BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

17
445 BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TARKIIB MOH. KHASAIRI Universitas Negeri Malang [email protected]/[email protected] Abstrak. Makalah ini ditulis untuk memberikan masukan terhadap peningkatan efektifitas pembelajaran Tarkiib. Materi matakuliah Tarkiib sejatinya merupakan bagian dari materi Nahwu yang penyajiannya dalam pembelajaran tidak menyinggung qawaid yang bersifat teoritis. Pembelajaran Tarkiib merupakan pilihan yang tepat bagi pembelajar Bahasa Arab pemula untuk meluruskan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan dalam berbahasa Arab. Mengingat banyaknya macam dan ragam serta pola Tarkiib dalam Bahasa Arab maka disarankan agar pengajar memilih Tarkiib-Tarkiib yang sederhana. Dalam proses pembelajaran disarankan agar pengajar lebih menekankan latihan-latihan praktis. Kata Kunci: tarkiib, strategi pembelajaran A. Pendahuluan Pembelajaran Tarkiib baru mendapat perhatian khusus dan lebih serius pada akhir-akhir ini. Dulu pembelajaran Tarkiib tidak muncul ke permukaan, melainkan menyatu dengan pembelajaran Nahwu. Seiring dengan meningkatnya usaha untuk memperbaiki kinerja pembelajaran Nahwu maka munculllah istilah pembelajaran Tarkiib, yang di dalam kurikulum Jurusan Sastra Arab UM dinamakan matakuliah Tarkiib Mukatstsaf. Thu’aimah (1989) mengenalkan istilah ini dalam salah satu fasal yang dinamai dengan ‘tadribat tarakiib’. Al Fauzan dkk. (2003) menjadikan Tarkiib sebagai salah satu bagian dari masing-masing bab (wihdah) buku yang ditulisnya. Bagian tersebut dinamakannya dengan ‘Tarakiib Nahwiyah’. Tarakib Nahwiyah merupakan bagian ke-3 dalam setiap wihdah setelah ‘hiwaraat’ dan ‘mufradaat’. Bagian selanjutnya adalah ashwaat’, ‘fahmu al masmuu’, ‘kalaam’, ‘qiraa-ah’, dan ‘kitaabahSebagaimana disebutkan di depan bahwa di Jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang (JSA UM) dikenal adanya matakulian Tarkiib Mukatstsaf, yaitu suatu matakuliah yang dimaksudkan untuk menjembatani kemampuan mahasiswa yang masih rendah dengan yang sudah tinggi di bidang Nahwu. Harapannya, setelah menempuh 2 matakuliah Tarkiib Mukatstsaf yang masing-masing berbobot 2 sks dan disajikan pada 2 semester ini kesenjangan kemampuan para mahasiswa dalam bidang Nahwu bisa ditekan dan diperpendek. Di dalam Katalog Jurusan Sastra Arab UM disebutkan bahwa materi Tarkiib Mukatstsaf Ibtida’I adalah anmath al-tarakib wa al-jumal (Tarkiib washfi, Tarkiib idhafi, jumlah ismiyyah,dan jumlah fi’liyah), al-nafy wa al-istifham (Fakultas Sastra, 2016). Materi tersebut perlu dijabarkan dan dipersiapkan pembelajarannya dalam bentuk silabus. Makalah ini bertujuan untuk memberi masukan dalam peningkatan efektifitas pembelajaran Tarkiib Mukatstsaf. Untuk tujuan tersebut penulis

Transcript of BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

Page 1: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

445

BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TARKIIB

MOH. KHASAIRI

Universitas Negeri Malang [email protected]/[email protected]

Abstrak. Makalah ini ditulis untuk memberikan masukan terhadap peningkatan efektifitas pembelajaran Tarkiib. Materi matakuliah Tarkiib sejatinya merupakan bagian dari materi Nahwu yang penyajiannya dalam pembelajaran tidak menyinggung qawaid yang bersifat teoritis. Pembelajaran Tarkiib merupakan pilihan yang tepat bagi pembelajar Bahasa Arab pemula untuk meluruskan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan dalam berbahasa Arab. Mengingat banyaknya macam dan ragam serta pola Tarkiib dalam Bahasa Arab maka disarankan agar pengajar memilih Tarkiib-Tarkiib yang sederhana. Dalam proses pembelajaran disarankan agar pengajar lebih menekankan latihan-latihan praktis. Kata Kunci: tarkiib, strategi pembelajaran

A. Pendahuluan Pembelajaran Tarkiib baru mendapat perhatian khusus dan lebih serius pada

akhir-akhir ini. Dulu pembelajaran Tarkiib tidak muncul ke permukaan, melainkan menyatu dengan pembelajaran Nahwu. Seiring dengan meningkatnya usaha untuk memperbaiki kinerja pembelajaran Nahwu maka munculllah istilah pembelajaran Tarkiib, yang di dalam kurikulum Jurusan Sastra Arab UM dinamakan matakuliah Tarkiib Mukatstsaf.

Thu’aimah (1989) mengenalkan istilah ini dalam salah satu fasal yang dinamai dengan ‘tadribat tarakiib’. Al Fauzan dkk. (2003) menjadikan Tarkiib sebagai salah satu bagian dari masing-masing bab (wihdah) buku yang ditulisnya. Bagian tersebut dinamakannya dengan ‘Tarakiib Nahwiyah’. Tarakib Nahwiyah merupakan bagian ke-3 dalam setiap wihdah setelah ‘hiwaraat’ dan ‘mufradaat’. Bagian selanjutnya adalah ‘ashwaat’, ‘fahmu al masmuu’, ‘kalaam’, ‘qiraa-ah’, dan ‘kitaabah’

Sebagaimana disebutkan di depan bahwa di Jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang (JSA UM) dikenal adanya matakulian Tarkiib Mukatstsaf, yaitu suatu matakuliah yang dimaksudkan untuk menjembatani kemampuan mahasiswa yang masih rendah dengan yang sudah tinggi di bidang Nahwu. Harapannya, setelah menempuh 2 matakuliah Tarkiib Mukatstsaf yang masing-masing berbobot 2 sks dan disajikan pada 2 semester ini kesenjangan kemampuan para mahasiswa dalam bidang Nahwu bisa ditekan dan diperpendek.

Di dalam Katalog Jurusan Sastra Arab UM disebutkan bahwa materi Tarkiib Mukatstsaf Ibtida’I adalah anmath al-tarakib wa al-jumal (Tarkiib washfi, Tarkiib idhafi, jumlah ismiyyah,dan jumlah fi’liyah), al-nafy wa al-istifham (Fakultas Sastra, 2016). Materi tersebut perlu dijabarkan dan dipersiapkan pembelajarannya dalam bentuk silabus. Makalah ini bertujuan untuk memberi masukan dalam peningkatan efektifitas pembelajaran Tarkiib Mukatstsaf. Untuk tujuan tersebut penulis

Page 2: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

446

mendeskripsikan pengajaran Tarkiib yang meliputi pengertian, macam, strategi pengajaran, dan simpulan. Ulasan masing-masing sub judul tersebut adalah sebagai berikut.

B. Pengertian Tarkiib

Terkait dengan Tarkiib ada beberapa istilah yang sering disalahfahami oleh pembelajar, yaitu istilah Tarkiib, murakkab, jumlah, dan kalam. Al Ghalayaini (2003)

menggunakan istilah murakkab untuk Tarkiib, yaitu perkataan ( yang terdiri atas (كى

2 kata atau lebih yang memberikan pemahaman, baik pemahaman yang lengkap,

seperti العلم هىع maupun pemahaman yang kurang lengkap seperti الجامعت االإشهىعة. Jadi Tarkiib dan murakkab adalah dua istilah yang secara konseptual sama. Lebih lanjut Al Ghalayaini menyamakan murakkab Isnaadi dengan jumlah.

Dengan definisi ini maka bisa difahami bahwa murakkab juga dinamakan jumlah, karena jumlah juga susunan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang memberikan pemahaman lengkap atau pemahaman yang kurang lengkap. Murakkab atau jumlah yang memberikan pemahaman lengkap dinamakan ‘kalaam’. Al Dahdah (1987) membedakan dua macam murakkab, yaitu murakkab kalami atau yang di dalam buku-buku nahwu dinamakan kalam (jumlah mufidah) dan murakkab ghair kalami (jumlah ghairu mufidah). Kalam di dalam Bahasa Indonesia dinamakan dengan kalimat.

C. Macam-macam Tarkiib

Al Ghalayaini (2003) membagi Tarkiib (murakkab) menjadi 6 macam, yaitu murakkab Isnaadi (jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah), murakkab idhafi, murakkab bayani (man’ut-na’at, mubdal minhu-badal, muakkad-taukid/muakkid), murakkab athfi, murakkab majzi, dan murakkab ‘adadi. Keenam murakkab itu masih bisa dipilah menjadi pilahan-pilahan lebih rinci bahkan pilahan rinci tersebut masih bisa dipilah lagi ke dalam pola-pola yang beragam. Paparan masing-masing Tarkiib disajikan sebagai berikut. 1. Tarkiib Isnaadi

Tarkiib Isnaadi adalah Tarkiib yang terdiri atas musnad ilaih dan musnad. Musnad ilaih ada tiga macam, yaitu mubtada’, fa’il, dan naibul fa’il; sedangkan musnad juga ada tiga macam, yaitu khabar, fi’il mabni ma’luum, dan fi’il mabni majhuul. Di dalam banyak buku Nahwu disebutkan bahwa Tarkiib Isnaadi itu disebut jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Kedua macam jumlah ini memiliki pola-pola yang beragam.

Qusyairi (2016: 57) menyebutkan ada 12 pola jumlah ismiyah. Kedua belas pola itu adalah (1) mubtada’ + khabar mufrad, (2) mubtada’ + khabar jumlah ismiyah, (3) mubtada’ + khabar jumlah fi’liyah (fi’il + fa’il), (4) mubtada’ + khabar jumlah fi’liyah (fi’il + fa’il + maf’ul bih), (5) mubtada’ + khabar jumlah fi’liyah (fi’il + fa’il dhamir mustatir + maf’ul bih), (6) mubtada’ + khabar syibhu jumlah (jar + majrur), (7) mubtada’ + khabar syibhu jumlah (dzarf + madzruf), (8) mubtada’ + khabar jumlah fi’liyah (fi’il + fa’il dhamir mustatir), (9) mubtada’ + khabar jumlah fi’liyah (fi’il mabni majhul + naibu fa’il), (10) mubtada’ + khabar muta’addid, (11) khabar syibhu jumlah (jar + majrur) + mubtada’, dan (12) khabar syibhu jumlah (dzarf + madzruf) + mubtada’. Pola ini tentu belum mencakup keseluruhan pola yang berlaku dalam Bahasa Arab.

Page 3: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

447

Jumlah fi’liyah juga bisa dipilah menjadi banyak pilahan. Qusyairi (2016: 22) memilahnya menjadi 8 macam pola. Kedelapan macam pola itu adalah (1) fi’il + fa’il, (2) fi’il + fa’il + wawu athf + fa’il, (3) fi’il + fa’il + maf’ul bih, (4) fi’il + fa’il + maf’ul bih + maf’ul bih, (5) fi’il + maf’ul bih + fa’il, (6) maf’ul bih + fi’il + fa’il, (7) fi’il mabni majhul + naibul fa’il, (8) fi’il mabni majhul + naibul fa’il + maf’ul bih. Kedelapan pola jumlah fi’liyah tersebut masih bisa ditambah sesuai dengan data yang ada.

2. Tarkiib Idhaafi

Tarkiib Idhaafi adalah Tarkiib yang tersusun atas mudhaaf dan mudhaaf ilaih. Pembahasan mengenai Tarkiib idhaafi mencakup macam idhaafah, makna Tarkiib idhaafi, fungsi Idhaafah, dan syarat mudhaaf serta syarat mudhaaf ilaih. Di dalam buku-buku nahwu untuk pemula macam Idhaafah lafdhiyah tidak dibahas, sedangkan di dalam buku nahwu untuk tingkat lanjut disebutkan bahwa Idhaafah ada 2 macam, yaitu Idhaafah lafdziyah dan Idhaafah maknawiyah. Dalam makalah ini, penulis memusatkan bahasan pada Idhaafah maknawiyah.

Makna Tarkiib idhaafi dalam konteks Idhaafah maknawiyah ada 3 macam, yaitu milik, di (dalam/di dalam), dan (terbuat) dari. Masing-masing makna antara lain bisa dikenali dengan huruf jer apa yang bisa dipasang di antara mudhaaf dan mudhaaf

ilaih. Apabila di antara keduanya bisa dipasang huruf jer ( ) maka maknanya

‘milik’, contoh: بيذ محمد ‘rumah Muhammad’ bisa dimasuki ( ) sehingga menjadi بيذ

rumah milik Muhammad’. Apabila di antara keduanya bisa dipasang huruf jer‘ الإدمض

shalat malam’ bisa dimasuki‘ صلاة الليل maka maknanya ‘di’ atau ‘pada’, contoh ( في)

shalat pada malam hari’. Apabila di antara‘ صلاة في الليل sehingga menjadi (في )

keduanya bisa dipasang huruf jer (م ) maka maknanya ‘dari’ atau ‘terbuat dari’,

contoh زظاء جلض ‘sepatu kulit’ bisa dimasuki ( م) sehingga menjadi زظاء م جلض

‘sepatu dari kulit’. Fungsi Idhaafah maknawiyah ada dua macam, yaitu takhshish ‘menjadikan lebih

khusus’ dan ta’rif ‘menjadikan ma’rifah’. Jika mudhaaf ilaihnya berupa isim nakirah maka fungsi Idhaafah adalah takhshiish. Dalam hal ini isim nakirah yang di-idhaafahkan statusnya tetap nakirah (umum) namun kenakirahannya (keumumannya) menjadi

terbatasi. Lafadz هخاب ػالب walaupun berupa mudhaaf dan mudhaaf ilaih tetapi tetap

nakirah, namun sudah lebih khusus daripada lafadz هخاب dengan tidak mudhaaf.

Jika mudhaaf ilaihnya berupa isim ma’rifah maka Idhaafah tersebut berfungsi

ta’riif. Lafadz هخاب (isim nakirah) jika dimudhaafkan pada محمد (isim ma’rifah) maka

menjadi ma’rifah (tertentu). Ketentuan ini tidak hanya berlaku pada isim ma’rifah yang berupa ‘alam (nama diri) namun juga berlaku pada isim ma’rifah lainnya, yaitu

dhamiir, isim isyaarah, isim maushuul, dan isim yang ber-ا Terkait dengan syarat mudhaaf dan mudhaaf ilaih dalam konteks Idhaafah

maknawiyah, maka di dalam buku-buku nahwu dikatakan bahwa mudhaaf selalu

berupa isim yang tidak ber-ا, tidak bertanwin, dan tidak ber-nun. Artinya jika isim

Page 4: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

448

ber-ا dimudhaafkan maka ا-nya harus dibuang, jika bertanwin maka tanwinnya

harus dibuang, dan jika berupa isim tatsniyah dan jamak mudzakkar salim maka nunnya harus dibuang. Sedangkan syarat mudhaaf ilaih juga harus berupa isim dan isim yang menjadi mudhaaf ilaih harus selalu beri’rab jer.

3. Tarkiib Bayaani

Sebagaimana telah disebutkan di depan bahwa Tarkiib Bayaani terdiri atas 3 macam, yaitu Tarkiib washfi, Tarkiib badali, dan Tarkiib taukiidi. Di antara ketiga Tarkiib tersebut Tarkiib washfi merupakan Tarkiib yang paling sering digunakan dalam berbahasa Arab dan paling banyak kaidahnya. Untuk mampu menggunakan Tarkiib Washfi dengan baik pembelajar harus menguasai konsep nakirah-ma’rifah, murrad-tatsniyah-jama’, mudzakkar-mu’annats, dan I’rab beserta tanda-tandanya (Qusyairi, 2015). Selain itu, Tarkiib washfi juga mirip dengan Tarkiib Isnaadi dan Tarkiib idhafi. Kemiripan ini berakibat pada sulitnya pembelajar dalam menguasai ketiga Tarkiib tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran Tarkiib washfi harus mendapatkan perhatian serius para guru dan dosen.

4. Tarkiib ‘Athfi dan Tarkiib Mazji

Kedua Tarkiib ini sengaja tidak banyak diulas karena keduanya tidak banyak membutuhkan kaidah penggunaan. Mengenai Tarkiib ‘Athfi yang harus menjadi perhatian adalah fungsi masing-masing harf ‘athaf dan keharusan mengikutinya I’rab ma’thuf kepada ma’thuf ‘alaih. Sedangkan Tarkiib mazji lebih bersifar sama’I, karena Tarkiib tersebut merupakan Tarkiib yang tidak bisa dikelompokkan ke dalam salah satu 5 Tarkiib lainnya.

5. Tarkiib ‘Adadi

Tarkiib ‘Adadi merupakan susunan yang terdiri atas ‘adad ‘bilangan’ dan ma’dud ‘sesuatu yang dihitung’. Tarkiib ini juga bersinggungan dengan Tarkiib-Tarkiib lainnya. Ada yang masuk kategori Tarkiib washfi, yaitu jika ma’dud-nya berjumlah satu atau dua. Selain itu, juga bilangan bertingkat. Dalam hal ini ma’dud menjadi maushuf dan ‘adad menjadi shifat. Ada yang masuk kategori Tarkiib idhafi dan Tarkiib ‘athfi. Dikategorikan Tarkiib idhaafi apabila ma’dudnya berjumlah 3 sampai dengan 10. Dalam hal ini ‘adad menjadi mudhaaf dan ma’dud menjadi mudhaaf ilaih. Sedangkan jika ma’dud berjumlah 21 ke atas ‘adadnya berupa Tarkiib ‘athfi (‘adad satuan menjadi ma’thuf ‘alaih dan ‘adad puluhan menjadi ma’thuf) dan ma’dudnya menjadi tamyiz. Selain itu juga ada yang dinamakan ‘adad murakkab, yaitu ‘adad 11 sampai dengan 19 yang ma’dudnya menjadi tamyiz.

D. Strategi Pembelajaran Tarkiib

Para ahli pengajaran Bahasa Arab modern sepakat bahwa para pembelajar pemula tidak perlu diajari Nahwu yang bersifat teoritis. Pembelajar pemula sebaiknya dikenalkan kepadanya Tarkiib-Tarkiib sederhana dengan tanpa menyinggung kaidah-kaidahnya. Para pembelajar cukup diberi contoh-contoh Tarkiib yang benar dan diberi penjelasan seperlunya manakala melakukan kesalahan.

Page 5: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

449

Kalaupun para pemula diajari Nahwu maka yang diajarkan itu adalah Nahwu Wadzifi model Haliday, yaitu Nahwu yang memanfaatkan kalimat-kalimat sederhana dengan kata-kata yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Nahwu Wadzifi model ini juga meninggalkan I’rab taqdiri dan I’rab mahalli. Hal ini sejalan dengan pernyataan Qusyairi (2016) yang menyarankan agar pembelajar Nahwu pemula diajari Nahwu Wadzifi model Haliday. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa tidak semua model Nahwu Wadzifi cocok untuk semua tingkatan pembelajar.

Al Ma’yuf (2016: 56--57) menyarankan tujuh prinsip yang harus dipedomani dalam memilih Tarkiib yang diajarkan. Tujuh prinsip tersebut adalah (1) Tarkiib yang dipilih haruslah yang banyak dikenal dan sering dijumpai oleh pembelajar, (2) pengenalan Tarkiib haruslah dibatasi dan penyajiannya dilakukan secara bertahap, (3) penggunaan Tarkiib baru haruslah dimasukkan dalam mufradat yang sudah dikenal oleh pembelajar, (4) hendaknya dilakukan pengulangan yang cukup untuk Tarkiib yang baru, (5) pengenalan terhadap Tarkiib yang kompleks harus betul-betul diawali dengan Tarkiib yang sederhana, lalu naik satu tingkat ke yang agak kompleks, baru kemudian kepada yang 1 tingkat lagi lebih kompleks, (6) perubahan Tarkiib yang menyatu dalam rangkaian kata (seperti fi’il maadhi yang musnad kepada dhamir) hendaknya tidak mengharuskan perubahan unsur-unsur yang lain, (7) hendaknya guru/dosen tidak buru-buru menyajikan beberapa ragam Tarkiib untuk satu makna.

Strategi pembelajaran yang disarankan adalah strategi induktif, yaitu strategi pembelajaran yang langkah-langkah pembelajarannya diawali dengan penayangan contoh-contoh Tarkiib yang diajarkan dalam kalimat, pelafalan contoh-contoh tersebut dengan membaca nyaring, menandai secara khusus Tarkiib-Tarkiib dalam kalimat, membahas Tarkiib-Tarkiib tersebut dengan mengenali kekhususannya, dan menyusun kaidah (Al Naqah dan Thu’aimah, 2003: 243).

Pemahaman tentang kaidah tersebut diperkuat dengan pemberian latihan penerapannya yang cukup. Thu’aimah (1989: 240-243) menyarankan 11 macam latihan Tarkiib yang sering digunakan. Penjelasan sebelas macam Tarkiib tersebut adalah sebagai berikut:

(Pengulangan) الخىغاع .1

Latihan dalam bentuk pengulangan dimaksudkan untuk memantapkan penguasaan Tarkiib dan penggunaannya dalam kemahiran tertentu dengan cara memraktekkan kemahiran tersebut lebih dari satu kali. Latihan ini dilakukan dengan pemberian contoh dari guru, lalu meminta murid tertentu untuk mengulanginya. Guru bisa juga meminta murid yang lain untuk mengulang Tarkiib yang dicontohkan atau yang sudah digunakan oleh temannya.

الاؾخضلا .2

Tujuan latihan ini adalah untuk memantabkan atau menguatkan penguasaan siswa terhadap suatu Tarkiib dalam kemahiran tertentu. Latihan Tarkiib bentuk ini memiliki beberapa bentuk, ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Di antaranya adalah: a. Contoh 1:

Page 6: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

450

أها جلميظ م ئهضوهيؿيا

أهذ ................ -1

أهذ ................ -2b. Contoh 2:

أهغمخه \أهغمذ االإضعؽ

أهغمتها \أهغمذ االإضعؾت -1

.............. \أكغأ الىخاب -2

ذ االإجلت -3 .............. \اشتر

c. Contoh 3:

هل مع كلم؟ وعم معي كلم.

هل عىضن ؾياعة؟ لا، ليؿذ عىضي ؾياعة

؟ ....................... -1 هل أهذ مشغى

هل عىضن بيذ؟ ....................... -2

3. Tanya-jawab

Latihan ini bertujuan memantapkan kemahiran dalam memahami pertanyaan, mengemukakannya dan menjawabnya. Dalam praktiknya guru mengajukan pertanyaan kepada siswa (satu persatu) lalu siswa menjawabnya. Contoh:

Guru: أها أخمض، م أهذ

Murid 1: أها فاطل، م أهذ

Murid 2: ،م أهذ أها فغخان

4. Membuat Pertanyaan

Latihan Tarkiib bisa juga dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan membuat atau mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan untuk jawaban yang tersedia. Contoh:

Guru: هل هظا هخاب \هظا هخاب

Guru: هظه ممسحت\...................

Murid 1: هل هظه ممسحت

Guru: هظا كلم\ .................

Murid 2: هل هظا كلم

5. Mengubah Tarkiib Tujuan latihan ini untuk memantapkan kemampuan siswa dalam mengubah

suatu Tarkiib kepada lainnya. Dengan latihan ini akan bisa diketahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap kaidah Nahwu. Contoh:

Page 7: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

451

a. ا محمد ماليزي \محمد م ماليز

b. أها ئهضوهيس ي \أها م ئهضوهيؿيا

6. Latihan Piramida

Latihan ini dilakukan dengan mengganti dan menambah suatu bagian kalimat (kata) sesuai dengan yang diajukan. Contoh:

Guru: أها ػالب ؾعىصي

Siswa 1: أها ػالب ؾعىصي

Guru: عغاقي

Siswa 2: أها ػالب عغاقي

Guru: جاجغ

Siswa 3: أها جاجغ عغاقي

7. Latihan Berantai

Latihan ini dilakukan dengan para siswa (1) menjawab pertanyaan guru, setelah menjawab ia menoleh kepada siswa (2) lalu mengulang pertanyaan guru. Contoh:

Guru sambil mengarahkan pandangan kepada siswa yang bernama Ustman

mengatakan: أها اشغ، م أهذ؟

Siswa (1) sambil mengahadap guru menjawab أها عثمان lalu menoleh kepada

siswa (2) sambil mengatakan أها عثمان، م أهذ؟

Siswa (2) sambil menghadap siswa (1) menjawab أها زليل lalu menoleh kepada

siswa (3) sambil mengatakan أها زليل، م أهذ؟

8. Menyempurnakan Latihan ini bertujuan untuk memantabkan kemampuan memahami kata dan

kalimat, kemudian susunan kalimat dengan menyempurnakan susunan yang kurang. Latihan ini memiliki banyak bentuk. Di antaranya menyempurnakan kalimat rumpang dengan memilih kata-kata yang disediakan sebelumnya atau sesudahnya. Kalimat rumpang tersebut juga bisa diisi dengan kata yang dicari sendiri oleh siswa.

9. Menyusun kalimat

Tujuan latihan ini adalah memantapkan kemampuan mengenal kata-kata dan penggunaannya dengan tepat. Latihan dilakukan dengan mengajukan kata-kata yang sudah dikenal oleh siswa untuk disusun dalam kalimat yang tidak terdapat di dalam teks atau latihan yang sudah siswa pelajari.

Page 8: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

452

Contoh:

مجتهض –شعيب -ػالب شعيب ػالب مجتهض

في –العميض –االإىخب العميض في االإصلى

10. Latihan menjodohkan Latihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memantapkan kemampuan

kebahasaan tertentu. Latihan ini dilakukan misalnya dengan menjodohkan seperangkat Tarkiib yang ada di sebelah kiri dengan yang ada di sebelah kanan.

11. Terjemah

Tujuan latihan ini adalah memantapkan pemahaman siswa terhadap susunan Bahasa Arab dan menemukan perbedaannya dengan Bahasa siswa. Model terjemahan yang efektif adalah yang oleh Irhamni dan Maksum (2015) dinamakan dengan Translate Self-revieuw (TSR). Dalam terjemahan ini pembelajar harus berusaha terus untuk menemukan terjemahan yang cocok, sementara guru/dosen hanya menunjukkan terjemahan tersebut sudah betul atau masih salah.

E. Simpulan

Tarkiib merupakan salah satu bidang kajian Nahwu yang sebaiknya sudah dilatihkan kepada para pembelajar pemula sebelum mereka belajar Nahwu. Tarkiib yang diajarkan adalah berbagai macam Tarkiib namun harus dipilih yang sederhana. Pembelajaran Tarkiib tidak membicarakan nahwu secara teoritis namun hanya dibicarakan jika sangat dibutuhkan. Pembelajaran Tarkiib dilakukan dengan pendekatan induktif lalu dimantapkan dengan pengerjaan soal-soal latihan yang amat beragam. Pembelajaran Tarkiib setidaknya membutuhkan 32 x pertemuan yang masing-masing 2 jam pelajaran. Usulan pokok-pokok bahasan untuk 16 x pertemuan pertama terlampir dalam makalah ini.

Daftar Pustaka Al Dahdaah, Anton. 1987. Mu’jam Qawaidi al Lughah al Arabiyyah fii Jadaawil wa

Lauhaat. Bairut: Maktabah Lubnaan. Al Ghalayaini, Al Syaikh Mushthafa. 2003. Jaami’u al Duruus al Arabiyyah. Bairut: al

Maktabah al Ashriyah. Al Ma’yuuf, Ali bin Ma’yuuf. 2016. Tadriis al Taraakiib wa al Qawaa’id. Materi Dauraat

Tadribiyah li Mudarrisi al Lughah al Arabiyyah. Malang: JSA UM. Al Naqah, Mahmud Kamil dan Thu’aimah, Rusydi Ahmad. Tharaiq Tadriisi al Lughah

al Arabiyyah li Ghairi al Nathiqiina bihaa. Al Ribath: ISESCO Fakultas Sastra UM. 2016. Katalog Jurusan Sastra Arab UM. Malang. Malang: FS UM Irhamni dan Maksum. 2015. Translate Self-revieuw Karya Kyi Rahmat Al-Arifin

Muhammad Ibn Ma’ruf. Malang: Malak Qusyairi, Mohammad. 2015. Tarkiib Washfi, anwa’uhu wa syuruthu kullin minhu wa al

musykilat allati yuwajihuha al thalabah. Makalah disajikan pada Seminar Internasional di UIN Maliki Malang.

Page 9: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

453

Qusyairi, Mohammad. 2016. Tathwir al Maadati al Nahwi al Wadzifi Namudlaj Abdil Alim Ibrahim wa Atasari Istikhdamiha fi Raf’i Dawafi’il Thalabah wa Nataiji Ta’allumihin. Malang: Disertasi UIN Maliki (tidak dipublikasikan).

Qusyairi, Mohammad. 2016. Mawaad Ta’limiyyah fii Maaddat Tathbiq al Nahwi al Awwal. Malang: CV Bintang Sejahtera.

Thu’aimah. Rusydi Ahmad. 1989. Ta’liimu al Lughah al Arabiyyah li Ghairi al Nathiqiina bihaa, Manaahijuhuu wa Asaaliibuhuu. Al Ribath: ISESCO.

Page 10: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

454

Lampiran Usulan pokok-pokok bahasan untuk 16 x pertemuan pertama

Bab I: Jumlah Ismiyah

Istifham:

- hal+dhamir+kebangsaan هل أهذ ئهضوهيس ي؟ هل أهذ ئهضوهيؿيت؟

- min aina+dhamir م أ أهذ؟ م أ أهذ؟ م أ هى؟ م أ هي؟

Ifadah:

- isim dzahir+isim dzahir اؾمي زالض، اؾمي زضجت

- dhamir+isim dzahir .أها ػالب. هى مضعؽ. هي ػالبت

- na’am+dhamir+isim dzahir ت وعم، أها ئهضوهيس ي. وعم أها مصغ

- isim isyarah+isim dzahir هظا أخي. هظه أزتي

- isim dhamir+jar majrur أها م جىمباهج، هي م ؾىعاباا، هى م ؾماعهج kosa kata: kota, negara, profesi, kebangsaan

Bab II: Jumlah Ismiyah

Istifham:

- man+isim dhamir م أهذ؟ م أهذ؟ م هى؟ م هي؟

- man+isim isyarah م هظا؟ م هظه؟

- aina+isim dzahir أ ؾعيض؟ أ االإدفظت؟

Ifadah:

- mubtada+jar majrur .ؾعيض في االإسجض، االإدفظت في الغغفت

- dhamir+isim dzahir هى مهىضؽ، هي مهىضؾت

- isim isyarah+ism dzahir+badal ؼة هظا والضي عمغ، هظه عمتي عؼ

- isim isyarah+dhamir+khabar هظا هى االإصلى، هظه هي الؼبيبت

kosa kata: personel keluarga, tempat-tempat di rumah dan sekitarnya

Bab III: Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah

Istifham:

- hal+fi’il mudhari’+jar majrur هل حؿى في معهض؟هل حؿى في بيذ؟

- kam+tamyiz+jar majrur هم خماما في البيذ؟ هم سجاجت في االإسجض؟

- fi ayyi+isim dzahir+mubtada’ في أي صوع الغغفت؟ في أي غغفت الثلاجت؟ Ifadah:

- uridu+maf’ul bih ىت ض أع ض زلاجت، أع أع

- uridu+maf’ul bih+min fadhlik ض شلت م ف ض سجاصة م فظل، أع ظلأع

Page 11: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

455

- na’am/laa+fi’il mudhari’+jar majrur وعم، أؾى في شلت، لا، أؾى في حي

الجامعت

- jar majrur+adad+mudhaf ilaih jamak في البيذ زلار غغف، في الغغفت أعبعت

االإصابيذ

- mubtada’+jar majrur+adad tartibi الغغف في الضوع الثاوي، االإؼبش في الضوع الأو

- jar majrur+mubtada’+na’at لضىا بيذ جميل، لضىا غغفت واؾعت kosa kata: kamar rumah dan prabotannya, bilangan satuan dan bertingkat

1-5.

Bab IV: Jumlah Fi’liyah

Istifham:

- maadzaa+sa+fi’il mudhari’ماطا ؾدشاهض؟ ماطا ؾخلغئين؟

- mataa+fi’il mudhari’+jar majrur ؼبيب؟ متى جظهبين ئلى متى جظهب ئلى ال

االإضعؾت؟

- aina+fi’il mudhari’+maf’ul bih أ حغؿل االإلابـ؟ أ جلغئين اللغآن؟

- kam+tamyiz+jar majrur هم شخصا في البيذ؟ هم ػالبت في الفصل؟

Ifadah:

- fi’il mudhari’ untuk mutakallim+maf’ul bih أكغأ اللغآن، أشاهض الخلفاػ

- sa+fi’il mudhari’+maf’ul bih ؾأصلي الفجغ. ؾأكغأ الصحيفت

- fi’il mudhari’+sa’ah+’adad tartibi أطهب الؿاعت الؿاصؾت، أعجع الؿاعت

العاشغة

- fi’il mudhari’+maf’ul bih+jar majrur أغؿل االإلابـ في الحمام. أغؿل الأػباق

في االإؼبش

- jar majrur+’adad+mudhaf ilaih أشخاص، في الفصل حؿع في البيذ ؾبعت

ػالباث

kosa kata: kegitan sehari-hari, bilangan satuan dan bertingkat 6-10

Bab V: Jumlah Fi’liyah

Istifham:

- aina+mubtada’ أ الغضاء؟ أ الفاههت؟

- maadzaa+fi’il mudhari’+jar majrur ماطا جأول في الغضاء؟ ما جأولين في العشاء؟

- maadzaa+fi’il mudhari’+jar majrur ماطا جؼلب م الؼعام؟ ماطا جؼلبين م

الأزار؟

Ifadah:

Page 12: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

456

- mubtada’+jar majrur الغضاء على االإائضة. الفاههت على الؼبم

- fi’il mudhari’+maf’ul bih آول الأعػ. أول الخبز

- mubtada’+fi’il mudhari’ ghaib+maf’ul bih الشيش شغب اللهىة. الؼفلت

غب الحليب حش

Nahi dan Thalab:

- laa+fi’il mudhari untuk mukhathab+maf’iul bih لاحشاهض الخلفاػ! لاحشاهضي

الفيلم!

- maf’ul bih+mudhaf ilah+min fadhlik بعع الشاي م فظل! بعع الؿلؼت

م فظل

Kosa kata: makanan dan minuman

Bab VI: Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah

Istifham:

- aina+fi’il mudhari’+maf’ul bih أ جصلي االإغغب؟ أ جصلين الصبذ؟

- limaadzaa+dhamir munfashil+isim fa’il+jar majrur الإاطا أهذ حؿافغ ئلى

مىت؟ الإاطا هي حؿافغ ئلى مالاهج؟

Ifadah:

- fi’il mudhari’+maful bih+jar majrur زلاص أصلي االإغغب في االإسجض الؤ

- fi’il amar+maf’ul bih+ jar majrur طع االإىبه بجاهب! طع الصحيفت على الغفىف

- dhamir munfashil+isim fa’il+jar majrur أها طاهب ئلى االإضعؾت. هي طاهبت ئلى مىت

للحج Kosa kata: nama-nama shalat, tempat shalat, perubahan fi’il mudhari’

fi’il amar

Bab VII Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah

Istifham:

- fii ayyi+isim majrur+fi’il mudhari’ في أي جامعت جضعؽ؟ في أي جامعت جضعؾين؟ Ifadah:

- Fi’il mudhari’ )ؾأوىن(+maf’ul bih ؾأوىن مضعؾا، ؾخيىن ػبيبت

- Dhamir munfashil+isim fa’il+jar majrur+mudhaf ilaih امعت أها ػالب في ج

مالاهج، أها ػالبت في وليت الآصاب

- Dhamir munfashil+isim fa’il+jar majrur+mudhaf ilaih البيذ بعيض ع

الجامعت. اليليت بعيضة ع االإسجض Perubahan fi’il madhifi’il amar, fi’il madhifi’il mudhari’fi’il amar)

Page 13: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

457

Kosa kata: materi pelajaran, tempat belajar, bilangan bertingkat muannats 6-10.

Bab VIII Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah

Istifham:

- aina+fi’il mudhari’ أ حعمل؟ أ جىامين؟

- maadzaa+fi’il mudhari’ ماطا حعمل؟ ماطا حشغبين؟

- hal+jar majrur+mubtada’ هل ل أر؟ هل ل أػفا؟

- kam+ tamyiz+fi’il/jar majrur هم ؾاعت حعمل؟ هم ؾاعت جضعؾين؟

Ifadah (jawabul istifham):

- fi’il mudhari’+mihnah أعمل ممغطا. أعمل ػياعا.

- fi’il mudhari’+jar majrur غ أعمل في االإؿدشفى. أهام على الؿغ

- jar majrur+adad ma’dud, لي زلازت ئزىة، لي ؾخت أػفا

- jar majrur+mubtada’لي أولاص، لي أزذ

- fi’il mudhari’+adad mudhaf+jar majrur. أعمل زماوي ؾاعاث في اليىم، أصعؽ

زلار ؾاعاث في االإؿاء Kosa kata: profesi, tempat kerja, jam dan waktu.

Bab IX Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah

Istifham:

- bikam+mubtada’ بىم اللميص؟ بىم االإعجم؟

- ayyu+mudhaf ilaih+turiid ض؟ ض؟ أي مسجض جغ أي معجم جغ Memohon dengan santun:

- tafadhdhal+maf’ul bih جفظل االإعجم. جفظلي الىخاب.

- uriid+maf’ul bih+mudhaf ilaih ض علبت االإلج ض هخاب اللغاءة، أع أع

- uriid+maf’ul bih+na’at.ض الللم الأزظغ ض االإعجم العغبي، أع أع

Ifadah:

- Isim Isyarah+khabar+mudhaf ilaih هظا هخاب اللغاءة، هظه وجبت الفؼىع ,

- mubtada’+harf jar+adad ‘uqud+tamyiz صىاعا، االإعؼف اللميص بعشغ

الا بؿخين ع

- almathlub+ adad ‘uqud+tamyiz االإؼلىب أعبعىن صىاعا، االإؼلىب أعبعىن عوبيت

- isim isyarah+ adad ‘uqud+tamyiz الا. هظا زلازىن صعهما هظه عشغو ن ع

Kosa kata: mata uang, hal-hal kecil, baju, makanan, bilangan puluhan

Bab X Jumlah Fi’liyah dan Jumlah Ismiyah

Page 14: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

458

Istifham:

- hal+fi’il mudhari’+jar majrur+al aan, هل هظهب ئلى الؿىق الآن؟ هل جظهبين

ئلى االإسخبر الآن؟

- aina+mubtada’+mudhaf ilaih أ معجم؟ أ مدفظخ؟

- kam+mubtada’ (mudhaf+mudhaf ilaih)+jar majrur. هم صعجت الحغاعة في

االإضىت Ifadah:

- sa+fi’il mudhari’+maf’ul bih+athaf+ma’thuf, خظغ الىخاب واالإعجم ؾأ

- fi’il madhi+fa’il (dhamir)+maf’ul bih (dhamir)+jar majrur, جغهخه في

ؾت. جغهتها في الخؼاهتاالإضع

- mubtada’+mudhaf ilaih+khabar (‘adad uqud), صعجت الحغاعة زلازىن، صعجت

الحغاعة عشغون

- isim isyarah+khabar (mudhaf+mudhaf ilaih). هظا فصل الخغف، هظا فصل

الشخاء Kosa kata: musim, sifat udara, bilangan puluhan

Bab XI Jumlah Fi’liyah, Jumlah Ismiyah

Istifham:

- limaadzaa+fi’il+fa’il+maf’ul bih, الإاطا جغهذ مالاهج؟ الإاطا جغهذ جاهغجا؟

- kaifa+fi’il+fa’il+maf’ul bih+jar majrur, هيف جلض ي الىكذ في بغضاص؟ هيف

جلض ي الىكذ في بالي

- mataa++fi’il+fa’il+jar majrur, متى خظغث م ص باؾاع؟ متى خظغث م

م؟الي

- hal+ma’aka+man’ut+na’at, هل مع الجيؿيت الترهيت؟ هل مع الجيؿيت

الؤهضوهيؿيت؟

- kam+fi’il+fa’il+jar majrur. هم حؿخغغق الغخلت ئلى باهتن؟ هم حؿخغغق الغخلت ئلى

باليمباهج؟ Ifadah (ijaabah):

- fi’il+fa’il+jar majrur, ة ئلى ؾىعاباا. اهخللذ الشغهت ئلى ىهياهغجا. اهخللذ الأؾغ

- fi’il+dzarf+madzruf+jar majrur, أطهب مع الأؾغة ئلى شاػئ البدغ. أطهب مع

الأؾغة ئلى االإخدف

Page 15: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

459

- fi’il+fa’il+dzarf+’adad+ma’dud, خظغث كبل عشغة أام. خظغث كبل زمـ

ؾاعاث

- dzarf+madzruf+mubtada’+mudhaf ilaih+na’at jinsiy, معي جىاػ الؿفغ

اػ الؿفغ الؤهضوهيس ياليمني، معي جى

- fi’il+fa’il+’adad+ma’dud حؿخغغق الغخلت زماوي ؾاعاث، حؿخغغق الغخلت زلازت أام

Kosa kata: al amaakin, al rihlah

Bab XII Jumlah Fi’liyah, Jumlah Ismiyah

Istifham:

- hal+ladaika+mubtada’ ؾاعت؟ هل لض مىخبت؟ هل لض

- hal+fi’il+fa’il+maf’ul bih هل ؾمعذ الآطان؟ هل ػعث االإعغض؟

- kam+tamyiz+fi’il mudhari’+jar majrur هم ؾاعت جضعؽ في اليىم؟ هم ؾاعت

حعملين في اليىم؟

- maa+haadzaa, maa+haadzihi ما هظا؟ ما هظه؟

- maa+mubtada’+mudhaf ilaih ما هىاخ؟

- ayyu+mudhaf ilaih+fi’il mudhari’ أي هخاب جلغأ؟ أي فاههت جأولين؟ Ifadah (ijaabah) :

- ladayya+man’ut+na’at لضي مىخبت هبيرة، لضي زىب أبيع

- maa+fi’il madhi+fa’il+maf’ul bih ما ؾمعخه. ما ػعجه

- fi’il mudhari’+’adad+ma’dud+taqriiban با. أعمل زماوي أصعؽ ؾذ ؾاعاث جلغ

با ؾاعاث جلغ

- isim isyarah+man’ul+na’at هظا ػابع ئهضوهيس ي. هظه ػائغة ؾعىصت

- isim isyarah+mudhaf+mudhaf ilaih هظا جىاح الخؽ العغبي. هظا جىاح

الصحافت

- mubtada’+mudhaf ilaih+khabar هىاتي الؿفغ. هىاتي الغخلاث

- fi’il mudhari’+maf’ul bih أكغأء هخاب اللغت. آول البرجلا Kosa kata: hobi (olahraga dll), warna, dan sifat.

Bab XIII Jumlah Fi’liyah, Jumlah Ismiyah

Istifham:

- hal+alhajzu+jar+man’ul+na’at jinsiy هل الحجؼ على الخؼىغ الؿىصاهيت؟

- hal+mubtada’+khabar jinsiy هل أهذ ؾعىصي؟ هل أهذ ئهضوهيؿيت؟

Page 16: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

460

- maadzaa+jar majrur ا في الثلاجت؟ ماطا في الحليبت؟ ماط

- min aina+mubtada’+khabar م أ أهذ كاصم؟ م أ أهذ كاصمت؟

Ifadah:

- laa+ alhajzu+jar+man’ul+na’at jinsiy ت؟ لا، الحجؼ على الخؼىغ االإاليز

- laa+mubtada’+khabar jinsiy لا أها ؾىعي. لا أها ماليزي

- jar majrur+mubtada’ في الحليبت ملابـ. في الثلاجت فاههت

- mubtada+khabar+jar majrur أها كاصم م مالاهج. أها كاصمت م جىلىهج أجىهج Kosa kata: pesan, menguatkan pesan, pengurusan paspor

Bab XIV Jumlah Fi’liyah, Jumlah Ismiyah

Istifham:

- mataa+mubtada متى العؼلت؟ متى العمغة؟

- kam+tamyiz+fi’il+fa’il هم صلاة صليذ؟ هم هخابا كغأث؟

- aina+fi’il+fail+maf’ul bih أ زلعذ زىب الؤخغام؟ أ زلعذ اللميص؟

- kam+tamyiz+fi’il+fa’il ذ؟ هم وجبت أولذ؟ هم زىبا اشتر

- mataa+fi’il+fa’il+Jar majrur متى وصلذ ئلى العاصمت؟ متى وصلذ ئلى عغفت؟

Ifadah:

- mubtada’+jar+majrur+mudhaf ilaih العؼلت في شهغ عمظان. العمغة في شهغ

شعبان

- fi’il+fa’il+’adad+ma’dud (jama’) صليذ زمـ صلىاث. كغأث ؾخت هخب

- fi’il+fa’il+maf’ul bih (mutsanna) ذ زىبين أولذ وجبخين. اشتر

- fi’il+fa’il+jar+majrur+’adad murakkab tartibi عشغ هؼىف في اليىم الثاوي

- fi’il+fa’il+dzarf+madzruf وصلذ بعض العشاء. وصلذ كبل الظهغ

Kosa kata: ‘adad murakkab tartibi 11-15 lilmudzakkar

Bab XV Jumlah Fi’liyah, Jumlah Ismiyah

Istifham:

- hal+ladaika+mubtada’+ma’a+mudhaf ilaih هل لض مىعض مع الؼبيب؟

- limaadzaa+fi’il+fa’il+jar majrur الإاطا خظغث ئلى الجامعت؟

- bima+fi’il mudhari بم حشعغ؟

- maadzaa+fi’il+jar majrur+fa’il ماطا ػلب مى الؼبيب؟

Ifadah: - Mubtada’+ mudhaf ilaih+khabar (dzarf zaman)+na’at (‘adad

tartibi)وعم، مىعضي الؿاعت العاشغة

Page 17: BEBERAPA POKOK PIKIRAN UNTUK PENINGKATAN …

461

- fi’il+fa’il+li+mashdar+mudhaf ilaih خظغث الإلابلت االإضغ

- fi’il+jar majrur+na’at+jar majrur (mudhaf) أشعغ بألم شضض في خىجغحي

- fi’il+jar majrur+maf’ul bih+mudhaf ilaih ػلب مني جغن ملح

Kosa kata: sehat, dan sakit, bilangan puluhan,

Bab XVI Jumlah Fi’liyah, Jumlah Ismiyah

Istifham:

- kam+tamyiz+jar majrur هم عيضا في الؤؾلام؟

- aina+sa+fi’il mudhari’+maf’ul bih أ ؾخلغؤون الىخب؟ أ ؾخلظىن عؼلت

الصيف؟

- mataa+yakuunu+fa’il متى يىن الؤفؼاع؟ متى يىن عيض الفؼغ؟ متى يىن الىكىف

بعغفت؟

- limaadzaa+fi’il mudhari’+jar majrur الإاطا وؿافغ ئلى مىت؟ Ifadah:

- jar+majrur+mubtada’ (mutsanna) في الؤؾلام عيضان

- yakuunu+ba’da+mudhaf ilaih+mudhaf ilaih يىن بعض آطان االإغغب. يىن بعض

شهغ عمظان. يىن بعض ػوا الشمـ

- yakuunu+jar majrur .يىن في طي الحجت. يىن في شعبان

- Fi’il mudhari’+jar majrur+lam ta’lil+fi’il mudhari+maf’ul bih وؿافغ ئلى

مىت لىإصي العمغة

Kosa kata: liburan, hari raya, tour, mengisi liburan, bulan-bulan hijriyah