POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Landasan Hukum Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran DPRD...

Post on 16-Jan-2020

28 views 0 download

Transcript of POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Landasan Hukum Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran DPRD...

Oleh:

Hi. DEDI AFRIZAL, M.H.KETUA DPRD PROVINSI LAMPUNG

POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI LAMPUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI

Membentuk peraturan daerah bersamakepala daerah.

Tahun Jumlah2014 32 Perda

2015 11 Perda

2016 14 Perda

2017 28 Perda

Membahas dan memberikan persetujuanrancangan peraturan daerah mengenaianggaran pendapatan dan belanja daerah(APBD) yang diajukan oleh kepala daerah.

Melaksanakan pengawasan terhadappelaksanaan peraturan daerah dan APBD.

Memilih wakil kepala daerah (wakilgubernur/wakil bupati/wakil wali kota)dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakilkepala daerah.

Memberikan pendapat dan pertimbangankepada pemerintah daerah terhadap rencanaperjanjian internasional di daerah.

Memberikan persetujuan terhadap rencanakerja sama internasional yang dilakukan olehpemerintah daerah.

Meminta laporan keterangan pertanggung-jawaban kepala daerah dalampenyelenggaraan pemerintahan daerah.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI

Memberikan persetujuan terhadap rencanakerja sama dengan daerah lain atau denganpihak ketiga yang membebani masyarakatdan daerah.

Mengupayakan terlaksananya kewajibandaerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPRD PROVINSI

Landasan Hukum Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran DPRD

Provinsi Lampung

• Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat ILampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 95,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2688);

• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4286);

• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4700);

• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubahbeberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

- Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

- Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4817);

- Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional Tahun 2015-2019, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

- Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 12)

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 517);

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 TentangPedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah DaerahTahun 2017. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518.)

• Memberikan bahan, arahan sekaligus masukan kepada PemerintahDaerah Provinsi Lampung, dalam menyusun dokumen awal drafRKPD Tahun Anggaran 2019.

• Memudahkan dan mengefektifkan penyusunan dokumen RKPD,KUA, PPAS, RKA-SKPD, dan RAPBD Tahun Anggaran 2019.

• Mengarahkan dan memfokuskan upaya pencapaian visi ProvinsiLampung melalui perencanaan dan penganggaran APBD TahunAnggaran 2019.

• Mengarahkan penyusunan kebijakan dan program pembangunansesuai dengan RPJPD dan RPJMD.

• Mewujudkan aspirasi masyarakat Provinsi Lampung dalampelaksanaan pembangunan melalui fungsi DPRD Provinsi Lampungberupa pembentukan Perda, Anggaran dan pengawasan.

• Mewujudkan prioritas sasaran pembangunan daerah, rencanaprogram, kegiatan dan pendanaan tahun 2019.

Maksud dan Tujuan Penyusunan POKIR

DPRD Provinsi Lampung berpandangan bahwa revolusimental perlu memasukan dimensi perbaikan tatanansosial dan kelembagaan masyarakat agar terciptasuasana kebangsaan, cinta tanah air dan gotongroyong Penanggulangan narkoba merupakan masalahkrusial yang tentu saja dapat membuat ProgramRevolusi mental jalan di tempat untuk itu DPRDProvinsi Lampung meminta program penanggulangannarkoba dari Pemerintah Provinsi Lampung sebagaiupaya Revolusi mental secara menyeluruh

Revolusi mental

DPRD Provinsi Lampung berpendapat agar terusada upaya peningkatan anggaran pembangunaninfrastruktur jalan dan jembatan harus diimbangidengan peningkatan kualitas infrastruktur yangdibangun untuk mendukung pengembanganwilayah disertai dengan meningkatkanpengawasan terhadap pengerjaan pembangunantersebut.Pembangunan infrastruktur yang terintergrasisehingga konektivitas antar wilayah kabupatenhingga kecamatan tercapai serta pemerataananggaran pembangunan disetiap wilayah disertaiadanya pemerataan anggaran.

I. Infrastruktur

II. Pemberdayaan Masyarakat dan Perluasan

Lapangan Pekerjaan

Sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan danpeningkatan lapangan pekerjaan DPRD ProvinsiLampung berpendapat bahwa upaya tersebutdapat dilakukan melalui revitalisasi/peremajaanbalai latihan kerja (BLK) untuk meningkatkanketerampilan life skill untuk kemandirianmasyarakat, serta mendorong pemerintah untukdapat mengeluarkan kebijakan terkaitkemudahan investasi bagi para investor untukmenciptakan lapangan pekerjaan

III. Peningkatan ketertiban dan keamanan

DPRD Provinsi Lampung berpendapat bahwapeningkatan keamanan dan ketertibandaerah/wilayah akan dapat mendukungterciptanya iklim investasi. Untuk mendukungterciptanya keamanan dan ketertiban diharapkanpihak pemerintah daerah agar dapat memfasilitasipihak aparat keamanan untuk memperbanyakmembangun pos-pos keamanan di Kabupaten /Kotayang rawan dalam masalah keamanan

IV. Pendidikan

DPRD berpandangan bahwa pembangunan bidangpendidikan perlu arah kebijakan yang berkaitandengan keseimbangan prioritas pendidikan kejuruandibandingkan pendidikan umum. Mengingatmasyarakat ekonomi asean (MEA) sudah berjalansejak tahun 2016.Peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan,peningkatan kualitas pembelajaran, profesionalismeguru, revitalisasi LPTK (Lembaga Pendidikan TenagaKependidikan) serta peningkatan kualitaspendidikan anak usia dini, menengah Disamping ituperlu akses pendidikan dasar dan menengah bagimasyarakat yang tinggal dipedesaan, tertinggal, dankepulauan

V. Kesehatan • DPRD Provinsi lampung berpandangan bahwa pemerintah

Daerah Provinsi dan kabupaten perlu meningkatkan aksespelayanan kesehatan, peningatan status dan fasilitas RSUDmaupun PUSKESMAS agar dapat memenuhi standarkualitas.DPRD Provinsi lampung juga mendesak kepadapemerintah provinsi lampung dan kabupaten yang belummemiliki RSUD, untuk segera membangun RSUD. Inovasipemerintah provinsi Lampung melalui pelayanan rumah sakitkeliling merupakan suatu terobosan yang perlu diapresiasi,namun hal ini belum dapat menjawab kebutuhan masyarakatterhadap pelayanan kesehatan spesialistik yang dibutuhkanmasyarakat setiap waktu, Untuk itu DPRD menyarankanpemerintah daerah kabupaten untuk meningkatkan puskesmasrawat inap menjadi Rumah sakit type D yang dilengkapi dengansarana kamar operasi dan penunjang medik, dengan pelayananspesialistik secara berkala.

• Terhadap RSUD Dr. Hi. Abdul Muluk dan RSJ Provinsi LampungDPRD Provinsi Lampung berpandangan perlunya dilakukanpenataan manajemen, SDM, sarana dan prasarana RS sertapeningkatan kualitas maupun jumlah tenaga medis dankeperawatan.

VI. Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Petani

DPRD Provinsi Lampung berpandangan bahwa kuncidari kemandirian pangan adalah reformasi agraria.Lahan pertanian harus terus diperluas dan yang sudahada tidak boleh dialihfungsikan menjadi peruntukanlain. Kecuali itu, produktivitas pertanian wajibdidukung oleh sarana dan prasarana yang memadai,seperti: saluran irigasi, embung, bendungan, jalanusaha tani, bibit/benih, serta pupuk dan obat-obatan.Setelah itu Pemerintah harus menjamin kelancarandistribusinya dan stabilitas harga yangmenguntungkan petani.

VII. Pembangunan Kelautan dan Perikanan

Provinsi Lampung sudah memiliki PerdaRencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Zona-zona yang telahditetapkan mesti dikembangkan sesuaiperuntukannya. Tetapi, tidak bolehdilupakan adalah pemberdayaanmasyarakat pesisir, misalnya, denganpemberian bantuan dan sosialisasi. Selainitu, potensi budidaya ikan air tawar jugaperlu dikembangkan agar kita tidaktergantung dengan perikanan tangkap.

VIII. Kehutanan dan Lingkungan Hidup

Degradasi hutan dan lahan di Lampungsudah cukup mengkhawatirkan. Sekarang,bencana banjir, erosi, dan tanah longsorbegitu gampang terjadi. Untukmerehabilitasi hutan dan lahan perlulangkah-langkah radikal. Di antaranyadengan penanaman hutan kembali untukmemulihkan fungsi daerah aliran sungai(DAS). Kemudian, hutan-hutan yang masihtersisa, bisa diselamatkan dengan skemaperhutanan sosial. Masyarakat perlu diberiakses untuk mengelola hutan sembarimelestarikannya.

IX. Pembangunan Pariwisata

Kunjungan wisata, baik lokal maupunmancanegara ke Lampung cukup tinggi.Pada tahun 2017 tercatat sekitar 11 jutawisatawan datang ke provinsi ini. Agarkunjungan wisata ke Lampung terusmeningkat perlu peningkatan infrastrukturpenunjang, keamanan, dan pengembanganobjek-objek wisata serta wahana-wahana ditempat wisata.Objek wisata yang potensial dikembangkan adalah wisata alam Taman Hutan Raya (Tahura)

X. Investasi dan PTSP

Pemerintah Provinsi Lampung wajibmenciptakan iklim berinvestasi yangkondusif. Investasi harus dipermudah agarmakin banyak tenaga kerja dapatterserap. Untuk mempermudah pelayanankepada calon investor, perlu pemanfaatanteknologi informasi dan sistem pelayananterpadu satu pintu (PTSP).

XI. Koperasi dan UKM

Popularitas koperasi sedang merosotsedangkan UKM pada umumnya belumbisa diandalkan menjadi soko guruperekonomian. Oleh sebab itu, perludiambil langkah-langkah: revitalisasikoperasi, akses permodalan bagi pelakukoperasi dan UKM, serta menjalankanfungsi intermediasi perbankan. Kemudian,para pelaku UKM juga perlu dilatih dandibukakan akses pasar.

XII. Perdagangan dan Perindustrian

Yang penting dikembangkan di Lampungadalah industri berbasis agro. Ini untukbersinergi dengan pengembanganprogram, seperti perhutanan sosial,pariwisata, dan pertanian. DI bidangperdagangan, tugas paling pokok yangharus dilakukan adalah menjaminkelancaran distribusi dan stabilitas hargayang menguntungkan petani.

XIII. Kemandirian Energi

Untuk meningkatkan produksi energy primer,meningkatkan cadangan penyangga danoperasional energy, meningkatkan perananenergy baru terbarukan,.DPRD Provinsi Lampung berpendapat bahwaditengah keterbatasan energy kelistrikan diProvinsi Lampung, Pemerintah ProvinsiLampung kiranya dapat menciptakan trobosanuntuk mengatasi kekurangan energy tersebut.

maeri

Kasi

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG