Post on 23-Jan-2016
ASPEK HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI PECEL PINCUK JAWA TRISNO MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Disusun oleh : Ismawati Hasanah (B32140773) Ihda Nurisma (B32141601) Naylaturrohmah (B32141602) Andika Maulana(B32141812)
Kevin Mauru P. (B32141848)
LOKASI INDUSTRI RUMAH TANGGA
NAMA IRT : NASI PECEL PINCUK JOWO TRISNO
LOKASI IRT : JL KALIMANTAN No 16
BANGUNA DAN FASILITAS
Bangunan bersifat permanen, Fasilitas IRT lengkap karena terdapat meja, kursi.
Terdapat cemaran biologis, karena terdapat hama lalat dan semut dalam lokasi IRT
Terdapat cemaran fisik, karena dekat dengan jalan raya
BANGUNAN
• Lantai terbuat dari keramik permanen
• Lantai dalam keadaan kotor dan berdebu, licin, namun mudah dibersihkan.
• Tidak terdapat jendela, melainkan hanya terdapat pintu yang terbuat dari kaca.
• Pada ruangan tidak terdapat ventilasi udara.
FASILITAS
Terdapan kursi, meja makan, tisu, dan tusuk gigi untuk para pemlanggan Terdapat toilet dan washtafel untuk keperluan karyawan dan pelanggan Washtafel terdapat di dalam ruang makan, sehingga memudahan
pelanggan untuk mencuci tangan
TATA LETAK RUANG PRODUKSI
Letak dapur terpisah dengan ruang penjualan, letak dapur ada dibagian belakang bangunan
Pemilik meletakkan bahan baku terpisah dari tempat yang berbeda dengan makan yang disajikan
AIR
Sumber air yang digunakan ialah dari air sumur bor yang terletak di belakang rumah makan. Untuk mengambilnya, pengusaha menggunakan pompa air (untuk membersihkan peralatan masak) dan kran air (untuk kamar mandi dan wastafel)
FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE YANG MENJAMIN
Terdapat washtafel dan sabun cair yang difungsikan untuk mencuci tangan para pelanggan dan para pekerja.
Letak toilet dan washtafel bersebelahan sehingga memudahkan pengunjung.
Pegawai langsung membersihkan meja setelah pengunjung selesai makan.
Pengelola menggunakan alat makan satu kali pakai, sehingga alat makan yang digunakan langsung dibuang dan tidak dipakai lagi.
HAMA
Hama yang biasanya muncul yakni semut dan lalat. Untuk mencegah hama mencemari makanan, pengusaha menggunakan tudung saji menghindari lalat dan kapur barus menghindari semut.
KESEHAAN DAN HIGIENE KARYAWAN
Pengusaha tidak terlalu memperhatikan kesehatan karyawan pada saat proses produksi makanan. Namun jika ada yang melapor, pengusaha mengijinkan karyawannya untuk istirahat dirumah (cuti) hingga karyawan sembuh total.
PROSES PRODUKSI TERMASUK STANDAR ATAU TIDAK
Proses produksi pangan yang dilakukan pengusaha dan karyawan sangatlah baik. Dalam memilih bahan baku, pengusaha menggunakan agen khusus untuk memilih dan mengantarkan bahan baku mentah. Pengusaha juga terjun langsung ke pasar yang menjadi langgananya agar mengetahui kondisi bahan pangan yang baik. Pada saat produksi, pengusaha dan karyawan menggunakan alat bantu seperti penjepit makanan, dll.
LABEL PANGAN
Pada produksi ini, pengusaha tidak menggunakan label pada makanan karena pada produk pangannya merupakan produk pangan siap santap
PENYIMPANAN
Pengusaha melakukan penyimpanan bahan pangan di dalam kulkas. Sedangkan sisa penjualan, tidak disimpan tetapi dibagikan kepada para karyawan.
PENANGGUNG JAWAB
Pegusahalah yang bertanggung jawab selama proses produksi berlangsung. Pengusaha juga terjun langsung dalam proses produksi pangan. Pengusaha juga menerapkan peraturan – peraturan yang diterapkan dalam proses produksi dan pemasaran, contohnya : memakai seragam; berjilbab bagi karyawan perempuan; mencuci tangan sebelum melakukan produksi; dll.
PENARIKAN PRODUK Selama ini tidak pernah terjadi
keracunan makanan terhadap konsumen. Apabila bahan makanan atau makanan terjadi kerusakan, maka pengusaha langsung menarik dan membuang makanan tersebut.
PENCATATAN DA DOKUMENTASI
Dalam menelusuri masalah dalam produksi, pengusaha mencatat semua bahan pangan termasuk berat dari bahan pangan tersebut. Pengusaha juga mencatat pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan selama proses produksi.
PIMPINAN DAN KARYAWAN HARUS MEMPUNYAI PENGETAHUAN HIGIENE
Pengusaha berpengalaman dalam pengetahuan hygiene dan sanitasi karena beliau pernah bekerja pada PT. Nestle Pasuruan. Para karyawan awalnya tidak mengetahui tentang higien dan sanitasi, namun dengan bimbingan dari pengusaha mereka memiliki bekal tentang higien dan sanitasi.
PENYIMPANGAN IRT
Terjadi penyimpangan mayor, karena:
1. Tidak terdapat sertifikat atau piagam.
2. Proses kerja yang kurang higiene
3. Fasilitas yang kurang bersih (lantai)
4. Tidak tersedianya lab
PENYIMPANGAN SERIUS
Penyimpangan terjadi karena pengelola tidak menutup makanan yang siap untuk di jualkan, karena hal ini bisa menyebabkan makanan terkontaminasi
Pengelola juga kurang menjaga kebersihan makanan yang akan di jual
KESIMPULAN
Rumah makan pecel pincuk jowo trisno hampir memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi. Persyaratan yang belum terpenuhi diantaranya :
1. Tempat usaha dekat dengan pencemaran udara, contoh (asap kendaraan bermotor, dsb.)
2. Makan yang akan dihidangkan tidak tertutup rapat
3. masih terdapat kebiasaan buruk karyawan
4. Fasilitas yang kurang higien, sperti lantai yang kotor
TERIMA KASIH