DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu...

320
DRAMA DAN GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH (DRAMA and the SEVENTH-DAY ADVENTIST CHURCH) Sebuah Tinjauan Singkat tentang Sejarah Perkembangan Drama di dalam Gereja Tuhan dari Eden Hingga Saat Ini dengan Penekanan pada Bagaimana Drama Masuk ke Dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Dan Saran-saran Untuk Membalikkan Kecenderungan Ini Lawrence R. Hawkins, M.D. E-mail : [email protected] Telepon: 509 525-4024 Fax : 509 522-2448 College Place, Washington Desember 2000 (Sumber: www.temcat.com)

Transcript of DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu...

Page 1: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

DRAMA DAN

GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH

(DRAMA and the SEVENTH-DAY ADVENTIST CHURCH)

Sebuah Tinjauan Singkat

tentang Sejarah Perkembangan Drama di dalam Gereja Tuhan dari Eden Hingga Saat Ini

dengan Penekanan pada Bagaimana Drama Masuk ke Dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh

Dan Saran-saran Untuk Membalikkan Kecenderungan Ini

Lawrence R. Hawkins, M.D. E-mail : [email protected] Telepon: 509 525-4024 Fax : 509 522-2448

College Place, Washington Desember 2000

(Sumber: www.temcat.com)

Page 2: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

2

I – PENDAHULUAN Gereja-gereja dan lembaga-lembaga Masehi Advent Hari Ketujuh (untuk selanjutnya disingkat MAHK) se-makin banyak menggunakan produksi-produksi tea-ter (drama) dan musik Kristen kontemporer dalam usaha untuk menarik dan memegang orang muda dan memuaskan keinginan para generasi “baby boomer” dan “GenX.” Inilah saatnya bagi para orangtua, pende-ta, dan pimpinan lembaga untuk meninjau kembali po-sisi mereka tentang drama. Pertanyaan yang HARUS dijawab adalah, “Apakah nasehat ilham yang diberi-kan kepada gereja ini tentang penggunaan drama dan penerapannya bagi masa kini?”

Ada sebuah pertanyaan relevan yang perlu diga-li sehubungan dengan sikap yang semakin mendu-kung terhadap drama dalam gereja-gereja dan lem-baga-lembaga MAHK di seluruh dunia. Apakah kita sebagai sebuah gereja dan sebagai pribadi-pribadi telah siap sepenuhnya untuk memahami masalah-masalah yang terlibat dalam penggunaan drama? Apakah kita telah begitu nyaman dan mantap dalam kebenaran-kebenaran gereja MAHK sehingga kita ti-dak akan diperdaya oleh kompromi yang sedang me-nyelinap masuk? Apakah kita telah sepenuhnya ber-serah kepada Tuhan sehingga Roh Kudus akan mem-beri kita kemampuan rohani untuk mengetahui dan membedakan sehingga pikiran kita dapat diterangi tentang apa metode yang tepat untuk “mengemas

Page 3: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

3

atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi kita sehingga kita tidak mampu lagi membedakan betapa itu telah menjadi perangkap bagi kita, anak-anak kita, dan ge-reja kita? Apakah kita, melalui pelajaran Alkitab dan Roh Nubuat setiap hari secara teratur, mempersiap-kan pikiran kita sehingga kita tidak akan mengizinkan apapun yang menyebabkan kita, keluarga kita, atau gereja kita mengorbankan kebenaran, meskipun pengkhianatan, kesesatan, dan aniaya akan menja-di akibatnya (dan sebagiannya berasal dari antara orang-orang di dalam gereja kita sendiri)? Ketika sebuah metode untuk menyampaikan ke-benaran dianjurkan, maka nasehat Paulus kepada Ti-motius diperlukan: “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan per-kataan kebenaran itu.” –2 Timotius 2:15. Tuntunan terbaik bagi orang Kristen MAHK yang ingin menggunakan sebuah metode untuk “membun-del Injil” lagi-lagi diberikan oleh Rasul Paulus. Ia me-ngatakan dalam satu ayat: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, se-mua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4:8. Dan apakah ada gereja lain yang memiliki tulis-an-tulisan yang begitu bagus, tepat dan penuh oto-

Page 4: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

4

ritas untuk memuliakan firman Tuhan dibandingkan dengan Gereja MAHK? Berikut ini dua contohnya:

“Hanya orang-orang yang telah menjadi mu-rid Kitab Suci yang rajin dan yang telah menerima kasih akan kebenaran akan dilindungi dari khayal-an besar yang menguasai dunia.”—The Great Controversy, hlm. 624, 625.

“Tidak cukup hanya mengetahui apa yang telah dipikirkan dan diajarkan oleh orang lain tentang Alki-tab.Pada saat penghakiman, setiap orang harus mem-pertanggungjawabkan dirinya sendiri kepada Tuhan, dan masing-masing sekarang harus belajar sendiri tentang kebenaran.”—Education, hlm. 188.

“Betapa sebuah pelajaran yang kita miliki bagi para orangtua dan pengawas-pengawas orang muda, dan bagi orang-orang yang bekerja dalam pelayanan kepada Tuhan. Ketika kejahatan yang ada tidak di-hadapi dan diperbaiki, karena manusia memiliki ke-beranian terlalu sedikit untuk menegur kesalahan, atau karena mereka memiliki minat terlalu sedikit atau terlalu malas untuk mengurangi kekuatan mere-ka demi melakukan usaha-usaha yang tulus untuk menyucikan keluarga atau gereja Tuhan, mereka bertanggung jawab atas kejahatan yang mungkin menjadi akibat dari pengabaian akan kewajiban mereka. Kita sama bertanggung jawabnya terha-dap kejahatan yang kita perbaiki pada orang lain, melalui teguran, peringatan, melalui pengaruh we-wenang orangtua atau pendeta, seolah-olah kita

Page 5: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

5

sendirilah yang bersalah atas perbuatan itu.”—Testimonies, vol. 4, 516.

Sementara tampaknya benar bahwa beberapa kalangan menyerukan “Alkitab dan Alkitab Saja,” tidak ada alasan untuk tidak mempelajari pernyataan dari orang yang disebut nabi Gereja MAHK di “zaman Vic-toria” untuk menuntun keputusan kita dalam menggu-nakan drama. Terbitan khusus Adventist Review tanggal 29 April 1999 menyatakan bahwa gereja ma-sih memegang kepercayaan dasar ke 17 yang berbu-nyi:

Salah satu karunia Roh Kudus adalah nubu-atan. Karunia ini adalah tanda pengenal dari gereja yang sisa dan dinyatakan dalam pelayanan Ellen G. White. Sebagai utusan Tuhan, tulisan-tulisannya ada-lah sumber kebenaran yang berwenang dan berke-lanjutan yang menyediakan bagi gereja penghibur-an, tuntunan, petunjuk dan perbaikan. Tulisan-tulisan itu juga menjelaskan bahwa Alkitab adalah standar ujian bagi segala ajaran dan pengalaman.

Sesungguhnya, berlawanan dengan “pan-dangan-pandangan” sebagian orang, yang menya-takan Roh Nubuat adalah “terang kecil” daripada Alkitab, kita harus mengingat bahwa Roh Nubuat adalah berasal dari Roh Kudus yang sama yang mengilhami para penulis Alkitab. Pelajaran lebih te-rinci tentang terang besar dan terang kecil dalam di-lihat dalam khotbah Saudara Lawrence Nelson ber-judul “MENGHADAPI KRISIS” (Dengan Terang Kecil dan Terang Besar—Bagian 1 dan 2 (Lampiran 1).

Page 6: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

6

Karena jikalau Setan dapat merendahkan Roh Nubuat, melalui cara ini dan yang lain, sehingga Ke-saksian-Kesaksian diabaikan—dibiarkan berdebu di rak-rak buku, ia mengetahui bahwa umat Tuhan tidak akan dapat mengenali tipuan-tipuannya yang ter-akhir—tipuan-tipuan yang hanya dapat ditunjukkan secara jelas oleh Roh Nubuat, dan Roh Nubuat juga mengatakan bagaimana menghindarinya. Janganlah pernah lupa bahwa, sekiranya mungkin, Setan mengi-nginkan kita semua binasa!, Nelson, Bag. 1, hlm. 8.

Perhatikan baik-baik kutipan dari Selected Mes-sages, Vol. 1, hlm. 48:

Tipuan Setan yang paling akhir adalah menjadikan kesaksian Roh Nubuat ti-dak berpengaruh. “Bila tidak ada wahyu, menjadi liar-lah rakyat” (Amsal 29:18). Setan akan bekerja dengan rajin,dengan berbagai cara dan melalui berbagai agen, untuk menggoyahkan kepercayaan umat Tuhan yang sisa kepada kesaksian yang sejati—Letter 12, 1890.

Adalah menjadi tujuan dari tulisan ini untuk me-nyelidiki secara singkat perkembangan-perkembangan sejarah drama sejak pertama kali diperkenalkan oleh Setan di Taman Eden, di zaman Perjanjian Lama dan Baru, di Zaman Kegelapan, dan masuknya drama ke dalam Gereja MAHK. Akhirnya, saran-saran disampai-kan tentang bagaimana menggunakan metode-meto-de praktis untuk menuntun para orangtua, guru, pim-pinan lembaga, dan pendeta untuk mendidik orang muda untuk memahami, melakukan dan berbagi kesa-

Page 7: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

7

lehan mula-mula tanpa perlu menggunakan penyam-paian-penyampaian teatrikal.

Page 8: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

8

II – DEFINISI-DEFINISI

Seringkali pendapat-pendapat disampaikan bahwa ka-ta-kata seperti “teatrikal” atau “drama” sebagaimana yang digunakan oleh Ellen White memiliki makna ber-beda-beda dibandingkan maknanya sekarang ini. Su-atu perbandingan tentang penggunaan yang didefinisi-kan dalam kamus-kamus yang berwenang pada za-mannya dan pada zaman kita diadakan. Perbandingan ini menunjukkan bahwa makna kata-kata tersebut tidak pernah berubah selama 166 tahun terakhir. Bacalah definisi-definisi berikut ketika anda membaca tulisan ini. DEFINISI-DEFINISI Aktor – “kata benda. 1. Orang yang berlakon atau mempertunjukkan; seorang pelaku aktif. 2. Orang yang melakonkan suatu tokoh atau bermain dalam se-buah sandiwara; pemain sandiwara panggung.” Ameri-can Dictionary of the English Language. N. Webster 1828, Vol. I, hlm. 3. Aktor – “kata benda. 1. seseorang pemain sandiwa-ra: PELAKU. 2.a: orang yang melakonkan suatu tokoh dalam produksi drama. B. seorang pemain teater. C. seseorang yang berkelakuan seolah melakonkan sua-tu bagian.” Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary, 1984, hlm. 54.

Page 9: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

9

Munafik (hipokrit) -- Strong’s Concordance: 5273, hupokrites (hoop-ok-ree-tace'); dari 5271; seorang pelaku dari sebuah tokoh (pemain panggung), yaitu (secara kiasan) penipu, orang yang menyembunyikan watak aslinya (“munafik”)” 5271. hupokrinomai (hoop-ok-rin'-om-ahee); pernyataan tengah antara 5259 dan 2919; memutuskan (berbicara atau bertindak) palsu, yaitu (secara kiasan) menyembunyikan (berpura-pu-ra): KJV—berpura-pura. CATATAN: Setiap kali kata munafik (hypocrite) digu-nakan dalam Perjanjian Baru, ini selalu digunakan oleh Yesus. Kata ini terdapat 14 kali dalam Matius, 1 kali dalam Markus, dan 5 kali dalam Lukas, setiap kali digunakan untuk menunjuk kepada orang-orang Farisi. Menarik untuk diperhatikan bahwa kata Yunani hypo-crite, digunakan sekitar 2000 tahun, mendefinisikan seseorang sebagai seorang pemain sandiwara yang melakonkan seorang tokoh dalam atau seo-rang pemain sandiwara panggung. Definisi-defisini untuk kata aktor yang digunakan di tahun 1828 dan 1984 juga mendefinisikan aktor sebagai pemain sandi-wara panggung. Seorang aktor atau hipokrit akan di-bahas lebih mendalam kemudian. Drama – “kata benda. [Dari bhs. Yunani, membuat]. Sebuah puisi atau komposisi yang menggambarkan kehidupan manusia, dan dirancang untuk dilakonkan. Jenis utama drama adalah tragedi dan komedi: jenis

Page 10: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

10

lain yang lebih rendah adalah komedi tragis, opera, dll.” American,1828, Vol. I, hlm. 67. Drama - "kata benda [Latin dramt-, drama, Yunani, perbuatan, drama, dari kata dran berlaku, bertindak]. 1: sebuah komposisi dalam puisi atau prosa yang di-maksudkan untuk memotret kehidupan atau tokoh atau menyampaikan kisah biasanya melibatkan kon-flik-konflik dan emosi melalui tindakan dan dialog dan biasanya dirancang untuk pertunjukan teater.” Web-ster’s, 1984, hlm. 381. Dramatize (mendramatisir) – “kata kerja. Menyusun dalam bentuk drama; atau mengolah sebuah komposi-si dalam bentuk sandiwara.” American, 1828, Vol. I, hlm. 67. Dramatize (mendramatisir) – “kata kerja. 1: menga-daptasi (misalnya dari novel) untuk sebuah pertunjuk-an teater. 2: melakonkan atau mewakili tokoh melalui drama.” Webster’s, 1984, hlm. 381. Fiksi – “kata benda. [Latin fictio, dari fingo, berpura-pura.] 1. Tindakan berpura-pura, mengarang-ngarang atau membayangkan ; misalnya, fiksi dalam pikiran belaka. Stillingfleet. 2. Yang berpura-pura, dikarang-karang, atau dibayangkan. Contoh: Kisah itu hanya sebuah fiksi belaka.” American, 1828, Vol. I, hlm. 82. Fiksi – “kata benda 1a: sesuatu yang dikarang me-lalui imajinasi atau pura-pura; arti khusus: kisah ka-

Page 11: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

11

rangan. B. karya-karya sastra fiksi (seperti novel atau cerpen). 2: suatu anggapan tentang adanya ke-mungkinan sebagai sebuah fakta meskipun kebenar-annya dipertanyakan. 3 : perbuatan berpura-pura atau membuat karangan imajinasi.” Webster’s, 1984, hlm. 460. CATATAN:Karena pertunjukan teater, sandiwara, dra-ma dan akting seringkali menggunakan fiksi, topik ini akan dibahas lebih lanjut kemudian. Sandiwara – “kata benda. 7. Sebuah komposisi dra-ma: komedi atau tragedi; sebuah komposisi yang to-koh-tokohnya dinyatakan dalam bentuk dialog dan tin-dakan. 8. Pertunjukan atau pameran sebuah komedi atau tragedi; misalnya, bermain dalam sebuah sandi-wara. Ia menonton setiap sandiwara.” American, 1828, Vol. II, hlm. 36. Sandiwara – “kata benda 7a: pertunjukan panggung dari suatu lakon atau kisah. B: sebuah komposisi: DRAMA.” Webster’s, 1984, hlm. 902. Bermain sandiwara – “kata kerja. 14. memainkan bagian dalam sebuah panggung; melakonkan sebuah tokoh. Contoh: “seorang raja akan mendengar kamu bermain sandiwara malam ini,” Shakespeare. 15. Menjadi seorang tokoh. “Pengadilan adalah teater di mana beberapa orang bermain sandiwara.” Donne. American, 1828, Vol. II, hlm. 36.

Page 12: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

12

Bermain sandiwara – “kata kerja 3b (1): bermain da-lam sebuah produksi drama (2) PERTUNJUKAN, ME-MAINKAN (apa pertunjukan yang sedang dimainkan dalam gedung teater?).” Webster’s, 1984, hlm. 902. Teater – “kata benda. 1. Di zaman kuno, suatu ba-ngunan di mana pertunjukan diselenggarakan bagi hi-buran penonton. 2. Di zaman modern, sebuah ba-ngunan tempat pameran pertunjukan drama, seperti tragedi, komedi dan farce; sebuah gedung sandiwara; terdapat panggung sandiwara, ruang belakang, ruang penonton di samping, galeri dan orkestra.” American, 1828, Vol. II, hlm. 92. Teater – “kata benda 1a: bangunan tempat terbuka untuk pertunjukan drama atau tontonan di zaman Yu-nani dan Roma kuno. b: sebuah bangunan untuk per-tunjukan drama. c: sebuah bangunan atau tempat un-tuk mempertunjukkan film.” Webster’s, 1984, hlm. 1222. Teatrik, Teatrikal – “a. tentang sebuah teater atau pertunjukkan kisah; yang menyerupai cara pemain drama; contoh: pakaian teatrikal, pertunjukan teatrikal, gerak teatrikal,” American, 1828, Vol. II, hlm. 91. Teatrikal, juga teatrik “kata sifat … 1: berhubungan dengan teater atau pertunjukan sandiwara (kostum te-atrikal) 2: ditandai dengan kepura-puraan atau kepal-suan emosi.” Webster’s, 1984, hlm. 1222.

Page 13: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

13

Pembahasan lebih lanjut tentang topik ini baca: THE BROKEN BLUEPRINT (Cetak biru yang telah rusak). Mengapa cetak biru Pendidikan tidak dii-kuti pada saat ini? Bagaimanakah sekolah-sekolah kita telah berubah alur? Buku ini memberi anda in-formasi tersebut! Untuk pertama kalinya keselu-ruhan kisah yang mengherankan diceritakan da-lam sebuah buku tunggal.

Page 14: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

14

III – SEBUAH SURVEI SINGKAT TENTANG PERKEMBANGAN DAN PENGGUNAAN

DRAMA

Di Eden Pengenalan drama ke dalam rumah, sekolah dan tem-pat-tempah peribadatan bukanlah sebuah konsep baru. Setan menggunakan drama di Taman Eden, yang adalah rumah, sekolah dan gereja bagi orangtua pertama kita. Bermain sebagai seekor ular yang indah dengan pohon pengetahuan kebaikan dan kejahatan sebagai sarana pendukungnya, ia meyakinkan Hawa, melalui kata-kata (kebohongan) yang dipersiapkan secara cerdik, untuk menerima sarannya bahwa Hawa dapat menjadi Tuhan dan tidak akan pernah mati. Dari sebuah drama tunggal tersebut, yang dilakonkan de-ngan latar panggung Eden, planet ini telah dijerumus-kan ke dalam pemberontakan yang penuh kemarahan.

Di sisi lain, sebelum Kejatuhan, Tuhan berbicara langsung kepada orangtua kita. Ia mengajari mereka dengan kebenaran mutlak dan memberi mereka pikir-an yang diperlengkapi dengan kemampuan mengingat secara sepenuhnya agar mereka menyimpan baik-ba-ik segala petunjukNya. Dan bahkan setelah Kejatuhan, Ia tidak meninggalkan mereka. Secara pribadi Ia men-janjikan kepada Adam dan Hawa bahwa ada jalan ke-luar. “Aku akan mengadakan permusuhan antara eng-kau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan ketu-

Page 15: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

15

runannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Kejadian 3:15. Sementara tradisi lisan menjadi rusak, Tuhan menyediakan petunjuk-petunjukNya dalam bentuk tu-lisan. Namun demkian, baik tradisi lisan maupun ben-tuk tulisan, Tuhan menyatakan kepada manusia, pada serangan dosa, bahwa kepala Setan akan diremukkan (dikalahkan) dan tumit AnakNya akan diremukkan (ke-menangan). Janji ini mengisyaratkan pengorbanan Manusia-Tuhan yang disebut Yesus. Tidak ada san-diwara dimainkan di sini! Kehidupan, kematian dan kebangkitanNya adalah dan terus menerus meru-pakan sebuah kenyataan. Di Zaman Perjanjian Lama Banyak contoh pertunjukan sandiwara diambil dari Perjanjian Lama. Di sini ada tiga: Yakub berpura-pura menjadi Esau, saudara-saudara Yusuf mengatakan ki-sah yang telah mereka karang tentang kematian sau-dara mereka kepada ayah mereka (dan pendukung bagi kisah mereka—jubah berlumuran darah), dan kegilaan Daud yang pura-pura. Masing-masing keja-dian ini digunakan untuk menipu, sama seperti Se-tan di Taman Eden.

David Lee menyampaikan masalah ini dalam perspektif yang tepat ketika ia menuliskan dalam pam-flet berjudul Drama? Truth-full? or Pretentious? (Drama? Penuh Kebenaran? Pura-pura?) hlm. 8.

Page 16: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

16

Tetapi bukankah Tuhan menggunakan drama di zaman Alkitab? Ya jikalau yang dimaksudkan dengan “drama” adalah kegiatan-kegiatan yang tidak biasa dan menyedot perhatian umat. Namun kita tidak menemukan bukti bahwa utusan-utusan Tuhan pernah menggunakan “drama” dalam artian seba-gaimana para pendukung drama saat ini menggu-nakannya.

Dalam sejumlah peristiwa, para imam (seperti dalam pelayanan bait suci) dan para nabi (Yesaya 20:2, 3; Yeremia 24:1-10; 27:2-12; 32:1-19; Yehezkiel 4;1-5; 12:2-7) membuat penyajian grafis yang diran-cang oleh Tuhan untuk menyampaikan pekabaran kepada umatNya yang telah merosot mundur. (Lihat Education 41; CG 19: “tokoh dan lambang-lambang … perumpamaan yang dilakonkan”). Perlu dicatat bahwa dalam memberikan pelajaran-pelajaran visual ini, para utusan tidak pernah mengalahkan kepribadian me-reka. “Khotbah-khotbah” visual mereka melibatkan rasa sakit, penderitaan, dan waktu, dan dirancang oleh Tuhan untuk membangkitkan rasa ingin tahu, pertanyaan, dan perasaan belas kasihan dari umat yang tidak peka dan “tegar tengkuk.” Mereka bu-kan semata-mata “meniru” atau berpura-pura atau melakonkan tokoh lain. Mereka adalah kenyataan yang sangat sakit dan penuh doa! Tentang bebera-pa upacara korban, Tuhan mengumumkan kemuak-kanNya (lihat Mazmur 51:16; Yesaya 1:10-28). Se-sungguhnya, Tuhan “memberi kepada mereka kete-tapan-ketetapan yang tidak baik dan peraturan-pera-

Page 17: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

17

turan, yang karenanya mereka tidak dapat hidup. Aku membiarkan mereka menjadi najis dengan persem-bahan-persembahan mereka, dalam hal mereka mem-persembahkan sebagai korban dalam api semua yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya Kubuat mere-ka tertegun, agar mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” (Yehezkiel 20:25, 26). Tuhan menghendaki hubungan yang penuh kasih dan penurutan dengan mereka, bukan sistem persembahan korban yang ber-darah-darah (lihat Yeremia 7:19-30). “Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.” (Kisah 17:30).

Kami percaya bahwa tidaklah adil mengutip upa-cara bait suci dalam Perjanjian Lama dan Yehezkiel untuk membela drama yang penuh kepura-puraan. Orang-orang yang mengutip dalam usaha ekstrim untuk menyentuh hati banyak orang, mungkin akan memperoleh kebenaran dan kuasa yang lebih besar melalui berpuasa dan berdoa bagi Israel mo-dern selama 180 hari+, sebagaimana dilakukan oleh Yehezkiel.

A.W. Tozer dalam bukunya The Menace of the Religious Movie (Ancaman Film Rohani), menjelas-kan topik ini secara lebih lengkap:

Profesi akting tidak berasal dari orang-orang Ibrani. Itu bukanlah bagian dari pola ilahi. Alkitab menyebutkannya, namun tidak pernah menyetujui-nya. Drama, sebagaimana yang diwariskan kepada kita, dimulai di Yunani. Pada awalnya drama ada-

Page 18: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

18

lah bagian dari penyembahan kepada dewa Dioni-sus dan diselenggarakan dengan sukaria mabuk-mabukan. –Kutipan dari The Menace of the Religious Movie," hlm. 15 (Lampiran 3)

Di Zaman Kristus Drama, akting, dan prduksi-produksi teater adalah menonjol di kalangan orang Yunani dan dipadukan oleh orang-orang Roma. Ampiteater dibangun di selu-ruh Kekaisaran Roma dan produksi-produksi teater dikenal hingga zaman Kristus dan para pengikut-Nya. Namun, kita tidak menemukan di dalam Alki-tab bahwa Yesus atau salah satu penulis Perjan-jian Baru memberi contoh atau menyarankan penggunaan drama untuk menyampaikan Injil.

Sebaliknya, Kristus menggunakan metode pe-nyampaian Kabar Baik keselamatan melalui pe-nyembuhan (pekerjaan kesehatan), pengajaran (pekerjaan pendidikan), khotbah (penginjilan) dan percakapan berhadapan langsung (kesaksian pri-badi). Injil dipenuhi dengan teladan-teladan Kristus dalam menggunakan metode-metode ini.

PerintahNya kepada para muridNya adalah, “Ka-rena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan sega-la sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20. Pastilah pe-

Page 19: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

19

rintah itu bukan berbunyi, “Karena itu pergilah, ada-kan pertunjukan-pertunjukan teater.” Perhatikan na-sehat ilham berikut ini:

Tuhan telah memberikan bukti kasihNya kepa-da dunia. Tidak ada kepura-puraan, tidak ada san-diwara, dalam apa yang dilakukanNya. Ia memberi-kan karunia yang hidup, yang mampu menderita kehinaan, pengabaian, malu dan celaan. Kristus melakukan ini semua sehingga Ia dapat menyelamat-kan manusia yang telah jatuh. Sementara manusia merancang rencana dan metode-metode untuk meng-hancurkan Dia, Anak Allah yang Mahatahu datang ke dunia kita untuk memberi teladan dari pekerjaan be-sar yang harus dilakukan untuk menebus dan menye-lamatkan manusia. Namun saat ini orang-orang yang angkuh dan tidak taat berusaha keras untuk memperoleh nama besar dan kehormatan besar dari sesamanya dengan menggunakan karunia da-ri Tuhan untuk menghibur (to amuse).—Manuscript 42, 1898 [Evangelism 267.1].

Apapun yang dilakukan karena dirangsang oleh kewajiban orang Kristen yang kudus, karena anda adalah penatalayan yang dipercayakan talenta untuk dipergunakan sebagai berkat bagi diri anda dan orang lain, akan memberikan kepuasan yang mendasar; karena segala sesuatu dilakukan untuk kemuliaan Tuhan. Saya tidak dapat menemukan contoh di dalam kehidupan Kristus di mana Ia membaktikan waktuNya demi permainan dan hiburan. Ia adalah Pendidik yang Agung bagi kehidupan masa kini dan masa

Page 20: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

20

mendatang. Saya belum pernah menemukan satu kejadianpun di mana Ia mendidik para muridNya untuk terlibat dalam hiburan sepakbola ataupun pertandingan-pertandingan tinju, untuk menda-patkan latihan fisik, atau dalam pertunjukan teater; dan Yesus adalah pola dalam segala hal. Kristus, Penebus dunia, memberikan kepada setiap orang pekerjaan masing-masing dan meminta kepada mereka “giat bekerja hingga Aku datang.”—Fundamentals of Christian Education, hlm. 229. Beberapa orang mengatakan bahwa tulisan-tu-lisan Ellen White tidak menunjukkan suatu kutukan secara menyeluruh terhadap segala program-program yang dilakonkan. Ia terutama berbicara menentang lagu-lagu rendahan dan isyarat-isyarat kotor, ten-tang drama sensasional yang menggambarkan ke-biasaan-kebiasaan jahat dan kecenderungan-ke-cenderungan berdosa. Akan tetapi dalam Manu-script Release 909 sebagaimana dicatat dalam 11MR hlm 334-342, ia menasehati seorang ibu yang membawa anak-anaknya ke teater sebagai berikut:

Seandainya anda, saudaraku, terus mengenal Tuhan, anda akan pada masa sekarang ini mendapat-kan pencerahan dari Matahari Kebenaran. Kesela-matanmu hanyalah terletak pada mengikut jejak langkahNya. Tetapi dengan tidak mengambil pen-dirian yang tegas untuk memberi sanksi apapun atas kehadiran anda pada pertunjukan teater anak-anak anda, anda telah mendorong mereka dalam memilih bagaimana menggunakan talenta mereka. Kemampu-

Page 21: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

21

an dan kuasa mereka adalah milik Tuhan, namun itu sekarang tidak digunakan untuk bergabung bersama Kristus. Seluruh talenta dipinjamkan kepada mereka agar digunakan untuk menghormati dan memuliakan Tuhan sehingga mereka dapat memenangkan jiwa-ji-wa menjauh dari segala sesuatu tentang jenis hiburan yang mempesonakan ini, yang menyerap pikiran dan membawanya menjauh dari Tuhan dan hal-hal surga-wi. Namun mereka belum pernah memiliki pengetahu-an rohani tentang apakah itu kebenaran. Prinsip-prin-sip kebenaran belum pernah ditanamkan di dalam jiwa jiwa mereka. Godaan yang menipu bahwa mereka bisa menjadi berkat bagi dunia sementara bekerja sebagai artis adalah sebuah tipuan dan perangkap, bukan hanya kepada diri mereka sendiri, melainkan ju-ga bagi jiwa anda. Kristus berkata, “Di luar Aku, kamu tidak akan dapat berbuat apa-apa.” Dapatkah Tuhan Yesus Kristus menerima tontonan-tontonan teatrikal ini sebagai pelayanan yang dilakukan bagiNya? Apa-kah Ia dapat dipermuliakan dengan itu? Tidak. Sega-la jenis pekerjaan ini dilakukan untuk melayani pemimpin yang lain. 11MR, hlm.. 335.2.

Ada segudang pertunjukan-pertunjukan tea-trikal di dunia ini, namun tingkatan yang tertinggi-nya sekalipun adalah tanpa Tuhan. Sekarang kita perlu mengarahkan jiwa-jiwa kepada Juruselamat yang tergantung di salib. Tipuan, pemaksaan, dan setiap pekerjaan jahat ada di dunia kita. Setan, mu-suh jahat yang berpakaian malaikat, sedang bekerja untuk menipu dan menghancurkan. Tujuan kematian

Page 22: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

22

Kristus adalah untuk mengumumkan kebenaran-Nya, dan tidak ada seorang pria, wanita ataupun anak-anak yang dapat melakukan ini dengan keku-atannya sendiri, atau dengan perkataannya sendi-ri. 11MR, hlm. 338.

Di Zaman Kegelapan Setelah “pertobatan” kaisar Konstantin, Gereja Kris-ten (yang kemudian menjadi Gereja Katolik Roma) menyatukan orang-orang kafir yang tidak bertobat dan tidak diajar ke dalam jemaat mereka. Orang-orang kafir yang setengah bertobat ini membawa bersama mereka tata ibadah misa, jubah imam ka-fir, lagu-lagu mantera yang menghipnotis dari para penyanyinya, dan katedral yang megah (yang se-belumnya adalah kuil-kuil kafir) dengan seni fres-ko, patung-patung dan lukisan-lukisan. Mengikuti misa adalah pertunjukan teatrikal yang berulang-ulang bagi para penyembah kafir. Alkitab dilarang dan tradisi mengambil alih tempat “Demikianlah firman Tuhan.”

Berkomentar tentang drama yang terjadi di Abad Pertengahan, Tozer melanjutkan: “Jenis pertunjukan yang menceritakan Kehidupan Yesus (Miracle Plays) sangat populer di Abad Pertengahan. Pertunjukan ini adalah pertunjukan dramatis dengan tema-tema roha-ni yang dilakonkan di panggung untuk hiburan pen-duduk. Pertunjukan ini adalah usaha-usaha yang salah arah untuk mengajarkan kebenaran rohani

Page 23: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

23

melalui penampilan drama; yang lebih buruk lagi adalah bahwa pertunjukan ini sangat tidak terhor-mat dan seluruhnya tercela…

Orang-orang yang mengharapkan teladan dari pertunjukan tentang drama kehidupan Yesus sudah pasti mengabaikan beberapa fakta penting. Misalnya, mode dalam drama-drama kehidupan Yesus se-perti ini bertepatan dengan periode kemerosotan Gereja yang sangat menyedihkan yang pernah ada. Ketika Gereja pada akhirnya bangkit dari kege-lapan moralnya yang sangat lama, pertunjukan jenis ini kehilangan ketenarannya dan akhirnya mati. Dan semoga tetap diingat, bahwa sarana yang digunakan Tuhan untuk membawa Gereja keluar dari kegelap-an adalah bukan drama; melainkan sarana Alkitab dengan khotbah yang dibaptiskan oleh Roh Ku-dus. Orang-orang yang berpikiran sungguh-sungguh menyampaikan kebenaran bagaikan guntur dan orang-orang berbalik kepada Tuhan.

Sesungguhnya sejarah akan menunjukkan bahwa tidak ada kemajuan rohani, kebangunan ro-hani ataupun peningkatan kehidupan rohani yang berhubungan dengan seni peran dalam bentuk apapun. Roh Kudus tidak pernah menghormati kepura-puraan.

Apakah mungkin bahwa pola sejarah sedang be-rulang? Bahwa kemunculan film rohani adalah geja-la dari keadaan kesehatan rohani kita yang menu-run pada saat ini? Saya khawatir demikian. Hanya ketidakhadiran Roh Kudus dari mimbar dan ku-

Page 24: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

24

rangnya kemampuan orang-orang Kristen untuk mengenali kebenaran yang sejati yang menjadi penyebab dari penyebaran drama rohani di kalang-an apa yang disebut dengan gereja-gereja injili. Gereja yang dipenuhi Roh Kudus tidak akan mentolerir hal itu—Tozer, hlm. 16, 17.

Betapa sebuah kontras dengan pelayanan Alki-tab dan pelayanan yang tanpa kepura-puraan dari kaum Waldensia dari Pegunungan Piedmont. Jauh tinggi di sekolah-sekolah terpencil, orang-orang muda diajar untuk menghapalkan sebagian besar Kitab Suci dan banyak yang dipersiapkan oleh sekolah-sekolah mereka menjadi misionaris ke seluruh bagi-an Eropa. Ketika mereka meninggalkan rumah di pe-gunungan yang terpencil untuk berbagi Injil, mereka ditemani oleh anggota yang lebih dewasa dan lebih berpengalaman yang mengajarkan kepada mereka bagaimana bekerja demi keselamatan pria, wanita dan anak-anak yang telah dikurung dalam kegelapan ro-hani oleh sistem kepausan.

Tidak ada pertunjukan teater yang dilakukan oleh para pahlawan ini. Kehidupan merekalah yang menjadi saksi bagi drama kehidupan dan kematian yang sesungguhnya.

Dalam banyak kasus, jurukabar kebenaran tidak tampak lagi. Ia telah berpindah ke negara lain, atau ia telah menghabiskan hidupnya di dalam penjara bawah tanah yang tidak diketahui, atau tulang-tu-langnya memutih di tempat di mana ia telah menja-di saksi kebenaran. Akan tetapi perkataan yang di-

Page 25: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

25

tinggalkannya tidak akan dapat dimusnahkan. Per-kataan ini bekerja di dalam hati manusia; hasil yang penuh berkat hanya akan diketahui pada saat pengha-kiman.—The Great Controversy, hlm. 75. Drama di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Selama Hidup Ellen G. White 1866—Setelah Mengamati Acara Dr. Jackson di Danville, New York: Pada tanggal 16 Agustus 1865, James White menderita stroke lengan kanan sebagai akibat dari tekanan kerja untuk gereja yang terus menerus. Da-lam majalah Review tanggal 20 Februari 1866, yang berjudul “Our Late Experience, (Pengalaman Kami Akhir-Akhir ini), Ellen White menjelaskan tentang per-jalanan pribadi mereka menuju pemulihan kesehatan suaminya. Mereka pergi ke lembaga Dr. Jackson. Dr. Jackson dan staf dokternya menyarankan kegiatan-ke-giatan untuk memulihkan kesehatan yang tidak dapat disetujui oleh keluarga White. Salah satu dari kegi-atan itu adalah menonton teater. Pernyataan pertama Nyonya White tentang menonton teater adalah seba-gai berikut: Kami tidak bisa menghadiri kelas pagi Dr. Jack-son selama beberapa kali karena alasan-alasan beri-kut: Pertama dan alasan yang terbesar adalah suasa-

Page 26: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

26

na panas di dalam ruangan menyebabkan otak sua-mi saya menjadi kaku dan sakit. Ketika ia berbicara tentang topik Kesehatan, kami menjadi terlalu terserap padahal pikiran kami yang lelah, karena pikiran kami akan mulai berjalan, membandingkan falsafah Dr. Jackson dengan fakta yang ada di dalam pikiran kami, yang kami terima dari otoritas yang lebih tinggi dan ti-dak pernah salah. Pikiran akan menjadi bergairah lalu lelah. Terutama dalam kasus suami saya. Dan lagi, Dr. Jackson dan para dokter lainnya berusaha mengaju-kan dan mempertahankan gagasan-gagasan yang ti-dak dapat kami terima dari pendirian keagamaan ka-mi, khususnya tentang hiburan dan kesenangan, menari, permainan kartu, menonton teater, dll., ka-mi tidak dapat melihat keselarasan antara ajaran agamanya dan ajaran-ajaran Kristus yang tercatat di dalam Perjanjian Baru. Kami tidak membahas pertentangan keagama-an, bukan juga memaksakan pandangan-pandangan kami, bukan juga bertemu untuk membahas iman ka-mi. Kami pergi ke Dansville untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran kami. Dan meskipun kami mengira akan mendengarkan dan melihat apa yang kami tidak dapat terima dan gabungkan, namun hal-hal ini, ken-dati berlawanan dengan usaha-usaha kami, kurang le-bih akan menggairahkan pikiran; dan di malam-malam ketika kami tidak dapat tidur kami membandingkan kehidupan Kristus, ajaran-ajaranNya tentang hake-kat sebagai orang Kristen, dengan ajaran yang pada

Page 27: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

27

saat ini disampaikan di lembaga tersebut, dan kami tidak dapat menemukan keselarasannya. Sementara kami mengambil bagian secara aktif dalam Reformasi Kesehatan, dan dua kali berada di Dansville, sekali sebagai pengunjung, dan sekali lagi sebagai pasien, dan telah memuji ketrampilan para dokternya dalam menyembuhkan penyakit dengan menggunakan air dan pengobatan sehat lainnya, ba-nyak yang mengira bahwa kami telah menyetujui dan menerima segala hal yang diajarkan oleh para pimpin-an lembaga tersebut. Pertanyaan yang sering diajukan kepada kami, bukan saja oleh orang-orang kita, mela-inkan juga oleh para pimpinan dari denominasi-deno-minasi lain, “Apakah anda menyetujui permainan kar-tu, menari, dan menonton teater? Saya mengerti bahwa mereka mengaku rohani, dan mereka men-campurkan segala bentuk hiburan ini dengan keya-kinan mereka.” Menjadi sangat perlu bagi kita untuk berbicara secara tegas dan mengatakan bahwa kita tidak mengambil bagian dalam masalah ini, dan kami tidak menyetujui bahwa hiburan-hiburan seperti itu disarankan oleh orang-orang Kristen sebagai se-suatu yang tidak berbahaya. Saya mendengar lebih dari satu orang ibu di Dansville yang berkomentar bahwa ia telah memuji para dokter di Dansville kepada anak-anak mereka, namun tidak akan mengizinkan anak-anak mendengar mereka menyarankan hiburan-hiburan ini; karena ia mengajarkan kepada anak-anak mereka bahwa pengaruh hiburan-hiburan adalah ja-hat; dan bahwa ia telah mengetahuinya dalam pe-

Page 28: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

28

ngalaman pengamatannya, dan tidak melihat ciri yang menyelamatkan yang akan menyebabkan dia mengubah pikirannya tentang pengaruh jahatnya, khususnya pada orang-orang muda. Saya pernah di-tanya, “Bolehkah anda mengirim anak-anak muda, ja-uh dari pengawasan anda, namun tetap aman, kepada lembaga itu untuk belajar cara hidup yang baik, dan memperoleh kembali kesehatan yang telah hilang?” Saya harus mengatakan bahwa saya tidak boleh, ke-cuali mereka adalah anak-anak yang telah diketahui memiliki pikiran yang mandiri, dan prinsip-prinsip rohani yang teguh. Hanya inilah yang akan menjadi perlindungan dalam menghadapi orang-orang yang berusaha untuk menutupi hiburan-hiburan ini dan menyebutnya tidak berbahaya, dan perlu bagi kesehatan, dan berusaha membujuk mereka untuk bergabung dan menari, permainan kartu dan me-nonton teater.—Review, 20 Februari 1866. 1878—Bahaya Mengincar Langkah Orang Muda: Tentang festival-festival dan pertunjukan-pertunjukan teatrikal dalam gereja-gereja modern, Ellen White menuliskan peringatan berikut: Kematian, yang hadir dalam rupa pakaian Surga, mengincar jalan orang muda. Dosa ditutupi dengan kekudusan gereja. Berbagai bentuk hibur-an di dalam gereja-gereja di zaman kita telah menghancurkan ribuan orang, yang bagi mereka mungkin tetap benar dan tetap menjadi pengikut

Page 29: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

29

Kristus. Kerusakan tabiat telah dilakukan oleh festival-festival dan pertunjukan-pertunjukan tea-trikal gereja-gereja modern, dan ribuan orang akan musnah; namun orang-orang tidak akan menya-dari akan bahayanya, tidak juga pengaruh-penga-ruhnya yang menakutkan. Banyak orang muda, la-ki-laki dan perempuan, telah kehilangan jiwa mere-ka melalui pengaruh-pengaruh yang merusak ini.—Review, 21 November 1878. Ingatlah pernyataan ini ketika membaca tentang hasil dari seorang perempuan muda yang mengambil bagian dalam pertunjukan drama gereja di gereja Me-todis dalam bagian yang berjudul “1881—Dewan-Dewan Masyarakat Sastra.” 1880—Nasehat bagi Para Pendeta untuk Memberi-takan Firman: Dalam Testimonies, Vol. 4, hlm. 415, terdapat penyebutan awal tentang drama sehubungan dengan pemberitaan firman oleh para pendeta kita: Dunia ini dipenuhi oleh kesalahan dan do-ngeng-dongeng. Hal-hal baru dalam bentuk drama-drama sensasional semakin banyak memikat pikir-an, dan teori-teori yang absurd (tidak masuk akal dan sia-sia) berlimpah yang merusak kemajuan moral dan dan rohani. Pekerjaan Tuhan membu-tuhkan orang-orang yang memiliki kecerdasan, pe-mikiran dan penguasaan akan Alkitab,untuk meng-hadapi arus pasang perlawanan. Kita tidak boleh

Page 30: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

30

menyetujui keangkuhan, pikiran sempit, dan keti-dakkonsistenan, meskipun pakaian kesalehan mungkin dikenakan ke atasnya. Orang-orang yang telah memiliki kuasa kebenaran yang mengudus-kan di dalam hati mereka akan memberi pengaruh yang penuh bujukan. Mengetahui bahwa para pen-dukung kesalahan tidak dapat menciptakan atau-pun menghancurkan kebenaran, mereka akan ber-usaha untuk bersikap tenang dan bertimbang rasa. 1881—Nasihat tentang Masyarakat Sastra Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ellen White yang berjudul “Masyarakat Sastra”, Review 4 Januari 1881, ada sebuah catatan tentang perbin-cangan yang terjadi dengan seorang perempuan mu-da Metodis yang ingin menjadi artis. Perbincangan ini menunjukkan sikap konsisten Nyonya White tentang drama. Tampaknya perempuan muda ini lebih ingin menjadi artis daripada memberikan dirinya kepada Kristus. Yang menarik juga untuk diperhatikan adalah bahwa keinginannya untuk menjadi artis adalah pertama-tama timbul oleh karena mengambil ba-gian dalam drama dan drama pendek (skit) di da-lam Gereja Metodis. Artikel selengkapnya adalah se-bagai berikut: Tujuan dan sasaran yang mendorong pemben-tukan masyarakat-masyarakat sastra mungkin baik; namun kecuali hikmat dari Tuhan mengatur organisa-si-organisasi ini, maka ini akan menjadi kejahatan

Page 31: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

31

yang pasti. Berbagai hiburan diperkenalkan untuk menjadikan pertemuan-pertemuan menarik dan memikat bagi dunia, dan oleh karenanya apa yang dilakukan oleh masyarakat-masyarakat sastra sering merosot menjadi pertunjukan-pertunjukan teatrikal yang merendahkan moral, dan tidak masuk akal dan murahan. Semuanya ini memuaskan pikiran daging, yang berseteru dengan Tuhan; namun ini tidak menguatkan daya nalar ataupun mendukung moral. Sedikit demi sedikit, unsur-unsur rohani di-kesampingkan oleh yang bukan rohani, dan usaha untuk menyelaraskan prinsip-prinsip yang pada dasarnya saling bertentangan terbukti sebagai se-buah kegagalan yang pasti. Ketika umat Tuhan de-ngan sukarela bergabung dengan hal-hal duniawi yang tidak kudus, dan mengunggulkannya, mereka akan digiring menjauh dari Tuhan melalui penga-ruh yang tidak menguduskan atas pilihan mereka sendiri. Banyak masyarakat sastra sesungguhnya ada-lah teater-teater muda dalam skala murahan, dan ini memberi pengalaman panggung kepada orang muda. Sementara menulis tentang topik ini, mata saya mengarah kepada satu kejadian penting dalam ke-hidupan nyata: “Tidak penting, Nyonya W., saya telah menco-ba berkali-kali, dan saya tidak bisa menjadi orang Kris-ten.” “Jadi, katamu (kamu telah mencoba) setahun yang lalu, namun menurutmu tidak terjadi apa-apa.”

Page 32: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

32

“Saya kira sekarang juga tidak terjadi apa-apa, saya tidak merasakan perbedaan diri saya dengan diri saya dahulu, dan saya tidak percaya saya akan per-nah bisa menjadi orang Kristen.” “Si pembicara pertama adalah seorang gadis cerdas berusia sekitar 20 tahun, yang setahun sebe-lumnya mengunjungi sahabatnya yang lebih dewasa dan berbicara tentang keinginannya yang sungguh-sungguh untuk menjadi orang Kristen. Tidak diragukan bahwa ia bersungguh-sungguh, dan lawan bicaranya tampaknya sangat bingung memahami mengapa sa-habat mudanya ini belum menemukan kedamaian. Ke-duanya berdiri di pintu yang setengah terbuka pada ru-angan sekolah Sabat, di mana sedang berlangsung acara gladibersih sebuah ‘pertunjukan’; dan gadis itu, sembari melihat ke dalam, tampaknya ingin segera mendapatkan saran untuk pemikiran lebih lanjut. “Saya percaya, gadis ini berkata ragu, ada satu hal yang tidak bisa saya hentikan.” “Hentikan itu sekarang, sayang.” “Tetapi saya tidak bisa.” “Datang dulu kepada Yesus, dan Ia akan mem-berimu kuasa.” “Saya tidak mau Ia memberiku kuasa. Saya percaya jikalau saya tahu bahwa saya akan hilang da-lam tiga minggu sejak malam ini, saya lebih baik hi-lang daripada menghentikan keinginan saya ini.” “Dan apakah sesuatu yang begitu dicintai dan berharga ini, sehingga lebih berharga daripada kesela-matanmu?”

Page 33: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

33

“Oh, bukannya lebih berharga, hanya saya se-makin mencintainya, dan saya tidak dapat dan tidak mau menghentikannya. Yaitu saya—saya ingin men-jadi artis; saya tahu saya berbakat; saya selalu ber-harap ada jalan terbuka bagi saya untuk naik pang-gung, dan saya masih terus berharap.” “Apakah menurutmu itu salah, jikalau memang ada jalan terbuka?” “Saya tidak tahu apakah itu dosa; tetapi saya ti-dak dapat melakukannya dan tetap menjadi Kristen; keduanya tidak bisa sejalan.” “Bagaimana kamu bisa memiliki selera pang-gung? Saya yakin kamu bukan dari keluarga yang su-ka menonton teater?” “Oh tidak! Ayah dan ibu saya adalah orang Me-todis; mereka selalu menentang teater. Saya masuk Sekolah Minggu sepanjang hidup saya. Mereka selalu menyuruh saya bernyanyi dan ambil bagian dalam pertunjukan ketika saya berumur 4 tahun, dan saya bermain sebagai malaikat dan peri dalam dialognya; dan ketika saya semakin besar, saya selalu mengatur tablo dan teka-teki, dll. Kemudian saya bergabung de-ngan kelompok sosial yang dibentuk oleh orang-orang muda gereja. Pertama-tama kami mementaskan “Mrs. Jarley’s Wax-works,” dan menyanyikan “Pinafore” un- tuk keuangan gereja; kemudian kami menjadi lebih ambisius, belajar dan memiliki kelompok teater, dan musim dingin yang lalu kami menyewa gedung Ma-son’s Hall dan mementaskan serangkaian pertun-jukan Shakespeare, yang hasilnya dapat membayar-

Page 34: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

34

kan sebagian besar dari hutang gereja. Namun itu hanyalah pekerjaan kelas dua. Saya ingin melakukan hal yang nyata, naik ke panggung sebagai sebuah profesi. Ayah saya tidak akan mengetahui hal ini; te-tapi saya berharap suatu saat akan terbuka jalan se-hingga saya bisa melaksanakan keinginan saya. “Dan sementara ini, apakah kamu tidak mau da-tang kepada Yesus dan diselamatkan?” “Tidak, saya tidak dapat melakukan itu dan te-tap memiliki harapan ini, dan saya tidak akan meng-hentikan harapan saya.” “Demikianlah, si pengunjung berlalu dengan se-dih, memikirkan kekacauan yang menyedihkan yang menyebabkan pria dan wanita rela menjual hak ke-sulungan mulia mereka sebagai anak-anak Tuhan; juga tentang benih-benih yang telah ditaburkan oleh sekolah Minggu, lalang di antara gandum, dan pa-nenan yang mengerikan yang akan dihasilkan dari penaburan benih yang bermaksud baik namun ti-dak bijaksana.”—Review, 4 Januari 1881. Kemudian di dalam artikel lain dalam edisi Re-view yang sama, Nyonya White membahas tentang masyarakat sastra Advent: Kami telah mempelajari untuk merancang suatu rencana bagi pembentukan suatu masyarakat sastra yang akan memberi keuntungan bagi semua orang yang terlibat di dalamnya,—sebuah masyarakat yang seluruh anggotanya akan merasakan suatu tanggung jawab moral untuk melaksanakan apa yang seharus-nya, dan untuk menghindarkan kejahatan yang me-

Page 35: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

35

nyebabkan perkumpulan seperti itu sangat berbaha-ya bagi prinsip agama. Orang-orang dengan penuh pertimbangan dan penilaian yang baik, yang memiliki hubungan yang hidup dengan Surga, yang akan meli-hat kecenderungan jahat, dan, tidak tertipu oleh Setan, akan bergerak maju di jalan integritas, terus menerus memegang panji Kristus,—sebuah kelompok yang se-perti ini diperlukan untuk mengontrol di dalam masya-rakat. Pengaruh seperti itu akan menghasilkan peng-hormatan, dan menjadikan perkumpulan ini sebuah berkat daripada kutuk. Jikalau pria dan wanita dewasa akan bergabung dengan orang-orang muda untuk me-ngatur dan menyelenggarakan suatu masyarakat sas-tra, maka ini akan menjadi berguna dan menarik. Na-mun ketika perkumpulan seperti ini merosot menjadi kesempatan bersenang-senang dan sukaria gaduh, maka tidak ada sesuatu kesastraan ataupun sesuatu yang mengangkat di sana. Perkumpulan ini akan men-jadi kehinaan baik bagi pikiran maupun moral.”—Review, 1/4/81 (untuk artikel selengkapnya, lihat Lam-piran 4). Kita harus mengingat bahwa tiga tahun sebelum nasehat ini dituliskan, Luther Warren, berusia 14 ta-hun dan Harry Fenner, berusia 17 tahun, memulai sebuah organisasi orang muda dengan tujuan uta-ma, pelayanan Kristen dan keselamatan bagi te-man-teman mereka yang keluar dari gereja. Ketika melacak organisasi-organisasi orang muda yang dimu-lai dari Warren dan Fenner, Malcolm J. Allen (ketua Pemuda Advent selama lebih dari 30 tahun dan Di-

Page 36: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

36

rektur Pathfinder dan Orang Muda di General Confe-rence pada saat penulisan bukunya (1995) yang berju-dul Divine Guidance or Worldly Pressure (Tuntunan Ilahi atau Tekanan Duniawi), hlm. 27 & 28 menulis: Di tahun 1881, perkumpulan orang muda kedua tercatat dimulai di Mt. Vernon, Ohio, dengan maksud dan tujuan serupa. Dua puluh lima tahun kemudian, bermunculan kelompok-kelompok serupa secara man-diri di berbagai belahan dunia. Tampaknya tidak ada petunjuk resmi yang diberikan oleh gereja. Akan teta-pi, sebuah pola kesatuan tampak jelas ketika Tuhan menuntun gerejaNya untuk bergerak maju bersama. Anggota-anggota yang menyadari kebutuhan orang muda menanggapi motivasi dan dorongan Roh Kudus untuk bekerja bersama mereka. Pada saat yang sama banyak tulisan muncul dari pena Nyonya E.G. White yang mendesak suatu pekerjaan bagi orang muda kita dan agar gereja menerima tanggung jawab terhadap mereka. Dimulai dari Luther Warren dan Harry Fenner di tahun 1879, kelompok-kelompok ini secara alamiah mulai bermunculan. Pada pergantian abad itu, lebih dari 70 kelompok orang muda telah terbentuk di dalam gereja. Ibid., hlm. 47. Organisasi-organisasi orang muda ini bukanlah kelompok masyarakat sastra yang khas pada zaman itu. Mengetahui kebutuhan khusus akan jenis masya-rakat sastra bagi orang muda kita, Nyonya White me-nuliskan nasehat berikut dalam Signs of the Times, 29 Mei 1883:

Page 37: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

37

Orang-orang muda, dapatkah anda memben-tuk perkumpulan, dan sebagai laskar Kristus, men-daftar dalam pekerjaan, memberikan segala ke-mampuan, ketrampilan dan talenta kepada Pela-yanan Tuhan kita, sehingga anda dapat menyela-matkan jiwa-jiwa bagiNya? Biarlah perkumpulan-perkumpulan ini dibentuk di setiap gereja untuk melakukan pekerjaan ini. Akankah orang-orang muda yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus bergabung sebagai pa-ra pekerja, bukan saja bagi mereka yang mengaku sebagai pemelihara hari Sabat, melainkan juga me-reka yang bukan pemeluk iman keyakinan ini? Perkembangan selanjutnya akan dibahas lebih lanjut dalam Bagian Tahun 1900. 1881—Nasehat Ellen White kepada Pelajar di Battle Creek College yang Tinggal Bersama Keluarga-Keluarga: Di masa-masa awal berdirinya Battle Creek College, belum terdapat asrama. Banyak mahasiswa tinggal di rumah-rumah keluarga yang berada di se-kitar kampus. Bahaya-bahaya “hiburan teatrikal” secara jelas digambarkan melalui pernyataan be-rikut yang dituliskan kepada para mahasiswa: Yang termasuk wilayah kesenangan yang paling berbahaya adalah teater. Bukannya menjadi sekolah moralitas dan kebajikan, sebagaimana yang sering diakui demikian, teater adalah tempat

Page 38: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

38

ketidakbermoralan yang terpanas. Kebiasaan-ke-biasaan jahat dan kecenderungan-kecenderungan berdosa diperkuat dan didukung oleh hiburan-hi-buran ini. Lagu-lagu rendahan, isyarat-isyarat ko-tor, ungkapan-ungkapan dan sikap-sikap, menu-runkan imajinasi dan menghina moral. Setiap orang muda yang memiliki kebiasaan menonton pertunjukan seperti itu akan merosot dalam prin-sipnya. Tidak ada pengaruh di negeri ini yang lebih berkuasa untuk meracuni imajinasi, menghancur-kan kesan-kesan rohani, dan menumpulkan kese-nangan akan hidup dan kenyataan hidup yang te-nang, selain hiburan-hiburan teatrikal. Kecintaan akan adegan-adegan meningkatkan setiap peman-jaan, seperti keinginan akan minuman beracun akan memperkuat penggunaannya. Satu-satunya jalan aman adalah mengutuk teater, sirkus, dan se-tiap tempat hiburan yang meragukan.—Testimon-ies, Vol. 4, hlm. 652, 653. 1881—Sanitarium Battle Creek: Pada masa-masa awal Battle Creek Sanitari-um, beberapa orang menyarankan agar Sanitarium memiliki pertunjukan drama kecil dan kits (drama pendek) untuk menghibur dan mendidik pasien. Tuhan memberikan Ellen White kesaksian berikut tentang masalah ini dalam sebuah artikel yang berjudul “Pos-ition and Work of the Sanitarium” (Kedudukan dan pekerjaan Sanitarium):

Page 39: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

39

Hiburan-hiburan teatrikal atau duniawi tidak mendasar bagi kesejahteraan Sanitarium ataupun bagi kesehatan para pasien. Semakin banyak me-reka memiliki kesenangan semacam ini, semakin sedikit mereka akan merasa senang kecuali jika hal semacam ini terus menerus diadakan. Pikiran ini sedang dalam keadaan demam keresahan akan sesuatu yang baru dan menggembirakan, sesuatu yang justru tidak boleh dimiliki (oleh pasien). Dan jikalau hiburan-hiburan ini sekali saja diizinkan, maka orang akan terus berharap, dan pasien akan kehilangan kesukaan akan pengaturan cara meng-habiskan waktu secara sederhana.—Testimonies, Vol. 4, hlm. 578. 1883—Pengamatan Ellen White Ketika Dalam Perjalanan: Duduk di kursi di sebelah kami di dalam kereta adalah seorang artis, tampaknya seorang wanita yang memiliki kemampuan dan banyak kualitas yang baik, yang jikalau dibaktikan untuk pelayanan Tuhan, mung-kin memenangkan baginya pujian Tuhan, “Baik, kamu hamba yang baik dan setia.” Wanita ini dan saya sen-diri adalah aktor-aktor dalam panggung kehidupan, te-tapi, oh, betapa besar perbedaan pekerjaan kami! Sa-ya tidak merasakan sedikitpun godaan untuk mengi-nginkan kehormatannya, saya tidak dahaga akan sambutan tepuk tangan dari banyak orang yang

Page 40: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

40

suka kesenangan dan kebodohan yang mencari ke-gembiraan yang tidak alami di dalam drama. Teater adalah tempat buruk untuk memper-kuat prinsip-prinsip kebajikan. Sebaliknya, penga-ruhnya sangat berbahaya baik kepada kesehatan maupun moral. Pengawal wanita ini mengatakan bahwa agak berat baginya kehilangan waktu tidur-nya dari malam ke malam hingga jam dua atau tiga pagi, dan kemudian menghabiskan sebagian besar siang hari untuk tidur. Aturan yang telah ditetap-kan ilahi tentang siang dan malam hari diabaikan, kesehatan dikorbankan, demi hiburan bagi orang-orang yang lebih mencintai kesenangan daripada mencintai Tuhan. Akibatnya adalah merendahkan moral bagi semua yang terlibat. Dua atau tiga ma-lam seminggu yang dihabiskan untuk menghadiri pesta, atau pertunjukan opera atau teater,akan me-lemahkan baik pikiran maupun tubuh, dan mence-gah perkembangan kekuatan tabiat yang menda-sar dan bermanfaat bagi masyarakat. Satu-satunya hiburan yang aman adalah yang tidak mengasing-kan pemikiran keyakinan yang sungguh-sungguh; satu-satunya tempat yang aman adalah tempat di mana kita dapat membawa Yesus bersama kita.—Review, “Notes of Travel,” 6 November 1883. 1888 – Cucu Perempuan Ellen White Bermain Sebagai Malaikat dalam Drama Kecil: Pada hari Sabat pagi, 22 Desember 1888, Ellen White menghadiri sebuah pertunjukan teatrikal yang

Page 41: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

41

diselenggarakan oleh Sekolah Sabat Battle Creek yang di dalamnya cucu perempuannya yang berumur 6 tahun, Ella W. White, bermain dan memakai kos-tum sebagai malaikat. Ada dekorasi panggung, aktor, musik dan puisi. Empat hari kemudian, pada hari Rabu pagi, 26 Desember 1888, ia menulis sebuah surat ke-pada Saudara Morse. Di dalam suratnya tampak jelas bahwa Nyonya White mengutuk program tersebut. Ketika anda selesai membaca surat kepada Saudara Morse secara keseluruhan, yang diambil dari 2MR, hlm. 235-238 (Letter 5, 1888), anda akan memahami mengapa ia membuat pernyataan berikut (lihat Lam-piran 5 tentang surat itu secara lengkap). (Definisi dari kata “mengutuk” adalah mengumumkan bah-wa sesuatu itu patut dicela, salah atau jahat, biasa-nya setelah mempertimbangkan bukti-bukti dan tanpa keraguan”—Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary.) Saya harus mengatakan bahwa saya menderita karena hal-hal ini, begitu tidak sejalan dengan peker-jaan reformasi yang sedang kami majukan di dalam gereja dan di dalam lembaga-lembaga kita, sehingga saya seharusnya merasa lebih baik jikalau saya tidak hadir.—2MR, hlm. 236. Surat ini akan dibahas lebih lanjut ketika menin-jau sebuah tulisan oleh A. L. White di tahun 1963 berjudul “Dramatic Productions in SDA Institut-ions” (Produksi-produksi drama dalam lembaga-lembaga MAHK).

Page 42: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

42

1890—Komentar-komentar tentang Kesesatan di Yordan: Tampak dalam bahan dari bab yang berjudul “Apostasy at the Jordan” (Kesesatan di Yordan), da-lam buku Patriarchs and Prophets (Para Nabi dan Bapa), bahwa orang-orang Kristen dapat menjadi rusak melalui pertunjukan drama sebagaimana bangsa Israel kuno di Baal-peor. Pemujaan di kuil Baal-peor dalam bentuk drama memikat anak-anak Is-rael menuju kompromi yang mematikan. Apakah ada perbedaannya pada hari ini? Kita diperingatkan: Banyak kesenangan-kesenangan yang popu-ler di dunia sekarang ini, bahkan bagi orang-orang yang mengaku diri orang Kristen sekalipun, cende-rung memiliki akhir yang sama seperti kesenangan kafir. Sesungguhnya hanya sedikit dari hiburan tersebut yang tidak diperhitungkan oleh Setan un-tuk menghancurkan jiwa-jiwa. Melalui drama, ia be-kerja di berbagai zaman untuk menggairahkan naf-su dan memuja kejahatan. Opera, dengan pertun-jukan yang mempesona dan musik yang membi-ngungkan, pesta topeng, tari-tarian, meja kartu, Setan menggunakan semuanya ini untuk meng-hancurkan batasan-batasan prinsip dan membuka pintu bagi kemanjaan sensual. Dalam setiap per-temuan demi kesenangan yang mendorong keang-kuhan atau memanjakan selera, dimana orang digi-ring untuk melupakan Tuhan dan kehilangan pan-dangan akan minat kepada perkara-perkara yang

Page 43: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

43

kekal, di sana Setan mengikatkan rantainya di se-keliling jiwa-jiwa.—Patriarchs and Prophets, hlm. 459. (Para Nabi dan Bapa) 1893—Nasehat tentang Acara-acara Sekolah Sabat: Anak-anak dapat dengan cepat dilatih dalam “kebanggaan dan kesenangan akan pertunjukan.” Ciri-ciri ini dapat didorong oleh acara-acara Seko-lah Sabat. Nyonya White menyuarakan peringatan dalam jurnal Christian Education, yang dibukukan dalam Fundamentals of Christian Education, hlm. 253: Dalam Sekolah Sabat, pria dan wanita diteri-ma sebagai pejabat dan guru-guru, yang tidak me-miliki pikiran rohani, dan tidak menghidupkan mi-nat dalam pekerjaan yang diberikan kepada mere-ka; namun hal-hal ini dapat diatur menjadi baik ha-nya melalui bantuan Roh Kudus. Kejahatan yang sama telah terjadi bertahun-tahun sebagaimana yang ada di dalam gereja-gereja kita. Formalitas, kebanggaan, dan kesenangan akan pertunjukan te-lah mengambil alih kesetiaan yang sejati dan kesa-lehan yang sederhana. Kita dapat melihat suatu keteraturan yang berbeda jikalau saja orang-orang mengasingkan dirinya sepenuhnya bagi Tuhan, dan kemudian membaktikan talenta mereka untuk pekerjaan Sekolah Sabat, selalu bertambah dalam pengetahuan, dan mendidik dirinya sendiri se-

Page 44: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

44

hingga mereka akan dapat mengajar orang lain de-ngan metode terbaik untuk diterapkan di dalam pe-kerjaan ini; akan tetapi para pekerja tidak perlu mencari metode-metode untuk membuat pertun-jukan, menghabiskan waktu dalam pertunjukan-pertunjukan teater dan musik, karena ini tidak memberi manfaat bagi siapapun. Tidak baik bagi anak-anak untuk dilatih untuk berpidato dalam acara khusus. Mereka harus dimenangkan kepada Kristus, dan sebagai ganti dari menghabiskan waktu, uang, dan usaha untuk membuat sebuah pertunjukan, biarlah seluruh usaha dilakukan un-tuk mengumpulkan hasil panenan. Dan pernyataan berikut ini oleh Nyonya White menekankan pernyataan sebelumnya dan diambil dari Counsels on Sabbath School Work, hlm. 46: Kebanggaan, kekaguman akan diri sendiri, dan keberanian adalah ciri-ciri nyata anak-anak masa kini, dan ini semua adalah kutukan bagi za-man ini. Ketika saya melihat hal yang tidak sesuai dengan Kristus ini, pernyataan yang tanpa kasih dalam segala sisinya, dan kemudian melihat para orangtua dan guru-guru, yang berusaha memper-tunjukkan kemampuan dan pengetahuan anak-anak dan para murid mereka, saya merasakan ke-pedihan di dalam hati; karena saya mengetahui bahwa ini adalah jalan yang berlawanan dengan ja-lan yang harus kita tempuh.

Page 45: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

45

1893—Akal Dikacaukan oleh Pertunjukan-pertunjukan Teater: Lagi-lagi, kita dinasehati untuk melindungi orang orang muda kita dari pertunjukan-pertunjukan teatri-kal ketika mereka menempuh pendidikan, karena ini akan mengacaukan akal mereka sementara kebenar-an sedang dinyatakan kepada mereka. Pekerjaan Setan adalah menggiring manusia untuk mengabaikan Tuhan, memikat dan menye-rap pikiran sehingga Tuhan tidak ada di dalam pi-kiran mereka. Pendidikan yang mereka terima me-miliki watak mengacaukan pikiran, dan menutupi terang yang sejati. Setan tidak menginginkan agar orang-orang memiliki pengetahuan tentang Tuhan; dan ia akan sangat puas jikalau ia dapat mengada-kan permainan-permainan dan pertunjukan-pertun-jukan teatrikal yang akan mengacaukan akal orang orang muda, sehingga manusia akan musnah da-lam kegelapan sementara terang bersinar di sekeli-ling mereka.—Review, 13 Maret 1900. 1900—Nasehat tentang Ruang Perkuliahan dan Masyarakat Sastra: Tinjauan Ulang Sembilan belas tahun kemudian, Nyonya White mengulangi kembali nasehatnya yang diberikan dalam Review di tahun 1881 tentang masyarakat sastra dan ruang-ruang perkuliahan. Menulis kepada organisa-si-organisasi pemuda MAHK, yang anggota-anggo-

Page 46: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

46

tanya mulai menggunakan panggung dan drama di dalam perkumpulan masyarakat sastra dan ruang-ruang perkuliahan mereka, ia berkata: Jikalau ruang-ruang perkuliahan dan masyara-kat sastra anda dibuat sebagai sebuah kesempatan untuk membahas Alkitab, itu akan lebih menjadi ma-syarakat intelek daripada jikalau perhatian dialihkan kepada pertunjukan-pertunjukan teatrikal. Betapa kebenaran-kebenaran yang agung dan mulia yang ha-rus diperhatikan oleh pikiran dan digali dari Firman Tuhan! Orang-orang yang menjadi anggota kelompok-kelompok masyarakat sastra, yang mengaku menga-sihi dan menghormati perkara-perkara yang kudus, namun mengizinkan pikirannya merosot kepada perkara-perkara yang dangkal, yang tidak nyata, yang sederhana dan murahan, peran-peran fiktif, adalah sedang melakukan pekerjaan iblis sama se-perti ketika mereka menonton dan bergabung de-ngan pemandangan-pemandangan ini.—MS 41, 1900, hlm. 246. 1. Setelah membaca artikel yang lengkap, tampak bahwa kompromi dan kebimbangan tentang drama dan fiksi terjadi berangsur-angsur di dalam gereja. Nasehatnya adalah bahwa masyarakat sastra dan ru-ang perkuliahan haruslah digunakan untuk mendu-kung pencarian firman Tuhan. (Artikel selengkapnya li-hat Lampiran 6). Malcolm J. Allen, pemimpin Pemuda Advent General Conference menulis dalam bukunya Divine

Page 47: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

47

Guidance or Worldly Pressure? Youth Ministries in the Seventh-day Adventist Church (Tuntunan ilahi atau tekanan duniawi? Pelayanan orang muda dalam gereja MAHK), menggambarkan keadaan gereja pada pergantian abad tersebut. Flora Plummer, yang secara aktif terlibat dalam pekerjaan dan perkembangan pelayanan orang muda di gereja pada saat itu, secara jelas menggambarkan masalah yang dihadapi gereja sehubungan dengan orang muda di tahun 1901. Hingga tahun 1901 tidak diambil satu lang-kah apapun oleh General Conference tentang per-kembangan pekerjaan orang-orang muda. Keadaan pada saat itu sangat tidak mendukung. Sementara pe-ngaruh dari apa yang telah dilakukan hanya dapat dirasakan oleh beberapa konferens saja, tidak ada ke-seragaman di dalam tindakan. Rencana organisasi bervariasi menurut gagasan pemimpin-pemimpin kon-ferens masing-masing. Perkumpulan-perkumpulan di-bentuk, dan seringkali tidak berkelanjutan karena ku-rangnya minat. Beberapa diselenggarakan sedemikian sehingga menjadi celaan bagi gerakan secara keselu-ruhan. Kesulitan-kesulitan dihadapi. Tampaknya peng-halang-penghalang tak terhingga banyaknya bermun-culan. Konservatisme menyuarakan seruan tanda bahaya. Pada saat yang sama masing-masing gereja dan kelompok-kelompok orang percaya berhadapan dengan kenyataan bahwa anak-anak dan orang muda kehilangan minat akan pekabaran, dan semakin ce-

Page 48: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

48

pat menjauh. Pikiran-pikiran yang tenang mulai ber-tanya, di manakah orang-orang muda kita sepuluh ta-hun yang lalu? Apakah bagian mereka dalam tang-gung jawab akan pekerjaan Tuhan? Apakah gereja-ge-reja kita di manapun secara materi memperkuat dan membantu untuk memusatkan tenaga, antusiasme dan kestabilan dari orang-orang perkasa yang beberapa ta-hun sebelumnya adalah anak-anak dalam jemaat kita? Jawaban yang harus diberikan oleh setiap gereja akan pertanyaan tersebut menunjukkan kebutuhan yang universal akan usaha-usaha yang diarahkan dengan baik untuk melaksanakan perintah Roh Nubuat de-lapan tahun yang lalu—Flora Plummer, “Early History of the Seventh-day Adventist Young Peo-ple’s work” (G.C. Archives, No. LF 3048) hlm. 53, 54. Setelah Pertemuan General Konferens tahun 1901, Komite General Konferens membebankan tang-gung jawab pengaturan program orang muda di ta-ngan Departemen Sekolah Sabat. Nyonya Plummer, Sekretaris GC di Departemen Sekolah Sabat, menulis kepada Nyonya White untuk meminta nasehat sebe-lum merancang sebuah rencana bagi organisasi. Saya bermaksud berkonsultasi dengan anda pe-rihal Pekerjaan Orang Muda, mengingat pengalaman anda adalah sangat berharga. Yang sangat mengejut-kan saya adalah bahwa saya menduduki jabatan di mana saya ditugaskan untuk merencanakan gerakan tersebut, karena General Konferens telah meletakkan-nya di bawah tanggung jawab Departemen Sekolah Sabat.

Page 49: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

49

Keadaannya adalah begini: di berbagai tem-pat—namun sebagian besar di dalam gereja-gereja kita—selama dua tahun terakhir, perkumpulan-per-kumpulan orang muda telah dibentuk. Semuanya ini menerapkan peraturan dan undang-undang yang pan-jang atau pendek, dan banyak telah dilakukan demi pelaksanaan pekerjaan ini. Di beberapa tempat hasil-nya adalah cukup baik, sementara di tempat lain ada-lah kegagalan. Penyebab kegagalan adalah karena orang-orang muda memilih kepengurusan, komite-ko-mite, program mereka sendiri, dll, tanpa berkonsul-tasi dengan gereja, dan roh bekerja telah hilang da-lam usaha untuk mendapatkan unsur “hiburan,” “perbaikan bersama,” dan ciri-ciri sosial dalam “perkumpulan tersebut,” yang merupakan perang-kap bagi orang muda kita. Gereja tidak dapat berbuat apa-apa, karena di dalam perundangan itu mereka ti-dak disertakan. Keadaan ini tidak berlaku untuk selu-ruh perkumpulan, namun bahaya ini selalu ada—Ibid., Allen, hlm. 56, 57. Allen menyampaikan kepada pembacanya ja-waban Nyonya White melalui anaknya, W. C. White dalam surat tertanggal 15 Juli 1901. Jawaban dari W. C. White tiba dalam beberapa hari. Saudari yang kekasih, Surat anda tertanggal 11 Juli tiba di tangan saya beberapa hari yang lalu dan dibaca dengan penuh mi-nat. Saya menyampaikannya kepada Saudari Druill-ard dan memintanya membacakan untuk Ibu dan Sau-

Page 50: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

50

dara Peck dan mengumpulkan terang yang dia pero-leh sehubungan dengan pertanyaan yang anda sam-paikan. Ini telah dilakukan. Ibu berkata bahwa telah ditunjukkan kepadanya dan bahwa ia telah menulis tentang pekerjaan orang muda, dan roh dan tenaga, dan usaha-usaha yang berjangkauan luas demi semua kelompok orang dan segala lini pekerjaan orang Kris-ten, sebagaimana dilaporkan melalu para pejabat dalam The Christian Endeavor Societies (Masyara-kat Usaha Kristen). Usaha-usaha ini telah mengesan-kan beliau sebagai usaha yang layak ditiru, dan te-lah diinstruksikan kepada beliau bahwa tenaga, ke-setiaan dan kewaspadaan dan pengabdian dalam masyarakat-masyarakat ini menjadi teladan bagi umat kita, daripada rencana organisasi, undang-undang dan mekanismenya. (Surat dari W.C. White kepada L.Flora Plummer, ditulis dari St. Helen, Kalifornia, 25 Juli 1901). Nasehat itu jelas. Kita tidak boleh meniru du-nia dalam hal struktur, organisasi ataupun meka-nisme pelaksanaannya bagi perkumpulan-perkum-pulan orang muda kita. Kita juga dihimbau untuk ti-dak meniru program-program ataupun isinya. Apa yang dianggap sebagai bernilai untuk diteladani ada-lah tenaga, kesetiaan, dan dedikasi kepada prinsip-prinsip keselamatan dan pelayanan yang terbukti da-lam Christian Endeavor Society. Ibid. Allen, hlm. 59. Tahun 1907, dalam Pertemuan General Con-ference di Gland, Swiss, dibentuk Departemen Orang Muda dalam General Konferens. Departemen

Page 51: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

51

ini diserahkan di bawah pimpinan M. E. Kern yang handal dan segera “Missionary Volunteer Society” (Masyarakat Sukarelawan Misionaris) dikembang-kan. Khayal Ellen White tentang masyarakat sastra yang tepat dicapai melalui pendirian “Missionary Vo-lunteer Society” (Masyarakat Sukarelawan Misiona-ris). Di bawah kepemimpinan orang-orang yang berpe-ngalaman dengan kasih yang mendalam kepada orang muda dan Pekabaran Tiga Malaikat, masyara-kat-masyarakat ini memenangkan ribuan orang kepa-da Kristus dan pekabaran Advent melalui pelayanan orang muda kepada orang muda dan orang dewasa. Banyak pekerja muda gereja memperoleh hasrat be-kerja demi keselamatan jiwa-jiwa karena pengaruh da-ri Masyarakat Sukarelawan Misionaris Junior dan Se-nior, dan melalui membaca buku-buku yang disaran-kan oleh Masyarakat tersebut yang mencerminkan kehidupan orang-orang misionaris Kristen yang besar. Kematian dari MV Societies adalah sebuah ko-mentar yang menyedihkan dan panjang. Bagi orang-orang yang hendak mempelajari topik ini secara lebih mendalam, penulis sangat menyarankan untuk mem-baca buku Malcolm J. Allen. Buku ini tidak terbit lagi, tetapi hampir seluruh perpustakaan universitas Advent memiliki satu edisinya. 1902 bulan Maret—Sikap Dewan Sekolah Walla Walla College terhadap Kantata Ratu Ester.

Page 52: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

52

Pada saat persiapan akhir sedang dilakukan ba-gi pertunjukan paduan suara kantata Ratu Ester, di kampus Walla Walla College, anggota dewan seko-lah hadir untuk suatu pertemuan. Latihan pertunjukan itu mendapat perhatian yang cukup besar oleh dewan sebagaimana dicatat dalam tindakan resmi dewan pada tanggal 31 Maret 1902: Sementara tampaknya bagi Dewan Manajer Walla Walla College bahwa penyelenggaraan kanta-ta Ester dengan kostum dan panggung bukanlah demi manfaat sekolah, maka, diputuskan, bahwa ka-mi meminta orang-orang yang bertanggung jawab atas masalah ini untuk mengusahakan agar penyelengga-raan dilakukan dalam lagu tanpa kostum, panggung ataupun akting. Dewan Manajer meminta orang-orang yang ber-hubungan dengan Walla Walla College untuk menga-dakan dengan segera usaha-usaha untuk mengubah keadaan saat ini dan meningkatkan nada dan roh se-kolah ini untuk mencapai tujuan ideal sekolah ini didi-rikan. Kami selanjutnya mengarahkan bahwa untuk selanjutnya di dalam ruang ibadah ataupun ruang-ruang lainnya dalam lembaga ini tidak boleh didiri-kan panggung, kostum, atau tirai dipasang, se-hingga tidak ada pentas hiburan umum yang mem-butuhkan hal-hal semacam itu.—Sixty Years of Pro-gress at Walla Walla College, p. 136. Mohon agar kejadian ini diingat kembali ketika membaca bahan tentang drama di Walla Walla Coll-ege dalam bagian tahun 2000 dan 2001.

Page 53: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

53

1902 bulan Oktober—Peringatan tentang Membaca [menonton film] Fiksi [drama]: Sementara nasehat ini dituliskan kepada ang-gota Gereja MAHK untuk mengungkapkan bahaya fiksi; drama dan fiksi adalah hampir sama. (Silakan baca Lampiran 7 tulisan Leslie Hardinge.) Di tahun 1902, Ellen White menulis sebuah arti-kel dalam Youth Instructor tanggal 9 Oktober 1902. Di dalamnya ia menuliskan secara lengkap bahaya-bahaya bagi orang muda dan dewasa tentang mem-baca fiksi. Di manapun ia menggunakan kata “mem-baca,” “pembaca,” dan “bacaan” dalam kutipan di ba-wah ini, ditambahkan kata-kata “menonton film,” “pe-nonton film,” dan tontonan film” dalam kurung; pada kata-kata “buku-buku,” “kisah-kisah,” “cerita-cerita,” “kisah cerita,” dan “karya sastra” telah ditambahkan kata-kata “film” dan “film-film”; pada kata “fiksi” ditam-bahkan kata “drama”; pada kata “menerbitkan” ditam-bahkan kata “mementaskan”; pada kata “penulis” di-tambahkan kata “sutradara.” Mungkin ini tampaknya membingungkan, namun setelah membaca artikel se-lengkapnya dalam Lampiran 8, pembaca akan mema-haminya. Hanya dua paragraf dikutip di sini. Setan mengetahui bahwa pikiran sangat di-pengaruhi oleh apa yang dimasukkan ke dalam-nya. Ia berusaha menggiring baik orang muda ma-upun orang dewasa untuk membaca [menonton] buku-buku cerita, kisah-kisah dan karya sastra lainnya [film, film-film]. Para pembaca [penonton

Page 54: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

54

film] dari karya sastra seperti itu [drama] menjadi tidak siap dengan kewajiban yang terletak di ha-dapan mereka. Mereka hidup dalam kehidupan yang tidak nyata, dan tidak memiliki keinginan un-tuk meneliti Kitab Suci, untuk makan manna sur-gawi. Pikiran yang membutuhkan penguatan men-jadi dilemahkan, dan kehilangan kuasanya untuk mempelajari kebenaran-kebenaran agung yang menghubungkan misi dan pekerjaan Kristus—ke-benaran yang akan membentengi pikiran, memba-ngunkan imajinasi dan menyalakan hasrat yang tulus dan kuat untuk menang sebagaimana Kris-tus telah menang. Jikalau saja sejumlah besar buku-buku [dra-ma] yang diterbitkan [dipentaskan] dilahap, sebuah bencana akan tetap tinggal yang melakukan pe-kerjaan yang mengerikan pada pikiran dan hati. Ki-sah-kisah cinta, kisah-kisah [film-film] yang meng-gairahkan dan sembrono, dan bahkan kelas buku-buku [film-film] yang disebut novel keagamaan [film rohani]—buku-buku [film-film] yang di dalam-nya si penulis [sutradara] menempelkan suatu pe-san moral,--adalah sebuah kutukan kepada para pembacanya [para penontonnya]. Perasaaan-pera-saan keagamaan barangkali dijalin di sepanjang buku cerita [film] itu, namun dalam sebagian besar kasus, Setan yang berjubah malaikat, semakin efektif dalam menipu dan memikat. Tidak ada orang yang begitu kuat dalam prinsip-prinsip yang benar, tidak ada orang yang begitu aman dari

Page 55: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

55

pencobaan, sehingga mereka terlindungi ketika membaca [menonton] kisah-kisah [film-film] ini. Penulis makalah ini telah meninjau setiap “ke-munculan” kata. Jumlah “kemunculan” pada setiap kata dalam kurung dalam CD penelitian Legacy of Light Spirit of Prophecy edisi 1999 untuk kata drama (42), drama-drama (4), aktor (47), aktor-aktor (69), aktris (6) fiksi (86), teater (139), teater-teater (43) dan teatrikal (121). Semua kata-kata ini dalam konteks seni drama ditemukan sangat sesuai dengan bahan yang disam-paikan dalam bagian di atas. Setiap orang yang memi-liki tulisan-tulisan E. G. White dalam bentuk CD, dan meninjau pernyataan-pernyataan sehubungan dengan kata-kata tersebut akan menjadi yakin bahwa nasehat Ellen White tidak gagal untuk mengungkapkan ku-tukan menyeluruh terhadap acara-acara yang dilakonkan. Sejak Zaman Ellen White Hingga Akhir Tahun 1940-an Setelah kematian Nyonya White, dan hingga pertengahan dan akhir tahun 1940-an, kepemim-pinan gereja mempertahankan standar-standar Al-kitabiah yang diterima dari para pionir Gereja MAHK. Dari tulisan-tulisan mereka yang dipublikasi-kan, jelaslah bahwa mereka sangat percaya dan menentang segala jenis drama digunakan dalam Sekolah Sabat, acara khotbah ataupun lembaga-lembaga pendidikan kita. Nasehat tentang drama se-

Page 56: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

56

belum dan segera setelah kematian Ellen White berki-sar tentang teater langsung, yang kemudian disebut “teater resmi” yang dibedakan dengan gambar film bergerak. Sebelum tahun 1903, ketika karya film Edwin Porter, The Great Train Robbery, merevolusi in-dustri film bergerak, film-film awal saat itu dibuat da-lam setting teater, banyak yang merupakan rekaman dari drama panggung. Produksi ini barangkali adalah awal dari seni penyuntingan, atau pengubahan adegan di sekitarnya, dalam gambar bergerak. Di tahun 1915, D.W. Griffith mengeluarkan The Birth of a Nation. Film ini berdurasi hampir 3 jam dan sepenuhnya di-iringi latar belakang musik orkestra, yang dimainkan oleh orkestra teater. Sementara industri bertumbuh, gedung-gedung bioskop berkembang subur. Proyektor dapat diputar setiap dua atau tiga jam, tidak membu-tuhkan pemain atau dekorasi di dalam bioskop, dan “hiburan” jenis ini menjadi mudah diperoleh dan dibeli oleh publik secara umum. Orang-orang Advent tidak kebal terhadap menonton “film bisu.” Namun kepe-mimpinan gereja terus menerus menyuarakan peri-ngatan-peringatan tentang teater langsung dan “la-yar perak.” Sebagai tambahan, mereka yang masih muda ataupun dewasa di tahun 40-an hingga awal 80-an, mengingat dengan jelas tim musik yang menyediakan musik bagi Voice of Prophecy. Brad Braley mema-inkan organ, Olive Braley memainkan piano, dan

Page 57: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

57

Del Delker dan the King’s Heralds bernyanyi, kua-litas dan watak musiknya adalah sempurna. Brad adalah “penghibur” organ film bisu, dan juga tukang reparasi organ. Ia dipanggil untuk memasang sebuah organ di Southern Missionary College (sekarang bernama Southern Adventist Uni-versity). Di sana ia bertemu dengan Olive Rogers, se-orang guru musik di kampus tersebut. Kisah cinta ber-kembang dari pertemuan itu dan kemudian Brad me-milih menjadi orang Kristen MAHK dan menikahi Olive. Banyak pembaca mungkin masih ingat musik indah yang dimainkan Olive dan Brad ketika mereka mengiringi H. M. S. Richards, Del Delker, dan The King’s Heralds pada serangkaian pertemuan perke-mahan musim panas, Pertemuan General Konferens, dan juga dari rekaman-rekaman musik mereka. Setelah Brad menjadi seorang Kristen, ia me-ninggalkan bermain musik untuk “layar perak” ka-rena ia menyadari bahwa karya-karya industri mu-sik tidak sesuai dengan profesi seorang Kristen. Brad dan Olive bercerita kepada saya bahwa setelah kematian H.M. S. Richards, tim Voice of Prophecy yang baru menginginkan agar mereka memasuk-kan lebih banyak “beat” (hentakan) ke dalam mu-siknya. Keduanya menolak menuruti permintaan ini, karena merasa arah musik duniawi dapat me-nguasai gereja kita. Sementara tulisan ini bukan penelitian yang me-nyeluruh tentang peringatan-peringatan kepemimpinan selama tahun-tahun tersebut, yang dikirimkan kepada

Page 58: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

58

anggota MAHK melalui Review, pekabaran-pekabaran tersebut adalah konsisten dan langsung. 1926—Sebuah Peringatan Terhadap Layar Bergerak dan Teater-teater Lainnya Sekitar sebelas tahun setelah kematian Ellen White, Review menyuarakan peringatan yang jelas kepada anggota gereja tentang “layar perak.” Perte-muan Dewan di Musim Gugur yang diselenggarakan di Des Moines, Iowa, melahirkan sebuah resolusi. Da-lam edisi tanggal 11 Februari 1926, Penatua Wilcox membagikan resolusi Pertemuan Musim Gugur dan memberikan nasehat berikut: Dengan segala sarana yang ada di dalam ku-asanya, Setan sedang berusaha untuk mengubah penghuni bumi ini untuk menjauh dari Tuhan. Usa-ha-usahanya berbagai macam, perangkap-perang-kapnya adalah berlipat-lipat. Ia tidak peduli apa sa-rana yang digunakannya asalkan dapat mencapai tujuannya yang mematikan. Usaha-usaha demi mencapai keunggulan, kecintaan akan kehidupan dan kedudukan sosial, dan iming-iming emas, per-juangan demi kompetensi, dan ambisi pendidikan, minat akan kesenangan,--semua ini dan banyak la-gi sarana yang digunakan si penipu besar itu untuk membuat manusia agar melupakan Tuhan, dan membiarkan waktu dan tenaga mereka menjadi be-gitu terpikat sehingga pada akhirnya menggiring kepada kehancuran final.

Page 59: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

59

Terhadap beberapa kejahatan besar yang dise-lenggarakan di Des Moines, Iowa sebelumnya, Dewan Pertemuan Musim Gugur menyuarakan peringatan pasti kepada saudara-saudara seiman. Resolusi beri-kut ini disebarkan tentang gambar bergerak dan hiburan-hiburan komersial: MENGINGAT, kebutuhan untuk mengangkat standar terhadap setiap pengaruh yang mengan-cam kehidupan dan kesejahteraan gereja, dan MENIMBANG, gambar bergerak atau teater lainnya semakin menjadi ancaman bagi moralitas dan berpengaruh dalam menghancurkan kerohani-an, dalam banyak kasus menggiring kepada stan-dar kehidupan yang rendah dan palsu, maka, DIPUTUSKAN, bahwa Dewan ini mengumum-kan ketidaksetujuannya yang mendalam tentang menonton teater gambar bergerak dan tempat-tem-pat hiburan yang meragukan lainnya, dan mengi-ngatkan para pekerja, pejabat gereja dan anggota awam, tua dan muda, untuk menjauh dari praktek-praktek jahat ini. MENIMBANG bahwa kita sedang hidup di ha-ri-hari terakhir, di mana “manusia mencintai kese-nangan lebih daripada mencintai Tuhan,” DIPUTUSKAN, bahwa kami memperingatkan umat kami terhadap roh zaman yang cinta kese-nangan ini, dan hiburan-hiburan komersial yang telah meluas. Kami meminta perhatian pembaca terhadap se-buah laporan dari sebuah khotbah oleh Penatua M.E.

Page 60: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

60

Kern dalam Review edisi ini (11 Februari 1926). Khotbah ini disampaikan di hadapan para mahasiswa di Washington Missionary College dan para perawat di Washington Sanatorium pada kebaktian Sabat pa-gi beberapa waktu sebelumnya. Saudara Kern secara khusus berbicara tentang watak dari teater gambar bergerak, dan pengaruh besar bentuk hiburan ini kepada dunia. Tidak perlu mengulang kembali pernyataannya dalam artikel ini. Kami sangat sejalan dengan kesimpulannya, dan kami menganjurkan orang muda dan tua untuk membaca khotbah ini. Adalah menyedihkan bahwa kita perlu me-nyerukan dalam kolom-kolom majalah gereja sebu-ah peringatan terhadap kejahatan-kejahatan besar ini. Namun demikian, kita harus percaya, dari su-rat-surat yang datang kepada kami dari berbagai lapangan, bahwa ada sejumlah saudara-saudara kita yang menyerah kepada pengaruh yang tidak kudus ini. Sayangnya, orang-orang yang terpenga-ruh itu bukan hanya anggota-anggota gereja yang lebih muda. Beberapa saudara-saudara kita yang lebih tua telah begitu kehilangan roh kehadiran Kristus yang sejati di dalam hati mereka, sehingga mereka menjadi pengunjung setia tempat-tempat hiburan yang meragukan ini. Dan yang lebih me-nyedihkan lagi adalah mengetahui bahwa kadang-kala ada pembicara MAHK yang menjadi pengun-jung bioskop yang setia. Teks tulisan Wilcox se-lengkapnya terdapat dalam Lampiran 9.

Page 61: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

61

1926—Khotbah M.E. Kern Di Hadapan Mahasiswa Washington Missionary College dan Para Perawat Washington Sanitarium: Dalam sebuah khotbah di sekolah dan sanitari-um, yang disebutkan oleh Penatua Wilcox, Penatua M. E. Kern secara jelas menggariskan bahaya-ba-haya teater langsung dan industri film sekuler. Khotbah ini adalah pemaparan yang penuh informasi dan penalaran. Berikut ini adalah bagian dari pema-paran M. E. Kern, “Teater,” yang diterbitkan dalam Review, 11 Februari 1926, Artikel selengkapnya lihat Lampiran 10. Salah satu bentuk hiburan komersial yang pa-ling luas penyebarannya pada saat ini adalah teater. Melalui penemuan proyektor gambar bergerak, per-tunjukan-pertunjukan teater telah menjadi tersedia bagi semua kota kecil dan juga kota besar… Bagaimana dengan teater? Selama lebih dari 24 abad teater telah ada. Apakah rekornya? Kesak-sian sejarah menyatakan bahwa teater selalu me-rupakan ancaman bagi moral. “Para penulis besar klasik seperti Plato, dan Aristoteles, dan Avid dan Juvenal, dan Tacitus, dan penulis lainnya menulis keras menentang teater,—bukan sekedar menen-tang kejahatan dan kekerasan insidental, melain-kan menentang pengaruh dan kecenderungannya sebagai sebuah lembaga.” Solon, seorang pembu-at hukum yang besar di Yunani, mengutuk profesi ini bahwa “melalui rangsangannya cenderung ke-

Page 62: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

62

pada tabiat yang palsu, dan melalui pengungkap-an perasaannya tidak jujur dan tulus, merusak in-tegritas manusia.” Sejarawan Schaff mengatakan bahwa teater Romawi menjadi “rumah kejahatan,” dan Macaulay mengatakan bahwa dari sejak teater dibuka di Inggris, teater-teater menjadi “seminari-seminari kejahatan.” Bioskop adalah teater modern massal (ba-nyak orang) dan telah mewarisi segala kesalahan dari pendahulunya, dan lebih banyak lagi. Seorang penulis yang dikutip dalam Literary Digest edisi 14 Mei 1921, dalam sebuah artikel tentang “The Nation-Wide Battle Over Movie Purification” (Pertempuran nasional melawan pemurnian bioskop) mengatakan: Kita tidak mengetahui moral dari bioskop yang lebih buruk daripada moral-moral panggung. Akan te-tapi bioskop yang salah lebih berbahaya, karena bioskop menjangkau lebih banyak orang, dan khu-susnya lebih banyak anak-anak yang lebih mudah menerima kesan dan meniru …. Nyonya Ellen O’Grady, sebelumnya wakil ko-misaris polisi Kota New York, mengatakan kepada Parlemen New York dalam sebuah dengar pendapat tentang perencanaan hukum pengaturan gambar ber-gerak: Saya mengetahui dari pengalaman saya sen-diri bahwa sebagian besar kenakalan remaja ada-lah disebabkan oleh pengaruh jahat film-film. Sa-ya akan mengutip kasus demi kasus anak-anak lelaki

Page 63: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

63

dan perempuan yang menjadi salah karena film-film… Tampaknya, saudara-saudara kekasih, bahwa satu-satunya jalan yang aman adalah “Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah meng-ikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan ja-lanlah terus.” Amsal 4:14, 15. Dan kita seharusnya berdoa, “Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!” Mazmur 119:37. Yang terakhir, izinkanlah saya meminta perhati-an anda tentang kenyataan bahwa profesi sebagai aktor adalah tidak alamiah dan secara radikal sa-lah. Ini adalah profesi yang tidak berharga. Kutukan Salomo adalah benar. Istilah “hipokrit” (munafik) dan “memainkan peran di panggung” adalah identik dalam artinya yang mula-mula. “Munafik,” baik dalam bentuk Yu-nani maupun Latin, adalah ditujukan oleh seorang aktor di dalam teater… Ada teater di Yerusalem di zaman Yesus. Apakah menurut anda Yesus dan para muridNya menghadirinya? Ketika Herodes memperkenalkan tea-ter, ini dituduh oleh Yosephus, seorang penulis Yahu-di, sebagai perusak moral. Anda tidak dapat memba-yangkan Yesus menyetujuinya, bukan? Dapatkah an-da membayangkan Yesus menonton bioskop jikalau Ia ada di bumi pada hari ini?—hlm. 1-4.

Page 64: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

64

1928—J.E. Fulton dalam Review: J.E. Fulton, seorang misionaris pionir ke Fiji dan presiden dari Konferens Pacific Union pada masa itu, menyuarakan keprihatinannya dalam sebu-ah artikel yang berjudul “The Dangers of the Relig-ious Drama” (Bahaya-bahaya drama keagamaan) da-lam Review 6 Desember 1928. Artikel selengkapnya terdapat dalam Lampiran 11. Prinsip yang digariskan dalam artikel ini adalah sebagai berikut: … Bukankah anak-anak kita dan beberapa orang-orang yang lebih tua dipersiapkan untuk menghadiri pertunjukan teatrikal dengan penge-nalan drama ke dalam gereja-gereja dan sekolah-sekolah Sabat yang berwatak dramatik? Marilah ki-ta menjauhkan segala bentuk yang sejenis ini dari perkumpulan-perkumpulan kita. Segala pertunjuk-an yang berwatak duniawi, seperti drama dan per-tunjukan teatrikal, harus dijauhkan dari pelaksana-an-pelaksanaan keagamaan kita.—hlm. 2. 1928—J.A. Stevens Menyampaikan Kutipan dari sebuah Artikel dalam The Sunday School Times: Stevens mengutip artikel ini dan menyampaikan konsep-konsep yang digariskan oleh penulisnya kepa-da para pembaca Review. Bacaan lengkap dari artikel yang informatif ini terdapat pada Lampiran 12. Adalah membesarkan hati pada saat ketika standar semakin menurun ada kerangka editorial

Page 65: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

65

yang diperlukan sebagai jawaban yang tegas terhadap pertanyaan di atas yang menjadi judul dari sebuah ar-tikel yang bagus dalam The Sunday School Times. Begitu banyak gereja yang telah berusaha untuk ber-saing dengan teater dengan menampilkan di pang-gung atraksi-atraksi spektakuler, sehingga tidak-lah mengherankan bahwa teater-teater merang-sang gereja dengan usaha untuk menyelenggara-kan pertunjukan setengah sakral. Sebuah surat ke-pada editor majalah Times menimbulkan komentar yang dapat dibaca dan bermanfaat bagi setiap umat MAHK.—hlm. 1. 1933—Gereja Tabernacle Battle Creek Sementara menjadi pendeta di Gereja Taber-nacle Battle Creek, Carlyle B. Haynes, memperhati-kan bahwa teater, kepura-puraan, dan akting se-dang membuat jalan masuk ke dalam Gereja Ta-bernacle. Ia sangat prihatin dengan kejadian ini. Da-lam sebuah khotbah yang disampaikan di akhir tahun 1933 dan diterbitkan kembali dalam Review, 1 Maret 1934, ia mengatakan: Karena saya sendiri telah berada di tempat di mana saya tidak bisa berdiam diri lebih lama lagi. Sa-ya ingin agar diketahui oleh setiap orang bahwa saya menyayangkan kelemahan yang menggiring kepada pengabaian standar-standar gereja… saya bermak-sud menyampaikan dalam rapat majelis Gereja Taber-nacle berikutnya tentang keputusan berikut dan mene-

Page 66: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

66

kankan untuk dilaksanakan.—hlm. 2. (Tentang pelak-sanaan dari keputusan tersebut secara penuh dan su-ara bulat oleh Rapat Majelis Tabernacle pada tanggal 8 Januari 1934, lihat Lampiran 13.) 1934—Francis Wilcox, Editor dari Review, Me-nyampaikan Keprihatinan Para Pimpinan tentang Drama dalam Tiga Tajuk Rencana (Editorial): Gereja MAHK dan para pimpinan lemba-ga dan anggota-anggota yang cermat mewaspadai kenyataan bahwa produksi teatrikal drama sedang berlangsung, dan bioskop-bioskop dipertontonkan di beberapa gereja dan sekolah. Masalah ini disam-paikan kepada gereja melalui Saudara Francis Wil-cox, editor Review, melalui tiga himbauan yang sa-ngat informatif yang diterbitkan dalam edisi tanggal 25 Januari, 1 Februari dan 8 Februari 1934 yang ber-judul “The Religious Drama” (Drama Keagamaan). (Artikel-artikel selengkapnya lihat Lampiran-Lampiran 14-16.) Tidak diragukan lagi apa pendirian kepemim-pinan MAHK dan sebagian besar anggota tentang dra-ma. Bagi mereka, pendirian itu bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah sebuah keyakinan, se-buah standar yang tidak dapat diubah. Saudara Wilcox menerima banyak surat dari lapangan dari ang-gota-anggota yang prihatin. Berikut ini adalah bebera-pa kutipan pilihan dari artikel-artikel tersebut: Sebagian saudara-saudara kita menjadi terpe-rangkap oleh kesenangan duniawi, dan tentang ba-

Page 67: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

67

haya inilah saya bermaksud hendak menyuarakan se-buah peringatan dalam artikel ini. Tentang kejahatan menonton pertunjukan teater dan bioskop, barang-kali saya hanya perlu berbicara sedikit, meskipun be-berapa anggota kita menghadiri pertemuan seperti itu. Namun ada orang-orang lain, yang tidak menghadiri bentuk-bentuk kesenangan yang meragukan ini, merasa tanpa beban untuk menghadiri pertemuan-per-temuan yang pada dasarnya berwatak sama, jikalau bukan memiliki tingkat bahaya yang sama. Sebagian orang yang menolak pergi menonton drama yang dimainkan dalam sebuah teater, merasa tanpa be-ban untuk menonton drama yang dimainkan dalam sebuah gereja atau tempat pertemuan. Jikalau dra-ma memiliki latar belakang sejarah atau setting keaga-maan, ini menjadikannya banyak alasan untuk menon-ton kesenangan seperti itu. Dan ketika drama dengan watak seperti itu disetujui di luar gereja, langkah logis selanjutnya adalah berusaha membawanya masuk ke dalam gereja-gereja dan lembaga-lembaga kita sendiri. Ini dilakukan dengan anjuran bahwa pawai atau drama-drama keagamaan seperti itu adalah ber-sifat mendidik atau memberi pelajaran moral yang baik. Jikalau saja saya hanya satu-satunya yang pri-hatin terhadap hiburan-hiburan seperti itu yang se-dang berusaha memasuki sekolah-sekolah dan ge-reja-gereja kita, saya akan merasa harus memperta-nyakan penilaian saya, tetapi saya senang bahwa dari surat menyurat saya mengetahui bahwa ada banyak

Page 68: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

68

orang lain yang merasakan pengaruh yang menda-lam dari hiburan-hiburan seperti ini, dan hiburan ini mulai mendapat tempat di dalam beberapa per-temuan umat kita… Saya percaya bahwa pertimbangan yang sung-guh-sungguh harus diberikan kepada pertanyaan ini, khususnya oleh pejabat-pejabat gereja dan oleh pa-ra pimpinan konferens dan lembaga-lembaga. Pe-ngenalan ke dalam sekolah-sekolah dan gereja-ge-reja kita tentang pawai dan drama dan dramatisasi dari berbagai kejadian, meskipun yang bersifat se-jarah ataupun pendidikan, memiliki kecenderung-an untuk menghapuskan penolakan akan menon-ton teater dalam pikiran banyak orang.—Review, 25 Januari 1934. Dalam menyuarakan peringatan ini, saya tidak sedang memikirkan gereja atau lembaga manapun. Ki-ta telah diberi peringatan terhadap hiburan-hiburan du-niawi dalam kutipan yang telah saya berikan dalam ar-tikel ini, peringatan-peringatan itu tidak akan disuara-kan jikalau tidak terdapat bahaya. Anda yang memba-ca perkataan ini akan mengetahui seberapa besar ba-haya yang kita hadapi di dalam gereja kita, di da-lam lembaga kita.—Review, 1 Februari 1934. Sangat disayangkan bahwa pertunjukan-per-tunjukan atau drama-drama dalam bentuk apapun dibawa masuk ke dalam gereja-gereja dan lemba-ga-lembaga kita, yang akan merangsang dalam segala tingkatan agen-agen atau metode-metode yang telah digunakan selama berabad-abad oleh

Page 69: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

69

musuh kebenaran untuk mempromosikan pekerja-an jahatnya. Saya mengetahui bahwa beberapa per-tunjukan keagamaan saat ini memiliki sangat sedikit, itupun jikalau ada, tanggapan tentang kejahatan, dan bentuk–bentuk hiburan ini sendiri yang digunakan di dalam gereja atau lembaga kita mungkin relatif tidak berbahaya: akan tetapi bahayanya adalah bahwa ini adalah langkah pertama di jalan yang pada akhir-nya menggiring untuk semakin mendekat turun ke-pada dunia dan mejauh dari Tuhan. Ini adalah se-buah langkah menjauh dari roh kesederhanaan yang yang menjadi ciri gerakan ini selama berta-hun-tahun. Kita tidak akan pernah bisa menyelamatkan orang muda kita dan anak-anak dengan menye-lenggarakan acara-acara di dalam lembaga atau gereja kita yang terus menerus mendukung kese-nangan akan hiburan. Sesungguhnya, ketika du-kungan ini dilakukan terus menerus menjadi watak alamiahnya, mereka akan kehilangan minat akan dunia pelayanan Kristen yang tenang dan khidmat. Mereka akan bosan dengan pertemuan-pertemuan doa, khotbah tentang Injil, pelajaran Sekolah Sa-bat. Maka adalah lebih baik untuk mempertimbang-kan prinsip ini dalam usaha yang dianjurkan demi keselamatan orang-orang muda dan anak-anak dalam setiap departemen di gereja. Kita harus menyadari bahwa pengubahan tabiat hanya dapat dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus, pengajaran tentang Injil

Page 70: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

70

keselamatan, mempelajari firman Tuhan, berdoa dan usaha yang disucikan. Adalah sangat tepat untuk memberi setting yang menyenangkan dan me-narik bagi setiap pelayanan di dalam gereja, namun Gereja MAHK tidak akan pernah selamat melalui tata upacara ataupun acara-acara sastra. Hal-hal ini dalam keadaan tertentu mungkin menolong, namun sesungguhnya ini hanyalah pertolongan yang pincang. —Review, 8 Februari 1934. 1935—Pertemuan Dewan Musim Gugur Mereko-mendasikan Pemecatan bagi Penonton Bioskop dan Teater: Kami menghimbau kepada para pendeta, pe-kerja, umat di mana saja, untuk tetap menjejakkan kaki mereka pada “jalan-jalan yang lama,” dan ti-dak memindahkan “patokan-patokan mula-mula” dari pekabaran ini. Dalam kasus di mana anggota gereja berma-in kartu bridge atau permainan kartu di rumah-ru-mah mereka, atau menghadiri pertemuan di tem-pat-tempat lain; atau mengadakan tari-tarian di ru-mah mereka atau menghadirinya di tempat lain; atau menghadiri pertunjukan dalam teater atau ru-mah bioskop, kami merekomendasikan bahwa usaha yang setia harus dilakukan untuk mengem-balikan orang-orang seperti itu dari kesalahan ja-lan mereka; namun jikalau ini terbukti tidak berha-sil, maka mereka HARUS DIKELUARKAN DARI KE-

Page 71: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

71

ANGGOTAAN GEREJA.—Review, 5 Desember 1935. Jikalau saja rekomendasi ini diikuti saat ini, maka banyak anggota gereja MAHK yang bertahan untuk menonton bioskop, teater atau membeli atau menyewa video produksi drama di VCR mereka, tidak akan lagi menjadi anggota gereja MAHK. 1937—Laporan Komite Pendidikan Visual kepada General Konferens tanggal 10 Maret 1937: Tampaknya bahwa tahun 1937 adalah tahun yang sangat penting bagi gereja untuk mengulangi pendiriannya tentang drama. Beberapa waktu sebelum terbitnya Tajuk Rencana Review tertanggal 18 Ma-ret, 25 Maret, 1 April, 8 April, dan 15 April, gereja telah membentuk komite pendidikan visual untuk mengkaji pendidikan visual. Kelima artikel yang tegas dan meyakinkan ini selengkapnya terdapat dalam Lampiran-Lampiran 17-21. Berikut ini adalah beberapa kutipan dari artikel-artikel tersebut: Permintaan seringkali disampaikan bahwa kita harus memberikan hiburan seperti ini kepada orang muda kita, karena jikalau tidak mereka akan pergi kepada dunia untuk memperolehnya. Argumentasi ini, dalam perkiraan saya, jatuh ke atas dirinya sendiri. Bukannya mengembalikan orang muda ki-ta dari dunia melalui pertunjukan drama, kita ma-lah sedang menciptakan di dalam mereka sebuah

Page 72: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

72

selera kepada hal-hal ini, yang mereka akan usa-hakan di tempat lain.—Review, 18 Maret 1937. Dari salah satu pembaca kami yang sangat ingin mengetahui yang benar, datang pertanyaan ini: “Ada beberapa pertanyaan yang harus saya ta-nyakan kepada anda. Saya menanyakannya karena keinginan yang rendah hati untuk mengetahui yang benar dan melakukan yang benar di hadapan Tuhan. Pertama, apakah benar bagi orang MAHK menon-ton bioskop? Saya berusia 60 tahun, dan telah dia-jarkan tentang pekabaran ini. Saya selalu diajari bah-wa menonton teater, bioskop dan hiburan-hiburan duniawi adalah salah. Tetapi saya sekarang diberi-tahu bahwa, meskipun itu bukan yang terbaik, itu bukan dosa, sehingga orang boleh menonton jika-lau mereka menginginkannya. Saya tidak mengerti penalaran seperti ini. Maukah anda menjelaskan hal ini kepada saya? “Pertanyaan lain: Jika saya mengetahui ada pria dan wanita yang menonton bioskop, bolehkah saya memilih mereka untuk menduduki jabatan di dalam gereja? Saya seorang ketua Sekolah Sabat di sini, dan ada beberapa orang yang bisa menjadi guru Sekolah Sabat yang baik, namun setiap anggota je-maat mengetahui bahwa mereka menonton bios-kop, dan saya merasa tidak nyaman untuk menun-juk mereka sebagai guru-guru. Apakah saya terlalu kuno, dan harus mengabaikan keyakinan-keyakin-an yang telah saya pegang dalam waktu begitu

Page 73: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

73

lama? Saya tidak mau menjadi seorang fanatik, te-tapi saya ingin melakukan apa yang benar.” Apakah jawaban yang akan anda berikan un-tuk pertanyaan-pertanyaan tersebut? Apakah anda menganggap bahwa dalam menghadapi orang-orang yang menonton bioskop atau teater, pemba-ca ini terlalu kuno? Apakah menurut anda waktu telah berubah, dan bahwa apa yang dianggap dosa 20 tahun yang lalu sekarang adalah benar? Rasul Yohanes memberikan petunjuk ini ke-pada gereja pada zamannya:

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melaku-kan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” 1 Yohanes 2:15-17. Apakah menurut anda petunjuk ini berlaku bagi gereja zaman para rasul, tetapi tidak berlaku bagi ge-reja yang sisa? Saya tidak bisa menganggap demiki-an. Kebenaran Tuhan yang kekal tetap tidak beru-bah, dan apa yang telah tertulis sebelumnya ada-lah ditulis untuk menjadi petunjuk di masa kini. Sa-ya percaya bahwa standar Gereja MAHK masa lalu harus dipertahankan, meskipun beberapa gereja telah menurunkan standar itu ke dalam debu.

Page 74: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

74

Dan apakah jawaban anda terhadap pertanyaan apakah pria dan wanita yang menonton teater dan bi-oskop boleh menduduki jabatan di dalam gereja? Bo-lehkah mereka ditunjuk sebagai guru-guru Sekolah Sabat? Dalam penilaian saya, ini adalah sangat tidak konsisten. Pria dan wanita yang menduduki jabat-an dalam kepemimpinan di dalam gereja Kristus harus menyatakan prinsip-prinsip pekabaran Injil di dalam kehidupan mereka. Berdiri sebagai wakil gereja, mereka harus menyatakan prinsip-prinsip gereja. Sesungguhnya, daripada dijadikan pimpin-an, anggota-anggota gereja yang demikian seha-rusnya menjadi sasaran bagi pekerjaan misionaris oleh mereka yang mengetahui pengaruh jahat yang ditunjukkan oleh orang-orang yang salah tuntunan ini. Ini adalah rekomendasi dari Pertemuan Dewan di Musim Gugur di tahun 1935 di Louisville, Kentucky…--Review, 25 Maret 1937. Demikianlah kutipan-kutipan hanya dari dua ar-tikel saja. Pembaca sebaiknya meninjau masing-ma-sing artikel ini sebelum membaca lebih jauh. Komite General Konferens pada tanggal 10 Maret 1937 menyetujui temuan-temuan komite pendi-dikan visual dan temuan tersebut diterbitkan dalam The General Conference Bulletin on Movies. Lihat Lampiran 19 untuk laporan selengkapnya. Berikut ini adalah rekomendasi-rekomendasi bagi film-film yang dapat diterima dan tidak dapat diterima:

Page 75: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

75

1. Film-film yang dapat diterima: a. Film-film Industri—Gambar-gambar yang menun-

jukkan proses-proses produksi, perkayuan, pertam-bangan, produksi minyak, peralatan umum, trans-portasi, perdagangan, penyampaian berita dan in-formasi, dll.

b. Pemandangan—gambar-gambar dari taman-taman nasional dan yang lain, pemandangan alam, pen-dakian gunung, penjelajahan, dan yang serupa.

c. Perjalanan—Gambar-gambar dari negara-negara lain, kebiasaan bangsa-bangsa, adat istiadat, dan kehidupan mereka (tidak termasuk pemandangan yang mungkin dapat memberi pengaruh merusak).

d. Kehidupan Liar dan Alam—Gambar-gambar ten-tang Pelayanan Hutan, dan kehidupan binatang di berbagai negara dan bangsa. Perkembangan kehi-dupan serangga, tanaman, ikan, burung dan bina-tang (kecuali yang menekankan kepada kekeras-an).

e. Seni dan Arkeologi—(Tidak termasuk film-film yang menggambarkan seni yang korup dan tidak senonoh).

f. Film warta berita dan Sejarah masa kini—(tidak termasuk film-film yang melawan standar yang kita yakini).

g. Film-film pendidikan—Film-film yang memberikan informasi dan mengajarkan kebenaran dalam setiap cabang pelajaran.

Page 76: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

76

h. Gambar-gambar tempat-tempat—Gambar-gam-bar yang berhubungan dengan tempat-tempat ber-sejarah.

i. Pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan de-nominasi kita.

2. Film-film yang tidak diterima: a. Film yang menggambarkan Kristus dan orang-

orang yang menerima ilham. b. Film-film yang menggambarkan orang bercinta

romantis. c. Film-film yang menunjukkan adegan yang berla-

wanan dengan standar-standar dan ideal MAHK, seperti tari-tarian populer, permainan kartu, ju-di, mabuk-mabukan, dll.

d. Film-film yang menggambarkan kejahatan dan pemanjaan akan kejahatan.

e. Film-film yang menggambarkan adegan-adegan kekerasan atau kekejaman, seperti misalnya perkelahian berhadiah.

f. Film-film yang merendahkan kekudusan perni-kahan dengan menggambarkan kehancuran ke-luarga, atau mengolok-olok kehidupan keluarga dan hubungan keluarga.

g. Film-film yang menggambarkan pemandangan kehidupan malam, minum-minum, bermabuk-mabukan, kegirangan, kesukariaan yang gaduh, perilaku kasar.

h. Film-film yang menggambarkan adegan-adegan merokok sebagai kegiatan sosial. (Gambar-gam-

Page 77: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

77

bar yang menunjukkan proses dalam pabrik, mi-salnya, si pekerja mungkin merokok, mungkin tidak termasuk dalam kategori ini karena per-hatian penonton terpusat pada proses daripada merokok sebagai kegiatan yang diinginkan.)

i. Film-film yang melalui olok-olok, sindiran suges-tif, atau komedi yang kasar, menurunkan peni-laian penonton terhadap agama atau pelayanan kependetaan, atau kehormatan kepribadian ma-nusia, atau agen-agen penegak hukum.

j. Film-film yang bersifat ilmu pengetahuan atau sejarah yang mencampurkan antara penyele-wengan fakta dan kenyataan.

k. film-film sejarah populer yang menyelewengkan fakta sejarah dan membelokkan kebenaran, yang menunjukkan adegan-adegan kekerasan dan pertumpahan darah. Review, 18 April 1940.

Silakah membaca kembali tuntunan ini ketika anda membaca revisi tahun 1950, tulisan White tahun 1963 (Lampiran 22) dan Tuntunan tahun 1974 bagi Penggunaan Dramatisasi di kalangan MAHK (Lampir-an 29). Bersama dengan nasehat yang diberikan kepa-da anggota gereja MAHK oleh para pemimpinnya dan dinyatakan dalam The General Conference Bull-etin on Movies, para pimpinan dari denominasi lain menyuarakan keprihatinan mereka tentang bagai-mana industri perfilman membuat jalan masuk ke dalam gereja Kristen. Salah satu pemimpin adalah

Page 78: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

78

A.W. Tozer dalam bukunya The Menace of the Reli-gious Movie (Bahaya Film-film Keagamaan). Kutipan-kutipan dari buku ini terdapat dalam Lampiran 3 (Buku selengkapnya telah dicetak ulang oleh Mennonite Rod and Staff Publishing House dan masih beredar).

Segala sesuatu yang ditulis tentang bioskop ke-agamaan dapat diterapkan kepada televisi dan pro-gram video keagamaan. Pada kenyataannya, se-mentara temanya mungkin didasarkan atas kebenaran Alkitab atau kejadian nyata, hasil akhirnya seringkali adalah kepura-kepuraan dan kemunafikan. Ketika ada bagian dalam produksi drama adalah fiktif, pe-nonton mungkin tidak mampu membedakan antara kebenaran dan fiksi. Sekali lagi, marilah kita diingat-kan kepada nasehat rasul Paulus, “Jadi akhirnya, sau-dara-saudara, semua yang benar, semua yang mu-lia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang di-sebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”—Filipi 4:8.

1940—Review Mengulangi Peringatan Terhadap Menonton Teater: Kita hidup di zaman sensasi. Kecintaan akan teater dan drama telah meningkat setiap tahun. Rumah-rumah pertunjukan muncul di mana-mana, dan kerumunan penonton teater dan penontonnya. Bioskop-bioskop secara terus menerus bertam-

Page 79: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

79

bah. Secara alamiah, daya tarik-daya tarik ini me-mikat orang muda. Kita tidak pernah boleh memperlengkapi lembaga-lembaga kita dengan hal-hal yang berwa-tak sama, sementara masih berharap untuk dapat memegang orang muda kita. Sesungguhnya, kita harus menjadi sangat berhati-hati jangan sampai pengganti yang kita sediakan akan menciptakan sebuah kecintaan akan hal-hal yang justru kita usahakan untuk dihindarkan. Bertahun-tahun yang lalu utusan Tuhan mengetahui bahaya ini, dan memberikan nasehat yang amat tegas sebagai be-rikut: (diikuti kutipan dari tiga paragraf dari Testimon-ies, Vol. IV, hlm. 577, 578.) —Review, 4 April 1940. 1945—Penatua F.M. Wilcox Terus Memegang Standar-Standar: Sementara gereja-gereja dan lembaga-lem-baga pendidikan kita terus menerus mengabaikan batasan-batasan bagi produksi teater, Penatua Wil-cox lagi-lagi menyampaikan kepada anggota gereja tentang pandangan mula-mula MAHK tentang dra-ma.—Review, 18 Oktober 1945: Metode-metode duniawi, seperti pertunjukan drama, dan drama-drama keagamaan dan pawai-pawai keagamaan, digunakan di beberapa gereja dan lembaga kita. Semua ini adalah salah.

Page 80: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

80

Sejak Pertengahan 1940-an Hingga Saat Ini Sampai ketika munculnya “layar perak,” umat MAHK jarang menonton teater. Sebagian besar umat MAHK di tahun 20-an dan 30-an menghindari rumah-rumah bioskop. Di akhir tahun 30-an dan awal tahun 40-an, permintaan akan film-film “yang dapat diterima” untuk fungsi-fungsi sosial dan se-kolah semakin meningkat. Beberapa dari film-film ini telah dipertunjukkan di dalam bioskop-bioskop setempat beberapa tahun sebelumnya. Namun ketika pertunjukan teater menjadi ter-jangkau melalui televisi di akhir tahun 40-an dan awal 50-an, teater dibawa masuk ke dalam rumah tangga Advent. Para orangtua Advent yang prihatin dan tersadar menonton produksi Hollywood de-ngan kecurigaan. Mereka melihat apa sesungguhnya produksi drama televisi—yaitu standar rendah, seks, kekerasan dan terutama serangan kepada nilai-ni-lai Kekristenan. Sebagian besar nilai manfaat tele-visi, seperti juga bioskop sewaan yang digunakan oleh gereja-gereja dan lembaga-lembaga pendidik-an kita, kalah dibandingkan dengan bahaya-baha-yanya. Rasio antara resiko dan manfaatnya terlalu be-sar dan orangtua-orangtua yang prihatin memilih untuk tidak memiliki televisi di rumahnya. Pada awalnya, banyak umat Kristen MAHK yang tulus membenci produksi-produksi Holly-wood dan kemudian acara-acara televisi, namun secara bertahap mereka melihat, dan akhirnya me-

Page 81: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

81

nyambut. Di pertengahan tahun 30-an, beberapa pemimpin di dalam akademi-akademi, universitas-uni-versitas kita dan beberapa gereja mungkin telah me-lupakan atau mengabaikan nasehat tentang drama yang diberikan oleh nabiah kita dan kepemimpinan ge-reja. Namun di akhir tahun 40-an dan 50-an, film-film layar lebar mulai menjadi daya tarik dalam be-berapa acara mahasiswa di sekolah-sekolah dan acara-acara sosial gereja. Beberapa orangtua, yang telah dengan hati-hati melindungi anak-anak mereka di rumah dari fiksi dan drama, melihat bahwa pikiran anak-anak mereka diru-sak oleh produksi-produksi Hollywood di dalam gereja-gereja dan sekolah-sekolah kita. Dengan ma-suknya VCR dan video, videogames, dan sekarang ja-ringan internet sedunia, orang muda MAHK telah di-banjiri oleh drama dan dunia hiburan.

Pemerhati yang seksama yang memperhatikan bagaimana pertumbuhan industri perfilman dan meng-amati masuknya televisi dan video ke dalam kebuda-yaan Amerika, dapat melacak penerimaan secara ber-angsur-angsur oleh Gereja Advent terhadap drama ke dalam infrastruktur rumah tangga, gereja dan sekolah sejak pertengahan tahun 1940-an dan sesudahnya.

1946—Konferens Kalifornia Tenggara Berjuang Mempertahankan Batasan: Banyak pimpinan berusaha untuk memperta-hankan nasehat yang ditetapkan oleh para pionir kita

Page 82: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

82

dan mengulanginya dalam Pertemuan Dewan Musim Semi dan Musim Gugur tahun 1934, 1937, dan 1938, akan tetapi hal ini menjadi semakin sulit. John Hancock ditunjuk sebagai direktur pemuda di Kon-ferens Kalifornia Tenggara di tahun 1946. Dalam ma-kalahnya yang berjudul “Is Dramatization Wrong?” (Apakah Dramatisasi Salah) (Lihat Lampiran 25), yang disampaikan kepada Komite tentang Tuntunan bagi Olah Raga dan Drama pada tanggal 28-31 Januari 1974, ia mengatakan: Saya adalah mahasiswa tahun pertama di uni-versitas ketika Pertemuan Dewan Musim Gugur tahun 1934 membuat aksi dengan merekomendasikan bah-wa dalam acara-acara Sekolah Sabat “tidak boleh ada usaha untuk mengadakan drama atau pawai. Penampilan yang membutuhkan kostum, atau dra-matisasi dari kehidupan tokoh-tokoh Alkitab atau peristiwa-peristiwa keagamaan, harus dihindar-kan.” Aksi ini selanjutnya merekomendasikan “ke-sederhanaan adalah yang terutama dalam penam-pilan suatu tindakan atau dialog, atau memainkan bagian sebagai tokoh dalam peristiwa atau adegan misionaris.” Kemudian, di tahun 1935 dan 1938 Pertemuan Dewan Musim Gugur melakukan aksi menghimbau “kepada para pendeta kita, para pengerja, dan umat di mana saja berada, untuk tetap menjejak-kan kaki mereka di “jalan yang mula-mula” dan un-tuk tidak memindahkan “tonggak-tonggak mula-mula” dari pekabaran ini.” Termasuk dalam him-

Page 83: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

83

bauan ini adalah seruan untuk bekerja dengan se-tia bagi para anggota yang mengadakan pesta per-mainan kartu bridge dan permainan kartu sejenis di rumah-rumah mereka dan orang-orang yang me-nonton teater atau bioskop, merekomendasikan ji-kalau orang-orang itu tidak berbalik dari kesalahan jalan mereka, mereka harus dikeluarkan dari ke-anggotaan gereja… Saya masih ingat dengan baik kesulitan-kesu-litan yang kita hadapi sebagai pimpinan dalam menaf-sirkan beberapa hal ini. Di tahun 1946 saya menjadi direktur pemuda di Konferens Kalifornia Tenggara. Se-lalu ada gangguan terus menerus tentang film-film ma-lam minggu yang diperoleh gereja-gereja atau se-kolah-sekolah dari agen-agen persewaan film. Kon-ferens Uni Pasifik menetapkan sebuah komisi peninjau film, sebagai usaha untuk membuat sebuah daftar dari film-film “yang disetujui” bagi sejumlah tata kesopanan Advent sendiri, namun ada perbedaan pendapat di an-tara para peninjau itu sendiri tentang apa yang benar dan apa yang salah. John Hancock, “Is Dramatization Wrong.” —hlm. 2-4. 1947—Tuntunan Dewan Musim Gugur 1934 Diulangi: Rekomendasi-rekomendasi Pertemuan Dewan Musim Gugur tahun 1934 tentang drama dan pawai di-terbitkan kembali dalam pamflet Departemen Seko-lah Sabat di tahun 1947:

Page 84: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

84

Kami merekomendasikan: 1. Bahwa para pengurus dan pimpinan divisi me-

rencanakan acara dan seluruh kegiatan mereka sedemikian sehingga memasukkan ke dalam se-kolah Sabat-sekolah Sabat di mana saja suatu roh penghormatan kepada rumah Tuhan dan FirmanNya yang kudus.

2. Bahwa dalam acara-acara tidak boleh ada usaha untuk mempertunjukkan drama atau pawai. Pe-nampilan yang membutuhkan kostum, atau dra-matisasi dari kehidupan tokoh-tokoh Alkitab atau peristiwa-peristiwa keagamaan, harus di-hindarkan.

3. Bahwa “kesederhanaan yang terutama mem-bedakan penampilan suatu tindakan atau dia-log, atau memainkan bagian sebagai tokoh da-lam peristiwa atau adegan misionaris.” Sabbath School Department [pamphlet], 1947 [Dikutip dalam Drama? Truthfull? or Pretentious?” David J. Lee, hlm. 12.]

1950—Acara Televisi Faith for Today (Iman untuk masa kini) Masuknya gereja MAHK ke dalam televisi di-mulai pada “…suatu hari hujan gerimis di awal April 1950. Saya seorang pendeta di sebuah gereja yang bertumbuh subur di kota Brooklyn, New York, dan te-ngah berada jauh dari gereja saya untuk tugas rumah sakit,” tulis Saudara William Fagar Sr. dan Nyonya

Page 85: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

85

Virginia Fagal dalam buku mereka yang berjudul This Is Our Story (Inilah Kisah Kami), hlm. 5. Ia melan-jutkan: Ketika kembali di sore hari, saya disambut oleh sekretaris saya dengan berita bahwa saya dibutuhkan segera di Hotel Victoria di daerah Times Square New York. Beberapa pejabat pimpinan dari kantor pusat ki-ta di Washington, D.C. berada di sana, dan mereka te-lah berusaha menghubungi saya setiap 10 menit dan heran mengapa sekretaris saya tidak berhasil me-nyampaikan pesan mereka kepada saya… Ketika melihat ke arah hadirin, saya memper-hatikan presiden General Konferens, pejabat tertinggi di gereja, hadir bersama dengan sekretaris dan ben-dahara. Di samping itu, sekelompok orang termasuk kepala Departemen Radio dan dua atau tiga orang lainnya. ... Mereka memberitahu saya, bahwa gereja hen-dak “bereksperimen” dengan televisi. Sebuah komite telah dibentuk untuk meneliti kemungkinan-kemung-kinannya, dan sekelompok orang di hadapan saya te-lah datang dari Washington ke New York untuk mema-tangkan rencana-rencana. Pagi hari itu mereka telah datang ke kantor ja-ringan televisi American Broadcasting Company (ABC) dan telah menandatangani sebuah kontrak untuk se-buah acara setengah jam setiap minggu pada hari Minggu malam, mulai tanggal 21 Mei. Sekarang me-reka kekurangan sebuah acara dan seseorang yang akan diberi tanggung jawab untuk acara tersebut. Me-

Page 86: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

86

reka mengatakan kepada saya bahwa sayalah orang yang mereka inginkan untuk membuat acara tersebut dan menyiarkannya. Saya hanya memiliki waktu seki-tar 6 minggu untuk mempersiapkankan sebelum saat yang menentukan pada malam tanggal 21 Mei, Ibid, hlm. 5-6. Selanjutnya adalah sejarah. Penatua Fagal ber-temu dengan para pejabat ABC. “—Saya mendengar-kan dengan seksama beberapa saran konkrit yang mereka berikan, para direktur yang ditunjuk untuk aca-ra kami menyimpulkan nasehat mereka secara seder-hana dalam perkataan ‘Jangan berkhotbah.” “Guna-kan teknik-teknik drama untuk menyampaikan kisah-kisah kehidupan nyata,” kata mereka. Ibid., hlm 19, 20. Dan begitulah dasar ditentukan bagi acara Faith for Today. “Maka kami memutuskan untuk mencoba pen-dekatan kisah selama 12-15 menit, diikuti dengan khotbah pendek selama 5 menit untuk menekankan beberapa butir.” Ibid., hlm. 20. Penggunaan drama oleh Saudara Fagal da-lam acara Faith for Today adalah “berlebihan” bagi sebagian orang Advent. Ia menggambarkannya se-bagai berikut: Format cerita Faith for Today pada mulanya di-pilih sebagai sebuah sarana untuk menjangkau pemir-sa di luar gereja atau orang muda—pada mulanya adalah satu pokok perdebatan yang nyata. Kenyataan bahwa di masa-masa awal penayangannya, sketsa selama 15 menit diikuti dengan khotbah pendek sela-ma 5 menit—dengan musik dan iklan bagi kursus Alki-

Page 87: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

87

tab surat menyurat—hampir tidak meredakan pera-saan kecewa beberapa orang. Ibid., hlm. 46. Di tahun 1955 diputuskan untuk memfilmkan acara-acara sebagai ganti dari penampilan langsung. Penatua Fagal menulis, “Kami segera menghadapi ke-nyataan bahwa para amatir kita yang berdedikasi menjadi tidak memadai bagi situasi film profesional. Sesungguhnya, adalah tidak mungkin bagi sebagian besar dari mereka untuk menyisihkan waktu dari pe-kerjaan sehari-hari mereka untuk acara rekaman film sehari penuh. Maka kami menghadapi perlunya me-nyewa orang-orang profesional yang biasa tampil di depan kamera untuk menjadi ilustrasi kisah-ki-sah secara efektif.” Ibid., hlm. 98. Di tahun 1972, serial drama Westbook Hos-pital yang lengkap ditetapkan, diikuti dengan film dra-ma sepanjang satu jam tentang kehidupan dan martir John Huss, dan segera setelahnya acara televisi spe-sial “The Harvest”. Dalam komunikasi pribadi pada tanggal 4 April 1999, dengan Dan Matthews, pada saat itu adalah Di-rektur Faith for Today, diketahui bahwa menjelang akhir dari serial “Westbrook Hospital” (di awal 80-an), masing-masing acara menghabiskan biaya produksi sebesar $80.000. Biaya ini menjadi ditentang dan seri-al drama berakhir. “Life Style Magazine” mengganti-kan produksi drama. Selama percakapan, Saudara Matthews membuat satu pernyataan penting. Ia mengatakan, “Saya percaya, jikalau Kristus hidup sekarang, Ia akan menggunakan drama.” Setelah

Page 88: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

88

meneliti bahan untuk tulisan ini, penulis sangat ti-dak setuju. Sementara anda membaca bagian tahun 1961 dan 1974, ingatlah penggunaan drama yang sema-kin meluas oleh Faith for Today sejak tahun 1950 hingga 1975. Sayangnya, buku Penatua Fagal tidak berisikan informasi untuk memberikan gambaran ke-pada pembaca tentang alasan-alasan yang digunakan untuk membela penggunaan produksi drama sehu-bungan dengan pendirian gereja sebelumnya tentang drama. 1951—MV Leaflet #47: Dalam tulisan “Is Dramatization Wrong?” Saudara Hancock melanjutkan untuk menggambar-kan pengikisan secara bertahap terhadap posisi ge-reja sebelumnya tentang produksi teater dan industri perfilman: Kemudian muncul televisi dan masuknya ge-reja sendiri ke dalam bidang drama. Sekitar waktu inilah maka versi kita tentang Daniel 2 diproduksi da-lam bentuk film layar lebar yang lengkap. Tekanan mulai bermunculan dan saya melihat ketika anjuran Pertemuan Dewan Musim Dingin tahun 1951 diha-puskan agar apa yang sedang dilakukan sejalan de-ngan kebijakan resmi gereja. Perkataan “orang-orang yang menerima ilham” dihapuskan dari daftar larangan penggambaran dengan film, karena serial baru film-film keagamaan, yang sedang diproduksi oleh produ-

Page 89: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

89

ser film swasta tentang kehidupan Paulus dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya, dengan semangat digunakan baik oleh gereja maupun kelompok-kelompok sekolah dalam pertemuan-pertemuan keagamaan dan pelajar-an di dalam ruangan kelas. Sementara televisi dan setumpuk film-film yang tersedia dari agen-agen persewaan mulai memperke-ruh keadaan, maka menjadi jelaslah bahwa tindakan gereja sekarang harus dipelajari kembali. Maka di ta-hun 1951 aksi penting terakhir dilakukan sehubungan dengan topik ini oleh Dewan Musim Gugur. Aksi ini adalah perbaikan dari pernyataan tahun 1937, dan se-kali lagi tidak menyetujui segala film bergerak atau acara televisi yang menggambarkan pertunjukan teatrikal yang didramakan dan fiktif, dan menya-takan bahwa sejarah drama teatrikal dan wataknya saat ini menunjukkan secara umum bertentangan dengan moralitas ideal tertinggi, dan asing bagi kehidupan rohani. Maka seluruh keanggotaan ge-reja, tua dan muda, dipanggil untuk berdiri mela-wan film bergerak dan acara televisi yang men-dramakan adegan-adegan yang bertentangan de-ngan moralitas ideal yang tinggi yang telah dise-butkan dalam standar-standar gereja kita. Akan tetapi, kemudian dilakukan penyesuai-kan dalam pendirian kita sebelumnya dengan mema-sukkan dramatisasi tokoh-tokoh sejarah dan Alki-tab” “Kami mengakui bahwa ada film-film dan acara televisi yang dapat diterima yang menggambarkan ke-hidupan nyata, dan adegan-adegan sejarah atau bah-

Page 90: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

90

kan Alkitab yang telah didramakan. Penggunaan film atau televisi secara sah bagi penyampaian pekabaran atau bagi pendidikan dan juga tujuan-tujuan rekreasi, tidak harus dikutuk. Tidak diragukan bahwa ada ke-sempatan-kesempatan yang baik untuk mengabarkan Injil dan menjangkau jutaan orang melalui sarana ini; namun sebagaimana banyak perkara dalam kehidup-an, film dan televisi adalah perpaduan berbahaya dari kebaikan dan kejahatan. Keduanya telah digu-nakan sebagian besar oleh kejahatan dengan aki-bat bahwa film dan televisi populer cenderung menghancurkan standar-standar tabiat Kristen. Maka, pengetahuan yang jelas akan yang benar dan salah diperlukan, supaya kita dapat melin-dungi jiwa kita dengan baik.” Kemudian terdapat daftar petunjuk untuk memi-lih film, dengan membawa daftar di tahun 1937 sejalan dengan posisi yang telah disesuaikan. Departemen Pemuda diminta untuk mempersiapkan sebuah MV Leaflet untuk memberikan petunjuk ini kepada orang muda dan dewasa. Pada halaman 6-8 dari MV Leaflet #47 terdapat daftar: I. Presentasi yang dapat diterima: a. Film-film Industri—Film-film yang menunjukkan

proses pembuatan, pengolahan kayu, pertam-bangan, produksi minyak, sarana umum, trans-portasi, perdagangan dan penyebaran berita dan informasi.

b. Proses Ilmiah dan Riset Makanan

Page 91: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

91

c. Perjalanan—Film-film dari negara-negara lain, kebiasaan-kebiasaan setempat, adat istiadat, dan kehidupan (tidak termasuk adegan-adegan yang dapat memberi pengaruh yang tidak se-hat).

d. Alam dan Kehidupan Liar—Film-film tentang taman-taman nasional dan taman-taman lain-nya, pemandangan alam, pendakian gunung, penjelajahan, Dinas Kehutanan, kehidupan bi-natang di berbagai negara, kehidupan dan per-kembangan serangga, tanaman, ikan, burung, dan binatang (tidak termasuk film-film yang menekankan kekejaman).

e. Arkeologi dan Seni yang Sehat—Film-film yang sesuai dengan standar-standar yang kita akui tentang kesopanan Kristen.

f. Film-film warta berita dan Sejarah Masa Kini—(Tidak termasuk film-film yang bertentangan de-ngan standar-standar yang kita akui).

g. Film-film Pendidikan—film-film yang menyebar-kan informasi dan mengajarkan kebenaran da-lam setiap bidang pengajaran.

h. Sejarah—Film-film tentang peristiwa sejarah otentik yang digambarkan secara tepat, dan se-suai dengan standar yang ditetapkan dalam pernyataan ini.

i. Pekerjaan dan Kegiatan Denominasi kita j. Biografi—Film-film tentang tokoh-tokoh terhor-

mat, yang patut ditiru dan digambarkan secara

Page 92: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

92

tepat, dan sesuai dengan standar yang ditetap-kan dalam pernyataan ini.

II. Presentasi yang tidak dapat diterima: a. Film-film tentang Kristus. b. Seluruh gambar film atau televisi yang meng-

gambarkan drama teater fiktif. c. Film yang menggambarkan adegan bercinta

yang intim. d. Film-film yang merendahkan penghormatan ke-

pada kekudusan perkawinan dengan penggam-baran gangguan dalam rumah tangga atau olok-olok tentang kehidupan rumah tangga dan hu-bungan rumah tangga.

e. Film-film yang menggambarkan adegan-adegan yang bertentangan dengan standar-standar dan ideal MAHK, seperti tarian, permainan kartu, perjudian, minum-minum, kehidupan malam, mabuk-mabukan, sukaria yang gaduh dan per-lakuan kasar.

f. Film-film yang menggambarkan kejahatan dan pemanjaan pelaku kejahatan.

g. Film-film yang menggambarkan adegan keke-rasan, kejahatan, atau kebrutalan, seperti per-tandingan tinju atau gulat profesional.

h. Film-film yang menggambarkan adegan mero-kok atau minum-minuman keras sebagai kegiat-an sosial yang diinginkan.

i. Film-film yang menjadikan olok-olok atau sin-diran atau komedi kasar yang dalam pandangan

Page 93: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

93

penonton merendahkan, penghormatan kepada hukum Tuhan, agama, atau pelayanan kepen-detaan, atau kehormatan kepribadian manusia atau agen-agen penegakan hukum.

j. Film-film tentang tokoh-tokoh ilmiah atau seja-rah yang membelokkan fakta atau menyimpang-kan kebenaran.

k. Film-film yang menggunakan bahasa-bahasa yang kasar, mencemarkan atau vulgar.

l. Kartun animasi yang bertentangan dengan stan-dar kepantasan dalam bagian ini.

Departemen Pemuda menyebarluaskan MV Leaflet #47 seperti daun-daun di musim gugur, namun sebagian dari rekomendasi tersebut segera menjadi ketinggalan zaman melalui praktek-praktek peneri-maan yang nyata. Sebuah film keagamaan yang baru tentang kehidupan Kristus diproduksi berjudul “I Be-held His Glory,” dan para penginjil kita tiba-tiba men-dapati bahwa film ini adalah pertunjukan pembukaan acara yang hebat untuk menarik orang banyak di luar negeri dan kemudian di Amerika Utara. Film “Ten Commandments” oleh Cecil B. DeMille mengaburkan pemikiran banyak orang Advent, kendatipun majalah Time terbitan tanggal 12 November 1956 menyebut film ini menggelikan dan mengatakan bahwa “sesung-guhnya ada saat-saat ketika tampaknya Hukum Ke-tujuh sajalah yang menarik perhatian DeMille; hingga ke titik di mana peristiwa Eksodus (Keluar) dari Mesir itu sendiri tampaknya hampir seperti Sexodus—yaitu

Page 94: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

94

akibat dari kisah cinta Musa yang tidak bahagia (dan sepenuhnya khayalan).” Majalah Time selanjutnya me-ngatakan, “Tidak mungkin untuk menghindarkan ke-san bahwa si pembuat film menyebut nama Tuhan dengan sia-sia.” Ketika saya remaja sedang bertumbuh, film be-sar pertama tentang kehidupan Kristus yang berjudul “King of Kings” mendapat sambutan besar di bios-kop-bioskop, dan gereja kita berdiri menentang penggambaran Kristus ini. Saya telah menyaksikan terjadi perubahan setahap demi setahap di dalam pen-dirian kita sebagai sebuah gereja dalam masalah ini, hingga pendirian kita saat ini membawa masuk film layar lebar tentang kehidupan Kristus ke dalam gereja-gereja kita, dan sambutannya sedemikian besar di an-tara jemaat sehingga kita harus mengulangi pemutar-annya pada minggu kedua untuk membawa orang ba-nyak masuk ke dalam rumah Tuhan. Departemen Pe-muda bertempur sia-sia untuk mempertahankan reko-mendasi Dewan Musim Gugur tahun 1951 yang me-nyebutkan dalam daftar bahwa film yang tidak dapat diterima termasuk “gambar bergerak yang menokoh-kan Kristus.” MV Leaflet #47 ditarik dari peredaran di Toko Buku Advent, dan sepengetahuan saya, sekarang tidak ada leaflet yang tersedia yang di-terbitkan oleh departemen ataupun kantor gereja manapun yang memberi daftar film-film yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Jikalau sese-orang akan berdiri hari ini dan bersuara tentang beberapa dari pertunjukan yang tidak dapat dite-

Page 95: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

95

rima seperti yang tercantum pada halaman 7 dari leaflet tersebut, ia akan berhadapan dengan topan badai kritikan dan pertentangan, barangkali bah-kan cemoohan.--Is Dramatization Wrong? hlm. 4-6. 1954—Shakespeare di Southern Missionary College Di awal tahun 50-an, Southern Missionary College (sekarang bernama Southern Adventist Uni-versity) mulai mengajarkan Shakespeare. Berko-mentar tentang terbitnya sebuah artikel dalam Signs of the Times tentang Shakespeare, kita memiliki nasehat ilham berikut ini: Saudara-saudara, marilah kita menggunakan akal budi kita. Dalam berbagai cara kita sedang menjauh dari Tuhan. Oh betapa saya merasa malu tentang edisi Signs of the Times baru-baru ini! Pada halaman pertama ada sebuah artikel tentang Shakespeare, seorang manusia yang mati bebe-rapa hari setelah pesta pora mabuk-mabukan, ke-hilangan nyawanya melalui kemanjaan selera yang salah. Dalam artikel ini dikatakan bahwa ia mela-kukan banyak pekerjaan yang baik. Manusia dipuji-puji. Perkara benar dan salah diletakkan pada ting-katan yang sama, dan diterbitkan di dalam sebuah tulisan yang digunakan oleh umat kita untuk me-nyampaikan pekabaran malaikat ketiga kepada ba-nyak orang yang tidak dapat dijangkau oleh Fir-man yang dikhotbahkan.

Page 96: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

96

Ketika kita menyampaikan pekabaran dalam kemurniannya, kita tidak perlu menggunakan gam-bar-gambar yang menceritakan tempat kelahiran Shakespeare, atau gambar-gambar yang serupa dengan ilustrasi dewi-dewi kafir yang digunakan untuk mengisi tempat kosong pada halaman per-tama dari edisi “Review and Herald” yang terbaru. Kita tidak boleh mendidik orang lain dengan cara seperti ini. Tuhan menentang artikel dan ilustrasi seperti itu. Saya memiliki kesaksian langsung ten-tang hal ini, kita tidak boleh memuji kekafiran atau manusia yang tidak memilih untuk melayani Tu-han. Bertahun-tahun yang lalu, teguran disampai-kan kepada editor kita tentang saran untuk mem-baca bahkan buku-buku seperti “Uncle Tom’s Cabin,” “Aesop’s Fables,” dan “Robinson Crusoe.” Orang-orang yang mulai membaca karya-karya seperti itu biasanya ingin terus membaca novel-novel. Melalui membaca kisah-kisah yang memuji-muji, mereka dengan cepat kehilangan ke-rohanian mereka. Ini adalah salah satu penyebab utama kerohanian yang lemah dan tidak menentu dari banyak orang muda kita. (MS 169, 1902, hlm. 6, 7, “The Work of the St. Helena Sanitarium: Our Insti-tutional Work to be Denominational,” 14 Juli 1902.) —MR 6, hlm. 279, 280. Tetaplah ingat pernyataan ini ketika anda mem-baca pertunjukan drama Shakespeare oleh Walla Walla College di tahun 2001.

Page 97: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

97

Pada pertengahan tahun 50-an, sudah diketa-hui umum bahwa kelas-kelas bahasa Inggris dan sas-tra di SMA juga menuntut siswa mempelajari karya-karya fiksi yang merupakan pemberontakan terbu-ka terhadap nasehat Tuhan dalam Roh Nubuat. Dan pada saat bersamaan dengan penayangan film seri “Westbrook Hospital” oleh Faith for Today, pintu dibuka untuk mempengaruhi perkembangan jurusan-jurusan drama di dalam sekolah-sekolah kita. Semen-tara bukanlah tujuannya untuk meneliti masuknya fiksi ke dalam sekolah-sekolah kita, fiksi dan drama adalah hampir serupa. (Lihat Lampiran 6 dan 7.) 1961–Walla Walla College Membuka Jurusan Drama Bulan April 1961 “Donnie Rigby, profesor pensiunan yang me-ngajar pelajaran komunikasi di WWC selama lebih dari 35 tahun, menyutradarai produksi teatrikal pertama di dalam sekolah pada bulan April 1961. pertunjuk-an drama musikal “Heidi”—didasarkan atas buku terkenal karya Johanna Spyril, dipadukan dengan musik yang dimainkan oleh band Jerman, the Walla Walla Symphony, dan paduan suara putri, dan juga beberapa penyanyi solo oleh anggota. Produksi ini memulai program drama di WWC.” Valley Times, Jumat, 23 November, 2001, hlm. B-5. Pada 50 tahun sebelumnya dewan sekolah telah memutuskan sebagai berikut: “Tampaknya menurut Dewan Manajer Walla Walla College bah-

Page 98: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

98

wa penyelenggaraan kantata Ester dengan meng-gunakan kostum dan panggung tidak akan mem-beri manfaat terbaik bagi sekolah, maka, diputus-kan bahwa kami meminta orang-orang yang ber-tanggung jawab dalam hal ini untuk membatasi usaha mereka pada penyelenggaraannya dalam la-gu tanpa kostum, panggung, ataupun diperankan.” (Lihat 1902-Maret di atas). Apakah rekomendasi ini hanyalah sebuah ting-kah dari Dewan Manajer yang terlalu konservatif, atau apakah ini didasarkan atas prinsip-prinsip abadi yang ditetapkan oleh para pionir gereja kita dan diteruskan oleh Dewan? Mungkinkah bahwa Dewan Walla Walla College tahun 1961, yang banyak diantara-nya bertumbuh dalam keluarga yang memiliki tele-visi di rumahnya dan hiburan produksi Hollywood di sekolah-sekolah dan gereja-gereja, telah kehi-langan pandangan kepada prinsip-prinsip pokok tentang drama? Mungkinkah dukungan dari General Konferens terhadap produksi drama oleh Faith For To-day memiliki pengaruh terutama kepada WWC untuk memulai jurusan drama di sekolahnya? Pembahasan lebih lanjut tentang jenis-jenis drama yang sekarang memancar dari jurusan drama WWC akan dibahas kemudian. 1963—Tulisan A.L. White berjudul “Dramatic Pro-ductions in SDA Institutions” (Produksi-produksi Drama di Lembaga-lembaga MAHK):

Page 99: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

99

Pada bulan Februari 1963, Arthur White, se-kretaris Penerbitan Ellen G. White dan juga adalah cicit Ellen White, menyebarkan sebuah tulisan berju-dul “Dramatic Productions in SDA Institutions” (Produksi-produksi Drama di dalam Lembaga-lembaga MAHK). Alasannya menuliskan makalah ini adalah “Telah ada permintaan kepada The White Estate tentang bahan-bahan dari pena Ellen G. White yang mungkin menyangkut pertanyaan tentang produksi acara-acara drama dalam lembaga-lem-baga MAHK.” Hlm. 1 (Tulisan selengkapnya, lihat Lampiran 22). Dan mengapa ada pertanyaan-pertanyaan? Televisi ada di hampir semua rumah orang Advent Amerika Utara pada saat itu, dan film-film layar le-bar Hollywood adalah daya tarik gereja dan per-temuan-pertemuan lembaga, dan banyak orang da-lam kepemimpinan bersimpati dengan seni drama. Sebagai contoh, Faith for Today menjadikan drama sebagai gaya dalam gereja Advent dengan meng-gunakannya untuk mengemas Injil. Inilah saatnya bagi The White Estate untuk me-netapkan kembali tonggak-tonggak lama para pioner mula-mula kita menentang wilayah-wilayah dan kepe-mimpinan gereja yang semakin menginginkan drama. Atau apakah ini saatnya untuk menemukan satu jalan kompromi? Ingatlah, the Missionary Volunteer So-ciety akan segera menghilang; kebebasan berbica-ra, kelompok hippies (flower power), dan gerakan-gerakan musik rock sedang menanjak; dan “jurang

Page 100: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

100

pemisah antar generasi” sedang dimaklumkan. (Catatan: flower power adalah sebuah kelompok (cult) yang muncul dan berkembang di tahun 1960-an, yang menolak gagasan-gagasan konvensional misalnya da-lam hal berpakaian dan nilai-nilai sosial, dan yang mendukung perdamaian dan kasih, dengan menggu-nakan bunga sebagai lambang keyakinan mereka) Namun demikian, ada banyak pemimpin, pe-lajar dan orangtua di seluruh Divisi Amerika Utara yang sangat prihatin karena sekolah-sekolah memulai jurusan-jurusan drama dan jurusan-jurus-an bahasa dan sastra Inggris menambahkan lebih banyak karya fiksi dalam daftar bacaan wajib me-reka. Khususnya perhatikan pernyataan dalam tulisan White yang terdapat dalam paragraf kedua di halaman pertama: Sebuah survei tentang nasehat-nasehat ini ga-gal menunjukkan kutukan secara menyeluruh terha-dap segala acara-acara yang dilakonkan. Dengan per-kataan lain, Ellen White tidak mengutuk suatu acara hanya karena acara itu didramakan. Dalam hal ini, na-sehat-nasehat yang menyentuh produksi drama ada-lah serupa dengan nasehat sehubungan dengan olah raga, dan yang menarik, keduanya dibahas bersama dalam dua pernyataan peringatan. Nyonya White tidak mengutuk “gerak badan sederhana yang mengguna-kan bola,” (AH 499) namun sementara ia membahas prinsipnya, ia menunjukkan resiko besar yang biasa-nya menyertai kegiatan-kegiatan olah raga. Nyonya

Page 101: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

101

White tidak mengutuk acara yang dilakonkan dengan sederhana yang dilakukan oleh Sekolah Sabat Battle Creek di tahun 1888, namun dalam banyak pernyata-annya, ia dengan jelas menunjukkan banyak resiko yang hampir pasti yang menyertai “pertunjukan-per-tunjukan” dan “acara-acara teatrikal.”—A. L. White, Dramatic Productions in SDA Institutions, Februari 1963. A. L. White melanjutkan pernyataannya bahwa Nyonya White tidak mengutuk drama Sekolah Sabat yang dihadirinya, namun menulis kepada Saudara Morris sebuah kritikan yang penuh perenungan dan menyenangkan. Adalah amat penting bahwa nasehat yang dibe-rikan kepada orang yang mengatur acara tentang ba-gaimana agar acara dibuat supaya lebih efektif, na-mun tidak ada kutukan tentang acara itu karena ade-gan yang dilakonkan. —A. L. White, hlm. 5. Pada hari Sabat pagi, 22 Desember 1888, Ellen White menghadiri sebuah pertunjukan teatrikal yang diselenggarakan oleh Sekolah Sabat Battle Creek yang di dalamnya cucu perempuannya, Ella W. White, mengenakan kostum dan berperan sebagai malaikat. Ada hiasan panggung pendukung, aktor, musik dan puisi. Empat hari kemudian, pada hari Rabu pagi, 26 Desember 1888, ia menulis sebuah surat kepada Sau-dara Morris. Dalam surat ini tampak jelas bahwa Nyonya White benar-benar mengutuk acara ter-sebut. (Definisi kata “mengutuk” adalah “menyatakan sebagai yang patut dicela, salah, atau jahat, biasanya

Page 102: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

102

setelah mempertimbangkan bukti dan tanpa keragu-an”—Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary.). Surat selengkapnya ada pada Lampiran 5. Surat itu dimulai dengan, “Saya telah bangun pukul tiga pagi ini untuk menulis beberapa baris kepa-da anda.” Ketika anda membaca keseluruhan artikel, anda akan memahami mengapa ia membuat pernya-taan berikut: Saya harus mengatakan bahwa saya merasa menderita karena perkara-perkara ini, begitu tidak sejalan dengan pekerjaan reformasi yang kita telah usahakan untuk dimajukan di dalam gereja dan lembaga kita, dan saya tentu akan merasa lebih baik jikalau saja saya tidak pernah hadir di sana.—2MR, hlm. 236. Sesungguhnya, ia hanya membuat tiga komen-tar penerimaan dan 22 komentar tidak menerima. Apakah ini kedengaran seperti sebuah kritik yang me-nyenangkan tentang bagaimana membuat drama agar menjadi lebih baik, atau apakah ini seperti sebuah teguran yang keras? Dua daftar dibuat di bawah ini, tentang komen-tar Nyonya White yang menunjukkan penerimaan de-ngan kritik yang penuh perenungan tentang acara itu dan komentar Nyonya White yang menunjukkan keti-daksetujuan dan kutukan langsung. Komentar-komentar Penerimaan: 1. Baris 1-2: “Saya senang dengan mercusuar, dan

pemandangannya.”

Page 103: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

103

2. Baris 4-5: “Bagian yang dimainkan oleh anak-anak adalah baik.”

3. Baris 4-5: “Bacaannya adalah tepat.” Komentar-komentar Ketidaksetujuan 1. Baris 1: “Saya telah bangun jam tiga pagi ini

untuk menulis kepada anda beberapa baris.” 2. Baris 2-4: “…adegan yang telah membutuhkan

begitu banyak usaha keras adalah sesuatu yang seharusnya dapat menjadi bagian yang paling berkesan, namun gagal menjadi sesuatu yang memiliki kekuatan dan menonjol diban-dingkan dengan begitu banyak waktu dan tena-ga yang digunakan untuk melakukannya.”

3. Baris 5-10: “Kemudian jikalau ada perbincang-an yang mantap dan baik tentang kejadian itu sehubungan dengan anak-anak dan guru-guru dalam sekolah Sabat yang bekerja dengan tu-lus demi keselamatan jiwa-jiwa anak-anak di bawah tanggung jawab anda, memberikan per-sembahan yang paling dapat diterima kepada Yesus, pemberian hati mereka sendiri, dan per-kataan-perkataan yang menarik, pendek dan benar sesuai dengan kemampuan mereka un-tuk melakukannya, bukankah itu akan sejalan dengan pekerjaan yang telah kita usahakan di dalam gereja ini?

4. Baris 11-14. “Setiap ketukan sekarang harus serasi dengan satu tujuan besar, mempersiap-kan hati, sehingga masing-masing murid-murid

Page 104: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

104

dan guru-guru harus seperti terang yang dinya-lakan pada lilin yang akan memberi terang ke-pada semua orang yang ada di dalam rumah, yang akan membawa gagasan dengan jelas tentang sebuah mercusuar yang menuntun jiwa-jiwa sehingga iman mereka tidak akan hancur berkeping-keping.”

5. Baris 14-16: “Dapatkah anda mengatakan kepa-da saya apakah kesan yang menonjol dari dua puisi yang disampaikan oleh dua wanita di sa-na sehubungan dengan pekerjaan ini?”

6. Baris 17-18: “Nyanyiannya adalah seperti yang kita harapkan dalam setiap pertunjukan teatri-kal, tidak ada satu katapun yang dapat dibeda-kan.”

7. Baris 18-19: “Tentulah kapal yang terkena to-pan badai akan hancur dihantam karang, jika-lau tidak ada lebih banyak terang yang berasal dari mercu suar dibandingkan dengan yang tampak dalam perbuatan.”

8. Baris 19-22: “Saya harus mengatakan bahwa saya merasa menderita karena perkara-perkara ini, begitu tidak sejalan dengan pekerjaan re-formasi yang sedang kita usahakan untuk di-majukan di dalam gereja dan di dalam lemba-ga-lembaga kita, sehingga saya tentu akan me-rasa lebih baik jikalau saya tidak pernah hadir di sana.”

9. Baris 22-25: “Ini adalah kesempatan yang ha-rus diperoleh bukan hanya bagi anak-anak se-

Page 105: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

105

kolah Sabat, tetapi perkataan yang seharusnya dikatakan sehingga akan memperdalam kesan akan perlunya mencari perkenan Juruselamat itu yang mengasihi mereka dan memberikan DiriNya bagi mereka.”

10. Baris 25-29: “Seandainya [hanya] lagu-lagu hymn yang berharga yang dinyanyikan, “Pada-Mu Batu Zaman, aku minta lindungan” (‘Rock of ages, cleft for me, let me hide myself in Thee’), dan “Yesus yang berkasihan, aku lari padaMu, sambil angin keras lawan dan ombak pun memalu” (‘Jesus lover of my soul, let me to Thy bosom fly, while the billows near me roll, while the tempest still is high’). Jiwa-jiwa siapakah yang diilhami dengan semangat baru dan segar bagi Tuhan kita dalam nyanyian-nya-nyian tersebut yang kebajikannya adalah ber-beda dengan penampilan penyanyinya?”

11. Baris 30-34: “Sementara usaha-usaha keras di-lakukan demi penampilan ini, pertemuan-perte-muan sedang dilakukan dengan perhatian mendalam yang seharusnya menarik perhatian, dan yang memanggil kehadiran setiap jiwa se-hingga mereka tidak akan kehilangan sesuatu dari pekabaran yang disampaikan oleh Tuhan kita kepada mereka. Sekarang hari Natal ini te-lah berlalu dengan beban catatannya, dan kita ingin segera mengetahui hasilnya.”

12. Baris 34-35: “Akankah penampilan tersebut membuat mereka yang terlibat di dalamnya

Page 106: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

106

menjadi lebih memikirkan perkara-perkara ro-hani?”

13. Baris 35-36: “Akankah penampilan itu mening-katkan perasaan kewajiban kepada Bapa kita di surga yang telah mengirimkan AnakNya ke da-lam dunia pada pengorbanan yang tak terhing-ga untuk menyelamatkan manusia yang telah jatuh dari kehancuran total?”

14. Baris 36-37: “Apakah pikiran disadarkan untuk memahami Tuhan karena kasih besarNya bah-wa Ia telah mengasihi kita?”

15. Baris 38-42. “Kami berharap, setelah hari Natal berlalu, bahwa orang-orang yang telah berusa-ha begitu keras sekarang akan menyatakan su-atu semangat yang pasti dan tulus, usaha-usa-ha tanpa pamrih demi keselamatan jiwa-jiwa para guru sekolah Sabat, sehingga pada akhir-nya mereka masing-masing akan bekerja keras demi keselamatan jiwa-jiwa di dalam kelas-ke-las mereka, untuk memberi mereka petunjuk-petunjuk pribadi tentang apa yang harus mere-ka lakukan agar selamat.”

16. Baris 42-47. “Kami berharap bahwa mereka akan menyediakan waktu untuk bekerja dalam kesederhanaan dan dalam ketulusan bagi jiwa-jiwa di bawah pengawasan mereka, dan bahwa mereka akan berdoa bersama mereka, dan bagi mereka, sehingga mereka dapat memberikan kepada Yesus persembahan berharga jiwa-jiwa mereka, sehingga mereka menjadi lambang

Page 107: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

107

yang sejati bagi mercu suar dalam sinar terang yang bersinar dari usaha-usaha keras mereka dalam nama Yesus, yang seharusnya disam-paikan dalam kasih, mereka sendiri memahami sinar terang untuk kemudian membagikan te-rang ini kepada orang lain, dan oleh karenanya tidak akan berhenti hanya pada pekerjaan per-mukaan saja.”

17. Baris 47-54: “Tunjukkan saja ketrampilan dan sikap yang mulia dalam memenangkan jiwa-ji-wa kepada Yesus sebagaimana yang telah an-da tunjukkan dalam usaha keras bagi penam-pilan yang baru lewat ini. Tunjukkan kepada mereka dalam usaha-usaha anda, dengan hati dan jiwa yang penuh pertolongan, menjadi Bin-tang yang bersinar keluar kepada langit yang gelap moral pada saat ini, bahkan Terang kepa-da dunia. Biarlah terangmu bersinar sehingga jiwa-jiwa yang terkena topan badai mungkin akan memandang kepada terang itu dan meng-hindarkan dari batu karang yang tersembunyi di bawah permukaan air. Pencobaan-pencoba-an sedang menunggu siap untuk menipu mere-ka, jiwa-jiwa ditekan oleh perasaan bersalah, siap untuk tenggelam dalam keputusasaan. Be-kerjalah untuk menyelamatkan mereka; tunjuk-kanlah mereka kepada Yesus yang begitu me-ngasihi mereka sehingga Ia memberikan nya-waNya bagi mereka.”

Page 108: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

108

18. Baris 55-59: “Terang dunia bersinar ke atas ki-ta sehingga kita dapat menyerap sinar ilahi dan membiarkan terang ini bersinar kepada orang lain dalam perbuatan-perbuatan baik sehingga banyak jiwa akan dituntun untuk memuliakan Bapa kita di surga. Ia telah lama menderita, ti-dak rela bahwa ada yang binasa, namun semu-anya harus bertobat, dan yang menyusahkan hati Yesus adalah bahwa begitu banyak orang yang menolak tawaran belas kasihan dan ka-sihNya yang tak terbandingkan.”

19. Baris 60-62: “Apakah semua orang yang me-mainkan suatu peranan menarik dalam acara malam yang lalu akan bekerja dengan giat dan penuh minat untuk menunjukkan dirinya berke-nan kepada Tuhan dalam melakukan pekerjaan bagi Tuhannya, sehingga mereka dapat me-nunjukkan dirinya pekerja-pekerja yang cerdas yang tidak perlu merasa malu?”

20. Baris 62-64: “Oh, biarlah guru-guru dalam se-kolah Sabat diilhami sepenuhnya oleh roh pe-kabaran pada masa kini, membawa pekabaran itu ke dalam pekerjaan mereka.”

21. Baris 64-67: “Ada jiwa-jiwa yang harus disela-matkan, dan sementara di dalam pekerjaan se-kolah Sabat ada banyak daftar isian dan se-jumlah besar waktu digunakan untuk membaca laporan dan catatan, hanya ada sedikit waktu untuk benar-benar membiarkan terang bersinar dalam sinar yang tetap dan jelas dalam pe-

Page 109: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

109

tunjuk-petunjuk yang diperlukan untuk menye-lamatkan jiwa anak-anak dan orang muda.”

22. Baris 67-71: “Kurangi pidato-pidato yang rumit, kurangi komentar-komentar yang berkepan-jangan, dan sampaikan kebenaran dengan je-las dan langsung, jangan ada perkataan yang disampaikan memamerkan pengetahuan yang dalam; bukti terbesar dari pengetahuan yang sesungguhnya bukan kata-kata dalam pidato, melainkan adalah kesederhanaan yang besar. Semua orang yang telah mengambil pengeta-huan Yesus akan meniru Dia dalam cara tun-tunan mereka.”

Kesimpulan dari pernyataan dalam AH 499 ten-tang “gerak badan sederhana bermain bola,” dan dari pertunjukan drama hari Natal Surat 5, 1888, Nyonya White tidak “menyatakan kutukan yang menyeluruh terhadap segala acara yang dilakonkan,” adalah tidak berbicara sesuai fakta. Kita harus bertanya, “Apakah pernyataan-pernyataan nasehat dan ketidaksetujuan dibuat oleh seseorang yang menikmati drama dan ha-nyalah memberi suatu kritikan bagaimana membuat-nya menjadi lebih baik? Pada kenyataannya, bukti-bukti dari Surat 5, 1888, bukan sebuah penerimaan terhadap drama Natal, melainkan sebuah kutukan yang tegas dan penuh kebaikan.

Jikalau paragraf ini, yaitu paragraf selanjutnya, dan penafsiran Arthur White tentang sikap Ellen White terhadap drama yang dihadirinya sebagaimana digam-barkan di atas dalam 2MR, hlm. 235-238 (Surat 5,

Page 110: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

110

1888) adalah berasal dari tulisannya, maka setiap orang yang membacanya akan menyimpulkan bah-wa Ellen White tidak lain adalah mengutuk peng-gunaan drama. Kedua paragraf dan penafsirannya sesungguhnya membantah keseimbangan tulisannya. Misalnya, dua pernyataan penutup yang dikutipnya pa-da halaman 8 secara jelas menegaskan sikap Nyonya White terhadap drama. Yesus Kristus adalah teladan bagi orang Kristen dalam segala hal. Tentang Yesus, Nyonya White menulis: Saya tidak bisa menemukan satu kejadian di mana Ia mendidik para muridNya untuk terlibat da-lam hiburan sepak bola atau pertandingan-per-tandingan tinju, sebagai gerak badan, atau dalam pertunjukan teatrikal, dan Kristus adalah pola kita dalam segala hal.—Fundamentals of Christian Edu-cation, hlm. 229. Suatu prinsip penuntun yang masuk akal untuk selalu diingat tentang pertanyaan sejenis yang telah kita pelajari adalah dinyatakan dalam Testimonies, Vol. 5, hlm.360: Teladan dan pengaruh kita haruslah menjadi suatu kuasa di pihak reformasi. Kita harus meng-hentikan setiap praktek yang akan menutupi hati nurani dan mendorong kepada pencobaan. Kita ti-dak boleh membukakan pintu yang akan memberi kesempatan kepada Setan masuk ke dalam pikiran seseorang yang telah dibentuk dalam citra Tuhan.

Page 111: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

111

Sementara adalah sangat disayangkan bahwa Hancock mengikuti pernyataan A. L. White seba-gaimana dikatakan dalam tulisannya yang berjudul “Is Dramatization Wrong?”, hlm. 13; namun keseluruhan nada tulisan Hancock dapat disimpulkan dari paragraf terakhirnya: Bukankah ini saatnya bagi kita untuk mengarah-kan tenaga orang muda kita menjauh dari dunia tea-ter yang penuh kepura-puraan menuju kenyataan sepenuhnya tentang pekabaran tentang hidup mati se-buah masyarakat yang segera menuju kepada penu-tupan tirai? Apakah kita telah hanyut, barangkali hampir tidak kentara menjauh dari jalan-jalan yang lama dan perlu untuk mendengarkan peringatan-peringatan dari para pemimpin pionir kita yang mengetahui bahwa “nafsu memimpin Setan adalah untuk menyimpangkan orang-orang yang pandai dan menyebabkan manusia menginginkan penam-pilan-penampilan dan pertunjukan-pertunjukan te-atrikal” (Evangelism, hlm. 266). Apakah ini saatnya bagi suara dari Pertemuan Dewan Musim Gugur untuk mendukung pendirian mula-mula gereja dalam bidang masalah ini sehingga dapat mendekatkan kepada ke-bangunan rohani dan reformasi?—Hancock, hlm. 14. 1974—Komite tentang Tuntunan bagi Kegiatan-Kegiatan Kompetitif dan Drama Pada tanggal 28-31 Januari 1974, General Konferens membentuk sebuah komite terdiri atas 37

Page 112: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

112

orang terpilih, sebagian dari mereka membaca tulisan-tulisan tentang olah raga kompetitif dan sebagian dari mereka membaca tentang drama (Lihat Lampiran 23). Ketika berkomunikasi dengan General Konferens un-tuk mempersiapkan tulisan ini, petugas arsip GC ha-nya dapat menemukan tiga tulisan yang dijadualkan untuk disampaikan, yaitu tulisan Josephine Benton, J. H. Hancock, dan Frank Knittel. Dua tulisan lainnya ditulis untuk komite, yaitu oleh Phyllis Paytee dan Leslie Hardinge. Tulisan-tulisan lainnya mungkin te-lah hilang atau tidak disampaikan atau tidak diserah-kan. Masing-masing tulisan akan dikomentari secara singkat. Pembaca dapat menemukan teks selengkap-nya dari tulisan-tulisan tersebut dalam Lampiran. Tulisan Josephine Benton adalah kumpulan wawancara informal dengan produser, pelaku dan penonton produksi drama. Isinya bersifat subyek-tif, ”tanpa usaha berpura-pura memberi jawaban.” Hlm. 8 (lihat Lampiran 24). Tulisan J.H. Hancock adalah bersifat menye-luruh, tercatat dan obyektif. Tulisannya telah banyak dikutip dalam tulisan ini. Lihat Lampiran 25. Tulisan Frank Knittel dimulai dengan “Saya menganggap bahwa beberapa penampilan adegan-adegan oleh para pemain adalah kegiatan yang dapat diterima oleh MAHK.” Frank Knittel, “Shall We Use Commercial Drama In Seventh-day Adventist Schools,” hlm. 1. Ia melanjutkan pada hlm. 4: “Sela-ma masa hidup saya, saya telah melihat hanya seki-

Page 113: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

113

tar 150 produksi panggung—sekitar 75 dari jumlah itu diproduksi di satu universitas—dan saya pernah melihat hanya satu di arena umum yang secara pri-badi saya nilai cocok untuk ditampilkan di kampus MAHK.” (Lihat Lampiran 26). Knittel membawakan tulisan ini ketika ia adalah presiden dari Southern College of SDA (Knittel menjabat sebagai Dekan Administrasi dari tahun 1968-1971 dan Presiden dari tahun 1971-1982). Ba-rangkali pendapatnya bahwa “beberapa penampilan adegan-adegan oleh para pemain adalah kegiatan yang dapat diterima oleh MAHK” dapat menjelaskan sikap kepemimpinan kampus tersebut terhadap per-tunjukan Dido and Aeneas delapan tahun kemudian pada jam 8 malam, tanggal 18 Maret 1990 di Acker-man Auditorium, Southern College of SDA. Lampiran 27 berjudul “The Witches’ Den Ope-ra at Southern College of SDA” (Opera Gua Penyi-hir di Kampus MAHK Southern College) menggam-barkan opera dan suasana produksinya. (Penulis memiliki rekaman video dari penampilan tersebut. An-da boleh meminta kopiannya). Phyllis Bryan Paytee menyerahkan kepada ko-mite sebuah tulisan berjudul “Drama in the Element-ary Classroom” (Drama di ruang kelas sekolah da-sar) Perhatikan pernyataan utamanya dalam paragraf pertama dari tulisannya (Lihat Lampiran 28): Pada saat kata “drama” disebutkan, kita mene-mukan diri kita di wilayah yang penuh perdebatan. Ba-ik Alkitab maupun Roh Nubuat menyatakan peri-

Page 114: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

114

ngatan dan larangan bagi orang Kristen yang ter-goda untuk mengambil bagian dalam setiap kegi-atan yang berwatak teatrikal dan sensasional, baik yang ditampilkan di dalam teater maupun di dalam lembaga-lembaga kita. Akan tetapi, pada saat yang sama, baik Alkitab maupun Roh Nubuat tidak mem-berikan kutukan langsung tentang drama sebagai sebuah sarana belajar. Tidak diragukan lagi bahwa ia telah membaca tulisan White, karena dalam kesimpulannya pada ha-laman 5, ia menyatakan pola pikirnya: Guru sekolah dasar yang menggunakan dra-ma kelas yang informal sebagai sarana bagi pro-gram-program pengajaran untuk memberikan ap-resiasi, wawasan, dan pemahaman baru akan me-milih hanya adegan-adegan drama yang akan me-menuhi kebutuhan belajar tertentu. Ia akan me-milih bahan-bahan yang memiliki unsur-unsur da-sar yang mudah digariskan dan muda bagi murid-murid untuk diubah ke dalam bentuk tindakan dan dialog sederhana. Guru juga harus mengenal anak-anak dan bahan itu dengan sangat baik dan mencoba menggabungkan keduanya dalam cara yang terbaik. Pada tanggal 3 Maret 1975, sebuah ringkasan dari komite 28-31 Januari 1974 ditulis dengan judul “Guidelines for the Use of Dramatization Among SDAs” (Tuntunan bagi penggunaan dramatisasi di kalangan MAHK), dan disetujui oleh komite khusus General Konferens. Tema pokok dalam tulisan terse-

Page 115: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

115

but adalah untuk mendorong penggunaan drama dengan beberapa kehati-hatian tertentu. Pintu air bah drama telah dibukakan dan segera rumah-ru-mah, gereja-gereja dan lembaga-lembaga kita di-banjirinya. (Lihat Lampiran 29). Tulisan Arthur White tahun 1963 dan ringkas-an tanggal 3 Maret 1975, yaitu ringkasan dari komite tanggal 28-31 Januari 1974, yang berjudul “Guide-lines for the Use of Dramatization Among SDAs” dan bersamaan dengan berkembangnya mentalitas “baby boomer” (generasi yang lahir pasca perang du-nia II, yaitu antara tahun 1945-1965), jurusan-jurusan drama di kampus kita bertumbuh ke arah yang ber-lawanan dengan rekomendasi yang diberikan oleh Roh Nubuat dan kepemimpinan gereja selama le-bih dari 80 tahun. Bagaimanakah ini bisa terjadi? 1995—Manual MAHK, Revisi 1995, Edisi ke-15: Pada halaman 151, di bawah sub-judul “Radio and Television” terdapat pernyataan-pernyataan beri-kut: Radio dan televisi telah mengubah suasana keseluruhan dari dunia modern kita dan telah mem-bawa kepada kita kontak yang mudah dengan kehi-dupan, pemikiran dan kegiatan-kegiatan dari seluruh penjuru dunia. Radio dan televisi adalah agen-agen pendidikan yang besar. Melalui sarana tersebut kita dapat memperluas pengetahuan kita tentang peristi-

Page 116: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

116

wa-peristiwa di dunia, dan menikmati diskusi-diskusi penting dan musik-musik terbaik. Namun sayangnya, radio dan televisi juga te-rus menerus membawa kepada pemirsanya per-tunjukan-pertunjukan teatrikal dan banyak penga-ruh lainnya yang tidak sehat maupun mengangkat. Jikalau kita tidak memilih-milih dan tegas, radio dan televisi akan mengubah rumah-rumah kita menjadi teater dan pertunjukan penyanyi keliling yang murahan dan jorok. Keselamatan bagi kita dan anak-anak kita adalah terdapat dalam kepastian, melalui perto-longan Tuhan, untuk mengikuti nasehat rasul Pau-lus: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di-dengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipu-ji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8). Jikalau para orangtua, pendeta, dan pimpinan-pimpinan lembaga mengikuti nasehat sederhana ini, hampir setiap saluran televisi (kecuali beberapa acara pada saluran pendidikan) akan dihapuskan, bersama dengan seluruh produksi video drama. 1996—Ensiklopedia MAHK, Edisi Revisi II, M-Z: Pada halaman 424 dan 425, pada judul “Visual Entertainment,” saran berikut diberikan tentang pro-duksi drama:

Page 117: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

117

Ini meliputi bentuk-bentuk pertunjukan se-perti serial kartun, film, televisi, video, menonton teater dan olah raga komersial. Pilihan-pilihan je-nis pertunjukan bagi umat MAHK telah diatur me-lalui prinsip-prinsip umum yang dapat diterapkan dalam berbagai tingkat yang berbeda-beda. Gambar telah dikenal sebagai salah satu sara-na paling efektif untuk mempengaruhi perilaku manu-sia. Jikalau ini benar, maka terbukti bahwa terdapat kemungkinan besar bagi kebaikan dan kejahatan da-lam gambar, bergantung kepada watak dari apa yang digambarkan. Karenanya, salah satu kriteria dasar yang telah digunakan umat MAHK untuk menentukan apa yang layak dan tidak layak ditonton oleh orang Kristen adalah watak dari sesuatu yang digambarkan. Serial Kartun. Ini biasanya berupa serangkaian lukisan dalam urutan cerita. Misalnya, ini dapat meng-gambarkan kisah Alkitab; kehidupan liar, peristiwa se-jarah, atau proses ilmiah; atau gambar adegan keja-hatan, kekerasan, dan ketidakbermoralan. Watak dari kegiatan yang digambarkan adalah apa yang seha-rusnya menentukan apakah kartun-kartun tersebut layak ditonton oleh orang Kristen. Umat MAHK menggunakan serial kartun untuk mengajarkan ki-sah-kisah Alkitab dan menyampaikan informasi il-miah dan sejarah kepada anak-anak, namun meng-anggap “komik” secara umum adalah merusak pembentukan tabiat yang sehat. Gambar Bergerak dan Video. Perkembangan gambar-gambar bergerak, khususnya yang dilengkapi

Page 118: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

118

dengan suara, telah memungkinkan penggambaran yang sangat realistis dari produksi drama. Orang-orang Kristen konservatif yang sebelumnya telah mengetahui pengaruh jahat dari teater melihat aki-bat-akibat yang sama dari film yang diproduksi secara massal. Telah diketahui dengan baik bahwa pengaruh dari adegan-adegan yang digambarkan, khususnya terhadap anak-anak dan orang-orang muda, adalah sangat kuat, dan isi dari sebagian besar pertunjukan drama bukanlah menuju ideal yang tinggi. Pertunjukan-pertunjukan ini seringkali menampilkan sesuatu yang semu dan biasa men-jadi tampak glamor, dan juga aspek kekerasan dan kejahatan dalam kehidupan, dan menonjolkan wa-tak dan tindakan yang tidak pantas. Umat MAHK telah diperingatkan (dalam Buku Tuntunan Gereja, thn. 1990, hlm. 145) “terhadap pe-ngaruh yang halus dan sinis dari teater gambar bergerak,” yang menjadi sekolah pelatihan, yang dalam pandangan orang Kristen, bagi nilai-nilai yang palsu—keduniawian, kemalasan, dan cinta kesenangan—dan seringkali menampilkan orang-orang muda yang bergabung dalam perkumpulan-perkumpulan yang berbahaya. Sementara mengutuk teater gambar berge-rak, umat MAHK tidak menentang tontonan gam-bar bergerak yang bukan teatrikal, jikalau watak dari kegiatan yang digambarkan tersebut adalah sehat dan mendidik dan jikalau kesederhanaan ditunjukkan dalam jumlah waktu yang digunakan.

Page 119: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

119

Lembaga-lembaga yang didukung gereja mempertun-jukkan film-film selektif bagi kelompok mereka sendiri. Televisi. Melalui televisi, keputusan tentang apakah yang boleh ditonton telah menjadi masalah harian dalam keluarga. Gereja MAHK tidak mengu-tuk televisi, namun menasehatkan anggota untuk menggunakan prinsip-prinsip yang sama tentang gambar bergerak kepada seluruh acara, dan se-lanjutnya, untuk tidak menghabiskan terlalu ba-nyak waktu menonton acara bagus sekalipun. Beri-kut ini adalah bagian dari pernyataan yang disiapkan di bawah petunjuk Komite General Konferens dan di-terbitkan tahun 1956 (“What About Television?” (Bagaimana tentang televisi?) hlm. 4): “kecuali para pemirsa terus menerus waspada, TV menghabis-kan sejumlah besar waktu mereka. Orang-orang Kristen adalah penatalayan dari talenta waktu, yang bertanggung jawab kepada Tuhan terhadap setiap saat untuk meningkatkannya demi kemu-liaanNya. Waktu telah diberikan kepada manusia bagi perbaikan diri, bagi kerja dan gerak badan, bagi persekutuan dengan Tuhan, bagi pelayanan kepada Tuhan dan manusia, bagi rekreasi dan su-kacita, dan oleh karenanya harus digunakan dalam acara yang seimbang sehingga akan membawa ke-muliaan bagi Tuhan dan akan memenuhi kebutuh-an dan kewajiban hidup seseorang.” Tuntunan Gereja (The Church Manual, 1990, hlm. 145) memberikan nasehat berikut ini tentang te-levisi: “Keselamatan bagi diri kita sendiri dan bagi

Page 120: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

120

anak-anak kita terletak pada ketetapan, dengan pertolongan Tuhan, untuk mengikuti nasehat rasul Paulus: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8). Kehadiran di Teater dan Olah Raga Komer-sial. Berbeda dengan bentuk-bentuk hiburan visual la-innya yang telah dibahas dalam artikel ini, panggung (termasuk drama dan opera) dan olah raga ko-mersial (termasuk pertunjukan komersial) meng-gunakan pemain langsung, namun banyak prinsip yang berlaku bagi serial kartun, gambar bergerak, dan televisi juga berlaku di sini. Ellen White me-nulis tentang panggung: “Dari antara tempat-tem-pat kesenangan yang paling berbahaya adalah tea-ter. Bukannya menjadi sekolah bagi moralitas dan kebajikan, sebagaimana yang sering diakui demi-kian, ini adalah sarang bagi ketidakbermoralan. Kebiasaan-kebiasaan jahat, dan kecenderungan-kecenderungan berdosa diperkuat dan didukung oleh pertunjukan-pertunjukan ini. Nyanyian-nya-nyian yang rendah, gerakan-gerakan isyarat yang tidak senonoh, perkataan dan sikap merusakkan imajinasi dan merendahkan akhlak. Setiap orang muda yang biasa menonton pertunjukan seperti itu akan menjadi rusak prinsipnya. Tidak ada penga-ruh di negeri kita ini yang lebih kuat untuk mera-

Page 121: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

121

cuni imajinasi, menghancurkan kesan keagamaan, dan menumpulkan kesukaan akan kesenangan hi-dup yang sederhana, dibandingkan dengan hibur-an-hiburan teatrikal. “Kesukaan akan pemandangan-pemandang-an ini meningkat dengan setiap pemanjaan.. satu-satunya jalan yang aman adalah menghindari te-ater” (MYP 380). Dukungan terhadap olah raga komersial se-perti pertandingan-pertandingan baseball, sepak bola dan basket dilarang oleh gereja. Maka dalam Tuntunan Gereja (hlm. 146) dikatakan: “Janganlah kita mendukung hiburan-hiburan komersial, berga-bung dengan orang-orang yang mencintai kese-nangan, kesembronoan, keduniawian, yang “lebih mengasihi kesenangan daripada mengasihi Tu-han.” 1999 - Editorial oleh Royson James, Kolumnis untuk the Toronto Star: Berkomentar tentang hilangnya orang muda se-cara tragis di gerejanya, Bapak James, seorang MAHK, mengadakan pengamatan yang diterbitkan da-lam Review Edisi Dunia pada bulan Mei 1999: Gereja di Amerika Utara menghadapi sebuah krisis amat besar. Orang muda kita mempertanya-kan tiang-tiang keyakinan iman kita. Mereka me-nuntut jawaban, jangkar-jangkar yang sesungguh-nya sebagai pegangan, dan pemecahan-pemecah-

Page 122: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

122

an modern bagi masalah-masalah milenium baru ini. Lebih daripada sebelumnya, mereka mencari model peran untuk memimpin mereka dalam ke-bangunan rohani abad ke-21... Banyak orang muda mencari tujuan hidup mereka. Mereka rindu untuk memahami relevansi Adventisme dalam milenium berikutnya. Mereka adalah bagian dari generasi komputer, keturunan baru yang membutuhkan pendekatan-pendekatan dan metode-metode baru. Banyak orang muda yang mengatakan kepada kita bahwa mereka me-nginginkan iman mereka dalam perbuatan, namun mereka tidak tahu bagaimana caranya. Mereka ti-dak mengetahui alasan-alasan di balik banyak ajar-an-ajaran gereja. mereka hanya sedikit sekali me-ngetahui sejarah Gereja MAHK. Mereka mengata-kan bahwa mereka ingin ditantang ketika mereka datang ke gereja, bukan mendengarkan gagasan lama yang sama setiap waktu. Inilah tragedi gereja kita di Amerika Utara. Tam-paknya tidak ada misi lembaga untuk melibatkan orang muda kita. Dan jikalaupun ada, misi itu telah gagal untuk ditonjolkan dalam sekolah-sekolah kita atau menarik perhatian pendeta-pendeta kita, yaitu mi-si yang sesungguhnya dimaksudkan untuk dimasuk-kan ke dalam program-program gereja-gereja setem-pat. Apakah kita menjadi heran bahwa pengamatan ini begitu tepat? Bagaimanakah orang muda dapat bersemangat tentang gereja jikalau mereka tidak me-

Page 123: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

123

ngetahui sejarahnya atau tidak pernah mengetahui landasan dari pekabarannya? Di musim gugur 1999, seorang sahabat yang mengajarkan tentang pekabar-an bait suci kepada anak-anak dan orang dewasa (yang menangkap maknanya yang mendalam dengan cepat dan menyukainya), bertanya kepada dua pelajar SMA, yang hadir di rumahnya untuk santap malam, apakah mereka mau mendengarkan penjelasannya tentang bait suci. Mereka menerima tawarannya. Se-telah dijelaskan, mereka berdua mengakui bahwa me-reka sangat sedikit mengetahui tentang perkara itu dan penjelasannya itu “sangat mendalam.” 1999—Jurusan Drama Walla Walla College (WWC) masuk Koran Pada tanggal 28 Mei 1999 sebuah koran lokal di wilayah Walla Walla, The Union Bulletin menerbit-kan artikel berikut: Drama dengan pemain tunggal seorang perempu-an yang dilarang di WWC pindah ke gedung Cor-

diner Hall, di Whitman College hari Rabu Oleh Liza L. Diaz

RINGKASAN: Sebuah drama dengan pemain tunggal seorang perempuan, yang dilarang dari panggung Wa-lla Walla College setelah debutnya, akan dipentaskan kembali—Di Whitman College.

Page 124: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

124

Kimberley Howard percaya bahwa orang bisa berdiri mengatasi pengaruh-pengaruh yang mungkin merusak mereka dengan cara menemukan kembali pelawak di dalam diri mereka. Itulah tema dari dramanya, “Floating Redund-ant,” dan sekarang ini yang hendak dilakukannya da-lam kehidupannya sendiri adalah melihat karyanya hi-dup terus. Pihak Administratif Walla Walla College mem-batalkan drama dengan pemain tunggal seorang pe-rempuan setelah malam pembukaan. Dua minggu ke-mudian, pada tanggal 6 Mei, Howard, sang profesor di bidang drama ini, mengundurkan diri. Tirai panggung turun? Tidak untuk Howard. Dramanya selanjutnya akan dipentaskan pada hari Rabu di Whitman College. Ia akan membawa pertun-jukan itu ke Teater Gene Frankel di Kota New York pada pertengahan Juni. Pejabat WWC beralasan tentang pembatalan dramanya adalah masalah isinya. “Saya kira ada ba-nyak keprihatinan yang disampaikan oleh masyarakat kampus agar menundanya hingga kita membahas ke-prihatinan tersebut,” kata W.G. Nelson, presiden kam-pus MAHK tersebut. Jason Chamberlin, sutradara drama tersebut, mengatakan bahwa alasan tidak resminya adalah ada sejumlah kalangan di dalam kampus yang merasa ti-dak nyaman dengan materinya. Drama satu pemain tunggal perempuan ini, yang dipentaskan oleh Howard, menantang kebiasa-

Page 125: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

125

an-kebiasaan sosial sementara perempuan itu menca-ri identitasnya. Lembaga-lembaga, seperti gereja dan sekolah, dianggap oleh banyak orang sebagai batu penjuru masyarakat. Namun Howard membelokkan persepsi tersebut, menghadirkan lembaga-lemba-ga tersebut sebagai pengaruh-pengaruh yang me-rusak. Drama itu pada mulanya menghadirkan perem-puan itu sebagai seorang pelawak. Namun kemudian ia kehilangan watak pelawaknya, pertama-tama men-jadi seorang pelawak lalu menjadi orang yang membo-sankan. Akhirnya, ia muncul sebagai seorang perem-puan dewasa. Namun bukannya ada dalam keadaan dewasa dan lebih baik, perempuan ini menjadi rusak dan tidak kreatif. Bagi Howard, pembatalan dramanya dan peng-unduran dirinya adalah yang terbaik. Ia mempertim-bangkan untuk membawa “Floating Redundant” dalam tur ke daerah dan memulai perusahaan teaternya sen-diri dengan mantan murid-muridnya. Ia mengatakan bahwa setelah ia mengundurkan diri, ia mengalami “fase-fase dukacita,” namun perca-ya bahwa itu adalah yang terbaik dalam jangka pan-jang. “Saya tidak dipaksa untuk mengundurkan diri. Itu adalah semacam keputusan bersama,” katanya. “Per-nyataan resminya adalah bahwa ada beberapa perbe-daan antara pihak sekolah dan saya tentang penafsir-an gaya hidup Advent. “Saya ingin agar para murid mengetahui bahwa saya tidak marah atau menyimpan kebencian,” katanya.

Page 126: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

126

Menyedihkan, Walla Walla College, salah sa-tu lembaga pendidikan lanjutan milik gereja di Amerika Utara, telah memetik apa yang ditaburnya sejak dimulainya pada bulan April 1961. 1999—Laporan berkala (Newsletter) Amazing Facts, Oktober 1999 Dalam Laporan Berkala ini, Doug Batchelor membahas masalah musik dan drama yang telah mengganggunya selama beberapa waktu: Sahabat, Sejak beberapa waktu yang lalu saya telah mendengar “suara kecil yang hening” yang mengesan-kan kepada saya untuk berbicara kepada anda ten-tang satu masalah serius yang terus memakan gereja-gereja kita bagaikan kanker. Saya telah menghindar dari perkara yang makin membengkak ini karena takut disalahmengertikan, namun saya tidak bisa berdiam diri lebih lama lagi. Biarlah saya menjelaskannya. Karena begitu banyak acara pertemuan dalam persiapan bagi semi-nar Millennium of Prophecy di New York dimulai pa-da tanggal 15 bulan ini, saya telah memiliki banyak ke-sempatan untuk mengunjungi ratusan sahabat dan pendukung di seluruh negeri dan untuk mengamati lu-sinan pelayanan perbaktian yang berbeda-beda. Ke-prihatinan saya adalah ini: Saya terkejut dengan ga-

Page 127: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

127

ya perbaktian kafir yang menyelinap masuk ke da-lam banyak gereja kita. Kegilaan Musik Salah satu unsur perbaktian yang paling kuat yang telah menjadi pemecah belah adalah musik. Da-ri pesta pora zaman Roma kuno dan tari-tarian pe-rang suku primitif, hingga kepada perilaku gila da-lam konser-konser dan peristiwa-peristiwa olah ra-ga modern, musik kafir dengan ritme sinkopatik yang berat telah digunakan untuk menggairahkan nafsu daging dan perilaku liar. Banyak gereja Kris-ten sekarang menyambut musik yang sama ini. Dan itu bukan sekedar “musik rock Kristen” yang keras. Saya telah melihat seluruh jemaat yang tam-paknya telah terpikat melalui musik New Age (Za-man Baru) dengan lirik dangkal yang berulang-ulang yang dinyanyikan terus menerus. Jikalau Ye-sus menyuruh kita tidak berdoa dengan pengu-langan yang sia-sia, maka tampaknya Ia tidak ingin agar kita menyanyi dengan cara yang seperti itu (lihat Matius 6:7).

Teologia Teater Sebuah unsur lain yang menyerbu perbaktian Kristen modern adalah drama. Saya tidak memiliki masalah moral dengan penggunaan beberapa alat bantu visual untuk menolong orang memahami kebe-naran Alkitab dengan lebih baik. Tuhan meminta para nabi seperti Yehezkiel dan Yeremia untuk melakukan

Page 128: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

128

hal seperti ini (lihat Yeremis 32:14 dan Yehezkiel 5:1-4). Namun sebagian orang berpendapat bahwa ini membenarkan produksi drama panggung dengan tepukan tangan riuh yang mulai masuk ke dalam gereja. Permasalahannya adalah banyak orang yang mengaku Kristen telah menjadi begitu terpikat oleh menu yang teratur dari film, TV, dan video sehing-ga pelayanan perbaktian yang khidmat dan sederhana tanpa drama, drum dan diakon yang menari tampak membosankan. Banyak orang se-karang datang ke gereja untuk dihibur daripada memberikan penyembahan, pujian, nyanyian dan persembahan. Pembaca dapat melihat isi selengkapnya dari Laporan berkala Doug Batchelor bulan Oktober 2000 dalam Lampiran 30 (Izin untuk menerbitkan ulang telah diberikan oleh Amazing Facts kepada pe-nulis pada tanggal 22 November 1999). 2000- Walla Walla College Menampilkan Festival Drama Satu Babak Pada hari Kamis, 2 Maret 2000, Walla Walla Union-Bulletin, surat kabar harian setempat, mener-bitkan pada bagian ‘Lokal/Hiburan,’ sebagai berikut: Para sutradara mahasiswa akan menampilkan sembilan buah drama satu babak untuk Festival Drama Satu Babak tahunan Walla Walla College yang keempat. Setiap drama atau bagian dari drama ber-

Page 129: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

129

langsung sekitar 20 menit, dan materinya berkisar dari Shakespeare hingga “A Few Good Men.” Pertunjukan akan dimulai pukul 8 malam Sabtu dan Minggu dan tanggal 11-12 Maret. Karena ada sembilan pertunjukan akan ditampilkan, satu pertun-jukan lengkap akan berlangsung pada Sabtu dan Minggu malam. Pertunjukan akan berlangsung di WWC Village Hall. Harga tiket adalah $ 7 untuk umum, $5 untuk pelajar/mahasiswa dan $4 untuk mahasiswa WWC. Satu tiket berlaku untuk kedua hari akhir pekan. Tiket dapat dibeli di toko buku kampus atau di pintu masuk. (Pembaca bisa mengacu kembali pernyataan ilham tentang Shakespeare pada bagian sebelumnya dari tulisan ini). 2000—Mei Koran Kampus Walla Walla College “Collegian” Mendukung Menonton Pertunjukan Drama dan Terlibat langsung dalam pertunjukan “Back Seat Show” Koran kampus Walla Walla College, “Colleg-ian” dalam edisi 4 Mei 2000 menerbitkan kalender kampus. The Harper Joy Theater terletak di kampus Whitman College, yaitu kampus sekuler di Walla Walla, Washington. Drama ini adalah produksi ter-utama dari para mahasiswa Whitman College. Pertunjukan itu adalah karya klasik Gilbert dan Sullivan berjudul “The Pirates of Penzance.” Bagi para pria, kita memiliki para perompak dan perem-

Page 130: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

130

puan-perempuan yang cantik. Bagi para wanita, kita memiliki cinta dan hal-hal lain yang anda sukai. Per-tunjukan dimulai hari ini di Harper Joy Theater pukul 8 malam. Tiket hanya $5. haruskah kami mengatakan-nya kepada anda? K-E-N-C-A-N M-U-R-A-H. Paket ini memiliki apa yang anda perlukan dan segala tindakan yang anda inginkan dalam kencan. Teta-pi, kami kira itu tergantung pada kegiatan santai anda setelah pertunjukan. 2000—Mei Jurusan Drama Walla Walla College Me-nampilkan “Resurrexio Domini Nostri” (Kebangkit-an Kristus) Pada tanggal 27 Mei 2000 di Gedung Village Hall dan pada tanggal 28 Mei 2000, hari Sabat sore pada pukul 3 sore, “Resurrexio Domini Nostri” (Ke-bangkitan Kristus) ditampilkan oleh pemain dan kru mahasiswa Walla Walla College di bawah sutradara Marilynn Loveless, direktur artistik drama Walla Wa-lla College, dan wakil direktur artistik LuAnn Venden Herrell. Undangan e-mail Ibu Herrel adalah sebagai berikut: Pemain dan kru “Resurrexio Domini Nostri” (Ke-bangkitan Kristus) mengundang anda untuk berga-bung bersama kami bagi penutupan pertunjukan mu-sim semi. Hadirilah dan dukunglah sekelompok mahasis-wa yang berbakat dan bekerja keras dalam penam-pilan drama abad pertengahan yang memainkan ke-

Page 131: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

131

bangkitan Kristus. Anda disarankan untuk menyo-raki tokoh yang buruk, dan menyambut tokoh yang baik, dan menggunakan drama untuk membantu merenungkan relevansi dan pentingnya peristiwa keagamaan yang bersejarah ini. Nikmatilah kome-di, drama, pemandangan, dan musik yang mulia yang dipersembahkan oleh the I Contori dan The Messengers. Drama ini memicu sejumlah email dari kalangan fakultas Walla Walla College. Kutipan-kutipan dari be-berapa kiriman email adalah sebagai berikut tanpa menyebutkan nama pengirimnya. Demi kemudahan, pengirimnya diberi nomor. Pengirim #1. Sementara saya menyaksikan penampilan minggu lalu, saya prihatin tentang isi dan bahasa yang digunakan dalam drama tersebut. Tampaknya isinya adalah katolik dan juga dalam beberapa bagi-an, tidak alkitabiah. Misalnya, Maria pergi ke surga setelah kematiannya, kata-kata sumpahan seperti “Oh God!” dan penceritaan balik tentang Yesus ten-tang waktu dan cara Yesus naik ke surga, dan ketika Ia dapat disentuh, dan bagaimana Ia naik ke surga, dan para serdadu tidur di kuburan. Keprihatinan ini ju-ga dirasakan oleh orang-orang yang hadir. Cerita itu tampaknya menampilkan gagasan yang sangat ber-tentangan dengan pernyataan misi WWC. Saya kira keprihatinan ini juga dirasakan oleh beberapa orang anggota masyarakat kita yang lebih tua

Page 132: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

132

yang meninggalkan tempat segera setelah drama itu dimulai. Saya tahu drama itu adalah adaptasi, te-tapi apakah kita telah melakukan apa saja semampu kita agar drama ini sesuai untuk kampus Advent? Sa-ya memiliki harapan yang lebih tinggi bagi drama yang didasarkan pada Alkitab, ditampilkan pada hari Sabat, di kampus Advent. Pengirim #2. Saya tidak menonton drama itu, karena kha-watir akan melihat hal-hal yang anda gambarkan da-lam pesan anda. Kendati demikian, saya cukup dika-caukan oleh pertentangan di dalam kampus sehingga saya tidak rela menempatkan diri saya di dalam sua-sana di mana saya mengetahui saya harus berbicara dengan cara yang tidak populer. Saya ragu bahwa pesan anda akan “bergema” pada banyak orang di kampus, namun saya ingin agar anda mengetahui bahwa saya adalah salah satu yang setuju dengan itu. Saya benar-benar khawatir terha-dap humor, dongeng, dan anekdot tanpa akhir yang beredar untuk “menghadirkan Kristus kepa-da orang-orang dalam bahasa mereka.” Kita seba-gai sebuah denominasi telah kehilangan sebagian besar pemahaman kita akan keagungan dan ke-khidmatan pekabaran kita. Sesungguhnya, saya kira kita telah kehilangan sebagian besar dari peka-baran kita. Dalam konteks itu, saya merasa bahwa pokok pikiran anda adalah sangat benar. Terima kasih karena sudah menyatakan pendirian anda.

Page 133: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

133

Pengirim #3 kepada Pengirim #1 Tanggapan anda tentang drama itu sedikit me-ngejutkan saya. Dengan alasan-alasan yang tidak dapat saya je-laskan sepenuhnya, saya sangat tergerak oleh drama tersebut dan apa yang dilambangkannya. Kelompok drama WWC kita dan I Cantori telah memberikan kita kesempatan untuk merenungkan kerinduan Tuhan ki-ta, kematian dan kebangkitanNya dan apa artinya bagi kita sekarang dan di masa depan. Saya terganggu de-ngan sekularisasi yang semakin meningkat dan privatisasi kehidupan kita. Kapankah kita akan ber-temu bersama untuk berbagi pengalaman yang sama? Pada hari Sabat kita tercerai di 13 gereja di lembah ini sementara sebagian melakukan kegiatan orang awam dan yang lain lari ke gunung dan ke batu karang. Berapa banyakkah dari kita yang menghadiri pertemuan perbaktian? Pertemuan-pertemuan fakul-tas? Acara ‘Tas Coklat’ Selasa? Kapankah terakhir ka-linya kita mengadakan seminar antar disiplin? Bahkan bentuk komunikasi ini adalah seruan yang jauh dari ideal bagi sebuah komunitas yang menyembah Tuhan Yang Berinkarnasi yang telah memanggil kita untuk memecah roti bersama-sama. Firman telah menjadi sebuah sinyal elektronik dan berada di antara kita. Pengirim #4 Saya menanggapi kritik tentang drama oleh (Pengirim #1). Menurut saya, poin dalam drama itu ti-

Page 134: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

134

dak ditangkap. Poin dalam drama itu bukanlah pengin-jilan semata ataupun hiburan, meskipun keduanya ti-dak perlu saling menghilangkan. Tepatnya, saya menyesalkan cara yang dipilih (Pengirim #1) untuk mencoba dan mempermalukan anda secara terbuka. Roh Kristus yang saya pahami tidak pernah demikian. Anda adalah aset besar bagi kita di sini! Tolong jangan merasa putus asa karena-nya, saya harap bahwa (Pengirim #1) dapat memikir-kan kembali taktik dan memperluas wilayah pema-hamannya dengan karya anda. Tanggapan Pengirim #1 terhadap email dari Pengirim #4 di atas. Sementara saya memahami apa yang telah an-da sampaikan, saya menyimpulkan bahwa : 1) Saya tidak memahami poin dalam drama tersebut 2) Anda tidak mengatakan kepada saya apa poin da-

lam drama tersebut. Maukah anda mengomentari pernyataan prinsip yang saya sertakan pada akhir email ini? Hal-hal se-perti “Saya tidak pernah menemukan contoh-con-toh di mana Ia [Yesus] mendidik murid-muridNya … dalam pertunjukan teater.” Atau “Kebenaran ha-ruslah dinyatakan dalam cara yang paling seder-hana, bahkan seperti Kristus menyampaikannya, sehingga orang dapat memahami apa itu kebenar-an. Kebenaran akan menghilangkan awan men-dung kesalahan.”

Page 135: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

135

Saya hanyalah tidak melihat poin dari sebuah drama yang jelas-jelas menyatakan kesalahan sema-ta-mata demi pertunjukan teater. Tanggapan Pengirim #4 kepada email Pengirim #1 di atas. Poin dalam drama tersebut pada dasarnya ada-lah Seni dengan segala kerumitan dan pertanyaan dan sukacita sementara kita berhubungan dengan penga-laman manusia ini. Ini meluas kepada pemahaman tentang berbagai budaya sebagaimana dicerminkan dalam seni mereka, lengkap dengan fakta dan kesa-lahan. Tugas kitalah untuk mempelajari dari perspektif mereka dan mengambil bagian dengan mereka dalam sukacita manusiawi dan belajar dari semuanya itu sehingga, sebagaimana halnya bidang sosiologi dan sejarah, kita dapat menghargai estetika keseluruhan yang menjadi ciri zaman itu. Dalam pemahaman saya, menghindar dari mendengar atau melihat keyakinan lain bukanlah tujuan dari peringatan nabiah kita, bukan pula menghindar dari menonton bentuk-bentuk seni drama atau penampilannya. Pada suatu waktu saya tentu telah “mende-ngar” beliau seperti itu sebagaimana yang anda pahami. Tetapi dengan pertolongan para mahasiswa yang bersungguh-sungguh akan karya dan zamannya, (orang-orang seperti Geo. Knight dalam berbagai bu-kunya), saya bisa bertanya apakah sesuatu yang di dalamnya saya ikut ambil bagian, dalam karya sastra atau apapun, adalah didasarkan pada suatu kepura-

Page 136: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

136

puraan dan ketidakjujuran? Apakah sesuatu yang sa-ya dituntut untuk mengalaminya adalah suatu pilihan dari perspektif kemanusiaan yang lain? Apakah keba-jikan suatu karya terdapat hanya pada penampilan pe-nuh kebanggaan dan sama sekali tidak memiliki arah penebusan? Apakah sesuatu yang saya bawa mem-pengaruhi persepsi saya pada derajat tertentu dimana penyelewengan yang tidak layak tampak secara men-colok? Masalah-masalah ini selalu menjadi poin kritik-an dan penghakiman dalam karya seni bagi orang Kristen. Pemikiran kritis dibutuhkan sebagaimana hal-nya perenungan akan kesimpulan-kesimpulan dan pi-lihan dan persepsi saya sendiri yang membantu bagi pengalaman saya. Banyak pembelaan dituliskan untuk membela seni bagi pembaca Kristen. Secara khusus, masalah Otentik atau Benar sebagai hal yang berbeda dari Faktual telah dibahas secara berhati-hati oleh Geo’ Knight dalam Myths About Adventism dan saya menyarankan anda membaca tulisan ini. Buku-bu-kunya tentang Ellen White juga telah sangat mem-bantu saya. Apakah Ellen White masih nabi Tuhan bagi Gereja MAHK? Sejak kapankah kita membutuhkan ahli teologia untuk menjelaskan atau menafsirkan Roh Nubuat bagi kita? Ia menulis dalam bahasa Inggris, bukan Yunani atau Ibrani. Fakta bahwa drama masih terus dipertunjukkan di Walla Walla College menunjukkan pola pikir orang-orang se-

Page 137: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

137

perti Pengirim #4. Sayangnya, sejumlah besar fa-kultas menganggap baik Alkitab maupun Roh Nu-buat tidak bermaksud seperti yang tertulis di da-lamnya. Mengapa? Karena Alkitab dan Roh Nubuat telah “dipengaruhi secara budaya.” Maka kita ha-rus menafsirkan ulang agar menjadi relevan. Rela-tivisme (suatu paham bahwa baik buruknya tindakan tertentu tergantung dari sikap masyarakat atau orang tertentu terhadap tindakan itu) telah memasuki kam-pus Walla Walla College dan berkembang subur. 2000—September Editorial dalam Majalah Gleaner Mendukung Drama Dalam edisi September, majalah Uni Pasifik Utara, Gleaner, sebuah editorial berjudul “Surprising Facts About Drama and the Church” (Fakta-fakta Mengejutkan tentang Drama dan Gereja” diterbitkan. Penulisnya memuji penggunaan drama dan bah-kan menyebutkan bahwa pelayanan Bait Suci da-lam Perjanjian Lama dan perayaan-perayaan Mu-sim Semi dan Musim Gugur Yahudi adalah “peri-ngatan bergaya drama tentang sejarah Ibrani yang diperintahkan oleh Kitab Suci.” Beberapa orang menulis surat kepada editor tersebut dalam dua edisi berikutnya, berbagi ke-prihatinan mereka tentang kesimpulan dalam edi-torial tersebut. Editorial bulan September tahun 2000, “Surat kepada Editor,” dua Surat kepada Edi-

Page 138: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

138

tor dan surat penulis berikut tanggapannya dapat dibaca dalam Lampiran 31. 2000—November Musim Pertunjukan Drama Walla Walla College Dimulai dengan Drama “The Crucible.” Koran mahasiswa Walla Walla College, The Collegian, Volume 85, Edisi 9, tanggal 30 Novem-ber 2000, menerbitkan artikel utama halaman depan berikut. Jikalau anda sedang menyukai cinta, keben-cian, dan pengkhianatan, datanglah ke pertunjuk-an “The Crucible” oleh Klub Drama WWC di Vill-age Hall mulai Sabtu, 2 Desember, pukul 8 malam. Drama ini disutradarai bersama oleh Marilynn Loveless, instruktur bidang komunikasi, dan Jim Bock, seorang penyiar radio setempat dan aktor pro-fesional yang telah tampil dalam produksi-produksi se-perti “The Grapes of Rath” di London. Peter Schmidt, seorang ahli komunikasi pidato senior, ada-lah asisten sutradara mahasiswa. Mahasiswa yang mengambil bagian, Stephanie Binns, seorang mahasiswa senior (tahun keempat Jurusan Inggris, dan Adam Lombard, mahasiswa ju-nior (tahun ketiga) di Jurusan Komunikasi, adalah pe-meran utama sebagai Abigail Williams dan John Proctor. Para mahasiswa telah menghabiskan banyak waktu demi produksi ini sejak awal Oktober ketika

Page 139: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

139

pemeran telah ditentukan: hingga 11 atau 12 jam se-minggu, kata Erica Sharp, mahasiswa tingkat pertama dari jurusan Media komunikasi, yang memerankan Mercy Lewis. Drama ini melibatkan segalanya, termasuk roman, godaan, hawa nafsu, pembunuhan dan pembalasan dendam, mulai dari adegan pertama, kata Dana Melashenko, mahasiswa tingkat dua, yang berperan sebagai Betty Parris. Bahkan ada sedikit kekerasan ketika Abigail menarik rambut Betty dan menamparnya.* Drama ini dipenuhi dengan wanita-wanita setengah baya yang bersemangat,” kata Melanshenko. Salah satu dari dua drama karya Arthur Miller yang paling terkenal, “The Crucible” adalah kisah perburuan perempuan sihir yang didasarkan atas keja-dian di akhir tahun 1600-an di New England. Miller menulis drama itu di tahun 1950-an selama masa jaya aliran McCArthyisme, dan menyejajarkan antara per-buruan perempuan sihir dengan tuduhan komunis yang ditujukan kepada Miller dan orang-orang seza-mannya. Pertunjukan diadakan tanggal 2, 3, 9 dan 10 Desember pukul 8 malam setiap malam. Sebuah per-tunjukan pada tanggal 7 Desember, yang akan diikuti dengan sebuah acara tanya jawab dengan para peme-ran dan sutradara dimulai pada pukul 7 malam. Tiket untuk pertunjukan ini tersedia di Toko Kampus atau di tempat tiket pada malam pertunjukan. Tiket berharga $7 bagi umum, $5 untuk mahasiswa dan pensiunan,

Page 140: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

140

dan $4 untuk mahasiswa dengan kartu mahasiswa WWC. Informasi lebih lanjut hubungi 527-2158 atau masuk ke Website WWC Jurusan Drama di http:// drama.wwc.edu. *Adegan ini dipentaskan bagi tempat perbaktian (kapel) Walla Walla College pada hari Selasa, bagian awal dari November 2000 di Gereja Kampus. Kapel didedikasikan untuk membela dan menjelaskan peng-gunaan drama di kampus tersebut. Kelompok drama secara khusus diminta oleh koordinator kapel untuk menampilkan tema “Kristiani” bagi kapel. Pada sebuah poster yang mengiklankan drama tersebut, kalimat berikut ini secara menonjol dipampang pada bagian bawah. (Lihat poster ini pada Lampiran 32). “Drama ini berisikan beberapa hal yang mungkin tidak sesuai untuk anak-anak kecil.” Koran mingguan setempat, Valley Times, pada tanggal 8 Desember 2000 menempatkan artikel berikut pada halaman de-pan: “WWC performance of ‘The Crucible’ a worthy rendition of Miller’s masterpiece” (Pertunjukan ‘The Crucible’ oleh WWC, terjemahan yang layak bagi kar-ya besar Miller”). Paragraf ketujuh mengatakan “Satu hal yang pasti. Sebagaimana yang dikatakan dalam pengumuman tentang drama ini, drama ini tidak se-suai untuk anak-anak kecil.” Pertanyaan sesungguh-nya yang harus diajukan adalah “Apakah drama ini sesuai untuk orang muda anda dan saya yang bersekolah di Walla Walla College?”

Page 141: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

141

2001—Maret Adventist Review tentang Akibat-akibat Kebudayaan Populer melalui Media Drama Sambil menggambarkan “pengaruh kebudaya-an populer yang merusak,” Jennifer Schwirzer, se-orang istri, ibu dan penulis buku menulis dari Putnam, Connecticut: Media massa memberikan tiga pesan kepada orang muda—minum, habiskan uang dan jadilah aktif secara seksual. Ketiga obsesi ini meng-hasilkan buah dalam tiga penyakit—kekerasan yang besar, materialisme, dan ketidakbermoralan. Dunia seorang muda diikat ke dalam sumber-sum-ber pesan kematian ini melalui video, televisi, bios-kop dan MTV. Sebagai orangtua, kita harus menyadari bah-wa media ini benar-benar bertentangan dengan tujuan kita. Kita menginginkan agar anak-anak kita menjadi bahagia dan menyesuaikan diri dengan tepat: media massa menginginkan memperoleh uang dari mereka. Tidak ada cara untuk menyelaras-kan tujuan anda dan tujuan pedagang-pedagang haus uang yang ada di balik kamera itu. Rata-rata remaja menonton TV 21 jam dalam seminggu, sementara remaja yang sama setiap ming-gu hanya selama 49 menit saja terlibat percakapan dengan ibu mereka dan 35 menit dengan ayah mere-ka. Ini berarti bahwa remaja hanya memiliki 14 kali lebih banyak input dari media massa dibandingkan dengan dari orangtua mereka.

Page 142: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

142

Kita sedang memanen hasil-hasil dari keru-sakan rohani dari orang muda kita. Kerusakan ini mencemooh usaha-usaha kita untuk menyediakan perlindungan hukum bagi anggota muda di dunia kita. Kita mungkin saja melindungi mereka seba-gaimana yang kita inginkan, akan tetapi mereka ti-dak akan selamat sementara mereka tidak terlin-dungi dari penghancuran diri sendiri melalui pe-ngaruh media. Adventist Review, 15 Maret 2001. 2001—Mei WWC Memainkan Buku C.S. Lewis berjudul The Great Divorce “Roh-roh gemerlapan dan hantu-hantu tem-bus cahaya berdebat tentang kebajikan kehidupan duniawi mereka dan landasan bagi surga dan nera-ka.” Demikianlah artikel dalam Walla Walla Union Bulletin pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2001 hlm. 9, menggambarkan drama terakhir di akhir tahun. “Tur multimedia melalui surga dan neraka, Drama ‘The Great Divorce’ oleh Walla Walla College mengguna-kan layar putih dan pencitraan melalui proyektor. Keri Donaldson, memerankan Roh yang berusaha meya-kinkan seorang gadis muda, yang diperankan oleh Kristin Taylor, untuk mengizinkannya menghancur-kan Roh jahat yang diikatkan ke punggungnya, yang dimainkan oleh Kristin Smith.” Bacalah kutipan di ba-wah foto U-B oleh Greg Lehman (artikel selengkap-nya, lihat Lampiran 33).

Page 143: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

143

2001—Oktober Mahasiswa WWC Memainkan “Kar-ya Lengkap William Shakespeare (yang disederha-nakan)” APA: “Karya Lengkap William Shakespeare (yang di-sederhanakan)” TANGGAL: 13, 14, 18, 20 Oktober, pukul 8 malam. TEMPAT: Panggung Donnie Rigby di lantai dasar dari The Canaday Technology Center TIKET: $5 untuk mahasiswa WWC/staf/fakultas de-ngan kartu pengenal. INFORMASI& PEMESANAN: 527-2158. Jikalau anda mencoba membeli tiket pada pertunjukan obral Sabtu malam (tanggal 13 Oktober), kami akan menambah-kan tempat duduk tambahan. Tersedia lebih banyak tiket di Toko Kampus dan di pintu masuk. Disarankan untuk memesan terlebih dahulu. TEATER JAMUAN MAKAN MALAM: Minggu malam, 21 Oktober pukul 7 malam. TIKET: $20 (mahasiswa asrama dapat membayar $11 melalui rekening ARAMARK mereka). Kami berharap anda dapat bergabung dengan Don & Donnie Rigby, bersulang atas keberhasilan mereka pada malam istimewa ini. Jamuan makan ma-lam yang lezat akan disajikan (summer vegetable stir-fry ravioli, linguini with sun-dried tomato pesto, Caesar salad, garlic bread sticks and ' double chocolate fudge cake with raspberry melba sauce) pada pukul 7 ma-lam, diikuti dengan trio kocak berbakat Adam Lom-bard, Erich Dorzab dan Rudy Scott dalam pertun-

Page 144: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

144

jukan “Karya Lengkap William Shakespeare (yang di-sederhanakan).” Catat bahwa ini adalah pertunjukan sebelum musim pertunjukan. Tiket musiman untuk DRAMA WWC akan tersedia di Toko Kampus mulai 1 Novem-ber. Demikianlah pengumuman untuk pembukaan drama sekolah yang ditampilkan oleh Jurusan Drama WWC. Dua kritikus menuliskan artikel-artikel berikut di dalam Koran The Collegian, tertanggal 4 Oktober 2001, menggambarkan pertunjukan tersebut sebagai berikut: “Jika anda ingin tertawa keras dan sering, ja-ngan lupa “Karya Lengkap William Shakespeare (yang disederhanakan).” Disebutkan dalam pembukaan se-bagai pertunjukan “yang belum pernah terjadi da-lam sejarah teater.” Dalam waktu kurang dari dua jam, tiga orang pria menampilkan keseluruhan dari 37 drama besar dari penyair tersebut; dan mereka mela-kukannya dengan perilaku gila-gilaan yang hiruk pikuk. Drama itu adalah puncak dari 20 tahun komedi pendek improvisasi oleh empat Brits of The Reduced Shakespeare Company. Selama bertahun-tahun me-reka mengurangi drama-drama si penyair itu ke dalam unsur-unsur dasar saja, yang tampaknya meliputi aca-ra masak memasak, sepakbola dan rap. Dalam pertunjukan perdana di College Place, seluruh peranan (pria dan wanita) dimainkan oleh Adam Lombard, Rudy Scott dan Erich Dorzab. Lombard yang berjingkrak-jingkrak dengan rambut

Page 145: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

145

palsu dan rok itu sendiri adalah sesuai dengan harga tiket masuknya. Satu catatan penting: Meskipun anda membenci Shakespeare, anda masih akan menikmati drama ini. Kekuatan komedinya terletak pada nada olok-olok dan penggunaan secara seenaknya ungkapan-ung-kapan klise si penyair. Tampaknya, anda akan terta-wa pada humor di panggung yang anda tonton se-mentara anda membaca karya-karya Shakespeare yang lebih tidak masuk akal. Dan jika anda sesung-guhnya terjaga lebar ketika pelajaran bahasa Inggris di SMA, anda akan lebih menikmati kegilaan ini. Keberhasilan “Karya Lengkap …” ini terletak pa-da beberapa hal. Karena naskahnya didasarkan pada improvisasi, maka pertunjukan ini berimajinasi bebas dan amat menggelikan. Saya tidak membayangkan bahwa “Romeo dan Juliet” dapat melibatkan Darth Maul, Nirvana dan pisau karet. Memanfaatkan kebe-basan ini, para pemeran menuliskan kembali bagian dari naskah yang asli didasarkan atas imajinasi mere-ka. Saya menemukan kemudian bahwa beberapa ba-gian favorit saya adalah kesalahan pada saat latihan yang mereka masukkan ke dalam pertunjukan.

Ketiga pemeran tersebut memiliki penguasaan yang baik tentang waktu, dan koreografi mereka sa-ngat hidup. Drama ini menggunakan banyak kome-di kasar dan fisik, yang sangat mudah dilakukan dengan buruk. Para pemeran ini memainkannya de-ngan baik, khususnya ketika pertarungan dengan pe-dang dan pertandingan sepak bola.

Page 146: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

146

Drama ini sangat mudah dipahami oleh penon-ton masa kini karena drama ini menggabungkan gaya komedi masa kini, ditambah dukungan dan dialog abad ke-20. Dengan melibatkan penonton, para pema-in sering menuju ke penonton, maka, untuk dapat me-nikmati kelucuannya, pastikan anda memperoleh tempat terdepan. Belilah tiket segera juga, karena tempat duduknya terbatas. Singkatnya, “Karya Lengkap William Shakes-peare (yang disederhanakan)” adalah drama yang be-lum pernah anda saksikan sebelumnya. Menghadiri sebuah pertunjukan teater dengan suatu harapan ada-lah selalu berbahaya, tetapi saya bisa katakan aman jikalau anda masuk ke dalam teater Erich, Rudy dan Adam, sepanjang anda mengharapkan yang tidak di-harapkan.” Brian Bell, penulis film, The Collegian. “Saya yakin bahwa siapapun yang memiliki ga-gasan untuk menggabungkan karya-karya lengkap Shakespeare ke dalam sebuah drama akan mengha-dapi tentangan keras “Tidak!” oleh perusahaan-peru-sahaan teater di seluruh dunia barat. Bayangkan da-lam setiap dua setengah jam pertunjukan, dikalikan dengan 37 drama, semuanya jadi satu. Ya ampun. Itu bahkan tidak termasuk segudang puisi oleh Shakes-peare. “Barangkali karena keputusasaan—atau sinis-me—tidak mampu menemukan seorang sutradara ba-gi Karya Lengkap yang sungguh-sungguh, maka dra-ma "Karya Lengkap ..." muncul, selama 1 jam 45 me-nit penuh dengan cekikikan dan tertawa terbahak-ba-

Page 147: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

147

hak. Adam Long, Daniel Singer dan Jess Winfield me-nulis komedi luar biasa ini, dan produksi ini disutrada-rai oleh mahasiswa WWC Dan Lounsbury. Di pang-gung, ketiga pemain menggunakan pakaian ketat “menyebarkan kata-kata suci dari si penyair kepada orang banyak.” Erich Dorzab, Adam Lombard, dan Rudy Scott sangat lancar dalam improvisasi mereka—talenta yang amat penting karena banyaknya interaksi dengan penonton—dan kemampuan mereka untuk menyelinap ke belakang panggung dan muncul kem-bali beberapa saat kemudian sebagai tokoh yang ber-beda dan sangat lucu. Ketiga orang ini bahkan telah menguasa aksen Skot ketika memainkan MacBeth (oh lihat air ludah beterbangan!). Sebagian besar kritikus merasa mereka tidak melakukan tugas mereka dengan benar jikalau mere-ka tidak menyebutkan satu titik yang salah dalam se-buah produksi yang mereka nikmati seluruhnya. Saya bukan kritikus seperti itu. Saya duduk selama dua jam dan saya melihat dua kali sebelum dipertunjukkan se-cara profesional di Piccadilly Circus oleh the Reduced Shakespeare Company—dan tertawa pada setiap ba-gian sekeras saya tertawa di London. Barangkali keti-ka para pemain meminta maaf sebelum dan sesudah-nya, itu adalah latihan kostum yang tidak sempurna di panggung. Saya tidak pernah memperhatikannya. Se-baliknya, saya duduk di kursi dan menghapuskan air mata karena tertawa terlalu keras.” Chelsey Ham, Penulis Film, The Collegian. Pertunjukan itu menimbulkan keprihatinan di

Page 148: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

148

kalangan fakultas di Walla Walla College. Berikut ini adalah email-email yang berhubungan dengan pertun-jukan tersebut. Demi kemudahan, pengirim email akan diberi nomor. Pengirim #1 kepada Pengirim #2 Saya berpikir untuk menanggapi ini dengan tanggapan umum ke seluruh anggota (kampus) na-mun saya kira pertama-tama saya akan mengirim tanggapan ini langsung kepada anda dengan bebera-pa pikiran (dan juga kepada beberapa orang lain). Sa-ya kita pertanyaan utama saya adalah berhubungan dengan kriteria yang digunakan oleh jurusan drama WWC untuk menentukan isi drama WWC. Sementara ada beberapa contoh isi yang dapat saya komentari dari beberapa tahun yang lain (seperti pertunjukan di kapel tahun lalu), saya di sini hanya berfokus pada drama baru yang sedang anda kerjakan. Singkatnya, perhatian saya adalah masalah kriteria untuk isi. Inilah yang mengganggu saya—Kampus pernah dibawah pengawasan beberapa tahun yang lalu ten-tang bagaimana kita menyelenggarakan segala sesu-atu di sini. Dewan meminta WWC untuk secara khu-sus menjawab beberapa keprihatinan itu. WWC men-jawab dengan laporan Komite Tanggapan Komisi, yang mengatakan pada hlm. 18: “Dengan alasan ini, kami benar-benar memin-ta maaf karena tidak selalu berhasil dalam pendi-dikan rohani bagi para mahasiswa kami. Kami ingin meyakinkan dewan tentang komitmen dan

Page 149: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

149

kasih kami kepada Alkitab, tulisan-tulisan Ellen White, dan keyakinan-keyakinan gereja kita.” Saya dan hampir seluruh fakultas di WWC setu-ju bahwa isi dari laporan komisi tersebut akan mem-bantu memperbaiki baik citra dan cara kerja di dalam WWC. Beberapa orang berkomentar, seperti yang di-kutip di atas, yang sangat menarik perhatian saya, ka-rena komentar-komentarnya adalah pernyataan ke-ras. Tetapi apakah kita bersungguh-sungguh? Apakah kita benar-benar “kasih kepada tulisan-tu-lisan Ellen White” sementara kita mengabaikan-nya? Ada petunjuk khusus dalam tulisan-tulisan ilham yang memungkinkan kita menjawab perta-nyaan tentang kriteria isi. Banyak pernyataan ten-tang hal-hal positif yang dapat kita lakukan, dan sedikit pernyataan tentang hal-hal yang seharusnya tidak kita lakukan. Pengumuman khusus yang anda sebarkan berhubungan dengan isi khusus yang telah dibahas sebelumnya. Sementara saya akan memilih untuk membahas masalah kriteria isi yang positif, pengu-muman khusus ini memaksa saya untuk memikirkan tentang mengapa kita melakukan hal-hal yang dina-sehatkan agar kita tidak melakukannya? Berikut ini hanyalah dua dari beberapa nasehat seperti itu: Tentang memberi ilustrasi pada karya sastra ki-ta, ia menulis: Lihatlah, bait suci Tuhan berdiam bersa-ma manusia. Dan Ia dengan penuh kasih karunia tu-run untuk berdiam di antara mereka. Biarlah orang-orang yang menyampaikan kebenaran pada masa

Page 150: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

150

kini berdoa dengan sungguh-sungguh agar diberi kemampuan untuk mengetahui hal-hal rohani se-cara jelas. Biarlah mereka menjadi iri dengan tulus demi kehormatan Tuhan Allah semesta alam. Biarlah mereka melihat dosa dari memuji-muji orang-orang seperti Shakespeare, meminta perhatian ba-gi orang-orang yang kehidupannya tidak memulia-kan Tuhan atau menyatakan Kristus.” Tentang penerbitan satu artikel tentang Shakes-peare: “Saudara-saudara, marilah kita mengguna-kan akal budi kita. Dalam berbagai cara kita se-dang menjauh dari Tuhan. Oh betapa saya merasa malu tentang edisi Signs of the Times baru-baru ini! Pada halaman pertama ada sebuah artikel ten-tang Shakespeare, seorang manusia yang mati be-berapa hari setelah pesta pora mabuk-mabukan, kehilangan nyawanya melalui pemanjaan selera yang salah. Dalam artikel ini dikatakan bahwa ia melakukan banyak pekerjaan yang baik. Manusia dipuji-puji. Perkara benar dan salah diletakkan pa-da tingkatan yang sama, dan diterbitkan di dalam sebuah tulisan yang digunakan oleh umat kita un-tuk menyampaikan pekabaran malaikat ketiga ke-pada banyak orang yang tidak dapat dijangkau oleh Firman yang dikhotbahkan. Publikasi artikel ini menyebabkan saya tidak bi-sa tidur. Saya menjadi sangat tertekan. Jikalau sau-dara-saudara kita tidak cukup mampu melihat keja-hatan dari segala perkara ini, kapankah mereka akan mampu? Mengapa mereka tidak dapat memahami na-

Page 151: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

151

da dari perkara seperti ini? Kita harus berdiri di tem-pat kebenaran kekal yang tinggi. Ujung pedang ke-benaran tidak boleh ditumpulkan. Kita harus mengambil langkah yang lurus, menggunakan kebenaran sebagai pembelah yang perkasa, untuk memisahkan dari dunia orang-orang yang akan berdiri sebagai umat Tuhan yang istimewa.” Jikalau Nyonya White menulis tentang peng-gambaran tempat kelahiran Shakespeare dan publika-si artikel umum tentang dia, apakah menurut anda yang akan dikatakannya tentang dramanya? Apakah Nyonya White akan meminta WWC untuk “mengguna-kan akal budi kita?” Apakah ia akan berkomentar se-perti di atas? Ataukah ia akan menulis seperti para kri-tikus: “Lombard yang berjingkrak-jingkrak dengan ram-but palsu dan rok itu sendiri adalah sesuai dengan harga tiket masuknya,” atau “imajinasi bebas dan sa-ngat lucu.” Saya tidak tahu bagaimana “Romeo dan Juliet” dapat melibatkan Darth Maul, Nirvana dan pi-sau karet.” Saya meminta pemikiran anda tentang ma-salah kriteria isi. Dan jikalau saya telah melupakan se-suatu di sini, atau saya bahkan bukan orang yang te-pat di bidang ini, tolong beri tanggapan segera, sebe-lum saya mengirimkan sesuatu seperti ini ke kampus secara umum. Terima kasih, Pengirim #1 10/11/01, 05:46 sore Pengirim #2 kepada Pengirim #1 Di tahun 1950-an, ketika Washington Mission-

Page 152: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

152

ary College masih berlokasi di Distrik Columbia, seo-rang mahasiswa seminari yang masih muda dan istri-nya menghadiri acara "An Evening with Shakespeare" (Satu malam bersama Shakespeare). Acara ini me-nampilkan Basil Rathbone dan Fay Emmerson yang membacakan bagian-bagian pilihan dari karya si pe-nyair tersebut. Tidak ada kostum atau panggung—ha-nya dua tempat duduk, beberapa lampu dan pertun-jukan yang menyetrum penonton. Pengalaman ini menjadi titik balik dalam kehi-dupan di pendeta muda ini. Di sana ia memutuskan bahwa sejak itu dan selanjutnya ia tidak ingin berkhot-bah PADA orang-orang, melainkan menyampaikan kasih dan kemurahan Tuhan yang menyelamatkan KEPADA orang-orang. Ia segera menyingkirkan mim-bar, karena menganggap itu sebagai pembatas antara dirinya dan jemaatnya—sebuah tindakan yang berani dan inovatif pada saat itu sehingga membuat marah ketua majelis dan menolak untuk memindahkan mim-bar tersebut. Saat ini, hal ini adalah praktek yang biasa. Mahasiswa seminari muda ini kemudian men-jadi pendeta bagi dua gereja MAHK terbesar di du-nia—Sligo dengan 3000 anggota di tahun 1950-an dan 1960-an, dan Gereja Kampus Loma Linda de-ngan lebih dari 7000 anggota. Ia menjadi ketua kon-ferens dan presiden Columbia Union College sela-ma 8 tahun. Secara keseluruhan, ia membaktikan si-sa 50 tahun hidupnya untuk bekerja bagi gereja, sebelum ia pensiun tahun lalu. Orang itu adalah

Page 153: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

153

ayah saya. Saya ingin melihat setiap mahasiswa teologia mengikuti kuliah kelas akting saya dan tampil setidak-nya dalam satu drama selama kuliah di kampus. Saya percaya mereka secara khusus perlu memahami apa yang sangat dipahami oleh Kristus—bagaimana men-jangkau orang, membawa mereka kepada pekabaran keselamatan dengan kisah-kisah dan perumpamaan-perumpamaan yang menghibur. Memainkan satu pe-ran adalah juga cara yang amat berharga untuk me-mahami cara pandang orang lain. Tidak berarti bahwa kita harus menerapkan cara pandang orang tersebut, tetapi setidaknya kita bisa mulai memahami mereka. Itulah salah satu keindahan Perjanjian Lama. Tuhan menjangkau umatNya dan menemui mereka di tempat mereka berada—penuh kesalahan, memen-tingkan diri sendiri, dan berdosa. Sejak Peristiwa 11 September menjadi lebih mendesak bahwa kita belajar memahami orang lain yang tidak berpikir seperti cara kita—bukan karena kita ingin menjadi seperti mereka, melainkan bagaimana lagi cara untuk pernah men-jangkau mereka dengan kabar kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan? Ketika membaca pesan anda, saya bertanya-ta-nya bagaimana mungkin kita menemukan titik persa-maan yang memungkinkan kita berkomunikasi satu sama lain. Saya khawatir bahwa kita akan selamanya mendekati perkara ini dari dua kutub yang berlawan-an. Sementara saya mungkin tidak setuju dengan an-da, ketahuilah bahwa saya akan selalu dengan sema-

Page 154: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

154

ngat membela hak anda untuk menyatakan keyakinan anda. Bagaimanapun, kita bukan orang-orang Taliban! Saya memiliki tulisan editorial oleh Milton C. Wilcox pada tanggal 9 Juli 1902 yang terbit dalam Signs of the Times, dan saya juga memiliki tulisan tanggapan White dari Counsels to Writers and Editors, hlm. 172-176 (bacaan wajib dalam kelas pe-nulisan skenario saya dan kelas Sejarah Teater). Bagi saya, ini serupa dengan editorial yang muncul dalam The Gleaner, tentang William Shakespeare. Publikasi resmi gereja bukanlah forum yang benar untuk artikel seperti ini dan saya setuju dengan White bahwa “Semoga Tuhan mengasihani pemahaman kita jikalau kita tidak memiliki makanan yang lebih baik untuk diberikan kepada kawanan domba Tu-han.” Namun ia tidak menyarankan agar orang tidak mempelajari karya-karya Shakespeare, khu-susnya dalam situasi akademik. Anda mungkin tertarik untuk mengetahui sema-kin bertumbuhnya pertentangan tentang siapa sesung-guhnya yang menulis karya-karya lengkap Shakes-peare. Di tahun 1992, sebuah Alkitab Jenewa, milik Earl of Oxford yang ke-17, ditemukan di perpustaka-an Folger Shakespeare. Banyak bagian yang digaris-bawahi dilacak kembali kepada kutipan-kutipan lang-sung di dalam karya Shakespeare, "The Marginalia of Edward de Vere's Geneva Bible: Providential Discovery, Literary Reasoning and Historical Con-sequence," yang di dalamnya ia membahas penting-nya penemuan ini bagi perdebatan tentang pengarang

Page 155: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

155

dan semakin banyaknya bukti bahwa siapapun yang menulis drama-drama tersebut, sesungguhnya ber-kenaan dengan masalah-masalah rohani… Terima kasih karena memberi saya kesempatan untuk menanggapi khususnya pertanyaan anda ten-tang kriteria yang kita gunakan dalam perencanaan musim pertunjukan Drama WWC kami. Perenungan yang seksama dilakukan dalam pe-milihan acara-acara kami sehingga memungkinkan drama digabungkan ke dalam misi akademik dan misi kudus sekolah ini. Seluruh drama yang ditampilkan di kampus ini diteliti dan diedit bagi isi yang mungkin ti-dak layak. Jurusan komunikasi dan jurusan Inggris be-kerja sama untuk menjamin bahwa kami menyeim-bangkan kebutuhan untuk memberikan pendidikan se-ni yang liberal yang, pada saat yang sama, tetap kon-sisten dengan pernyataan misi sekolah. Sebagaimana yang saya sampaikan tahun lalu di kapel, ketegangan yang ada antara sebuah “sistem” seperti gereja dan imajinasi manusia yang mendukung bentuk-bentuk kehidupan dan pertumbuhan yang ba-ru, bukanlah sesuatu yang baru. Saya melihat acara drama mengisi sebuah peranan penting dalam menye-diakan katalisator bagi pertumbuhan dan pembaharu-an di kampus ini. Menulis atas nama Ellen G. White Publication di tahun 1971, W. P. Bradley menunjukkan, “Tentang pelajaran sastra, Ellen G. White de-ngan tegas menyatakan bahwa pencarian pengeta-huan dalam karya sastra tidak boleh dilarang (CT

Page 156: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

156

19, 136). Kami menginginkan agar orang muda su-paya cukup berbudaya dalam berbagai bidang dan dalam kasih karunia sosial sehingga mereka kelu-ar dari sekolah-sekolah kita bukan sebagai orang-orang yang membosankan dan tidak tahu apa-apa.” Sekali lagi, terima kasih karena sudah menye-diakan waktu untuk menghubungi saya tentang kepri-hatinan anda. Saya tidak berhadap anda akan tertarik untuk bekerja sama dengan saya untuk mengembang-kan suatu mata kuliah teknik tentang konstruksi pema-sangan? Saya menunggu tanggapan anda. Salam, Pengirim #2.10/11/01, 07:10 malam. Hampir tidak tampak bahwa penulis ini sedang membicarakan Walla Walla College, sesungguhnya ia tinggal lima blok dari sekolah dan tidak mungkin tidak mengetahui tentang apa yang sedang terjadi di sana. Tidak diragukan lagi, orang-orang yang tinggal di de-kat sekolah-sekolah Divisi Amerika Utara kita (sesung-guhnya banyak dari sekolah-sekolah dan gereja-gere-ja kita di Amerika Utara) dapat mengungkapkan ba-nyak hal tentang drama. Namun ada harapan bagi se-kolah-sekolah kita, di tahun 2000, 102 mahasiswa Walla Walla College menjadi misionaris mahasiswa di seluruh dunia. Mungkinkah bahwa para misionaris mahasiswa ini akan segera menggantikan drama dengan “kesalehan mula-mula”?

Page 157: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

157

IV—KESIMPULAN Tulisan ini telah meninjau ulang secara singkat per-kembangan drama dari awal mulanya di Eden hingga saat ini, dengan penekanan utama pada masuknya drama ke dalam infrastruktur rumah, sekolah dan ge-reja MAHK kita dalam 84 tahun terakhir. Kesimpulan ini berisikan dua bagian. Pertama, sebuah daftar dari “beberapa” alasan yang nyata akan kecenderungan ini, dan kedua, beberapa saran bagi pembalikan ke-cenderungan ini. a. Alasan-alasan Drama Memasuki Gereja MAHK 1. Serial pertunjukan teatrikal di acara TV Faith for Today oleh Fagal berjudul ‘Westbrook Hospital” yang ditayangkan sejak Mei 1950 hingga 1988, me-nyeret banyak orang di wilayah Divisi Amerika Uta-ra untuk menerima drama sebagai metode sah “mengemas Injil.” Sebagai tambahan, banyak ang-gota gereja memilih untuk mengabaikan nasehat yang diberikan oleh Ellen White dan kepemimpin-an gereja selama lebih dari seratus tahun, men-ganggapnya kuno (“Itu kan untuk zaman mereka” —pernahkah anda mendengar ini sebelumnya?), atau mereka tidak pernah mengetahui adanya na-sehat tersebut. 2. Banyak orangtua dari generasi ‘baby boom-ers’ (generasi yang lahir pasca perang dunia II, antara tahun 1945-1965) mengizinkan anak-anak mereka

Page 158: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

158

terpaku pada televisi. Terdapat kebingungan di ka-langan orangtua Advent. “Jangan melawan kehen-dak anakmu, ia akan rusak seumur hidupnya,” adalah seruan dari generasi Dr. Spock (tokoh dalam serial TV Star Trex). Sementara sebagian orangtua mempertanyakan keputusan beberapa pimpinan di dalam gereja, sekolah, dan penginjil untuk mendo-rong penggunaan drama, mereka segera memper-oleh reputasi sebagai pemecah belah, kritis, dan pembuat masalah. 3. Tidak diragukan lagi, sejarah selalu ber-ulang. Gereja-gereja nominal telah menunjukkan kecenderungan yang ajaib untuk mengikuti jejak kepemimpinan metodologi dunia; Gereja MAHK ti-dak terkecuali. Pertama, film Injil dengan peranan fiktifnya memasuki gereja, diikuti dengan film-film layar lebar Hollywood, acara olah raga, dan televisi yang didukung oleh VCR/video. Segera kemudian menyusul gerakan pertumbuhan gereja, pengurap-an wanita, dan gerakan perayaan (celebration; ka-rangan Vatikan II) dengan kombinasi musik kon-temporer, drama, dan Pantekostalisme. Sayang-nya, Gereja MAHK tampaknya mengikuti jejak ge-reja-gereja nominal tersebut. Tak lama setelah ge-rakan perayaan, yang berpusat di Konferens Ore-gon di akhir tahun 80-an dan awal 90-an, drama tampak bermunculan di mana-mana. Sebuah tinjauan dari tulisan-tulisan Uni menun-jukkan, bahkan kepada pembaca selintas sekalipun, banyaknya kelompok-kelompok akting di dalam

Page 159: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

159

gereja-gereja dan sekolah-sekolah kita. Saat ini, untuk menentang drama adalah hampir sama dengan menentang keibuan dan pia apel. Setiap orang yang mau membaca buku Joe Crew, Creeping Comprom-ise dan Reap the Whirlwind, dari Amazing Facts, akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kompromi-kompromi yang telah terjadi di dalam Gereja MAHK. 4. Sebagian orang mengaku bahwa metode-metode lama penginjilan khusus Sabat pagi dan kelas pelajaran Sekolah Sabat tidak lagi berhasil. Orang muda tidak mempelajari pelajaran mereka dan tidak tertarik mempelajari Alkitab dengan menggunakan pelajaran Sekolah Sabat. Ketika pendekatan-pendekatan “tradisional” pada acara Sekolah Sabat digunakan, orang-orang muda tidak kembali. Maka, pendekatan-pendekatan baru diper-lukan, metode-metode ini meliputi penggunaan drama untuk menghibur, dan penyegaran untuk membujuk mereka datang pada hari Sabat pagi. 5. Guru-guru Sekolah Sabat menemu-kan bahwa sedikit orangtua mengadakan kebakti-an keluarga dan lebih sedikit lagi yang mendorong anak-anak mereka agar melakukan kebaktian pri-badi setiap hari secara teratur. Survei akhir-akhir ini dalam divisi yang lebih rendah menunjukkan bahwa bahkan lebih sedikit orangtua yang mem-pelajari pelajaran Sekolah Sabat bersama anak-anak mereka bahkan satu kalipun dalam seming-gu.

Page 160: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

160

6. Sekolah-sekolah dasar, akademi, dan uni-versitas kita meluluskan pelajar yang tampaknya semakin sedikit mengetahui perkembangan seja-rah keyakinan MAHK. Mereka mungkin tidak dia-jarkan tentang hal ini atau tidak mendengarkan pe-kabaran “masa kini” yang unik dari Gereja MAHK di dalam rumah tangga, mimbar gereja atau seko-lah-sekolah mereka. Ini terbukti dari kurangnya pe-ngetahuan yang ditunjukkan oleh lulusan akademi dan SMA kita. Akibatnya, beberapa orangtua dan banyak orang muda melihat sedikit perbedaan an-tara lembaga pengajaran kita dengan sekolah-se-kolah sekuler dunia. Di tahun 1986, Perusahan Seltzer Dailey di-minta untuk mengadakan penelitian tentang sikap anggota MAHK tentang lembaga pendidikan kita. Survey dikirimkan kepada anggota secara umum, pen-didik, pelajar, dan pendeta. Penemuan tentang sikap dari orang-orang MAHK di bawah usia 25 tahun ini perlu direnungkan: - Kurang yakin tentang pentingnya pendidikan

Advent. - Pendapat lebih rendah tentang kualitas akade-

mik dari sekolah/universitas Advent kita. - Pendapat lebih tinggi tentang kualitas dari seko-

lah/universitas negeri. - Berkomentar keras tentang sekolah/universitas

tempat mereka belajar.—Seventh-day Adventist Education, Planning Research: Preliminary Findings, hlm. 50.

Page 161: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

161

7. Banyak orang muda yang begitu terpenga-ruh oleh industri hiburan, sehingga pelajaran Alki-tab dan gereja tampak bodoh dan membosankan. Maka, mereka lebih tertarik pada gaya perbaktian perayaan (celebration) dengan musik dan drama-nya. 8. Saat ini, orang muda kita dikelilingi dan di-telan oleh materialisme (teori filsafat yang meng-anggap materi atau zat sebagai dasar segala sesuatu) yang merasuki budaya Barat dan relativisme (pa-ham bahwa baik buruknya tindakan tertentu tergan-tung dari sikap masyarakat atau orang tertentu terha-dap tindakan itu) yang telah menyusupi banyak ja-lan kehidupan mereka. Bersama dengan aliran-alir-an ini datanglah kekaburan tentang kemutlakan Alkitab. 9. Pandangan “higher criticism” telah me-nguasai setiap lembaga pendidikan sekuler dan sebagian besar jurusan teologia universitas di Amerika Utara. (Pernyataan ini disahkan dalam buku Receiving the Word oleh Samuel Koranteng-Pipim, (Berrien Books, PO Box 195, Berrien Springs, MI, 1966). Mahasiswa yang lulus dari lembaga-lem-baga yang mengajarkan metode “higher critical” (kritis dalam tingkatan lebih tinggi) dalam menaf-sirkan Alkitab segera akan menerima dan mengu-raikan konsep-konsep ini. Mereka diajarkan bahwa dokumen-dokumen ilham Gereja MAHK—yaitu Alkitab dan Roh Nubuat, mendapat pengaruh bu-

Page 162: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

162

daya. (Pembaca akan lebih memahami sepenuhnya tentang apa yang diajarkan kepada orang muda di usia universitas setelah membaca buku oleh Alden Thompson berjudul Hard Questions, Honest An-swers (Pertanyaan-pertanyaan sulit, jawaban-ja-waban jujur) Haggerstown, MD, Review and Her-ald. Thompson adalah seorang pengajar di jurusan teologia di Walla Walla College. Silakan bandingkan buku Thompson tersebut dengan buku Issues in Revelation and Inspiration, disunting oleh Frank Holbrook dan Leo Van Dolson (Berrien Springs, MI, Adventist Theological Society Publishing). Tidak lama setelah mahasiswa diajarkan konsep-konsep yang dijabarkan di dalam buku Thom-pson, mahasiswa ini tidak akan percaya lagi kepada tonggak-tonggak kebenaran yang disampaikan oleh ilham ilahi kepada para pionir kita. Ungkapan klise yang umum adalah “Konsep-konsep dan prin-sip-prinsip yang dikembangkan oleh para pionir MAHK adalah “dipengaruhi secara budaya” oleh Zaman Victoria, yang ditetapkan bagi zaman mere-ka, tetapi bukan untuk masa kini.” Sebagai akibat-nya, mereka telah menggenapi sendiri pandangan nubuatan yang diberikan kepada kita oleh Ellen White lebih dari seratus tahun yang lalu. Dan ja-nganlah kiranya ada keraguan bahwa ini sedang terjadi saat ini. Dalam sebuah tulisan yang dise-rahkan kepada penulis, buktinya adalah jelas. Tu-lisan ini dapat dibaca pada Lampiran 34.

Page 163: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

163

10. Dengan tulisan A.L. White yang beredar setelah tahun 1963 dan posisi liberal yang diambil oleh komite di tahun 1975 dalam Tuntunan bagi Kegiatan-kegiatan Kompetisi dan Drama, kepe-mimpinan MAHK menyerah kepada para pemilih-nya. 11. Sebagian orang mengatakan bahwa dra-ma di zaman Ellen White adalah lebih kasar, vulgar dan cabul dibandingkan dengan sekarang. Tetapi John H. Hancock mematahkan pendapat itu de-ngan mengatakan: Memang, [drama] cukup jahat di masa itu, namun apakah yang akan dikatakan oleh hamba Tuhan tentang gambar bergerak saat ini dan pro-duksi-produksi panggung New York? Kecabulan, kekasaran, sodomi, seks dan kekerasan digambar-kan jauh melampaui drama-drama di panggung di zaman Nyonya White.—Hancock, hlm. 8. 12. Meski kedengaran sedikit mengulang, “What’s Right About Drama?” (Apakah yang Benar tentang Drama) menolak beberapa alasan lain bagi drama memasuki rumah, sekolah dan gereja kita. Lihat Lampiran 35. b. Saran-saran untuk Mengakhiri Drama di dalam

Gereja MAHK

Bagaimanakah Cara Melibatkan Generasi Muda dalam Misi Gereja?

Page 164: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

164

Tindakan Positif terhadap sebuah Catatan Negatif: Mereka adalah bagian dari generasi komputer, jenis baru yang membutuhkan pendekatan-pendekat-an dan metode-metode baru. Banyak yang telah me-ngatakan kepada kami bahwa mereka ingin meletak-kan iman mereka dalam perbuatan, tetapi mereka ti-dak tahu bagaimana caranya. Mereka tidak menge-tahui alasan-alasan di balik ajaran-ajaran gereja. Mereka hanya sedikit mengetahui sejarah Gereja Advent. Mereka mengatakan bahwa mereka ingin di-tantang ketika mereka datang ke gereja, bukan men-dengarkan gagasan-gagasan lama yang sama setiap saat,” kata Royson James dalam “Cityscapes,” yang berjudul “Dear Pastor” (Pendeta Yang Terhormat) da-lam Review Edisi Dunia, bulan Mei 1999. Tetapi bagaimanakah kita merancang pende-katan-pendekatan dan metode-metode baru bagi “Ge-nerasi komputer” ini jikalau mereka “hanya sedikit saja mengetahui sejarah Gereja Advent” dan tidak mau “mendengarkan gagasan-gagasan lama yang sama setiap saat” yang disampaikan kepada para pionir kita? Mereka adalah seperti kisah Ahimaas, anak se-orang imam sebagai pembawa kabar (saudara jauh Harun, imam besar pertama), sahabat Raja Daud, dan kemudian anak menantu Raja Salomo. Kisah ini dica-tat dalam 2 Samuel 18:19-33. Ketika Absalom terbu-nuh, Ahimaaz meminta Yoab apakah ia boleh lari

Page 165: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

165

membawa pesan kepada Raja Daud. Yoab mengata-kan tidak, dan mengirim orang Etiopia yang mengeta-hui fakta itu. Ahimaas meminta lagi, dan Yoab membi-arkan ia lari. Ahimaas berlari lebih cepat daripada orang Etiopia, namun ketika ia tiba, ia tidak membawa pesan. Apakah perbedaannya jikalau seribu pendekat-an dan metode dirancang agar para Generasi kompu-ter ini terlibat di dalam misi gereja MAHK jikalau me-reka tidak memiliki pekabaran apapun? 1. Ajarlah Generasi Muda tentang Sejarah Advent dan Kebenaran-Kebenaran Masa Kini: Agar generasi muda saat ini melayani gereja, mereka perlu mengetahui pekabaran yang ingin mereka sampaikan. Banyak dari generasi ini, pria dan wanita muda—sebagian akan menjadi pemim-pin kita di masa depan, tidak memiliki pengeta-huan yang jelas tentang sejarah Advent dan misi gereja kita. Hampir 80 % dari orang muda kita me-ninggalkan gereja. Apakah saat ini terlalu terlambat bagi mereka? Apakah saat ini terlalu terlambat untuk mengisi kekurangan pengetahuan ini? Beberapa tahun yang lalu saya menghadiri se-buah acara pemakaman dari seorang mantan anggota sekolah Sabat orang muda yang saya ajar. Ia mati ter-tembak dalam keadaan kacau setelah kehilangan arah di dalam hutan belantara musik populer dan obat-obatan. Saya menjadi sangat sedih dan bersalah atas kehilangan nyawa orang muda ini, namun saya tidak

Page 166: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

166

siap bagi banyak mantan anggota kelas orang mu-da yang memenuhi gereja untuk memberi peng-hormatan terakhir mereka—belasan orang muda, sebagian besar dari mereka tidak pernah mengin-jakkan kaki di gereja kami selama bertahun-tahun. Kami berpelukan, saling menghibur satu sama lain, kami menguburkan rekan muda kami, kemudian kami berpisah, tidak menemukan persamaan setelah berbagi begitu begitu banyak selama waktu yang begi-tu lama. Apakah ini jenis pekerjaan yang anda inginkan, Pendeta [orangtua, guru, pimpinan lembaga]? Apakah benar-benar menjadi keinginan anda untuk menjadi-kan orang muda bergairah tentang Kristus dan gereja-Nya? Jika demikian, hasil-hasil yang mulia menanti anda. —Royson James, Review. 2. Hentikan Gaya Perbaktian Perayaan (Celebrat-ion) dan Dukungan Willow Creek Sementara kepemimpinan Divisi Amerika Uta-ra telah mengetahui bahwa sebagian besar generasi muda kita meninggalkan gereja melalui pintu bela-kang, apakah yang telah dilakukan oleh kepemimpin-an gereja untuk mendapatkan mereka kembali? Mere-ka telah memasukkan ke dalam gereja kita metode pertumbuhan gereja Willow Creek (sebuah gerak-an Protestan sesat) yang meliputi gaya perbaktian perayaan dengan musik rock Kristiani kontempo-rer, drama, dan Dispensasionalisme (hukum Moral dipakukan di kayu salib). Dan apakah hasilnya?

Page 167: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

167

Lebih dari tujuh gereja gaya perayaan MAHK telah masuk ke dalam denominasi kita, dan tentu lebih banyak yang akan mengikuti. Beberapa mengabai-kan masalah-masalah teologia (seperti Sabat, keaslian Roh Nubuat, otoritas gereja, dll.), dan yang lain mengabaikan persepuluhan. Anda akan segera memahami ke mana gerakan pertumbuhan gereja ini membawa kita ketika anda membaca buku Samuele Bacchiocchi berjudul The Sabbath Under Crossfire. Orang-orang seperti Dale Ratzlaff, umat MAHK generasi ketiga, pendidik, pendeta, dan pe-melihara hari Sabat, dalam bukunya Sabbath in Cri-sis, menyerang Sabat hari ketujuh dengan berga-bung dengan teologia Dispensasionalisme dan Te-ologia Perjanjian Baru. (Teologia Dispensasiona-lisme memiliki ajaran bahwa sejarah keselamatan ber-kembang tahap demi tahap, sesuai dengan pembagi-an waktu oleh Allah, didasarkan atas pandangan-pan-dangan John Nelson Darby, 1800-1882) Dan seorang mantan pendeta gereja perayaan MAHK, Clay Peck, yang sekarang melayani sebagai pendeta se-nior di Jemaat Grace Place, di Berthoud, Colorado, telah bergabung dengan Ratzlaff. Buku Peck berju-dul New Covenant Christians. Barangkali perkem-bangan akhir-akhir ini adalah kegenapan dari sebuah pernyataan dari The Great Controversy hlm. 608 (Kemenangan Akhir): Sementara topan mendekat, sejumlah besar kelompok yang telah mengaku beriman kepada pe-

Page 168: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

168

kabaran malaikat ketiga, namun tidak dikuduskan melalui penurutan kepada kebenaran, mengabai-kan kedudukan mereka, dan bergabung dengan kelompok penentang. Dengan bergabung dengan dunia dan mengambil rohnya, mereka telah me-mandang perkara-perkara dalam terang yang ham-pir sama; dan ketika ujian tiba, mereka siap memi-lih sisi yang mudah dan populer. Orang-orang bertalenta dan berkedudukan yang menyenang-kan, yang sebelumnya bersukacita dalam kebenar-an, menggunakan kuasa-kuasa mereka untuk me-nipu dan menipu dan menyesatkan jiwa-jiwa. Mere-ka menjadi musuh yang paling sengit dari sauda-ra-saudara mereka sebelumnya. Ketika pemelihara hari Sabat dihadapkan kepada pengadilan untuk membela iman mereka, orang-orang yang telah se-sat ini adalah agen-agen Setan yang paling efisien untuk memberikan gambaran yang salah dan un-tuk menuduh mereka, dan melalui laporan-laporan yang palsu dan sindiran-sindiran mempengaruhi penguasa untuk melawan mereka. 3. Adakan Penelitian Mengapa Generasi Muda Meninggalkan Gereja Advent: Tampaknya, karena sebagian terbesar gene-rasi muda tidak diajarkan suatu pengetahuan ten-tang Sejarah Advent atau pekabaran kebenaran masa kini di dalam rumah tangga, gereja, dan se-kolah, apakah yang dapat dilakukan? Apakah kita si-ap untuk kehilangan sebagian terbesar dari gene-

Page 169: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

169

rasi selanjutnya? Semoga tidak terjadi! Sebuah pe-nelitian yang mendalam dan menyeluruh harus diada-kan untuk menentukan mengapa “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau me-lupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” (Hosea 4:6). Ini bukanlah perburuan tukang sihir, melainkan demi keberlangsungan Gereja MAHK. Penelitian ini tidak hanya dilakukan oleh kepemimpinan saja. Ge-lombang besar harus berasal dari keimamatan orang percaya, anggota di dalam gereja, yang ha-rus memulai suatu penelitian tentang bagaimana menyelamatkan orang muda kita. Dalam dunia e-mail dan mesin fax saat ini, perkara ini dapat dilakukan dengan cepat dan berhasil. Tuhan menolong kita!! Tindakan Positif terhadap Catatan Positif: Tidak diragukan lagi, generasi yang dibesarkan dengan komputer adalah sangat memahami tentang perangkat lunak dan perangkat keras. Anak lelaki saya baru berusia 10 tahun ketika kami memiliki komputer untuk pertama kalinya, dan dalam beberapa hari saja ia dapat mengetahui apa yang bagi saya memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menyerapnya. Sekarang anak-anak menekan tombol-tombol keyboard kompu-ter sebelum usia sekolah. Komputer menjadi sesuatu yang wajib di banyak bidang usaha. Jika menurut an-da tidak, ingatlah kembali tentang persiapan untuk

Page 170: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

170

mencegah krisis Y2K (yaitu, krisis yang diperkirakan akan terjadi dalam teknologi komputer menjelang per-gantian abad 20 menuju abad 21).

Dan banyak orang menggunakan komputer dan internet untuk menyampaikan kepada dunia pekabar-an akhir zaman yang diberikan Tuhan kepada Gereja MAHK. Salah satu organisasi itu adalah TAGnet.org yang terletak di Mountain View, California. Kepala surat pada Newsletter bulan Juli-Agustus 1999 berbunyi: “TAGnet adalah singkatan dari Three Angel Global Networking (Jaringan Sedunia Pekabaran Tiga Malaikat) dan adalah organisasi yang dijalan-kan oleh sekelompok orang MAHK yang rindu menggunakan teknologi komputer untuk kepen-tingan kemanusiaan. TAGnet adalah anggota ASI. Tujuan kami bukanlah sebagai badan penerbit na-mun untuk memberdayakan dan memperkuat or-ganisasi-organisasi yang berusaha melayani ke-manusiaan dalam berbagai cara.” 1. Dorong Acara-acara yang Memanfaatkan Talenta

Orang Muda Kita: Inilah saatnya untuk mendorong dan menunjuk-kan kepada orang muda kita bagaimana mengguna-kan talenta-talenta pemberian Tuhan dalam teknologi komputer untuk menyebarkan kabar baik kedatangan Kristus yang segera. Betapa lebih memuaskan mene-rima e-mail dari pria dan wanita yang menggambarkan pertobatan mereka kepada Tuhan dan Guru mereka

Page 171: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

171

daripada menghapalkan baris-baris kalimat bagi pertunjukan drama teater. Dalam The Gleaner edisi 19 Maret 1999, Jere Patzer, presiden Uni Pasifik Utara, menceritakan pe-ristiwa seperti itu dalam sebuah editorial yang berjudul “Thank-you Heidi, You’re an Inspiration” (Terima kasih Heidi. Anda benar-benar memberi inspirasi). Be-rikut ini kutipan dari editorial yang paling menghibur tersebut: Beberapa minggu yang lalu, seorang generasi muda yang menarik, profesional, pandai bicara, dan tampaknya sangat setia datang menemui saya di kan-tor saya. Ia bernama Heidi Halvorson. Ia menceritakan kepada saya pandangannya tentang menjangkau dunia bagi Yesus melalui inter-net. Dan ia tidak saja berbicara tentang itu! Ia bersiap-siap untuk memulai penyampaian Injil di internet seca-ra interaktif dan dinamis yang dijadualkan untuk dimu-lai tanggal 3 Mei dengan dukungan penuh dari gereja-nya dan orang-orang yang telah dikirim oleh Tuhan untuk menghubunginya. Ia sedang berada dalam perjalanan iman, dan seingat saya, Tuhan telah menyediakan dan memung-kinkan dia untuk menggunakan talentanya secara pe-nuh waktu (full-time) “dengan semangat menghubung-kan dunia internet dengan kuasa dan pribadi Yesus Kristus melalui penginjilan Alkitab on-line.” Sementara ia menceritakan lebih banyak kesaksiannya yang mencengangkan, saya mengeta-hui bahwa Heidi telah menghabiskan waktu satu tahun

Page 172: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

172

sebagai mahasiswa misionaris. Selama waktu itu, ia mulai secara bersungguh-sungguh belajar Alkitab, membaca seluruhnya hingga 6 kali pada tahun itu, da-lam berbagai versi. Seseorang tidak perlu berbicara dengan dia terlalu lama untuk menyadari bahwa ia mengasihi Yesus, GerejaNya, dan misiNya. Kehidup-annya yang dibaktikan sepenuhnya tampak jelas membuat sebuah perbedaan. Saya tidak malu mengatakan bahwa Heidi telah memberi saya inspirasi. Betapa menggetarkan melihat seseorang pada awal kehidupan dewasa dan profesi-onalnya dibaktikan sepenuhnya, itu dimulai dengan menyediakan waktu untuk membaca Firman. Ya, ia memberi pengaruh kepada saya. Saya ragu apakah saya akan dapat membaca Alkitab 6 kali tahun ini, tetapi saya memutuskan untuk membacanya lebih banyak daripada sebelumnya, dan saat ini saya berada di jalur untuk mencapai tujuan itu. 2. Kembangkan Program Raksasa Misionaris

Mahasiswa: Pengalaman Heidi sebagai seorang misionaris mahasiswa menunjuk kepada satu cara yang amat penting untuk mengajar kepada orang muda bagai-mana “mengemas Injil.” Gereja Mormon didirikan pa-da saat yang hampir sama dengan Gereja MAHK. Tampaknya kita telah membiarkan orang-orang Mormon mempermalukan kita. Siapakah yang be-lum pernah melihat dua pemuda berpakaian rapi ber-kunjung dari rumah ke rumah, membagikan buku-buku

Page 173: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

173

bacaan, dan mengadakan pelajaran-pelajaran tentang keyakinan mereka? Mahasiswa-mahasiswa ini dikirim ke seluruh dunia. Sebagai hasilnya, menurut US New and World Report, November 2000, Gereja Mormon adalah gereja yang berkembang amat pesat di du-nia. Tidak diperlukan taktik perayaan pertumbuhan gereja Willow Creek di sini. Namun kita bisa meng-gandakan praktek ini karena kita mendorong wani-ta dan pria untuk melakukan pekerjaan ini. Ba-yangkan saja! Ribuan mahasiswa dari setiap uni-versitas Advent di dunia keluar sebagai misiona-ris-misionaris mahasiswa. Para mahasiswa dapat didorong untuk meng-ambil bagian—atau mungkin disyaratkan sebagai mi-sionaris mahasiswa, sesuai dengan kemampuan me-reka. Mereka akan memperoleh sejumlah besar ke-sempatan untuk mengisi kebutuhan yang mendesak di seluruh dunia untuk mengajar bahasa Inggris di seko-lah-sekolah bahasa, sekolah rumah mision anak-anak, mengambil bagian dalam penginjilan garis depan, membantu guru-guru sekolah dasar dan menengah, membantu membangun fasilitas yang dibutuhkan, me-layani di rumah sakit dan klinik, atau membantu ke-luarga misionaris di dalam organisasi-organisasi se-perti Adventist Frontier Missions (Misi Garis Depan Advent), yang mengirimkan misionaris-misionarisnya ke tempat-tempat yang belum terjamah sebelumnya. Sekali lagi, sebagaimana Dr. Jere Patzer mencerita-kan tentang Heidi:

Page 174: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

174

Sementara ia menceritakan lebih banyak ten-tang kesaksiannya yang mencengangkan, saya me-ngetahui bahwa Heidi telah menghabiskan waktu satu tahun sebagai mahasiswa misionaris. Selama waktu itu, ia mulai secara bersungguh-sungguh belajar Alki-tab, membaca seluruhnya hingga 6 kali pada tahun itu, dalam berbagai versi. Seseorang tidak perlu berbicara dengan dia terlalu lama untuk menyadari bahwa ia mengasihi Yesus, GerejaNya, dan misiNya. Kehidup-annya yang dibaktikan sepenuhnya tampak jelas membuat sebuah perbedaan.—Ibid. Gleaner, Maret 1999. Sementara tentara kecil mahasiswa ini kembali ke kampus-kampus mereka, bayangkan pengaruh ro-hani, model peran, perubahan sikap dan tujuan da-ri pria dan wanita muda ini, barangkali sebanyak se-perempat dari seluruh jumlah mahasiswa setiap tahun kembali, dan seperempatnya lagi dikirim keluar. Ba-yangkan saja apa yang bisa terjadi kepada kampus-kampus universitas di akhir masa empat tahunnya, ke-tika hampir setiap mahasiswa telah menjalani sebagai misionaris mahasiswa, kecuali kelas tahun pertama. Jikalau orang-orang Mormon melakukannya, kita ha-rus melakukannya dengan lebih baik! Lagipula, bu-kankah kita percaya kita memiliki pekabaran ter-akhir bagi akhir zaman? Atau, apakah kita masih memilikinya?

Page 175: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

175

3. Dirikan Kembali Sebuah Organisasi Serupa de-ngan Missionary Volunteer Society (Masyarakat Sukarelawan Misionaris) yang Sangat Sukses di Masa Lalu:

Penulis pernah berkesempatan menghadiri Se-minar Orang Muda Dasar dan Lanjutan oleh Bill Goth-ard, dan juga konferensinya bagi para dokter. Tuan Gothard, atas berkat Tuhan, telah mengembangkan sepasukan tentara orang-orang muda yang telah terla-tih dengan baik. Di samping seminarnya, ia telah men-dirikan program sekolah rumah yang menghasilkan orang-orang muda yang berdedikasi dan cemerlang yang pergi ke kota-kota dan negara-negara dengan cara hidup yang baru. Kurikulumnya dirancang se-hingga seluruh keluarga dapat menjadi pelajar bersa-ma-sama dengan anak-anak mereka. Tujuan pro-gram ini adalah untuk melatih seluruh anggota ke-luarga bagaimana menjadi perkasa dalam roh de-ngan menjadi bijaksana melalui pemahaman akan prinsip kehidupan alam semesta, menjadi dewasa dengan mengembangkan tabiat saleh, memiliki pe-ngetahuan dengan mempelajari isi akademik yang benar dan relevan, dan dengan sukses menguasai ketrampilan-ketrampilan praktis. Lembaga ini menawarkan pendidikan jurusan hukum jarak jauh dan juga sebuah program yang dise-but ALERT, yang mengajar orang-orang muda pe-ngobatan gawat darurat, usaha bangunan, dan se-jumlah ketrampilan-ketrampilan praktis lainnya ter-masuk kelas-kelas magang.

Page 176: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

176

Kesempatan-kesempatan terbuka bagi orang-orang muda ini di seluruh dunia untuk mengatasi apa yang mungkin belum pernah terbayangkan. Mereka te-lah menciptakan satu paradigma baru dalam pendidik-an. Sebagai gantinya pergi kuliah di kampus untuk mendapatkan pendidikan, mereka menunjukkan kepa-da para pendidik bagaimana mendidik tabiat. Seba-gai gantinya batasan pada praanggapan-praanggapan sekuler, mereka belajar menjadi pemecah masalah yang kreatif dan bijaksana. Melalui serangkaian peristiwa, segera setelah kejatuhan Tirai Besi, Tuan Gothard membawa 300 orang muda dari program sekolah rumahnya ke Rusia. Sementara mengunjungi pejabat-pejabat pemerintahan di Moskow, mereka meminta berte-mu dengan Direktur Pendidikan Rusia. Kemudian mereka diberitahu bahwa direktur ini tidak tertarik untuk bertemu dengan orang-orang muda Amerika. Ia tidak terkesan dengan perilaku atau pe-nampilan orang-orang muda Amerika sebelumnya. Karyawannya memberikan pesan kepadanya bahwa orang-orang muda ini berbeda dan ia harus datang dan bertemu dengan mereka. Hasil dari pertemuan itu adalah di luar dugaan. Direktur ini bukan saja terkesan oleh orang-orang mu-da tersebut, tetapi ketika ia memahami bahwa mereka ingin membantu mendidik prinsip-prinsip tabiat ke-pada anak-anak di sekolah mereka dan membantu membangun kembali keluarga-keluarga Rusia, sebuah perjanjian tertulis kemudian ditandatangani un-

Page 177: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

177

tuk membuka 2000 sekolah bagi Basic Seminar Youth Ministry (Pelayanan Orang Muda Seminar Da-sar). Selain mengajar di sekolah-sekolah, para mahasiswa bertemu di rumah-rumah dengan para orangtua, dan mengadakan pertemuan dengan ke-luarga-keluarga di tempat-tempat pertemuan di se-luruh kota. Para pejabat Rusia sangat terkesan dengan ke-cemerlangan dan dedikasi para mahasiswa sehingga mereka mengizinkan organisasi ini menggunakan kampus seluas sekitar 1,5 hektar berikut bangun-annya untuk mendirikan rumah yatim piatu. Para pejabat juga mempercayakan kepada mereka anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar, dan re-maja nakal dan meminta agar mereka dapat mela-tih ribuan anak-anak jalanan. Ketika Walikota Indianapolis, Stephen Gold-smith, mendengar laporan-laporan tentang kejadian di Rusia, ia meminta organisasi ini untuk memulai pro-gram serupa di kotanya. Sebuah hotel berkamar 300 disediakan untuk pusat pelatihan. Undangan-undang-an resmi telah berdatangan dari kota-kota lainnya di AS. Konferensi Internasional pertama bagi para Walikota dan Pimpinan Pemerintahan diadakan di ta-hun 1996. Dalam konferensi tiga hari itu, mereka me-nangkap visi dari Kota Tabiat dan mengambil konsep-konsep tersebut ke wilayah pemerintahan mereka. Pertumbuhan konferensi dan Kota-kota Tabiat ini

Page 178: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

178

adalah hasil langsung dari pengaruh para mahasis-wa dan keluarga mereka. Pintu terus terbuka di negara-negara lain, se-perti Taiwan, Singapura dan bahkan Cina. Sebuah delegasi terdiri atas 17 pejabat pemerintahan dari ibu-kota Cina, Beijing, menerima pelatihan di Kantor Pusat Lembaga di Illinois, tentang prinsip-prinsip dan tabiat Alkitabiah dan mereka sangat tercengang dengan apa yang telah mereka pelajari dan dengan orang-orang muda yang bersemangat yang mereka temui. Pimpin-an mereka berkata, “Pelatihan ini adalah amat penting bagi bangsa kami. Kami bermaksud hendak mengun-dang anda untuk datang ke Cina dengan Seminar an-da.” Orang-orang muda ini memberi pengaruh karena mereka berbeda, berbeda dalam berpakai-an, pilihan musik dan rekreasi mereka, perilaku, kedewasaan, dan perhatian kepada orang lain. Se-bagai contoh, seorang anak berusia 14 tahun diseko-lahkan di rumah dalam program Pendidikan Lembaga ini telah memiliki usaha pemotongan rumput. Ia ber-kata kepada seorang janda, “Saya ingin melakukan pekerjaan ini untuk anda tanpa dibayar karena inilah cara saya untuk membayar kembali kepada Tuhan atas apa yang diberikanNya kepada saya.” Mengapa saya harus menceritakan semua ini kepada pembaca? Karena kita telah menjadi ekor dan bukan kepala. Di tahun 1908, kita diberikan janji ini:

Page 179: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

179

Semua orang yang terlibat dalam pelayanan adalah tangan-tangan bantuan bagi Tuhan. Tidak ada jenis pekerjaan yang memberi manfaat yang lebih besar bagi orang muda. Mereka adalah pe-kerja bersama dengan malaikat; mereka adalah agen-agen manusia yang melaluinya para malaikat menyelesaikan misinya. Para malaikat berbicara melalui suara mereka, dan bekerja melalui tangan mereka. Dan pekerja-pekerja manusia ini, bekerja sama dengan agen-agen surga, memberi manfaat bagi pendidikan dan pengalaman. Sebagai sarana pendidikan, apakah yang dapat disamai oleh “pe-lajaran di universitas”? Dengan bala tentara peker-ja orang muda seperti ini, yang dilatih dengan be-nar, akan menyelesaikan betapa segera pekabaran tentang Juruselamat yang telah disalibkan, bangkit dan segera datang kembali akan dibawa ke selu-ruh dunia!—Youth Instructor, 3 Maret 1908. Sebuah Masyarakat Sukarelawan Misionaris modern adalah kebutuhan yang amat mendesak—SEKARANG. Tidak ada seorang generasi baru yang pernah menghadiri sebuah pertemuan Masyarakat Su-karelawan Misionaris secara langsung. Mengapa? Ka-rena Masyarakat ini dibiarkan mati. Silakan baca buku tulisan Malcolm J. Allen. Dapatkah anda membayangkan kerohanian dan pengaruhnya kepada mahasiswa universitas ketika acara buka Sabat Jumat malam dan tutup Sabat Sab-tu malam diisi oleh para misionaris mahasiswa yang baru kembali? Dalam hanya empat tahun hampir tiga

Page 180: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

180

perempat dari seluruh jumlah mahasiswa akan men-jadi mahasiswa yang dapat melihat dunia dan misi gereja kita dari pengalaman nyata. Ini akan dapat membangkitkan sebuah organisasi yang serupa de-ngan Masyarakat Sukarelawan Misionaris yang lama. Beri nama organisasi apapun, namun aturlah organi-sasi itu dengan konsep yang sama dengan yang asli-nya. Pintu belakang Gereja akan segera berhenti membuka bagi orang-orang muda yang mening-galkan gereja. Barangkali minat yang sungguh-sungguh demi keselamatan sesama mahasiswa, sanak saudara, dan masyarakat di sekitarnya akan menggantikan kebutuhan akan pertandingan olah raga di dalam kampus-kampus universitas kita. Barangkali para mahasiswa akan menantikan misionaris-misionaris di mana mereka dapat melayani orang lain dan satu sa-ma lain sebagai model peran sebagai gantinya kepri-badian olah raga ataupun Hollywood. Barangkali jurusan drama akan digantikan dengan kelas-kelas yang akan mempersiapkan tentara orang muda, “yang dilatih dengan benar,” untuk menerima Hujan Akhir dan menyuarakan Seruan Nyaring. 4. Adakan Program Sedunia Penginjilan Literatur

Mahasiswa Masa Liburan: Ketika kuliah di universitas dan program pascasarjana, penulis menggunakan enam kali masa liburan musim panas sebagai penginjil litera-

Page 181: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

181

tur. Tuhan itu baik dan setiap tahun beasiswa dipero-leh sehingga menutup biaya sekolah. Hanya kekekal-an yang akan menceritakan ‘saksi-saksi yang hening’ (tulisan-tulisan) yang ditinggalkan di ribuan rumah tangga. Adalah tantangan untuk mengetuk dari pintu ke pintu setiap hari, khususnya ketika kembali bekerja pada hari Senin pagi setelah menghabiskan akhir pe-kan yang tenang dengan teman-teman di pantai. Ta-nyakanlah setiap orang yang telah menghabiskan mu-sim panas yang panjang berjalan berjam-jam pada ha-ri-hari yang panas dan lembab jikalau itu mudah. Se-mentara kebutuhan akan beasiswa selalu hadir di ke-pala kami, kenyataan bahwa kami meninggalkan se-buah pekabaran pengharapan adalah sumber yang menyebabkan kami bertahan. Satu-satunya cara pe-nginjil literatur bertahan adalah tetap memiliki hu-bungan yang dekat dengan Bapa di Surga. Setiap musim panas di seluruh dunia, ratusan mahasiswa penginjil literatur menempatkan ribuan dan ribuan bacaan yang berisikan kebenaran di rumah-ru-mah dan tempat-tempat bisnis. Tentara pria dan wani-ta muda ini, dipertahankan oleh janji para malaikat yang menemani mereka, meninggalkan buku-buku dan jurnal-jurnal yang membawa Pekabaran Tiga Malaikat kepada dunia yang hendak mati. Marilah kita menambah jumlah ini dengan ratusan penginjil li-teratur mahasiswa! Di Charlotte, Carolina Utara, musim panas 1999, Cheryl Martin, seorang penginjil literatur maha-siswa menerima iklan gratis. Dalam majalah Southern

Page 182: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

182

Union, Southern Tidings, bulan September, halam-an 6, kisah berikut ini ditulis: Koran Menampilkan Penginjil Literatur Mahasiswa Ketika editor The Charlotte Observer membeli satu set buku-buku Alkitab dari seorang penginjil lite-ratur mahasiswa, orang ini menjadi berpikir, Siapakah orang-orang muda ini dan mengapa mereka melaku-kan pekerjaan ini? Editor menugaskan seorang warta-wan dan jurufoto untuk mengikuti kisahnya. Sebagai hasilnya, mahasiswa ini menjadi berita utama dalam koran terbesar di negara bagian itu, The Charlotte Observer. Selama musim panas para penginjil literatur mahasiswa menyusuri kota dan wilayah-wilayah di se-kitar Charlotte. Ketika wartawan dan juru foto bertemu dengan para mahasiswa untuk meliput kisahnya, ke-16 mahasiswa ini telah menyelesaikan minggu terbe-sar mereka. Hanya dalam seminggu para mahasiswa ini menjual buku-buku berisikan kebenaran seharga le-bih dari $18.000. Setiap minggu mahasiswa rata-rata menerima pendaftaran 40 peserta pelajaran Alkitab yang kemudian mereka sampaikan kepada guru Alkitab. Gadis dalam Mimpinya Angel Chamber sangat terkejut ketika ia mem-bukakan pintu. Di hadapannya berdiri seorang gadis yang pernah ia lihat di dalam mimpinya. Bukan saja satu kali mimpi, tetapi tiga kali. Gadis yang mengetuk

Page 183: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

183

pintunya adalah Cheryl Martin, seorang lulusan dari Southern Adventist University, yang bekerja sebagai guru Alkitab di wilayah Charlotte. Kunjungan Cheryl adalah tindak lanjut atas minat pelajaran Alkitab yang diteruskan oleh Michele Goodwin, seorang penginjil literatur mahasiswa. Sebagai hasil dari kunjungannya, Angel mengundang dua orang temannya bergabung dengan mereka dan sekarang ketiganya sedang bela-jar Alkitab.

Page 184: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

184

V. PENUTUP Perkembangan drama di planet Bumi dan di dalam Gereja MAHK telah ditinjau secara singkat. Telah di-gambarkan pengamatan-pengamatan penulis tentang keterlenaan Gereja Advent secara berangsur-angsur dalam “kisah cinta” dengan drama. Dan akhirnya, sa-ran-saran telah diberikan tentang bagaimana generasi muda, atau generasi lainnya dapat secara tepat terlibat dalam misi Gereja Advent. Jikalau anda merasa bahwa tulisan ini telah menunjukkan perlunya menghapuskan pertunjuk-an-pertunjukan teatrikal dari dalam gereja-gereja dan lembaga-lembaga kita, meyakinkan anda un-tuk menghapuskan waktu menonton TV dan drama video, dan meyakinkan anda untuk menjalankan sebuah reformasi di dalam rumah, gereja, dan kon-ferens anda, maka bagikanlah tulisan dan Lampir-an-lampirannya kepada orangtua, pendeta, dan pimpinan lembaga dan konferens anda, untuk me-rancang metode-metode untuk memulai pemecah-an yang disarankan di dalam tulisan ini, dan setiap gagasan tambahan yang akan dituntun oleh Tuhan dan kepada anda dan orang-orang lain untuk di-kembangkan. Marilah kita semua bekerja dan ber-doa bagi reformasi dan kebangunan rohani di da-lam gereja kita yang kita kasihi ini. Maranatha.

Page 185: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

185

LAMPIRAN

Page 186: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

186

LAMPIRAN 1a. “MENGHADAPI KRISIS”

—Dengan Terang Kecil dan Terang Besar—Bagian 1

Lawrence Nelson

1 Januari 2000 (Disunting dari naskah asli yang dipersiapkan untuk rekaman kaset. Digunakan atas izin).

Pendahuluan Setiap hari membawa kita semakin dekat ke-pada Krisis Terakhir! Tulisan ilham menggambar-kannya sebagai “masa kesesakan seperti yang be-lum pernah ada sebelumnya,” yang “segera akan menyembur di hadapan kita sebagai kejutan yang luar biasa!” Tuhan telah mengetahui sebelumnya tentang intensitas dari konflik akhir zaman ini: Ia mengetahui bahwa anda dan saya tidak akan pernah mampu berdiri di depan “kekuatan kuasa” Setan yang per-kasa tanpa pertolongan khusus dari Roh Kudus. Karena Setan akan segera “menyebabkan, se-hingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seo-rang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari

Page 187: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

187

pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama bi-natang itu atau bilangan namanya.” Wahyu 13:16, 17. Betapa kita bersyukur karena Tuhan telah memberikan Roh Nubuat kepada gerejaNya yang bersama-sama dengan Alkitab akan memungkin-kan umatNya, melalui kuasa Kristus, untuk bersiap dan melalui krisis akhir zaman, dan melaluinya de-ngan jaminan kemenangan ilahi! Karena hanya melalui FirmanNyalah kita da-pat diyakinkan bahwa Kristus akan berdiri di sisi setiap orang yang dengan setia menggenapi sya-rat ilahi yang secara jelas dinyatakan kepada kita melalui tulisan-tulisan ilham ini. Sebelum kita melanjutkan menggali tuntunan ilahi, marilah kita pertama-tama meminta pertolong-an Tuhan: Bapa yang penuh kasih, inilah saatnya bagi kami untuk bangun dari ketidaksadaran yang me-nakutkan dari Setan yang sedang menutupi umat-Nya, Bapa, bukalah pikiran rohani kami sehingga kami dapat memahami petunjuk ilahi yang telah Engkau berikan kepada kami, sehingga kami dapat menghadapi krisis yang akan datang dengan tanpa gentar sebagai tentara-tentara salib. Kami meminta ini di dalam nama Yesus yang kudus, Amin. Kita memulai pelajaran kita dengan membaca dari buku Tuhan, Alkitab: ”Dengan demikian kami ma-kin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu mem-perhatikannya sama seperti memperhatikan pelita

Page 188: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

188

yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bah-wa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh di-tafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, te-tapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. 2 Petrus 1 :19-21. Ellen White menulis tentang Roh Kudus: Roh Kudus tidak diberikan—tidak pernah juga dianugerah-kan—untuk menggantikan Alkitab; karena Alkitab se-cara tegas menyatakan bahwa Firman Tuhan adalah standar yang melaluinya segala pengajaran dan peng-alaman harus diuji. Yesaya berkata: "Carilah pengajar-an dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar. (Yesaya 8:20). The Great Controversy, Pendahuluan, hlm. 7 (Kemenangan Akhir). Tulisan-tulisan Roh Nubuat telah lulus da-lam setiap ujian Alkitab yang Kudus! Tulisan-tulis-an ini telah terbukti benar tentang Firman Tuhan! Sesungguhnya, Ellen White memperbesar terang yang diberikan kepada para nabi di masa lalu, menjadikan perkataan-perkataan mereka lebih je-las dan lebih mudah dipahami dalam penerapan-nya secara khusus di zaman kita. Tuhan telah me-nyatakan melalui jurukabarNya pada akhir zaman: Roh Kudus adalah pengarang dari Kitab Suci dan Roh Nubuat—Selected Messages, Vol. 3, hlm. 30.

Page 189: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

189

Dan dalam Surat 92, 1900, kita membaca: Al-kitab haruslah menjadi penasehatmu. Pelajarilah, dan juga Kesaksian-kesaksian yang telah diberi-kan oleh Tuhan; karena tulisan-tulisan ini tidak pernah bertentangan dengan FirmanNya. Maka, karena Roh Kudus adalah pengarang baik Alkitab maupun Roh Nubuat, saya yakin anda akan setuju dengan saya bahwa tujuan utama dari keduanya adalah untuk menuntun pria dan wanita kepada Juruselamat kita yang adalah terang dan keselamatan dunia! Ada dua kutipan singkat dalam Roh Nubuat yang sering kita dengar dikutip di antara kita. Namun kutipan ini sering dikeluarkan dari konteksnya. Per-nyataan-pernyataan ini kemudian ditafsirkan dan di-jelaskan secara salah, bukan hanya oleh perorang-an, melainkan bahkan oleh beberapa pimpinan ge-reja kita! Dalam pelajaran ini kita akan mencari mak-na sesungguhnya dari pernyataan pertama dari dua kutipan ini. Pelajaran dari kutipan kedua akan dibahas pada Bagian Kedua dari tulisan ini. Bacaan yang akan kita bahas hari ini diambil dari Review & Herald tanggal 20 Januari 1903: Sa-ngat sedikit perhatian diberikan kepada Alkitab, dan Tuhan telah memberikan terang yang lebih ke-cil untuk menuntun pria dan wanita kepada terang yang lebih besar. Segera pertanyaan harus muncul: Siapakah “terang yang lebih kecil,” dan siapakah “terang yang lebih besar?” Di sinilah Setan mulai meng-

Page 190: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

190

hancurkan kepercayaan kepada tulisan-tulisan hamba-hamba Tuhan! Sekarang, cara terbaik untuk mempelajari mak-na dari suatu ungkapan yang membingungkan adalah bertanya kepada pengarangnya apa yang dimaksud-kannya. Tentulah, Ellen White akan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh Roh Kudus, yang mengilhami pikirannya, agar disampaikannya. Akan menjadi baik bagi kita untuk membaca bacaan yang sering dikutip di dalam konteksnya. Tetapi, pertama-tama, ada sejumlah bacaan la-in di mana Ellen White menggunakan ungkapan ini, “terang lebih kecil” dan “terang lebih besar.” Dalam memecahkan pernyataan ini, pernyataan-pernyataan ini akan membantu. Kita akan memulai dengan salah satu pernyataan yang terdapat dalam Roh Nubuat, Vol. 2, hlm. 83, 84. Perhatikan dengan seksama kete-rangannya tentang pekerjaan Yohanes Pembaptis: Nabi Yohanes adalah penghubung antara dua dispensasi. Ia adalah terang yang kecil yang harus diikuti oleh terang yang besar. Ia harus menggoncangkan kepercayaan orang-orang kepa-da tradisi mereka, menyebabkan mereka mengi-ngat dosa-dosa mereka, dan menuntun mereka ke-pada pertobatan; sehingga mereka akan siap un-tuk menghargai pekerjaan Kristus. Tuhan berko-munikasi kepada Yohanes melalui ilham, mene-rangi pemahaman nabi ini, sehingga ia menjauh-kan takhayul dan kegelapan dari pikiran orang-o-rang Yahudi yang jujur, yang melalui ajaran-ajaran

Page 191: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

191

yang salah telah terkumpul ke atas mereka dari ge-nerasi ke generasi. Namun murid yang terkecil yang mengikut Kris-tus, yang menyaksikan mujizat-mujizatNya, dan yang menerima pelajaran-pelajaran petunjuk ilahiNya dan perkataan-perkataan penghiburan yang keluar dari bi-birNya, adalah lebih beruntung daripada Yohanes Pembaptis. Tidak ada terang yang telah dipancarkan atau akan memancar begitu jelas kepada pikiran ma-nusia yang telah jatuh, seperti yang telah memancar dari ajaran-ajaran dan teladan-teladan Yesus. Kristus dan misiNya hanya sedikit sekali dipahami dan di-lambangkan di dalam pengorbanan perlambangan itu… Meskipun tidak satupun dari para nabi yang mempunyai misi yang lebih tinggi atau pekerjaan yang lebih besar daripada yang dilakukan Yoha-nes, ia tidak boleh dipandang sebagai hasil dari peker-jaannya sendiri. Ia tidak diberi kesempatan bersama Kristus dan menyaksikan kuasa ilahi yang mengikuti terang yang lebih besar… Apakah anda memperhatikan perkataan tera-khir—“ kuasa ilahi yang mengikuti”... Siapa? Tidak diragukan lagi, jawabannya adalah Kristus, “Terang yang lebih besar.” Kalimat ini secara tegas menya-takan terang yang lebih besar adalah Kristus! Dan siapakah yang disebut oleh Nyonya White sebagai “terang yang lebih kecil?” Nabi Yohanes! Dalam kutipan ini ia telah mendefinisikan kedua istilah ini dalam bahasa yang tidak dapat salah! Dan semen-

Page 192: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

192

tara kita membaca kutipan-kutipan lain dari tulis-an-tulisannya, kita akan menemukan bahwa ia ada-lah konsisten. Sekarang marilah kita melihat kutipan kedua yang terdapat dalam Review & Herald, 8 April 1873. Di sini Ellen White menulis bahwa Yohanes adalah: “Salah satu nabi terbesar yang telah dikirimkan oleh Tuhan sebagai jurukabar ke bumi… Kristus berkata tentang dia bahwa ia lebih dari nabi-nabi lainnya…”tidak ada nabi yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis.” Dalam konteks perkataan ini, Ellen White me-lanjutkan: “Yohanes adalah terang yang lebih kecil yang harus diikuti oleh terang yang lebih besar.” Dan siapakah terang yang lebih besar itu yang me-ngikuti Yohanes? Kita semua akan menjawab: YESUS! Selanjutnya pernyataan ketiga, kita akan menu-ju The Desire of Ages halaman 220 (Kerinduan Se-gala Zaman): Nabi Yohanes adalah penghubung antara dua dispensasi, sebagai wakil Tuhan, ia berdiri te-gak untuk menunjukkan hubungan antara hukum dan nabi kepada dispensasi Kristen. Ia adalah te-rang yang lebih kecil, yang harus diikuti oleh te-rang yang lebih besar. Pikiran Yohanes diterangi oleh Roh Kudus, sehingga ia dapat menerangi umatnya; [dan sekarang perhatikan perkataan ini:] namun tidak pernah ada terang yang bersinar ataupun akan bersinar sedemikian terang ke atas

Page 193: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

193

manusia yang telah jatuh sebagaimana yang me-mancar dari ajaran dan teladan Yesus. Dari sini hanya ada satu kesimpulan: Yohanes, terang yang lebih kecil, haruslah menunjukkan hu-bungan antara hukum dan nabi-nabi dalam Perjan-jian Lama kepada Kristus, yaitu “terang yang lebih besar” yang datang setelah dia. Dan Alkitab mendukung bahwa definisi Ellen White adalah benar! Kita membaca dalam Yohanes 1:6-9: “Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi ke-saksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.” Yohanes 1:6-9. Dalam Yohanes 5:35 dan 36 Yesus berkata: “Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, ...” Kemudian dalam Yohanes 9:5, Yesus mengu-mumkan: “Akulah terang dunia." Jikalau tidak per-nah ada terang yang bersinar atau akan bersinar seterang Kristus, tentulah seluruh nabi dalam Per-janjian Lama dan Perjanjian Baru adalah “terang-terang yang lebih kecil.” Hal ini tidak perlu diperta-nyakan lagi! Dalam kutipan keempat, Ellen White berbicara tentang era Perjanjian Lama sebagai “terang yang

Page 194: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

194

lebih kecil” dan era Perjanjian Baru sebagai “te-rang yang lebih besar.” Kita mengutip dari buku This Day With God, hlm. 246: Dengan kedatangan Kristus yang pertama kali diumumkan dalam era terang yang lebih besar dan kemuliaan; namun benar-benar adalah sikap tidak bersyukur yang penuh dosa untuk meremeh-kan dan mengolok-olok terang yang lebih kecil ka-rena terang yang lebih mulia dan penuh telah tiba. Orang-orang yang meremehkan berkat-berkat dan kemuliaan di zaman Yahudi adalah tidak siap un-tuk memperoleh manfaat dari pekabaran Injil…. Maka kita dapat melihat secara jelas bahwa Ellen White tidak berubah dari definisinya yang telah dite-tapkan. Kedatangan Kristus yang pertama yang di-umumkan dalam masa “terang dan kemuliaan yang lebih besar.” Tuhan, melalui para nabi dalam Perjanjian Lama, telah menetapkan “Terang dan kemuliaan yang lebih kecil di zaman Yahudi.” Tuju-an dari zaman ini adalah untuk menetapkan pela-yanan bait suci yang menunjuk ke masa depan ke-pada “terang yang lebih besar” untuk diumumkan dengan kedatangan Kristus yang pertama. Sekarang kita akan membahas kutipan dalam Review & Herald, 20 Januari 1903: Dari kutipan ini telah dinyatakan dari mimbar-mimbar dan buku-buku kita bahwa Ellen White mengacu kepada Alkitab sebagai “terang yang lebih besar” dan dirinya sen-diri dan tulisan-tulisannya sebagai “terang yang lebih kecil.”

Page 195: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

195

Secara khusus saya mengacu kepada bagian buatan manusia. Dalam Selected Messages, Vol. 3, hlm. 30 [1980], secara jelas dipromosikan pendapat yang salah ini, bagian ini berbunyi: Relationship of E. G. White Writings to Bible—The Lesser Light (Hubungan antara Tulisan-tulisan E.G. White de-ngan Alkitab—Terang yang lebih Kecil). Segera setelah bagian ini, tertulis kutipan dari Review & Her-ald: Perhatian sangat sedikit diberikan kepada Alkitab, dan Tuhan telah memberikan terang yang lebih kecil untuk menuntun pria dan wanita kepada terang yang lebih besar. .—Review & Herald, 20 Ja-nuari 1903. (Dikutip dalam Colporteur Ministry, 125.) Sekarang, biarlah saya bertanya kepada anda: Pernahkah anda membaca kutipan ini dalam konteks-nya? Ketika kita membacanya, silakan perhatikan tuju-an dari artikel Review tersebut. Dari awal hingga ak-hirnya Nyonya White mempromosikan penjualan [apa] buku-bukunya. Kepada siapa?Kepada orang- orang di dunia. Mengapa? “untuk menuntun mere-ka kepada Juruselamat”—yaitu Terang yang Lebih Besar! Sekarang perhatikan dengan seksama semen-tara kita membaca kalimat ini dalam konteksnya: Saya bersyukur kepada Bapa Di Surga karena minat saudara-saudara saya dalam penyebaran buku Christ’s Object Lessons(Perumpamaan-perumpa-maan Tuhan Yesus). Dengan penjualan buku ini akan ada banyak manfaat yang dicapai, dan pekerjaan akan

Page 196: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

196

terus berlangsung. Namun usaha-usaha orang-orang kita tidak boleh terpaku hanya pada satu buku ini... Buku-buku yang lebih besar, Patriarchs and Proph-ets (Para Nabi & Bapa), Great Controversy (Keme-nangan Akhir), dan Desire of Ages (Kerinduan Sega-la Zaman), harus dijual di mana-mana. Buku-buku ini berisikan kebenaran untuk masa kini,--kebenaran yang harus dikumandangkan ke seluruh penjuru dunia. Tidak boleh ada sesuatupun yang mengha-langi penjualannya. Lebih banyak buku-buku yang lebih besar akan dapat dijual jikalau anggota-anggota gereja telah ba-ngun dan menyadari pentingnya kebenaran-kebenar-an di dalam buku-buku ini, dan telah menyadari tang-gung jawab mereka untuk menyebarkannya. Saudara-saudara, maukah anda mengusahakan untuk menye-barkan buku-buku ini? Ia melanjutkan, Saudari White bukanlah pengarang buku-buku itu. Buku-buku itu mengandung petunjuk yang telah diberikan kepadanya oleh Tuhan selama masa hi-dup dan bekerjanya. Buku-buku tersebut berisikan terang yang menghiburkan dan berharga yang te-lah dikaruniakan oleh Tuhan dengan belas kasihan kepada hambaNya agar disampaikan ke seluruh dunia. Dari halaman-halaman ini terang ini harus bersinar ke dalam hati pria dan wanita, yang me-nuntun mereka kepada Juruselamat mereka. Tu-han telah mengumumkan bahwa buku-buku ini harus disebarkan di seluruh penjuru dunia. Di da-

Page 197: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

197

lamnya terdapat kebenaran yang bagi penerima-nya adalah rasa hidup bagi kehidupan. Buku-buku itu adalah saksi yang hening bagi Tuhan. Di masa lalu buku-buku itu telah menjadi sarana untuk me-nerangkan dan mempertobatkan banyak jiwa. Ba-nyak yang telah membacanya dengan pengharap-an yang penuh sukacita, dan dengan membaca-nya, telah dituntun untuk melihat pentingnya pe-ngorbanan pendamaian Kristus, dan melihat kebe-naran dalam kuasanya… Tuhan telah mengirimkan kepada umatNya banyak petunjuk, baris demi baris, hukum demi hukum, sedikit di sini dan sedikit di sana. Hanya sedikit perhatian diberikan kepada Alkitab, dan Tuhan telah mengirimkan terang yang lebih kecil untuk menuntun pria dan wanita kepada terang yang lebih besar… (Tentulah ini disampaikan de-ngan sangat jelas.] Sebagian dari buku-buku Ellen White dirancang untuk disebarluaskan secara meluas kepada umum. Mengapa? Karena dari halaman-halaman buku-buku itu, “terang harus bersinar ke dalam hati pria dan wanita, untuk menuntun mereka kepada Jurusela-mat.” Ia tentulah mengungkapkan pemikiran yang sa-ma, ketika dalam beberapa kalimat selanjutnya, ia me-ngatakan: “Tuhan telah memberikan terang yang lebih kecil untuk menuntun pria dan wanita kepada terang yang lebih besar,” karena orang-orang telah

Page 198: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

198

mengabaikan Alkitab yang telah diberikan Tuhan kepada dunia untuk tujuan ini. Ellen White menunjuk kepada tulisan-tulis-annya sendiri, meskipun itu berharga dan diilhami, sebagai “terang yang lebih kecil” untuk menuntun orang-orang di dunia kepada Yesus Kristus—yaitu “terang yang lebih besar.” Jikalau kutipan ini ber-arti apa yang dipercayai secara umum, bahwa “te-rang yang lebih besar” yang dimaksudkan adalah Alkitab, maka ini tidak akan konsisten dengan se-luruh kutipannya yang lain di mana ia mendefinisi-kan terang yang lebih besar itu adalah Kristus. Maka kita harus menyimpulkan dari artikel ini bahwa Ellen White tidak memaksudkan bahwa tu-lisan-tulisannya adalah lebih rendah daripada Alki-tab. Karena Roh Kudus adalah pengarang dari tu-lisan-tulisannya, sebagaimana dikatakan dalam Selected Messages, Vol. 3, p. 30, dan karena Tu-han, bukan Ellen White, adalah sumber dari tulis-an-tulisannya, sebagaimana dikatakan dalam Re-view & Herald, 20 Januari 1903, maka siapakah orang-orang yang mengajarkan bahwa tulisan-tu-lisan Ellen White adalah kelas dua (lebih rendah)? Tidak lain adalah kalangan Liberal di antara kita yang digunakan oleh Setan agar Roh Nubuat “tidak memberi pengaruh apa-apa.” Ellen White di-ajar oleh Roh Kudus Tuhan yang sama dengan Roh Kudus yang mengajar para nabi di zaman da-hulu. Dan jikalau Yohanes Pembaptis, nabi terbe-sar di antara para nabi, adalah “terang yang lebih

Page 199: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

199

kecil,” maka tentulah para nabi adalah semuanya terang-terang yang lebih kecil. Kristus sajalah yang menjadi “terang yang lebih besar.” Dalam kisah penciptaan, ada ilustrasi yang me-narik yang akan membantu kita untuk memahami per-bedaan antara terang yang lebih kecil dan terang yang lebih besar. Ini terdapat dalam Kejadian 1:16: “Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk mengua-sai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai ma-lam.” Saya menyukai bagaimana John Janiuk mena-rik perhatian kita kepada dua ilustrasi dalam bukunya The Great Controversy Endgame, #3, hlm. 23,24. Ia menunjukkan bahwa di dalam konteks ayat ini, dua pertanyaan terjawab. Yaitu, (1) Apakah terang yang lebih besar itu? Jawabannya: matahari yang me-nguasai siang, atau terang yang memancar dari di-rinya sendiri. Dan (2) Apakah terang yang lebih ke-cil itu yang menguasai malam? Bulan. Apakah bu-lan memiliki terang dalam dirinya sendiri? TIDAK! Yang dapat dilakukan oleh bulan adalah meman-tulkan terang dari matahari. Bukankah ini menga-jarkan kepada kita suatu prinsip Alkitab yang pen-ting? Terang yang lebih besar memiliki terang di dalam dirinya sendiri, sementara terang yang lebih kecil hanya dapat memantulkan terang. Seribu bu-lan bersama-sama tidak dapat menjadi terang yang

Page 200: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

200

lebih besar, karena terang yang lebih besar adalah terang yang asli—matahari! Janiuk menyimpulkan bahwa para penulis Al-kitab dan Ellen White tidak memiliki terang di da-lam diri mereka sendiri. Sebagai bulan, mereka ha-nya dapat memantulkan terang yang asli dari Ye-sus Kristus—SURYA KEBENARAN! Berbicara se-cara rohani, Kristus adalah Surya Kebenaran. Alkitab menjanjikan di dalam Maleakhi 4:2 bah-wa sebagai Surya Kebenaran, Ia akan bangkit bagi kita “dengan kesembuhan pada sayapnya.” Karena Yesus adalah Terang Kehidupan. Da-ri Desire of Ages hlm. 463, saya mengutip pere-nungan yang indah ini: “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mem-punyai terang hidup."(Yohanes 8:12). Ketika Ia mengatakan perkataan ini, Yesus ber-ada di halaman bait suci khususnya membahas ten-tang pelayanan Perayaan Bait Suci. Di pusat halaman ini berdiri dua tiang yang indah, yang mendukung ti-ang-tiang lampu yang berukuran besar. Setelah upa-cara korban petang hari, seluruh lampu dinyala-kan, yang memberi terang ke seluruh Yerusalem. Upacara ini adalah untuk memperingati tiang api yang menuntun bangsa Israel di padang belantara, dan juga dianggap mengacu kepada kedatangan Mesias. Pa-da malam hari ketika lampu-lampu dinyalakan, halam-

Page 201: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

201

an ini adalah sebuah pemandangan yang menimbul-kan sukacita. Dalam penerangan Yerusalem, orang-orang menyatakan pengharapan mereka akan kedatangan Mesias untuk memberikan terangNya kepada bangsa Israel. Tetapi bagi Yesus pemandangan ini memiliki makna yang lebih luas. Sebagaimana terang yang memancar dari bait suci menerangi sekelilingnya, demikianlah juga Kristus, sebagai sumber terang rohani, menerangi kegelapan dunia. Namun lam-bang itu adalah tidak sempurna, terang yang besar itu [di sini Nyonya White berbicara tentang matahari, dan Yesus Sendiri telah dipersamakan dengan terang yang asli] yang dengan tanganNya sendiri matahari telah diletakkan di langit adalah pernyataan yang lebih benar tentang kemuliaan misiNya. Pemikiran yang sama dinyatakan dalam Coun-sels to Parents, Teachers and Students, hlm. 54: Matahari bersinar di langit adalah pernyataan dari Dia yang adalah kehidupan dan terang dari segala sesuatu yang telah diciptakanNya… Akan tetapi janganlah kita pernah melupa-kan bahwa manusia memiliki bagian dalam tindak-an penyelamatan dunia. Karena Yesus berkata, “Kamu adalah terang dunia.” Namun kemanusiaan tidak memiliki terang di dalam dirinya sendiri. Ma-nusia disamakan, bukan dengan matahari, melain-kan dengan bulan. Manusia hanya dapat meman-tulkan terang Yesus. Dengarkanlah kutipan dari

Page 202: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

202

Mount of Blessings, hlm. 40 (Khotbah di Atas Bukit): Manusia sendiri tidak memiliki terang. Di lu-ar Kristus kita adalah seperti lilin kecil yang tidak dinyalakan, seperti bulan ketika wajahnya tidak menghadap matahari; kita tidak memiliki satupun sinar terang untuk menerangi kegelapan dunia. Akan tetapi ketika kita berpaling kepada Surya Ke-benaran, ketika kita datang bertemu dengan Kris-tus, seluruh jiwa bersinar dengan terang karena kehadiran ilahi. Para pengikut Kristus haruslah lebih dari se-kedar terang di tengah-tengah manusia. Mereka haruslah menjadi terang dunia… Sebagaimana halnya dengan bulan, seluruh makhluk manusia adalah “terang-terang yang lebih kecil,” baik ia seorang nabi, imam, ataupun raja. Tetapi ketika manusia memalingkan wajahnya ke-pada Kristus, dan menghubungkan dirinya dengan Dia, mereka akan dapat memantulkan terang Kristus kepada dunia. Saya mengutip bacaan berikut ini dari This Day With God, hlm. 93: Adalah kesempatan istimewa bagi orang Kristen untuk berhubungan dengan Sumber te-rang, dan melalui hubungan yang hidup ini lalu menjadi terang bagi dunia. Sementara terang matahari adalah terang, kehidupan dan berkat bagi segala bentuk kehidup-an, demikianlah seharusnya orang-orang Kristen,

Page 203: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

203

melalui perbuatan-perbuatan baik mereka, melalui sukacita dan penghiburan mereka, menjadi terang bagi dunia. Sementara terang matahari menghalau bayangan kegelapan malam dan mencurahkan ke-muliaannya pada lembah dan gunung, demikianlah seharusnya orang Kristen memantulkan Surya Ke-benaran yang bersinar ke atas mereka.

Bukankah ini indah? Oh, betapa suatu kesempatan istimewa untuk me-mantulkan terang yang bersinar dari “Surya Kebe-naran!” Buku That I May Know Him,hlm. 341, mem-beri nasehat kepada kita: O, pastikanlah anda menerima pancaran te-rang dari Sumber segala terang. Ia adalah Terang utama alam semesta surga yang besar dan Terang yang besar bagi dunia. Semoga nasehat yang indah ini digenapi di da-lam diri kita masing-masing: Kehormatan rajani dari tabiat Kristen akan bersinar terang sebagaimana matahari, dan pancaran sinar dari wajah Kristus akan dicerminkan ke atas mereka yang telah me-nyucikan diri mereka sebab Dia adalah suci. Ingatlah selalu bahwa “Surya Kebenaran telah bangkit. Kristus kebenaran kita sedang bersinar dalam terang ke atas kita (Bible Commentary, Vol. 7, hlm. 932). Saudara-saudara kekasih, Kristus te-lah melakukan ini bagi kita karena Ia mengasihi ki-ta! Selanjutnya kita membaca, kali ini dalam Bible Commentary, Vol. 6, hlm. 1118:

Page 204: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

204

Kristus “mengasihi gereja, dan memberikan dirinya baginya.” Itulah harga bagi darahNya. Pu-tra Allah yang kudus terlihat berjalan di antara tu-juh kaki dian. Yesus Sendiri memberi minyak dari lampu-lampu yang menyala ini. Dialah yang me-nyalakan apinya, ”Di dalam Dia adalah kehidupan; dan kehidupan adalah terang bagi manusia.” Tidak ada kaki dian, tidak ada gereja, yang bersinar dari dirinya sendiri. Dari Kristus terpancarkan seluruh terangnya. Lagi, dari Selected Messages, Vol. 2, 249, kita diberi janji: Aniaya itu mungkin berat, namun pandang-lah kepada Yesus setiap saat—bukan untuk berju-ang, melainkan untuk beristirahat dalam kasihNya. Ia memperhatikan anda. [Saya menyukai hal ini!] Kita mengetahui bahwa sementara aniaya semakin dekat menekan, pengharapan bertumbuh semakin besar. Terang Surya Kebenaran akan bersinar ke dalam hati anda dengan kuasa kesem-buhannya. Sekarang dengan kebenaran-kebenaran yang mulia di hadapan kita, kita akan lebih mudah me-mahami kerusakan yang telah dilakukan terhadap gereja ketika melalui kesalahpahaman, atau berba-gai sarana, tulisan-tulisan Ellen White diremehkan sebagai “terang yang lebih kecil” daripada Alkitab. Setan memahami berkat dan penghiburan yang lu-ar biasa dari Kesaksian-kesaksian itu bagi gereja Tuhan ketika kesaksian itu dipelihara dan dipela-

Page 205: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

205

jari oleh anggota-anggotanya. Saya khawatir kesa-lahpahaman ini adalah salah satu saja dari berba-gai cara yang digunakan oleh Setan untuk meru-sak pelayanan jurukabar Tuhan kepada Gereja yang Sisa sehingga pada akhirnya tulisan-tulis-annya tidak akan berpengaruh apa-apa dalam kehi-dupan banyak orang. Karena, jikalau Setan dapat meremehkan Roh Nubuat, dan dengan demikian, Kesaksian-ke-saksian dapat diabaikan—ditinggalkan di rak-rak buku kita untuk menimbun debu, ia mengetahui bahwa umat Tuhan tidak akan dapat melacak peni-puannya yang terakhir—penipuan-penipuan yang bukan saja ditunjukkan oleh Roh Nubuat secara je-las, melainkan juga bagaimana menghindarkan-nya. Jangan pernah lupa, bahwa, jika memungkin-kan, Setan menginginkan kita semua binasa! Perhatikan baik-baik kutipan ini dari Selected Messages, Vol. 1, hlm. 48: Tipuan Setan yang paling akhir adalah untuk menjadikan kesaksian Roh Tuhan tidak berpenga-ruh apa-apa. “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.” (Amsal 29:18). Setan akan bekerja dengan mahirnya, dalam berbagai cara dan melalui berba-gai agen, untuk menggoyahkan kepercayaan umat Tuhan yang sisa kepada kesaksian yang sejati. Oh, sahabat, janganlah kita meremehkan “terang yang lebih kecil” di akhir zaman, atau me-

Page 206: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

206

mandang tulisan-tulisan Ellen White lebih rendah daripada perkataan-perkataan Tuhan. Saya harus jujur kepada anda, selama 60 tahun masa pelayanan saya kepada Tuhan saya telah seca-ra teratur menggunakan Alkitab dan Roh Nubuat da-lam khotbah-khotbah saya kepada orang-orang MAHK dan dalam seluruh pelayanan saya melalui rekaman kaset. Karena saya selalu percaya bahwa baik Alki-tab maupun Roh Nubuat berasal dari sumber oto-ritas yang sama—Roh Kudus! Sekarang, ada satu perenungan yang lebih penting: Pada awal mulanya, ketika Kristus mencip-takan dunia ini, Ia menempatkan terangNya yang me-nyembuhkan ke atas bumi yang masih kosong dan ti-dak berbentuk. “Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Dan Allah menamai terang itu si-ang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.” (Kejadian 1:3, 5). Pada hari pertama itu tidak ada terang dari matahari ataupun da-ri bulan—matahari dan bulan belum diciptakan hingga pada hari keempat. Tetapi “ada terang”! Siapakah te-rang itu? Itulah Yesus, Sang Pencipta, Yang ada-lah “terang” itu dan di bumi yang dijadikan baru, akan ada suatu masa ketika di Yerusalem Baru ti-dak akan diperlukan lagi “terang” dari matahari ataupun bulan, karena kita membaca dari Wahyu 21:23: “Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah me-neranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.”

Page 207: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

207

Yesus dahulu, hari ini dan selamanya adalah Surya Kebenaran. Terang Lebih Besar bagi kita se-lamanya! Oh, betapa seorang Juruselamat, pujilah namaNya! Saya menghimbau kepada anda sekalian di da-lam nama Tuhan dan Allah kita: Marilah kita mengha-dapi krisis yang akan datang dengan jaminan mut-lak kemenangan di dalam Kristus, karena kita telah menerima Roh Nubuat dan Alkitab sebagai terang-terang yang lebih kecil yang menuntun kita kepada Terang Besar—Surya Kebenaran, Yesus Kristus, Dialah sendiri yang mampu menyelamatkan kita. Mari kita berdoa-- Bapa kami di Surga, kami bersyukur kepadaMu karena informasi yang positif yang menghibur kami untuk percaya tanpa ragu bahwa tulisan-tulisan Ellen White dan Alkitab keduanya dikarang oleh Roh KudusMu. Berikanlah kami keberanian untuk membaca, mempelajari, dan menuruti segala ajar-an di dalam dua sumber ilham yang telah Engkau karuniakan sehingga kami dapat memahami sepe-nuhnya apa yang akan segera terjadi di dunia. Kami berterima kasih kepadaMu karena janji dari AnakMu yang Kekasih: “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah me-nang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.” Karena kami memohon ini di dalam nama Yesus, AMIN.

Page 208: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

208

Di Bagian 2 dari tulisan ini, kita membahas bagian ke-dua dari Roh Nubuat yang sering dikutip di luar kon-teksnya dan disalahgunakan, yang dapat menyebab-kan kehancuran bagi umat Tuhan!

Page 209: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

209

LAMPIRAN Ib

“MENGHADAPI KRISIS”: Dengan Terang lebih Kecil dan Terang lebih Besar

Bagian 2

Lawrence Nelson 1 Februari 2000

Pendahuluan Di Bagian 1 kita berbicara tentang dua kutipan pendek dari Roh Nubuat yang sering diambil di luar konteksnya, disalahpahami, dan kemudian disalahgu-nakan. Kutipan yang telah kita bahas terdapat dalam Review & Herald, 20 Juni 1903, yang berbunyi: Sa-ngat sedikit perhatian diberikan kepada Alkitab dan Tuhan telah memberikan terang yang lebih ke-cil untuk menuntun pria dan wanita kepada terang yang lebih besar. Di Bagian 1 kita membaca acuan-acuan di ma-na Ellen White dengan jelas mendefinisikan bagi kita arti dari dua istilah tersebut: semua nabi, jelasnya (termasuk nabi-nabi Alkitab dan Ellen White) ada-lah “terang-terang yang lebih kecil,” yang menun-tun kita kepada Kristus yang adalah “terang yang lebih besar.” Sebagaimana bulan memantulkan terang dari matahari, demikianlah seorang nabi, yang tidak memiliki terang di dalam dirinya sendiri, hanya dapat memantulkan terang dari Surya Kebe-

Page 210: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

210

naran. Siapakah Kristus?—terang kehidupan! (li-hat Spirit of Prophecy, Vol. 2, hlm. 83, 84.) Sebelum saya memperkenalkan kutipan pen-dek kedua, marilah kita berdoa: Oh Bapa yang penuh kasih, kami memohon kepadaMu untuk membukakan pengertian kami ke-pada kebenaran-kebenaran surgawiMu. Isilah kami dengan Roh KudusMu dengan rasa dahaga yang tak terpuaskan untuk diisi dari “terang-terang yang lebih kecil” dariMu, dan dipersiapkan untuk berte-mu dengan “terang yang lebih besar”—Yesus, Surya Kebenaran kami. Semoga kami menjadi siap untuk bertemu dengan kedatanganMu yang segera tanpa rasa takut. Ini kami mohon di dalam nama Yesus. AMIN. Sekarang marilah kita mengenali pernyataan il-ham yang akan kita bahas. Saya akan mengutip dari Prophets and Kings, hlm. 626 (Para Nabi dan Raja): Perkataan Alkitab, dan hanya Alkitab semata, yang harus didengarkan dari mimbar. Sementara kita mendekati penutupan dari Krisis Terakhir, Setan tampaknya lebih bersung-guh-sungguh daripada sebelumnya untuk menja-uhkan Roh Nubuat agar tidak disampaikan kepada umat Tuhan yang sisa! Sebuah penelitian terhadap kalimat ini dalam konteksnya secara jelas menyatakan bahwa Ellen White di sini tidak menunjuk kepada mimbar-mimbar gereja MAHK, melainkan kepada saat-saat ketika pendeta atau pengerja MAHK ber-diri di hadapan orang-orang Kristen di dunia. Baca-

Page 211: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

211

lah Prophets and Kings, hlm. 623-627 (Para Nabi dan Raja), dan akan menjadi sangat jelas mimbar apa yang dimaksudkannya. Saat ini kita hanya berkesempatan membahas beberapa pemikiran dari halaman 625, 626: Antara hukum-hukum manusia dan hukum-hukum Yehovah pada akhirnya akan datang kon-flik dari pertentangan antara kebenaran dan kesa-lahan. Terhadap pertempuran inilah kita akan ma-suk… banyak yang telah menolak ajaran-ajaran yang merupakan tiang-tiang kebenaran Kristen. Fakta agung tentang penciptaan sebagaimana di-nyatakan oleh para penulis ilham, kejatuhan manu-sia, pengorbanan pendamaian, kekekalan hukum—semuanya ini secara praktis ditolak oleh sebagian besar dunia yang mengaku Kristen. Saya melanjutkan membaca: Orang-orang Kristen harus bersiap-siap mengha-dapi sesuatu yang segera akan memecah dunia sebagai suatu kejutan yang membingungkan, dan persiapan ini harus dilakukan oleh mereka dengan mempelajari dengan tekun perkataan Tuhan dan berusaha keras untuk menyesuaikan kehidupan mereka kepada hukum-hukumNya ... Tuhan me-manggil kebangunan rohani dan reformasi. Perka-taan dari Alkitab dan Alkitab semata, harus dide-ngarkan dari mimbar. Namun Alkitab telah diram-pok dari kuasanya, dan akibatnya tampak dalam penurunan dalam kehidupan kerohanian. Dalam banyak khotbah-khotbah saat ini tidak ada mani-

Page 212: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

212

festasi ilahi yang membangunkan hati nurani dan memberi kehidupan kepada jiwa-jiwa… Biarlah fir-man Tuhan berbicara ke dalam hati. Biarlah orang-orang yang telah mendengar hanya tradisi dan te-ori dan maksim (pernyataan-pernyataan) manusia, mendengar suaraNya yang dapat memperbaharui jiwa ke dalam kehidupan kekal. Kita mungkin bertanya, Apakah Ellen White ber-bicara tentang gereja-gereja MAHK ketika ia berkata, “banyak yang telah menolak ajaran-ajaran yang meru-pakan tiang-tiang kebenaran Kristen?” Ia melanjutkan untuk menyebut tiang-tiang yang dimaksudkannya: Fakta agung tentang penciptaan sebagaimana di-nyatakan oleh para penulis ilham, kejatuhan manu-sia, pengorbanan pendamaian, kekekalan hukum—semuanya ini secara praktis ditolak oleh sebagian besar dunia yang mengaku Kristen. Ia tidak mungkin memasukkan Gereja MAHK, karena orang MAHK yang sejati benar-be-nar percaya kepada “Fakta agung tentang pencip-taan sebagaimana dinyatakan oleh para penulis il-ham, kejatuhan manusia, pengorbanan pendamai-an, kekekalan hukum.” “Tuhan memanggil keba-ngunan rohani dan reformasi.” Untuk mencapai-nya, ketika mengajar orang-orang yang mengaku Kristen, ia berkata, “Perkataan dari Alkitab dan Al-kitab semata, harus didengar dari mimbar.” To-long perhatikan bahwa Ellen White tidak mengata-kan dari “mimbar-mimbar kita,” melainkan dari “mimbar.”

Page 213: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

213

Betapa menyedihkan bahwa beberapa pende-ta MAHK di gereja-gereja besar telah menggunakan kalimat pendek ini untuk menghalangi umat Tuhan dari mendengarkan Roh Nubuat. Setelah pensiun, saya pernah menjadi majelis gereja dari sebuah gereja besar di Kalifornia Selatan. Di gereja ini yang berang-gotakan sekitar 1200 orang, pendeta menginstruksi-kan dewan majelis bahwa mereka tidak pernah bo-leh menggunakan Roh Nubuat dari mimbarnya. Ke-mudian ia mengutip pernyataan yang baru saja kita baca. Tentulah ketika berbicara di hadapan hadirin yang terdiri atas orang-orang Kristen dan orang ti-dak percaya, tidak tepat menggunakan tulisan-tu-lisan Ellen White, kita mendapatkan nasehat ini da-lam Testimonies, Vol. 5, hlm. 669: Saya mengatakan bahwa beberapa orang te-lah mengambil jalan yang tidak bijaksana; ketika mereka berbicara tentang iman mereka kepada orang yang tidak percaya, dan ketika bukti diminta, mereka membaca dari tulisan-tulisan saya, bukan-nya mencari bukti di dalam Alkitab. Ditunjukkan kepada saya bahwa cara ini tidak konsisten, dan akan membuat prasangka pada orang tidak perca-ya terhadap kebenaran. Kesaksian-kesaksian tidak memiliki bobot bagi mereka yang tidak mengenal roh kesaksian tersebut. Tulisan-tulisan tersebut ti-dak boleh dijadikan acuan dalam kasus demikian. Maka, sebagai seorang pendeta, ketika saya memberi pelajaran Alkitab kepada orang yang tidak perca-

Page 214: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

214

ya, dan dalam pertemuan-pertemuan penginjilan ketika saya berkhotbah, saya selalu membuktikan setiap pernyataan dari Alkitab. Ini sejalan dengan Selected Messages, Vol. 3, hlm. 29: Dalam pekerjaan kepada orang banyak, ja-nganlah menonjolkan, dan mengutip apa yang te-lah ditulis oleh Saudari White, sebagai otoritas un-tuk mempertahankan pendirian anda. Hal ini tidak akan meningkatakan iman dalam kesaksian-kesak-sian tersebut. Bawalah bukti-bukti anda, jelas dan tegas, dari Firman Tuhan. Perkataan “Demikianlah Firman Tuhan” adalah kesaksian terkuat yang da-pat anda sampaikan kepada orang banyak. Kita dapat juga menyebutkan bahwa ketika berbicara di hadapan “orang-orang Kristen di dunia [atau di hadapan kelompok lain tentang masalah itu], pendeta tidak boleh menyampaikan khotbah-khot-bah yang berisikan cerita-cerita atau anekdot-anekdot, atau injil menurut Majalah Time, dll, ha-nya untuk menghibur mereka. Ellen White menyata-kan, “Biarlah orang-orang yang hanya pernah men-dengar tradisi dan teori dan maksim manusia” mendengar “perkataan-perkataan dari Alkitab dan Alkitab semata!” —Christ’s Object Lessons, hlm. 40. Kita menyimpulkan bahwa untuk alasan-alasan yang amat baik adalah tidak tepat menggunakan tulis-an-tulisan Ellen White dalam pertemuan-pertemuan umum, seperti kampanye penginjilan atau ketika mem-beri pelajaran Alkitab kepada seseorang, atau bahkan

Page 215: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

215

ketika berdiskusi dengan orang tidak percaya atau anggota gereja-gereja duniawi. Setelah kita mengetahui bahwa jika tidak tepat menggunakan Roh Nubuat, marilah kita mencari ja-waban untuk pertanyaan: Kapankah tepat waktu-nya? Kembali ke halaman-halaman Roh Nubuat, kita akan segera mengamati bahwa dalam banyak kesem-patan, Tuhan menginstruksikan kepada Ellen White untuk mengirimkan kesaksian-kesaksian untuk di-bacakan dari mimbar-mimbar kita, bukan hanya di dalam gereja-gereja kita, melainkan juga di dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita. Biarlah saya menyebutkan beberapa contoh. Ketika berbicara di pertemuan perkemahan di Illinois, dari Battle Creek Letters, hlm. 49 (juga dalam Selected Messages, Vol. 1, hlm. 27), saya mengutip: Ketika saya pergi ke Colorado saya sangat ter-beban bagi anda sehingga, dalam kelemahan saya, saya menulis (bulan September 1881) banyak halam-an untuk dibacakan di pertemuan perkemahan an-da. Lemah dan gemetar, saya bangkit pada pukul tiga pagi untuk menulis kepada anda. Tuhan berbicara melalui tanah liat… Tetapi catatan itu sepenuhnya telah dilupa-kan; pertemuan perkemahan telah berlalu, dan tulis-an itu tidak dibacakan hingga ke General Konfe-rens. Dalam biografi Ellen White, Arthur White ber-komentar bahwa kesaksian ini tiba dari Ellen White pa-

Page 216: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

216

da pertengahan pertemuan perkemahan Illinois, dan bahwa tidak ada alasan bagi para pimpinan untuk mengabaikan pembacaannya sebagaimana yang diminta. Maka kita mengetahui bahwa bukan saja di zaman kita bahwa beberapa pimpinan MAHK menghindari, jikalau mungkin, pembacaan kesak-sian Roh Tuhan dari mimbar-mimbar gereja-gereja kita. Ellen White menghadapi masalah yang sama. Tolong perhatikan bahwa ia merasa kebutuhan yang amat mendesak bahwa kesaksian ini harus dibacakan di dalam pertemuan perkemahan terse-but, sehingga, meskipun sakit, ia bangun pada pu-kul 3 pagi untuk menuliskannya. Tetapi, sayang-nya, kesaksian itu tidak dibacakan. Dicatat dalam Manuscript 8, hlm. 250 dan 296, bahwa Ellen White mengirimkan dua manuskrip be-sar untuk dibacakan di pertemuan perkemahan Avondale, Australia. Maka ini bukanlah satu-satu-nya praktek yang dilakukan oleh Ellen White. Selain mengirimkan kesaksian-kesaksian kepa-da pertemuan-pertemuan perkemahan, Tuhan meme-rintahkan kepadanya untuk mengirimkan kesaksi-an-kesaksian yang dikirimkannya ke gereja-gereja untuk dibacakan kepada jemaat. Dua kesaksian se-perti ini dikirimkan ke gereja Battle Creek, Michigan, yang disimpan bagi kita saat ini dalam Testimonies, Vol. 5, hlm. 45-84. meskipun Tuhan memerintahkan kepadanya untuk mengirimkan kesaksian-kesak-sian ini, sekali lagi ia mendapat masalah. Permin-

Page 217: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

217

taannya diabaikan selama berminggu-minggu, sa-ya mengutip dari Testimonies, Vol. 5, hlm. 62: Saudara-saudari di Battle Creek: Saya mengerti bahwa kesaksian yang saya kirimkan kepada Saudara____, dengan permintaan untuk diba-cakan kepada gereja, telah ditahan dari anda selama berminggu-minggu, setelah diterimanya. Sebelum mengirimkan kesaksian tersebut pikiran saya begitu dikesankan oleh Roh Tuhan sehingga saya tidak bisa beristirahat baik siang maupun malam sampai saya menuliskannya kepada anda. Sekali lagi ia merasakan kebutuhan yang amat mendesak untuk menyampaikan kesaksian ini kepada gereja sehingga ia tidak dapat beristi-rahat siang dan malam. Tetapi sayang! Meskipun perasaan kemendesakannya, kesaksian pertama-nya telah ditahan selama berminggu-minggu. Ke-saksian tersebut berisikan antara lain nasehat be-rikut yang terdapat dalam Testimonies, Vol. 5, hlm. 61. Ia menunjukkan di sini bahwa ada masalah di dalam gereja. Saya kutip: Banyak dari pendeta-pendeta muda kita, dan beberapa telah memiliki pengalaman yang matang, mengabaikan firman Tuhan, dan juga meremehkan kesaksian-kesaksian dari RohNya. [Dan saya me-nambahkan, kita tentu dapat melihatnya hari ini.] Me-reka tidak mengetahui apa isi kesaksian-kesaksian ini, dan tidak ingin mengetahuinya, mereka tidak ingin menemukan dan memperbaiki kekurangan dalam tabiat mereka.

Page 218: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

218

Kesaksian berikut ini dikirimkannya ke Battle Creek untuk dibacakan kepada gereja, yang berisikan berbagai nasehat. Beban utamanya adalah untuk memanggil mereka kepada pertobatan. Ia menga-takan kepada mereka bahwa mereka telah mati se-cara rohani, perlu menyalib diri mereka sendiri, menyesal dan bertobat. Bahwa gereja telah rusak. Berbicara langsung kepada mereka, ia melanjut-kan, “Dosa-dosa anda telah memisahkan anda dari Tuhan.” Anda harus meninggalkan setiap dosa yang mengepung.” Kemudian ia memperingatkan: “Jikalau anda terus dalam keadaan rohani anda saat ini, tidak ada yang dapat dinubuatkan terha-dap anda kecuali kejahatan.” Kesaksian-kesaksian Ellen White ini menja-wab pertanyaan kita, apakah pantas menggunakan Roh Nubuat di mimbar-mimbar kita? Jikalau Tuhan mengatakan bahwa kesaksi-an-kesaksian Roh Nubuat yang menegur dosa, dll., harus dibacakan dari mimbar-mimbar gereja kita pada zamannya—tentulah ini juga tepat di zaman kita! Mengapa menjadi tidak tepat membaca nase-hat dari Tuhan di dalam gereja-gereja kita dan di dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita—SEKARANG—ketika tidak diragukan lagi nasehat ini lebih mendesak kebutuhannya dibandingkan dengan di tahun 1880an? Kita menyimpulkan bahwa adalah tepat untuk menggunakan tulisan-tulisan Alkitab dan Roh Nu-buat bersama-sama di dalam gereja, yaitu:

Page 219: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

219

1) dalam Sekolah Sabat 2) dalam Jam-jam Khotbat 3) dalam kelompok-kelompok doa Saya mengutip: “Kebenaran-kebenaran tam-bahan tidak diterbitkan; tetapi Tuhan melalui Kesaksi-an-kesaksian itu menyederhanakan kebenaran-kebe-naran yang agung yang telah diberikan, dan dengan cara yang dipilihNya membawa kebenaran-kebenaran tersebut ke hadapan umat, untuk membangunkan, dan mengesankan pikiran, sehingga tidak ada lagi orang membuat-buat alasan.” (Testimonies, Vol. 5, hlm. 665) Maka marilah kita tidak menjadi takut untuk berdiri di belakang mimbar dan membaca dari Roh Nubuat. Siapakah yang mengetahui cara yang le-bih baik untuk memberi nasehat daripada Tuhan? Sekarang kita melanjutkan dari ilustrasi di dalam Israel modern kepada ilustrasi yang serupa dari Israel za-man dahulu. Namun, untuk ilustrasi ini, kita tidak akan menganggap Yeremia sebagai nabi zaman dahulu, melainkan nabi yang hidup di zaman modern—yang sesungguhnya demikian ketika catatan yang begitu hidup ini dituliskan dalam Yeremia 36:1-8, 18-23: Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yo-yakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai

Page 220: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

220

waktu ini. Mungkin apabila kaum Yehuda mendengar tentang segala malapetaka yang Aku rancangkan hen-dak mendatangkannya kepada mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sehingga Aku mengampuni kesalahan dan dosa mereka." Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulung-an itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya. Pada suatu kali Yeremia memberi perintah ke-pada Barukh: "Aku ini berhalangan, tidak dapat pergi ke rumah TUHAN. Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi membacakan perkataan-perkataan TUHAN kepada orang banyak di rumah TUHAN dari gulungan yang kautuliskan langsung dari mulutku itu; kepada segenap orang Yehuda yang datang dari kota-kotanya haruslah kaubacakannya juga. Mungkin permohonan mereka sampai di hadapan TUHAN dan mereka ma-sing-masing bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sebab besar murka dan kehangatan amarah yang diancamkan TUHAN kepada bangsa ini." Lalu Barukh bin Neria melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepadanya oleh nabi Yeremia un-tuk membacakan perkataan-perkataan TUHAN dari kitab itu di rumah TUHAN. – Selanjutnya dari ayat 18: Jawab Barukh kepada mereka: "Segala perkataan ini langsung dari mulut Yeremia kepadaku, dan aku me-nuliskannya dengan tinta dalam kitab." Lalu berkatalah para pemuka itu kepada Barukh: "Pergilah, sembunyi-

Page 221: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

221

kanlah dirimu bersama Yeremia! Janganlah ada orang yang mengetahui di mana tempatmu!" Kemudian per-gilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Eli-sama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja. Raja menyuruh Yehudi mengambil gu-lungan itu, lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya kepada raja dan semua pemuka yang berdiri dekat raja. Waktu itu ada-lah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api me-nyala di perapian. Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke da-lam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu. Ayat-ayat ini mengilustrasikan dua perkara: bahwa Tuhan memerintahkan seorang nabi untuk menulis sebuah pesan, dengan permintaan bahwa pesan itu harus dibacakan di gereja dalam pende-ngaran jemaat (dalam hal ini gereja adalah bait suci). Ayat ini juga menyatakan sikap pemimpin ini ketika ia menolak kesaksian Tuhan yang telah dikirimkan untuk membangunkan dirinya dan umatnya kepa-da pertobatan sehingga mereka dapat menerima pengampunan dan keselamatan. Dalam kemarah-an, raja itu membakar kesaksian Yeremia di dalam api! Ada sebuah pernyataan yang sangat mengejut-kan tentang pendeta-pendeta gereja kita yang telah di-

Page 222: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

222

kirimkan oleh Tuhan kepada kita saat ini—kepada Is-rael modern. Ini ditemukan dalam Testimonies to Mi-nisters, hlm. 409, 410. Marilah kita tidak meremeh-kan bahwa ada saat-saat ketika kesesatan begitu besar sehingga pengumuman yang begitu mengejut-kan seperti ini diperlukan. Saya kutip: Pendeta-pendeta yang tidak dikuduskan se-dang menempatkan diri mereka melawan Tuhan. Mereka memuji Kristus dan allah dari dunia ini da-lam satu nafas yang sama... Jikalau dosa penipuan dan kesaksian palsu dipertunjukkan oleh satu ge-reja yang telah memiliki terang yang besar, bukti yang besar, maka gereja itu akan membuang pe-kabaran yang telah dikirimkan oleh Tuhan, dan menerima pernyataan-pernyataan yang paling ti-dak masuk akal, dan anggapan-anggapan yang sa-lah dan teori-teori yang salah. Setan tertawa atas kebodohan mereka, karena ini mengetahui kebe-naran itu. Banyak yang akan berdiri di mimbar-mimbar kita dengan obor nubuatan palsu di tangan mere-ka, yang dinyalakan dari obor neraka Setan. Jika keraguan dan ketidakpercayaan telah dipelihara, [kemudian perhatikan akan yang akan terjadi:] pen-deta-pendeta yang setia akan dipindahkan dari je-maat yang merasa mengetahui begitu banyak… Dalam Testimonies, Vol. 5, hlm. 77, kita mem-baca satu bagian yang melanjutkan topik yang sama: Siapakah yang mengetahui apakah Tuhan akan menyerahkan anda kepada penipuan yang

Page 223: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

223

anda senangi? Siapakah yang mengetahui bahwa pengkhotbah-pengkhotbah yang setia, teguh dan sejati adalah orang yang terakhir yang akan mena-warkan injil kedamaian kepada gereja-gereja kita yang tidak tahu berterima kasih? Bisa terjadi bah-wa para pemusnah sedang mendapatkan pelatihan di bawan tangan Setan dan hanya menunggu ke-pergian beberapa orang pemegang standar, lalu kemudian mengambil alih tempat mereka, dan de-ngan suara nabi palsu, berseru, damai, damai, se-mentara Tuhan tidak berbicara tentang kedamaian. Saya jarang menangis, namun sekarang mata saya penuh air mata; air mata itu berjatuhan ke atas kertas ketika saya menulis. Bisa terjadi bahwa tidak lama lagi segala nubuatan di antara kita akan berakhir, dan suara yang selama ini telah membangunkan orang-orang mungkin tidak akan lagi mengganggu ketenangan tidur tubuh daging mereka. Betapa sebuah gambaran! Bukankah prediksi-prediksi ini sedang digenapi sekarang? Jikalau Ellen White ditunjukkan dalam khayal beberapa dari gereja-gereja MAHK yang baru yang “ditanam” oleh Divisi Amerika Utara—SEKARANG—bagaimanakah ia akan bisa berhenti menangis? Ba-gaimanakah ia menahan air mata untuk tidak menu-tupi matanya? Banyak dari gereja-gereja baru ini adalah gereja-gereja perayaan yang khas. Pimpin-an-pimpinan gereja mungkin menyangkal kenyata-an ini, namun mereka telah menunjukkan semua ciri dari kesesatan itu. Kebisingan yang mereka

Page 224: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

224

buat dengan “musik” dan teriakan dan tarian ten-tulah akan membuat Yesus Sendiri menangis! Tidak ada keraguan tentang perihal itu; me-lalui hambaNya, Tuhan telah menubuatkan bahwa pengaruh setan seperti ini akan dibawa masuk ke tengah-tengah kita “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan.” Perhatikan nubuatan yang menye-dihkan berikut ini dari Selected Messages, Vol. 2, hlm. 36: Segala hal yang kasar akan dinyatakan. A-kan ada teriakan, dengan drum, musik dan tari-tari-an, akal sehat makhluk yang rasional akan menjadi begitu bingung sehingga mereka tidak dapat diper-cayakan untuk membuat keputusan-keputusan yang benar. Dan ini mereka sebut dengan gerakan Roh Kudus! [Anda paham bukan?] Roh Kudus tidak pernah menyatakan dirinya melalui metode-metode seperti itu, dalam kega-duhan bunyi-bunyian. Ini adalah temuan Setan un-tuk menutupi metode-metode yang sesungguhnya untuk menjadikan kebenaran yang murni, tulus, mengangkat, memampukan dan menguduskan itu menjadi tidak berpengaruh pada zaman ini. Lebih baik tidak pernah memiliki perbaktian kepada Tu-han yang dipadukan dengan musik daripada menggunakan alat musik untuk melakukan peker-jaan yang pada bulan Januari yang lalu dinyatakan kepada saya akan dibawa ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita. Kebenaran untuk ma-sa kini tidak memerlukan hal ini dalam pekerjaan

Page 225: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

225

mempertobatkan jiwa-jiwa. Kegaduhan bunyi-bunyian mengejutkan akal sehat dan menyesat-kan, yang jikalau dilakukan dengan benar dapat menjadi suatu berkat. Kuasa-kuasa agen-agen se-tan bergabung dengan keributan dan kegaduhan, untuk mengadakan karnaval, dan ini diistilahkan dengan pekerjaan Roh Kudus. Berbicara tentang gereja-gereja perayaan saat ini, bukan hanya “kegaduhan bunyi-bunyian” yang me-reka sebut dengan “musik” itu adalah sebuah keja-hatan, melainkan juga skit (drama pendek) dan dra-ma yang tidak masuk akal yang menjadi bagian da-ri apa yang mereka sebut pelayanan “perbaktian.” Segala macam drama seperti itu dengan jelas diku-tuk dalam firman Tuhan! Tuhan telah menasehat-kan: “Jangalah ada sesuatu yang berwatak teatri-kal diperkenalkan.” (Review & Herald, 14 Februari 1907). Jikalau kita telah membaca peringatan yang mengejutkan itu secara pribadi, dan juga membacakan kepada orang-orang dari mimbar-mimbar gereja-gere-ja kita dan pada pertemuan-pertemuan perkemahan kita, kita akan diselamatkan dari keterlibatan de-ngan kesesatan yang mengerikan ini! Melalui kela-laian kita, bukankah kita, sebagaimana raja Israel, membakar tulisan-tulisan yang dikirimkan oleh Tuhan ke dalam api? Sementara kita memiliki gereja-gereja peraya-an di tengah-tengah kita selama beberapa dekade de-ngan “menanam” gereja-gereja demikian, tampaknya

Page 226: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

226

para pemimpin sekarang sedang mengusahakan secara lebih keras daripada sebelumnya untuk mempromosikan jenis perbaktian ini. Dalam sebuah majalah gereja resmi, North Pa-cific Union Gleaner, Agustus 1999, kita menemukan iklan berikut di OASIS CHRISTIAN CENTER di Van-couver, Washington. Saya mengutip: “Sebuah tem-pat yang menyegarkan bagi orang-orang yang telah berhenti ke gereja, namun tidak putus dengan Tuhan. Acara Anak-anak yang menyenangkan’ Skit-skit Dra-ma; Band No-Jive, dll. Bukan gereja yang biasa. Co-balah.” Oasis Christian Center yang diiklankan ini ada-lah salah satu dari gereja-gereja perayaan yang “ditanam” oleh MAHK. Dari Selected Messages, kita baru saja mem-baca bahwa praktek-praktek seperti itu adalah te-muan Setan, dan bahwa kuasa-kuasa agen-agen setan bergabung dengan keributan dan kegaduhan untuk mengadakan karnaval.” Sulit untuk menyadari bahwa kita sedang me-maafkan dan melaksanakan “karnaval Advent” di dalam gereja! Mungkinkah ini pekerjaan dari “para pemusnah” yang telah dilatih “di bawah tangan Setan?” Dalam hubungan ini marilah kita melihat Tes-timonies to Ministers, hlm. 109, 110, dan membaca kembali nubuatan yang amat mengerikan: Banyak yang akan berdiri di MIMBAR-MIM-BAR kita dengan obor nubuatan palsu di tangan mereka, yang dinyalakan dari obor neraka Setan.

Page 227: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

227

Satu kutipan lagi dari kesaksian yang dikirimkan untuk dibacakan di Gereja Battle Creek yang tentu sa-ja berlaku bagi kita saat ini—kepada para pemimpin Gereja Tuhan yang Sisa: Ada orang-orang di antara kita yang dalam kedudukan dengan tanggung jawab yang menga-takan bahwa pendapat-pendapat dari beberapa fil-suf yang angkuh, katanya, lebih dapat dipercaya daripada kebenaran di dalam Alkitab, atau kesak-sian-kesaksian Roh Kudus.—Testimonies, Vol. 5, hlm. 79. Sekarang saya akan mengajukan kepada anda sebuah pertanyaan yang mengusik pikiran, dan bagi beberapa orang mungkin mengganggu: Yang mana-kah yang akan anda pilih untuk didengarkan dari mimbar gereja—suara-suara dari “Banyak orang yang akan berdiri di mimbar-mimbar kita,” yang mengajarkan ajaran-ajaran iblis dan mengadakan pelayanan yang rohnya “dinyalakan dari obor ne-raka Setan?” Ataukah anda akan memilih untuk men-dengar suara-suara pendeta yang setia yang berdi-ri di belakang “mimbar” mengajarkan kebenaran-kebenaran Alkitab, dan ketika, tepat saatnya, me-ngutip dari Kesaksian-kesaksian yang diilhamkan oleh Roh Kudus Tuhan? Pikirkanlah… Tuhan mengumumkan kemalangan kepada GEMBALA-GEMBALA PALSU!: “Malanglah pendeta-pendeta yang meng-hancurkan dan mencerai-beraikan domba-domba di padang rumputku!”

Page 228: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

228

"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terse-rak!" -- demikianlah firman TUHAN. Sebab itu begini-lah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gemba-la yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan ter-cerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ke-tahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu per-buatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah fir-man TUHAN.” (Yeremia 23:1-2). Kemudian lagi dalam Yehezkiel 34:18, 19: Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu meng-habiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pula-kah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu ka-mu keruhkan dengan kakimu? Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang su-dah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu? Maka Tuhan akan menimpakan kemalangan kepada PENDETA-PENDETA PALSU! Di masa-masa seperti ini, apakah kewajiban dari pendeta-pendeta Tuhan yang setia? Yesaya ber-seru: “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-ta-han! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran me-reka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa me-reka!” (Yesaya 58:1).

Page 229: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

229

Dalam Testimonies, Vol. 1, hlm. 321, hamba Tuhan menasehatkan: Di saat yang mengerikan ini, sesaat sebelum Kristus datang untuk kedua kalinya, para peng-khotbah Tuhan yang setia harus menyampaikan kesaksian yang lebih menohok daripada yang di-sampaikan oleh Yohanes Pembaptis. Sebuah pe-kerjaan yang penting dan penuh tanggung jawab ada di hadapan mereka dan orang-orang yang ber-bicara tentang hal-hal yang baik-baik, Tuhan tidak akan mengakui mereka sebagai gembala-gembala-Nya. Kemalangan yang mengerikan akan turun ke atas mereka. Maka kepada jemaat dan orang-orang awam di Israel modern, saya mengutip dari Testimonies to Mi-nisters, hlm. 10: Janganlah ada jiwa yang mengeluhkan ham-ba-hamba Tuhan yang telah datang kepada mereka membawa pekabaran dari surga. Janganlah lagi mencari-cari kesalahan-kesalahan mereka dan ber-kata, “Mereka terlalu positif; mereka berbicara ter-lalu keras.” Mereka mungkin berbicara keras; teta-pi bukankah itu diperlukan? Tuhan akan menjadi-kan telinga-telinga pendengarnya merah jikalau mereka tidak memperhatikan suara Tuhan atau amaranNya. Ia akan menuntut mereka yang meno-lak firman Tuhan. Sementara kita menghadapi krisis terakhir, kita membaca dari Selected Messages, Vol. 3, hlm. 83, 84:

Page 230: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

230

Manusia mengusahakan rencana demi ren-cana, dan musuh akan berusaha membujuk jiwa-jiwa menjauh dari kebenaran, namun orang-orang yang percaya bahwa Tuhan telah berbicara melalui Saudari White dan telah memberikan kepadanya sebuah pekabaran, akan selamat dari banyak peni-puan yang akan datang di hari-hari terakhir. Betapa menyedihkan bahwa Ellen White harus menuliskan surat berikut ini, yang dituliskan kepada orang-orang yang hendak mengurangi tulisan-tulisan-nya yang dikarang oleh Roh Kudus! Saya telah mencoba melakukan kewajiban saya kepada anda dan kepada Tuhan Yesus, yang saya layani dan yang pekerjaanNya saya cintai. Kesaksian-kesaksian yang telah saya sampaikan kepada anda dalam kebenaran telah ditunjukkan kepada saya oleh Tuhan. Saya sedih karena anda telah menolak terang yang diberikan… Apakah an-da mengkhianati Tuhanmu, karena, dalam belas kasihanNya yang besar, Ia telah menunjukkan ke-padamu di mana kedudukan anda secara rohani? Ia mengetahui setiap maksud hati. Tidak ada yang tersembunyi dari Tuhan. Bukanlah saya yang anda khianati, bukanlah saya yang anda lawan dengan begitu sengit. Adalah Tuhan, yang telah memberi-kan kepada saya pekabaran ini untuk disampaikan kepada anda.—Manuscript Releases, Vol. 5, hlm. 139.

Page 231: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

231

Di tahun yang sama, 1903, Ellen White menulis kepada orang-orang yang tidak lagi mau percaya ke-pada Kesaksian-kesaksian: Satu hal yang pasti: Orang-orang MAHK yang berdiri di bawah panji-panji Setan pertama-tama akan meninggalkan iman mereka kepada pe-ringatan-peringatan dan teguran-teguran yang ter-dapat dalam Kesaksian-kesaksian Roh Tuhan.—Selected Messages, Vol. 3, hlm. 84. Sebagai gantinya mengabaikan Alkitab dan Ke-saksian-kesaksian, marilah kita bertanya dengan se-mangat: "Adakah datang firman dari TUHAN?" (Yere-mia 37:17). Perkataan-perkataan dari Tuhan berikut ini ter-dapat dalam Yehezkiel 33:11 dan Yeremia 22:29: Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak ber-kenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapa-kah kamu akan mati, hai kaum Israel? (Yehezkiel 33:11). Hai negeri, negeri, negeri! Dengarlah firman TUHAN! (Yeremia 22:29). Marilah kita berdoa: Bapa yang penuh kasih, ampunilah umatMu yang telah mengundang kuasa Setan untuk masuk ke dalam gereja kami melalui perayaan, dan apa yang disebut musik rock Kristen dan drama, dengan

Page 232: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

232

penggunaan drum dan bahkan tarian. Bukalah ma-ta para pemimpin kami yang memutuskan untuk memaksakan temuan iblis mereka ke atas umatMu yang berharga ini! Tolonglah orang-orang yang se-tia ketika mereka bergumul akan roh penghormat-an yang kudus, sehingga semua orang akan mera-sakan kehadiranMu yang kudus ketika kami ber-bakti. Berilah kami, O Tuhan, suatu pelayanan yang akan mengkhotbahkan pekabaran-pekabaran akhir zaman dari firmanMu, Alkitab, dan Roh Nubu-at. Bangunkanlah para pendeta kami untuk mem-berikan kami khotbah-khotbah yang akan mem-bantu kami mempersiapkan diri dan siap mengha-dapi krisis yang akan datang! Kami memohon semua ini di dalam nama Yesus. AMIN.

LAMPIRAN 2 DEFINISI-DEFINISI

(Catatan penerjemah: tidak terdapat teks dalam nas-kah asli.)

Page 233: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

233

LAMPIRAN 3 “ANCAMAN DARI FILM KEAGAMAAN”

(Kutipan-kutipan dari buku A.W. Tozer) Sejak usia 20 tahun hingga kematiannya 41 tahun ke-mudian, A.W. Tozer adalah seorang penulis yang pro-duktif dan seorang pendeta yang setia dari Gereja-Ge-reja Persekutuan di Nuter Fort dan Morgantown, Virgi-nia Barat; Toledo, Ohio; Indianapolis, Indiana; Chica-go, Illinois; dan Toronto di Kanada. Pemahamannya tentang konsep-konsep rohani telah dikenal luas di ka-langan orang-orang Kristen. Dalam Pengantar kepada bukunya, 52 Favorite Chapters The Best of A. W. Tozer, Warren W. Wiersbe menulis, Apakah yang terdapat dalam tulisan-tulisan A. W. Tozer yang memikat kita dan tidak membiarkan ki-ta pergi? Tozer tidak menikmati keistimewaan bela-jar di sebuah pendidikan universitas ataupun se-minari, atau pendidikan Sekolah Alkitab dalam hal ini, namun ia telah mewariskan kepada kita satu rak buku-buku yang akan digali kekayaan rohaninya hing-ga Tuhan datang. A.W. Tozer menulis dengan keyakinan. Ia tidak tertarik untuk menggelitik telinga orang-orang Kristen Atena yang mencari sesuatu yang baru. Tozer meng-gali kembali sumur-sumur tua dan memanggil kita kembali ke jalan yang lama, dan ia dengan semangat percaya dan mempraktekkan apa yang diajarkannya. Pernah ia mengatakan kepada seorang teman saya, “Saya telah batal mengkhotbahkan diri saya dalam se-

Page 234: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

234

tiap mimbar Konferensi Alkitab di negara ini!” Orang-orang tidak akan bergegas masuk untuk mendengar-kan seorang manusia yang kesaksiannya menjadikan mereka merasa tidak nyaman. Hlm. 8. Gambaran Tozer tentang dirinya sendiri telah menggambarkan sikapnya terhadap perkara-perkara rohani. “Saya kira falsafah saya adalah begini: Segala sesuatu adalah salah hingga Tuhan membenarkannya Ibid., hlm. 7. Kutipan-kutipan dari buku A.W. Tozer, “ANCAMAN DARI FILM KEAGAMAAN” Ketika Tuhan memberikan kepada Musa cetak biru Kemah Suci, Ia sangat berhati-hati menyertakan seti-ap detail; kemudian, agar jangan sampai Musa men-dapatkan pengertian bahwa ia dapat memperbaiki ren-cana mula-mula, Tuhan memperingatkan dia dengan khidmat, “Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepa-damu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu mem-buatnya." (Keluaran 25:9). Tuhanlah, bukan Musa yang menjadi arsiteknya. Memutuskan rencana ter-sebut adalah hak prerogatif Yang Maha Kuasa. Tidak seorangpun yang berani menghalanginya meski sele-bar rambutpun. Gereja Perjanjian Baru juga dibangun sesuai dengan sebuah pola. Bukan hanya ajaran-ajarannya yang berasal dari ilahi, melainkan juga metode-meto-denya. Ajaran-ajaran itu dengan jelas dinyatakan da-

Page 235: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

235

lam begitu banyak kata. Sebagian dari metode-metode tersebut yang diikuti oleh Gereja Perjanjian Baru yang mula-mula telah diberikan atas perintah langsung; yang lain digunakan dengan persetujuan khusus dari Tuhan, karena sebelumnya telah diperintahkan kepa-da para rasul oleh Roh Kudus. Dari rencana Tuhan yang dinyatakanNya kita menjauh menuju kepada kebinasaan kita. Setiap per-pindahan menghasilkan dua akibat: akibat segera dan akibat dalam waktu lama. Akibat yang segera menyen-tuh pribadi-pribadi dan orang-orang yang dekat de-ngan dia; akibat dalam waktu lama hingga ke masa depan dalam waktu yang tidak diketahui, dan banyak yang memberi pengaruh kejahatan bagi seluruh Ge-reja Tuhan di bumi. Godaan untuk memperkenalkan hal-hal “baru” ke dalam pekerjaan Tuhan selalu terlalu kuat bagi se-seorang untuk dilawan. Gereja telah menderita luka-lu-ka yang tidak terkatakan di tangan-tangan orang yang memiliki niat baik namun salah tuntunan, yang me-rasa bahwa mereka mengetahui bagaimana menja-lankan pekerjaan Tuhan lebih baik daripada Kris-tus dan para rasul melakukannya. Serangkaian mo-bil boks yang padat tidak akan cukup untuk mengusir sebuah truk keagamaan yang telah dibawa ke dalam pelayanan Tuhan dengan harapan untuk memperbaiki pola yang mula-mula. Hal-hal ini, satu per satu atau-pun seluruhnya, telah menjadi penghalang bagi kema-juan Kebenaran, dan telah menghalangi struktur ren-cana ilahi yang oleh para rasul, jikalau mereka datang

Page 236: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

236

ke dunia saat ini, hampir tidak akan mengenali kesa-lahan yang telah menjadi akibatnya. Tuhan kita sementara berada di bumi menyuci-kan Bait Suci, dan penyucian secara berkala telah menjadi penting di Gereja Tuhan sepanjang zaman. Setiap generasi pasti memiliki orang-orang yang amatir dan ambisius yang muncul dengan temuan-temuan yang bersinar yang ia paksakan kepada pa-ra imam di hadapan altar. Bahwa Alkitab tidak membe-narkan keberadaan temuan itu tampaknya tidak me-musingkannya sama sekali. Temuan itu dibawa de-ngan segala cara dan disampaikan dengan nama ke-Ortodoks-an. Segera saja ia masuk di dalam pikiran orang-orang Kristen pada umumnya dengan segala hal yang baik dan kudus. Tentu saja, menyerang te-muan itu adalah dianggap menyerang Kebenaran itu sendiri. Ini adalah teknik lama yang lazim yang sering dan sudah lama dilakukan oleh orang-orang yang se-tia kepada kesalahan sehingga saya keheranan bagai-mana mungkin anak-anak Tuhan dapat dikuasainya [1-3]. Saya percaya bahwa guru-guru agama yang paling bertanggung jawab akan setuju dengan pan-dangan bahwa segala usaha untuk mengajarkan ke-benaran rohani melalui hiburan adalah sia-sia dan sangat berbahaya bagi jiwa. Namun hiburan adalah menguntungkan, dan pertimbangan ekonomi selalu berkuasa dalam memutuskan apa yang boleh dan ti-dak boleh ditawarkan kepada umum—bahkan di da-lam gereja.

Page 237: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

237

Pengalaman rohani yang mendalam hanya berasal dari banyak belajar, berdoa dengan tulus dan merenungkan secara mendalam. Adalah benar bahwa manusia hanya dengan berpikir tidak akan me-nemukan Tuhan; adalah juga benar bahwa manusia ti-dak dapat mengenal Tuhan dengan baik tanpa mela-kukan banyak pemikiran yang khidmat. Film-film ke-agamaan, yang memikat langsung tingkat terendah dalam pikiran kita, hanya dapat menciptakan kebia-saan mental yang buruk yang tidak sesuai dengan jiwa-jiwa untuk dapat menerima kesan-kesan rohani yang sesungguhnya. [10, 11]. Film-film keagamaan adalah sebuah ancaman bagi agama yang sesungguhnya karena ia melibatkan akting, yaitu pelanggaran akan kejujuran. Tidak diragukan lagi, hal yang paling berharga yang dimiliki setiap orang adalah kemanusiaan priba-dinya; yang olehnya ia menjadi dirinya sendiri dan bu-kan orang lain; yang tidak boleh dihilangkan oleh ma-nusia itu sendiri atau dibagikan kepada orang lain. Ma-sing-masing dari kita, betapapun rendahnya tempat kita dalam tataran sosial, adalah satu ciptaan yang khas. Masing-masing adalah seorang manusia baru yang utuh yang memiliki kepribadiannya sendiri yang terpisah, yang menjadikannya selamanya satu individu yang terpisah, yaitu satu makhluk manusia pribadi. Kualitas inilah yang unik yang menyebabkan manusia menikmati setiap imbalan kebajikan dan menjadikan-nya bertanggung jawab atas setiap dosa. Diri pribadi-nyalah, yang bertahan selamanya, dan yang membe-

Page 238: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

238

dakannya dari setiap makhluk ciptaan yang lain yang telah dan selalu akan diciptakan. Karena manusia adalah makhluk yang sedemi-kian, semua guru-guru moral, dan khususnya Kristus dan para rasulnya, menjadikan kejujuran sebagai da-sar bagi kehidupan yang baik. Perkataan ini, sebagai-mana yang digunakan dalam Perjanjian baru, adalah seperti memegang pot yang halus ke arah matahari untuk menguji kemurniannya. Dalam terang sinar ma-tahari, segala bahan yang asing akan segera tampak. Maka ujian kejujuran adalah mendasar dalam tabi-at manusia. Manusia yang jujur adalah seseorang yang di dalam dirinya tidak terdapat sesuatu yang asing; ia adalah satu bagian yang utuh; ia telah memelihara agar kepribadiannya tidak ternoda. Kejujuran bagi setiap orang berarti hidup de-ngan menyatakan tabiatnya yang sesungguhnya. Pertentangan Kristus dengan orang-orang Farisi ber-pusat pada kebiasaan moral mereka yang bermain peran. Orang-orang Farisi terus menerus berpura-pu-ra menjadi apa yang sesungguhnya bukan dirinya. Ia mencoba untuk mengosongkan “ke-aku-annya” sen-diri dan tampak di mata orang lain sebagai orang yang lebih baik. Ia mengenakan watak yang palsu untuk mencapai efek tertentu. Kristus berkata ia adalah se-orang munafik. Bukan sekedar kebetulan asal usul kata “mu-nafik” (hypocrite) berasal dari panggung. Ini berar-ti aktor. Dengan instink ketepatan yang biasanya me-nandai asal usul kata, kata ini telah digunakan untuk

Page 239: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

239

melambangkan seseorang yang melanggar kejujuran-nya dan memainkan satu bagian yang palsu. Seorang aktor adalah seseorang yang mengambil watak orang lain yang bukan dirinya dan memainkannya untuk mencapai efek tertentu. Semakin penuh ia dikuasai oleh kepribadian lain, semakin baik ia se-bagai seorang aktor. Bacon pernah berkata sesuatu bahwa bebera-pa profesi yang berwatak demikian, bahwa semakin trampil seseorang dapat memainkan wataknya, se-makin buruk manusia itu sesungguhnya. Ini secara sempurna menggambarkan profesi akting. Keluar da-ri watak kita sendiri dengan alasan apapun adalah se-lalu berbahaya, dan mungkin berakibat fatal bagi jiwa. Betapapun baiknya maksudnya, seseorang yang me-ngenakan watak yang palsu telah mengkhianati jiwa-nya sendiri dan telah memberi luka yang mendalam kepada sesuatu yang kudus di dalam dirinya. Tidak seorangpun yang pernah hadir di hadap-an Yang Maha Kudus, yang telah merasakan betapa tingginya hak istimewa yang kudus untuk menjadi citraNya, akan mau lagi untuk memainkan suatu pe-ran atau mempermainkan perkara yang paling kudus ini, yaitu hatinya yang paling tulus dan dalam. Ia ke-mudian akan hanya menjadi dirinya sendiri, memeli-hara kejujuran jiwanya sendiri dengan khidmat. Untuk memproduksi sebuah film keagamaan, seseorang harus menyamarkan kepribadiannya sen-diri untuk beberapa waktu, dan memainkan kepribadi-an orang lain. Tindakan-tindakannya harus dianggap

Page 240: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

240

palsu, dan orang-orang yang menontonnya dengan persetujuan berbagi dengan kepalsuan tersebut. Berpura-pura berdoa, menunjukkan kesedihan yang saleh, bermain dalam perbaktian di hadapan kamera untuk mencapai efek tertentu—betapa mengejutkan-nya bagi hati yang khidmat! Bagaimana mungkin orang Kristen yang menyetujui kepura-puraan ini akan pernah memahami nilai kejujuran sebagaima-na diajarkan oleh Tuhan kita? Apakah akhir dari sebu-ah generasi Kristen yang diberi makanan penipuan seperti itu yang menyamar sebagai iman para bapa pendahulu kita? Anjuran bahwa semua ini tentulah baik karena dilakukan demi kemuliaan Tuhan adalah sebuah alas-an pembenaran yang amat lemah yang seharusnya ti-dak membodohi siapapun yang telah mencapai usia mental di atas 6 tahun. Pendapat seperti itu sejajar de-ngan aturan kelayakan yang jahat yang mengatakan bahwa hasilnya adalah yang diperhitungkan, dan yang menguduskan caranya, betapapun jahatnya cara itu, hasilnyalah yang dipertimbangkan. Murid sejarah yang bijaksana akan mengetahui ajaran yang tidak bermoral ini. Gereja yang dituntun oleh Roh Kudus tidak akan melakukan hal ini. [12-15] Sekarang, tentang film keagamaan, di manakah otoritasnya? Penyimpangan yang begitu jauh dari pola lama, di manakah otoritasnya? Memperkenal-kan seni akting kafir kepada Gereja, di manakah otoritasnya? Biarlah para pendukung film mengutip sa-tu ayat saja dari Alkitab, dalam terjemahan apapun,

Page 241: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

241

untuk membenarkan penggunaannya. Mereka tidak akan dapat menemukannya. Yang dapat mereka la-kukan adalah memohon kepada psikologi dunia atau mengulang dengan cerdas bahwa “zaman modern menuntut metode-metode modern.” Namun Alkitab—kutiplah satu ayat saja yang dapat mengesahkan peran dalam film sebagai sarana Roh Kudus. Mere-ka tidak dapat melakukannya. Karena setiap orang Kristen harus mendapat-kan otoritas Alkitab untuk menerima film keagamaan atau menolaknya, dan setiap produser dari film-film seperti itu, ia harus berhadapan dengan wajah-wajah orang-orang yang jujur dan khidmat, harus menun-jukkan dukungan Alkitab atau berhenti saja berusaha melakukan itu. Akan tetapi, kata seseorang, tidak ada yang ti-dak Alkitabiah tentang film keagamaan; ini semata-mata sebuah media baru bagi penyampaian pekabar-an lama, sebagaimana percetakan adalah sebuah me-tode penulisan yang lebih baik dan baru dan radio adalah penguatan bagi ucapan manusia. Kepada perkataan ini, saya menjawab: Film bukanlah pe-modern-an atau perbaikan dari setiap metode yang Alkitabiah; melainkan sebuah media yang sama sekali asing bagi Alkitab dan sama se-kali tidak sah. Ini adalah bermain akting—hanya itu, dan tidak lain. Ini adalah perkenalan ke dalam pe-kerjaan Tuhan sesuatu yang tidak netral, melain-kan buruk secara keseluruhan. Percetakan adalah netral; demikian juga radio; demikian juga kamera.

Page 242: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

242

Alat-alat ini dapat digunakan untuk tujuan baik atau-pun buruk atas kehendak penggunanya. Namun ber-main akting adalah buruk pada dasarnya karena melibatkan permainan emosi yang sesungguhnya tidak dirasakan. Ini membentuk suatu kontradiksi mo-ral yang besar karena menyebut sebuah kebohongan sebagai pelayanan akan kebenaran. [18, 19]. Tuhan telah menentukan empat metode saja untuk memelihara Kebenaran—dan film keagama-an bukan salah satunya. Tanpa mencoba mengatur metode-metode in dalam urutan kepentingannya, me-tode-metode ini termasuk: (1) doa, (2) nyanyian, (3) pengumuman tentang pekabaran melalui perkata-an, dan (4) perbuatan baik. Keempat metode inilah yang diberkati oleh Tuhan. semua metode-metode Al-kitab lainnya adalah bagian dari dan berada di dalam kerangka keempat metode ini. [20]. Film keagamaan adalah tidak selaras deng-an roh Alkitab secara keseluruhan dan berlawanan dengan suasana hati kesalehan yang sejati. Menyelaraskan roh film keagamaan dengan roh Alkitab yang Kudus adalah tidak mungkin. Se-gala perbandingan adalah tidak mungkin dan, jika-laupun tidak terlalu serius, akan menjadi sangat lu-cu. Cobalah membayangkan bagaimana Elia muncul di hadapan Ahab dengan satu rol atau gulungan film! Bayangkan Petrus berdiri di hari Pentakosta dan ber-kata, “Tolong nyalakan lampu.” Ketika Yeremia ragu dalam bernubuat, karena ia bukan seorang pembica-ra yang lancar, Tuhan menjamah mulutnya dan berka-

Page 243: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

243

ta, "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkata-an-Ku ke dalam mulutmu.” Barangkali Yeremia telah melakukannya dengan cukup baik tanpa jamahan ilahi jikalau ia memiliki proyektor 16mm dan satu rol film. Biarlah manusia berani membandingkan per-tunjukan film keagamaannya dengan roh dalam Kitab Kisah Para Rasul. Biarlah ia menemukannya dalam 1 Korintus Pasal 12. Biarlah ia melihatnya di sisi khot-bah Savonarola yang bersemangat, atau hujaman Lu-ther, atau khotbah-khotbah surgawi Wesley, atau him-bauan Edward yang mengerikan. Jikalau ia tidak dapat melihat perbedaannya dalam jenis, maka ia adalah terlalu buta untuk dapat dipercaya dengan kepemim-pinan di dalam Gereja Tuhan yang Hidup. Satu-satu-nya hal yang pantas yang dapat dilakukannya dalam situasi itu adalah bertelut dan berseru seperti Bartime-us yang malang, “"Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Akan tetapi beberapa orang berkata, “Kami ti-dak bermaksud untuk menggantikan metode penyam-paian Injil yang biasa. Kami hanya ingin menambah-kannya.” Dalam hal ini saya menjawab: Jikalau film di-perlukan untuk menambahkan penyampaian yang diu-rapi, ini hanya bisa terjadi jikalau metode yang telah ditentukan oleh Tuhan tidak memadai dan film dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh metode yang ditentukan oleh Tuhan. Apakah perkara itu? Kami dengan terbuka menjamin bahwa film dapat menghasilkan efek yang tidak dapat dihasilkan oleh khotbah (dan yang tidak pernah akan diusahakan da-lam khotbah), namun beranikah kita mengusahakan

Page 244: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

244

efek tersebut dalam terang kehendak Tuhan yang di-nyatakan dan dalam menghadapi penghakiman dan kekekalan yang panjang? [24-26]. Saya menentang film keagamaan karena efek-nya yang berbahaya terhadap setiap orang yang berhubungan dengannya. Pertama, efek jahat terhadap “para aktor” yang memainkan bagian dari berbagai tokoh da-lam pertunjukan; bukan karena ini tidak terduga. Siapakah yang berani, sementara dalam persekutu-an dengan Tuhan, memainkan peran sebagai seo-rang nabi? Siapakah yang berani berpura-pura menjadi seorang rasul, bahkan dalam sebuah per-tunjukan? Di manakah penghormatannya? Di mana-kah rasa takutnya? Di manakah rasa rendah hati-nya? Setiap orang yang mau memainkan suatu bagi-an untuk tujuan apapun, pertama-tama adalah men-dukakan Roh dan mengabaikan suaraNya di dalam hatinya. Dan kemudian segala sesuatu akan tampak baik baginya. “Ia makan dari debu; hatinya yang meni-pu telah menyingkirkannya.” Namun ia tidak dapat menghindarkan diri dari pekerjaan rahasia hukum jiwa. Sesuatu yang tinggi dan mulia akan mati di dalam diri-nya; dan yang terburuk adalah ia tidak pernah curiga terhadap hal ini. Inilah kutukan yang selalu mengikuti pencelakaan diri. Orang-orang Farisi adalah contoh-nya. Mereka adalah orang mati yang berjalan, dan tidak pernah membayangkan betapa sesungguh-nya mereka telah mati.

Page 245: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

245

Kedua, ini menyamakan agama dengan du-nia teater. Beberapa waktu yang lalu saya melihat da-lam sebuah majalah Fundamental sebuah iklan dari sebuah film keagamaan yang akan disambut dalam halaman teater dalam setiap majalah kota. Diilustrasi-kan dengan gambar umpan seks seorang laki-laki dan perempuan muda dalam pelukan yang mesra, dan di-hiasi dengan kata-kata seperti “bertajuk panjang, dra-ma, kesedihan, roman,” ini berasal dari Hollywood dan rumah produksi murahan. Melalui bisnis seperti ini, ki-ta menjual pemisahan Kekristenan kita, dan tidak ada perkara lain selain kesedihan yang dihasilkan darinya, cepat atau lambat. Ketiga, selera drama yang dikembangkan melalui film ini tidak akan terlalu lama memuaskan pikiran orang muda dengan hal-hal rendah yang ditawarkan oleh film keagamaan. Orang muda kita akan menuntut hal-hal yang nyata; dan apakah jawab-an kita ketika mereka bertanya mengapa mereka tidak boleh meniru dari film yang biasa diputar di bioskop? Keempat, generasi yang sedang bertumbuh akan secara alamiah memandang agama sebagai salah satu bentuk hiburan yang lebih rendah. Se-sungguhnya, generasi sekarang ini telah melakukan-nya sampai tingkat yang mengejutkan, dan film injil menguatkan pandangan itu dengan mengacaukan an-tara agama dan kesenangan atas nama ke-ortodoks-an. Tidak diperlukan wawasan yang tinggi untuk dapat melihat bahwa film keagamaan telah menjadi semakin

Page 246: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

246

menggetarkan ketika selera para penontonnya menja-di semakin terangsang. Kelima, film keagamaan adalah sahabat bagi pengkhotbah yang malas. Jikalau mode ini terus ber-lanjut dan menyebar maka tidak akan lama lagi setiap orang yang memiliki kemampuan cukup untuk menga-takan doa yang keras, dan mempunyai cukup mentali-tas untuk tetap fokus di depan sebuah proyektor, akan menjadi seorang nabi Tuhan Yang Maha Tinggi. Ham-ba Tuhan dapat bersantai saja sepanjang minggu dan datang pada hari Minggu tanpa beban. Segala sesua-tu telah dilakukan baginya di studio. Ia hanya perlu memasang layar dan mengecilkan lampu, dan selan-jutnya yang lain berjalan tanpa kerja keras. Di manapun film digunakan, nabi itu digantikan oleh sebuah proyektor. Hal yang dapat dilakukan oleh nabi-nabi yang tergantikan tersebut adalah mengakui bahwa mereka adalah teknisi-teknisi dan bukan juru khotbah. Biarlah mereka mengakui bahwa mereka bu-kan orang yang diurapi dan dikirim oleh Tuhan bagi pekerjaan kudus. Biarlah mereka menolak pengurapan dan membuang kepura-puraan mereka. Membiarkan bahwa mungkin ada beberapa orang yang benar-benar dipanggil dan diberi karunia oleh Tuhan, namun yang telah mengizinkan dirinya di-kuasai oleh hal-hal mainan baru ini, bahayanya adalah besar. Sepanjang mereka dapat mundur dari film, te-kanan kepada juru khotbah akan berkurang. Kebiasa-an dan ritme yang menjadi ciri dari khotbah yang be-sar akan hilang dari pelayanan mereka. Betapapun

Page 247: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

247

besarnya karunia alami mereka, betapapun nyatanya bujukan kuasa mereka, mereka masih tidak akan per-nah dapat bangkit. Sementara rol ini masih di tangan untuk membantu mereka, mereka tidak akan pernah dapat melakukannya. Film akan menentukan nasib mereka menjadi orang biasa. [26-29]. Sebagai kesimpulan: Satu hal yang mungkin mengganggu jiwa-ji-wa yang tulus: mengapa begitu banyak orang baik yang setuju kepada film keagamaan. Daftar orang-orang yang bersemangat tentang film termasuk o-rang-orang yang tidak dapat dianggap orang Kris-ten di perbatasan. Jikalau ini adalah sebuah keja-hatan, mengapa orang-orang itu tidak menghindar-inya? Jawabannya adalah kurangnya kemampuan mengetahui secara rohani. Banyak orang yang berbalik kepada film adalah orang-orang yang, ba-ik melalui ajaran langsung atau melalui pengabai-an, merendahkan pekerjaan Roh Kudus. Mereka te-lah meminta ampun kepada Roh Kudus dan me-ngesampingkan Roh melalui ketidakpercayaan me-reka sehingga mengakibatkan penolakan keluar. Sekarang kita membayar harga dari kebodohan ki-ta. Terang telah pergi dan orang-orang baik dipak-sa untuk tersandung di dalam kegelapan intelek manusia. Film keagamaan pada saat ini mengalami masa kehamilan dan tampaknya segera akan mengerumuni

Page 248: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

248

gereja-gereja seperti sekawanan belalang di atas bu-mi. Gambarannya telah pasti; ini berasal dari bawah, bukan dari atas. Seluruh psikologi modern telah ber-siap bagi invasi serangga ini. kalangan Fundamentalis telah bosan dengan manna dan menginginkan daging merah. Apa yang mereka dapatkan adalah peng-ganti yang menyedihkan bagi kesenangan duniawi yang penuh nafsu dan tanpa larangan ini, namun saya mengira itu dianggap lebih baik daripada ti-dak sama sekali, dan ini menyelamatkan muka de-ngan berpura-pura tampak rohani. Janganlah kita, karena demi perdamaian, te-tap diam saja sementara orang-orang tanpa wawa-san rohani mengatur menu makanan anak-anak Tuhan. Saya mendengar seorang pimpinan dari sebu-ah universitas Kristen berkata beberapa waktu yang lalu bahwa Gereja menderita “epidemi keamatiran.” Komentar ini benar namun menyedihkan, dan film ke-agamaan menampilkan keamatiran yang menggila. Kesatuan di antara orang-orang Kristen adalah se-suatu yang didambakan, namun bukan dengan mengorbankan kebenaran. Adalah baik berada bersama-sama dengan kawanan, namun saya me-nolak untuk pergi dalam kebisuan mengikuti ka-wanan yang sesat menuju tebing yang curam. Jikalau Tuhan telah memberikan hikmat un-tuk melihat kesalahan pertunjukan keagamaan, ki-ta mempunyai kewajiban kepada Gereja untuk me-lawan secara terbuka. Kita tidak boleh mencari perlindungan dalam “kediaman dengan rasa ber-

Page 249: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

249

salah.” Kesalahan tidak diam; ia amat vokal dan agresif luar biasa. Kita tidak akan boleh lebih le-mah dari itu. Namun marilah kita memikirkan: ma-sih ada ribuan orang Kristen yang berduka melihat dunia menguasai. Jikalau kita membuat sebuah garis pemisah dan meminta perhatian terhadap-nya, kita akan kaget betapa banyak orang berada di sisi kita dan membantu kita menjauhi si penyu-sup ke dalam Gereja ini, yaitu Roh Hollywood. [29, 30].

Page 250: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

250

LAMPIRAN 4 THE REVIEW AND HERALD, 4 Januari 1881

Ellen G. White Telah menjadi bahan pembahasan kami untuk meran-cang pendirian sebuah masyarakat sastra yang akan memberi manfaat bagi semua orang yang terlibat di dalamnya—sebuah masyarakat yang seluruh anggota-nya akan merasakan suatu tanggung jawab moral un-tuk menyelenggarakan apa yang seharusnya, dan menghindarkan kejahatan-kejahatan yang menjadikan perkumpulan seperti itu berbahaya bagi prinsip kea-gamaan. Orang-orang yang memiliki pertimbangan dan penilaian yang baik, yang memiliki hubungan yang hidup dengan Surga, yang akan melihat ke-cenderungan-kecenderungan jahat, dan, tidak terti-pu oleh Setan, akan maju ke depan di jalan integri-tas, terus berpegang erat pada panji Kristus—ke-lompok seperti ini perlu mengawasi perkumpulan-per-kumpulan seperti ini. Pengaruh seperti ini akan meng-hasilkan penghormatan, dan menjadikan pertemuan-pertemuan ini suatu berkat daripada kutukan. Jikalau pria dan wanita dewasa bergabung dengan orang-orang muda untuk membentuk dan melaksanakan su-atu masyarakat sastra, perkumpulan ini dapat menjadi berguna dan menarik. Namun ketika pertemuan-perte-muan ini turun menjadi kesempatan untuk bersenang-senang dan keriangan yang hiruk pikuk, maka per-temuan ini bukan sastra ataupun mengangkat. Perte-muan ini merendahkan pikiran dan moral.

Page 251: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

251

Pembacaan Alkitab, penelitian yang kritis tentang topik-topik Alkitab, tulisan-tulisan tentang topik-topik yang akan meningkatkan pikiran dan memberi pengetahuan, pelajaran tentang nubuatan atau pelajaran-pelajaran berharga dari Kristus—ke-semuanya ini memiliki pengaruh untuk memperku-at kuasa mental dan meningkatkan kerohanian. Dan mengapa Alkitab tidak boleh dibawa ke dalam pertemuan-pertemuan seperti itu? Ada pengabaian yang menyedihkan terhadap firman Tuhan, bahkan oleh orang-orang yang dipandang cerdas. “Kitab yang penuh keajaiban! Lilin terang dari Tuhan! Bintang kekekalan! Satu-satunya terang Melaluinya manusia dapat melayari Laut kehidupan, dan tiba di pantai kebahagiaan dengan selamat.” Mengapa buku ini—harta yang amat berharga ini—tidak ditinggikan dan dihargai sebagai seorang sa-habat yang berharga? Ini adalah peta kita untuk mela-lui lautan kehidupan yang penuh badai. Ini adalah bu-ku penuntun kita, yang menunjukkan jalan menuju ista-na kekal, dan tabiat yang harus kita miliki untuk menja-di penghuninya. Tidak ada buku yang pembacaannya akan mengangkat dan menguatkan pikiran ketika kita mempelajari Alkitab. Di sini pikiran akan menemukan tema-tema dari watak yang paling mengangkat untuk memanggil kuasanya. Tidak ada sesuatupun yang memberi kesegaran dalam segala kemampuan kita seperti menghubungkannya dengan kebenaran-kebe-

Page 252: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

252

naran wahyu yang besar. Usaha untuk memahami dan mengukur pemikiran-pemikiran yang besar ini me-lebarkan pikiran. Kita dapat menggali dalam-dalam ke dalam tambang kebenaran, dan mengumpulkan harta yang amat berharga untuk memperkaya jiwa. Di sini ki-ta akan belajar cara untuk hidup yang benar, cara untuk mati yang aman. Pengenalan yang baik akan Alkitab akan mempertajam kuasa-kuasa untuk mengetahui, dan melindungi jiwa terhadap serangan Setan. Alkitab adalah pedang Roh, yang tidak akan gagal untuk menaklukkan musuh. Inilah satu-satunya tuntunan dalam segala perkara iman dan praktek kehidup-an.—Ellen G. White.

Page 253: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

253

LAMPIRAN 5 SURAT 5, 1888

(Kepada Saudara Morse, 26 Desember 1888) (Manuscript Release No. 145, 2MR 235-238)

ADEGAN-ADEGAN YANG DILAKONKAN

Saya telah bangun pada pukul 3 pagi ini untuk menulis beberapa baris kepada anda. Saya senang dengan mercusuarnya, dan adegan-adegan yang telah mem-butuhkan begitu banyak usaha keras yang seharusnya dapat menjadi bagian yang paling mengesankan, na-mun gagal menunjukkan kekuatan dan menonjol di-bandingkan dengan begitu banyak waktu dan tenaga yang digunakan untuk melakukannya. Bagian yang dimainkan oleh anak-anak adalah bagus. Pembacaannya adalah tepat. Kemudian jikalau ada perbincangan yang mantap dan baik tentang keja-dian itu sehubungan dengan anak-anak dan guru-guru dalam sekolah Sabat yang bekerja dengan tulus demi keselamatan jiwa-jiwa anak-anak yang berada di ba-wah tanggung jawab anda, memberikan persembahan yang paling dapat diterima kepada Yesus, yaitu penye-rahan hati mereka sendiri, dan perkataan-perkataan yang menarik, pendek dan benar sesuai dengan ke-mampuan mereka untuk melakukannya, bukankah itu akan sejalan dengan pekerjaan yang telah kita usaha-kan di dalam gereja ini? Setiap coretan sekarang harus serasi dengan satu tujuan besar, mempersiapkan hati, sehingga ma-

Page 254: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

254

sing-masing murid-murid dan guru-guru harus seperti terang yang dinyalakan pada lilin yang akan memberi terang kepada semua orang yang ada di dalam rumah, yang akan membawa gagasan dengan jelas tentang sebuah mercusuar yang menuntun jiwa-jiwa sehingga iman mereka tidak akan hancur berkeping-keping. Da-patkah anda mengatakan kepada saya, apakah kesan yang menonjol dari dua puisi yang disampaikan oleh dua wanita di sana sehubungan dengan pekerjaan ini?” Nyanyiannya adalah sesuai dengan yang kita harapkan dalam setiap pertunjukan teatrikal, dan tidak ada satu katapun yang dapat dibedakan.”Tentulah ka-pal yang terkena topan badai akan hancur dihantam karang, jikalau tidak ada lebih banyak terang yang ber-asal dari mercusuar dibandingkan dengan yang tam-pak dalam perbuatan. Saya harus mengatakan bahwa saya merasa sakit karena perkara-perkara ini, begi-tu tidak sejalan dengan pekerjaan reformasi yang kita telah usahakan untuk dimajukan di dalam ge-reja dan lembaga kita, dan saya tentu akan merasa lebih baik jikalau saja saya tidak hadir di sana. Ini adalah kesempatan yang harus diperoleh bu-kan hanya bagi anak-anak sekolah Sabat, melainkan perkataan yang seharusnya dikatakan sehingga akan memperdalam kesan akan perlunya mencari perkenan Juruselamat itu yang mengasihi mereka dan memberi-kan DiriNya bagi mereka. Seandainya [hanya] lagu-lagu hymn yang berharga yang dinyanyikan, “Pada-Mu Batu Zaman, aku minta lindungan” (‘Rock of ages,

Page 255: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

255

cleft for me, let me hide myself in Thee’), dan “Yesus yang berkasihan, aku lari padaMu, sambil angin keras lawan dan ombak pun memalu” (‘Jesus lover of my soul, let me to Thy bosom fly, while the billows near me roll, while the tempest still is high’). Jiwa-jiwa sia-pakah yang diilhami dengan semangat baru dan segar bagi Tuhan kita dalam nyanyian-nyanyian tersebut yang kebajikannya ada di dalam penampilan penyanyi-penyanyinya?” Sementara usaha-usaha keras dilakukan untuk menyelenggarakan penampilan ini, pertemuan-perte-muan telah dilakukan dengan penuh perhatian, yang seharusnya menarik minat dan yang memanggil keha-diran setiap jiwa agar mereka tidak akan kehilangan sesuatu dari pekabaran yang disampaikan oleh Tuhan kita kepada mereka. Sekarang hari Natal ini telah berlalu dengan be-ban catatannya, dan kita ingin segera mengetahui ha-silnya. Akankah penampilan tersebut menjadikan me-reka yang terlibat di dalamnya menjadi lebih memikir-kan perkara-perkara rohani? Akankah penampilan itu meningkatkan rasa kewajiban kepada Bapa kita di sur-ga yang telah mengirimkan AnakNya ke dalam dunia pada pengorbanan yang tak terhingga untuk menyela-matkan manusia yang telah jatuh dari kehancuran to-tal? Apakah pikiran disadarkan untuk memahami Tu-han karena kasih besarNya bahwa Ia telah mengasihi kita?” Kami berharap, setelah hari Natal berlalu, bah-wa orang-orang yang telah berusaha begitu keras se-

Page 256: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

256

karang akan menyatakan suatu semangat yang pasti dan tulus, usaha-usaha tanpa pamrih demi keselamat-an jiwa-jiwa para guru sekolah Sabat, sehingga pada akhirnya mereka masing-masing akan bekerja keras demi keselamatan jiwa-jiwa di dalam kelas-kelas mere-ka, untuk memberikan anak-anak mereka petunjuk-pe-tunjuk pribadi tentang apa yang harus mereka lakukan agar selamat. Kami berharap bahwa para guru akan menyediakan waktu untuk bekerja dalam kesederha-naan dan dalam ketulusan bagi jiwa-jiwa di bawah pengawasan mereka, dan bahwa para guru akan ber-doa bersama mereka, dan bagi mereka, sehingga me-reka dapat memberikan kepada Yesus persembahan berharga jiwa-jiwa mereka, sehingga mereka menjadi lambang yang sejati bagi mercu suar dalam sinar te-rang yang bersinar dari usaha-usaha keras mereka da-lam nama Yesus, yang seharusnya disampaikan da-lam kasih, mereka sendiri memahami sinar terang un-tuk kemudian membagikan terang ini kepada orang la-in, dan oleh karenanya tidak akan terjadi perasaan pu-as hanya dengan pekerjaan permukaan saja. Tunjukkan saja ketrampilan dan sikap yang mu-lia dalam memenangkan jiwa-jiwa kepada Yesus seba-gaimana yang telah anda tunjukkan dalam usaha ke-ras bagi penampilan yang baru usai ini. Tunjukkan ke-pada mereka dalam usaha-usaha anda, dengan hati dan jiwa yang penuh pertolongan, menjadi Bintang yang bersinar keluar kepada langit yang gelap moral pada saat ini, bahkan Terang kepada dunia. Biarlah te-rangmu bersinar sehingga jiwa-jiwa yang terkena to-

Page 257: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

257

pan badai mungkin akan memandang kepadanya dan menghindarkan dari batu karang yang tersembunyi di bawah permukaan air. Pencobaan-pencobaan tengah menunggu untuk menipu mereka, jiwa-jiwa ditekan oleh perasaan bersalah, siap untuk tenggelam dalam keputusasaan. Bekerjalah untuk menyelamatkan me-reka; tunjukkan mereka kepada Yesus yang begitu mengasihi mereka sehingga Ia memberikan nyawaNya bagi mereka. Terang dunia bersinar ke atas kita sehingga kita dapat menyerap sinar ilahi dan membiarkan terang ini bersinar kepada orang lain dalam perbuatan-perbuat-an baik sehingga banyak jiwa akan dituntun untuk me-muliakan Bapa kita di surga. Ia telah lama menderita, tidak rela bahwa ada yang binasa, namun semuanya harus bertobat, dan adalah menyusahkan hati Yesus bahwa begitu banyak orang yang menolak tawaran be-las kasihan dan kasihNya yang tak terbandingkan. Apakah semua orang yang memainkan suatu peranan menarik dalam acara malam yang lalu akan bekerja dengan giat dan penuh minat untuk menunjuk-kan dirinya berkenan kepada Tuhan dalam melakukan pekerjaan bagi Tuhannya, sehingga mereka dapat me-nunjukkan dirinya sebagai pekerja-pekerja yang cer-das yang tidak perlu merasa malu? Oh, biarlah guru-guru dalam sekolah Sabat diilhami sepenuhnya oleh roh pekabaran pada masa kini, dan membawa peka-baran itu ke dalam pekerjaan mereka. Ada jiwa-jiwa yang harus diselamatkan, dan se-mentara di dalam pekerjaan sekolah Sabat ada ba-

Page 258: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

258

nyak bentuk dan sejumlah besar waktu digunakan un-tuk membaca laporan dan catatan, hanya ada sedikit waktu untuk benar-benar membiarkan terang bersi-nar dalam sinar yang tetap dan jelas dalam petun-juk-petunjuk yang diperlukan untuk menyelamat-kan jiwa anak-anak dan orang muda. Kurangi pida-to-pidato yang rumit, kurangi komentar-komentar yang berkepanjangan, dan sampaikan kebenaran dengan jelas dan langsung, jangan ada perkataan yang disampaikan untuk memamerkan pengetahu-an yang dalam. Bukti terbesar dari pengetahuan yang sesungguhnya bukanlah kata-kata dalam pi-dato, melainkan kesederhanaan yang agung. Se-mua orang yang telah mengambil pengetahuan Ye-sus akan meniru Dia dalam cara tuntunan mereka.

Page 259: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

259

LAMPIRAN 6 MASYARAKAT SASTRA:

PERTUNJUKAN-PERTUNJUKAN TEATER

ELLEN G. WHITE (1MR 244-146)

Tujuan dan sasaran yang mendorong pembentukan masyarakat-masyarakat sastra mungkin baik; namun kecuali hikmat dari Tuhan dan ketergantungan terus menerus kepada Tuhan dipelihara oleh semua orang, ini akan menjadi kegagalan yang pasti untuk memberi pengaruh yang menyelamatkan. Ketika umat Tuhan dengan sukarela bergabung dengan dunia atau memberikan kepada orang-orang yang memiliki hanya sedikit pengalaman keagamaan suatu keunggulan di dalam masyarakat sastra ini, me-reka tidak memiliki pandangan yang tinggi tentang per-kara-perkara kekal. Mereka melangkah ke luar garis dari sejak langkah pertama. Barangkali ada batasan-batasan, aturan-aturan yang telah ditetapkan, namun demikian, unsur-unsur duniawi tetap memimpin. Ma-nusia berada di wilayah musuh, yang dipimpin dan dikuasai oleh kuasanya, akan memiliki pengaruh yang menguasai, kecuali jikalau di sana terdapat kuasa yang tidak terbatas untuk melawan mereka. Setan menggunakan manusia sebagai agen-agennya untuk menyarankan, memimpin, menyodorkan tindak-an berbeda, dan berbagai hal yang menghibur yang tidak memberi kekuatan kepada moral atau mengang-

Page 260: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

260

kat pikiran, namun sepenuhnya duniawi. Segera un-sur keagamaan dihilangkan, dan unsur-unsur bu-kan agama menjadi pemimpin. Pria dan wanita yang tidak akan terperang-kap, yang akan berjalan lurus di jalur integritas, se-tia dan benar kepada Tuhan surgawi yang mereka takuti, kasihi dan muliakan, dapat memperoleh su-atu pengaruh kuasa untuk memegang umat Tuhan. Pengaruh seperti ini akan menghasilkan penghor-matan. Namun kebimbangan antara kewajiban dan dunia memberikan keuntungan bagi dunia dan pasti akan meninggalkan kuasa pembentuknya, se-hingga agama, Tuhan dan surga, hampir tidak akan pernah masuk ke dalam pikirannya. Jikalau orang muda, pria dan wanita dewasa, harus membuat sebuah perkumpulan di mana pemba-caan dan pelajaran Alkitab harus menjadi tema uta-ma, memegang dan mempelajari nubuatan, dan mem-pelajari pelajaran-pelajaran Kristus, akan ada kekuatan di dalam perkumpulan tersebut. Tidak ada buku yang dibacakan yang di dalamnya pikiran menjadi begitu terangkat dan dikuatkan dan diluaskan sebagaimana Alkitab. Dan tidak ada sesuatu yang akan memberi ke-segaran baru ke dalam seluruh kemampuan kita se-perti ketika berhubungan dengan kebenaran yang be-sar tentang Firman Tuhan, yang mempersiapkan pikir-an untuk memahami dan mengukur kebenaran-kebe-naran tersebut. Jikalau pikiran mengambil tingkatan yang rendah, itu biasanya karena pikiran dibiarkan beru-

Page 261: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

261

rusan dengan fakta-fakta biasa dan tidak dipanggil untuk berlatih memahami kebenaran-kebenaran yang mulia dan mengangkat, yang bertahan dalam kekekalan. Perkumpulan-perkumpulan masyarakat sastra dan ruang-ruang kuliah (lyceums) ini secara hampir universal memberi pengaruh yang sepenuhnya bertentangan dengan apa yang dikatakannya, dan mencederai orang muda. Ini tidak boleh terjadi, namun karena unsur-unsur yang tidak kudus yang memimpin, karena keduniawian menginginkan perkara-perkara yang menyenangkan diri mereka sendiri, hati mereka tidak selaras dengan Yesus Kristus; mereka berada dalam kelompok musuh Tuhan, dan mereka tidak akan dipuaskan oleh jenis hiburan yang akan menguatkan dan meneguhkan kerohanian anggota perkumpulan masyarakat tersebut. Perkara-perkara rendah dan murahan dibawa masuk, yang tidak mengangkat atau mengajar, melainkan hanya menghibur. Cara bagaimana perkumpulan ini diselenggara-kan menuntun pikiran menjauh dari perenungan yang serius, menjauh dari Tuhan, menjauh dari surga. Dengan menghadirinya, pemikiran-pemikiran dan pela-yanan-pelayanan rohani menjadi terasa hambar. Ku-rang ada keinginan untuk berdoa terus menerus, untuk agama yang murni dan tidak ternoda. Pemikiran dan percakapan bukan tentang tema-tema yang mengang-kat, namun berkisar tentang topik-topik yang dibawa masuk ke dalam perkumpulan tersebut. Apakah arti-nya sekam bagi gandum? Pemahaman akan pelan-pe-lan menurun menuju dimensi perkara-perkara yang

Page 262: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

262

biasa, hingga kuasa pikiran menjadi menyempit, dan ini menunjukkan apa yang telah menjadi makanannya. Pikiran yang menolak segala hal-hal murah ini, dan berusaha untuk tetap memikirkan kebenaran-ke-benaran yang mengangkat, penuh pertimbangan, mendalam dan luas, akan menguatkan. Pengetahuan tentang Alkitab adalah di atas segala pengetahuan yang memperkuat kecerdasan. Jikalau ruang-ruang kuliah dan masyarakat sastra anda dibuat sebagai se-buah kesempatan untuk membahas Alkitab, itu akan lebih menjadikan masyarakat intelek daripada jikalau perhatian dialihkan kepada pertunjukan-pertunjukan teatrikal. Betapa kebenaran-kebenaran yang agung dan mulia yang harus diperhatikan oleh pikiran dan digali dari Firman Tuhan! Pikiran akan menjadi lebih dalam dan semakin dalam dalam pencarian, menjadi lebih kuat dengan segala usaha untuk me-mahami kebenaran, namun demikian masih ada perkara-perkara yang tidak terbatas di atas sana. Orang-orang yang menjadi anggota kelompok-kelompok masyarakat sastra, yang mengaku menga-sihi dan menghormati hal-hal yang kudus, namun me-ngizinkan pikirannya merosot kepada hal-hal permuka-an, yang tidak nyata, yang sederhana dan murahan, peran-peran fiktif, adalah sedang melakukan pekerjaan iblis sama dengan ketika mereka memandang dan bersatu dengan adegan-adegan ini. Jikalau mata mereka terbuka, mereka akan melihat bahwa Setan adalah pimpinannya, penghasut mereka, melalui agen-agen yang hadir yang mengira diri mereka

Page 263: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

263

sesuatu yang berharga. Namun Tuhan mengu-mumkan bahwa hidup dan tabiat mereka lebih ri-ngan daripada kesia-siaan. Jikalau perkumpulan-per-kumpulan ini harus menjadikan Tuhan dan kebesaran-Nya, belas kasihanNya, pekerjaanNya menjadi watak-nya, kemuliaan dan kuasaNya sebagaimana yang di-nyatakan dalam ilham, pelajaran mereka, mereka akan memperoleh berkat dan kekuatan.—MS 41, 1900, hlm. 10-12. (“Commandment Keeping,” 23 Juli 1900.) Jikalau kita menganggap manfaat-manfaat yang diberikan kepada kita sebagai milik kita, untuk diguna-kan sesuai dengan kesenangan kita, menjadi pamer-an, mencari sensasi, Tuhan Yesus, yaitu Penebus kita, dipermalukan oleh tabiat-tabiat orang-orang yang mengaku para pengikutNya. Apakah Tuhan telah memberikan anda kecer-dasan? Apakah itu digunakan sesuai dengan kecende-runganmu? Dapatkah anda memuliakan Tuhan de-ngan dididik untuk memainkan watak dalam dra-ma, dan untuk menghibur penonton melalui cerita dongeng? Bukankah Tuhan telah memberikan anda kecerdasan untuk digunakan bagi kemuliaan namaNya dalam menyebarkan Injil Kristus? Jikalau anda mengi-nginkan karir publik, ada pekerjaan yang dapat anda lakukan. Bantulah kelompok yang anda tampilkan da-lam drama itu. Kembalilah kepada kenyataan. Berikan simpatimu di mana dibutuhkan dengan sungguh-sung-guh mengangkat orang-orang yang tertunduk. Nafsu penguasaan Setan adalah untuk menyimpangkan orang-orang cerdas dan menyebabkan manusia

Page 264: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

264

merindukan pertunjukan-pertunjukan dan teater. Pengalaman dan tabiat orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan ini akan sesuai dengan makanan yang diberikan kepada pikirannya.

Page 265: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

265

LAMPIRAN 7 ALKITAB DAN DRAMA MODERN

Oleh Leslie Hardinge Sebuah Makalah yang disampaikan kepada Komite

Tuntunan bagi Kegitan dan Drama Kompetitif, Januari 1974

Dalam makalah ini, DRAMA berarti sebuah komposi-si sastra, yang sekarang biasanya ditulis dalam ben-tuk prosa, diatur untuk dilakonkan, dan dibagi atas be-berapa babak yang terdiri atas berbagai adegan. Seo-rang penulis naskah drama berusaha untuk menggam-barkan kehidupan atau watak, atau menceritakan sua-tu kisah melalui tindakan orang-orang yang disebut ak-tor. Drama merekam konflik dan ketegangan dalam ke-hidupan manusia dan mengatur perkara-perkara sede-mikian untuk mencapai suatu klimaks atau titik puncak dalam satu jam atau dua jam yang bisa tragis atau ko-mik atau lucu. Drama dimaksudkan untuk ditampilkan di hadapan penonton sebagai hiburan. Sementara ada drama dalam kehidupan yang nya-a, dalam makalah ini, drama dianggap bersifat fik-si. Drama bersifat fiksi karena penulis naskah drama menggunakan dialog, yang kesemuanya dikarang oleh si penulis sendiri, kecuali jikalau ia mendapatkan ilham ataupun menjadi saksi mata tentang keabsahan fakta-nya. Di samping itu, sementara diambil dari kehidupan nyata, pengaturan adegan-adegan dalam episode di-

Page 266: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

266

tentukan sendiri oleh si penulis naskah yang menem-patkan adegan satu per satu semata-mata untuk men-capai efek tertentu yang ada di dalam pikirannya. Di bagian akhir, drama mencapai penutup, yang bisa me-nyenangkan atau tragis, yang seluruh pemain dan seti-ap episode dan hampir setiap kata telah dimanipulasi oleh si penulis naskah. Ini adalah definisi fiksi. Oleh karenanya drama adalah fiksi. Adalah sangat benar bahwa bahkan setiap hari yang paling menjemukan memiliki sifat dramatis, yaitu saat-saat puncak dan mendebarkan. Karena Alkitab meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, Kitab Suci yang diilhamkan memiliki saat-saat dramatis. Na-mun, tidak ada usaha dramatis terhadap efek da-lam Alkitab. Sangat sedikit ditemukan dialog di dalam kisah kudus ini dan apa yang terdapat di dalamnya ti-dak membangun ketegangan dan penyelesaian dalam bentuk klimaks. Tujuan Alkitab adalah untuk menya-takan kebenaran, dan bukan untuk menghibur me-lalui efek konflik dan pertentangan yang mende-barkan. Drama, sebagaimana yang ditampilkan oleh se-bagian terbesar penulis naskah drama, berisikan potret tentang penyimpangan dan kelemahan manusia. Drama tidak menunjukkan kepada yang benar dan yang salah dalam tindakan, melainkan menampilkan perwatakan yang ditujukan untuk hiburan. Sebagian besar produksi drama menyatakan konflik antar jenis kelamin. Di lain pihak, sebuah drama yang menggam-barkan hubungan monogami yang bahagia dengan

Page 267: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

267

tanpa konflik dan ketegangan tidak akan berhasil pada pertunjukan pertama tanpa siulan keras! Perkawinan yang tenang dan bahagia, dengan anak-anak yang bertumbuh ke arah perkembangan kebajikan Kristiani, bukanlah bahan cerita yang dituntut oleh penonton te-ater. Sebaliknya, perampokan kasih sayang satu pa-sangan secara sembunyi-sembunyi oleh pihak ketiga, konflik dan perselisihan, ketegangan emosi, kematian dan penderitaan perang antara bangsa, antara putih dan merah, antara polisi dan perampok, antara keju-juran dan hukum—kesemuanya ini adalah tema-tema sebagian besar produksi drama. Tujuan drama bu-kanlah untuk menyatakan kebenaran, meskipun “pela-ku yang baik” kadang menang, namun adalah untuk menghibur dan menghasilkan uang. Drama dirancang untuk menggiring penonton kepada hubungan empati dengan si aktor seolah ia mengalami sendiri, yang ber-samanya ia merasakan dan meningkat emosinya. Tu-lisan ilham mengutuk empati dari orang-orang yang “mengambil kesenangan di dalam mereka” dan juga para aktor “yang melakukan hal-hal ini.” Alkitab berisikan kutukan yang jelas kepada penonton yang menikmati penggambaran atau ak-ting tentang dosa. Marilah kita membaca Roma 1:29-32. Ayat-ayat ini menyebutkan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, kedengkian, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasik-an. “Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal,

Page 268: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

268

tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas ka-sihan.” Ayat-ayat ini berisikan sebuah daftar perbuat-an-perbuatan jahat pria dan wanita. Setelah meleng-kapi katalog kejahatan, Rasul Paulus melanjutkan: “Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntut-an hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang mela-kukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.” Bagian yang terakhir adalah amat vital dalam makalah ini. Ba-gi orang Kristen, membaca atau menonton sebuah penggambaran oleh aktor drama yang berisikan hal-hal yang didaftarkan oleh Paulus, dan kemudi-an “menikmati” perilaku ini, baik dalam novel mau-pun drama atau kisah cerita, menjadikan dirinya asesori moral yang menyebabkan murka Tuhan. Surga mengutuk orang-orang yang berlaku demiki-an dalam kehidupan nyata. Surga mengutuk orang-orang yang melakukan dosa-dosa dalam drama atau novel. Surga juga mengutuk para pembaca atau penonton yang menikmati dramatisasi dari adegan-adegan melawan norma-norma kebenaran yang dinyatakan oleh Tuhan. Akibatnya bagi mereka yang terlibat dalam melakukan dan menonton dan ber-bagi seolah merasakan sendiri adalah bahwa “maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas” (Roma 1:28). Dengan kata lain, orang-orang yang memenuhi pikirannya dengan cara me-nguasai sebuah drama untuk melakonkan potensi

Page 269: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

269

dramanya, atau orang-orang yang menonton, mela-lui media atau melalui teater, penggambaran ten-tang dosa dan kelemahan manusia, akhirnya me-ngembangkan “pikiran yang merendahkan.” Kare-na dengan melihat “mereka diubahkan” (2 Korintus 3:18). Ada bacaan Alkitab penting lainnya yang di da-lamnya Roh Kudus telah memberikan kepada orang Kristen tentang kriteria untuk menilai kebenaran atau kesalahan dalam setiap produksi sastra. Menulis kepa-da orang-orang di Filipi, Paulus memberikan 7 (tujuh) petunjuk. Kita harus menerapkan masing-masing da-lam mempertimbangkan drama. Apakah itu “benar”? Bahkan jikalaupun kita menilai bahwa drama berisikan kebenaran, apakah yang dikatakannya “jujur?” Jikalau drama lolos dari dua pintu gerbang ini, apakah itu “murni” Berapa banyak yang disebut drama saat ini adalah “murni”? Bahkan jikalau ia memperoleh nilai “A” dalam tiga kriteria di atas, apakah itu “menyenang-kan”? Perang dan konflik dan dosa adalah jorok. Ke-mudian apakah ia memiliki “catatan bagus”” atau “penuh kebajikan”? atau akhirnya “pantas meneri-ma pujian”? Jikalau drama atau novel atau kisah ceri-ta memberi jawaban “ya” pada ketujuh kriteria di atas, orang-orang Kristen diizinkan. “Pikirkanlah perkara-perkara ini.” Jikalau tidak, maka, jelaslah, ini tidak di-setujui Surga. Marilah kita mempertimbangkan sumber drama sebagaimana yang ada di dunia saat ini. Yesus selalu meminta kita mempertimbangkan asal-usulnya. Ini

Page 270: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

270

membuat perbedaan. Ia bertanya, “Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (Matius 7:16). Kemudian Ia melan-jutkan, “Demikianlah setiap pohon yang baik mengha-silkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.” (Matius 7:17). Maka sumbernya adalah sangat menentukan. Kualitas Kristiani dari kehidupan pribadi para aktor dan aktris dalam bisnis drama, baik di televisi atau film dan juga dalam teater langsung, tidak perlu banyak kita komentari di sini. Dapatkah anda menyebutkan seorang aktor dan aktris yang ter-kenal yang tidak mengalami perceraian di pengadil-an? Sesuatu yang salah secara moral dengan apa yang terjadi sebelum langkah ini diambil, demikian ju-ga setelahnya! Bertahun-tahun yang lalu, memiliki anak di luar perkawinan akan menghancurkan karir si aktris. Sekarang ini malah mendorongnya! Apakah anda akan membeli barang kalengan dari sebuah pe-ngalengan yang menggunakan produk busuk dengan kondisi kotor, tidak sehat, dengan orang-orang sem-brono dan berpenyakit yang menanganinya? Saya kira tidak! Anda akan menjelaskan dengan tepat mengapa tempat seperti itu tidak akan menghasilkan sesuatu makanan yang baik, dan sehat. Dan anda benar. Sum-bernya benar-benar menentukan! Tidak ada drama yang dilakonkan oleh para aktor dan aktris yang berdosa dapat menjadi sesuatu yang baik. Apakah motif para aktor dan aktris dalam pe-nampilan drama? Apakah mereka berusaha menam-

Page 271: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

271

pilkan kepada hadirin tentang kebenaran, kebaikan, perbuatan baik dan pertolongan? Apakah mereka me-nekankan sesuatu yang murni dan benar? Atau apa-kah mereka menyatakan watak manusia dalam segala kejahatan yang jorok dan bodoh? Dan mengapa? Un-tuk menampilkan talenta dan ketrampilan mereka sendiri dan menghasilkan uang, banyak uang! “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” kata Yesus (Matius 7:16). Marilah kita mempertimbangkan lebih lanjut ten-tang sumber drama dari sudut pandang si penulis nas-kah drama. Manusia jenis apakah yang menulis untuk produksi drama? Apakah motif mereka? Apakah tujuan keseluruhan yang mereka miliki dalam penyampaian mereka? Apakah mereka menginginkan untuk menghi-bur? Mendidik? Mengilhami kehidupan yang baik dan kematian yang kudus? Perhatikan baik-baik kehidupan pribadi para penulis drama “besar”, dan anda akan ter-kejut mengakui bahwa mereka tidak tampak memiliki kebajikan dalam terang Alkitab. “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” kata Yesus. Apakah efek langsung dari produksi drama di dalam sekolah-sekolah dan universitas-universitas ki-ta? Segera setelah jurusan “drama” mulai “pen-tas,” keberatan untuk menonton teater langsung runtuh di dalam pikiran banyak orang. Alasan mere-ka bahwa penonton harus berkonsentrasi tentang apa yang bernilai moral dan nada tinggi dan mengabaikan atau tidak memperhatikan bagian yang cabul dan ka-sar dan tidak bermoral. Datanglah beberapa kali me-

Page 272: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

272

ngunjungi teater untuk mengagumi ketrampilan para aktor dan aktris, dan memperhitungkan talenta dan teknik mereka dalam menggambarkan emosi dan menyatakan watak, maka penghalang untuk tidak menonton teater segera menjadi runtuh. Di sekolah dasar, anak-anak mungkin diajarkan untuk menampilkan adegan-adegan yang diambil dari Alkitab. Adegan apakah yang harus dipilih? Pengamat-an menunjukkan bahwa yang dipilih adalah bagian yang menggembirakan. Tetapi Alkitab tidak memberi-kan banyak sentuhan dramatis dan penggambaran yang menggembirakan, maka si guru—penulis naskah drama memperkenalkan temuan khayalan untuk me-nambahkan “drama.” “Penambahan” seperti ini ke-pada Alkitab adalah dilarang oleh Tuhan (Wahyu 22:18). Ini mengakibatkan dua efek yang tajam. Per-tama, ini mengacaukan anak-anak itu sehingga ketika mereka kemudian membaca Alkitab sendiri, ia berta-nya-tanya darimanakah rincian-rincian itu berasal. Ke-dua, norma-norma “kebenaran” dihancurkan tanpa pi-kir. Ia mengira, Lalu apa salahnya? Jikalau kita harus memberi tambahan di sana sini untuk menarik per-hatian, mengapa tidak? Segera ia akan membaca fiksi, baik drama ma-upun novel, dan menikmati setiap adegan yang meng-gembirakan, menegangkan dan menipu. Kisah-kisah Alkitab yang sederhana, tenang, dan hening menjadi menjemukan. Setelah beberapa lama, ia tidak mem-baca Alkitab lagi. Kemudian ia bahkan tidak dapat me-mahaminya, jikalaupun ia membaca. Otaknya telah

Page 273: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

273

menjadi demam, ia harus memperoleh sesuatu yang penuh sensasi, yang menggembirakan! Kemudian, ia bahkan tidak akan puas dengan ketegangan empati dan yang seolah menjadi pengalaman sendiri yang ada dalam novel atau drama, melainkan ia harus men-coba sendiri kegiatan yang digambarkan dalam drama itu. Dahulu, J. Edgar Hoover menulis: “ Orang-orang muda kita telah dibiarkan masuk ke dalam kejahatan; mereka tidak sengaja masuk ke sana. Terlalu sering mereka digiring oleh romantisme murahan dari orang-orang tanpa pikir yang menggambarkan para gerom-bolan penjahat sebagai tokoh yang harus dipuja dan yang menekankan kepada imbalan keuangan dari ke-jahatan sebagaimana digambarkan dalam berita uta-ma, bukannya menunjukkan harga yang harus diba-yarkan dari setiap dolar yang ternoda.” Tuhan menya-takan dalam peringatan, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7). Segala jenis kejahatan dilakonkan di dalam drama saat ini. Melalui cara ini anak-anak diajarkan untuk berbuat dosa. Efek akhir dari drama di TV atau film atau teater menghancurkan moral dan akhirnya menuju kematian kedua. “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” kata Yesus. F.D. Nichol mengutip dalam salah satu editorialnya, dari sebuah artikel da-lam The Saturday Review of Literature yang berjudul “The Kingdom of the Blind” (Kerajaan Orang Buta). Subjudulnya adalah “An Ex-Moving Picture Review-

Page 274: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

274

er Considers His Ex-Job” (Seorang Mantan Peresen-si Film Mempertimbangkan Bekas Pekerjaannya). Ini adalah pandangan mendalam dari sang “ahli” ini. “Sa-ya jengkel dan berpendapat bahwa 90 % dari film yang ditayangkan di Amerika adalah begitu kasar, tanpa otak, dan dungu sehingga tidak masuk akal jikalau menulis tentang film-film tersebut dalam terbitan apapun yang tidak dimaksudkan untuk dibaca sambil makan permen karet” (RH. Vol 123, No. 45). Ini tentu saja berlaku tentang teater langsung dan TV. Dulu sekali, Daniel Defoe menyatakan: “Iblis ti-dak berkaki belah.” Dari sini kita dapat mencatat bah-wa perkara-perkara tidak selalu sebagaimana tampak-nya. Drama mungkin tampak tidak bersalah dan tidak berbahaya, namun dalam kenyataannya efek ini tam-pak. Marilah kita kembali kepada terang Alkitab ten-tang penonton drama modern; termasuk pembacanya. Tuhan mengutuk dia melalui apa yang tersirat dalam perkataan ini: “Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung ha-sil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, su-paya jangan mendengarkan rencana penumpahan da-rah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.” (Yesaya 33:15, 16). Tetapi bagaimanakah dengan orang-orang yang tidak mendisiplinkan dirinya. Mereka

Page 275: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

275

terkutuk. John K. Ryan, menulis dalam Forum bebe-rapa tahun yang lalu, mengatakan perkataan-perkata-an yang amat benar untuk saat ini: “Sadisme, kani-balisme, kebuasan, erotisme kasar, penganiayaan, pembunuhan, penculikan, monster-monster, orang-orang gila, makhluk-makhluk setengah binatang buas, setengah manusia, melodrama kasar; kisah-kisah ke-jahatan dan penjahat; ekploitasi besar-besaran di pu-lau-pulau asing dan tanaman-tanaman aneh, kisah-ki-sah bajak laut… Kekasaran, humor murahan, dan ke-cerdikan murahan. Kisah-kisah sentimental, yang di-rancang untuk tingkatan pikiran tolol yang umum. Ke-bodohan dalam pemikiran dan pengungkapan. Semua-nya ini, hari demi hari, minggu demi minggu, telah menjadi makanan mental anak-anak Amerika, tua dan muda.” (Dikutip dari Signs, 21 Februari 1939. hlm. 5. Perhatikan tanggalnya!). Pernahkah anda memikirkan implikasi dari pe-rintah Tuhan kepada orang Israel? “Maka haruslah ka-mu menghalau semua penduduk negeri itu dari depan-mu dan membinasakan segala batu berukir kepunyaan mereka; juga haruslah kamu membinasakan segala patung tuangan mereka dan memusnahkan segala bu-kit pengorbanan mereka.” (Bilangan 33:52). Segala patung tuangan yang diam, namun melemahkan dan membinasakan moral dari orang-orang Kana-an kuno harus dibinasakan atas perintah Tuhan jikalau orang Israel ingin mencapai ideal Ilahi. Be-tapa banyak tayangan dramatis film, teater dan TV

Page 276: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

276

sekarang ini yang terhitung mengikis moral dan menghancurkan norma-norma Israel modern. Dalam mempelajari drama orang Kristen harus mempertimbangkan jumlah besar waktu yang diha-biskan oleh pelajar untuk mempelajari bagiannya se-hingga watak yang digambarkannya dapat masuk ke dalam “kulit” (meresap). Identifikasi dengan seorang tokoh yang bahkan mungkin bukan orang Kristen ada-lah bersifat menghancurkan tabiat si aktor. Kemudian pertimbangkan waktu yang diperlukan untuk berkoordi-nasi dengan semua aktor dan memproduksi sebuah drama setelah lusinan latihan, dan anda akan mengha-biskan banyak waktu yang jauh tidak seimbang de-ngan keuntungan yang akan diperoleh. Pertimbang-kan juga efeknya kepada para aktor. Kebanggaan yang mereka miliki dalam akting mereka adalah nafas mereka, dan kebutuhan vital ke-aku-an mereka untuk memperoleh tepukan tangan meriah ditujukan kepa-da mereka oleh penonton adalah makanan mereka. Apakah ini baik? Menggambarkan adegan-adegan, menggu-nakan kata-kata, memotret tokoh dalam setiap dra-ma adalah berarti memamerkan sebuah gaya hidup yang asing bagi seorang MAHK sejati. Pada pelajar drama harus memaksa dirinya ke dalam cetakan yang pertimbangan baiknya mengatakan kepadanya bahwa ini bertentangan dengan Alkitab. “Dengan melihat,” de-ngan menjadi seperti tokoh itu, “ia diubahkan ke da-lam” keserupaan dengan tokoh yang digambarkannya.

Page 277: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

277

Jika para pelajar drama mengatakan sesuatu yang tidak diyakininya, dalam bahasa yang tidak dise-tujuinya, dan menyatakan sikap dan perasaan yang asing bagi konsep-konsep dan standar-standar Tuhan-nya, maka motif dan perasaannya tentang yang benar dan salah akan menjadi kacau. Ia pada akhirnya akan menjadi percaya, karena guru sastra dan dramanya mengatakan demikian, bahwa drama adalah satu ben-tuk seni yang menampilkan “budaya” dan mencermin-kan wawasan ke dalam kehidupan yang berguna. Ma-ka, ketika ia mempelajari Alkitab, standar-standarnya kemudian menjadi kacau. Kecenderungan alamiah para pelajar drama adalah untuk meninggikan diri dan memperoleh te-pukan tangan dan ini menyebabkan ia mengambil ba-gian dan masuk sepenuhnya ke dalam apa yang dila-kukannya, dan segera kerohaniannya dan keinginan-nya akan kebenaran-kebenaran yang sederhana dalam Alkitab menjadi berkurang dan perkataan-perkataan Tuhan menjadi tampak bodoh. Dengan amat segera ia akan terdengar mengatakan. “Saya ti-dak melihat ada sesuatu yang salah dalam drama.” Dan apa yang sesungguhnya sedang ia akui adalah bahwa ia sekarang tidak dapat melihat! Ia telah menjadi buta dan memerlukan “salep mata” untuk membuka perspektifnya tentang norma-norma da-lam perkataan Tuhan. Tujuan utama dalam seni pertunjukan adalah kesenangan, dan hiburan, dan akhirnya adalah bahwa kenyataan tentang kehidupan menjadi ka-

Page 278: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

278

bur. Dosa, kebrutalan, dominasi, sesuatu yang ber-lebihan, cinta akan tepukan tangan, penolakan akan norma-norma dalam Filipi 4 dan Roma 1 dan hasil dari mengajarkan drama, dan mengambil ba-gian dalam pertunjukan-pertunjukan fiksi meng-hancurkan kesenangan akan kenikmatan kehidup-an sehari-hari yang tenang dan sukacita sederhana dari perbaktian yang sejati, dan mengacaukan ga-gasan tentang yang benar dan salah sementara merangsang keinginan akan kegembiraan, cinta keduniawian dan kesenangan itu sendiri. Sehubungan dengan pelajar drama dalam te-rang Alkitab, hanya ada satu jawaban. Drama tidak da-pat bertahan hidup dalam pemandangan Terang bagi dunia.

Page 279: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

279

LAMPIRAN 8 Youth Instructor, 9 Oktober 1902

Pendidikan adalah sebuah persiapan bagi kuasa-kuasa fisik, kecerdasan dan rohani bagi penam-pilan terbaiknya dalam segala kewajiban kehidup-an. Kuasa untuk bertahan, dan kekuatan dan kegi-atan otak, dikurangi atau ditambahkan melalui ba-gaimana itu digunakan. Pikiran harus didisiplinkan sehingga segala kuasanya akan berkembang seca-ra simetris.

Banyak orang muda menyukai buku-buku [dan drama]. Mereka ingin membaca [menonton] segala sesuatu yang mereka bisa dapatkan. Biarlah mereka mendengarkan apa yang mereka baca [tonton] dan juga apa yang mereka dengar. Saya telah diperintah-kan bahwa mereka ada dalam bahaya terbesar kare-na menjadi rusak melalui bacaan yang tidak tepat [menonton]. Setan memiliki ribuan cara untuk mere-sahkan pikiran orang muda. Mereka tidak dapat men-jadi aman tanpa perlindungan sesaatpun. Mereka ha-rus menjaga pikiran mereka, sehingga mereka tidak di-pikat oleh godaan-godaan musuh. Setan mengetahui bahwa pikiran sangat dipengaruhi oleh makanan apa yang diberikan kepadanya. Ia berusaha meng-giring orang muda dan orang dewasa untuk mem-baca [menonton] buku-buku cerita, dongeng-do-ngeng dan bacaan-bacaan lainnya [film, film, film]. Para pembaca [penonton] dari bacaan-bacaan [dra-

Page 280: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

280

ma-drama] seperti itu menjadi tidak layak bagi ke-wajiban yang terbentang di hadapan mereka. Mere-ka hidup dalam kehidupan yang tidak nyata, dan ti-dak memiliki keinginan untuk menyelidiki Alkitab, memakan dari manna surgawi. Pikiran yang perlu di-kuatkan menjadi dilemahkan, dan kehilangan kua-sanya untuk mempelajari kebenaran-kebenaran agung yang berhubungan dengan misi dan peker-jaan Kristus,—kebenaran-kebenaran yang akan memberi perlindungan kepada pikiran, membangkitkan imajinasi, dan menyalakan keinginan yang kuat dan tu-lus untuk menang sebagaimana Kristus telah menang.

Jikalau sejumlah besar buku-buku [drama] dila-hap, maka bencana akan mewabah dan akan melaku-kan pekerjaan yang mengerikan di dalam pikiran dan hati. Kisah-kisah cinta, dongeng-dongeng yang menggembirakan dan sembrono, dan bahkan jenis buku-buku [film-film] yang disebut novel-novel [film] keagamaan,--buku-buku [film] yang oleh pe-nulisnya [produsernya] ditempeli sebuah pesan moral,—adalah kutukan bagi pembacanya. Perasa-an-perasaan keagamaan mungkin dijalin di sepan-jang buku cerita [film], namun sebagian besar di dalamnya, Setan mengenakan jubah malaikat, se-makin efektif untuk memikat dan menipu. Tidak ada seorangpun yang begitu teguh dalam prinsip yang benar, tidak ada seorangpun yang begitu aman dari pencobaan, sehingga mereka akan aman dari membaca [menonton] kisah-kisah [film-film] tersebut.

Page 281: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

281

Para pembaca fiksi [penonton drama] adalah memanjakan suatu kejahatan yang menghancur-kan kerohanian, menutupi keindahan halaman-ha-laman yang kudus. Ini menciptakan kegembiraaan yang tidak menyehatkan, membuat demam imaji-nasi, menjadikan pikiran tidak layak bagi keber-manfaatan, menghentikan doa oleh jiwa-jiwa, dan menyebabkannya tidak layak bagi latihan kerohani-an apapun. Tuhan telah menganugerahkan banyak orang muda dengan kemampuan yang unggul; namun terlalu sering mereka telah menyebabkan kuasa-kuasa mereka melemah, kacau dan melemahkan pikiran me-reka, sehingga selama bertahun-tahun mereka tidak bertumbuh dalam kasih karunia atau dalam pengeta-huan tentang alasan-alasan bagi iman kita, karena pi-lihan bacaan mereka yang tidak bijaksana. Orang-orang yang menunggu kedatangan Tuhan yang se-gera, yang menunggu perubahan yang ajaib, yaitu ketika “yang telah binasa menjadi tidak binasa,” seharusnya pada masa belas kasihan ini berdiri di tempat bertindak yang lebih tinggi.

Sahabat-sahabat muda, pertanyakanlah penga-lamanmu tentang pengaruh kisah-kisah [film-film] yang menggembirakan. Dapatkah engkau, setelah memba-ca [menonton]nya, membuka Alkitab dan membaca dengan penuh minat kepada perkataaan-perkataan ke-hidupan? Bukankah engkau akan menemukan bahwa Alkitab tidak menarik? Daya tarik dari kisah cinta [film] ada di dalam pikiran, menghancurkan nada sehatnya, dan menjadikannya tidak mungkin bagi

Page 282: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

282

anda untuk memusatkan perhatian kepada kebe-naran-kebenaran yang penting dan khidmat yang berhubungan dengan kesejahteraan kekalmu.

Watak pengalaman keagamaan seseorang dinyatakan melalui watak buku-buku [film-film] yang dipilih untuk dibaca [ditonton]nya di saat-sa-at senggangnya. Untuk memperoleh kesehatan pi-kiran dan prinsip-prinsip keagamaan yang masuk akal, orang muda harus hidup dalam persekutuan dengan Tuhan melalui firmanNya. Dengan menun-jukkan jalan keselamatan melalui Kristus, Alkitab men-jadi penuntun kita menuju kehidupan yang lebih tinggi dan lebih baik. Alkitab berisikan sejarah dan biografi yang paling menarik dan paling mendidik yang pernah ditulis. Orang-orang yang imajinasinya belum dibe-lokkan karena membaca fiksi akan mendapati bah-wa Alkitab adalah buku yang paling menarik dari segala buku.

Buanglah dengan segala ketetapan hati se-gala bacaan-bacaan sampah (menonton film]. Se-mua ini tidak akan menguatkan kerohanianmu, me-lainkan akan memperkenalkan ke dalam pikiran pe-rasaan-perasaan yang melemahkan imajinasi, me-nyebabkan engkau kurang berpikir tentang Yesus dan kurang memahami pelajaran-pelajaranNya. Bebaskanlah pikiran dari segala sesuatu yang akan menggiringnya ke arah yang salah. Jangan membe-baninya dengan kisah-kisah [film-film] sampah, yang tidak memberikan kekuatan kepada kuasa-kuasa

Page 283: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

283

moral. Pemikiran memiliki watak yang sama de-ngan makanan yang disediakan bagi pikiran.

Alkitab adalah buku dari segala buku. Jikalau engkau mengasihi perkataan Tuhan, mencarinya seti-ap kali engkau mendapatkan kesempatan, engkau akan memiliki harta kekayaannya, dan akan sepenuh-nya dilengkapi dengan segala perbuatan baik, kemudi-an engkau akan menjadi yakin bahwa Yesus memba-wa engkau mendekat kepada DiriNya. Namun mem-baca Alkitab dengan cara seenaknya, tanpa beru-saha memahami pelajaran yang ingin disampaikan Kristus, sehingga engkau akan menurut kepada tuntut-annya, adalah tidak cukup. Ada harta di dalam perka-taan Tuhan yang dapat ditemukan hanya melalui ma-suk ke kedalaman tambang kebenaran.

Pikiran jasmani menolak kebenaran; namun jiwa yang dipertobatkan mengalami perubahan yang ajaib. Buku yang sebelumnya adalah tidak menarik ka-rena menyatakan kebenaran-kebenaran yang menjadi saksi terhadap orang berdosa, sekarang menjadi ma-kanan jiwa, sukacita dan penghiburan dalam kehidup-an. Surya kebenaran memancar dalam halaman-ha-laman kudus itu, dan Roh Kudus berbicara melalui per-kataan-perkataan itu ke dalam jiwa. Bagi orang yang mengasihi Kristus, Alkitab adalah taman Tuhan. Janji-janjinya adalah menyebabkan hati bersyukur sebagaimana harum bunga bagi indra kita.

Biarlah semua orang yang telah mengusaha-kan kecintaan kepada bacaan ringan [menonton film], sekarang memalingkan perhatian mereka ke-

Page 284: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

284

pada perkataan nubuatan yang pasti. Ambilah Alki-tabmu, dan mulailah belajar dengan minat yang se-gar akan catatan-catatan kudus dalam Perjanjian Lama dan Baru. Semakin sering dan rajin engkau mempelajari Alkitab, semakin indah ia akan tam-pak, dan semakin sedikit kesenanganmu akan ba-caan-bacaan ringan [menonton film]. Ikatkanlah buku yang berharga ini ke dalam hatimu. Ia akan menjadi sahabat dan penuntunmu.—Nyonya E. G. White.

Page 285: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

285

LAMPIRAN 9 Standar-standar Moral dan Rohani—No. 5

Peringatan terhadap Gambar Bergerak dan Teater Lainnya Oleh F.M. Wilcox

(Review and Herald, 11 Februari 1926). Melalui segala cara dalam kuasanya, Setan mengu-sahakan untuk mengubah penghuni bumi menjauh dari Tuhan. usahanya berbagai cara, perangkap-pe-rangkapnya berlipat ganda. Perhatiannya bukan pada cara apa yang digunakannya sepanjang ia mencapai tujuan mautnya. Usaha untuk memperoleh keduduk-an tinggi, kecintaan akan kehidupan dan keduduk-an sosial, pikatan emas, pergumulan untuk mem-peroleh kemampuan, ambisi bagi pendidikan, ke-sukaan akan kesenangan,—ini dan banyak sarana lain digunakan oleh si penipu ulung untuk menggi-ring manusia melupakan Tuhan, dan membiarkan waktu dan tenaga mereka menjadi begitu terpikat dan terpikat sehingga pada akhirnya menggiring kepada kehancuran final mereka. Terhadap segala kejahatan besar ini, Pertemu-an pada Musim Gugur yang akhir-akhir ini diseleng-garakan di Des Moines, Iowa, menyuarakan peringat-an pasti kepada saudara-saudara seiman kita. Kepu-tusan berikut ini disetujui tentang gambar bergerak dan hiburan-hiburan komersial:

Page 286: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

286

Mengingat, kebutuhan untuk mengangkat stan-dar terhadap setiap pengaruh yang mengancam kehi-dupan dan kesejahteraan gereja, dan Mempertimbangkan, gambar bergerak atau te-ater lainnya semakin menjadi ancaman bagi moral-itas dan berpengaruh menghancurkan kerohanian, dalam banyak kasus menggiring kepada standar kehidupan yang rendah dan palsu, maka, Diputuskan, bahwa Dewan ini mengumumkan ketidaksetujuannya yang mendalam tentang me-nonton teater gambar bergerak dan tempat-tempat hiburan yang meragukan lainnya, dan mengingat-kan para pekerja, pejabat gereja dan anggota awam, tua dan muda, untuk menjauh dari praktek-praktek jahat ini. Menyadari, bahwa kita sedang hidup di hari-hari terakhir, di mana “manusia mencintai kese-nangan lebih daripada mencintai Tuhan,” Diputuskan, bahwa kami memperingatkan ke-pada umat kami terhadap roh zaman yang cinta ke-senangan ini, dan hiburan-hiburan komersial yang telah meluas. Kami meminta perhatian pembaca terhadap se-buah laporan dari sebuah khotbah oleh Penatua M. E. Kern dalam Review edisi ini (11 Februari 1926). Khotbah ini disampaikan di hadapan para mahasiswa the Washington Missionary College dan para pera-wat the Washington Sanatorium pada acara perbak-tian Sabat pagi beberapa waktu sebelumnya.

Page 287: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

287

Saudara Kern secara khusus berbicara tentang watak dari teater gambar bergerak, dan pengaruh be-sar bentuk hiburan ini kepada dunia. Tidak perlu me-ngulangi kembali pernyataannya dalam artikel ini. Ka-mi sangat sejalan dengan kesimpulannya, dan kami menganjurkan agar orang tua dan muda membaca khotbah ini. Menyedihkan bahwa ada kebutuhan untuk menyerukan dalam kolom-kolom majalah gereja sebuah peringatan terhadap kejahatan-kejahatan besar ini. Namun demikian, kita harus percaya, dari surat-surat yang datang kepada kami di berbagai la-pangan, bahwa ada sejumlah saudara-saudara kita yang menyerah kepada pengaruh yang tidak kudus ini. Sayangnya, orang-orang yang terpengaruh itu bukan hanya anggota-anggota gereja yang lebih muda. Beberapa saudara-saudara kita yang lebih tua telah begitu kehilangan roh kehadiran Kristus yang sejati dari dalam hati mereka, sehingga mere-ka menjadi pengunjung setia tempat-tempat hibur-an yang meragukan ini. Dan yang lebih menyedih-kan lagi adalah mengetahui bahwa kadangkala ada pembicara MAHK yang menjadi pengunjung bios-kop yang setia. Terhadap kepemimpinan dalam denominasi ini dibebankan tanggung jawab besar, yaitu kepemimpin-an yang dinyatakan dalam pekerjaan pendeta, guru-guru di sekolah-sekolah kita, para dokter di sanitarium-sanitarium kita, para manajer di percetakan kita, atau para pejabat lokal di gereja kita. Surga meminta per-

Page 288: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

288

tanggungjawaban kita sebagai pimpinan umat atas apa yang mereka lakukan, bukan saja atas efeknya bagi kehidupan kita sendiri, melainkan juga penga-ruhnya kepada orang lain. Orang-orang yang berdi-ri pada kedudukan pemimpin harus menjaga jiwa-jiwa karena mereka harus mempertanggungjawab-kannya pada hari penghakiman terakhir. Ada baha-ya ketika kita sebagai pemimpin di dalam gereja Tuhan gagal membedakan antara yang kudus dan yang profan. Ada bahaya bahwa standar-standar rendah di dunia di sekeliling kita akan menutupi pemandangan kita, sehingga kita tidak dapat me-lihat dengan jelas, dan kita akan digiring untuk me-nilai pertanyaan-pertanyaan yang amat penting menurut standar dunia dan bukan menurut stan-dar Tuhan. Kami terkesan oleh sebuah pertanyaan yang di-ajukan oleh salah satu pekerja kami beberapa waktu yang lalu. Ia bertanya apakah saat ini kita merasa bah-wa kita harus memegang standar yang sama tentang kehidupan sosial, hiburan, dll, yang dipegang sebelum Perang, atau 25-30 tahun yang lalu. Ia menyampaikan pendapatnya bahwa dalam penilaiannya, standar-stan-dar telah berubah, bahwa kita hidup di dunia yang ba-ru, dan bahwa kita harus memiliki pertanyaan-perta-nyaan yang berbeda dari pertanyaan-pertanyaan para bapa kita, bahwa Gereja MAHK, sebagaimana halnya dengan beberapa gereja besar di dunia lainnya, harus memberi pemahaman yang lebih liberal atau bebas terhadap pertanyaan-pertanyaan ini.

Page 289: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

289

Inilah cara penalaran yang di dalamnya ribu-an dunia Kristen yang besar saat ini telah dimanja-kan, dan kita mengetahui buah yang menurunkan moral yang dihasilkan dari penalaran seperti ini. Sedikit demi sedikit gereja-gereja besar di dunia te-lah ditarik menjauh dari standar-standar lama ten-tang kesederhanaan, keyakinan Kristen, dan kehi-dupan Kristen. Kita mengatakan kepada saudara ini, Tuhan ti-dak pernah berubah. Prinsip-prinsip moral tidak pernah berubah; dalam segala pertanyaan tentang kehidupan sosial, hubungan kita dengan kese-nangan dunia yang di dalamnya terlibat prinsip moral, di dalamnya pembentukan tabiat adalah ha-silnya, kita harus menggunakan standar yang sa-ma saat ini sebagaimana 10 atau 50 tahun yang la-lu. Dengan prinsip-prinsip kebenaran dan kesucian dan kesalehan yang sama yang digunakan untuk menghakimi para bapa kita, demikianlah kita akan dihakimi. Tuhan memiliki satu standar yang sama bagi segala zaman. Jikalau persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Tuhan di zaman rasul Pa-ulus, maka persahabatan yang sama adalah permu-suhan dengan Tuhan pada zaman ini. Jikalau berte-man dengan dunia adalah musuh Tuhan 10 tahun lalu, atau 100 tahun lalu, atau 2000 tahun lalu, maka berte-man dengan dunia adalah musuh Tuhan pada za-man ini.

Page 290: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

290

Terlalu banyak pimpinan gereja ini telah me-ngabaikan proses pembentukan rumah lebah madu yang telah berlangsung, dan pengaruh dari kesenang-an akan dunia yang telah terdapat pada anggota-ang-gota gereja. Inilah saatnya bagi kita untuk mengangkat suara kita untuk memprotes. Inilah saatnya untuk memanggil para anggota Gereja MAHK, tua dan muda, kepada standar yang lebih tinggi dalam Kristus Yesus. Inilah saatnya bagi setiap pendeta MAHK, setiap guru di sekolah-sekolah kita, setiap pimpinan di dalam lembaga kita, untuk berdiri te-guh namun penuh kebaikan melawan pengaruh-pengaruh yang akan menjauhkan orang-orang yang ada di bawah pemeliharaan mereka kepada prinsip-prinsip kebenaran dan kesalehan. Banyak yang dapat dikatakan tentang pertanya-an ini, namun kami membatasi pembahasan pada saat ini. Lagi-lagi kami meminta perhatian kepada prinsip-prinsip yang disampaikan dalam khotbah Profesor Kern. Berikutnya, dalam terbitan sebelumnya, kami menyampaikan laporan tentang sebuah khotbah oleh Penatua Meade MacGuire, yang berjudul, “Christ and the Heart,” (Kristus dan Hati), yang di dalamya ia membahas beberapa prinsip agung yang menjadi dasar pertanyaan tentang hiburan-hiburan. Petunjuk yang diberikannya adalah melengkapi apa yang di-sampaikan oleh Saudara Kern, dan kedua khotbah ini harus dipelajari bersama. Semoga Tuhan memberkati penyampaian mereka untuk mendidik setiap pembaca.

Page 291: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

291

LAMPIRAN 10

SUKACITA TUHAN KITA VS.

HIBURAN-HIBURAN DUNIAWI

Oleh M. E. Kern (Review and Herald, 11 Februari 1926)

Teater Salah satu bentuk hiburan-hiburan komersial yang pa-ling menyebar luas saat ini adalah teater. Melalui pe-nemuan proyektor gambar bergerak, pertunjukan-pertunjukan teater telah menjadi tersedia bagi se-mua kota kecil dan juga kota besar. Para pendu-kung drama bisu membual bahwa itu adalah industri keempat di Amerika, dan bahwa hampir seperlima dari seluruh penduduk menyaksikan pertunjukan setiap ha-ri. Barangkali para pendidik dan pekerja keagamaan dan kesehatan memperhatikan suatu lembaga yang memberi pengaruh begitu meluas, khususnya ketika kita memikirkan betapa besar proporsi penonton yang terdiri atas anak-anak dan orang muda. Apakah ujian-ujian yang harus diterapkan oleh seorang Kristen kepada segala jenis hiburan yang menantang perlindungannya?

Page 292: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

292

Pertama-tama, selalu aman bagi seorang Kristen untuk tidak terlibat dalam setiap bentuk hi-buran yang menghubungkan dia dengan sebuah lembaga jahat. Misalnya, meja kartu. Ini adalah lem-baga yang jahat di seluruh dunia. Saya pernah meli-hatnya di jalan-jalan raya di Eropa “Kristen”, di pulau Borneo nun jauh di sana, dan di Cina tengah. Itu sama saja di mana-mana. Ini adalah sarana para penjudi. Latar belakangnya adalah ketidakjujuran, dan telah ternoda oleh perkelahian yang membawa kemati-an, dan meninggalkan jejak watak buruk di mana-mana. Setumpuk kartu menunjukkan suatu lembaga kecurangan yang telah mengutuk manusia. Demikian juga tarian telah menjadi lembaga kejahatan sedu-nia. Ruang dansa umum dianggap oleh segala pe-nganjur perbaikan bangsa sebagai sebuah lemba-ga yang merendahkan. Bagaimana dengan teater? Selama lebih dari 24 abad teater telah ada. Apakah rekornya? Kesaksi-an sejarah adalah bahwa teater selalu merupakan ancaman bagi moral. “Para penulis besar klasik se-perti Plato, dan Aristoteles, dan Avid dan Juvenal, dan Tacitus, dan penulis lainnya menulis keras me-nentang teater,—bukan sekedar menentang keja-hatan dan kekerasan insidental, melainkan menen-tang pengaruh dan kecenderungannya sebagai se-buah lembaga.” Solon, seorang ahli hukum yang be-sar di Yunani, mengutuk profesi ini karena “melalui rangsangannya cenderung kepada tabiat yang pal-su, dan melalui pengungkapan perasaannya tidak

Page 293: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

293

jujur dan tulus, merusak integritas manusia.” Se-jarawan Schaff mengatakan bahwa teater Romawi menjadi “rumah kejahatan,” dan Macaulay mengata-kan bahwa dari sejak teater dibuka di Inggris, teater-teater menjadi “seminari-seminari kejahatan.” Barangkali ada beberapa pertunjukan drama moral dan beberapa tokoh moral, namun tidak ada te-ater moral di dunia. Edwin Booth mencoba mendiri-kan sebuah teater moral yang di depan lampu sorot-nya tidak akan ada kecabulan yang spektakuler. Usa-hanya bangkrut, karena hanya memberi pemasukan 5 sen. Henry Irving mencoba hal yang sama, namun para manajer harus mengubah acaranya untuk mence-gah kegagalan finansial. Bioskop adalah teater modern bagi massa (banyak orang) dan telah mewarisi segala kesalah-an dari pendahulunya, dan lebih banyak lagi. Seo-rang penulis yang dikutip dalam Literary Digest edisi 14 Mei 1921, dalam sebuah artikel tentang “The Nat-ion-Wide Battle Over Movie Purification” (Pertem-puran nasional melawan pemurnian bioskop) menga-takan: Kita tidak mengetahui moral apa dari bios-kop yang lebih buruk daripada moral-moral pang-gung. Akan tetapi bioskop yang salah lebih mem-beri bahaya, karena bioskop menjangkau lebih ba-nyak orang, dan khususnya lebih banyak anak-anak yang lebih mudah meniru dan diberi kesan …. Kedua, teater memberi gagasan yang palsu dan ekstrim tentang kehidupan. Kehidupan manusia

Page 294: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

294

ditampilkan dalam aspek-aspeknya yang terburuk, pe-ngalaman-pengalaman yang paling merendahkan. Te-ma-tema utama dalam teater sekarang ini, dan selalu demikian, adalah nafsu manusia—kemarahan meng-giring kepada kegilaan, ambisi, iri hati; kemarahan menggiring kepada pembunuhan, dan nafsu menggi-ring kepada perselingkuhan dan kehancuran kehidup-an. Penampilan tentang kehidupan yang tidak te-pat itu hanya memiliki efek malang bagi para penon-tonnya. Sementara kadang diusahakan untuk menun-jukkan pembalasan dari suatu perbuatan kejahatan, le-bih sering terjadi bahwa “kehidupan berperilaku jahat digambarkan sebagai kehidupan penuh kebebasan dan sukacita.” Kelonggaran dalam moral dibuat tampak “tidak terlalu buruk,” bahkan dapat diteri-ma, “dengan syarat-syarat tertentu.” Penyesalan yang besar dan penderitaan seumur hidup yang dia-lami seseorang dan orang lain sebagai akibat dari pe-langgaran hukum, biasanya tidak ditampilkan. Kebe-naran-kebenaran yang kudus tentang kehidupan, ke-benaran-kebenaran yang dipertahankan sampai mati oleh pria dan wanita yang mulia, difitnah dengan tidak terang-terangan; dan orang-orang, khususnya orang muda, menjadi bingung dalam pemikirannya. Nyonya Ellen O’Grady, yang sebelumnya ada-lah wakil komisaris polisi Kota New York, mengata-kan kepada Parlemen New York dalam sebuah de-ngar pendapat tentang perencanaan hukum pengatur-an gambar bergerak:

Page 295: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

295

Saya mengetahui dari pengalaman saya sen-diri bahwa sebagian besar kenakalan remaja ada-lah disebabkan oleh pengaruh jahat film-film. Saya akan mengutip kasus demi kasus anak-anak lelaki dan perempuan yang menjadi salah karena film-film… Dan orang lain berkata: Dengan isyarat-isyarat tersembunyi dan sin-diran-sindiran yang cerdik, imajinasi dinyalakan dan pemikiran-pemikiran jahat dibangunkan. Ham-pir tidak ada kejadian, betapapun buruknya, yang tidak dipelajari di teater, sehingga menjadikannya sebuah universitas kejahatan dan ketidakbermoral-an bagi pikiran orang muda. Himbauan universal dalam film adalah hubung-an asmara antara pria dan wanita. Para aktor menya-dari keefektifan himbauan ini, dan telah berusaha ke-ras untuk menjadikan ketegangan seks menjadi pa-ling menonjol dalam produksi mereka. Himbauan ini adalah suatu dorongan yang tidak membutuhkan rang-sangan, suatu dorongan yang dalam banyak orang ti-dak berada di bawah kontrol penalaran. Pikiran diba-kar oleh gambar-gambar hidup yang sangat mem-beri dorongan, dan kehidupan tidak bermoral se-ringkali menjadi akibatnya. Selama Perang Dunia, ada seorang perempuan muda dari negara bagian lain yang menginap di rumah kami, yang dengan semangat kepahlawanan datang ke Washington untuk melakukan kewajibannya. Tentu saja ia mengira bahwa ia dapat mengunjungi beberapa teater di ibukota negara sementara ia berada di sini.

Page 296: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

296

Namun ia menyatakan kepada istri saya tentang keji-jikannya kepada teater karena praktis setiap pertun-jukan yang telah disaksikannya memiliki adegan ka-mar tidur. Tampaknya ia tidak menyadari sebelumnya tentang standar rendah dari bentuk pertunjukan yang populer ini. Beberapa waktu yang lalu seorang rabi Ya-hudi dan seorang pengkhotbah Kristen berseru mela-wan “produk penyakit kusta moral” yang dipamerkan di panggung-panggung New York, terhadap pertunjukan-pertunjukan yang merupakan “inkarnasi kasar dari ketidaksucian, yang berkisar tentang pameran ka-us kaki dan pakaian dalam.” Dan pembela teater yang menjawab tantangan itu berkata: Kami tidak bersimpati besar dengan seruan ba-gi panggung yang bersih. Bagi kami, kami lebih suka melihat sedikit lebih banyak sampah dan kekotoran dan keringat di dalam kelumpuhan kita saat ini. Jikalau harus membuat sebuah pilihan antara perilaku tidak bermoral di dalam teater dan tekanan Puritan, kami berkata bawalah tempat-tempat tidur sebatalion ke atas panggung. Biarlah saya bertanya kepada anda, para saha-bat Kristen, pernahkah menertawakan dosa itu be-nar? Apakah benar untuk pergi ke tempat yang di-dedikasikan untuk kebodohan, dan duduk dan dihi-bur dengan gambaran tentang prinsip-prinsip keja-hatan yang mengubah dunia ini ke dalam lembah dan bayang-bayang kematian, membawa Anak Allah dari langit, dan mengirimNya ke Getsemani

Page 297: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

297

dan kayu salib? Apakah anda pernah menonton film dan tidak tertawa kepada dosa? Namun saya mendengar beberapa orang berka-ta, “Ada film-film yang bagus.” Apa benar? Barangkali ada beberapa hal yang baik dicampurkan dengan hal buruk. Inilah rencana iblis untuk mencampurkan kebaikan dengan kejahatan untuk menangkap kaki-kaki orang-orang yang tidak waspada yang masih tertarik akan dorongan kebaikan itu. Namun dari pe-nyelidikan saya, saya setuju dengan Dr. Hall, bahwa dalam setiap pertunjukan film ada suatu saran yang tidak murni. Saya telah bertanya kepada ba-nyak orang yang menonton film, apakah ini benar, dan saya tidak pernah mendapatkan jawaban negatif. The Sunday School Times bercerita tentang seorang pendeta yang sangat terganggu oleh keadaan kerohanian yang rendah di dalam gerejanya. Ia men-curigai teater sebagai satu penyebabnya. Pada suatu malam penuh badai (malam yang menyebabkan acara pertemuan doa menjadi berantakan) ia keluar untuk menyelidiki. Ia pergi ke teater di mana “Salome” se-dang dipertunjukkan,—“penggambaran yang mengeri-kan, merendahkan, dan cabul tentang kisah Herodes dan Yohanes Pembaptis dalam Alkitab.” Ia melihat tempat pertunjukan itu penuh sesak, dan dua ratus umatnya yang utama ada di sana. Ia tinggal selama pertujukan yang seluruhnya mengerikan dari karikatur tentang kisah Alkitab itu. Ia keluar pada tengah malam, ia bertemu dengan banyak anggota jemaatnya di lobi yang amat mewah, orang-orang ini merasa terkejut

Page 298: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

298

melihat pendeta mereka ada di sana. Ia menghadapi satu masalah. Sementara ia menghabiskan sisa ma-lam itu untuk belajar, muncul di dalam pikirannya bahwa sepanjang orang-orang yang mengaku Kris-ten mendukung melalui uang dan kehadiran mere-ka dalam penampilan seperti “Salome”, maka Roh Kudus tidak dapat menjangkau hati dan kehidupan orang-orang yang mematikan seluruh perasaan mereka yang halus, dan mematikan syaraf-syaraf kerohanian mereka dengan menontoh hal-hal se-perti itu. Apakah ia benar? Namun orang-orang MAHK mengatakan ke-pada saya bahwa film “The Ten Commandments” adalah sebuah film yang bagus, dan saya harus menontonnya. Mereka mengakui bahwa adegan sukaria yang gaduh di sekeliling patung anak lem-bu emas dinyatakan dalam realitas yang hidup. Tu-han memanggil umatNya untuk menghukum para pelaku dari pesta pora yang mengerikan itu, na-mun kita membayar pria dan wanita untuk mema-inkan kembali demi kesenangan kita. Dalam Mazmur 5:5 kita membaca: “Sebab Eng-kau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.” Dalam Am-sal 14:9 kita membaca bahwa “Orang bodoh mence-moohkan korban tebusan,” dan dalam Pengkhotbah 5:3 dikatakan, bahwa Tuhan “tidak senang kepada orang-orang bodoh.” Maka orang-orang yang me-nonton teater, menikmati apa yang tidak disenangi oleh Tuhan. Dalam Yesaya 33, sebuah pertanyaan

Page 299: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

299

diajukan, Siapakah yang akan selamat? Jawabannya adalah pada ayat 15: “Orang yang hidup dalam ke-benaran, yang berbicara dengan jujur, … yang me-nutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah.” Ini menghapuskan drama, karena tragedi adalah tema umum dalam drama. Juga, orang “yang menutup matanya, su-paya jangan melihat kejahatan.” Ini menghapuskan drama bisu, bukan? Ketika anda menonton film, apakah anda menutup mata agar tidak melihat ke-jahatan? Tampaknya, saudara-saudara kekasih, bahwa satu-satunya jalan yang aman adalah “Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengi-kuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan ja-lanlah terus.” Amsal 4:14, 15. Dan kita seharusnya berdoa, “Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!” Mazmur 119:37. Yang terakhir, izinkanlah kami meminta perhati-an anda tentang kenyataan bahwa profesi sebagai aktor adalah tidak alamiah dan secara radikal ada-lah salah. Ini adalah profesi yang tidak berharga. Kutukan Salomo adalah benar. Istilah “hipokrit” (munafik) dan “memainkan peran di panggung” adalah identik dalam arti mula-mulanya. “Munafik,” baik dalam bentuk Yunani ma-upun Latin, adalah ditujukan bagi seorang aktor di dalam teater.

Page 300: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

300

Ada sesuatu dalam segala bisnis penampil-an; sesuatu yang tidak nyata yang menggiring ke-pada kesalahan. Sementara barangkali ada perkecualian terha-dap seluruh hukum, adalah kenyataan yang telah dike-tahui umum bahwa para aktor teater adalah satu ke-las watak yang tidak berharga. Tidak bisa sebalik-nya, sebagaimana seorang kritikus teater dari Lon-don Press berkata beberapa tahun yang lalu: Kehidupan panggung, menurut pengalaman saya, memiliki kecenderungan untuk mematikan perasaan-perasaan yang halus, menghancurkan si-fat batin pria dan wanita dan menggantikan keju-juran dan kebenaran dengan kepalsuan dan keko-songan; dan perhatikanlah, saya berbicara dari pe-ngalaman langsung tentang panggung selama le-bih dari 37 tahun. Dr. Charles Blanchard, presiden dari Whea-ton College, mengajukan pertanyaan-pertanyaan ten-tang hal ini: Apakah mungkin seorang pria, selama lima ta-hun berperan dalam 25 drama, bahwa ia adalah suami dari 25 atau 30 wanita yang berbeda-beda, tanpa me-ngalami bahaya kerohanian? Apakah mungkin bagi se-orang wanita memerankan bahwa ia telah dipikat dan menjadi orang buangan, tanpa terluka secara moral? Apakah mungkin bagi seorang wanita yang telah meni-kah untuk memerankan bahwa ia menikah dengan se-orang pria lain selain suaminya, dan memerankan kea-daannya sehidup mungkin, sehingga membangkitkan

Page 301: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

301

minat dan tepukan tangan penontonnya, tanpa mem-bahayakan dirinya? Apakah mungkin bagi seorang pria memerankan bahwa ia adalah seorang pencuri atau pembunuh, tanpa membahayakan tabiatnya? Dan apakah mungkin bagi orang-orang yang menonton pa-ra pemeran ini memainkan hal-hal ini, tanpa menjadi terluka sendiri? Setiap orang yang mengetahui watak alami ma-nusia dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini ha-nya dengan satu jawaban: “Tidak mungkin.” Seorang pria yang mengikuti bisnis teater selama beberapa ta-hun sebelum ia menjadi seorang Advent, mengatakan kepada saya bahwa tidaklah mungkin bagi seseo-rang untuk tetap memegang profesinya dan meme-lihara agar dirinya murni. Bisnis teater tampaknya merendahkan para pendukungnya; dan ingatlah bahwa “apa yang tidak dapat dilakukan tanpa ke-cenderungan membahayakan moral, tidak dapat di-tonton tanpa kecenderungan membahayakan mo-ral.” Himbauan Saya bersimpati kepada semua orang, khusus-nya orang muda, yang telah menjadi terpikat oleh film-film. Saya juga mengetahui bahwa dalam banyak hal adalah tidak mungkin untuk menghentikan kebiasa-an ini tanpa pertolongan ilahi. Namun anda, saha-bat, berhentilah dan pikirkanlah! Anda barangkali ditarik ke dalam film tanpa berpikir. Tetapi seka-

Page 302: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

302

rang, pikirkanlah hal-hal melalui terang fakta yang diberikan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan. Ke-kaburan intelek adalah salah satu bahaya besar da-lam setiap bentuk pencobaan. Ketika anda kembali menonton film, apakah anda merasa seperti memiliki saat persekutuan yang indah bersama Tuhan? Seorang anak lelaki, yang kembali ke rumah dari setelah melakukan pertunjukan perdananya, tidak salah ketika ia mengatakan kepada ibunya bahwa jikalau ibunya pergi ke satu pertunjukan, maka ia tidak akan pernah ingin pergi ke pertemuan doa. Apakah kehadiran dalam teater menjadikan anda lebih bersemangat dalam usaha-usaha misionaris? Apakah anda ingin ditemukan di dalam teater keti-ka Yesus datang? Ada teater di Yerusalem di zaman Yesus. A-pakah menurut anda Yesus dan para muridNya meng-hadirinya? Ketika Herodes memperkenalkan teater ini, ini dituduh oleh Yosephus, seorang penulis Yahudi, sebagai perusak moral. Anda tidak dapat membayang-kan Yesus menyetujuinya, bukan? Dapatkah anda membayangkan Yesus menonton bioskop jikalau Ia ada di bumi pada hari ini? Jikalau Yesus tidak, apakah kita harus melakukannya? Biarlah saya me-minta perhatian anda kepada pernyataan tentang ke-mungkinan persatuan dengan Kristus, yang terdapat dalam “The Desire of Ages,” hlm. 668: Jikalau kita mau, Ia akan ikut mengalami pe-mikiran-pemikiran dan tujuan-tujuan kita, sehingga menyatukan hati dan pikiran kita kepada kesesuai-

Page 303: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

303

an dengan kehendakNya, sehingga ketika kita ha-nya akan melakukan dorongan-dorongan dari diri kita yang menurut kepadaNya. Tentulah kesenangan utama orang-orang da-ri gerakan advent adalah perenungan akan rumah kekal mereka, bersama-sama memajukan pekerja-anNya, dan kegiatan-kegiatan pemenangan jiwa. The Sunday School Times tepat sekali ketika menya-takan: Biarlah selalu diingat: semakin penuh ang-gota gereja manapun melakukan penyerahan kepa-da kuasa Tuhan Yesus Kristus, semakin mereka menemukan bahwa doa adalah metode utama me-reka, dan pekabaran Injil adalah misi mereka, se-makin sedikit mereka akan memerlukan atau memi-kirkan tentang “hiburan-hiburan.” Ini telah terbukti berulang-ulang, dan baik pada orang muda mau-pun orang tua. Sehubungan dengan teater, kesimpulan saya, dalam perkataan roh nubuat, adalah begini: Yang termasuk wilayah kesenangan yang paling berbahaya adalah teater. Bukannya menjadi sekolah moralitas dan kebajikan, sebagaimana yang sering diakui demikian, teater adalah tempat ketidakbermoralan yang terpanas. Kebiasaan-ke-biasaan jahat dan kecenderungan-kecenderungan berdosa diperkuat dan didukung oleh hiburan-hi-buran ini. Lagu-lagu rendahan, isyarat-isyarat ko-tor, ungkapan-ungkapan dan sikap-sikap, menu-runkan imajinasi dan menghina moral. Setiap

Page 304: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

304

orang muda yang memiliki kebiasaan menonton pertunjukan seperti itu akan merosot dalam prin-sipnya. Tidak ada pengaruh di negeri ini yang lebih berkuasa untuk meracuni imajinasi, menghancur-kan kesan-kesan rohani, dan menumpulkan kese-nangan akan hidup dan kenyataan hidup yang te-nang, selain hiburan-hiburan teatrikal. Kecintaan akan adegan-adegan meningkatkan setiap peman-jaan, seperti keinginan akan minuman beracun a-kan memperkuat penggunaannya. Satu-satunya ja-lan aman adalah mengutuk teater, sirkus, dan seti-ap tempat hiburan yang meragukan.—Counsels to Teachers, hlm. 334, 335. Saya menutup, sebagaimana saya membuka-nya, dengan pemikiran berikut—bahwa sukacita Tu-han adalah obat yang ampuh untuk segala hiburan duniawi. Kita membaca dalam mitos-mitos tua bahwa putri-putri duyung yang menyanyikan pria-pria menuju kematian, namun mereka akan mati jika gagal. Dikata-kan bahwa ketika para serdadu Argon melewati mere-ka, Jason memerintahkan Orfeus untuk memainkan li-ra mereka. Daya pikat nyanyian dan musik ini adalah lebih kuat daripada nyanyian putri duyung ini, dan para serdadu Argon berlayar dengan aman. Kemudian para putri duyung ini melemparkan dirinya ke laut, dan ber-ubah menjadi batu karang. Kita tidak bisa menyebabkan putri duyung kese-nangan dunia ini gagal, kecuali kita membawa daya pi-kat yang lebih besar daripada yang mereka miliki. Su-kacita harus mengalahkan sukacita, dan musik harus

Page 305: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

305

mengalahkan musik. Anak Tuhan harus memiliki satu musik di dalam jiwanya yang jauh lebih indah daripada lagu apapun dari si putri duyung di dunia yang penuh tipu daya ini.

Page 306: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

306

LAMPIRAN 11 BAHAYA-BAHAYA DRAMA ROHANI

Oleh J. E. Fulton

(Review and Herald, 6 Desember 1928) Di tempat pertemuan perkemahan Oakland a-khir-akhir ini, setelah penyampaian tentang bahaya-bahaya menonton film bagi orang muda dan tua, ter-masuk tokoh-tokoh Alkitab yang ditampilkan di layar, seorang wanita muda mengisahkan kepada saya sua-tu cerita yang saya harap setiap orang MAHK akan mendengarkan. Saya tidak kenal dengan saudari ini, namun ia terkesan oleh khotbah itu, dan datang kepa-da saya untuk meyakinkan saya bahwa saya benar de-ngan pendirian yang saya ambil. Ia berkata, sejauh yang saya bisa ingat: Semasa kanak-kanak saya berusaha mengikut Tuhan, namun dibujuk oleh seorang teman yang lebih tua untuk menonton film yang tampaknya benar, ka-rena itu tentang tokoh yang amat saleh. Namun daya tarik teater yang indah dan pikatan lembaga itu me-nyeret kaki saya, dan saya kehilangan kasih kepa-da Tuhan. Kemudian selama 10 tahun saya melibat-kan diri dalam bisnis teater film. Sekarang saya telah menemukan jalan untuk kembali, dan saya ingin me-ngatakan bahwa apa yang anda katakan itu semuanya sangat benar, dan harus ada peringatan yang dibe-

Page 307: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

307

rikan kepada orang muda dan tua untuk menjauh dari segala film, termasuk drama keagamaan. Ada banyak hal dalam pertunjukan teatrikal dan khususnya drama-drama keagamaan, yang tampaknya tidak berbahaya dan bahkan baik. Na-mun bukankah penipuan itu mengenakan jubah ma-laikat terang? Asal mula kejahatan di dunia ini dicatat dalam Kejadian 3. Perempuan itu, ketika ia melihat buah terlarang itu, dan mendapatinya menyenangkan bagi mata dan baik untuk dimakan, dan sesuatu yang diinginkan untuk menjadikan manusia bijaksana, maka ia menyerah. Dosa pertama melayani selera daging dan kesenangan dan ambisi bagi keuntungan diri sendiri. Sekarang ini pria dan wanita mencari apa yang telah memikat Hawa. Peningkatan diri adalah ajaran dunia, dan ini kedengaran sangat waras dan bijaksana. Banyak pendeta dan pendidik keagama-an mengatakan kepada orang muda bahwa apa yang memimpin sepanjang jalan peningkatan diri adalah benar dan terpuji. Namun ini adalah ajaran iblis; karena kepada orangtua pertama kita, musuh berkata: “kamu akan menjadi seperti Allah, tahu ten-tang yang baik dan yang jahat." Sebagaimana seorang penulis dengan jujur telah mengatakan, “Injil diri sen-diri, dan khususnya peningkatan diri, diumumkan dengan penuh semangat, bukan hanya oleh para pemimpin gerakan-gerakan dunia yang tidak me-ngakui agama, bahkan khususnya oleh para pe-mimpin keagamaan!” Tingkatkan dirimu, berusaha-lah bahkan untuk maju dan menanjak, berbuatlah

Page 308: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

308

sesuatu bagi dirimu sendiri, naiklah hingga ke-mungkinan tertinggi, carilah pengetahuan, “jadilah seperti Allah”! Namun Injil Yesus berbeda dan tidak demikian, yang mengajarkan kepada kita untuk “menyangkal di-ri” dan tidak menjadi Allah, melainkan menjadi “a-nak-anak kecil,” dan bukannya mencari kesenang-an duniawi, melainkan mengasihi Allah dan perka-ra-perkara yang berasal dari Allah. Saat ini, yang dikenal sebagai para murid dari Guru itu sedang menjual Yesus demi kesenangan dan uang. Iblis sangat erat kaitannya dengan bisnis ini dan seba-gaimana ular dengan Hawa, dan untuk tujuan yang sa-ma,—untuk mengalahkan, menipu, memikat, mela-lui layar yang menarik dari apa yang “sedap keli-hatannya,” dan menggiring manusia sepanjang ga-ris budaya, bukan kepada Kristus. Di dalam banyak drama keagamaan, yang bekerja saat ini adalah di penggoda tua itu; seka-rang bukan berpakaian seperti ular, melainkan ber-pakaian malaikat terang. Tampaknya ia sekarang turun dengan kuasa besar untuk menggambarkan Kristus. Tidak akan lama lagi ia akan menyamar se-bagai Kristus, mengaku bahwa ia sendiri adalah Kristus, dan ini akan menjadi karya agung dalam produksi drama tentang kehidupan Kristus. Drama Terbesar Setan Tidak pernah pekerjaan Kristus dapat dilaku-kan sepenuhnya dalam drama kecuali jikalau muji-

Page 309: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

309

zat ditampilkan, dan orang sakit disembuhkan. Ini-lah rencana si musuh besar di dalam sebuah dra-ma besar di masa mendatang. Setan sendiri bertobat, kepada aturan perka-ra-perkara modern. Ia akan tampil dalam watak ma-laikat terang. Melalui keagenan Spiritisme, mujizat akan diadakan, orang sakit disembuhkan, dan ba-nyak keajaiban yang tidak dapat disangkal akan di-lakukan.—The Great Controversy, hlm. 599. Sebagai adegan puncak dari drama penipu-an besar ini, Setan sendiri akan menyamar sebagai Kristus. Di berbagai belahan dunia ini, Setan akan menyatakan dirinya di antara manusia sebagai ma-khluk mulia dengan terang yang berkilau, menya-mai penggambarkan Anak Allah oleh Yohanes da-lam Wahyu.—Ibid., hlm. 624. Sebuah drama tentang kehidupan Kristus hanya menjadikannya semakin menipu. Bagaima-nakah kita bisa melihat manusia-manusia di dunia ini, artis, aktor, dan seringkali pria dan wanita yang tidak bermoral, menyamar sebagai Kristus dan pe-ristiwa-peristiwa Alkitab, dan kita menyetujuinya dengan kehadiran kita dan uang kita? Ini tidak a-kan memuliakan Kristus, melainkan manusia, dan Kristus disalibkan kembali oleh orang-orang yang mengaku pengikutNya yang hadir di sana dan menghina Dia secara terbuka. Akan tetapi bukankah anak-anak kita dan bebe-rapa orang-orang yang lebih tua dipersiapkan untuk menghadiri pertunjukan teatrikal dengan penge-

Page 310: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

310

nalan drama ke dalam gereja-gereja dan sekolah-sekolah Sabat yang berwatak dramatik? Marilah ki-ta menjauhkan segala bentuk yang sejenis ini jauh dari perkumpulan-perkumpulan kita. Segala per-tunjukan yang berwatak duniawi, seperti drama dan pertunjukan teatrikal, harus dijauhkan dari pe-laksanaan-pelaksanaan keagamaan kita. Dengan bersekutu dengan para pemuja ber-hala dan bergabung dalam perayaan-perayaan me-rekalah orang-orang Ibrani digiring untuk melang-gar hukum Tuhan, dan membawa penghukuman kepada bangsa itu. Maka sekarang, dengan meng-giring para pengikut Kristus untuk bersekutu de-ngan orang-orang yang tidak saleh dan bersatu da-lam hiburan-hiburan merekalah, maka Setan paling berhasil dalam memikat mereka ke dalam dosa.—Patriarch and Prophets, hlm. 458. Peringatan-peringatan seperti ini adalah sa-ngat keras dan tepat pada waktunya. Biarlah kita diajar. Setan sedang memainkan permainannya. Akankah kita yang telah diperingatkan akan menja-di sesat? Kita merasakan ada bahaya, dan kita me-nyarankan bahwa para pimpinan gereja dan lemba-ga-lembaga, dan para pekerja kita di mana saja, agar terjaga penuh terhadap apa yang tampak oleh penulis sebagai satu dari kejahatan dan bahaya terbesar yang pernah ada bagi gereja. akankah kita masing-masing berdiri diam sementara agen-agen musuh ini maju tanpa ditegur, ketika kita mengeta-hui bentuk kesenangan ini adalah pendorong ke-

Page 311: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

311

banggaan diri, pengotor jiwa, jalan menuju nafsu, dan kutukan bagi agama yang sejati? Nafas Neraka Nafas beracun neraka menyebar di antara par-fum dan pakaian mode dan para penonton teater yang sembrono, dan kematian dan kehancuran ada-lah akhirnya. Apakah jadinya orang-orang yang be-kerja di siang hari dan bermain di sepanjang ma-lam hari? Orang-orang yang telah menyerahkan tengah malam mereka demi kesenangan mata dan pesta pora larut malam dan jalan-jalan keliling naik mobil, tentulah tidak berada di jalan yang sempit, namun bergegas ke jalan lebar menuju kematian. Teater telah menyebabkan penolakan dan bahkan kutukan dari orang-orang baik dan bijak-sana sepanjang zaman. Pada penampilannya yang pertama, 500 tahun sebelum kelahiran Kristus, tea-ter mendapatkan celaan dari umat Tuhan, dan juga dari para pemimpin dunia kafir. Para penulis sejarah menceritakan bahwa salah satu penyebab kemero-sotan di Yunani dan Roma adalah kegilaan dunia akan pertunjukan. Orang-orang Kristen mula-mula membaktikan diri mereka untuk mendukung pe-mimpin mereka dengan pelayanan yang layak, na-mun mereka menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan keras terhadap pertunjukan-pertunjukan populer. Jikalau suatu saat ada kesederhanaan yang lebih jauh di dunia ini, maka dianggap perlu

Page 312: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

312

memisahkan diri dari dunia dan kesenangannya, apakah sikap kita saat ini? Dan bukan hanya para pimpinan Yahudi, ka-fir dan Kristen yang mengutuk teater, namun bah-kan orang-orang panggung itu sendiri. Macready, seorang yang dikenal luas di dunia dalam lingkaran teater, mengatakan ketika ia pensiun dari panggung, “Tidak satupun anak-anak saya, dengan persetuju-an saya, dengan alasan apapun, akan pernah me-masuki teater, tidak juga mereka boleh berhubung-an dengan aktor atau aktris pertunjukan.” Pejabat di luar gereja kita berbicara sebagai be-rikut: Tidak pernah ada suatu generasi yang begitu memberontak melawan orang-orang yang lebih tua, dalam penilaian saya, revolusi mental ini berasal ter-utama dari film-film bergerak, dengan beberapa bantuan dari mobil. Kita memiliki generasi yang sa-ngat bergairah dengan seks, sangat asertif (tegas dalam pernyataan diri sendiri), percaya diri, dan kritis terhadap orangtua. Tidak diragukan bahwa kehadiran keinginan seks yang menguasai dalam kehidupan anak lelaki telah dimulai setidaknya se-jak dua atau tiga tahun, melalui rangsangan film-film.—Dikutip dari William Sheafe Chase, D. D., Su-perintendent, International Reform Federation. Ilustrasi tentang Kapal Orang Kristen, sementara masih berada di du-nia, bukanlah “dari dunia ini,” dan demikianlah pula

Page 313: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

313

sukacita dunia ini bukanlah miliknya, karena ia harus berpisah dari dunia, dan mengasihi Tuhan dan menjadikan perkara-perkara surgawi sebagai kesukaannya. Penulis seringkali mengilustrasikan pe-misahan dari dunia ini seperti kapal di tengah lautan. Sebuah kapal dibuat untuk mengapung di atas air. Adalah bencana besar ketika air masuk ke dalam ka-pal. Adalah cukup baik bagi orang Kristen berada di dunia, namun ia pasti akan menyebabkan kapal kandas dan hancur ketika dunia masuk ke dalam dirinya “Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” Yohanes 17:16. Film adalah rancangan dan sarana duniawi demi kepuasan dan kesenangan orang-orang duni-awi. Itu bukanlah tempat bagi orang Kristen. “Ber-bahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdo-sa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pence-mooh” (Mazmur 1:1). Ayat ini melarang orang Kris-ten untuk berhubungan dengan sesuatu seperti yang terdapat dalam teater. Sebagaimana orang lain telah menulis: Kita yakin bahwa ada banyak orang Kristen dan orang bermoral yang menonton teater dengan alasan ini atau itu, namun sebagian besar, sejauh ini, adalah orang-orang yang longgar dalam perkara moral. Di sana anda akan bertemu dengan orang-orang yang telah kehilangan segala kasihnya akan rumah, o-rang-orang yang sembrono, orang-orang profan, pemboros, pemabuk, dan pelacur jalanan rendah-

Page 314: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

314

an. Mereka ada di seluruh bagian tempat itu; mere-ka berkerumun di galeri, dan bersama-sama berte-riak keras dalam tepukan tangan menyambut kepa-da karikatur agama, ejekan kepada kebajikan, atau isyarat kepada kecabulan. Itulah sebabnya kita diminta oleh Tuhan untuk “tidak berdiri di jalan orang berdosa” tidak juga “duduk dalam perkumpulan pencemooh.” Salah satu jalan utama dosa masuk ke dalam jiwa adalah melalui mata, dan Yohanes memperingatkan terhadap “ke-inginan mata” (1 Yohanes 2:16). Ribuan orang telah kehilangan kasih kepada Tuhan melalui keinginan mata, dan banyak yang kemudian kehilangan per-mata yang amat berharga, yaitu kesederhanaan. Tentang sah-tidaknya pergi ke tempat-tempat hiburan yang meragukan itu, Dr. Guthrie memberikan nasehat yang amat baik: Kami dengan penuh keyakinan mengatakan bahwa apapun yang anda ketahui tidak sesuai dengan kewajiban keagamaanmu, atau mengganggu pelaksa-naannya, apapun yang mengusir pikiranmu atau men-dinginkan semangat perbaktianmu, apapun yang menghalangi untuk membaca Alkitab atau berdoa, ke-tika pemikiran tentang Juruselamat yang berlumuran darah atau Tuhan yang kudus, tentang jam kematian, atau hari penghakiman, jatuh seperti bayangan dingin dalam kesukaanmu, kesenangan yang tidak dapat an-da syukuri kepada Tuhan, dan anda tidak meminta berkat Tuhan, yang ingatan akan itu menghantui di ha-ri kematian, dan menikamkan duri yang tajam di bantal

Page 315: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

315

yang tidak nyaman—hal-hal ini bukanlah untuk anda. Ini semua menjauhkan anda; dalam hal ini janganlah berkompromi dengan dunia, namun jadilah beru-bah dengan pembaharuan pikiran anda—“Jangan sentuh, jangan cicipi, jangan pegang.” Jangan per-nah pergi ke tempat yang Tuhan tidak akan pergi bersamamu; jangan pernah ditemukan di mana an-da tidak akan suka kematian menemui anda di sa-na; jangan pernah memanjakan diri dalam kese-nangan yang tidak membawa pantulan pagi hari, jagalah diri anda agar tidak ternoda dari dunia; bu-kan saja dari nodanya, melainkan juga bahkan dari kecurigaannya.

Page 316: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

316

LAMPIRAN 12 “BAGAIMANA DENGAN FILM

KEAGAMAAN?

Oleh A. J. Stevens (Sunday School Times, 28 Januari 1928)

Adalah membesarkan hati bahwa pada saat standar-standar semakin menurun di masa kini, kita masih menemukan tulang punggung editorial yang diperlukan untuk memberikan jawaban yang tak terbantahkan ter-hadap pertanyaan di atas yang menjadi laporan utama sebuah artikel dalam Sunday School Times. Begitu banyak gereja telah mencoba berkompetisi dengan teater dengan menampilkan daya tarik spektakuler, sehingga sama sekali tidak mengejutkan jikalau ki-ta menemukan teater merangsang gereja-gereja dengan usaha menampilkan drama-drama sete-ngah kudus. Sebuah surat kepada editor Sunday School Times meminta komentar yang dapat dibaca demi manfaat bagi setiap orang MAHK. Surat Pembaca Ada satu perkara yang sangat ingin saya lihat untuk dibahas dalam Sunday School Times. Saya me-ngacu kepada drama-drama keagamaan yang telah begitu laris. Dalam beberapa drama ini, tidak ada satu-pun orang yang sesungguhnya melakonkan Kristus, namun dalam beberapa drama yang lain, pelakonan ini

Page 317: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

317

dilakukan sampai ke detail yang amat kecil. Drama berjudul “_____” yang telah ditayangkan bertahun-ta-hun di teater terbuka di Hollywood, menampilkan ade-gan-adegan yang diambil dari Injil, dan orang yang melakonkan menjadi Kristus menghabiskan waktu an-tara adegan yang satu dengan adegan berikutnya de-ngan merokok. Dalam film berjudul “___”, saya melihat bahwa keinginan Kristus, termasuk penyaliban dan kebangkit-anNya yang sesungguhnya, dilakonkan dengan sangat mendetail. Drama-drama ini didukung oleh para pen-deta dan pekerja Kristen, dan ribuan orang-orang Kris-ten pergi menontonnya, dan terpesona olehnya. “Jikalau seseorang protes, ia akan berhadapan dengan segala jenis argumen tentang ‘segala kebaik-an yang dicapai’, “watak manusia yang indah yang bermain sebagai Kristus,’ dan kita bahkan diberitahu, dalam segala kesungguh-sungguhan, bahwa ia ‘se-sungguhnya menghidupkan bagian itu.’ “Si X” adalah orang yang amat rohani, anda tahu bukan, kata mere-ka, dan “orang-orang tidak mau ke gereja menjadi mau pergi ke gereja dan melihat hal-hal ini, dan coba pikir-kan betapa mengangkatnya hal ini,’ dan selalu ditutup dengan ‘ Baiklah, kalau saja anda pergi dan menonton sendiri, anda akan merasakannya secara amat berbe-da.’ “Dalam pemikiran saya, ini adalah penodaan; adalah hujatan ketika mengkomersialkan hal-hal yang amat kudus. Saya tidak dapat percaya bahwa ada kebaikan yang datang daripadanya. Saya ingin

Page 318: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

318

mengetahui apa pendapat Times tentang perkara ini.” —Seorang pembaca dari California. Tanggapan “Selama setengah abad The Sunday School Times telah secara konsisten memegang keyakinan bahwa, sebagaimana seorang aktor muda yang ber-tobat mengatakan tahun lalu dalam kolom ini, ‘Seo-rang Kristen tidak mendapat tempat di sisi mana-pun dari lampu sorot kamera.’ Profesi drama, atau teater, adalah merendahkan moral. Profesi ini ti-dak berharga untuk dipelajari seumur hidup dan ke-etiaan yang dituntutnya dari orang-orang yang ingin mencapai puncak profesi ini. Profesi ini dida-sarkan atas kepalsuan; tampak sebagai keberha-silan yang sesungguhnya bukan sebuah keberha-silan seseorang. Sementara hanya ada sedikit perke-cualian menonjol di kalangan ini, tentang pria dan wa-nita yang tidak terseret olehnya, jejak kehancuran umum dalam tabiat tidak dapat dibandingkan de-ngan profesi ataupun panggilan hidup yang memi-liki nama baik manapun. Dan bersamanya, seperti jam-jam larut malam, pengabaikan standar kese-derhanaan standar, kebebasan antar jenis yang memalukan, dan kecenderungan-kecenderungan lainnya, memiliki kisah-kisahnya sendiri dan mem-bawa akibat-akibat yang tak terelakkan. “Inilah profesi yang menghasilkan drama-drama keagamaan di masa kini. Para aktor dan aktrisnya membentuk perusahaan yang menghadirkan drama-

Page 319: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

319

drama keagamaan ini, adalah menampilkan, dengan semangat dan fasilitas yang sama, dengan drama-dra-ma yang lain yang tidak akan ditonton oleh seorang Kristen yang konsisten manapun. Tidak diragukan lagi ada beberapa drama keagamaan perkecualian yang baik di akhir-akhir ini, baik di panggung maupun di “layar perak,”—dalam film-film,--dan tema-tema dari drama seperti itu, dan bahkan peristiwa dan detailnya, mungkin sebagian besar tidak ditolak. Namun, kenya-taannya tetap bahwa bahkan motif terbaik dari produk-sinya adalah komersial dan perdagangan; watak-wa-tak pelakunya adalah memiliki profesi drama yang me-rendahkan moral; dan orang-orang Kristen yang menonton drama seperti itu memberikan penga-ruhnya kepada sebuah bisnis yang lebih memba-hayakan masyarakat dan menghancurkan kehidup-an dibandingkan bisnis yang punya nama baik la-innya di masa kini. “Orang-orang Kristen tidak perlu memberi-kan pengaruh mereka kepada hal-hal ini. Memang benar, sebagaimana dicatat oleh penulis surat pemba-ca, bahwa kita diberitahu dengan amat mengesankan tentang banyak hal-hal baik yang dicapai oleh drama-drama keagamaan. Namun apakah pembaca The Sunday School Times pernah mendengar tentang satu jiwapun yang diselamatkan, dilahirkan kembali dengan iman di dalam Kristus sebagai Juruselamat, melalui drama keagamaan komersial seperti ini? The Times meragukan apakah hasil seperti itu telah pernah ada. Bahkan sekalipun ada, ini hanyalah sebuah contoh

Page 320: DRAMA - memberfiles.freewebs.com · 3 atau membundel Injil?” Apakah kita telah menjadi be-gitu terbiasa dengan drama dari industri perfilman yang ditayangkan di layar-layar televisi

320

Tuhan menjadikan kutukan manusia untuk memuji Tuhan; dan Tuhan tidak menginginkan anak-anakNya mendorong kutukan manusia.