Post on 12-Jun-2015
description
KELOMPOK I
APUNG M SCITRA S
ERIKA W
AR
DS
ARDS ???
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas berat.
Etiologi
Menurut Hudak & Gallo, gangguan yang dapat mencetuskan terjadinya ARDS adalah :
1. Sistemikyaitu seperti Syok karena beberapa penyebab, Sepsis gram negative, Hipotermia, Hipertermia, Gangguan hematology, Eklampsia, Luka bakar
2. Pulmonalyaitu seperti Pneumonia, Trauma, Aspirasi, Pneumositis
3. Non-Pulmonalyaitu seperti Cedera kepala, Peningkatan TIK, Pascakardioversi, Pankreatitis, Uremia
Faktor Resiko
1. Trauma langsung pada paru Pneumoni virus, bakteri Contusio paru( memar paru) Menghisap O2 konsentrasi tinggi dalam waktu
lama2. Trauma tidak langsung Sepsis Shock DIC (Dissemineted Intravaskuler Coagulation) Idiophatic (tidak diketahui)
Manifestasi Klinik
Peningkatan jumlah pernapasan Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis Pada Auskultasi mungkin terdapat suara napas
tambahan Penurunan kesadaran mental Takikardi, takipnea Dispnea dengan kesulitan bernafas Terdapat retraksi interkosta Sianosis Hipoksemia Auskultasi paru : ronkhi basah, krekels, stridor, wheezing Auskultasi jantung : BJ normal tanpa murmur atau gallop
Komplikasi
Menurut Hudak & Gallo ( 1997 ), komplikasi yang dapat terjadi pada ARDS adalah :
Abnormalitas obstruktif terbatas ( keterbatasan aliran udara )
Defek difusi sedang Hipoksemia selama latihan Toksisitas oksigen Sepsis
PatofisiologiKerusakan sistemik
↓
Pe ↓ perfusi jaringan
↓
Hipoksia seluler
↓
Pelepasan faktor-faktor biokimia
( enzim lisosom, vasoaktif, system komplemen, asam metabolic, kolagen, histamine )
↓
Pe ↑ permiabilitas kapiler paru
↓
Pe ↓ aktivitas surfaktan
↓
Edema interstisial alveolar paru
↓
Kolaps alveolar yang progresif
↓
Pe ↓ compliance paru
Pe ↑ shunting
↓
Hipoksia arterial
ASUHANKEPERAWATAN
Pengkajian
1. Biodata2. Riwayat Kesehatan3. Pola aktivitas sehari-hari4. Pemeriksaan Fisik5. Fase eksudatif
Kelemahan , menurunya kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi, takipnea, dan alkalosis respiratori. Hasil inspeksi dada didpatkan penggunaan otot bantu pernapasan dan adanya peningkatan tekanan darah arteri.
Lanjutan …
6. Fase fibroprolifelatifDisfungsi pada organ seperti : Otak, terjadi perubahan kesadaran, agitasi dan halusinasi Jantung, terjadi penurunan curah jantung, (cardiac output)
yang mengakibatkan angina, CHF (gagal jantung kongestif), disritmia, dan miokard infark.
Ginjal, terjadi penurunan produksi urin atau laju filtrasi glomerulus (LFG)
Kulit, terdapat bintik bintik dan ditemukan adanya tanda iskemik.
Hati, didapati adanya peningkatan SGOT, biliriubim, alkalin fosfat, dan penurunan albumin
7. Pemeriksaan Penunjangseperti rontgen, ABGs, tes fungsi paru, dan asam laktat ( )
Diagnosa yang mungkin muncul1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d :
Menurunnya fungsi silia pada jalan atas Peningkatan jumlah/kekentalan sekresi pulmonal Peningkatan resistensi jalan udara (edema interstisisal).Data yang mungkin timbul : Klien mengeluh dispnea Perubahan dalam kedalaman/jumlah pernapasan, penggunaan otot asesori
pernapasan Batuk (efektif/inefektif) dengan ayau tanpa produksi sputum
2. Kerusakan pertukaran gas b.d : Akumulasi protein dan cairan pada ruang interstisial atau alveolar Hipoventilasi alveolar Penurunan produksi surfaktan yang menyebabkan kolaps alveolar.Ditandai dengan : Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan Perubahan nilai ABGs Ventilasi atau perfusi mismath dengan peningkatan despres
Lanjutan …
3. Resiko tinggi kurang volume cairan b.d : Akumulasi protein dan cairan pada ruang interstisial atau
alveolar Hipoventilasi alveolar Penurunan produksi surfektan yang menyebabkan kolaps
alveolar.Ditandai dengan : Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan Perubahan nilai ABGs Ventilasi atau perfusimismath dengan peningkatan despres
4. Ansietas b.d prognosis penyakitDitandai dengan : Peningkatan ketenggangan dan tidak berdaya Ketakutan, kelemahan.
Penatalaksanaan
1. Terapi Oksigen2. Ventilasi Mekanik
Tujuan terapi ini adalah untuk memberikan dukungan ventilasi sampai integritas membran alveoli kapiler kembali baik.
3. Positif End_expiratory Pressure (PEEP)Komplikasi utama PEEP adalah penurunan curah jantung dan barotrauma
4. Pemantauan Oksigen Arteri AdekuatPengukuran seri hemoglobin perlu dilakukan untuk kalkulasi kandungan oksigen yang akan menentukan kebutuhan untuk tranfusi sel darah merah.
5. Terapi Farmakologi6. Pemeliharaan jalan Napas7. Pencegahan Infeksi
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan di rumah sakit.8. Dukungan Nutrisi9. Monitor Semua Sistem Terhadap Respon Terapi dan Potensial Komplikasi
THANKS