serta mengecek kembali durasi per-rubrik. Dalam tahap
ini penulis harus teliti karna program yang akan ditayangkan harus layak tayang. Script
v.o harus sesuai dengan yang di visualisasikan dan rundown pun harus di koreksi
durasi dan isi perkontennya supaya sesuai dengan video yang selesai di edit.
133
3.3.7.1 Konsep Penulis Naskah
Muncul dan berkembangnya konsep ini penulis terinspirasi dari My Trip My
Adventure, Weekend List, Celebrity On Vacation dan beberapa video lokal di dunia
maya, selain itu penulis juga dibantu oleh tim dalam penyusunan konsep ini dengan
menggabungkan beberapa ide dan mengembangkannya bersama sehingga terciptanya
konsep GO EXPLORE (Lets Go!!!) ini secara lebih menarik.
Konsep penulisan naskah yang dibuat oleh penulis naskah dalam program
magazine show yang berjudul GO EXPLORE bertujuan untuk memberikan informasi
seputar tempat-tempat wisata di Indonesia yang menarik untuk di kunjungi. Dari
pembawaan dan gaya Bahasa host, penulis terinspirasi dari program acara magazine
show My Trip My Adventure, Weekend List, Celebrity On Vacation. Dalam acara
berdurasi dua puluh enam menit ini, untuk menuangkannya ide-ide kreatif penulis
banyak menonton acara non drama lainnya agar dapat mengembangkan naskah
menjadi semakin kreatif dan menarik.
Dengan melihat banyak referensi penulis beserta tim menentukan rubtik apa
saja yang akan ditampilkan oleh program acara GO EXPLORE ini. Pada episode
yang akan di angkat kali ini, GO EXPLORE mengunjungi kota pacitan yang
merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Timur. pada Rubrik pertama ‘Go-
Spot’ ini berisi tentang tempat-tempat wisata menarik yang ada di kota pacitan. Host
akan memberikan alasan kenapa tempat-tempat tersebut wajib untuk dimasukan
kedalam List untuk dikunjungi saat liburan telah tiba. Pada Rubrik kedua ada ‘Go-
Drenaline’, pada rubrik ini host akan mengajak penonton untuk mengunjungi tempat-
tempat yang lebih menantang adrenaline. Dan pada Rubrik terakhir adalah ‘Go-
Culture’ host akan mengenalkan budaya yang ada di kota pacitan seperti makanan
dan batik khas kota pacitan.
134
Pada saat proses pembuatan naskah, penulis bersama tim juga turut andil dalam
membuat naskah demi kesepakatan bersama. Setelah naskah selesai dibuat, produksi
pun dimulai. Bahasa yang digunakan dalam naskah adalah Bahasa sehari-hari yang
mudah dimengerti dan host pun tidak terlalu kaku dalam membawakannya.
3.3.7.2 Sinopsis
GO EXPLORE adalah tayangan televisi non drama dengan format magazine
show yang berdurasi 30 menit. Dengan dipandu oleh dua orang host, laki-laki dan
perempuan. Program ini mengajak pemirsa untuk menelusuri wisata tanah air dengan
maksud menambahkan rasa cinta kepada tanah air. Tayangan ini memiliki 3 segment,
dimana pada setiap segmentnya akan terdapat beragam informasi yang seru dan juga
menarik. Dalam episode kali ini, GO EXPLORE mengambil tema “Discover the
beautiful pacitan” yaitu mengunjungi kota pacitan yang berada di jawa timur.
Pada rubrik pertama, kami menamainya dengan GO-SPOT. Rubrik ini berisi
tentang host yang akan mengajak para GOWERS (sebutan untuk penonton GO
EXPLORE) untuk mengunjungi tempat-tempat wisata menarik yang ada di kota
pacitan. diawali dengan opening yang di pandu oleh dua host, laki-laki dan perempuan.
Setelah opening, host akan mengajak gowers bermain-main di pantai watu karung.
Kemudian host akan mengajak untuk menikmati keindahan sungai maron. Dan spot
terakhir yang akan di kunjungi adalah pantai klayar, yang terkenal dengan seruling
samuderanya.
Dalam rubrik kedua, tim memberikan nama GO-DRENALINE. Dalam rubrik
ini host akan mengajak para gowers untuk memasuki goa yang paling terkenal di kota
pacitan, wisata goa gong. Dan di segment terakhir, tim sepakat untuk menamai rubrik
ini dengan GO-CULTURE. Setelah lelah bermain-main di pantai dan juga
mengunjungi goa, host akan mengajak para gowers untuk menikmati makanan yang
135
menjadi ciri khas kota pacitan, yaitu nasi tiwul. Setelah menikmati lezatnya nasi tiwul,
host akan mengajak para gowers untuk membuat batik khas pacitan, batik pace.
3.3.7.3 Treatment
Rubrik 1
Rubrik satu diawali dengan bumper, lalu di lanjutkan dengan dua host laki-laki dan
perempuan membuka acara di alun-alun pacitan. Dan setelah itu kedua host berbincang
membahas tema yang akan di suguhkan dalam episode ini. Memasuki rubrik pertama
yaitu Go-Spot. kedua host mengunjungi tempat pertama, pantai watu karung. Kedua
host bermain-main di pantai dan memberikan sedikit informasi mengenai pantai
tersebut. Setelah bermain di pantai watu karung. Kedua host mengunjungi tempat
wisata kedua, yaitu sungai maron. Kemudian kedua host mengajak pemirsa untuk ikut
menikmati sungai maron dengan menyusurinya menggunakan sebuah perahu. Setelah
asik menikmati sungai maron, kedua host mengunjungi tempat terakhir dalam rubrik
go-spot ini. Tempat terakhir dari rubrik ini adalah pantai klayar. Kedua host menikmati
pemandangan di sekitar sungai klayar dengan menggunakan atv. Kemudian kedua host
juga mendatangi seruling samudera, yang menjadi ciri khas dari pantai ini.
Rubrik 2
Memasuki rubrik kedua yaitu Go-Drenaline. Dalam segment ini diawali dari host dan
co host yang kembali menyapa pemirsa. Kedua host memberikan informasi tempat
yang sedang mereka kunjungi yaitu wisata goa gong. Setelah membuka segment kedua
di depan pintu masuk goa gong, kedua host menaiki anak tangga dan melewati
jembatan untuk sampai ke goa gong. Kemudian kedua host menyapa pemirsa lagi dan
mengajak pemirsa untuk memasuki goa gong. Setelah keluar dari goa dan selesai
menikmati keindahan di dalam goa, kedua host mengajak pemirsa untuk menikmati
makanan khas kota pacitan yaitu nasi tiwul.
136
Rubrik 3
Rubrik terakhir dalam acara ini yaitu Go-Culture. Kedua host kembali menyapa di
depan warung rumah makan bu gandos. Kemudian kedua host memasuki warung dan
memesan makanan. Setelah makanan datang, kedua host menyicipi makanan tersebut,
sedikit memberikan review dan juga sedikit memberikan informasi tentang nasi tiwul.
Sambil menghabiskan makanan mereka, kedua host memberi informasi bahwa pacitan
memiliki batik khas yang di sebut dengan batik pace. Setelah kedua host selesai
menghabiskan makanan mereka. Kedua host mengunjungi tempat pembuatan batik
pace. Host juga mencoba untuk membuat batik pace, kemudian kedua host
memberikan sedikit informasi mengenai batik pace. Selesai membuat batik pace dan
sedikit melihat-lihat hasil dari batik pace ini, kedua host keluar dari tempat pembuatan
batik pace dan menutup acara.
3.3.7.4 Rundown
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 36 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P.
Tabel III.10
NO Rubrik Video Audio Durasi Time Remark
1. Bars and tone PB 5” 00.00.00-00.00.05
2. Program ID PB 5” 00.00.05-00.00.10
3. Logo PB 5” 00.00.10-00.00.15
4. Counting Leader PB 5” 00.00.15-00.00.20
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
137
5. Establish jalanan
alun-alun pacitan
PB 24” 00.00.20-00.00.42
6. Opening Host 50” 00.00.42-00.01.32
7. Pengenalan
Rubrik
PB 00.01.32-00.02.11
8. Bumper Program PB 49” 00.02.11-00.02.21
9. Establish jalan
menuju pantai
watu karung
PB 15” 00.02.21-00.02.36
10. Opening Host
Rubrik (Go-Spot)
P. watu karung
39” 00.02.34-00.03.13
11. Establish sekitar
pantai dan host
min di pantai
PB 51” 00.03.13-00.04.04
12. Host 65’ 00.04.04-00.05.09
13. Host main di
pantai watu
karung
PB 46” 00.05.09-00.05.55
14.
1 Establish jalan
menuju sungai
maron
PB 16” 00.05.55-00.06.11
15. Opening Host
Sungai Maron
8” 00.06.11-00.06.19
16. Host membeli
tiket perahu
24” 00.06.19-00.06.43
17. Establish host
menaiki perahu
dan menikmati
pemandangan
sungai maron
PB 37” 00.06.43-00.07.20
18. Host diatas
perahu
70” 00.07.20-00.08.30
19. Establish
pemandangan
sungai maron
PB 9” 00.08.30-00.08.39
138
20. Host closing
sungai maron
7” 00.08.39-00.08.46
21. Establish jalan
pantai klayar
PB 7” 00.08.46-00.08.53
22. Host opening
pantai klayar
6” 00.08.53-00.08.59
23. Establish
pemandangan
kalayar
PB 13” 00.08.59-00.09.12
24. Host 30” 00.09.12-00.09.32
25. Establish ATV
dan host menaiki
ATV
PB 32” 00.09.32-00.10.04
26. Host diatas ATV 26” 00.10.04-00.10.28
27. Establish host
menikmati pantai
klayar dengan
menaiki ATV
PB 15” 00.10.28-00.10.43
28. Host turun dari
ATV
34” 00.10.43-00.11.16
29. Establish host
menuju seruling
samudera
PB 38” 00.11.16-00.11.54
30. Host di depan
seruling samudera
41” 00.11.54-00.12.35
31. Host bermain di
seruling samudera
PB 18” 00.12.34-00.12.52
32. Host closing
pantai klayar +
Bridging ‘Go-
Drenaline’ ke
Goa Gong
47” 00.12.52-00.13.39
33. Host bermain di
seruling samudera
4” 00.13.39-00.13.43
34. Bumper Program PB 11” 00.13.43-00.13.54
35. ComBreak PB 4” 00.13.54-00.13.58
36. Bumper Program PB 11” 00.13.58-00.14.09
37. Establish host di
tulisan Goa Gong
PB 8” 00.14.08-00.14.16
38. Host opening
Goa Gong
16” 00.14.16-00.14.33
39. Host menaiki
tangga dan
melewati
jembatan menuju
pintu masuk
Goa Gong
PB 39” 00.14.32-00.15.11
139
40.
2 Host di depan
pintu masuk
Goa Gong
18” 00.15.11-00.15.29
41. Host menikmati
suasana
Goa Gong
PB 92” 00.15.29-00.17.01
42. Host closing Goa
Gong + Bridging
‘Go-Culture’
6” 00.17.01-00.17.56
43. Establish Goa PB 5” 00.17.56-00.18.01
44. Bumper Program PB 11” 00.18.01-00.18.12
45. ComBreak PB 5’ 00.18.12-00.18.17
46. Bumper Program PB 10” 00.18.17-.00.18.27
47. Host opening
rumah makan
Bu gandos
27” 00.18.27-00.18.54
48. Establish rumah
makan Bu gandos
PB 11” 00.18.54-00.19.05
49. Host memakan
nasi tiwul dan
sedikit me-riview
36” 00.19.05-00.19.41
50. Establish
makanan yang di
sediakan + host
yang menikmati
makanan dan
pemandangan
sekitar rumah
makan Bu gandos
PB 45” 00.19.41-00.20.26
51. Host closing Bu
gandos +
Bridging Batik
71” 00.20.26-00.21.37
52.
3 Host di depan
pintu masuk
pembuatan batik
pace
27” 00.21.37-00.22.04
53. Establish rumah
batik tulis saji
PB 19” 00.22.04-00.22.31
54. Host mencoba
membuat batik
pace khas pacitan
32” 00.22.31-00.23.03
55. Establish
pembuatan
batik pace
13” 00.23.03-00.23.16
56. Host di depan
hasil pembuatan
batik pace
22” 00.23.16-00.23.38
140
57. Host melihat-lihat
hasil dari batik
pace
PB 10” 00.23.38-00.23.48
58. Host closing 46” 00.23.48-00.24.34
59. Credit Title PB 31” 00.24.34-00.25.05
60. Copy Right PB 5” 00.25.05-00.25.10
61. CV Crew PB 50” 00.25.10-00.26.00
62. BTS PB 49” 00.26.00-.00.26.49
3.3.7.4 Naskah Host
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P.
Tabel III.11
NO SEGMEN VIDIO AUDIO DURASI REMARK
1. 1 BUMPER STOCK SHOOT
(VO)
GRAPHIC
AND
AUDIO
2. 1 OPENING
HOST
(STOCK SHOOT)
ALUN ALUN (HOST)
ARDI: HALO GOWERS/
KETEMU LAGI NIH
SAMA GUE ARDI/ DAN
PARTNER GUE//
RINI: GUE RINI
ARDI: DI GO
EXPLORE?
RINI/ARDI: LETS
GOOO
ARDI: KITA BERDUA
BAKALAN NGAJAK
KALIAN SEMUA
UNTUK HEF FAN
BARENG KITA/
SELAMA TIGA PULUH
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
141
MENIT KEDEPAN YA
RIN YA?
RINI: YAAPP/ BENER
BANGET NIH DI/ NAH
KALI INI/ KITA
BAKALAN
NGUNJUNGIN KOTA
YANG DI KENAL
SEBAGAI SURGANYA
PULAU JAWA//
ARDI: SELAIN ITU YA
RIN/ KOTA INI JUGA
DISEBUT KOTA
SERIBU SATU GOA//
RINI: HAH SERIBU
SATU GOA?/ APA
SETIAP JALANNYA DI
PENUHI SAMA GOA-
GOA GITU DI?//
ARDI: YA GA GITU
JUGA RIN/ NAH
MAKANYA BUAT
GOWERS YANG PADA
PENASARAN JUGA
KAYA RINI/ GUA
SENDIRI JUGA
PENASARAN/
(TERTAWA) MENDING
IKUTIN AJA
PERJALANAN KITA
KALI INI/ DALAM
EPISODE//
ARDI/RINI: ‘DISCOVER
THE BEAUTIFUL
PACITAN’
RINI: SO? (MENATAP
HOST CEWO)
ARDI: GO EXPLORE?
ARDI/RINI: LETS
GOOO//
(MENATAP KAMERA
KEMUDIAN OUT OF
FRAME)
3. 2 BUMPER RUBRIK ‘GO – SPOT’ GRAPHIC
AND
AUDIO
4. 2 HOST (VO)
142
(RINI DAN ARDI
SEDANG
MEMANDANGI
PANTAI. KEMUDIAN
MEREKA BERBALIK
BADAN MENGHADAP
KAMERA)
ARDI: OH HAII
GOWERS!//
RINI: HALO GOWERS!/
SAMPAI LUPA BUAT
NYAPA KALIAN
SEMUA YA DI/
KEASIKAN SENDIRI
NIH KITA//
ARDI: (TERTAWA)
BENER BANGET/
MAAF BANGET NIH
GOWERS// BAY DE
WEY KITA LAGI ADA
DIMANA NIH RIN?//
RINI: KITA LAGI ADA
DI PANTAI WATU
KARUNG NIH DI/
ARDI: PANTAI WATU
KARUNG/ BENER
BANGET RIN//
RINI: TAPI TUNGGU
DULU DI/ KAYANYA
BAKALAN LEBIH
SERU KALAU KITA
TURUN KE BAWAH
DEH DI// BIAR BISA
MENIKMATI PASIR
PUTIH DAN JUGA
DEBURAN
OMBAKNYA//
ARDI: HMM
SEPERTINYA IDE
BAGUS/ YUK TURUN//
(VO)
ARDI: NAH GOWERS!/
SEPERTI YANG TADI
DIBILANG SAMA
TEMEN GUE/ PANTAI
INI ADALAH SALAH
SATU PANTAI
143
FAFORIT TEMEN-
TEMEN PSC UNTUK
LATIHAN SURFING//
RINI: NAH LO TAU GA
SIH DI/ KALAU
PANTAI WATU
KARUNG INI/
TERKENAL DENGAN
SURFINGNYA/
SAMPAI KE
MANCANEGARA
LOH//
ARDI: OHYA?/ SAMPAI
MANCANGERA RIN?/
TAPI KATANYA/
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU
RIN UNTUK PARA
WISATAWAN
DOMESTIK//
RINI: EITS/ JANGAN
SALAH DI/ MESKIPUN
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU//
DENGAN PANORAMA
OMBAK DAN
HAMPARAN PASIR
PUTIHNYA/ PANTAI
WATU KARUNG INI
LANGSUNG
TERKENAL HINGGA
KE MANCANEGARA
DI//
ARDI: GA HERAN SIH
YA RIN/ KARNA
MEMANG PASIRNYA
MASIH PUTIH
BANGET/ DAN YANG
PALING PENTING
OMBAKNYA/ GA
HERAN YA KALAU
BANYAK TURIS YANG
MAU LATIHAN
SURFING DISNI//
(STOCK SHOOT)
(VO)
144
(ARDI MENGAMBIL
RANTING KAYU,
MEMBELAHNYA
MENJADI DUA, DAN
MEMBERIKAN SALAH
SATUNYA KEPADA
RINI. MEREKA
BERDUA
MENULISKAN NAMA
ACARA “GO EXPLORE
– LETS GOO” DI
PANTAI PASIR
TERSEBUT. RINI DAN
ARDI DUDUK DI ATAS
TULISAN ITU DAN
BERKATA KEPADA
KAMERA)
ARDI: GO EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS
GOOO//
(RINI DAN ARDI
BERLARI KEARAH
PANTAI DAN
KEMBALI BERMAIN
DI PANTAI)
5. 2 TREATMENT BRIDGING TO SUNGAI
MARON
GRAPHIC
AND
AUDIO
6. 2 HOST (STOCK SHOOT
PERJALANAN
MENUJU SUNGAI
MARON)
(VO)
(SAMPAI DI DEPAN
SUNGAI MARON)
ARDI: HALO
GOWERS!/ SEKARANG
KITA UDAH ADA DI
LOKASI
SELANJUTNYA/
DIMANA RIN?//
RINI: DI SUNGAI
MARON//
(ARDI DAN RINI
MENUNJUKAN
TULISAN SUNGAI
MARON)
145
(ARDI DAN RINI
TERLIHAT SEDANG
MEMBELI TIKET
PERAHU. KEMUDIAN
MEREKA BERSIAP-
SIAP MENGGUNAKAN
PELAMPUNG UNTUK
MENAIKI PERAHU)
ARDI: SO GUA UDAH
PEGANG TIKETNYA
NIH// KITA MAU NAIK
PERAHUNYA DAN
MENGELILINGI
SUNGAI MARON//
RINI: GUA UDAH GA
SABAR MAU
MENIKMATI
KEINDAHAN SUNGAI
MARON//
ARDI: LETS GOO//
(VO)
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT MENAIKI
PERAHU DAN
MENIKMATI
PERJALAN DI SUNGAI
MARON)
RINI: BUAT PARA
GOWERS YANG SUKA
MENIKMATI
PEMANDANGAN/
DENGAN SUASANA
YANG SEJUK/ DAN
MENENANGKAN/
SUNGAI MARON INI
PAS BANGET NIH
BUAT MENJADI
SALAH SATU
DESTINASI LIBURAN
KALIAN NANTI
GOWERS//
ARDI: TAPI GUA
SARANIN KALAU
KALIAN MAU BENER-
BENER MAKSIMAL
MENIKMATI
146
KEINDAHAN SUNGAI
MARON INI/ KALIAN
HARUS DATENG DI
SAAT MUSIM
KEMARAU// KARNA
AIRNYA BAKALAN
BENER-BENER
BERWARNA JERNIH
KEBIRUAN//
RINI: BETUL BANGET
TUH/ KARNA KALAU
KALIAN DATANG
SAAT MUSIM HUJAN/
AIRNYA BAKALAN
BERWARNA
KECOKLATAN/
AKIBAT LUAPAN
AIRNYA//
ARDI: NAH BAGIAN
TERDALAM DI
SUNGAI MARON INI /
TEPAT BANGET
BERADA DI SANA//
RINI: EMANG
SEDALEM APASIH
DI?//
ARDI: KURANG LEBIH
DALEMNYA SEKITAR
EMPAT PULUH METER
RIN//
RINI: OH DALEM JUGA
YA/ DAN GOWERS
DISINI JUGA ADA
SPOT FOTO YANG
INSTAGRAM-EBEL
BANGET/ ADA
AYUNAN DISANA/
JADI KALAU MAU
FOTO-FOTO BISA
BANGET//
RINI&ARDI: GO
EXPLORE? LETS GOO//
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT SEDANG
MENGOBROL
7. 2 TREATMENT BRIDGING TO PANTAI
KLAYAR
GRAPHIC
AND
AUDIO
147
8. 2 HOST ARDI: SO GOWERS!/
KALI INI KITA UDAH
SAMPAI DI?
RINI: PANTAI
KLAYAR//
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT MENURUNI
ANAK TANGGA
SAMBIL MENGOBROL
KEMUDIAN MEREKA
MENATAP KAMERA)
(VO)
(ARDI DAN RINI
TERLIHAT MENURUNI
TANGGA)
ARDI: NAH UNTUK
MENIKMATI
KEINDAHAN DARI
PANTAI KLAYAR INI/
KALIAN BISA
BERKELILING
DENGAN
MENGGUNAKAN
ATV//
RINI: MAU TAU
SEPERTI APA
SERUNYA
MENIKMATI PANTAI
KLAYAR INI DENGAN
MENAIKI ATV?/ YUK
IKUTIN KITA TERUS//
(VO)
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT
MENIKMATI
SUASANA DI PANTAI
KLAYAR DENGAN
MENGGUNAKAN ATV)
RINI: YANG SPESIAL
DARI PANTAI
KLAYAR INI ADALAH
PANTAI INI MEMILIKI
SERULING
148
SAMUDERA LOH
GOWERS//
ARDI: SERULING
SAMUDERANYA
PANTAI INI SENDIRI/
BERADA DI SISI KIRI
PANTA GOWERS//
RINI: NAH PASTI
GOWERS DIRUMAH
PADA PENASARAN
KAN SEPERTI APA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU?//
ARDI: SEKARANG
GUA SAMA RINI MAU
MENUJU SUNGAI
SAMUDERA ITU NIH
GOWERS//
RINI: LETS GO
GOWERS//
(RINI DAN ARDI
MENUJU SERULING
SAMUDERA
MENGGUNAKAN ATV.
SETELAH SAMPAI
RINI DAN ARDI
TURUN DARI ATV
TERSEBUT)
ARDI: SO GOWERS/
KITA HARUS TURUN
DARI ATV NIH/
KARNA SERULING
SAMUDERANYA ITU
BERADA DIBALIK
BATU SPINGS
(SPHINX) //
RINI: UNTUK
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERANYA/
KITA HARUS MENAIKI
KARANG-KARANG
INI/ DAN MELEWATI
BATU SPHINX NYA
GOWERS//
149
(RINI DAN ARDI
MENAIKI BEBATUAN
KARANG ITU UNTUK
SAMPAI KE SERULING
SAMUDERA)
(STOCK SHOOT RINI
DAN ARDI
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)
(VO)
RINI: GOWERS!/ JADI
DISINI NIH/
LETAKNYA SERULING
SAMUDERA ITU/
ARDI: NANTI KALAU
ADA OMBAK/ AKAN
ADA AIR YANG
MENYEMBUR DARI
CELAH-CELAH
KARANG INI/ DAN
MENGHASILKAN
BUNYI YANG
MENYERUPAI SUARA
SERULING//
RINI: SERU BANGET//
JADI KITA DISINI
MENIKMATI SAMBIL
DENGER SUARA
SERULINGNYA//
ARDI: SERU JUGA YA/
NUNGGUIN ADA
OMBAK DULU BARU
BISA DENGER SUARA
SERULINGNYA?
(TERTAWA)
RINI: TAPI GA AKAN
KERASA SIH DI
NUNGGUNYA/ KARNA
OMBKANYA GEDE-
GEDE BANGET/ DAN
ADA TERUS GA
BERHENTI-
BERHENTI//
(TERTAWA)
150
(STOCK SHOOT ARDI
DAN RINI BERMAIN DI
SERULING
SAMUDERA DAN
MENIKMATI
PEMANDANGAN DI
SEKITARNYA)
RINI: GIMANA NIH
GOWERS? KEREN
BANGET KAN KOTA
KELAHIRAN
MANTAN PRESIDEN
SBY KITA INI?/
ARDI: BENER
BANGET/ NAH RIN
TADI KAN GUA
SEMPET BILANG/
KALAU PACITAN ITU
PUNYA SEBUTAN
SERIBU SATU GOA//
RINI: OHIYA/
NGOMONG-
NGOMONG SOAL ITU/
GUA BELOM LIAT NIH
GOANYA//
ARDI: NAH
MAKANYA/ GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA DATENGIN
GOANYA//
RINI: TERUS KITA
HARUS DATENGIN
SERIBU SATU
GOANYA?//
ARDI: YA GAUSAH
SERIBU SATU GOA
SIH/ POKONYA KITA
AKAN DATENGIN
SALAH SATU
GOANYA NIH/ KITA
AKAN MENGUNJUNGI
GOA YANG PALING
TERKENAL DI
PACITAN//
RINI: DIMANA TUH?
ARDI: PENASARAN?/
GOWERS JUGA
PENASARAN?/ TERUS
151
SAKSIKAN
PERJALANAN KITA
KALI INI DI GO
EXPLORE?//
RINI & ARDI: LETS GO
(RINI DAN ARDI
KEMBALI MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)
9. 3 BUMPER RUBRIK
‘GO – DRENALINE’
GRAPHIC
AND
AUDIO
10. 3 HOST (RINI DAN ARDI
SAMPAI DI GOA
GONG)
RINI: SEKARANG KITA
DIMANA NIH DI?//
ARDI: SEKARANG
KITA UDAH ADA DI
GOA GONG/GOA
YANG PALING
TERKENAL DI KOTA
PACITAN/ LANGSUNG
AJA KITA MASUK KE
DALEM//
ARDI&RINI: LETS GOO
(VO)
(RINI DAN ARDI
SAMPAI DI DEPAN
GOA GONG)
ARDI: OKE GOWERS/
SEKARANG KITA
UDAH DI DEPAN GOA
GONG NYA NIH//
RINI: YAP DAN KITA
UDAH PEGANG
SENTER NIH/ /
ARDI: LANGSUNG AJA
KITA MASUK YUK?//
ARDI&RINI: LETS GOO
(STOCK SHOOT RINI
DAN ARDI MEMASUKI
GOA)
152
(VO)
(ARDI DAN RINI
SUDAH BERADA
TEPAT DI DEPAN
PINTU MASUK GOA)
ARDI: GIMANA
GOWERS?/ INDAH
BANGET KAN GOA
NYA?//
RINI: LAMPU WARNA-
WARNINYA BENER-
BENER NAMBAH
KESAN INDAHNYA
BANGET SIH DI/
PADAHAL YANG ADA
DI BAYANGAN GUE/
GOA ITU SEMPIT DAN
GELAP GITU//
ARDI: ITU GA
BERLAKU DI GOA INI
RIN/ BAY DE WEY..
GUE KAYANYA
MULAI NGERASA
LAPER DEH RIN//
RINI: NAH! KALAU
TADI LO BILANG GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA DATENGIN
SALAH SATU GOA
NYA?/ SEKARANG
GUA JUGA MAU
BILANG/ KALAU GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA NYOBAIN
NASI TIWULNYA NIH
DI//
ARDI: NASI TIWUL/
APATUH NASI
TIWUL?//
RINI: PENASARAN
KAN? GOWERS JUG
PENASARAN?/
MAKANYA IKUTIN
KITA TERUS DI GO
EXPLORE? RINI&ARDI: LETS
GOOO
153
11. 4 BUMPER RUBRIK
‘GO – CULTURE’
GRAPHIC
AND
AUDIO
12. 4 HOST (RINI DAN ARDI
SUDAH SAMPAI DI
DEPAN WARUNG BU
GANDOS)
RINI: GOWERS!/ KITA
UDAH SAMPAI NIH DI
DEPAN WARUNG BU
GANDOS!/ KATANYA
SIH NASI TIWULNYA
BU GANDOS INI
PALING TERKENAL DI
PACITAN!//
ARDI: AYO
LANGSUNG MASUK
AJA DEH/ GUA UDAH
LAPER BANGET NIH
(ARDI LANGSUNG
MEMASUKI TEMPAT
MAKAN BU GANDOS)
RINI: EH DI/
TUNGGUIN DONGG/
GA SABAR BANGET
SIH// (RINI MENYUSUL
ARDI MASUK
KEDALAM)
(RINI DAN ARDI
SUDAH DUDUK
DENGAN MEJA YANG
DI PENUHI OLEH NASI
TIWUL SERTA LAUK
PAUKNYA)
ARDI: OKE GOWERS/
SEKARANG NASI
TIWULNYA UDAH
DATENG NIH/ GUA
MAU NYOBAIN DULU
NASI TIWULNYA//
(ARDI MENYUAP NASI
TIWUL KE
MULUTNYA)
ARDI: HMM..
RASANYA AGAK-
AGAK GURIH GITU YA
RIN//
154
RINI: KAYAKNYA
YANG GURIHNYA ITU
DARI SINGKONG NYA
DEH DI/ KARNA INI
NASI SAMA
SINGKONG KAN//
(VO)
(RINI DAN ARDI
SELESAI
MENGHABISKAN
MAKANANNYA
ARDI: HADUUH
KENYANG JUGA YA
RIN/ MESKIPUN
KELIHATANNYA
PORSINYA SEDIKIT//
RINI: KAYANYA
SINGKONGNYA BIKIN
JADI KENYANG DEH
DI//
ARDI: BENER JUGA
SIH/ KARNA KAN
KITA MAKAN DUA
KARBOHIDRAT
SEKALIGUS NIH/
UDAH NASI/
DITAMBAH
SINGKONG JUGA//
RINI: BENER
BANGET!//
NGOMONG-
NGOMONG NIH
GOWERS!/ KALAU
KALIAN MERHATIIN
DARI TADI GUE LAGI
PAKE SYAL BATIK
KHAS PACITAN NIH!//
ARDI: BARU SADAR/
TADI KITA UDAH
PADA GANTI BAJU
DAN GUE BARU
SADAR KALAU LU
PAKE SYAL BATIK
KHAS PACITAN//
RINI: NAH GOWERS/
PASTI PENASARAN
KAN KAYA
155
GIMANASIH
PEMBUATANNYA/
ABIS INI KITA BAKAL
NGUNJUNGIN
PEMBUATAN BATI
PACE//
(RINI DAN ARDI
KEMBALI MENIKMATI
MAKANAN MEREKA)
13. 4 TREATMENT BRIDGING TO BATIK
PACE
GRAPHIC
AND
AUDIO
14. 4 HOST (RINI DAN ARDI
SAMPAI DI TEMPAT
PEMBUATAN BATIK
PACE)
ARDI: SELAIN
TERKENAL DENGAN
PANTAINYA YANG
INDAH/ DAN JUGA
BANYAK NYA GOA/
PACITAN DI KENAL
DENGAN BATIKNYA//
RINI: BATIK PACE!
BATIK INI
MERUPAKAN SIMBOL
KULTUR DARI KOTA
PACITAN//
ARDI: SEPERTI APA
PEMBUATAN
LANGSUNG DARI
BATIK PACE INI?/ YUK
KITA LIAT SAMA-
SAMA//
(RINI DAN ARDI
MASUK KE DALAM
DAN MELIHAT-LIHAT
CARA PEMBUATAN
BATIK PACE)
(VO)
(RINI DAN ARDI
SEDANG MENCOBA
MEMBUAT BATIK
PACE)
156
RINI: NAH GOWERS!/
BATIK INI
TERINSPIRASI DARI
BUAH PACE//
SEKARANG ARDI
LAGI MENCOBA
MEMBUAT BATIK
PACE NIH/ GIMANA
DI? BISA GAK?//
ARDI:/ TERNYATA
NGEBATIK TUH GA
SEMUDAH YANG DI
BAYANGKAN LOH
GOWERS!//
(ARDI DAN RINI
MELIHAT-LIHAT
HASIL PEMBUATAN
BATIK PACE)
RINI: NAH GOWERS/
JADI YANG
DIMAKSUD DENGAN
PACE ADALAH BUAH
MENGKUDU//
ARDI: GAMBAR BUAH
PACE INI LAH/ YANG
MENJADI CIRI KHAS
DARI BATIK PACE INI
NIH GOWERS//
(RINI DAN ARDI
KEMBALI MENIKMATI
HASIL BATIK PACE)
15. 4 CLOSING (RINI BERJALAN DARI
SEBELAH KIRI DAN
ARDI BERJALAN DARI
SEBELAH KANAN.
MEREKA BERDUA
BERTEMU DI TENGAH
LALU BERBICARA
KEPADA KAMERA)
ARDI: HALO
GOWERS!/ GIMANA
NIH PERJALANAN
KITA SELAMA DI
KOTA PACITAN?/
SERU KAN?//
RINI: SERU BANGET
DI// MAKANYA
157
BANYAK BANGET
WISATAWAN YANG
MAU DATANG KE
KOTA INI//
ARDI: BENER
BANGET/ SELAMA DI
PACITAN KITA UDAH
KEMANA AJA NIH
RIN?//
RINI: KITA UDAH KE
WATU KARUNG/
SAMPAI KESINI/
BELAJAR MEMBUAT
BATIK PACE DISINI//
ARDI: TAPI SORI
BANGET KITA HARUS
UNDUR DIRI/ KARENA
SELAMA TIGA PULUH
MENIT INI KITA UDAH
NGAJAK KALIAN
SEMUA UNTUK
MENIKMATI
KEINDAHAN KOTA
PACITAN//
RINI: TAPI JANGAN
SEDIH/ KITA AKAN
TERUS MENEMANI/
DAN MENGAJAK
GOWERS UNTUK
JALAN-JALAN
MENIKMATI
KEINDAHAN NEGERI
KITA TERCINTA
INDONESIA//
ARDI: SO GUA ARDI
PAMIT//
RINI: GUA RINI
PAMIT//
ARDI: TETAP
SAKSIKAN TERUS
KITA DI GO
EXPLORE? RINI&ARDI: LETS
GOO
(RINI DAN ARDI
BERLARI KELUAR
FRAME)
158
3.3.7.5 Naskah Voice Over
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P.
Tabel III.12
NO SEGMENT VIDEO VOICE OVER
1 1 BUMPER
(OPENING)
ARDI: KALI INI KITA BAKALAN
MENGUNJUNGIN KOTA PACITAN NIH
GOWERS//
RINI: KATA ORANG/ PACITAN ITU
KOTA YANG INDAH/ KIRA-KIRA ADA
APA AJA YA DI/ DIKOTA PACITAN
INI?//
ARDI: MAKANYA RIN/ DARIPADA
PENASARAN/ MENDING KITA CARI
TAU SAMA – SAMA AJA DI EPISODE
GO EXPLORE/ KALI INI//
2. 1 STOCK SHOOT
PANTAI WATU
KARUNG
RINI : NAH KALI INI KITA UDAH
SAMPAI DI SALAH SATU PANTAI
YANG TERKENAL DENGAN
OMBAKNYA. KATANYA SIH, PANTAI
INI MENJADI SALAH SATU TEMPAT
FAVORITE UNTUK BERSELANCAR NIH
GOWERS///
3. 2 RINI DAN ARDI
TURUN DARI
ATAS BUKIT DI
PANTAI WATU
KARUNG
RINI: WAAAH GA NYANGKA YAA DI/
KALAU PANTAI WATU KARUNG
BENER-BENER INDAAH BANGET//
ARDI: BENER BANGET RIN/ DITAMBAH
CUACANYA YANG CERAH BANGET YA
HARI INI/
RINI: HMM../ KAYANYAAA GUE MULAI
JATUH CINTA SAMA KOTA PACITAN
DEH DI//
(ARDI DAN RINI MENURUNI ANAK
TANGGA UNTUK MENIKMATI PASIR
WATU KARUNG. ARDI DAN RINI
TERLIHAT BERLARIAN DI PANTAI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
159
SAMBIL MENIKMATI SUASANA
PANTAI. ARDI MENGAMBIL FOTO RINI
DENGAN KAMERA POCKET DAN
BERFOTO BERSAMA. RINI DAN ARDI
ASIK MELIHAT HASIL FOTO MEREKA
BERDUA. ARDI MELIHAT KE ARAH
KAMERA)
4. 2 RINI DAN ARDI
SEDANG
BERMAIN DI
PANTAI
RINI: NAH GOWERS TAU GAK SIH
KALAU OMBAK DI PANTAI WATU
KARUNG INI/ DI SEBUT-SEBUT
SEBAGAI SATU DARI LIMA OMBAK
TERBAIK DI DUNIA// KARNA
OMBAKNYA YANG BISA MENCAPAI
HINGGA 4 METER LOH//
ARDI: SOO BUAT GOWERS SEMUA
YANG SUKA BERSELANCAR/ KALIAN
HARUS BANGET DATENG KESINI
UNTUK COBAIN SENDIRI OMBAKNYA
YA RIN YA//
RINI: HARUS BANGET DONG
PASTINYA//
5. 2 BRIDGING TO
SUNGAI MARON
RINI: NAH GOWERS!/ SEKARANG KITA
LAGI ADA DI PERJALANAN MENUJU/
SUNGAI MARON// PERJALANANNYA
SENDIRI LUMAYAN EKSTRIM NIH
GOWERS//
ARDI: YAPP!/ MAKANYA KALIAN
HARUS HATI-HATI BANGET SAMA
JALURNYA/ BAY DE WEY UNTUK
SAMPAI KE SUNGAI MARON INI/
KALIAN HARUS MENEMPUH JARAK
SEKITAR EMPAT PULUH METER/ DARI
KOTA NIH GOWERS//
RINI: IYAAP/ ATAU SEKITAR KURANG
LEBIH SELAMA SATU JAM YA
MENGGUNAKAN KENDARAAN
DARAT//
6. 2 RINI DAN ARDI
MENAIKI
PERAHU DAN
MENIKMATI
PEMANDANGAN
SUNGAI MARON
RINI: KALIAN TAU GA SIH GOWERS?/
SUNGAI MARON INI SERING DI SEBUT-
SEBUT SEBAGAI SUNGAI
AMAZONNYA INDONESIA LOH//
ARDI:DAAN/ UNTUK MENIKMATI
SUNGAI MARON INI// KALIAN BISA
MENYEWA PERAHU YANG AKAN
MEMBAWA KALIAN UNTUK
MENGELILINGI SUNGAI MARON//
160
7.
2 BRIDGING TO
PANTAI
KLAYAR
RINI: KALAU KALIAN INGIN
MENIKMATI PANTAI KLAYAR/
KALIAN HARUS MENYIAPKAN UANG
KURANG LEBIH SEBESAR SERATUS
RIBU RUPIAH/
ARDI: TIKET MASUK KE PANTAI INI/ DI
HARGAI LIMA RIBU RUPIAH PER
ORANGNYA GOWERS//
8. 2 RINI DAN ARDI
MENAIKI ATV
RINI: GA LENGKAP RASANYA KE
PANTAI KLAYAR/ KALAU KALIAN GA
MENIKMATINYA MENGGUNAKAN
ATV/ YANG MENJADI CIRI KHAS
PANTAI INI//
9. 2 RINI DAN ARDI
MENAIKI
KARANG-
KARANG DAN
MELEWATI
BATU SPINX
RINI: GOWERS!/ KALIAN TAU GAK SIH/
KENAPA TEMPAT INI BISA DI
NAMAKAN SERULING SAMUDERA?//
ARDI: DINAMAKAN SERULING
SAMUDERA/ KARNA/ KARANG-
KARANGNYA INI MENGELUARKAN
SUARA MENYERUPAI SUARA
SERULING NIH GOWERS!/
RINI: KETIKA OMBAK DATANG/ DARI
CELAH-CELAH KECIL/ KARANG INI
MENGELUARKAN AIR MEYEMBUR/
YANG BISA MENCAPAI HINGGA
KETINGGIAN SEPULUH METER LOH
GOWERS//
10. 3 RINI DAN ARDI
MENAIKI
TANGGA
MENUJU PINTU
GOA GONG
RINI: GOWERS/ KALIAN PASTI
PENASARAN KAN DIMANA LETAK
GOANYA?//
ARDI: NAH UNTUK SAMPAI KE
GOANYA/ KALIAN HARUS MENAIKI
ANAK TANGGA/ YANG… BISA
DIBILANG LUMAYAN BANYAK NIH
JUMLAH ANAK TANGGANYA//
RINI: UNTUNGNYA PEMANDANGAN
DISINI INDAAAH BANGET YA DI/ JADI
NAIK TANGGANYA BISA SAMBIL
MENIMATI PEMANDANGAN DISINI
NIH//
ARDI: SETUJU BANGET RIN/
161
11. 3 RINI DAN ARDI
MENIKMATI
SUASANA DI
DALAM GOA
GONG
ARDI: KOTA PACITAN MEMILIKI
JULUKAN KOTA SERIBU SATU GOA/
DAN SATU YANG TERKENAL DISINI
ADALAH TEMPAT WISATA GOA
GONG//
RINI: MEMASUKI GOA GONG/ KALIAN
AKAN DI SAMBUT DENGAN FORMASI
STALAKMIT DAN STALAKTIT YANG
SANGAT INDAH//
ARDI: DIBANTU DENGAN
PENERANGAN YANG CUKUP/ KALIAN
BISA MASUK LEBIH DALAM/ DAN
MENYUSURI LORONG GOA
SEPANJANG DUA RATUS LIMA PULUH
ENAM METER INI GOWERS/
RINI: DI UJUNG LORONG/ KALIAN BISA
MENEMUKAN ALASAN KENAPA GOA
GONG INI/ DI SEBUT SEBAGAI GOA
TERINDAH SE-ASIA TENGGARA!/
RINI: STLAKTIT DAN STALAKMIT/
DENGAN ANEKA BENTUK DAN
UKURAN/ MENGHIASI SELURUH
RUANGAN GOA INI DENGAN
SANGAAT INDAH//
ARDI: BEBERAPA DI ANTARANYA
BAHKAN SAMPAI DI BERI NAMA LOH
GOWERS//
RINI: KARNA KEINDAHAN STALAKTIT
DAN STALAMITNYA INI LAH/ GOA
GONG MENJA DI GOA YANG PALING
TERKENAL DI KOTA PACITAN//
ARDI: DAN JUGA YANG PALING
MENDAPAT PERHATIAN DARI
PEMERINTAH/ MAKANYA GA HERAN
KALAU DI DALEMNYA/ ADA BANYAK
BANGET LAMPU YANG MEMBANTU
MEMBUAT GOA INI JADI MAKIN
INDAH GOWERS//
12. 4 RINI DAN ARDI
MENYUAP NASI
TIWUL
RINI: NAH SEBAGAI PELENGKAP/
BIASANYA NASI TIWUL INI DI
LENGKAPI DENGAN URAP/ SAMBAL
DAN JUGA BEBERAPA JENIS IKAN
LAUT NIH GOWERS//
13. 4 RINI DAN ARDI
MENIKMATI
NASI TIWUL
RINI: RUMAH MAKAN BU GANDOS INI/
TERMASUK RUMAH MAKAN NASI
TIWUL YANG PALING TERKENAL/
DIKOTA PACITAN//
ARDI: SALAH SATU HAL YANG
MEMBUAT BANYAK ORANG KEMBALI
162
KE LOKASI INI ADALAH/ KESEGARAN
DARI IKAN YANG DI SAJIKAN//
14. 4 RINI DAN ARDI
MELIHAT-LIHAT
HASIL DARI
BATIK PACE
RINI: KONON/ PACE ADALAH OBAT
SEGALA PENYAKIT/ BENTUKNYA
BIASA SAJA/ TAPI KHASIATNYA
SANGAT LUAR BIASA//
ARDI: SEPERTI NAMANYA/ BATIK
PACE JUGA TERKESAN SEDERHANA//
MOTIFNYA DI DOMINASI DENGAN
GAMBAR BUAH PACE//
RINI: DI SEKELILINGNYA TERDAPAT
GAMBAR DEDAUNAN/ ORNAMEN
LAIN JUGA TERKADANG DI
TAMBAHKAN UNTUK MEMPERCANTIK
KARYA BATIK/ PACE INI//
163
3.4 Proses Kerja Camera Person
Dalam produksi program Magazine Show GO EXPLORE penulis sebagai
Camera Person bertanggung jawab penuh atas apa saja yang berhubungan dengan
kamera terutama dalam merekam gambar. Dalam sebuah produksi sosok Camera
Person bisa dibilang peran yang sangat penting karena tanpa adanya Camera Person
maka tidak akan terciptanya audio visual. Penulis sebagai Camera Person juga harus
bisa berkerja sama dengan baik dengan semua tim terutama dengan Pengarah Acara
agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik.
Menurut (Nugroho, 2014) menyimpulkan banhwa “Cameraman atau Penata
Gambar adalah orang yang bertanggung jawab atas pengambilan gambar untuk
program televisi”.
Oleh karena itu, seorang Camera Person harus bekerja sama dengan baik
dengan Pengarah Acara agar bisa dengan mudah memahami apa yang Pengarah Acara
inginkan. Seorang Camera Person juga harus benar-bener memahami komposisi serta
teknik-tenik pengambilan gambar, ukuran gambar, hingga pergerakan kamera. Dan
Camera Person juga harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknis seperti pengunaan kamera, lensa serta apapun alat penunjang lainya.
Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “Penata kamera tidak hanya dapat
menghasilkan gambar yang baik, tapi seorang penata kamera harus memahami
motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
gambar”.
Dari definisi di atas penulis sebagai Camera Person menyimpulkan bahwa
banyak hal yang harus diperhatikan bukan hanya mendapatkan gambar yang baik
164
tetapi harus memperhatikan hal-hal lainya seperti mengoprasikan kamera dengan baik
serta mempersiapkan posisi kamera di setiap tempatnya sesuai dengan konsep yang
telah ditentukan, dan juga harus menentukan kamera apa yang dijunakan serta alat
penunjang lainya. Camera Person disebut juga sebagai D.O.P atau Director Of
Photograpy adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya. Dan juga bekerja
sama dengan Pengarah Acara untuk mengubah dari bahasa tulisan ke audio visual.
Sedangkan menurut “cameramen adalah orang yang bertanggung jawab atas
pengambilan gambar untuk program televisi”.
Dalam produksi program Magazine show GO EXPLORE penulis sebagai
Camera Person bertangung jawab atas semua aspek yang berhubungan dengan
pengambilan gambar, dan selalu menjaga kestabilan kamera agar tetap aman untuk
digunakan pada saat produksi. Penulis sebagai Camera Person juga harus berinisiatif
untuk memperbanyak pengambilan Stok shot agar bisa mendapatkan hasil yang
terbaik.
Penulis sebagai Camera Person menyimpulkan bahwa disini seorang Camera
Person bertugas untuk merekam gambar serta memperhatikan semua aspek yang
berhubungan dengan pengambilan gambar yang sesuai dengan ketentuan yang telah
ditentukan bersama, dan harus bisa bekerja sama dengan baik dengan Pengarah Acara
karena disini seorang Camera Person bekerja atas ketentuan yang telah Pengarah
Acara buat. Dan penulis sebagai Camera person juga mempunyai 3 tahapan yang
penting yakni Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Penulis memang akan
bekerja pada saat produksi namun bukan berarti tidak memiliki andil pada dua tahap
lainya.
165
3.4.1 Pra Produksi
Menurut (Pintoko & Umbara, 2010) menyimpulkan bahwa “Salah satu
keberhasilan untuk menghasilkan karya audio visual yang baik, persiapan merupakan
bagian dari prosedur yang harus di lalui oleh cameraman sebelum melakukan
pengambilan gambar shot”.
Dalam pembuatan proses karya pasti tidak luput dari tahap pra produksi ini,
karana tahap ini sangat penting dalam pembuatan sebuah karya dan tahap ini juga
mentukan baik atau buruknya hasil karyanya nanti. Maka dalam tahap ini penulis
sebagai Camera Person berkerja sama dengan baik dengan semua tim agar bisa
menyatuhkan pemikiran terhadap karya yang akan dibuat.
Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “Tahap Pra Produksi merupakan tahap yang
paling menentukan hasil gambar yang baik”.
Dari kutipan di atas benar bahwa pada tahap pra produksi ini sangat
berpengaruh terhadap apa yang dihasilkan nantinya. Jadi di tahap pra produksi ini
penulis sebagai Camera person bersama dengan Produser, Pengarah Acara, Penulis
Naskah dan crew lainya berdiskusi menentukan konsep karya seperti apa yang akan di
buat agar bisa dinikamti oleh penonton, kemudian setelah mendapatkan keseimpulan
konsep seperti apa yang akan di buat selajutnya penulis bersama tim menentukan
lokasi yang akan kita kunjungi untuk melakukan produksi, dalam fase ini penulis
bersama tim terdapat beberapa pilihan lokasi di antaranya Bali, Pacitan Jawa Timur
dan Malang Jawa Timur dan akhir penulis bersama tim sepakat untuk mengunjungi
Pacitan Jawa Timur untuk melakukan produksi dengan alasan lokasi tersebut belum
banyak dikunjungi oleh orang lain dan mempunyai keindahan dan cirikhas
166
didalamnya. Setalah melewati proses tersebut penulis bersama tim mencari host
dengan cara membuka open casting agar dapat memilih host yang sesuai dengan
konsep yang telah kita sepakati bersama. Kemudian penulis bersama tim melakukan
riset lokasi agar bisa mengatahui seperti apa kondisi disana, penulis sebagai Camera
Person melakukan penggambaran shot-shot seperti apa yang digunakan pada saat
produksi. Selanjutnya penulis sebagai Camera Person menyiapkan patokan berbentuk
tulisan sesuai dengan lokasi yang telah disepakati oleh Produser, Pengrah Acara dan
crew yang lain sebagai bahan acuan dasar untuk melakukan produksi.
Dalam program Magazine show GO EXPLORE ini Pengarah Acara
menginginkan untuk mengunakan System multi camera. Tetapi disini penulis sebagai
Camera Person tidak hanya menerima apa yang diinginkan Pengara acara saja namun
penulis juga memberi masukan-masukan kepada Pengarah Acara dan Produser seperti
ide pengambilan gambar,serta kebutuhan alat apa saja yang akan digunakan untuk
menyesuaikan dengan konsep yang telah disepakati bersama. Dengan mengunakan
system multi camera penulis memilih kamera Sony NEX VG 30. Alasan memilih
kamera Sony NEX VG 30 adalah karena kamera tersebut memiliki kualitas gambar HD
(High Definition) seperi yang saat ini banyak digunakan di program pertelevisian
indonesia, dan kamera tersebut memiliki ukuran yang tidak terlalu besar jadi
mempermudah gerak Camera Person pada saat berjalanya produksi karena mengingat
ada beberapa lokasi yang kondisinya sempit dan lumyan susah untuk dimasuki maka
kamera tersebut sangat cocok digunakan seperti di lokasi tersebut, dan juga cara
penyetingan kamera tersebut juga praktis jadi bisa mempercepat jalannya proses
produksi.
167
Jadi di tahap ini penulis sebagai Camera Person mempunyai beberapa
pekerjaan dan tangung jawab seperti ikut serta menentukan konsep bersama tim dan
memilih peralatan apa saja yang digunakan, dan membuat patokan seperti Shot list,
floor flan. Kemudian memperlajari naskah yang telah di sepakati bersama dan
berdiskusi dengan Pengarah Acara agar bisa menyatukan visi dan misi pada saat proses
produksi.
3.4.2 Produksi
Menurut (Pintoko & Umbara, 2010) “Ini tahap yang penting untuk seorang
Kameraman, Shooting script director treatment menjadi acuan untuk membuat shot
bagi kameraman.
Dalam proses produksi penulis sebagai Camera Person bertugas untuk
merekam gambar yang sesuai dengan director tratment yang dimiliki Pengarah Acara,
tahapan ini adalah tahapan paling penting dalam pebuatan karya dan disini penulis
sebagai Camera person harus mempelajari naskah yang telah disepakati dan bekerjasa
sama dengan Pengarah Acara agar bisa mencapai hasil yang baik. Kemudian disini
juga penulis sebagai Camera Person bertangung jawab penuh atas apapun yang
berhubungan dengan kamera seperti menjaga kamera tetap aman dan stabil agar proses
produksi berjalan dengan lanjar.
Menurut (Latief & Utud, 2017a) “Produksi (Production) adalah upaya
mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa pelaksanaan
perekam gambar (taping) atau siaran langsung (live)
Teknik dan angle pengambilan gambar adalah kunci pokok pda saat produksi,
karena karya yang akan disuguhkan ditelevisi adalah kulitas gambar dan suaranya, jadi
168
fungsi Camera Person bisa disebut sebagai tanganya Pengarah Acara karena diprcaya
untuk mengekseskusi adegan. Di program magazine show GO EXPLORE ini
mengunakan multi camera, dan sebelum melakukan pengambilang gambar penulis
sebagai Camera Person berdiskusi dengan Pengarah Acara tentang angle seperti apa
yang Pengarah Acara inginkan yang sesuai dengan director triatmant. Dan disini
penulis sebagai Camera Person juga harus menjaga kestabilan Kamera agar tetap
aman.
Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “segala perencanaan yang telah
dipersiapkan dalam tahap pra produksi, akan direalisasikan pada tahap
produksi. Seorang penata kamera akan memantau sutradara atau pengarah
acara untuk menerjemahkan bahasa tulisan ke dalam bahasa visual. Setiap
gambar yang dihasilkan sangatlah penting terhadap pesan dan informasi apa
yang akan disampaikan kepada penonton”.
Dari kutipan diatas bahwa seorang Camera Person sangat penting untuk selalu
berdiskusi dengan Pengarah Acara agar pengambilan gambar yang dilakukan dapat
sesuai dengan konsep yang telah ditentukan bersama. Dan juga penulis sebagai
Camera Person juga bekerja sama dengan Penata Cahaya agar komposisi gambar yang
dihasilkan enak untuk dilihat.
Dalam produksi magazine show GO EXPLORE penulis sebagai Camera
person 80 % (delapan puluh persen) menggunakan Handheld dan hanya 20% (dua
puluh persen) mengunakan Tripod. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah
sebuah angle dan shot, dalam hal ini Camera Person perlu mengeluarkan ide-ide yang
cemerlang guna memperkaya shot dengan teknik dan berbagai macam cara
pengambilan gambar. Karena gambar dengan angle dan shot yang bervariasi mampu
menarik minat serta kenyamanan penonton untuk menyaksikannya.
169
Dalam tahap produksi ini pelunis sebagai Camera Person memiliki beberapa
tugas dan tanggung jawab diantara melakukan pengambilan gambar, memperlajari
naskah yang telah disepakati agar hasil sesuai dengan konsep yang diinginkan, selalu
berdiskusi dengan Pengarah Acara agar tidak berbeda pendapat, dan berinisiatif
mengambil stok shot sebanyak banyaknya dan selalu menjaga kamera agar tetap aman
dan normal pada saat digunakan.
3.4.3 Pasca Produksi
Menurut (Pintoko & Umbara, 2010) “Tidak banyak hal yang dilakukan oleh
Kameramen pada tahap ini”.
Pada tahap Pasca produksi seperti pernyataan kutipan di atas bahwa tidak
banyak yang harus seorang Camera Person lakukan di tahap ini. Di tahap ini penulis
sebagai Camera Person selain menyerahkan semua hasil pengambilan gambar yang
dilakukan pada saat produksi dan bentuk memory SD Card kepada Penyunting
Gambar, Camera Person juga harus mendamping Penyunting Gambar untuk memilih
shot-shot yang terbaik dan layak dimasukan kedalam karya sehingga mempermudah
kerja Penyunting Gambar untuk merubahnya menjadi sebuah karya visual yang sudah
di tentukan berdasarkan treatment yang telah dibuat oleh Penulis Naskah. Penulis
sebagai Camera Person juga harus membuat Camera Report atau laporan hasil
produksi yang berisi angle, shot,dan camera movment yang telah digunakan dalam
program yang telah dibuat.
Dan pada tahap ini juga penulis sebagai Camera Person juga tidak hanya
mendamping Penyunting gambar untuk memilih shot-shot tetapi disini penulis sebagai
Camera Person juga ikut serta hingga selesainya proses pengeditan gambar dan
170
melakukan apa yang penulis bisa lakukan agar mempermuda dan mempersingkat
waktu proses pengeditan. Penulis juga selalu ikut serta setiap tim melakukan review
hasil karya yang telah dibuat.
Penulis sebagai Camera Person juga melalukan pengecekan kembali shot-shot
yang telah di susun oleh Penyunting gambar agar tidak terjadinya kesalahan dalam
pemilihan gambar, dan juga penulis sebagai Camera Person ikut serta menuangkan
ide-ide kreatif untuk dimasukan ke dalam program GO EXPLORE ini agar bisa
mendapatkan hasil yang sesuai dengan konsep dan bisa dinikmati oleh penonton.
3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Camera Person
Peran dan tanggung jawab Camera Person tentunya berbeda dengan yang lain,
Camera Person ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembutan sebuah karya
karena tanpa adanya Camera Person maka tidak akan tercintanya suatu karya yang
berbentuk audio visual.
Bebicara tentang mengenai suatu profesi itu melakukan pekerjaan, berarti akan
membahas tentang tugas dan tanggung jawab. Seperti profesi pada umunya, Camera
Person sebagai bagian dari crew produksi film dan televisi mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang Camera Person tidak bekerja
sendiri, dan secara umum tugas dan tanggun jawab Camera Person meliputi :
1. Berdiskusi dengan Produser dan Pengarah Acara membahas tentang
mengenai rencana produksi
2. Mempelajari naskah
3. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan hasil gambar yang
baik
171
4. Memilih peralatan kamera serta penunjang lainya
5. Bekerja sama dengan Pengarah Acarah
6. Melakukan pengambilan gambar pada saat produksi
7. Menyerahkan hasil pengambilan gambar dan camera report agar
mempermudah kerja Penyunting Gambar
Penulis sebagai Camera Person berkerja untuk berdiskusi dengan Pengarah
Acara mengenai angle-angle seperti apa yang akan di ambil, seorang Camera
Person juga harus mempunyai kreatifitas yang tinggi untuk menentukan
komposisi gambar dan pengambilan shot-shot yang menarik. Berawal dari pra
produksi penulis sudah dilibatkan dalam pemilihan lokasi serta pemilihan alat-
alat penunjang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsep yang
telah disepakati bersama. Serta membuat floor plan/bloking camera dari
konsep yang telah disepakati agar proses pengambailan gamabar bisa tertata
perlokasinya sehingga tidak bingung pada saat produksi. Pada saat produksi
Camera Person sangat berperan penting dalam pengambilan gambar, dan juga
mewujudkan dari bahasa tulisan ke audio visual, sebagai Camera Person
dengan adanya Director Treatment sangat beguna pada saat produksi karna
dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses produksi.pada saat pasca
produksi penulis sebagai Camera Person tidak terlalu banyak tugasnya seperti
memberi semua hasil shot pada saat hasil produksi beserta menerangkan shot
seperti apa dan objek apa yang telah diambil untuk mempermudah kerja
Penyunting Gambar agar menghasilkan sebuah karya yang baik.
172
3.4.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam program non drama GO EXPLORE ini penulis bertugas sebagai
Camera Person karena penulis merasa sudah memumpuni dibidang ini, penulis
mengatahui sedikit banyaknya hal-hal yang berhubungan dengan kamera dan teknik
pengambilan gambar, maka dari itu penulis merasa bisa menghasilkan karya yang baik
dan bisa dinikmati oleh penonton. Penulis juga ingin merapkan kemampuannya
kedalam program GO EXPLORE ini walaupun kemampuan penulis belum seperti
Camera Person profesiaonal pada umumnya, tetapi penulis selalu berusaha agar
mendapatkan hasil yang terbaik untuk program ini. Di program ini juga penulis sebagai
Camera Person sangat memperhatikan type shot serta angle kamera yang di ambil agar
informasi yang diberikan dimengerti oleh penonton.
A. Konsep Kreatif
Ketika membicarakan konsep kreatif penulis sebagai Camera Person bertuga
untuk merekam gambar dan pengambilan gambar mengunakan sistem multi camera.
Lalu penulis sebagai Camera Person menciptakan angle-angle seperti High angle, Eye
level dan Low angle kemudian ditambah dengan type shot yang variatif dari yang
terluas Extreme long shot hingga yang terdekat Extream Close up lalu memainkan
dengan Camera movement seperti Panning, Tracking, dan following dan
disempurnakan dengan komposisi kamera agar gambar yang dihasilkan memiliki daya
tarik yang lebih sehingga bisa dinikmati oleh penonton.
Didalam program ini juga menggunakan konsep Color full dan ceria,
penulis sebagai Camera Person juga berusaha untuk mendapatkan hasil
173
gambar yang menyesuaikan dengan konsep tersebut seperti mengunakan
type shot dan angle yang bervariasi.
B. Konsep Produksi
Sistem multi camera menjadi konsep yang ada pada program GO EXPLORE
maka penulis sebagai Camera Person harus bener-bener paham cara kerja kamera dan
lokasi-lokasi yang akan digunakan, karena dalam penggunaan sistem multi camera ini
melakukan perekaman gambar pada satu objek secara bersamaan, hal ini
berkemungkinan besar akan terjadinya perbedaan warna karena di suatu tempat bisa
saja terjadi perbedaan cahaya dari arah yang berbeda dan juga terjadinya bocor
(sesuatu yang mucul di layar yang tidak dikehendaki), maka dari itu penulis sebagai
Camera Person harus bener-bener memperhatikan di layar kamera agar hal tersbut
tidak terjadi.
Dari segi teknik pengambilan gambar perlu diketahui pengambilan gambar
dapat terlaksana dengan baik dan bener jika dipahami untuk apa gambar diambil,
seberapa besar ukurannay (Type of shot), bagaimana letak pengambilan gambarnya
(angle), moment seperti yang sesuai dengan konsep program, arah dan tujuan
pergerakan, serta informasi apa yang ingin disampaikan.
Pada konsep ini Camera Person berusaha menyesuaikan segala bentuk teknik
pengambilan gambar dengan tetap mengacu pada director tratment. Mulai dari teknik
pengambilan gambar (shot), sudut pengambilan (angle) dan pergerakan kamera
(camera movment) sesuai dengan treatment yang telah disepakati bersama Pengarah
Acara. Dari treatment tersebut Camera Person juga bekerja sama dengan Penata
174
Artistik dan Penata Cahaya untuk menciptakan keselarasan artistik dan pencahayaan
saat produksi.
C. Konsep Teknis
Dalam konsep teknis yang pertama dilakukan penulis sebagai Camera Person
adalah memilih peralatan yang akan digunakan pada saat produksi sperti kamera,
tripod dan alat penunjang pendukung lainya. Seorang Camera Person harus bisa
membangun komposisi visual. Sudut pengambilan gambar (angle of view) yang tertuju
pada tujuan pengambilan gambar. Jika ingin mendapatkan suatu moment dan
menghasilkan gambar yang terbaik, jangan pernah takut untuk melakukan apapun
untuk mendapatkan hasil gambar yang terbaik seperti mengambil gambar dari
ketinggihan,mengambil gambar langsung terjun ke laut. Selain itu sebagai Camera
Person juga harus percaya diri dalam pengambilan gambar dengan bermacam-macam
variasi shot. Lalu penggunaan alat lainya seperti tripod juga harus digunakan pada saat
host berbicara panjang agar dapat mengurang gambar shaking (goyang) dan enak
dilihat. Semua peralatan tersebut digunakan untuk mempermudah pengambilan
gambar (shot) yang dibutuhkan dalam dalam penciptaan karya program magazine GO
EXPLORE.
3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya
1. Pada saat produksi di Goa Gong penulis sebagai Camera Person kesulitan
untuk menjaga keseimbangan kamera karena kondisi jalanannya tidak merata.
Solusinya sangat berhati-hati dan memperbanyak stok shot agar dapat memilih
gamabar yang terbaik
2. Penulis sebagai Camera Person kesulitan menjaga kestabilan kamera pada saat
produksi di loaksi Watu Karung karena angin yang sangat kencang sehingga
175
gambar shaking (goyang). Solusinya mengunakan tripod dan memegangnya
dengan erat agar kamera tetap stabil dan tidak goyang.
3. Pada saat produksi ada masalah pada Drone tidak mau menyala. Solusinya
mengambil gambar dari ketinggihan dan memperbanyak stok shot yang bagus
agar bisa mengimbangi dengan hasil Drone.
4. Pada saat produksi salah satu kamera bermasalah dengan batre yang sangat
cepat abis. Solusinya dalam pengambilan stok shot hanya mengunakan satu
kamera dan kamera yang boros batrenya hanya digunakan pada saat
pengambilan host berbicara.
176
3.4.7. Lembar Kerja Camera Person
3.4.7.1 Konsep Camera Person
3.4.7.2 Camera Report
3.4.7.3 Floor Plan
3.4.7.4 Spesifikasi Camera
177
3.4.8 Lembar Kerja Camera Person
Pada Pada tahap awal penulis sebagai Camera Person mempunyai beberapa
pekerjaan dan tangung jawab seperti ikut serta menentukan konsep bersama tim dan
memilih peralatan apa saja yang digunakan, dan membuat patokan seperti Shot list,
floor flan. Kemudian memperlajari naskah yang telah di sepakati bersama dan
berdiskusi dengan Pengarah Acara agar bisa menyatukan visi dan misi pada saat proses
produksi.
Setelah melewati tahap awal penulis sebagai Camera Person memiliki
beberapa tugas dan tanggung jawab diantara melakukan pengambilan gambar,
memperlajari naskah yang telah disepakati agar hasil sesuai dengan konsep yang
diinginkan, selalu berdiskusi dengan Pengarah Acara agar tidak berbeda pendapat, dan
berinisiatif mengambil stok shot sebanyak banyaknya dan selalu menjaga kamera agar
tetap aman dan normal pada saat digunakan.
Kemudian di tahap akhir penulis sebagai Camera Person selain menyerahkan
semua hasil pengambilan gambar yang dilakukan pada saat produksi dan bentuk
memory SD Card kepada Penyunting Gambar, Camera Person juga harus
mendamping Penyunting Gambar untuk memilih shot-shot yang terbaik dan layak
dimasukan kedalam karya sehingga mempermudah kerja Penyunting Gambar untuk
merubahnya menjadi sebuah karya visual yang sudah di tentukan berdasarkan
treatment yang telah dibuat oleh Penulis Naskah. Penulis sebagai Camera Person juga
harus membuat Camera Report atau laporan hasil produksi yang berisi angle, shot,dan
camera movment yang telah digunakan dalam program yang telah dibuat.
178
3.4.7.1 Konsep Camera Person
Dalam produksi program nondrama GO EXPLORE ini penulis
sebagai Camera Person melakukan pengambilan gambar yang sesuai dengan konsep
yang telah disepakati bersama pada saat pra produksi, dan memperhatikan type
shot,angle kamera, pergerakan kamera dan komposisi gambar pada saat produksi.
Dalam produksi program ini penulis sebagai Camera Person ingin memberikan
gambar-gambar yang menarik untuk para penonton, penulis akan memberikan
sentuhan shot-shot yang berdeda dari yang lain. Perencanaan konsep teknik juga
sangat dibutuhkan dan didukung juga dengan pembuatan floorplan dan camera report
yang akan mempermudah proses kerja seorang Camera Person.
Dalam proses pembuatan karya mulai dari pra produksi, produksi
hingga pasca produksi pasti tidak luput dari kesulitan masing-masing, tetapi penulis
sebagai Camera Person selalu berusaha untuk melewati kesulitan-kesulitan tersebut
dan selalu berdiskusi dengan tim terutama dengan Pengarah Acara. Penulis sebagai
Camera Person sangat memperhatikan shot-shot dan angle yang di ambil agar bisa
mendapatkan hasil yang terbaik. Dan penulis juga menerapkan shot-shot yang
bervariasi dalam program ini agar dapat dinikmati oleh penonton.
179
3.4.7.2 Camera Report
Table III. Camera Report
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA
INFORMATIKA
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : Go Explore Sutradara : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Penata Kamera : Deswan
NO RUBRIK CAM
VISUAL
VIDEO NOTES SHOT
SIZE
ANGLE MOVING
1 OP 1 LS
Low
Angle
Pen Right
Kota
Pacitan
OK
2 OP
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
jalanan
OK
3 OP
1 MS
Eye
Level
Pen Right
Tulisan
alun-alun
Pacitan
OK
4 OP
1 LS
Eye
Level
Pen Left
Host
berjalan
OK
5 OP
2 LS
Eye
Level
Still
Host
berjalan
OK
180
6 OP
1 LS
Low
Angle
Still
Host
opening
1-3 : C
4 : OK
7 OP
2 MCU
Eye
Level
Still
Host
opening
1-3 : C
4 : OK
8 1 1 LS
Low
Angle
Still
Petunjuk
arah
jalan
OK
9 1
1 LS
Low
Angle
Track in
Masuk
pantai
Watu
Karung
OK
10 1
1 ELS
Eye
Angle
Pen Left
Suasana
Pantai
OK
11 1
1 ELS
Eye
Angle
Pen Left
Suasana
Pantai
OK
12 1
1 ELS
High
Angle
Pen Right
Suasana
Pantai
OK
13 1
1 ELS
High
Angle
Pen Left
Suasana
Pantai
OK
181
14 1
2 MS
Eye
Level
Still
Host
opening
pantai
Watu
Karung
1-2 : C
3 : OK
15 1
1 MLS
Eye
Level
Still
Host
opening
pantai
Watu
Karung
1-2 : C
3 : OK
16 1
1 ELS
High
Angle
Pen Left
Suasana
Pantai
OK
17 1
1 MS
High
Angle
Track in
Host
Berjalan
OK
18 1
1 LS
Eye
Level
Pen Left
Suasana
Pantai
OK
19 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
Berjalan
OK
20 1
1 CU
Low
Angle
Pen Left
Suasana
pantai
OK
21 1
1 CU Frog Eye Still
Host
berjalan
ke arah
pantai
OK
182
22 1
2 LS
High
Angle
Still
Host
bermain
di pantai
OK
23 1
1 LS
Eye
Level
Pen Right
Suasana
pantai
OK
24 1
1 MS
Eye
Level
Still
Suasana
Pantai
OK
25 1
2 MLS
Hight
Angle
Still
Host
bermain
di pantai
OK
26 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
Menjelas
kan
tentang
Watu
Karung
OK
27 1
1 LS
High
Angle
Still
Orang
berenang
OK
28 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
Watu
Karung
OK
183
29 1
2 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
Watu
Karung
OK
30 1
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
Pantai
OK
31 1
1 LS
Eye
Level
Still
Orang
berenang
OK
32 1
1 LS
Eye
Level
Pen Left
Suasana
pantai
OK
33 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
bermain
di pantai
OK
34 1
1 CU
Eye
Level
Still
Host
mengam
bil kayu
OK
1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
berjalan
OK
35 1
1 CU
High
Angle
Still Karang OK
184
36 1
1 LS
High
Angle
Still
Host
bermain
di pantai
OK
37 1
2 LS
High
Angle
Still
Host
bermain
di pantai
OK
38 1
1 MLS
Eye
Level
Pen Left
Closing
Watu
Karung
OK
39 1
1 LS
Low
Angle
Pen Left
Suasana
Pacitan
OK
40 1
1 LS
Low
Angle
Still
Petunjuk
arah
jalan
OK
41 1
1 LS
Low
Angle
Pen Left
Suasana
Sungai
Maron
OK
42 1
1 LS
Eye
Level
Pen Right
Suasana
Sungai
Maron
OK
43 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
berjalan
OK
44 1
2 MS
Eye
Level
Still
Host
opening
OK
185
Suangai
Maron
45 1
1 LS
Hight
Angle
Still
Host
opening
Sungai
Maron
OK
46 1
1 MS
Eye
Level
Still
Host
membeli
tiket
perahu
1-2 : C
3 : OK
47 1
1 MS
Eye
Angle
Still
Host
Menaiki
Perahu
OK
48 1
2 LS
Hight
Angle
Still
Host
menaiki
perahu
OK
43 1
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
Sungai
Maron
Ok
49 1
1 LS
Low
Angle
Pen Left
Suasana
Sungai
Maroon
50 1
1 MS
Eye
Level
Still
Host
menikma
OK
186
ti
suasana
Suangi
Maron
51 1 1 LS
Eye
Level
Till Down
Suasana
Sungai
Maron
OK
52 1
2 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
Sungai
Maron
OK
53 1
1 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
Sungai
Maron
OK
54 1
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
Sungai
Maron
OK
187
55 1
1 ELS
High
Angle
Till Down
Suasana
Pantai
Klayar
OK
56 1
1 LS
Low
Angle
Till Up
Pintu
masuk
pantai
OK
57 1
1 LS
Low
Angle
Still
Petunjuk
arah
OK
58 1
1 ELS
High
Angle
Till Down
Susana
pantai
Klayar
OK
59 1
1 MS - LS
High
Angle
Still
Host
Opening
pantai
Klayar
1-2 : C
3 : OK
60 1
1 MS
Low
Angle
Pen Right
Tulisan
Pantai
Klayar
OK
61 1
1 LS
High
Angle
Pen Left
Suasana
Pantai
OK
62 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
1-2 : C
3 : OK
188
pantai
Klayar
63 1
2 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
pantai
Klayar
1-2 : C
3 : OK
64 1
1 CU
Eye
Level
Till Down
Menunju
kan
bagian-
bagian
ATV
OK
65 1
1 LS
Eye
Level
Pen Left
Host
menaiki
ATV
OK
66 1
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
pantai
OK
67 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
naik
ATV
OK
189
68 1
1 MLS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
pantai
OK
69 1
1 MLS Eye level Pen Left
Host
menikma
ti pantai
OK
70 1
1 LS
Eye
Level
Pen Right
Suasana
Pantai
OK
71 1
1 LS
Eye
Level
Pen Left
Suasana
pantai
OK
72 1
1 MLS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
pantai
OK
73 1
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
pantai
OK
74 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
berjalan
OK
75 1
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
pantai
OK
190
76 1
1 MS
Eye
Level
Still
Seluling
samudra
OK
77 1
1 LS
Low
Angle
Still
Batu
Sping
OK
78 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
seluling
samudra
OK
79 1
2 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
seluling
samudra
OK
80 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
menikma
ti
seluling
samudra
OK
81 1
1 LS
Eye
Level
Pen Right
Suasana
pantai
OK
191
82 1
1 LS
Eye
Level
Still
Host
closing
pantai
Klayar
OK
83 1
2 MS
Eye
Level
Still
Host
closing
pantai
Klayar
OK
84 2 1 LS
Eye
Level
Still
Host
berfose
OK
85 2
1 MS
Low
Angle
Pen Right
Selamat
datang
Goa
Gong
OK
86 2
1 MLS
Eye
Level
Still
opening
Goa
Gong
OK
87 2
1 LS
Low
Angle
Still
Host
berjalan
OK
88 2
1 LS
Eye
Level
Still
Host
berjalan
OK
89 2
1 MS
Low
Angle
Still
Tarip
Goa
Gong
OK
192
90 2
1 LS
Eye
Angle
Still
Host
mengaja
k masuk
Goa
Gong
OK
91 2
2 MS
Eye
Angle
Still
Host
mengaja
k masuk
Goa
Gong
OK
92 2
1 CU
Low
Angle
Pen Left
Arah
masuk
OK
93 2
1 LS
Low
Angle
Pen Left
Suasana
goa
OK
94 2
1 MS
Low
Angle
Till Up
Host
berjalan
OK
95 2
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
goa
OK
96 2
1 MS
High
Angle
Still
Host
berjalan
OK
97 2
1 LS
Hight
Angle
Pen Right
Suasana
goa
OK
193
98 2
1 MS
Hight
Angle
Still
Host
berjalan
OK
99 2
1 LS
Low
Angle
Till Down
Suasana
goa
OK
100 2
1 LS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
Goa
Gong
OK
101 2
1 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
Goa
Gong
OK
102 2
1 LS
Low
Angle
Till Down
Suasana
goa
OK
103 3 1 LS
Low
Angle
Till Down
Host
opening
di Bu
Gandos
OK
194
104 3
2 MS
Eye
Level
Still
Host
opening
di Bu
Gandos
OK
105 3
1 MS
Eye
Level
Still
Tempat
kasir
OK
106 3
1 LS
Eye
Level
Pen Right
Suasana
Bu
Gandos
OK
107 3
1 MS
Eye
Level
Still
Host
Makan
OK
108 3
1 CU
Hight
Angle
Pen Right
Macam-
macam
makanan
OK
109 3
1 LS
Eye
Level
Still
Suasana
Bu
Gandos
OK
110 3
1 MS
High
Angle
Still
Panggan
g ikan
OK
111 3
1 CU
High
Angle
Still
Memoto
ng
makanan
OK
112 3
1 ECU
Eye
Level
Still
Makan
makanan
OK
195
113 3
1 LS
Eye
Level
Till Down
Suasana
Bu
Gandos
OK
114 3
1 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
makanan
OK
115 3
2 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
makana
OK
116 3
1 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
makana
OK
117 3
2 MS
Eye
Level
Still
Host
berjalan
OK
118 3
1 LS
Eye
Level
Still
Host
opening
di Batik
Pace
OK
119 3
2 MS
Eye
Level
Still
Host
opening
OK
196
di Batik
Pace
120 3
1 MS
Low
Angle
Still
Suasana
tempat
OK
121 3
1 CU
High
Angle
Pen Left
Macam-
macam
batik
OK
122 3
1 CU
Eye
Level
Till Down Batik OK
123 3
1 CU
High
Angle
Still
Lagi
membati
k
OK
124 3
1 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
batik
OK
125 3
1 CU
High
Angle
Still
Membati
k
OK
126 3
1 MS
Eye
Level
Still
Cetakan
batik
OK
127 3
1 CU
High
Angle
Still
Membati
k
OK
197
128 3
1 MS
Eye
Level
Still
Host
menjelas
kan
tentang
batik
OK
129 3
2 CU
Eye
Level
Still Batik OK
130 3
1 MS
Eye
Level
Still
Host
melihat
berbagai
macam
batik
OK
131 3
1 LS
Eye
Level
Still
Host
closing
OK
132 3
2 MS
Eye
Level
Still
Host
closing
OK
133 3
1 LS
Eye
Level
Still
Host
closing
OK
198
3.4.7.3 Floor Plan
a. Lokasi Alun-Alun Pacitan
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
b. Lokasi Pantai Watu Karung 1
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Pantai
c. Lokasi Pantai Watu Karung 2
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Pantai
199
d. Lokasi Sungai Maron 1
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Tulisan Suangai Maron
e. Lokasi Sungai Maron 2
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Air
6. Kapal
f. Lokasi Pantai Klayar 1
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
200
g. Lokasi Pantai Klayar 2
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
h. Lokasi Goa Gong
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Pintu masuk Goa
i. Lokasi Bu Gandos 1
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
201
j. Lokasi Bu Gandos 2
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Meja Makanan
k. Lokasi Batik Pace 1
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Pintu
l. Lokasi Batik Pace 2
Ket :
1. Host 1
2. Host 2
3. Camera 1
4. Camera 2
5. Pintu
202
3.4.7.4 Spesifikasi Kamera
Gambar 3.1
Spesifikasi
Dasar
Shape Horizontal
Optical Sensor
Type / Size Exmor APS HD CMOS sensor(23.5 x 15.6mm)
Valid Pixel 16.1MP
Resolusi 1920x1080 - Full HD
Optical Zoom X2.0, with power zoom control and zoom lever (variable /
fixed max. 32 steps)
Digital Zoom X2.0, with power zoom control and zoom lever (variable /
fixed max. 32 steps)
LCD Monitor 3inch Xtra Fine LCD
Recording
Media
SD Card , SDHC Card , SDXC Card , Memory Stick PRO
Duo , Memory Stick PRO-HG Duo , Memory Stick XC-
HG Duo
Spesifikasi
Rinci
Touch Panel ya
Finder ya
Night Shot ya
Koneksi miniHDMI, USB2.0 Hi-speed
Tipe Baterai NP-FV70
Ukuran
Dimensi
(WxHxD) Approx. 91mm x 130mm x 223mm
Berat Approx.1520g(with SELP18200 LENS)
203
3.5 Proses Kerja Editor
Dalam produksi drama Magazine Show Program acara “ GO EXPLORE” ini
penulis di percaya sebagai penyunting gambar atau yang biasa di sebut sebagai editor,
penulis harus mampu menerjemahkan skenario sesuai yang diinginkan pengarah acara
dan penulis naskah.
Menurut (Mabruri, 2013) mengatakan bahwa “ Editor adalah orang terahir dari
seluruh perkerjaan produksi dalam penggarapan sebuah karya visual film dn acara
program televisi. Perkejaanya adalah mengkolaborasikan berbagai unsur kreatif
sehingga mampu memberikan sentuhan seni pada hasil akhirr karya visual”.
Dalam proses editing ini seorang penyunting gambar bertanggung jawab untuk
menghubungkan shot-shot yang telah di ambil kemudian menjadi satu pristiwa yang
utuh dalam rangkaian scene ataupun sequence agar mempunyai makna dan pesan yang
di tangkap oleh audience nya.
Menurut (Latief & Utud, 2017e) magatakan bahwa “ Editor penyunting
gamabar adalah sbutan bagi orang yang bertanggung jawab memotong gambar dan
suara yang di hasilkan dari tape”.
Penulis di wajibkan mampu menerjemahkan setiap pola visual sehingga
tercipta program yang sesuai dengan konsep yang diinginkan. Proses penyunting
gambar memang menduduki posisi penting dalam menghasilkan karya film yang
menarik dan tidak membosankan.
Menurut (Naratama, 2013b) magatakan bahwa “ Editing adalah penyuntingan,
penyambungan, merangkai potongan gambar secaraurut dan utuh dari bagian-bagian
hasil rekaman gambar dan suara”
204
Kutipan di atas menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang penyuting
gambar harus mempunyai kemampuan teknik maupun non teknik, karena itu modal
terpenting untuk menjadi seorang penyunting gambar. Hal ini dapat dikuasi memlalui
proses berlatih dengan membuat banyak karya audio visual serta banyak menonton
program sebagai referensi editing.
Bila dilihat dari devisnisi yang ada makna prnyuntingan gambar ini memiliki
fungsi antara lainnya menyusun (arrange) ialah menyusun secara urut bahan hasil
produksi, memotong (trimming) ialah memotong bagian yang tidak di perlukan dalam
naskah, menggabungkan (combine) ialah menggabungkan bahan hasil produksi sesuai
urutan di naskah, membangun (contraction) ialah mengabungkan alur dari naskah agar
bercerita kepada penonton.
Penyunting gambar dituntut harus bersikap kreatif dalam menyunsun shot-
shotnya dan penyunting gambar harus sangat mengerti konstruksi dari struktur cerita
yang menarik, serta kadar dramatik yang di dalam shot-shot yang di susun dan mampu
mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan atau cerita
tersebut secara tepat dari awal hingga akhir. Proses penyuntingan gambar dapat
dilakukan jika shot (stock shot) dan unsur pendukung lainnya seperti audio, sound
effect, dan musik sudah mencukupi, penulis berhak mengajukan usul kepada pengarah
acara untuk mengubah urutan konsep yang ada bila memang pada saat proses
pebgeditan mengalami kekurangan gambar atau suara. Seorang penyunting gambar
harus betul-betul menata ulang potongan-potongan dari juru kamera. Kriatifitas
merupakan kunci untuk mendapatkan konsep penyuntingan gambar dengan baik.
Penulis di wajibkan mampu menerjemahkan pola visual program yang sesuai dengan
konsep yang diinginkan.
205
3.5.1 Pra Produki
Tahap pra roduksi merupakan satu tahap yang penting dalam pembuatan suatu
karya audio visual. Pada tahap ini dibuatnya pembentukan kru agar terciptanya
kerjasama yang maksimal, kesamaan pendapat karena itu merupakan hal yang utama.
Penulis bersana tim produksi melakukan pemilihan konsep yang akan di jalankan.
Penulis naskah mengembangkan ide gagasan tersebut. Dari hasil pengembangan
naskah tersebut di ajukan kepada dosen pebimbing. Setelah disetujui naskan dibagikan
ke tiap masing-masing teknik. Sekalipun penulis melakukan proses penyuntingan
gambar dilakukan pada tahap pra produksi ini.
Menurut (Latief & Utud, 2017e) mengatakan bahwa “Pra produksi adalah
pelaksanaan dan pencarian ide, gagasan perenanaan pemilihan talent, lokasi.”
Dalam hal ini menurut kutipan di atas menyimpulakn penulis dan penulis
naskah mengembangkan ide lalu kemudian mengembangkan sebuah konsep yag sudah
di setujui oleh dosen pembimbing, pada tahap pra produksi ini penulis tidak hanya
diam menunguu hasil take atau hasil gambar.
Menurut (Kusumawati dkk, 2014c) mengatakan bahwa “tahap pra produksi
merupakan tahapan yang penting dalam sebuah produksi program acara. Dalam
tahapan ini semua persiapan sebelum pelaksaan produksi dilakukan. Semakin baik
persiapan yag dilakukan maka semakin baik pula program yang di tayangkan”.
Yang harus di persiapkan pada tahap pra produksi ini penyunting gambar tidak
hanya diam dan menunggu hasil gambar produksi, melainkan bersama-sama dengan
kru lainnya melakukan kegiatan pra produksi, salah satunya, salah satunya adalah
melakukan riset. Pada tahap ni seorang Editor harus menyiapkan beberapa audio visual
206
tambahan yang sebelumnya telah di sunting seperti ID Program, Opening Billboard,
dan Bumper in/out.
Setelah menerima naskah kemudian penyunting gambar merencanakan konsep
editing seperti apa yang akan di pakai kemudian melihat dan meningatkan pngarah
acara shot apa yang tepat untuk produksi yang akan dilaksanakan. Dan penyunting
gambar juga berdiskusi dan memberi masukan dengan pengarah acara untuk mencari
stock shot yang dapat di gunakan serta angle yang tepat untuk produksi yang akan di
laksanakan. Penulis sebagai seorang penyunting gambar harus sudah mempunyai
gambaran saat melihat naskah dan memberiak ide ataupun masukan kembali kepada
pengarah acara, seoraang penyunting gambar juga harus mendiskusikan hal ini kepada
dapartemen lain seperti penata suara dan camera person agar semua sesuai pada tahap
produksi. Seorang penyunting gambar bersama dengan produser dan pengarah acara
lah yang menentukan dalam pasca produksi. Dalam tahap pra produksi penulis juga
ikut serta membantu mengembangkan konsep yang sudah ada agar menjadi tayangan
yang tidak menonton dan terliat membosankan untuk penonton.
Dalam tahap ini penulis sebagai penyunting gambar juga harus menyiapkan
desain produksi dan yang di gunakan pada saat proses penyuntingan gambar
berlangsung, mempersiapkan perangkat hardware seperti komputer, mouse, headset,
dan untuk perangkat software sepeerti abode premier pro, photoshop, dan konsep yang
akan di gunakan penyunting gambar pada saat pasca produksi nanti.
3.5.2 Produksi
Pada saat produksi program Magazine show “GO EXPLORE” penyunting
gambar selalu selalu berkomunikasi dengan tim dan pengarah acara untuk
207
mengingatkan pengarah acara dan lainnya apabila ada shot yang terlewat dalam
pengambilan gambar agar memudahkan penulis dalam peroses pengeditan nantinya.
Penyunting gambar juga ikut terlibat dalam proses produksi dimana penulis dapat di
jadikan penasehat dalam pengambilan gambar dan meminta shot apa saja yang di
butuhkan di proses editing.
Menurut (Kusumawati dkk, 2014c) magatakan bahwa “tahapan produksi
adalah proses untuk merubah naskan ke dalam bentuk gambar. Perubahan visual ini
bertujuan program yang di buat dapat di nikmati oleh penonto dan pesan yang ingin di
sampaikan tercapai “.
Dalam tahap produksi penyunting gambar dapat membantu atau mengawak
pengarah acara dalam hal shoot yang akan di ambil agar jangan sampai terlewat.
Penyunting gambar juga bertanggung jawab untuk membatu mengawasi
pendistribusian dan kondisi materi produksi sampai ke meja editing.
Proses ini adalah proses dimana penulis sebagai penyunting gambar harus
selalu berkomunikasi dengan tim untuk materi yang akan di edit, dalam tahapan
syuting ini tim sepakat menggunakan dua kamera atau multi camera, saat proses
syuting berlangsung seorang penyunting gambar bertugas:
1. Penyunting gambar bertugas untuk mengingatkan pengarah acara jika ada shot
yang terlewat di dalam pengambilan gambar.
2. Memberikan nasehat kepada pengarah acara untuk membuat shot tambahan
agar menkjadi bahan pertimbangan untuk di masukan ke dalam proses editing.
3. Mengkopi semua file yang hasil syuting ke dalam laptop.
208
4. Seorang penyunting gambar juga harus memikirkan transisi dan effek apa saja
yang akan di gunakan.
3.5.3 Pasca Produksi
Pada saat pasca produksi penulis mengecek gambar hasil editing secara
seointtas, mengakumulasi kekurangan gambar, mempelajari shot-shot yang telah
terekam berupa komposisi, angle (sudut pengambilan gambar), dan harus sudah
membuat catatan mengenai kumpulan gambar dan suara yang akan di masukan ke
dalam hasil editing, baik itu yang terdapat dari stock shot.
Menurut (Latief & Utud, 2017e) menyatakan bahwa “ Dalam tahapan pasca
produksi program yang sudah di rekam harus melaui beberapa proses diantaranya
editing ofline, online, isert graphic, narasi, effect visual, dan audio serta mixing.”
Editng adalah penyuntingan pemotongan penyambungan, tujuan dasar dari
proses editing ini menyajikan suatu cerita dengan jelas kepada penonton jadi seorang
penyunting gambar harus bisa menyatukan potongan-potongan merangkai
pemotongan gambar secara runtut dan utuh dari bagian-bagian dari hasil rekaman dan
suara,
Menurut (Mabruri, 2013) mangatakan “ pasca produksi atau postproduction
adalah tahapan akhir dari sebuah rangkaian pembuatan karya visual, dalam hal ini
penulis mengaitkan dengan program acaratelisis baik News, Drama, dan Nondrama.”
Terkadang proses pasca produksi ini tesepelekan karena memang kita berpikir
bahwa proses ini di serahkan kepada penyunting gambar padahal mestinya seorang
penyunting gambar juga harus terlibat dari awal dalam merancang sebuah pembuatan
sebuah program acara televisi. Seorang penyunting gambar melakukan tugasnya
209
menyusun, meriview, memilih dan kemudian menngumpulkan bahan footage selama
proses produksi lalu menggabungkannya menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap,
penulis mengunakan teknik penyuntingan gambar Non Liner Editing dalam tahap pra
produksi,dalam hal terdapat dua teknik editing yaitu: pertama yang di sebut editing
dengan teknik analog atau linier, kedua, editing dengan teknik digital atau non linier
dengan komputer. Teknik analaog atau yang di sebut juga dengan linier editing sudah
sangat jarang di jumpai terkecuali di stasiun televisi yang masih menggunkaannya.
Penulis harus mampu membaca setiap pergerakan yang di lakukan talent dan
akan di seuaikan dengan konsep yang sudah di sepakati. Penulis harus mempunyai
kreatifitas tinggi karena penulis harus harus melakukan proses perekaman sekaligus
penyuntingan secara bersamaan sehingga konsep bisa langsung di buat sesuai
kesepakatan. Langkah-langkah kerja yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
A. Offline
Proses awal bagi seorang penyunting gambar, dimana penyunting gambar akan
mulai melakukan proses editing dari data yang masih bersifat kasar sampai proses fine
cut (menyusun atau merapihkan gambar), dalam tahap ini tidak ada capture karena
pada saat produksi menggunakan kamera yang memakai memory card mempermudah
untuk memulai tahap di meja editing.
1. logging
logging berarti pencatatan time code seluruh shot hasil shooting.
Dikarenakan tidak adacnya capture dalam proses ini, memudahkan penulis
melakukan penyuntingan gambar karena materi gambar sudah tebagi
dalam setiap shotnya.
210
2. Backup
Backup adalah proses membuat data cadangan dengan cara menyalin atau
membuat arsip data komputer sehingga data tersebut dapat di gunakan
kembali apabila terjadi kerusakan atau kehilangan. Salah satu back up
penulis tidak hanya menyimpan data satu tempat penyimpanan (hardisk
external atau hardisk internal laptop)
3. Assembling
Tahap ini penulis mulai menyusun dan menyamakan setiap shot
berdasarkan urutan scene pada script konsepnya yang ada. Penyambungan
yang dilakukan masih sangat kasar dan masih menggunakan durasi yang
sebenernya.
4. Rough cut
Penulis memotong dan membuang gambar yang idak terpakai dan
menyambungkan menjadi satu konsep yang sudah di sepakati. Lalu
memilih shot-shot yang di anggap sudah mewakili apa yang sesuai dengan
konsep nantinya untuk di susun.
5. Fine cut & Triming
Fine cut lebih halus dari rough cut, penulis mrapihkan setiap potongan
antara shot yang masih kurang rapih. Dalam tahap ini penulis memberikan
effect transisi sebagai penyambung atau perpindahan shot dan scene.
Tujuan fine cut agar konsep yang sudah di buat tersusun baik dengan insert
shot yang tepat.
211
B. Online
Pada tahap ini penulis sudah mulai merapihkan hasil offline, memperbaiki
kualitas video yang sudah di edit dan memberikan tambahan transisi serta effect khusus
yang di butuhkan sesuai dengan konsep editing. Ditahap ini krangka konsep yang
sudah di buat sudah di bentuk dari potongan gambar yang sudah tersusun di tahap
sebelumnya, kemudian penulis memberikan audio dalam penyajian gambar yang ada
agar menjadi sempurna dan indah.
1. Colour grading
Proses pewarnaan sebuah film, warna hasil akhir akan sesuai dengan
konsep yang diinginkan sutradara.
2. Titling
Tahap ini memberikan title dan pemunculan nama host saat opening,
penulis menggunakan software adobe premiere.
C. Mixing
Mixing adalah tahapan untuk menyesuaikan melaraskan, menyeimbangkan
suara, dan pemberian effect suara berupa musik pada program (adegan) dengan
memperhatikan kepentingan gambar yang ditampilkan, misalnya gambar di tepi
jalanan bias di tambahkan dengan effect suara kendaraan bermotor atau effect ilustrasi
music, untuk memberikan sentuhan emosi, keindahan, keharmonisan program
tersebut. Jika proses mixing sudah selesai dilakukan priview. Mengecek keseluruhan
materi program. Kalau tidak ada masalah, program tersebut siap on air, namun jika
ilustrasi music dengan dialog belum seimbang dapat di lakukan lagi penyempurnaan
lagi.
212
1. Linier Penyuntingan Gambar
Proses penyuntingan gambar secara langsung dari kaset (pita) ke kaset (pita)
dengan menggunakan media VTR ke VTR (Video Tape Recorder). Jadi VTR
yang satu untuk media playback (tempat kita memilah milah gambar) dan VTR
yang satunya lagi untuk media perekam hasil gambar yang kita pilah pilah tadi.
2. Non Linier Penyuntingan Gambar
Proses editing yang menggunakan media digital seperti computer. Proses ini
tidak langsung seperti liner editing, karena audio video yang ada di kaset pita
harus di transfer dulu ke Hardisk computer (proses transfer ini bias disebut
capture). Setelah tahap capture baru kita bias melakukan tahap proses
penyuntingan gambar.
Seorang penyunting gambar harus mampu membaca setiap pergerakan yang di
lakukan talent dan akan di sesuaikan dengan konsep yang sudah di sepakati. Penulis
harus mempunyai kratifitas tinggi karena penulis selaku penyunting gambar harus
melakukan proses perekaman sekaligus penyuntingan secara bersamaan sehingga
konsep bias langsung di buat sesuai kesepakatan.
3.5.6 Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar
Tanggung jawab penyunting gambar adalah melaukan proses editing pada saat
pasca produksi mulai dari memilih stock shot, transisi, motion, grafis dan pelengkap
lainnya sehingga menjadikan sebuh karya yang utuh. Salah satu peran penulis yaitu
bisa menentukan durasi dari suatu program, menentukan titik pemotongan gambar, bsa
menentukan jenis transisi yang sesuai dan menciptakan hasil yang baik.
213
Menurut (Mabruri, 2013) menyatakan bahwa “ peran seorang editor atau
penyunting gambar adalah bagaimana mengemas atau membungkus materi
pengambilan gambar untuk kemudian disusun kembali menjadi sebuh jalinan cerita
yang memiliki dramatisasi dan estetis.”
Seorang penyunting gambar sangat berpengaruh atau berperan penting bagi
proses produksi, adapun peran dan tanggung jawab seorang penyunting gambar erat
ada hubungannya pada proses pasca produksi antara lain, menjawab keinginan
pengarah acara dalam proses editing, dan tukar pikiran sangatlah penting dalam proses
editing karena berpengaruh mengenai shot-shot yang layak dimusnahkan mana dan
yag tidak mana. Seorang editor haruslah sigap dalam kendala-kendala teknis yang ada
misalnya seperti software yang tiba-tiba eror dengan sendirinya sehingga penyunting
gambar terpaksa mengedit ulang karena sebelumnya data tersebut belum di simpan.
Editing dapat juga berpengaruh besar terhadap makna yang di sampaikan oleh gambar
itu. Dalam tahap awal editing sudah di buat catatan saksama mengenai kumpulan
gambar-gambar dan suara asli misalnya dialog talent yang akan di masukan dalam
hasil edit.
Lalu seorang penyunting gambar berdiskusi dan memikirkan masukan dengan
pengarah acara untuk mencari stock shot yang dapat digunakan serta angle yang tepat
untuk produksi yang akan dilaksanakan.berdiskusi dengan dapatemen dan crew yang
lain untuk pembahasan secara teknis.penulis juga harus mampu buat karya yang
menarik dan tidak membosankan, seorang penyunting gambar juga harus mempunyai
sense of story telling atau (pesadaraan atau rasa atau indra penceritaan)
214
3.5.7 Proses Peciptaan Karya
1. Konsep Kreatif
Penulis mendesain potongan-potongan gambar menjadi satu kesatuan cerita sesuai
dengan konsep yang ada dengan tujuan dapat di nikmati khalayak dalam hal
penyuntingan menggunakan teknik penyuntingan gambar continity yang bertujuan
agar memberikan sebuah alur konsep yang jelas sesuai yang ada,serta metode
menyambungan cut to cut, dissolve, dip to black, dan lainnya agar pergerakan dari
gambar ke gambar dapat menyambung secara dinamis.
2. Konsep Produksi
Penulis sebagai penyunting gambar selain mempunyai konsep dan pemikiran
yang berbeda dengan penyunting gambar yang lain, juga mempunyai strategi yang di
ciptakan demi jalannya sebuah program produksi yang sedang di kerjakan. Penyunting
gambar dan pengarah acara harus bias berkerja sama agar proses penyuntingan gambar
bisa dihasilkan sesuai dengan yang di harapkan.strategi yang di hasilkan oleh seorang
penyunting gamabr sebelumnya harus telah di koordinasikan terlebih dahulu kepada
pengarah acara, karena pengarah acara yang menentukan efek atau konten seperti apa
yang pantas atau tidak pantas untuk di gunakan ke dalam karyanya.
3. Konsep Teknis
Penulis sebagai pengarah acara harus mampu berkoordinasi dengan pengarah acara
yang kemudian dikonfrimasi kepada produser dalam hal pemilihan alat-alat yang di
gunakan. Semua itu erat hubungannya demi kemudahan sebuah produksi yang sedang
dikerjakan.
215
Penulis sebagai penyuntingan gambar telah mempelajari dengan sekema setiap
penggunaan alat yang terbaru dan aplikasi tersebut dan hasilnya adalah penulis mampu
memciptakan dan mengembangkan setiap ide yang menjadi pendukung program yang
sedang di kerjakan.
3.5.8 Kendala Produksi Dan Solusinya
1. Kurangnya perlengkapan editing contohnya laptop dengan spesifikasinya tidak
bisa untuk mengedit (lambat) sehinggan menyulitkan penulis untuk melakukan
proses editing. Solusinya, membersihkan atau memindahkan data data di
laptop yang seengaknya tidak terpakai.
2. Pada saat proses editing ada kendala pada laptop yang membuat proses
pengeditan terhambat. Solusinya memindahkan data-data yang berat ke dalam
flash disk
3. Laptop sering tidak merespon dan tiba-tiba data hilang, solusinya setiap
pengerjaan harus save otomatis
4. Menyatukan gambar dan memberi effect terkadang laptop tidak merespon dan
menyebabkan keluar dari program premiere sendiri, dan cara mengatasinya
dengan cara membagi persegmen dan memberi pewarnaan terahir setelah
selesai cut to cut
216
3.5.8 Lembar Kerja Editor
3.5.8.1 Konsep Penyuntingan Gambar
3.5.8.2 Laporan Editor
3.5.8.3 Logging Picture
3.5.8.4 Peroses Pembuatan ID Program
3.5.8.5 Spesifikasi Alat
217
3.5.8 Lembar Kerja Editor
Proses awal Penyunting gambar merupakan salah satu proses awal untuk
menciptakan sebuah karya audio visual. Dimana penulis dan kru lain berdiskusi dan
berkeja sama untuk pemilihan konsep yang akan di jalankan, pada proses ini penulis
naskah mengembangkan ide gagasan tersebut, dari pengembangan naskah tersebut di
ajukan kepada dosen pembimbing. Setelah di setujui oleh dosen pembimbing penulis
merencang tahapan editing yang di diskusikan dengan pengarah acara yang bertujuan
untuk memberikan masukan terhadap suatu karya yang akan di buat nanti, penulis juga
harus mempersiapkan prangkat yang akan di gunakan pada saat proses editing nanti.
Penyunting gambar juga bisa membantu kru pada saat produksi seperti
mangambil behind the scene pada saat produksi berlangsung. Dan juga memahami
camera person dalam menentukan blocking kamera untuk rubrik selanjutnya, dan
setelah pengambilan gamabar belangsung penyunting gambar memindahkan video
yang sudah di ambil ke dalam laptop agar memori kamera tidak kepenuhan dan
meminjau kembali gambar yang udah di ambil pada saat produksi
Bersama pengarah acara menentukan shoot dan establish untuk
menyempurnakan stock shot gambar pada saat editing, penulis juga berhak menolak
stock shot atau gambar yang di anggap tidak sesuai dengan konsep yang dibuat
pengarah acara pada saat produksi, penulis di perbolehkan membirakn saran kepada
pengarah acara perihal stockshot dan gamabar yang akan di ambil pada saat proses
prosuksi, penulis beranggung jawab penuh terhadap semua aspek editing seperti video,
suaea, transisi, mation grafis dan perlenkapan lainnya seta tanggung jawan atas
keterdediaan alat penunjang proses editing.
218
Penyunting gambar harus sudah membuat catatan mengenai kumpulan
gambar-gambar dan suara yang akan di masukan ke dalam hasil edit. Setelah
pemilihan gambar penulis juga harus memperhatikan potongan-potongan agar tidak
jumping penulis harus mampu membaca setiap pergerakan yang dilakukan talent dan
akan di sesuaikan dengan konsep yamg sudah di sepakati. Langkah-langkah editor
dalam tahap pasca produksi yaitu seperti offline, logging, assembing, rought cut, fine
cut & trimming
3.5.8.1 Konsep Penyuntingan Gambar
Dalam pembuatan program Magazine Show yang berjudul “GO EXPLORE”
konsep penyuntingan gambar yang di gunakan tidak terlalu rumit dan tidak
membutuhkan penyuntingan gambar yang berlebihan namun tetap membuat penonton
betah untuk menikmatinya, ada beberapa konsep yang kami amabil dari televisi lalu
kami aplikasikan ke program kami, tentunya kami membuatnya dengan versi kami
sendiri dengan sentuhan yang berbeda namun tetap enak untuk di lihat.
Dalam teknik ini seorang penyuntingan gambar harus memiliki tingkat
ketilitian yang tinggi dan tingkat ke kreatifan, agar transisi antar gambar tidak jumping,
dan proses cut to cut harus sangat di perhatikan, shinggan gambar
tersebutberkelanjutan dan tidak terlihat aneh dan dapat di nikmati oleh penonton.
Penulis dan tim sudah sepakat untuk memakai konsep colour full tentunya kami disini
memakai warna warna yang cerah dan enak untuk di lihat.
219
3.5.8.2 Laporan Editor
LAPORAN EDITOR
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar kusuma
Judul Acara : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 30 menit Editor : Konita Nabila
Table III.14
NO SCE
NE
EX
T/I
NT
KETERANGAN
VISUAL AUDIO SFX TRANSI
SI
VIDEO
EFFECT
DUR
ASI
1 Open
ing
Ext Stocksh
ot
(VO)
ARDI: KALI INI KITA
BAKALAN
MENGUNJUNGIN
KOTA PACITAN NIH
GOWERS//
RINI: KATA ORANG/
PACITAN ITU KOTA
YANG INDAH// KIRA-
KIRA ADA APA AJA
YA DI/ DIKOTA
PACITAN INI?//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
20
dtk
220
ARDI: MAKANYA RIN/
DARIPADA
PENASARAN/
MENDING KITA CARI
TAU SAMA – SAMA
AJA DI EPISODE GO
EXPLORE/ KALI INI//
2 Ext MS/LS ARDI: HALO GOWERS/
KETEMU LAGI NIH
SAMA GUE ARDI DAN
PARTNER GUE
RINI: GUE RINI// ARDI:
DI GO EXPLORE?
RINI/ARDI: LETS
GOOO
ARDI: KITA BERDUA
BAKALAN NGAJAK
KALIAN SEMUA
UNTUK HAVE FUN
BARENG KITA/
SELAMA 30 MENIT
KEDEPAN YA RIN
YA?// RINI: YAAPP/
BENER BANGET NIH
7DI/ NAH KALI INI/
KITA BAKALAN
NGUNJUNGIN KOTA
YANG DI KENAL
SEBAGAI SURGANYA
PULAU JAWA//
ARDI: SELAIN ITU YA
RIN/ KOTA INI JUGA
DISEBUT KOTA
SERIBU SATU GOA
RINI: HAH SERIBU
SATU GOA?/ APA
SETIAP JALANNYA DI
PENUHI SAMA GOA-
GOA GITU DI?//
ARDI: YA GA GITU
JUGA RIN// NAH
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
40
dtk
221
MAKANYA BUAT
GOWERS YANG PADA
PENASARAN JUGA
KAYA RINI/ GUA
SENDIRI JUGA
PENASARAN
(TERTAWA) MENDING
IKUTIN AJA
PERJALANAN KITA
KALI INI/ DALAM
EPISODE
ARDI/RINI:
‘DISCOVER THE
BEAUTIFUL PACITAN’
RINI: SO?
ARDI: GO EXPLORE?
ARDI/RINI: LETS
GOOO
COMBREAK
3 Rubr
ik 1
Ext Stock
shot
(VO)
RINI : NAH KALI INI
KALI INI KITAUDAH
SAMPAI DI SALAH
SATU PANTAI YANG
TERKENAL
DENGANOMBAKNYA,
KATANYA SIH
PANTAI INI MENJADI
TEMPAT FAVORITE
UNTUK
BERSELANCAR NIH
GOWERS.
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
15
dtk
4 Rubr
ik 1
Ext Mls/Still ARDI: OH HAII
GOWERS!//
RINI: HALO GOWERS!
SAMPAI LUPA BUAT
NYAPA KALIAN
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
40
dtk
222
SEMUA YA DI/
KEASIKAN SENDIRI
NIH KITA//
ARDI: (TERTAWA)
BENER BANGET/
MAAF BANGET NIH
GOWERS// BAY DE
WEY KITA LAGI ADA
DIMANA NIH RIN?
RINI: KITA LAGI ADA
DI PANTAI WATU
KARUNG NIH DI
ARDI: PANTAI WATU
KARUNG/ BENER
BANGET RIN. SEPERTI
YANG TADI DIBILANG
SAMA TEMEN GUE
RINI: TAPI TUNGGU
DULU DI/ KAYANYA
BAKALAN LEBIH
SERU KALAU KITA
TURUN KE BAWAH
DEH DI// BIAR BISA
MENIKMATI PASIR
PUTIH DAN JUGA
DEBURAN
OMBAKNYA//
ARDI: HMM
SEPERTINYA IDE
BAGUS/ YUK TURUN//
RGB
Curvers
4 Rubr
ik 1
Ext MS/LS RINI: NAH LO TAU GA
SIH DI/ KALAU
PANTAI WATU
KARUNG INI/
TERKENAL DENGAN
SURFINGNYA/
SAMPAI KE
MANCANEGARA
LOH//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
53
dtk
223
ARDI: OHYA?/ SAMPAI
MANCANGERA RIN?/
TAPI KATANYA/
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU
RIN UNTUK PARA
WISATAWAN
DOMESTIK//
RINI: EITS/ JANGAN
SALAH DI/ MESKIPUN
PANTAI INI MASIH
TERBILANG BARU//
DENGAN PANORAMA
OMBAK DAN
HAMPARAN PASIR
PUTIHNYA/ PANTAI
WATU KARUNG INI
LANGSUNG
TERKENAL HINGGA
KE MANCANEGARA
DI//
ARDI: GA HERAN SIH
YA RIN/ KARNA
MEMANG PASIRNYA
MASIH PUTIH
BANGET/ DAN YANG
PALING PENTING
OMBAKNYA/ WAH
GOKIL SIH// GUA
RASANYA MAU
LANGSUNG
NYEMPLUNG AJA
BUAT BERENANG//
224
5 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI: NAH GOWERS
TAU GAK SIH KALAU
OMBAK DI PANTAI
WATU KARUNG INI/
DI SEBUT-SEBUT
SEBAGAI SATU DARI
LIMA OMBAK
TERBAIK DI DUNIA//
KARNA OMBAKNYA
YANG BISA
MENCAPAI HINGGA 4
METER LOH//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
14
dtk
ARDI: SOO BUAT
GOWERS SEMUA
YANG SUKA
BERSELANCAR/
KALIAN HARUS
BANGET DATENG
KESINI UNTUK
COBAIN SENDIRI
OMBAKNYA YA RIN
YA//
RINI: HARUS BANGET
DONG PASTINYA//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
10
dtk
6 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI: NAH GOWERS!/
SEKARANG KITA
LAGI ADA DI
PERJALANAN
MENUJU/ SUNGAI
MARON//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
7 dtk
225
7 Rubr
ik 1
ext Stocksh
ot
(VO)
ARDI : BAY DE WEY
UNTUK SAMPAI KE
SUNGAI MARON INI/
KALIAN HARUS
MENEMPUH JARAK
SEKITAR EMPAT
PULUH METER/ DARI
KOTA NIH GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutiing Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
10
dtk
8 Rubr
ik 1
ext MS/LS
ARDI: HALO
GOWERS!/ SEKARANG
KITA UDAH ADA DI
LOKASI
SELANJUTNYA/
DIMANA RIN?//
RINI: DI SUNGAI
MARON//
Natural/B
acksound
Cutiing Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
10
dtk
9 Rubr
ik 1
ext MS/LS
ARDI:LANGSUNG AJA
NIH GOWERS/ GUA
SAMA RINI UDAH
DAPET TIKET UNTUK
SEWA PERAHU NYA//
RINI: LETS GOO// GUA
UDAH GA SABAR
MAU MENIKMATI
KEINDAHAN SUNGAI
MARON//
ARDI: LETS GO LETS
GOO//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
18
dtk
226
10 Rubr
ik 1
ext Stocksh
ot
(VO)
KALIAN TAU GA SI
GOWERS SUNGAI
MAROON INI SERING
DI SEBUT-SEBUT
SEBAGAI SUNGAI
AMAZON NYA
INDONESIA LOH
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
8 dtk
11 Rubr
ik 1
ext Stocksh
ot
(VO)
ARDI:DAN UNUK
MENUKMATI SUNGAI
MAROON INI KALIAN
BISA MENYEWA
PERAHU YANG AKAN
MENGELILINGI
SUNGAI MARON.
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
10
dtk
12 Rubr
ik 1
ext MS
RINI: BUAT PARA
GOWERS YANG SUKA
MENIKMATI
PEMANDANGAN/
DENGAN SUASANA
YANG SEJUK/ DAN
MENENANGKAN/
SUNGAI MARON INI
PAS BANGET NIH
BUAT MENJADI
SALAH SATU
DESTINASI LIBURAN
KALIAN NANTI
GOWERS//
ARDI: TAPI GUA
SARANIN KALAU
KALIAN MAU BENER-
BENER MAKSIMAL
MENIKMATI
KEINDAHAN SUNGAI
MARON INI/ KALIAN
HARUS DATENG DI
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
40
dtk
227
SAAT MUSIM
KEMARAU// KARNA
AIRNYA BAKALAN
BENER-BENER
BERWARNA JERNIH
KEBIRUAN//
RINI: BETUL BANGET
TUH/ KARNA KALAU
KALIAN DATANG
13SAAT MUSIM
HUJAN/ AIRNYA
BAKALAN
BERWARNA
KECOKLATAN/
AKIBAT LUAPAN
AIRNYA//
ARDI: NAH BAGIAN
TERDALAM DI
SUNGAI MARON INI /
TEPAT BANGET
BERADA DI
BELAKANG TEMPAT
AYUNAN INI YA PAK
BENAR? SO
GOEXPLORE,LET’S
GO!!!
13 Rubr
ik 1
Ext MS/LS SEKARANG KITA
UDAH ADA DI PANTAI
KLAYAR
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
6 dtk
14 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI : KALO KALIAN
INGIN MENIKMATI
PANTAI KLYAR
KALIAN HARUS
MENYIAPKAN UANG
SEBESAR SERATUS
RIBU RUPIAH
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
9 dtk
228
15 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
ARDI: TIKET NASUK
KE PANTAI INI DI
HARGAI LIMA RIBU
RUPIAH
PERORANGNYA
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
8 dtk
16 Rubr
ik 1
Ext MS/LS ARDI: NAH/ GA
LENGKAP RASANYA
KE PANTAI KLAYAR/
KALAU KALIAN GA
MENIKMATINYA
MENGGUNAKAN ATV/
YANG MENJADI CIRI
KHAS PANTAI INI//
RINI: BETUL BANGET
GOWERS PASTI
KALIAN PADA
PENASAN KAN SAMA
KESERUAN KITA
MENIKMATI PANTAI
KLYAR DENGAN
MENGGUNAKAN ATV/
MAKANNYA
14IKUTINKITA TERUS
YA/ LETS GO//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
20
dtk
17 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI: NAH/ GA
LENGKAP RASANYA
KE PANTAI KLAYAR/
KALAU KALIAN GA
MENIKMATINYA
MENGGUNAKAN ATV/
YANG MENJADI CIRI
KHAS PANTAI INI//
GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
10
dtk
229
18 Rubr
ik 1
Ext Ms RINI: YANG SPESIAL
DARI PANTAI
KLAYAR INI ADALAH
PANTAI INI MEMILIKI
SERULING
SAMUDERA LOH
GOWERS//
ARDI: SERULING
SAMUDERANYA
PANTAI INI SENDIRI/
BERADA DI SISI KIRI
PANTAI GOWERS//
RINI: NAH PASTI
GOWERS DIRUMAH
PADA PENASARAN
KAN SEPERTI APA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU?//
ARDI: SEKARANG
GUA SAMA RINI MAU
MENUJU SUNGAI
SAMUDERA ITU NIH
GOWERS//
RINI: LETS GO
GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
15
dtk
19 Rubr
ik 1
Ext MS
RINI: UNTUK
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERANYA/
KITA HARUS MENAIKI
KARANG-KARANG
INI/ DAN MELEWATI
BATU SPHINX NYA
GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
9 dtk
230
20 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI: GOWERS!/
KALIAN TAU GAK
SIH/ KENAPA
TEMPAT INI BISA DI
NAMAKAN SERULING
SAMUDERA?//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
8 dtk
21 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
ARDI: DINAMAKAN
SERULING
SAMUDERA/ KARNA/
KARANG-
KARANGNYA INI
MENGELUARKAN
SUARA MENYERUPAI
SUARA SERULING NIH
GOWERS!/
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
9 dtk
22 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI: KETIKA OMBAK
DATANG/ DARI
CELAH-CELAH KECIL
KARANG INI/
MENYEMBURKAN
AIR/ YANG BISA
MENCAPAI HINGGA
KETINGGAL 10
METER LOH
GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
9 dtk
23 Rubr
ik 1
Ext Stocksh
ot
(VO)
ARDI: DINAMAKAN
BATU SPHINGS/
KARNA BATU BESAR
INI MENYERUPAI
SPINGS YANG ADA DI
MESIR//
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
8 dtk
231
24 Rubr
ik 1
Ext MS/LS RINI: GOWERS!/ JADI
DISINI NIH/
LETAKNYA
SERULING
SAMUDERA ITU/
ARDI: NANTI KALAU
ADA OMBAK/ AKAN
ADA AIR YANG
MENYEMBUR DARI
CELAH-CELAH
KARANG INI/ DAN
MENGHASILKAN
BUNYI YANG
MENYERUPAI SUARA
SERULING//
RINI: NAH/ KALIAN
BISA DENGER SUARA
SERULINGNYA?// (AIR
MENYEMBUR
KEATAS)
ARDI: SERU JUGA YA/
NUNGGUIN ADA
OMBAK DULU BARU
BISA DENGER SUARA
SERULINGNYA?
(TERTAWA)
RINI: TAPI GA AKAN
KERASA SIH DI
NUNGGUNYA/ KARNA
OMBKANYA GEDE-
GEDE BANGET/ DAN
ADA TERUS GA
BERHENTI-
BERHENTI///
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
40
dtk
25 Rubr
ik 1
Ext MS/LS RINI: GIMANA NIH
GOWERS? KEREN
BANGET KAN KOTA
KELAHIRAN
MANTAN PRESIDEN
SBY KITA INI?/
ARDI: DIA AWAL GUA
UDAH
Natural/B
acksound
Cutting Lument
ri
Colour,
RGB
Curvers
40
dtk
232
NGOMONGKAN/
BAHWA KOTA
PACITAN INI
TERKENAL DENGAN
SERIBU SATU
GOA/RINI: IYA GUA
INGET BANGET TUH
TAPI BY THE WAY
GUA BELUM TAU TUH
GOA NYA DI// ARDI:
NAH/ MAKNNYA GA
AFDOL KALO KITA
KEPACITAN GA
NGUNJUNGIN GOA
NYA NIH GOWERS
RINI: SETUJU SIH/
TAPI KITA HARUS
DATENGIN SERIBU
SATU GOANYA GITU
DI// ARDI:YA ENGGA
SEMUA NYA SIH/
POKONYA KITA
AKAN DATENGIN
GOA YANG
TERKENAL DI
PACITAN//
MAKANNYA JANGAN
KEMANA MANA
TETEP IKUTIN TERUS
PERJALANAN KITA
KALI INI DI GO
EXPLORE LEST’S
GO!!!
COMBREAK
26 Rubi
k 2
Ext LS
RINI: EH KITA
DIMANA NIH DI?//
ARDI: KITA UDAH
SAMPAI DI GOA
GONG!/ GOA YANG
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
30 dtk
233
PALING TERKENAL DI
KOTA PACITAN/
LANGSUNG AJA YUK
KITA MASUK
GOWERS//
27 Rubr
ik 2
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI :GOWERS
KALIAN PASTI
PENASARAN KAN
DIMANA LETAK
GOANYA//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
15 dtk
28 Rubr
ik 2
Ext Stocksh
ot
(VO)
ARDI: NAH UNTUK
KESANA KALIAN
HARUS MENAIKI
ANAK TANGGA YANG
LUMAYAN BANYAK
NIH ANAK
TANGGANYA//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
15 dtk
29
Rubr
ik 2
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI: UNTUNGNYA
PEMANDANGAN
DISINI INDAH
BANGET JADI BISA
SAMBIL MENIKMATI
PEMANDANGANNYA
YA DI
ARDI: SETUJU
BANGET RIN
Natural/B
acksound
Cutting
Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
10 dtk
30 Rubr
ik 2
Ext LS
ARDI: SO GOWERS/
KITA UDAH SAMPE
DIDEPAN GOA NYA/
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
9 dtk
234
DAN LANGSUNG AJA
KITA MASUK//
Curve
rs
31 Rubr
ik 2
Int Stocksh
ot
(VO)
RINI: MEMASUKI GOA
GONG/ KALIAN AKAN
DI SAMBUT DENGAN
FORMASI STALAKMIT
DAN STALAKTIT
YANG SANGAT
INDAH//
Natural/B
acksound
Cutiing Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
32
Rubr
ik 2
Int Stocksh
ot
(VO)
ARDI: DIBANTU
DENGAN
PENERANGAN YANG
CUKUP/ KALIAN BISA
MASUK LEBIH
DALAM/ DAN
MENYUSURI LORONG
GOA SEPANJANG DUA
RATUS LIMA PULUH
ENAM METER INI
GOWERS/
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
33 Rubr
ik 2
Int Stocksh
ot
(VO)
RINI: DI UJUNG
LORONG/ KALIAN
BISA MENEMUKAN
ALASAN KENAPA
GOA GONG INI/ DI
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
235
SEBUT SEBAGAI GOA
TERINDAH SE-ASIA
TENGGARA!/
34 Rubti
k 2
Int Stocksh
ot
(VO)
RINI: STLAKTIT DAN
STALAKMIT/ DENGAN
ANEKA BENTUK DAN
UKURAN/ MENGHIASI
SELURUH RUANGAN
GOA INI DENGAN
SANGAAT INDAH//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
35 Rubr
ik
Int Stocksh
ot
(VO)
ARDI: BEBERAPA DI
ANTARANYA
BAHKAN
SAMPAI DI BERI
NAMA LOH GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
7 dtk
36 Rubr
ik 2
Int Stocksh
ot
(VO)
RINI: KARNA
KEINDAHAN
STALAKTIT DAN
STALAMITNYA INI
LAH/ GOA GONG
MENJADI GOA YANG
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
236
PALING TERKENAL DI
KOTA PACITAN//
37 Rubr
ik 2
Int Stocksh
ot
(VO)
ARDI: DAN JUGA
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
13 dtk
YANG PALING
MENDAPAT
PERHATIAN DAN
PEMERINTAH/
MAKANYA GA HERAN
KALAU DI
DALEMNYA/ ADA
BANYAK BANGET
LAMPU YANG
MEMBANTU
MEMBUAT GOA INI
JADI MAKIN INDAH
GOWERS//
38 Rubr
ik 2
Ext MS/LS ARDI: GIMANA
GOWERS?/ INDAH
BANGET KAN GOA
NYA?//
RINI: LAMPU WARNA-
WARNINYA BENER-
BENER NAMBAH
KESAN INDAHNYA
BANGET SIH DI/
PADAHAL YANG ADA
DI BAYANGAN GUE/
GOA ITU SEMPIT DAN
GELAP GITU//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
1 mnt
237
ARDI: ITU GA
BERLAKU DI GOA INI
RIN/ BAY DE WEY..
GUE KAYANYA
MULAI NGERASA
LAPER DEH RIN//
RINI: NAH! KALAU
TADI LO BILANG GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA DATENGIN
SALAH SATU GOA
NYA?/ SEKARANG
GUA JUGA MAU
BILANG/ KALAU GA
AFDOL KE PACITAN
KALAU GA NYOBAIN
NASI TIWULNYA NIH
DI//
ARDI: NASI TIWUL/
APATUH NASI
TIWUL?//
RINI: NASI TIWUL ITU
ADALAH NASI YANG
MEMILIKI BAHAN
DASAR DARI GAPLEK/
ATAU SINGKONG DI?//
ARDI: MAKAN NASI?/
TAPI PAKE
SINGKONG?/ GIMANA
TUH RASANYA?//
RINI: BINGUNG KAN
LO?/
NAH! GOWERS
DIRUMAH JUGA PASTI
PADA PENASARAN
KAN? MAKANYA
TETEP SAKSIKAN
KITA DI GO EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS
GOOO
238
COMBREAK
39 Rubr
ik 3
Ext MS/LS RINI: GOWERS!/ KITA
UDAH SAMPAI NIH DI
DEPAN WARUNG BU
GANDOS!/ KATANYA
SIH NASI TIWULNYA
BU GANDOS INI
PALING TERKENAL DI
PACITAN!//
ARDI: AYO
LANGSUNG MASUK
AJA DEH/ GUA UDAH
LAPER BANGET NIH
RINI: EH DI/
TUNGGUIN DONGG/
GA SABAR BANGET
SIH//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
10 dtk
40 Rubr
ik 3
Int MS/LS
ARDI: NAH GOWERS
SEKARANG NASI
TIWULNYA UDAH
DATENG NIH/
LANGSUNG KITA
CICIPIN AJA YUK
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
8 dtk
41 Rubr
ik 3
Int Stocksh
ot
(VO)
NAH SEBAGAI
PELENGKAP
BIASANYA NASI
TIWUL INI DI
LENGKAPI DENGAN
URAP/ SAMBAL DAN
JUGA BEBERAPA
JENIS IKAN LAUT NIH
GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
239
42 Rubr
ik 3
Int Stocksh
ot
(VO)
ARDI: SALAH SATU
HAL YANG MEMBUAT
BANYAK ORANG
KEMBALI KE LOKASI
INI ADALAH/
KESEGARAN DARI
IKAN YANG DI
SAJIKAN//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
43 Rubr
ik 3
Int MS/LS ARDI: HADUUH
KENYANG JUGA YA
RIN/ MESKIPUN
KELIHATANNYA
PORSINYA SEDIKIT//
RINI: KAYANYA
SINGKONGNYA BIKIN
JADI KENYANG DEH
DI//
ARDI: BENER JUGA
SIH/ KARNA KAN
KITA MAKAN DUA
KARBOHIDRAT
SEKALIGUS NIH/
UDAH NASI/
DITAMBAH
SINGKONG JUGA//
RINI: BENER
BANGET!//
NGOMONG-
NGOMONG NIH
GOWERS!/ KALAU
KALIAN MERHATIIN
DARI TADI GUE LAGI
PAKE BAJU BATIK
KHAS PACITAN NIH!//
ARDI: BENER BANGET
RIN/ BATIK PACE
NAMANYA!/ MAU
TAU GIMANA
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
30 dtk
240
KESERUAN
PEMBUATAN BATIK
PACE INI?/
ARDI: HABIS INI KITA
DATENGIN TEMPAT
PEMBUATAN BATIK
PACE INI/ TAPI
SETELAH KITA
HABISIN MAKANAN
INI YA GOWERS
HEHE//
45 Rubr
ik 3
ext MS/LS
ARDI: SELAIN
TERKENAL DENGAN
PANTAINYA YANG
INDAH/ DAN JUGA
BANYAK NYA GOA/
PACITAN DI KENAL
DENGAN BATIKNYA//
RINI: BATIK PACE!
BATIK INI
MERUPAKAN SIMBOL
KULTUR DARI KOTA
PACITAN//
ARDI: SEPERTI APA
PEMBUATAN
LANGSUNG DARI
BATIK PACE INI?/
?/ YUK KITA LIAT
SAMA-SAMA//
RINI: LETS GO
GOWERS//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
20 dtk
46 Rubr
ik 3
Ext Stocksh
ot
(VO)
RINI: KONON/ PACE
ADALAH OBAT
SEGALA PENYAKIT/
BENTUKNYA BIASA
SAJA/ TAPI
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
10 dtk
241
KHASIATNYA
SANGAT LUAR
BIASA//
47 Rubr
ik 3
Ext Stocksh
ot
(VO)
ARDI: SEPERTI
NAMANYA/ BATIK
PACE JUGA
TERKESAN
SEDERHANA//
MOTIFNYA DI
DOMINASI DENGAN
GAMBAR BUAH
PACE//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
15 dtk
48 Rubr
uk 3
ext MS RINI: NAH GOWERS
KALIAN TAU GAKSI
KALO BUAH PACE ITU
ADALAH BUAH
MENGKUDU/ NAH
SEKARANG ARDI
LAGI NYOBA BUAT
NIH GOWERS
HARUS EKSTRA
TELITI DAN SABAR
SAAT MEMBUAT
BATIK TULIS INI
GOWERS HIHI//
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
49 Rubr
ik 3
Ext MS RINI:NAH GOWERS
JADI YANG
DIMAKSUD DENGAN
PACEADALAH BUAH
MENGKUDU ARDI:
GAMBAR DARI
MENGKUDU INI YANG
MANJADI CIRI KHAS
DARI BATIK INI
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
9 dtk
242
50 Rubr
ik 3
Ext MS/LS ARDI: SO GOWERS!/
GIMANA NIH
SETELAH MENGIKUTI
PERJALANAN KITA DI
KOTA PACITAN?//
RINI: SERU BANGET
KAN PASTINYA?/ GA
HERAN DEH KENAPA
BANYAK BANGET
ORANG YANG MAU
MENGUNJUNGI KOTA
INI//
ARDI: BETUL BANGET
RIN/ NAH TADI KAN
KITA UDAH KELILING
– KELILING KOTA
PACITAN NIH RIN//
UDAH KEMANA AJA
KITA TADI? RINI: KE
PANTAI WATU
KARUNG/ YANG
PANTAINYA BENER –
BENER CANTIK
BANGET//
ARDI: TERUS ADA
PANTAI KLAYAR/
YANG YANG
TERKENAL SAMA
SERULING
SAMUDERANYA//
RINI: TERUS JUGA
ADA SUNGAI
AMAZONNYA PULAU
JAWA? SUNGAI
MARON
ARDI: SUNGAI
MARON BENER
BANGET// NAH
KALAU DISURUH
MILIH/ KIRA KIRA
YANG MANA NIH
Natural/B
acksound
Cutting Lume
ntri
Colou
r,
RGB
Curve
rs
1 mnt
243
TEMPAT FAVORITE
LO SEJAUH INI?//
RINI: GUA SIH
MEMILIH PANTAI
WATU KARUNG DI/
KARNA BERASA
KAYA PANTAI
PRIBADI GITU/ SEPI
BANGET DAN MASIH
BERSIH BANGET GITU
KAN PANTAINYA//
ARDI: KALAU GUA
SIH MEMILIH PANTAI
KLAYAR NIH RIN/
KARNA BISA
MENIKMATI
PANTAINYA SAMBIL
NAIK ATV/ DAN
SERULING
SAMUDERANYA
PASTINYA//
RINI: ADUH UDAH
DEH DI/ KALAU
DITANYA/ YANG ADA
BISA-BISA LO
SEBUTIN SEMUA NIH
SATU-SATU//
ARDI: SO GOWERS GA
KERASA KITA UDAH
NGAJAK KALIAN
SERU-SERUAN
DIKOTA PACITAN!
TAPI SAYANG
BANGET KITA UDAH
HARUS PAMIT UNDUR
DIRI//
RINI: TAPI GAUSAH
SEDIH/ KARNA KITA
BAKALAN TERUS
AJAK KALIAN SERU-
SERUAN DI KOTA
KOTA LAINNYA/ DI
NEGERI KITA
244
TERCINTA/
INDONESIA//
ARDI: SO GOWERS/
GUA ARDI PAMIT//
RINI: DAN GUA RINI/
PAMIT UNDUR DIRI//
ARDI: TETAP
SAKSIKAN TERUS
KITA DI GO EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS GOO
3.5.8.3 Logging Picture
LOGGING PICTURE
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA
INFORMATIKA
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar kusuma
Judul Acara : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 30 menit Editor : Konita Nabila
Tabel III.15
No Logging Time Video Audio Rema
rk
245
1 00:00:00:00-:00:00:05 Bars and Tune Tune -
2 00:00:00:00-:00:00:10 Program ID - -
3 00:00:00:00-:00:00:15 Logo Bsi - -
4 00:00:00:15-:00:00:20 Universal Counting
Leader
Tone -
OPENING
5 00:00:00:20-:00:00:42 Establist Voice Over -
6 00:00:00:42-:00:01:32 Host Dialog -
8 00:00:01:32-:00:02:21 Bumper In Program Instrumen -
RUBRIK 1
9 00:00:02:21-:00:02:34 Establis Vooice
Over
-
10 00:00:02:34-:00:03:15 Host Dialog -
11 00:00:03:15-:00:04:03 Establist Voice Over -
12 00:00:04:03-:00:05:05 Host Dialog -
13 00:00:05:05-:00:05:55 Establist Voice over -
14 00:00:05:55-:00:06:10 Host Dialog -
15 00:00:06:10-:00:06:23 Establis Instrumen -
16 00:00:06:23-:00:06:42 Host Dialog -
17 00:00:06:42-:00:07:19 Establis Instrument -
18 00:00:07:19-:00:08:32 Establis Voice Over -
9 00:00:08:32-:00:08:38 Host Dialog -
10 00:00:08:38-:00:08:46 Establis Instriment -
246
11 00:00:08:46-:00:08:52 Host Dialog -
12 00:00:08:52-:00:08:59 Establis Instrument -
13 00:00:08:59-:00:09:00 Host Dialog -
14 00:00:09:00-:00:09:32 Establis Instrumen -
15 00:00:09:32-:00:09:45 Establist Instrumen -
16 00:00:09:45-:00:10:02 Establist Voice Over -
17 00:00:10:02-:00:10:28 Host Dialog -
18 00:00:10:28-:00:10:42 Establist Instrument -
19 00:00:10:42-:00:11:16 Host Dialog -
20 00:00:11:16-:00:11:20 Establist Voice Over -
21 00:00:11:20-:00:12:34 Host Instrument -
22 00:00:12:34-:00:12:52 Establist Voice Over -
23 00:00:12:52-:00:13:43 Host Dialog -
RUBRIK 2
26 00:00:13:43-:00:13:53 Bumper in isntrumen -
27 00:00:13:53-:00:13:58 Iklan - -
28 00:00:13:58-:00:14:08 Bumper In Instrument
29 00:00:14:08-:00:14:16 Establist Instrument -
30 00:00:14:16-:00:14:32 Host Dialog -
31 00:00:14:32-:00:14:36 Establist Instrument -
32 00:00:14:36-:00:14:48 Establist Voice Over -
33 00:00:14:48-:00:15:09 Establist Instrument -
34 00:00:15:09-:00:15:28 Host Dialog -
247
35 00:00:15:28-:00:15:32 Establist Instrument -
36 00:00:15:32-:00:16:08 Establist Voice Over -
37 00:00:16:08-:00:16:24 Etablist Isntrument -
38 00:00:16:24-:00:16:58 Establist Voice Over -
39 00:00:16:58-:00:17:01 Establist Intrument -
40 00:00:17:01-:00:18:07 Host Dialog -
RUBRIK 3
41 00:00:18:07-:00:18:11 Bumper In Instrumen -
42 00:00:18:11-:00:18:16 Iklan - -
43 00:00:18:16-:00:18:26 Bumer In Instrumen -
44 00:00:18:26-:00:18:53 Host Dialog -
45 00:00:18:53-:00:19:03 Establist Instrument -
46 00:00:19:03-:00:19:41 Host Dialog -
47 00:00:19:41-:00:19:53 Establist Voice Over -
48 00:00:19:53-:00:20:05 etablist Isntrument -
49 00:00:20:05-:00:20:11 Establist Voice Over -
50 00:00:20:11-:00:20:26 Host Dialog -
51 00:00:20:26-:00:20:03 Host Dialog -
52 00:00:20:03-:00:20:22 Establish Voice Over -
53 00:00:20:22-:00:23:03 Host Dialog
54 00:00:23:03-:00:23:23 Establish Isntrument -
55 00:00:23:23-:00:23:42 Host Dialog -
54 00:00:23:42-:00:23:48 Establish Isntrument -
248
55 00:00:23:42-:00:24:32 Host Dialog -
56 00:00:24:32-:00:25:05 Credittille Instrument -
57 00:00:25:05-00:25:10 Copyright - -
58 00:00:25:10-00:25:55 Cv Instrument -
59 00:00:25:55-00:26:49 Behind the scene Instrument -
3.5.8.4 Peroses Pembuatan ID Program
1. Bars and tone
Gambar III.3
2. ID Program
Gambar III.4
249
3. Logo BSI
Gambar III.5
4. Counting Leader
Gambar III.6
5. Pengenalan Rubrik
Gambar III.7
250
6. Bumper
Gambar III.8
7. Isi Konten
Gambar III.9
8. CreditTitle
251
Gambar III.10
9. Copy Right
Gambar III.11
3.5.8.5 Spesifikasi Alat
A. Hardware
Gambar III.12
Layar TFT LCD dengan LED backlight 14 inci resolusi 1366 x 768 piksel, Anti-
glare
Prosesor AMD APU A9-9425 dual-core 3,1GHz dengan Turbo Core 3,7GHz
Chipset AMD
252
Grafis AMD Radeon R5 Graphics
Memori RAM 4GB DDR4-2133MHz, upgradeable max 8GB
Storage hard disk 1TB 5400rpm
Konektifitas WiFi, Bluetooth, Port USB 3.0, port USB 2.0, Port HDMI, card
reader, DVD-RW
Audio 2 x 1,5W stereo speaker
Kamera depan tersedia
Baterai 2 Cell 30WHr, daya tahan hingga 4 jam pemakaian normal
Sistem Operasi Microsoft Windows 10 Home x64 asli
Dimensi 338.3 x 249.9 x 22.7 mm berat 2,1 kg
Warna Onyx Black, Blue, dan Platinum Grey
D. Sofware
a. Video : Adobe Premiere Pro CC 2017
b. Audio/Sound : Cubase
c. Grafis : Adobe PhotoShop CS3
253
3.6 Proses Kerja Penata Suara
Penata suara adalah seseorang yang biasa mengontrol dan betanggung jawab
atas pengambilan dan pemilihan suara pada saat proses produksi. Pengatur suara dalam
sebuah program acara di tentukan oleh seorang penata suara. Pada produksi tugas akhir
ini, penulis berkesempatan menjadi seorang penata suara dalam produksi non-drama
magazine show GO EXPLORE
Menurut (Latief & Utud, 2015) “Penata suara adalah petugas yang
mengoperasikan peralatan audio di studio maupun diluar studio. Bertanggung jawab
atas pelaksanaan seluruh pengoperasian peralatan audio, baik sifatnya analog maupun
digital yang digunakan di lokasi shooting.
Seorang penata suara harus mempunyai pengetahuan tentang berbagai
karakteristik jenis-jenis fasilitas audio khususnya pada penggunaannya, misalnya
berbagai jenis microphone. Pentingnya pengetahuan tentang jenis-jenis michrophone
ini bukan spesifikasinya. Juga mengetahui apa yang disebut boom microphone, hand
microphone, lavaliere dan wireless microphone.
Pada saat persiapan produksi, seorang penata suara menyiapkan,menempatkan,
dan mengintalasi system audio. Bertanggung jawab kepada seluruh suara,musik,bunyi
atau efek audio. Seorang penata suara biasanya adalah orang yang sudah mengikuti
pendidikan dan pelatihan, namun banyak yang mahir karena pengalaman dan
menekuni bidang audio tersebut.
Menurut (Purba, 2013) “Merekam suara adalah salah satu usaha atau kegiatan
menangkap informasi yang berupa suara dan menyimpan informasi itu pada suatu
254
sarana penyimpanan yang sebaik-baiknya dengan maksud informasi suara itu dapat
kita perdengarkan kembali untuk suatu tujuan tertentu.
Ketika shooting berlangsung penulis menggunakan clip on selama produksi.
Alasan penulis menggunakan clip on yaitu karena dapat menangkap suara demngan
jelas. Suara noise masuk tapi tidak terlalu jelas melainkan cenderung suara host yang
masuk dari pada suara di sekitar, tergantung mengatur sensitive pada clip onnya.
Fungsi penata suara dalam program non-drama adalah untuk membuat
penonton terbawa suasana dan tidak mononton, telinga audience akan semakin
dimanjakan dengan penataan suara yang baik. Penulis juga berusaha menghasilkan
audio visual dengan baik dan tepat untuk di dengar, karena dalam program ini
dibutuhkan backsound dan scoringan yang menyesuaikan tema program tersebut.
Menurut (Kusumawati, Dkk, 2017) menyimpulkan bahwa:
Program televisi mengandung dua unsur penting yaitu gambar dan suara.
Kedua komponen ini harus seimbang dan menjadi kesatuan yang tidak bias
dipisahkan, Audio berati “suara” atau “reproduksi suara”. Dalam ilmu
fisika,suara adalah bentuk energi akustik. Secara khusus,mengacu pada rentang
frekuensi yang dapat dideteksi oleh telinga manusia sehingga 20Hz sampai
20kHz. Frekuensi 20Hz merupakan nada tertinggi yang kita bisa dengar.
Spesialis audio dalam kegiatan produksi bertanggung jawab terhadap porsi
suara termasuk bunyi-bunyi musik. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas suara
penulis menambahkan elemen-elemen untuk prerecording seperti musik dan
mengubah porsi-porsi tertentu untuk menghasilkan kualitas audio tersebut
Pengaturan suara dalam sebuah program acara ditentukan oleh seorang penata
suara. Penata suara adalah yang bertanggung jawab terhadap kualitas audio secara
keseluruhan selama proses produksi berlangsung.
255
Menurut Achkina dan Suwandi dalam (Kusumawati dkk, 2017) menyimpulkan
bahwa “Audio engirneer/sound supervisor,audio operator adalah orang yang
bertanggung jawab soal teknik dan artistik tata suara, kontrol audio level, balance,
serta kualitas semua aspek penyuaraan baik pada saat pada saat rehealser, live ataupun
tapping, maupun pada saat pasca produksi.
Peran penata suara sangat penting dalam menunjang sebuah program yang
bersifat audio-visual. maka dari itu penata suara dituntut untuk menghasilkan
audidibutuhkan dalam memotong atau mengatur tinggi rendahnya suara-suara hasil
rekaman agar tidak merusak kualitas audio tersebut.
3.6.1 Pra Produksi
Pada awal pra produksi penulis dan tim terlebih dahulu menentukan tema yang
akan dijadikan karya non-drama tugas akhir. penulis dan tim ber diskusi dan
menyatukan ide-ide apoa saja, lalu semua tim sepakat membuat format acara yaitu
non-drama magazine show yang berjudul GO EXPLORE
Lalu sebulan sebelum produksi di mulai penulis dan tim mengadakan survei ke
beberapa lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana pada saat shooting nanti,
penulis mendata apa saja peralatan teknis seperti zoom,sennheiser,microphone dan
kelengkapan lainnya yang akan dibutuhkan pada saat produksi
Saat pengambilan alat penata suara mengecek alat yang akan digunakan
dengan detail sekali agar tidak terjadinya hal hal yang tidak dinginkan pada saat
produksi terlebih penting karna lokasi shooting yang lumayan jauh.
256
Menurut (Latief & Utud, 2015) “Bertanggung jawab terhadap porsi suara
termasuk bunyi-bunyian musik dll, Selama produksi berlangsung ia mengatur level
suara dan memberikan isyarat untuk melakukan rekaman”
Tidak hanya itu penulis juga memilih dan mencatatat beberapa refrensi
backsound dan scoringan apa saja yang tepat dengan menyesuaikan konsep program
magazine show yang berjudul GO EXPLORE
Pemahaman Naskah
Setelah naskah sudah disetujui oleh produser , semua tim mendiskusikan
konsep-konsep apa saja yang di inginkan dan dibutuhkan oleh sutradara untuk segi
pengambilan gambar,pencahayaan,tata artistik,pengambilan suara dan editing.
Membuat Daftar Peralatan
Setelah mengetahui apa saja peralatan yang dibutuhkan dalam produksi nanti,
maka penulis mendata apa saja yang dibutuhkan dan meminimalis kesalahan pada saat
produksi.
Membuat Tratment Audio
Penulis membuat perencanaan treatmen audio per-rubik sangatlah penting
sebelum memulai produksi. Memudahkan pengambilan suara apa saja yang
dibutuhkan agar menghindari kesalahan pada saat produksi.
257
Memahami Sistem Pengaturan Alat
Penulis harus mengerti sistem pengaturan alat yang dipakai agar memudahkan
proses produksi saat mengalami masalah atau hal-hal yang tidak diinginkan pada
pengaturan audio.
3.6.2 Produksi
Kemudian pada saat produksi, penulis mengecek kembali alat pada saat
beberpa menit sebelum di mulai agar pada saat berlangsung nya shooting tidak
membuang waktu, mengatur tinggi dan rendahnya audio yang akan di rekam, lalu
memasangkan clip on kepada para host, ketika sound tidak sesuai atau noise sebagai
penata suara yang baik segara menghapus rekaman yang tidak diperlukan dan meminta
host untuk mengulang kembali,penulis berkerja sama kepada sutradara dan camera
person untuk memastikan apakah perekaman suara tepat atau tidak, sesampainya di
tempat penginapan penulis dan host segera membuat voice over dan penulis tidak lupa
untuk mencatat nomer file agar mempermudah pada saat proses penyunting gambar
Menurut (Purba, 2013) “Suara yang jernih dan jelas, serta visualisasi yang
memikat bagi pandangan mata (cantik,tampan,unik) adalah syarat mutlak yang harus
dimiliki isi program, khususnya para pengisi acaranya.”
Mengingat lokasi shooting dilakukan tempat terbuka atau outdor, penulis juga
sebagai penata suara melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menjaga peralatan yang berhubungan dengan pengambilan suara
2. Merapihkan dan memeriksa kembali peralatan setelah shooting dilakukan
258
3. Memastikan perekaman suara audio yang direkam sudah sesuai dengan
keinginan dan suara yang di hasilkan harus maksimal agar tidak terjadinya
noise sehingga memudahkan penyunting gambar
3.6.3 Pasca Produksi
Setelah melakukan proses produksi, maka masuk ke tahap terakhir yaitu pasca
produksi non-drama megazine show yang berjudul GO EXPLORE . Penulis langsung
melakukan rekaman voice over untuk melengkapi apa saja yang kurang
Lalu pada saat pasca produksi penulis mendampingi proses penyunting gambar
untuk mereview dan memastikan apakah terjadinya noise atau tidak, melihat catatan
yang telah dicatat penulis pada saat produksi apakah sesuai dengan gambar atau tidak
Mencocokan suara dan gambar apakah pas atau tidak, mengatur tinggi
rendahnya suara pada gambar, penulis segera membuat beberapa music backsound dan
scoringan apa saja yang pas untuk perkenalan rubik dan bumper lalu di masukan ke
dalam proses penyunting gambar, penulis menemani proses penyunting gambar
sampai dengan selesai.
Menurut (Kusumawati, Dkk, 2017) “Mixing adalah pencampuran atara gambar
dan suara. Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik juga sudah direkam lalu
dimasukan ke dalam pita hasil editing on line susuai dengan petunjuk yang ada di
dalam naskah penyunting gambar.
3.6.4 Peran Dan Tanggung Jawab
259
Menurut Lamintang (2013) “Audio Director atau Soundman adalah bagian yang
mempunya tanggung jawab atas segala penanggung jawab audio pada suatu rangkaian
produksi”
Penulis selaku penata suara harus paham aspek yang berhubangan dengan audio.
Dalam program non-drama magazine show GO EXPLORE Penulis harus menguasai
penggunaan alat- alat audio dan bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik
secara teknis maupun non teknis karna akan fatal jika penulis tidak mengetahui tentang
audio.
Di sini penulis bertanggung jawabakan hal-hal yang berhubungan dengan audio
seperti suara dan noise, musik efek suara dan lain-lain.
3.6.5 Kendala Produksi Dan Solusinya
Dalam produksi non-drama magazine show GO EXPLORE ini, ada beberapa
kendala-kendala baik dari segi teknis maupun non teknis, berikut seperti:
1. Kendalanya, pada shooting hari pertama di pinggiran pantai host
perempuan terjatuh di pinggiran pantai dan clip on ikut terjatuh
Solusinya, penulis berusaha menjemur di pinggiran pantai, hairdryer pada
saat sampai di tempat penginapan dan bahkan sampai dimasukin ke dalam
beras tetap tidak hidup, mati total,
Solusinya, jadi selama produksi hanya memakai 1 clip on,host harus
berdekatan dan suara salah satu host apabila yang dipakai clip on
perempuan suara host laki-laki harus lebih besar dan begitupun sebaliknya.
2. Kendalanya, terjadinya noise pada saat shooting di pantai
Solusinya, mengubah sencivity menjadi lebih tinggi agar suara meredup
dan tidak terjadinya noise
260
3. Kendalanya, pada saat proses penyunting gambar mencocokan
backsound dengan gambar
Solusinya, terus mencari sampai mendapatkan backsound yang pas
4. Kendalanya, pada saat shooting di rumah makan bu gandos tejadinya
noise motor dan mobil lewat karena tempat percis berada di pinggir jalan
Solusinya, menunggu jalanan sampai sepi lalu baru melanjutkan shooting
3.6.6 Proses penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada produksi kali ini penulis memegang jabatan sebagai penata suara dalam
produksi non-drama Megazine Show yang berjudul GO EXPLORE. Segala yang
berkaitan dengan suara merupakan tanggung jawab penulis. Setalah proses bedah
naskah bersama seluruh tim, penulis sebagai penata suara mendapat ide untuk mencari
efek-efek suara yang dapat memperkuat pengadeganan sehingga bisa membuat
penonton larut dan terbawa suasana serta menciptakan ilustrasi musik yang sesuai
dengan kebutuhan karya non-drama Megazine Show GO EXPLORE
b. Konsep Produksi
Pada produksi tugas akhir program non-drama ini, penulis berusaha melakukan
tugas penulis sebagai penata suara. Penulis harus tepat dalam pemasangan audio atau
clip on dan zoom h4n yang sebelumnya sudah di atur dengan tingkat sensitifnya agar
dapat terdengar dan terekam dengan baik agar tidak terjadinya noise. Penulis berkerja
sama dengan penyunting gambar dalam menentukan musik yang dipilih sesuai dengan
program acara serta merancang tata suara yang baik.
261
c. Konsep Teknis
Sebelum proses produksi dimulai penulis membuat konsep teknis berdasarkan
imajinasi dan permintaan sutradara Seluruh masalah audio baik itu secara
music, sound effect, atau backsound yang digunakan untuk memperkuat suasana
diserahkan kepada penulis. Penulis mengatur dan merancang suatu program yang akan
dibawakan disesuaikan dengan latar belakang musik yang akan mengiringinya.
Dalam program non-drama ini penata suara harus dipilih secara tepat
penggunaan alat apa saja yang harus dipakai agar tidak terjadinya noise dan sesuai
dengan keinginan. Penata suara mengatur dan merancang suatu program yang akan
dibawakan sesuai dengan latar belakang musik yang akan mengiringinya.
Selama proses produksi non-drama magazine show GO EXPLORE seluruh
audio yang terekam menggunakan ZOOM H4N,CLIP ON DAN SCHEINHEISER.
262
3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara
3.6.7.1 Konsep Penata Suara
3.6.7.2 Spesifikasi Audio
3.6.7.3 Laporan Penata Suara
263
3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara
Pada awal pra produksi penulis mendata apa saja peralatan teknis
microphone,mixer audio,dan kelengkapan lainnya yang dibutuhkan, saat pengambilan
alat penata suara mengecek alat yang akan digunakan agar tidak terjadinya hal hal yang
tidak dinginkan pada saat produksi, memilih beberapa backsound dan scoringan yang
tepat.melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana pada saat
shooting
Kemudian pada saat produksi penulis mengecek kembali alat pada saat 10
menit sebelum take, agar pada saat take tidak membuang waktu, mengatur tinggi
rendahnya audio yang akan di rekam, memasangkan clip on kepada para host, ketika
sound tidak sesuai atau noise penata suara segara menghapus rekaman yang tidak
diperlukan,mencatat nomer file agar mempermudah pada saat proses editor dan ketika
ada kendala clip on penulis harus lebih detail untuk bilang ke host agar jarak host
perempuan dengan host laki-laki harus selalu berdekatan, agar suara seimbang
Lalu pada saat pasca produksi penulis mendampingi proses editor untuk
mereview dan memastikan terjadinya noise atau tidak, melihat catatan yang telah
dicatat penulis pada saat produksi apakah sesuai atau tidak, mencocokan suara dan
gambar apakah pas atau tidak, mengatur tinggi rendahnya suara pada gambar, penulis
segera membuat beberapa music backsound dan scoringan apa saja yang pas untuk di
masukan ke dalam proses editor dan menemani proses editor sampai selesai.
264
3.6.7.1 Konsep Penata Suara
Penulis akan menggunakan instrument music-music untuk digunakan pada
potongan-potongan gambar. Dalam perekaman suara menggunakan Microphone
Lavarier dan Zoom H4N. Bertujuan untuk merekam suara host antara host dan juga
pada saat wawancara dengan narasumber, alasan kenapa memilih mic lavarier dan
zoom h4n adalah melihat dari sisi alatnya cukup memudahkan penata suara dalam
pengambilan audio dan V.O
3.6.7.2 Spesifikasi Audio
a. Zoom H4N
Gambar 3.1
Type : Digital voice recorder
Supported Digital Audio Standar : WAF, PCM , MP3
Included Accessories : Memory Card , USB , Microphone Clip
Battery : Rechargeable Battery
Sound Output Mode : Mono
265
Supported Bit Rate : 32 Bps
Built-in Display : LCD
Diagnosal Size : 1,9” m
Resolution : 128 x 64
Nominal Output Power : 400 Mw
Input Impedence : 8 ohm
b. Sennheiser Ew G4
Gambar 3.2
Type : Dynamic
Analog/Digital : Analog
Battery : 8 Hours
Signal/Noise : 110 Db (A-weighted)
266
Frequency Range :566-608 MHz (G band)
Mute Feature :Yes
Battery Type : 2 x AA
Frequency Response :80Hz-18kHz
Displays :LCD
Max SPL :154dB SPL
Microphone Included :Yes
Sensitivity : -18 s/d -31
Mute Mode : AF/ON/OFF
Dimensions :8.35" x 1.7" x 6.61"
Channel Selection :Auto/Manual
Microphone 3.5 Clip On Mic
Gambar 3.3
267
Type : Hi- Quality Michrophone
Panjang Kabel : 150 cm
Konektor : Port 3.5 mm TRRS
3.6.7.3 Laporan Penata Suara
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Title : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 30 menit Penulis : Dinda Putri Ayu P
NO RUBRIK DUR SCRIPT EQUIPMENT VOLLEY MUSIC
1. 22
dtk
STOCK SHOOT
(VO)
2. 1
50
dtk
(STOCK SHOOT)
ALUN ALUN
(HOST)
ARDI: HALO
GOWERS/ KETEMU
LAGI NIH SAMA
GUE ARDI/ DAN
PARTNER GUE//
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
ANDY.M –
SUMMER
LAPORAN NASKAH PENATA SUARA
FAKULTAS KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
268
RINI: GUE RINI
ARDI: DI GO
EXPLORE?
RINI/ARDI: LETS
GOOO
ARDI: KITA
BERDUA
BAKALAN NGAJAK
KALIAN SEMUA
UNTUK HEF FAN
BARENG KITA/
SELAMA TIGA
PULUH MENIT
KEDEPAN YA RIN
YA?
RINI: YAAPP/
BENER BANGET
NIH DI/ NAH KALI
INI/ KITA
BAKALAN
NGUNJUNGIN
KOTA YANG DI
KENAL SEBAGAI
SURGANYA PULAU
JAWA//
ARDI: SELAIN ITU
YA RIN/ KOTA INI
JUGA DISEBUT
KOTA SERIBU
SATU GOA//
RINI: HAH SERIBU
SATU GOA?/ APA
SETIAP JALANNYA
DI PENUHI SAMA
GOA-GOA GITU
DI?//
ARDI: YA GA GITU
JUGA RIN/ NAH
Recorder:
Zoom H4N
269
MAKANYA BUAT
GOWERS YANG
PADA PENASARAN
JUGA KAYA RINI/
GUA SENDIRI JUGA
PENASARAN/
(TERTAWA)
MENDING IKUTIN
AJA PERJALANAN
KITA KALI INI/
DALAM EPISODE//
ARDI/RINI:
‘DISCOVER THE
BEAUTIFUL
PACITAN’
RINI: SO?
(MENATAP HOST
CEWO)
ARDI: GO
EXPLORE?
ARDI/RINI: LETS
GOOO//
(MENATAP
KAMERA
KEMUDIAN OUT
OF FRAME)
3. 1
RUBRIK ‘GO –
SPOT’
4. 1 18
dtk
(VO)
(RINI DAN ARDI
SEDANG
MEMANDANGI
PANTAI.
KEMUDIAN
MEREKA
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
JARICO-
ISLAND
270
33
dtk
BERBALIK BADAN
MENGHADAP
KAMERA)
ARDI: OH HAII
GOWERS!//
RINI: HALO
GOWERS!/ SAMPAI
LUPA BUAT
NYAPA KALIAN
SEMUA YA DI/
KEASIKAN
SENDIRI NIH KITA//
ARDI: (TERTAWA)
BENER BANGET/
MAAF BANGET
NIH GOWERS// BAY
DE WEY KITA LAGI
ADA DIMANA NIH
RIN?//
RINI: KITA LAGI
ADA DI PANTAI
WATU KARUNG
NIH DI/
ARDI: PANTAI
WATU KARUNG/
BENER BANGET
RIN//
RINI: TAPI
TUNGGU DULU DI/
KAYANYA
BAKALAN LEBIH
SERU KALAU KITA
TURUN KE BAWAH
DEH DI// BIAR BISA
MENIKMATI PASIR
PUTIH DAN JUGA
DEBURAN
OMBAKNYA//
Recorder:
Zoom H4N
271
55
dtk
ARDI: HMM
SEPERTINYA IDE
BAGUS/ YUK
TURUN//
(VO)
ARDI: NAH
GOWERS!/ SEPERTI
YANG TADI
DIBILANG SAMA
TEMEN GUE/
PANTAI INI
ADALAH SALAH
SATU PANTAI
FAFORIT TEMEN-
TEMEN PSC
UNTUK LATIHAN
SURFING//
RINI: NAH LO TAU
GA SIH DI/ KALAU
PANTAI WATU
KARUNG INI/
TERKENAL
DENGAN
SURFINGNYA/
SAMPAI KE
MANCANEGARA
LOH//
ARDI: OHYA?/
SAMPAI
MANCANGERA
RIN?/ TAPI
KATANYA/ PANTAI
INI MASIH
TERBILANG BARU
RIN UNTUK PARA
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
272
20
dtk
WISATAWAN
DOMESTIK//
RINI: EITS/
JANGAN SALAH DI/
MESKIPUN PANTAI
INI MASIH
TERBILANG
BARU// DENGAN
PANORAMA
OMBAK DAN
HAMPARAN PASIR
PUTIHNYA/
PANTAI WATU
KARUNG INI
LANGSUNG
TERKENAL
HINGGA KE
MANCANEGARA
DI//
ARDI: GA HERAN
SIH YA RIN/
KARNA MEMANG
PASIRNYA MASIH
PUTIH BANGET/
DAN YANG
PALING PENTING
OMBAKNYA/ GA
HERAN YA KALAU
BANYAK TURIS
YANG MAU
LATIHAN SURFING
DISNI//
(STOCK SHOOT)
(VO)
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
Clip On :
RANTING
KAYU
LEVEL-UP
273
3
dtk
(ARDI MENGAMBIL
RANTING KAYU,
MEMBELAHNYA
MENJADI DUA,
DAN
MEMBERIKAN
SALAH SATUNYA
KEPADA RINI.
MEREKA BERDUA
MENULISKAN
NAMA ACARA “GO
EXPLORE – LETS
GOO” DI PANTAI
PASIR TERSEBUT.
RINI DAN ARDI
DUDUK DI ATAS
TULISAN ITU DAN
BERKATA KEPADA
KAMERA)
ARDI: GO
EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS
GOOO//
(RINI DAN ARDI
BERLARI KEARAH
PANTAI DAN
KEMBALI
BERMAIN DI
PANTAI)
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
5. 1
BRIDGING TO
SUNGAI MARON
6. 1
10
dtk
(STOCK SHOOT
PERJALANAN
MENUJU SUNGAI
MARON)
(VO)
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
A HIMITSU
–
AND
VENTURES
274
8
dtk
15
dtk
12
(SAMPAI DI DEPAN
SUNGAI MARON)
ARDI: HALO
GOWERS!/
SEKARANG KITA
UDAH ADA DI
LOKASI
SELANJUTNYA/
DIMANA RIN?//
RINI: DI SUNGAI
MARON//
(ARDI DAN RINI
MENUNJUKAN
TULISAN SUNGAI
MARON)
(ARDI DAN RINI
TERLIHAT SEDANG
MEMBELI TIKET
PERAHU.
KEMUDIAN
MEREKA BERSIAP-
SIAP
MENGGUNAKAN
PELAMPUNG
UNTUK MENAIKI
PERAHU)
ARDI: SO GUA
UDAH PEGANG
TIKETNYA NIH//
KITA MAU NAIK
PERAHUNYA DAN
MENGELILINGI
SUNGAI MARON//
RINI: GUA UDAH
GA SABAR MAU
MENIKMATI
KEINDAHAN
SUNGAI MARON//
Zoom H4N
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
TIKET,
PERAHU
275
dtk
1
mnt
20
dtk
ARDI: LETS GOO//
(VO)
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT
MENAIKI PERAHU
DAN MENIKMATI
PERJALAN DI
SUNGAI MARON)
RINI: BUAT PARA
GOWERS YANG
SUKA MENIKMATI
PEMANDANGAN/
DENGAN SUASANA
YANG SEJUK/ DAN
MENENANGKAN/
SUNGAI MARON
INI PAS BANGET
NIH BUAT
MENJADI SALAH
SATU DESTINASI
LIBURAN KALIAN
NANTI GOWERS//
ARDI: TAPI GUA
SARANIN KALAU
KALIAN MAU
BENER-BENER
MAKSIMAL
MENIKMATI
KEINDAHAN
SUNGAI MARON
INI/ KALIAN
HARUS DATENG DI
SAAT MUSIM
KEMARAU//
KARNA AIRNYA
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
WITH YOU
-
276
3
dtk
BAKALAN BENER-
BENER
BERWARNA
JERNIH
KEBIRUAN//
RINI: BETUL
BANGET TUH/
KARNA KALAU
KALIAN DATANG
SAAT MUSIM
HUJAN/ AIRNYA
BAKALAN
BERWARNA
KECOKLATAN/
AKIBAT LUAPAN
AIRNYA//
ARDI: NAH
BAGIAN
TERDALAM DI
SUNGAI MARON
INI / TEPAT
BANGET BERADA
DI SANA//
RINI: EMANG
SEDALEM APASIH
DI?//
ARDI: KURANG
LEBIH DALEMNYA
SEKITAR EMPAT
PULUH METER
RIN//
RINI: OH DALEM
JUGA YA/ DAN
GOWERS DISINI
JUGA ADA SPOT
FOTO YANG
INSTAGRAM-EBEL
BANGET/ ADA
AYUNAN DISANA/
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
277
JADI KALAU MAU
FOTO-FOTO BISA
BANGET//
RINI&ARDI: GO
EXPLORE? LETS
GOO//
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT SEDANG
MENGOBROL
7.
BRIDGING TO
PANTAI KLAYAR
8. 1 6
dtk
12
dtk
ARDI: SO
GOWERS!/ KALI INI
KITA UDAH
SAMPAI DI?
RINI: PANTAI
KLAYAR//
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT
MENURUNI ANAK
TANGGA SAMBIL
MENGOBROL
KEMUDIAN
MEREKA
MENATAP
KAMERA)
(VO)
(ARDI DAN RINI
TERLIHAT
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
NIMBUS
-
EVENING
LAND
278
18
dtk
10
dtk
20
dtk
MENURUNI
TANGGA)
ARDI: NAH UNTUK
MENIKMATI
KEINDAHAN DARI
PANTAI KLAYAR
INI/ KALIAN BISA
BERKELILING
DENGAN
MENGGUNAKAN
ATV//
RINI: MAU TAU
SEPERTI APA
SERUNYA
MENIKMATI
PANTAI KLAYAR
INI DENGAN
MENAIKI ATV?/
YUK IKUTIN KITA
TERUS//
(VO)
(RINI DAN ARDI
TERLIHAT
MENIKMATI
SUASANA DI
PANTAI KLAYAR
DENGAN
MENGGUNAKAN
ATV)
RINI: YANG
SPESIAL DARI
PANTAI KLAYAR
INI ADALAH
PANTAI INI
Clip On :
FEEL
GOOD-
MBB
279
17
dtk
MEMILIKI
SERULING
SAMUDERA LOH
GOWERS//
ARDI: SERULING
SAMUDERANYA
PANTAI INI
SENDIRI/ BERADA
DI SISI KIRI PANTA
GOWERS//
RINI: NAH PASTI
GOWERS
DIRUMAH PADA
PENASARAN KAN
SEPERTI APA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU?//
ARDI: SEKARANG
GUA SAMA RINI
MAU MENUJU
SUNGAI
SAMUDERA ITU
NIH GOWERS//
RINI: LETS GO
GOWERS//
(RINI DAN ARDI
MENUJU
SERULING
SAMUDERA
MENGGUNAKAN
ATV. SETELAH
SAMPAI RINI DAN
ARDI TURUN DARI
ATV TERSEBUT)
ARDI: SO GOWERS/
KITA HARUS
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
ATV
280
25
dtk
35
dtk
TURUN DARI ATV
NIH/ KARNA
SERULING
SAMUDERANYA
ITU BERADA
DIBALIK BATU
SPINGS (SPHINX) //
RINI: UNTUK
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERANYA/
KITA HARUS
MENAIKI KARANG-
KARANG INI/ DAN
MELEWATI BATU
SPHINX NYA
GOWERS//
(RINI DAN ARDI
MENAIKI
BEBATUAN
KARANG ITU
UNTUK SAMPAI KE
SERULING
SAMUDERA)
(STOCK SHOOT
RINI DAN ARDI
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)
(VO)
RINI: GOWERS!/
JADI DISINI NIH/
LETAKNYA
281
40
dtk
SERULING
SAMUDERA ITU/
ARDI: NANTI
KALAU ADA
OMBAK/ AKAN
ADA AIR YANG
MENYEMBUR DARI
CELAH-CELAH
KARANG INI/ DAN
MENGHASILKAN
BUNYI YANG
MENYERUPAI
SUARA SERULING//
RINI: SERU
BANGET// JADI
KITA DISINI
MENIKMATI
SAMBIL DENGER
SUARA
SERULINGNYA//
ARDI: SERU JUGA
YA/ NUNGGUIN
ADA OMBAK DULU
BARU BISA
DENGER SUARA
SERULINGNYA?
(TERTAWA)
RINI: TAPI GA
AKAN KERASA SIH
DI NUNGGUNYA/
KARNA
OMBKANYA GEDE-
GEDE BANGET/
DAN ADA TERUS
GA BERHENTI-
BERHENTI//
(TERTAWA)
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
SERULING
282
(STOCK SHOOT
ARDI DAN RINI
BERMAIN DI
SERULING
SAMUDERA DAN
MENIKMATI
PEMANDANGAN DI
SEKITARNYA)
RINI: GIMANA NIH
GOWERS? KEREN
BANGET KAN
KOTA KELAHIRAN
MANTAN
PRESIDEN SBY
KITA INI?/
ARDI: BENER
BANGET/ NAH RIN
TADI KAN GUA
SEMPET BILANG/
KALAU PACITAN
ITU PUNYA
SEBUTAN SERIBU
SATU GOA//
RINI: OHIYA/
NGOMONG-
NGOMONG SOAL
ITU/ GUA BELOM
LIAT NIH
GOANYA//
ARDI: NAH
MAKANYA/ GA
AFDOL KE
PACITAN KALAU
GA DATENGIN
GOANYA//
RINI: TERUS KITA
HARUS DATENGIN
283
SERIBU SATU
GOANYA?//
ARDI: YA GAUSAH
SERIBU SATU GOA
SIH/ POKONYA
KITA AKAN
DATENGIN SALAH
SATU GOANYA
NIH/ KITA AKAN
MENGUNJUNGI
GOA YANG
PALING TERKENAL
DI PACITAN//
RINI: DIMANA
TUH?
ARDI:
PENASARAN?/
GOWERS JUGA
PENASARAN?/
TERUS SAKSIKAN
PERJALANAN KITA
KALI INI DI GO
EXPLORE?//
RINI & ARDI: LETS
GO
(RINI DAN ARDI
KEMBALI
MENIKMATI
SERULING
SAMUDERA)
9. 2
RUBRIK
‘GO – DRENALINE’
10. 2
(RINI DAN ARDI
SAMPAI DI GOA
GONG)
FRENCH
MAN –
284
13
dtk
20
dtk
15
dtk
RINI: SEKARANG
KITA DIMANA NIH
DI?//
ARDI: SEKARANG
KITA UDAH ADA
DI GOA GONG/GOA
YANG PALING
TERKENAL DI
KOTA PACITAN/
LANGSUNG AJA
KITA MASUK KE
DALEM//
ARDI&RINI: LETS
GOO
(VO)
(RINI DAN ARDI
SAMPAI DI DEPAN
GOA GONG)
ARDI: OKE
GOWERS/
SEKARANG KITA
UDAH DI DEPAN
GOA GONG NYA
NIH//
RINI: YAP DAN
KITA UDAH
PEGANG SENTER
NIH/ /
ARDI: LANGSUNG
AJA KITA MASUK
YUK?//
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
LAMPU
SENTER
STREET
285
1
mnt
5
dtk
1
mnt
ARDI&RINI: LETS
GOO
(STOCK SHOOT
RINI DAN ARDI
MEMASUKI GOA)
(VO)
(ARDI DAN RINI
SUDAH BERADA
TEPAT DI DEPAN
PINTU MASUK
GOA)
ARDI: GIMANA
GOWERS?/ INDAH
BANGET KAN GOA
NYA?//
RINI: LAMPU
WARNA-
WARNINYA
BENER-BENER
NAMBAH KESAN
INDAHNYA
BANGET SIH DI/
PADAHAL YANG
ADA DI
BAYANGAN GUE/
GOA ITU SEMPIT
DAN GELAP GITU//
ARDI: ITU GA
BERLAKU DI GOA
INI RIN/ BAY DE
WEY.. GUE
KAYANYA MULAI
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
SAX
- MBB
286
NGERASA LAPER
DEH RIN//
RINI: NAH! KALAU
TADI LO BILANG
GA AFDOL KE
PACITAN KALAU
GA DATENGIN
SALAH SATU GOA
NYA?/ SEKARANG
GUA JUGA MAU
BILANG/ KALAU
GA AFDOL KE
PACITAN KALAU
GA NYOBAIN NASI
TIWULNYA NIH
DI//
ARDI: NASI TIWUL/
APATUH NASI
TIWUL?//
RINI: PENASARAN
KAN? GOWERS JUG
PENASARAN?/
MAKANYA IKUTIN
KITA TERUS DI GO
EXPLORE?
RINI&ARDI: LETS
GOOO
11. 3
RUBRIK
‘GO – CULTURE’
12. 3
23
dtk
(RINI DAN ARDI
SUDAH SAMPAI DI
DEPAN WARUNG
BU GANDOS)
RINI: GOWERS!/
KITA UDAH
SAMPAI NIH DI
Clip On :
YOUNG
LOVE –
WAV
287
8
dtk
DEPAN WARUNG
BU GANDOS!/
KATANYA SIH
NASI TIWULNYA
BU GANDOS INI
PALING TERKENAL
DI PACITAN!//
ARDI: AYO
LANGSUNG
MASUK AJA DEH/
GUA UDAH LAPER
BANGET NIH
(ARDI LANGSUNG
MEMASUKI
TEMPAT MAKAN
BU GANDOS)
RINI: EH DI/
TUNGGUIN
DONGG/ GA SABAR
BANGET SIH// (RINI
MENYUSUL ARDI
MASUK KEDALAM)
(RINI DAN ARDI
SUDAH DUDUK
DENGAN MEJA
YANG DI PENUHI
OLEH NASI TIWUL
SERTA LAUK
PAUKNYA)
ARDI: OKE
GOWERS/
SEKARANG NASI
TIWULNYA UDAH
DATENG NIH/ GUA
MAU NYOBAIN
DULU NASI
TIWULNYA//
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
PIRING, ,
GELAS
288
20
dtk
10
dtk
(ARDI MENYUAP
NASI TIWUL KE
MULUTNYA)
ARDI: HMM..
RASANYA AGAK-
AGAK GURIH GITU
YA RIN//
RINI: KAYAKNYA
YANG GURIHNYA
ITU DARI
SINGKONG NYA
DEH DI/ KARNA INI
NASI SAMA
SINGKONG KAN//
(VO)
(RINI DAN ARDI
SELESAI
MENGHABISKAN
MAKANANNYA
ARDI: HADUUH
KENYANG JUGA
YA RIN/ MESKIPUN
KELIHATANNYA
PORSINYA
SEDIKIT//
RINI: KAYANYA
SINGKONGNYA
BIKIN JADI
KENYANG DEH DI//
ARDI: BENER JUGA
SIH/ KARNA KAN
KITA MAKAN DUA
KARBOHIDRAT
SEKALIGUS NIH/
UDAH NASI/
Zoom H4N
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
LOVE
- NOW
289
55
dtk
DITAMBAH
SINGKONG JUGA//
RINI: BENER
BANGET!//
NGOMONG-
NGOMONG NIH
GOWERS!/ KALAU
KALIAN
MERHATIIN DARI
TADI GUE LAGI
PAKE SYAL BATIK
KHAS PACITAN
NIH!//
ARDI: BARU
SADAR/ TADI KITA
UDAH PADA
GANTI BAJU DAN
GUE BARU SADAR
KALAU LU PAKE
SYAL BATIK KHAS
PACITAN//
RINI: NAH
GOWERS/ PASTI
PENASARAN KAN
KAYA GIMANASIH
PEMBUATANNYA/
ABIS INI KITA
BAKAL
NGUNJUNGIN
PEMBUATAN BATI
PACE//
(RINI DAN ARDI
KEMBALI
MENIKMATI
MAKANAN
MEREKA)
13.
BRIDGING TO
BATIK PACE
290
14. 3
22
dtk
25
dtk
(RINI DAN ARDI
SAMPAI DI
TEMPAT
PEMBUATAN
BATIK PACE)
ARDI: SELAIN
TERKENAL
DENGAN
PANTAINYA YANG
INDAH/ DAN JUGA
BANYAK NYA
GOA/ PACITAN DI
KENAL DENGAN
BATIKNYA//
RINI: BATIK PACE!
BATIK INI
MERUPAKAN
SIMBOL KULTUR
DARI KOTA
PACITAN//
ARDI: SEPERTI APA
PEMBUATAN
LANGSUNG DARI
BATIK PACE INI?/
YUK KITA LIAT
SAMA-SAMA//
(RINI DAN ARDI
MASUK KE DALAM
DAN MELIHAT-
LIHAT CARA
PEMBUATAN
BATIK PACE)
(VO)
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
Clip On :
DAMON
EMPERO
FT
VERONICA
VACATION
291
28
dtk
(RINI DAN ARDI
SEDANG
MENCOBA
MEMBUAT BATIK
PACE)
RINI: NAH
GOWERS!/ BATIK
INI TERINSPIRASI
DARI BUAH PACE//
SEKARANG ARDI
LAGI MENCOBA
MEMBUAT BATIK
PACE NIH/
GIMANA DI? BISA
GAK?//
ARDI:/ TERNYATA
NGEBATIK TUH GA
SEMUDAH YANG
DI BAYANGKAN
LOH GOWERS!//
(ARDI DAN RINI
MELIHAT-LIHAT
HASIL
PEMBUATAN
BATIK PACE)
RINI: NAH
GOWERS/ JADI
YANG DIMAKSUD
DENGAN PACE
ADALAH BUAH
MENGKUDU//
ARDI: GAMBAR
BUAH PACE INI
LAH/ YANG
MENJADI CIRI
KHAS DARI BATIK
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
292
PACE INI NIH
GOWERS//
(RINI DAN ARDI
KEMBALI
MENIKMATI HASIL
BATIK PACE)
15.
15
dtk
40
dtk
(RINI BERJALAN
DARI SEBELAH
KIRI DAN ARDI
BERJALAN DARI
SEBELAH KANAN.
MEREKA BERDUA
BERTEMU DI
TENGAH LALU
BERBICARA
KEPADA KAMERA)
ARDI: HALO
GOWERS!/ GIMANA
NIH PERJALANAN
KITA SELAMA DI
KOTA PACITAN?/
SERU KAN?//
RINI: SERU
BANGET DI//
MAKANYA
BANYAK BANGET
WISATAWAN
YANG MAU
DATANG KE KOTA
INI//
ARDI: BENER
BANGET/ SELAMA
DI PACITAN KITA
UDAH KEMANA
AJA NIH RIN?//
RINI: KITA UDAH
KE WATU
293
KARUNG/ SAMPAI
KESINI/ BELAJAR
MEMBUAT BATIK
PACE DISINI//
ARDI: TAPI SORI
BANGET KITA
HARUS UNDUR
DIRI/ KARENA
SELAMA TIGA
PULUH MENIT INI
KITA UDAH
NGAJAK KALIAN
SEMUA UNTUK
MENIKMATI
KEINDAHAN KOTA
PACITAN//
RINI: TAPI JANGAN
SEDIH/ KITA AKAN
TERUS MENEMANI/
DAN MENGAJAK
GOWERS UNTUK
JALAN-JALAN
MENIKMATI
KEINDAHAN
NEGERI KITA
TERCINTA
INDONESIA//
ARDI: SO GUA
ARDI PAMIT//
RINI: GUA RINI
PAMIT//
ARDI: TETAP
SAKSIKAN TERUS
KITA DI GO
EXPLORE?
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
Clip On :
Microphone
3.5
Hand
Recorder:
Zoom H4N
294
RINI&ARDI: LETS
GOO
(RINI DAN ARDI
BERLARI KELUAR
FRAME)
295
3.7 Proses kerja Penata Artistik
Dalam proses kerja penata artistik terdapat seseorang yang mengatur atau
bertanggung jawab penuh dalam menyiapkan semua kebutuhan atau material-material
artistik yang akan dipakai saat produksi. Maka dari itu, seorang penata artistik
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menciptakan suasana dan keindahan
yang terdapat didalam sebuah produksi program acara televisi magazine show yang
berjudul GO EXPLORE ini. Selain itu, Penata artistik juga harus bisa menciptakan
suatu ciri khas dari semua karakter pemain yang ada didalam layar dan juga harus
mampu membuat daya tarik dalam sebuah program acara televisi.
Menurut (Suprapto, 2013) mengemukakan bahwa, “penata artistik adalah
seseorang yang ahli dalam menata ruang atau lokasi pengambilan gambar sesuai
dengan yang dikehendaki dalam skenario. Ia bertanggung jawab untuk mendesain
seluruh program produksi siaram televisi.”
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik harus
mempunyai ide-ide yang luas dan cemerlang untuk bisa menghasilkan suatu hasil yang
baik yang akan digunakan pada saat produksi. Dan juga mampu bekerja sama dengan
penulis naskah agar bisa sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.
Menurut (Kusumawati dkk, 2017) menyimpulkan bahwa:
Seorang Penata Artistik atau Art Director harus mengetahui secara keseluruhan
kebutuhan art dari program yang akan dibuat. Oleh karna itu secara umum
seorang penata artistik dituntut untuk mempunyai jiwa seni dan kreativitas
yang tinggi sehingga dapat menghasilkan konsep penataan artisitik yang
disukai oleh audience.
Dalam kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa penata artistik harus
membuat list set atau breakdown tata artistik agar dalam produksi yang akan berjalan
dapat menyesuaikan dengan apa yang sudah dibuat didalam skenario. Dan juga harus
296
mampu memberikan hal-hal yang menarik dalam menata sesuatu yang akan dipakai
atau digunakan pada saat produksi untuk menghasilkan suatu tayangan yang bagus
kepada audience.
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengemukakan bahwa, “Penata Artistik atau
pengarah artistik, disebut juga art designer atau art director adalah seseorang yang
bertugas menata, mendesain lokasi pengambilan gambar baik di studio maupun di luar
studio sesuai dengan karakteristik program yang akan diproduksi”.
Dalam kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik
mampu membuat konsep produksi yang terlihat bagus dan keren didalam kamera pada
saat berada dilokasi outdoor maupun indoor untuk menghasilkan sebuah program
yang layak untuk ditonton.
3.7.1 Pra Produksi
Dalam sebuah produksi, ada sebuah proses yang harus dilakukan yaitu tahap
pra produksi. Tahap ini adalah tahap awal dari mulainya sebuah program yang akan
dibuat. Pada tahap pra produksi ini, hal yang pertama dilakukan adalah
mempersiapkan segala hal dimulai dari waktu, tenaga, dan juga biaya yang akan
dikeluarkan. Selain itu, penulis juga melakukan bedah naskah yang sudah dibuat oleh
penulis naskah untuk mewujudkan suatu karya tata artistik yang nyata pada saat
produksi dimulai. Selain bedah naskah, selanjutnya penulis melakukan survey lokasi
untuk mengetahui tata letak artistik yang akan dipakai atau digunakan, setelah
mengetahui tata letak artistik dilokasi-lokasi tersebut, penulis membuat breakdown
artistik untuk mendata secara keseluruhan barang-barang apa saja yang akan
digunakan disetiap rubriknya seperti property, wardrobe, dan make up.
297
Sesudah membuat breakdown artistik, penulis tidak lupa untuk membuat serta
menyusun anggaran yang akan dikeluarkan untuk memenuhi semua kebutuhan
produksi. Setelah anggaran produksi selesai, penulis mengemas semua kebutuhan
produksi yang akan dibawa dan digunakan agar tidak ada yang tertinggal saat produksi
seperti property, wardrobe, dan make up.
Menurut (Kusumawati dkk, 2017) mengemukakan bahwa, “tata artistik
merupakan salah satu unsur pokok dalam sebuah produksi acara tv ataupun produksi
film yang berkaitan dengan keindahan”.
Dari kutipan diatas dapat di simpulkan bahwa tata artistik dari suatu program
tv merupakan bagian terpenting dalam membuat sebuah acara tv yang akan
menjadikan daya tarik tersendiri bagi penonton yang melihatnya.
Menurut (Lamintang, 2014) mengemukakan bahwa, “pada bagian ini adalah
yang juga sangat menentukan yaitu bagian ahli dekorasi atau property yang dimana
memiliki tugas untuk membangun set produksi atau mencari segala hal yang
menyangkut keperluan produksi suatu film atau lainnya.
Dalam kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik
bertanggung jawab menyiapkan setting lokasi shooting termasuk semua property yang
dibutuhkan saat produksi serta mengawasi rancangan atau desain produksi dalam
meciptakan suasana, warna dan bentuk dari setiap material artitistik yang akan
digunakan untuk produksi program acara non-drama khususnya magazine show yang
sesuai dengan naskah yang sudah dibuat sehingga bisa menjadi daya tarik atau
tontonan yang layak buat para penonton.
298
3.7.2 Produksi
Setelah pra produksi selesai disiapkan, tahapan kedua adalah produksi. Dalam
tahapan produksi ini yang dilakukan penulis adalah mulai bekerja membuat set yang
telah ditentukan pada desain produksi, mempersiapkan semua wardrobe yang akan
dipakai disetiap rubriknya, dan memperhatikan make up. Penulis juga harus tetap
berada dilokasi shooting saat produksi sedang berlangsung untuk berjaga-jaga jika ada
kekurangan atau hal-hal yang harus diatur oleh penata artistik agar didalam kamera
terlihat bagus dan tidak ada kesalahan.
Menurut (Suprapto, 2013) mengemukakan bahwa “dalam proses produksi dia
harus bekerja sama secara terpadu dengan penata grafis serta seluruh kerabat kerja
produksi dan juga dengan bagian pemasaran atau promosi –melalui kerjasama yang
dibangun ini akan menghasilkan sebuah produk yang kreatif yang mampu
menampilkan produksi televisi yang artistik”.
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik harus
selalu berkolaborasi atau berdiskusi dengan seluruh kerabat kerja karena proses kerja
dari penata artistik itu tidak bisa dilakukan sendiri tetapi membutuhkan kerjasama
dalam sebuah tim untuk mencapai kreativitas yang tinggi sehingga menghasilkan
sebuah karya artistik yang menarik.
Mengenai wardrobe sendiri, menurut (Kusumawati dkk, 2017) menyimpulkan
bahwa, “penata kostum merupakan orang yang bekerja mengatur segala bentuk
pakaian atau yang dikenakan oleh pemain dalam melakukan adegan sesuai dengan
tuntutan cerita atau scenario”.
299
Dari kutipan diatas, penulis menggunakan wardrobe yang disesuaikan dengan
konsep produksi program non-drama magazine show GO EKSPLORE yang sudah
dibuat ini. Dimana program ini menggunakan jenis gaya pakaian casual dengan
tambahan warna-warna cerah yang akan dipakai oleh para host disetiap rubrik yang
berbeda. Serta memakai tambahan hiasan seperti anting, bando, kacamata, jam tangan,
dan lain-lain untuk menambah kiasan yang dipakai oleh para host. Dalam hal
wardrobe ini juga penulis memperhatikan beberapa hal seperti kerapihan, kebersihan,
kecocokan, dan warna untuk menyesuaikan host yang berbeda.
Menurut (Kusumawati dkk, 2017) mengemukakan bahwa, “make up kerap
diartikan melukis dengan bahan dan alat kosmetik. Make up juga dikatakan sebagai
segala sesuatu yang berhubungan dengan tata rias untuk pemain dalam melakukan
adegan sesuai tuntutan naskah dan peran dalam cerita”.
Dari kutipan diatas, penulis meyimpulkan bahwa make up adalah suatu hal
pendukung yang sangat penting dalam sebuah program untuk memberikan
karakteristik yang sesuai pada pemain yang terdapat didalam naskah. Dalam program
magazine show yang berjudul GO EXPLORE ini, penulis memberikan sentuhan
make up natural yang akan dipakai oleh host. Tujuannya agar saat dikamera wajah
para host tidak terlihat tebal ataupun tidak terlihat pucat tetapi akan terlihat fresh.
Sehingga penulis memberikan sentuhan warna-warna cerah seperti eyeshadow, blush
on, dan lipstik. Jika shooting berlangsung, penulis akan selalu standby di lokasi, karena
selalu ada hal-hal yang harus dirapikan. Seperti wajah yang berkeringat atau rambut
yang berantakan.
300
3.7.3 Pasca Produksi
Setelah tahapan produksi selesai, tahapan terakhir adalah tahap pasca produksi.
Dimana pada tahap ini, penulis melakukan evaluasi proses kerja yang sudah dilakukan
dari pra produksi sampai pasca produksi. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui
kekurangan-kekurangan apa saja yang didapat pada saat pengambilan gambar agar
tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.
Menurut (Irwanto, 2014) mengemukakan bahwa “Pada tahap ini dilakukan
evaluasi dari semua divisi yang terdapat di dalam Art Departemen, dilihat kekurangan-
kekurangan pada saat pengambilan gambar. Kemudian juga mengembalikan dan
merapikan semua property dan peralatan Art yang lain. Pada tahap ini dilihat juga
balancing pembiayaannya”.
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik harus
teliti dalam memeriksa ulang semua kebutuhan yang sudah dipakai atau digunakan
pada saat produksi. Dan juga penata artistik harus bisa menyesuaikan pengeluaran
yang sudah dipakai dari mulai pra produksi sampai pasca produksi.
Menurut (Kusumawati dkk, 2017) “dalam penggarapan suatu produksi
program terdapat beberapa rangkaian proses, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca
produksi. Proses tahapan ini juga merupakan refleksi dari suatu perencanaan yang
matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang baik.
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa dari suatu produksi program
akan mendapatkan hasil yang baik jika seluruh proses kerja produksi dilakukan dengan
matang dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil program yang memuaskan
bagi para tim serta penonton yang akan menontonnya.
301
3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik
Menurut (Saroengalo, 2017) Dalam menjalankan tugasnya seorang pengarah
artistik bertanggung jawab dalam beberapa hal:
a. Membangun dunia pemain yang di inginkan oleh sutradara dalam menciptakan
dunia pemain tersebut seorang pengarah artistik harus mementingkan pada apa
yang terlihat di dalam kamera. Segala suatu dirancang sesuai dengan sudut
pengambilan gambar sehingga tidak terjadi pembangunan set atau peletakan
properti yang mubazir.
b. Set dressing, yaitu segala suatu yang ada di dalam set.
c. Benda kecil lainnya terutama yang berhubungan langsung untuk dipakai oleh
pemain tidak termasuk dalam set dressing tetapi properti.
d. Penggandaan barang cadangan atau duplikat untuk benda yang akan dirusak atau
dikotori pada saat take.
e. Properti master.
f. Bekerjasama dengan penata kostum untuk menciptakan look dari kostum
keseluruhan film.
g. Bekerjasama dengan penata rias atau rambut dan mengawasi jangan terlalu pucat.
h. Pengarah artistik, properti master penata kostum maupun penata rias harus
membuat breakdown adegan sesuai naskah untuk departemen masing-masing.
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik
bertugas mengatur segala aspek yang dibutuhkan saat produksi untuk menunjang
program dalam membuat sebuah suasana dan karakter pemain dalam layar untuk
menjadikan daya tarik atau kekhasan sebuah acara.
3.7.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Sebagai penata artistik, sebelum menyiapkan semua barang-barang yang akan
digunakan untuk dipakai saat produksi, tentunya yang dilakukan penulis terlebih
dahulu adalah membuat sebuah konsep kreatif. Dimana hal ini harus berkolaborasi
atau berkerjasama dengan penulis naskah agar penulis bisa mendalami isi dari naskah
yang sudah dibuat untuk program acara magazine show yang berjudul GO
EXPLORE. Ketika penulis sudah tau jalan cerita yg sudah dibuat oleh penulis
naskah, penulis merasa tertarik dan mulai memikirkan untuk memakai properti dan
set seperti apa untuk memenuhi kelengkapan shooting. Penulis juga harus bisa
302
mengerti maksud dari isi naskah dan lokasi set apa saja yang diinginkan oleh
sutradara dan penulis naskah.
Dalam penjelasan isi dari konsep kreatif ini, penulis hanya menambahkan
beberapa properti pendukung sebagai pelengkap saat di lokasi shooting yang berada
di daerah Jawa Timur yaitu Alun-alun Pacitan, Pantai Klayar, Pantai Watukarung,
Sungai Maron, Goa Gong, Rumah makan Bu Ghandos, dan Batik Tulis Pace. Properti
yang digunakan dalam produksi pun tidak banyak yang ditambahkan untuk
kebutuhan shooting, karena penulis memiliki tujuan untuk tetap menjaga keaslian
atau kearifan dari lokasi tersebut, dan lokasi yang dipakai pun banyak menggunakan
lokasi outdoor seperti pantai, sungai, dan lain-lain. Jadi banyak menampilkan
pemandangan-pemandangan yang asri pada kota Pacitan tersebut. Selain
menggunakan lokasi outdoor, lokasi indoor seperti saat di Goa Gong, dirumah
makan dan ditempat batik pun, penulis tidak banyak menyiapkan properti.
Dengan konsep yang menampilkan sebuah kota dari Pacitan, konsep yang
sudah dibuat adalah keunikan dari keindahan sebuah tempat-tempat wisata yang ada
di kota Pacitan tersebut. Oleh karena itu, penulis sebagai penata artistik hanya
menyiapkan kebutuhan yang akan dipakai oleh para host dan hanya menyiapkan
beberapa material atau barang-barang untuk dilokasi shooting.
Selanjutnya untuk bagian wardrobe atau pakaian, penulis memberikan konsep
yang colour full dengan jenis pakaian casual agar para host dari program GO
EXPLORE merasa nyaman saat memakainya dan lebih mudah untuk berjelajah atau
menelusuri tempat-tempat wisata yang berada di kota Pacitan. Oleh karena itu,
seorang penata artistik harus lebih teliti dalam memilih jenis properti dan atribut agar
303
sesuai dengan konsep yang diinginkan untuk program acara magazine show yang
berjudul GO EXPLORE.
b. Konsep Produksi
Ketika proses produksi dimulai, seorang penata artistik tentunya sudah
memikirkan dan membuat sebuah konsep yang akan dipakai saat produksi. Dalam
tahap ini, penulis harus cekatan dalam menyiapkan semua properti dari wardrobe
hingga make up yang cocok dengan menyesuaikan rubrik-rubrik yang sudah dibuat
untuk program magazine show GO EXPLORE ini. Selain itu, penulis juga
menyiapkan properti lainnya seperti topi, kacamata, jam tangan, ranting, dan
handphone untuk lokasi di Pantai Klayar, Pantai Watukarung, dan Sungai Maroon.
Dan lokasi selanjutnya seperti Goa Gong, Rumah makan Bu Ghandos, dan Batik
Tulis Pace, penulis menyediakan alat seperti senter, tempat tissue, tempat sendok dan
garpu, canting, serta kain batik yang akan digunakan pada tempat-tempat tersebut.
Saat produksi berlangsung, penata artistik juga harus melakukan penjagaan set atau
tetap standby dilokasi karena selalu ada hal-hal yang harus dirapikan. Seperti wajah
yang berkeringat atau rambut yang berantakan. Selain itu juga menjaga untuk tetap
continity disetiap rubriknya.
c. Konsep Teknis
Saat memasuki masa-masa produksi, disetiap rubriknya atau sedang
berlangsungnya proses shooting, penulis sebagai penata artistik akan selalu ada
dilokasi dan berdiskusi dengan pengarah acara atau camera person untuk
memastikan gambar yang akan diambil. Hal ini dilakukan penulis untuk
memperhatikan tata letak property atau wardrobe serta make up yang dipakai agar
tetap countinity disetiap rubrik.
304
3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya
Setiap produksi dan setiap job description (uraian pekerjaan) tentunya
memiliki kendalanya masing-masing, di produksi yang berjudul GO EXPLORE ini,
penulis sebagai penata artistik juga memiliki kendala beserta solusinya, yaitu:
1. Pada saat shooting di lokasi outdoor cuaca yang cukup terik membuat make up
yang dipakai para host terlihat luntur karena wajah para host jadi lebih mudah
keringatan. Dan setelah beberapa hari shooting, jenis warna kulit dari para host
berubah jadi lebih sedikit gelap. Dan solusinya adalah penulis selalu membawa
tissue dan membawa alat-alat make up untuk menambahkan make up yang sudah
terlihat luntur di wajah para host.
2. Ketika shooting di pantai host wanita terjatuh karena terbawa ombak, sehingga
mengakibatkan pakaian yang sedang dipakai menjadi basah. Solusinya, penulis
harus mengeringkan pakaian itu pada saat istirahat.
3. Pada saat shooting dilokasi pertama, penulis lupa dan kurang teliti untuk
mengambil foto para host untuk menjaga continity di rubrik selanjutnya.
Solusinya itu, melihat hasil dari perekaman gambar yang sudah diambil oleh
camera person pada saat shooting. Dan mencoba untuk tidak mengulanginya lagi
agar penulis tetap tau continity yang akan berlangsung di setiap rubrik.
305
3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik
3.7.7.1 Konsep Penata Artistik
3.7.7.2 Breakdown Tata Artistik
3.7.7.3 Lembar Kerja Kostum dan Properti
3.7.7.4 Floor Plan
306
3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik
Dalam sebuah lembar kerja penata artistik, penulis selaku penata artistik sudah
mempunyai konsep untuk program magazine show yang berjudul GO EXPLORE.
Dalam tahap pra produksi ini, hal yang pertama dilakukan adalah mempersiapkan
segala hal dimulai dari waktu, tenaga, dan juga biaya yang akan dikeluarkan. Selain
itu, penulis juga melakukan bedah naskah yang sudah dibuat oleh penulis naskah untuk
mewujudkan suatu karya tata artistik yang nyata pada saat produksi dimulai. Selain
bedah naskah, selanjutnya penulis melakukan survey lokasi untuk mengetahui tata
letak artistik yang akan dipakai atau digunakan, setelah mengetahui tata letak artistik
dilokasi-lokasi tersebut, penulis membuat breakdown artistik untuk mendata secara
keseluruhan barang-barang apa saja yang akan digunakan disetiap rubriknya seperti
property, wardrobe, dan make up.
Selanjutnya untuk tahapan produksi, yang dilakukan penulis adalah mulai
bekerja membuat set yang telah ditentukan pada desain produksi, mempersiapkan
semua wardrobe yang akan dipakai disetiap rubriknya, dan memperhatikan make up.
Penulis juga harus tetap berada dilokasi shooting saat produksi sedang berlangsung
untuk berjaga-jaga jika ada kekurangan atau hal-hal yang harus diatur oleh penata
artistik agar didalam kamera terlihat bagus dan tidak ada kesalahan.
Setelah tahapan produksi selesai, tahapan terakhir adalah tahap pasca produksi.
Dimana pada tahap ini, penulis melakukan evaluasi proses kerja yang sudah dilakukan
dari pra produksi sampai pasca produksi. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui
kekurangan-kekurangan apa saja yang didapat pada saat pengambilan gambar agar
tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.
307
3.7.7.1 Konsep Penata Artistik
Pada konsep penata artistik yang dibuat oleh penulis ini adalah konsep
pembuatan produksi program magazine show yang mengangkat kategori berisikan
informasi dan hiburan. Dalam program yang berjudul GO EXPLORE ini, penulis
mengangkat tempat-tempat wisata yang memiliki keindahan serta keunikan tersendiri
dari lokasi-lokasi yang akan di explore. Dalam lokasi-lokasi tersebut, penulis
memberikan konsep keindahan yang membuat para penonton ingin berkunjung ke
tempat wisata yang berada di daerah Jawa Timur yaitu Alun-alun Pacitan, Pantai
Klayar, Pantai Watukarung, Sungai Maron, Goa Gong, Rumah makan Bu Ghandos,
dan Batik Tulis Pace. Karena penulis memiliki tujuan untuk tetap menjaga keaslian
atau kearifan dari lokasi tersebut, dan lokasi yang dipakai pun banyak menggunakan
lokasi outdoor seperti pantai, sungai, dan lain-lain. Jadi banyak menampilkan
pemandangan-pemandangan yang asri pada kota Pacitan tersebut. Selain
menggunakan lokasi outdoor, lokasi indoor seperti saat di Goa Gong, dirumah makan
dan ditempat batik pun, penulis tidak banyak menyiapkan properti.
Untuk konsep wardrobenya sendiri, penulis memiliki konsep yang colour full
untuk jenis pakaian casual dengan tambahan accessories yang sudah di tentukan oleh
penulis di breakdown tata artistik. Dan selanjutnya untuk make up, penulis hanya
menggunakan make up yang natural untuk para host dengan menggunakan sedikit
foundation, bedak yang tipis, eye shadow, blush on, mascara, eyeliner, dan lipstick
agar tidak terlihat kusam atau berminyak saat di depan kamera.
308
3.7.7.2 Breakdown Tata Artistik
Breakdown Tata Artistik
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Penata Artistik : Ayu Lestari
Tabel III.18
No. Lokasi Set Rubrik
Int/
ext
Waktu Cast Wardrobe Property MakeUp
1. Pacitan,
Jawa
Timur
Alun-
alun
Pacitan
Op Ext Siang Ardian Kemeja
Tosca, Kaos
Putih,
Celana
Panjang
Chino
Cream,
Sepatu
Sneakers
Putih
Jam Tangan,
Kacamata
Bb Cream,
Bedak,
Liptint
2. Pacitan,
Jawa
Timur
Alun-
alun
Pacitan
Op Ext Siang Rini Kemeja
Orange,
Tank Top
Putih,
Celana
Jeans
Tosca,
Sepatu
Sneakers
Putih
Jam Tangan,
Bandana,
Anting
Sun Cream,
Foundation,
Blus On,
Eye Shadow
Bedak,
Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Bulu Mata,
Lipstik
3. Pacitan,
Jawa
Timur
Pantai
Watukar
ung
1 Ext Siang Ardi Kemeja
Pantai,
Kaos
Putih,
Celana
Pendek
Chino,
Sendal
Jam Tangan,
Gelang,
Kacamata
Hitam,
Handphone,
Ranting
Pohon
Bb Cream,
Bedak,
Liptint
4. Pacitan,
Jawa
Timur
Pantai
Watukar
ung
1 Ext Siang Rini Dress
Kuning,
Kaos
Topi Pantai,
Kacamata
Kuning,
Sun Cream,
Foundation,
Blus On,
309
Putih,
Sendal
Gladiator
Jepit
Rambut,
Ranting
Pohon
Eye Shadow
Bedak,
Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
5. Pacitan,
Jawa
Timur
Sungai
Maron
1 Ext Siang Ardi Kemeja
Pantai,
Kaos
Putih,
Celana
Pendek
Chino,
Sendal
Jam Tangan,
Gelang,
Kacamata
Hitam
Bb Cream,
Bedak,
Liptint
6. Pacitan,
Jawa
Timur
Sungai
Maron
1 Ext Siang Rini Dress
Kuning,
Kaos
Putih,
Sendal
Gladiator
Topi Pantai,
Kacamata
Kuning,
Jepit
Rambut
Sun Cream,
Foundation,
Blus On,
Eye Shadow
Bedak,
Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
7. Pacitan,
Jawa
Timur
Pantai
Klayar
1 Ext Siang Ardi Kemeja
Pantai,
Kaos
Putih,
Celana
Pendek
Chino,
Sendal,
Kacamata
Hitam
Jam Tangan,
Gelang,
Kacamata
Hitam,
ATV
Bb Cream,
Bedak,
Liptint
8. Pacitan,
Jawa
Timur
Pantai
Klayar
1 Ext Siang Rini Dress
Kuning,
Kaos
Putih,
Sendal
Gladiator
Topi Pantai,
Kacamata
Kuning,
Jepit
Rambut,
ATV
Sun Cream,
Foundation,
Blus On,
Eye Shadow
Bedak,
Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
9. Pacitan,
Jawa
Timur
Goa
Gong
2 Ext Siang Ardi Kaos
Kuning
Strip,
Celana
Chino
Abu-Abu,
Sepatu
Sneaker
Coklat
Jam Tangan,
Gelang,
Kacamata,
Senter
Bb Cream,
Bedak,
Liptint
10. Pacitan,
Jawa
Timur
Goa
Gong
2 Ext Siang Rini Kaos
Lengan
Panjang
Turtleneck
Pink,
Celana
Anting,
Kunciran,
Senter
Sun Cream,
Foundation,
Blus On,
Eye Shadow
Bedak,
Pensil Alis,
Maskara,
310
Jeans
High
Waist,
Sepatu
Sneakers
Putih
Eyeliner,
Lipstik
11. Pacitan,
Jawa
Timur
Rumah
Makan Bu
Gandos
3 Ext Siang Ardi Kemeja
Abu-abu
Garis,
Kaos
Putih,
Celana
Panjang
Abu-abu,
Sepatu
Sneakers
Putih
Jam Tangan,
Gelang, Box
Tissue,
Tempat
sendok
Bb Cream,
Bedak,
Liptint
12. Pacitan,
Jawa
Timur
Rumah
Makan Bu
Gandos
3 Ext Siang Rini Kemeja
Hijau, Rok
Coklat,
Slayer
Batik,
Sepatu
Sneakers
Putih,
Jam Tangan,
Anting,
Kunciran,
Box Tissue,
Tempat
sendok
Sun Cream,
Foundation,
Blus On,
Eye Shadow
Bedak,
Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
13. Pacitan,
Jawa
Timur
Batik Tulis
Saji Khas
Pacitan
3 Ext Siang Ardi Kemeja
Abu-abu
Garis,
Kaos
Putih,
Celana
Panjang
Abu-abu,
Sepatu
Sneakers
Putih
Jam Tangan,
Gelang,
Kain Batik,
Canting,
Jengkok
Bb Cream,
Bedak,
Liptint
14. Pacitan,
Jawa
Timur
Batik Tulis
Saji Khas
Pacitan
3 Ext Siang Rini Kemeja
Hijau, Rok
Coklat,
Slayer
Batik,
Sepatu
Sneakers
Putih,
Jam Tangan,
Anting,
Kunciran,
Jengkok
Sun Cream,
Foundation,
Blus On,
Eye Shadow
Bedak,
Pensil Alis,
Maskara,
Eyeliner,
Lipstik
311
3.7.7.3 Lembar Kerja Kostum
KOSTUM DAN PROPERTI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Penata Artistik : Ayu Lestari
Tabel III.19
Cast : Ardi
Wardrobe yang dipakai saat
opening di Alun-alun Pacitan
312
Cast : Rini
Wardrobe yang dipakai saat
opening di Alun-alun Pacitan
Cast : Ardi
Rubrik 1 : Go Spot
Setting : Pantai Watukarung,
Sungai Maron, Pantai Klayar
313
Cast : Rini
Rubrik 1 : Go Spot
Setting : Pantai
Watukarung, Sungai Maron,
Pantai Klayar
314
Cast : Ardi
Rubrik 2 : Go Drenaline
Setting : Goa Gong
Cast : Rini
Rubrik 2 : Go Drenaline
Setting : Goa Gong
315
Cast : Ardi
Rubrik 3 : Go Culture
Setting : Rumah Makan Bu
Gandos dan Batik Tulis
Saji Khas Pacitan
Cast : Rini
Rubrik 3 : Go Culture
Setting : Rumah Makan Bu
Gandos dan Batik Tulis
Saji Khas Pacitan
316
3.7.7.4 Floor Plan
FLOOR PLAN
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
Production Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Project Tittle : Go Explore Director : Randi Herdian
Durasi : 26 Menit Penata Artistik : Ayu Lestari
Make Up yang digunakan pada
rubrik 1,2 dan 3
317
Gambar III.16
Keterangan :
1. Meja 4. Tempat Sendok atau Garpu 7. Talent Pria
2. Piring 5. Tempat Tissue
3. Gelas 6. Talent Wanita
No. Lokasi : 5
Lokasi : Rumah Makan Bu Gandos
Rubrik : 3
L
4
5
3 2
2
2 2
318
3.8 Proses Kerja Penata Cahaya
Penata cahaya adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengatur tata
cahaya atau lampu dalam pembuatan film, drama, dan sebagainya. Pada kali ini penulis
diberi kesempatan oleh tim untuk menjadi penata cahaya, yang dimana berarti penulis
diberi tanggung jawab atas semua masalah yang berhubungan dengan pencahayaan.
Dan di tahap ini, penulis dan tim membuat program acara non drama magazine yang
berjudul GO EXPLORE.
Menurut (Rahmawati & Rusnandi, 2015) “Penata cahaya atau Lighting man,
penting untuk sebuah produksi program acara, karena orang yang memegang jabatan
tersebut bertanggung jawab atas penuh atas pencahayaan yang pas dalam proses
produksi program acara.”
Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa semua tanggung
jawab atas pencahayaan di tangan penata cahaya karena memang cahaya sangat
penting untuk produksi sebuah program, yang dimana jika lokasi tersebut kurang
pencahayaannya akan tidak terlihat dengan jelas dan tidak nyaman untuk di tonton.
Menurut (Rusman & Utud, 2015) “Lightingman atau penata cahaya adalah
petugas yang mendesain dan menentukan pencahayaan produksi program di dalam
studio maupun di luar studio.”
Dari kutipan di atas, penulis menentukan posisi penempatan cahaya yang pas
agar pada saat produksi objek akan terlihat dengan jelas. Untuk menghasilkan gambar
yang terang juga harus bisa memposisikan lighting dengan benar agar membuat
penonton nyaman akan cahaya yang di tampilkan.
319
Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014) “Lighting Director bertanggung jawab atas
pencahayaan, diantaranya penentuan jenis lighting dan posisi penempatan.”
Pada kutipan diatas dapat menyimpulkan bahwa penulis selain mempunyai
tanggunng jawab yang besar atas pencahayaan dan posisi tata letak penempatannya
juga bertanggung jawab atas segala pemilihan lighting, dan juga dapat menentukan
jenis lighting apa yang akan di pakai. Dan pada hal ini, penulis hanya memakai 2 buah
lampu jenis led, selain cahaya yang dihasilkan kualitasnya sudah sangat baik, dan juga
mudah untuk dibawa kemana-mana.
3.8.1 Pra Produksi
Pada tahap pra produksi, setelah mengembangkan ide bersama tim, yang
dilakukan penulis ialah riset lokasi bersama tim untuk membayangkan penempatan
posisi lighting dan juga menentukan dimana saja yang membutuhkan lighting, dan
dimana yang cahayanya sudah cukup terbantu dengan cahaya matahari pada saat itu.
Setelah itu berdiskusi juga dengan tim untuk menentukan lighting apa yang cocok
untuk dibawa, karena memang perjalanan kami yang cukup jauh jadi penulis
memutuskan menggunakan led saja yang mudah untuk dibawa kemana-mana. Setelah
itu mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk siap produksi. Dan mencari tempat
penyawaan alat karena alat yang digunakan masih menyewa ditempat penyewan alat.
Menurut (Kusumawati & Dkk, 2017) menuturkan bahwa:
Mengetahui berbagai jenis dan fungsi masing-masing lampu, tugasnya
menterjemahkan tata cahaya sesuai dengan pencahayaan dan arahan penata kamera,
membantu pengukuran yang tepat lighting ratio, exsposure dan warna cahaya yang
diinginkan sinematografer. Mencatat dan menginventarisasi dan merawat peralatan
lampu. Penata cahaya sering disebut sebagai chef lighting. Dalam melakukan tugasnya
dibantu beberapa asisten penata cahaya.
320
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa penulis berdiskusi dengan
camera person untuk menentukan dimana nantinya yang pas untuk penempatan
lighting, dan juga penulis mencari tau led yang ingin dibawa, led jenis lampu led video
light dengan intensitas cahaya daylight.
Menurut (Rusman & Utud, 2015)“Sebelum masuk proses produksi penata
cahaya maupun kru lainnya melakukan set up dan rehearsal yang dipimpin oleh
sutradara agar dapat menjamin kesempurnaan suksesnya pelaksaan produksi.”
Pada kutipan diatas, penulis sebagai penata cahaya melakukan latihan atau
percobaan dalam penggunaan lighting dan juga mencari untuk menentukan tata letak
yang baik dimana pada saat nanti terjun langsung untuk produksi.
Menurut (Indah & Dodoy, 2014) “Dalam pencahayaan, seorang Lighting man
harus mengetahui teknik pencahayaan. Shooting adalah melukis dengan cahaya.”
Pada kutipan diatas, yang berarti bahwa, penulis sebagai penata cahaya harus
mengetahui teknik pencahayaan, yang dimana agar pada ssaat melakukan tugasnya
sebagai penata cahaya tidak bertanya atau bingung untuk menentukan segalanya. Yang
berarti penulis harus melukis dengan cahaya, agar gambar atau objek terlihat lebih
menarik dan tidak membosankan.
3.8.2 Produksi
Setelah melewati tahap pra produksi, penulis memasuki tahap produksi yang
dimana penulis harus mempersiapkan segala kebutuhan lighting yang akan digunakan,
baik dari segi batre, tripod dan led. Selain itu juga penulis berdiskusi dengan camera
person untuk menentukan penempatan lighting agar sesuai dengan yang kami
inginkan.
321
Menurut (Supriyadi & Dkk, 2014b) “Menempatkan lampu yang telah
ditentukan sebelumnya pada posisi yang telah direncanakan, khususnya saat shoting
presenter.”
Pada kutipan di atas, penulis sebagai penata cahaya saat sampai di lokasi harus
;langsung menempatkan posisi lighting dengan yang sudah di rencanakan dari awal,
tetapi penulis juga harus bisa membaca situasi agar pada saat terjadi kesalahan
langsung bisa merubah atau memindahkan posisi lighting dengan sesuai agar host
dapat terlihat dengan jelas di kamera.
Menurut (Lamintang, 2014) “harus dapat menyeimbangkan keterbatasan
secara teknis medium televisi dengan melakukan kreasi untuk memperoleh efek
pencahayaan yang bisa menghasilkan gambar yang terang dan jernih.”
Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa penata cahaya harus bisa
menyeimbangkan segala keterbatasan yang terjadi dan juga harus menciptakan efek
cahaya terang dan juga menarik mata penonton agar pada saat program ini di tonton
oleh kyalayak banyak bisa dengan jelas di nikmati.
Menurut (Kusumawati & Dkk, 2017) “Menguasai secara teknis setiap
peralatan lighting yang dipakai dan selalu bersiap jika terjadi gangguan teknis.”
Apa yang dilakukan oleh penata cahaya pada kutipan di atas bisa dijelaskan
bahwa saat produksi selain harus bisa menempatkan posisi lighting yang sesuai, juga
harus bisa mengerti lighting secara teknis agar jika terjadi kendala atau ada gangguan
teknis, penulis sebagai penata cahaya langsung bisa menanganinya tanpa haarus
bingung dan tanpa menghambat jalannya prosuksi.
322
Dilokasi pertama ialah GOA GONG, penulis memakai 1 lighting dikarenakan
lokasi tersebut sangat sulit jika harus memakai 2 lighting dan di dalam goa juga sudah
terdapat beberapa lampu yang memang ada di dalam studio. Pada lokasi kedua ialah
Rumah Makan Bu Ghandos, dilokasi ini memakai 2 lighting karna memang didalam
ruangan yang memang butuh pencahayaan yang cukup. Serta di lokasi ketiga Batik
Pace, lighting juga dipakai dua-duanya karena di lokasi tersebut pencahayaannya
sangat kurang.
Setelah itu lokasi lainnya seperti di Pantai Klayar, Pantai Watu Karung dan
Alun-Alun Pacitan tidak menggunakan lighting karena penulis berdiskusi dengan
camera person dan pencahayaan di lokasi tersebut sudah cukup terbantu oleh cahaya
matahari.
3.8.3 Pasca Produksi
Dalam tahap pasca produksi, penulis memeriksa kembali hasil akhir atau ikut
me-review, dan juga mengecek keutuhan alat yang sudah digunakan apakah terjadi
kerusakan atau ada kehilangan agar pada saat ingin mengembalikan alat ke tempat
penyewaan tidak ada kekeliruan.
Menurut (Kusumawati & Dkk, 2017) “Mereview hasil gambar untuk melihat
penataan cahaya yang telah diproduksi, menganalisa hasil akhir gambar, dan men-data
kekurangan dari gambar yang telah diambil, mengvaluasi hasil akhir gambar.”
Penulis pada saat pasca produksi ikut mereview hasil akhir pencahayaan
dikamera, jadi apabila ada keurangan cahaya pada gambar akan dicari jalan keluarnya,
juga penulis berdiskusi dengan penata kamera dan sutradara apakah hasil gambar yang
diinginkan cahaya sudah cukup baik atau masih banyak kurangnya cahaya. Selain itu
323
juga penulis harus mendata kekurangan apa saja pada saat produksi sehingga penulis
tidak akan mengulanginya dan akan teliti pada saat produksi agar tidak terjadi
kesalahan atau kekurangan.
Tak lupa juga penulis sebagai penata cahaya harus mengecek keutuhan alat karna
penulis untuk kesediaan alat masih menyewa, jadi apabila ada kerusakan akan
segera dicari jalan keluarnya bersam tim.
3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya
Penata cahaya mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap masalah
pencahayaan dan tata letak penetapan lighting, Pada saat penata cahaya sedang
mencari letak yang pas untuk menempatkan lighting di satu tempat, penata cahaya di
tuntut agar bekerja secara benar dan teliti agar hasil gambar di kamera dapat terlihat
dengan jelas dan intensitas cahaya yang di hasilkan juga pas. Pada tahap pra produksi,
penata cahaya sudah harus membayangkan posisi untuk penempatan lighting, setelah
itu pada saat produksi, penulis dituntut harus bisa langsung membaca situasi apakah
pada saat produksi cahaya terlalu terang atau gelap, terlalu kuning ata putih, itu semua
tanggung jawab penata cahaya untuk mengatur dan menentukan cahaya apa yang pas
pada saat produksi, dan juga pada saat pasca produksi, penata cahaya harus ikut
melihat hasil akhir dan juga menyiapkan alat untuk dikembalikan ke tempat
penyewaan dan memastikan semua alat yang penulis sewa dalam keadaan baik-baik
saja dan tidak terjadi kerusakan apapun.
Menurut (Rusman & Utud, 2015) “Penata cahaya haruslah mengetahui sumber
– sumber cahaya, dengan kualitas dan ukuran cahaya yang dihasilkan serta mengetahui
jenis-jenis lampu (lighting) serta fungsinya masing-masing.”
324
Pada kutipan di atas, penulis harus mengetahui sumber cahaya yang dihasilkan
pada saat di lokasi, juga dengan kualitas yang memang sudah cukup baik dan jelass,
juga penulis harus mengetahui jenis lampu apa yang penulis pakai, agar tidak terjadi
kebingungan kalau ada suatu kendala pada lighting yang digunakan.
3.8.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Penulis sebagai penata cahaya program nondrama GO EXPLORE sangat
penting karena sebuah program tanpa adanya penata cahaya akan tidak bisa dinikmati
oleh penonton, maka dari itu penulis dengan membayangkan penempatan lighting
pada salah satu lokasi yang memang ada kendala pada jalannya agar nantinya penulis
dapat menempatkan posisi lighting agar menghasilkan kualitas yang baik. Selain itu
juga penulis menyusun posisi lighting dengan tepat agar tidak terjadi backlight yang
akan membuat program tidak nyaman di nikmati oleh penontn.
Penulis juga mempelajari konsep yang telah di buat, juga membaca naskah
yang sudah disusun oleh penulis naskah juga penulis harus mengetahui sumber-
sumber cahaya yang ada agar kualitas cahaya yang dihasilkan cukup baik dan jelas di
kamera.
B. Konsep Produksi
Dalam tahap ini, penulis menyiapkan alat yang akan dipakai untuk produksi.
Penulis juga mengecek alat yang akan digunakan seperti memastikan baterai pada
lampu led telah terisi penuh, tripod berfungsi dengan baik atau tidak dan lighting
menyala atau tidak. Juga meletakaan lighting di tempat yang pencahayaannya kurang.
325
Pada rubrik pretama yaitu pada saat di pantai Watu Karung, Pantai Klayar dan
Alun-Alun Pacitan, penulis tidak menggunakan cahaya bantuan atau menggunakan
lighting, tetapi penulis mengandalkan cahaya matahari yang pada saat itu sudah cukup
terbantu dengan cahaya alami. Setelah itu pada rubrik kedua, di Goa Gong, penulis
memakai satu lighting dan tanpa tripod, dikarenakan kondisi dan keadaan pada saat di
dalam Goa tidak memungkinkan untuk membawa dua lighting karena jalur yang licin
dan naik turun tangga, dan juga di dalam Goa sudah terdapat lampu warna-warni yang
memang sudah terdapat di dalam Goa. Selanjutnya pada rubrik ketiga, di Rumah
makan Bu Gandhos dan juga Batik Pace, penulis menggunakan dua lighting karena
memang pada lokasi ini indoor dan juga sangat membutuhkan lighting untuk bantuan
cahayanya agar pada saat camera person mengambil gambar akan terlihat dengan jelas
host di dalam kamera.
Penulis juga berdiskusi dengan camera person agar penempatan lighting sesuai
dengan yang diinginkan dan juga penulis selalu mengikuti arahan dari pengarah acara
apabila penempatan cahaya kurang tepat dan kurang jelas.
C. Konsep Teknis
Pada konsep teknis ini, penata cahaya harus memilih alat yang akan digunakan
agar tidak terjadi kesalahan disaat produksi sedang berlangsung atau saat alat akan
digunakan. Pada hal ini penulis hanya menggunakan dua buah lampu led agar lebih
mudah untuk dibawa kemana-mana dengan hasil pencahayaan yang cukup baik.
Setelah memilih alat yang tepat, penulis juga mencoba apakah alat yang dipilih
mempunyai kualitas yang baik dan bisa digunakan, agar proses unuk membuat sebuah
program nondrama GO EXPLORE lancar tanpa kendala apapun. Selain itu juga
326
penata cahaya harus mengetahui tema apa yang akan dipakai untuk program nondrama
ini agar saat produksi, penata cahaya dapat langsung menentukan posisi yang tepat dan
tidak membuat penonton tidak jenuh,
Dalam konsep teknis ini penata cahaya selain harus mengatur pencahayaan
yang digunakan pada saat produksi juga harus kreatif karna saat membuat program
televisi, penata cahaya mempunyai peran yang cukup penting agar dapat mendukung
sebuah program dan dapat memberikan warna pada sebuah program
3.8.6 Kendala Produksi dan Solusi
Pada saat produksi program non drama ini, penulis mendapat beberapa kendala
dan penulis segera mencari solusi agar shooting bisa berjalan dengan lancar. Seperti:
1. Kendalanya, pada saat di lokasi, di dalam GOA GONG yang cukup sulit untuk
penulis membawa lighting karena kondisi di dalam sangat gelap, pengap dan
lembab serta jalanan yang naik turun tangga.
2. Solusinya, penulis dibantu oleh anggota yang lain untuk membawa lighting.
3. Kendalanya, penulis kesulitan untuk mencari tata letak lighting agar tidak terjadi
backlight.
4. Solusinya, penulis dibantu oleh penata kamera untuk memastikan cahaya di kamera
pas atau tidak dan tidak backlight.
327
3.8.8 Lembar Kerja Penata Cahaya
3.8.8.1 Konsep Penata Cahaya
3.8.8.2 Laporan Penata Cahaya
3.8.8.3 Spesifikasi Lampu
328
3.8.7 Lembar Kerja Penata Cahaya
Pada tahap awal setelah penulis mendapatkan tanggung jawab menjadi penata
cahaya, penulis langsung mencari lighting apa yang akan digunakan dan berapa
jumlahnya, dikarenakan lokasi produksi yang luamayan jauh jadi penulis memutuskan
untuk hanya memakai led, selain tidak terlalu berat juga cahaya yang dihasilkan oleh
lampu led sangat pas untuk produksi. Setelah menyewa lighting, penulis langsung
memeriksa apakah lighting berfungsi dengan baik atau tidak, batre bocor atau tidak
serta memastikan kalau tripod aman untuk digunakan pada saat produksi.
Penulis sebagai penata cahaya juga mencari sumber cahaya matahari agar pada
saat melakukan shot, penempatan posisi lighting pas dan tidak terjadi backlight,
penulis juga selalu bekerja sama dengan penata kamera apakah cahaya sudah cukup
atau masih memerlukan bantuan lighting dikarenakan cahaya sangat berbeda jika
hanya memakai cahaya matahari atau bantuan lighting. Di beberapa tempat juga
penulis tidak memasang lighting karena memang menurut penulis cahaya matahari
sudah cukup baik untuk membantu jalannya produksi, kecuali untuk di dalam ruangan
yang memang penulis akan selalu menggunakan bantuan lighting agar gambar yang
dihasilkan menjadi terlihat lebih jelas.
Pada tahap ini setelah penulis selesai dengan tugasnya, penulis langsung
membereskan alat-alat seperti tripod dan juga lighting, serta memastikan bahwa tidak
terjadi kerusakan pada saat produksi berhari-hari, dan juga ikut membantu memeriksa
hasil apakah lighting aman atau tidak.
329
3.8.7.1 Konsep Penata Cahaya
Penulis mengembangkan konsep dengan menggunakan naskah dan gambaran
foto pada saat survey dan menentukan pemilihan lighting juga penempatan posisi
lighting untuk setiap host dan narasumber agar pada saat produksi pengambilan
gambar lebih terlihat jelas.
3.8.7.2 Laporan Penata Cahaya
LIGHTING SHEET LIVE ON TAPE
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
Company : Segera Production Produser : Ferry Fajar Kusuma
Acara : GO EXPLORE Sutradara : Randi Herdian
Durasi` : 26 menit Penata Cahaya: Monica Ayu
Tabel III.20
NO Rubrik Keylight Fill Light Backlight Keterangan
1 1 LED LED - -
2 3 LED LED - -
3 4 LED LED - -
4 4 LED LED - -
330
3.8.7.3 Floor Plan Penata Cahaya
Gambar I. Rumah makan Bu Gandos
1. Host
2. Host
3. meja
4. Lighting
5. Lighting
Gambar II. Batik Pace
Keterangan:
1.Batik
2.Host
3.Host
4.Lighting
5.Lighting
Gambar III. Goa Gong
Keterangan:
1. Host
2. Host
3. Lighting
c
3
1
1 2
2
3
1
2
5
331
Gambar IV. Goa Gong
Keterangan:
1.Host
2.Host
3. Lighting
Gambar V. Goa Gong
Keterangan:
1.Host
2.Host
3.Lighting
Gambar VI. Goa Gong
Keterangan:
1.Host
2.Host
3.Lighting
Gambar III.17
1
2
3
1
2
3
1
2
3
332
3.8.7.4 Spesifikasi Lampu
TABEL III. SPESIFIKASI ALAT
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
Gambar III.18 Led Viltrox
Tabel III.21
Voltage 5.5V-9V
Power 70 Watt
Center Luminous Flux(LX) 800
Cooling mode Natural Ventilation
Color Temperature (K) 5600K
333
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam produksi sebuah magazine show yang dibutuhkan adalah kreatifitas
serta imajinasi yang tinggi untuk memajukan pertelevisian indonesia. Televisi adalah
salah satu media massa yang memberikan pengaruh besar terhadap penonton baik
positive maupun negative. Televisi memiliki program yang memberikan pengaruh
besar terhadap sebuah acara televisi yang akan di produksi. Salah satu program televisi
adalah program magazine show. Program magazine show merupakan jenis program
yang sangat menghibur, tapi tidak hanya menghibur melainkan dapat menjadikan
referensi untuk para penonton nya jika ingin berpergian.
Pada tugas akhir ini penulis membuat program magazine show yang berjudul
“Go Explore” sebagai salah satu pilihan tontonan yang dapat menghibur penontonnya
karena pada magazine show ini penulis mengangkat kota Pacitan yang terkenal dengan
sebutan kota 1001 goa ini. Selain goa, Pacitan juga terkenal akan keindahan pantai nya
yang bahkan terkenal hingga mancanegara tersebut. Semoga karya non drama
magazine show tersebut dapat memberikan hiburan dan juga dapat menjadi referensi
destinasi kepada penonton.
para pembaca. Kami mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifan
nya dalam berfikir cara membuat karya.
334
DAFTAR PUSTAKA
Andi Purba, Januarius. (2013). Shooting Yang Benar!. Yogyakarta: Penerbit Andi
Irwanto, dkk. (2014). Broadcasting Televisi, Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha
Cendekia.
Kusumawati, Nina, dkk. (2017). Produksi Program Televisi dan Film. Yogyakarta:
Graha Cendekia.
Lamintang, Franciscus Theojunior. (2013). Pengantar Ilmu Broadcasting dan
Cinematography. Jakarta: In Media
Latief, Rusman dan Yustiatie. (2017). Menjadi Produser Televisi Profesional
Mendesain Program Televisi. Jakarta: Prenadamedia Group.
Latief, Rusman dan Yustiatie. (2015). Siaran Televisi Non-Drama. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Mabruri, Anton. (2013). Teori Dasar Editing Program Acara Televisi & Film.
Depok: Mind 8 Publishing House.
Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi: dengan Single dan Multi-camera.
Jakarta: PT. Grasindo.
Pintoko, Wahyu Wary dan Umbara, Diki. (2010). How To Become A Cameraman.
Yogyakarta: Interprebook.
Rahmawati, Indah dan Rusnandi, Dodoy. (2014). Berkarier Di Dunia Broadcast.
Jakarta: Laskar Askara.
Suprapto, Tommy. (2013). Berkarier Di Bidang Broadcasting. Jakarta: PT. Buku
Seru.
335
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42160550
Nama Lengkap : Ferry Fajar Kusuma
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 06 Desember 1994
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SDN BEKASI JAYA I, lulus tahun 2007
2. SMP PGRI I BEKASI, lulus tahun 2010
3. SMAN 1 TAMBUN UTARA, lulus tahun 2013
C. Riwayat Pengetahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Paskibra SMP PGRI I BEKASI 2008-2009
2. Karyawan Restaurant Oasis Café Malaysia 2013-2015
3. Karyawan PT. Sankyo 2015-2016
Bekasi, 10 Juli 2019
Ferry Fajar Kusuma
336
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42161049
Nama Lengkap : Randi Herdian
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 18 Maret 1998
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SDN HARAPAN BARU V BEKASI, lulus tahun 2010
2. SMPN 38 BEKASI, lulus tahun 2013
3. SMKN 5 BEKASI, lulus tahun 2016
C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Paskibra SDN Harapan Baru V pada tahun 2009
2. Anggota PMR SMKN 38 Bekasi pada tahun 2011
3. Paduan Suara SMKN 38 Bekasi pada tahun 2014-2015
4. Food n Beverage Java Jazz Festival pada tahun 2018
Bekasi, 10 Juli 2019
Randi Herdian
337
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42160807
Nama Lengkap : Dinda Putri Ayu Permata
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 15 Juli 1998
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SDN PERUMNAS 9, lulus tahun 2010
2. SMPN 39 BEKASI, lulus tahun 2013
3. SMAN 7 BEKASI, lulus tahun 2016
C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Pramuka SDN Perumnas 9 pada tahun 2008-2009
2. Anggota Pramuka SMPN 39 Bekasi pada tahun 2012
3. Anggota Karate SMPN 39 Bekasi pada tahun 2012
4. Anggota Paduan Suara SMPN 39 Bekasi pada tahun 2012
Bekasi, 10 Juli 2019
Dinda Putri Ayu Permata
338
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42160829
Nama Lengkap : Deswan
Tempat, Tanggal Lahir : Kepala Curup, 14 April 1999
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SDN 04 BINDURIANG, lulus tahun 2010
2. SMPN 1 SINDANG KELINGI, lulus tahun 2013
3. SMKN 1 CURUP TIMUR, lulus tahun 2016
C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Pramuka SDN 04 Binduriang pada tahun 2008-2009
2. Anggota Paskibra SDN 04 Binduriang pada tahun 2008-2009
3. Anggota Osis SMPN 1 Sindang Kelingi pada tahun 2011-2012
4. Anggota Marching Band SMPN 1 Sindang Kelingi pada tahun 2011-2012
5. Anggota Osis SMKN 1 Curup Timur pada tahun 2014-2016
6. Anggota Taekwondo SMKN 1 Curup Rimur pada tahun 2014-2015
7. Juara 1 Lomba Web Design Se-Kabupaten Rejang Lebong
-\Bekasi, 10 Juli 2019
Deswan
339
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42160955
Nama Lengkap : Konita Nabila
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 November 1998
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SD TRAVINA PRIMA, lulus tahun 2010
2. SMP TRAVINA PRIMA, lulus tahun 2013
3. MAN 1 BEKASI, lulus tahun 2016
C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Paskibra Travina Prima
2. Anggota Jurnalistik MAN 1 Bekasi
3. Marching Band MAN 1 Bekasi
Bekasi, 10 Juli 2019
Konita Nabila
340
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42160420
Nama Lengkap : Icha Nabilla Hakim
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 13 September 1997
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SDN MARGA MULYA 6 BEKASI, lulus tahun 2009
2. SMP TUNAS HARAPAN BEKASI, lulus tahun 2012
3. SMKN 3 BEKASI, lulus tahun 2015
C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Pramuka SMP Tunas Harapan pada tahun 2010-2012
2. Magang Di i-News pada tahun 2019
3. SPG La-Fonte pada tahun 2018
4. Bekerja di Balai Lelang SUN pada tahun 2015-2016
5. Bekerja di Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2017-sekarang
Bekasi, 10 Juli 2019
Icha Nabilla Hakim
341
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42160589
Nama Lengkap : Ayu Lestari
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Februari 1997
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SDN 03 PAGI CILINCING, lulus tahun 2009
2. SMPN 3 TARUMA JAYA, lulus tahun 2012
3. MAN 5 JAKARTA, lulus tahun 2015
C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Osis SMPN 3 Tarumajaya
2. Anggota Pramuka SMPN 3 Tarumajaya
3. Anggota KIR MAN 5 Jakarta
Bekasi, 10 Juli 2019
Ayu Lestari
342
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42160450
Nama Lengkap : Monica Ayu Anandithya P
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 19 Agustus 1994
B. Riwayat Hidup Pendidikan Formal & Non Formal
1. SDN PEJUANGAN 07 BEKASI, lulus tahun 2006
2. SMPN 19 BEKASI, lulus tahun 2009
3. SMAN 10 BEKASI, lulus tahun 2012
C. Riwayat Pengtahuan Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota Volley di SMAN 10 BEKASI pada tahun 2010
2. Anggota Pencak Silat di SMPN 19 BEKASI pada tahun 2008
Bekasi, 10 Juli 2019
Monica Ayu Anandithya P