POUZN Zinc at Konika IDAI Indonesia Ethical Digest 808

Post on 11-Jun-2015

535 views 1 download

Transcript of POUZN Zinc at Konika IDAI Indonesia Ethical Digest 808

Semijurnal Farmasi & Kedokteran44 ETHICAL DIGEST � NO. 54 � Thn. VI � Agustus 2008

WAWANCARA

zinc. Jika zinc diberikan pada anak yangsistim kekebalannya belum berkembangbaik, dapat meningkatkan sistim kekebalandan melindungi anak dari penyakit infeksi.Itulah, mengapa anak yang diberi zinc lebihkecil kemungkinannya mengalami penyakitinfeksi, diare dan pneumonia.

Ada penelitian menarik di Amerika Seri-kat, melibatkan orang usia lanjut (60-80tahun). Setelah 7 tahun, mereka menghen-tikan penelitian karena kelompok yangmendapatkan zinc memiliki angka mor-talitas keseluruhan 27% lebih sedikitdibanding kelompok yang tidak menda-patkan zinc. Pada penyakit kanker dan kar-diovaskuler tidak berubah, tetapi terdapatpenurunan signifikan atau hampir tidakada angka kejadian penyakit infeksi.

Mekanisme lainnya adalah efek zincpada cAMP pada tingkat enterocyte, me-nyebabkan peningkatan absorpsi Na+ danmenurunkan sekresi Cl-. Kita tahu, zincadalah kofaktor enzim utama yang mensti-mulasi pembelahan sel. Jadi, ketika zincdiberikan, terjadi peningkatan pembelahansel. Ketika zinc diberikan pada penderirta

Zinc Dalam

Penatalaksanaan Diare

Tahun 2004, Organisasi KesehatanDunia dan UNICEF mengeluarkanrekomendasi pengobatan diare.Salah satu poinnya adalah anjuran

untuk memberikan zinc 20 mg/hari selama10-14 hari. Suplementasi zinc diyakini bisamenurunkan severitas dan memperpendekepisode diare. Namun, pengetahuandokter dan ketersediaan produk zinc masihmenjadi tantangan tersendiri.

Dr. Oliver Fountaine, KoordinatorPenelitian Departemen Kesehatan Anakdan Remaja WHO, getol mengedukasidokter mengenai pentingnya zinc dalampenatalaksanaan diare. Kelahiran Prancis1952 ini menyatakan, zinc dapat menurun-kan severitas diare dan memperpendekepisode diare. Bagaimana cara kerja zincpada penderita diare anak? Berikutpenuturannya kepada Vitra Hutomo dariETHICAL DIGEST di sela KongresNasional Ilmu Kesehatan Anak ke 14, 6-9Juli 2008 di Surabaya.

Apa peran zinc dalam pengobatan diare?

Sejujurnya, mengapa meneliti zincawalnya bukan karena kami tahu bagai-mana zat ini bekerja. Kami melihat, anakpenderita diare mengalami defisiensi zinc.Kami berfikir, jika kepada mereka diberikanzinc, mungkin dapat membantu. Pengalamankami, anak yang menderita diare memilikiseveritas lebih ringan dan lebih pendek jikamendapat zinc, dibanding yang tidakmendapat zinc. Itu efek pertama yang kamidapatkan. Sekarang kami mencoba melihatefek lain zinc sebagai pengobatan diare, jugasebagai tindakan pencegahan diare.

Bagaimana mekanisme kerja zinc?

Penelitian masih berjalan. Menurutkami, kemampuan zinc mencegah diaredihubungkan dengan kemampuannya me-ningkatkan sistim kekebalan tubuh. Zincmerupakan mineral penting bagi tubuh.Lebih 300 enzim dalam tubuh yang bergan-tung pada zinc. Zinc juga dibutuhkan olehberbagai organ tubuh, seperti kulit danmukosa saluran cerna. Semua yang berpe-ran dalam fungsi imun, membutuhkan

diare, terjadi perbaikan mukosa. Mukosamenjadi lebih kuat melawan diare. Kese-mua mekanisme ini bekerja secara bersa-maan, sehingga zinc memiliki efek pengo-batan dan pencegahan.

Zinc bisa digunakan untuk mencegah

penyakit infeksi lain?

Kami mencoba zinc untuk pneumonia.Ada bukti kuat, zinc dapat mencegah epi-sode pneumonia. Kami melakukan peneli-tian di India, Nepal, Tanzania dan beberapanegara lain. Kami mencoba melihat efekzinc dalam pengobatan diare. Penelitiandi Bangladesh dan India menunjukkanefek yang baik pada anak yang dirawatinap karena pneumonia.

Penelitian di India, pemberian zinc me-nurunkan rawat inap sampai 50%. Selainpenurunan kejadian diare, penurunansignifikan lain adalah angka kejadian pneu-monia. Zinc yang diberikan pada anak yangdiare, tetap dapat mencegah pneumonia.

Yang menarik, di berbagai negara ibumerasa anaknya berbeda setelah diberizinc. Anak menjadi lebih aktif, lebih banyaktersenyum dan nafsu makannya bertam-bah. Pemberian zinc juga membuat kulitmenjadi lebih baik. Hal ini menstimulus ibu,untuk tetap memberikan zinc meski diareanaknya sudah berhenti.

Sudah berapa negara yang mengadopsi

kebijakan WHO ini?

Sudah 35 negara. Tidak semua negaramenjadikan ini sebagai kebijakan nasional,hanya Bangladesh, India dan Pakistan.Masalahnya, bagaimana memiliki keterse-diaan produk zinc yang memadai. Tahun2004, tidak ada produk zinc sama sekali.Sulit meyakinkan industri farmasi untukmemroduksi zinc. Indonesia adalah negarayang memroduksi zinc, selain Bangladeshdan India. Kami terus menstimulasi indus-tri farmasi, agar memroduksi suplemen zincsirup atau tablet.

Mengapa tidak dikombinasi antara zinc

dan Oral Rehydration Solution (ORS)?

Banyak orang bertanya seperti ini Teta-pi, itu bukan kebijakan kami. Jika dilakukan,orang akan mengonsumsi zinc hanya jikamereka menggunakan ORS. Itu biasanyahanya 2 hari. Zinc hanya akan memiliki efekpengobatan dan bukan pencegahan.Padahal, jika diberikan selama 10-14 hari, zincbisa mencegah diare 2-3 bulan ke depan.

Dr. Oliver Fountaine