Tinea Pedis - Pleno c5 Blok 15

19
Tinea Pedis C5 Eunike Dian secapramana - 102011039 Karina Marcella Widjaja – 102011183 Togana Junisar – 102011184 Asher Juniar Halim – 102011201 Vincentius Adrian M - 102011311 Imelda Suryadita – 102011377 Kirana – 102011415 Wega Nanda Marissa 102011417

description

hh

Transcript of Tinea Pedis - Pleno c5 Blok 15

PowerPoint Presentation

Tinea PedisC5Eunike Dian secapramana - 102011039Karina Marcella Widjaja 102011183Togana Junisar 102011184Asher Juniar Halim 102011201Vincentius Adrian M - 102011311Imelda Suryadita 102011377Kirana 102011415Wega Nanda Marissa 102011417

Skenario 11Seorang perempuan berusia 21 tahun, pekerjaan tukang cuci baju, datang ke puskesmas dengan keluhan gatal pada sela-sela jari kaki kanan dan kiri, sejak 2 bulan lalu. Pada pemeriksaan dermatologis, tampak fisura-fisura pada sela-sela jari kaki, dan tampak maserasiIstilah yang tidak diketahui :Maserasi

Rumusan masalah :Wanita 21 tahun mengalami gatal pada sela sela jari kaki kanan dan kiri sejak 2 bulan lalu

Hipotesa :Wanita tersebut terkena penyakit Tinea PedisAnamnesis :identitas, keluhan utama, RPS, RPD, RPK

Pemeriksaan fisik :Inspeksi dan palpasi

Pemeriksaan penunjang :KOH 10-15%Faktor resikoTukang cuci, petani, atau orang yang setiap hari harus memakai sepatu tertutup

Tinea pedisinfeksi jamur pada kaki dapat meluas ke lateral maupun punggung kaki

Sinonim : Dermatofitosis, epidermophytosis dermatomycosis, athletess foot, ringworm of the footEtiologiTrichophyton rubrumTrichophyton mentagrophytes Trichophyton tonsuransEpidermophyton floccosum

EpidemiologiDi Indonesia tinea pedis tidak banyak dilihat , kecuali pada populasi tertentu yang menggunakan sepatu tertutup dan kaos kaki, misalnya pada olahragawan dan anggota tentara/polisiTinea pedis lebih sering terjadi pada usia dewasa daripada anak terutama pada laki-laki dan jarang pada perempuan dan anak-anak

Bentuk klinisTipe interdigitalisMerupakan bentuk yang tersering ditemukan dengan kelainan berupa maserasi di sela jari ke-4 dan 5Menimbulkan sedikit keluhan atau tanpa keluhan sama sekaliTerlihat maserasi kulit putih, dapat terbentuk fisura dan sering tercium bau yang tidak enakLesi dapat meluas sampai ke bawah jari kaki dan telapak kakiInfeksi sekunder selulitis, limfangitis, limfadenitis, dan dapat pula terjadi erisipelas yang disertai gejala-gejala umum

Tipe Interdigitalis

Infeksi sekunderBetuk klinis Tipe vesikuler akutBerupa : vesikel, vesiko-pustulosa, kadang-kadang bula, di telapak kaki dan jarang terjadi pada tumitDapat timbul akibat perluasan lesi daerah interdigitalTimbul dimulai pada daerah sekitar jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kakiTampak vesikel dan bula yang terletak agak dalam di bawah kulit, disertai rasa gatal yang hebat. Vesikel > pecah > koloretInfeksi erisipelasJamur terdapat pada bagian atap vesikel

Tipe Vesikuler Akut

Bentuk klinisTipe papuloskuamosa hiperkeratotik menahunSering terdapat di daerah tumit, telapak kaki dan kaki bagian lateral dan biasanya resisten terhadap pengobatanBerupa : bercak dengan skuama putih agak mengkilat, melekat dan relatif tidak meradangDapat terjadi Moccasin foot

Tipe Papulaskuamosa Hiperkeratotik MenahunInfeksi jamur akan menimbulkan kerusakan stratum korneumInfeksi jamur superfisial ringan dapat berkembang menjadi lebih berat pada keadaan kelembapan yang tinggi dan oklusif, dan bakteri oportunistik akan berkembang sehingga jamur akan sulit ditemukanSyarat terjadinya tinea pedis kompleks diperlukan tiga komponen yaitu jamur, bakteri dan suasana oklusifSekitar 60-80% dari seluruh penderita dengan gangguan sirkulasi (arteri dan vena) kronik akibat onikomikosis dan/atau tinea pedisPatogenesisDiagnosis bandingDermatitis kontak iritan kumulatif (kronis)Penyebab : kontak berulang-ulang dengan iritan lemah (misalnya : gesekan, trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin, deterjen, sabun, pelarut, tanah, air)Gejala klinis : kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal (hiperkeratosis) dan likenifikasi, difus, fisurKeluhan : gatal atau nyeri karena kulit retak (fisur). Ada kalanya tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderitaFaktor resiko : tukang cuci, kuli bangunan, montir bengkel, juru masak, tukang kebun, penata rambut.Tempat predileksi : lebih banyak ditemukan di tanganNon-medica mentosaHilangkan faktor predisposisiKaus kaki yang dipakai dipilih kaus kaki yang menyerap keringat dan diganti tiap hariKaki harus bersih dan keringHindari memakai sepatu tertutup, sepatu sempit, sepatu olah raga dan sepatu plastik, terutama yang digunakan sepanjang hariKaki dan sela jari dijaga agar selalu kering, terutama sesudah mandiDapat diberikan bedak dengan atau tanpa anti jamurMedica - mentosaKalium permanganat 1/5000, 2-4 x 1, 15-30 menitLarutan asam asetat 0.25% , 2-4 x 1, 15-30 menitGentamicin topikalCiclopirox

Griseofulvin dosis 500-1000 mg/hari (anak : 10-20 mg/kgBB/hari)Terbinafine 250 mg/hari selama 1-2 mingguItraconazole 200 mg 2x/hari selama 1 mingguFluconazole 150 mg 1x/minggu selama 4 mingguImidazol, ketokonazol, tolnaftat,

Prognosis Tinea pedis akan membaik jika ditangani dengan penatalaksaan yang tepat. Infeksi kronis jarang terjadi pada varian yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum. Persistensi dan eksaserbasi akan sering terdapat bila infeksi disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes varian interdigitaleKesimpulan Seorang perempuan 21 tahun tersebut menderita Tinea pedis