(03) a. Charris Zubair - Pokok-Pokok Pikiran Tentang Penciptaan
-
Upload
adi-dan-dia -
Category
Documents
-
view
30 -
download
1
description
Transcript of (03) a. Charris Zubair - Pokok-Pokok Pikiran Tentang Penciptaan
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN
MENURUT ISLAM
ACHMAD CHARRIS ZUBAIR
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Dalam terminologi Islam Allah disebut sebagai khalik (Maha pencipta) dan
yang lain adalah makhluk (yang diciptakan). Allah sebagai khaliq tidak terukur, tidak terhingga. Sedangkan
makhluk terukur dan terhingga.
Alladzi lahu mulkus samawati wal ardhi walam yat takhidz waladan walam yakunllahu syarikun fil mulki wa khalaqa kulla sya’in faqad darahu taqdiran (Al Furqan :2)
“Yang kepunyaan Nyalah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mem punyai anak, dan tidak ada sekutu bagi Nya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-ra pinya”.
TAKDIR MANUSIA
Dalam hidup manusia selaku makhluk, banyak faktor yang tidak dapat ditolak, tetapi ada juga faktor ikhtiar yang mengisyaratkan kebebasan. Taqdir sebagai ketentuan merupakan masalah asasi. Taqdir menjadi tanda bahwa Allah berfungsi dan berkedudukan sebagai Pencipta, Penguasa dan Pengatur alam semesta. Tetapi di sisi lain Allah menentukan kualitas manusia dari keputusan-keputusan tindakannya, yang berarti kedudukan manusia sebagai makhluk, berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki kebebasan untuk berbuat serta diberi kewenangan untuk berikhtiar serta mengembangkan dalam batas-batas tertentu takdirnya.
Tabarakalladzi bii yadihil mulku wa huwa ‘ala kulli sya’in qadirun. Alladzi khalaqa mauta wal khayaawta liyabluwakum ayyukum akhsanu ‘amallan, Wa huwa ‘azizun ghafur (Al Mulk :1-2).
“Maha suci Allah yang ditangan Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.
PROSES PENCIPTAAN
Penciptaan makhluk oleh Allah tidaklah sekali jadi. Ada proses penciptaan (khalq), proses penyempurnaan (taswiyyah) dengan cara memberikan ukuran atau hukum tertentu (taqdir) dan juga diberikannya pedoman dan petunjuk (hidayah) yang memungkinkan setiap makhluk memenuhi tugas dari kejadiannya.
Sabihis marrabikal a’la Aladzi khalaqa fasawwa Waladzi qaddara fahada(Al A’laa:1-3)
“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi. Yang men ciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan Nya) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk”.
Proses penciptaan, penyempurnaan, dengan ukuran-ukuran tertentu serta petunjuk tersebut membuktikan dan menunjukkan adanya serta berlakunya suatu hukum yang bersifat pasti. Pertanyaan yang berkaitan dengan manusia adalah di manakah letak perbedaan kepastian antara makhluk fisik, vegetasi, hewan dengan manusia yang tentu tidak merupakan makhluk jasmaniah semata-mata.
Al Qur’an mengisyaratkan bahwa setiap sesuatu selain Allah mempunyai ukurannya dan oleh karena itu tergantung kepada Allah. Apabila makhluk menyatakan dirinya dapat berdiri sendiri atau merdeka sepenuhnya (istighna, istikbar) berarti ia mendaku memiliki sifat ketidakterhinggaan dan sifat ketuhanan. Allah menciptakan, maka Allah memberikan kekuatan atau hukum tingkah laku yang dalam Al Qur’an dikatakan sebagai “petunjuk”, “perintah” atau “ukuran”.
Taqdir yang merupakan hukum-hukum pengaturan peristiwa alam berbentuk kepastian dan paksaan. Sementara taqdir untuk manusia berupa hukum-hukum yang mengatur tingkah laku dan tindakan manusia. Dengan demikian taqdir bagi manusia nampaknya lebih berupa “aturan main” dalam hidup. Sebab, kehidupan manusia tidak terhenti pada kehidupan yang bersifat alamiah, melainkan harus mengembangkan kehidupan yang bersifat insaniah.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Ada tata jenjang realitas kemakhlukan: tata jenjang terendah
adalah mahluk fisiko kemis, kemudian disusul dengan makhluk biologis
vegetatif, makhluk psikis hewani, dan tertinggi dalam jenjang kemakhlukan
adalah manusia.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Yang membedakan tata jenjang tersebut adalah kemampuan otonomi, semakin
keatas memiliki kemampuan otonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berada di bawahnya. Disamping itu juga
keterkandungan atas unsur pembentuknya. Semakin ke atas semakin memuat unsur
yang dimiliki oleh tata jenjang yang berada di bawahnya.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Otonomi pada dasarnya merupakan faktor utama dari munculnya
konsekuensi tanggungjawab. Makhluk yang berada di bawah jenjang
manusia pada dasarnya tidak memiliki tanggungjawab sepenuhnya. Karena
pada dasarnya tidak memiliki otonomi.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Proses penciptaan kemakhlukan ditandai dengan proses awal
penciptaan, kemudian ada proses penyempurnaan, dan kemudian diberikan “petunjuk” atas dasar
kejadiannya.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Manusia diciptakan sebagai sebaik-baik dan memiliki kesempurnaan dibandingkan
dengan makhluk lain (QS at Tin:) dan karena manusia sebagai khalifah Allah di
muka bumi dianugerahi kemampuan memahami nama-nama benda atau berilmu pengetahuan (QS al Baqarah:) serta Allah sendiri kemudian menjadikan kemuliaan
bagi anak-anak Adam dengan kemampuan menjelajahi lautan dan daratan (QS al Isra:)
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Apa yang memungkinkan manusia mencapai derajat kesempurnaan karena anugerah akal
pikiran dalam memahami dan mengembangkan kebenaran, baik dalam ilmu
pengetahuan maupun dalam Iman. Oleh karena itu dalam konsep Islam
sesungguhnya antara ilmu dan iman pada dasarnya merupakan dua substansi yang
sejajar dan berkesinambungan.
Orang yang beriman maupun orang yang
berilmu,dijanjikan Allah akan mendapatkan kedudukan yang tinggi dibandingkan
dengan yang tidak. Keduanya merupakan level kebenaran yang harus dicapai dengan
akal. Oleh karena itu dalam konsep Islam orang yang tidak beriman disebut juga
dengan laa ya”qilun atau orang yang tidak menggunakan akalnya.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Dalam konsep Islam seluruh fenomena alam semesta yang rahasia kausalitas dan
realitasnya sering ditemukan dan dikembangkan melalui ilmu pengetahuan,
berfungsi sebagai teofani atau dalam bahasa teologis Islam merupakan ayat-ayat
atau tanda-tanda keMahaBenaran dan keMahaBesaran Allah (QS al Jaatsiyah: 13 )
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Islam mengembangkan konsep gagasan bahwa baik alam level
rendah maupun yang tinggi seperti manusia, sama-sama memiliki
kemampuan bertasbih kepadaNya, walaupun dengan cara yang berbeda.
“Dan tak ada suatu pun, melainkan bertasbih kepadaNya” (Al Isra’:44)
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Sehingga menurut Islam, kendatipun manusia merupakan makhluk tertinggi dan
paling sempurna, namun tidak berarti manusia berwenang untuk menjadikan alam
sematamata demi kepentingan manusia (antroposentris) melainkan manusia bersama
alam merupakan bagian integral dalam mengembangkan sikap ketundukan dan mengembangkan sikap relijiusitas hidup
manusia.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Manusia memang memilik kemampuan luar biasa dengan otonomi yang nyaris
sempurna, justru karena itu ia selain memiliki kemampuan untuk memelihara
alam semesta ia juga memiliki kemampuan untuk merusak alam
semesta.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Oleh karena itu kualitas kemanusiaan manusia tidak hanya ditandai sejauhmana ia mampu
mengendalikan alam melainkan juga dapat dilihat sejauhmana ia dapat mengendalikan dirinya sendiri. Di satu sisi ia memiliki kemampuan pemeliharaan,
justru karena di dalamnya ada Ruh Illahiyah, namun kalau tidak hati hati dan tidak mampu
mengendalikan dirinya, ia dapat terjebak pada tingkat terrendah, karena ia juga memngandung unsur-unsur fisiko kemis, serta biologis. (laqad
khalaqnal insaa nafi akhsanitaqwim, tsuma radadna hu asfasafiliin).
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Diperlukan gerakan kesadaran kosmik yang membangun kesadaran harmoni antara alam semesta sebagai teofani dengan manusia sang interpretator
terhadap eksistensi Tuhan Yang Maha Kuasa.
POKOK POKOK PIKIRAN TENTANG PENCIPTAAN MENURUT ISLAM
Dibangun sikap relijiusitas yang tidak hanya berkutat pada penekanan ritus
formal melainkan juga aktualisasi sikap relijiusitas yang lebih konkret
menggambarkan tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.
SELAMAT BEKERJA PAK CHARRIS…
LOVE, MY
MATUR NUWUN