Post on 03-Mar-2018
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
1/8
PRECEPTORSHIPDALAM KEPERAWATAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan keperawatan saat ini dituntut untuk dapat
menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang kompeten dan
berstandar nasional maupun internasional. (Nurhadi, 2004)
Penyelengggaraan pendidikan dituntut dapat dengan cepat
merespon proses pembelajaran yang kompleks dan berkelanjutan
dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan
dapat bekerja sesuai bidang ilmunya dan diterima di masyarakat
secara baik. leh karena itu suatu Perguruan !inggi harus
membekali peserta didiknya dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga dapat menciptakan lulusan perawat yang
berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. (Nursalam " #erry,
200$)
Pembelajaran klinik merupakan pembelajaran berbasis
pengalaman dimana peserta didik diharapkan mampu
mengaplikasikan teori yang diperoleh dari akademik pada kasus
nyata yang sebenarnya di lahan. Peserta didik juga diharapkan
mampu mengasah keterampilan sebanyak mungkin dalam
melakukan tindakan keperawatan. %enurut &ewey dalam 'eiliy
dan bermann (2002), masalah utama dalam pembelajaran
pendidikan berbasis pengalaman adalah memilih jenis
pengalaman yang berdaya guna dan berdaya cipta dalam
pengalaman selanjutnya. nti dari pengalaman belajar adalah
maknanya dari tujuan pendidikan dan kemampuannya dalam
mempersiapkan indiidu terhadap pengalaman yang lebih dalam
di masa depan.
Pembelajaran klinik sebaiknya mendapat perhatian serius
dan persiapan yang baik, perhatian dan persiapan tersebutdibutuhkan karena pembelajaran klinik memberikan kesempatan
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
2/8
kepada preceptee untuk bekerja dengan klien dan belajar
terhadap masalah yang nyata. (*hapman " rb, 2000).
Pembelajaran klinik harus dibuat sedemikian rupa sehingga
preceptee mampu untuk berhubungan dengan masalah yangsebenarnya. Pembelajaran klinik tidak hanya memberikan
kesempatan untuk menerapkan teori+teori yang telah diperoleh di
kelas sebelumnya tetapi menurut *orkhill (--$) tujuan
pembelajaran klinik adalah mengintegrasikan teori dengan
praktik. alah satu metode pembelajaran klinik yang e/ekti/
dilakukan adalahpreceptorship.
%etode pembelajaran yang monotonemembuat mahasiswa
cepat merasa bosan dengan materi yang diberikan, salah satu
solusi permasalahan tersebut adalah dengan membuat modikasi
cara belajar. &alam project pengembangan metode perseptorship
oleh penulis akan dilakukan 2 tahap pelaksanaan pembelajaran
terhadap mahasiswa keperawatan berdasarkan pengalaman klinik
oleh /asilitator, yaitu high-fidelity Simulation (HFS) dan guided reflection
(GR)
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
3/8
B. PRECEPTORSHIP
1) DefinisiPreceptorshipPreceptor adalah seseorang yang mengajar, memberikan bimbingan, dapat
memberikan inspirasi, menjadi panutan (role model) serta mendukung pertumbuhan
dan perkembangan individu (trainee) untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan
khusus mensosialisasikan traineerpada peran barunya.
2) Tujuan UtamaPreceptorship
Tujuanpreceptorshipdapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :
a. Secara mikro
Preceptorship secara mikro bertujuan membantu proses transisi daripembelajaran ke praktisioner, megurangi dampak sebagai syok realita! dan
mem"asilitasi individu untuk berkembang dari apa yang dihadapai dari
lingkungan barunya.
b. Secara makro
Preceptorship secara mikro bertujuan untuk melibatkan pengembangan
perawat di dalam berorganisasi.Preceptorshipdigunakan sebagai sosialisasi dan
orientasi, sehingga diskusi antara preceptor dan preceptee diperlukan untuk
memberikan pandangan dan harapanprecepteeakan memiliki kemampuan yang
sama denganpreceptor#nya.
3) ManfaatPreceptoship
$rogrampreceptorshipsdapat memberikan man"aat baik kepadapreceptor% guru
precepteeatau murid, para lulusan yang baru, yaitu :
a. $eningkatan pengalamanprecepteedalam perawatan pasien
b. $eningkatan diripreceptordalam memecahkan sebuah kasus.
c. $eningkatan rasa kepercayaan diri pereptee.
d. $eningkatan wawasanpreceptordalam memberikan bimbingan
4) KriteriaPreceptor
Tidak semua individu atau medio dapat memiliki kriteria yang sama sebagai
preceptor.Preceptoradalah individu yang mempunyai pengalaman bekerja minimal
&2 tahun di bidang yang sama atau bidang yang masih berhubungan. 'eterampilan
komunikasi dan kepemimpinan, kemampuan membuat keputusan yang tepat, dan
mendukung perkembangan pro"esional merupakan hal terpenting dalam
preceptorship. Secara garis besar kriteriapreceptoryang berkualitas adalah :
a. erpengalaman dan ahli di lingkungan kerjanya.b. erjiwa kepemimpinan.
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
4/8
c. empunyai keterampilan komunikasi yang baik
d. empunyai kemampuan membuat keputusan.
e. endukung perkembangan pro"esional.
". empunyai kemauan untuk mengajar dan mau mengambil peran dalam
penerapan modelpreceptorship.
g. Tidak mempunyai sikap yang menilai terlalu awal pada rekan kerja aserti".
h. *leksibilitas untuk berubah.
i. ampu beradaptasi dengan kebutuhan pembelajaran individu
) Tan!!un! "a#a$Preceptor
enurut +erinus dan *erguson, bahwa tanggung jawab dari seorangpreceptordi
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Preceptor bertanggung jawab terhadap pengkajian yang dilakukan oleh
preceptee
b. erencanakan model preceptorship untuk mendesain sesuai kebutuhan
preceptee
c. elakukan peran pengajar dan sebagai role model
d. elakukan evaluasi padaprecepteeselama penerapanpreceptorship
Secara umum tanggung jawab seorang preceptor dapat dibagi menjadi dua
golongan sebagai berikut.
&. Tanggung jawab dasar
a. 'omitmen dalam peran sebagaipreceptor
b. emiliki keinginan untuk mengajar%membimbing dan berbagi keahlian
dengan mitra
2. Tanggung jawabprocedural
a. engorientasikan dan mensosialisasikan preceptee pada masing#masing
unit
b. enilai perkembangan dari tujuan yang akan dicapaipreceptee
c. erencakankan kolaborasi dan implementasi program pembelajaran
untuk memenuhi kebutuhanprecepteed. elakukan tindakan sebagai role model
e. engobservasi dan mengevaluasi perkembanganpreceptee
". em"asilitasi perkembangan dari apa yang harus dilakukan preceptee
melalui modelpreceptorship.
6) K%m&%nenPreceptorships
$rogrampreceptorshipterdiri dari tiga komponen utama, yaitu :
a. rientasi ke tatanan klinis.
b. -ukungan dan supervisi di bidang klinis.
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
5/8
c. $engembangan lebih lanjut dari keterampilan yang berkaitan dengan tatanan
klinis .
') Ta(a& Ta(a&Preceptorships
Tahapan dalampreceptorshipada yaitu :
& a. /wal wawancara
&) enjelaskan hasil yang ingin dicapai dalam bimbingan
2) enjelaskan dukungan dan mekanisme bimbingan
) engidenti"ikasi aktivitas dan cara belajar yang akan proses bimbingan
2 b. 0awancara 1ntermediate
PrecepteedanPreceptormenentukan :
&) Tinjauan bimbingan dan bukti terdokumentasi
2) Topik diskusi yang intensi"
) -okumen bukti belajar yang sesuai
& c. /khir wawancara
&) engevaluasi hasil bimbingan
2) encana tahap selanjutnya dari pengembangan pro"essional
) $erseptor memberifeedbackatau masukan serta evaluasi selama interaksi
3) engkaji responsperseptee selama proses bimbingan
) 4unakan siklus re"lekti" untuk belajar dari pengalamanperseptee
*) Lan!+a( Lan!+a(Preceptorships
a. $ersiapan $ertemuan
Wa#an,ara A#a-
5al yang perlu dilakukan olehPreceptor adalah
&) encari tahu tentang kebutuhanprecepteedalam bimbingan
2) embantuprecepteemenentukan tujuan bimbingan yang ingin dicapai
) enanyakan kepadaprecepteetentang tugas yang dibebankan
3) emperkenalkan tentang sikappreceptordan kesempatan bimbingan
6) enjajaki psikologisprecepteetentang kesiapan bimbingan
7) emberi dukunganprecepteeuntukself-assesmentsetiap tahap bimbingan
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
6/8
& b. Tahap $elaksanaan
2 Wa#an,ara Lanjutan
5al yang perlu dilakukan olehpreceptor adalah
&) endukung preceptee untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
sendiri
2) engklari"ikasi setiap ide yang di tentukan olehpreceptee
) emberikan saranprecepteeuntuk perbaikan
3) encatat point # point penting yang sampaikan olehpreceptee
6) elihat kembali perkembanganprecepteesetelah wawancara
!) endorongprecepteeuntuk menjawab pertanyaanpreceptor
& c. Tahap 8valuasi
2 Wa#an,ara A+(ir
5al yang perlu dilakukanpreceptoradalah
&) enanyakan kepada preceptee kesiapan dalam menerapkan hasil
wawancara
2) endiskusikan denganprecepteehal# hal yang dianggap penting
) enilai kemajuan dan kemampuan preceptee dalam proses wawancara
tentang topik yang sudah disepakati
. RANANGAN PR/"ET
a. K%nse&projectancangan perseptorship yang ingin dikembangkan merupakan bagian
dari model pembelajaran mahasiswa keperawatan dalam melakukan praktek
secara langsung tindakan keperawatan yang telah diajarkan secara teori.
Terdapat 2 metode yang ingin dikembangkan yakni high-fidelity Simulation
(HFS) dan guided reflection (GR). 5*S merupakan suatu metode yang
bertujuan untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam mempraktekan teori#
teori dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah diberikan oleh
dosen "asilitator. 'egiatan berlangsung kurang lebih selama &9 menit untuk
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
7/8
setiap pelaksanaan. ahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan
tindakan secara mandiri dan dilakukan dengan panduan S$ yang ada. Setiap
sesi pelaksanaan dilakukan perekaman secara visual dengan menggunakan
alat yang telah disediakan sebelmnya. etode berikutnya yaitu 4, metode
ini merupakan tahap berikutnya dari metode 5*S, dimana hasil praktek yang
telah direkam sebelumnya akan disaksikan secara bersama#sama oleh
mahasiswa dan "asilitator untuk menentukan kekurangan yang yang ada
selama pelaksanaan praktek pada masing#masing sesi.
b. Tujuan Pe-a+sanaan
asing#masing tahap memiliki tujuan yang berbeda, 5*S bertujuan
untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami teori yang telah
diberikan, tanpa memberikan masukan atau perbaikan secara langsung. Tahap
berikutnya yaitu 4, setelah dilakukan pemutaran kembali hasil rekaman
pada proses praktek yang dilakukan oleh mahsiswa, "asilitator dan mahasiswa
secara bersama#sama melakukan pengkajian pada hasil praktek yang
dilakukan, dengan pengalaman klinis yang dimiliki oleh "asilitator serta
panduan yang dimiliki secara bersama#sama menilai kekurangan yang
dilakukan.
c. Ke-e$i(an 0an Ke+uran!an'elebihan dengan 2 metode ini adalah secara sistematis proses
pelaksanaan uji coba praktek dan kesesuain dengan teori yang diberikan dapat
dilakukan evaluasi. -engan bantuan media perekaman secara visual
diharapkan dapat dilakukan analisa lebih terperinci tentang kekurangan dalam
pelaksanaan praktek yang dilakukan oleh mahsiswa. 'ekuranngan yang dapat
mncul dalam pelaksanaan metode ini adalah waktu yang digunakan cukup
lama sehingga menuntut baik mahasiswa maupun "asilitator untuk
memberikan waktu lebih dalam pelaksanaannya, berikutnya adalah
penggunaan sumber daya yang juga akan berbanding lurus dengan waktu
pelaksanaan yang dibutuhkan.
d. ettin! Pr%je,t
i. Tem&at 0an Wa+tu
$roject akan dilaksanakan di Stikes Sahid Solo dan dilaksanakan pada
waktu blok pelajaran 'eperawatan -asar
ii. asaran
ahasiswa semester jurusan S#& 'eperawataniii. arana &en0u+un!
7/26/2019 Preceptorship Dalam Keperawatan
8/8
$erekam ideo dan $enutar ideo ($royektor)
e. A-ur Pr%je,t
i. Peren,anaan &r%je,t
&. 1denti"ikasi kebutuhan perseptor
2. empersiapkan sarana pendukung
. Sosialisasi terhadap perceptor dan percepteii. Pe-a+sanaan Pr%je,t
$elaksanaan dilakukan mengikuti tahap yang telah ditentukan,
pemberian dapat dilakukan di kelas dan praktek dilakukan di kelas
ataupun dilaboratorium.
iii. Ea-uasi
8valuasi dilakukan setiap akhir pertemuan pada 2 tahap pelaksanaan
project.